SI1111469134: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 671: Baris 671:
 
c.    Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain:
 
c.    Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain:
  
<br>
 
 
<ol>
 
<ol>
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja. </p></li>
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi. </p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Table referensi meliputi : tabel-tabel pendukung untuk data master dan transaksi. </p></li>
<p style="line-height: 2"> Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja. </p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<p style="line-height: 2"> Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi. </p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<p style="line-height: 2"> Table referensi meliputi : tabel-tabel pendukung untuk data master dan transaksi. </p></li>
+
 
</ol>
 
</ol>
  

Revisi per 11 Februari 2018 18.03

APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN PELANGGAN

PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1214472803
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN PELANGGAN

PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214472803
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


ABSTRAKSI

Pada saat ini banyak sekali perusahaan yang berada di dunia, mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. Dan bahkan adapula pula perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Hal ini disebabkan perusahaan yang tidak memahami apa sebenarnya yang penting untuk kemajuan perusahaan. Perusahaan tidak akan berdiri tanpa satu hal penting, yaitu konsumen. Karena konsumen merupakan nyawa bagi perusahaan itu sendiri. Sedikit kehilangan kepercayaan dari konsumen maka perusahaan tersebut harus siap mengalami kerugian besar bahkan bangkrut. Untuk itu perusahaan harus banyak berinovasi untuk terus mempertahankan kepercayaan konsumen. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan konsumen.. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan pelayanan prima. Karena dengan pelayanan prima konsumen akan merasa nyaman dan percaya dengan perusahaan tersebut. PT. Modernland Realty, Tbk merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang menggunakan pelayanan prima baik dari awal penjualan bahkan sampai selesainya proses. PT. Modernland Realty T.Bk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan property. Dimana penjualan tersebut meliputi rumah, kavling, ruko, dan apartemen. Dalam melakukan pelayanan prima, PT. Modernland Realty selalu melakukannya pada saat awal penjualan, pada saat serah terima, pada saat pembuatan Sertifikat hingga AJB. Dalam melakukan pelayanan khususnya dari awal penjualan dan serah terima unit, perusahaan masih banyak kendala yang dihadapi khususnya dalam menampung Saran / Komplain dari konsumen dan bahkan masih menggunakan cara manual dalam prosesnya. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah Aplikasi Mobile dimana aplikasi ini diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan semua kendala yang selama ini di alami oleh perusahaan. Aplikasi ini nantinya akan dibuat dengan menggunakan aplikasi UML (Unifield Modelling Language), Database menggunakan MySQL. .


Kata Kunci: UML, Sistem Informasi, Pelayanan prima

ABSTRACT

At this time many companies are in the world, ranging from small companies to large companies. And even the same company that went bankrupt. This is due to companies that do not understand what is really important for the company's progress. The company will not stand without one important thing, namely the consumer. Because the consumer is the life for the company itself. Little loss of trust from consumers then the company must be ready to lose big and even bankrupt. For that company must be much innovate to continue to maintain consumer confidence. Many ways that companies do to get and maintain consumer confidence .. One way to overcome this is to use excellent service. Because with the excellent service consumers will feel comfortable and trust with the company. PT. Modernland Realty, Tbk is one of the many companies that use excellent service from the beginning of sales even to the completion of the process. PT. Modernland Realty T.Bk is a company engaged in the sale of property. Where the sale includes houses, lots, shophouses, and apartments. In doing excellent service, PT. Modernland Realty always do it at the beginning of the sale, at the time of handover, at the time of making the Certificate to AJB. In doing the service especially from the beginning of the sales and handover of the unit, the company still faced many obstacles, especially in accommodating Suggestion / Complain from the consumer and even still using manual way in the process. Therefore, the authors create a Mobile Application where the application is expected to reduce and even eliminate all the obstacles that have been experienced by the company. This application will be created using UML (Unifield Modeling Language) application, Database using MySQL.


Keywords : UML, Information Systems, Excellent Service

KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan beribu - ribu berkat dan rahmat sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN PELANGGAN PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.

Tujuan dari pembuatan laporan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mendapat Gelar Sarjana Komputer di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Informatika.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan PT. Modernland Realty Tbk dalam membantu dan mengijinkan penulis untuk melakukan kegiatan obsevasi guna membuat Skipsi ini.

Tidak sampai di situ, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini, terutama kepada:

  1. Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM
  2. Direktur AMIK Raharja Informatika, Bapak Dr. PO. Abas Sunarya, M.Si.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua 1 Bidang Akademik.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi
  5. Bapak Suwarto, M.,Pd Selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini
  6. Bapak Oleh Soleh, S.Kom.M.M.S.I Selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
  7. Pimpinan dan seluruh staff PT. Modernland Realty, T.Bk yang telah membantu penulis dalam hal memberikan informasi dan data sebagai dasar Laporan Skripsi ini
  8. Orang Tua Penulis yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga penulis sehingga penulis mampu menyusun Laporan Skripsi ini.
  9. Dan semua pihak yang telah membantu penulis.

Penulis menyadari dalam laporan ini masih memiliki kekurangan baik dalam penulisan maupun bentuk laporan tersebut. Untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran guna menyempurnakan Laporan Skripsi.

Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya Mahasiswa STMIK dan AMIK RAHARJA INFORMATIKA.



Tangerang, 20 Januari 2018
TIOPANI DACHI
NIM. 1214472803

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pada era yang serba maju saat ini banyak perusahaan yang telah berdiri di seluruh dunia baik perusahaan jasa, dagang dan manufaktur. Banyak perusahaan - perusahaan saling berlomba - lomba untuk meningkatkan profit yang dapat menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Konsumen merupakan pemakai atau pengguna produk yang ditawarkan oleh setiap perusahaan tersebut. Maka konsumen merupakan nyawa bagi perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan berbagai cara atau pun berinovasi untuk dapat menarik dan mempertahankan konsumen karena konsumen memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk melakukan hal tersebut mulai dari memberikan produk dengan harga terjangkau, ataupun promo-promo yang memang sangat dibutuhkan oleh konsumen.

Salah satu contoh perusahaan adalah perusahaan jasa khususnya yang bergerak dibidang properti. Dimana perusahaan properti adalah perusahaan ataupun perorangan yang bergerak dalam bisnis property, dimana perusahaan tersebut menjadi pengembang atau dapat dikatakan pembangun serta pemasar properti itu sendiri baik merupakan perumahan skala besar maupun skala kecil (http://sujerevolution.blogspot.co.id). Perusahaan Properti terserbut salah satunya adalah perusahaan peroperti yang menawarkan produk khususnya rumah, ruko, dan apartemen. Perusahaan jasa yang bergerak dibidang properti merupakan perusahaan dengan keuntungan yang banyak. Untuk mendapatkan kuntungan tersebut perusahaan properti berlomba-lomba untuk mendapatkan banyak konsumen. Untuk menarik konsumen beberapa perusahaan properti memberikan banyak penawaran-penawaran produk baik penawaran besar- besaran maupun penawaran yang biasa saja. Sehingga konsumenpun tertarik untuk membeli produk properti yang ditawarkan perusahaan tersebut. Salah satunya adalah PT. Modernland Realty, Tbk.

PT. Modernland Realty, Tbk adalah salah satu perusahaan properti yang mengambangkan dan menjual produk seperti Rumah, Ruko Kaveling dan Apartemen. Adapun beberapa cabang PT. Modernland Realty Tbk yaitu Green Central Jakarta Barat, Jakarta Garden City Cakung, Modern Cikande, Modern Hill Pondok Cabe, Kota Modern di Tangerang dan masih banyak lagi. PT Modernland Realty Tbk dalam memasarkan produknya biasanya melaui banyak cara yaitu melalui Pameran, Brosur, Spanduk dengan mencantumkan beberapa penawaran salah satunya penawaran harga.

Tetapi apapun penawaran yang diberikan, tidak ada produk yang sempurna di mata konsumen. Adapun beberapa alasan dasar dikarenakan dari perusahaan itu sendiri maupun dari keinginan konsumen yang bertolak belakang dengan apa yang ditawarkan perusahaan. PT. Modernland Realty, Tbk terkadang melakukan kesalahan kecil maupun fatal yang dapat menimbulkan hasil yang tidak baik, mulai dari kerusakan, spesifikasi yang tidak sesuai, ataupun bahan yang digunakan tidak sesuai standar. Sehingga menimbulkan banyaknya kekecewaan dari para konsumen tersebut. Dalam mengungkapkan kekecewaannya konsumen tersebut melakukan komplain dengan cara memberikan keluhan dan saran atas produk yang tidak sesuai keinginan mereka. PT Modernland Realty Tbk memiliki cara tersendiri dalam menampung keluhan dan saran dari konsumen yaitu dengan mengisi Form Keluhan dan Saran. Terkadang form tertulis tersebut bisa terjadi kesalahan mulai penangkapan informasi yang tidak sinkron antara konsumen dengan marketing dan Customer Service, kurangnya koordinasi antar divisi terkait, dan cara pendistribusiannya yang juga terlalu lama, hal ini dikarenakan harus disetujui beberapa direksi terkait. dimana direksi terkait tersebut terkadang berada dibeberapa tempat, ada yang berada di Green Central Jakarta Barat, ada yang di Jakarta Garden City Cakung, ada pula yang di Modern Cikande. dimana lokasi tersebut sangat jauh dari Kota Modern yang berada di Tangerang. Hal ini menjadi tidak efektif dan efisien.

Dari latar belakang tersebut maka penulis pun ingin membuat membuat sebuah aplikasi yang dapat mencegah dan memperbaiki masalah tersebut yaitu “APLIKASI MOBILE CUSTOMER CARES SEBAGAI WADAH UNTUK MENAMPUNG KELUHAN DAN SARAN PELANGGAN PADA PT. MODERNLAND REALTY, Tbk.”



Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang masih harus di perbaiki adalah sebagai berikut:

  1. Dalam menampung Saran / Komplain dari konsumen perusahaan masih menggunakan sistem manual, Akibatnya membuat proses penyelesaian menjadi tidak efektif dan efisien,

  2. Masih kurangnya koordinasi antara beberapa divisi yang menangani Masih kurangnya koordinasi antara beberapa divisi yang menangani Saran / Komplain dari konsumen, dari konsumen,

  3. Informasi yang ditangkap dari konsumen terkadang tidak sesuai dengan apa yang ditulis oleh bagian marketing dan customer service,

  4. Untuk mendapatkan persetujuan dalam menyelesaikan Saran / Komplain masih terkendala waktu dikarenakan jarak atasan masing-masing divisi yang sering tidak ada ditempat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis merumuskan beberapa permasalahan yang selama ini dihadapi oleh PT. Modernland Realty, Tbk :

  1. Bagaimanakah sistem yang selama ini berjalan di PT Modernland Realty dalam menampung keluhan dan saran konsumen?

  2. Bagaimana cara merancang Sistem / Aplikasi customer care yang mengadopsi customer service dan marketing berbasis mobile pada PT. Modernland Realty, Tbk?

  3. Bagaimana metode testing yang di gunakan untuk mengetahui bahwa aplikasi mobile dapat berjalan dengan baik?

Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul yang telah ditetapkan penulis, maka penulis menetapkan apa yang akan menjadi pembatas masalah. Dengan ini penulis hanya melakukan penelitian hanya di beberapa bagian terkait yaitu:

  1. Marketing, dibagian ini akan diteliti adalah bagaimana cara menampung keluhan dan saran antara Sales In House dan Konsumen pada saat penjualan produk modern baik Rumah, Ruko dan Apartemen yang tidak sesuai spesifikasi.

  2. Customer Service untuk mengetahui apa saja masalah dan kendala yang dimiliki Customer Service dalam menampung keluhan dan saran dari konsumen apabila Rumah, Ruko dan Apartemen mengalami kerusakan skala kecil atau besar pada saat serah terima unit Rumah, Ruko dan Apartemen. Serta pada saat PT. Modernland mengalami keterlambatan serah terima dari tanggal perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

  3. Item yang diteliti adalah Rumah, Ruko, Kaveling dan Apartemen.

Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan Penulisan

Dalam melakukan penulisan Laporan Skripsi ini penulis mempunyai tujuan yang dimaksudkan untuk dapat memberikan sesuatu dampak yang positif bagi perusahaan. Berikut adalah tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Individu adalah Untuk mengetahui bagaimana sistem yang berjalan selama ini dalam menampung keluhan dan saran dari konsumen

  2. Tujuan Fungsional adalah Untuk mengetahui tingkat waktu yang diperlukan sistem informasi yang berjalan saat ini dalam pengambilan keputusan untuk menangani keluhan dan saran dari konsumen pada PT Modernland Realty Tbk.

  3. Tujuan Operational adalah Merancang sebuah aplikasi yang terkomputerisasi sebagai solusi untuk pemecahan masalah yang ada dalam menampung Keluhan dan Saran dari konsumen pada PT Modernland Realty Tbk.

Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan Laporan Skripsi ini, tidak hanya bagi penulis tapi juga dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan bagi perusahaan. Berikut adalah manfaat dari penulisan laporan ini:

  1. Bagi Penulis: Dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dapat mengimplementasikan semua yang telah didapat selama kuliah ke perusahaan dan 6yst memberikan 6ystem yang dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan.

  2. Bagi Perusahaan: Dengan Laporan Skripsi ini diharapkan agar aplikasi mobile ini nantinya dapat membuat perubahan di perusahaan sehingga perusahaan memiliki cara yang efektif dan eifisien dalam menampung keluhan dan saran dari konsumen.

  3. Bagi Pembaca: Dengan Laporan Skripsi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pembaca sebagai bahan untuk membuat Laporan Skripsi yang lebih sempurna sehingga dapat mempermudah pembaca untuk membuat laporan.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan informasi dan data dalam membuat Laporan Skripsi maka penulis melakukan beberapa metodologi baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut adalah metode yang diterapkan oleh penulis:

Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Salah satu cara untuk mendapatkan data dan informasi adalah melalui pengamatan atau yang sering dikenal dengan observasi. Observasi merupakan proses mengamati secara langsung baik dengan terjun langsung maupun dengan hanya melihatnya. Observasi akan dilakukan dengan cara adalah sebagai berikut:

  1. Bekerja langsung di dalam bagian marketing divisi sales administration dan customer service,

  2. Mempelajari secara langsung bagaimana prosedur yang telah berjalan selama ini,

  3. Mempelajari sistem penjualan yang telah berjalan.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah cara yang dilakukan penulis untuk menyusun Laporan Skripsi ini karena dengan melakukan wawancara berarti penulis langsung berinteraksi dengan narasumber. Berikut adalah narasumber yang akan diwawancarai penulis sebagai sumber penulisan Laporan Skripsi adalah:

  1. Elita Rikawati (Customer Service Office)

  2. Philona Afriyanti (Customer Service Office)

  3. Way Kiki Febrianto (Customer Service Lapangan)

  4. Sakti Maulana (Customer Service Lapangan)

  5. Arul Harrith, Amd (Customer Service Office)

  6. Elly Susanto (Sales Administration)

  7. Shiska Rostika (Sales Administration)

  8. Eva Suryani (Sales In House)

  9. Akmalia (Sales In House)

  10. Lovi Lolo (Sales In House)

c. Metode Studi Kepustakaan

Metode ini merupakan salah satu cara pengumpulan informasi data yang dibutuhkan dalam perancangan sistem dengan cara membaca dan mempelajari buku- buku yang ada dan berkaitan dengan objek penelitian.

Metode Analisa

Setelah pengumpulan data dengan melakukan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan hasil akhir yang lebih bermanfaat. Dalam melakukan analisa sistem terdapat beberapa cara salah satunya adalah Analisa CSF (Critical Success Faktor). Dalam membuat analisa sistem aplikasi mobile dalam menampung saran dan keluhan dari konsumen Pada PT Moderland Realty Tbk penulis menggunakan metode analisa Analisa CSF (Critical Success Faktor).

Analisa CSF (Critical Success Faktor) digunakan untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Selain itu dalam menganalisa system penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

Kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan draft final elisitasi.

Metode Rancangan

Aplikasi Mobile Customer Cares sebagai Wadah untuk Menampung Keluhan dan Saran Pelanggan pada PT. Modernland Realty, Tbk. menggunakan beberapa software dalam perancangannya, antara lain:

  1. Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram.

  2. PHP, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai.

  3. XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.

  4. MySQL, merupakan database yang akan digunakan

  5. Adobe Dreamweaver, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Metode Testing

Dalam melakukan pengujian terhadap sistem yang akan dirancang, maka penulis menggunakan metode blackbox testing, dikarenakan metode ini berfungsi untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan Laporan Skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi penulisan Laporan Skripsi ini menjadi beberapa sub bab dimana masing-masing Bab saling berkaitan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Dan sistematika penyampaiannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metodologi Penulisan, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam Bab ini menjelaskan tentang teori - teori yang berupa pengertian dan defenisi berdasarkan dari kutipan atau sumber - sumber baik dari buku maupun internet yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam Bab ini menjelaskan tentang informasi berdirinya perusahaan PT. Modernland Realty, Tbk, Struktur Organisasinya, permasalahan serta pemecahan masalah dan akan membahas penjelasan mengenai sistem yang selama ini berjalan. Analisa sistem yang berjalan akan menggunakan sistem CSF.

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai rancangan aplikasi mobile yang diusulkan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang terdiri Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequance dan Class Diagram, dan software Visual Paradigm, rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi hasil rancangan sistem yang diusulkan, uraian dari rancangan sistem ini diharapkan berjalan menjadi lebih sistematis.

BAB V PENUTUP

Dalam Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari permasalahan yang ada di perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Defenisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Untuk memahami apa sebenarnya sebuah sistem maka akan dijelaskan defenisi dari sistem tersebut.

Pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut (Hanif Al Fatta, 2015: 3):
a. Pengertian sistem menurut Mudick dan Ross (1993), Mendefenisikan sistem adalah sebuah perangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk satu tujuan bersama,
b. Pengertian sistem menurut Kamus Webster’s Unbriged, Mendefenisikan sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi,
c. Pengertian Sistem menurut Scott (1996), Mendefenisikan sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
d. Pengertian Sistem menurut MC. Leod (1995), Mendefenisikan sistem sebagai sekelompok elemen- elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
e. Pengertian Sistem menurut Gapspert, Mendefenisikan sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan terdiri dari unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama,

Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satusama lain.

Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem yang lainnya adalah sebagai berikut (Hanif Al Fatta, 2015: 5):
a. Batasan (Boundary): Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di dalam sistem,
b. Lingkungan (Environment): Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem,
c. Masukan (Input): Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem,
d. Keluaran (Output): Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem,
e. Komponen (Component): Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output) komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem,
f. Penghubung (Interface): Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
g. Penyimpanan (Storage): Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2012: 22), sebuah system memiliki kedelapan klasifikasi sistem, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem Abstrak (abstract system): adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
b. Sistem Fisik (Physical System): adalah system yang ada secara fisik. (sistem computer, sistem akuntansi, sistem produksi dan masih banyak lagi)
c. Sistem alamiah: adalah system yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem tata surya, dan masih banyak lagi).
d. Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (human-machine system). Contoh: Sistem Informasi.
e. Sistem tertentu (deterministic system): adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem yang diramalkan. Contoh: sistem komputer.
f. Sistem tak tertentu (probabilistic system): adalah system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
g. Sistem Tertutup (Close System): adalah yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan system luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar –benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup).
h. Sistem Terbuka: adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem sederhana dan sistem kompleks.

Konsep Dasar Informasi

Defenisi Informasi

Setiap hari kita selalu mendengarkan informasi. Informasi ini dapat kita peroleh baik di media cetak (koran, majalah, buku) maupun media elektronik (internet, televisi, radio). Namun tidak sedikit kita memperoleh infomasi yang benar apa adanya. Namun tidak sedikit kita memperoleh juga infornasi yang salah. Dalam hal ini kita sebagai penikmat informasi perlu lebih cerdas dan bijak di dalam memilah informasi yang diperoleh. Lalu apa sebenarnya pengertian dari informasi tersebut?

Defenisi Informasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

  1. Menurut Jogiyanto Hm (1999: 692), Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan.

  2. Menurut George H Bodnar (2001: 1), Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.

  3. Menurut Abdul Kadir (2002: 31); dan McFadden dkk (1999), Informasi adalah data yang diolah sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

  4. Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

  5. Menurut Lani Sidharta (1995: 28), Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.

Maka dapat disimpulkan bahwa Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Proses pengolahan ini memerlukan teknologi. Berbicara mengenai teknologi memang tidak harus selalu berkaitan dengan komputer, namum komputer merupakan salah satu bentuk teknologi (I Putu Agus Eka Pratama, 2014: 8).

Siklus Informasi

Secara umum Informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan. Informasi bersumber dari data, dimana data merupakan bentuk yang masih mentah yang akan diolah menjadi informasi. Berikut adalah siklus informasi terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.2.2 Siklus Informasi (Tata Sutabari, S.Kom, MM, 2005:21)



Kualitas Informasi

Kualitas inforamsi ditentukan oleh beberapa factor. Berikut adalah factor-faktornya yaitu (Dharma Oetomo, 2002: 16-17):
a. Keakuratan: Informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak menyesatkan.
b. Kesempurnaan: Informasi disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan dan pengubahan.
c. Tepat Waktu: Informasi harus disajikan tepat waktu, karena menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.
d. Relevansi: Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
e. Mudah dan murah: Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2009: 157), “Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya”. Jika suatu informasi manfaatnya lebih efektif dari biaya mendapatkannya maka informasi ini dapat dikatakan bernilai. Oleh karena itu, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukkan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit di peroleh.

  2. Sifatnya luas dan kelengkapannya
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan.

  5. Ketepatan waktu
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibilitas
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat dibuktikan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.keakuratan informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  9. Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat diukur
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Defenisi Sistem Informasi

Berdasarkan defenisi mengenai sistem dan informasi yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dinyatakan bahwa sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Bagian utama tersebut adalah Perangkat Lunak (Software), Perangkat Keras (Hardware), Infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah system yang dapat mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks. Bukan hanya komputer saja yang bekerja namun juga manusia (I Putu Agus Eka Pratama, 2014: 10).

Berikut adalah defenisi dari sistem informasi berdasarkan pendapat para ahli:

  1. Menurut Lani Sidharta (1995:11), Sistem Informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen- komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi untuk pemakai.

  2. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM, (1999:11), Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

  3. Menurut Gordon B. Davis (1991: 91), Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.

  4. Menurut Reynolds dan Stair (2010: 4) menjelaskan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dimana komponen tersebut mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan menyebarkan data dan informasi serta menyediakan mekanisme timbal balik sedemikian rupa untuk memenuhi suatu tujuan.

  5. Menurut Hall (2011: 780), berpendapat bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur-prosedur yang sah dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan disalurkan kepada pengguna.

  6. Menurut International Journal of Innovatioan in Bussiness, yang disusun oleh Ultan Sharkey dan Thomas Acton (2013), Menjelaskan “Information System (IS) Include hardware and software, people and procedures, policies and processes whick are involved with the collection, storage, transformation and retrieval of data and information”

  7. Menurut Jugiyanto, 2005: 11, Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

Dari pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa Sistem Informasi adalah sebuah prosedur yang didalamnya terdapat berbagai data yang kemudian diolah menjadi informasi sehingga dapat berguna untuk pemakai sistem informasi tersebut.

Komponen-Komponen pada Sistem Informasi

Menurut Sarma Fuad di dalam papernya berjudul Information System Defenition and Component, disebutkan adanya komponen-komponen di dalam sebuah sistem informasi. Sebuah sistem informasi memiliki sejumlah komponen di dalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungssi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satusama lain. Keterkaitan ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem informasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengembang sistem informasi bersangkutan.

Berikut ke tujuh komponen tersebut berserta dengan penjelasannya masing-masing (I Putu Agus Eka Pratama, 2014:15):

  1. Input ( Masukan )
    Komponen Input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

  2. Output ( Keluaran )
    Komponen Output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah diinputkan sebelumnya.

  3. Software ( Perangkat Lunak )
    Komponen Software (Perangkat Lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

  4. Hardware ( Perangkat Keras )
    Komponen Hardware (Perangkat Keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun komputer klien.

  5. Database ( Basis Data )
    Mengingat bahwa sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu maupun beberapa data yang diinputkan dan diolah, maka tentu diperoleh sebuah aplikasi untuk penyimpanan, mengolah, dan menyajikan data dan informasi tersebut secara komputerisasi.

  6. Kontrol dan Prosedur Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya. Sedangkan komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

  7. Teknologi dan Jaringan Komputer
    Komponen terakhir adalah Teknologi dan Jaringan Komputer yang memegang peranan penting untuk sebuah system informasi. Komponen yang mengatur Software, Hardware, Database, Kontrol dan Prosedur, Input dan Output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik.

UML ( Unfield Modelling Language )

Defenisi UML ( Unfield Modelling Language )

UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu proses yang handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan Bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005: 17).

Modelling UML (Unfield Modelling Language)

Berikut adalah beberapa model Unfield Modelling Language (Munawar, 2005: 64):

  1. 2"> Use Case dan Use Case Diagram: adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna

  2. State Machine Diagram: menyediakan variasi symbol dan sejumlah ide untuk pemodelan.

  3. Sequance Diagram: digunakan untuk menggambarkan perilaku sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan jumlah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini didalam use case.

  4. Collaboration Diagram: adalah perluasan dari obyek diagram. Diagram ini menunjukkan message-message obyek yang dikirimkan satusama lain.

  5. Activity Diagram: adalah teknik nuntuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.

  6. Component Diagram: adalah bagian fisik dari sebuah sistem, karena menetap dikomputer, bukan dibenak para analis.

  7. Deployment Diagram: Menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware.

  8. Object Diagram: adalah gambaran obyek-obyek secara ringkas disebuah sistem pada suatu waktu. Diagram ini sering disebut sebagai instance diagram karena menunjukkan instance-instance dari class.

  9. Communication Diagram: adalah sejenis dengan dengan diagram interaksi, yang lebih menekankan pada link data diantara bermacam-macam participant pada interkasi tersebut.

  10. Composite Structure Diagram: adalah diagram yang memiliki kemampuan untuk mendekompose secara hirarkis sebuah class ke sebuah struktur internal.

  11. Interaction Overview Diagram: adalah pencangkokan secara bersama antara activity diagram dengan sequence diagram.

  12. Timing Diagram: adalah bentuk lain dari interaction diagram, dimana fokus utamanya lebih ke waktu.

Pengertian Database

Defenisi Database

Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 2009: 46)

Dari definisi diatas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut:
a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database)
b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut, simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sitem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.
c. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management System). Menurut Jurnal International yang berjudul “Database Management System”, R G Healey, Menyatakan bahwa “Database Management Systems (DBMS) are an Intergrated and crucial component of most successful GIS”. Yang artinya Sistem Managemen Database (DBMS) adalah komponen terpadu dan penting dalam GIS.

Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam database diantara lain (Jurnal CCIT. 2009: 307):
a. Basis data (Database) adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
b. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.
c. Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain:

  1. <p style="line-height: 2">Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja. </p>
  2. <p style="line-height: 2">Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.

    </li>
  3. Table referensi meliputi : tabel-tabel pendukung untuk data master dan transaksi.

  4. </ol>


    d. Tabel adalah tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.


    e. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.


    f. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field.

    </p>

TEORI KHUSUS

Pengertian Aplikasi Android

Defenisi Aplikasi

Aplikasi berasal dari kata Application yang artinya Penerapan, Penggunaan, Lamaran (Aris Setiawan, 2013: 33). Aplikasi juga bisa diartikan sebagai pemograman atau penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. (Noviansyah, 2008: 56)

Aplikasi software yang dirancang untuk suatu tugas khusus dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Aplikasi Software Spesialis, Program dengan dokumentasi tergabung yang drancang untuk menjalankan tugas tertentu.
b. Aplikasi software, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalajh tertentu.

Defenisi Android

Berikut adalah beberapa para ahli mengenai pengertian tentang Android:

  1. Menurut (Nazruddin Safaat H, 2014: 1): Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

  2. Menurut International Journal of Multimedia and Ubiquitoue Engineering Vol. 9 No. 4, yang disusun oleh Li Ma, Lei Gu dan Ji Wang (2014) mendefenisikan “Android app will be shipped with a set of core application including client, SMS Program, calendar, maps, browser, contacts and others.”

Kesimpulannya adalah Android adalah sebuah sistem operasi yang didalamnya terdiri dari beberapa aplikasi yang saling berinteraksi satusama lain.

Android menyediakan plaform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel/smartphone. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia (Nazruddin Safaat H, 2014: 1).

Menurut International Journal of Computer Sciences Issues, Vol. 10, Issue 2 No. 2, yang disusun oleh Yi-Jen Mon (2013) menjelaskan bahwa “Android Application is Developed by software development kits (SDK). It is combined of the following tools: JDK (Java Development Kits), Eclipse, ADT (Android Developmnet Tools), Android SDK, and Linux Kemel.”

Arsitectur Android

Secara garis besar Arsitectur android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut (Nazruddin Safaat H, 2014: 6):
a. Application dan Widgets: layer dimana kita berhubungan dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut.
b. Application Framework: Layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di system operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content providers yang berupa sms dan panggilan telepon.
c. Libraries: Layer dimana fitut-fitur android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya.
d. Android Run Time: Layer yang membuat aplikasi android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux
e. Linux Kernel: Layer dimana inti dari operasi sistem dari Android itu berada.

Berikut adalah Gambar dari Arsitectur Android (Jurnal International: Li Ma, Lei Gu, and Ji Wang, “Research And Development Of Mobile Application For Android Platform”, 2014, Page: 188) adalah sebagai Berikut:

Gambar 2.6.3.1 Arsitektur Android



Pengertian Perusahaan

Defenisi Perusahaan

Istilah perusahaan untuk pertama kalinya terdapat di dalam pasal 6 KUH Dagang yang mengatur mengenai penyelenggaraan pencatatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang yang menjalankan perusahaan. meskipun demikian, KUH Dagang tidak memuat penafsiran otentik mengenai arti perusahaan (Chidir Ali, 1987:79). Mengenai defenisi perusahaan dapat kita temukan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Namun sebelum membahas pengertian perusahaan menurut Undang- Undang Wajib Daftar Perusahaan, terlebih dahulu akan diuraikan pengertian perusahaan menurut para ahli hukum:

  1. Menurut Molengraaff (Abdulkadir Muhammad, 2002: 7), Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukn secara terus menerus, bertindak ke luar untuk memperoleh penghasilan, dengan cara memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.

  2. Menurut Polak (Chidir Ali, Op. Cit: 105), suatu usaha dapat dimasukkan dalam pengertian perusahaan harus mengadakan pembukuan, yaitu perhitungan mengenai laba dan rugi.

  3. Menurut Komar Andasasmita (Ibid: 106-107), perusahaan adalah mereka yang secara teratur berkesinambungan dan terbuka bertindak dalam kualitas tertentu (pasti) mencapai atau memperoleh keuntungan bagi diri mereka.

  4. Perusahaan Menurut Ketentuan Pasal 1 huruf b UU Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah sebuah lembaga atau organisasi yang memiliki sebuah tujuan bersama untuk mendapatkan keuntungan.


Pengertian Komunikasi

Defenisi Komunikasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa sesungguhnya sebagian besar aktifitas manusia sehari-hari melibatkan komunikasi. Tapi sebenarnya apa pengertian komunikasi tersebut. Istilah komunikasi mempunyai banyak arti bisa dikatakan sebagai media pengirim informasi seperti Telepon, televisi dan masih banyak lagi. Tapi sebenarnya kalua ditelusuri komunikasi tersebut berasal dari Bahasa Latin Communis, yang berarti sama (Common).

Pengertian dari komunikasi banyak sekali diartikan oleh beberapa ahli namun ada 3 unsur utama yaitu (Dra. Euis Winarti, 2012: 65):
a. Komunikasi dipandang sebagai suatu proses yang artinya komunikasi merupakan serangkaian tahapan.
b. Pengiriman informasi, arti dan pengertian yang artinya komunikasi tidak hanya diinformasikan tapi harus diterima dan dimengerti.
c. Mencakup aspek manusia dan bukan manusia. Yang artinya aspek manusia adalah interaksi antar manusia sebagai pihak pengirim dan penerima. Sedangkan bukan manusia artinya interaksi antar manusia dengan elektronik, mesin, tanaman dan binatang.

Elemen Komunikasi dan Tipe-Tipe Komunikasi

Berikut merupakan elemen proses komunikasi adalah sebagai berikut (Dra. Euis Winarti, M.M., 2012: 67):

  1. <p style="line-height: 2"> Sumber (source): Artinya Pihak yang mencetuskan atau menyampaikan informasi, </p>
  2. <p style="line-height: 2"> Pesan (Message): Artinya berupa rangsang verbal atau non verbal, biasanya dihubungkan sesuatu makna yang dipahami. Seperti kata-kata, gerakan, tanda-tanda dan lain- lain,

    </li>
  3. Sarana (channel): Artinya saran yang dipakai untuk menyampaikan pesan,

  4. Penerima (receiver): Artinya pihak yang menerima informasi dari sumber.

  5. Umpan balik (feedback): Artinya pesan yang berupa respon atau komentar atas pesan yang diterima,

  6. Gangguan (Noise): artinya segala sesuatu hambatan penyampaian atau kelancaran jalannya proses informasi,

  7. Context: merupakan kondisi (dimensi) pisik, social ataupun psigologikal yang berpengaruh terhadap jalannya proses komunikasi.

  8. </ol>

    Sedangkan berikut merupakan tipe tipe dari komunikasi adalah sebagai berikut:

    1. Komunkasi Intrapersonal: Komunkasi terhadap diri sendiri ketika sedang memikirkan sesuatu contohnya pada saat kita akan mengambil suatu keputusan, sembahyang, semedi dan lain-lain,

    2. Komunikasi Interpersonal: Komunikasi antar 2 orang atau kelompok kecil. Komunikasi ini dapat bersifat formal maupun informal,

    3. Komunikasi Environmental (Lingkungan): Komunikasi ini terjadi antar manusia dengan lingkunga disekitarnya contohnya: suara, gerakan, aroma dan sebagainya,

    4. Komunikasi Public: Komunikasi antara seseorang dengan khalayak contohnya pada saat seseorang sedang berpidato.

    Pengertian Kualitas

    Defenisi Kualitas

    Sehari-hari kita sering mendengar orang mendiskusikan tentang kualitas. Dimana saja mulai dari kualitas pelayanan, kualitas produk baik dari perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur.

    Bahkan dalam International Journal of Academic Research in Bussiness and Social Science yang disusun oleh Biljana Angelova dan Jusuf Zekiri berpendapat “Service Quality and Customer satisfaction are very important concepts that companies must understand if they want to remain competitive and grow.” Yang artinya kualitas pelayanan dan pelanggan adalag konsep yang sangat penting yang harus dipahami oleh perusahaan apabila mereka ingin tetap kompetitif dan maju.

    Tapi sebenarnya apa arti dari kualitas tersebut khususnya kualitas jasa (Service Quality). Pengukuran kualitas bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu internal dan eksternal. Kualitas berdasarkan perspektif internal bisa diartikan sebagai Zero Defect (“doing it right thr first time” atau kesesuaian dengan persyaratan), sedangkan perspektif eksternal memahami kualitas berdasarkan presepsi pelanggan, ekspetasi pelanggan, kepuasan pelanggan, sikap pelanggan dan customer delight (Sachdev & Verma, 2004).

    Pengukuran kualitas jasa memiliki 2 kerangka definisional utama: performance-based framework (menetapkan perceived performance, tanpa referensi pembanding apapun, sebagai konsep perceived quality) dan standard_based framework (konseptualitas Perceived quality relative atau komparatif, artinya kinerja dibandingkan dengan norma atau standar tertentu) (Teas & DeCarlo, 2004)

    Menurut Goetsch & Davis (2010) mendefenisikan kualitas sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Dengan demikian kualitas bisa mencakup berbagai faktor terkait lokasi, biaya, status akreditasi, jumlah dan kualifikasi staff, reputasi, dan arena bermain (Fandy Tjiptono, Ph.D dan Gregorius Chandra, 2016: 112).

    Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah sebuah nilai terhadap suatu objek, jasa sehingga membuat objek , jasa tersebut menjadi lebih bermanfaat.

    Perpektif Kualitas

    Menurut Gavin (1988), Perspektif bisa dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu (Fandy Tjiptono, Ph.D dan Gregorius Chandra, 2016: 114):

    1. Transcendentak Approach artinya kualitas dipandang sebagai innate excellence yaitu sesuatu yang bisa dirasakan atau diketahui, namum sukar didefenisikan, dirumuskan atau dioperasionalisasikan,

    2. Product Based Approach artinya kuaitas merupakan karakteristik atau atribut objektif yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur,

    3. User Based Approach artinya kualitas tergantung pada orang yang menilainya atau melihatnya langsung sehingga apabila seseorang sudah mengatakan produk tersebut bagus maka kualitas produk tersebut pun jadi memiliki kualitas yang tinggi,

    4. Manufacturing Based Approach artinya perspektif ini bersifat supply based dan lebih berfokus pada praktik perekayasaan dan pemanifakturan serta mendefenisikan kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan persyaratan,

    5. Value Based Approach artinya kualitas dari aspek nilai dan harga. Perspektif ini bersifat relative artinya apabila produk berkualitas tinggi belum tentu bernilai begitupun sebaliknya.

    Pengertian Pemasaran (Marketing)

    Defenisi Pemasaran (Marketing)

    Pemasaran (marketing) adalah kegiatan kelangsungan aliran barang atau jasa dari produsen kepada konsumen atau pengguna (Activities directing the flow of goods and services from producer to consumer or user).

    <p style="line-height: 2">Menurut Philip Kotler mendefenisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka dibutuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mentukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (PO Abas Sunarya, Sudaryono dan Asep Saefullah, 2011: 225). </p>

    Hal-hal yang perlu pada Kegiatan Pemasaran

    <p style="line-height: 2">Ada berbagai hal harus dilakukan pada kegiatan pemasaran, yaitu sebagai berikut (PO Abas Sunarya, Sudaryono dan Asep Saefullah, 2011: 226):
    a. Analisis Pasar: adalah suatu proses penilaian yang meliputi segmentasi pasar, riset pemasaran dan peramalan penjualan produk.

    b. Bauran Pemasaran: adalah kombinasi produk, harga, promosi, kegiatan distribusi dan orang (person). </p>


    Pengertian Pelanggan

    Defenisi Pelanggan

    <p style="line-height: 2">Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu yang akan memberikan pengaruh pada performa kita atau perusahaan manajemen. Maine dkk (Nasition, 2004:101) memberikan beberapa definisi tentang pelanggan yaitu: </p>
    1. <p style="line-height: 2"> Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung padanya</p>
    2. <p style="line-height: 2"> Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada apa keinginannya

      </li>
    3. Tidak ada seorangpun yang pernah menang beradu argumentasi dengan pelanggan

    4. Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dihapuskan.

    5. </ol>

      Maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah orang yang menjadi penting bagi setiap dunia usaha sehingga setiap dunia usaha harus melakukan pelanggan dengan baik untuk dapat mengembangkan setiap usaha mereka.

      Jenis-Jenis Pelanggan

      Pelanggan Menurut Nasution (2004:102) pada dasarnya, dikenal tiga jenis golongan dalam sistem kualitas modern, yaitu:

      1. Pelanggan Internal Adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan (atau perusahaan) kita,

      2. Pelanggan Antara Adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk,

      3. Pelanggan Eksternal Adalah pembeli atau pemakai akhir produk, yang sering disebut dengan pelanggan nyata. Pelanggan eksternal merupakan orang yang membayar untuk mengguneken produk yang dihasilkan.


      Pengertian Analisa CSF (Crictical Success Factors)

      Defenisi CSF (Crictical Success Factors)

      Menurut Turban (2011: 74) faktor-faktor kritis harus dipertimbangkan didalam mencapai tujuan organisasi yang disebut CSF. Faktor-faktor tersebut dapat berupa strategi maupun operasional dan diperoleh sebagian besar dari 3 sumber, yaitu factor organisasi, factor industry dan factor lingkungan.

      1. Status Access, adalah data atau laporan terkini dari status variabel kunci, dapat diakses kapan saja dengan menggunakan jaringan.

      2. Personalized Analysis, Eksekutif dapat memilih isi pada database dengan menggunakan alat pemrograman untuk memperoleh informasi.

      3. Exception Reporting, Karakteristik exceptioning report didasarkan atas konsep management by exception yang mengarahkan perhatian eksekutif kepada penyimpanan dari standar yang telah ditetapkan dengan membandingkan nkinerja yang dianggarkan dengan kinerja actual, sehingga eksekutif dapat mengetahui performance mana yang baik dan buruk.

      4. Use of colors and Audio, Data yang kritikal dapat dilaporkan tidak hanya secara angka tanpa dapat juga menggunakan warna, contoh warna hijau untuk bagus, kuning untuk peringatan, merah untuk bahaya. Beberapa sistem dilengkapi dengan suara untuk memberitahukan pengguna jika informasi terbaru tiba.

      5. Navigation of information, Merupakan kemampuan yang menijinkan sejumlah besar data dijelajah/diselidiki secara mudah dan cepat.

      6. Communication, Eksekutif membutuhkan komunikasi dengan lain, komunikasi ini dapat dilakukan dengan menggunakanj email, pengiriman laporan yang ditujukan kepada seseorang, panggilan untuk sebuah rapat maupun komentar dalam bentuk berita organisasi diinternet.


      Pengertian Black Box Testing

      Defenisi Black Box Testing

      Menurut Budiman (2012: 4), berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data ujidibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

      Berbeda dengan white Box, Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

      Uji coba Black Box bukan merupakan alternatif dari uji coba white Box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white Box. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

      Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:
      a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
      b. Kesalahan interface
      c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
      d. Kesalahan performa
      e. kesalahan inisialisasi dan terminasi

      Tidak seperti metode white Box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:
      a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
      b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
      c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
      d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

      Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:
      a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
      b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
      c. Menentukan output untuk suatu jenis input.
      d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
      e. Melakukan pengujian.
      f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
      g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

      Metode Pengujian Dalam Black Box Testing

      Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya (Budiman, 2012: 6):
      a. Equivalence Partioning: Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
      b. Boundary Value Analysis: Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
      c. Cause-Effect Graphing Techniques: merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

      1. <p style="line-height: 2"> Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing. </p>
      2. <p style="line-height: 2"> Pembuatan grafik Causes-Effect graph

        </li>
      3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

      4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

      5. </ol>


        d. Comparison Testing: Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to- back Testing.
        e. Sample and Robustness Testing

        1. Sample Testing: Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

        2. Robustness Testing: Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.


        f. Behavior Testing dan Performance Testing

        1. Behavior Testing: Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

        2. Performance Testing: Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.


        g. Requirement Testing: Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

        1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

        2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix


        h. Endurance Testing: melibatkan kasus uji yang diulang- ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

        </p>

      Pengertian Elisitasi

      Defenisi Elisitasi

      Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diingunkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Suryo Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja 2010 : 302)

      1. Elisitasi Tahap I


      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Elisitasi Tahap II


      4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari Elisitasi Tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan system yang penting dan harus ada pada system baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
        a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan, tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan system, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        b. “D” pada MDI itu artinya Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan system, akan membuat system tersebut lebih sempurna.
        c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, dan merupakan dari luar sistem.

      5. Elisitasi Tahap III


      6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
        a. T artinya technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
        b. O artinya Operation, maksudnya bagaimana tata cara pengunaan requirement tersebut dalam system yang akan dikembangkan.
        c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
        a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
        b. Midlle (M): mampu unruk dikerjakan
        c. Low (L): Mudah untuk dikerjakan
        d. Final draft elisisitasi


      7. Final Draft Elisitasi


      8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.

      Pengertian Saran

      Defenisi Saran

      Saran merupakan sebuah pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Dimana biasanya saran merupakan bagian dari karya ilmiah.

      Dalam menulis sebuah saran perlu memperhatikan hal- hal berikut yaitu (Fatin, Mahabbatul Camalia, Yuniar Bestiana, S.Pd, Machis Achyani, S.Pd, 2015: 320):
      a. Menggunakan Bahasa yang efektif agar mudah di terima oleh pembaca
      b. Menggunakan Bahasa yang santun dan tidak bersifat memaksa
      c. Memberikan saran sesuai topik
      d. Memberika usul-usul yang positif dan bersifat membangun


      Pengertian Keluhan

      Defenisi Keluhan

      Bagi banyak orang, istilah keluhan / complain atau pengaduan identik dengan sebuah kritik dan ancaman yang menyudutkan. Keluhan atau complain berasal dari Bahasa Latin yaitu “Plangere” yang artinya memukul dan ditujukan pada bagian dada seseorang. Dapat diartikan sebuah penderitaan yang mengganggu dan membuat tidak nyaman. Keluhan / complain merupakan sebuah harapan yang belum terpenuhi. (Barlow & Moller, 1996). Keluhan / complain pelayanan adalah ekspresi perasaan ketidakpuasan atas standar pelayanan, tindakan atau tiadanya tindakan apparat pelayanan yang berpengaruh kepada para pelanggan.

      Jenis-Jenis Keluhan

      Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Keluhan / complain merupakan sebuah harapan yang belum terpenuhi. (Barlow & Moller, 1996). Maka Jenis-Jenis Keluhan menurut Norwel (2005: 27) adalah sebagai berikut:
      a. Mechanical Complaints: Jenis keluhan yang disebabkan oleh kesalahan yang terjadi pada perlengkapan.
      b. Atitudinal Complaints: Jenis keluhan yang disebabkan karena staff atau karyawan mempunyai sikap yang buruk dalam melayani pelanggan.
      c. Service-Related Complaints: Jenis Keluhan yang disebabkan oleh buruknya pelayanan yang diberikan perusahaan.
      d. Unusual Complaints: Pelanggan juga dapat melakukan keluhan karena tidak adanya ruangan khusus bagi yang tidak merokok atau karena suasana yang tidak nyaman.

      Literature Review

      Konsep Dasar Literature Review

      Defenisi Literature Review

      Menurut Suryo dkk (2010: 86), mendefenisikan literature Review adalah identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya, sedangkan Conny R. Semiawan (2010: 14) mendefenisikan literature review atau tinjauan pustaka adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.

      Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa literature adalah kesetaraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang dikerjakan sebelumnya, sehingga dalam literature dapat sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya penelitian yang diangkat penulis saat ini adalah literature review merupakan suatu survey.

      Literature Review

      1. Penelitian ini dilakukan oleh Hani Pratiwi-STMIK Raharja Tangerang (2010) Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Iuran Pengelolaan Kebersihan dan Keamanan Lingkungan IPKL pada PT. Modernland Realty Tbk”. Penelitian ini dilakukan dengan maksud membantu dan menyelesaikan masalah perusahaan dalam proses permbayaran Iuran Kebersihan dan Keamanan Lingkungan yang masih menggunakan Miscrosoft Excel dimana perhitungan masih seringnya terjadi kekeliruan dalam perhitungan.

      2. Penelitian ini dilakukan oleh Linda Veronica-STMIK Raharja Tangerang (2015) Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang Berbasis Web pada PT. Asia Makmur Sejahtera Tangerang”. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan dalam hal penjualan dimana dalam melakukan penjualan masih menggunakan sistem manual.

      3. Jurnal ini dilakukan oleh Aris Setiawan-Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang (2013) Jurnal ini berjudul “Aplikasi Mobile Learning Untuk Persiapan Test of English For International Communication (TOEIC) Berbasis Android”. Pembuatan Jurnal ini bertujuan untung membantu karyawan dalam rangka untuk mempelajari tahap-tahap sebelum melakukan Test Of English for International Commmunication (TOEIC) karena dijurnal ini membantu karyawan memberikan pengarahan, sehingga Test TOEIC bisa diikuti dengan baik oleh karyawan.

      4. Penelitian ini dilakukan oleh Nurul Afriani-Universitas Indonesia Depok Juni (2012) Penelitian ini berjudul “Analisis Penanganan Keluhan Pelanggan oleh Instansi Pemasaran dan Humas Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Tahun 2012”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keluhan pelanggan yang ada di Rumah Sakit Fatmawati sehingga dan untuk mengetahui kendala dalam hal menangani keluhan tersebut. Sehingga pelanggan dapat menyampaikan keluhan dengan baik.

      5. Penelitian ini dilakukan oleh Ririn Najkha-STMIK Raharja Tangerang (2010) Penelitian ini berjudul “Analisa Sistem Informasi Penilaian TA/Skripsi dengan Menggunakan Bussiness Intelligence (PESSTA)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah system yang berjalan sudah beroperasi dengan baik sehingga bias dilakukannya pengembangan terhadap system tersebut.

      6. International Journal Of Multimedia and Ubiquitous Enginering Vol. 9 No. 4 yang disusun oleh Li Ma a b c, Lei Gu a b dan Ji Wang a b c
        a. Jiangsu Enginering Center Of Networking Monitoring, Nanjing University Of Information Science & Technology, Nanjing 210044
        b. School Of Computer & Software, Nanjing University Of Information Science & Technology, Nanjing 210044
        c. Key Laboratory of Meteorogical Disaster Of Ministry Of Education Nanjing University Of Information Science & Technology, Nanjing 210044
        Yang Berjudul “Research And Development Of Mobile Application For Android Platform”. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengembangan aplikasi mobile untuk platform Android

      7. International Journal Of Academic Research in Business and Social Sciences yang disusun oleh Biljana Angelova- Full Professor at Ss Cyril and Methodius University, Economic Institute, Prolet nr1, Skopje-Macedonia dan Jusud Zekiri- Assistant Professor at South East European University, Bussiness and Economics Faculty, Ilindenska nn, Tetovo-Macedonia, (2011) yang berjudul “Measuring Customer Satisfaction with Service Quality Using American Customer Satisfaction Model (ACSI MODEL)”. Jurnal ini bertujuan untuk mengukur Kepuasan pelanggan dengan kualitas layanan menggunakan Model ACSI yang artinya Model kepuasan pelanggan Ala Amerika.

      8. International Journal of Computer Sciences Issues, Vol. 10, Issue 2 No. 2, yang disusun oleh Yi-Jen Mon- Departement of Computer Science and Information Engineering, Taoyuan Innovation Institute of Technology Chung-Li, Taoyuan, 320, Taiwan, R.O.C, (2013). Jurnal ini berjudul “Android Based Java Programming for Mobile Phone LED Control.” Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui tentang Base Android Java Program untuk Mobile Phone LED Control.

      9. International Journal of Innovation in Business, yang disusun oleh Ultan Sharkey-National University of Ireland, Galway dan Thomas Acton- National University of Ireland, Galway (2013). Jurnal ini berjudul “Innovation in Information System from Transaction Processing to Expert System.” Jurnal ini bertujuan untuk berinovasi dalam menggunakan sistem informasi dari prosesk sistem pakar.

      10. International Journal, yang disusun oleh R G Healey. Jurnal ini berjudul “Database Management System.” Jurnal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang Database Management sistem.


      BAB III

      ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM USULAN

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan penulis pada PT Modernland Realty Tbk dalam menampung Saran dan Komplain, maka penulis mendapatkan beberapa kesimpulan, diantaranya:

      1. Dalam menampung Saran / Komplain dari konsumen perusahaan masih menggunakan form complain sehingga dalam menyelesaikannya harus melalui waktu yang lama dikarenakan letak dari masing masing atasan.
      2. Cara merancang Aplikasi Mobile nantinya berdasarkan dari prosedur- prosedur di bawah ini:

        Divisi Marketing:

        Konsumen Register Ke Aplikasi Mobile. Kemudian setelah melakukan register konsumen Log In Ke Aplikasi Mobile. Setelah masuk sistem Konsumen mengisi Data Komplain ke Form Complain Marketing di dalam Aplikasi Mobile / sistem dan mengkonfimasi sales In House. Kemudian Sales In House Mengecek Saran / Komplain di Aplikasi Mobile / Sistem dan konfirmasi ke Sales Administration. :

        Kemudian Sales Administration Mengecek Saran / Komplain di Aplikasi Mobile / Sistem dan Mencetak Form Saran / Komplain dari Sistem tersebut. Kemudian Sales Admin tanda tangan form saran / komplain yang sudah di cetak bersama Sales In House dan Konsumen. :

        Setelah melakukan tanda tangan Sales Administration memberikan form saran / komplain kepada General Marketing untuk ditandatangani. :

        General Marketing mengecek data komplain di Aplikasi Mobile / Sistem, kemudian setelah menyetujuinya General Marketing tanda tangan Form Saran / Komplain yang sudah di cetak. Setelah tanda tangan Form Saran / Komplain di kembalikan kepada Sales Administration. Kemudian Sales Administration mendistribusikan Form Saran / Komplain dimana Lembar Asli untuk konsumen, Rangkap 2 untuk Sales In House dan Rangkap 3 untuk Sales Admin. :

        Divisi Customer Service:

        Pertama Konsumen melakukan Register Ke Aplikasi Mobile:

        / Sistem. Setelah melakukan register kemudian konsumen Log In Ke

        Aplikasi Mobile / sistem. Setelah masuk ke dalam Aplikasi Mobile

        / Sistem Konsumen mengisi data komplain ke Form Complain

        Customer Service di Aplikasi Mobile / sistem. :</p>

    Customer Service Office Mengecek Data Komplain di Aplikasi Mobile / sistem dan konfirmasi dengan Customer Service Lapangan. Kemudian Customer Service Lapangan bersama Proyek dan kontraktor melakukan pengecekan di lokasi berdasarkan data komplain yang ada di Aplikasi Mobile / sistem. Setelah melakukan pengecekan kontraktor melakukan perbaikan unit. Setelah melakukan perbaikan unit kontraktor mengkonfirmasi customer service lapangan. :

    Customer Service Lapangan mengecek unit bersama Divisi Proyek, Kontraktor dan konsumen, kemudian masing-masing memberikan tanda bahwa unit sudah selesai di aplikasi Mobile / sistem. Kemudian Customer Service Office Mencetak Form Saran / Komplain. Customer Service Office bersama Kontraktor, Divisi Proyek dan Konsumen menandatangani Form Saran / Komplain. :

    Kemudian Customer Office Lapangan mendistribusikan form saran / complain dimana lembar asli (Rangkap 1) untuk konsumen, Rangkap 2 untuk Divisi Proyek, Rangkap 3 untuk Kontraktor, dan Rangkap 4 untuk Customer Service Office. :

  9. Untuk mengetahui jalannya Aplikasi Mobile, maka menggunakan metode Black Box Testing. Dari hasil testing dengan Black Box Testing dapat disimpulkan bahwa semua program dapat berjalan ketika diujicoba. Sehingga Aplikasi / Sistem ini dapat diimplementasikan.
    a. Register, saat Register data yang di input berhasil tersimpan ke Database.
    b. Login, pada saat Login maka langsung berhasil masuk ke Menu Home
    c. Login Salah, pada saat login salah maka akan muncul warning “username dan password yang anda masukkan salah”.
    d. Input Form Complain Marketing, pada saat input form complain marketing maka berhasil menampilkan form complain marketing.
    e. Input Form Complain Service, pada saat input form complain service maka berhasil menampilkan form complain service.
    f. Memilih Laporan Complain Marketing maka berhasil menampilkan Laporan Complain Marketing.
    g. Memilih Laporan Complain Service maka berhasil menampilkan Laporan Complain Service.
    </p>
</ol>

Saran

Setelah melakukan analisa dari sistem yang berjalan selama ini di PT. Modernland Realty Tbk dalam menampung saran / komplain dari konsumen maka penulis ingin memberikan saran guna memberikan dampak yang positif agar sistem dapat berjalan secara optimal. Berikut adalah saran yang penulis berikan:
a. Sistem yang berjalan dapat diganti dengan membuat sebuah Aplikasi Mobile dimana Aplikasi Mobile ini dapat memberikan kemudahan baik dari konsumen maupun dari PT. Modernland dalam menampung serta menyelesaikan saran / komplain dari konsumen.
b. Setelah Aplikasi Mobile ini berjalan diharapkan dapat selalu menjaga kerahasiaan data dan dapat selalu update agar nanti dapat mengikuti perubahan sistem yang terjadi di PT. Modernland Realty Tbk. :

Kesan

Penulis merasa sangat beruntung karena dalam kesempatan ini penulis bisa mengetahui banyak ilmu terutama dalam hal tentang dunia properti. Dan penulis juga merasa senang selama melakukan penelitian karena karyawan dari PT. Modernland Realty sangat ramah dan banyak memberikan saran sehingga membantu sekali dalam mengumpulkan informasi. :

Selain itu, dari hasil Skripsi ini, penulis dapat mengembangkan ide- ide yang telah dipelajari yang nantinya akan diterapkan dalam dunia kerja nyata, baik dalam bekerja, dalam lingkungan masyarakat, ataupun pada suatu perusahaan. :

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Sistem

1. Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa di buat.(juansyah:2013)
  2. Menurut Ludwig Von Bertalanfly “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan” (Sunyoto, 2014: 32).
  3. Menurut Anatol Rapoport ”Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antara satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).
  4. Menurut L.Ackof “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).
  5. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Pengertian tersebut mencerminkan adanya beberapa bagan dan hubungan antar bagian, ini menunjukkan kompleksitas dari sistem yang meliputi kerja sama antara bagian yang interdependen satu sama lain. Selain itu, dapat dilihat bahwa sistem berusaha mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini menyebabkan timbulnya dinamika, perubahan yang terus-menerus perlu dikembangkan dan dikendalikan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa sistem sebagai gugus dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau sub tujuan. (Prof.Dr.Ir. Marimin, M.Sc dkk., Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700, Volume 2, No 4 - Oktober 2013, http://ijns.org )
  6. Menurut John A. Beckett “Sistem adalah sekumpulan sistem-sistem yang terinteraksi” (Sunyoto, 2014: 33).
  7. Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2) dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.

Dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Erma Suryani, Rully Agus Hendrawan, Umi Salama, Lily Puspa Dewi (2014) Simulasi Sistem “Jurnal Internasional Agent Based Model to Analyze Consumer Behavior Consuming The Electricity Energy”

Menurut Sutabri (2012:20), “model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

Karakteristik sistem memiliki beberapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System).
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  3. Batas Sistem (Boundary)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Outline Environments)
  6. Lingkungan luar suatu sistem adalah komponen-komponen di luar sistem yang tidak terlibat langsung dengan siste. Lingkungan yang berada di luar batas sistem biasa memberikan pengaruh postif maupun negative terhadap operasi sistem. Lingkungan luar yang memberikan pengaruh positif akan menguntungkan bagi operasi sehingga perlu di jaga dan di kembangkan, sedangkan lingkungan luar yang memberikan pengaruh negative yang merugikan harus ditahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem yang ada.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran adalah hasil dari energi yang di masukan kedalam sistem yang telah diolah atau di proses atau di manipulasi dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

  13. Pengolah Sistem (Process)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran beruapa informasi yang berguna bagi penerima informasi tersebut.

  15. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goals)
  16. Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

  17. Kontrol Sistem (control)
  18. Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.

  19. Komponen Sistem (Components System).
  20. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  21. Komponen Sistem (Components System).
  22. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  23. Komponen Sistem (Components System).
  24. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System) Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
  5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.
  6. Komponen Sistem (Components System).

4. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2012:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”, sedangkan menurut Kristanto (2013:61) “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2012:189), mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”.

Urutan fase dalam desain sistem adalah :

  1. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.
  2. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.
  3. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.
  4. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.
  5. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

5. Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Mulyanto (2013:78) perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

  1. Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.
  2. Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.
  3. Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

Gabungan dari tahap analisis dan desain biasanya disebut sebagai perancangan sistem.

6. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Mulyanto (2012:89), tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

7. Manfaat Perancangan Sistem

Menurut Jogiyanto (2012:90), manfaat perancangan sistem adalah:

  1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis
  2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
  3. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
  4. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan..

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Pengertian informasi adalah keterangan, pemberitahuan atau berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Oleh karena itu, uraian dalam berita radio/televisi merupakan informasi.

Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989) “Informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon” (Sunyoto, 2014: 39).

2. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi,yang berisi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

  1. Akurat (accuracy)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat waktu (Time Lines)
  4. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

  5. Relevan (relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan

  7. Mudah dan Murah
  8. Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

3. Fungsi Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

4. Nilai Informasi

Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.


Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh
  2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya
  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)
  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)
  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  9. Kejelasan (clirity)
  10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  11. Fleksibel/keluwesannya
  12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  13. Dapat dibuktikan
  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  15. Tidak ada prasangka
  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  17. Dapat diukur
  18. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

5. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

Informasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi merupakan suatu siklus yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :

  1. Pengumpulan Data
  2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

  3. Pengolahan Data
  4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

6. Transformasi Data Ke Dalam Informasi

Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

7. Pengolahan Data informasi

Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen -komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem
  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  5. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

3. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan yaitu:

  1. Akurat (accuracy)
  2. a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

    b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  3. Efisiensi pengelolaan
  4. a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

  5. Dukungan keputusan untuk manajemen
  6. a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisa

1. Definisi Analisa Sistem

Tahap analisa merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan di lakukan selanjutnya. Berikut definisi analisa menurut pakar yaitu :

  1. Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa suatu jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule),masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana dalam perusahaan (business plan).
  2. Menurut laundon (2010), “analisa sistem terdiri dari mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengindetifikasikan kebutuhan informasi yang harus memenuhui dengan solusi sistem”.
  3. Menurut Mcleod dan Schell (2012), “ analisa sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau sistem yang di perbaharui”.
  4. Menurut Taufiq (2013: 156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

2. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi, Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

  1. Akurat (accuracy)
  2. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat waktu (Time Lines)
  4. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

  5. Relevan (relevance)
  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

  7. Mudah dan Murah
  8. Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

3. Fungsi Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

4. Nilai Informasi

Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh
  2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya
  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)
  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)
  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  9. Kejelasan (clirity)
  10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  11. Fleksibel/keluwesannya
  12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  13. Dapat dibuktikan
  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  15. Tidak ada prasangka
  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  17. Dapat diukur
  18. .Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai sempurna.

4. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

NInformasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi.

  1. Pengumpulan Data
  2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

  3. Pengolahan Data
  4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

5. Transformasi Data Ke Dalam Informasi

Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

6. Pengolahan Data informasi

Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

2. Definisi Sistem Informasi

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat pengembangan atau pembuatan sistem.

DAFTAR PUSTAKA

Menu navigasi