SI1112469624

Dari widuri
Revisi per 14 Januari 2014 02.17 oleh Qurotulaini (bicara | kontrib) (Latar Belakang)


Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN ONLINE DENGAN

METODE LEARNING MANAGEMENT SYSTEM IDU

PADA PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

1112469624         Qurotul Aini


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN ONLINE DENGAN

METODE LEARNING MANAGEMENT SYSTEM IDU

PADA PERGURUAN TINGGI


Disusun Oleh :

NIM
: 1112469624
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 21 Januari 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1112469624

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

The learning process plays an important role in determining the quality of the graduates. In the education world, Perguruan Tinggi Raharja has implemented iLearning for campuswide learning methods. The presence of 5 (five) learning process is traced and executed in everyday lecture activities. But the concept of the learning process with the iLearning method in general is still traditional and not in accordance with the current technological advances. In this study , at least 3 (three) issues facing and regarding this iLearning concept learning system is identified. Alternatively, handling such problem is to implement a campus learning management system iDu ( iLearning Education), an online learning system that is expected to be definite and continuously improving the quality of education in the campus. In the learning stages of studying systems that exist in this world, 10 (ten) literature surveys are conducted about online learning. Then 15 (fifteen) elicitations are performed, in preparing the final stages of refinement and smoothness of iDu for the benefit of the total learning process. In this study, the presence of 6 ( six ) advantages and 2 (two) deficiencies are noted in the learning process using iDu. Implementation is done by conducting 25 (twenty five) iDu classes. The end result of this research was done by using iSur to measure quality improvement obtained. Continuous improvement of the quality of teaching and learning in Perguruan Tinggi Raharja is expected to always be able to constantly upgrade the quality of its graduates.

Keywords : online, paper based, iDu, computer based

ABSTRAKSI

Proses pembelajaran berperan penting dalam menentukan mutu dari lulusan. Di dalam dunia pendidikan Perguruan Tinggi Raharja telah menerapkan metode pembelajaran iLearning. Ditelusuri adanya 5 (lima) proses pembelajaran yang dijalankan dalam proses perkuliahan. Namun konsep proses belajar mengajar dengan metode iLearning tersebut pada umumnya masih tradisional dan tidak sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini. Dalam penelitian ini, diidentifikasikan setidaknya 3 (tiga) masalah yang dihadapi perihal konsep sistem pembelajaran iLearning ini. Alternatif penanganan masalah adalah dengan menerapkan campus learning management system iDu (iLearning eDucation), sistem pembelajaran online yang diharapkan dapat secara pasti dan berkesinambungan meningkatkan mutu pendidikan. Dilakukan 10 (sepuluh) literature survey tentang pembelajaran online dalam tahap mempelajari sistem pembelajaran yang ada di dunia ini. Selanjutnya dilakukan 15 (lima belas) tahapan final elisitasi dalam mempersiapkan penyempurnaan iDu untuk kepentingan dan kelancaran proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, tercatat adanya 6 (enam) keuntungan dan 2 (dua) kekurangan pada pembelajaran menggunakan iDu. Implementasi dilakukan dengan diadakan pembelajaran iDu sebanyak 25 (dua puluh lima) kelas. Hasil akhir penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan iSur untuk mengukur peningkatan mutu yang didapat. Peningkatan mutu proses belajar mengajar pada Perguruan Tinggi Raharja diharapkan agar senantiasa dapat meningkatkan mutu lulusannya.

Kata kunci : online, paper based, iDu, computer based

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Skripsi dengan judul Penerapan Sistem Pembelajaran Online Dengan Metode Learning Management System iDu Pada Perguruan Tinggi.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Muhamad Yusup, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku stakeholder yang telah meluangkan banyak waktu membahas iDu bersama penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  6. My 3911.
  7. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  8. My Besties Aie Production (Iz, Indri Handayani, Erick Febriyanto, dan Fajar Januar Eka Putra).
  9. Rekan-rekan Group Fantasy8 seperjuangan (Erlita Rasdiana, Siti Rahmawati, Nida Hanifah, Fitri Lisnawati, Yunita Wulansari, Susan Octaviani, Winiarti Prastiwi Irwan Nurdin).
  10. Rekan-rekan Group Elis.
  11. Seluruh anggota REC yang telah memberikan bantuan, dorongan, dukungan, dan masukan yang sangat berarti untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

   

Tangerang, 21 Januari 2014

     

 

(Qurotul Aini)
NIM : 1112469624

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Simbol Usecase Diagram

Tabel 1.2 Simbol Activity Diagram

Tabel 1.3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Tabel 3.3 Elisitasi tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi tahap I

Tabel 3.5 Elisitasi tahap II

Tabel 3.6 Elisitasi tahap III

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi



DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo Perguruan Tinggi Raharja



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

Tabel 1.1 Simbol Usecase Diagram

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

Tabel 1.2 Simbol Activity Diagram

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Tabel 1.3 Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Sistem pembelajaran tradisional adalah proses belajar mengajar dengan bertatapan muka. Tentunya sistem seperti ini sudah berlangsung sejak dahulu hingga pada saat ini guna untuk memberikan informasi sebagai pengajar dan mendapatkan informasi sebagai pelajar, dengan konsep ini proses belajar mengajar mebutuhkan tempat, lokasi dan waktu penyelenggaraan untuk meningkatkan aktifitas pelajar dan pengajar. Proses pembelajaran yang ada sekarang ini lebih menekankan pada proses mengajar (teaching), berbasis pada isi (content base), bersifat abstrak dan hanya untuk golongan tertentu (pada proses ini pengajaran cenderung pasif). Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, proses pembelajaran mulai bergeser pada proses belajar (learning), berbasis pada masalah (case base), bersifat kontekstual dan tidak terbatas hanya untuk golongan tertentu. Inovatif (innovative) yang berarti new ideas or techniques, merupakan kata sifat dari inovasi (innovation) yang berarti pembaharuan, juga berasal dari kata kerja innovate yang berarti make change atau introduce new thing (ideas or techniques) in order to make progress. Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning yang artinya belajar, atau pembelajaran. Jadi, pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas oleh pembelajaran atas dorongan gagasan barunya yang merupakan produk dari learning how to learn untuk melakukan langkah-langkah belajar, sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pembelajaran yang dikemas oleh pengajar atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu memfasilitasi pembelajar untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar.

Dikutip dari Rektor BINUS University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM [1] bahwa pada awalnya media internet hanya digunakan sebagai media komunikasi (e-mail). Kemudian secara pasti kita dapat mengubah proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai macam jalur belajar, yang kita sebut dengan Multi Channel Learning (MCL). Dengan MCL kita mengubah metode pembelajaran menjadi Student Centered Learning. Metode MCL terbagi menjadi 3 (tiga) aspek yaitu perkuliahan tatap muka dengan dosen, online learning, dan persiapan belajar di luar kelas (self study). Dari survei terhadap mahasiswa yang mengambil perkuliahan MCL, terlihat bahwa mahasiswa menjadi lebih matang dalam belajar dan dapat mengatur sendiri jadwal belajarnya. Sehingga dijalankanlah program online learning, dimana proses belajar mengajar dijalankan dengan lebih memanfaatkan learning management system. Dengan menggunakan metode blended'hybrid learning yang terdiri dari kuliah tatap muka dan kuliah self learning. Kuliah tatap muka layakanya perkuliahan reguler, berada dalam 1 (satu) ruang kelas, mahasiswa akan bertemu dengan dosen secara langsung. Kuliah self learning mengharuskan mahasiswa menjadi mandiri untuk mengembangkan wawasan sehingga memiliki daya pikir kritis. Dosen memberikan materi dan tugas-tugas perkuliahan tiap minggunya, jika ada bagian yang tidak dimengerti selanjuntya didiskusikan dalam forum. Melalui forum tersebut, mahasiswa dapat belajar isu-isu baru di masyarakat, bertukar tips-tips praktis, dan membahas materi yang belum dimengerti.

Saat ini proses belajar mengajar pada konsetrasi unggulan yang berlangsung di Perguruan Tinggi Raharja berjalan dengan menggunakan metode iLearning. Dengan menggunakan media iPad seluruh mahasiswa beserta dosen menjalankan pembelajaran di dalam kelas. Sebelum perkuliahan dimulai dosen harus menyiapkan materi-materi perkuliahan yang diketikkan di Microsoft Office Word atau Microsoft Power Point yang diupload pada RME, menggunakan bantuan Kajur seluruh proses upload materi dilakukan. Dan bagian RPU akan menyiapkan segala hal agar perkuliahan berlangsung, seperti mengirimkan data mahasiswa kepada bagian REC untuk diinput ke Absensi Online (AO). Setiap harinya sebelum perkuliahan dimulai dosen terlebih dulu melakukan absen hadir di RCEP dan mengambil SAP. Kemudian dosen beserta mahasiswa memasuki ruang kelas yang telah terjadwal di dalam KSTF. Saat jam perkuliahan sudah dimulai maka dosen menuju site RME yang merupakan link internal untuk membuka Absensi Online (AO) dan juga materi pertemuan perkuliahan. Selesai melakukan pemanggilan absen terhadap mahasiswa yang hadir, maka dosen mengajar dengan menjelaskan materi perkuliahan yang juga berada dalam server internal. Ketika dosen selesai menyampaikan materi perkuliahan, aktivitas selanjutnya dosen memberikan tugas-tugas perkuliahan yang ditulis di whiteboard atau yang dosen ketikkan dalam Microsoft Office Word yang ditampilkan dilayar multimedia projector dan juga yang biasa dilakukan adalah dengan pergi menuju Raharja Copy Center (RCC) untuk fotocopy tugas. Kemudian mahasiswa mencatat tugas tersebut dengan cara menulisnya pada selembar kertas, dan terkadang mahasiswa mengumpulkan tugasnya dalam bentuk softcover yang diserahkan kepada dosen tepat pada waktunya dan juga seringkali mahasiswa mengumpulkan tugas telat, dan dosen tetap menerima tugas tersebut. Dan dosen mengoreksi tugas-tugas mahasiswa dengan cara mengecek satu persatu dengan jumlah puluhan mahasiswa dalam setiap kelasnya. Mahasiswa sendiri akan mengetahui nilai dari tugas-tugas yang sudah diserahkan kepada dosen beberapa waktu kemudian. Nilai tersebut akan disebutkan oleh dosen di dalam kelas atau mahasiswa yang mendatangi dosen untuk melihatnya.

Untuk pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dilakukan pada minggu ke 8 (delapan) perkuliahan maupun Ujian Akhir Semester (UAS) yang dilakukan pada minggu ke 15 (lima belas) perkuliahan. Kajur akan mengingatkan dosen bahwa sudah waktunya mengumpulkan soal-soal. Dan dosen akan membuat soal yang diketikkan pada Microsoft Office Word, lalu softcopy tersebut diserahkan kepada Kepala Jurusan (Kajur) masing-masing yang kemudian diserahkan kepada bagian terkait RPU untuk dirapikan kembali karena banyak dosen yang hanya membuat soal tanpa memperhatikan format penulisan soal. Selesai soal dirapikan oleh RPU, tahap selanjutnya adalah soal tersebut di print 1 (satu) rangkap yang kemudian akan digandakan oleh bagian RCC. Setelah bagian RCC selesai melakukan penggandaan soal, pihak panitia packing soal mulai membagi-bagi soal sesuai dengan waktu pelaksanaan, dan tempat ujian yang dimasukkan ke dalam map berwarna coklat dan disegel. Selesai melakukan packing soal, maka semua soal-soal tersebut diletakkan di Resepsionis berdasarkan waktu pelaksanaan, dan para pengawas ujian akan mengambil soal-soal tersebut sesuai pembagiannya dengan menandatangani lembar tanda terima. Soal yang telah diambil oleh pengawas akan dibagikan kepada mahasiswa di ruang ujian sesuai dengan jadwal. Ketika ujian berlangsung pengawas akan medatangi seluruh peserta ujian satu persatu untuk mahasiswa melakukan tanda tangan dilembar absen maupun pengawas menandatangani kartu ujian dari mahasiswa. Dan ketika mahasiswa telah selesai soal beserta lembar jawaban akan diberikan kembali kepada pengawas ruang ujian yang kemudian akan dirapikan lalu diserahkan kepada bagian Resepsionis dan melakukan tanda tangan kembali tanda soal beserta lembar jawabn telah diserahkan. Dan terkadang pengawas tidak langsung menyerahkan soal beserta lembar jawaban tersebut di hari yang sama.

Selesai pelaksanaan ujian maka dosen akan melakukan koreksi lembar jawaban satu persatu sesuai jumlah matakuliah yang diajar dengan puluhan mahasiswa. Nilai yang sudah dikoreksi oleh dosen yang bersangkutan akan diserahkan kepada RPU sesuai jadwal yang ditentukan dan terkadang tidak tepat waktu. Saat RPU sudah menerima nilai tersebut, maka RPU akan mengolah nilai tersebut satu persatu, per matakuliah, per mahasiswa berdasarkan standar deviasi. Nilai-nilai yang diolah RPU akan ditempel di mading minimal 2 minggu setelah UTS berlangsung atau minimal 1 bulan untuk dapat mengetahui nilai UAS yang pada akhirnya akan ditampilkan di dalam lembar Daftar Nilai yang dapat diakses pada server internal SIS.

Berdasarkan latar belakang proses pembelajaran pada konsentrasi unggulan secara manual di atas, Penulis ingin mengubah proses pembelajaran menjadi online dengan menggunakan learning system iDu yang merupakan salah satu dari Ten Pillar IT iLearning. Sehingga dosen maupun mahasiswa mendapatkan kemudahan dalam proses belajar mengajar dan juga menghasilkan proses yang berkualitas. Untuk itu diambil judul penelitian Penerapan Sistem Pembelajan Online Dengan Metode Learning Management System iDu Pada Perguruan Tinggi oleh Penulis.

Perumusan Masalah

Pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah. Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dengan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya. Berdasarkan analisa yang dilakukan dalam latar belakang diatas penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem proses belajar mengajar pada konsentrasi iLearning di Perguruan Tinggi Raharja, maka di dapat masalah yang terjadi di dalam proses belajar mengajar yang berjalan saat ini:

1. Bagaimana sistem pembelajaran iLearning yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja ?

2. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem pembelajaran online iDu pada konsentrasi iLearning ?

3. Apakah iDu efektif dijadikan sistem pembelajaran untuk konsentrasi iLearning ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menguraikan secara jelas tujuan yang dilaksanakan peneliti pada objek penelitian yang dipilih untuk objek penelitian/organisasi. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

1. Tujuan sistem pembelajaran online dengan metode learning management system iDu ini yaitu memudahkan dalam pelaksanaan pembelajaran pada Perguruan Tinggi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

2. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem pembelajaran yang ada pada Perguruan Tinggi.

3. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi pada bagian akademik. Sehingga mempermudah proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun serta menghasilkan data yang akurat dan efisien.

4. Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem informasi pembelajaran online pada Perguruan Tinggi sehingga Penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Akhir/Skripsi.

5. Mengimplementasikan sistem pembelajaran online dengan metode learning management system iDu pada konsentrasi [[ILearning|iLearning di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Dalam penulisan laporan Skripsi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

1. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

2. Dengan adanya sistem pembelajaran secara online, maka diharapkan para mahasiswa/I iLearning dapat memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat serta memudahkan untuk melakukan pengerjaan tugas-tugas perkuliahan. Selain itu dapat melakukan chat dimanapun dan kapanpun dengan teman dan dosen untuk memperoleh informasi.

3. Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang sebenarnya.

4. Teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan Learning Management System pada Perguruan Tinggi Raharja, selain itu mengatasi kendala-kendala dalam sistem yang berjalan.

Ruang Lingkup

Karena luasnya permasalahan yang ada dan untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka Penulis akan membatasi masalah hanya pada lingkup konsentrasi iLearning yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu:

1. Perguruan Tinggi Raharja

2. Elisitasi Final

3. Proses pembelajaran pada konsentrasi iLearning

4. Implementasi pada 15 matakuliah dengan 28 kelas

5. Penyempurnaan fitur iDu

Metode Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam laporan skripsi ini, digunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengamatan (Observasi Research)

Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti tidak memiliki kendali sama sekali terhadap pemunculan respon objek yang diamati, kecuali dalam menentukan faktor yang diamati dan memeriksa ketelitian data. Penelitian dilaksanakan langsung ke Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan.

Metode Wawancara (Interview Research)

Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan langsung kepada stakeholder di Perguruan Tinggi Raharja yaitu Sugeng Santoso, M.Kom Bagian Akademik, dosen iLearning dan mahasiswa iLearning Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Studi Pustaka (Library Research)

Studi pustaka adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku yang diperlukan untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan sistem baru yang di usulkan.

Metode Survey

Metode ini dilakukan dengan menggunakan iSUR (iLearning Survey) dengan mengirimkan survey menggunakan token kepada mahasiswa iLearning dan dosen iLearning di Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Studi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metodologi Implementasi atau Penerapan

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.[2]

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Merencanakan rencana implementasi
  2. Melakukan kegiatan implementasi
  3. Tindak lanjut implementasi


Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Penerapan Sistem Pembelajaran Online Dengan Metode Learning Management System iDu Pada Perguruan Tinggi ini dilakukan di Raharja Enrichment Centre (REC) Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan flowchart dan mind map dari sistem yang diimplementasikan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

1. Menurut Tata Sutabri (2012:10)[3], secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

2. Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:12)[3] mengatakan bahwa sistem terbagi atas beberapa subsistem-subsistem.

3. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17)[3] menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[3], terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:

a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Ricard F. Neuschel dalam Tata Sutabri (2012:17)[3] sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

b. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[3], Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[3], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang untuk mencapai tujuan.

Konsep Dasar Informasi

Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian. Ada yang emnyebut data, padahal informasi, sebaliknya ada yang mengatakan informasi, padahal data. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum.

Definisi Data

1. Menurut Tata Sutabri (2012:2) [3], data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

2. Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2) [3], istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

3. Menurut The Liang Gie dalam Tata Sutabri (2012:2) [3], bahwa data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lain apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan.

Bahwa data itu penting bagi kehidupan manusia itu jelas karena data merupakan proses hasil pengamatan atau observasi yang kemudian menjadi pengetahuan. Informasi sangat erat hubungannya dengan data. Informasi berasala dari data.

Definisi Informasi

Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah salura komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Menurut Tata Sutabri (2012:29)[3], informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

2. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

3. Menurut Mustakini (2009:36)[5], informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.

Dari uraian yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori informasi lebih tepat disebut teori matematis dan komunikasi karena sumber informasi adlaah data dan fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.


Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:41)[5] kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

a. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima infromasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat waktu(Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.

c. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).


Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Dan menurut Tata Sutabri (2012:37)[3], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatakannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatakannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sisitem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Kesempurnaan informasi mungkin tidak ada. Informasi tidak sempurna sesungguhnya merupakan informasi dari uji coba (sampling). Informasi ini tidak sempurna karena lebih banyak memberi perkiraan daripada memberi suatu angka yang pasti. Dan nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

1. Mudah diperoleh

2. Luas dan lengkap

3. Ketelitian

4. Kecocokan

5. Ketepatan waktu

6. Kejelasan

7. Keluwesan

8. Dapat dibuktikan

9. Tidak ada prasangka

10. Dapat diukur


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

1. Menurut Tata Sutabri (2012:46)[3], sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2. Menurut Sutarman (2012:13)[6], sistem informasi adalah ”Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

3. Menurut Mulyanto (2009:29)[7], sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan datayang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto [8], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya”.

Menurut Tata Sutabri (2012:47) [3], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Peralatan Pendukung

Unified Modeling Language (UML)

Menurut Wikipedia [9] “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak.

Model Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10)[10], “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

1. Diagram kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2. Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Diagram use-case (Usecase Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. Diagram statechart (Statechart Diagram).

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

7. Diagram aktivitas (Activity Diagram).

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

8. Diagram komponen (Component Diagram).

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Diagram deployment (deployment diagram).

Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)

Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML:

1. Use Case Diagram

Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

2. Class Diagram

Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

3. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

4. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

5. Activity Diagram

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.


Macromedia Dreamweaver CS5

Menurut Sigit (2010:1)[11], Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Desainer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamwever yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web.

Dalam perkembangannya, Adobe Dreamwever telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwever CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.

Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.

Filezilla

FileZilla Wiki[12] adalah basis dokumentasi yang bertujuan membantu mereka yang ingin men-download, menginstal, mengkompilasi dan menggunakan Client FileZilla dan software FileZilla Server untuk mentransfer file di Internet.FileZilla Client adalah gratis, open source klien FTP. Mendukung FTP, SFTP, dan FTPS (FTP over SSL / TLS). Klien tersedia di bawah banyak platform, binari untuk Windows, Linux dan Mac OS X disediakan.FileZilla Server adalah server FTP yang didukung oleh proyek yang sama. Mendukung FTP dan FTP melalui SSL / TLS.Kode sumber FileZilla dan download di-host di SourceForge. SourceForge fitur FileZilla sebagai Project of the Month pada bulan November 2003 dan juga sebagai program jaringan terbaik di 2006 Penghargaan SourceForge.net Community Awards.

Processor Hypertext Protocol (PHP)

Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.

Menurut Anhar (2010:3)[13], PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML.

<head>

<title>

Contoh

</title>

</head>

</body>

<?

Echo “Hello, World”

?>

</body>

</html>

Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

Definisi Yang Berhubungan

Konsep Dasar iLearning

Gambar 2.1 iLearning ILearning


Menurut Ir. Untung Rahardja, M.T.I [14], “Salah satu teknologi yang telah digunakan sebagai sistem pembelajaran adalah iLearning. Sistem iLearning merupakan sistem pembelajaran konvensional yang diterapkan secara modern. Oleh karena itu iLearning dikemas dengan sedemikian rupa dengan content-content pendukung. Sebagai penunjang untuk belajar mengajar yang modern iLearning ialah mengintegrasikan teknologi untuk belajar, bermain, berdoa, dan bekerja.”

Dan masih menurut Ir. Untung Rahardja, M.T.I [15] iLearning itu sendiri menurut saya adalah 4B, yaitu Belajar, Bekerja, Berdoa & Bermain dimana dengan media iPad ini semua pelaksanaan 4B tersebut dapat menjalankan langsung 2 fungsi otak manusia, yaitu otak kiri & otak kanan Pembelajaran secara efisien, praktis dan menyenangkan sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih atractive dan semangat dalam belajar dengan di dukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.

Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa:

“Merupakan suatu metode sistem pembelajaran yang sedang disiapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan”.

“Perguruan Tinggi Raharja dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran berbasis multimedia secara online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademika dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu iLearning. Untuk menyampaikan pembelajaran, iLearning selalu diidentikkan dengan penggunaan internet.

Definisi Ten Pillar IT iLearning

TPi.png

Gambar 2.4 Ten Pillar IT iLearning


Dan dalam laporan penelitian iLearning+ menurut Hani Dewi, M.Kom dan kawan-kawan (2013 November)[16] untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademia Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. 10 Pillar IT iLearning ini kemudian disebut dengan nama TPi. Konten-konten merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre. Para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian bertugas untuk mengisi konten pada software yang sudah terinstall sesuai dengan kebutuhan. Copyright konten yang ada pada TPi seluruhnya adalah milik Perguruan Tinggi Raharja. Berikut di bawah ini adalah pengertian-pengertian dari konten 10 (sepuluh) Pillar IT iLearning berdasarkan para PIC project masing-masing, meliputi:

  1. iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)
    Definisi singkat:
    Istilah iRME (Integrated Raharja Multimedia E-portfolio) dicetuskan untuk mengakomodir dan memfasilitasi Pribadi Raharja dalam upaya lifetime pengumpulan portofolio pribadi. Orientasi surat lamaran kerja atau CV, dengan adanya iRME ini mulai bergeser. CV bukan lagi sesuatu yang kita butuhkan sesaat pada waktu sedang melamar pekerjaan. CV adalah sebuat perjalanan seumur hidup (CV is a lifetime pursuit). Pada umumnya, CV dibutuhkan pada saat seseorang ingin melamar pekerjaan. Ketika seseorang yang baru lulus kuliah atau seseorang yang baru saja kehilangan pekerjaan lama, dia akan dengan tergesa gesa, secepatnya mencari sebuah computer untuk dia mulai mengetik selembar lamaran kerja; dengan kewalahan mencari cari ijazah, ktp, surat kepolisian, sertifikat kompetensi dan sebagainya, untuk di fotokopi dan disertai didalam sebuah amplop; yang dikirim melalui POS atau diantar langsung ketempatnya. Belum lagi pada saat kita punya sertifikat memang ada berpuluh puluh, dan perusahaan yang mau dilamar juga ada belasan, kita akan merasa kewalahan untuk fotokopi sebanyak itu. Apakah memang harus seperti itu untuk mendapatkan pekerjaan? Bagaimana yang kita sebut sebut blue ocean; yang katanya pekerjaan akan mencari kita, bukan kita yang mencari pekerjaan. Jawabannya ada di iRME. (Untung Rahardja, 2013) [17].

  2. Rinfo (Email Raharja.info)
    Definisi singkat:
    Adalah layanan email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja dan merupakan official email, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua 10 Pillar IT iLearning. Rinfo bisa diakses melalui device apapun, handphone, komputer, laptop, tablet, dll. Dengan adanya Rinfo diharapkan semua Pribadi Raharja dapat berkomunikasi dengan baik kapanpun dan dimanapun. Seorang mahasiswa bisa berkomunikasi melalui Rinfo dengan dosennya, para staff saling berkomunikasi dengan staff lainnya. Rinfo bisa digunakan bukan hanya untuk komunikasi kepada sesama Pribadi Raharja, namun juga Rinfo bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan kerabat, keluarga atau siapapun yang anda inginkan. Kapasitas yang cukup besar yang telah diberikan ini diharapkan dapat dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat tentunya, dan kenyamanan dalam penggunaan akan selalu kamu jadikan prioritas. Rinfo memiliki slogan "Without Rinfo, I'm ALONE". Slogan ini diberikan karena Rinfo memang akan selalu menjadi teman setia anda. Lalu mengapa bukan layanan email yang lainnya? Tentu saja jika kalian mengaku sebagai Pribadi Raharja, kalian harus menggunakan Rinfo, karena ini adalah official email yang nantinya akan menjadi identitas diri kalian. Kami menawarkan banyaknya hal yang istimewa dalam pelayanan email ini, mulai dari space yang lebih besar, pelayanan trouble shooting secara online melalui iDuHelp! online, bahkan kalian tidak akan bisa mengakses TPi (Ten Pillar IT iLearning) tanpa Rinfo.

  3. iDu (iLearning Education)
    Definisi singkat:
    iDu (iLearning Education) merupakan media pembelajaran online guna mendukung pembelajaran konvensional. iDu adalah salah satu aplikasi dari TPi (Ten Pillar IT Ilearning) yang memanfaatkan ICT yang di kembangkan oleh Perguruan Tinggi Raharja secara online menggunakan Learning Management System (LMS) cloud-hosted tanpa perlu menginstal maupun men-download untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan. Segala bentuk pembelajaran dapat dilakukan di iDu dengan mengkombinasikan tatap muka dan belajar online bagi mahasiswa/i dan dosen. iDu dirancang untuk menghasilkan proses belajar yang berkualitas dengan bimbingan dosen berpengalaman yang telah lulus iCP maupun iCM. Melalui iDu mahasiswa/i dapat berinteraksi dengan dosen maupun sesama mahasiswa/i secara anytime dan anywhere. Fasilitas yang tersedia di iDu yaitu berupa forum diskusi, chat, upload dan download file. Proses pembelajaran iDu sendiri dapat dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa/i dengan panduan yang telah diberikan oleh dosen melalui assignment. Bahan ajar ataupun tugas perkuliahan diberikan dalam bentuk teks, grafivice, sehingga memudahkan mahasiswa/i untuk melakukan proses belajar. Dan dengan iDu membuat mahasiswa/i dapat menilai kinerja dan mengevaluasi proses belajar yang telah dilaksanakan sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi. iDu, gaya pembelajaran online masa kini.

  4. iRan (iLearning Raharja Ask & News)
    Definisi singkat:
    iRAN adalah iLearning Raharja Ask and News. Raharja News adalah media aplikasi yang dirancang untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahuan atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Raharja. News biasanya berkaitan dengan pekerjaan Wartawan, Wartawan adalah orang yang bekerja memburu, meliput, kemudian menuliskan berita (News). Raharja News yang merupakan bagian dari Kumpulan aplikasi iRaharja. News (Berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar, majalah cetak, radio, televisi dan media online beberkan [18].

  5. iDuHelp!
    Definisi singkat:
    Sistem penerapan campus service system pelayanan secara in site dan off site dalam mendukung kegiatan iLearning Education (iDU) pada perguruan tinggi diharapkan nantinya bagi para Pribadi Raharja tidak kesulitan dalam mengakses informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Kampus. Dan diharapkan dengan adanya sistem ini bisa mengetahui perihal fasilitas dan news apa saja yang dimiliki kampus tanpa harus datang langsung ke kampus [19].

  6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)
    Definisi singkat:
    Wiki iDu Raharja iLearning, sebuah situs open source dari Wiki, yang khusus dibuat untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang terintegrasi (iDu) dan bersifat iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja. Dimana situs Wiki sendiri mendukung hal-hal yang sifatnya kolaboratif [20].

  7. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)
    Definisi singkat:
    Rooster merupakan sebuah sistem pelayanan informasi dengan menggunakan tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Rooster ini telah digunakan pada perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat online dan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini [21].

  8. iMe (iLearning Media)
    Definisi singkat:
    Adalah ada official portal blogging yang dipersembahkan untuk Pribadi Raharja dan setiap Pribadi Raharja akan mendapatkan subdomain sebagai media dokumentasi segala bentuk aktifitas tridharma. Didalam iMe dosen dan mahasiswa juga bisa berkolaborasi dan saling berbagi informasi yang berguna. iMe (iLearning Media) merupakan sebuah website iLearning yang dikemas secara khusus sebagai tempat sharing terkait posting seperti karya tulis dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan metode iLearning. Di dalam iMe setiap Pribadi Raharja juga dapat saling memberikan informasi terkait assignment, laporan KKP maupun Skripsi dll, serta dapat saling memberikan komentar atau pendapat di dalam iMe tersebut. iMe saling berhubungan dengan 10 Pillar IT iLearning, contohnya didalam tampilan iMe terdapat RSS Feed yang terhubung dengan iRan News. Di dalam iMe Pribadi raharja juga dapat mengganti itheme yang diinginkan, menambahkan visitors, calendar, daftar friendlist, archives dll. Definisi iMe (iLearning Media) yang lain yaitu iMe merupakan media publikasi perihal data diri maupun segala jobdesk yang dikerjakannya dalam jangka waktu tertentu. iMe (iLearning Media) juga sangat mendukung iLearning Education bagi seluruh civitas Perguruan Tinggi Raharja. Untuk itu iMe sangat bermanfaat bagi kegiatan pembelajaran iLearning, sesuai dengan prinsip 4B yaitu belajar, bekerja, berdoa dan bermain.

  9. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)
    Definisi singkat:
    magics adalah media penyimpanan gambar, podcast dan video untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Setiap Pribadi Raharja berhak mendapatkan account magics yang bisa mereka gunakan sebagai tempat penyimpanan.

  10. iSur (iLearning Survey)
    Definisi singkat:
    iLearning survey atau disingkat iSur merupakan sebuah sistem survey yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap pelayanan di Perguruan Tinggi Raharja, atau untuk memberikan nilai terhadap seseorang, benda, maupun jasa yang sudah terintegrasi secara online untuk meningkatkan sistem informasi di Perguruan Tinggi Raharja agar informasi yang didapatkan akurat dan up to date [22].

Konsep Dasar Internet

Menurut Wikipedia [9], “internet kependekan dari interconnection-networking, ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Internet adalah jaringan komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer regional diseluruh dunia”.

Konsep Dasar Online

Menurut Wikipedia [9] Secara umum, "online" menunjukkan keadaan konektivitas. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online' menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan llistrik pada jaringan elektrik.

3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.


Konsep Dasar Belajar

Menurut Wikipedia [9] belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respons, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respons) harus dapat diamati dan diukur.


Konsep Dasar Pembelajaran Online

Online Learning.jpg

Gambar 2.1 Pembelajaran Online

Pembelajaran online adalah pembelajaran yang melibatkan (interaksi) mahasiswa dengan perangkat-perangkat ICT dan atau interaksi mahasiswa dengan jaringan komputer (Jaringan komputer tersebut bisa intranet atau internet) untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang telah disediakan untuk pemebelajaran pada mata kuliah tertentu. Pembelajaran online sebenarnya bagian dari iLearning. Konsep iLearning sendiri mengacu pada model pembelajaran menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan media digital. Dalam pembelajaran online sangat mengoptimalkan segala bentuk aplikasi yang bermanfaat yang ada di internet, seperti mesin pencari, iMe, situs jejaring sosial, Rinfo dan situs tertentu sesuai materi mata kuliah yang akan diberikan.


Dan media pembelajaran online terdiri dari:


1. Web Supported e-learning, yaitu pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan didukung dengan penggunaan website yang berisi rangkuman, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, tugas, dan tes singkat.


2. Blended or mixed mode e-learning, yaitu sebagian proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan sebagian lagi dilakukan secara online.


3. Fully online e-learning format, yaitu seluruh proses pembelajaran dilakukan secara online termasuk tatap muka antara pendidik dan peserta didik yang juga dilakukan secara online, teknologi teleconference biasanya jadi pilihan.

Definisi iDu

IDu glossy.png

Gambar 2.1 Logo iDu


iDu (iLearning Education) merupakan media pembelajaran online guna mendukung pembelajaran konvensional. iDu adalah salah satu aplikasi dari TPi (Ten Pillar IT Ilearning) yang memanfaatkan ICT yang di kembangkan oleh Perguruan Tinggi Raharja secara online menggunakan Learning Management System (LMS) cloud-hosted tanpa perlu menginstal maupun men-download untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan. Segala bentuk pembelajaran dapat dilakukan di iDu dengan mengkombinasikan tatap muka dan belajar online bagi mahasiswa/i dan dosen. iDu dirancang untuk menghasilkan proses belajar yang berkualitas dengan bimbingan dosen berpengalaman yang telah lulus iCP maupun iCM. Melalui iDu mahasiswa/i dapat berinteraksi dengan dosen maupun sesama mahasiswa/i secara anytime dan anywhere. Fasilitas yang tersedia di iDu yaitu berupa forum diskusi, chat, upload dan download file. Proses pembelajaran iDu sendiri dapat dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa/i dengan panduan yang telah diberikan oleh dosen melalui assignment. Bahan ajar ataupun tugas perkuliahan diberikan dalam bentuk teks, grafivice, sehingga memudahkan mahasiswa/i untuk melakukan proses belajar. Dan dengan iDu membuat mahasiswa/i dapat menilai kinerja dan mengevaluasi proses belajar yang telah dilaksanakan sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi. iDu, gaya pembelajaran online masa kini.

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Metode leiterarure review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature Review ini antara lain :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.


Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pembelajaran online. Sebagai salah satu upaya mengembangkan dan menyempurnakan laporan penelitian ini sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa literature review tersebut diantaranya adalh sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Augury El rayeb, dan Heriyanto dari Perguruan Tinggi Raharja, Indonesia pada tahun 2010 yang berjudul “Pengolahan Jurnal Elektronik Dengan Online Jurnal System”. Pada penelitian ini menjelaskan mengenai sistem penampungan hasil-hasil riset. Namun sistem ini masih bersifat manual, belum menggunakan database terstruktur dan perlu melibatkan personil terkait untuk mengendalikan alur sistem serta penggunaan banyak kertas untuk berkas data sebagai pendukungnya. Sehingga sistem tersebut tidak berjalan secara maksimal. Maka perlu adanya sebuah online jurnal system yang dapat dijalankan secara langsung (self service), dapat pula berkomunikasi via-email (intranet), penggunaan sedikit kertas (paper less), serta sudah menggunakan database yang baik karena dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kelangsungan 4 (empat) pilar IT e-learning hasil dari penelitian di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas [23].
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Robert B. Kozma pada tahun 1991 yang berjudul “Learning with Media (American educational research association)”. Penelitian ini menjelaskan pembelajaran dengan media sebagai pelengkap proses di mana representasi yang dibangun dan prosedur yang dilakukan, kadang-kadang oleh pelajar dan kadang-kadang oleh media. Ini review penelitian pada belajar dengan buku-buku, televisi, komputer, dan lingkungan multimedia. Media ini dibedakan oleh karakteristik kognitif relevan teknologi mereka, sistem simbol, dan kemampuan pemrosesan. Studi diperiksa yang menggambarkan bagaimana karakteristik ini, dan desain instruksional yang mempekerjakan mereka, berinteraksi dengan karakteristik peserta didik dan tugas untuk mempengaruhi struktur representasi mental dan proses kognitif. Kepentingan khusus adalah efek dari karakteristik media pada struktur, pembentukan, dan modifikasi model mental. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas [24].
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Abdallah F dan Toffolon C pada tahun 2008 yang berjudul “Models Transformation to Implement a Project-Based Collaborative Learning (PBCL) Scenario: Moodle Case Study”. Dalam tulisan ini, yang diusulkan meta-model pembelajaran kolaboratif berbasis proyek (PbCl). Hal ini memungkinkan guru untuk membangun skenario PbCl dan menerapkannya dalam sistem pembelajaran yang tidak dirancang untuk metode pembelajaran ini. Sebuah MDA (Model arsitektur driven) Pendekatan dijelaskan untuk menguraikan aturan transformasi antara metamodel PbCl dan bahwa dari sistem pembelajaran. Platform Moodle, digunakan dalam UIT dari Laval, adalah studi kasus yang dipilih. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas [25].
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Eric Kristensen, Timothy P. Shea yang berjudul “ Online Communities of Practice: A Catalyst for Faculty Development ”. Artikel ini membahas konsep praktek masyarakat dan bagaimana ia telah datang usia untuk pengembangan profesional guru sebagai guru. Berkat pilihan teknologi saat ini, pengembang fakultas dapat meningkatkan kesempatan bagi seluruh fakultas untuk belajar melalui penggunaan komunitas online. Merancang sebuah portal pengembangan fakultas menggunakan masyarakat konsep praktek dapat menjadi sarana yang efektif untuk melompat-start, memfasilitasi, mengembangkan, dan mempertahankan keterlibatan fakultas dalam komunitas akademis. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas [26].
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Paulsen, Morten Flate, UK yang berjudul “ Online education and learning management systems: global e-learning in a Scandinavian perspective ”. Pada Buku ini dibagi menjadi empat bagian: bagian pertama dari buku (pendidikan online, Pengajaran, dan Pembelajaran) membahas online mengajar dan belajar dan menyediakan penjelasan rinci tentang berbagai istilah dan konsep. Hal ini juga menyajikan model pendidikan online dan versi terbaru dari Koperasi Freedom, teorinya untuk pendidikan online (pertama kali diterbitkan oleh penulis pada tahun 1992). Berfokus pada ketegangan antara kemerdekaan individu dan kerjasama kolektif dalam dimensi waktu, ruang, kecepatan, menengah, akses, dan konten dalam konteks pendidikan jarak jauh, teori kebebasan koperasi berpendapat bahwa pendidikan online dapat mendorong kedua kebebasan untuk kerjasama individu dan kelompok . Dia juga menawarkan berbagai teknik pengajaran online yang bisa berfungsi sebagai panduan praktis bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar secara online. Namun, fokus dari bagian pertama lebih pada pengajaran dari pada pembelajaran dan beberapa konsep mengundang diskusi lebih lanjut. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas [27].
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Eunise Ratna Sari pada tahun 2012 yang berjudul “ Online learning community: a case study of teacher professional development in Indonesia ”. Karya ilmiah ini mengangkat topik mengenai penggunaan penggunaan komunitas pembelajaran online untuk meningkatkan kemampuan professionalisme pendidik Indonesia di abad 21. Seorang pendidik di abad ini tidak hanya diharapkan bisa mengajar mata pelajaran tertentu saja, tetapi juga harus bisa memberikan bekal kepada generasi muda untuk memasuki era kehidupan yang lebih kompleks. Sayangnya, banyak pendidik yang tidak siap untuk menyesuaikan diri dengan tantangan jaman ini karena mereka sudah terbiasa dengan pola pikir yang lama yang dibentuk dari system pendidikan yang tradisional. Perubahan pola mengajar guru sebenarnya bisa dilakukan melalui pendidikan profesional guru, tetapi pada prakteknya pendidikan guru yang ada saat inipun masih mengikuti sistem yang tradisional. Beberapa riset yang yang terakhir menunjukkan bahwa konsep komunitas pembelajaran online (OLC) cukup menjanjikan sebagai sarana untuk mendukung proses pengembangan profesional guru masa sekarang. Dalam riset yang dilakukan oleh peneliti, konsep ini diujicobakan dengan para pendidik di Indonesia sejak tahun 2009. Dalam kajian ini, peneliti menggunakan teori Knowledge Building yang dikembangkan oleh Scardamalia dan Cultural Dimension dari Hofstede untuk meneliti proses pembelajaran bersama dan interaksi sosial yang terjadi di dalam komunitas pembelajaran online ini. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas [28].
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Azhar Arsyad yang berjudul “Media Pengajaran”. Dalam konsep e-learning, tidak saja materi pelajaran disediakan secara online, tetapi juga ditandai dengan adanya suatu sistem (berupa software) yang mengatur dan memonitor interaksi antara guru dan siswa (dosen dengan siswa), baik bersifat langsung (synchronoius) atau tertunda (asynchronoius). Dalam e-learning sistem ini dikenal dengan istilah LMS/CMS (Learning/Course Management System). Software LMS komersial yang populer diantaranya adalah WebCT, Blacckboard, TopClass, eCollege. Sedangkan yang merupakan open source yang banyak dikenal di antaranya adalah Dokeos (yang dipakai UNEJ) dan Moodle. LMS/CMS tidak saja menyediakan ruang bagi dosen untuk menaruh materi pelajaran tetapi juga menyediakan fasilitas lain seperti komunikasi langsung (chatting, teleconference, video conference), komunikasi tertunda (e-mail, mailing-list), pelacak progress (progress tracking), materi pelajaran (silabus, materi pelajaran, kumpulah soal-soal, latihan online). Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas [29].
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Novitri Susanti Setia Putri pada tahun 2010 yang berjudul “Membangun Web Kelas Online Berbasis Learning Management system Di SMA Negeri 5 Cimahi”. SMA Negeri 5 Cimahi merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan sebuah teknologi IT. Sistem pembelajaran yang ada di SMA Negeri 5 Cimahi sudah berjalan cukup baik tetapi keadaan kelas saat belajar mengajar biasanya kurang nyaman dan membuat siswa kurang konsentrasi dengan materi yang diberikan oleh guru. Terkadang siswa juga enggan bertanya kepada guru maupun siswa lainnya dikelas karena malu. Masalah lain muncul saat guru yang ingin memonitoring siswanya saat ia sedang tidak dapat hadir disekolah. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah aplikasi web Kelas Online berbasis Learning Management System (LMS).br / Metode LMS dipilih untuk membuat materi sekolah online dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS berfungsi untuk menyimpan, mengelola dan mendistribusikan berbagai material pelatihan dan ujian yang telah disiapkan. Metode analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, diagram E-R, dan DFD (Data Flow Diagram). Metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode Analisis Deskriptif.br / Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian alpha dan betha terhadap Web Kelas Online di SMA Negeri 5 Cimahi, kesimpulan yang dapat diambil yaitu aplikasi ini memudahkan monitoring perkembangan belajar siswa, menyediakan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan komunikasi antar penggunanya. Sistem ini pun mudah dipelajari, mudah digunakan juga memiliki tampilan menarik yang berbeda dengan situs lain pada umumnya. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas [30].
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Lintang Patria, Kristianus Yulianto, Indonesia yang berjudul “PEMANFAATAN FACEBOOK UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ONLINE SECARA MANDIRI”. Universitas Terbuka adalah Perguruan Tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh, dimana Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tidak hanya dilakukan secara tatap muka, melainkan juga dengan menggunakanmedia, baik media cetak (modul) maupun non cetak (audio/video), komputer/internet, siaran radio dan televisi.Dengan metode ini para peserta KBM dapat secara mandiri mengatur kesesuaian waktu dan tempat dalammempelajari materi. KBM sebagai sebuah bentuk interaksi antara tutor dan peserta tutorial (mahasiswa) serta antar peserta yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar, membentuk jejaring sosial (social network) dengan menggunakansebuah media sosial (social media) sebagai sarana berinteraksi untuk memungkinkan terjadinya interaksi yangbanyak arah (partisipasi aktif dari anggota) serta flexible (tidak dibatasi tempat dan waktu). Pada era digital saatini, banyak tersedia perangkat media sosial berbasis internet, pada umumnya dalam bentuk situs, yang dapatdimanfaatkan sebagai sarana interaksi jejaring sosial. Salah satu media sosial yang cukup populer di duniaadalah Facebook. Fitur-fitur Facebook sebagai media sosial dapat dimanfaatkan untuk menunjang pelaksanaanKBM, khususnya tutorial online, antara lain fasilitas berbagai dokumen/modul dengan diskusi interaktif antarpeserta yang tertata secara kronologis per topik. Adanya fasilitas notification untuk memberikan tanda (alert)serta Agenda yang disertai fungsi pengingat (remainder) memungkinkan para peserta KBM dapat mengikutiperkembangan KBM secara mobile dan dapat memanfaatkannya untuk pengayaan materi tutorial secaramandiri, sesuai dengan waktu dan kesempatan yang tersedia bagi masing-masing peserta. Tujuan makalah ini adalah mengkaji fitur-fitur Facebook dan melakukan simulasi pembelajaran/Tutorial Online dengan menggunakan Facebook sehingga dapat diketahui fitur-fitur yang dapat dipergunakan dengan kelebihan dan kekurangan yang ada serta saran – saran bagaimana memanfaatkan Facebook untuk meningkatkan kualitasTutorial Online di Universitas Terbuka. [31].
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Yenni Suzana pada tahun 2011 yang berjudul “PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI METODEBLENDED LEARNING”. Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis moral. Hal ini tampak dari pribadi-pribadi intelektualitas yang tidak memiliki etos kerja yang baik secara moral, misalkan saja semakin cerdas seseorang maka semakin itu pula ia berdusta. Berbagai bentuk penyimpangan; korupsi, tidak jujur, justru dilakukan oleh orang yang mempunyai kapasitas intelektual yang tinggi, bahkan tidak tertutup kemungkinan dikalangan edukatif sekalipun. Moralitas adalah azas utama dari karakter manusia yang merupakan keseluruhan sifat yang mencakup perilaku, kebiasaan, kesukaan, kemampuan, bakat, potensi, nilai-nilai, dan pola pikir yang dimiliki oleh manusia. Sementara itu nilai-nilai karakter adalah iman, takwa, berahlak mulia, berilmu, jujur, disiplin, demokratis, adil, bertanggung jawab, cinta tanah air, mandiri, kreatif, sehat, gotong royong, menghargai, cakap, orientasi pada keunggulan. Dalam proses pembelajaran seorang dosen dituntut memiliki keterampilan dalam menyampaikan materi yang diajarkan juga ketrampilan menanamkan nilai-nilai karakter kepada mahasiswa. Hal ini sesuai dengan Kepmendiknas No. 45/U/2002 yang dituangkan dalam kurikulum berbasis kompetensi pada perguruan tinggi tentang keberhasilan pembelajaran yang tidak hanya semata-mata terfokus pada ilmu dan ketrampilan yang dipilih oleh seorang mahasiswa namun juga didukung dengan pengembangan kepribadian, prilaku, berkehidupan bersama. Proses pembelajaran saat ini lebih cenderung menggunakan/memanfaatkan media teknologi untuk memudahkan akses informasi dan komunikasi dengan cepat. Di antara strategi pembelajaran yang memanfaatkan bermacam metode dan teknologi informasiadalah Blended Learning. Adapun tujuan penulisan makalah ini mengangkat isu pentingnya pengembangan nilai-nilai karakter mahasiswa dalam pembelajaran yang menggunakan media teknologi. [32].

Dari hasi studi pustaka atau literature review yang ada, dapat disimpulkan bahwa sistem pembelajaran online saat ini dapat diterapkan guna menggantikan sistem pembelajaran konvensional di Perguruan Tinggi Raharja. Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian berupa "Penerapan Sistem Pembelajaran Online Menggunakan iDu (iLearning eDucation) Pada Konsentrasi iLearning Di Perguruan Tinggi Raharja".

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang, khususnya dalam bidang pendidikan komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat pesat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendirian Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000, dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya. Sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 ( tiga ) program studi SI jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI) dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-I-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-S1-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VII/DPI-III/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

S1.png

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

 

2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

D3.png

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut sebagian penjelasan wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam Struktur Organisasi:

1) Ketua

Wewenang:

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung jawab:

Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi STMIK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

2) Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)

Wewenang:

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung jawab :

Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

3) Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
  3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
  4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

4)Asisten Direktur Operasional

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
  4. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  5. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

5) Kepala Jurusan

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
  2. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
  3. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
  4. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
  5. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
  6. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.


Visi, Misi, dan Tujuan

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Menuju Perguruan Tinggi unggulan pada tahun 2010 yang menghasilkan lulusan kompeten dibidang Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer serta memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi.

Misi Perguruan Tinggi Raharja
  1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.


Arti Nama Raharja

Raharja. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).


Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Strk.jpg

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Analisa Sistem Berjalan

Proses belajar mengajar yang berjalan saat ini untuk konsentrasi iLearning masih belum maksimal. Dimana sistem yang ada walau sudah didukung oleh media iPad masih terdapat banyak kegiatan manual. Mulai dari materi perkuliahan hingga tugas-tugas perkuliahan yang membuat dosen harus meluangkan waktu lebih jika akan memberikan penilaian. Hal ini tidak mencerminkan bahwa dosen maupun mahasiswa memiliki thermoiLearning yang tinggi. Dan tidak adanya kegiatan belajar onsite ataupun offsite class yang mendukung proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language(UML).

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Proses pembelajaran yang berjalan saat ini pada konsentrasi iLearning di Perguruan Tinggi Raharja yaitu diawali dari dosen dan mahasiswa memasuki ruang kelas. Kemudian dosen melakukan absen terhadap mahasiswa menggunakan sistem Absensi Online (AO). Dilanjutkan dengan dosen menjelaskan materi dari media RME, dan mahasiswa mendengarkan.

Kemudian diakhir waktu setiap pertemuan dosen akan memberikan tugas yang ditulis di whiteboard ataupun microsoft word. Dan mahasiswa menulisnya di selembar kertas yang terdiri dari pertanyaan dan jawaban yang kemudian dikumpulkan kepada dosen atau melalui ketua kelas. Jika lembar jawaban mahasiswa sudah terkumpul, selanjutnya dosen akan melakukan penilaian atau koreksi satu persatu. Kemudian nilai tersebut dilaporkan kepada pihak terkait. Dan saat perkuliahan selesai maka dosen dan mahasiswa keluar meninggalkan ruang kelas.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Gambar 3.3. Use Case Diagram Proses Belajar Mengajar

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram Proses Belajar Mengajar, terdapat :

1. Usecase : Masuk Kelas

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Dosen bersama Mahasiswa memasuki ruang kelas

2. Usecase : Absen Kelas

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Dosen melakukan panggilan absen terhadap Mahasiswa

3. Usecase : Mengajar

Actor : Dosen

Deskripsi :

Dosen menjelaskan materi perkuliahan

4. Usecase : Memberikan Tugas

Actor : Dosen

Deskripsi :

Dosen memberikan tugas-tugas perkuliahan

5. Usecase : Mengerjakan Tugas

Actor : Mahasiswa

Deskripsi :

Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas perkuliahan

6. Usecase : Keluar Kelas

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Selesai perkuliahan Dosen dan Mahasiswa meninggalkan ruang kelas

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity Diagram ini untuk menggambarkan tata urutan proses aliran aktifitas yang terdapat pada proses belajar mengajar pada konsentrasi iLearning. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dijalankan dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Gambar 3.7 Activity Diagram Proses Belajar Mengajar

Berdasarkan Gambar 3.7 Activity Diagram Proses Belajar Mengajar yang berjalan terdapat :

1. Initial Node, sebagai objek yang diawali

2. 5 Action yang mencerminkan proses belajar yang berjalan.

3. Final State, sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Dari keterangan analisa sistem yang berjalan dapat digambarkan dengan sequence diagram, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.

Gambar 3.4 Sequence Diagram Proses Belajar Mengajar


Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Proses Belajar Mengajar terdapat :

a) 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Dosen dan Mahasiswa

b) 6 message yang merupakan urutan kegiatan proses belajar mengajar.


Konfigurasi Sistem

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:

1. Spesifikasi Hardware

Processor : 2.8 GHz Intel Core i7

Monitor : 13”

Mouse  : Standard Optic

RAM  : 1,00 GB

Hardisk : 750 GB

2. Spesifikasi Software

Safari

Google Chrome

Adobe Dreamweaver CS5

Visual Paradigm

Microsoft Office 2011

3. Brainware

Untuk mengoperasikan sistem pembelajaran online menggunakan iDu dilakukan langsung Dosen dan Mahasiswa yang bertindak user dan Admin.

4. Sistem Pendukung

10 Pillar IT iLearning

Permasalahan yang dihadapi

Analisa Permasalahan

Berdasarkan beberapa metode yang dilakukan diantaranya seperti wawancara terhadap stakeholder, penyebaran survey melalui iSur kepada dosen dan mahasiswa dan observasi. Di dapat beberapa poin masalah yang dihadapi:

  1. Walau sudah menjalankan metode pembelajaran iLearning namun masih menjalankan proses belajar mengajar manual.
  2. Materi perkuliahan yang diberikan dosen hanya terdapat di server internal RME.
  3. Tugas-tugas perkuliahan dikerjakan mahasiswa berada dalam lembar kertas, sehingga mahasiswa tidak dapat mengerjakan di tempat lain.
  4. Jika mahasiswa memiliki pertanyaan hanya dapat ditanyakan kepada dosen di dalam jam perkuliahan.
  5. Dosen maupun mahasiswa tidak dapat mendapatkan informasi up to date seputar kampus.

Analisa Kebutuhan

Berdasarkan penjabaran Bab I Perumusan Masalah dan Bab III Analisa Permasalahan kebutuhan dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah:

  1. Dibutuhkannya sistem yang dapat memudahkan alur proses belajar mengajar konsentrasi iLearning
  2. Dibutuhkanyya sistem yang dapat menampung materi perkuliahn dan dapat diakses tanpa terkendala tempat dan waktu
  3. Dibutuhkannya sistem yang dapat memudahkan dosen memberikan tugas dan mahasiswa mengumpulkan tugas tanpa terkendala tempat dan waktu
  4. Dibutuhkannya sistem yang dapat memudahkan komunikasi antara dosen dan mahasiswa tanpa terkendala tempat dan waktu
  5. Dibutuhkannya sistem yang dapat memberikan informasi up to date seputar kampus tanpa terkendala tempat dan waktu

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan penelitian dan analisa kekurangan dan kebutuhan perihal proses belajar mengajar pada konsentrasi iLearning di Perguruan Tinggi Raharja saat ini, sistem yang berjalan belum dapat menghasilkan proses belajar mengajar yang berkuliatas tanpa terkendala tempat dan waktu sehingga memberikan alternative pemecahan masalah dengan cara :

  1. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi maka dibuatkan sistem pembelajaran online yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Dan juga menjadikan sistem pembelajaran yang friendly
  2. Memiliki tempat penyimpanan materi, tugas-tugas dan kelengkapan data perkuliahan yang memiliki security tinggi agar dapat diakses dimanapun dan kapanpun

User Requirement

Elisitasi Tahap 1


Functional

No

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat

1

Memiliki logo iDu

2

Terkoneksi dengan sosial media Twitter

3

Terkoneksi dengan sosial media Thumblr

4

Terkoneksi dengan sosial media Facebook

5

Terkoneksi dengan sosial media Academia.edu

6

Dapat mengirimkan post melalui SMS

7

Terdapat 15 matakuliah yang melakukan ujian online

8

Terdapat penambahan 3 dosen yang melakukan ujian online

9

Terkoneksi dengan sosial media Flickers

10

Memiliki alamat link URL idu.raharja.info

11

Memiliki pilihan tema tampilan peruser

12

Memiliki site iMe iDu

13

Dapat melakukan voice call melalui profil user

14

Dapat melakukan video call melalui profil user

15

Terdapat jumlah visitor guest pada footer

16

Dapat single sign on (SSO) dengan Google

17

Standar Gradebook agar dipahami oleh seluruh dosen iLearning

18

Dapat single sign on (SSO) dengan SIS

19

Dapat single sign on (SSO) dengan seluruh sistem informasi TPi

20

Dapat menginputkan rumus Matematika

21

Menonaktifkan contact administrator agar tidak terdapat spam

22

Foto profil user terkoneksi dengan Gravatar

23

Memiliki custom interfaces untuk komputer, tablet dan phones

24

Terintegrasi dengan iRangers

25

Dapat single sign on (SSO) dengan iRangers

26

Memiliki shortcut iDuHelp! dan RCEP

27

Terdapat channed messages berbahasa Indonesia

28

Terdapat standar configure class dalam penilaian assignments

29

Terdapat fasilitas chat sesama user Online

30

Dapat melakukan sign in melalui Siri di iPhone

31

Terdapat native aplikasi pada seluruh iPad mahasiswa iLearning

32

Terdapat tombol musik pada tampiln home

33

Lesson terintegrasi dengan iBooks

34

Data profil user terintegrasi dengan Integram

35

Data kelas user terintegrasi dengan sistem RPU

36

Data sks user terintegrasi dengan GO

37

Data user terintegrasi dengan SIS Akademik

38

Terdapat tombol yang bisa melakukan absen praktek Lab maupun REC

39

Terdapat tombol yang bisa melakukan proses batal tambah KSTF

40

Terdapat post school announcement untuk memberikan informasi seputar kampus

41

Dapat melakukan refresh walau sedang take quiz

42

Memiliki fasilitas yang membuat orang tua dapat melihat hasil belajar mahasiswa

43

Hanya dengan mail Rinfo user dapat melakukan register

44

Melakukan reminder dua hari sebelum tugas overdue kepada mahasiswa melalui mail

45

Terdapat sound alert jika ada teman yang sedang online

46

Terdapat notifikasi jika ada coment baru atau teman yang membalas coment di post

47

Memiliki timezone yang otomatis

48

Terdapat enam tipe user yang dapat sign up

49

Terdapat seluruh shortcut TPi

50

Terkoneksi dengan sosial media Vimeo

51

Terkoneksi dengan sosial media RSS

52

Terkoneksi dengan sosial media Pinterest

53

Terkoneksi dengan sosial media Linkedln

54

Terdapat Google analytics

55

Terdapat fasilitas kirim pesan otomatis saat dosen memberikan assignments dan nilai

56

Memiliki default account Rinfo pada seluruh user

57

Terdapat widget iDu pada seluruh sistem TPi

58

Terdapat fasilitas SMS integrations

59

Terdapat fasilitas personal blog

60

Terdapat fasilitas LDAP yang terintegrasi
Non Functional
No Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan tampilan sistem yang menarik (new user interface)

2

Memiliki kode akses dan configure registration field untuk keamanan iDu

3

Memiliki prosedur Grade Map

4

Membuat standar add new class

5

Membuat standar lesson

Tabel 3.3 Elisitasi tahap I

Elisitasi Tahap 2

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat

1

Memiliki logo iDu

 

2

Terkoneksi dengan sosial media Twitter

3

Terkoneksi dengan sosial media Thumblr

4

Terkoneksi dengan sosial media Facebook

5

Terkoneksi dengan sosial media Academia.edu

 

6

Dapat mengirimkan post melalui SMS

7

Terdapat 15 matakuliah yang melakukan ujian online

 

8

Terdapat penambahan 3 dosen yang melakukan ujian online

9

Terkoneksi dengan sosial media Flickers

10

Memiliki alamat link URL idu.raharja.info

 

11

Memiliki pilihan tema tampilan peruser

12

Memiliki site iMe iDu

 

13

Dapat melakukan voice call melalui profil user

14

Dapat melakukan video call melalui profil user

15

Terdapat jumlah visitor guest pada footer

16

Dapat single sign on (SSO) dengan Google

17

Standar Gradebook agar dipahami oleh seluruh dosen iLearning

18

Dapat single sign on (SSO) dengan SIS

19

Dapat single sign on (SSO) dengan seluruh sistem informasi TPi

20

Dapat menginputkan rumus Matematika

21

Menonaktifkan contact administrator agar tidak terdapat spam

22

Foto profil user terkoneksi dengan Gravatar

23

Memiliki custom interfaces untuk komputer, tablet dan phones

24

Terintegrasi dengan iRangers

25

Dapat single sign on (SSO) dengan iRangers

26

Memiliki shortcut iDuHelp! dan RCEP

27

Terdapat channed messages berbahasa Indonesia

28

Terdapat standar configure class dalam penilaian assignments

29

Terdapat fasilitas chat sesama user Online

30

Dapat melakukan sign in melalui Siri di iPhone

31

Terdapat native aplikasi pada seluruh iPad mahasiswa iLearning

32

Terdapat tombol musik pada tampilan home

33

Lesson terintegrasi dengan iBooks

34

Data profil user terintegrasi dengan Integram

35

Data kelas user terintegrasi dengan sistem RPU

36

Data sks user terintegrasi dengan GO

37

Data user terintegrasi dengan SIS Akademik

38

Terdapat tombol yang bisa melakukan absen praktek Lab maupun REC

39

Terdapat tombol yang bisa melakukan proses batal tambah KSTF

40

Terdapat post school announcement untuk memberikan informasi seputar kampus

41

Dapat melakukan refresh walau sedang take quiz

42

Memiliki fasilitas yang membuat orang tua dapat melihat hasil belajar mahasiswa

43

Hanya dengan mail Rinfo user dapat melakukan register

44

Melakukan reminder dua hari sebelum tugas overdue kepada mahasiswa melalui mail

45

Terdapat sound alert jika ada teman yang sedang online

46

Terdapat notifikasi jika ada coment baru atau teman yang membalas coment di post

 

47

Memiliki timezone yang otomatis

 

48

Terdapat enam tipe user yang dapat sign up

49

Terdapat seluruh shortcut TPi

50

Terkoneksi dengan sosial media Vimeo

 

51

Terkoneksi dengan sosial media RSS

52

Terkoneksi dengan sosial media Pinterest

53

Terkoneksi dengan sosial media Linkedln

54

Terdapat Google analytics

55

Terdapat fasilitas kirim pesan otomatis saat dosen memberikan assignments dan nilai

56

Memiliki default account Rinfo pada seluruh user

57

Terdapat widget iDu pada seluruh sistem TPi

58

Terdapat fasilitas SMS integrations

59

Terdapat fasilitas personal blog

60

Terdapat fasilitas LDAP yang terintegrasi

Non Functional
No Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan tampilan sistem yang menarik (new user interface)

2

Memiliki kode akses dan configure registration field untuk keamanan iDu

3

Memiliki prosedur Grade Map

4

Membuat standar add new class

5

Membuat standar lesson


Tabel 3.5 Elisitasi tahap II

Elisitasi Tahap 3

Functional
T
O
E

No.

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat
L
M
H
L
M
H
L
M
H

1

Memiliki logo iDu

2

Terdapat 15 matakuliah yang melakukan ujian online

3

Terdapat penambahan 3 dosen yang melakukan ujian online

4

Memiliki alamat link URL idu.raharja.info

5

Memiliki site iMe iDu

6

Dapat melakukan video call melalui profil user

7

Terdapat jumlah visitor guest pada footer

8

Standar Gradebook agar dipahami oleh seluruh dosen iLearning

9

Dapat menginputkan rumus Matematika

10

Menonaktifkan contact administrator agar tidak terdapat spam

11

Memiliki custom interfaces untuk komputer, tablet dan phones

12

Memiliki shortcut iDuHelp! dan RCEP

13

Terdapat channed messages berbahasa Indonesia

14

Terdapat standar configure class dalam penilaian assignments

15

Terdapat fasilitas chat sesama user Online

16

Terdapat post school announcement untuk memberikan informasi seputar kampus

17

Dapat melakukan refresh walau sedang take quiz

18

Hanya dengan mail Rinfo user dapat melakukan register

19

Melakukan reminder dua hari sebelum tugas overdue kepada mahasiswa melalui mail

20

Terdapat enam tipe user yang dapat sign up

21

Terdapat fasilitas kirim pesan otomatis saat dosen memberikan assignments dan nilai

22

Memiliki default account Rinfo pada seluruh user

23

Terdapat widget iDu pada seluruh sistem TPi

24

Terdapat fasilitas personal blog

25

Terdapat fasilitas LDAP yang terintegrasi
Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan tampilan sistem yang menarik (new user interface)

2

Memiliki kode akses dan configure registration field untuk keamanan iDu

3

Memiliki prosedur Grade Map

4

Membuat standar add new class

5

Membuat standar lesson

Tabel 3.5 Elisitasi tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk menerapkan sistem pembelajaran online menggunakan iDu pada konsetrasi iLearning di Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam menerapkan sistem pembelajaran online menggunakan iDu pada konsetrasi iLearning di Perguruan Tinggi Raharja.

Functional

No.

Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat

1

Standar Gradebook agar dipahami oleh seluruh dosen iLearning

2

Dapat menginput rumus Matematika

3

Menonaktifkan contact administrator agar tidak terdapat spam

4

Memiliki shortcut iDuHelp! dan RCEP

5

Terdapat channed messages berbahasa Indonesia

6

Terdapat standar configure class dalam penilaian assignments

7

Terdapat post school announcement untuk memberikan informasi seputar kampus

8

Melakukan reminder dua hari sebelum tugas overdue kepada mahasiswa melalui mail

9

Terdapat fasilitas kirim pesan otomatis saat dosen memberikan assignments dan nilai

10

Memiliki default account Rinfo pada seluruh user
Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat

1

Menampilkan tampilan sistem yang menarik (new user interface)

2

Memiliki kode akses dan configure registration field untuk keamanan iDu

3

Memiliki prosedur Grade Map

4

Membuat standar add new class

5

Membuat standar lesson

Penyusun

 


(Qurotul Aini)

Tabel 3.1 Final Draft Elisitasi

Final Elisitasi Yang Diusulkan

Pembahasan detail final elisitasi yang diusulkan dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sebelum adanya sistem yang diusulkan, sebagai berikut:

Functional Analisa Kebutuhan

Standar Gradebook agar dipahami oleh seluruh dosen iLearning

Deskripsi sebelumnya :

Ketika mahasiswa telah selesai mengerjakan tugas-tugas perkuliahan, maka saatnya dosen memberikan penilaian. Karena ketentuan perhitungan yang berbeda maka dibuatkan standar gradebook agar dosen dapat memahaminnya. Seperti kebutuhan pada gambar di bawah ini:

Kebutuhan Gradebook.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Standar Gradebook

Kebutuhan Standar Gradebook.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Yang Sama Akan Standar Gradebook

Dapat menginput rumus Matematika

Deskripsi sebelumnya :

Bagi dosen yang mengajar matakuliah eksak, saat ingin membuat assignments mengalami kesulitan karena tidak dapat menginputkan rumus-rumus perhitungan. Sehingga menyulitkan dosen untuk memberikan assignments ataupun saat ujian berlangsung. Seperti gambar di bawah ini yang menunjukkan adanya kebutuhan tersebut.

Kebutuhan Rumus Matematika.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Button Rumus Matematika

Menonaktifkan contact administrator agar tidak terdapat spam

Deskripsi sebelumnya :

Pada tampilan awal dari site iDu ada fasilitas forgot password, selain tampilan tersebut ada button bantuan untuk dapat mengirimkan pesan langsung ke Admin. Seperti pada tampilan di bawah ini:

Forgot Password dan Contact Administrator.png

Gambar 3.4 Fasilitas Forgot Password dan Contact Administrator

Contact Administrator.png

Gambar 3.4 Fasilitas Contact Administrator

Spam.png

Gambar 3.4 Spam Yang Menyerang Admin

Hal tersebut awalnya sangat membantu jika ada user yang ingin mengirimkan pesan berupa permintaan bantuan atau hal lain, namun akhirnya spam banyak menyerang melalui button contact administrator. Sehingga muncul permintaan seperti di bawah ini:

Kebutuhan Lock Contact Administrator.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Lock Contact Administrator

Memiliki shortcut iDuHelp! dan RCEP

Deskripsi sebelumnya :

Karena iDu adalah site yang paling sering dikunjungi oleh mahasiswa iLearning, maka ada kebutuhan agar segala hal dapat dengan mudah diakses. Selain login iDu, diharapkan dari home iDu juga dapat menuju ke site yang lain dengan mudah. Sehingga ada kebutuhan seperti pada gambar di bawah ini:

Kebutuhan Shortcut.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Shortcut" Pada iDu

Terdapat channed messages berbahasa Indonesia

Deskripsi sebelumnya :

Untuk mempermudah pemahaman atas seluruh isi pesan yang terkirim dari iDu kepada user maka terjadi sebuah kebutuhan agar isi channed messages dapat berbahasa Indonesia seperti kebutuhan pada gambar di bawah ini:

Kebutuhan Channed Messages.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Channed Messages Berbahasa Indonesia

Terdapat standar configure class dalam penilaian assignments

Deskripsi sebelumnya :

Agar terdapat keseragaman pengaturan ketika dosen membuat satu kelas yang akan mereka ampuh, maka hal ini dibutuhkannya sebuah standar configure class, dimana standar ini hanya cukup satu kali dosen lakukan dalam settingan kelas yang mereka ampuh. Dan hal ini juga berdasarkan kebutuhan seperti pada gambar di bawah ini:

Kebutuhan AddNewClass.png
AddNewClass.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Standar Configure Class

Terdapat post school announcement untuk memberikan informasi seputar kampus

Deskripsi sebelumnya :

Pentingnya suatu informasi yang mahasiswa butuhkan membuat mahasiswa harus aktif bertanya atau mencari tahu seputar informasi up to date dari kampus. Sehingga terlalu banyak membuang waktu, maka muncullah sebuah kebutuhan akan keharusan adanya post school announcement seperti pada gambar di bawah ini:

KebutuhanPostSchool.png

Gambar 3.4 Kebutuhan School Announcement

Melakukan reminder dua hari sebelum tugas overdue kepada mahasiswa melalui mail

Deskripsi sebelumnya :

Dikarenakan jangka waktu tugas-tugas perkuliahan yang bermacam-macam, maka diperlukan adanya sebuah pengingat yang dapat membantu mahasiswa agar selalu mengerjakan tugas dan melakukan submit. Sehingga mahasiswa selalu mendapat nilai penuh.

Terdapat fasilitas kirim pesan otomatis saat dosen memberikan assignments dan nilai

Deskripsi sebelumnya :

Dibutuhkan sebuah pengingat melalui mail agar saat dosen memberikan tugas dan nilai, mahasiswa dapat segera mengetahuinya walau sedang berada di tempat yang berbeda jauh. Hal ini memungkinkan mahasiswa selalu up to date.

Memiliki default account Rinfo pada seluruh user

Deskripsi sebelumnya :

Terjadinya banyak kesulitan ketika ingin menjalankan pengingat tugas, informasi dan lain-lain mengharuskan Admin melakuakn pengaturan agar iDu memiliki default mail dari Rinfo dan juga seluruh user iDu. Seprti pada gambar di bawah ini:

Kebutuhan Rinfo.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Default Mail Rinfo

Non Functional Analisa Kebutuhan

Menampilkan tampilan sistem yang menarik (new user interface)

Deskripsi sebelumnya :

Untuk dapat memiliki tampilan yang lebih menarik, memudahkan user ketika menjalankan iDu maka dibutuhkan sebuah inovasi baru agar semua hal tersebut terwujud. Seperti pada gambar kebutuhan di bawah ini:

Kebutuhan New User Interface.png

Gambar 3.4 Kebutuhan New User Interface

Memiliki kode akses dan configure registration field untuk keamanan iDu

Deskripsi sebelumnya :

Ketika akan melakukan sign up di iDu agar Admin dapat mengontrolnya dengan baik, maka dibutuhkan sebuah solusi agar hal ini terpecahkan. Seperti pada gambar di bawah ini yang menunjukkan sebuah kebutuhan agar Admin tidak mengalami kesulitan:

Kebutuhan Kode Akses.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Default Mail Rinfo

Memiliki prosedur Grade Map

Deskripsi sebelumnya :

Grade Map adalah standar untuk sistem dapat langsung melakukan perhitungan ketika dosen memberikan nilai atau gradebook. Dengan menetapkan grade map maka penilaian terhadap mahasiswa menjadi seragam. Seperti pada gambar di bawah ini adalah sebuah kebutuhan yang harus terselesaikan:

Kebutuhan GradeMap.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Prosedur Grade Map

Membuat standar add new class

Deskripsi sebelumnya :

Agar terdapat keseragaman pengaturan ketika dosen membuat satu kelas yang akan mereka ampuh, maka hal ini dibutuhkannya sebuah standar add new class, dimana standar ini hanya cukup satu kali dosen lakukan dalam settingan kelas yang mereka ampuh. Dan hal ini juga berdasarkan kebutuhan seperti pada gambar di bawah ini:

Kebutuhan AddNewClass.png
AddNewClass.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Kriteria Add New Class

Membuat standar lesson

Deskripsi sebelumnya :

Untuk memudahkan dalam proses belajar mengajar, maka diharuskan adanya sebuah standar lesson agar seragam. Diman standar lesson tersebut juga tidak memberatkan iDu.

Kebutuhan AddNewClass.png
Kebutuhan Lesson.png

Gambar 3.4 Kebutuhan Standar Lesson

BAB IV

RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI


Final Elisitasi Yang Diusulkan

Telah dijelaskan secara detail elisitasi yang diusulkan pada bab sebelumnya dengan memberikan alasan atau deskripsi sebelumnya. Dan di bawah ini adalah pemecahan masalah dengan menjelaskan secara detail deskripsi sesudahnya terhadap elisitasi yang diusulkan, yaitu:

Functional Final Elisitasi

Standar Gradebook agar dipahami oleh seluruh dosen iLearning

Deskripsi sesudahnya:

Sehingga dilakukan pemecahan masalah dengan cara membuat perhitungan Penilaian Objektif (PO). Penilaian kelas berdasarkan SK adalah 40% UAS, 30% UTS dan 30% Tugas Mandiri + Absen. Berdasarkan hal tersebut maka penjabaran pada PO di iDu seperti gambar diatas. Dimana UAS 40%, UTS 30% dan Tugas Mandiri + Absen 30%. Untuk Tugas Mandiri + Absen dijabarkan berdasarkan PO Tugas. Sehingga mendapatkan nilai tersebut. Contoh PO 1 Tridharma memiliki weight 1,5%. 1,5% itu didapat dari poin PO yakni 50. Dari poin 50 itu kita jadikan percent dengan cara hitung:

PemecahanStandarGradebook1.png

Gambar 4.1.1.1 Pemecahan Standar Gradebook

Dan seterusnya sampai PO 10 Project dengan total keseluruhan adalah 30%. Dan cara hitung 1,5% dijadikan poin 50 yaitu:


PemecahanStandarGradebook2.png

Gambar 3.4 Pemecahan Standar Gradebook PO

Dan seterusnya sampai PO 10 Project dengan total keseluruhan adalah 1000 poin.

Dapat menginput rumus Matematika

Deskripsi sesudahnya:

Berdasarkan kebutuhan tersebut maka dilakukan pemecahan masalah dengan cara menambahkan codes di localsetting.php

[[File:|center]]

Gambar 3.4 Codes Pemecahan Button Rumus Matematika

Pada gambar di atas telah ditambahkan codes sehingga menghasilkan jawaban atas kebutuhan yang ada. Berikut ini adalah tampilan yang telah diselesaikan:

PemecahanRumusEksak1.png
PemecahanRumusEksak2.png

Gambar 3.4 Pemecahan Button Rumus Matematika

Menonaktifkan contact administrator agar tidak terdapat spam

Deskripsi sesudahnya:

Untuk memenuhi kebutuhan akan menonaktifkan contact administrator maka dilakukan cara seperti di bawah ini dengan menghilangkan beberapa script pada form localsetting.php

[[File:|center]]

Gambar 3.4 Script Pemecahan Penonaktifan contact administrator

Berdasarkan gambar di atas maka telah diselesaikan kebutuhan tersebut sehingga memiliki tampilan seperti di bawah ini:

PemecahanContactAdministrator.png

Gambar 3.4 Pemecahan Contact Administrator

Memiliki shortcut iDuHelp! dan RCEP

Deskripsi sesudahnya:

Agar memudahkan user akan hal tersebut dan berdasarkan kebutuhan yang diinginkan, maka dilakukan langkah untuk memenuhinya. Dengan cara menuju link idu.raharja.info/portal/user_view yang dilakukan oleh Admin. Dan akan terdapat kegiatan seperti gambar di bawah ini:

PemecahanShortcut1.png
PemecahanShortcut2.png

Gambar 3.4 Langkah Pemecahan Add Shortcut

Dan berdasarkan gambar di atas maka telah diselesaikan kebutuhan tersebut sehingga memiliki tampilan seperti di bawah ini:

PemecahanAddShortcut3.png

Gambar 3.4 Pemecahan Add Shortcut

Terdapat channed messages berbahasa Indonesia

Deskripsi sesudahnya:

Sehingga Admin harus memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara menuju idu.raharja.info/canned_messages. Dan disana Admin dapat melakukan perubahan yang diinginkan dengan menambahkan dan merubah script.

TampilanChannedMessages.png

Gambar 3.4 Tampilan Channed Messages

Gambar 3.4 Tampilan Script Channed Messages

Gambar 3.4 Pemecahan Script Channed Messages

Pada gambar di atas telah diubah script sehingga menghasilkan jawaban atas kebutuhan yang ada. Berikut ini adalah tampilan yang telah diselesaikan:

ChannedMessages1.jpg

Gambar 3.4 Pemecahan Channed Messages Bahasa Indonesia

Terdapat standar configure class dalam penilaian assignments

Deskripsi sesudahnya :

Untuk dapat memiliki kelas yang sesuai dan seragam maka langkah awal yang dilakukan oleh Admin adalah melakukan pengaturan terlebih dulu terhadap configure yang berada dalam kelas berdasarkan kebutuhan.

[[File:|center]]

Gambar 3.4 Script Pemecahan Kebutuhan Configure Class

Selanjutnya hasil dari pengaturan tersebut dapat di share kepada para dosen iLearning untuk dilakukan di kelas yang mereka ampuh. Dan lakukan pengaturan seperti pada link ini idu.ilearning.me/standar-configure-class/ atau pada gambar di bawah ini:

Configure1.png

Gambar 3.4 Pemecahan Kebutuhan Configure Class

Terdapat post school announcement untuk memberikan informasi seputar kampus

Deskripsi sesudahnya :

Berdasarkan kebutuhan di atas, maka penanganan yang dilakukan adalah dengan cara menambahkan script agar Admin dapat melakukan post school announcement ke halaman home dari seluruh user dan juga mengirimkan e-mail ke inbox masing-masing user iDu seperti pada gambar di bawah ini:

[[File:|center]]

Gambar 3.4 Penambahan Script Untuk School Announcement

PostShcoolAnnouncement1.png
PostShcoolAnnouncement.png

Gambar 3.4 Pemecahanan Kebutuhan School Announcement

Melakukan reminder dua hari sebelum tugas overdue kepada mahasiswa melalui mail

Deskripsi sesudahnya :

Maka untuk pemecahan masalah mengenai

Terdapat fasilitas kirim pesan otomatis saat dosen memberikan assignments dan nilai

Deskripsi sesudahnya :

Maka untuk pemecahan masalah mengenai

Memiliki default account Rinfo pada seluruh user

Deskripsi sesudahnya :

Maka untuk pemecahan masalah mengenai


Non Functional Final Elisitasi

Menampilkan tampilan sistem yang menarik (new user interface)

Deskripsi sesudahnya :

Maka untuk pemecahan masalah mengenai

Memiliki kode akses dan configure registration field untuk keamanan iDu

Deskripsi sesudahnya :

Maka untuk pemecahan masalah mengenai

Memiliki prosedur Grade Map

Deskripsi sesudahnya :

Maka untuk pemecahan masalah mengenai

Membuat standar add new class

Deskripsi sesudahnya :

Maka untuk pemecahan masalah mengenai

Membuat standar lesson

Deskripsi sesudahnya :

Maka untuk pemecahan masalah mengenai

Tujuan dan Manfaat Sistem

Tujuan

Tujuan penelitian menguraikan secara jelas tujuan yang dilaksanakan peneliti pada objek penelitian yang dipilih. Terdapat 3 (tiga) tujuan jika permasalahan terselesaikan:

1. Mengubah sistem pembelajaran manual menjadi sistem pembelajaran secara online yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun

2. Memudahkan komunikasi antara dosen dan mahasiswa

3. Menerapkan konsep iLearning perihal 4B

4. Mendapatkan dukungan dari Pribadi Raharja

5. Mendapatkan saran-saran membangun untuk perkembangan sistem yang lebih baik

6. Mendukung gerakan Go Green

Manfaat

Manfaat dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, Terutama pada penerapan sistem pembelajaran online untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di kelas.

2. Bagi Stakeholder atau Perguruan Tinggi Raharja

Sebagai bahan masukan untuk implementasi terhadap kebutuhan dan untuk memperbaiki sistem pembelajaran agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa meningkat.

3. Bagi Mahasiswa

Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas mahasiswa untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif secara online.

4. Bagi Dosen

Hasil penelitian ini dapat menumbuhkan budaya meneliti agar terjadi inovasi pembelajaran. Dan memudahkan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan. Dan juga menjadikan referensi bagi dosen agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang fun.

5. Bagi Peneliti

Sebagai sarana pembelajaran untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah sistem pembelajaran yang dilakukan selama ini pada konsetrasi iLearning sudah efektif dan efisien.

Rancangan Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Diagram Rancangan Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Use Case Diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang User dan memfokuskan pada proses komputerisasi.

Use Case Diagram yang Diusulkan

Use Case Diagram Onsite Class

Use Case Diagram Onsite Class ini menggambarkan kebutuhan sistem pada proses belajar mengajar agar lebih interaktif antara dosen dan mahasiswa. Sebuah use case dapat menggambarkan hubungan antara use case dengan actor. Secara umum use case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor.

Gambar 4.36 Use Case Diagram Onsite Class

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram Onsite Class, terdapat :

1. Usecase : Masuk Kelas

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Dosen bersama Mahasiswa memasuki ruang kelas

2. Usecase : Absen Kelas

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Dosen melakukan panggilan absen terhadap Mahasiswa

3. Usecase : Login iDu

Actor : Dosen, Mahasiswa dan Admin

Deskripsi :

Dosen, Mahasiswa dan Admin melakukan login iDu

4. Usecase : Masuk Kelas di iDu

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Dosen dan Mahasiswa memilih kelas yang sedang diampuh

5. Usecase : Lesson

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Dosen menjelaskan materi kepada Mahasiswa

6. Usecase : Give Assigmnets

Actor : Dosen

Deskripsi :

Dosen memberikan tugas-tugas perkuliahan

7. Usecase : Mengerjakan Assigmnets

Actor : Mahasiswa

Deskripsi :

Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas perkuliahan

8. Usecase : Memberikan Nilai

Actor : Dosen

Deskripsi :

Dosen memberikan penilaian terhadap tugas-tugas mahasiswa

9. Usecase : Lihat Gradebook

Actor : Admin dan Mahasiswa

Deskripsi :

Mahasiswa dan Admin dapat langsung melihat hasil penilaian tugas perkuliahan

10. Usecase : Log Out iDu

Actor : Dosen, Mahasiswa dan Admin

Deskripsi :

Usai perkuliahan dosen, mahasiswa dan admin melakukan log out

11. Usecase : Keluar Kelas

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Dosen dan mahasiswa keluar meninggalkan ruang kelas

Use Case Diagram Offsite Class

Use Case Diagram Offsite Class ini menggambarkan kebutuhan sistem pada proses belajar mengajar agar lebih interaktif antara dosen dan mahasiswa yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Sebuah use case dapat menggambarkan hubungan antara use case dengan actor. Secara umum use case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor.

Gambar 4.36 Use Case Diagram Offsite Class

Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram Offsite Class, terdapat :

1. Usecase : Login iDu

Actor : Dosen, Mahasiswa dan Admin

Deskripsi :

Dosen, Mahasiswa dan Admin melakukan login iDu

2. Usecase : Masuk Kelas di iDu

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Dosen dan Mahasiswa memilih kelas yang sedang diampuh

3. Usecase : Lesson

Actor : Dosen dan Mahasiswa

Deskripsi :

Dosen menjelaskan materi kepada Mahasiswa

4. Usecase : Give Assigmnets

Actor : Dosen

Deskripsi :

Dosen memberikan tugas-tugas perkuliahan

5. Usecase : Mengerjakan Assigmnets

Actor : Mahasiswa

Deskripsi :

Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas perkuliahan

6. Usecase : Memberikan Nilai

Actor : Dosen

Deskripsi :

Dosen memberikan penilaian terhadap tugas-tugas mahasiswa

7. Usecase : Lihat Gradebook

Actor : Admin dan Mahasiswa

Deskripsi :

Mahasiswa dan Admin dapat langsung melihat hasil penilaian tugas perkuliahan

8. Usecase : Log Out iDu

Actor : Dosen, Mahasiswa dan Admin

Deskripsi :

Usai perkuliahan dosen, mahasiswa dan admin melakukan log out

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity Diagram ini untuk menggambarkan tata urutan proses aliran aktifitas yang diusulkan pada proses belajar mengajar pada konsentrasi iLearning secara onsite class dan offsite class. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dijalankan dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Activity Diagram Onsite Class

Activity Diagram Offsite Class

Sequence Diagram yang Diusulkan

Sequence diagram ini untuk menggambarkan tata urutan proses aliran aktifitas yang diusulkan pada proses belajar mengajar pada konsentrasi iLearning. Sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.

Sequence Diagram Dosen

Sequence Diagram Mahasiswa

Sequence Diagram Admin

Black Box Testing

Tampilan Layar

Tampilan Menu Log In

Menu Login iDu.png

Gambar 4.36 Menu Log In iDu

Untuk masuk ke dalam sistem iDu user harus melakukan sign up yang dilakukan cukup sekali dan kemudian log in seperti pada tampilan.

Tampilan Home iDu

Home iDu.png

Gambar 4.36 Home iDu

Setelah melakukan log in maka user akan berada pada tampilan home dari iDu seperti pada tampilan di atas.

Tampilan Home Class

Tampilan Dosen

Home Class Dosen.png

Gambar 4.36 Tampilan Home Class Untuk Dosen

Pada tampilan di atas adalah tampilan dosen saat berada dalam kelas yang diampuh.

Tampilan Mahasiswa

Home Class Mahasiswa.png

Gambar 4.36 Tampilan Home Class Untuk Mahasiswa

Di atas adalah tampilan home class yang dapat dilihat oleh mahasiswa saat berada dalam kelas yang diampuh.

Tampilan Lesson

Tampilan Dosen

Lesson Dosen.png

Gambar 4.36 Tampilan Lesson Untuk Dosen

Pada tampilan ini adalah tempat dimana dosen menyiapkan materi dan menjelaskan materi perkuliahan kepada mahasiswa.

Tampilan Mahasiswa

Lesson Mahasiswa.png

Gambar 4.36 Tampilan Lesson Untuk Mahasiswa

Untuk mendapatkan materi apa yang akan dibahas dalam perkuliahan, maka mahasiswa harus mengunjungi lesson yang telah disiapkan dari pertemuan satu sampai pertemuan empat belas.

Tampilan Assignments

Tampilan Dosen

Assignments Dosen.png

Gambar 4.36 Tampilan Assignments Untuk Dosen

Pada tampilan tersebut adalah fasilitas dimana dosen menyiapkan tugas-tugas perkuliahan yang akan diberikan kepada mahasiswa. Tugas-tugas tersebut dapat dibuat terlebih dahulu dan kemudian dapat di give sesuai waktu yang dosen inginkan.

Tampilan Mahasiswa

Assignments Mahasiswa.png

Gambar 4.36 Tampilan Assignments Untuk Mahasiswa

Tugas-tugas perkuliahan yang diberikan dosen kepada mahasiswa akan berada dalam satu tampilan seperti pada tampilan di atas. Dan seluruh tugas perkuliahan selama satu semester akan terlihat beserta nilai atau poinnya.

Tampilan Gradebook

Tampilan Dosen

Gradebook Dosen.png

Gambar 4.36 Tampilan Gradebook Untuk Dosen

Seluruh tugas-tugas perkuliahan yang telah disubmit oleh mahasiswa akan diberikan penilaian oleh dosen seperti pada tampilan di atas.

Tampilan Mahasiswa

Gradebook Mahasiswa.png

Gambar 4.36 Tampilan Gradebook Untuk Mahasiswa

Setelah menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, maka mahasiswa dapat langsung melihat hasilnya. Sehingga memungkinkan mahasiswa untuk mengejar hasil yang maksimal.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada Bab I dan perumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Untuk menjawab pertanyaan bagaimana sistem iDu dapat mendukung fasilitas iLearning yang tersentralisasi dan terkolaborasi di Perguruan Tinggi Raharja, adalah sistem iDu dapat mendukung pembelajaran iLearning yang tersentralisasi dan terkolaborasi. Karena iDu adalah suatu media yang dapat diakses secara online, dan isinya dapat diakses oleh pengguna sehingga materi dan tugas-tugas yang terdapat dalam sistem bisa lebih lengkap karena banyak pengguna yang berkontribusi di dalamnya.

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan oleh penulis yaitu:

  1. Bagi stakeholder atau Perguruan Tinggi Raharja, agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem iDu dalam proses pembelajaran iLearning
  2. Bagi Pribadi Raharja, agar lebih mengapresiasi sistem pembelajaran online menggunakan iDu
  3. Bagi seluruh instansi pendidikan dan masyarakat umumnya, semoga sistem pembelajaran online menggunakan iDu dan informasinya dapat bermanfaat sesuai dengan yang diharapkan
  4. Bagi peneliti selanjutnya, agar pengelolaan sistem pembelajaran online menggunakan iDu terus disempurnakan

    Daftar Pustaka

    1. Prabowo, Harjanto. 2012. (Tanggal Akses 13 Januari 2014) [1]
    2. Simrs. “Metodologi Implementasi Sistem”. [2]. (Diakses tanggal 11 November 2013)
    3. 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 3,08 3,09 3,10 3,11 3,12 3,13 Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Informasi". Yogyakarta: Andi
    4. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu.
    5. 5,0 5,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. "Sistem Informasi Teknologi", Yogyakarta:Andi Offset."
    6. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama sutarman
    7. Mulyanto. 2009. "Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi". Yogyakarta: Pustaka Pelajar
    8. Jogiyanto, HM. 2009. "Perancangan Sistem Informasi Pengenalan Komputer". Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Wikipedia, “UML”. http://id.wikipedia.org/wiki/Unified_Modeling_Language] (Tanggal akses 9 Desember 2013)
    10. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama herla
    11. C. Sigit, “Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet”, PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.2010.
    12. FileZilla Wiki. "Mainpage FileZilla Wiki" [3] (Tanggal Akses 30 November 2013)
    13. .Anhar, “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”, Mediakita. Jakarta. 2010
    14. Rahardja, Untung. 2011. "iLearning". Tangerang: STMIK Rahardja.
    15. Rahardja, Untung. Blog pribadi berjudul “iLearning Start From Here !” , iLearning Media (iMe) [4]. (Tanggal akses 9 Desember 2013)
    16. Dewi, Hani. 2013. "iLearning+". Tangerang: STMIK Raharja
    17. Widuri Erni Astuti. "Definisi iRME". [5] (Tanggal Akses 10 Desember 2013)
    18. Widuri Bunga Pertiwi. "Definisi Raharja News". [6] (Tanggal Akses 10 Desember 2013)
    19. Widuri Ana Nurmaliana. "Definisi iDuHelp!". [7] (Tanggal Akses 10 Desember 2013)
    20. Widuri Kiki Amalia. "Definisi Widuri". [8] (Tanggal Akses 10 Desember 2013)
    21. Widuri Citra Destianty. "Definisi Rooster". [9] (Tanggal Akses 10 Desember 2013)
    22. Widuri Indri Handayani. "Definisi iLearning Survey". [10] (Tanggal Akses 10 Desember 2013)
    23. Rahardja, Untung "Pengolahan Jurnal Elektronik Dengan Online Jurnal System".
    24. Kozma. Robert B. "Learning with Media (American educational research association)".
    25. Abdallah F. "Models Transformation to Implement a Project-Based Collaborative Learning (PBCL) Scenario: Moodle Case Study".
    26. Kristensen, Eric. " Online Communities of Practice: A Catalyst for Faculty Development ".
    27. Paulsen, Morten Flate " Online education and learning management systems: global e-learning in a Scandinavian perspective ".
    28. Ratna Sari, Eunise " Online learning community: a case study of teacher professional development in Indonesia ".
    29. Arsyad, Azhar "Media Pengajaran".
    30. Putri, Rizki Novitri Susanti Setia "Membangun Web Kelas Online Berbasis Learning Management system Di SMA Negeri 5 Cimahi".
    31. Patria, Lintang dan Yulianto, Kristianus "PEMANFAATAN FACEBOOK UNTUK MENUNJANG KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ONLINE SECARA MANDIR".
    32. Suzana, Yenni "Pengemabangan Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Dalam Pembelajaran Melalui Metodeblended Learning".

    Daftar Lampiran

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing 1 dan II)

    Validasi Skripsi

    Form Pergantian Judul

    Kartu Studi Tetap Final

    Formulir Seminar Proposal

    Formulir Pertemuan Stakeholder

    Formulir Final Presentasi

    Formulir Pendaftaran Mengikuti Sidang Skripsi

    Pengantar Observasi Skripsi

    Surat Keterangan Penugasan Kerja

    Daftar Pertanyaan Saat Wawancara

    Daftar Riwayat Hidup

    Special Contribution

    Katalog Produk

    Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career dan Sidang

    Poster Session dan Kwitansi Pembayaran Poster Session

    Sertifikat Pelatihan REC

    Sertfikat Seminar IT

    Sertifikat Internasional

    Sertifikat TOEFL

    Sertifikat Prospek

    Sertfikat Raharja Career

    Sertifikat Tri Dharma

    Surat Pengantar Pengajuan Proposal Hibah

    Surat Tanda Terima Pengajuan Proposal Hibah

    Surat Implementasi Program

    Validasi Sidang

    Undangan Pertemuan Stakeholder

    Slide Final Presentasi

    LAMPIRAN B

    Bimbingan Secara Aktif >12x dan Melalui Email >40x

    Melaksanakan Praktek Secara Aktif >12x

    Melaksanakan Group Meeting Secara Aktif >12x

    2 Seminar IT

    Melakukan Pengabdian Tri Darma Perguruan Tinggi

    Menghasilkan Artikel Jurnal Ilmiah

    Menghasilkan Proposal Hibah

    Menghasilkan Poster Session

    Melakukan Presentasi Proposal dan Final Presentasi

    Hasil Project/Output+CD

    2 Do You Know

    2 Sinopsis

    2 Aplikasi

    2 Cerita Sukses

    1 Film Kelompok

    Kesimpulan Yang Harus Bisa di Google