SI1111469507

Dari widuri
Revisi per 28 Agustus 2015 17.05 oleh Erikfefriano (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Data)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EVALUASI APLIKASI

INVENTORI MAINTENANCE (GSE) GROUND SUPPORT

EQUIPMENT PADA PT.GAPURA ANGKASA



SKRIPSI




Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM :1111469507

NAMA : ERIK FEFRIANO AMRIAN



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 


a1_zps9hdhxswt.png

a2.png_zps5l0jbs3u.jpg

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EVALUASI APLIKASI

INVENTORI MAINTENANCE (GSE) GROUND SUPPORT

EQUIPMENT PADA PT.GAPURA ANGKASA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469507
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :


Tangerang, 13 Agustus 2015



Ketua Penguji
 


Penguji I
 


Penguji II


         


         


         


         



(_______________)
||  


(_______________)
 


(_______________)


NID :
 
NID :
 


NID :



 

a3_zpsig6cblqw.jpg


ABSTRACT


So many equipment GSE (Ground Support Equipment) Gapura PT Angkasa then takes control management system and good care so that the equipment can function optimally so as to support ground handling operations. Spare part inventory system prompt and appropriate is important for the company. If one in terms of handling, can cause a buildup of spare parts in warehouses that have an impact on loss due to unused or spare part shortages which led to the slow process of repair tools. This is the rationale of how to transform weaknesses into strengths by making a basic Information System Application Evaluation Inventory making it easier for the company to become a system that can be connected between sections to obtain the spare parts inventory and presenting accurate reports. Thus, if the warning system that allows the company to overcome the lack of spare parts inventory in the warehouse and monitoring in the warehouse. So as to enhance the repair process GSE tool at PT. Gapura Angkasa.


Keywords:System, Inventori, Maintenance.


ABSTRAKSI

Begitu banyaknya peralatan GSE (Ground Support Equipment) di PT Gapura Angkasa maka dibutuhkan sistem manajemen pengontrolan dan perawatan yang baik agar peralatan dapat berfungsi optimal sehingga mendukung kegiatan operasional ground handling. Sistem persediaan spare part yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi perusahaan. Jika salah dalam hal penanganannya, dapat menyebabkan penumpukan spare part di dalam gudang yang berdampak pada kerugian akibat spare part tidak terpakai atau kekurangan stok yang menyebabkan lambatnya proses perbaikan alat. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana merubah kelemahan menjadi dasar kekuatan dengan membuatkan sebuah Sistem Informasi Evaluasi Aplikasi Inventori sehingga memudahkan perusahaan untuk menjadi sebuah sistem yang dapat terkoneksi antar bagian sehingga didapatkan proses persediaan spare part dan penyajian laporan yang akurat. Dengan demikian jika adanya warning system yang memudahkan perusahaan untuk mengatasi kurangnya persediaan spare part di dalam gudang dan monitoring di dalam gudang. Sehingga dapat meningkatkan proses perbaikan alat GSE pada PT. Gapura Angkasa.


Kata kunci:Sistem, Inventori, Maintenance.







KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Dalam kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem InformasiSTMIK Raharja dan sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Bapak Aris Martono,S.Kom.M.M.SI selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis sehinggalaporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  4. Bapak/ibu dosen Preguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama ini.
  5. Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil serta doa-doanya selama ini
  6. Mas Inung Sumitro memberikan dukungan moril maupun materi selama ini.
  7. Untuk Kartika Suryanto tercinta yang tidak bosan mendampingi dan mensuport penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.
  8. Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan keterbukaan, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan karya tulis ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi pembelajaran yang lebih baik.

   

Tangerang, 13 September 2015

     





(Erik Fefriano Amrian)
NIM : 1111469507


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan perusahaan penerbangan mengalami banyak kemajuan di era globalisasi. Dengan banyaknya bermunculan perusahan- perusahaan penerbangan baik di domestik maupun internasional. Kemajuan dalam bisnis penerbangan tidak lepas dari campur tangan pihak yang dapat membantu jalannya semua operasi penerbangan, baik itu keberangkatan maupun kedatangan.

Dalam hal ini peran ground handling sangat penting dalam sebuah maskapai penerbangan, karena ground handling ini juga sudah menjadi sarana dan prasarana bagi maskapai penerbangan. Apabila tidak ada ground handling, operasional di airlines ini pasti akan terbengkalai. Tidak mungkin sebuah airlines harus membuka cabang untuk menangani operasionalnya di seluruh bandara, setiap airlines tersebut melakukan transit. Dan apabila maskapai penerbangan itu harus menyediakan pasti akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Mengingat pentingnya ground handling ini maka PT.Garuda Indonesia selaku airlines melaksanakan kegiatan ground handling sendiri untuk keperluan perusahan sendiri, mengingat kebutuhan akan pelayanan yang profesional dan tuntutan hasil kerja yang optimal dan tanpa mengabaikan tuntutan keselamatan (safety), kehandalan (reliability), ketepatan waktu (punctually) dan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction) maka PT Garuda Indonesia mempertimbangkan untuk menyerahkan kegiatan ground handling untuk semua pesawat yang dimilikinya dan bisa berkonsentrasi pada operasional pesawat saja . Dari sinilah asal mulanya PT Gapura Angkasa dibentuk, sebagai pelaksana ground handling dan pendukung kegiatan penerbangan di kawasan bandara baik penerbangan domestik maupun internasional.

PT Gapura Angkasa sebagai ground handling memilki jenis-jenis pelayanan salah satunya adalah ramp handling yang merupakan unit untuk memberikan pelayanan di bagian apron (Apron Service) yang meliputi pelayanan loading dan unloading, cargo dan mail di pesawat berdasarkan load instruction, mencatat stock terhadap pemeliharaan unit load service (ULD) milik airlines. Tujuannya yang ingin dicapai dengan adanya ramp handling ini diantaranya:

  1. Safety (Keselamatan)
  2. Reguler (Teratur)
  3. OTP (on Time Performance)

Karena begitu banyaknya peralatan GSE di PT Gapura Angkasa maka dibutuhkan pengontrolan dan perawatan yang baik agar peralatan dapat berfungsi optimal sehingga mendukung kegiatan operasional ground handling. Namun ternyata masih banyak kendala yang terjadi pada peralatan GSE, kendala tersebut berupa kegiatan schedule maintenance. Berdasarkan audit yang sering dilakukan oleh semua airlines yang di handle oleh PT. Gapura Angkasa, data Inventory maintenance sangat mempunyai peranan penting guna menjawab setiap audit yang dilakukan oleh airlines.

Seperti yang penulis ketahui, PT Gapura Angkasa adalah salah satu anggota IATA yang aktif dalam memenuhi kepuasan pelanggan dengan memeperhatikan sisi safety dalam setiap kegiatannya menghandle airlines dalam hal ini Garuda Airlines selaku klien terbesar PT Gapura Angkasa dan maskapai asing lainnya seperti Malaysia Airlines, Japan Airlines, TG Airlines sehingga PT Gapura Angkasa mendapatkan sertifikat ISAGO (International Safety Audit Ground Operation). Dan ini membuktikan bahwa sistem yang dimiliki oleh PT Gapura Angkasa sudah sangat mampu.

Dalam kegiatan bisnisnya PT Gapura Angkasa yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Ground Handling membutuhkan banyak sparepart untuk kegiatan operasionalnya. Dalam proses persediaan yang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual dengan tidak adanya sebuah sistem yang dapat menunjang operasional perusahaan. Untuk itu di perlukan sebuah sistem yang dapat mempermudah stakeholder dalam proses pembelian agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EVALUASI APLIKASI INVENTORY MAINTENANCE (GSE) GROUND SUPPORT EQUIPMENT PADA PT GAPURA ANGKASA ”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diindetifikasikan sebagai masalah antara lain:Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diindetifikasikan sebagai masalah antara lain:

  1. Bagaimana membuat alur proses pembuatan Inventory menjadi lebih tertib dan menjadi sebuah sistem terkomputerisasi?
  2. Bagaimana mengontrol persediaan spare part agar semua alat GSE cepat dalam melakukan perawatan?
  3. Bagaimana merancang system informasi evaluasi Inventory maintenance GSE ?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan Skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup penilitian hanya pada input maintenance checklist ke dalam access 2003 disimpan dalam database menjadi sebuah output work order dan maintenance log, sebagai data report pada setiap audit yang diselenggarakan oleh semua airlines yang di handle oleh PT Gapura Angkasa, dalam pelayanan ground handling alat GSE sehingga kegiatan loading dan unloading tidak menjadi finding auditor.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

  1. Tujuan Operasional
    1. Agar kegiatan operasional berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
    2. Agar mekanik dan PPC (Planning Product and Controlling) lebih cepat respon pada saat terjadi masalah kerusakan dalam menyiapkan spare part GSE.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Agar kegiatan audit berjalan lancar.
    2. Agar kegiatan maintenance berjalan sesuai rencana.
    3. Agar kepercayaan airlines semakin maksimal.
  3. Tujuan Individual
  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
  2. Menerapkan ilmu yang penulis selama perkuliahan.
  3. Memperbaiki Sistem report maintenance GSE yang ada di PT.Gapura Angkasa.

Manfaat

  1. Bagi Peneliti
    1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
    2. Mendapatkan pengetahuan tentang proses audit yang di lakukan perusahaan.
  2. Bagi fungsional
    1. Mempermudah dalam pendeteksian schedule maintenance.
    2. Menambah kapasitas database penyimpanan data maintenance log book dan work order.
    3. Menjawab seluruh pertanyaan audit sehingga tidak terjadi finding audit.
  3. Manfaat Individu
  1. Dapat meningkatkan kepercayaan airlines.
  2. Menghemat waktu pada proses audit.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Observasi atau Magang
    Penulis melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung pada PT Gapura Angkasa selama kurang lebih 1 bulan yang beralamat di Soekarno Hatta International Airport, Terminal I A 3rd Building 152 Cengkareng-Jakarta 19101 dengan hasil yang didapat yaitu mengetahui sistem kerja yang berjalan saat ini sehingga penulis dapat mengetahui apa saja kendala system inventory di PT Gapura Angkasa sehingga dapat diimplementasikan dalam pembuatan skripsi.
  2. Wawancara
    Melakukan wawancara dengan user yaitu Bapak Rahmana guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat.
  3. Studi Pustaka
    Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, jurnal, browsing, literature review yang berkaitan dengan sistem pembelian.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem
    Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsepservice marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.
  2. Metode Analisa Perancangan Program
    Metode analisa perancangan program yang digunakan yaitu bagan alir program (flowchart program).

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan sistem yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “object oriented”.

Metode Prototype

Dalam skripsi ini metode prototype yang digunakan yaitu metode prototype evolutionary karena metode prototype ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem.


Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu black box testing. Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian di bagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara umum tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika yang di gunakan dalam penyusunan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat PT Gapura Angkasa,visi dan misi PT Gapura Angkasa, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem usulan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancanagan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan dan kesan dalam pembuatan laporan skripsi ini.



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Menurut Hartono (2013:9)[1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

    Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input)
      Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Keluaran Sistem (Output)
      Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
    7. Pengolahan Sistem (Process)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
    8. Sasaran Sistem (Objective)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
  5. Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
      Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
      Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
      Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
    2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
      Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
    3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
      Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
    4. 21_zps3f9a6057.jpg

      Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

      Gambar 2.1 Sistem Tertutup

      22_zps293e2fbe.jpg

      Sumber: Taufiq (2013:9)[2]

      Gambar 2.2 Sistem Terbuka

    5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
      Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
      Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
    6. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
      Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
    7. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
      Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
    8. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
      Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
    9. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
      Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
  7. Tujuan Sistem
  8. Menurut Taufiq (2013:5)[2], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

    Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

    Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

  9. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27)[3], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan
    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
  2. Pembangunan sistem
    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan sistem
    Setalah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
  4. Pengoperasian sistem
    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
  5. Sistem menjadi usang
    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

23_zps1b462aa1.jpg

Sumber: Sutabri (2012:29)[3]

Gambar 2.3 Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Data

  1. Definisi Data
  2. Menurut Sutabri (2012:1)[3], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

    Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

  3. Klasifikasi Data
  4. Menurut Sutabri (2012:3)[3], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

    1. Klasifikasi data menurut jenis data:
      1. Data Hitung (enumeration/counting data)
        Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
      2. Data Ukur (measurement data)
        Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
    2. Klasifikasi data menurut sifat data:
      1. Data Kuantitatif (quantitative data)
        Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
      2. Data Kualitatif (qualitative data)
        Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
    3. Klasifikasi data menurut sumber data:
    1. Data Internal (internal data)
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data Eksternal (external data)
      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

    a. Data Eksternal Primer (primary external data)

    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

    b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

  5. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)
    Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu dta diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah “referensi silang” (cross reference) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
    1. File Induk (Master File)
      File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
    2. File Transaksi (Detail File)
      File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

    Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan,dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

  2. Penanganan Data (Data Handling)
    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.

Konsep Dasar Informasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

Konsep Dasar Analisa Sistem

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Dasar Analisa SWOT

Unified Modeling Language (UML)

Konsep Dasar Elisitasi

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem informasi

Konsep Dasar MicrosoftVisual Basic

Konsep Dasar My SQL

Konsep Dasar Data Base

Konsep Dasar Normalisasi

Konsep Dasar Literatur Review

1. Definisi

Literature Review

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Gapura Angkasa adalah salah satu perusahaan Ground Handling hasil patungan anatara tiga perusahaan BUMN, yaitu PT. Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, yang 100% sahamnya dimiliki oleh pemerintah hanya statusnya bukan BUMN. Pada awalnya PT Garuda Indonesia selaku airlines melaksanakan kegiatan Ground Handling untuk keperluan perusahaan sendiri, mengingat kebutuhan akan pelayanan yang profesional dan tuntutan hasil kerja yang optimal dengan tanpa mengabaikan unsur keselamatan (safety), kehandalan (reliability), ketepatan waktu (punctuality) dan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction), maka PT Garuda Indonesia mempertimbangkan untuk menyerahkan kegiatan pelaksanaan Ground Handling untuk semua pesawat yang dimilikinya dan bisa berkonsentrasi pada operasional pesawat saja. Dari sinilah asal mula dibentuknya PT GAPURA ANGKASA.

PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II (sebagai pemegang otoritas di hampir seluruh bandara di Indonesia). Pada tanggal 26 Januari 1998 dan bersamaan dengan ulang tahun ke-49 PT Garuda Indonesia maka komisaris dari ketiga perusahaan negara tersebut memutuskan untuk mendirikan PT Gapura Angkasa sebagai perusahaan pelayanan darat yang melayani penerbangan domestik dan internasional di pelabuhan udara. PT Gapura Angkasa terus menerus belajar dari pengalaman dan menjaga kualitas pelayanan kepada pelanggan. Tanggung jawab dan kewajiban PT Gapura Angkasa untuk menjadi pelengkap dan untuk bekerja sama dalam melayani operasional penerbangan di Indonesia dan untuk memberikan kecakapan dan ketepatan pelayanan yang hanya dapat diraih dengan mengembangkan sistem manajemen, peralatan yang layak dipakai dan memiliki motivasi tinggi merupakan kunci dari perjalanan perusahaan.

Pada mulanya PT Garuda Indonesia melaksanakan kegiatan secara keseluruhan mulai dari tiket, pelayanan penumpang, pelayanan pesawat serta penanganan kargo.Namun setelah dirasakan perlu adanya profesionalisme dalam pelayanan Ground Handling maka PT Angkasa Pura I dan II memutuskan mendirikan perusahaan baru. Dengan menempatkan beberapa tim kerja dari PT Garuda Indonesia untuk berkarir di PT Gapura Angkasa ini merupakan salah satu cara untuk menjaga kepercayaan publik bahwa PT Gapura Angkasa dipegang oleh tim yang profesional dibidangnya.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No: SR-04/MK/016/1998 dan akte pendirian nomor 32 tanggal 26 Januari 1998, bukti bahwa kerja sama antara PT Garuda Indonesia dengan PT Angkasa Pura I dan II melahirkan perusahaan baru yakni PT Gapura Angkasa. Pendirian PT Gapura Angkasa ini diharapkan mampu menciptakan sinergi kuat hingga tercapainya kinerja perusahaan yang sehat, profesionalisme yang pada akhirnya mampu mengembangkan misi perusahaan untuk menjadi perusahaan Ground Handling yang terbaik di Asia.

PT Gapura Angkasa mulai dikenal di dunia internasional melalui pertemuan IATA (International Air Transport Association) di Kuala Lumpur bulan april 1998 dan PT Gapura Angkasa mulai dikenal dunia (khususnya bagi International Airlines dan perusahaan Ground Handling). Ground Handling International Magazine vol.3 issue may 1 june 1998 (hal.2) yang dipublikasikan oleh Ground Handling International Publication & Exhibition of The Stable (UK). Iklan tersebut mengukuhkan keanggotaan PT Gapura Angkasa dalam IATA.

Dengan berdirinya PT Gapura Angkasa, PT Garuda Indonesia langsung menyerahkan pelayanan Ground Handling kepada pihak PT Gapura Angkasa. Setelah beberapa bulan beroperasi, PT Gapura Angkasa mendapat tawaran untuk menjadi rekan kerja airlines yang lain, yaitu : Silk Air dan Royal Brunei menambah daftar klien PT Gapura Angkasa cabang Balikpapan dan Bouraq dilayani oleh PT Gapura Angkasa cabang Manado, dan bulan Agustus 1998 Trans Nusantara (penerbangan kargo) menandatangani kerjasama dengan PT Gapura Angkasa untuk penerbangan cabang : Jakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Ambon, dan Jayapura. Setelah Silk Air, Royal Brunei, Bouraq, dan Trans Nusantara, giliran Qantas Airways menandatangani kerjasama dengan PT Gapura Angkasa.

Sampai saat ini PT Gapura Angkasa telah mempunyai 51 klien yaitu Air China, Aeroflot Russian Airlines, Aviastar, China Airlines, China Southern Airlines, Continental Airlines, Air Asia, Japan Airlines, Air North, Korean Air, Airfast Indonesia, Airfrance KLM, Asialink Cargo Airlines, Malaysian Airlines, Batavia Air, Cardigair, Pacific Royale, Cathay Pacific, Qantas, Royal Brunei, Silk Air, Thai Airways, Lion Air, Vietnam Airlines, Wings Air, Citilink, Expressair, Firefly, Air New Zealand, Hainan Airlines, Kalstar Aviation, Hongkong Airlines, Skywest, Nordwind Airlines, MAI, Garuda Indonesia, Nusantara, Qatar Airways, RPX One Stop Logistics, Shanghai Airlines, Shenzhen Airlines, Sky Aviation, Sichuan Airlines Co. Ltd., Sriwijaya Air, Transmile, Travira Air, Tri-M.G. Airlines, Jetstar, Eastindo.com, dan Chartered, VVIP, Military Flights. Khusus untuk PT Gapura Angkasa cabang utama Cengkareng di tahun 2014 ini memiliki 15 klien baik airlines internasional ataupun domestik, yaitu : Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Thai Airways, China Airlines, Korean Air, Air France KLM, Qatar Airways, Hong Kong Airlines, Skywest Airlines, Cathay Pacific, Nord Wind, Jetstar, Batavia Air, Air New Zealand, dan Citilink. Sebagai perusahaan yang berdiri sendiri yang diakui oleh pemerintah Indonesia dan IATA, PT Gapura Angkasa bertujuan untuk menjaga industri pasar dalam negeri yang tidak menunjukkan keadaan yang berat sebelah dalam peralatan dan kerahasiaan yang tinggi untuk semua pelanggan dan menjamin mereka untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dengan harga yang sesuai.

Bidang Usaha dan Fasilitas Perusahaan

1. Bidang Usaha Perusahaan

Bidang usaha utama PT Gapura Angkasa adalah Ground Handling, sebagai pelaksana dan pendukung kegiatan penerbangan di kawasan bandara. Sesuai dengan standar pelayanan Ground Handling yang dikeluarkan oleh IATA (PT Gapura Angkasa telah menjadi anggota IATA dalam pertemuan di Kuala Lumpur pada bulan April 1998).Gapura menangani kegiatan Ground Handling baik untuk perusahaan penerbangan domestik maupun perusahaan internasional. Bisnis yang dijalankan oleh PT Gapura Angkasa meliputi:

  1. Representation and accommodation
  2. Load control and communication
  3. Unit load device control
  4. Passenger and baggage
  5. Cargo and mail
  6. Ramp handling
  7. Aircraft servicing
  8. Fuel and oil servicing
  9. Aircraft maintenance
  10. Flight operations and crew administration
  11. Surface transport
  12. Catering services
  13. Supervision and administration
  14. Security

Jenis-jenis pelayanan yang diberikan PT Gapura Angkasa antara lain :

  1. Check-in Counter
    Check-in counter merupakan suatu service atau pelayanan yang diberikan kepada penumpang pada saat check-in, pada saat ini dilakukan pengecekan terhadap ticket, passport, visa, pengambilan flight coupon, pemeriksaan terhadap bagasi, dan tentunya juga pemberian label-label pada bagasi penumpang, pemberian boarding pass, dan tidak lupa pemberian informasi mengenai pembayaran airport tax, lokasi gate, dan schedule keberangkatan pesawat yang akan dinaiki.
  2. Gate and Services
    Gate and services merupakan suatu pelayanan terhadap penumpang yang meliputi pengecekan seat number dan flight number pada boarding pass dan pengambilan immigration card pada saat boarding, swepping bagasi, penjemputan penumpang dari pintu pesawat sampai ruang tunggu kedatangan, memberikan pelayanan kepada penumpang yang membutuhkan whellchair.
  3. Aircraft Document
    Aircraft document yaitu pengurusan dokumen yang diperlukan selama melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang meliputi General Declaration (GENDEC), pengetikan daftar penumpang (Passenger Manifest), mengambil Flight Bag yang datang, dan menyerahkan Flight Bag yang berangkat. Selain itu membuat file untuk setiap Flight yang berangkat dan mengurus perlengkapan yang diperlukan untuk penerbangan yang berupa label bagasi, Boarding Pass, dan Immigration Card.
  4. Baggage Handling Unit
    Baggage handling unit yaitu penanganan bagasi penumpang mulai dari keberangkatan hingga bagasi tersebut tiba di negara tujuan keberangkatan. Dalam hal ini, Baggage Handling Unit dibagi menjadi dua sub unit kerja yaitu: Aircraft Baggage yang terdapat di terminal keberangkatan penumpang yang mengurus semua bagasi penumpang yang akan dimuat ke dalam pesawat, dan Lost and Found yang terdapat di terminal kedatangan penumpang yang menangani bagasi penumpang yang hilang, rusak, atau terlambat tiba di negara tujuan keberangkatan.
  5. Operation
    Operation merupakan suatu unit yang mengatur segala kegiatan yang berkenaan dengan keberangkatan dan kedatangan pesawat yang terkait dalam hal pengontrolan masing-masing unit dan sub unit, menerima informasi kedatangan pesawat, membuat loadsheet, dan juga bertugas sebagai flight coordinator dan load control.
  6. Line Maintenance
    Line maintenance merupakan suatu unit yang bertugas mengadakan pengecekan terhadap pesawat yang mengalami kerusakan, memberikan perawatan, memberikan Ground Power terhadap pesawat yang memerlukannya, hingga sampai pada pengecekan bahan bakar pesawat.
  7. Ramp Handling
    Ramp handling merupakan suatu unit yang memberikan pelayanan di apron (Apron Service) yang meliputi pelayanan loading dan unloading, cargo and mail di pesawat berdasarkan load instruction, mencatat Stock terhadap pemeliharaan unit load device (ULD) milik airlines, dan memberikan pelayanan dalam penjemputan yang menggunakan bus.

2. Fasilitas Perusahaan

Di dalam segala hal yang terkait dala suatu aktivitas sangatlah diperlukan suatu fasilitas yang mendukung kegiatan tersebut, apalagi pada suatu perusahaan dimana fasilitas sangatlah penting guna mendukung dan memperlancar segala aktivitas yang dilakukan ataupun dikerjakan agar dapat berjalan dengan lancar, cepat, tepat, serta efisien.Karena tanpa fasilitas, suatu kegiatan tidak dapat berjalan dengan baik.

PT Gapura Angkasa sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang Ground Handling, menyediakan berbagai fasilitas pendukung yang menunjang segala kegiatan baik di terminal, di kantor, maupun di lapangan guna mencapai profesionalitas yang diharapkan. Adapun fasilitas yang disediakan, antara lain :

  1. Fasilitas Terminal
    Segala fasilitas yang mendukung kelancaran kerja di terminal antara lain:
    1. Check-in counter adalah suatu tempat di area terminal bagi penumpang untuk melakukan formalitasnya sebelum berangkat.
    2. Komputer digunakan untuk melaksanakan kegiatan check-in.
    3. Mesin photocopy yang digunakan untuk memperbanyak data untuk administrasi atau keperluan lainnya.
  2. Fasilitas Kantor
    Segala bentuk fasilitas yang menunjang kelancaran kegiatan di kantor, yaitu antara lain:
    1. Komputer yang dipergunakan untuk pembuatan dokumen-dokumen yang diperlukan dan laporan pengiriman telex serta kegiatan operasional lainnya.
    2. Telephone, facsimile, dan telex yang dipergunakan sebagai alat komunikasi secara lisan maupun tertulis, baik antara bagian maupun departemen, dan staf di lingkungan airport maupun antar instansi yang terkait dalam perusahaan.
    3. Handly talky (HT) yaitu alat komunikasi jarak dekat yang dipergunakan oleh staf area di bandara dalam penanganan kedatangan maupun keberangkatan pesawat dan penumpang.
    4. Mesin photocopy yaitu alat yang dipergunakan untuk memperbanyak dokumen-dokumen yang diperlukan dan laporan-laporan penting yang dipergunakan oleh perusahaan.
  3. Fasilitas lapangan
    Fasilitas penunjang segala bentuk kegiatan di lapangan yaitu antara lain:
  1. High Lift Loader (HLL) yaitu alat yang dipergunakan pada wide body aircraft untuk menaikkan dan menurunkan pallet dan container.
  2. Belt Conveyor Loader (BCL) yaitu alat yang dipergunakan pada narrow body aircraft untuk menaikkan serta menerunkan bagasi, cargo, mail.
  3. Baggage Towing Tractor (BTT) yaitu mobil yang dipergunakan untuk menaikkan container, dollies, pallet, dan baggage cart (gerobak).
  4. Passanger Boarding Stair (PBS) yaitu mobil yang pada bagian atasnya memuat tangga sebagai tempat naik dan turunnya penumpang dari dan ke dalam cabin pesawat. Alat ini digunakan untuk pesawat yang mendapat tempat parkir yang tidak dilengkapi dengan Aviobridge.
  5. Push Back Car yaitu mobil yang mempunyai kekuatan untuk mendorong pesawat dari tempat parkir pesawat (apron) ke taxi way.
  6. Towing Bar yaitu alat penghubung push back car dengan pesawat pada saat mendorong dari tempat parkir pesawat (apron) ke taxi way.
  7. Container yaitu tempat bagasi berbentuk kotak yang di dalamnya ditempatkan bagasi, cargo, dan benda-benda pos.
  8. Pallet yaitu tempat barang-barang cargo yang berbentuk segi empat panjang seperti lempengan logam.
  9. Baggage Car yaitu mobil yang digunakan untuk mengangkut bagasi penumpang dari pesawat ke baggage claim area dan make up ke pesawat.
  10. Baggage Cart yaitu alat yang menampung bagasi, cargo, dan benda-benda pos.
  11. Lavatory Truck yaitu mobil yang digunakan untuk membersihkan atau menyedot lavatory ke pesawat.
  12. Water Service Truck yaitu mobil yang digunakan untuk menyediakan dan membawa air bersih ke pesawat.
  13. Bus dan VIP coach yaitu kendaraan yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari pesawat menuju terminal kedatangan dan dari terminal keberangkatan menuju ke pesawat.
  14. Handly Talky (HT) yaitu alat komunikasi jarak dekat yang dipergunakan oleh staf area di bandara di dalam penanganan kedatangan maupun keberangkatan pesawat dan penumpang.
  15. Mobil yaitu kendaraan yang digunakan untuk mengangkut petugas ramp handling, loading master, dan porter dari bagian operasi ke tempat parkir pesawat.
  16. Ground Power Unit (GPU) yaitu alat yang digunakan untuk membantu electrical pesawat pada saat berada di apron dalam menyediakan tenaga listrik untuk menghidupkan AC.
  17. AC Car yaitu alat yang digunakan untuk menambahkan gas Freon pada AC pesawat.
  18. Ground Turbine Compressor (GTC) yaitu alat yang digunakan untuk membantu starting engine bila terjadi kerusakan pada saat starting engine pesawat.

3. Visi, Misi dan Motto Perusahaan PT Gapura Agkasa

Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen di bidang jasa ground handling PT Gapura Angkasa memiliki visi, misi dan moto perusahaan yaitu:.

  1. Visi PT Gapura Angkasa
    Menjadi penyedia jasa ground handling dan jasa terkait lainnya di bandara udara dengan kualitas layanan kelas dunia (To Provide World-Class Airport Service).
  2. Misi PT Gapura Angkasa
    Sebagai perusahaan penyedia jasa ground handling dan jasa terkait lainnya di bandara udara, guna berkontribusi positif bagi integrasi bisnis jasa penerbangan nasional, selalu berupaya meraih laba dan pertumbuhan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholder.
  3. Motto PT Gapura Angkasa
    EARNING A REPUTATION FOR EXCELLENCE (Reputasi kita peroleh, karena bekerja dengan kualitas terbaik).

Struktur Organisasi PT Gapura Angkasa

Di dalam perusahaan terdapat beberapa unit kerja yang masing- masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda, sehingga dibentuklah sebuah struktur organisasi.

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena dengan mempelajari struktur organisasi, maka dapat diperoleh gambaran mengenai bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan tersebut, beserta tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta koordinasi antar bagian-bagian yang bersangkutan.

Berikut ini adalah struktur organisasi perusahaan PT Gapura Angkasa pada bagian Dinas Informatika dan Pelaporan,yang menggambarkan hubungan vertikal dan horizontal antara pemimpin dan bawahan beserta karyawannya. Dimana karyawan atau bawahan harus menjalankan tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab kepada atasannya agar bisa tercapai hasil kerja yang optimal.

StrukturOrganisasi_zps63f1490b.jpg

_______: Garis Tugas/Komando

Sumber: PT Gapura Angkasa

Gambar 3.1. Struktur Organisasi GSE Maintenance PT Gapura Angkasa

Tugas dan Tanggung Jawab

Dari struktur organisasi diatas, maka dapat diuraikan beberapa tugas dan tanggung jawab Manager, Assisten Manager Maintenance Support, Assisten Manager Maintenance, dan Supervisor diantaranya:

  1. Tugas dan tanggungjawab Manager
    1. Melaksanakan penjadwalan kegiatan teknis operasional.
    2. Melaksanakan kebijaksanaan umum dan kebijaksanaan teknis.
    3. Menyelenggarakan pembinaan terhadap seluruh departemen yang ada di unit Maintenance.
    4. Melaksanakan penugasan lainnya yang diberikan oleh General Manager perusahaan.
    5. Melaksanakan program kerja unit, sertamelakukan pengawasan, pengendalian dan mengevaluasi pelaksanaannya .
    6. Membuat laporan kegiatan (management report) secara berkala dan sewaktu-waktu kepada General Manager dan direksi.
  2. Tugas dan tanggungjawab Assisten Manager Maintenance Support
    1. Mengatur penjadwalan kegiatan operasional maintenance.
    2. Mengatur penjadwalan Spare Part seluruh Equipment.
    3. Melaksanakan pelaporan kegiatan operasional maintenance secara berkala.
    4. Melaksanakan pelaporan ketersediaan dan pemesanan Spare Part.
    5. Melaksanakan koordinasi dengan unit Manintenance di lapangan.
    6. Menyelenggarakan pembinaan terhadap seluruh staf di lingkungan unit kerja.
    7. Bertanggung jawab penuh atas kinerja supervisor Planning Product and Controlling (PPC) dan supervisor Non Motorize
    8. Melaksanakan penugasan lainnya yang diberikan oleh Manager Teknik .
    9. Memberikan laporan kondisi Equipment kondisi serviceable dan unserviceable secara berkala kepada Manager Teknik.
  3. Tugas dan tanggungjawab Assisten Manager Maintenance
    1. Mengatur kegiatan operasional maintenance.
    2. Melaksanakan kegiatan operasional maintenance, Preventive Maintenance (PMI), Heavy Maintenance (HM), Non Motorize (NM), dan Crew Line Maintenance (LM).
    3. Berkoordinasi dengan unit terkait, Maintenance Support dan unit GSE Operation.
    4. Menyelenggarakan pembinaan terhadap seluruh staf di lingkungan unit kerja.
    5. Melaksanakan penugasan lainnya yang diberikan oleh Manager Teknik .
    6. Bertanggung jawab penuh atas kinerja supervisor Preventive Maintenance, Supervisor Heavy Maintenace dan Supervisor Line Maintenance
    7. Memberikan laporan hasil kegiatan Maintenance kepada unit Maintenance Support.
    8. Memberikan laporan kegiatan Maintenance secara berkala kepada Manager Teknik.
  4. Tugas dan tanggungjawab Supervisor
    1. Melaksanakan kegiatan operasional maintenance sesuai bagiannya.
    2. Melaksanakan breiefing debriefing kepada bawahan.
    3. Melaksanakan laporan kerja kepada unit PPC hasil kegiatan maintenance.
    4. Memberikan laporan secara berkala kepada masing-masing Assisten Manager.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Analisa Sistem yang Berjalan

Konfigurasi sistem yang Berjalan

Permasalahan Yang di Hadapi Dan Pemecahan Masalah

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Usulan Prosedur Baru

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Spesifikasi Basis Data

Flowchart System yang diusulkan

Rancangan Program

Rancangan Prototipe

Rancangan Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Aplikasi Yang Digunakan

Hak Akses

Testing

Evaluasi

Implementasi

Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Erikfefriano