SI1111465649

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN KELUAR MASUK BARANG

PADA PT SAMAT TEKNIK MANDIRI TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111465649
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN KELUAR MASUK BARANG

PADA PT SAMAT TEKNIK MANDIRI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111465649
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN KELUAR MASUK BARANG

PADA PT SAMAT TEKNIK MANDIRI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111465649
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Himawan,M.Kom)
   
(Giandari Maulani,M.Kom)
NID : 12012
   
NID : 06126

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN KELUAR MASUK BARANG

PADA PT SAMAT TEKNIK MANDIRI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111465649
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN KELUAR MASUK BARANG

PADA SAMAT TEKNIK MANDIRI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111465649
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1111465649

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Persediaan barang memegang peranan yang sangat penting bagi proses penjualan perusahaan. Seperti halnya pada sistem persediaan barang di PT Samat Teknik Mandiri, pengolahan data stok barang masih menggunakan Ms. Excel yang berjalan kurang maksimal dikarenakan kesalahan input barang dan kurangnya memperhatikan keadaan stok barang pada saat pemesanan barang ke supplier sehingga terjadinya laporan persediaan barang yang terlalu banyak atau barang terlalu sedikit. Kemudian pencarian stok barang yang terlalu lama karena belum adanya kode barang dan administrasi gudang harus mencari satu persatu nama barang untuk mengetahui data stok barang sehingga akan memperlambat suatu informasi yang dibutuhkan oleh customer. Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya sistem persediaan barang yang tekomputerisasi dalam menyajikan informasi persediaan barang yang lengkap,dan mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia dalam suatu gudang. Penelitian ini menggunakan metode analisa sistem SWOT dan rancangan sistem diimplementasikan dengan Unified Modelling Language (UML). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala pada proses persediaan barang yang berjalan dan mencari alternatif pemecahan masalah, sehingga penelitian akan berguna bagi perusahaan.Hasil akhir yang diharapkan, aplikasi web ini dapat mengatasi permasalahan sistem berjalan diantaranya,lebih maksimal dalam proses pengolahan data, pembuatan laporan persediaan barang dan pencarian stok barang lebih mudah.


Kata Kunci: Persediaan barang, permintaan barang, aplikasi web.

ABSTRACT

Inventory has a very important role for the company's sales process. As well as the inventory system in PT Samat Teknik Mandiri, inventory data processing still uses Ms. Excel that works less maximum because of errors in input the goods data and less attention on goods inventory while ordering the goods to the supplier so that there are over inventory report and limit inventory report. Moreover, seeking of the goods inventory which are too long because the goods have not had the code and the warehouse administrator should look for one by one the name of goods to know the inventory data so that it will slow down the information needed for the customer. Hence, to overcome those problems, it is necessary to provide computerized inventory system in order to present complete inventory information and to facilitate in finding out the stock amount of the availability inventory in a warehouse. This study uses the SWOT system analysis and system design is implemented by using Unified Modeling Language (UML). The purpose of this study is to determine the constraints on the availability of goods and to look for the alternative on solving problems, so this study will be useful for the company. The expected result of this study is this web application is able to overcome the problems of running systems such as it will be more leverage in processing the data, it will be easier in making inventory report and searching stock of the goods.


Keywords : inventory, demand for goods, the web application.

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada PT Samat Teknik Mandiri Tangerang”.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu, pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan Skripsi, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan Skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M. T. I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku pembantu ketua 1 (PUKET 1) STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Informasi.
  4. Bapak Himawan,M.Kom,selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  5. Ibu Giandari Maulani,M.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Rojikin dan Ibu Siti Badriyah selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kepada mama dan bapak tersayang serta adikku Mira yang selalu mendukung dan terus menerus memberikan doa, terima kasih banyak untuk mama yang selalu memberikan aku semangat dan masukan serta solusi tentang laporan Skripsi.
  10. Dwi, Eliza, Rafles dan Tatik teman seperjuangan yang memberikan semangatdan masukan buat laporan Skripsi.
  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saranyang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, ..... 2015
Windy Lia Safitri
NIM. 1111465649

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Final
  5. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan
  6. Tabel 4.2 Tabel User
  7. Tabel 4.3 Tabel Supplier
  8. Tabel 4.4 Tabel Customer
  9. Tabel 4.5 Tabel Barang
  10. Tabel 4.6 Tabel Satuan
  11. Tabel 4.7 Tabel Purchase Order
  12. Tabel 4.8 Tabel Detail Penjualan
  13. Tabel 4.9 Tabel Purchase Order Pembelian
  14. Tabel 4.10 Tabel Detail Pembelian
  15. Tabel 4.11 Tabel Surat Jalan Keluar
  16. Tabel 4.12 Tabel Barang Keluar
  17. Tabel 4.13 Tabel Surat Jalan Masuk
  18. Tabel 4.14 Tabel Barang Masuk
  19. Tabel 4.15 Pengujian Kesalahan
  20. Tabel 4.16 Kondisi Pengujian Sistem
  21. Tabel 4.17 Time Schedule
  22. Tabel 4.18 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2 Transformasi Data Menjadi Informasi
  3. Gambar 2.3 Tipe Strategi SWOT
  4. Gambar 2.4 Logo UML (Unified Modelling Languange)
  5. Gambar 2.5 Komponen Tabel dalam Database
  6. Gambar 2.6 Tampilan Output PHP
  7. Gambar 2.7 PHP Framework Performance
  8. Gambar 2.8 Struktur Statis Aplikasi Yii
  9. Gambar 2.9 Ilustrasi Black Box Testing
  10. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Samat Teknik Mandiri
  11. Gambar 3.2 Ilustrasi Barang Keluar
  12. Gambar 3.3 Ilustrasi Barang Masuk
  13. Gambar 3.4 Use Case Diagram Persediaan Keluar Barang
  14. Gambar 3.5 Use Case Diagram Persediaan Masuk Barang
  15. Gambar 3.6 Activity Diagram Persediaan Keluar Barang
  16. Gambar 3.7 Activity Diagram Persediaan Masuk Barang
  17. Gambar 3.8 Matriks SWOT Internal
  18. Gambar 3.9 Matriks SWOT Eksternal
  19. Gambar 3.10 PO Customer
  20. Gambar 3.11 Form Permintaan Barang
  21. Gambar 3.12 Surat Jalan Keluar
  22. Gambar 3.13 Surat Jalan Masuk
  23. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Persediaan Keluar Masuk Barang
  24. Gambar 4.2 Activity Diagram untuk admin marketing
  25. Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Purchasing
  26. Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Admin Gudang
  27. Gambar 4.5 Activity Diagram untuk Pimpinan
  28. Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Admin Marketing
  29. Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk purchasing
  30. Gambar 4.8 Sequence Diagram untuk Admin Gudang
  31. Gambar 3.5 Use Case Diagram Persediaan Masuk Barang
  32. Gambar 3.6 Activity Diagram Persediaan Keluar Barang
  33. Gambar 3.7 Activity Diagram Persediaan Masuk Barang
  34. Gambar 3.8 Matriks SWOT Internal
  35. Gambar 3.9 Matriks SWOT Eksternal
  36. Gambar 3.10 PO Customer
  37. Gambar 3.11 Form Permintaan Barang
  38. Gambar 4.9 Sequence Diagram untuk pimpinan
  39. Gambar 4.10 Class Diagram yang di usulkan
  40. Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Login
  41. Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Home
  42. Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Barang
  43. Gambar 4.14 Rancangan Tampilan View Po Pembelian
  44. Gambar 4.15 Rancangan Tampilan View Surat Jalan Masuk
  45. Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Pencarian Laporan Pembelian Barang
  46. Gambar 4.17 Tampilan Program Form Login
  47. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Home
  48. Gambar 4.19 Tampilan Program Supplier
  49. Gambar 4.20 Tampilan Program Input Supplier
  50. Gambar 4.21 Tampilan Program Customer
  51. Gambar 4.22 Tampilan Program Input Customer
  52. Gambar 4.23 Tampilan Program Barang
  53. Gambar 4.24 Tampilan Program Input Barang
  54. Gambar 4.25 Tampilan Program Data Master User
  55. Gambar 4.26 Tampilan Program Input User
  56. Gambar 4.26 Tampilan Program Input User
  57. Gambar 4.27 Tampilan Program Data Transaksi Po Penjualan
  58. Gambar 4.28 Tampilan Program Input Po Penjualan
  59. Gambar 4.29 Tampilan Program View Po Penjualan
  60. Gambar 4.30 Tampilan Program Data Transaksi Po Pembelian
  61. Gambar 4.31 Tampilan Program Input Po Pembelian
  62. Gambar 4.32 Tampilan Program View Po Pembelian
  63. Gambar 4.33 Tampilan Program Data Transaksi SJ Keluar
  64. Gambar 4.34 Tampilan Program Input SJ Keluar
  65. Gambar 4.35 Tampilan Program View SJ Keluar
  66. Gambar 4.36 Tampilan Program Daftar SJ Masuk
  67. Gambar 4.37 Tampilan Program Input SJ Masuk
  68. Gambar 4.38 Tampilan Program View SJ Masuk
  69. Gambar 4.39 Tampilan Program Laporan Pembelian Barang
  70. BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap aspek kehidupan, khususnya dunia kerja profesional. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, perusahaan sangat membutuhkan sistem terkomputerisasi yang dapat memudahkan dan juga meningkatkan kecepatan pekerjaan sehingga hasil yang dicapai lebih optimal dan lebih baik.

    PT Samat Teknik Mandiri bergerak dalam bidang penjualan suku cadang otomotif yang beralamatkan di Kawasan Pergudangan Facto blok F No.1 Jatake, Tangerang. Pada tahun 2011, perusahaan masih menggunakan sistem manual yang harus mencatat data stok masuk dan stok keluar pada kartu stok barang. Penggunaan dengan sistem manual sangat menyulitkan dan juga menyita waktu yang cukup lama, khususnya pada bagian administrasi gudang. Hal tersebut dikarenakan untuk mendapatkan suatu informasi mengenai update data stok, diperlukan waktu untuk mencari data stok barang pada kartu stok. Pada tahun 2012, perusahaan sudah mulai menggunakan dan mengoperasikan komputer. Dimana pencatatan untuk data stok menggunakan Microsoft Office Excel. Pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Office Excel membantu bagian administrasi gudang dibandingkan dengan menggunakan sistem manual. Akan tetapi, pengolahan data tersebut berjalan kurang maksimal dalam sisi waktu. Dimana bagian administrasi gudang harus mencari satu persatu untuk mengetahui file data stok barang atau cara cepat dengan menggunakan Ctrl+F untuk mencari nama barang yang ingin ditelusuri. Dengan cara pencarian tersebut,bagian administrasi gudang harus menghafal semua nama barang, apabila ada kesalahan dalam penulisan nama barang pada pencarian maka Microsoft Office Excel tidak dapat menemukan data yang diminta. Dengan kurang maksimalnya suatu data stok maka akan memperlambat suatu informasi yang dibutuhkan oleh customer. Persediaan barang memegang peranan penting bagi proses penjualan perusahaan. Bagian purchasing harus membutuhkan ketelitian dalam setiap laporan pemesanan customer agar tidak terjadi kesalahan, bahwa barang yang ada di gudang masih banyak atau tersedia, tetapi masih tetap melakukan pemesanan barang atau sebaliknya barang yang sudah habis justru tidak dipesankan. Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan.

    Hal-hal tersebut dapat dihindarkan, dengan laporan persediaan barang yang menggunakan sistem terkomputerisasi. Dengan adanya suatu sistem komputerisasi dalam menyajikan informasi persediaan barang yang lengkap serta dapat mengakses data, informasi secara cepat dalam hal pengolahan data dan mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia dalam suatu gudang.

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini diberi judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada PT Samat Teknik Mandiri Tangerang”.

    Rumusan Masalah

    Adapun masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

    1. Bagaimana sistem persediaan keluar masuk barang yang sedang berjalan di PT Samat Teknik Mandiri?

    2. Apakah dengan adanya sistem informasi persediaan keluar masuk barang dapat memonitoring stok barang?

    3. Bagaimana merancang suatu sistem yang mampu membantu PT Samat Teknik Mandiri mengelola laporan data persediaan barang?

    Ruang Lingkup

    Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan lebih fokus pada inti permasalahan, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam penelitian dan penulisan Skripsi ini. Permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :

    1. Proses penerimaan dan pengeluaran barang digudang.

    2. Proses permintaan pembelian customer.

    3. Proses pembelian pada supplier.

    4. Proses pengolahan laporan data persediaan barang pada PT Samat Teknik Mandiri.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :

    1. Menciptakan suatu rancangan sistem informasi pengolahan data penerimaan dan pengeluaran barang pada PT Samat Teknik Mandiri agar lebih optimal dari sisi waktu dan juga maksimal dari sisi tenaga.

    2. Memberikan informasi persediaan barang dan penjualan secara update agar mampumendapatkan informasi yang tepat waktu dalam hal pengolahan data, akurat dalam sisi informasi yang lengkap yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.

    3. Memberikan informasi laporan persediaan barang secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap.

    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

    1. Terkumpulnya data-data tentang kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, sehingga memberikan kemudahan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk jangka panjang perusahaan.

    2. Dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap dan tepat waktu dalam sisi pengolahan data oleh pihak manajemen perusahaan khususnya bagian administrasi.

    3. Menghasilkan sistem yang lebih baik sehingga pekerjaan akan lebih optimal.

    4. Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja.

    Metodologi Penelitian

    Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, ada beberapa metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Metode Pengumpulan Data

    1. Metode Observasi

      Observasi yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu PT Samat Teknik Mandiri yang beralamat di Kawasan Pergudangan Facto blok F No.1 Jatake, Tangerang dalam bidang penjualan suku cadang otomotif dan spare part mesin. Untuk mendapatkan data yang diteliti, maka akan dilakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.

    2. Metode Wawancara

      Untuk melengkapi hasil observasi, dilakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data dan dilakukan juga tanya jawab secara lisan kepada stakeholder dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem stok keluar masuk barang untuk memperoleh data informasi yang diperlukan yaitu Ibu Siti Badriyah selaku divisi gudang dan Bapak Rojikin selaku divisi pembelian (Purchasing) di PT Samat Teknik Mandiri.

    3. Metode Studi Pustaka

      Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini menggunakan sumber dari :buku-buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian Skripsi yang diambil. Sehingga didapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

    Metode Analisa Sistem

    Pada metode analisa ini, metode yang digunakan yaitu analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matanguntuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

    Metode Perancangan

    Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, untuk mengambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan.Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework YII serta database yang digunakan adalah MySQL.

    Metode Pengujian Sistem

    Pada metode pengujian ini, metode yang digunakan Black Box Testing untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak. Sebagai contoh apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas mengenai penelitian Skripsi ini, dikelompokkan menjadi beberapa sub-bab pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini akan membahas pengertian-pengertian mengenai definisi ilmu berupa teori umum dan teori khusus serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Pembahasan dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yang terdiri dari 3 (tiga) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Pembahasan dalam bab ini menguraikan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototipe, konfigurasi sistem usulan sampai dengan implementasi sistem yang diusulkan.

    BAB V PENUTUP

    Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai Kesimpulan dan Saran berdasarkan pada bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Definisi Sistem

    Menurut Richard F. Neuschel dalam Taufiq (2013:2)[1] mendefinisikan bahwa, “sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Hartono (2013:14)[2], “sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya”. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

    1. Komponen (components);
    2. Penghubung antar bagian (interface);
    3. Batas sistem (boundary);
    4. Lingkungan luar (environment);
    5. Masukan (input);
    6. Mekanisme pengolahan (processing);
    7. Keluaran (output);
    8. Tujuan (goal);
    9. Sensor dan kendali (sensor and control);
    10. Umpan balik (feedback).

    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    Konsep Dasar Data Dan Informasi

    Definisi Data

    Menurut Taufiq (2013:13)[1], “data merupakan sesuatu hal utama yang harus dipahami lebih dahulu sebelum membahas informasi, karena data menjadi dasar dari sebuah informasi, setelah data diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas”.

    Definisi Informasi

    Menurut Maimunah, dkk (2012:284)[3], “informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

    Informasi Yang Berkualitas

    Menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15)[1], “informasi yang berkualitas” adalah sebagai berikut :

    1. Akurasi

      Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga yang dihasilkan bisa benar-benar akurat.

    2. Relevansi

      Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

    3. Ketepatan Waktu

      Suatu informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan pada saat ini juga, karena informasi yang dibutuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak dibutuhkan lagi. Hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini), maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

    4. Kelengkapan

      Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

    Nilai Informasi

    Menurut Sutabri (2012:30)[4], “nilai informasi ditentukan oleh 2 hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (Sepuluh) sifat”, yaitu :

    1. Mudah diperoleh;
    2. Luas dan lengkap;
    3. Ketelitian;
    4. Kecocokan;
    5. Ketepatan waktu;
    6. Kejelasan;
    7. Keluwesan;
    8. Dapat dibuktikan;
    9. Tidak ada prasangka;
    10. Dapat diukur.

    Transformasi Data Kedalam Informasi

    Menurut Taufiq (2013:16-17)[1], “data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
    Sumber : Taufiq (2013:17)[1]
    Gambar 2.2 Transformasi Data Menjadi Informasi

    Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data di komputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

    Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesuai dengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flashdisk, CD, kertas)”.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Nugrahanti, dkk (2014:18),[5],“sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

    Pengelolaan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:48)[4], “kegiatan pengelolaan sistem informasi terdiri dari”:

    1. Keakuratan informasi yang diperoleh berdasarkan kebutuhan lapangan secara nyata.
    2. Perencanaan informasi yang bermutu, memenuhi persyaratan yang ditetapkan bagi suatu perencanaan informasi yang baik.
    3. Pelaksanaan kegiatan tranformasi data dan informasi berdasarkan prosedur yang tepat dan benar.
    4. Jenis dan mutu produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Henderi, dkk (2011:322)[6], “analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.


    Tujuan Analisa Sistem

    Menurut Tanti (2010:208)[7], “tujuan utama tahapan analisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran serta pengolahan permintaan-permintaan yang terus menerus berubah”.

    Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan.
    3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
    4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[8], “rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan”.

    Menurut Darmawan (2013:228)[9], “tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama”, yaitu :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (end-user).
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

    Teori Khusus

    Konsep Persediaan

    Menurut Ristono (2013:1-2)[10], “persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Adanya berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda untuk masing-masing persediaan, dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau permintaan konsumen.

    Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu : permintaan yang terjadi dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (short age)”.

    Faktor Biaya Persediaan

    Menurut Ristono (2013:4)[10], “persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung”, yaitu :
    1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
    2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
    3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan jaman.

    Tujuan Pengelolaan Persediaan

    Menurut Ristono (2013:4-5)[10], tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :
    1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).
    2. Untuk menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :
      1. Kemungkinan barang (bahan baku) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.
      2. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.
    3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
    4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.

    Faktor Penentu Safety Stock

    Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut : (Ristono, 2013:8-9)[10]
    1. Risiko kehabisan persediaan.
    2. Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan.
    3. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.


    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Definisi arusssss SWOT

    Menurut Tedjo & Udan (2005;118) dalam buku Manajemen Strategi

    dijelaskan bahwa,”Analisis SWOT adalah penilaian/assessment terhadap hasil identifikasi situasi, untuk menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan

    sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman.” .

    Tipe-tipe Strategi SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:64)[11], “matriks Threats–Opportunities–Weakness–Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.
    1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
    2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
    3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
    4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.
    Gambar 2.3 Tipe Strategi SWOT

    Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Dewi dan Henderi (2011:61)[12], berpendapat bahwa “analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

    UML (Unified Modelling Languange)

    Definisi UML (Unified Modelling Languange)

    Menurut Widodo dan Herlawati (2011:6)[13], “UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya".
    Gambar 2.4 Logo UML (Unified Modelling Languange)
    UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, antara lain :
    1. Merancang perangkat lunak.
    2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
    3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
    4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
    5. Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modelling Languange)

      Menurut Widodo dan Herlawati (2011:10)[13], “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Dalam penelitian Skripsi ini hanya menggunakan 4 (empat) macam diagram yaitu:
      1. Diagram Use Case
        Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
      2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
        Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

      3. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
        Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
      4. Diagram kelas (class diagram)
        Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      Konsep Dasar MySQL

      Definisi MySQL

      Menurut Raharjo (2011:21)[14], “MySQL merupakan software RDBMS (server databases) yang dapat mengelola database, dapat menampung data dengan jumlah yang besar, dapat diakses banyak user (multi-user) dan dapat melakukan suatu proses bersamaan (multi-threaded)”.

      Menurut Anhar (2010:22)[15], beberapa kelebihan MySQL:

      1. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris.
      2. Bersifat open source. MySQL didistribusikan secara open source di bawah lisensi GNU General Public Lisence (GPL).
      3. Bersifat multi user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
      4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
      5. Dari segi security atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan security seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.
      6. MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Aplikasi Programming Interface).

      Konsep Dasar Database

      Definisi Database

      Menurut Anhar (2010:45)[15], “database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field”.

      Komponen Database

      Menurut Oktavian (2010:62)[16], “database terbentuk dari beberapa komponen”. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.
      1. Table
        Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.
      2. Record
        Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.
      3. Field
        Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu. Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record adalah sebagai berikut:
      4. Sumber : Oktavian (2010:63)[16]
        Gambar 2.5 Komponen Tabel dalam Database

        Definisi XAMPP

        Menurut Kartini (2013:27-26)[17], “xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

        Mengenal Xampp

        Menurut Kartini (2013:27-26)[17], “dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database) PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:
        1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
        2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.
        3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
        4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangunwebsite dinamis.
        5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).

        Definisi PHP

        Menurut kamus besar komputer dalam Warsito, dkk (2014 : 27)[18], “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain, PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.


        Gambar 2.6 Tampilan Output PHP
        Menurut Oktavian (2010:31)[16], “kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus”, yaitu :
        1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
        2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
        3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
        4. Merupakan software yang bersifat open source.
        5. Gratis untuk di-download dan digunakan.
        6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

        Keunggulan PHP

        Menurut Winarno dan Ali (2011:9)[19], “ada beberapa keunggulan PHP dibandingkan bahasa pemograman lain”, diantaranya:
        1. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
        2. Web server dari PHP dapat ditemukan dimana-mana antara lain apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang mudah.
        3. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
        4. PHP merupakan bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

        YIIFramework

        Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD (Berkeley Software Distribution) licence, aplikasi web framework open source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan.(http://www.yiiframework.com/doc/guide/1.1/id/basics.mvc diakses pada tanggal 05 Maret 2015).[20]


        Gambar 2.7 PHP Framework Performance

        Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

        Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii menurut website resmi Yii Framework:
        Gambar 2.8 Struktur Statis Aplikasi Yii

        Keunggulan Yii Framework

        Menuru Warsito, dkk (2014 : 439)[18], “framework adalah sebuah kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer atau programmer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variable, file, sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi”.

        Menurut Warsito, dkk (2015 : 27)[23], “keunggulan dalam Yii Framework, baik dalam segi kelengkapan, fitur, keamanan dan paling penting adalah berkinerja tinggi serta kecepatannya yang jauh mengungguli Framework PHP lainnya”. Berikut adalah beberapa keunggulan dari YII Framework :

        1. Yii adalah framework yang menggunakan PDO (PHP Data Objects). PDO bekerja dengan membuat sebuah abstraksi akses database sehingga sebagai programmer tidak perlu terlalu jauh memikirkan kompatibilitas antar database.
        2. Yii adalah framework yang full Object Oriented Programming (OOP). dimana dengan OOP ini, dapat lebih baik dalam mengelola code, mengelompokkan fungsi–fungsi kedalam kelas–kelas, modify program dengan lebih baik, program dapat lebih rapi dan lebih mudah dibaca.
        3. Yii menggunakan model MVC (model-view-controller). Dengan MVC, dapat lebih terstruktur dalam membuat aplikasi dan tidak perlu membuat banyak file pada root directory aplikasi.
        4. Yii mempunyai lisensi BSD (Berkeley Software Distribution). Lisensi BSD tidak mengharuskan untuk mengirim source code aplikasi.
        5. Yii mempunyai code generator (gii). Ini adalah salah satu tool yang sangat membantu kecepatan pengembangan aplikasi.Tool gii ini dapat mengenerate code untuk dimodifikasi.
        6. Yii mempunyai komponen untuk pengecekan input yang terintegtrasi. Ini merupakan fitur yang sangat berguna untuk keamanan.

        Konsep Dasar Pengujian Black Box

        Menurut Rizky (2011:265)[24], “definisi black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses pengujian dibagian luar”.

        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis pengujian ini antara lain:

        1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
        2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
        3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
        4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

        Menurut Sari (2013 : 7)[25], Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

        1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
        2. Kesalahan interface.
        3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
        4. Kesalahan kinerja.
        5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

        Pengujian black box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian di desain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

        1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji ?
        2. Kelas input apa yang akan membuat test case menjadi baik ?
        3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ?
        4. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi ?
        5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang dapat ditolerir oleh sistem ?
        6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem ?
        7. Gambar 2.9 Ilustrasi Black Box Testing

          Konsep Dasar Elisitasi

          Menurut Hidayati dalam Guritno, dkk (2011:302)[27], “elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

          1. Elisitasi tahap I
            Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
          2. Elisitasi tahap II
            Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
            1. “M” pada metode MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
            2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
            3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian luar sistem.
          3. Elisitasi tahap III
            Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
            1. T artinya Teknikal, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
            2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
            3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

            Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

            1. Hight (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biaya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
            2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
            3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.
          4. Final Draft Elisitasi
            Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
          5. Literature Review

            Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai persediaan keluar masuk barang dan penelitian lain yang berkaitan. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

            1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yulius Abanit Asa [2014].[28] Penelitian ini berjudul “Perancangan Aplikasi Web Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Abanit International Unipessoal LDA”. Penelitian ini menjelaskan sistem informasi persediaan barang kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat. Sistem persediaan barang yang ada pada Abanit International Unipessoal Lda masih menggunakan sistem manual atau belum adanya sistem secara komputerisasi dan datanya pun belum tersimpan dalam database server, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat, relatif lama. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mempermudah penyampaian informasi persediaan barang Abanit International Unipessoal Lda agar dapat memperbaiki kinerja perusahaan dalam hal ini yaitu penyimpanan dan pencarian data stok barang. Hasil dari penelitian ini adalah membuat rancangan sistem informasi persediaan stok barang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai Abanit International Unipessoal Lda.
            2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Melliza Turnia [2013].[29] Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT SINAR ASIA PERKASA”. Penelitian ini membahas tentang persediaan barang pada PT Sinar Asia Perkasa yang belum efektif, karena keterlambatan pengiriman pesanan dan masalah dalam informasi persediaan barang. Masalah intinya adalah proses produksi yang tidak tepat waktu sehingga tidak dapat memenuhi pesanan konsumen dengan tepat waktu. Sistem yang diusulkan adalah merancang sebuah sistem informasi persediaan barang berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan pegawai.
            3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yudo Bangun Romadhon [2013].[30] Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT HANKOOK CERAMIC INDONESIA”. Penelitian ini membahas sistem informasi stock control material yang berjalan pada PT Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan Microsoft Excel dimulai dari penerimaan material dari supplier, pengambilan material ke produksi sampai menghasilkan laporan stock control material. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stok material antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Dengan dirancangnya sistem informasi persediaan barang yang sudah terkomputerisasi dapat digunakan untuk mempercepat dalam proses dan mempermudah bagi semua user untuk mendapatkan informasi.
            4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ferry Agung Nugroho [2012][31] . Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Inventory Barang pada Toko Bangunan Enggal Jaya Di Windusari Kabupaten Magelang”.Penelitian ini membahas tentang pencatatan dan pengolahan data barang keluar masuk masih belum tekomputerisasi sehingga menyebabkan informasi yang tidak akurat. Belum adanya program khusus untuk mengolah data mengakibatkan pelayanan informasi mengenai data mengenai data barang keluar masuk masih kurang memuaskan. Dengan sistem komputerisasi diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam mengontrol pengolahan data dan tidak perlu disimpan dalam bentuk berkas lagi karena semua data sudah tersimpan didalam database dan user dapat mencetak data-data tersebut pada saat diperlukan.
            5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yuhendra, dkk [2013]. [32] Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Inventory Spare Part Mobil Pada CV Auto Parts Toyota Berbasis Aplikasi Java”. Penelitian ini membahas tentang kebutuhan akan informasi yang semakin berkembang dirasakan adanya kekurangan software persediaan barang antara lain : tampilannya masih tampak jadul, menu yang tersedia tidak beraturan, susah untuk mensinkronkan data yang ada pada perusahaan dan mudah terjadinya redudansi data. Mengatasi permasalahan yang ada, kemudian dibuatkan persediaan barang menggunakan aplikasi java, sehingga dapat memberikan solusi dalam pengolahan spare part.
            6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Niko Ibrahim dan Syarli Angelina Gunawan [2011][33]. Penelitian ini berjudul “Aplikasi Pengendalian Persediaan Produk Dengan Perpetual Inventory System dan Pemilihan Supplier Optimal dengan Metode AHP”. Penelitan ini membahas tentang permintaan konsumen akan suatu produk tidak selalu tetap setiap harinya. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi perusahaan untuk menentukan seberapa banyak jumlah barang yang harus disediakan agar perusahaan tetap dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan ringan namun tidak menyebabkan penimbunan barang di gudang yang memungkinkan produk makanan ringan melewati batas kadaluarsa atau menjadi rusak akibat penimbunan yang terlalu lama di gudang dan akan menyebabkan perusahan mengalami kerugian. Selain itu, perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam memilih supplier mana yang paling optimal ketika ingin melakukan transaksi pembelian barang apabila barang tersebut dipasok oleh lebih dari satu supplier. Dengan adanya aplikasi java dapat membantu dalam mengelola proses bisnis perusahaan seperti pengelolaan data barang, karyawan, supplier, pelanggan, penjualan, pembelian melalui fitur kelola barang, kelola karyawan, kelola supplier, kelola pelanggan, penjualan, pembelian, dan stock opname. Aplikasi juga dapat membantu dan mendukung pengambilan keputusan jumlah pemesanan yang optimal melalui fitur melihat jumlah pemesanan optimal dan stok minimum per barang.

            BAB III

            ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

            Gambaran Umum Perusahaan

            Sejarah Singkat Perusahaan

            PT Samat Teknik Mandiri berdiri pada tahun 2004 dengan nama CV Samat Teknik Mandiri. Pada awal tahun 2014 CV Samat Teknik Mandiri berganti menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Samat Teknik Mandiri yang beralamatkan di Kawasan Pergudangan Facto Blok F No. 1, Kawasan Industri Jatake, Tangerang.
            Perusahaan ini dibentuk dengan menggunakan segala macam perangkat ketentuan dan berbagai persiapan yang matang, teratur dan terkoordinasi yang menjadi dasar perkembangannya.
            PT Samat Teknik Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan suku cadang otomotif dan spare part mesin, seiring dengan perkembangan penjualan otomotif maka kebutuhan akan suku cadangnya pun meningkat dengan pesat.
            1. VISI PERUSAHAAN
            2. Visi dari PT Samat Teknik Mandiri adalah sebagai berikut:
              1. Menjadi perusahaan manufacture berskala Nasional dan International.
              2. Menjadi terkemuka karena mutu dan profesional.
            3. MISI PERUSAHAAN
            Misi dari PT Samat Teknik Mandiri adalah sebagai berikut :
            1. Meningkatkan kualitas mutu produksi secara terus menerus dan berkesinambungan.
            2. Meningkatkan sumber daya manusia yang unggul guna menjaga kepuasan pelanggan.
            3. Menghargai karyawan sebagai berlian perusahaan.
            4. Besar dan berkembang dengan inovasi yang kreatif dengan jaringan kerja dalam dan luar negeri.

            Struktur Organisasi Perusahaan

            Struktur organisasi dalam perusahaan memegang peranan yang penting karena dengan adanya struktur organisasi segala aktivitas atau kegiatan operasional perusahaan dapat terperinci sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing. Struktur organisasi yang berkaitan dengan penelitian Skripsi ini yaitu bagian Marketing, Pembelian, Gudang dan Delivery.Dibawah ini adalah struktur organisasi pada PT Samat Teknik Mandiri.
            Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Samat Teknik Mandiri

            Tugas Dan Tanggung Jawab

            Berikut ini uraian dari tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan penelitian Skripsi ini yaitu bagian Marketing, Pembelian, Gudang dan Delivery sebagai berikut :
            1. Marketing
              1. Memasarkan produk kepada instansi.
              2. Memastikan customer terlayani dengan baik.
              3. Membuat strategi pemasaran dan penjualan distribusi baik dalam jangka pendek (1 tahun) maupun jangka menengah (3 – 5 tahun) untuk memastikan pencapaian tujuan Perusahaan dan pengembangan bisnis yang menguntungkan dalam jangka panjang.
            2. Pembelian
              1. Mengatur semua proses pembelian.
              2. Bertanggung jawab dalam melakukan proses pembelian material atau spare part.
              3. Bertanggung jawab dalam membuat laporan rekap PO supplier, Monitoring pembelian.
            3. Inventory atau Gudang
              1. Menerima barang dari suplier yang sebelumnya sudah dipesan oleh bagian pembelian.
              2. Mengecek barang yang diterima dari suplier apakah layak diterima atau dikembalikan.
              3. Melayani setiap customer yang memesan barang, dengan pelayanan informasi yang cepat.
              4. Bertanggung jawab penuh terhadap keluar masuknya barang yang berasal dari gudang.
            4. Delivery
            1. Mengantar pesanan customer.
            2. Bertanggung jawab atas kirimannya.

            Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

            Prosedur Sistem Yang Berjalan

            Urutan Prosedur sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
            1. PO customer
              Customer memesan barang pada form PO customer yang dikirim melalui fax atau email.
            2. Admin marketing
              Admin marketing menerima PO customer yang dikirim melalui fax atau email dan memeriksa PO customer, kemudian di-input ke dalam Microsoft Excel untuk dibuatkan laporan permintaan customer.
            3. Admin gudang
              Menerima PO customer dari admin marketing, kemudian memeriksa ketersediaan barang yang dipesan dan mengirim barang. Jika stok barang tidak tersedia, maka admin gudang membuat form permintaan barang kosong untuk di berikan ke purchasing.
            4. Purchasing
              Purchasing menerima form permintaan barang kosong, kemudian memeriksa dan membuat PO pembelian ke supplier. Lalu membuatkan laporannya.


            Gambaran Ilustrasi Sistem Yang Berjalan

            1. Prosedur barang keluar dari gudang
            2. Gambar 3.2 Ilustrasi Barang Keluar

            3. Prosedur barang masuk dari supplier
            Gambar 3.3 Ilustrasi Barang Masuk

            Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

            Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm untuk menggambarkan use case diagram dan activity diagram.
            1. Use Case Diagram
            2. Berikut ini adalah use case diagram sistem persediaan keluar masuk barang :
              Gambar 3.4 Use Case Diagram Persediaan Keluar Barang
              Berdasarkan gambar 3.4 use case diagram persediaan keluar barang, yang berjalan saat ini terdapat:
              1. 5 (lima) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya customer, admin marketing, admin gudang, Delivery dan Pimpinan.
              2. 6 (enam) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya membuat purchase order, mencatat pesanan, membuat surat jalan keluar, kirim barang, menerima barang dan menyerahkan surat jalan, membuat laporan barang keluar.
              Gambar 3.5 Use Case Diagram Persediaan Masuk Barang
              Berdasarkan gambar 3.5 use case diagram persediaan masuk barang, yang berjalan saat ini terdapat:
              1. 4 (empat) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya admin gudang, purchasing, supplier dan pimpinan.
              2. 5 (lima) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya membuat form permintaan barang, membuat purchase order, kirim barang, menerima barang dan mencatat barang masuk, membuat laporan barang masuk.
            3. Activity Diagram
            4. Berikut ini adalah activity diagram sistem persediaan keluar masuk barang.
              Gambar 3.6 Activity Diagram Persediaan Keluar Barang
              Berdasarkan gambar 3.6 activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:
              1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
              2. 13 (tiga belas) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
              3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.
              Gambar 3.7 Activity Diagram Persediaan Masuk Barang
              Berdasarkan gambar 3.7 activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:
              1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
              2. 9 (sembilan) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
              3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

              Analisa Sistem Yang Berjalan

              Metode Analisa Sistem

              Metode analisa sistem yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisa SWOT yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) baik secara internal maupun eksternal. Dibawah ini adalah matriks SWOT internal yang dibuat dalam menganalisa penelitian :
              Gambar 3.8 Matriks SWOT Internal
              Dibawah ini adalah matriks SWOT eksternal yang dibuat dalam menganalisa penelitian :
              Gambar 3.9 Matriks SWOT Eksternal

              Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

              1. Analisa Masukan
                1. Nama Masukan : Purchase Order Customer
                  Fungsi : Sebagai data permintaan pembelian barang
                  Sumber : Customer
                  Media : Kertas
                  Frekuensi : Setiap Permintaan
                  Keterangan : Berisi data permintaan barang customer
                2. Gambar 3.10 PO Customer
                3. Nama Masukan : Form Permintaan Barang KosongFungsi : Sebagai data permintaan barang untukCustomer
                  Sumber : Admin Gudang
                  Media : Kertas
                  Frekuensi : Setiap Barang Kosong
                  Keterangan : Berisi data permintaan barang yang sudahkosong
                Gambar 3.11 Form Permintaan Barang
              2. Analisa Proses
                1. Nama Modul : Permintaan Customer
                  Masukan : Purchase Order Customer
                  Keluaran : Surat jalan keluar barang ke customer
                  Ringkasan Proses : Proses ini PO di-input pada Microsoft Excel dan barang yang tersedia dikirim ke customer
                2. Nama Modul : Purchase Order Supplier
                  Masukan : Pembelian Barang Supplier
                  Keluaran : Purchase Order Supplier
                  Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan pembelian barangke supplier
              3. Analisa Keluaran
              1. Nama Keluaran : Surat Jalan Keluar
                Fungsi : Sebagai data yang menunjukkan jumlah
                barang keluar di gudang
                Media : Kertas
                Rangkap : 5 Lembar
                Distribusi : a. Lembar 1 (putih), untuk Accounting
                b. Lembar 2 (merah), untuk Customer
                c. Lembar 3 (kuning), untuk Customer
                d. Lembar 4 (Biru), untuk Admin Marketing
                e. Lembar 5 (Hijau), untuk Admin Gudang
                Gambar 3.12 Surat Jalan Keluar
              2. Nama Keluaran : Surat Jalan Masuk
                Fungsi : Sebagai data yang menunjukkan jumlahstok barang yang diterima di gudang
                Media : Kertas
                Rangkap : 2 Lembar
                Distribusi : a. Lembar 1 (Merah), untuk Admin Gudang
                b. Lembar 2 (Kuning), untuk Purchasing
              Gambar 3.13 Surat Jalan Masuk

              Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

              1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
                1. Processor : Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU E7500 @2.93GHz
                2. Monitor : LG 17 inc
                3. Mouse : Optical
                4. Keyboard : USB
                5. RAM : 2 GB
                6. Harddisk : 250 GBf. Harddisk : 250 GB
                7. Printer : LaserJet M1132 MFP
              2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
                1. Windows 7 Ultimate 32-bit
                2. Microsoft Office Excel 2007
              3. Hak Akses (Brainware)
              1. Marketing
              2. Purchasing
              3. Gudang
              4. Pimpinan

              Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

              Permasalahan Yang Dihadapi

              Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan mengenai persediaan keluar masuk barang pada PT Samat Teknik Mandiri, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut :

              1. Pengolahan data dalam stok barang berjalan kurang maksimal dalam sisi waktu.
              2. Pengontrolan terhadap persediaan barang terkadang sering terjadinya kelebihan pemesanan dan juga kekurangan barang.
              3. Persediaan barang yang kurang terintegrasi dan kesalahan input data lebih dari satu kali untuk barang sejenis menimbulkan kesalahan dalam pelaporan, yaitu kurang maksimal dalam sistem pelaporan dan terjadinya laporan stok barang yang terlalu banyak (over stock) atau sebaliknya stok barang terlalu sedikit (under stock).

              Alternatif Pemecahan Masalah

              Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

              1. Membuat sistem informasi persediaan keluar masuk barang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi mengenai stok barang secara update dan dapat mengetahui barang yang sudah kosong, sehingga bagian purchasing dapat langsung memesan barang ke supplier.
              2. Membuat suatu sistem yang dapat melakukan pengecekan ulang pada stok barang secara keseluruhan.
              3. Membuat suatu sistem agar dapat mengelola laporan persediaan barang berdasarkan periode tertentu.
              4. User Requirement

                Elisitasi Tahap I

                Elisitasi tahap I disusun berdasarkan observasi dan wawancara dilapangan. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :
                Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

                Elisitasi Tahap II

                Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessesial (I) dan harus di eliminasi.
                'Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

                Keterangan :
                M (Mandatory) = Penting.
                D (Desirable) = Tidak terlalu penting.
                I (Inessential) = Tidak penting.

                Elisitasi Tahap III

                Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, maka dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Penjelasan detail dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
                'Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

                Keterangan: T = Technical H = Hight
                O = Operation M = Medium
                E = Economic L = Low

                Elisitasi Final

                Elisitasi final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk menerapkan sistem informasi persediaan keluar masuk barang pada PT Samat Teknik Mandiri. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, maka menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat dilihat pada tabel diberikut ini.
                Tabel 3.4 Elisitasi Final

                BAB IV

                RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

                Rancangan Sistem Usulan

                Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT Samat Teknik Mandiri, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Prosedur usulan yang akan dijelaskan adalah use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

                Prosedur Sistem Usulan

                1. Admin Marketing
                  1. Melakukan login sistem.
                  2. Menampilkan menu home.
                  3. Melakukan input data master customer.
                  4. Melakukan input purchase order penjualan.
                  5. Melihat laporan barang keluar.
                  6. Logout.
                2. Purchasing
                  1. Melakukan login sistem.
                  2. Menampilkan menu home.
                  3. Melakukan input data master supplier.
                  4. Melakukan input data master barang.
                  5. Melakukan input data master satuan.
                  6. Melakukan input purchase order pembelian.
                  7. Membuat laporan pembelian barang.
                  8. Melihat data transaksi PO penjualan.
                  9. Melihat laporan barang masuk.
                  10. Melihat laporan data stok barang.
                  11. Logout.
                3. Gudang
                  1. Melakukan login sistem.
                  2. Menampilkan menu home.
                  3. Melakukan input surat jalan barang keluar.
                  4. Melakukan input surat jalan barang masuk.
                  5. Membuat laporan barang keluar dan barang masuk.
                  6. Membuat laporan stok barang.
                  7. Melihat PO penjualan.
                  8. Logout.
                4. Pimpinan
                1. Menampilkan menu home.
                2. Melakukan input data master user.
                3. Menampilkan laporan barang masuk.
                4. Menampilkan laporan barang keluar.
                5. Menampilkan laporan stok barang.
                6. Menampilkan laporan pembelian barang.
                7. Logout.

                Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

                Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Persediaan Keluar Masuk Barang
                Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram yang telah dibuat, berikut ini merupakan alur proses dari tiap use case yang terdapat dalam use case diagram.
                1. Nama Use Case : Login
                  Aktor : Admin marketing, purchasing, admin gudang danpimpinan
                  Tujuan : Memberikan hak akses pada user (adminmarketing, purchasing, admin gudang danpimpinan) untuk memulai aplikasi dan masukpada halaman masing-masing.
                2. Nama Use Case : Input data master customer
                  Aktor : Admin marketing
                  Tujuan : Melakukan penambahan data customer.
                3. Nama Use Case : Input purchase order penjualan
                  Aktor : Admin marketing
                  Tujuan : Melakukan penambahan data PO penjualan dari customer.
                4. Nama Use Case : Laporan barang keluar
                  Aktor : Admin marketing
                  Tujuan : Mengetahui barang yang sudah dikirim keCustomer dan admin marketing bisa mencetak laporan.
                5. Nama Use Case : Input data master supplier
                  Aktor : Purchasing
                  Tujuan : Melakukan penambahan data supplier.
                6. Nama Use Case : Input data master barang
                  Aktor : Purchasing
                  Tujuan : Melakukan penambahan data barang.
                7. Nama Use Case : Input data master satuan
                  Aktor : Purchasing
                  Tujuan : Melakukan penambahan data satuan barang.
                8. Nama Use Case : Input data purchase order pembelian
                  Aktor : Purchasing
                  Tujuan : Melakukan penambahan data PO pembelian supplier.
                9. Nama Use Case : Melihat data Po Penjualan
                  Aktor : Purchasing
                  Tujuan : Melihat data pemesanan barang dari customer.
                10. Nama Use Case : Laporan barang masuk
                  Aktor : Purchasing
                  Tujuan : Mengetahui barang yang sudah masuk ke gudang dan purchasing bisa mencetak laporan.
                11. Nama Use Case : Kelola laporan barang pembelian
                  Aktor : Purchasing
                  Tujuan : Membuat laporan barang pembelian.
                12. Nama Use Case : Input surat jalan keluar
                  Aktor : Admin gudang
                  Tujuan : Melakukan penambahan surat jalan barang keluar dari gudang.
                13. Nama Use Case : Input surat jalan masuk
                  Aktor : Admin gudang
                  Tujuan : Melakukan penambahan surat jalan barang masuk
                  dari supplier.
                14. Nama Use Case : Kelola laporan barang masuk
                  Aktor : Admin gudang
                  Tujuan : Membuat laporan barang masuk.
                15. Nama Use Case : Kelola laporan barang keluar
                  Aktor : Admin gudang
                  Tujuan : Membuat laporan barang keluar.
                16. Nama Use Case : Kelola laporan stok barang
                  Aktor : Admin gudang
                  Tujuan : Membuat laporan stok barang.
                17. Nama Use Case : Melihat data Po Penjualan
                  Aktor : Admin gudang
                  Tujuan : Melihat data pemesanan barang dari customer.
                18. Nama Use Case : Input data user
                  Aktor : Admin gudang
                  Tujuan : Melakukan penambahan hak akses.
                19. Nama Use Case : Laporan purchase order pembelian
                  Aktor : Pimpinan
                  Tujuan : Mengetahui laporan pembelian barang ke supplier
                  dan pimpinan bisa mencetak laporan.
                20. Nama Use Case : Laporan barang masuk
                  Aktor : Pimpinan
                  Tujuan : Mengetahui laporan barang masuk dari supplier
                  dan pimpinan bisa mencetak laporan.
                21. Nama Use Case : Laporan barang keluar
                  Aktor : Pimpinan
                  Tujuan : Mengetahui laporan barang keluar dari gudang
                  dan pimpinan bisa mencetak laporan.
                22. Nama Use Case : Laporan stok barang
                  Aktor : Pimpinan
                  Tujuan : Mengetahui laporan stok barang yang ada di
                  gudang dan pimpinan bisa mencetak laporan.

                23. Activity Diagram Yang Diusulkan

                  1. Activity Diagram untuk Admin Marketing
                  2. Gambar 4.2 Activity Diagram untuk admin marketing

                    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram untuk admin marketing yang diusulkan diatas terdapat :

                    1. 1 (Satu) Initial Node, objek yang di awali.
                    2. 18 (Delapan belas) action state, berawal dari login kemudian memverifikasikan username dan password, jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada menu home, lalu dapat mengakses menu data master, masuk sub menu data master customer dapat melakukan tambah customer, update customer view customer dan hapus customer. Admin marketing dapat mengakses menu data transaksi, masuk sub menu PO penjualan dapat melakukan tambah PO penjualan, update PO penjualan, view PO penjualan dan hapus PO penjualan. Admin marketing dapat melihat laporan barang keluar dari gudang.
                    3. 1 (Satu) activity final node, objek yang diakhiri.
                  3. Activity Diagram untuk Purchasing
                  4. Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Purchasing

                    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram untuk admin marketing yang diusulkan diatas terdapat :

                    1. 1 (Satu) Initial Node, objek yang di awali.
                    2. 32 (Tiga puluh dua) action state, berawal dari login kemudian memverifikasikan username dan password, jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada menu home, lalu dapat mengakses menu data master, masuk sub menu data master supplier, barang, satuan dan dapat melakukan tambah data, update data, view data dan hapus data. Purchasing dapat mengakses menu data transaksi, masuk sub menu PO penjualan Purchasing dapat melihat view PO penjualan, masuk sub menu PO Pembelian dapat melakukan tambah PO pembelian, update PO pembelian, view PO pembelian dan hapus PO pembelian. Purchasing dapat melihat laporan barang masuk dari supplier, laporan pembelian barang, laporan stok barang.
                    3. 31 (Satu) activity final node, objek yang diakhiri.
                  5. Activity Diagram untuk Admin Gudang
                  6. Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Purchasing

                    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Admin Gudang yang diusulkan diatas terdapat :

                    1. 1 (Satu) Initial Node, objek yang di awali.
                    2. 21 (Tiga puluh dua) action state, berawal dari login kemudian memverifikasikan username dan password, jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada menu home, lalu dapat mengakses menu data transaksi, masuk sub menu data surat jalan keluar, surat jalan masuk dapat melakukan tambah data, update data, view data dan hapus data. Admin gudang dapat melihat view PO penjualan dan dapat melihat laporan barang masuk dari supplier, laporan barang keluar, laporan stok barang.
                    3. 1 (Satu) activity final node, objek yang diakhiri.
                  7. Activity Diagram untuk Pimpinan
                  Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Purchasing

                  Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram untuk Pimpinan yang diusulkan diatas terdapat :

                  1. 1 (Satu) Initial Node, objek yang di awali.
                  2. 15 (Lima belas) action state, berawal dari login kemudian memverifikasikan username dan password, jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada menu home, mengakses menu data master user untuk mengatur hak akses, dapat melakukan tambah user, update user, view user dan hapus user. Pimpinan dapat melihat laporan barang masuk dari supplier, laporan barang keluar, laporan pembelian barang dan laporan stok barang.
                  3. 1 (Satu) activity final node, objek yang diakhiri.

                  Sequence Diagram Yang Diusulkan

                  1. Sequence diagram untuk admin marketing
                  2. Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Admin Marketing

                    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk admin marketing yang diusulkan diatas terdapat :

                    1. 1 (satu) Actor yaitu : admin marketing
                    2. 5 (lima) LifeLine yaitu : login, home, data master customer, data transaksi PO penjualan dan data laporan barang keluar
                    3. 8 (delapan) kegiatan yaitu:
                    1. Admin marketing login dengan memasukan username dan password.
                    2. Sistem akan menverifikasi.
                    3. Admin marketing masuk ke home.
                    4. Admin marketing dapat masuk ke sub menu data master customer.
                    5. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data master customer.
                    6. Admin marketing dapat masuk ke data transaksi Po Penjualan.
                    7. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data transaksi Po penjualan.
                    8. Lihat laporan barang keluar ke customer.
                  3. Sequence diagram untuk purchasing
                  4. Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk purchasing

                    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk purchasing yang diusulkan diatas terdapat :

                    1. 1 (satu) Actor yaitu : purchasing
                    2. 10 (sepuluh) LifeLine yaitu : login, home, data master supplier, data master barang, data master satuan, data transaksi PO penjualan, data transaksi Po pembelian dan laporan barang masuk, laporan pembelian barang dan laporan stok barang.
                    3. 16 (enam belas) kegiatan yaitu:
                    1. Admin purchasing login dengan memasukan username dan password.
                    2. Sistem akan menverifikasi.
                    3. Admin purchasing masuk ke home.
                    4. Admin purchasing dapat masuk ke sub menu data master supplier.
                    5. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data master supplier.
                    6. Admin purchasing dapat masuk ke sub menu data master barang.
                    7. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data master barang.
                    8. Admin purchasing dapat masuk ke sub menu data master satuan.
                    9. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data master satuan.
                    10. Admin purchasing dapat masuk ke data transaksi Po Penjualan.
                    11. Dapat mengakses view data transaksi Po penjualan.
                    12. Admin purchasing dapat masuk ke data transaksi Po Pembelian.
                    13. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data transaksi Po penjualan.
                    14. Lihat laporan barang masuk dari supplier.
                    15. Lihat laporan barang Po Pembelian.
                    16. Lihat laporan stok barang.
                  5. Sequence diagram untuk admin gudang
                  6. Gambar 4.8 Sequence Diagram untuk Admin Gudang

                    Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram untuk admin gudang yang diusulkan diatas terdapat :

                    1. 1 (satu) Actor yaitu : admin gudang
                    2. 8 (delapan) LifeLine yaitu : Login, home, data transaksi Sj keluar, data transaksi Sj Masuk, data transaksi PO penjualan, laporan barang masuk, laporan barang keluar dan laporan stok barang.
                    3. 12 (dua belas) kegiatan yaitu:
                    1. Admin gudang login dengan memasukan username dan password.
                    2. Sistem akan menverifikasi.
                    3. Admin gudang masuk ke home.
                    4. Admin gudang dapat masuk ke data transaksi surat jalan keluar barang.
                    5. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data transaksi Surat jalan keluar.
                    6. Admin gudang dapat masuk ke data transaksi surat jalan masuk barang.
                    7. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data transaksi Surat jalan masuk.
                    8. Admin gudang dapat masuk ke data transaksi Po Penjualan.
                    9. Dapat mengakses view data transaksi Po penjualan.
                    10. Lihat laporan barang masuk dari supplier.
                    11. Lihat laporan barang keluar ke customer.
                    12. Lihat laporan stok barang.
                  7. Sequence diagram untuk pimpinan
                  Gambar 4.9 Sequence Diagram untuk pimpinan

                  Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram untuk purchasing yang diusulkan diatas terdapat :

                  1. 1 (satu) Actor yaitu : pimpinan
                  2. 7 (tujuh) LifeLine yaitu : login, home, data master user, laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan pembelian barang dan laporan stok barang.
                  3. 9 (sembilan) kegiatan yaitu:
                  1. Pimpinan login dengan memasukan username dan password.
                  2. Sistem akan menverifikasi.
                  3. Pimpinan masuk ke home.
                  4. Pimpinan dapat masuk ke sub menu data master user.
                  5. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data master user.
                  6. Lihat laporan barang masuk dari supplier.
                  7. Lihat laporan barang keluar ke customer.
                  8. Lihat laporan barang Po Pembelian.
                  9. Lihat laporan stok barang.

                  Class Diagram Yang Diusulkan

                  Gambar 4.10 Class Diagram yang di usulkan

                  Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

                  Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :
                  Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

                  Kesimpulan dari sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan yaitu :

                  1. Proses peng-input-an data masih menggunakan Ms. Excel, dimana admin marketing harus copy file permintaan pembelian atau print out untuk admin gudang. Dengan adanya sistem usulan admin gudang dapat mengakses data permintaan pembelian secara cepat dan admin marketing tidak lagi copy file atau print out.
                  2. Terjadinya kesalahan input data lebih dari satu kali untuk persediaan barang sehingga menimbulkan kesalahan dalam pelaporan stok barang yang terlalu banyak atau sebaliknya stok barang terlalu sedikit. Dengan adanya sistem usulan admin gudang dapat mengontrol peng-input-an surat jalan keluar masuk barang, jika di-input data lebih dari satu kali maka akan muncul pemberitahuan bahwa surat jalan telah di-input.
                  3. Pengontrolan data pembelian barang masih menyulitkan pihak purchasing, dimana dalam proses pelaporan stok barang terkadang admin gudang memberikan data yang salah. Dengan adanya sistem usulan purchasing dapat mengakses data permintaan barang dari customer dan stok barang kosong.

                  Rancangan Basis Data

                  Spesifikasi Basis Data

                  Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
                  1. Nama file : user
                    Tipe file : File master
                    Fungsi : untuk menyimpan data hak akses sistem
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 71
                  2. Tabel 4.2 Tabel User
                  3. Nama file : supplier
                    Tipe file : File master
                    Fungsi : untuk menyimpan data supplier
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 135
                  4. Tabel 4.3 Tabel Supplier
                  5. Nama file : customer
                    Tipe file : File master
                    Fungsi : untuk menyimpan data customer
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 135
                  6. Tabel 4.4 Tabel Customer
                  7. Nama file : barang
                    Tipe file : File master
                    Fungsi : untuk menyimpan data barang
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 66
                  8. Tabel 4.5 Tabel Barang
                  9. Nama file : satuan
                    Tipe file : File master
                    Fungsi : untuk menyimpan data satuan barang
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 6
                  10. Tabel 4.6 Tabel Satuan
                  11. Nama file : purchaseorder
                    Tipe file : File transaksi penjualan
                    Fungsi : untuk menyimpan data permintaan barangcustomer
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 38
                  12. Tabel 4.7 Tabel Purchase Order
                    Tabel 4.7 Tabel Purchase Order
                  13. Nama file : detailpenjualan
                    Tipe file : File transaksi penjualan
                    Fungsi : untuk menyimpan data detail barang penjualan
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 35
                  14. Tabel 4.8 Tabel Detail Penjualan
                  15. Nama file : popembelian
                    Tipe file : File transaksi pembelian
                    Fungsi : untuk menyimpan data pembelian ke supplier
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 38
                  16. Tabel 4.9 Tabel Purchase Order Pembelian
                  17. Nama file : detailpembelian
                    Tipe file : File transaksi pembelian
                    Fungsi : untuk menyimpan data detail barang pembelian
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 35
                  18. Tabel 4.10 Tabel Detail Pembelian
                  19. Nama file : sjkeluar
                    Tipe file : File transaksi gudang
                    Fungsi : untuk menyimpan data surat jalan yang keluar
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 43
                  20. Tabel 4.11 Tabel Surat Jalan Keluar
                  21. Nama file : barangkeluar
                    Tipe file : File transaksi gudang
                    Fungsi : untuk menyimpan data detail barang keluar
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 45
                  22. Tabel 4.12 Tabel Barang Keluar
                  23. Nama file : sjmasuk
                    Tipe file : File transaksi gudang
                    Fungsi : untuk menyimpan data surat jalan yang masuk
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 43
                  24. Tabel 4.13 Tabel Surat Jalan Masuk
                  25. Nama file : barangmasuk
                    Tipe file : File transaksi gudang
                    Fungsi : untuk menyimpan data detail barang masuk
                    Media : Harddisk
                    Panjang record : 45
                  Tabel 4.14 Tabel Barang Masuk

                  Rancangan Prototype

                  Rancangan prototype sistem persediaan keluar masuk barang yang diusulkan pada PT Samat Teknik Mandiri diantaranya yaitu
                  1. Rancangan Tampilan Login
                  2. Berikut ini adalah Form Login ini merupakan akses bagi admin marketing, purchasing, admin gudang dan pimpinan. Bagi pengguna yang ingin masuk aplikasi sistem persediaan keluar masuk barang, dengan cara meng-input-kan username dan password :
                    Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Login
                  3. Rancangan Tampilan Menu Utama (Home)
                  4. Berikut ini adalah rancangan menu utama untuk melihat tampilan pada sistem persediaan keluar masuk barang :
                    Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Home
                  5. Rancangan Tampilan Barang
                  6. Berikut ini adalah rancangan daftar barang pada menu data master yang berfungsi untuk melihat tampilan daftar barang.
                    Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Barang
                  7. Rancangan Tampilan View Po Pembelian
                  8. Berikut ini adalah rancangan view po pembelian untuk melihat po pembelian dan detail barang pembelian pada menu data transaksi.
                    Gambar 4.14 Rancangan Tampilan View Po Pembelian
                  9. Rancangan Tampilan View Surat Jalan Masuk
                  10. Berikut ini adalah rancangan view surat jalan masuk untuk melihat surat jalan masuk dan detail masuk barang dari supplier pada menu data transaksi.
                    Gambar 4.15 Rancangan Tampilan View Surat Jalan Masuk
                  11. Rancangan Tampilan Pencarian Laporan Pembelian Barang
                  Berikut ini adalah rancangan pencarian laporan pembelian barang untuk mencari laporan pembelian barang secara perperiode (perbulan) pada menu laporan.
                  Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Pencarian Laporan Pembelian Barang

                  Tampilan Output Program

                  1. Tampilan Halaman Login
                  2. Form login merupakan form yang akan muncul ketika program dijalankan. Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hak akses dari pengguna (user). Berikut merupakan tampilan form login.
                    Gambar 4.17 Tampilan Program Form Login
                  3. Tampilan Halaman Home
                  4. Home adalah tampilan pertama kali setelah melakukan login sistem yang berisi sejarah singkat perusahaan dan level akses. Berikut merupakan tampilan home.
                    Gambar 4.18 Tampilan Halaman Home
                  5. Tampilan Program Data Master Supplier
                  6. Tampilan data master supplier terdapat daftar supplier. Berikut merupakan tampilan daftar supplier.
                    Gambar 4.19 Tampilan Program Supplier
                  7. Tampilan Program Input Supplier
                  8. Tampilan input supplier berfungsi untuk menambahkan daftar supplier baru. Berikut merupakan tampilan input supplier.Gambar 4.20 Tampilan Program Input Supplier
                    Gambar 4.20 Tampilan Program Input Supplier


                  9. Tampilan Program Data Master Customer
                  10. Tampilan data master customer terdapat daftar customer, dimana daftar customer mencakup nama customer, alamat, telepon, fax. Berikut merupakan tampilan daftar customer.
                    Gambar 4.21 Tampilan Program Customer
                  11. Tampilan Program Input Customer
                  12. Tampilan input customer berfungsi untuk menambahkan daftar customer baru. Berikut merupakan tampilan input customer.
                    Gambar 4.22 Tampilan Program Input Customer
                  13. Tampilan Program Data Master Barang
                  14. Tampilan data master barang terdapat daftar barang, dimana daftar barang mencakup kode barang, nama barang, satuan, nama supplier, harga beli. Berikut merupakan tampilan barang.
                    Gambar 4.23 Tampilan Program Barang
                  15. Tampilan Program Input Barang
                  16. Tampilan input barang berfungsi untuk menambahkan daftar barang baru. Berikut merupakan tampilan input barang.
                    Gambar 4.24 Tampilan Program Input Barang
                  17. Tampilan Program Data Master User
                  18. Tampilan data master user terdapat nama yang sudah diberi hak akses. Daftar user mencakup kode user, nama user, username, password dan level. Berikut merupakan tampilan user.
                    Gambar 4.25 Tampilan Program Data Master User
                  19. Tampilan Program Input User
                  20. Tampilan input user berfungsi untuk menambahkan daftar user baru. Berikut merupakan tampilan input user.
                    Gambar 4.26 Tampilan Program Input User
                  21. Tampilan Program Data Transaksi Po Penjualan
                  22. Tampilan data transaksi Po penjualan berfungsi untuk mengetahui daftar permintaan barang dari customer, dimana daftar po penjualan mencakup no. po, nama customer, tanggal pemesanan. Berikut merupakan tampilan daftar customer.
                    Gambar 4.27 Tampilan Program Data Transaksi Po Penjualan
                  23. Tampilan Program Input Po Penjualan
                  24. Tampilan input Po penjualan berfungsi untuk menambah po penjualan, ketika button create di pilih akan muncul tambah ke detail penjualan. Berikut merupakan tampilan input Po penjualan.
                    Gambar 4.28 Tampilan Program Input Po Penjualan
                  25. Tampilan Program View Detail Po Penjualan

                  26. Tampilan View detail Po penjualan berfungsi untuk menampilkan po penjualan dan detail barang pesanan customer. Yang mencakup no. po, nama customer, tanggal pemesanan, kode barang, nama barang dan qty. Berikut merupakan tampilan View Po penjualan.
                    Gambar 4.29 Tampilan Program View Po Penjualan
                  27. Tampilan Program Data Transaksi Po Pembelian
                  28. Tampilan data transaksi Po pembelian berfungsi untuk mengetahui daftar pembelian barang ke supplier yang mencakup no. po, nama supplier, tanggal pembelian. Berikut merupakan tampilan daftar supplier.
                    Gambar 4.30 Tampilan Program Data Transaksi Po Pembelian


                  29. Tampilan Program Input Po Pembelian
                  30. Tampilan input Po pembelian berfungsi untuk menambah po pembelian, ketika button create di pilih akan muncul tambah ke detail pembelian. Berikut merupakan tampilan input Po pembelian.
                    Gambar 4.31 Tampilan Program Input Po Pembelian
                  31. Tampilan Program View Detail Po Pembelian
                  32. Tampilan View detail Po penjualan berfungsi untuk menampilkan po penjualan dan detail barang pesanan customer yang mencakup no. po, nama supplier, tanggal pembelian, kode barang, nama barang, qty dan harga beli. Berikut merupakan tampilan View Po penjualan.
                    Gambar 4.32 Tampilan Program View Po Pembelian
                  33. Tampilan Program Data Transaksi Surat Jalan Keluar
                  34. Tampilan data transaksi surat jalan keluar berfungsi untuk mengetahui daftar surat jalan keluar barang dari gudang yang mencakup no. sjk, nama customer, no. po dan tanggal kirim. Berikut merupakan tampilan daftar surat jalan keluar.
                    Gambar 4.33 Tampilan Program Data Transaksi SJ Keluar


                  35. Tampilan Program Input Surat Jalan Keluar
                  36. Tampilan input surat jalan keluar berfungsi untuk menambah surat jalan keluar barang, ketika button create di pilih akan muncul tambah ke detail barang keluar. Berikut merupakan tampilan input surat jalan keluar.
                    Gambar 4.34 Tampilan Program Input SJ Keluar
                  37. Tampilan Program View Detail Surat Jalan Keluar
                  38. Tampilan View detail surat jalan keluar berfungsi untuk menampilkan surat jalan keluar dan detail keluar barang yang mencakup no. sjk, no. po, nama customer, kode barang, nama barang, qty dan dikirim oleh. Berikut merupakan tampilan View surat jalan keluar barang.
                    Gambar 4.35 Tampilan Program View SJ Keluar
                  39. Tampilan Program Data Transaksi Surat Jalan Masuk
                  40. Tampilan data transaksi surat jalan Masuk berfungsi untuk mengetahui daftar surat jalan masuk barang dari supplier yang mencakup no. sjm, no. po, nama supplier dan tanggal masuk. Berikut merupakan tampilan daftar surat jalan masuk.
                    Gambar 4.36 Tampilan Program Daftar SJ Masuk
                  41. Tampilan Program Input Surat Jalan Masuk
                  42. Tampilan input surat jalan masuk berfungsi untuk menambah surat jalan masuk barang, ketika button create di pilih akan muncul tambah ke detail barang masuk. Berikut merupakan tampilan input surat jalan masuk.
                    Gambar 4.37 Tampilan Program Input SJ Masuk
                  43. Tampilan Program View Detail Surat Jalan Masuk
                  44. Tampilan View detail surat jalan masuk berfungsi untuk menampilkan surat jalan masuk dan detail masuk barang yang mencakup no sjm, no. po, nama supplier, tanggal masuk, kode barang, nama barang, qty, diterima oleh. Berikut merupakan tampilan View surat jalan masuk barang.
                    Gambar 4.38 Tampilan Program View SJ Masuk
                  45. Tampilan Program Pencarian Laporan Pembelian Barang
                  Tampilan pencarian laporan pembelian barang berfungsi untuk mencari laporan pembelian perperiode (perbulan). Berikut merupakan tampilan View surat jalan masuk barang.
                  .
                  Gambar 4.39 Tampilan Program Laporan Pembelian Barang

                  Konfigurasi Sistem Usulan

                  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
                    1. Processor : AMD E-300 APU with Radeon(tm) HD Graphics 1.30 Ghz
                    2. Monitor : 14 inc
                    3. RAM : 2 GB
                    4. Harddisk : 500 GB
                    5. Printer : LaserJet M1132 MFP
                  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
                    1. Windows 7 Ultimate 32-bit
                    2. Notepad ++ V. 5.7
                    3. Xampp V.3.2.1(Apache V.2.4.10, php V.5.6.3, mysql V.5.0.11)
                    4. Framework Yii V.1.1.13
                    5. Google Chrome Version 42.0.2311.152
                  3. Hak Akses (Brainware)
                  1. Marketing
                  2. Purchasing
                  3. Gudang
                  4. Pimpinan

                  Pengujian Black Box

                  Pengujian terhadap sistem persediaan keluar masuk barang ini memakai metode pengujian black box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

                  Penanganan Kesalahan (Error Handling)

                  Penanganan kesalahan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kesalahan yang terjadi pada saat proses penggunaan sistem. Berikut ini adalah tabel penanganan kesalahan dengan menggunakan metode pengujian black box.
                  Tabel 4.15 Pengujian Kesalahan

                  Kondisi Pengujian Sistem

                  Beriku ini merupakan hasil dari pengujian sistem yang meliputi nama pengujian, hasil yang diharapkan, hasil pengujian berikut dengan status yang diterima.
                  Tabel 4.16 Kondisi Pengujian Sistem

                  Hasil Pengujian Sistem

                  Berikut ini dapat disimpulkan hasil dari pengujian sistem terhadap sistem persediaan keluar masuk barang yang telah dibangun :
                  1. Pada sistem informasi ini, menggunakan satu fungsi login yang menggunakan username dan password yang bertujuan untuk membatasi dan memberikan hak pengakasesan halaman yang berbeda untuk user yang berbeda (dalam hal ini yaitu admin marketing, purchasing, admin gudang dan pimpinan).
                  2. Pada sistem informasi ini menampilkan fungsi input Po pembelian dan surat jalan masuk untuk mencatat data po pembelian ke supplier dan barang masuk dari supplier.
                  3. Sistem informasi ini menyediakan laporan yang dapat dilihat secara perperiode sehingga dapat mempermudah user dalam mengolah laporan.


                  Implementasi

                  Jadwal Penelitian dan Implementasi

                  Jadwal penelitian dan implementasi dapat diuraikan sebagai berikut:

                  Tabel 4.17 Time Schedule

                  Estimasi Biaya

                  Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada PT Samat Teknik Mandiri Tangerang “.
                  Tabel 4.18 Estimasi Biaya

                  BAB V

                  PENUTUP

                  Kesimpulan

                  Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada PT Samat Teknik Mandiri, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
                  1. Sistem persediaan keluar masuk barang yang berjalan pada PT Samat Teknik Mandiri masih menggunakan Ms. Excel dimulai dari pemesanan barang dari customer, pembelian barang ke supplier, input data barang masuk dan keluar sampai menghasilkan laporan stok barang. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data laporan yang menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan stok barang antara data dengan fisiknya.
                  2. Proses pengontrolan persediaan keluar masuk barang terkadang terjadi kelalaian sehingga sering terjadinya kesalahan input data stok lebih dari satu kali yang mengakibatkan ketidakcocokan laporan dengan barang yang ada di gudang, maka dengan adanya sistem terkomputerisasi dapat dibuatkan pemberitahuan sistem persediaan keluar masuk barang yang akan membantu memberi notification kepada bagian admin gudang dalam peng-input-an keluar masuk barang dan laporan stok barang kosong.
                  3. Dalam merancang sistem persediaan keluar masuk barang di PT Samat Teknik Mandiri menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML). Dengan adanya suatu sistem terkomputerisasi dapat mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia di dalam suatu gudang dan mempermudah admin gudang dalam penyajian laporan keluar masuk barang yang dibutuhkan oleh pimpinan.

                  Saran

                  Adapun saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang yang dibuat adalah sebagai berikut:
                  1. Untuk sistem selanjutnya, disarankan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem memberikan notifikasi mengenai info stok minimum.
                  2. Sistem perlu di tambahkan pembuatan form surat jalan masuk dan keluar, agar sistem dapat langsung membuat laporan keluar masuk barang.

                  DAFTAR PUSTAKA

                  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Taufiq, Rohmat. 2013.Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha ilmu.
                  2. Hartono, bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: PT Rineka Cipta.
                  3. Maimunah, Lusyana Sunarya, Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol.5 No.3 - Mei 2012).
                  4. 4,0 4,1 Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi.
                  5. Nugrahanti, Fatim, Irya Wisnubhadra, Eddy Julianto. 2014. “Analisa Perancangan Sistem Informasi Managemen Rantai Pasok (Suplly Chain) Pada Perusahaan Pembuat Peralatan Tambang”. Yogyakarya: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SENTIKA) 2014. UNIVERSITAS ATMA JAYA Yogyakarta 15 Maret 2014.
                  6. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 4 No.3 - Mei 2011).
                  7. Tanti, Lili. 2010. “Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 3 No.2 - Januari 2010).
                  8. Al-Jufri, Hamid. 2011. “Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan”. Jakarta: PT Smart Grafika.
                  9. Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
                  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Ristono, Agus. 2013. “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta : Graha ilmu.
                  11. Rangkuti, Freddy. 2011. “SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
                  12. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. “Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E- Government”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol.5 No.1-September 2011).
                  13. 13,0 13,1 Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika Bandung.
                  14. Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
                  15. 15,0 15,1 Anhar. 2010. “PHP dan MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Media Kita.
                  16. 16,0 16,1 16,2 Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta: Mediakom.
                  17. 17,0 17,1 Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
                  18. 18,0 18,1 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. “Kajian YII Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 7 No.3-Mei 2014).
                  19. Winarno, Edy dan Ali Zaki. 2011. “Easy Web Programming with PHP plus HTML 5”. Jakarta: Elex Media Koputindo.
                  20. Website Yii Framework. 2015. Fundamental Model-View-Controller (MVC). http://www.yiiframework.com/doc/guide/1.1/id/basics.mvc. diakses pada tanggal 05 Maret 2015.
                  21. Website Yii Framework. 2015. Performance Yii. http://www.yiiframework.com/Performance/. Diakses pada tanggal 18 Maret 2015
                  22. Website Yii Framework. 2015. Fundamental Model-View-Controller (MVC). http://www.yiiframework.com/doc/guide/1.1/id/basics.mvc. diakses pada tanggal 05 Maret 2015.
                  23. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 8 No.2-Januari 2015).
                  24. Rizky, Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta : Prestasi Pustaka.
                  25. Sari, Ratna Eka Putri. 2015. Pengujian Sistem Informasi Website Ziddu.com dengan menggunakan Black Box Testing. http://www.academia.edu/6323159/PENGUJIAN_SISTEM_INFORMASI. Diakses pada tanggal 18 Maret 2015.
                  26. Ilustrasi Black Box Testing. http://www.articlesbase.com/software-articles/black-box-testing-6359997.html. diakses pada tanggal 05 Maret 2015.
                  27. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
                  28. Asa, Yulius Abanit. 2014. “Perancangan Aplikasi Web Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Abanit International Unipessoal LDA”. Tangerang: STMIK RAHARJA.
                  29. Turnia, Melliza. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT SINAR ASIA PERKASA”. Tangerang: STMIK RAHARJA.
                  30. Romadhon, Yudo Bangun. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT HANKOOK CERAMIC INDONESIA”. Tangerang: STMIK RAHARJA.
                  31. Nugroho, Ferry Agung. 2012. “Perancangan Sistem Iventory Barang pada Toko Bangunan Enggal Jaya Di Windusari Kabupaten Magelang”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
                  32. Yuhendra, Eng, Rendi Poerwanta.2013. “Perancangan Sistem Iventory Spare Part Mobil Pada CV Auto Parts Toyota Berbasis Aplikasi Java”. Institut Teknologi Padang (Jurnal Teknoif, Vol.1, No.2, Edisi Oktober 2013)
                  33. Niko Ibrahim dan Syarli Angelina Gunawan. “Aplikasi Pengendalian Persediaan Produk Dengan Perpetual Inventory System dan Pemilihan Supplier Optimal dengan Metode AHP”. Universitas Kristen Maranatha (Jurnal Sistem Informasi, Vol. 6, No. 1, Maret 2011).

                  DAFTAR LAMPIRAN

                  A. LAMPIRAN A :

                  A.1 Surat Pengantar ObservasiSkripsi

                  A.2 Surat Keterangan Observasi

                  A.3 Surat KeteranganImplementasi

                  A.4 Form Penggantian Judul

                  A.5 Kartu Bimbingan

                  A.6 Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

                  A.7 Form Validasi Skripsi

                  A.8 Kwitansi Pembayaran Skripsi

                  A.9 Kwitansi Pembayaran Sidang Dan Raharja Career

                  A.10 Daftar Mata Kuliah YangBelum Diambil

                  A.11 Daftar Nilai

                  A.12 Formulir PertemuanStakeholder

                  A.13 Formulir Seminar Proposal

                  A.14 Serfitikat TOEFL

                  A.15 Serfitikat Prospek

                  A.16 Serfitikat IT Internasional

                  A.17 Serfitikat Nasional

                  A.18 Final Elisitasi

                  A.19 Daftar Riwayat Hidup


                  B. LAMPIRAN B :

                  B.1 Form wawancara denganStakeholder

                  B.2 Surat Jalan Keluar Barang

                  B.3 Surat Jalan Masuk Barang

                  B.4 Purchase Order Customer

                  B.5 Purchase Order Supplier