SI1112468852

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
   

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1112468852
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1112468852
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112468852
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd)
   
NID : 10001
   
NID : 13005

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112468852
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1112468852
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1112468852

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Astrido Jaya Mobilindo adalah perusahaan dealer yang bergerak dalam bidang penjualan mobil Toyota di Kebon Jeruk Jakarta Barat, yang memerlukan media untuk melakukan promosi dan pemasaran produk. Media promosi dan pemasaran ini berisi tentang informasi produk dan spesifikasi serta profil yang akan dipakai untuk membantu memasarkan dan penyampaian informasi. PT. Astrido Jaya Mobilindo sudah memiliki media promosi yang berbentuk konvensional. Tetapi dengan seiringnya perkembangan teknologi, maka perlu adanya pembuatan media promosi dan penjualan melalui website. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membuat media promosi dan penjualan yang berbasis website dan manfaat dari media promosi dan penjualan yang berbasis website ini adalah untuk membantu PT. Astrido Jaya Mobilindo dalam memasarkan produk dan menyampaikan informasi seputar produk PT. Astrido Jaya Mobilindo kepada masyarakat luas.


Kata Kunci: Website, Media Promosi, Penjualan, Informasi, Sistem

ABSTRACT

PT. Astrido Jaya Mobilindo is a dealer company engaged in the sale of Toyota cars in Kebon Jeruk West Jakarta, which requires the media to conduct promotions and marketing products. This promotional and marketing media contains product information and specifications and profiles that will be used to help market and deliver information. PT. Astrido Jaya Mobilindo already has a conventional media campaign. But with the development of technology, it is necessary to create a media campaign and sales through the website. The purpose of this design is to create a media campaign and sales-based website and the benefits of media campaigns and sales based on this website is to help PT. Astrido Jaya Mobilindo in marketing the product and convey information about the products of PT. Astrido Jaya Mobilindo to the public.


Keywords: Website, Media Promotion, Sales, Information, System

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO”.

Adapun maksud dari penulisan Laporan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan kelulusan jenjang akademik Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

Selama pembuatan Laporan Skripsi ini penulis menyadari banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, tanpa adanya bantuan ini tidak mampu menyusunnya dan laporan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan bukan merupakan suatu pembahasan yang sempurna, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak penulis sangat harapkan untuk kesempurnaan laporan ini khususnya dan untuk yang akan dating umumnya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penulisan laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  4. Bapak Ferry Sudarto S.Kom.,M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Abdul Hamid Arribathi S.Ag.,MM, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Hendro Wang selaku Kepala Cabang PT. Astrido Jaya Mobilindo Toyota Kebun Jeruk dengan kebaikannya memberikan izin tempat penelitian.
  7. Bapak Rahmat Hidayat, selaku stakeholder yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan skripsi ini.
  8. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan dan materiil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan dalam penulisan dan penyusunan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang seluas-luasnya kepada semua pihak membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-nya.


Tangerang, Januari 2018
Ahmad Syaiful Syahrizal
NIM. 1112468852

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring berkembangnya kemajuan teknologi dan persaingan bisnis terutama dalam perusahaan yang demikian berkembang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi yang besar secara cepat, tepat dan akurat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi komputer di berbagai bentuk, baik itu perusahaan maupun pribadi. Dengan kehadirannya teknologi komputer, kecepatan prosesnya telah memungkinkan untuk melakukan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi komputer, mendapatkan manfaat berupa kemudahan dalam menyimpan data, mengorganisasi dan melakukan pengambilan terhadap berbagai data. Didukung dengan perangkat lunak dan konfigurasi perangkat keras yang tepat, sebuah instansi atau perusaahan dapat membangun sistem informasi yang handal dan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan tersebut secara keseluruhan.

Perkembangan teknologi informasi juga merambah ke sektor usaha penjualan, seperti halnya dealer PT. Astrido Jaya Mobilindo. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan mobil Toyota yang memiliki salah satu cabang di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dengan pangsa pasar masyarakat umum yang membutuhkan mobil untuk dipakai pribadi maupun perusahaan / instansi. Dalam memenuhi target penjualan yang dilakukan dealer PT. Astrido Jaya Mobilindo, masih menggunakan sistem penjualan dan promosi yang masih konvensional (direct selling) dalam arti pelanggan masih harus datang ke showroom atau tempat penjualannya langsung dan sistem promosi memasarkan mobil dengan cara menyebarkan brosur, membuat event pameran di area keramaian seperti mall, perkantoran, serta perumahan walaupun sudah berjalan baik di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tetapi usaha tersebut masih belum membuahkan hasil optimal untuk memenuhi target penjualan yang diinginkan cabang setiap bulannya. Karena tidak semua kalangan dapat menerima informasi mengenai produk dari dealer PT. Astrido Jaya Mobilindo, jelas ini sangat mempengaruhi omset penjualan produk dealer tersebut. Disamping masalah pencapaian target belum terpenuhi juga masalah pengolahan laporan sales performance, laporan penjualan, laporan stok barang, masih menggunakan metode konvensional dengan mencatat pada papan tulis (white board) untuk target sales perbulannya, lalu laporan penjualan dan stok barang masih menggunakan cara manual yaitu dengan menggunakan Software Microsoft Excel untuk laporan kepada pimpinan. Hal tersebut dapat memperlambat dalam pembuatan laporan.

Dengan melihat permasalahan tersebut diatas, perlu adanya kajian terhadap kondisi tersebut. Dengan menyediakan sistem informasi penjualan secara online atau menggunakan website diharapkan keseluruhan sistem penjualan yang ada di PT. Astrido Jaya Mobilindo dapat menyajikan pelayanan dan informasi dengan mudah, cepat, akurat bagi pelanggan, sekaligus dapat membantu mengolah laporan penjualan, stok barang, sales performance. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

  1. Apa saja kendala sistem penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana mengoptimalkan sistem penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo?

  3. Sistem bagaimanakah yang mampu menunjang dan meningkatkan produktivitas penjualan mobil di PT. Astrido Jaya Mobilindo?

Ruang Lingkup Penelitian

Tempat penelitian ini berfokus pada penjualan mobil Toyota di PT. Astrido Jaya Mobilindo cabang Kebon Jeruk. Dalam penulisan skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup, penelitian ini dimulai dari proses customer mengisi form SPK (Surat Pemesanan Kendaraan), lalu SPK diberikan ke supervisor sales sebelum diberikan ke administrasi sales untuk diproses, dan disetujui pimpinan. Kemudian output yang dihasilkan adalah laporan penjualan, laporan stok barang, laporan sales performance, laporan lokasi penjualan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Mendapatkan informasi mengenai kendala apa saja yang terjadi pada sistem penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo.

  2. Untuk mengoptimalkan sistem penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo.

  3. Merancang dan membuat sistem informasi penjualan mobil pada PT. Astrido Jaya Mobilindo.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

  1. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi dalam mengambil keputusan atau kebijaksanaan pada PT Astrido Jaya Mobilindo.

  2. Mengidentifikasi permasalahan sistem penjualan dan mengupayakan solusi tepat pada sistem penjualan yang baru PT. Astrido Jaya Mobilindo.

  3. Memberikan solusi dan alternatif sistem penjualan online pada PT Astrido Jaya Mobilindo.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan teknik penelitian sebagai berikut :

  1. Observasi

    Suatu metode untuk mendapatkan data dengan Observasi atau melakukan peninjauan langsung terhadap PT. Astrido Jaya Mobilindo.

    a. Mengunjungi PT. Astrido Jaya Mobilindo Toyota Kebon Jeruk untuk dapat melihat secara langsung sistem penjualan yang berjalan saat ini.

    b. Mempelajari prosedur dalam penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

    c. Mempelajari sistem penjualan yang telah diterapkan saat ini.

  2. Wawancara

    Metode Wawancara merupakan suatu metode untuk mendapatkan data-data dengan cara wawancara atau tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait. Wawancara tersebut langsung kepada Bapak Hendro Wang selaku pemimpin PT. Astrido Jaya Mobilindo, pada cabang Toyota Kebun Jeruk dan para customer untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.

  3. Studi Pustaka

    Metode Studi Pustaka merupakan suatu bentuk research yang dilakukan dengan cara mencari literature-literature lewat internet, buku, dan juga skripsi serta sumber-sumber lainnya yang dapat membantu sebagai bahan penelitian dan pengumpulan data terkait dengan penelitian yang dilakukan..

Metode Analisa

Dari beberapa metode yang digunakan penulis, selanjutnya yaitu melakukan metode perancangan sistem dengan menggunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) untuk menganalisa dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut dan menggambarkannya dalam bentuk matriks SWOT. Dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) terdiri dari 7P- Product, Price, Place, Promotion, Physical Evidence, Process, dan People.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan Unified Modelling Languange (UML) yaitu use case diagram, sequence diagram, activity diagram dan class diagram.

Metode Prototype

Metode prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototype ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Metode Testing

Dalam proses penjualan online ini peneliti menggunakan metode blackbox testing, yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional yang digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang. Kesalahan tampilan luar, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berisi uraian singkat pada setiap bab, dimana uraian ini memberikan gambaran secara langsung tentang isi dari tiap-tiap bab yang ada dalam laporan ini. Laporan skripsi ini terdiri dari lima bab, yang setiap bab terdapat pembahasan masing-masing. Adapun sistematika dari laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang diambilnya judul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Mobil Toyota di PT. PT. Astrido Jaya Mobilindo dan tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan skripsi ini. Adapun yang diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan antara lain teori umum, teori khusus ditambah dengan referensi bahan literature review yang digunakan oleh penulis sebagai bahan referensi penelitian dan juga penulisan laporan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan antara lain yaitu sejarah singkat tentang PT. Astrido Jaya Mobilindo, Struktur Organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan, dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modelling Languange (UML), serta Draft Elisitasi yang berisikan Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III, dan Final Draft Elisitasi, yang menggambarkan seluruh requirement dari rancangan sistem baru yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Pada bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo dengan poin-poin: UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dan evaluasi sistem serta hasil implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dan rancangan sistem dalam rangka menjawab rumusan masalah penelitian yang diajukan, serta saran-saran yang penulis berikan untuk digunakan pada pengembangan sistem yang diperlukan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Dalam suatu sitem harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan menyempurnakan secara berkesinambungan sesuai dengan persyaratan standar.

1. Definisi Perancangan

Menurut Susanto dalam Syukron (2015:29)[1], “Perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.”

Menurut Sembiring (2013:45)[2], “Perancangan adalah analisis sistem, persiapan untuk merancangan dan implementasi agar dapat menyelesaikan apa yang harus diselesaikan serta mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak ke perangkat keras.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah analisa sistem yang terperinci untuk pemecahan dan pemasalahan masalah yang harus di selesaikan.

2. Prinsip Perancangan Sistem

Menurut Sidin (2016:48)[3], prinsip perancangan antara lain :

a. Hasil perancangan harus dapat di urut dari model analisisnya (perancangan harus konsisten dengan hasil analisis).

b. Perancangan harus memperkecil perbedaan antara perangkat lunak yang di hasilkan dengan problem nyatanya.

c.Perancangan harus dapat mengakomodasi perubahan.

d. Perancangan bukan coding dan coding bukan perancangan.

e. Perancangan harus memperkecil kesalahan konseptual.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2)[4], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”

Menurut Mantala dkk (2015:57)[5], “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu saran tertentu.”

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan sistem adalah suatu jaringan kerja yang saling terintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2)[4], agar sistem bisa berjalan dengan baik, sistem harus memiliki karakteristik. Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System) merupakan daerah pembatas yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), bentuk lingkungan yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem itu disebut dengan lingkungan luar sistem. Dimana lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat merugikan sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface), penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input).

  6. Keluaran Sistem (Output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Processing) merupakan suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan yang akan dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goal), suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Sumber: Hutahean (2015:2)

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Hutahaean (2015:2)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.”

Menurut Djahir (2014:8)[6], “Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis organisasi tersebut.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah pesan yang paling utama bagi sebuah organisasi yang telah diproses dan diolah menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya.

2. Fungsi Informasi

Menurut Gorgon B. Davis dalam Hutahaean (2015:9)[4], “Fungsi utama informasi yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar aturan maupun indikator bagi pengambilan keputusan.”

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Ladjamudin pada Mantala, dkk (2015:57)[5], “Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan menyediakan informasi bagi pengambil keputusan atau untuk mengendalikan organisasi.”

Menurut Hutahaean (2015:13)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang pertumbuhan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial, dan kegiatan strategi dari suatu organsasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.”

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem perusahaan atau organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi.

2. Konsep Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13)[4], “sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)” yaitu :

  1. Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode - metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block) digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

  5. a. Teknisi (human ware atau brain ware)

    b. Perangkat lunak (software)

    c. Perangkat keras (hardware)
  6. Blok basis data (database block), merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  7. Blok kendali (control block), banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperature tinggi, air, debu, kecurangan - kecurangan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat lansung diatasi.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:8)[4], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang - lambang tidak acak menunjukkan jumlah - jumlah, tindakan - tindakan, hal - hal dan sebagainya.”

Menurut Tyoso (2016:22)[7], “Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan atau item yang di olah untuk menjadi sebuah informasi.

2. Jenis Data

Menurut Kuncoro pada Tamodia (2013:26)[8], Data dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif :

  1. Data Kuantitatif (berbentuk angka)

  2. Merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau yang terjadi dilapangan yang diperoleh dari teknik wawancara.
  3. Data Kualitatif (berbentuk kata – kata / kalimat)

  4. Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi.

3. Sumber Data

Menurut Tamodia (2013:26)[8], menyatakan Sumber data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada.

Konsep Dasar Penjualan

1. Definisi Penjualan

Menurut Mulyadi dalam bukunya Danamik (2014:202)[9], “penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut.”

Menurut Basu Swastha dalam Sahaja (2014:246)[10], “Penjualan adalah suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang telah dihasilkan kepada mereka yang membutuhkan yang telah ditentukan atas tujuan bersama.

Konsep Dasar Online

1. Definisi Online

Menurut Wandanaya (Jurnal CCIT, vol 5 no. 2 Januari 2012)[11], Online adalah keadaan disaat seseorang terhubung kedalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.

2. Pemasaran dan Online

Menurut Wandanaya (Jurnal CCIT, vol 5 no. 2 Januari 2012)[11], pemasaran online atau internet marketing, juga disebut sebagai i-marketing, web marketing atau online marketing.

3. Kelebihan Penjualan Online

Ada beberapa kelebihan dari penjualan Online :

a. Memudahkan calon pembeli untuk mencari informasi barang tanpa harus datang ke lokasi penjual.

b. Transaksi jual beli menjadi lebih cepat dan mudah, karena prinsip pokok usaha online adalah mempermudah transaksi.

c. Menjangkau calon pembeli dari berbagai daerah mana pun di Indonesia, bahkan jika target penjualan anda Internasional bisa sampai penjuru dunia manapun tanpa batasan ruang dan waktu.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29)[1], “Website adalah kumpulan halaman - halaman yang digunakan untuk menampilkan dokumen – dokumen multimedia (informasi teks, gambar, diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya) baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Menurut Riyadi, dkk (2012:3)[12], “Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing - masing dihubungkan dengan jaring - jaring halaman.”

Dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa website adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari text, gambar, suara dan video yang bergerak atau pun tidak bergerak yang saling terkait dan dihubungkan dengan jaringan - jaringan halaman yang dapat diakses melalui browser.

2. Jenis Jenis Website

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29)[1], “Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau stylenya :”

  1. Website dinamis

  2. Merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php, asp, .net dan pemanfatakan databse mysql atau mssql.

    Gambar 2.2 Contoh Website Dinamis

  3. Website statis

  4. Merupakan, website yang kontennya jarang diubah. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database.

    Gambar 2.3 Contoh Website Statis

Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Menurut Fowler dalam Syukron (2015:30)[1], “Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemprograman berorientasi objek (oop).”

Menurut Manalu (2015:185)[13], “Unifield Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak.”

Dari definisi di atas dapat di simpulkan UML adalah bahasa yang dapat membantu pendeskripsian dalam industri visualisasi khususnya dalam perancangan sistem.

Gambar 2.4 Logo UML

2. Jenis - Jenis UML

AMenurut Fowler dalam Syukron (2015:30)[1], UML memiliki 6 jenis yaitu:

  1. Use Case Diagram

  2. Mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel.

  5. Class Diagram

  6. Class diagram menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

  7. Sequence diagram

  8. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar.

Gambar 2.5 Jenis-jenis diagram UML

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Wibowo (2013:63)[14], “PHP adalah suatu Bahasa pemprograman Open Source yang digunakan secara luas terutama untuk pemrograman web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML.”

Menurut Arief dalam Dzulhaq dkk (2017:2)[15], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.”

Berdasarkan definisi di atas PHP adalah bahasa pemograman yang menyatu dalam HTML pada halaman web.

Gambar 2.6 Aplikasi PHP

2. Kelebihan PHP

Menurut Anggaeni dan Sujatmiko (2013: 40)[16], PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, sebagai berikut :

a. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

b. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda pula.

c. PHP dapat berjalan di sistem operasi Unix, Windows 98 dan NT, Machintosh.

d. PHP diedarkan secara gratis.

e. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya

f. PHP termasuk bahasa yang embeded (bisa diletakkan atau ditempel di HTML).

g. PHP termasuk server-side programming

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2013:39)[16], “database merupakan kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis / sifat yang sama.”

Menurut Warsito, dkk (2015:29)[17], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server.”

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data-data yang terintegrasi untuk memproses data yang disimpan pada database komputer.

2. Definisi Tabel

Menurut Suprayitno dan Wardati (2012:96)[18], “Tabel adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data tersebut membentuk baris dan kolom dengan bagian baris disebut record dan bagian kolom disebut field.”

Menurut Sunarya (2013:10)[19], “Tabel adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek.”

Tabel terdiri atas :

a. Field Name: atribut dari sebuah tabel yang menempati bagian kolom.

b. Record: isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu website.

3. Definisi MySQL

Menurut Husni dalam Mantala dkk (2015: 58)[5], “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data, sejak komputer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.”

Menurut Nugroho dalam Syukron (2015:29)[1], “MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System).”

Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah database program yang berfungsi untuk membuat dan mengelola data.

4. Definisi XAMPP

Menurut Edison T dalam Wibowo (2013:64)[14], “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MYSQL secara manual.”

Menurut Rahman (2015:80)[20],”Xampp adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL.”

Berdasarkan definisi diatas Xampp adalah perangkat lunak yang di gunakan untuk banyak sistem operasi yang di gabungkan dari beberapa program.

5. Definisi File

Menurut Siregar (2014:21)[21],“ File adalah kumpulan record yang menyatakan sekumpulan entitas dengan aspek-aspek tertentu yang umum dan terorganisasi utuk maksud tertentu.”

Menurut Soran (2014)[22], “File adalah kumpulan berbagai informasi yang berhubungan dan juga tersimpan di dalam secondary storage, secara konsep file memiliki beberapa tipe ada yang bertipe data terdiri dari numeric, character dan binary. Untuk jenis-jenis dari file yaitu :

  1. System = sys, com, bak, bat, tmp, dan exe
  2. Video = avi, KV, mpg, mpeg, wmv. 3gp dan flv
  3. Dokumen = html, doc, odt, xls, ods dan pdf
  4. Suara = wav, rm, mp3, dan midi
  5. Gambar = jpeg, jpg, gif, png tif dan tiff

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa file adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk maksud tertentu.

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut McLeod dalam Purwanto dan Abdul (2014:62)[23], “prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat (developer system) maupun pemakai (user) tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya dan proses untuk menghasilkan prototype disebut protoptyping.”

Menurut Faishal (2016:10)[24], “Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana inti tahapannya adalah komunikasi, pembuatan dan uji coba.”

Berdasarkan beberapa pengertian di atas Prototype adalah alat yang memberikan ide atau metode pengembangan sistem untuk uji coba.

2. Tipe-Tipe Prototype

Menurut Idham dalam Purwanto dan Abdul (2014:62)[23], terdapat tiga pendekatan utama prototype, yaitu:

  1. Throw-Away

  2. Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

  3. Incremental

  4. Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

  5. Evolutionary

  6. Pada metode ini, prototypenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk interaksi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[25], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Gambar 2.7. Analisa SWOT

  1. Kekuatan (Strengths)

  2. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan, melayani atau hendak melayani. Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda (destintive competence) yang memberi perusahaan suatu keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam pasar. Kekuatan berkaitan dengan sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli, atau pemasok dan faktor – faktor lain.

  3. Kelemahan (Weakness)

  4. Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

  5. Peluang (Opportuninites)

  6. Suatu peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan kecenderungan – kecenderungan utama ini adalah salah satu peluang identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan – perubahan dalam keadaan bersaing atau peraturan, hubungan pembeli, perubahan teknologi dan hubungan pembeli dan pemasok yang telah diperbaiki dapat menunjukkan peluang bagi perusahaan.

  7. Ancaman (Threaths)

  8. Ancaman adalah rintangan – rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan bagi perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli, dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi dan peraturan yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.

2. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[25], Tujuan analisa SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan faktor – faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka perusahaan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman.

3. Kelebihan Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[25], Kelebihan analisa SWOT antara lain yaitu :

  1. Dapat dijadikan panduan dalam penyusunan berbagai kebijakan strategis menuju target yang telah direncanakan.

  2. Dapat membantu memudahkan proses evaluasi berkaitan dengan penentuan kebijakan strategis sekaligus sistem perencanaan agar meraih kesuksesan dari waktu sebelumnya.

  3. Dapat dijadikan bagian penting untuk memperoleh informasi tentang beragam hal yang dibutuhkan menuju proses perubahan perbaikan masa mendatang.

  4. Meningkatkan motivasi dalam menemukan ide – ide kreatif.

Konsep Dasar Marketing MIX

1. Analisa Marketing MIX

Menurut Kotler & Keller (2012:25)[26], “Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.”

Gambar 2.8 Marketing MIX

Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Product: produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen

  2. Price: biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

  3. Place: lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

  4. Promotion: aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

  5. People: orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

  6. Process: proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

  7. Physical Evidence: bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99)[27], “Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.”

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34)[28], “Pengujian Black-Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

Dari definsi di atas dapat di simpulkan bahwa pengujian Black-Box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.

Gambar 2.9 Ilustrasi Pengujian Black-box

2. Tujuan Metode Black Box Testing

Menurut Pratiwi (2014: 99)[27], “Tujuan dari metode Black-Box Testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak - banyaknya.”

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34)[28], “Black-Box Testing cenderung untuk menemukan hal - hal berikut :

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

  2. Kesalahan antamuka (interface errors).

  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

  4. Kesalahan performansi (performance errors).

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Dzulhaq dkk (2017:1)[15], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[29], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas yang diinginkan oleh menejemen yang terkait untuk dieksekusi.

2. Tahap - Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[29], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Studi Literatur Review

1. Pengertian Studi Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29-30)[17], “Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi - referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”

Menurut Rosyidhana (2014:3)[30], “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber - sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.

2. Manfaat Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29-30)[17], Manfaat dari study pustaka (literature review) sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari menghindari kesalahan - kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas landasan pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Astrido group berawal dari sebuah usaha jual beli kendaraan bermotor di daerah Batu Tulis Raya, Jakarta pusat, sekitar tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor. Dalam waktu singkat perusahaan sudah bisa mendirikan pabrik karoseri yang memproduksi kendaraan jenis Toyota Hi-Ace, mini bus. Dengan semakin berkembangnya usaha, perusahaan karoseri juga memproduksi kendaraan yang populer pada masanya seperti Toyota Kijang Levin, Road-Master, Rover-Ace dan Daihatsu Ranger.

Pada tahun 1978 perusahaan mendapat kepercayaan dari PT. Astra International, Tbk. Untuk menjadi dealer resmi penjualan kendaraan dengan merk Toyota dan mengubah nama perusahaan menjadi PT. Astrido Jaya Mobilindo, pada tahun 1986 sebagai dealer resmi Daihatsu. Selain itu, perusahaan ditunjuk sebagai dealer resmi Isuzu pada tahun 1992 berturut-turut perusahaan membuka outlet-outlet penjualan di beberapa lokasi di Jakarta, Tangerang dan Bekasi dengan nama Astrido Toyota, Astrido Daihatsu, dan Autocipta Isuzu.

Dengan didukung oleh produk dan tenaga penjual yang ahli dalam bidangnya. Astrido group berkembang semakin pesat dengan dibukanya bengkel-bengkel resmi pada outlet-outlet penjualan tersebut, dengan memiliki fasilitas perbaikan dan pengecatan bodi (body repair) yang sudah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan asuransi umum terkemuka di Indonesia. Untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggan, pada tahun 1990 Astrido group mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan (Consumer Financing) yang dikenal dengan nama Astrido finance, dan penjualan accessories kendaraan bermotor.

Kini Astrido group telah menjadi salah satu dealer besar yang terpercaya dan terbaik. Dengan prinsip memberikan “SMILE” kepada pelanggan merupakan modal utama dalam upaya memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat kini dan dimasa yang mendatang. Perjalanan bisnis Astrido group telah berkembang dengan pesat sepanjang tahun dan sekarang ini telah memiliki beberapa outlet penjualan. Astrido group memiliki cabang 19 Toyota, 8 Daihatsu, 3 Isuzu, dealer resmi dengan outlet yang berlokasi di Jabodetabek.

Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Astrido Jaya Mobilindo khususnya, cabang Astrido Toyota Kebon Jeruk memiliki beberapa fungsi yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departemen Marketing

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Kepala Cabang (Branch Manager)

Tugas dan tanggung jawab :

  1. Mengevaluasi prestasi Salesman / Sales Counter setiap per 6 bulan.
  2. Menetapkan kebijaksanaan dan strategi perusahaan, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
  3. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran operasional perusahaan.
  4. Menandatangani dokumen-dokumen penting perusahaan terutama mengenai kebijakan yang dilakukan oleh manajemen.
  5. Mengatur stok barang yang dimiliki cabang.

2. Supervisor Sales

Tugas dan tanggung jawab :

  1. Memberikan laporan penjualan Sales Executive atau Sales Counter dalam laporan harian, mingguan, maupun bulanan.
  2. Membuat strategi penjualan dan mensosialisasikan kepada tim sales.
  3. Memonitoring aktivitas yang dilakukan tim sales.
  4. Membantu mengatasi permasalahan tim sales dan ikut mendampingi presentasi tim sales jika diperlukan.

3. Salesman

Tugas dan tanggung jawab :

  1. Melakukan prospecting, baik melalui kunjungan langsung ke calon pelanggan atau melalui telepon.
  2. Mempersiapkan dan meyerahkan laporan harian, mingguan, dan bulanan mengenai kegiatan penjualan yang dilakukan.
  3. Menjalin hubungan dengan rekan kerja utuk meningkatkan hasil penjualan.

4. Admin Head

Tugas dan tanggung jawab :

  1. Memonitor dan bertanggung jawab penuh mengenai kegiatan administrasi, terutama untuk administrasi penjualan.
  2. Menandatangani dokumen-dokumen penting mengenai faktur penjualan maupun administrasi lainnya.

5. Staff Administrasi Sales

Tugas dan tanggung jawab :

  1. Membuat laporan bukti pemasukan / pengeluaran transaksi dari Bank.
  2. Melakukan seluruh kegiatan administrasi pada proses penjualan.
  3. Melakukan penagihan leasing dan menindak lanjuti pengiriman data penjualan harian.
  4. Membuat faktur, tanda terima STNK dan BPKB menyerahkannya kepada yang bersangkutan.
  5. Mencatat dan mengarsipkan dokumen-dokumen laporan penjualan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan saat ini pada PT. Astrido Jaya Mobilindo, Toyota Astrido Kebon Jeruk. Berikut rincian prosedur yang berjalan diantaranya :

  1. Prosedur pemesanan: Pelanggan datang ke showroom untuk melihat harga dan spesifikasi kendaraan, salesman memberikan brosur spesifikasi dan pricelist. Jika sudah mendapat kecocokan dengan harga dan tipe kendaraan yang diinginkan, maka salesman akan meminta pelanggan untuk mengisi formulir SPK (surat pesanan kendaraan) dan customer memberikan dokumen yang dibutuhkan untuk proses. Selanjutnya sales membuat form janji untuk pengiriman kendaraan. Lalu SPK tersebut diberikan ke supervisor sales untuk pemeriksaan stok barang, untuk ditanda-tangani sales supervisor dan kepala cabang. SPK diberikan kembali ke salesman untuk diberikan ke admin sales untuk diproses.
  2. Prosedur pembayaran: Pelanggan melakukan pembayaran melalui transfer ke rekening bank dari PT. Astrido Jaya Mobilindo atau membawa uang cash untuk dibayarkan ke kasir, selanjutnya kasir menyiapkan kwitansi bukti pembayaran.
  3. Prosedur pengiriman: admin sales melakukan pe-matchingan unit barang dengan pesanan, lalu pengecheckan pembayaran. Setelah pengecheckan pembayaran selesai, selanjutnya admin sales melakukan pengecheckan dokumen pelanggan, setelah dinyatakan dokumen lengkap, admin sales melakukan pembukaan faktur DO (Delivered Order) jika dokumen yang diterima belum lengkap maka dikembalikan ke sales. Selanjutnya faktur DO untuk diserahkan ke bagian staff gudang. Staff gudang melakukan penarikan unit kendaraan dari gudang kantor pusat. Staff gudang melakukan pengecheckan kondisi unit kendaraan. Sebelum pengiriman salesman melakukan konfirmasi dulu terhadap pelanggan. Pelanggan menandatangani dokumen BSTK dan faktur DO. Selanjutnya admin sales melakukan konfirmasi penerimaan barang.
  4. Prosedur laporan: sales membuatkan laporan penjualan untuk diserahkan ke sales supervisor.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

  1. Nama use case : Memberikan brosur & spesifikasi

  2. Aktor : Sales

    Skenario : Sales memberikan brosur & spesifikasi dengan detail harga dan diskon

  3. Nama use case : Mengisi form SPK

  4. Aktor : Pelanggan

    Skenario : Mengisi form Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dan form janji pengiriman, dengan memberikan dokumen persyaratan, mengisi detail spesifikasi barang, jumlah dan warna barang yang diinginkan.

  5. Nama use case : Melakukan pembayaran

  6. Aktor : Pelanggan

    Skenario : Pelanggan melakukan pembayaran melalui transfer bank atau cash melalui kasir

  7. Nama use case : Menerima bukti pembayaran

  8. Aktor : Pelanggan

    Skenario : Pelanggan menerima bukti pembayaran / kwitansi dari admin sales

  9. Nama use case : SPK ditandatangani pemimpin

  10. Aktor : Sales

    Skenario : Sales memberikan spk ke sales supervisor

  11. Nama use case : Penerimaan SPK

  12. Aktor : Admin sales

    Skenario : Admin sales menerima form SPK yang sudah diisi pelanggan dan ditanda tangani oleh sales, dan pimpinan.

  13. Nama use case : Pematchingan pesanan

  14. Aktor : Admin sales

    Skenario : Admin sales melakukan pencocokan unit pesanan dengan stok barang

  15. Nama use case : Pengecheckan dokumen dan pembayaran

  16. Aktor : Admin sales

    Skenario : Admin sales melakukan pengecheckan kelengkapan dokumen pelanggan dan pembayaran.

  17. Nama use case : Pembukaan faktur DO & BSTK

  18. Aktor : Admin sales

    Skenario : Admin sales melakukan pembukaan faktur DO dan pembuatan BSTK sesuai pesanan barang.

  19. Nama use case : Penarikan unit dan pengecheckan kondisi barang

  20. Aktor : Staff gudang

    Skenario : Staff gudang melakukan penarikan unit dan pengecheckan barang (kendaraan).

  21. Nama use case : Pengiriman barang

  22. Aktor : Staff gudang

    Skenario : Staff gudang melakukan pengiriman barang melalui driver ke tempat customer.

  23. Nama use case : Laporan penjualan

  24. Aktor : Sales

    Skenario : Sales membuatkan laporan penjualan ke sales supervisor

2. Activity Diagram sistem yang berjalan

Activity diagram menjelaskan aliran kegiatan langkah demi langkah sistem penjualan yang berjalan saat ini.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Pada activity diagram penjualan terdapat :

  1. 1 (satu) Initial node, objek yang diawal

  2. 5 (lima) Actor, state, dan 12 action, diantaranya :

  3. a. Sales memberikan brosur.

    b. Pelanggan menerima brosur & spesifikasi.

    c. Mengisi form SPK.

    d. Melakukan pembayaran.

    e. Menerima bukti pembayaran.

    f.Menerima SPK yang telah diisi

    g. Melakukan pencocokan unit pesanan.

    h. Mengecheck dok & pembayaran.

    i. Membuat faktur DO (Delivery Order) & BSTK (bukti serah terima kendaraan).

    j. Melakukan penarikan unit kendaraan & mengecheck kondisi kendaraan pesanan.

    i. Mengirim barang pesanan.

    j. Membuat laporan penjualan.

  4. 1 (satu) Activity final node.

3. Sequence Diagram sistem yang berjalan

Sequence diagram adalah diagram yang akan menggambarkan kolaborasi dinamis antara object pada sistem yang berjalan sebagai berikut :

Gambar 3.4 Sequence Diagram Penjualan sistem yang berjalan

Pada sequence diagram penjualan diatas terdapat :

  1. 5 (lima) actor melakukan kegiatan yaitu sales, customer, admin sales, staff gudang, sales supervisor.

  2. 5 (lima) Lifeline, objek entity antar muka yang saling berinteraksi diantaranya: brosur & spesifikasi, barang (kendaraan), dokumen & pembayaran, ¬buka faktur DO & BSTK, laporan penjualan.

  3. 8 (delapan) Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: sales memberikan brosur, pelanggan spk / order barang, pelanggan melakukan pembayaran, terima bukti pembayaran, admin sales membuat faktur DO & BSTK, staff gudang melakukan pengecheckan barang, mengirim barang, menerima laporan penjualan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Marketing Mix

Tabel 3.1. Analisa Marketing Mix

Metode Analisa SWOT

Metode yang digunakan untuk sistem penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo menggunakan Analisis SWOT. Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Tabel 3.2. Analisa SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

  1. Nama Masukan : Brosur

  2. Fungsi : Untuk mengetahui spesifikasi produk

    Sumber : Konsumen

    Media : Kertas

    Frekuensi: Setiap informasi produk

    Format: SPK (Surat Pemesanan Kendaraan)

    Keterangan : Untuk order barang

  3. Nama Masukan: Price List

  4. Fungsi: Untuk menawarkan kepada konsumen

    Sumber: Konsumen

    Media : Kertas

    Frekuensi: Untuk mengetahui list produk

    Format: Laporan

    Keterangan: Untuk mengetahui laporan penjualan

Analisa Proses

  1. Nama Modul: Jadwal activity sales

  2. Masukan: Data produk

    Keluaran: Laporan jadwal activity sales

    Ringkasan Proses: Memberikan laporan penjualan yang akan di proses untuk diberikan ke admin sales

Analisa Keluaran

  1. Nama keluaran: Laporan penjualan, stok barang.

  2. Fungsi: Untuk mengetahui laporan setiap bulannya.

    Media : Kertas

    Rangkap : 2 lembar

Konfigurasi Sistem Berjalan

Perangkat keras (Hardware)

  1. Processor : Dual-Core CPU E6000 @ 3,06 GHz
  2. Monitor : Generic PnP Monitor
  3. Mous : USB Optical Mouse
  4. RAM : 1 GB
  5. HD : 500 GB
  6. Keyboard : PS/2
  7. Printer : Inkjet

Perangkat lunak (Software)

  1. Windows 32
  2. Microsoft Word 2007
  3. Microsoft Excel 2007

Hak Akses (Brainware)

  1. Sales
  2. Customer
  3. Sales Admin
  4. Staff Gudang
  5. Sales Supervisor

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan terdapat beberapa rumusan masalah :

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan cara konvensional, seperti sales menyebarkan brosur dan daftar harga di tempat keramaian seperti mall, perkantoran, sering kali dampaknya adalah kurang efektif dan salah sasaran untuk penyampaian informasi produk kepada konsumen.
  2. Laporan penjualan belum optimal sehingga sering terjadinya keterlambatan untuk pembuatan laporan ke pimpinan.
  3. Dalam operasional penjualan sering terjadinya kesalahan human error seperti kesalahan dalam menjelaskan ke customer tentang produk sehingga menyebabkan kekeliruan / kesalahpahaman terhadap customer.

Setelah mengamati beberapa permasalahan yang terjadi di dalam sistem yang berjalan pada perusahaan, peneliti mempunyai alternatif pemecahan masalah yang di hadapi pada sistem yang berjalan sebagai berikut :

  1. Membuat sistem penjualan online berbasis web yang dapat menunjang penjualan dan tepat sasaran terhadap konsumen yang dituju.
  2. Membuat sistem laporan penjualan berbasis web agar tidak terjadi keterlambatan pembuatan laporan.
  3. Membuat sistem penjualan berbasis web untuk meminimalisir kesalahan human error, dan memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi spesifikasi produk yang tepat.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna yang berlum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut dibawah ini merupakan tabel data elisitasi tahap 1 yang berisikan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan nonfunctional.

Table 3.3. Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi 1 berdasarkan metode MDI (Mandator, Desirble, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penelitian untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.2 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah di klasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandator, Desirble, Inessential). Pada elisitasi tahap II ini berisikan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan nonfunctional.

Table 3.4. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) = penting

D (Desirable) = tidak terlalu penting

I (Inessential) = tidak mutlak ada

Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 28 (dua puluh delapan) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan nonfunctional.

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T (Technical)     L (Low)

O (Operation)     M (Middle)

E (Economic)     H (High)

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang di setujui oleh stakeholder dan penelitian perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.4 yang berisikan 27 (dua puluh tujuh) kebutuhan functional dan 3 (tiga) kebutuhan nonfunctional.

Tabel 3.6. Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang berjalan pada sistem penjualan PT. Astrido Jaya Mobilindo, maka selanjutnya membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun. Adapun usulan prosedur tersebut bertujuan untuk mempermudah dari sistem yang berjalan yaitu dengan mengusulkan sistem penjualan berbasis online untuk Departement Marketing dimana dalam proses penjualan dapat membuat dan memberikan dokumen secara real time dan mempermudah dalam membuat laporan penjualan karena data penjualan yang telah diinput akan tersimpan dalam database sehingga dapat menghasilkan laporan secara otomatis. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini, peneliti menggunakan program Visual Paradigm for UML 10.2 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

Berdasarkan gambar 4.1 sistem yang diusulkan di atas terdapat :

a. Sistem usulan yang mencangkup seluruh kegiatan sistem informasi penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo.

b. Aktor yang melakukan kegiatan Customer, Admin Sales, Salesman, Staff Gudang, Sales Supervisor.

c. 13 Use case yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantaranya :

1. Customer melihat list harga & produk spesifikasi.

2. Customer melakukan register sebelum order.

3. Customer melakukan login ke website.

4. Customer melakukan order dan penginputan data.

5. Customer melakukan pembayaran melalui transfer.

6. Salesman mengecheck pesanan masuk.

7. Salesman melakukan konfirmasi pesanan.

8. Admin sales melakukan pengecheckan data.

9. Admin sales melakukan proses pembukaan faktur DO & BSTK sesuai pesanan.

10. Staff gudang melakukan penarikan & pengecheckan kondisi barang (kendaraan).

11. Sales melakukan konfirmasi pengiriman.

12. Konfirmasi penerimaan barang.

13. Sales supervisor menerima laporan: penjualan, stok barang, sales performance.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Usulan

a. 1 Initial Node, objek yang diawal lalu 1 Activity Final Node objek yang diakhir.

b. 5 Aktor dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya: Customer mengunjungi website, melihat list harga & produk. melakukan registrasi, login, order atau input data pesanan, melakukan pembayaran, sales mengecheck pesanan masuk, konfirmasi pesanan masuk, admin sales melakukan pengechekan data, proses pembukaan faktur DO & BSTK, staff gudang menarik dan mengecheck unit kendaraan dari gudang kantor pusat, konfirmasi pengiriman, barang (kendaraan) terkirim, sales supervisor menerima laporan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Usulan

a. 5 aktor melakukan kegiatan yaitu customer, salesman, admin sales, staff gudang, sales supervisor.

b. 6 Life line, entity antar muka yang saling berinteraksi diantaranya: website, barang (kendaraan), pembayaran, pesanan, faktur DO & BSTK, laporan.

c. 11 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya: melihat produk & harga ,registrasi, login, order / input data pesanan, transfer pembayaran, salesman pesanan masuk, konfirmasi pesanan, admin sales pengecheckan data, membuat faktur DO& BSTK, staff gudang menarik dan mengecheck kondisi barang, konfirmasi pengiriman, pengiriman barang (kendaraan), sales supervisor menerima laporan real time.

Perbedaan Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Rancangan basis data digunakan sebagai media untuk menyimpan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemprograman dalam menampilkan data :

Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Usulan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data digunakan untuk membantu dalam pembangunan database yang digunakan dalam program aplikasi ini. Beberapa fungsi dari pembangunan database antara lain adalah mampu mengurangi duplikat data, mampu mencari lokasi atau tempat di mana data itu disimpan. Pada rancangan tabel di bawah ini akan menjelaskan nama dari suatu field, tipe data yang digunakan, panjang field dan keterangan dari field-field tersebut.

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar diatas dapat dijelaskan flowchart sistem yang diusulkan, saat ini terdiri dari :

a. 2 (dua) simbol terminator, yang berfungsi sebagai "start" dan "logout" pada aliran proses flowchart program pada login.

b. 9 (sembilan) simbol data, yang menyatakan proses dari sebuah input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya.

c. 2 (satu) simbol decision, sebagai perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya.

Rancangan Program

Gambar 4.5 Menu Login Admin

Gambar 4.6 Tampilan Menu Home Admin

Gambar 4.7 Tampilan Menu Login Customer

Gambar 4.8 Tampilan Home Customer

Gambar 4.9 Tampilan Detail dan Spesifikasi Produk

Gambar 4.10 Tampilan Laporan Penjualan

Rancangan Prototype

Gambar 4.11 Tampilan Prototype Login Admin

Gambar 4.12 Tampilan Prototype Home Admin

Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Registrasi Customer

Gambar 4.14 Tampilan Prototype Home Customer

Gambar 4.15 Tampilan Prototype Detail dan Spesifikasi Produk

Gambar 4.16 Tampilan Prototype Laporan Penjualan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Dual-Core CPU E6000 @ 3,06 GHz
  2. Monitor : LCD 14”
  3. Mouse : USB Optical Mouse
  4. Memory (RAM) : 1024GB
  5. HD : 500 GB
  6. Keyboard : Compatible Ps2
  7. Ram : 1024GB
  8. Printer : Epson

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Microsoft Office 2010
  2. Visual Basic 6
  3. Google Chrome

Hak Akses

  1. Admin
  2. Sales
  3. Sales Supervisor
  4. Kepala Cabang

Testing

Pengujian pada sistem penjualan ini menggunakan metode black box testing. Metode black box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program, sehingga dapat mengetahui apakah program yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dengan menggunakan metode black box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Tabel 4.10 Black Box Testing

1. Pengujian black Box pada login admin :

Pengujian login pada sistem penjualan ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

a. Login menggunakan username dan password yang tidak terdaftar sebagai user

Tabel 4.11 Pengujian Login Skenario 1

b. Login menggunakan username dan password yang terdaftar sebagai user

Tabel 4.12 Pengujian Login Skenario 2

2. Pengujian black box pada home customer

Tabel 4.13 Pengujian Home Customer

3. Pengujian black box tampilan pada menu login customer

Tabel 4.14 Pengujian Menu Login Customer

Evaluasi

Pengujian yang telah di lakukan dengan metode black box dengan cara memberikan sejumlah input dari beberapa skenario pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu yang terdapat pada sistem penjualan yang telah dirancang. Jika saat mengisi form login tidak sesuai data maka sistem akan menampilkan pesan kepada user kesalahan yang di lakukan, yang kemudian akan di proses lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan fungsional dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Implementasi

Schedule

Jadwal rencana yang menggambarkan segala sesuatu mengenai aktivitas dan rencana pembuatan sistem yang dibutuhkan untuk sistem yang akan diimplementasikan, dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.15 Time Schedule

Estimasi Biaya

Selama menjalani penelitian, diperlukan sejumlah biaya yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini. Adapun biaya tersebut terlampir pada tabel 4.9.2 di bawah ini.

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka sistem penjualan PT. Astrido Jaya Mobilindo masih terdapat beberapa kendala diantaranya: untuk pemesanan masih manual dengan cara pengisian form SPK (Surat Pemesanan Kendaraan), customer harus datang ke showroom dan hal ini merepotkan bagi customer.
  2. Maka untuk mengoptimalkan sistem penjualan PT. Astrido Jaya Mobilindo perlu melakukan beberapa langkah seperti : promosi, sistem (website) penjualan online untuk memudahkan customer dalam mengakses seluruh informasi.
  3. Adapun sistem penjualan yang peneliti buat yaitu sistem penjualan yang terintegrasi dengan website menggunakan program PHP dan mySQL. Sistem ini lebih ditekankan untuk pelayanan customer dengan tampilan sebagai berikut : form pemesanan online, tampilan detail harga, spesifikasi dan laporan penjualan.

Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti merekomendasikan sebagai berikut :

  1. Membuat sistem penjualan yang terintegrasi dengan website yang mampu menampilkan : form pemesanan online, tampilan detail harga, spesifikasi dan laporan penjualan.

Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat temuan lain, yaitu :

  1. Program ini hanya dapat diakses melalui website. Maka disarankan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian di PT. Astrido Jaya Mobilindo agar mengembangkan sistem ini menjadi aplikasi mobile (android) sehingga sistem ini menjadi lebih baik dari sistem yang sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Syukron, Akhmad dan Noor Hasan, 2015, Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web pada Puskesmas Winong, Jurnal Bianglala Informatika, Vol.3, No.1.
  2. Sembiring, Sandro, 2013, Perancangan Aplikasi Seganografi untuk Menyisipkan Pesan Teks pada Gambar dengan Metode End of File, Jurnal Pelita Informatika Budi Darma, Vol IV, No.2.
  3. Sidin, Udin Sidik, 2016, Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran Berbasis WEB, Makasar, Jurnal Semantik Universitas Negeri Makasar, Vol.2, No.1.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 Hutahaean, Jeperson, 2015, Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta, Deepublish.
  5. 5,0 5,1 5,2 Mantala, Ronny, Muhammad Al Majid, dan Said Fahmi Syahab, 2015, Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools pada Ruang Training Aids dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java dan MySQL, Politeknik Negeri Banjarmasin, Banjarmasin, Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1: 56-60.
  6. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita, 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta, Deepublish.
  7. Tyoso, Jaluanto Suno Punjul, 2016, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta, Deepublish.
  8. 8,0 8,1 Tamodia, Widya, 2013, Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern untuk Persediaan Barang Dagangan pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado, Manado, Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (EMBA). Vol.1, No.3, hal : 20-29.
  9. Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat.
  10. Basu, Swastha. 2012. Manajemen Penjualan, Edisi 3, Yogyakarta.
  11. 11,0 11,1 Anita B. Wandanaya, Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk, CCIT Journal Vol. 5 No.
  12. Riyadi, Eko Retnandi, Asep Deddy, 2012, Perancangan Sistem Informasi Berbasis Website Subsistem Guru di Sekolah Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango. Jurnal Algoritma Vol.09, No.40.
  13. Manalu, Risma Uly, 2015, Analis Dan Perancangan Sistem Manajemen Ruang Kuliah di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Universitas Kristen Indonesia, JDP, Vol.8, No.3.
  14. 14,0 14,1 Wibowo, Aan Tri, 2013, Pembuatan Aplikasi E-Commerce Pusat Oleh-Oleh Khas Pacitan pada Toko Sari Rasa Pacitan, Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS), Vol.2, No.4.
  15. 15,0 15,1 Dzulhaq, M.Iqbal, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha, 2017, Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013, Kota Tangerang, Jurnal Sisfotek Global Vol.7, No.1.
  16. 16,0 16,1 Anggaeni, Puspita Aritias dan Bambang Sujatmiko, 2013, Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web (Studi Kasus D3 Manajemen Informatika Te Ft UNESA). Jurnal Manajemen Informatika. Vol.2, No.2 : 37-45.
  17. 17,0 17,1 17,2 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram, 2015, Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang, CCIT Journal, Vol.8, No.2.
  18. Suprayitno dan Uli Indah Wardati, 2012, Pembangunan Sistem Stok Barang dan Penjualan pada Toko Sero Elektronik, IJCSS-Indonesian Jurnal on Computer Science Speed, Vol.9, No.3.
  19. Sunarya, Sefty, 2013, Aplikasi Sistem Informasi Point of Sales dengan Menggunakan Metode Experimental Semu (Studi Kasus : Fan Jai Nugget), Tugas Akhir, Bandung, Universitas Widyatama.
  20. Rahman, fauzi dan Santoso, 2015, Aplikasi Pemesanan Undangan Online, Jurnal Sains dan Informatika Volume 1, Nomor 2, November 2015.
  21. Siregar. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: KENCANA.
  22. Soran, 2014, Definisi Atau Pengertian File Secara Jelas.
  23. 23,0 23,1 Purwanto Riyadi, Abdul Rohman, Supriyono, 2014, Sentralisasi Database Penduduk Desa Pandansari Kabupaten Brebes, Brebes, Jurnal INFOTEMEKMESIN Vol.7.
  24. Faishal, Romdi, 2016, Prototype Aplikasi Tracing Pengiriman Barang Secara Online Pada PT Surya Sumekar Abadi Skripsi Fakultas Ilmu Komputer, Semarang, Universitas Dian Nuswantoro.
  25. 25,0 25,1 25,2 Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta
  26. Kotler dan Keller, 2012, Marketing Management Edisi 14, Global Edition.Pearson.
  27. 27,0 27,1 Pratiwi, Heny 2014, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi Menggunakan Metode Multicator Evaluation Process, Jurnal Sistem Informasi Vol.5, No.2.
  28. 28,0 28,1 Mustaqbal, M. Sii, Roero Fajri Firdus, Hendra Rahmadi, 2015, Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis, Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Vol.1, No.3.
  29. 29,0 29,1 Atikah, Dede Bachtiar, 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya, Kota Tangerang, Jurnal Sisfotek Global, Vol.5, No.
  30. Rosyidhana, Akbar, 2014, Sistem Informasi Inventori dan Penjualan Berbasis Web di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten. Tugas Akhir, Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada.