SI1031465372

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGAMAN BRANKAS MENGGUNAKAN VOICE SMARTPHONE PADA SDN KEDAUNG WETAN 8

DENGAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 328


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1031465372
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGAMAN BRANKAS MENGGUNAKAN VOICE SMARTPHONE PADA SDN KEDAUNG WETAN 8

DENGAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 328

Disusun Oleh :

NIM
: 1031465372
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGAMAN BRANKAS MENGGUNAKAN VOICE SMARTPHONE PADA SDN KEDAUNG WETAN 8

DENGAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 328

Dibuat Oleh :

NIM
: 1031465372
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)
   
(Radiyanto, Drs.,M.Pd)
NID : 12003
   
NID : 38180

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGAMAN BRANKAS MENGGUNAKAN VOICE SMARTPHONE PADA SDN KEDAUNG WETAN 8

DENGAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 328

Dibuat Oleh :

NIM
: 1031465372
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer System

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1031465372
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1031465372

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dengan berkembangnya teknologi seluler yang tidak hanya digunakan sebagai telepon dan sms saja, tapi juga dapat digunakan sebagai perangkat untuk mengendalikan sebuah brankas, seperti halnya smartphone yang sudah ditanamkan fitur komputer. Sehingga teknologi bisa dikendalikan jarak jauh dan sesuai dengan keinginan pengguna. Brankas merupakan salah satu alat yang mampu membantu pekerjaan manusia yang mempunyai resiko tinggi. Sehingga dibuatlah brankas untuk memperkecil resiko tindak kejahatan dan mengamankan barang berharga. Oleh karena itu, dirancanglah sebuah pengaman brankas dengan menggunakan motor servo sebagai output pergerakan pintu pada brankas, mikrokontroller sebagai otak, bluetooth sebagai media komunikasi untuk megirimkan data atau inputan dari aplikasi, smarthphone android yang berperan sebagai perangkat untuk mengendalikan sebuah brankassecara jarak jauh.


Kata Kunci: brankas, motor servo, bluetooth , mikrokontroler, Handphone android.

ABSTRACT

As the development of mobile technology which is not only used as telephone and text messages, but also can be used for controlling a safe. As well as smartphone that contained the computer’s features. So the technology can be controlled remotely according to what the user wants. Safe is one tool that is capable for helping human’s high risk work. That is why people make a safe for minimize the risk of crime and securing the valuable objects. Therefore, a security of a safe have to be designed by using motor servo as an output of the safe’s door movement, microcontroller as the brain, bluetooth as a communication medium to send the data or input from the app, android smartphone is taking role as a device which is controlling remotly the safe.


Keywords : safes, servo motors, Bluetooth, microcontroller, Mobile android.

KATA PENGANTAR


Hanya dengan ridha-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul PENGAMAN BRANKAS MENGGUNAKAN VOICE SMARTPHONE PADA SDN KEDAUNG WETAN 8 DENGAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER AT MEGA 328”.

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena rahmat dan karunia-Nya, Penulis masih diberikan umur panjang, kesehatan serta kekuatan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, sehingga bisa berjalan lancar dan dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari jaman kegelapan sampai jaman yang terang benderang ini.

Pada kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto S.Kom,M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak membimbing dan mengarahkan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Radiyanto, Drs., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukkan dan motivasi.
  6. Bapak Eko dan Ibu Rini selaku kedua orang tua beserta keluarga yang telah mendukung dari segi materil maupun moril.
  7. Teman-teman khususnya pada Rifan, Aldo, Adi, Dendy, Surya, Arfa, dkk. Selaku teman-teman yang sudah memberikan semangat.
  8. Semua pihak instansi terkait yang bekerjasama membantu dan memberikan masukkan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sehingga Laporan ini menjadi lebih sempurna.Semoga karya tulis ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat serta dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca khususnya mahasiswa.
Akhir kata, Penulis sampaikan dengan harapan semoga Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. .


Tangerang, 28 Desember 2014
Afridha Septian Yuswanto
NIM. 1031465372

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era teknologi dan informasi sekarang ini, dimana teknologi dan informasi sangat penting dan dibutuhkan oleh berbagai kalangan. Hal ini dilakukan agar memudahkan kita dalam melakukan sesuatu di bidang industri, keamanan, pendidikan, dan lain sebagainya. Seiring dengan naiknya kebutuhan masyarakat akan teknologi yang semakin canggih, dibuatlah suatu alat yang mampu menjaga keamanan dengan menggunakan arduino yang komponen utamanaya yaitu sebuah chip mikrokontroller untuk mempermudah pekerjaan manusia, meringkankan tugas-tugas berat yang mempunyai resiko tinggi contohnya menjaga keamanan berkas-berkas, uang, dan lain sebagainya yang sangat berharga disekolah agar tidak hilang.

Menanggapi permasalahan yang ada maka dibuatlah sebuah konsep Embbeded System, pada perancangan sebuah brankas yang dapat mengamankan barang berharga saat terjadi pencurian. Seiring terjadinya tindak pencurian yang menyebabkan kerugian bagi pihak sekolah, maka dibuatlah alat yang dapat berfungsi sebagai keamanan barang berharga dan memperkecil terjadinya kerugian.

Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun memilih judul “Pengaman brankas menggunakan voice smartphone pada SDN Kedaung wetan 8 dengan media bluetooth berbasis mikrokontroller ATmega 328”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem kerja arduino dalam mengamankan barang berharga?

  2. Bagaimana memanfaatkan suara untuk mengontrol peralatan?

  3. Bagaimana memaanfaatkan cara kerja bluetooth untuk menghidupkan peralatan?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini sengga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka memberikan ruang lingkup laopran sebagai berikut:

  1. Ruang lingkup penelitian dilakukan sebatas pada analisa mikrokontroler Atmega 328 sebagai alat untuk pengontrol peralatan

  2. Untuk mengontrol peralatan menggunakan suara dengan media bluetooth

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk lulus skripsi.

  2. Untuk mendapatkan pemahaman lebih baik dari bangku kuliah dengan cara penelitian.

  3. Sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang didapat pada perkuliahan di STMIK Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat mengetahui cara interaksi antara perangkat lunak (software) dengan perangkat keras (hardware)

  2. Dapat mengontrol pemakaian listrik

  3. Karya ilmiah yang telah ditulis diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

Metode Penelitian

1. Metode Pustaka

Pencarian data yang di lakukan dengan cara mengumpulkan data dari sumber-sumber yang berhubungan dengan materi yang akan di bahas dalam penelitian ini, baik dari media elekronik maupun media cetak

2. Metode Konsultasi

Metode ini dilakukan untuk memahami teori-teori yang berkaitan dengan pembuatan alat-alat kerja, mendapatkan masukan dengan perencanaan, pemilihan komponen, metode perancangan guna mendapatkan informasi praktis yang berkaitan dengan proses pembuatannya.

3. Metode Studi Laboraturium

Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan, dan pengujian alat kerja sehingga didapatkan alat yang benar-benar sesuai dan bekerja dengan baik.

Sistematika Penulisan

Berikut ini sistematika penulisan Skripsi yang akan disusun :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab II memuat berbagai materi yang diperlukan untuk mendasari pemahaman pada bagian-bagian selanjutnya dan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan penulisan skripsi ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang pembahasan laporan penulisan skripsi,yang berisi tentang : Analisa rangkaian, fungsi diagram blok rangkaian yang didalamnya meliputi : Unit pengendali, catu daya, prosedur pengontrolan sistem, kongfigurasi sistem dan flowchart program serta sistem yang dibuat.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai uji coba serta analisa pengoprasian dasi sitem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Pengertian Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Diana dan Setiawati (2011:3), “Sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Mulyanto (2009:2), Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:

a. Komponen Sistem (components system)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super sistem. Sebagai contoh apabila fakultas dianggap sebuah sistem, maka perguruan tinggi merupakan super sistem.

b. Batasan Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas system menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.

c. Lingkungan Luar (environment)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

d. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Sebagai contoh, apabila di dalam perusahaan memiliki beberapa sistem seperti produksi, finansial, pemasaran, dan HRD yang tidak memiliki penghubung satu sama lain tentu saja proses bisnis di dalam perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan semestinya. Penghubung (interface) merupakan media peghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsystem yang lain yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. Contoh lain di dalam suatu perusahaan, karyawan merupakan maintenance input yang akan mengoperasikan sistem tersebut, sedangkan data merupakan signal input yang akan diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalam sistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain, sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus di buang.

g. Pengolahan Sistem

Pengolahan sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Sistem pencernaan akan mengolah makanan menjadi energi. Sistem produksi akan merubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam sistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya yang nantinya akan mengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem menjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Tujuan sistem informasi tergantung pada kegiatan yang ditangani. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama, yaitu:

  1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

  2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.

  3. Mendukung kegiatan operasi perusahaan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2009:53), Suatu sistem dapat diklasifikasikan:

  1. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

    Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

  4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

1. Jenis-Jenis Pengontrolan

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

Gambar 2.1. Sistem pengendali loop terbuka
Sumber : Erinofiardi (2012:261)
Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam
sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Gambar 2.2. Sistem pengendali loop tertutup
Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh .

Konsep Dasar Mikrokontroller

2. Pengertian


Menurut Sumardi (2013:1), “ merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.


2. Karakteristik


Menurut Sumardi (2013:2), mikrokontroller memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.


b. Konsumsi daya kecil.

c. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

d. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

e. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

f. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

g. Klasifikasi

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

  1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
  2. RAM berkapasitas 68 byte.
  3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
  4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).
  5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.
  6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

3. Fitur


a. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.


b. ROM (Read Only Memory)

ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

c. Register

Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh .

d. Special Function Register

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya dan register ini terletak di RAM.

e. Input dan Output Pin

Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma

f. Interrupt

Interrupt merupakan bagian dari yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa interrupt yang terdapat pada adalah sebagai beriku:

b. ROM (Read Only Memory)

ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

  1. Interrupt Eksternal

    Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

  2. Interrupt Timer

    Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

  3. Interrupt Serial.

    Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

Konsep Dasar Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian terdapat beberapa konsep dasar metode penelitian diantaranya  :

  1. Perancangan g. Flowchart

    Menurut Sulindawati di dalam jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

    Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

  2. Flowchart

    Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Menurut Sulindawati Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:

    1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
    2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
    4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
    5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar
    6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
    7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.

     

Teori Khusus

Arduino

1. Pengertian Arduino

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip  dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller.

Menurut Feri Djuandi (2011:8) “Komponen utama didalam papan Arduino adalah sebuah 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya., sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.”

Pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari ATmega328 yang dipakai pada Arduino Uno.

Gambar 2.3. Diagram Blok Arduino
Sumber : E-Book Pengenalan Arduino Feri Djuandi (2011:8)

Blok-blok diagram dijelaskan sebagai berikut :

  1. Universal Asynchronus Reseiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan yang digunakan untuk komnikasi serial seperti pada RS-232, RS-442 dan RS-485.</p>
  2. 2KB RAM pada memori kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh variabel-variabel di dalam program.
  3. 32KB RAM flash memori bersifat non-volatile, digunakanuntuk menyimpan program yang dimuat dari computer. Selain program, flash memori juga menyimpan bootloader. Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program didalam RAM akan dieksekusi.
  4. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk meyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino.
  5. Central Processing Unit (CPU), bagian dari untuk menjalankan setiap instruksi dari program.

    Port Input dan Output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.

  6. </ol> </div>

    2. Bagian-Bagian Arduino

    Setelah mengenal bagian-bagian utama dari ATmega328 sebagai komponen utama, selanjutnya menjelaskan tentang bagian-bagian dari papan Arduino itu sendiri.

    Gambar 2.4. Bagian-bagian Arduino Board
    Sumber  : E-Book Pengenalan Arduino Feri Djuandi (2011:9)

    Bagian-bagian komponen dari Arduino Board dapat dijelaskan sebagai berikut:

    1. 14 pin input/output digital (0-13)

      Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

    2. USB

      Berfungsi untuk:

      • Memuat program dari komputer ke dalam papan .
      • Komunikasi serial antara papan dan Komputer.
      • Memberi daya listrik kepada papan.
    3. Sambungan SV1

      Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

    4. Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator)

      Jika mikrontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).

    5. Tombol Reset S1

      Untuk me-reset sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan .

    6. In-Circuit Serial Programming (ICSP)

      Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

    7. IC 1 – ATmega

      Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

    8. X1 – sumber daya eksternal

      Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.

    9. 6 pin input analog (0-5)

      Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

    Mikrokontroller Atmega328

    1. Arsitektur Mikrokontroller Atmega328

    Sebagai salah satu vendor besar didunia ini, ATMEL mengeluarkan ATmega328 yang merupakan salah satu yang banyak digunakan. ATmega328 memiliki kompatibilitas penuh dengan keluarga MCS-51 lain, terutama pada bagian pemrogramannya dan mampu diprogram secara In System Programming (ISP).

    ATmega328 memiliki beberapa kriteria standard yaitu memiliki 32 KB Flash Programmable dan 1 KBEEPROM yang dapat diprogram ulang sekitar 1000 kali write atau erase cycle, 2 KB SRAM, 14 jalur I/O, 6 pin analog, dua buah 16 bit timer/counter, dengan arsitektur lima vector, empat-level interrupt, full duplex serial port, on-chip oscillator dan onchip timer/counter.

    ATmega328 beroperasi pada frekuensi clock sampai 16 Mhz. ATmega328 memiliki dua Power Saving Mode yang dapat dikontrol melalui software, yaitu Idle Mode dan Power Down Mode. Pada Idle Mode, CPU tidak aktif sedangkan isi RAM tetap dipertahankan dengan timer/counter, serial port dan interrupt system tetap berfungsi. Pada Power Down Mode, isi RAM akan disimpan tetapi osilatornya tidak akan berfungsi sehingga semua fungsi dari chip akan berhenti sampai mendapat reset secara hardware.

    2. Konfigurasi Pin Atmega328

    Mikrokontroller merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroller dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroller adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.

    Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer konfigurasi pin ATmega328 dapat dilihat pada gambar berikut:

    Gambar 2.5. Konfigurasi pin ATmega328
    (Sumber : Jurnal Syahid tahun 2012 halaman 34)

    Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroller adalah sebagai berikut :

    1. RAM ( Random Access Memory )

      RAM digunakan oleh mikrokontroller untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

    2. ROM ( Read Only Memory )

      ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user. Register Merupakan tempat penyimpanan nilai – nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroller

    3. Special Function Register Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroller. Register ini terletak pada RAM.
    4. Input dan Output Pin

      Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroller.

    5. Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroller yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.
    6. Beberapa interrupt pada umumnya adalah sebagai berikut : ¾ Interrupt Eksternal.
      1. Interrupt akan terjadi bila ada inputan dari pin interrupt ¾ Interrupt timer.
      2. Interrupt akan terjadi bila waktu tertentu telah tercapai ¾ Interrupt serial.
      3. Interupt yang terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

    3. Fitur Atmega328

    ATmega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC ( Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC ( Completed Instruction Set Computer).

    1. Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :
      1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
      2. 32 x 8-bit register serba guna.
      3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
      4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
      5. Memiliki EEPROM ( Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
      6. Memiliki SRAM ( Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
      7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM ( Pulse Width Modulation) output.
      8. Master / Slave SPI Serial interface.
    2. Mikrokontroller ATmega328 memiliki arsitektur Harvard

      Yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.

      1. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.
      2. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).
      3. Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.

      Untuk mengetahui alur hubungan dari architecture ATmega328 dapat di lihat pada gambar berikut:

      Gambar 2.6. Arsitektur ATmega328
      (Sumber: http://duinoworks.bakketti.com/)

    3. Memori

      ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader. ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library</a>).

    4. Input dan Output

      Setiap 14 pin digital pada ATmega328 dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi, digitalWrite()</a>, dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:

      1. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial ATmega8U2 USB-ke-TTL.
      2. External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt()untuk lebih jelasnya.
      3. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsianalogWrite().
      4. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakanSPI library.
      5. LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.

      ATmega328 mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analog Reference(). Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:

      1. TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI dengan menggunakanWire library
      2. Ada sepasang pin lainnya pada board:
      3. AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengananalogReference().
      4. Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset . Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.
      5. ATmega328 menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
      6. Sebuah SoftwareSerial library memungkinkan untuk komunikasi serial pada beberapa pin digital ATmega328.
      7. ATmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk memudahkan menggunakan bus I2C, Untuk komunikasi SPI, gunakan SPI library. ATmega328 Memerlukan Board Arduino Uno Sebagai bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 menggunakan pemrogram hardware eksternal yaitu Board Arduino Uno. ATmega328 berkomunikasi menggunakan protokol STK500.

      Konsep Dasar Bluetooth

      1. Pengertian Bluetooth

      Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70) “Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping transceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host Bluetooth dengan jangkauan layanan yang terbatas.

      Kesimpulannya adalah tekhnologi Bluetooth mampu menyediakan layanan komunikasi tanpa kabel berupa data dan suara serta jangkauan layanannya sangat terbatas tergantung dari frekuensinya.

      2. Sejarah Bluetooth

      Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70)Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer, diantaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba”.

      Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama Bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja tersebut membiayai para ilmuan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosa yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide Raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti Bluetooth (dalam bahasa inggris) nama dari proyek tersebut.

      1. Pertama diliris untuk Bluetooth versi 1.0 dan 1.0 pada tanggal 26 Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah.
      2. Pada bulan Oktober ditahun yang sama. Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2, untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan.
      3. Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technlogies, Microsoft, Motorola, Nokia dan Toshiba. Maka mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya.

      3.Aplikasi dan Layanan Bluetooth

      Menurut Dwi Agus Diartono (2009:71) “Sebuah perangkat yang meiliki teknologi wireless Bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint”.

      Produk Bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi Bluetooth anatara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assiteant), headset, kamera digital, printer, router dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan Bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch (notebook to laptop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, dan sebagainya.

      Gambar 2.7. Contoh modul aplikasi bluetooth
      Sumber : DWI Agus Diartono (2009:72)

      4.Deskripsi Umum Sistem Bluetooth

      Menurut Siyamta (2005:7) “ Sistem Bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice code sebuah link manager”.

      Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protocol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protocol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentifikasi dan konsfigurasi.

      5. Fungsi Security

      Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan Bluetooth anatara lain sebagai berikut : s

      1. Enkripsi data
      2. Autentikasi pengguna
      3. Fast frekensi-hopping (1600 hops/sec)
      4. Output power control

      Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat kemanan layer fisik atau radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi sepert password dan PIN. Dalam sistem komunikasi Bluetooth setiap orang berpotensi mendengarkan. Oleh karena itu issue utama dalam sistem ini adalah menjamin bagaimana informasi dapat didengar oleh yang tidak berhak. Prinsip keamanan dalam Bluetooth pada dasarnya dilaksanankan dengan dua tahapan.

      Pertama, otentikasi (authentication) yaitu metoda yang menyatakan bahwa informasi itu betul-betul asli atau perangkat yang mengakses informasi betul-betul perangkat yang dimaksud.

      Kedua, enkripsi (encryption) yaitu suatu proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext).

      Komponen Elektronika

      1. Definisi Elektronika

      Menurut Chandra (2011:9), “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”.

      Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

      1. Komponen Pasif

        Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”.

        Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

        1. Resistor atau Tahanan
        2. Kapasitor atau Kondensator
        3. Trafo atau Transformator
      2. Komponen aktif

      Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.

      Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

      1. Dioda
      2. Transistor
      3. IC (Intragated Circuit)
      4. Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier)

      2. Jenis-jenis Komponen Elektronika

      1. Lampu LED

        Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu led power dan power saving. Lampu led terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu led, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Bentuk fisik dari lampu led dapat dilihat pada gambar 2.6 sebagai berikut:

        Gambar 2.8. Lampu led
        Sumber : diambil dari marktechopto.com

        Fungsi Lampu LED

        Led (light emitting diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. Led dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya.

      2. Resistor

        Resistor atau tahanan adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan biasanya komponen ini terbuat dari bahan karbon. Berdasarkan hokum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W(Omega). Untuk menghitung hambatan pada resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

        Keterangan  :
        V = tegangan listrik (volt )
        I = arus yang mengalir (ampere)
        R = tahanan (ohm)

        Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanya dapat dilihat pada table 2.1 sebagai berikut:

        Tabel 2.1. Tabel Baca Resistor

        Penjelasan dari kode warna resistor pada tabel 2.1 sebagai berikut:

        • Kode I, menyatakan angka ke satu
        • Kode II, menyatakan angka ke dua
        • Kode III, menyatakan faktor pengali
        • Kode IV, menyatakan nilai toleransi atau batas antara nilai tahanan terbesar dengan nilai tahanan yang terkecil.

        Misalkan diketahui warna tahanan terdiri dari merah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya = 25.000 ohm ± 5% = 25 K ohm ± 5%.
        Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 + (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.
        Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 - (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.

        Menurut macamnya resistor terbagi atas dua macam yaitu:

        1. Resistor Tetap ( Fixed Resistor)

          Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap tidak dapat diubah-ubah. Apabila nilai tahanannya semakin besar, maka arus semakin kecil. Sebaliknya bila nilai tahanannya kecil, maka arus yang mengalir semakin besar. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt. Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat pada gambar 2.9.

          Gambar 2.9. Bentuk fisik dan simbol resistor tetap

        2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

          Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.

          1. Tahanan Variabel adalah jenis tahanan yang resistansinya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara diputar dan Trimpot (trimer potensiometer).
          2. LDR (Light Dependent Resistance) adalah tahanan yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akan mengecil apabila terkena cahaya dan membesar apabila tidak terkena cahaya.
          3. NTC (negative thermal coeffisien) dan PTC (positive thermal coeffisien) adalah jenis tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTC pada suhu yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilai tahananya naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannya naik dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun.

          Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat seperti pada gambar 2.15 sebagai berikut:

          Gambar 2.10. Bentuk fisik dan simbol resistor tidak tetap

        3. Komponen Pasif

          Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad.

          Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.

          Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar 2.11 sebagai berikut:

          Gambar 2.11. Susunan lapisan kapasitor
          Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

          Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
          Q = CV
          Dimana :
          Q = muatan elektron dalam C (coulomb)
          C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
          V = besar tegangan dalam V (volt)

          Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
          C = (8.85 x 10-12) (k A/t)
          Contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:

          Tabel 2.2. Bahan dielektrik yang di sederhanakan

          1. Prinsip Pembentukan Kapasitor
                1. Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).
                2. Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.
                3. Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.

                Gambar 2.12. Lapisan dalam kapasitor
                Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

                Gambar 2.12 diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk. Besaran Kapasitansi Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan kapasitor dapat ditulis menggunakan rumus sebagai berikut: C = Q / V
                Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad
                D = luas bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2.
                d = jarak antara plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad.

          2. Jenis-jenis kapasitor sesuai bahan dan konstruksinya.

            Kapasitor seperti juga resistor nilai kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel. Kapasitor dielektrikum udara, kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor variabel sering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala dan osilator. Agar perubahan kapasitansi di dua bagian tersebut serempak maka digunakan kapasitor variabel ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buah kapasitor variabel dengan satu pemutar. Berdasarkan dielektrikum kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

            1. kapasitor keramik
            2. kapasitor film kapasitor elektrolit
            3. kapasitor tantalum
            4. kapasitor kertas

            Berdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu :

            1. Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian elektronika.
            2. Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitu polyester film, poly propylene film.
        4. Kristal

          Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect.

          Gambar 2.13. Rangkaian internal kristal
          Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

          Gambar diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal. Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu wadah atau “pemegang”. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. Dalam hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri.

          Pada oscilator, kristal yang berfungsi sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolah-olah memiliki induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R). Nilai L ditentukan oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik. Berikut adalah contoh oscilator menggunakan tank cirkuit kristal sebagai resonansi seri.

          Gambar 2.14. Rangkaian oscilator hartley dengan kristal
          Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

          Gambar 2.15. Rangkaian oscilator colpitts dengan kristal
          Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

          Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. Jika kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja. Oscilator hartley dan colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas oscilator akan meningkat dengan pemasangan kristal.

        5. IC Legulator

          Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 78XX dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban.

          Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel 2.3 sebagai berikut:

          Tabel 2.3. Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx
          Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

          Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx. Cara pemasangan dari regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat dilihat pada gambar 2.21 sebagai berikut.

          Gambar 2.20. Rangkaian dasar IC regulator
          tegangan positif 78xx
          Sumber: http://elektronika-dasar.web.id

          Penggunaan IC regulator dalam rangkaian

          IC 7805 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 5 volt sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 volt menjadi 5 volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD (surface mount device) sampai aplikasi umum dengan keluaran arus sampai dengan 1A.

          Gambar 2.21. Rangkaian IC regulator
          Sumber: http://www.ladyada.net/make/logshield/design.html

        6. </ol>

        Driver Motor DC IC L293D

        IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun . motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap driver. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. konstruksi pin driver motor DC IC l293 dapat di lihat pada gambar 2.5 sebagai berikut.

        Gambar 2.17.Konstruksi pin dan rangkaian driver motor DC IC L293
        (Sumber : http://chaokhun.kmitl.ac.th)

        Fungsi pin driver motor DC IC L293D

        1. Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC.
        2. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC
        3. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC
        4. Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang dikendalikan.
        5. Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.

        Motor DC

        Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Pada dasarnya energi ini digunakan untuk memutar benda benda yang ada di sekitar kita, seperti untuk memggerakkan fan/kipas , menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dan masih banyak yang lainnya.
        Motor DC adalah jenis motor yang menggunakan tegangan DC (tegangan yang searah) sebagai sumber energi. Dengan memberikan tegangan yang berbeda di kedua terminal, motor akan berputar dalam satu arah, dan apabila polaritas tegangan dibalik maka arah putaran motor akan terbalik juga. Adapun motor DC terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

          1. Stator  merupakan bagian yang tetap / stasioner. Stator menghasilkan medan magnet, baik yang dihasilkan dari sebuah kumparan (magnet elektro) atau magnet permanen.
          2. Rotor yaitu bagian yang berputar. Rotor dalam bentuk coil di mana sebuah arus listrik.

        Adapun yang dapat diperhatikan dari DC Motor ini adalah polaritas dari tegangan diterapkan pada dua terminal menentukan arah putaran motor, sedangkan perbedaan besar pada kedua tegangan terminal menentukan kecepatan motor.

        Gambar 2.18. Bagian dalam motor DC
        Sumber: http://depokinstruments.com

        1. Prinsip Kerja Motor DC

        Cara kerja dari motor DC ini sangat sederhana, yaitu apabila terdapat arus yang melewati suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor.

        1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
        2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
        3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
        4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan

        Pada motor DC, medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah kumparan, karena konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian

        2. Beban Motor

        Beban pada motor DC penting dideinisikan dalam memahami sebuah motor listrik.  Beban ini mengacu kepada output tenaga putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Sampai saat ini jenis beban dikelompokkan menjadi :

        1. Beban torque konstan  yaitu  beban yang permintaan keluaran energinya bergantung terhadap kecepatan operasinya , akan tetapi torquenya tidak bervariasi. Contoh: beban dengan torque konstan adalah corveyord,  rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
        1. Beban dengan variabel torque yaitu beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan). Contoh  : Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.
        1. Beban dengan energi konstan yaitu adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

        3. Bagian Atau Komponen Utama Motor DC

          1. Kutub medan Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnetik.
          2. Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.
          3. Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

        Motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur: Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan
        Tegangan dinamo dituntukan dalam persamaan berikut:
        Gaya Elektromagnetik (E) E=K\Phi N Torque (T) : T=K\Phi I_{a}
        Dimana:
        E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
        Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
        N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
        T = torque electromagnetik
        Ia = arus dinamo
        K = konstanta persamaan

        4. Jenis Motor DC'

        Adapun Motor DC dibedakan menjadi dua jenis, yaitu yang arus dan dayanya berasal dari sumber terpisah, dan motor yang memiliki sumber daya sendiri

        1. Motor DC sumber daya Terpisah Excited Winding
        2. Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.

        3. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited,

        Pada jenis motor DC sumber daya sendiri di bagi menjadi 3 tipe sebagi berikut:

          1. Shunt motor under load
          2. Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

          3. Series motor

          4. Motor seri identik dalam kosntruksi untuk motor shunt kecuali untuk field. Untuk field dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus armature seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang mempunyai penampang cukup besar untuk membawa arus. Pada motor yang mempunyai hubungan seri jumlah arus yang melewati angker  dinamo sama besar dengan yang melewati kumparan. Jika beban naik motor berputar makin pelan. Jika kecepatan motor berkurang maka medan magnet yang terpotong juga makin kecil, sehingga terjadi penurunan EMF(electromotive force).

        Literature Review

        Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

        1. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Arif Dwi Cahyo dari Perguruan Tinggi Raharja yaitu yang berjudul “ Desain Prototipe Smart Voice Device Ruangan Menggunakan Raspberry Pi Pada Perguruan Tinggi raharja “ pada tahun 2014.
        2. Penelitian yang dilakukan oleh Agung Alpurqon dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “ Sistem Pengendali Pintu Pagar Secara Otomatis Menggunakan Aplikasi Voice Commad Smartphone Android OS” pada tahun 2014.
        3. Penelitian yang dilakukan oleh Heri Kuswanto dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “ Sistem Proteksi Kendaraan Bermotor menggunakan Android berbasis Mikrokontroller AT mega328“pada tahun 2014.
        4. Penelitian yang dilakukan oleh Ryan Satria dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Sistem Kontrol Rooling Door Menggunakan Smartphone Berbasis Android OS Pada PT.Indonesia Stanley Electrik”pada tahun 2014.
        5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdansyah dari STMIK Raharja yang berjudul “HOME APPLIANCES CONTROLING WITH MOBILE DEVICE BASED ON ANDROID OS” pada tahun 2013.

        Dari beberapa sumber literature review di atas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang mikrokontroller dan penggunaan android sudah banyak di bahas. Dalam beberapa sumber literature review tersebut informasi yang di berikan masih terbatas. Sedangkan saat ini kemajuan teknologi sudah sudah berkembang dengan pesat. Sehingga pengontrolan dapat di lakukan dengan menggabungkan cara kerja dari dua media yang berbeda yaitu bluetooth dalam satu alat yang dimana di gunakan sebagai media untuk pengontrolan alat tersebut. Untuk itu dibuatlah penelitian yang berjudul “Pengaman Brankas Menggunakan Voice Smartphone Pada SDN Kedaung Wetan 8 Dengan media Bluetooth berbasis Mikrokontroller AT mega328”.

        BAB III

        ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

        Tinjauan Organisasi

        Gambaran Umum Sekolah Dasar (SD)

        Sekolah SDN kedaung wetan 8 merupakan lembaga pendidikan yang berdiri pada tahun 1996.SDN kedaung wetan memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kantin, 2 kamar mandi siswa, 1 kamar mandi guru, jumlah murid tahun ajaran 2014-2015 sebanyak 450 siswa terbagi dalam 12 rombongan belajar, masuk pagi dan siang, eskul yang ada di SDN kedaung wetan 8 meliputi eskul pramuka, tenis meja, futsal, marawis.

        Sejarah Singkat Sekolah Dasar (SD)

        SDN kedaung wetan 8 beralamat di Jln. Iskandar muda kedaug baru, neglasari Tangerang, berdiri pada tahun 1996. Berakreditasi A, bergerak di bidang pendidikan. Juara 2 tenis meja tingkat kota putri 2014, juara 2 atletik tingkat kota tahun 2014, juara 3 tenis meja. Visi dan misi SDN kedaung wetan 8 sebagai berikut:

        Visi : Membentuk siswa yang berkompetisi dalam IPTEK, berakhlakul karimah, serta beriman dan bertaqwa kepada TUHAN Yang Maha Esa.

        Misi :

        1. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki kompetensi dibidang IPTEK.
        2. Membentuk SDM yang berbudi pekerti luhur dan berkepribadian nasional.
        3. Membentuk SDM yang aktif, kreatif, inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.
        4. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya dimasyarakat.

        Biaya pengolahan sekolah dibiayai oleh dana BOS(Bantuan Operasional Sekolah) dan BOP (Bantuan Operasioanl Pendidikan) yang berasal dari pemerintah,sehingga siswa belajar secara gratis karena adanya dana yang diberikan oleh pemerintah.

        SDN kedaung wetan 8 memiliki 23 guru terdiri dari, 12 guru kelas, 5 guru bidang, 5 orang pembina eskul, dan 1 kepala sekolah.

        23 guru tersebut ialah:

        1. Kliwantoro YR,Spd (NIP : 195506041977031003)
        2. Jajang K, S (NIP : 196504121986031027)
        3. Sunarno ,Sag (NIP : 196305251986102003)
        4. Karto ,Spd (NIP : 197202021999031009)
        5. Habibullah,Spd (NIP : 197801072005011003)
        6. Heny Mey Sitompul,Spd (NIP : 197105272006042009)
        7. Rini Astuti, Spd (NIP : 197111252006042005)
        8. Zuhrotunisa, Spd (NIP : 196606292007012005)
        9. Lilis Suryani, Spd (NIP : 197006252008012007)
        10. Endang Nuningsih (NIP : 0647752654300062)
        11. Sifauddin, Spd (NIP: 1436760663200003)
        12. Arid Trianto (NIP : 1559762663200022)
        13. Ulu Sutisna (NIP : 8434755657110033)
        14. Yoyoh Mulya Sawan (NIP : 2441760662300020)
        15. Parlah
        16. Risma Yuniati, Spd (3952769670210012)
        17. Isti Mamliyah, Spd
        18. Tri Nugrah, Spd
        19. M. Stephani S, (NIP : 645876465210092)
        20. Deden Nurdiansyah (NIP : 556076766911003)
        21. Yayan Supatnah, Spd
        22. Epy Hasan, Spd
        23. Danu (NIP: 0636756658110042)

        Wewenang dan Tanggung Jawab

        Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

        1. Kepala Sekolah

          Tugas-tugas Kepala Sekolah adalah:

          1. Sebagai penanggung jawab.
          2. Pengola kegiatan sekolah.
          3. Pembina Kesiswaan.
          4. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan.
          5. Pelaksanaan bimbingan dan penilaian guru dan tenaga kerja pendidik lainnya.
          6. Pelaksana hunungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.
          7. penyelenggara administrasi sekolah yang meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.
        2. Guru Kelas

          Tugas- tugas guru kelas adalah:

          1. Membuat program rencana kegiatan belajar mengajar.
          2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
          3. Melaksanakan kegiatan penilaian dan mengisi data nilai siswa.
          4. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-msing siswa.
          5. Mengisi agenda kelas setiap selesai memberikan peajaran.
          6. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
          7. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.
          8. Membuat dan menyusun lembaran kerja untuk guru dan siswa.
          9. Membuat laporan pencapaian target kurikulum dan daya serap setiap bidang pellajaran yang menjadi tanggung jawab serta hasil penilaian untuk diserahkan kepada wali kelas.
        3. Komite Sekolah

          Tugas-tugas Komite Sekolah adalah:

          1. Koordinasi dengan instansi terkait.
          2. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.
          3. Sebagai penengah antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.
          4. Menyampaikan program sekolah dan rencana anggaran sekolah kepada orang tua siswa serta musyawarahkan.
          5. Mengevaluasi pelaksanaan pembina siswa-siswi.
          6. Menyusun laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.
        4. Wali Kelas

          Tugas-tugas dan tanggung jawab Wali Kelas adalah:

          1. Mengkoordinasi dengan orang tua wali murid jika ada masalah yang dihadapi siswa.
          2. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berpresatasi dalam kegiatan belajar.
          3. Memberikan sarana dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan.
        5. Koordinator BP (Badan Penyuluhan)

          Tugas dan tanggung jawab Koordinator BP adalah :

          1. Menyusun program dan melaksanakan bimbingan.
          2. Melaksanakan koordinasi wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.
          3. Mengadakan koordinasi dengan orang tua atau wali murid yang anaknya mempunyai masalah disekolah.
          4. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar.
          5. Memberikan sarana dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.
        6. Tata Usaha

          Tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada sekolah dalam kegiatan :

          1. Pengelolaan keuangan sekolah.
          2. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.
          3. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.
          4. Memuat buku induk siswa dan surat menyurat.
          5. Penyusunan dan penyajian data statistik sekolah.
          6. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.
        7. Siswa

          Tugas siswa adalah :

          Berkewajiban memenuhi segala kewajiban dan peraturan yang berlaku disekolah.

        Struktur Organisasi

        Dalam suatu instansi, struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan memiliki struktur oraganisasiyang baik, maka fungsi-fungsi manajemen akan dapat dijalankan dengan baik pula. Sehingga hal ini diperlukan adanya suatu hubungan kerjasama yang baik antara bagian yang terkait.

        Struktur organisasi, tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan-aturan yang berlaku dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.

        Gambar 3.1. Struktur Organisasi

        Tujuan Perancangan

        Adapun tujuan dari perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

        1. Fungsional

          Membuat mekanisme pengontrollan yang dapat bekerja secara baik yang mampu dihubungkan dan dikendalikan dengan aplikasi smartphone android.

        2. Operasional

          Membantu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan masyarakat khususnya di pengaman barang berharga.

          Langkah-langkah Perancangan

          Untuk mempermudah dalam hal perancangan, penulis menggunakan metode penelitian prototype :

          1. Perancangan Perangkat Keras

            Dalam perancangan ini dibutuhkan beberapa komponen elekronika dan perangkat penunjang seperti Arduino Uno, mikrokontroller ATmega 328, kabel data dan sebagainya, agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya.

          2. Perancangan Perangkat Lunak

            Dalam perancangan perangkat lunak ini dengan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak.

            Diagram Blok

            Dalam perancangan perangkat keras atau Hardware ini dibutuhkan beberapa komponen elekronika, perlengkapan mekanin dan perangkat penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya.

            Gambar 3.2. Diagram Blok

            Keterangan dan penjelasan Diagram Blok diatas sebgai berikut:

            1. Smartphone Android merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang berfungsi untuk menggendalikan penutup brankas.
            2. Bluetooth HC-05 merupakan perangkat yang dapat menerima dan mengirim sinyal untuk komunikasi antara smartphone android dengan mikrokontroller.
            3. Mikrokontroller ATmega 328 merupakan pusat pengontrolan yang dapat diprogram didalamnya.
            4. Power Suppy merupakan catu daya untuk memberikan tegangan.
            5. Motor servo merupakan alat penggerak yang bergerak sesuai perintak mikrokontroller.

            Cara Kerja Alat

            Pada perancangan dibawah ini sudah dapat dilihat tata letak masing-masing perangkat perangkat penunjang dan perangkat keras yang diperlukan agar mudah dalam pemasangan dan rangkaian kabel yang teratur.

            Gambar 3.3. Perancangan Fisik

            Agar lebih mudah dalam memahami rancangan gambar di atas dan cara kerjanya, dibawah ini merupakan tabel keterangan dan penjelasannya.

            Tabel 3.3. Keterangan cara kerja masing-masing komponen

            Pembuatan Alat

            Perancangan yang dimaksudkan pada sistem kontrol ini meliputi perancangan perangkat keras dan perangkat lunak.

            Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang ditunjukan pada diagram blok pada gambar 3.2. Alat yang di rancang adalah “Pengaman Brankas menggunakan Voice Smartphone Pada SDN Kedaung Wetan 8 Dengan media Bluetootn Berbasis Mikrokontrller ATmega 328”

            Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, adapun alat dan bahan yang diperlukan:

            1. Alat yang digunakan meliputi:
              1. Personal Computer(PC) atau laptop
              2. Software Arduino
              3. Fritzing
              4. Arduino Uno sebagai bootloader untuk upload program
              5. Kabel USB
              6. Smartphone Android
              7. Solder
              8. Tang dan Obeng
            2. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:
              1. Mikrokontroller ATmega328
              2. Modul Bluetooth HC-05
              3. 2 buah motor servo
              4. papan PCB
              5. Timah
              6. Kabel
              7. Pin Header
              8. Power Supply
              9. Lampu
              10. .Kayu
              11. Mur
              12. Dudukan lampu
              13. Buzzer
              14. Motor servo

            Perangkat Keras (Hardware)

            1. Rangkaian Motor Servo

              Pada sistem yang dibuat ini menggunakan 2 buah motor servo dan spesifikasinya sebagai berikut :

              1. Dimensi (p x l x t) = 22 x 11,5 x 27 mm
              2. Berat bersih = 9 gram (10,6 gram bila kabel dan konektor ikut ditimbang)
              3. Catu daya operasional = 4 ~ 7,2 Volt DC
              4. Operating Voltage = 4.0 to 7.2 volts
              5. Kecepatan pada 4,8 VDC tanpa beban = 0,12 detik per 60° (57,6 rpm)
              6. Operating Speed at 4.8 volts (no load) = 0.12 sec/ 60 degrees
              7. Panjang kabel = 248 mm
              8. Connector Wire Length = 9.75 inches (248 mm)
              9. Tipe konektor: universal "S" (Futaba / JR / Berg / dll)
              10. Bahan gir: plastik

              Rangkaian motor servo ini dipasangkan pada pin PWM (pulse Width Modulation) yaitu 3 dan 5. Bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

              Keterangan gambar :

              1. Garis yang berwarna biru merupakan kabel data dari motor servo ke arduino.
              2. Garis yang berwarna hitam meruupakan kabel ground atau negat
              3. Garis yang berwarna merah merupakan kabel positif

              Gambar 3.4. Rangkaian Motor Servo pada Breadboard

              Gambar 3.5. Rangkaian Schematic Motor Servo

            2. Rangkaian Bluetooth
              1. Memenuhi spesifikasi Bluetooth v2.0 + EDR
              2. Frekuensi kerja pada pita frekuensi ISM 2.4 GHz
              3. Modulasi GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying)
              4. Daya emisi ≤ 4 dBm (Class 2)
              5. Sensitivitas ≤ - 84 dBm pada 0.1 % BER
              6. Kecepatan pada moda asinkron maksimum 2.1 Mbps ( Max ) / 160 kbps
              7. Kecepatan pada moda sinkron 1Mbps
              8. Fitur keamanan dengan otentifikasi dan enkripsi data
              9. Catu daya 3,3 Volt DC dengan konsumsi arus 50 mA
              10. Rentang suhu operasional dari -20°C hingga + 75°C
              11. Ukuran modul 15,2 x 35,7 x 5,6 mm

              Adapun rangkaian modul Bluetooth HC-05 yang dipasangkan pada arduino yaitu pin GND (Ground), VCC, RX, TX. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

              Gambar 3.6. Rangkaian Bluetooth pada Breadboard

              Gambar 3.7. Rangkaian Schematic Bluetooth

            3. Rangkaian Keseluruhan

              Pada rangkaian mikrokontroller ATmega328 yang digunakan ini merupakan tempat penyimpanan program dalam hal mengolah data dan pengoprasian sistem yang dibuat. Mikrokontroller ATmega 328 memerlukan board Arduino Uno sebagai bootloader yang memungkinkan untuk mengupload data baru ke ATmega 328 menggunakan software Arduino. Mikrokontroller ini juga berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan yang bisa disesuaikan dengan sistem yang akan dijalankan dan dikendalikan oleh user.

              Adapun deskripsi pemasanagan bahan-bahan atau perangkat pada Arduino Uno Board, sehingga tersusun dalam rangkaian keseluruhan pada Arduino Uno Board. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

              3.8. Rangkaian Keseluruhan pada Breadboard

              Gambar 3.9. Rangkaian Schematic Keseluruhan

            4. Rangkaian Catu Daya

              Agar sistem dibuat dapat bekerja dan berjalan sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan catu daya sebagai sumber tegangan listrik.

              Alat ini menggunakan catu daya atau power supply yang biasa digunakan oleh CPU yang merubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 230V AC. Tegangan yang dipakai adalah 12V dan 5v.

              Tegangan 12V tersebut akan digunakan untuk memberikan tegangan kerja kepada arduino 5V, bluetoth 3.3v dan 2V untuk motor servo.

              Gambar 3.10. Rangkaian Catu daya

              Aplikasi Android

              Agar brankas berfungsi dengan keinginan pengguna, penulis memanfaatkan aplikasi yang sudah tersedia pada “play store” android, dengan kata kunci “Amr_voice”, aplikasi ini berguna sebagai remote control untuk mengirimkan erintah ke brankas.

              Adapun tampilan utama dari aplikasi android dapat terlihat pada gambar dibawah ini:

              Gambar 3.11. Aplikasi Amr_voice

              1. Penulisan program pada mikrokontroller

              Untuk memasukan program kedalam sebuah mikrokontroller ATmega 328, dibutuhkan driver usb, aplikasi arduino uno. Adapun langkah-langkahnya yaitu :

              1. Instal Driver USB

                Instalasi driver arduino uno dengan windows 7

                1. hubungkan board dan tunggu windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.
                2. Klik pada start menu dan buka control panel
                3. Di dalam control panel, masuk ke menu system dan security. Kemudian klik pada system. Setelah tampilan system muncul, buka driver manager.
                4. Lihat pada bagian ports (Com& LPT). Anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama arduino uno.
                5. Klik kanan pada port “arduino uno” dan pilih opsi “update Driver Software”.
                6. kemudian, pilih opsi “browse my computer for Driver software”.
                7. Terakhir, masuk dan pilih file driver uno, dengan nama “arduino uno”
              2. Membuat project baru

                Buka software arduino yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

                Gambar 3.12. Membuka Software Arduino

                Kemudian akan muncul tampilan layer untuk menulis listing program

                Gambar 3.13. Layer pennulisan project

              3. Mengecek Listing program

                Setelah listing program ditulis semua,langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, pilih menu verify

                Gambar 3.14 Mengecek listing program

              4. Menentukan koneksi port

                Pada pemrograman ini perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengamatan port inilah mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan PC atau laptop melalui komunikasi serial

                Gambar 3.15. menentukan serial port

              5. Save as listing program dan pemilihan board yang digunakan

                Setelah selesai menuliskan listing program klik save as terlebih dahulu, kemudian program perlu disesuaikan dengan board yang digunakan, pilih menu tools yang sesuai dengan board arduino yang dipakai,seperti pada gambar dibawah ini:

                Gambar 3.16. pemilihan board

              6. upload program

              Tahap terakhir memasukan program kedalam mikrokontroller, klik menu upload, bisa di lihat pada gambar di bawah ini

              Gambar 3.17. Upload program

              Flowchart Sistem

              Pada pembuatan sebuah sistem pengontrolan diperlukan sebuah gambar yang menjelaskan alur ataupun langkah-langkah dari suatu sistemm yang dibuat. Sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Dibawah ini adalah gambar diagram sistem flowchart:

              Gambar 3.18. Sistem Flowchart

              Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

              1. Permasalahan yang dihadapi
                1. Permasalahan yang dihadapi pada sistem berjalan, jika user ingin membuka brankas pengaman yang ada hanya memutar pengaman brankas dan ada juga pengaman menggunakan nomor untuk membukanya.
                2. Membuka brankas denagan cara mendekatinya
              2. Alternatif pemecahan masalah
                1. Membuat sistem yang dapat menambah ketebalan pengaman untuk menajaga brankas supaya lebih aman
                2. Memanfaatkan bluetooth sebagai penghubung untuk membuka pintu brankas

                User Requirement

                Elisitasi Tahap I

                Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder kepala sekolah SDN kedaung wetan 8 mengenai seluruh rancangan pengendali brankas menggunakan voice smartphone. Berikut tabel elisitasi tahap I :

                Tabel 3.4. Elisitasi tahap I

                Elisitasi Tahap II

                Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.4. terdapat 2 functional dan 1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem pengontrolan dapat running tanpa error.

                Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini :

                Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

                Keterangan :

                M = Mandatory

                D = Desirable

                I = Inessential

                Elisitasi Tahap III

                Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

                Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

                Keterangan :

                T : Technical L : Low

                O : Operational M : Middle

                E : Economic H : High

                Elisitasi Tahap Final

                Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem kontrol robot pemindah barang. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 fucntional dan 1 nonfucntional final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut tabel final elisitasi tersebut:

                Tabel 3.7. Final Elisitasi


                BAB IV

                HASIL DAN UJI COBA


                Prosedur Sistem

                Sistem pengaman brankas menggunakan voice smartphone dengan simulasi prototype ini mampu memberikan keamanan berlapis, dan dapat dikontrol melalui aplikasi android. Alat ini bekerja berdasarkan inputan dari logika yang dikirim dari Mikrokontroller dengan jaringan berupa bluetooth.

                1. Jika rangkaian arduino diberi catu daya yaitu 12 volt dan 5 volt untuk motor servo, maka semua kontrol akan hidup.

                2. Alat akan bisa dikontrol jika bluetooth aktif yang sudah terpasang pada arduino board dengan input tegangan 3.3 volt.

                3. Masing-masing servo bekerja satu persatu sesuai instruksi yang dikirim dari Mikrokontroller.

                4. Kunci membuka, brankas membuka lalu mengaktifkan lampu serta buzzer lalu sebaliknya brankas tertutup, buzzer dan lampu mati serta kunci tertutup.

                5. Dalam aplikasi android terdiri beberapa perintah yang digunakan yaitu, perintah 1 untuk membuka pintu dan 2 untuk menutup pintu.


                Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

                Adapun perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan, bisa dilihat pada tabel dibawah ini :

                Tabel 4.1. Perbedaan prosedur Sistem yang berjalan dan Sistem Usulan

                Flowchart Program

                Adapun flowchart program, dapat dilihat pada gambar dibawah ini

                Gambar 4.2. Flowchart Program yang diusulkan

                Konfigurasi Sistem Usulan

                Spesifikasi Hardware

                Adapun spesifikasi hardware yang digunakan adalah sebagai berikut:

                1. Laptop atau PC (Personal Computer)

                  1. Processor : Pentium

                  2. RAM : 3 GB

                  3. HD : 500 GB

                2. Motor Servo Standar 180

                3. Modul Bluetooth HC-05

                4. Arduino Uno

                5. Smartphone Android

                6. Kabel USB

                7. Catu Daya

                Aplikasi Yang Digunakan

                Adapun aplikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

                1. Software Arduino 1.0

                2. Ms. Visio

                3. Ms. Office 2007

                4. Frinzing

                Pengujian

                Setelah melakukan berbagai tahapan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil uji coba agar lebih jelas dan dapat dipahami mengenai beberapa rangkaian sistem yang dipakai, dapat dilihat pada bab berikut.

                Pengujian Blackbox

                Tabel 4.2. Metode Black Box

                Pengujian Rangkaian Motor Servo

                Pada uji coba berikut ini adalah pengujian rangkaian motor servo, apakah benar motor servo berjalan sebagaimana mestinya. Pada sistem kontrol ini menggunakan 2 buah motor servo standar 180 yang memiliki tiga kabel penghubung, kabel yang berwarna merah yaitu sebagai tegangan positif, hitam untuk tegangan negatif, dan putih sebagai input data, yang masing-masing servo akan dipasangkan pada arduino didalam pin 3,5,11,dan 12.

                1. Motor servo pertama digunakan untuk membuka dan menutup pintu. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

                2. Gambar 4.2. Motor servo sebagai pembuka dan penutup pintu

                3. Motor servo kedua digunakan sebagai pembuka dan penutup kunci. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

                4. Gambar 4.3. Motor servo sebagai pembuka dan penutup kunci

                Pengujian Rangkaian Modul Bluetooth

                Pada uji coba rangkaian modul bluetooth ini mempunyai empat port penghubung yaitu RX (receiver) sebagai penerima data. Tx (transmitter) sebagai pengirim data. VVC sebagai tegangan positif, dan Ground sebagai tegangan negatif. Masing-masing port modul bluetooth tersebut akan dipasangkan pada port arduino yaitu port RX modul bluetooth dipasang pada port arduino yaitu port TX ataupun pin 1 pada arduino, port TX modul bluetooth dipasang pada port RX atau pin 0 pada arduino, dan yang lainnya disesuaikan. Jika bluetooth tersebut sesudah terhubung dan sudah aktif maka lampu led yang ada pada modul bluetooth tersebut akan menyala dan siap di scanning oleh smartphone. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

                Gambar 4.4. Rangkaian modul bluetooth

                Penujian Perangkat Bluetooth

                Setelah pemasangan port-port modul bluetooth pada arduino, selanjutnya pengujian perangkat bluetooth, modul bluetooth yang telah aktif lalu di cek apakah benar sudah aktif apa belum, jika sudah aktif maka akan terdeteksi oleh smartphone. Pada pengujian ini sudah berhasil terhubung, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

                Gambar 4.5. Scanning bluetooth oleh smartphone android

                Pengujian Aplikasi Smartphone

                Setelah aplikasi terhubung dengan perangkat bluetooth, selanjutnya pengujian aplikasi yang terdapat pada smartphone android. Pada aplikasi akan memberikan perintah masukan suara, dan suara tersebut harus sama dengan kode yang kita tuliskan di arduino, jika di arduino kita beri perintah 1 untuk membuka pintu, maka kita harus sama menyebutkan angka 1 pada saat aplikasi meminta suara, jika kode arduino dan suara yang kita berikan berbeda maka aplikasi tersebut meminta ulang suara. Berikut adalah kondisi pada saat percobaan aplikasi. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

                Gambar 4.6. Pengujian aplikasi

                Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

                Selanjutnya pengujian untuk sistem keseluruhan yang sudah terpasang. Apakah alat ini bekerja dengan baik dan sesuai fungsi atau tidak. Pada pengujian ini sudah berhasil dari masing-masing komponen yang terpasang dapat bekerja secara baik sesuai apa yang diperintahkan penggunanya.

                Gambar 4.7. Pengujian sistem keseluruhan

                Analisa Program

                Dalam pembahasan analisa program, yaitu melakukan analisa dan penjelasan tiap-tiap listing program, bisa dilihat penjelasannya dibawah ini : //Listing program dibawah ini untuk mendeklarasikan konstanta. Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses berlangsung dan nilai selalu tetap

                Gambar 4.8. Listing program

                //program di bawah ini dimaksudkan untuk memberikan berapa lama respon dan perintah apa yang akan di kerjakan saat pintu membuka pintu, menutup pintu, serta memberikan respon bahaya.
                Pada gambar di bawah ini menunjukan program untuk memberikan perintah membuka pintu. Jadi pada saat memberikan perintah untuk membuka pintu posisi kunci terlebih dahulu aktif agar pintu dapat terbuka,untuk delaynya masing-masing 2 detik. Jika kunci dan pintu sudah aktif, indikator buka akan aktif dan indikator tutup akan mati,otomatis lampu penerangnya akan menyala.

                Pada gambar di bawah ini menunjukan program untuk memberikan perintah menutup pintu. Jadi pada saat memberikan perintah untuk menutup pintu lampu terlebih dahulu mati dengan delay 2 detik, kemudian posisi pintu tertutup akan aktif dengan delay 2 detik, posisi kunci membaca indikator buka tidak aktif dan indikator tutup aktf dengan begitu kunci brankas akan menutup kembali.


                Pada gambar di bawah ini menunjukan program untuk memberikan perintah peringatan. Jadi pada saat indikator bahaya aktif, buzzer akan aktif dengan delay 1 detik pada saat pintu telah terbuka, kemudian indikator bahaya tidak aktif dan buzzer tidak aktif dengan delay 0,1 detik pada saat pintu telah tertutup.

                //Pin Mode digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin. Pin adalah nomor pin yang akan digunakan. Mode yang bisa digunakan adalah input atau output. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan high (ditarik menjadi 5volts) atau low (diturunkan menjadi ground)

                // Untuk pin yang digunakan pada saat posisi pintu tertutup dan dan masih mengunci ialah pin 3 untuk pintu dan pin 5 untuk kunci.

                // Void loop akan dijalankan setelah setup selesai, setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

                // Program dibawah ini dimaksudkan untuk memberikan perintah dari aplikasi handphone ke arduino sebagai perintah untuk melakukan membuka pintu brankas,menutup pintu brankas.

                // program di bawah ini untuk melakukan reset terhadap inputan yang di berikan ke arduino tersebut, dan ketika pintu brankas dibuka maka secara otomatis sensor cahaya aktif.

                Implementasi

                Schedule

                1. Mengumpulkan data

                2. Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan.

                3. Perancangan Sistem

                4. Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan.

                5. Pengujian Sistem

                6. Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan pemasangan hardware dan Software.

                7. Perbaikan Sistem

                8. Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user.

                9. Training User

                10. Percobaan alat yang sudah dibuat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.

                11. Implementasi Sistem

                12. Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program.

                13. Dokumentasi Sistem

                14. Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

                Tabel 4.3. Tabel Rencana Implementasi Program

                Implementasi Sistem

                Setelah melakukan uji coba alat, selanjutnya implementasi sistem. Kebutuhan aplikasi dan seluruh komponen brankas untuk sistem yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut :

                1. Kebutuhan aplikasi

                2. • 1 buah smartphone berbasis android

                3. Kebutuhan komponen untuk brankas

                4. • Arduino Uno R3 : Sebagai masukan program dan mengolah data pada mikrokontroller ATmega 328.

                  • Motor servo standar : 2 buah untuk menggerakan pintu brankas dan kunci brankas

                  • Modul bluetooth : 1 buah untuk menerima sinyal

                  • Power Supply : Sebagai catu daya untuk memberikan tegangan pada alat.

                  • Sterofoam dan kayu : untuk membuat brankas

                Aplikasi android memiliki beberapa fungsi :

                1. Scanning bluetooth, mencari perangkat bluetooth yang sedang aktif disekitar perangkat.

                2. Mengontrol peralatan dari membuka brankas dan menutupnya, mengunci brankas atau membuka kunci brankas, serta memberikan kode suara agar alat dapat membuka kunci melalui suara.

                Aplikasi di pasang pada smartphone yang berbasis android. Aplikasi yang dibuat dapat berkomunikasi dengan arduino melalui koneksi bluetooth.

                Pada sistem ini menggunakan modul bluetooth hc-05, agar dapat berkomunikasi antara handphone dengan arduino tersebut, aplikasi akan mengirim data melalui bluetooth, lalu selajutnya dieksekusi oleh mikrokontroller.

                Estimasi Biaya

                Adapun estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan dibutuhkan.

                Tabel 4.4. Estimasi Biaya



                BAB V

                PENUTUP

                Kesimpulan

                Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan ada beberapa kesimpulan antara lain :

                Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

                1. Sistem ini dibuat agar dapat mengamankan barang berharga, oleh karena itu dibentuklah brankas sebagai alat pengaman, sehingga mampu untuk mengamankan barang berharga. Serta memanfaatkan Arduino Uno sebagai Single boardnya, yang dapat diprogram menggunakan bahasa
                2. Dengan memanfaatkan suara sebagai pengontrol membuka dan mengunci brankas dan menggunakan aplikasi tertentu yang dibuat untuk memberikan suara sesuai dengan apa yang tertera didalam program yang telah kita masukan kedalam otak arduino uno tersebut.
                3. Aplikasi harus terkoneksi dengan Modul Bluetooth agar bisa mengendalikan brankas dan aplikasi terdiri dari beberapa perintah suara dan suara itu harus sesuai dengan apa yang tertera di dalam progam, antara lain ialah menggunakan kata 1 sebagai kata kunci untuk membuka kunci brankas, membuka pintu, lampu dan sensor cahaya akan menerima cahaya dari lampu dan mengaktifkan buzzer tersebut. Menggunakan kata kunci 2 untuk menutup pintu brankas, lampu mati dan sensor cahaya mati beserta buzzer pun mati dan pintu mengunci kembali

                Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

                1. Sistem kerja brankas ini mampu memberikan pengamanan lebih daripada brankas pada umumnya yang hanya memberikan pengaman melalui kode angka.
                2. Alat ini mampu membantu manusia untuk mengambil barnag berharga pada waktu yang dibutuhkan daripada harus menyimpan di bank yang harus mengikuti aturan yang diberikan, contohnya jika bank libur otomatis kita tidak bisa menggambil barang pada waktu bank tersebut sedang libur.
                3. Sistem ini mampu meminimalisir resiko kejahatan dalam menjaga barang berharga.

                Kesimpulan terhadap metode penelitian

                1. Bahwa sistem yang berjalan dalam kegiatan menjaga barang berharga masih kurang keamanannya.
                2. Dalam merancang sistem ini menggunakan 2 buah motor servo untuk menggerakan pintu dan kunci, bluetooth untuk berkomunikasi antara smartphone android dan arduino uno, serta arduino uno sebagai platform untuk menanamkan program pada mikrokontroller AT Mega 328.
                3. Pengujian terhadap sistem berjalan dengan baik.

                Saran

                Berdasarkan perancangan dan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan pengaman brankas menggunakan voice smartphone dengan media bluetooth berbasis mikrokontroller AT mega 328 yaitu :
                1. Sistem ini diharapkan dapat menggunakan GPS agar suatu saat pada saat alat ini terbawa oleh orang lain, kita dapat menemukan brankas ini dengan menggunakan GPS tersebut di handphone.
                2. Sistem kontrol brankas ini diharapkan menggunkan gsm untuk pengontrolan agar lebih jauh jarak kontrolnya.
                3. Sistem ini diharapkan lebih ditingkatkan dari segi keamanan seperti tambahan kamera di dalam brankas dan terkoneksi oleh internet.

                Kesan

                Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya ialah :
                1. Mendapatkan banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.
                2. Menambah ilmu sosisal terhadap masyarakat dan instansi terkait.
                3. Belajar bagaimana menaggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya di bidang teknologi.

                DAFTAR PUSTAKA

                Siddiq,Asep Jafar 2012. “Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”,Makalah,halaman:4.

                Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. “Jago Elektronika Rangkaian Otomatis”. Jakarta:Grasindo

                Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.

                Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.

                Syahid. 2012. “Rancang Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan Komunikasi USB”. ISSN : 2252-4908 Vol. 1 No. 2 Agustus 2012 : 33-42.

                Rusmadi, Dedy. 2009. “MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA”. Bandung: Pionir Jaya.

                Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analiasa Sistem”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 Agustus 2010.

                Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja. “theory and application of IT Research”, April 2010, Halaman: 302.

                Hendra Poerwanto. (2013). Flow Chart: Pengertian, Cara Membuat, Simbol, Jenis dan Contoh Flow Chart (diakses dari https://sites.google.com/site/kelolakualitas/Flowchart-Pengertian-Cara-Membuat-simbol-Jenis-dan-Contoh-Flowchart pada tanggal 01 September 2014)


                DAFTAR LAMPIRAN

                1. Kartu Bimbingan
                2. Form Seminar Proposal
                3. Formulir Final Presentasi
                4. Form Penggantian Judul
                5. Surat Keterangan Penelitian
                6. Surat Wawancara dan Keterangan Implementasi
                7. Sertifikat Seminar Workshop IT
                8. Sertifikat Prospek
                9. Sertifikat Toefl
                10. Bukti Pembayaran
                11. KSTF
                12. Katalog Product
                13. Daftar Riwayat Hidup

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1031465372&oldid=115276"