SI1111469716

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT

KARYAWAN PADA PT SOS INDONESIA

JAKARTA BARAT

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469716
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT

KARYAWAN PADA PT SOS INDONESIA

JAKARTA BARAT

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469716
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT

KARYAWAN PADA PT SOS INDONESIA

JAKARTA BARAT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469716
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ilamsyah, M.Kom)
   
(Giandari Maulani, M.Kom)
NID : 14019
   
NID : 06126

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT

KARYAWAN PADA PT SOS INDONESIA

JAKARTA BARAT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469716
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT

KARYAWAN PADA PT SOS INDONESIA

JAKARTA BARAT

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469716
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, JUNI 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1111469716

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kemajuan teknologi kian hari makin berkembang pesat, sehingga perusahaan membutuhkan tenaga kerja terampil yang dapat membawa perusahaan berkembang dan bersaing dengan perkembangan zaman, dan aspek perekrutan mulai mendapatkan pandangan khusus, karena proses perekrutan yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dapat menghambat laju berkembangnya perusahaan itu sendiri. Demikian pula yang terjadi pada bidang jasa alih daya PT SOS Indonesia, banyaknya permintaan karyawan dari setiap divisi sehingga membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan profesional dalam perkerjaannya. E-Recruitment merupakan sebuah metode perekrutan para calon tenaga kerja baru pada perusahaan dengan melewati segala tahapan-tahapan yang telah diberikan oleh perusahaan dan menggunakan media komunikasi elektronik modern seperti internet, sehingga perekrutan dapat dilaksanakan dengan lebih menghemat waktu dan tenaga guna mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selama penelitian penulis menggunakan beberapa metode antara lain : observasi, wawancara, dan studi pustaka. Mendapatkan hasil penelitian bahwa e-recruitment dapat dijadikan alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan dalam proses perekrutan karyawan dan mendapatkan tenaga kerja sesuai kriteria perusahaan.


Kata Kunci: e-recruitment, tenaga kerja, perekrutan

ABSTRACT

Advances in technology today increasingly growing rapidly, so companies need a skilled workforce that can take the company to grow and compete with the times, and aspects of the recruiting started to get a special view, because the recruitment process that is not in accordance with the needs of the company can inhibit the rate of growth of the company itself. Similarly, what happened in the field of outsourcing services PT SOS Indonesia, the number of employees from each division requests that require skilled labor and professionals in perkerjaannya. E-Recruitment is a method of recruitment of prospective new employees in the company by passing through all the stages that have been granted by the company and the use of modern electronic communication media such as the internet, so that recruitment can be carried out with great savings of time and effort to obtain suitable employment with the company's needs. During the study the authors used several methods such as: observation, interviews, and literature. Getting the results that e-recruitment can be alternative solutions to problems in meeting the needs of the recruitment process of employees and workers get fit the company's criteria.


Keywords : e-recruitment, employment, recruitment

KATA PENGANTAR


Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan SKRIPSI ini dan menyusunnya dengan baik. Adapun judul dalam penyusunan laporan SKRIPSI ini adalah ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT KARYAWAN PADA PT SOS INDONESIA JAKARTA BARAT”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang SI di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta sumber literatur yang mendukung penulisan ini.

Dengan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan SKRIPSI ini, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M .Kom selaku Pembantu Ketua 1 (PUKET 1) Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Ilamsyah M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan Mendukung dalam penelitian Skripsi ini.
  5. BIbu Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Ibu Ria Widi selaku Stakeholder yang mendukung dalam penelitian Skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang telah membimbing dan pemberian materi selama proses perkuliahan.
  8. Teristimewa dengan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan mengucapkan terima kasih atas jasa dan dukungan moril dari Orang tua dan 3 orang kaka tercinta Yunita, Daisy, Andini, sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.
  9. Abdul Rohim, Renna Rukiana, Serlis Kusumawati, Shinta Puspita, dan Umi Habibah yang telah memberikan dorongan semangat yang sangat berarti.
  10. Bapak Haryanto dan Rosiana Uthami yang telah meluangkan waktu dan membantu memberikan masukan dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini, masih jauh dari sempurna. Akhir kata semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, bahwa dalam pembuatan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, Untuk menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan, Semoga rahmat hidayah Allah SWT tetap bersama kita, Amin.


Tangerang, Juni 2015
Annisa
NIM. 1111469716

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Identifikasi SWOT
  2. Tabel 3.2. Analisis SWOT
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1. BlackBox Testing
  8. Tabel 4.2. Struktur tabel form
  9. Tabel 4.3. Struktur tabel status
  10. Tabel 4.4. Struktur tabel form_pengalaman
  11. Tabel 4.5. Struktur tabel user
  12. Table 4.6. Struktur tabel file_form_dtl
  13. Tabel 4.7. Struktur tabel vacancy
  14. Tabel 4.8. Rancangan Biaya
  15. Tabel 4.9. Schedulle Implementasi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. SWOT ANALYSIS
  2. Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
  3. Gambar 3.2. Use case Diagram Sistem perekruitan karyawan
  4. Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Perekruitan Karyawan
  5. Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Perekruitan Karyawan
  6. Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan
  7. Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan
  8. Gambar 4.3. Sequence Diagram yang diusulkan
  9. Gambar 4.4. State Machine Diagram yang diusulkan
  10. Gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan
  11. Gambar 4.6. Rancangan Tampilan Menu Login
  12. Gambar 4.7. Rancangan Log In gagal
  13. Gambar 4.8. Rancangan Tampilan Menu Home
  14. Gambar 4.9. Rancangan Tampilan info lowongan
  15. Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Posisi Yang Diinginkan
  16. Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Menu Laporan
  17. Gambar 4.12. Tampilan Menu Log In Admin
  18. Gambar 4.13. Tampilan Menu Utama Pelamar
  19. Gambar 4.14. Tampilan Menu Info Lowongan
  20. Gambar 4.15. Tampilan Spesifikasi Posisi lamaran
  21. Gambar 4.16. Tampilan Form Lowongan Pekerjaan
  22. Gambar 4.17. Tampilan Menu Admin
  23. Gambar 4.18. Tampilan Laporan

DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol use Case Diagram

Daftar Simbol Sequence Diagram

Daftar Simbol Activity Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi kian hari makin berkembang pesat, sehingga perusahaan membutuhkan tenaga kerja terampil yang dapat membawa perusahaan berkembang dan bersaing dengan perkembangan zaman, dan aspek perekrutan mulai mendapatkan pandangan khusus, karena proses perekrutan yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dapat menghambat laju berkembangnya perusahaan itu sendiri.

Demikian pula yang terjadi pada bidang jasa alih daya PT SOS Indonesia, perusahaan ini adalah Perusahaan Terbatas PMDN yang khusus didirikan untuk bergerak di bidang jasa Alih Daya dan telah beroperasi sejak 5 Agustus 2004, PT SOS Indonesia telah mendapat izin dari KAPOLRI, DEPNAKER, DEPERINDAG dan KEHAKIMAN untuk beroperasi di seluruh Indonesia. Saat ini PT SOS Indonesia memiliki 4 bisnis unit sebagai bidang usahanya, yaitu : Security Services, Facility Solution, Human Resources Provider, Parking Management. Banyaknya pelamar yang mengirim surat lamaran melalui jasa pengiriman pos dan email dinilai terlalu rumit dan membutuhkan banyak waktu dalam prosedur pelaksanaanya, dampaknya akan ada banyak kertas (surat lamaran) yang menumpuk sedangkan dengan melalui email sering terjadinya spam.

E-Recruitment merupakan sebuah metode perekrutan para calon tenaga kerja baru pada perusahaan dengan melewati segala tahapan-tahapan yang telah diberikan oleh perusahaan dan menggunakan media komunikasi elektronik modern seperti internet, sehingga perekrutan dapat dilaksanakan dengan lebih menghemat waktu dan tenaga guna mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada penelitian Skripsi ini diberi judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E-RECRUITMENT KARYAWAN PADA PT SOS INDONESIA JAKARTA BARAT”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis mendapatkan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Apakah sistem rekrutmen sudah berjalan dengan baik?

  2. Apakah perusahaan memiliki permasalahan dalam proses perekrutan karyawan?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi e-recruitment karyawan pada PT SOS Indonesia sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan nanti menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup di bagian HRD pada PT SOS Indonesia dan pembatasan masalah yaitu mulai dari permintaan karyawan sampai proses perekrutan karyawan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Ini adalah tujuan penelitian:

  1. Untuk mempelajari dan mengetahui sistem perekrutan karyawan yang berjalan pada PT SOS Indonesia.

  2. Untuk melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang ada pada sistem tersebut.

  3. Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan pengenalan, serta merancang sebuah sistem e-recruitment karyawan pada PT SOS Indonesia sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.


Manfaat Penelitian

Ini adalah manfaat penelitian:

  1. Dapat mempelajari dan mengetahui serta menganalisa sistem perekrutan karyawan yang berjalan pada PT SOS Indonesia.

  2. Teridentifikasinya kendala-kendala pada sistem perekrutan karyawan yang dijadikan dasar untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.

  3. Memberikan kemudahan pada divisi HRD dalam mengolah dan mendata laporan perekrutan karyawan dengan cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka perlunya menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Metode observasi, melalui metode ini penulis melakukan observasi langsung di PT SOS Indonesia pada bagian HRD, observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja yang berjalan.

  2. Wawancara

    Metode wawancara, penulis melakukan wawancara langsung kepada staff yang bekerja pada bagian tersebut dengan melakukan tanya jawab seputar pekerjaan yang dilakukan, guna menghasilkan suatu informasi yang relevan dimana objek penelitian dilakukan.

  3. Studi Pustaka

    Metode studi pustaka, dari metode pustaka ini, mencari referensi dari beberapa literatur yang berkaitan dengan judul penelitian.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Metode analisa dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu: survey atas sistem yang sedang berjalan, analisis terhadap temuan survey, identifikasi kebutuhan informasi, dan identifikasi persyaratan sistem. Adapun alat bantu (tools) yang penulis gunakan adalah berupa Unified Modeling Language (UML), yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian Skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pengertian dari definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan penelitian Skripsi serta beberapa literatur review yang berhubungan dengan judul penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai PT SOS Indonesia yang menjadi objek penelitian dan penulisan laporan ini. Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, analisis sistem yang berjalan, SWOT, tatalaksana sistem yang berjalan diuraikan dengan menggunakan metode UML yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram, elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, UML yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem yang berjalan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dimasa yang akan datang.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

“Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (Nasaruddin, Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 2013:226-227)[1].

Menurut Yakub (2012:1)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut (Lili Tanti, jurnal CCIT, 2010:208)[3] “sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[4],sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak (abstract system) merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik (physical system) merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  4. Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

  5. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  6. Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tatasurya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

  9. Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks (Complex System)

  10. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan klasifikasi sistem adalah suatu pemikiran dari beberapa sudut pandang sistem buatan manusia, sistem terbuka, dan sistem fisik, tetapi dapat termasuk sistem kompleks maupun sederhana dan sistem Deterministik maupun Probabilistik.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5)[5]“ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar.


  1. Citra dapat berupa grafik, foto, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu; misalnya data dengan suatu yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.

  3. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

  4. Video, adalah menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan biasa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktivitas.

  5. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasi nya tak tergantung masing-masing item secara individual.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

2. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata Sutabri (2012:43)[4] :

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.


3. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[4], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat Diukur (Measurable)
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan nilai informasi dikatakan sempurna apabila terdapat perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna tidak dapat dinyatakan dengan jelas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Nugroho (2011:128)[6], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Menurut Yakub (2012:142)[7], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[4], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan komponen sistem informasi adalah Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

3. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M . 2010:13)[8] Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah sistem informasi berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut dengan 6 (enam) kegunaan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[9], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

2. Tahap Analisa Sistem

Tahap analisa merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Menurut Tata Sutabri (2012:220)[4], “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dansebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi,dkk (2011:322)[10], “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

3. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem (desain sistem) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:203)[11]. Pada Metode Analisa Sistem dan Perancangan Yang Menggunakan Metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC) atau waterfall. SDLC atau waterfall merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan daru usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem
    Dalam tahapan perancangan sistem ini dijalaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
  2. Analisa Sistem
    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu : perancangan Interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari pada perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan Rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Untuk mencapai tujuan ini, maka perancangan sisten harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. Dalam tahap perancangan, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer adalah bagan terstruktur.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Dari definisi datas dapat diketahui bahwa tujuan dari desain sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bagungan yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat. Untuk mencapai tujuan ini maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.

Konsep Dasar Basis Data

1. Pengertian Basis Data

Menurut Untung Raharja,dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[12] “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Menurut Wahana Komputer (2010:24)[13]. “Database atau basis data sekumpulan daya yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer”. Secara harfiah pengertian basis merupakan dasar, atau pun gudang sedangkan data itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata. Database sering digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tersebut dan menghasilkann informasi tertentu.

2. Sistem Basis Data

Menurut Wahana Komputer (2010:25)[13] “Sebuah sistem database adalah sekumpulan dari komponen-komponen database-database yang meliputi:

  1. Database
  2. Database server
  3. Komponen Client software
  4. Aplikasi Database

Unified Modelling language (UML)

1. Definisi Unified Modelling language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:6)[6], “UML (Unified Modelling language adalah bahasa permodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”.

Menurut Henderi (2010:5)[14], “UML adalah sebuah bahasa permodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

2. Konsepsi Permodelan Menggunakan Unified modelling language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:10)[6], sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasaranya merupakan sejumlah konstruksi permodelan UML yang mempresentasikan suatu aspek tertentu dari suatu sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada perangkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behavior), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

3. Langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:16)[6], langkah-langkah penggunaan Unified Modelling language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence /atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis

4. Bangun dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:24)[6], bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (Things)
    Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Structural Things
      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral Things
      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping Things
      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    4. Annotational Things
      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Kebergantungan
      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya
    2. Asosiasi
      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
    4. Realisasi
      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
  3. Diagram
    Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah
    1. Class Diagram
      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.
    2. Object Diagram
      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.
    3. Use Case Diagram
      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
    4. Sequence
      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
    5. Collaboration Diagram
      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).
    6. State Chart Diagram
      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem memuat state, transisi, event, serta aktifitas.
    7. Actifity Diagram
      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.
    8. Component Diagram
      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
    9. Deployment Diagram
      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.

Aplikasi Web

Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).

Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5)[15], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Menurut Jarot Setyaji (2010:296)[16], ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.

Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :

  1. Status Bar
    Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.
  2. Address Bar
    Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL
  3. Title Bar
    Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.
  4. Toolbar Icon
    Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.
  5. Display Window
    Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.
  6. Scroll Bar
    Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

HTML (Hyper Text Modelling Language)

File yang berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database, karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggung jawab web melakukan perubahan isi). Untuk itu muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database, maka lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, JSP.

ASP.NET

1. Pengertian ASP.NET

Menurut Kurniawan (2010:25)[17]. ASP.NET merupakan teknologi Microsoft yang dikhususkan untuk pengembangan aplikasi berbasis web dinamis berbasis platform .NET Framework” ASP.NET didesain untuk memberikan kemudahan pada pengembang web untuk membuat aplikasi berbasis web dengan cepat, mudah, dan efisien karena meminimalkan kode program dengan bantuan komponen-komponen yang tersedia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Active Server Pages .NET (sering disingkat sebagai ASP.NET) adalah kumpulan teknologi dalam Framework .NET untuk membangun aplikasi web dinamik dan XML Web Service (Layanan Web XML). Halaman ASP.NET dijalankan di server kemudian akan dibuat halaman markup (penanda) seperti HTML ( Hypertext Markup Language), WML (Wireless Markup Language), atau XML (Extensible Markup Language) yang dikirim ke browser desktop atau mobile.

ASP.NET merupakan komponen Internet Information Services (IIS). Oleh karena itu, untuk menginstalasikan ASP, harus juga menginstalasikan IIS. ASP.NET adalah komponen utama Window yang membuat IIS dapat menjalankan aplikasi yang berbasiskan .NET.

Harus diperhatikan ASP.NET tidak terinstalasi secara otomatis ketika IIS diinstal. Instalasi yang sukses secara otomatis juga akan menghasilkan beberapa komponen dan sumber daya seperti:

  1. ASP.NET Performance Counter - Tiap versi ASP.NET memiliki performance center yang berbeda.
  2. ASP.NET State Service - Digunakan untuk mengatur session state. Semua versi ASP.NET akan menggunakan State Service yang sama yaitu yang disediakan oleh versi terbaru.
  3. ASPNET local user account - pada komputer yang berdiri sendiri ataupun member server local user acount bernama ASPNET akan dibuat ketika ASP.NET diinstal.

2. Keunggulan ASP.NET

  1. Penyederhanaan. ASP.NET membuat mudah tugas umum seperti pembuatan form, otentikasi client, validasi data, konfigurasi situs, dan deployment.
  2. Perbaikan Performa. Karena ASP.NET dikompilasi ke CLR sehingga performanya lebih baik dari ASP yang interpreter.
  3. Form-form Web. Merupakan model pemrograman baru yang menggabungkan aplikasi ASP dengan kemudahan pengembangan dan produktifitas Visual Basic.
  4. Kode Nonspaghetti. Model pemrograman ASP.NET memisahkan kode dari presentasi sehingga mempermudah membuat konstruksi dan mengelola kode.
  5. Perbaikan Manajemen Status. ASP.NET menyediakan status aplikasi dan sesi yang mudah digunakan. ASP.NET mengatasi keterbatasan tersebut dengan menyediakan dukungan pendistribusian status sesi dalam server web, menaruh informasi status dalam SQL Server, serta menyediakan pengelolaan status tanpa cookies.
  6. Pengamanan. ASP.NET menyediakan layanan otorisasi (menentukan apakah pengguna memiliki izin untuk melakukan tindakan yang diminta) dan otentikasi yang telah diperbaiki menggunakan Cookie Authentication Module dan URL Authorization Module.
  7. Konfigurasi. ASP.NET menggunakan file XML untuk menyimpan pengaturan konfigurasi. Hal ini membuat deployment situs menjadi lebih mudah.
  8. Layanan Web. ASP.NET dapat digunakan untuk mengekspose fungsi bisnis ke partner melalui protokol Web standar.
  9. Caching. Disediakan mesin caching untuk meningkatkan kinerja aplikasi dan mengurangi beban pemroses server web dan server database.
  10. Debugging. ASP.NET memiliki utilitas tracking yang build-in.
  11. Deployment. Deployment dapat dilakukan dengan cara menyalin file karena semua pengaturan konfigurasi situs terdapat dalam file XML. (http://id.wikipedia.org/wiki/Active_Server_Pages_.NET)

Database Dan MySQL

Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain seperti indeks view dan lain-lain. Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat.

Saat ini tersedia banyak perangkat lunak yang ditujukan untuk mengelola database. Perangkat lunak seperti itu biasa diamakan DBMS (Database management system), contoh produk pengelola database lainnya yaitu : Acces, MS SQL Server dan MySQL.

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa Query utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki data berkala kecil sampai yang menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. MySQL juga bersifat multiplatform yaitu dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

  1. Portabilitas, MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti : Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga.
  2. Perangkat lunak sumber terbuka, MySQL didistribusikan dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
  3. Multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
  4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
  5. Ragam tipe data, MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
  6. Perintah dan Fungsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah (query).
  7. Keamanan, MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail secara sandi terenskripsi.
  8. Skalabilitas dan pembatasan, MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman atau record lebih dari 50 juta dan 60.000 tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
  9. Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, unix socket (UNIX) atau named Pipes (NT).
  10. Lokalisasi, MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa. Meskipun demikian, Bhs. Indonesia belum termasuk didalamnya.
  11. Antar muka, MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Proramming Interface).
  12. Client dan peralatan, MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
  13. Struktur tabel, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam postgre SQL ataupun Oracle.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Pengertian Analisa SWOT

Menurut (Hendro,2011:289)[18], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Menurut (Fahmi, 2013:252)[19], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Gambar 2.1 SWOT ANALYSIS (Wikipedia, 2015)

Menurut (Fahmi, 2013:252)[19], Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

  1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran kepada petugas koperasi dan siswa bahwa akan lebih baik lagi jika sistem yang berjalan saat ini agar lebih diperbaharui.
  2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara menciptakan sebuah sistem yang terkomputerisasi.
  3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada? Yaitu dengan cara menjaga memberi password pada sistem tersebut agar tidak sembarang orang bisa melihat data yang dimiliki.
  4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindar kandari ancaman (threats) yang mungkin terjadi? Yaitu dengan cara dengan menjaga data tersebut dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Menurut (Fahmi, 2013:254)[19], penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

3. Penerapan Analisa SWOT

Menurut (Hendro, 2011:291)[18] Analisa digunakan dalam :

  1. Memasuki sebuah industri baru.
  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru
  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
  5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

4. Manfaat Analisa SWOT

Menurut (Hendro, 2011:289)[18], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan danmelakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi.
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

5. Langkah-Langkah Penyusunan Analisa SWOT

Menurut (Rangkuti, 2011:8)[20], Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
    Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkan sebelum menyusun SWOT.
  2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
    Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.
  3. Membentuk Team work Berdasarkan Metode OCAI
    Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.
  4. Kuisioner Riset SWOT
    Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).
  5. Identifikasi Penyebab Masalah
    Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
  6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
    Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
  7. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
    Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis.Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
  8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT
    Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.
  9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator
    Tujuanya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.
  10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
    Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
  11. Melakukan Cascading SWOT
    Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.
  12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators
    Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.
  13. Analisis Anggaran dan Model Keuangan
    Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.
  14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
    Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[21] “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51)[22], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Hidayati dalam Jurnal CCIT (2011:302)[12], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari "inteconnected-networking") ialah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu sistem antar perangkat komputer untuk lalu lintas itulah yang dinamakan network. (Darma dkk, 2010:1)[23]

Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Internet merupakan medium yang sempurna untuk mendukung permintaan layanan, karena internet sanggup membawa jaringan yang luas dan basis kostumer yang besar.

Menurut eWolf Community (2012) dalam Jurnal CCIT, “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”. Dalam pengertian lain internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.

1. Sejarah Internet

Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.

Teori Khusus

1. Pengertian Perusahaan

Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 6, Perusahaan adalah :

  1. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain;
  2. Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

2. Pengertian Pegawai atau Karyawan

A.W Widjaja (2010:113)[24] berpendapat bahwa “ pegawai adalah merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (organisasi)”, selanjutnya A.W Widjaja juga mengatakan bahwa, “pegawai adalah orang-orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik di lembaga-lembaga pemerintahan maupun dalam badan-badan usaha” [1]. Pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta, dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada pegawai yang memimpin dalam melaksanakan tugas-tugas yang ada dalam organisasi tersebut. Pegawai yang telah memberikan tenaga maupun pikirannya dalam melaksanakan tugas ataupun pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta akan mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan, hal ini sesuai dengan pendapat musanef (2011:5)[25] yang mengatakan bahwa “pegawai adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan swasta”.

3. Definisi E-Recruitment (Electronic Recruitment)

Dari tata bahasanya, e-recruitment terdiri dari 2 (dua) kata majemuk diantaranya adalah electronic dan recruitment, yaitu sebuah perekrutan tenaga kerja menggunakan media elektronik, yang pada saat ini sering dikenal dengan internet. Dan e-recruitment juga dikenal dengan istilah lain seperti internet recruiting atau online recruitment.

“Online recruitment is also effective in terms of performing talent management process” (Burbach & Royle, 2010)[26]

Dan dari definisi tersebut maka penulis meyimpulkan bahwa e-recruitment adalah sebuah proses perekrutan tenaga kerja secara online menggunakan media internet sebagai fasilitas pendukung utama dengan tujuan agar proses tersebut lebih memudahkan pengguna.

4. Manfaat E-Recruitment (Electronic Recruitment)

Pada perkembangannya e-recruitment mempunyai beberapa Manfaat yang bisa digunakan oleh perusahaan sebagai pertimbangan dalam mengimplementasikan metode ini, beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut :

  1. Proses recruitment yang hemat biaya dan waktu
  2. Penyaringan kandidat yang bisa dilakukan secara otomatis
  3. Pemuatan iklan lowongan pekerjaan sebanyak mungkin
  4. Kuisioner interview yang dapat dilakukan secara otomatis
  5. Kemudahan dalam membuat laporan
  6. Kandidat tidak harus mengisi formulir aplikasi waktu wawancara

5. Metode E-Recruitment (Electronic Recruitment)

Membuka iklan pekerjaan, pekerjaan mengikuti jalan sumber aplikasi, dan format permintaan keterangan online, adalah metode paling sering digunakan untuk menarik calon pekerja. Dalam banyak kesempatan, teknologi web-based dipilih dan dinilai serta digunakan oleh organisasi untuk melaksanakannya dan yang dapat mengusahakannya serta yang tinggi biaya pemeliharaannya.

Ada beberapa variasi yang luas didalam tingkat aplikasi online yaitu bagaimana tersusun, dan juga bagaimana mereka tersaing, misalnya secara elektronis oleh kata kunci atau dengan manual. Terdapat banyak variasi dan sedikit keseriusan pada penerapan Proses e-recruitment dalam kaitan denan aplikasi penggunaannya, dibanding aplikasi internet teknologi berbasis web yang lalin.

Pengertian Database

Menurut Anhar (2010:45)[27], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah DataRecord dan Field”.

Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2009:32)[28], “ Database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[29], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database computer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Literature Review

Literatur review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para penelitian lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan (Sudaryono, 2011:86)[30].

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai perekrutan online dan penelitian lain yang berkaitan pada perancangan sistem informasi e-recruitment, ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Pujadi (Jurnal CCIT, 2010) dengan judul “Design Computer-Based Application for Recruitment and Selection Employee at PT. Indonusa Telemedia”. Pada penelitian sistem ini diciptakan dengan menggunkan VB 6.0, Ms.Acces Database dan aplikasi ini dapat menampilkan laporan baik berbentuk Microsoft Office ataupun Microsoft excel. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan berbasis web menggunakan ASP.NET, dan SQL Server sebagai databasenya.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Haris Sandi Suhendar (STMIK Raharja, 2012) dengan judul “Perancangan Sistem Informasi E-Recruitment Pegawai Pada Stasiun Televisi Trans7”. Pada penelitian ini sistem yang digunakan adalah untuk mempermudah perekrutan karyawan yang selama ini masih berjalan manual. Karena sistem informasi penerimaan karyawan ini secara online, jadi sangat mempermudah pelamar untuk mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan dan memudahkan juga bagi admin dalam pembuatan laporan penerimaan karyawan. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan berbasis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Fajar Sektiawan (STMIK Raharja, 2010) dengan judul “Perancangan Sistem Perekrutan Pegawai Berbasis Web Pada PT. Pacific Food Indonesia”. Pada penelitian ini sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan karyawan masih menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara penempelan pamplet atau dengan cara pemberitahuan kepada karyawan lain, untuk itu dibuat website yang diharapkan memberi nilai tambah dalam penyampaian informasi kegiatan perekrutan karyawan, dan dibuat program perekrutan karyawan guna mempermudah pekerjaan bagian terkait. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Aakash Gopalia (Oxford Brookers University). “Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process : A Case of Tesco”. Pada penelitian ini sistem ini menggunakan web based software application untuk mengisi lowongan. Dengan menggunakan form online e-recruitment untuk merekrut pegawai dinilai efektif dan menghemat waktu bagi para kandidat, selain itu menurunkan biaya perekrutan dan mendapatkan kandidat yang berkualitas dengan proses seleksi yang cepat.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Amanda J.Daly, Michelle C.Barker, dan Paul McCarthy (International Journal of Organisational Behaviour, vol.9 no.1) dengan judul “Preferences In Recruitment And Selection In A Sample of Australian Organisations”. Pada penelitian ini memaparkan proses rekrutmen yang beragam, mulai dengan teknik wawancara tatap muka dan iklan tertulis sebagai sumber informasi yang paling sering digunakan. Meningkat kepada informasi yang disampaikan lewat internet. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Helen Herhoeven and Sue Williams (International Review of Business Research Papers, Vol.4 No.1) dengan judul “Advantages and Disadvantages of Internet Recruitment : A UK Study into Imployers’ Perceptions ”. pada penelitian ini mengemukakan keuntungan dan kerugian dari proses rekrutmen online. Beberapa pendapat dikemukakan namun tetap pada pilihannya adalah rekrutmen online cara paling efektif dan efisien untuk mencari pekerjaan sesuai dengan posisi yang dinginkan. membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

SOS Indonesia adalah Perusahaan Terbatas PMDN yang khusus didirikan untuk bergerak di bidang jasa alih daya dan telah beroperasi sejak 5 Agustus 2004. SOS telah mendapat izin dari KAPOLRI, DEPNAKER, DEPERINDAG dan KEHAKIMAN untuk beroperasi di seluruh Indonesia. Saat ini SOS Indonesia memiliki 4 bisnis unit sebagai bidang usahanya, yaitu :

  1. Security Services, sebagai penyedia jasa keamanan terintegrasi, personil yang terlatih dan dilengkapi dengan peralatan keamanan yang memiliki standar internasional.
  2. Facility Solution, dengan fokus bidang usaha pelayanan profesional cleaning service dan hotel casual worker services untuk perawatan gedung dan tempat usaha.
  3. Human Resources Provider, sebagai spesialis penyedia dan pengadaan tenaga kerja alih daya resmi dan terlatih untuk ditempatkan di kantor maupun Industri.
  4. Parking Management, sebagai penyedia jasa pelayanan perparkiran yang terpadu dan berkesinambungan.


Lokasi SOS Indonesia

SOS Indonesia berkantor pusat di :

Wisma Slipi Lt. 12, Jl. Letjen S Parman kav. 12, Jakarta 11480 dan memiliki kantor cabang di beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya adalah :

  1. Surabaya, Jl. Raya Kendangsari No. 7B
  2. Semarang, Jl. Raya Pamularsih, Ruko Pamularsih Blok 16B & C, Semarang 50141
  3. Batam, Ruko Kompleks Gold Hill Blok A No. 2, Sei Panas, Batam 29444
  4. Medan, Jl. Sutomo No. 23AB, Medan Timur 20234
  5. BPekanbaru, Jl. Teuku Umar No. 28, Pekanbaru 28112
  6. Bali, Jl. Nakula No. 10, Kompleks Pertokoan Bali View, Apartemen Seminyak, Kuta Bali

Visi Misi PT SOS Indonesia

Menjadi perusahaan penyedia jasa terintegrasi yang terkemuka di indonesia dengan mengutamakan kualitas layanan pengembang sumber daya manusia yang handal.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang dugunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usahaa untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas wewenang serta tanggung jawab untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

'Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Wewenang dan Tanggung Jawab

Untuk pembagian kerja dan jabatan masing-masing bagian memiliki tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan antara lain yaitu:

  1. President Direktur
    Presiden Direktur bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang terjadi di perusahaan dan mempunyai wewenang terhadap perusahaan.
  2. Vice President
    Membawahi Deruktur dan yang lain.
  3. Direktur
    Membawahi dan mengawasi sistem kerja masing-masing divisi.
  4. HRD Manager Personalia
    Menangani bagian asuransi karyarwan
  5. HRD SPV Personalia
    Membuat laporan absensi bulanan yang nantinya akan dipertanggung jawabkan kepada pimpinan divisi, accounting dan karyawan.
  6. Staff HRD Personalia
    1. Pengangkatan jabatan, mutasi karyawan dan PHK.
    2. Menangani bagian ketenagakerjaan
  7. Manager HRD Recruitment
    Mengkoordinasi dan menyiapkan penerimaan dan seleksi pegawai.
  8. Staff Recruitment
    1. Staff RecruitmentMerekruit SDM yang handal, terampil dan siap pakai.
    2. Mengusulkan promosi karyawan.
    3. Mengkoordinasi dan menyiapkan perencanaan kebutuhan tenaga kerja.

Waktu Kerja

Setiap pekerja wajib mematuhi jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

  1. Senin s/d Jum’at - jam : 08.30 s/d 17.15
  2. Istirahat - jam : 12.00 s/d 13.00
  3. Sabtu 2x dalam sebulan - jam : 08.30 s/d 12.00

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Pada metode ini penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).

Tabel 3.1 Identifikasi SWOT

Berdasarkan identifikasi faktor di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2 Analisis SWOT

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem Perekrutan Karyawan

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana” sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Gambar 3.2 Use case Diagram Sistem Perekrutan Karyawan.

Berdasarkan gambar 3.2 Use case Diagram yang ada terdapat :

  1. Nama Use Case : Mengajukan Form PTK
    1. Aktor  : User & HRD Recruitment
    2. Deskripsi : User mengajukan form PTK (Permohonan Tenaga Kerja) kepada divisi HRD Recruitment.
  2. Nama Use Case : Perekrutan Karyawan
    1. Aktor  : HRD Recruitment & Pelamar
    2. Deskripsi : HRD Recruitment menginformasikan lowongan pekerjaan dan menyeleksi lamaran yang masuk keperusahaan sesuai dengan kebutuhan permintaan User.
  3. Nama Use Case : Tes dan Wawancara
    1. Aktor  : HRD Recruitment & Pelamar
    2. Deskripsi : pelamar yang lulus seleksi akan dipanggil untuk mengikuti tes dan wawancara.
  4. Nama Use Case : Surat Persetujuan Penerimaan Karyawan
    1. Aktor  : HRD Recruitment & Direktur HRD
    2. Deskripsi : pelamar yang telah lulus seleksi tes dan wawancara akan dibuatkan Surat Persetujuan Penerimaan Karyawan dan diserahkan Direktur HRD untuk ditanda tangani.
  5. Nama Use Case : Surat Overing Letter
    1. Aktor  : HRD Recruitment & Vice President
    2. Deskripsi : HRD Recruitment membuat surat Overing Letter untuk ditanda tangani oleh Vice President bahwa pelamar sudah diterima dan bisa diproses untuk proses Join.
  6. Nama Use Case : Penempatan Kerja atau Join
    1. Aktor  : HRD Recruitment, Pelamar dan User
    2. Deskripsi : HRD Recruitment menempatkan pelamar ke tempat yang User inginkan.

Activity Diagram Sistem Perekrutan karyawan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, desicion yang munkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Perekrutan Karyawan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang berjalan saat ini adalah:

  1. 1 (satu) initial node dimana objek pertama dimulai.
  2. 5 (lima) aktor yaitu, USER, HRD, Pelamar, Direktur HRD, Vice President
  3. 10 (sepuluh) Action yaitu, mengajukan form PTK, menerima form PTK, seleksi pelamar, melaksanakan tes dan wawancara, membuat surat penerimaan karyawan, menerima surat penerimaan karyawan, membuat surat overing letter, menerima surat overing letter, tanda tangan kontrak (Join), penempatan kerja.
  4. N2 (dua) decision node yaitu, pada seleksi pelamar dan melaksanakan tes dan wawancara.
  5. 1 (satu) Note yaitu, surat lamaran pekerjaan.
  6. 1 (satu) final node, aktifitas akhir menunjukan akhir dari semua aliran dalam kegiatan tersebut.

Sequence Diagram Sistem Perekrutan Karyawan

Sequence diagram untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Perekrutan Karyawan

Berdasarkan gambar 3.4 sequence diagram yang berjalan saat ini adalah :

  1. 5 (lima) aktor yang melakukan kegiatan yaitu, User, HRD, pelamar, Direktur HRD, Vice President.
  2. 5 (lima) live line antar muka yaitu, form PTK (Permintaan Tenaga Kerja), tes dan wawancara penerimaan karyawan, surat, surat overing letter, join.
  3. 10 (sepuluh) spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantaranya, mengajukan form PTK (Permintaan Tenaga kerja), menerima form PTK (permintaan Tenaga Kerja), seleksi pelamar, tes dan waawancara, membuat surat penerimaan kerja, menerima surat penerimaan kerja, membuat surat overing letter, menerima surat overing letter, tanda tangan kontrak (join), penempatan kerja.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel Dual Core
    2. Monitor : LG
    3. RAM : 1GB
    4. Harddisk : 80GB
  2. Perangkat Lunak (Software)
    1. Microsoft Windows XP Professional
    2. Microsoft word 2007

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Sistem yang berjalan pada PT SOS Indonesia sistem perekrutan karyawan yang sedang berjalan saat ini sudah berjalan dengan baik, namun masih menggunakan sistem manual sehingga masih terjadi beberapa permasalahan diantaranya :

  1. Banyak kertas (surat lamaran) yang menumpuk sedangkan dengan melalui email sering terjadinya spam.
  2. HRD Recruitment harus mencari dan membuka tiap berkas lamaran yang masuk satu persatu untuk mencari pelamar yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  3. Dalam pembuatan laporan masih manual.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa permasalahan yang telah dijabarkan maka ditemukan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan.
  2. Mengembangkan sistem yang berjalan menjadi terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan.


User Requirment

Elisitasi Tahap I

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inenssensial (I) dan harus dieleminasi.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M : Mandatory D : Desirable I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T: Technical O: Operational E:Economy

L: Low M:Middle H:High


Elisitasi Final Draft

Final draft elisitasi merupakan bentuk dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Untuk rancangan sistem yang diusulkan pada penelitian ini Digunakan Program Visual Paradigm For UML 10.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequance Diagram, State Diagram, Class Diagram.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan pada Use Case Diagram

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan pada PT SOS Indonesia :

  1. 1 (satu) System yang mencakup seluruh kegiatan pada PT SOS Indonesia.
  2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pelamar, Admin, Direktur HRD.
  3. 3 (tiga) Use Case, yaitu menu utama, laporan dan log out.
  4. 3 (tiga) include yang meliputi log in menu admin, master.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram

Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan pada PT SOS Indonesia :

  1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
  2. 14 (empat) action, yaitu menu utama, home, lowongan, log in, cek log in, menu admin, home, master, jadwal, laporan, status, lowongan, pengguna, log out.
  3. 4 (empat) fork node.
  4. 1 (satu) final node untuk mengakhiri kegiatan.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

Gambar 4.3. Sequence Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3. Sequence Diagram yang diusulkan pada PT SOS Indonesia :

  1. 3 (tiga) actor, yaitu Pelamar
  2. 14 (empat belas) life line, yaitu menu utama, home, lowongan, log in, cek log in, menu admin, home, master, status, lowongan, pengguna, jadwal, laporan, log out.
  3. 17 (tujuh belas) message, yaitu masuk ke menu utama, membuka detail perusahaan, cek info lowongan, masuk ke menu utama, melakukan login, masuk ke menu admin, melihat data pelamar, pilih menu master, dapat mengedit status pelamar, dapat mengedit info lowongan, dapat menambah admin, dapat melihat jadwal interview pelamar dan yang diterima/ditolak, mencetak laporan, menerima laporan, keluar dari menu admin, kembali ke menu utama.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada State Machine Diagram

Gambar 4.4. State Machine Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4. State Machine Diagram Admin yang diusulkan pada PT SOS Indonesia :

  1. 1 (satu) initial state dimana objek memulai kegiatan
  2. 14 (empat) action, yaitu menu utama, home, lowongan, log in, cek log in, menu admin, home, master, jadwal, laporan, status, lowongan, pengguna, log out.
  3. 1 (satu) final state untuk mengakhiri kegiatan

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Class Diagram

Gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan pada PT SOS Indonesia :

  1. 6 (enam) Class, yaitu: form, form_status, vacancy, form_user, file_form_dtl, form_pengalaman
  2. 5 (lima) Multiplicity, hubungan antara objek yang sama dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Testing atau Pengujian

Tabel 4.1. Blackbox Testing

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

1. Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : Form
    Primary Key : form_id
    Panjang Record : 143
  2. Tabel 4.2. Struktur tabel form

  3. Nama File : status
    Primary Key : status_id
    Panjang Record : 15
  4. Tabel 4.3. Struktur tabel status

  5. Nama File : form_pengalaman
    Primary Key : form_no
    Panjang Record : 208
  6. Tabel 4.4. Struktur tabel form_pengalaman

  7. Nama File : user
    Primary Key : user_id
    Panjang Record : 40
  8. Tabel 4.5. Struktur tabel user

  9. Nama File : file_form_dtl
    Primary Key : form_no
    Panjang Record : 284
  10. Table 4.6. Struktur tabel file_form_dtl

  11. Nama File : vacancy
    Primary Key : vacan_id
    Panjang Record : 3100

Tabel 4.7. Struktur tabel vacancy

Rancangan Prototipe

1. Rancangan Prototype


  1. Rancangan Menu Login
  2. Gambar 4.6. Rancangan Tampilan Menu Login

  3. Rancangan Login Gagal
  4. Gambar 4.7. Rancangan Log In gagal

  5. Rancangan Menu Home
  6. Gambar 4.8. Rancangan Tampilan Menu Home

  7. Rancangan Menu Info Lowongan
  8. Gambar 4.9. Rancangan Tampilan info lowongan

  9. Rancangan Tampilan Posisi yang Diinginkan
  10. Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Posisi Yang Diinginkan

  11. Rancangan Tampilan Menu Laporan
  12. Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Menu Laporan

Rancangan Program

  1. Tampilan Menu Login Admin
  2. Gambar 4.12. Tampilan Menu Log In Admin

  3. Tampilan Menu Utama Pelamar
  4. Gambar 4.13. Tampilan Menu Utama Pelamar

  5. Tampilan Menu Utama Info Lowongan
  6. Gambar 4.14. Tampilan Menu Info Lowongan

  7. Tampilan Spesifikasi Posisi lamaran
  8. Gambar 4.15. Tampilan Spesifikasi Posisi lamaran

  9. Tampilan Form Lowongan Pekerjaan
  10. Gambar 4.16. Tampilan Form Lowongan Pekerjaan

  11. Tampilan Menu Admin
  12. Gambar 4.17. Tampilan Menu Admin

  13. Tampilan Laporan
  14. Gambar 4.18. Tampilan Laporan

Implementasi Aplikasi yang Diusulkan

1. Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem ini adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Processor : intel core 15-2430M CPU
  2. Memory : 2 GB
  3. Hardisk : 500 GB
  4. Printer : canon
  5. Mouse : 3D Optical
  6. Type Monitor: Samsung

2. Spesifikasi Software

Dalam pembuatan program ini peneliti menggunakan SQL Server untuk menjalankan proses input data. Peneliti menggunakan Software:

  1. Sistem Operasi Windows 7.
  2. SQL Server 2008 R2.
  3. Mozilla Firefox.
  4. Visual Paradigm 10.0 Enterprise Edition.
  5. Microsoft Office 2010.
  6. Visual Studio 2010 Ultimate.

3. Hak Akses (Brainware)

Ada 2 actor yang dapat mengakses yaitu :

  1. Admin (HRD).
  2. Pelamar.

4. Penggunaan Program yang Diusulkan

Penggunaan program yang diusulkan adalah aplikasi yang dibuat dengan berbasiskan web yang menggunakan bahasa pemrogaman C++ dan SQL Server.


Estimasi Biaya Yang Diusulkan

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.8 Rancangan Biaya

Schedule Implementasi

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan.

Tabel 4.9. Schedulle Implementasi





BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem perekrutan yang berjalan saat ini pada PT SOS Indonesia dalam pengerjaannya masih dilakukan melalui tahapan yaitu masuknya berkas lamaran dan menyeleksi berkas lamaran proses seperti itu menghabiskan banyak waktu.
  2. Dengan sistem yang berjalan saat ini masih dirasakan hambatan dikarenakan Banyaknya pelamar yang mengirim surat lamaran melalui jasa pengiriman pos dan email dinilai terlalu rumit dan membutuhkan banyak waktu dalam prosedur pelaksanaanya, dampaknya akan ada banyak kertas (surat lamaran) yang menumpuk sedangkan dengan melalui email sering terjadinya spam.
  3. Setelah menganalisa permasalahan dan hambatan-hambatan yang ada, maka penulis membuat rancangan sistem informasi perekrutan secara online yang dapat menghasilkan informasi lebih cepat. Dan tersedianya database yang mengintegrasikan seluruh file yang terkait, sehingga pengontrolan relatif mudah, tertata rapih dan dapat memperkecil terjadinya kesalahan seperti kerangkapan data. Perancangan sistem informasi e-recruitment karyawan pada PT SOS Indonesia dimulai dari pembuatan UML yang terdiri dari 5 buah diagram Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Chart Diagram dan Class Diagram sebagai awal rancangan sistem yang akan dibuat, selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasa pemrograman C++ sesuai dengan desain prototype yang ada dan juga menggunakan SQL Server sebagai database yang dibangun.

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai bahan pertimbangan bagi PT SOS Indonesia, antara lain :

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan intansi atau perusahaan.
  2. Perlunya diadakan training atau pelatihan kepada bagian yang terkait.
  3. Dan untuk dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi ini agar dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Nasaruddin, Djafar Imran, dan Samsie Indra. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar". Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227. Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang
  2. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Tanti,Lili. 2009. "Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris". Jurnal CCIT Vol.3 No.2- Januari 2009. Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  5. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Nugroho, Adi. 2010. "Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object". Bandung:Informatika.
  7. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
  9. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu.
  10. Henderi. 2011. "Analysis and design with unified modeling language (uml)". STMIK Raharja, Tangerang.
  11. Aisyah, Siti. Kalbuana, Nawang. 2011. "Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME". Journal CCIT Vol-4 No.2. (Januari 2011). Perguruan Tinggi Raharja,Tangerang.
  12. 12,0 12,1 Hidayati, Mia Novalia, Untung Raharja. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011.
  13. 13,0 13,1 Wahana Komputer. 2010.
  14. Henderi. 2010. "Analysis and design with unified modeling language (uml)". STMIK Raharja, Tangerang.
  15. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. "Pemograman Web dengan HTML". Informatika. Bandung.
  16. Setyaji, Jarot. 2010. "Buku Pintar Menguasai Komputer dan laptop". Jakarta: Mediakita.
  17. Erick Kurniawan. 2010. "Pemrograman Web Dinamis Dengan ASP.NET MVC Edisi Beta Henderi, Maimunah, Randy Andrian". 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011. Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang
  18. 18,0 18,1 18,2 Hendro. 2011. "Dasar-dasar Dan Prinsip Analisis". Jakarta: Erlangga.
  19. 19,0 19,1 19,2 Fahmi. 2013. "Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi". Bandung: CV. Alfabeta.
  20. Rangkuti. 2011. "Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif".
  21. Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research.: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
  22. Saputra. Alhadi. 2012. "Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung". Bandung: LAPAN.
  23. Darma, Jarot S, dan Shenia Ananda. 2010. "Buku Pintar Menguasai Internet". Jakarta: Mediaki.
  24. A.W.Widjaja. 2010. ”Administrasi Kepegawaian”. Rajawali:Jakarta.
  25. Musanef.2011.”Manajemen Kepegawaian di Indonesia”. Gunung Agung:Jakarta.
  26. Burbach, R & Royle, T. 2010. "Talent on demand Talent management in the german and Irish subsidiaries of a US multinational Corporation Personel Review". 39(4), 414-431.
  27. Anhar. 2010. PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Media kita.
  28. Padeli, Martono Aris, Fitria Dina Murad. 2009. "Pengembangan Sistem Database Penempatan Tenaga Kerja Berbasis Web". Journal CCIT Vol.2 No.3. Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang
  29. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. "Definisi HTML Dan Konsep Dasar Web". Jakarta: Graha Ilmu.
  30. Sudaryono dkk, 2011. Theori And Aplication of IT Research. Yogyakarta: Andi.

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Validasi Skripsi
  2. Surat Keterangan Observasi
  3. Form Persetujuan Dosen Pembimbing
  4. Form Penggantian Judul
  5. Kartu Bimbingan
  6. KSTF
  7. Kwitansi Skripsi
  8. Daftar Nilai
  9. Form Seminar Proposal
  10. Form Penilaian Objektif
  11. Form Pertemuan Stakeholder
  12. Form Final Presentasi
  13. Sertifikat TOEFL
  14. Sertifikat Nasional Dan Internasional
  15. Sertifikat Prospek
  16. CV
  17. Katalog Produk
  18. Form Wawancara

Contributors

Annisadarlya