SI1111469246

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELACAKAN SURAT MASUK

DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB PADA KECAMATAN

CURUG KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111469246
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELACAKAN SURAT MASUK

DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB PADA KECAMATAN

CURUG KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469246
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
:Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 9 September 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELACAKAN SURAT

MASUK DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB PADA

KECAMATAN CURUG KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469246
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi

Disetujui Oleh :

Tangerang,9 September 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Maimunah, M.Kom)
   
(Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I)
NID : 02012
   
NID : 08197




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELACAKAN SURAT

MASUK DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB PADA

KECAMATAN CURUG KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469246
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, 9 September 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELACAKAN SURAT

MASUK DAN SURAT KELUAR BERBASIS WEB PADA

KECAMATAN CURUG KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469246
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 9 September 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1111469246

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat menimbulkan cara baru dalamglobalisasi. Komputer sebagai sarana alat bantu manusia yang dapat mempermudah pekerjaan sehari-hari di segalabidang.Perkembangan kebutuhan informasi samadengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,khususnya ilmu komputer. Dalam hal ini, komputer memegang peranan yang sangatpenting sebagai alat bantu dalam pelacakan surat masuk dan surat keluar dan sebagai pengolahan data. KecamatanCurug Kabupaten Tangerangmerupakan kecamatan yangberada di kota Tangerang, Kecamatan CurugKabupaten Tangerang sangatmembantu masyarakat Kota Tangerang dansekitarnya dari segi pelayanan yang bergerakdalam bidang pelayanan masyarakat. Sisteminformasi pelacakan yang berjalan saat ini dari pelacakan surat masuk dan surta keluar danpembuatan laporan di lingkungan Kecamatan Curug, yang masih menggunakan metode manual. Haltersebut mengakibatkan proses kegiatan pelacakan yangberjalan saat ini menjadi tidak efektif karena membutuhkan waktu yang banyak,dimulai dari pencatatan di bukuagenda hinggatahap akhir yaitu laporan pelacakan. Penelitian yang dilakukan penulis pada Kecamatan Curugselain sebagai sarana untuk mempermudahlaporan pelacakan danpengolahan data. Penelitian penulis juga dapat dijadikan pertimbangan pihak manajemen terhadapsistem yang dikaji agar proses pelacakandan pengolahan databerjalan lebih efektif dan efisien. Penulisanini menggunakan beberapa metode antara lain :wawancara, observasi, studi pustaka, data yang diproleh di analisisdalam bentuk Unified Modeling Laguage (UML) yangmenggunakan software visual paradigma 6.4. Hasil dari karya ilmiah yangdilakukan penulis berupa laporangunauntuk meningkatkankeefektifan proses pelacakan.


Kata Kunci: Teknologi Informasi , Sistem Informasi, Pelacakan,UML



ABSTRACT

The development ofinformation technology is increasingly rapidly lead to new ways ofglobalization. The computer as a means of human tools that can facilitate dailywork in all areas. The development of information requirements together withthe development of science and technology is rapidly increasing, especially computerscience. In this case, the computer plays a very important as a tool intracking incoming and outgoing mail and a data processing. Subdistrict CurugTangerang District is a district in the city of Tangerang, District CurugTangerang regency help people Tangerang City and surrounding areas in terms ofservices that are engaged in community service. Tracking information systemcurrently running on the tracking incoming mail and surta out and reporting onenvironmental District of Curug, who still use manual methods. This resulted inthe process of tracking activities running at this time becomes ineffectivebecause it requires a lot of time, starting from the recording in the diaryuntil the final stage is tracking reports. Research conducted at the DistrictCurug writer than as a means to facilitate tracking reports and studies, theauthors also can be considered the management of the system is assessed thatthe process of tracking and data processing run more effectively andefficiently. Writing this using several methods such as: interviews,observation, literature study, data diproleh in the analysis in the form ofUnified Modeling laguage (UML) which uses visual software paradigm 6.4. Resultsof scientific work conducted by the author in the form of a report in order toimprove the effectiveness of the tracking process.


Keywords : Information Technology , Information Systems , Tracking , UML



KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  2. BapakSugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. IbuNur Azizah, M.Akt, M.Kom selakuKepala Jurusan Sistem InformasiSTMIK Raharja.
  4. Ibu Maimunah,M.Kom,selaku DosenPembimbing I.
  5. BapakAris Martono, S.Kom, selaku DosenPembimbing II.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 9 September 2015
NURWENDAH
NIM. 1111469246

Daftar isi



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png




DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Draf Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan sistem berjalan dan sistem usulan

Tabel 4.2. Tabel user

Tabel 4.3. Tabel surat masuk

Tabel 4.4. Tabel surat keluar

Tabel 4.5. Tabel level

Tabel 4.6. Tabel status surat

Tabel 4.7. Tabel status tugas

Tabel 4.8. Tabel sifat surat

Tabel 4.9. Tabel kartu disposisi

Tabel 4.10. Tabel login

Tabel 4.11. Tabel user

Tabel 4.12. Tabel input surat masuk

Tabel 4.13. Tabel input surat keuar

Tabel 4.14. Tabel pengolahan jadwal

Tabel 4.15. Tabel estimasi biaya




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi yangsemakin pesatmenimbulkan cara barudalam globalisasi. Komputer sebagai sarana alat bantu manusia yangdapat memepermudahpekerjaan sehari-hari di segala bidang. Perkembangankebutuhan informasi samadengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,khususnya ilmu komputer. Dalam hal ini, komputer memegang peranan yang sangatpenting sebagai alat bantu dalam pengolahan data. Kebutuhanakan suatu sistem informasi ini mencakup hampir di segala ruang lingkupkehidupan. Setiap organisasisangat membutuhkan informasi yang akurat, cepat, dan relevan. Namun dalamkenyataanya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapanyang hendak dicapai, dikarenakan kurang atau terbatasnya sistem informasi yangdigunakan.

Dengan perkembangan teknologidalam dunia informatika saat ini mengalami kemajuan sehingga membuat semua instansibaik di pemerintah dan swasta ingin mengembangkan dan menggunakan kecanggihanteknologi itu sendiri, untuk meningkatkan kinerja dan pemenuhan terhadapkebutuhannya yang diperlukan saat ini. Karena informasi itu tidak bisa lepas dariperan dan pemanfaatan komputer, maka dengan adanyainformasi yang terkomputerisasi/ berbasis komputer ini pekerjaan yangdihasilkan akan menjadi lebih efektif dan efesien .

Kecamatan Curug merupakan salah satu dari beberapa Kecamatan yang berada diKabupaten Tangerang. Dalam pelacakan data surat masuk dan surat keluar pada Kecamatan Curug yang di lakukan oleh Kesosmasih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, dalam pelacakan data suratmasuk dan surat keluar masih harus dicatat dan dibukukan dalam pembuatansurat masuk dan surat keluar, dimana jumlah surat masuk dan surat keluarsebanyak 10 setiap hari. Hal ini mengakibatkan informasi yang di sajikanterlambat. Selain itu proses pengolahan datanya masih manual dan belum menggunakansuatu program aplikasi.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penyusunanlaporan Skripsi ini penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Pelacakan Surat MasukDan Surat Keluar Berbasis Web Pada Kecamatan Curug KabupatenTangerang”.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalahseperti dibawah ini: .

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana kondisi saat ini untuk melacak surat masuk dan suratkeluar pada Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang saat ini ?

  2. Bagaimana menganalisa kebutuhan sistem pelacakansurat masuk dan surat keluar pada Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang ?

  3. Bagaimana merancang sistem pelacakan surat masukdan surat keluar serta mengimplementasikannya pada KecamatanCurug Kabupaten Tangerang ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah pelacakan surat masukdan surat keluar menjadi lebih terarahdan berjalan dengan baik maka ruang lingkup ini dibatasi pada pelacakan surat masuk dan suratkeluar dan pembuatan laporan di lingkungan Kecamatan Curug.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada Kantor KecamatanCurug Kabupaten Tangerang.

  2. Untuk membuat aplikasi sistem informasi pelacakan suratmasuk dan surat keluar pada Kantor Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang.

  3. Untukmengetahui analisis dan pengujian program pada Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang.

Manfaat Penelitian

  1. Penelitian yang dilakukanpenulis selain sebagai sarana untukmempermudah laporan pelacakan dan penelitian, penulis juga dapatdijadikan pertimbangan pihak manajemen terhadap sistem yang dikaji agar prosespengolahan databerjalan lebih efektif dan efisien.

  2. Dapatmengetahui tingkat keefektifan dan keefisienan dalam proses pengolahan data surat masuk dan surat keluaryang berjalan pada KecamatanCurug Kabupaten Tangerang saat ini.

  3. Menambah wawasanmengenai Kantor Kecamatan dan menuangkan ilmupengetahuan yangdiperoleh sehingga penulis dapatmenambah pengalaman dalam bersosialisasi dalam dunia kerja.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Penulis melakukan metode ini dengan cara terjun ke lapangan langsung pada kantor kecamatan sehingga dengan caraini penulis bisa memperoleh data-data yang diperlukan, mengetahuipermasalahan yang berjalan sehingga penulis bisa melaporkan kegiatan langsung tentang apa yang pernah dilihatdan dipelajari sehingga bisa dituangkan dalam penulisan Skripsi.

  2. Wawancara

    Penulis melakukan wawancara secaralangsung dengan pihak kecamatan mengenaimasalah-masalah yang dihadapi dalampenelitian pada kantor kecamatanini. Metode wawancara ini digunakanuntuk pengambilan data dan keterangan secara lisan dengan orang-orang yangterlibat atau denganpihak terkait padaobjek tersebut/ sistem yang berhubungan dengan pelacakan surat masuk dan surat keluar pada KecamatanCurug Kabupaten Tangerang. .

  3. Studi Pustaka

    Studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untukmemperoleh data melalui buku-buku literature yang memiliki keterkaitan denganpenelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan-bahan yang diperoleh melaluibangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakaiberhubungan dengan masalah yang dihadapi pada penulis untuk membantu penelitian dan perancangan yangdilakukan. .



Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melaluibeberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agarmendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Metode analisis yang digunakan dalampenelitian ini yaitu dengan cara : a. Identify, yaitu proses yang dilakukanuntuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya : 1. Mengidentifikasikan penyebab masalah 2. Mengidentifikasikan titik keputusan b.Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada. Halini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan, halyang dilakukan diantaranya : 1. Menentukan jenis penelitian 2. Merencanakan jadwal penelitian 3. Mengatur jadwal wawancara 4. Mengatur jadwal observasi 5. Membuat agenda wawancara 6. Mengumpulkan hasil penelitian c. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Halyang dilakukan diantaranya : 1. Menganalisis kelemahan sistem 2. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai) d. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yangtelah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebutdiantaranya : 1. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan 2. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalamproses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen 3. Meminta persetujuan kepada manajemen untukmelakukan tindakan selanjutnya. .

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Dalam metode perancangan ini, menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagaimodelling tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang ada saat ini,diantaranya yang digunakan Use CaseDiagram, Activity diagram, Sequence Diagram, Diagram Class, State ChartDiagram, dan spesifikasi basis data. .



Metode Testing

Peneliti menggunakan metode pengujian black boxtesting sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yangdiharapkan oleh stakeholder. BlackboxTesting adalah metode uji coba yang memfocuskan pada keperluan software, karenaitu uji coba Blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunankondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujianBlackbox berusaha untuk menemukankesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atauhilang, kesalahn interface, kesalahan dalam struktur data atau akses databaseeksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum mengenai masalah pokok yangdibahas dalam laporan Skripsi meliputi latar belakang,perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaatpenelitian serta metodologi penelitian dan uraian mengenaisistematika penulisan laporan,

BAB II LANDASAN TEORI

Padabab ini diuraikan mengenai teori atau konsep yang melandasi hal-hal yangterdapat dalam penelitian, yang berkaitandengan penyusunan laporan yang didapat melalui salah satu metode, baikdikutip dari beberapa referensi, dari hasil riset yang didapat maupun medialain yang dapat mejadi masukan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Padabab ini berisikan gambaran umum dan sejarah mengenai Kecamatan Curug, struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab, serta analisa sistem yang berjalan dan tata laksana sistem yangberjalan saat ini

BAB IV HASIL PENELITIAN

Berisikanrancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk UML yang diusulkan, rancangan bassisdata, rancangan program yang dibuat, dan rancangan implementasi.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan dansaran-saran berdasarkan pokokbahasan yang dikemukakan dalam perancangan sistem dan implementasi berdasarkan teori pendukung pembahasan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Yakub (2012:1), “Sistem informasi adalah sebuah jaringan yang bekerja dari prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama untuk melakukan suatu tujuan tertentu”.

    Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem Informasi didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components System)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    3. Batas Sistem (Boundary System)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface System)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (Input System)

    10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Pengolahan Sistem (Processing System)

    12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    13. Keluaran Sistem (Output System)

    14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

      Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Tata Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dariberbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

    3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    5. Sistem deterministik dan Sistem probabilistik

    6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

    7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

    8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya.


Konsep Dasar Data Dan Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut Sutarman (2012:3), “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

    “Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:1), data adalah “fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

    Menurut Tata Sutabri (2012:2), data adalah “suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

  3. Definisi Informasi

  4. Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima:.

    Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:2), informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan data tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini ada 3 hal yang harus diperhatikan disini, yaitu:

    1. Informasi merupakan hasil pengolahan data

    2. Memberikan makna atau arti

    3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian

    Menurut Untung Rahardja dkk (2011: 84), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.

    Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

  5. Nilai Informasi

  6. Menurut Sutarman (2012:14), nilai informasi ditentukan dalam lima hal yaitu:

    1. Memperoleh pemahaman serta manfaat dari sebuah nilai informasi.

    2. Mendapatkan suatu pengalaman.

    3. Suatu pembelajaran yang terakumulasi didalam pemecahan masalah tertentu.

    4. Mengekstrak inplikasi kritis, dan

    5. Merefleksikan suatu pengalaman masa lalu yang memberikan ilmu pengetahuan yang tinggi.


    Menurut Tata Sutabri (2012:38), nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

    1. Mudah diperoleh

    2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    3. Luas dan lengkap

    4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur,karena itu sulit mengukurnya.

    5. Ketelitian

    6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volumedata yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    7. Kecocokan

    8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaanpara pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

    9. Ketepatan waktu

    10. Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

    11. Kejelasan

    12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

    13. Keluwesan

    14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya denganbeberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    15. Dapat dibuktikan

    16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    17. Tidak ada prasangka

    18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    19. Dapat diukur

    20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

    Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai informasi adalah perubahan dalam perilaku keputusan yang disebabkan oleh informasi.

  7. Kualitas Informasi

  8. Menurut Tata Sutabri (2012:41) kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu:

    1. Akurat (Accurate)

    2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinanterjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

    3. Tepat Pada Waktunya (Timeline)

    4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

    5. Relevan (Relevance)

    6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Tata Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsioperasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu .

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Menurut Tata Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, diantaranya :

    1. Blok Masukan (Input Block)

    2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar

    3. Blok Model (Model Block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Techology Block)

    6. Teknologi merupakan “toolbox” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    7. Blok Kendali (Control Blok)

    8. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, sepertibencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok basis data dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Tata Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

  3. Tahap Analisa Sistem

  4. Menurut Kusrini dalam Nanda Herliana (2013:16), Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap perancanaan sistem dan sebelum desain sistem. Tahap analisa sistem merupakan tahap kritis dengan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap selanjutnya.

    Menurut Henderi dkk (2011 : 322) “tahapan analisa sistem tahap penguraian dari suatu sistem yang untuk kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, kerena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Tahap ini merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasi dan tahu betul fungsional dari tahap yang paling sulit.

  5. Tahapan Analisa Sistem

  6. Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:52), “tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

    Menurut Tata Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tahapan implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem agar siap untuk dioperasikan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

  2. Menurut Kristanto (2010:61), “Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang dikerjakan pada analisa sistem dan dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana bentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen komputer yang akan menggunakan sistem tersebut”.

    Menurut Harun Al Rosyid (2011:45), “Perancangan sistem adalah desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan.

    Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik untuk menyelesaikan sistem tersebut.


TEORI KHUSUS

Konsep dasar pelacakan surat masuk dan surat keluar

  1. Devinisi Surat

  2. Menurut Lamuddin dalampenelitian Astri Oktania (2014:17), Surat adalah alat untukmenyampaikan suatu maksud secara tertulis jika dilihat dari sisi pemakainnyasurat dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu surat dinas, surat niaga, suratsocial, surat pribadi.

    1. Pengertian Surat

    2. Menurut Lamuddin (2009:5), secara umum, surat adalah alat untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis.

      1. Surat Masuk

      2. Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima oleh suatu instansi pemerintah. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian, penerimaan, pengelolaan surat masuk dipusatkan di bagian tata usaha atau sekretariat pimpinan.

      3. Surat Keluar

      4. Seperti halnya surat masuk maka pengelolaan surat keluar dilakukan oleh bagian tata usaha atau sekretariat. Artinya, bagian tata usaha lah yang berhak mengolah, memeriksa, menyerahkan pada pimpinan untuk ditandatangani, sekaligus mengirimkannya kepada instansi lain.

      5. Pendistribusian Surat

      6. Dalam suatu instansi besar pengiriman surat juga biasanya disentralisir yaitu dilakukan oleh staff bagian pengiriman surat pada bagian Tata Usaha. Setelah surat ditandatangani oleh pimpinan, surat dicatat dalam sebuah buku agenda surat keluar.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

    2. Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati (2013:99), ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteksnya.

      Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuah sistem perangkat lunak.

    3. Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

      1. Use Case Diagram

      2. Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

      3. Activity Diagram

      4. Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:53), “Activity diagrammerupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

        Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

      5. Sequence Diagram

      6. Diagram ini bersifat dinamis yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

        Menurut Nugroho (2010:42), sequence diagram memplihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu sedangkan matra horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek–objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut garis waktu (lifeline). Selama aktivasi pada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.

      7. Class Diagram

      8. Menurut Wijayanto (2013:33) , “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

      9. State Chart Diagram

      10. Menurut Henderi dkk (2010:6), State Chart Diagram digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

    4. Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

    5. Menurut Nugroho dikutip dari laporan Skripsi Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

      a. Buatlah daftar business process dari leveltertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

      b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

      c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitekturfisik sistem.

      d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

      e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

      f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

      g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

      h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

      i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan testintegrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

      j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistemoperasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

      k. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepadatim pengembang tertentu.

      l. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

      m. Perangkat lunak siap dirilis.

    6. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

    7. Menurut Widodo dalam Astri Oktania (2014;30), diagram-diagram UML terdiri dari :

      1. Diagram Kelas (Class Diagram)

      2. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      3. Diagram paket (Package Diagram)

      4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

      5. Diagram use case

      6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

      8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesandalam suatu waktu tertentu.

      9. Diagram komunikasi (communication diagram)

      10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yangmenekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

      11. Diagram statechart (statechart diagram)

      12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuatstatus (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

      13. Diagram aktivitas (activity diagram)

      14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

      15. Diagram komponen (component diagram)

      16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

      17. Diagram deployment (deployment diagram)

      18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

      Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Analisa SWOT

    1. Definisi Analisa Swot

    2. Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

      Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SWOT adalah gabungan strategi atau indicator yang dimulai dengan pemantauan, perubahan dan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahaminya.

    3. Tipe-tipe Strategi SWOT

    4. Menurut Rangkuti (2011:64) Matriks SWOT merupakan penggabungan berbagai strategi atau indikator yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan SWOT matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari SWOT matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

      a. S-O strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

      b. W-O strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

      c. S-T strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

      d. W-T strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    2. Menurut Nugroho (2010:10), “Elisitasi merupakan akuisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan”. Sebuah teknik pengumpulan intelejen sumber manusia, umumnya terbuka.

      Menurut Untung Rahardja dkk (2011:302), ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan.

    3. Jenis-jenis Elisitasi

    4. Menurut Untung Rahardja dkk (2010:302), Elisitasi didapat melaluimetode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Elisitasi Tahap I

      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Elisitasi Tahap II

      4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

        a. “M” padaMDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

        b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

        c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      5. Elisitasi Tahap III

      6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

        a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

        b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

        c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        a. (H) : Sulit untukdikerjakan, karena tehnik pembuatan pemakaiannya sulit serta biayanyamahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

        b. Middle (M) : Mampu untuk

        c. Low (L) : Mudah untuk

      7. Final Draft Elisitasi

      8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Web

    1. Definisi Web

    2. Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:49), web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

      Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa web adalah sebuah penyebaran informasi melalui internet.

    3. Fungsi Web

    4. Menurut Rahmat Hidayat (2010:4) dalam penelitian Esa Wijayanti (2014:23), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

      1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

      2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

      3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah,pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

      4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

    5. Dreamweaver CS5

    6. Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33), “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

      Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salahsatu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    2. Menurut Anhar (2010:45), database merupakan sekumpulan table-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan field atau kolom.

      Menurut Untung Rahardja dkk (2011:238) "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."

      Menurut Oktavian (2013:107), database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data- data yang fakta yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

    3. Jenis Database Yang Digunakan

      1. HTML

      2. Menurut Sutarman (2012:163), “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video dan program executeable.

      3. Web Server

      4. Menurut Oktavian (2013:14), “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser,dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya Web Server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

        Menurut Arief (2011:19), “Web Server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama Web Server”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

      5. Xampp

      6. Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

        a. PHP

        Menurut Anhar (2010:3), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

        b. MySQL

        SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open sourcedan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akandiletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakanuntuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

        c. Apache

        Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

    Pengujian Blackbox Testing

    1. Definisi Pengujian atau Testing

    2. Menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41), “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

      Menurut Rizky (2011:237) dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41), “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

      Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah aktivitas pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi efektifitas kerja.

    3. Definisi Blackbox Testing

    4. Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014:42), blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

      3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupunkerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

      Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa blackbox testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

    Literature Review

    Menurut Mulyandi dalam penelitian Nina Rahayu (2014:49) “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

    Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

    Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Marup (Skripsi,2010). Penelitian ini berjudul “Sistem Layanan Administrasi Surat Menyurat Terpadu Pada FTI”. Dalam laporan penulis menerapkan masalah yang terjadi adalah sangat rentan dengan kehilangan arsip surat masuk keluar dan menghambat usaha untuk pencarian data. Maka dari itu penulis suatu sistem untuk mengolah surat supaya informasi yang terkandung di dalamnya dapat digunakan lebih baik di lingkungan tata usaha FTI. Korelasinya dengan judul yang penulis buat yaitu sama-sama untuk memudahkan dalam pencarian data surat masuk dan surat keluar.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Woro Isti Rahayu (Skripsi,2011). Penelitian ini berjudul “Perancangan Informasi Manajemen Inventori Pemberkasan Surat Masuk Surat Keluar di Politeknik Pos Indonesia”. Dalam laporan penulis menerapkan masalah yang terjadi adalah pengaksesan data masih bersifat manual, pendataan dan pemberkasan surat masuk dan keluar disimpan dalam bentuk katalog sederhana yang bisa hilang dan rusak pemberkasan surat belum memiliki aplikasi pendistribusian surat masih belum efektif dan afisien sehingga pencarian surat membutuhkan waktu yang sangat lama. Korelasinya dengan judul yang penulis buat yaitu pengaksesan data masih bersifat manual, sama seperti pengaksesan surat masuk dan surat keluar pada Kecamatan Sepatan.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Luqman (Skripsi,2012). Penelitian ini berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Masuk dan Surat Keluar pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan”. Dalam laporan penulis merupakan masalah yang terjadi prosedur yang diterapkan pada manajemen surat masuk dan surat keluar mulai dari penerimaan, pembuatan, pendokumentasian, hingga verivikasi surat semua dilakukan secara konvensional, dokumentasi surat masuk dan keluar hanya berupa penulisan di buku besar sedangkan pada saat pengarsipan surat hanya menggunakan dokumen hardcopy. Korelasinya pada judul yang penulis buat yaitu pengarsipannya masih menggunakan buku besar sehingga memberi motivasi penulis untuk membuat program terkomputerisasi yang akan memudahkan dalam pecarian data surat masuk dan surat keluar.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Kecamatan Curug Tangerang Berdasarkan instruksi Presiden No. 13 Tahun 1976wilayah Tangerang dinyatakan sebagai daerah penyangga Ibu Kota. Sebagaipenyangga ibu kota, dalam perkembangannya Tangerang tidak bisa terhindar dariimbas pembangunan yang sedang berkembang di wilayah Jakarta. Membludaknya arustenaga kerja dari Jakarta dan tumbuhnya pusat-pusat perbelanjaan sertapemukiman baru. Gagasan untuk mengelola Tangerang berdasarkan konsep sebuahkotapun mulai berkembang .

    Pada Tahun 1982 pemerintah mengeluarkanperaturan nomor 50 tentang Pembentukan Kota Administratif Tangerang, disusuloleh pengesahan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Tangerang menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerangoleh Presiden Republik Indonesia pada Tanggal 27 Februari 1993. Sedangkan peresmian sebagai daerah KotamadyaTingkat II Tangerang dilaksanakan tanggal 28 Februari 1993 oleh Menteri DalamNegeri. Sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan kota serta seiring dikeluarkannya Undang-undang Nomor 2 2 tahun 1998 tentang Pemerintahan DaerahTangerang berubah menjadi Kota Tangerang, sebuah daerah otonom yang tumbuh menjadi sebuah Kota Industri dan perdagangan yang paling ramaidan strategis sebagai penyangga ibu Kota.

    Kecamatan Curug merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten tangerang yang mempunyaiwilayah kerja di kecamatan dan dipimpin oleh camat. Kecamatan Curug denganjumlah penduduk 162.557 jiwa. Alamat di Jl. raya curug no 57 KabupatenTangerang. Kecamatan Curug memiliki luas 2.921.38 Ha.

    1. Kecamatan Curug memiliki4 desa 3 kelurahan, dengan kondisi seperti berikut : a. Pemukiman : 40% b. Pertanian danperkebunan :13% c. Industry danperkantoran : 14% d. Perikanan : 0,5% e. Prasarana umumlainnya :32,5% .

    1. Dengan tipologi kecamatan sebagai berikut: a. Persawahan b. Industri sedang danbesar c. Jasa dan perdagangan .

    1. Memiliki prasaranakesehatan seperti : a. Puskesmas : 2 b. Posyandu : 114 c. Indsutri : 282 d. Home industri : 80 .

    Dengan Kemajuan-kemajuan yang terdapat di Kecamatan Curug Tangerang dengan berbagai bidang pembangunan seperti a. Bidang Pendidikan : 4 Kegiatan b. Bidang Kesehatan : 4 kegiatan c. Bidang infrastruktur : 67 kegiatan d. Bidang lingkungan : 2 kegiatan e. Bidang sosial ekonomi : 7 kegiatan

    1. Penjabarannya : a. Prasarana dalam Bidang pendidikan SDN: 32, SMPN: 2, SMAN:1.Tersedianya lahan untuk saranadan prasarana pendidikan : 1. SDN IV.V.VI Kel. Binong 2. SDN IV Kel. Curug Kulon 3. SMKN 1 Kel Curug Kulon b. Prasarana dalam Bidang Kesehatan tersedianya ruang bagipuskesmas dan pembangunan gedung posyandu c. Prasarana dalam Bidang Infrastruktur telah dilaksanakanpembangunan alan, jembatan, dan drainase. d. Prasarana dalam Bidang Lingkungan : 1. Tersedianya 1 unit Drump Truk pengangkut sampah. 2. Tersedianya penambahan 2 unit Dump Truk Pengangkut sampahdan 8 unit germo (dalam proses). e. Prasarana dalam Bidang social ekonomi: 1. Pelaksanaan program desa benderang 2. Pelaksanaa pembinaan usaha perdagangan
    2. Program unggulan di dalam Kecamatan Curug Tangerangyaitu: a. Peningkatan akses pendidikan 1. Sasaran : 8 sarana 2. Realisasi : 4 sarana b. Peningkatan sarana kesehatan 1. Sasaran : 2 sarana 2. Realisasi : 1sarana c. Peningkatan akses sanitasi sekolah 1. Sasaran : 8 sarana 2. Realisasi : 5 sarana d. Kartu Pintar 1. Sasaran : 119 siswa 2. Realisasi : 100% e. Kartu Sehat 1. Puskesmas curug :3942 jiwa realisasi : 50% 2. Puskesmas binong :3946 realisasi : 100% f. Desa Berderang 1. Sasaran : 201 titik 2. Realisasi : dalam proses g. Gema rapih 1. Truk sampah : 2 unit sasaran ; 2 kegiatan2. Germo : 8 unit realisasi : dalam proses h. Program tangerang bebas macet 1. Sararan : 8 titik 2. Realisasi : dalamproses i.Program tangerang bebas banjir 1. Sasaran: 3 titik 2. Realisasi : dalam proses .




    Visi, Misi dan Motto Kecamatan Curug

    1. Visi Pelayanan

    a. Terciptanya pelayanan public yang cantik(cepat,akuntabel,tepat dan simpatik..

    2. Misi Pelayanan

    a. Mewujudkan pelayanan public yang cepatdan akurat. b. Mewujudkan pelayanan public yang dapatdipertanggungjawabkan. c. Mewujudkan pelayanan public yang sopan, ramah, dan dapat dipercaya d. Mewujudkan pelayanan public yangsimpatik. e. Mewujudkan pelayanan public yangmemuaskan.

    3. Motto Pelayanan

    a. Ceria(cepat,efisien,efektif,ramah,ikhlas dam akuntabel).

    .

    Struktur Organisasi

    Tugas Pokok dan Fungsi

    1. Camat

    2. a. Camat sebagai pelaksanaan pemerintah daerah ditingkat kecamatan mempunyai Tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan bupati dan tugas pemerintah lainnya.

      b. Camat mempunyai fungsi :

      1. pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja bidang pemerintah, keternteraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi, dan kesejahteaan sosial.

      2. pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisisan data dibidang pemerintah, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

      3. penyelenggaraan kegiatan perumusan, ketenteraman dan ketertiban umum, pembangunan,pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

      4. Pelaksanaan inventarisasi aset daerah atau kekayaan daerah lainnya yang ada diwilayah kecamatan serta pemeliharaan san pengelolaan fasilitas umum dan fasilitas sosial.

      5. Pelaksanaan pertimbangan pengangkatan Kepala Kelurahan

      6. Pelaksanaan Peningkatan usaha-usaha pengembangan Ekonomi Desa dan Kelurahan

      7. Pelaksanaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan

      8. Pelaksanaan pemberian rekomendasi/perijinan kewenangan di bidang Pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraaan sosial sesuai dengan kewenangannya

      9. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan

      10. Pelaksanaan Koordinasi dengan Instansi/Lembaga lainnya terkait dengan kegiatan Pemerintahan Kecamatan

      11. Pelaksanaan Pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengendalian serta pelaporan kegiatan pemerintahan Kecamatan

      12. Pelaksanaan urusan pemerintahan lainnya yang dilimpahkan Kecamatan.

      c. Kecamatan dipimpin oleh Camat yang dalam melaksanakan Tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

    3. Sekretariat Kecamatan

    4. a. Sekretariatan Kecamatan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugas penyelenggaraa pemerintah meliputi urusan ketatausahaan, rumah tangga, umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan,kegiatan seksi pemerintah, pembangunan, pengembangan Ekonomi dan kesejahteraan sosial.

      b. Sekretariat Kecamatan mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja berkaitan dengan bidang umum dan kepegawaian serta perencanaan dan keuangan.

      2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang perencanaan dan keuangan, umum dan kepegawaian.

      3. Pelaksanaan pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan, perlengkapan dan aset, rumah tangga, dan pemeliharaan kantor, sarana dan prasarana kecamatan.

      4. Pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventarisasi barang, pemeliharaan kantor dan sarana prasarana, perlengkapan dan aset.

      5. Pelaksanaan pengelola administrasi dan penatausahaan keuangan.

      6. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana lingkup kecamatan.

      7. Memberikan pelayanaan administrasi kepada seluruh perangkat kecamatan.

      8. Pelaksanaan kegiatan tata usaha yang meliputi agenda, ekspedisi, penggandaan, kearsipan, naskah dinas.

      9. Pelaksanaan pemeliharaan kantor, pengadaan dan penyimpanan perlengkapan dan pengelola rapat.

      10. Pelaksanaan pengelolan administrasi kepegawaian.

      11. Pembinaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan perencanaan, serta bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

      12. Pelaksanaan koordinasi, dengan instansi / lembaga lainnya terkait kegiatan sekretarisan kecamatan dan bidang pemerintah, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

      13. Pelaksanaan pegawasaan monitoring dan evaluasi, pengendalian serta pelaporan kegiatan sekretariat kecamatan dan bidang pemerintah, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

      14. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

      c. Sekretariat kecamatan dipimpin oleh seorang sekretaris kecamatan yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada camat.

      Sektetariat kecamatan terdiri dari :

      1. Sub bagian umum dan kepegawaian

      2. Sub bagian perencanaan dan keuangan

      Setiap sub bagian dipimpin oleh kepala sub bagian yang dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada sekretaris kecamatan.

    5. Sub bagian umum dan kepegawaian

    6. Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, pengawasan dan pengendalian urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusunan rencana kebutuhan,serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

      1. Perancanaan dan perumusan bahan kebijakan kegiatan umum dan kepegawaian dilingkungan kecamatan.

      2. Pelaksanaan pengumpulan,pengolahan, penganalisisan data kegiatan umum dan kepegawaian.

      3. Pelaksanaan pengelolaan kegiatan ketatausahaan meliputi, surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pengiriman , dan pengarsipan.

      4. Pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas.

      5. Perlaksanaan inventarisasi, pengadaan,pendistibusian, dan pemeliharaan barang-barang prasarana dan sarana inventaris kantor, rumah tangga kecamatan.

      6. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi data pegawai, perpindahan, kepangkatan, dan pemberhentian pegawai dilingkungan kecamatan.

      7. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pegawai dilingkungan kecamatan.

      8. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait kegiatan umum dan kepegawaian.

      9. Pelaksanaan pengawasan dan monitoring dan evaluasi pengendalian serta pelaporan kegiatan umum dan kepegawaian.

      10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.


    7. Sub bagian perencanaan dan keuangan

    8. Sub Bagian perencanaan dan keuangan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan dan penyusunan program serta evaluasi kegiatan rencana anggaran belanja kecamatan, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan keuangan kecamatan.

      Untuk melaksanakan tugas sub bagian perencanaan dan keuangan mempunyai fungsi.

      1. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja dibidang perencanaan dan keuangan.

      2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang perencanaan dan keuangan.

      3. Pelaksanaan penyusunan pedoman dan kebijakan serta dalam program kerja kecamatan meliputi penyusuaan lakip, renstra, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksanaan.

      4. Perencanaan kegiatan pengelolahan administrasi keuangan meliputi penyusuana anggaran, pencarian, pembukuan dan pelaporan pertanggung jawaban anggaran.

      5. Pelaksanaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kecamatan.

      6. Pelaksanaan penyusunan laporan neraca keuangan.

      7. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi / lembaga lainnya terkait dengan kegiatan perencanaan dan keuangan.

      8. Pelaksanaan pengawasan monitoring dan evaluasi pengendalian serta pelaporan kegiatan perencanaan dan keuangan.

      9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

    9. Seksi Pemerintahan

      1. Seksi pemerintahan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang pemerintahan yang meliputi pembinaan penyelenggaraan pemerintah desa dan kelurahan, pemerintahan umum, kependudukan, catatan sipil dan pemberdayaan masyarakat.

      2. Seksi pemerintahan mempunyai fungsi:

      3. a. Pengolahan data dan informasi kependudukan di kecamatan.

        b. Pelaksanaan fasilitasi dalam hal pembentukan,pemecahan, penghapusan dan pengaturan desa,perubahan status desa menjadi kelurahan, perubahan nama dan batas wilayah desa.

      4. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahan anggota BPD berdasarkan laporan dan berita acara pembentukan BPD.

      5. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahaan kepala desa terpilih berdasarkan laporan dan berita acara panitia Pilkades dan peraturan BPD.

      6. Pelaksanaan fasilitasi menetapkan dan mengesahkan pejabat kepala desa sesuai peraturan perundang-undangan.

      7. Pelaksanaan fasilitasi pelantikan kepala desa dan anggota BPD.

      8. Pelaksanaan fasilitasi,menerima laporan pelaksanaan tugas kepala desa.

      9. Pelaksanaan fasilitasi penyelengaraan pemilihan kepala desa dan badan pemusyawaratan desa.

      10. Pelaksanaan fasilitasi penyusunan peraturan desa.

      11. Pelaksanaan penyelengaraan lomba / penilaian desa / kelurahan tingkat kecamatan.

      12. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat persetujuan tentang penyidikan terhadap kepala desa dan anggota BPD.

      13. Pelaksanaan penilaian atas laporan pertanggung jawaban kepala desa.

      14. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama antar desa dan penyelesaian perselisihan antara desa / kelurahan.

      15. Pelaksanaan penetapan pengadaan tanah, pasar desa, kantor kepala desa / kelurahan untuk skala tingkat desa.

      16. Pelaksanaan dan menginventalisir tanah sengketa milik pemerintah daerah dan menfasilitasi sengketa tanah-tanah pemerintah di tingkat desa.

      17. Perlaksanaan sosialisasi dalam penagadaan tanah untuk kepentingan umum,

      18. Pelaksanaan pemeriksa administrasi penerbitan kartu tanda penduduk dan kartu tanda musiman.

      19. Pelaksanaan pendataan penduduk dan pendataan serta laporan data kependudukan, kelahiran dan kematian.

      20. Pelaksanaan dan pelaporan jumlah KTP dan KK yang diterbitkan.

      21. Pelaksanaan pembinaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil kepada keluarahan atau desa.

      22. Pelaksanaan penyuluhan administrasi kependudukan dan catatan sipil.

      23. Pelaksanaan pelayanan operasi yustisi dan sipora.

      24. Pelaksanaan pengesahaan surat keterangan kelahiran, kematian dan perkawinan.

      25. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

    10. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Umum

    11. a. Seksi ketentraman dan ketertiban umum mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan dibidang dibidang ketentraman dan ketertiban umum, yang meliputi masyarakat, kesatuan bangsa dan politik.

      b. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi:

      1. pelaksanaan perencanaan dan pengelolan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban.

      2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penganalisisan data kegiatan Ketentraman Dan Ketertiban Umum.

      3. Pelaksanaan administrasi penertiban surat ijin gangguan (HO) dengan intensitas gangguan rendah yang tidak menggunakan mesin.

      4. Pelaksanaan pembinaan Ketentraman Dan Ketertiban Umum serta kemasyarakata.

      5. Pelaksanaan koordinasi penangan pemakaman, gelandangan/orang tidak kenal.

      6. Pelaksanaan penegakan dan melaksanakan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah serta peraturan perundang-undangan lainnya diwilayah kerjanya.

      7. Pelaksanaan fasilitas pembinaan kerukunan hidup antara umat beragama.

      8. Pelaksanaan penertiban dan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.

      9. Pelaksanaan pengawasan penggunaan lahan fasos, fasum dan garis sepadan jalan.

      10. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kesatuan polisi pamong praja dan perlindungan masyarakat(Linmas)

      11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

      12. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada camat melalui sekretaris kecamatan.

    12. Seksi Pembangunan.

    13. a. Seksi pembangunan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang pembangunan yang meliputi Bina Marga dan pengairan, bangunan dan permukiman, tata ruang, kebersihan, pertamanan dan pemakaman.

      b. Seksi Pembangunan mempunyai fungsi :

      1. Pelaksanaan inventarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan dan jembatan serta tipe jalan kecamatan dan desa/ kelurahan.

      2. Pelaksanaan penetapan jalan desa dan jembatan yang harus dipelihara.

      3. Pelaksanaan pemeliharaan jalan jembatan serta bangunan perlengkapan lainnya antara lainnya antar penghubung desa dengan kecamatan.

      4. Pelaksanaan dan melaporkan kondisi jalan dan jembatan dan irigasi dilingkungan kecamatan diluar kewenangannya kepada instansi yang berwenang.

      5. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi jalan dan jembatan dan penggunaan jalan dan jembatan diwilayah kecamatan.

      6. Pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan dan irigasi diwilayah kecamatan

      7. Pelaksanaan penetapan inventarisasi data irigasi.

      8. Pelaksanaan pemeliharaan irigasi bangunan pelengkap lainnya.

      9. Pelaksanaan administrasi penerbitan surat ijin IMB rumah tinggal perorangan, rumah tinggal tambahan dilingkungan rumahan.

      10. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pemberian rekomendasi IMB untuk bangunan industri dan perumahan swasta

      11. Pelaksanaan pengawasan terhadap bangunan pemerintah dan bangunan rumah tinggal.

      12. Pelaksanaan pendataan potensi rumah tinggal yang belum memiliki ijin dan penyuluhan IMB untuk rumah tinggal.

      13. Pelaksanaan penyebarluaskan hasil pengkajian tata ruang dan rencana tataruang kepada seluruh masyarakat dan swasta.

      14. Pelaksanaan pengawasan, memantau dan , mengawasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah perkebuan terlantar, tanah Negara bebas dan tanah timbul.

      15. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tataruang dan dalam pengawasan pemanfaatan ruang.

      16. Pelaksanaan administrasi penrbitan IPR terhadap permohonan pendirian bangunan saran ibadah dan bangunan yang berdampak luas terhadap lingkungan.

      17. Pendataan dan pelaporan PJU, rekomendasi penetapan lampu penerang jalan umum dan taman kota.

      18. Pendataan dan pelaporan ijin reklame.

      19. Pelayanaan reklame, sepanduk, poster,pamphlet, untuk umbul-umbul yang berskala kecil ( dibawah 1 meter).

      20. Pelaksanaan pembuatan rekomendasi ijin pemasangan bilbord, spanduk, poster, pamphlet, umbul-umbul yang bersekala besar ( diatas 1 meter).

      21. Pelaksanaan koordinasi terkait penanganan pengangkuta sampah.

      22. Pendataan dan pelaporan rumah duka, crematorium.

      23. Pendataan dan pelaporan taman pemakaman umum ( TPU ), umum dan khusus.

      24. Fasilitas pengendalian dan pemeliharaan kebersihan dan melakukan penyuluhan tetang kebersihan kepada masyarakat.

      25. Pelaksanaan koordinasi pembangunan swadaya masyarakat.

      26. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

      c. Seksi pembangunan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada camat melalui sekretaris kecamatan.

    14. Seksi Pengembangan Ekonomi

    15. a. Seksi pengembangan ekonomi mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang pengembangan ekonomi yang meliputi industri dan perdagangan,pertanian, perternakan, perikanan, koperasi, usaha kecil dan menegah dan lingkungan hidup.

      b. Seksi Pengembangan Ekonomi mempunyai fungsi :

      1. pelaksanaan pemberian rekomendasi atas surat ijin tempat usaha, rekomendasi surat ijin domisili usaha, rekomendasi surat keterangan tempat industri dan rekomendasi surat ijin tempat berdagangan, rekomendasi surat ijin domisili usaha, rekomendasi surat keterangan tempat berdagang.

      2. Pelaksanaan pendataan industri perdagangan dan koperasi di wilayah kecamatan.

      3. Pelaksanaan penerbitan SITU dan keterangan domisili untuk pangan industri rumah tangga ( RIPT), took obat, pengobatan tradisional ( Battra)

      4. Pelaksanaan pengawasan tempat industri dan perdagangan fasilitasi pembinaan usaha industri dan perdagangan.

      5. Pelaksanaan pengawasan terhadap temapt perdagangan.

      6. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan usaha perdagangan dan usaha koperasi.

      7. Pelaksanaan rekomendasi surat keterangan tempat koperasi.

      8. Pelaksanaan koordinasi pengawasan bidang perikanan dan kelautan.

      9. Pelaksanaan pengumpulan data dan informasi masalah perikanan dan kelautan.

      10. Pelaksanaan koordinasi terkait penanganan pengembangan usaha pertanian skala kecil.

      11. Pelaksanaan fasilitas pembuatan administrasi dalam rangka mendatangani ijin heuler (pengilingan padi).

      12. Pelaksanaan ketahanan pangan masyarakat, pelaksanaan gerakan perlindungan tanaman pangan dan holtikultura.

      13. Pelaksanaan pendataan usaha perternakan, koordinasi pencegahan penyakit hewan menular dan pendataan populasi ternak.

      14. Pelaksanaan koordinasi pengelolan perguliran ternak bantuan pemerintah dan koordinasi pencegahan penyakit hewan menular.

      15. Pelaksanaan penanganan penggalanagn gerakan penanaman hijauan makanana ternak.

      16. Pelaksanaan pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan serta pelaporan langkah-langkah penyelengaraan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkunagn.

      17. Pelaksanaan pengawasan penyaluran dan pengendalian kredit dalam rangka menunjang keberhasilan program produksi pertanian.

      18. Pelaksanaan pencegahan atas pengambilan sumber daya alam tanpa ijin dan dapat mengganggu serta membahayakan lingkungan.

      19. Pelaksanaan surat keterangan ijin lingkungan tentang kegiatan usaha pertambangan galian C dan proses penerbitan AMDAL.

      20. Pelaksanaan pendataan dan pelaporan lahan kritis.

      21. Pelaksanaan tugas lain yang memberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

      c. Seksi pengembangan Ekonomi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada camat melalui sekretaris kecamatan.

    16. Seksi Kesejahteraan Sosial

    17. a. Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian dibidang kesejahteraan sosial yang meliputi pendidikan, kesehatan, pemuda, olahraga,kebudayaan dan pariwisata serta keluarga berencana, tenaga kerja dan transmigrasi.

      b. Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi:

      1. Pelaksanaan pendataan jumlah keluarga miskin (gakin)beserta anggota.

      2. Pelaksanaan pengumpulan dan panyampaian, data pasangan usia subur, data gakin, data perilaku hidup bersih dan sehat tingkat desa, data sarana sanitasi dasar, data pirt, data ASI, eksklusif, kejadian penyakit dan masalah ksesehatan lainnya.

      3. Pelaksanaan pendataan dan pendaftaran penyelenggaran lembaga-lembaga pendidikan ( play group,kelompok bermain dan taman kanak-kanak)

      4. Pelaksanaan terhadap kegiatan fasilitasi pelayanan alat kontrasepsi dan fasilitasi pendataan pasangan usia subur, tahapan keluarga dan keluarga miskin.

      5. Pelaksanaan fasilitasi pertemuan posko KB dan IMP.

      6. Fasilitasi penyuluhan administrasi keluarga berencana.

      7. Pelaksanaan fasilitasi kegiatan organisasi social/ kemasyarakatan dan LSM.

      8. Pemberdayaan kelauaraga pra sejahtera ( pelayanan kontrasepsi, pemberian bantuan modal, pemberian keterampilan bagi keluarga pra sejahtera).

      9. Pelaksanaan fasilitasi pertemuan posko KB dan IMP.

      10. Koordinasi tingkat kecamatan dengan instansi terkait.

      11. Fasilitasi penyuluhan administrasi keluarga berencana.

      12. Pelaksanaan pemberian rekomendasi keluarga tidak mampu untuk kepentingan pendidikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.

      13. Pelaksanaan rekomendasi ijin pendirian operasional yayasan sosial dan panti asuhan.

      14. Pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat yang terkena bencana alam, kerusuhan social, orang terlantar, lamjut usia, korban napza dan mantan napi.

      15. Pelaksanaan penandatanganan untuk dan atas nama bupati mendatangani surat keterangan pencari kerja (SKPK).

      16. Membantu pelaksanaan pengembangan sektor informal, usaha mandiri, penerapan teknologi tepat guna dan padat karya.

      17. Pelaksanaan pendataan pertumbuhan usia kerja.

      18. Pelaksanaan fasilitasi pelaksanaan program transmigrasi.

      19. Pelaksanaan pengawasan tempat pariwisata.

      20. Pelaksanaan rekomendasi surat ijin tempat pariwisata, rekomendasi surat ijin domisili usaha pariwisata,rekomendasi surat keterangan tempat pariwisata.

      21. Pelaksanaan fasilitasi pelantikan dan pengambilan sumpah kepala sekolah negeri (SDN).

      22. Pelaksanaan pencegahan dan penangulangan bencana alam.

      23. Pelaksanaan pengembangan sektor informal,usaha mandiri, penerapan teknologi tepat guna dan padat karya.

      24. Pelaksanaan penerbitan ijin lingkungan pendirian rumah bersalin (RB) dan balai pengobatan (BP).

      25. Pelaksanaan koordinasi upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang melibatkan institusi non kesehatan dan masyarakat.

      26. Pelaksanaan pembinaan peran serta masyarakat untuk ber PHBS melalui pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) dan penyuluhan tentang kesehatan ibu gizi, KB, menyusui ekslusif dan kesehatan lingkungan.

      c. Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Urutan proses surat masuk dan surat keluar yang ada di Kecamatan Curug sebagai berikut:

    a. Surat Masuk

    1. Kesos menerima surat masuk

    2. Kesos mencatat di buku agenda

    3. Camat mengetahui/surat dicek

    4. Surat tersebut di disposisi camat ke masing-masing kasi

    5. Kesos membuat laporan surat masuk

    6. Kesos mengarsipkan surat masuk

    b. Surat Keluar

    1. Kesos membuat surat keluar

    2. Kesos mencatat di buku agenda

    3. Camat mengecek surat dan tanda tangan

    4. Kesos mengirimkansurat

    5. Kesos membuat laporan surat keluar

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    1. Use Case Diagram

    2. Untuk mempermudah dalam perancangansistem, sebuah proses dapat digambarkan dengan sebuah model yaitu use case diagram dimana diagram tersebutmerupakan diagram yang menggambarkan sistem dari sudut pandang user. Yaitu ”apa” yang user lakukan bukan ”bagaimana” user melakukan. Rancangan kebutuhan sistem digambarkan sebagaiberikut:

      1. Use Case Diagram Surat Masuk

      Gambar 3.2 Use Case Diagram Surat Masuk

      Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram surat masuk yang berjalan digambarkan dengan use case diagram di atas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

      a. 1 sistem Use case diagram yangmencakup seluruh kegiatan pelacakansurat masuk

      b.

      3 actor di antaranya : kesos,camat, kasi

      c. 6 Use case diantaranya : menerima surat masuk, mencatat dibuku agenda, mengetahui surat/dicek surat, surat di disposisi, laporan surat masuk, surat diarsipkan.

      2. Use Case Diagram Surat Keluar

      Gambar 3.3 Use Case Diagram Surat Keluar

      Berdasarkan gambar 3.3 use case diagram surat keluar yang berjalan digambarkan dengan use case diagram di atas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

      a. 1 sistem Use case diagram yang mencakup seluruh kegiatanpelacakan surat keluar

      b. 2 actor di antaranya : kesos, camat

      c. 6 Use case di antaranya : membuat surat , mencatat dibuku agenda, mengecek surat dan TTD, mengirim surat, laporan surat keluar

      3. Activity Diagram Surat Masuk

      Gambar 3.4 Activity Diagram Surat Masuk

      Berdasarkan gambar 3.4 activity diagram surat masuk yang berjalan digambarkan dengan use case diagram di atas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

      a. 1Intial Node, objek yang diawali

      b. 6 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi darisuatu aksi yaitu: menerima surat masuk, mencatatdibuku agenda, mengetahui surat/surat dicek, surat di disposisi, laporan suratmasuk, mengarsipkan surat.

      c. 1 Vertical swimelane untukmembedakan aktor-aktor yang melakukan kegiatan tersebut.

      d. 1 Final node, objek yang di akhiri.

      4. Activity Diagram Surat Keluar

      Gambar 3.5 Activity Diagram Surat Keluar

      Berdasarkan gambar 3.5 activity diagram surat keluar yang berjalan digambarkan dengan use case diagram di atas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

      a. 1Intial Node, objek yang diawali

      b. 5 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksiyaitu : membuat surat keluar , mencatat dibuku agenda ,mengecek surat dan ttd, mengirimsurat, laporan surat keluar.

      c. 1 Verticalswimelane untukmembedakan aktor-aktor yang melakukan kegiatan tersebut.

      d.1 Final node, objek yang di akhiri.

      5. Sequence Diagram

      Gambar 3.6 Sequence Diagram untuk Surat Masuk dan Surat Keluar

      Berdasarkan gambar 3.6 sequence diagram surat masuk dan surat keluar yang berjalan digambarkan dengan use case diagram di atas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut :

      a.

      3 actor yang melakukan kegiatan : kesos, camat, kasi

      b. 4 Lifeline yangdilakukan : surat masuk, surat keluar, laporan, arsip

      c. 10 Massage diantaranya : menerima suratmasuk, mencatat dibuku agenda, mengetahui surat/surat dicek, suratdi disposisi, laporansurat masuk, surat masuk diarsipkan, membuat surat keluar, Mengecek surat dan TTD,mengirim surat keluar, laporan surat keluar.


    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode analisa sistem yang digunakanadalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sistem yang berjalanterdiri dari use case, activity dan sequence diagram. .

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

    2. Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian aka nada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data ini didapat ketika semua pegawai telah terdaftar.

      Nama Masukan : Surat masuk dan surat keluar

      Fungsi  : Sebagai bukti pelacakan suratmasuk dan surat keluar

      Sumber  : kesos pelacakan surat masuk dan surat keluar

      Media  : Kertas

      Frekuensi  : Setiap ada surat yang masuk dan surat yangkeluar

      Keterangan  : Berisi daftar pelacakan surat masuk dan surat keluar

    3. Analisa Proses

    4. Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Ketika ada surat yang masuk, maka sekretariat mendata surat dan kemudian menyerahkan surat ke penerima surat, dan membuat laporan. Ketika membuat surat keluar, sekretariat membuat surat, lalu menyerahkan ke bagian umum kemudian membuat laporan.

      Nama Proses  : Pelacakan surat masuk dan surat keluar

      Masukan  : Form_pelacakan surat masuk dan surat keluar

      Keluaran  : Laporan pelacakan surat masuk dan surat keluar

      Ringkasan Proses : Proses ini menginput pelacakan surat masuk dan surat keluar dari kartudisposisi

    5. Analisa Keluaran

    6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, meliputi:

      1. Laporan pelacakan surat masuk

      2. Berupa laporan pelacakan surat masuk, yang dikumpulkan selama satubulan

      3. Laporan pelacakan surat keluar

      4. Berupa laporan pelacakan surat keluar, yang dikumpulkan selama satu bulan.

    Konfigurasi Sistem Berjalan


    Spesifikasi Hardware

    Sistem tersebut menggunakan 1 unit computer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

    a. Processor : Intel Pentium IV

    b. Monitor : LCD 14”

    c. Mouse : Ps2

    d. RAM : 2 GB

    e. HD : 80 GB

    f. Keyboard : PS/2 Standard Keyboard

    g. Printer : EPSON STYLUS T11

    Aplikasi Yang Digunakan (Software)

    a. Windows 7

    b. Microsoft Word 2007

    c. Microsoft Excel 2007

    Hak Akses

    Untuk mengoperasikan dapat dilakukan oleh 3 (dua) orang, yaitu Kesos,Camat dan Kasi.

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

    1. Sistem pendataan surat masuk dan surat keluar pada Kecamatan Sepatan belum berjalan dengan baik saat ini.

    2. Sistem pelacakan surat masuk dan surat keluar pada Kecamatan Curug dalam pembuatan laporan masih manual berupa buku agenda laporan dan penggunaan aplikasi MicrosoftExcel sehingga belum berjalan dengan baik.

    3. Sistem pelacakan surat masuk dan surat keluar yang berjalan saat ini belum memiliki tempat penyimpanan data sehingga keakuratan data, efesien, dan efektifitas yang di perolehbelum dapat memenuhi kebutuhan sistem secara optimal

    4. Dibutuhkan Sistem pelacakan surat masuk dan suratkeluar yang dapat membantu mempercepatpekerjaan pegawai dalam melacaksurat masuk dan surat keluar pada KecamatanCurug agar laporan yang dihasilkantepat pada waktunya.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan analisa terhadap tata laksana sistem yang berjalan, dapat diambilkesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dankebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalahantara lain::

  3. Dibangunsuatu aplikasi sistem yang berbasiskan web,aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkanuser dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

  4. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasisvisual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

  5. Dibangun aplikasi pelacakan suratmasuk dan surat keluar yang mudah dioperasikan yang dapat dengan cepat menghasilkan laporan penyimpanan data sehingga data yang adatidak akan hilang

  6. User Requirement

    Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, berikut lampiran diagram elisitasi tahap I:

    ELISITASI TAHAP I
    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.1 diatas merupakan gambaran dari Elisitasi Tahap I, yang disusun bedasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem informasi penjualan barang pada Kecamatan Sepatan yang diusulkan.

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar system.


    ELISITASI TAHAP II
    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :

    M (Mandatory) = Penting

    D (Desirable) = Tidak terlalu penting

    I (Inessential) = Tidak penting

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    ELISITASI TAHAP III
    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    Metode
               
    Option
    T : Tehnikal
               
    L : Low
    O : Oprasional
               
    M : Middle
    E : Ekonomi
               
    H : High

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan :

    REQUIREMENT ELITITATIONFINAL DRAFT
    Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Untuk menganalisa system yang diusulkan, padapenelitian ini maka digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activitydiagram, sequence diagram, classdiagram dan state chart diagram.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.1. Use Case Diagram yangdiusulkan



    Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat a. 1 (Satu) sistem yang mencangkup seluruh kegiatan Sistempendataan Surat Masuk dan Surat Keluarpada Kecamatan Curug Tangerang b. 3 (Tiga) Actor yangmelakukan kegiatan yaitu  : Kesos,Camat,Kasiadalah bagian yang memiliki hak akses untuk mengontrol. c. 7 (Tujuh) UseCase yang dilakukan diantaranya : Login, Beranda, Surat Masuk, Surat Keuar,Laporan, Petugas dan logout.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kesos


                       Gambar 4.2 ActivityDiagram Sistem yang diusulkan
        Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat : 
    

    a. 1Initial Node, sebagai awal objek b. 1Decision Node, untuk membuatkeputusan c. 14Action, sistem yang mencerminkaneksekusi dari suatu aksi diantaranya yaitu : Menampilkan Login, Menampilkan verifikasi login, Menampilkan Menu, Menampilkan Beranda, MenampilkanData surat masuk, input surat masuk, Menampilkan Data surat keluar, input suratkeluar, Menampilkan Data Petugas, Menampilkan Tambah Data Petugas, MenampilkanData Laporan, Menampilkan laporan surat masuk, Menampilan Laporan surat keluar,logout. d. 3 Fork Node, menjelaskan adanya beberapaaliran e. 1Final Node¸objek yang diakhiri. 2. Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Camat

    Gambar4.3 Activity Diagram Sistem yang diusulkan

        Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram yang diusulkan terdapat : 
    

    a. 1Initial Node, sebagai awal objek b. 1Decision Node, untuk membuatkeputusan c. 11Action, sistem yang mencerminkaneksekusi dari suatu aksi diantaranya yaitu : Menampilkan Login, Menampilkan verifikasi login, Menampilkan Menu, Menampilkan Beranda,Menampilkan Data surat masuk, Input Surat Masuk, Menampilkan Data surat keluar,Menampilkan Data Laporan, Menampilkan laporan surat masuk, Menampilan Laporansurat keluar, logout. d. 3 Fork Node, menjelaskan adanya beberapaaliran e. 1Final Node¸objek yang diakhiri. 3. Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kasi

                        Gambar 4.4 ActivityDiagram Sistem yang diusulkan
        Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram yang diusulkan terdapat : 
    

    a. 1Initial Node, sebagai awal objek b. 1Decision Node, untuk membuatkeputusan c. 10Action, sistem yang mencerminkaneksekusi dari suatu aksi diantaranya yaitu : Menampilkan Login, Menampilkan verifikasi login, Menampilkan Menu, Menampilkan Beranda,Menampilkan Data surat masuk, Menampilkan Data surat keluar, Menampilkan DataLaporan, Menampilkan laporan surat masuk, Menampilan Laporan suratkeluar,logout. d. 3 Fork Node, menjelaskan adanya beberapaaliran e. 1Final Node¸objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram YangDiusulkan Untuk Kesos

    Gambar4.5 Sequen Diagram Sistem yangdiusulkan Bedasarkangambar 4.5 Sequence diagram yangdiusulkan terdapat : a. 1Actor yang melakukan kegiatan yaitupetugas Sekertaris b. 8Life Line antar muka yang salingberinteraksi yaitu , login ,menu utama,beranda,data user,surat masuk,suratkeluar, laporan ,logout c. 11Massage hubungan antar objek yangsatu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai yaitu, Menampilkan Menu Login,Input username dan password, jika gagalkembali Input username dan password, jika berhasil maka akan muncul menu,Menampilkan profil aktifitas, akses data surat masuk, akses data surat keluar,akses data laporan, akses data petugas, pilih logout, menampilkan menu login. 2. Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Camatdan Kasi

    Gambar4.6 Sequen Diagram Sistem yangdiusulkan Berdasarkan gambar 4.6Sequence Diagram yang Diusulkan terdapat: a. 7 LifeLineantarmuka yang saling berinteraksi. b. 2 actor yang melakukan kegiatanyaitu Camat dan Kasi c. 20 (Dua Puluh) message hubungan antar objek yang satu dengan objek lainnya yangmempunyai nilai yaitu, jika camat yang login maka input username dan password, gagal login, input username dan password kembali,berhasil login, menampilkan menu beranda yang berupa profil aktifitas, aksessurat masuk, lihat data surat keluar, lihat data laporan, jika nsudah selesaimaka logout, menampilkan menu login, jika Kasi login inputusername dan password, gagal login, input username dan password kembali,berhasil login, menampilkanmenu beranda yang berupa profil aktifitas, lihat data surat masuk, lihat data surat keluar, lihat data laporan, jika sudah selesai maka logout,menampilkanmenu login.

    Class Diagram

                       Gambar 4.10 Class Diagram Sistem yang diusulkan
    

    Berdasarkan gambar 4.10 Class Diagram yang diusulkan terdapat a. 8.Class, himpunan dari objek-objek yangberbagai atribut serta operasi yang sama. b. 8 association, digunakanuntuk memodelkan relasi antara objek.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berisi perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistemusulan yang dibuat dalam bentuk tabel.


    No

    Sistem Berjalan

    Sistem Usulan

    1

    Dalam pelacakan surat masuk dan surat keluar masih menggunakan kertas sebagai alat bantunya , sekretariat mencatat di kartu didposisi dan dibuku agendakan.

    Dalam melakukan pelacakan surat masuk dan surat keluar hanya perlu membuka sistem pelacakan surat dam memilih input surat yang dibutuhkan.

    2

    Dalam penyimpanan data tidak efektif karena terlalu banyak tempat untuk mengarsipkan pelacakan surat.

    Dalam penyimpanan data, sistem menggunakan database sehingga dapat menyimpan data dengan jumlah banyak dan tidak memerlukan banyak tempat.

    3

    Dalam penyimpanan pelacakan surat, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencari kembali data yang dibutuhkan.

    Dalam penyimpanan data, sistem menggunakan database Mysql sehingga pembuat pencarian pelacakan surat dan proses pembuatan laporannya lebih mudah.

                Table 4.1 Perbedaan sistem berjalan dan sistem usulan
    

    Rancangan Basis Data

    Pada bab inimenjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagianbasis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merepakan desain basis datayang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpananyang digunakan, isi yang disimpan, primarykey, dan panjang record.Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalahsebagai berikut : a. Nama File  :User Media  : Hardisk Isi  : Id_user + user + pass+ alamat + id_level +id_status PrimaryKey  : Id_user PanjangRecord  : 89 Struktur  :

    Nama Field

    Tipe Data

    Size

    Keterangan

    Id_user

    Int

    2

    No id user

    User

    Varchar

    10

    Nama user

    Pass

    Varchar

    5

    Password user

    Alamat

    Varchar

    10

    Alamat user

    Id_level

    Varchar

    7

    Nama level user

    Id_status

    Varchar

    55

    Nama status user



                                                     Tabel 4.2 Tabel user
    

    b. Nama File  : Surat masuk Media  : Hardisk Isi  : no_urut + no_surat + tgl_surat + tgl_diterima +Asal_surat + Tujuan_surat + perihal + id_user PrimaryKey  : no_urut+ no_surat PanjangRecord  : 222 Struktur  :

    Nama Field

    Tipe Data

    Size

    Keterangan

    No_urut

    Int

    2

    No urut

    No_surat

    Varchar

    30

    No Surat Masuk

    Tgl_surat

    Date

    8

    Tanggal pada Surat Masuk

    Tgl_masuk

    Date

    8

    Tanggal masuk Surat

    Asal_surat

    Varchar

    50

    Asal Surat

    Tujuan_surat

    Varchar

    55

    Tujuan Surat,orang/bagian

    St_surat

    Varchar

    10

    Status surat

    Sf_surat

    Varchar

    7

    Sifat surat

    Perihal

    Varchar

    50

      Perihal pada  surat masuk
           
    

    Id_user

    Int

    2

    Id user yang menginput data

                                   Table 4.3 Tabel surat masuk
    

    c. Nama File  : Surat keluar Media  : Hardisk Isi  : no_urut+no_ surat+tgl_surat+ tgl_kirim+tujuan_surat + perihal Primary Key  : no_urut+no_ surat Panjang Record  : 118 Struktur  :

    Nama Field

    Tipe Data

    Size

    Keterangan


    No_urut

    Int

    2

    No urut
               
    
                     
    

    No_surat

    Varchar

    30

    No Surat Keluar


    Tgl_surat

    Date

    8

    Tanggal pada Surat Keluar


    Tgl_kirim

    Date

    8

    Tanggal terima pada Surat Keluar



    Tujuan_surat

    Varchar

    20

    Orang/Instansi yang dituju


    Catatan

    Varchar

    50

    Catatan pada surat masuk


     Table 4.4 Tabel surat keluar
    
    

    d. Nama File  : level Media  : Hardisk Isi  : id_level + nm_level PrimaryKey  : id_level PanjangRecord  : 8 Struktur  :

    Nama Field

    Tipe Data

    Size

    Keterangan

    Id_level

    Int

    1

    No id level
           
    

    Nm_level

    Varchar

    7

    Nama Level

                                               Table 4.5 Tabel level
    

    e. Nama File  : Status Surat Media  : Hardisk Isi  : id+no_ urut+id_user+ id_status + tunggu_ver+verifikasi+perihal+type+komple t+waktu_log Primary Key  : id Panjang Record  : 122 Struktur  :

    Nama Field

    Tipe Data

    Size

    Keterangan

    Id

    Int

    2

    Id status
                     
    

    No_urut

    Int

    2

    No urut status surat

    Id_user

    Int

    2

    Id user

    Id_status

    Varchar

    55

    Id status surat

    tunggu_verifikasi

    Int

    2

    Menunggu verifikasi

    Verifikasi

    Varchar

    5

    Verifikasi

    Perihal

    Varchar

    50

    Perihal di status surat

    Type

    Int

    2

    Type status surat

    Komplet

    Int

    2

    Komplet

    waktu _log

    Timestamp


    Waktu Log

                                                          Table 4.6 Tabel statussurat
    
    

    a. Nama File  : Status_tgs Media  : Hardisk Isi  : id_status + nm_status PrimaryKey  : id_status PanjangRecord  : 32 Struktur  :

    Nama Field

    Tipe Data

    Size

    Keterangan

    Id_staus

    Int

    2


    Nm_status

    Varchar

    30

    Nama Status


                                             Table 4.7 Tabel status_tgs
    

    g. Nama File  : det_Surat Media  : Hardisk Isi  : id + nm

    Primary Key               :id
    

    Panjang Record  :17 Struktur  :

    Nama Field

    Tipe Data

    Size

    Keterangan

    Id

    Int

    2

    Id 
           
    

    Nm

    Varchar

    15

    Nama

    Table4.8 Tabel det_surat h. Nama File  : KartuDisposisi Media  : Hardisk Isi  : no_urut + index + tgl_selesai + intruksi +terusan_ke+ type+ respon + waktu_log PrimaryKey  : no_urut PanjangRecord  : 153 Struktur  :

    Nama Field

    Tipe Data

    Size

    Keterangan

    No_urut

    Int

    2

    No urut

    index

    Int

    3

    No Index Surat

    Tgl_selesai

    Date

    8

    Tanggal selesai

    Intruksi

    Date

    30

    Intruksi kartu disposisi

    Terusan_ke

    Varchar

    15

    Diteruskan kemana surat itu

    Type

    Int

       2
         
    

    Type

    Respon

    Varchar

    10

    Respon

    Waktu_log

    Datetime


    Waktu log

    Table4.9 Tabel kartu disposisi

    Rancangan Program

    a. Menu Login


            Gambar 4.19 Tampilan Login Program
    
    

    a. MenuBeranda

    Gambar 4.20 Tampilan Menu Beranda c. Menu Data Petugas

    Gambar 4.21 Tampilan Data Petugas




    d. Menu Input Data Petugas


    Gambar 4.22 Tampilan Input Data Petugas


    e. Halaman DataSurat Masuk



    Gambar 4.23 Tampilan Data Surat Masuk




    f. Halaman Data Surat Keluar



    Gambar 4.24 Tampilan Data Petugas


    g. Laporan Surat Masuk


    Gambar 4.25 Laporan Surat Masuk



    h. Laporan Surat Keluar



    Gambar 4.26 Lpaoran surat Keluar

    Rancangan Prototipe

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Sistem tersebut menggunakan 1 unitkomputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Processor  : Pentium IV 2. Monitor  : Flatron 15” 3. Mouse  :Optical 4. Keyboard  : Standar 5. RAM  :512 GB 6. Harddisk  : 80 GB 7. Printer  : Laser Jet 5M

    Aplikasi Yang Digunakan

    - Microsoft Excel 2007 - Dreameaver CS 3 - Wamp Server

    Hak Akses

    - Kesos - Camat - Kasi (Kepala Seksi)

    Testing

    Implementasiprogram Sistem Aplikasi pelacakan pada Kecamatan Curug Tangerang dilakukan dengan menggunakan metode Black BoxTesting. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakanpengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metodeBlack Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengancara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di prosessesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasidapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai puladengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan,proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya,maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkantidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan padaprogram tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untukmemperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Evaluasi

    Implementasi

    Schedule

    Penerapan

    Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    1. Pelacakan surat masuk dan surat keluar yang sedang berjalan saat ini masih belum terkomputerisasi,hal ini menyebabkan pelacakan surat masuk dan surat keluar kurang efektif dan efisien sehinggamembutuhkan waktu yang lama untuk melacak surat masuk dan surat keluar sertadalam pembuatan laporan

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Untuk membuat sistem surat masuk dan surat keluar dibutuhkanaplikasi berbasis web dan tempat penyimpanan data, sehingga data yang ada tidakakan hilang, dan mengetahuimasalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem pelacakan surat masuk dansurat keluar, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangikesalahan-kesalahan dalam proses pelacakan surat masuk dan surat keluar

    Kesimpulan terhadap metode penelitian

    1. Untukmerancang sistem menggunakan pemograman php dan database wam, sistem pelacakansurat masuk dan surat keluar yang telah terkomputerisasi dapat digunakansehingga mempermudah pegawai dalam melakukan pelacakan, sampai dengan pembuatanlaporan, sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif danefisien.

    Saran

    1. Perludiadakan pelatihan kepada pengguna (user)yang akan menggunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimanfaatkandengan baik

    2. Diharapkan,kedepannya aplikasi ini dapat lebih dikembangkan lagi, baik dalam hal tampilanaplikasi maupun fitur pada aplikasi serta dilakukan pemeliharaan maintenancesecara rutin

    3. Setelahsistem dapat diterapkan dan manfaatkan, maka perlu dianalisa kembali variable / parameter yang diperlukan sehingga tidak menutup kemungkinan untukdilakukan suatu pengembangan sistem pengambilankeputusan yang jauh lebihbaik.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aisyah,Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi MobileMenggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4No.2 – Januari

    Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL SecaraOtodidak”. Jakarta: Mediakita.

    Gantini, Tiur,dkk.2011. “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pencatatan Surta Masuk danDisposisi pada TAUD Polresta Bandung Barat”. JUrnal Sistem Informasi Vol.6 No.2September 2011.

    Guritno, Suryo.,Sudaryono, Rahardja U, 2010. Theory andApplication of IT Research. CV Andi Offset. Yogyakarta.

    Henderi, dkk.2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran ArtificialInformatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.

    Janner,Simarmata. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi

    Jubaedah. 2013. ”Perancangan SistemInformasi Pendataan Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis WEB Pada SMA Negeri 6Tangerang”. Tangerang. Kustiyahningsih,Yeni. 2011. “Pemrograman Basis DataBerbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: GrahaIlmu.

    Maimunah, dkk.2012. “Media Company Profile SebagaiSarana Penunjang Informasi Dan Promosi”. Tangerang: Jurnal CCIT.Vol. 5, No.3 Mei 2012.

    Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. “AplikasiIntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang.Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja”. Vol. 7, No. 1, September 2013.

    Mustakini,Jogiyanto Hartono. 2009. “SistemTeknologi Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.

    Nugroho, Adi.2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP”. Yogyakarta:Andi Offset.

    Nurhayati, 2011.“Pengembangan Sistem Layanan Persuratan (Studi Kasus: Kantor Kelurahan BambuApus Kota Tangerang Selatan”.Jakarta)

    Oktani, Astri2014 “Perancangan Sistem Pendataan SuratMasuk dan Surat Keluar Pada Kantor Imgrasi Kelas I Tangerang Berbasis WEB”STMIK Raharja.Tangerang.

    Rahardja.Untung, dkk. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQBase Level” Journal CCIT Vol - 4 No. 3-Mei

    Rezeki, Ayu sri,2013. “Perancangan Sistem Komputerisasi Pengarsipan surat Masuk dan SuratKeluar Pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bunda Aceh”. STMIK U’budiyahIndonesia Banda Aceh.

    Semiawan. Conny.R. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif”.Jakarta: Grasindo.

    Sibero,Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom

    Situmorang.2010. “Buku Analisis Data”. Medan:Katalog Dalam Terbitan (KDT).

    Sutabri Tata.2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta : Andi Offset.

    Sutarman. 2012.“Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta:Bumi Aksara.

    Tanti Lili.2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari TataBahasa Inggris. Tangerang : PerguruanTinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.3 No.2.

    Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP Dengan FrameworkCodeigniter”. Jakarta: Elex

     Wijayanti Esa. 2014. Perancangan Sistem  Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor  Kecamatan Batuceper Tangerang. Tangerang
    

    Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”,Yogyakarta:GrahaIlmu.

    Yuliani Nur. 2013.”Perancangan Sistem Informasi Pendataan Keluar Masuk Surat Pada SekretariatDaerah Kota Tangerang Selatan Berbasis WEB”. Tangerang



    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Nurwendah