SI1033465138

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

MEDIA PENYIMPANAN DAN PEMBELAJARAN

BERBASIS CLOUD COMPUTING

MENGGUNAKAN RASPBERRY Pi PADA LINGKUNGAN RT

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1033465138

NAMA : M.Rizki Noviadi

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

MEDIA PENYIMPANAN DAN PEMBELAJARAN

BERBASIS CLOUD COMPUTING

MENGGUNAKAN RASPBERRY Pi PADA LINGKUNGAN RT

Disusun Oleh :

NIM
: 1033465138
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Fery Sudarto, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi khususnya dibidang teknologi informasi membuat seluruh bidang dalam sebuah sistem perekonomian tidak lagi hanya membutuhkan teknologi informasi sebagai sarana pendukung, tetapi telah menjadi salah satu pilar utama dalam perancangan sebuah sistem ekonomi secara keseluruhan. Teknologi informasi telah berubah menjadi sebuah dasar penting dimana hal-hal yang bersifat substansi dari sebuah perusahaan, baik perusahaan kecil, hingga perusahaan multinasional, didokumentasikan dan disimpan dalam sebuah unit basis data. Dalam pelaksanaannya, basis data ini, beserta dengan aplikasi lainnya seringkali membutuhkan ruang CPU yang tidak sedikit, dan membutuhkan perawatan yang bernilai tinggi.

Banyak pengguna awam yang sering mengeluhkan virus yang ada di komputer setelah menggunakan USB flash disk. Pengguna membutuhkan fleksibilitas dalam hal penyimpanan data. Efektif dan efisien dalam sharing file dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja suatu pekerjaan.

Cloud computing sangat membutuhkan server bagi penyimpanan data. Banyak server yang ada pada saat ini membutuhkan ruangan yang luas dan harga yang mahal. Sehingga biaya untuk membuat infrastruktur itu dibutuhkan biaya yang banyak dan tidak semua perusahaan, komunitas maupun pengguna pribadi dapat memenuhinya.

Untuk semua hal-hal tersebut, sistem cloud computing dengan menggunakan raspberry pi dinilai sangat bermanfaat dan berguna bagi sebuah perusahaan, komunitas maupun pengguna pribadi untuk saat ini. Sehingga untuk membuat infrastruktur sistem cloud computing menggunakanraspberry pi yang berupa sistem resource pihak ketiga yang dapat diakses melalui jaringan komputer dengan biaya yang terjangkau.

Perumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan skripsi ini antara lain :

  1. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem media penyimpanan berbasis cloud computing ?
  2. Bagaimana membangun server cloud computing menggunakan raspberry pi ?
  3. Apakah sistem penyimpanan berbasis cloud computing menggunakan raspberry pi dapat menjadi solusi untuk kemudahan user ?

Ruang Lingkup

Sebagai batasan pembahasan atas penyusunan skripsi ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka peneliti memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut :

  1. Media penyimpanan yang digunakan berbasis cloud computing dengan menggunakan platform open source.
  2. Server menggunakan komputer mini (Raspberry Pi) yang dilengkapi dengan harddisk eksternal.
  3. Client yang digunakan adalah Personal Computer (PC) dan Smartphone.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dari penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Membuat mekanisme sistem penyimpanan data berbasis cloud computing yang dapat dikontrol atau diakses dari berbagai device.
  2. Membuat prototype sistem yang dapat mengontrol atau mengakses data menggunakan berbagai device.

Manfaat

Sebuah sistem yang baik adalah sistem yang sarat akan manfaat. Penulisan laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai :

  1. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi perkembangan teknologi informasi dibidang penyimpanan data.
  2. Sistem ini akan membantu user dalam melakukan pengaksesan data menggunakan berbagai device.
  3. Sistem ini memberikan kemudahan user dalam hal penyimpanan data dan pengambilan data kembali.

Metodologi Penulisan

Metode Penelitian

Hasil karya ilmiah memerlukan metode penelitian agar karya tersebut dapat digunakan dengan tepat guna, sehingga peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) yang memiliki 4 langkah, antara lain :

  1. Perencanaan

    Pada langkah ini, peneliti merencanakan sebuah sistem yang akan dibangun dengan proses pengumpulan data dari para pengguna sistem.

  2. Analisa

    Pada langkah ini, peneliti menganalisa sistem yang sudah berjalan untuk mendapatkan jawaban dari pengguna. Sehingga didapat hasil untuk membangun sistem yang baru.

  3. Rancangan

    Pada langkah ini, peneliti merancang sebuah sistem yang baru dengan memperhatikan keperluan yang dibutuhkan sistem dan pengguna.

  4. Implementasi

    Pada langkah ini, peneliti mengimplementasikan dalam hal konstruksi, instalasi dan pengujian terhadap sistem yang baru.

Metode Pengumpulan Data

    Untuk menghasilkan karya yang sesuai dengan teori ilmiah dan tepat guna, maka dalam penyusunannya ada beberapa metodepengumpulan data yang diterapkan, antara lain :

  1. Metode Observasi

    Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk mengetahui proses penyimpanan data sehingga dapat digunakan secara fleksibel, efektif dan efisien.

  2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungandengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar pengumpulan data dan metode yang digunakan diambil dari bukucetak dan jurnal.

Sistematika Penulisan

    Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-subyang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Secara garis besar isinya adalah :

  1. BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan laporan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.

  2. BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan sistem penyimpanan berbasis cloud computing dan laporan sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

  3. BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini memuat tentang perancangan dan pembahasan sistem penyimpanan berbasis cloud computing yang akan dibangun, komunikasi antara server dengan user.

  4. BAB IV HASIL PENELITIAN

    Pada bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara server dan user menggunakan media wireless.

  5. BAB V PENUTUP

    Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan sistem penyimpanan berbasis cloud computing dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

      Menurut Mustakini (2010:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

      Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

      Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari input, proses dan output yang saling terintegrasi dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

      Pengembangan jaringan ini menciptakan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) yang dikatakan sebagai jaringan komputer pertama didunia. ARPANET dibangun pada akhir tahun 1969 dan awal tahun 1970. Pada waktu itu, Universitas UCLA menjadi node atau titik pertama pada jaringan ARPANET. Sedangkan node kedua adalah Universitas Stanford. Perangkat yang digunakan untuk menghubungkan kedua node tersebut disebut IMP (Interface Massage Processor). Untuk menghubungkan kedua Universitas tersebut digunakan saluran telepon yang dibangun oleh AT&T

      Tahun 1972, ARPANET didemonstrasikan didepan peserta the First International Conference on Computer Communications dengan menghubungkan 40 node. Kemudian pada tahun 19990, ARPANET diubah menjadi Internet.

    2. Karakteristik Sistem

      Menurut Mustakini (2010:54), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

        a. Komponen sistem (Component Systems)

        Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat didalam sistem.

        b. Mempunyai batas sistem (boundary)

        Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem lain. Tanpa adanya batas sistem maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

        c. Mempunyai lingkungan (environment)

        Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

        d. Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen

        Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung/antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

        e. Mempunyai Masukan (input)

        Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam sistem Informasi Manajemen, masukan di sebut sebagai data.

        f. Mempunyai Pengolahan (processing)

        Dalam sistem informasi manajemen, pengolahan adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.

        g. Mempunyai Keluaran (output)

        Keluaran merupakan komponen sistem berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam sistem informasi manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh pemakai sebagai bahan pengambilan keputusan.

        h. Mempunyai Sasaran (objective) dan Tujuan (goal)

        Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relative pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.

        i. Mempunyai Kendali (control)

        Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam sistem informasi manajemen, kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.

        j. Mempunyai Umpan Balik (feed back)

        Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi norma.

    3. Kriteria Sistem Yang Baik

      Kriteria sistem yang baik antara lain :

        a. Kegunaan

        Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya, relevan yang berarti sistem tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.

        b. Ekonomis

        Dalam merancang atau membangun sebuah sistem sebisa mungkin hemat pada biaya perancangan, perawatan maupun operasional sistem tersebut.

        c. Kehandalan

        Keluaran (output) sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.

        d. Kapasitas

        Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti pada saat sistem beroperasi pada puncak.

        e. Fleksibilitas

        Sistem harus cukup fleksibilitas untuk menampung perubahan yang akan muncul sewaktu-waktu.

    Konsep Dasar Jaringan Komputer

    1. Definisi Jaringan Komputer

      Menurut Iwan Sofana (2011:107), “jaringan komputer adalah sistem yang terdiri dari komputer-komputer, serta piranti-piranti yang saling terhubung sebagai satu kesatuan. Dengan dihubungkannya piranti-piranti tersebut, dapat saling berbagi sumber daya antar satu piranti dengan piranti lainnya”.

      Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21), “jaringan komputer merupakan hasil dari koneksi (hubungan) dari sejumlah perangkat atau komputer yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain”.

      Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan agar saling dapat berkomunikasi satu sama lain untuk berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resources).

    2. Sifat-Sifat Dasar Jaringan Komputer

      Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:21), jaringan komputer memiliki empat buah sifat dasar utama. Keempat sifat tersebut yaitu :

        1. Scalability

        Jaringan komputer dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (user), dapat berkembang, dan mampu menghilangkan batasan-batasan geografis atau lokasi.

        2. Resource sharing

        Jaringan komputer dapat digunakan untuk pemakaian bersama sumber daya yang ada (resource sharing). Sumber daya tersebut meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

        3. Connectivity

        Jaringan komputer mudah dihubungkan dan pengguna (user) mudah terhubung ke dalam jaringan komputer. Untuk menciptakan hubungan ini, terdapat sejumlah perangkat penghubung didalamnya. Perangkat-perangkat tersebut antara lain berupa switch, modem, router, hub.

        4. Reliability

        Sebuah jaringan komputer memiliki kehandalan di dalamnya untuk melayani para pengguna (user). Performansi sebuah jaringan komputer dapat diukur.

    3. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

      Menurut Iwan Sofana (2011:107), jenis jaringan komputer berdasarkan area atau lokasi dibedakan menjadi 4, yaitu :

        1. PAN (Personal Area Network)

        PAN (Personal Area Network) merupakan jaringan computer yang dibentuk oleh beberapa buah komputer atau antara computer dengan peralatan non-komputer. Seperti HP, PDA, dan komputer.

        2. LAN (Local Area Network)

        LAN (Local Area Network) adalah bentuk jaringan komputer lokal, yang luas areanya sangat terbatas. Biasanya diterapkan untuk jaringan komputer rumahan, lab komputer di sekolah dan kantor, di mana masing-masing komputer dapat saling berinteraksi, bertukar data, dan dapat menggunakan peralatan bersama seperti printer. Media yang digunakan dapat berupa kabel (UTP atau BNC) maupun wireless.

        3. Meropolitan Area Network (MAN)

        Merupakan jaringan komputer dengan skala yang lebih besar dari LAN, dapat berupa jaringan komputer antar kantor atau perusahaan yang jaraknya berdekatan. MAN (Metropolitan Area Network) terdiri dari beberapa LAN yang saling terhubung. Media yang digunakan antar gedung biasanya wireless atau kabel serat optik.

        4. WAN (Wide Area Network)

        WAN (Wide Area Network ) merupakan jaringan komputer dengan jangkauan area geografis yang paling luas, bisa mencakup sebuah negara bahkan benua untuk mengaksesnya. WAN (Wide Area Network ) terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

    Internet

    1. Definisi Internet

      Istilah internet berasal dari kata internetworking. Internetworking bisa diartikan sebagai network dari network, yang berarti kumpulan dari jaringan-jaringan yang menghubungkan komputer dari sistem yang berbeda-beda. Secara singkat dapat dikatakan bahwa internet adalah kumpulan berbagai macam system jaringan computer di dunia yang terkoneksi satu sama lain dan dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Internet lahir pada tahun 1969. Internet berawal dari proyek riset yang disponnsori oleh DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) dan memiliki tujuan untuk mengembangkan suatu jaringan komputer

      Pengembangan jaringan ini menciptakan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) yang dikatakan sebagai jaringan komputer pertama didunia. ARPANET dibangun pada akhir tahun 1969 dan awal tahun 1970. Pada waktu itu, Universitas UCLA menjadi node atau titik pertama pada jaringan ARPANET. Sedangkan node kedua adalah Universitas Stanford. Perangkat yang digunakan untuk menghubungkan kedua node tersebut disebut IMP (Interface Massage Processor). Untuk menghubungkan kedua Universitas tersebut digunakan saluran telepon yang dibangun oleh AT&T.

    2. Manfaat Internet

      Internet memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari pada saat ini. Internet telah digunakan di beragam bidang kehidupan dan akan terus digunakan dan dikembangkan. Beberapa manfaat internet dapat diuraikan sebagai berikut :

        a. Di bidang pendidikan, internet bermanfaat untuk penyediaan sumber daya materi atau ilmu serta membantu menyediakan sarana pembelajaran secara online atau jarak jauh. Buku digital (ebook), paper, jurnal, informasi dari web atau blog bahkan jejaring social dapat memberikkan kontribusi di dalam proses belajar mengajar di bidang pendidikan.

        b. Di bidang pertahanan dan keamanan, penerapan Wireless Sensor Network dengan memanfaatkan sejumlah node sensor pada jaringan internet, akan membantu melakukan pengawasan, deteksi terkait adanya serangan musuh untuk pertahanan dan keamanan.

        c. Di bidang usaha atau bisnis, layanan belanja online (e-commerce), periklanan dan publikasi dapat dilakukan dengan lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah. Hal ini di dukung juga dengan adanya teknologi-teknologi pendukung seperti e-banking, smart card, digital advertising, computational advertising.

        d. Di bidang pemerintahan, bentuk layanan publik dapat disajikan dengan lebih baik dan lebih cepat melalui internet seperti dalam bentuk sistem informasi dan aplikasi client berbasis mobile.

        e. Di bidang telekomunikasi, adanya koneksi internet memudahkan komunikasi jarak jauh dalam bentuk teks, video, suara, gambar, maupun gabungan keempatnya. Beberapa contoh tersebutantara lain berupa surat elektronik (e-mail), video call, teleconference, video conference, VOIP, dan jejaring sosial.

        f. Di bidang kesehatan, dengan adanya sistem informasi rumah sakit, apotek, dan klinik memudahkan di dalam proses pelayanan secara online berbasiskan internet. Hal lainnya adalah terapan Machine to Machine / Internet of Things di bidang kesehatan seperti diagnose penyakit pasien, penulisan resep, pembayaran biaya pengobatan secara online memanfaatkan nano computer, internet, dan sensor. Terapan Augmented Reality dalam bentuk simulasi operasi dan bedah organ tubuh manusia yang kemudian data dimasukkan ke server melalui internet.

    3. Perkembangan Internet

      Perkembangan internet saat ini tentu saja mengalami peningkatan jumlah host (komputer) yang terhubung dan kualitas jaringan, temasuk bandwidth dan konten-konten didalamnya. Negara-negara maju telah menerapkan teknologi 4G bahkan 5G untuk Internet dan Mobile Computing. Teknologi mobile computing muncul sebagai akibat semakin mudahnya untuk melakukan koneksi ke jaringan komputer melalui perangkat mobile. Dari sisi konten, bisa jadi keberadaan internet akan mampu menggeser peranan komunikasi melalui telepon. Sebab melalui intenet kita sudah bisa berkomunikasi dalam bentuk teks, video, suara, gambar, atau gabungan dari keempatnya. Seperti melalui chatting, VOIP (Voice Over Internet Protocol), video call, video conference, teleconference. Selain itu, teknologi streaming audio dan video memudahkan orang untuk berbagi dan menikmati video, film, lagu, siaran TV, radio secara langsung melalui internet.

    Pemodelan OSI Layer

    OSI (Open System Interconnection) layer adalah pemodelan yang pertama kali digunakan di dalam jaringan komputer dan ditetapkan oleh ISO (International Standard Organization). Secara konseptual, pada pemodelan OSI layer terdapat tujuh layer di dalamnya. Ketujuh layer tersebut antara lain :

      1. Physical Layer yaitu layer di lapis pertama yang berfungsi sebagai media transmisi jaringan, pengabelan, topologi jaringan, pensinyalan, dan sinkronisasi bit. Pada layer ini unit data disebut bit.

      2. Data Link Layer yaitu layer di lapis kedua yang berfungsi untuk melakukan koreksi kesalahan, flow control, menentukan operasi perangkat keras jaringan seperti hub, switch, dan router, serta pengalamatan perangkat keras. Pada layer ini unit data disebut frame.

      3. Network Layer yaitu layer di lapis ketiga yang berfungsi untuk mendefinisikn alamat komputer di dalam jaringan, membuat header paket, dan melakukan proses routing. Pada layer ini unit data disebut datagram atau paket.

      4. Transport Layer yaitu layer di lapis keempat yang berfungsi untuk memecah data ke dalam beberapa buah paket data, untuk kemudian dilakukan penomoran. Adanya penomoran ini akan memudahkan proses penyatuan kembali di sisi penerima. Pada layer ini unit data disebut segmen.

      5. Session Layer yaitu layer di lapis kelima yang berfungsi untuk melakukan proses pendefinisian dan pembuatan koneksi, pemeliharaan koneksi, serta penghancuran koneksi. Pada layer ini unit data disebut data.

      6. Presentation Layer yaitu layer di lapis keenam yang berfungsi untuk menterjemahkan data yang ditransmisikan oleh jaringan komputer. Pada layer ini unit data disebut data.

      7. Application Layer yaitu layer di lapis ketujuh yang berfungsi untuk mendefinisikan spesifikasi aplikasi untuk dapat berkomunikasi di dalam jaringan komputer, sebagai antar muka atau interface aplikasi dengan jaringan, pengaksesan jaringan. Pada layer ini terdapat beragam protokol yang umum digunakan, antara lain HTTP, POP3, dan FTP. Pada layer ini unit data disebut data.

    Pemodelan TCP/IP

    Pada layer OSI terdapat beragam kekurangan dan mulai tidak relevan dengan perkembangan jaman, terutama aplikasi dan jaringan komputer itu sendiri. Dibentuk pemodelan baru bernama pemodelan layer TCP/IP yang lebih ringkas. Pada pemodelan TCP/IP layer terdapat empat layer yang memiliki fungsi atau kegunaan masing-masing seperti pada pemodelan OSI layer. Empat layer tersebut antara lain :

      1. Link layer (Network Access) yaitu layer terbawah yang berfungsi untuk menjelaskan protokol yang digunakan pada topologi jaringan, interface yang digunakan, flow control dan lain sebagainya. Secara umum layer ini berfungsi untuk mendefinisikan beragam metode di dalam jaringan ke dalam lingkup link lokal jaringan pada komputer yang sedang berkomunikasi. Pada layer ini unit data disebut frame, yang terdiri atas frame header, frame data, dan frame footer. Link layer dapat disetarakan dengan physical layer dan data link layer pada pemodelan OSI layer.

      2. Internet layer yaitu layer di lapis kedua yang berfungsi untuk pergantian datagram pada jaringan. Layer ini menyediakan interface jaringan yang seragam, dengan menyembunyikan topologi yang digunakan. Selain itu, layer ini juga mengurusi pengalamatan dan routing. Karena pada layer ini terdapat IP header dan IP data. Internet layer dapat disetarakan dengan Network layer pada pemodelan OSI layer.

      3. Transport layer yaitu layer di lapis ketiga yang berfungsi untuk menyediakan konektivitas antar proses, channel pergantian data untuk aplikasi, transmisi end to end message, dengan menggunakan protokol TCP dan UDP. Transport layer dapat disetarakan dengan Transport layer pada pemodelan OSI layer.

      4. Application layer yaitu layer di lapis teratas yang berfungsi untuk komunikasi data antar aplikasi dan komputer. Beberapa protokol jaringan berjalan di layer ini, antara lain SMTP, HTTP, FTP. Application layer dapat disetarakan dengan Session layer, Presentation layer, dan Application layer pada pemodelan OSI layer.

    Protokol Pada Jaringan Komputer

    1. Definisi Protokol

      Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:30), yang mengutip pendapat Forouzan di dalam bukunya yang berjudul Computer Network A Top Down Approach, disebutkan bahwa protokol pada jaringan komputer didefinisikan sebgai sekumpulan aturan dan standar yang mengikat di dalam jaringan komputer kepada para pengguna komputer dan semua perangkat baik perangkat keras maupun perangkat lunak yang ada di dalam komputer, untuk dapat menciptakan komunikasi yang baik, memudahkan di dalam transfer data, dan menciptakan hubungan antar komputer. Protokol berkaitan dengan perangkat lunak. Hampir semua perangkat lunak yang dijalankan di jaringan komputer memerlukan protokol. Pada lapisan terbawah (layer fisik dan layer data link), protokol juga mencakup perangkat keras komputer (hardware). Salah satu protokol ini adalah ARP (Address Resolution Protocol).

    2. Jenis-jenis Protokol

      Perkembangan jaringan komputer dan perkembangan teknologi dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak, turut berperan di dalam munculnya sejumlah protokol baru maupun versi baru dari suatu protokol. Hal ini cukup mendasar, melihat semakin banyaknya aplikasi dan layanan yang dijalankan di jaringan komputer terutama internet, yang mana memerlukan adanya protokol dan port. Beberapa contoh protokol yang terdapat pada jaringan komputer ataupun internet :

        1.Protokol TCP/IP merupakan sepasang protokol yang umum digunakan di hampir semua layanan dan aplikasi di dalam jaringan internet. Pasangan protokol ini umum disebut dengan protocol suite dan menjadi pemodelan untuk layering pada jaringan computer sebagaimana layering OSI. Tidak seperti protokol lainnya, pada protokol TCP/IP terdapat empat buah subprotokol yang memiliki fungsionalitas masing-masing. Keempat subprotokol pada protokol TCP/IP inilah yang menjadi dasar untuk pemodelan layering TCP/IP.

        2. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) adalah protokol yang paling sering dan paling banyak digunakan oleh para pengguna jaringan komputer, khususnya di dalam mengakses alamat suatu situs (website). Aplikasi web (World Wide Web) merupakan aplikasi di jaringan komputer terutama internet yang paling banyak digunakan saat ini pada beragam perangkat komputer. Pada jaringan komputer umumnya terdapat server dan client yang saling berkomunikasi. Server dapat melayani satu ataupun beberapa client sekaligus.

        3. HypertextTransfer Protocol Secure (HTTPS) adalah banyak digunakan protokol komunikasi untuk komunikasi yang aman melalui jaringan komputer, terutama dengan penyebaran luas di Internet. Secara teknis, itu bukan protokol itu sendiri, melainkan merupakan hasil dari hanya layering Hypertext Transfer Protocol (HTTP) di atas SSL / TLS protokol, sehingga menambah kemampuan keamanan dari SSL / TLS untuk standar komunikasi HTTP. Dalam penyebaran populer di internet, HTTPS menyediakan otentikasi dari situs web dan web server terkait yang satu berkomunikasi dengan, yang melindungi melawan Man-in-the-middle serangan. Selain itu, ia menyediakan enkripsi dua arah komunikasi antara klien dan server, yang melindungi terhadap penyadapan dan merusak dan / atau penempaan isi komunikasi. Dalam praktek, ini memberikan jaminan yang wajar bahwa seseorang berkomunikasi menggunakan web. situs yang satu dimaksudkan untuk berkomunikasi dengan (sebagai lawan penipu), serta memastikan bahwa isi dari komunikasi antara pengguna dan situs tidak dapat dibaca atau dipalsukan oleh pihak ketiga. Karena HTTPS bagian dari HTTP seluruhnya di atas TLS, seluruh protokol HTTP yang mendasari dapat dienkripsi. Ini termasuk URL request (yang halaman web tertentu diminta), parameter permintaan, header, dan cookies (yang sering mengandung informasi identitas tentang pengguna). Namun, karena host (situs web) alamat dan nomor port yang tentu bagian dari TCP / IP protokol yang mendasari, HTTPS tidak dapat melindungi pengungkapan mereka. Dalam prakteknya ini berarti bahwa bahkan pada penyadap web dengan benar dikonfigurasi server masih dapat menyimpulkan alamat IP dan nomor port dari server web (kadang-kadang bahkan nama domain www.example.org misalnya, tetapi tidak beristirahat dari URL) yang satu berkomunikasi dengan serta jumlah (data yang ditransfer) dan durasi (panjang sesi) komunikasi, meskipun bukan isi dari komunikasi. Secara historis, koneksi HTTPS tersebut terutama digunakan untuk transaksi pembayaran pada World Wide Web, e-mail dan untuk transaksi sensitif dalam sistem informasi perusahaan. Pada 2010-an dan awal 2000-an, HTTPS mulai melihat digunakan secara luas untuk melindungi keaslian halaman pada semua jenis situs, mengamankan account dan menjaga komunikasi pengguna, identitas dan web browsing pribadi.

        4. SMTP adalah singkatan dari Simple Mail Transfer Protocol. SMTP adalah seperangkat pedoman komunikasi yang memungkinkan perangkat lunak untuk mengirimkan email melalui Internet. Kebanyakan perangkat lunak email dirancang untuk menggunakan SMTP untuk tujuan komunikasi ketika mengirim email, dan Ini hanya bekerja untuk pesan keluar. Ketika orang menyiapkan program email mereka, mereka biasanya akan harus memberikan alamat server SMTP penyedia layanan Internet mereka untuk surat keluar. Ada dua protokol lain yaitu POP3 dan IMAP yang digunakan untuk mengambil dan menyimpan email. SMTP menyediakan satu set kode yang menyederhanakan komunikasi pesan email antara server. semacam singkatan yang memungkinkan server untuk memecah berbagai bagian pesan ke kategori server lain yang dapat dimengerti. Setiap pesan email memiliki pengirim, penerima atau beberapa penerima sebuah pesan. Dari perspektif pengguna, ketika mereka menulis pesan email, mereka melihat antarmuka perangkat lunak email mereka, tapi begitu pesan yang keluar di Internet, semuanya berubah menjadi string teks. Teks ini dipisahkan oleh kata-kata kode atau nomor yang mengidentifikasi tujuan setiap bagian. SMTP menyediakan kode-kode, dan perangkat lunak server email ini dirancang untuk memahami apa yang mereka maksud. Tujuan lain dari Simple Mail Transfer Protocol adalah untuk mengatur aturan komunikasi antara server. Misalnya, server memiliki cara untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri dan mengumumkan jenis komunikasi mereka mencoba untuk melakukan. Ada juga cara untuk menangani error, termasuk hal-hal umum seperti alamat email yang salah. Dalam transaksi SMTP khas, server akan mengidentifikasikan diri, dan mengumumkan jenis operasi mereka berusaha untuk tampil. Server lain akan mengotorisasi operasi, dan pesan akan dikirim. Jika alamat penerima yang salah, atau jika ada beberapa masalah lain, server penerima dapat membalas dengan pesan error dari beberapa jenis. SMTP diciptakan pada awal 1980 dan itu dibangun sekitar konsep dasar komunikasi server yang kembali ke tahun 1970. Pada masa itu, Internet adalah komunitas yang sangat tertutup, sebagian besar terdiri dari ilmuwan dan lembaga pemerintah. Orang-orang dalam kelompok ini umumnya dipercaya sama lain, sehingga SMTP memiliki beberapa lubang keamanan. Sebagai contoh, relatif mudah untuk mengirim pesan dengan alamat pengirim palsu. Itulah kenapa banyak virus berbasis email tersebar. Seseorang mungkin menerima pesan yang mereka pikir datang dari seorang teman, ketika seseorang benar-benar mengirimkannya. Ada beberapa perbaikan yang dibuat untuk perangkat lunak server email untuk menembus kelemahan ini, tetapi masih dapat menyebabkan beberapa masalah. Kekuatan terbesar dari SMTP adalah kehandalan dan kesederhanaan. Sangat mudah untuk membuat perangkat lunak yang menggunakan aturan komunikasi SMTP, dan mendapatkan pekerjaan yang dilakukan. Pesan baik sampai ke penerima, atau ada pesan kesalahan yang menjelaskan mengapa itu tidak mungkin. Kebanyakan server hari ini memiliki sedikit versi update dari protokol Simple Mail Transfer Protocol disebut ESMTP (Extended Simple Mail Transfer Protocol). Ini diciptakan untuk memungkinkan transmisi multimedia melalui email. Bila seseorang mengirim gambar atau file musik yang melalui program email mereka, ESMTP kode komunikasi digunakan untuk mengidentifikasi jenis data yang dikirim

        5. FTP (File Transfer Protocol) merupakan protokol yang umum digunakan di dalam jaringan komputer baik intranet maupun internet untuk proses transfer file antar komputer. Proses transfer file ini dapat berupa pengambilan file dari komputer server ke komputer penerima dan pengkopian file dari komputer pengguna ke computer tujuan. FTP menggunakan port 21 untuk melakukan koneksi di dalam jaringan komputer. Protokol FTP sangat sederhana untuk digunakan, sebab hanya memerlukan otentikasi username dan password yang telah didaftarkan sebelumnya. Selain itu, pengguna juga dapat langsung menggunakan layanan dari protokol FTP untuk transfer data tanpa perlu login. Pengguna cukup menggunakan otentikasi anonymous login, yang mana dalam hal ini sistem di FTP sudah diatur untuk dapat digunakan oleh publik tanpa adanya otentikasi username dan password yang spesifik ke setiap pengguna.

        6. ICMP (Internet Control Message Protocol) merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang bertugas untuk memberitahukan kepada pengguna tentang adanya koneksi jaringan atau tidak, terjangkau atau tidaknya sebuah komputer atau server tujuan, serta kemungkinan adanya balasan dari sever atau komputer tujuan. ICMP bekerja dengan cara mengirimkan ICMP echo request dan ICMP echo reply kepada pengguna komputer melalui perintah ping. Perintah ping ke alamat tujuan ini dapat dilakukan melalui command prompt pada windows atau terminal pada linux.

        7. UDP (User Datagram Protokol) merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk mengatur dan menangani semua koneksi yang ada dengan sifat yang berkebalikan dengan protokol TCP (Transmission Control Protocol). Ketiga sifat utama pada jaringan komputer yang diurusi oleh protokol UDP adalah koneksi yang tidak memerlukan setup koneksi terlebih dahulu (connectionless oriented), serta memiliki header UDP yang di dalamnya memuat SPI (Source Process Identification) dan DPI (Destination Process Identification).

        8. PPP (Point to Point Protocol) merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang umum digunakan pada Wide Area Network (WAN) dan koneksi broadband pada modem USB baik menggunakan provider GSM maupun CDMA. PPP mendukung pengalmatan IP dinamis memanfaatkan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Yang merupakan nilai lebih PPP dibandingkan protokol sebelumnya, yaitu SLIP (Serial Line Internet Protocol). PPP melakukan proses enkapsulasi yang menjamin keamanan data di dalamnya.

        9. POP3 (Post Office Protocol versi 3) merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk membantu dalam layanan terima e-mail. Dalam hal ini menerima e-mail dari mail server ke mail client. POP3 tidak akan dapat bekerja tanpa adanya SMTP. POP3 memiliki komunikasi dan sistem kerja yang bersifat satu arah. Ini berarti bahwa POP3 mewajibkan kita untuk mengunduh semua e-mail yang tersedia tanpa kecuali. Disatu sisi dapat membantu saat kita memerlukan semua e-mail dan di sisi lain memerlukan bandwidth internet yang cukup besar untuk mengunduh semua e-mail. POP3 menggunakan port 110 untuk komunikasi di jaringan komputer. Untuk menjaga sisi keamanan, POP3 menggunakan bantuan protokol SSL dan TSL. Dibandingkan POP1 dan POP2, POP3 menyajikan fitur dan keamanan yang jauh lebih baik untuk komunikasi online menggunakan e-mail.

        10. IMAP (Internet Message Access Protocol) merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang berfungsi sama seperti POP3, yaitu membantu di dalam menerima e-mail dari mail server ke mail client. Hal yang membedakan antara IMAP dengan POP3 adalah IMAP memberikan pengguna solusi untuk memilih dan membaca e-mail yang diperlukan saja. Dalam hal ini, pengguna dapat melakukan pencarian terhadap e-mail yang diperlukan, menghapus e-mail yang tidak diperlukan, membuat folder atau direktori untuk e-mail.

        11. LDAP (Lighweight Directory Active Protocol) merupakan protokol pada jaringan computer yang berfungsi untuk membantu pengguna di dalam menglola sumber daya di jaringan computer, pemakaian bersama sumber daya computer di dalam jaringan computer, membantu di dalam pencarian informasi, baik berupa informasi pengguna komputer, informasi mengenai server dan computer di jaringan, lokasi fisik, dan terutamanya pada directory service. Protokol LDAP bekerja dengan menggunakan system client server pada umumnya. Pencarian directory service dapat dilakukan oleh protokol LDAP dengan menggunakan sumber informasi dari direktori yang dimilikinya. Direktori informasi pada protokol LDAP membentuk hirarki structural layaknya sebuah tree atau pohon, sehingga memudahkan untuk pencarian dari level tertinggi ke level terbawah. Satu atau lebih LDAP server memiliki data untuk direktori informasi dan juga database. Saat LDAP client terkoneksi ke LDAP server, maka LDAP client akan menanyakan tentang suatu lokasi computer, LDAP server akan merespon melalui pointer yang akan mengarahkan LDAP client kepada lokasi yang diminta ataupun LDAP server lain yang dapat membantu.

        12. Telnet (Telecommunication Network) merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk komunikasi, kendali dan konfigurasi komputer jarak jauh atau remote, bahkan pada beberapa kasus telnet juga dapat digunakan untuk menikmati layanan hiburan. telnet terkoneksi ke dalam jaringan komputer dengan menggunakan port 23. Sebagaimana SSH, telnet menyajikan kemampuan untuk membantu di dalam kendali komputer jarak jauh atau remote, baik untuk pengambilan dan transfer file maupun konfigurasi sistem. Yang menjadi kekurangan telnet adalah kesederhanaan sistemnya, sehingga tidak ada enkripsi terhadap akun yang digunakan saat login ke dalam sistem. Beda dengan SSH, di mana proses login ke mesin remote dilakukan proses enkripsi sehingga menjadi lebih aman, terutama untuk jenis serangan MITM (Man In The Middle).

        13. SSH (Secure Shell) merupakan di dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk membantu pengguna komputer di dalam bertukar data, transfer data, serta mengendalikan komputer jarak jauh secara lebih aman. SSH menyediakan keamanan yang lebih baik dibandingkan protokol telnet dan FTP. Di dalam SSH terjadi proses enkripsi, otorisasi, dan otentikasi. Pada SSH terdapat SSH server, SSH client, dan SSH user. SSH server merupakan komputer yang akan dieksekusi. SSH client merupakan client yang menggunakan SSH untuk melakukan dan kendali ke komputer yang menjadi SSH server. Baik SSH server dan SSH client, keduanya diimplementasikan ke dalam aplikasi. SSH dapat digunakan pada jaringan public atau internet maupun jaringan private atau intranet, baik wired maupun wireless. SSH user merupakan pengguna yang melakukan kendali ke SSH server melalui SSH client.

        14. SSL (Secure Socket Layer) merupakan protokol di dalam jaringan computer yang diandalkan untuk proses enkripsi dari data yang dipertukarkan di dalam jaringan. Adanya enkripsi ini berfungsi untuk meningkatkan keamanan pengguna computer dan mencegah adanya MITM attack. MITM (Man In The Middle) attack merupakan salah satu bentuk serangan dan bahaya yang ada di dalam jaringan computer, dimana terdapat pengguna yang tidak sah yang melakukan proses penyadapan, perubahan data, atau mengganggu komunikasi yang sedang terjadi. Pada koneksi di jaringan computer, SSL menggunakan port 443. SSL banyak diterapkan pada keamanan aplikasi berbasis web.

    3. Manfaat Protokol pada Jaringan Komputer

        1. Protokol ARP (Address Resolution Protocol) yang mengurusi keterhubungan perangkat keras komputer dengan pengalamatan jaringan melalui MAC address.

        2. Layanan e-mail tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya protokol yang bekerja dan mengatur proses komunikasi di dalamnya.

        3. Memudahkan di dalam menyediakan dan menggunakan layanan berbasis web dan HTTPS. Layanan dan data yang disajikan melalui web dapat berbentuk teks, video, audio gambar, atau kombinasi.

        4. Memudahkan di dalam melakukan proses unggah dan unduh file secara transfer dari dan ke suatu direktori atau sub direktori antar komputer pada jaringan komputer, menggunakan protokol FTP.

        5. Keamanan data dan login pada layanan di jaringan komputer memanfaatkan enkripsi pada protokol SSL.

        6. Kemudahan di dalam mengendalikan komputer jarak jauh, memantau sistem, dan transfer file, menggunakan protokol SSH dan telnet. Protokol SSH ini menyediakan keamanan yang lebih baik dibandingkan protokol telnet.

        7.Mengecek koneksi jaringan komputer dan mengetahui sejauh mana pencapaian terhadap komputer atau server tujuan. Melalui perintah ping, dengan memanfaatkan protokol ICMP

        8. Pasangan protokol TCP/IP yang menjadi dasar di dalam pemodelan layer TCP/IP yang lebih baik, lebih mudah, dan lebih mendukung kemajuan teknologi jaringan.

        9. Protokol UDP yang memudahkan di dalam penyediaan layanan yang lebih cepat.

    Sistem Operasi

    Menurut Merry Magdalena (2010:14), “Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris disebut operating system (OS) adalah sebuah peranti lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan peranti lunaak aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web”. Secara umum, sistem operasi adalah peranti lunak pada lapisan pertama yang ditaruh ada memori computer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan, peranti lunak-peranti lunak lainnya berjalan setelah sistem operasi berajalan. Sistem operasi akan melakukan layanan inti umum untuk peranti lunak-peranti lunak. Layanan inti umum tersebut, seperti akses ke disk, manajemen memori, scheduling task, dan user interface. Secara umum, sistem operasi terdiri dari beberapa bagian :

    1. Mekanisme boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory.

    2. Kernel, yaitu inti dari sebuah sistem operasi.

    3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna.

    4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain.

    5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrol mereka.

    Dilihat dari sifatnya sistem operasi yang berkembang ada 2 macam, yaitu sistem operasi berbayar (proprietary) dan sistem operasi tidak berbayar (non-proprietary). Perbedaan diantara keduanya ada pada kode-kode yang dibuat di setiap sistem operasi oleh masing-masing pengembangnya. Sistem operasi berbayar adalah sistem operasi yang original atau langsung dari hak pencipta yang menjual software

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Cloud Computing

    1. Definisi Cloud Computing

      Terdapat beberapa definisi mengenai cloud computing oleh para ahli komputer. Menurut I Putu Agus Eka Pratama (2014:52) mengutip pendapat NIST (National Institute of Standard and Technology) dalam draftnya yang berjudul The NIST definition of cloud computing, Peter Meel dan Timothy Grance mendefinisikan cloud computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya atau resource secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses di mana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan.

    2. Latar Belakang Adanya Cloud Computing

      Adanya cloud computing dilatarbelakangi oleh kebutuhan dunia industri dan komputerisasi akan pemanfaatan bersama sumber daya komputasi yang tersebar, tetapi dapat digunakan sesuai keperluan. Teknologi sebelumnya seperti grid computing belum dapat melakukan hal ini dengan baik. Hal lainnya yang mendukung adanya teknologi cloud computing ketika munculnya teknologi web 2.0, teknologi web service, serta kemampuan komputasi otomatis yang dilakukan oleh komputer terkait dengan manajemen sumber daya yang dimilikinya. Perkembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan perkembangan internet turut mendukung adanya teknologi cloud computing sebagai sebuah teknologi dan layanan komputasi dan sumber daya komputasi. Kebutuhan akan layanan yang lebih baik dari grid computing dan kebutuhan untuk pemakaian aplikasi hingga keperluan untuk pengembangan aplikasi dan infrastruktur aplikasi dan jaringan komputer. Maka terbentuklah tiga jenis layanan utama pada cloud computing. Ketiga jenis layanan itu mencakup sisi aplikasi, sisi platform, dan sisi infrastruktur. Dari sisi deployment, muncul keberagaman jenis cloud computing berdasarkan kondisi jaringan, cakupan pengguna, dan spesifik kebutuhan dari pengguna bersangkutan. Sehingga muncullah private cloud, public cloud, community cloud, dan hybrid cloud.

    Kelebihan Cloud Computing

    Sebagai sebuah teknologi jaringan komputer yang banyak digunakan saat ini, cloud computing menawarkan sejumlah nilai lebih yang tidak dimiliki oleh teknologi-teknologi pendahulunya. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh teknologi cloud computing antara lain sebagai berikut :

    1. Kemudahan untuk menggunakan aplikasi secara bersama-sama dan online tanpa perlu instalasi dan konfigurasi.

    2. Dapat diterapkan di jaringan lokal atau intranet, publik atau internet, maupun keduanya.

    3. Penghematan biaya

    4.Layanan penyimpanan data dan informasi secara online

    5. Layanan komputasi dengan sistem tersebar.

    6. Kemudahan untuk digunakan di sebanyak mungkin sistem operasi dan komputer.

    7. Kemudahan di dalam pengembangan aplikasi secara bersama-sama sesuai kebutuhan.

    8. Kemudahan di dalam berbagi dan menggunakan layanan infrastruktur, baik perangkat keras maupun perangkat lunak dan kombinasi keduanya.


    Karakteristik Cloud Computing

    Sebagai teknologi dan layanan jaringan komputer, sebagaimana jaringan komputer itu sendiri, cloud computing juga memiliki karakteristik khusus. Terdapat lima buah karakteristik sebagai berikut :

      1. On demand self service merupakan karakteristik cloud computing di mana pengguna layanan cloud dapat secara mandiri menyediakan semua keperluan dan kapabilitas terkait dengan komputasi pada cloud computing. Antara lain berupa ketersediaan network storage dan server time dengan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan. Layanan ini dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan keperluannya atau on demand.

      2. Broad network access merupakan karakteristik pada cloud computing di mana layanan cloud memerlukan akses jaringan komputer yang memadai, baik pada internet, intranet, maupun kombinasi keduanya. Pada skala besar adanya kapabilitas yang tersedia pada jaringan komputer dan akses ke jaringan, akan memudahkan di dalam penyediaan layanan kepada para pengguna dari berbagai platform dan media akses.

      3. Resource pooling merupakan karakteristik pada cloud computing di mana sumber daya komputasi dapat diberdayakan secara bersama-sama dengan lokasi fisik yang berbeda-beda. Salah satu kunci utama pada teknologi cloud computing adalah adanya virtualisasi. Dengan adanya virtualisasi, ditunjang pula oleh adanya beragam server yang berada di banyak tempat, menjadikan cloud computing dapat melayani para pengguna dengan lebih optimal berdasarkan ketiga jenis laynan yang diberikan. Sumber daya komputasi dari penyedia layanan cloud computing dapat disediakan dan digunakan secara bersama-sama, meski para pengguna dan lokasi sumber layanan berada pada lokasi yang berbeda. Dengan adanya lokasi yang bebas, maka para pengguna layanan cloud computing cukup mengetahui bagaimana kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Para pengguna layanan cloud tidak perlu mengetahui secara fisik, pengetahuan, maupun teknis terkait dengan dari server mana layanan tersebut berasal. Pada level teknis, pengguna cukup tahu mengenai detail negara penyedia layanan cloud ataupun data center yang menyimpan data-data mereka di jaringan cloud. Sumber daya komputasi pada cloud computing tetap selalu bekerja melayani kebutuhan pengguna.

      4. Rapid elasticity merupakan karakteristik pada cloud computing di mana terjadi elastisitas yang cepat pada layanan cloud sesuai dengan kebutuhan pengguna yang bersifat on demand. Pada layanan berbasis cloud computing terdapat adanya jumlah layanan yang dapat naik maupun turun sesuai dengan layanan yang diberikan kepada pengguna dan dalam waktu yang cepat. Hal ini akan memudahkan di dalam melayani kebutuhan pengguna terhadap layanan cloud dengan ketiga jenis layanan yang disediakan, yaitu SAAS, PAAS, maupun IAAS.

      5. Measured service merupakan karakteristik pada cloud computing di mana layanan cloud dapat diukur. Pengukuran layanan pada cloud computing dapat dilakukan melalui QoS dan QoE untuk kualitas layanan. QoS (Quality of Service) merupakan pengukuran kualitas layanan pada cloud computing dilihat dari sisi penyedia layanan cloud computing. Sedangkan QoE (Quality of Experience) merupakan pengukuran layanan pada cloud computing dilihat dari pengguna layanan tersebut. Sistem pada cloud computing dapat dengan cepat dan otomatis dikontrol. Optimisasi penggunaan sumber daya yang disediakan atau dimiliki pada cloud dapat dilakukan dengan lebih baik. Sumber daya tersebut berupa media penyimpanan digital, pemrosesan, dan bandwidth internet.

    Komponen dan Arsitektur Cloud Computing

    Dilihat dari komponen dan fungsi setiap komponen, cloud computing memiliki tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut antara lain :

      1. Node Controller (NC) merupakan komponen pada cloud computing yang memiliki fungsi utama untuk melakukan control terhadap node pada sitem cloud computing. Salah satu kunci utama dari teknologi cloud computing adalah virtualisai, maka Node Controller memiliki peranan penting di dalam proses virtualisasi tersebut. Berikut adalah sejumlah fungsi yang dimiliki oleh Node Controller (NC) :

        a. Menyediakan dan menjalankan layanan virtualisasi pada cloud computing melalui virtual machine.

        b. Memanajemen dan melakukan eksekusi pada semua sumber daya yang dimiliki oleh cloud computing terkait dengan proses virtualisasi yang dilakukan melalui virtual machine.

        c. Memantau dan mengendalikan proses-proses yang terjadi di dalam sistem cloud computing. Empat proses utama yang ditangani oleh Node Controller (NC) yaitu mematikan layanan dan sistem, pembersihan sistem, memulai sistem, dan proses inspeksi.

      2. Setiap node pada sistem di cloud computing, akan diparalelkan untuk pengerjaan bersama-sama satu atau beberapa buah tugas yang diberikam, terkait dengan layanan berbasis cloud computing. Demikian juga dengan fungsi yang dimiliki oleh Cluster Controller (CC), memiliki ubungan erat dengan fungsi yang dimiliki oleh Node Controller (NC). Adapun fungsi dari Cluster Controller (CC) antara lain :

        a. Mengumpulkan semua data dan informasi yang diperoleh dari Node Controller (NC). Node Controller memiliki data dan informasi serta sejumlah node diclusterkan di dalam sistem pada cloud computing. Hal ini memudahkan Cluster Controller (CC) di dalam mengumpulkan data dan informasi tersebut serta memiliki kaitan erat dengan Node Controller (NC).

        b. Menentukan jadwal eksekusi untuk virtual machine kepada node-node yang dipilih.

        c. Melakukan manajemen untuk konfigurasi jaringan melalui koneksi logic yang tersedia dan digunakan oleh satu atau beberapa buah Node Controller (NC) untuk mengirimkan pesan dan konfirmasi kepada Cluster Controller (CC) yang membawahinya.

      3. Cloud Controller (CLC) merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan pengguna layanan berbasis cloud computing. para pengguna biasa maupun pengguna tertinggi. Sehingga posisi Cloud Controller (CLC) tepat berada di antara pengguna layanan cloud computing dan Cluster Controller (CC), yang tentu saja memiliki sejumlah Node Controller (NC) di belakangnya. Adapun fungsi-fungsi penting yang dimiliki oleh Cloud Controller (CLC) antara lain :

        a. Memproses dan menterjemahkan perintah maupun permintaan yang diberikan oleh pengguna biasa maupun pengguna tertinggi kepada sistem terkait dengan layanan berbasis cloud computing

        b.Membantu Cluster Controller (CC) dan Node Controller (NC) di dalam melakukan penjadwalan virtual machine, terkait dengan proses virtualisasi yang menjadi salah satu kehandalan sistem berbasis cloud computing.

        c. Mengurusi SLA (Service Level Agreement) terkait dengan layanan berbasis cloud computing, antara penyedia layanan dan pengguna layanan

    Model Layanan Pada Cloud Computing

    Pada teknologi cloud computing, terdapat tiga model layanan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Ketiga model layanan yang ada pada layanan cloud computing antara lain :

      1. IAAS (Infrastruktur AS A Service) merupakan jenis layanan pada cloud computing yang menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualiasasi, yang menunjang proses komputasi. Pada IAAS, disediakan fitur yang sangat bermanfaat bagi para pengguna. Terdapat banyak sekali penyedia layanan cloud IAAS di dunia, dengan jenis pembayaran bulanan, tahunan, ataupun pay as you go.

      2. PAAS (Platform AS A Service) merupakan jenis layanan pada cloud computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan platform yang disediakan oleh cloud PAAS umumnya juga berbasis web, di mana di dalamnya telah tersedia banyak fituryang memudahkan programmer dan pengguna awam di dalam mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber kode.Di dalam cloud PAAS juga terdapat skalabilitas, kontrol akses, serta sisi keamanan. Hal lainnya yang disajikan oleh cloud PAAS melalui layanan platform adalah kemudahan integrasi yang baik dengan perangkat lunak lainnya yang berada dalam satu platform serta menyediakan konektor untuk sistem di luar jaringan cloud computing. PAAS akan menjadi pusat pengembangan perangkat lunak di masa depan. Sehingga menjadikan PAAS disebut dengan cloudware.

      3. SAAS (Software AS A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan oleh teknologi cloud computing kepada para penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak. Umumnya layanan SAAS disediakan dalam bentuk tatap muka berbasis web. Bisa dikatakan SAAS merupakan jenis layanan cloud computing yang paling banyak digunakan dan paling mudah digunakan oleh para pengguna komputer, khususnya pengguna akhir yang tidak terlalu membutuhkan pengetahuan teknis di dalam instalasi dan konfigurasi. Cukup dengan sebuah komputer atau perangkat mobile, sistem operasi, aplikasi web browser, dan koneksi internet atau intranet saja. Para penyedia layanan cloud computing dalam bentuk SAAS akan menyajikn layanannya kepada pengguna menggunakan tatap muka web, dengan disertai satu atau beragam aplikasi bisnis di dalamnya.

    Model Layanan Deployment Cloud Computing

    NIST (National Institute of Standard and Technology) membagi model deployment dari cloud computing ke dalam empat model, antara lain :

      1. Private cloud dimaksudkan sebagai model deployment cloud computing yang ditujukan untuk penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu. Model deployment ini umumnya banyak diterapkan untuk lingkungan laboratorium riset, sekolah, perpustakaan, gedung atau bangunan.

      2. Public cloud merupakan model deployment pada teknologi cloud computing di mana layanan cloud computing di letakkan di lokasi publik, sehingga layanan, data dan informasi di dalamnya dapat digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh pengguna. Dari sisi para pengguna, public cloud tidak seperti private cloud. Public cloud menyediakan akses sebanyak mungkin kepada siapapun yang terhubung ke dalam jaringan cloud yang menyediakan layanan public cloud.

      3. Community cloud merupakan model deployment pada cloud computing yang dibangun oleh sau atau beberapa komunitas. Komunitas yang tergabung biasanya memiliki tujuan, visi, dan misi yang sama. Community cloud sama dengan private cloud, di mana penggunaannya terbatas untuk komunitas bersangkutan saja. Namun dalam penerapannya, penyediaan layanan community cloud tidak selalu di dalam ranah privat tapi juga di ranah publik, bahkan memberikan akses publik selain komunitas bersangkutan.

      4. Hybrid cloud adalah model deployment cloud computing yang merupakan gabungan dari private cloud dan public cloud. Pada model deployment hybrid, digunakan aturan atau SLA yang merujuk kepada data mana saja yang akan diletakkan di media penyimpanan public cloud dan data mana saja yang akan diletakkan di private cloud. Hal ini bertujuan untuk memudahkan di dalam manajemen keamanan dan manajemen data. Hybrid cloud menggabungkan kelebihan yang dimiliki oleh private cloud dan public cloud.

    Kendala Dalam Implementasi Cloud Computing dan Solusi

    Teknologi cloud computing memberikan banyak sekali manfaat kepada para pengguna komputer dan layanan-layanan berbasis komputer. banyak negara mengimplementasikan cloud computing, termasuk juga Indonesia. Masih ada beberapa kendala dalam mengimplementasikan teknologi cloud computing, antara lain :

      a. Infrastruktur jaringan

      b. Digital divide atau kesenjangan digital

      c. Keamanan data dan informasi

      d. Birokrasi

    Literature Review

    Ada beberapa penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai teknologi cloud computing atau cloud storage. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan cloud computing ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

    1. Penelitian yang telah dijalankan oleh I Made Wira Irawan dari STIKOM Bali, program studi Sistem Komputer (2013). Penelitian yang dijalankan oleh I Made Wira Irawan berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Penyimpanan Elektronik Menggunakan Validasi MD5 Berbasis Cloud Computing”. Sistem tersebut diusulkan untuk menunjukkan bagaimana merancang sistem penyimpanan elektronik dengan menggunakan teknologi berbasis cloud computing dan validasi MD5, sehingga tidak sembarang orang dapat mengakses sitem tersebut.
    2. Penelitian yang telah dijalankan oleh Setiya Budi dari Fakultas Sains dan Teknologi, program studi Teknik Informatik, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta (2013) berjudul “Implementasi Cluster Web Server Berbasis Cloud Computing”. Sistem tersebut diusulkan bagi penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengimplementasikan teknologi berbasis cloud computing yang dapat dijadikan sebagai cluster komputer untuk web server.
    3. Penelitian yang telah dijalankan oleh Muhammad Aviv Natsirudin dari STMIK AMIKOM, Yogyakarta (2011) berjudul “Analisis Pemanfaatan Teknologi Cloud Computing Pada Jaringan Thin Client”. Judul tersebut diajukan untuk menganalisis sebuah pemanfaatan teknologi cloud computing yang bersifat fleksibel pada jaringan thin client.
    4. Penelitian yang telah dijalankan oleh Bagoes Harsono dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, program studi Ilmu Komputer, Universitas Sumatera Utara, Medan (2010) berjudul “Analisa Perbandingan Antara Cloud Computing Dengan Sistem Teknologi Informasi Konvensional”. Judul tersebut diajukan sebagai bahan untuk menganalisis antara dua sistem teknologi yang digunakan user pada saat ini dan yang akan datang, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai teknologi yang efektif dan efisien.
    5. Penelitian yang telah dijalankan oleh Riyan A.P. Armanda dari Fakultas Teknik, program studi Teknik Komputer, Universitas Indonesia, Depok (2010) berjudul “Implementasi Teknologi Cloud Computing Menggunakan CloudSIM Untuk Implementasi Konsep TIK Hijau”. Sistem tersebut diusulkan untuk mengimplementasikan pemanfaatan teknologi berbasis cloud computing, sehingga dapat digunakan secara lebih efektif, efisien dan fleksibel.

    Dari beberapa sumber literature review maka peneliti dapat mengetahui bahwa penelitian tentang cloud computing menggunakan owncloud dan server raspberry pi pada lingkungan RT belum pernah dilakukan. Untuk itu peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Media Penyimpanan dan Pembelajaran Berbasis Cloud Computing Menggunakan Raspberry Pi Pada Lingkungan RT”.

    BAB III

    PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Tinjauan Instansi

    Gambaran Umum Lingkungan RT

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Rukun Tetangga (RT) adalah pembagian wilayah Indonesia di bawah Rukun Warga (RW) yang memiliki kedamaian dalam bermasyarakat.Lingkungan Rukun Tetangga (RT) menjadi media bagi masyarakat untuk menjalin hubungan yang baik satu sama lain. Dalam hal pemberitahuan informasi penting, ternyata masih belum efektif sehingga timbul permasalahan yang membuat masyarakat tidak dapat aktif di lingkungannya.Lingkungan Rukun Tetangga (RT) yang menjadi objek penelitian, mempunyai misi untuk membantu masyarakat dalam upaya menginformasikan hal yang penting agar dapat lebih efektif dalam kehidupan bermasyarakat.

    Sejarah Singkat Lingkungan RT

    Lingkungan Rukun Tetangga (RT) yang menjadi objek penelitian bermula dari pembentukan pada tahun 1995 dengan masa jabatan setiap periode selama 3 tahun. Pada awalnya Rukun Tetangga (RT) yang menjadi objek penelitian mempunyai 60 kepala keluarga. Namun dengan adanya kebijakan pemerintah daerah tentang pemekaran wilayah, sehingga Rukun Tetangga (RT) yang menjadi objek penelitian dimekarkan dan mempunyai 20 kepala keluarga pada tahun 2009.

    Tugas dan Fungsi

    Seperti halnya dengan sebuah perusahaan atau instansi lain, Rukun Tetangga (RT) dalam mengatur lingkungan terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua tugasnya.Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada lingkungan RW adalah sebagai berikut

    1. Penasihat

        Tugas : Berkontribusi aktif memberikan masukan dan arahan terkait dengan pelaksanaan program RT sehingga berjalan sesuai harapan bersama.

        Fungsi : Memberikan nasehat,masukan dan arahan terkait dengan pelaksanaan program RT

    2. Ketua RT

        Tugas :

        1. Menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Desa Bojong Nangka

        2. Memelihara kerukunan hidup bertetangga antar warga, Khususnya di lingkungan RT.010 / 025 dan masyarakat Bojong Nangka pada umumnya.

        3. Menyusun rencana dan melaksanakan program pemerintah Desa Bojong Nangka maupun program pembangunan yang merupakan pengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.

        Fungsi :

        1. Pengkoordinasian antar warga di lingkungan RT 010 dan Sekitarnya

        2. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama warga maupun antar masyarakat dengan Pemerintahan Desa Bojong Nangka / Pemerintahan Daerah.

        3. Penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang tengah dihadapi warga RT 010.

    3. Sekretaris

        Tugas : Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi dan memberikan saran-saran serta pertimbangan kepada Ketua untuk kemajuan dan perkembangan RT 010.

        Fungsi :

        1. Penyelenggaraan surat-menyurat, kearsipan, pendataan dan penyusunan laporan.

        2. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua.

        3. Melaksanakan tugas dan fungsi Ketua apabila Ketua berhalangan.

    4. Bendahara

        Tugas : Bendahara mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan RT 010 termasuk benda-benda bergerak dan tidak bergerak.

        1. Pengelolaan, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran keuangan RT 010

        2. Penyelenggaraan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan.

        3. Pencatatan semua aset / infentaris / kekayaan yang dimiliki

    5. Seksi Humas

        Tugas :

        1. Humas mempunyai tugas membantu Ketua RT didalam pelayananan langsung kepada seluruh warga baik dilingkungan RT 010 maupun dari wilayah sekitarnya.

        2. Membina keharmonisan hubungan silahturahmi antar warga dilingkungan RT 010 sendiri maupun antar warga dilingkungan desa Bojong Nangka dan sekitarnya.

        Fungsi :

        1. Penyelenggaraan surat-menyurat, kearsipan, pendataan bagi seluruh warga yang berada dilingkungan RT 010

        2. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua RT.010

    6. Seksi Kepemudaan

        Tugas : Sie Pemuda mempunyai tugas membantu Ketua RT didalam melaksanakan program bagi para pemuda dan pemudi yang dilingkungan RT 010.

        Fungsi :

        1. Penyelenggaraan Program Program yang diberikan kepada pemuda dan pemudi dilingkungan RT 010, baik yang merupakan lanjutan program pemerintah Desa Kedung Jaya maupun program yang merupakan aspirasi murni dari swadaya warga RT 010.

        2. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua RT.010.

    7. Seksi Keagamaan

        Tugas :

        1. Meningkatkan kesadaran beragama.

        2. Membuat program keagamaan yang lebih baik, menyentuh, kontekstual pada tingkat RT.

        Fungsi :

        1. Rencana program-program keagamaan untuk 3 (tiga) tahun ke depan, dalam bentuk time table didalamnya mencakup jenis program dan pembiayaannya.

        2. Pelaporan dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua

        3. Penyusunan laporan secara berkala (triwulan, semester, tahunan )

        4. Pemberian saran dan pendapat pada Ketua sesuai bidang tugasnya.

        5. Penyelenggaraan tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua yang berkaitan langsung dengan seksi Keagamaan.

    8. Seksi Pemberdayaan Wanita dan Keluarga

        Tugas :

        1. Melaksanakan kegiatan untuk membantu usaha-usaha peningkatan taraf hidup keluarga.

        2. Mengkoordinasikan kegiatan partisipasi wanita dalam pembangunan keluarga.

        3. Melaksanakan usaha-usaha di kalangan keluarga dan masyarakat.

        4. Memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada ibu-ibu rumah tangga mengenai program peningkatan peranan wanita dalam pembangunan.

        5.Meningkatkan pengetahuan keluarga di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, keagamaan, pemuda, olahraga, kesenian dan kesejahteraan sosial.

        6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketuayang berkaitan langsung dengan tugas-tugas seksi pemberdayaan keluarga.

        Fungsi :

        1.Penyusunan rencana pembangunan sesuai dengan bidangnya.

        2. Penyelenggaraan kegiatan pembangunan sesuai dengan rencana.

        3. Pengkoordinasian dengan seksi-seksi terwujudnya keserasian pembangunan.

        4. Pengendalian kelompok-kelompok kerja yang dibentuk berdasarkan wilayah dan jenis kegiatan.

        5. Pengawasan terhadap kegiatan masing-masing.

        6. Pelaksanaan perkembangan dan mencatat segala kegiatan dalam seksi serta mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.

        7. Penyusunan laporan secara berkala (triwulan, semester, tahunan )

        8. Pemberian saran dan pendapat pada Ketua sesuai bidang tugasnya.

        9. Penyelenggaraan tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua.

    Struktur Instansi

    Dalam suatu instansi, struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, maka fungsi-fungsi manajemen akan dapat dijalankan dengan baik pula. Sehingga dalam hal ini diperlukan adanya suatu hubungan kerjasama yang baik antara bagian yang terkait. Struktur organisasi, tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan-aturan yang berlaku dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.

    Tujuan Perancangan

    Kebutuhan Stakeholder

    Perancangan sebuah sistem penyimpanan data berbasis cloud computing memiliki tujuan yang berkaitan dengan kebutuhan dari stakeholder. Tujuan tersebut meliputi :

      1. Menyimpan data berbentuk softcopy dengan lebih efektif dan efisien.

      2. Backup data pada media penyimpanan offline maupun online.

      3. Media berbagi data dengan para ketua RT dan masyarakat sekitar.

    Keperluan Pada Masyarakat

    Perancangan sebuah sistem penyimpanan data berbasis cloud computing memiliki tujuan yang berkaitan dengan keperluan pada masyarakat sekitar RW. Tujuan perancangan sistem tersebut yang diperlukan masyarakat memiliki kesamaan dengan tujuan pada kebutuhan stakeholder.

    Langkah-langkah Perancangan Sistem

    Peneliti melihat bahwa sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan, harus memiliki perancangan yang baik dan benar. Sistem tersebut digunakan untuk jangka waktu yang lama dan dimanfaatkan oleh orang banyak.Perancangan sistem penyimpanan data berbasis cloud computing yang akan dibuat dan diimplementasikan peneliti menggunakana metode SDLC (System Development Life Cycle), dengan langkah-langkah yang meliputi :

      1. Perencanaan

      Peneliti merencanakan sebuah sistem yang akan dibuat dan diimplementasikan di lingkungan RT 010 RW 025desa Bojong Nangka sebagai media penyimpanan data yang berbasis cloud computing. Peneliti membuat beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada pengguna sebagai bahan pertimbangan untuk membuat sistem penyimpanan berbasis cloud computing yang akan dimanfaatkan oleh pengguna.

      2. Analisa

      Peneliti menganalisa sistem yang sudah atau sedang berjalan di lingkungan RT 010 RW 025 desa Bojong Nangka berkaitan dengan penyimpanan data. Banyak pengguna yang mengeluhkan sistem penyimpanan data menggunakan media lain. Adanya masalah ini, peneliti menganalisa dengan memberikan saran untuk membuat sistem penyimpanan data berbasis cloud computing yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan diatas.

      3. Rancangan

      Peneliti merancang sistem penyimpanan data berbasis cloud computing dengan mengacu pada kebutuhan dari pengguna yang telah dilakukan pada langkah perencanaan dan permasalahan yang telah di analisa. Dengan mengacu pada dua keadaan tersebut peneliti dapat merancang sebuah sistem penyimpanan data baru di lingkungan RT 010 RW 025 desa Bojong Nangka yang berbasis cloud computing

      4. Implementasi

      Peneliti mengimplementasikan sistem penyimpanan data baru yang berbasis cloud computing dengan mengacu pada langkah perencanaan, analisa dan rancangan. Implementasi sistem baru yang dilakukan dalam hal konstruksi dan instalasi serta pengujian pada lingkungan RT 010 RW 025 desa Bojong Nangka.

    Perancangan Sistem

    Pada perancangan di sini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat sistem penyimpanan data berbasis cloud computing di lingkungan RW 025 desa Bojong Nangka.

    Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

    Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

      1. Komputer (smartphone, laptop, PC)

      2. Wireless router

      3. Raspberry Pi dan SD Card

      4. Harddisk Eksternal

      5. Kabel LAN

      6. Catu daya

    Raspberry pi digunakan sebagai server penyimpanan berbasis cloud computing yang dihubungkan dengan wireless router menggunakan kabel LAN (twisted pair) dan USB hub. Harddisk external sebagai tambahan media untuk penyimpanan datanya dihubungkan dengan USB hub. Raspberry pi, wireless router dan harddisk external semuanya dihubungkan dengan catu daya untuk mengaliri listrik agar dapat menyala. kemudian smartphone, laptop dan PC digunakansebagai client yang dihubungkan melalui perangkat nirkabel atau wireless dari wireless router agar dapat mengakses media penyimpanan berbasis cloudcomputing pada jaringan yang sama.

    Komputer

    Komputer merupakan media untuk mengakses sistem yang bersifat client. Dalam rancangan ini, komputer memiliki akses untuk upload, download, maupun sharing data dalam pengoperasiannya.

    Wireless Router

    Wireless router merupakan media untuk menghubungkan jalur komunikasi antara komputer dengan server yang digunakan sebagai alat penyimpanan data berbasis cloud computing. Dalam rancangan ini, wireless router dapat dihubungkan secara wired maupun wireless untuk pengoperasiannya.

    Raspberry Pi

    Raspberry pi merupakan media untuk mengolah setiap data yang masuk dan keluar. Dalam rancangan ini, raspberry pi berfungsi sebagai server yang mengatur seluruh kinerja dari sistem penyimpanan data berbasis cloud computing. Raspberry pi memiliki kemampuan untuk dijadikan sebagai server yang efektif dan efisien dalam penggunaannya.

    Harddisk Eksternal

    Harddisk external merupakan media untuk menyimpan data yang masuk. Dalam rancangan ini, harddisk external berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang dihubungkan dengan server raspberry pi untuk media penyimpanan berbasiskan cloud computing.

    Kabel LAN

    Kabel LAN merupakan media untuk menghubungkan server dengan wireless router. Dalam rancangan ini, model kabel LAN yang di pakai adalah cross over.

    Catu Daya

    Catu daya merupakan media untuk mengalirkan tenaga listrik ke wireless router, raspberry pi dan harddisk external agar dapat menyala dan bekerja untuk mengendalikan setiap jalur komunikasi yang akan diakses oleh pengguna. Dalam rancangan ini, catu daya yang dipakai untuk mengaliri tenaga listrik ke wireless router, raspberry pi dan harddisk external berbeda kapasitasnya. Untuk tenaga listrik yang dibutuhkan wireless router berkisar antara sedangkan kapasitas yang dibutuhkan raspberry berkisar antara dan kapasitas yang dibutuhkan harddisk external berkisar antara

    USB Hub

    USB hub merupakan media untuk menghubungkan harddisk ekstrernal sebagai media tambahan untuk menyimpan data-data. USB hub yang digunakan membutuhkan power adapter untuk dapat menghubungkan harddisk eksternal agar dapat terbaca pada raspberry pi.

    Perancangan Perangkat Lunak (Software)

    Perancangan software pada sistem penyimpanan berbasis cloud computing ini, menggunakan sebuah server sebagai pengontrol sistem yang bekerja. Dengan menggunakan sistem operasi raspbian yang berbasis open source, server dapat berjalan lebih stabil. Owncloud yang di instalasi ke dalam sistem operasi raspbian yang dijadikan sebagai server cloud computing berbasis web dapat di sinkronisasi ke dalam sebuah perangkat mobile untuk client, sehingga dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

    Instalasi Sistem Operasi Raspbian

    Raspbian adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional. Raspbian merupakan sistem operasi turunan dari distro linux debian. Dengan sistem operasi berbasis open source dan berbasis debian, raspbian semakin diminati oleh para pengguna khususnya sebagai sistem operasi untuk raspberry pi. Beberapa langkah instalasi raspbian pada raspberry pi :

      1. Masukkan SD card pada raspberry pi dan hidupkan

      2. Login Raspberry Pi

      3. Konfigurasi raspberry pi

    Perancangan Prototipe

    Prototipe sistem penyimpanan berbasis cloud computing menggunakan ownlcloud, dalam perancangan sistem disusun menyerupai kotak server. Bahan dalam perancangan prototipe terbuat dari styrofoam.

    Dalam kotak di atas di letakkan raspberry pi sebagai server, harddisk eksternal sebagai tambahan media penyimpanan, usb hub sebagai penghubung harddisk eksternal ke raspberry pi dan cooling pad sebagai kipas untuk mendinginkan raspberry pi.

    FlowChart Sistem

    User atau client masuk ke browser atau aplikasi client, kemudian masukkan IP address server owncloud. Login dengan user yang telah terdaftar pada server. Setelah itu sistem akan melakukan pemindaian atau pengecekan. Jika user belum terdaftar pada server atau salah memasukkan user, maka sistem akan mengembalikan ke halaman login. Dan jika user sudah terdaftar atau benar memasukkan user, maka sistem akan meneruskan ke halaman selanjutnya untuk mengakses sistem penyimpanan berbasis cloud computing. User dapat melakukan berbagai macam aktifitas pada halaman selanjutnya, dari menyimpan file sampai berbagi file dengan pengguna lain. Setelah selesai dari berbagai aktifitas, user dapat keluar atau logout dari sistem.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder dan masyarakat pengguna komputer di lingkunagn RW 025 desa Bojong Nangka mengenai seluruh rancangan sistem media penyimpanan berbasis cloud computing yang diusulkan.

    Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Terdapat 1 function yang pilihannya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun satu requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem dapat berjalan dengan baik.

    Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

    Final Elisitasi

      Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem penyimpanan data berbasis cloud computing. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 10 fucntion dan 2 non fucntion final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem penyimpanan berbasis cloud computing.

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Pengujian

    Dilihat dari penjelasan pada bab sebelumnya, pada pengujian sistem penyimpanan berbasis cloud computing, peneliti menggunakan metode grey box. Grey box adalah metode pengujian yang menggabungkan antara metode black box maupun white box. Dalam metode black box, struktur internal dari item yang sedang diuji tidak diketahui tester dan dalam white box struktur internal diketahui. Dalam pengujian grey box, struktur internal sebagian dikenal (International Journal of Electronics and Computer Science Engineering : Bridge between Black Box and White Box-Grey Box Testing Technique). Untuk pengujian sistem penyimpanan berbasis cloud computing, metode grey box yang digunakan melibatkan konfigurasi sistem yang dipakai dan pengujian pada pengguna atas sistem yang dibuat. Setelah melakukan perancangan dan pemasangan perangkat, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing – masing perangkat yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan.

    Pengujian Server dan Client Cloud Computing

    Perancangan server cloud computing ini menggunakan Raspberry pi model B sebagai pengontrol hak akses bagi user. Server cloud dilengkapi dengan media penyimpanan berupa harddisk external sebagai tempat untuk menyimpan data atau file. Dengan memberikan hak akses pada user, maka user dapat mengakses sistem yang dikontrol oleh server. Apabila user diberikan hak akses untuk menggunakan sistem, maka user dapat mengakses sistem sesuai hak yang diberikan server. Pada pengujian server ini menggunakan 2 user untuk pengaksesannya.

    Pengujian Upload File

    Pengujian upload file pada server bertujuan mengetahui bagaimana sistem dapat berjalan atau bekerja untuk mengupload file dari pengguna ke server. Sehingga ketika pengguna ingin menyimpan file pada sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pada pengujian upload file ini menggunakan software owncloud untuk client dan juga menggunakan hardware sebuah smartphone sebagai interface antara server dengan client.


    Pengujian Download File

    Pengujian download file pada server bertujuan mengetahui bagaimana system dapat berjalan atau bekerja untuk mendownload file dari server ke pengguna. Sehingga ketika pengguna ingin mengambil file pada sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pada pengujian download file ini menggunakan software owncloud untuk client dan juga menggunakan hardware sebuah notebook atau laptop sebagai interface antara server dengan client.


    Pengujian Sharing File

    Pengujian sharing file antar client bertujuan mengetahui bagaimana sistem dapat berjalan atau bekerja untuk sharing file dari pengguna satu ke pengguna lainnya. Sehingga ketika pengguna ingin berbagi file antar pengguna sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pada pengujian sharing file ini menggunakan software owncloud untuk client dan juga menggunakan 2 hardware, yaitu smartphone dan notebook atau laptop sebagai interface antara client.




    Konfigurasi Sistem

    Pada Pengujian sistem kali ini, peneliti membuat pengaturan atau konfigurasi terhadap sistem. Baik dari segi hardware maupun software yang akan dibutuhkan oleh sistem untuk dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk lebih jelasnya peneliti membuat sub bab sebagai berikut :

    Spesifikasi Hardware Server

    Hardware yang digunakan sebagai server biasanya memiliki spesifikasi yang lebih besar dari spesifikasi client. Pada pengujian kali ini hardware server yang digunakan memiliki spesifikasi sebagaiberikut :

      a. Processor : 700 MHz ARM1176JZF-S core

      b. RAM : 512 Mb

      c. Sistem Operasi : Raspbian

      d. SD Card : Sandisk 8 Gb class 10

      e. Harddisk : Seagate 500 Gb

      f. USB Hub : 3.0 Cliptec 4 port

    Spesifikasi Hardware Client I

    Hardware yang digunakan sebagai client biasanya memiliki spesifikasi yang lebih kecil dari spesifikasi server. Pada pengujian kali ini hardware client 1 yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut :

      a. Processor : Intel core 2 duo

      b. RAM : 3 Gb

      c. Sistem Operasi : Ubuntu 14.04

      d. Harddisk : WD 500 Gb

      e. Monitor : 14 inchi

    Spesifikasi Hardware client II

    Hardware yang digunakan sebagai client biasanya memiliki spesifikasi yang lebih kecil dari spesifikasi server. Pada pengujian kali ini hardware client 2 yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut :

      a. Processor : Dual core

      b. RAM : 512 Mb

      c. Sistem Operasi : Android 4.0

      d. Harddisk : 4 Gb

      e. Monitor : 4 inchi

    Spesifikasi Hardware Komunikasi

    Hardware yang digunakan sebagai media komunikasi antara server dan client memiliki spesifikasi yang kompatibel untuk digunakan oleh berbagai macam perangkat. Pada pengujian kali ini media komunikasi yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut :

      a. Kabel : UTP dan RJ-45

      b.Wireless router: TP-Link MR 3420

    Spesifikasi Software

    Software yang digunakan untuk server dan client biasanya memiliki perbedaan dalam hal control dan akses. Pada pengujian kali ini software server dan client yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut :

      a.Owncloud untuk server

      b.Owncloud untuk client

      c.Mesin Pencari (browser) untuk client

    Hak Akses

    Hak akses yang diberikan server kepada client biasanya tidak secara penuh dan memiliki batas untuk mengurangi penyalahgunaan sistem yang dibuat. Pada pengujian kali ini hak akses yang diberikan kepada server dan client sebagai berikut :

      a.Petugas yang berwenang : Secara Penuh

      b.Pengguna : Upload, Download, Sharing

    Evaluasi

    Setelah melakukan pengujian perangkat, selanjutnya adalah melakukan evaluasi atau pengkajian ulang dari hasil uji coba pada masing – masing perangkat yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang lebih baik. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan evaluasi dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.

    Evaluasi Hardware Server Cloud Computing

    Hasil uji coba pada perangkat server cloud computing sebagai pengontrol hak akses untuk client ini, memberikan gambaran bahwa sistem sudah berjalan dengan baik. Namun masih perlu ada perbaikan atau penambahan pada sisi perangkat server agar sistem dapat berjalan lebih baik dan efektif untuk proses upload, download, maupun sharing data. Seperti penambahan pada jumlah raspberry pi sebagai server cloud computing.

    Evaluasi Hardware Client I Cloud Computing

    Hasil uji coba pada perangkat client cloud computing memberikan gambaran bahwa sistem sudah berjalan dan dapat di akses oleh user untuk proses upload, download, maupun sharing data. Untuk spesifikasi hardware client yang dapat mengakses sistem cloud computing yang dibuat, bisa lebih rendah dari hasil pengujian. Hanya saja diperlukan sebuah browser untuk dapat mengakses ke sistem tersebut. Dapat menggunakan perangkat dengan spesifikasi sebagai berikut :

      a.Prosessor: Pentium III

      b.RAM: 512 Mb

      c.Sistem Operasi: Windows XP atau Linux

      d.Harddisk: 320 Gb

      e.Monitor: 12 inchi

    Evaluasi Client II Cloud Computing

    Hasil uji coba pada perangkat client cloud computing memberikan gambaran bahwa sistem sudah berjalan dan dapat di akses oleh user untuk proses upload, download, maupun sharing data. Untuk spesifikasi hardware client yang dapat mengakses sistem cloud computing yang dibuat, bisa lebih rendah dari hasil pengujian. Hanya saja diperlukan sebuah browser untuk dapat mengakses ke sistem tersebut. Dapat menggunakan perangkat dengan spesifikasi sebagai berikut :

      a.Prosessor: 600 MHz ARMv6

      b.RAM: 256 Mb

      c.Sistem Operasi: Android 2.2 atau symbian

      d.Harddisk: 1 Gb

      e.Monitor: 3 inchi

    Implementasi

    Setelah melakukan penelitian pada sistem, agar sistem dapat digunakan oleh pengguna maka peneliti mengimplementasikan pada tempat penelitian. Untuk lebih jelasnya tentang waktu implementasi sistem akan dijelaskan pada sub bab berikut ini :

    Schedule

    Waktu yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan sistem yang dibuat hingga selesai memerlukan waktu sekitar 3 bulan.

    Penerapan

    Implementasi yang dilakukan peneliti untuk mengontrol sistem yang dibuat dari mulai pembuatan awal hingga selesai memerlukan penerapan pada tempat penelitian

    Estimasi Biaya

    Sistem yang dibuat memerlukan biaya atau dana agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Maka peneliti menjelaskan besaran estimasi biaya untuk dapat membuat sistem penyimpanan berbasis cloud computing ini hingga tahap akhir.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan ada beberapa kesimpulan antara lain :

      1.Sistem kerja media penyimpanan berbasis cloud computing menggunakan raspberry pi sebagai server cloud dapat dilakukan dengan memanfaatkan komunikasi kabel maupun nirkabel.

      2.Raspberry pi dapat digunakan sebagai perangkat server cloud computing yang efektif dan efisien baik dari kalangan pribadi, kelompok maupun perusahaan.

      3.Media penyimpanan berbasis cloud computing dengan menggunakan raspberry pi sebagai perangkat server dapat di akses menggunakan berbagai macam perangkat. Dari mulai komputer yang memiliki spesifikasi rendah maupun yang memiliki spesifikasi tinggi sehingga dapat memudahkan user untuk menyimpan, mengambil dan berbagi data atau file.

    Saran

    Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan sistem penyimpanan berbasis cloud computing menggunakan raspberry pi sebagai perangkat server yaitu :

      1.Sistem yang dibuat tidak hanya dapat digunakan sebagai media penyimpanan, namun dapat pula digunakan sebagai media hiburan dan pembelajaran.

      2.Sistem yang dibuat dapat dikembangkan tidak hanya untuk area lokal, namun dapat diintegrasikan pula dengan sistem luar yang dapat di akses melalui internet.

Contributors

Admin, M.Rizki Noviadi