SI1031465047

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTIPE PERANGKAT NOTIFIKASI UNTUK SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PRO MICRO


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1031465047
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTIPE PERANGKAT NOTIFIKASI UNTUK SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PRO MICRO


Disusun Oleh :

NIM
: 1031465047
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.TI)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTIPE PERANGKAT NOTIFIKASI UNTUK SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PRO MICRO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1031465047
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Asep Saefullah, S.Pd, M.Kom)
   
(Moch. Ibnu Safari, M.Kom)
NID : 06121
   
NID : 14009

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTIPE PERANGKAT NOTIFIKASI UNTUK SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PRO MICRO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1031465047
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTIPE PERANGKAT NOTIFIKASI UNTUK SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PRO MICRO


Disusun Oleh :

NIM
: 1031465047
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1031465047

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem pemberitahuan atau notifikasi smartphone tidak banyak berubah walaupun smartphone memiliki fitur – fitur yang canggih dalam fungsinya. Sistem pemberitahuan seperti keluar nada atau suara dan getaran dari smartphone. Selain dari pesatnya penggunaan teknologi smartphone pada masyarakat, ada juga teknologi di bidang mikrokontroller yang dapat dikatakan pesat perkembangannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, yaitu arduino yang merupakan suatu modul mikrokontroller. Selain itu Maraknya penggunaan smartphone pada semua kalangan masyarakat membuat meningkatnya tuntutan alat-alat aksessoris smartphone untuk kemudahan dalam penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti jika pengguna sedang ditempat umum, mengikuti rapat, ataupun sedang berkendara kendaraan motor. Dalam kehidupan sehari-hari, banyaknya aktifitas pengguna smartphone terkadang cukup memancing menjadi korban tindak kejahatan seperti perampasan atau perampokan di tempat umum, selain itu pengguna terkadang menggunakan smartphone di saat berkendara baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Hal tersebut sangat berbahaya bagi pengendara tersebut dan pengguna jalan lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perangkat berbasis mikrokontroller yang dapat membantu pengguna untuk menampilkan kondisi dari smartphone seperti adanya pesan masuk atau telepon yang masuk ke smartphone, berukuran kecil dan bisa di implementasikan sesuai dengan pekerjaan pengguna. Dengan menggunakan metode prototipe dalam proses perancangan hardware dan software dari flowchart dan metode blackbox untuk pengujian alat ini untuk mengetahui apakah perangkat lunak dan perangkat keras berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Dapat dihasilkan suatu perangkat yang berfungsi sebagai media notifikasi bagi smartphone seperti pesan singkat dan panggilan masuk, dan memiliki interface OLED Display. Hal tersebut dapat membantu pengguna Smartphone dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci : Smartphone, Notifikasi, Arduino


Kata kunci : Smartphone, Notifikasi, Arduino

ABSTRACT

Notification or notification system has not changed much despite smartphone features - features sophisticated in its function. Notification systems such as exit tone or sound and vibration of the smartphone. Apart from the rapid use of smartphone technology on society, there is also the technology in the field of microcontroller that can be said to be rapid development in people's daily life, namely that a module arduino microcontroller. In addition, widespread use of smartphones in all societies make increasing demands aksessoris smartphone tools to ease its use in everyday life. As if the user is in public, attending a meeting, or are driving a motor vehicle. In everyday life, many activities are sometimes pretty fishing smartphone users become victims of crime such as deprivation or robbery in a public place, other than that users sometimes use a smartphone while driving both two wheelers and four wheels. It is very dangerous for the rider and other road users. Therefore, we need a microcontroller-based devices that can help the user to display the condition of smartphones such as the presence of incoming messages or incoming calls to the smartphone, small size and can be implemented in accordance with the user's work. By using the prototype in the design of hardware and software of the flowchart and blackbox method for testing this tool to determine whether the software and hardware to work properly and has been as expected. Can produce a device that functions as a media notification for smartphones such as short messages and incoming calls, and has an interface OLED Display. It can help users Smartphone in everyday life..


Keywords: Smartphone, Notifications, Arduino

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu‟alaikum Wr.Wb.

Segala puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu-ribu nikmat,rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PROTOTIPE PERANGKAT NOTIFIKASI UNTUK SMARTPHONE BERBASIS ARDUINO PRO MICRO”

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata,namun juga berkat bantuan berbagai pihak,oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Asep Saefullah, S.Pd,M.Kom selaku dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu membimbing penyusunan skripsi.
  5. Bapak Moch. Ibnu safari, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi.
  6. Kedua orang tua tercinta dan keluarga yang telah banyak mendo‟akan dan memberikan dukungan baik moral maupun materiil.
  7. Kepada kekasih Siti Umairoh yang selalu memberi semangat dan pengertiannya selama penulis menyusun skripsi..
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan seperjuangan Ade Novariyanto, dan rekan lainnya yang bersama-sama menyusun skripsi, serta seluruh Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Sistem Komputer (HIMASIKOM)..
  10. Semua pihak Instansi terkait yang bekerja sama membantu dan memberi masukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2015
Handri Samanta
NIM. 1031465047


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

BAB I<o:p></o:p>
PENDAHULUAN<o:p></o:p>
1.1                  LatarBelakang<o:p></o:p>
Maraknya penggunaan smartphone pada semua kalangan masyarakat membuatmeningkatnya tuntutan alat-alat aksesoris untuk smartphone untuk kemudahandalam penggunaanya. Smartphone yangmemiliki fasilitas atau fungsi - fungsi seperti sebuah komputer itulah yangmembuat sebagian besar kalangan masyarakat menggunakan smartphone, mengirim danmenerima email, sosial media, browsing internet, pemutar musik, kamera danfitur lainnya. Tetapi fungsi sebagai telepon seluler tidak hilang sepertitelepon dan pesan singkat, bahkan lebih baik karena spesifikasi dari smartphone tersebut bisa dibilangtinggi. Seiring dengan hal tersebut para pengguna menjadi berlebihan dalammenggunakan smartphone karena tidaksesuai dengan tempatnya, seperti di tempat umum yang memancing tindakankejahatan karena harga dari smartphonecukup bernilai, misalkan jika pengguna ditempat umum mengeluarkan smartphone miliknya, dapat memancingpara pencopet atau penodong untuk merampas smartphonemilik pengguna, kemudian untuk para pengendara sepeda motor saat menggunakan smartphone seperti menulis pesan singkatatau hanya melihat kondisi smartphonesaat pengguna berhenti di pinggir jalan, dapat memancing perampasan dari pelakukriminal yang menggunakan sepeda motor juga, semua itu terjadi karena salahsatunya karena kita terkadang memancing <o:p></o:p>

tindakan kriminal dengan menunjukkan smartphone walaupun pengguna smartphonetidak menyadarinya. Smartphone milikpengguna yang bernilai itu merupakan sasaran bagi pelaku kriminal. Selain itusaat berkendara juga sangat membahayakan para pengendara jika sambil mengecekkondisi smartphone karena pengendara hanya menggunakan satu tangan untukmengendarai sepeda motor karena tangan yang satu lagi sedang fokus untuk menggunakan smartphone, dan tak hanya itu. Saat mengeluarkan smartphone untuk melihat kondisinya darikantong pakaian kita juga cukup menyulitkan apalagi bila pengendara menggunakansarung tangan.<o:p></o:p>
Selain dari pesatnya penggunaan teknologi smartphone pada masyarakat,   ada juga teknologi di bidang mikrokontrolleryang dapat dikatakan pesat perkembangannya dalam kehidupan sehari-harimasyarakat, yaitu arduino. Arduino merupakan modul mikrokontrolleryang cukup banyak digunakan untuk embeddedsystem, Sistem Otomasi dan perangkatpintar lainnya.  Sistemkendali atau sistem kontrol (controlsystem) adalah suatu alat untuk memerintah dan mengatur keadaan dari suatusistem. Istilah sistem kendali ini dapat dipraktekkan secara manual untukmengendalikan peralatan rumah secara otomatis (home automation) misalnya pintu dan jendela, ada juga yang dapatdiaplikasikan pada kendaraan .<o:p></o:p>
Olehkarena itu, dibutuhkan suatu perangkat berbasismikrokontroller yang dapat membantu pengguna untuk menampilkan kondisi dari smartphone seperti adanya pesan masukatau telepon yang masuk ke <o:p></o:p>

smartphone,berukuran kecil dan bisa di implementasikan sesuai dengan pekerjaan pengguna.<o:p></o:p>
1.2                  RumusanMasalah<o:p></o:p>
Darilatar belakang permasalahan di atas maka dapat disimpulkan permasalahan sebagaiberikut:<o:p></o:p>
1.            Apakah aplikasi android bisa mengambil data pemberitahuan pesan singkat yang baru masuk ke Smartphone?<o:p></o:p>
2.            Bagaimana membuat perangkat berbasis Arduinoyang mampu menjadi media antarmuka pemberitahuanpesan singkat yang  baru masuk ke Smartphone?<o:p></o:p>
3.            Bagaimana komunikasiantara aplikasi berbasis androiddengan perangkat Arduino?<o:p></o:p>
1.3                  RuangLingkup<o:p></o:p>
Sebagaipembatasan bahasan atas penyusunan laporan ini sehingga fokus dan sesuai dengantujuan yang ditetapkan, maka ruang lingkup laporan ini adalah sebagai berikut:<o:p></o:p>
1.            Aplikasi berbasis android untuk menampilkan pemberitahuan pesan yang baru masuk kesmartphone.<o:p></o:p>
2.            Perangkat berbasis arduino pro micro dapatberkomunikasi dengan smartphone lewat bluetoothuntuk  menampilkan pemberitahuan pesansingkat yang baru masuk ke smartphone<o:p></o:p>


1.4                  Tujuandan Manfaat<o:p></o:p>
1.4.1            Tujuan<o:p></o:p>
a.             Tujuan Individu<o:p></o:p>
1.            Memenuhi syaratkelulusan untuk jenjang Strata (S1).<o:p></o:p>
2.            Mengaplikasikan ilmu yang penulis dapat selama pekuliahan.<o:p></o:p>
b.            Tujuan Fungsional<o:p></o:p>
1.            Membuat aplikasiberbasis android yang dapat menampilkan pemberitahuan pesan singkat yangbaru masuk ke smartphone.<o:p></o:p>
2.            Membuat perangkatberbasis Arduino yang dapatberkomunikasi dengan smartphone lewatbluetooth untuk  menampilkan pesan singkat yang baru masuk ke smartphone.<o:p></o:p>
c.             Tujuan Operasional<o:p></o:p>
1.            Agar pengguna smartphonelebih mendapat kemudahan dalam menggunakan smartphonenya dalam kehidupan sehari-hari.<o:p></o:p>
2.            Agar pengguna smartphonedapat melihat pesan yang masuk ke smartphonemereka tanpa melihat secara langsung smartphonemilik mereka dan ini berguna bagi pengguna yang sedang di tempat umum danberkendara untuk mencegah hal - hal yang tidak diinginkan terjadi.<o:p></o:p>




1.4.2            Manfaat<o:p></o:p>
a.             Manfaat individu<o:p></o:p>
1.            Dapat mengembangkanilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.<o:p></o:p>
2.            Memberikan kepuasankarena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.<o:p></o:p>
3.            Memberikan suatuterobosan baru  pada tempat perkuliahanpenulis di STMIK RAHARJA.<o:p></o:p>
b.            Manfaat fungsional <o:p></o:p>
1.            Aplikasi smartphone yang dirancang dapatmengambil data atau teks pesan singkat yang masuk ke smartphone.<o:p></o:p>
2.            Dapat melihat pesansingkat yang masuk ke smartphonetanpa melihat secara langsung smartphone.<o:p></o:p>
c.             Manfaat operasional<o:p></o:p>
1.            Mempermudah dalammenggunakan smartphone karena lebihpraktis..<o:p></o:p>
2.            Mempermudahpenggunaan smartphone jika sedangberkendara atau ditempat umum.<o:p></o:p>





1.5                  MetodePenelitian<o:p></o:p>
1.5.1            MetodePengumpulan Data<o:p></o:p>
a.            Observasi(Observation) <o:p></o:p>
Dalam metode ini penulis melakukanobservasi terhadap lingkungan parapengguna smartphone agarpenulis mendapatkan data yang dibutuhkan. <o:p></o:p>
b.            Wawancara(Interview) <o:p></o:p>
Selain observasi penulis juga melakukanwawancara kepada para pengguna smartphone untukmengetahui kebutuhan atau keinginanperangkat yang dibutuhkan untuk membantu pengguna smartphone lebih mudah.<o:p></o:p>
c.             StudiKepustakaan <o:p></o:p>
Selain melakukanobservasi dan wawancara penulis juga melakukan studi kepustakaan, browsing internet, jurnal, dan artikeldengan cara pengumpulan data, dalam hal ini penulis berusaha melengkapidata-data yang diperoleh dengan cara mencari artikel sebagai referensi yangberhubungan dengan perancanganaplikasi dan perangkat berbasis arduino untuk menampilkan kondisi dari smartphone.<o:p></o:p>




1.5.2            MetodeAnalisa<o:p></o:p>
1.            Metode Analisa Sistem<o:p></o:p>
Dalam metode ini peneliti menganalisa teoridari data-data yang diperoleh sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaatdalam penelitian. <o:p></o:p>
2.             Metode Analisa Perancangan Program<o:p></o:p>
Metode analisa perancangan program padapenelitian skripsi ini penulis menggunakan bagan alir program (FlowchartProgram). Hal tersebut dikarenakan penulis membuat interface dengan menggunakan Basic4Android.<o:p></o:p>
1.5.3            MetodePerancangan <o:p></o:p>
Dalam melakukan perancangan penulismenggunakan metode Sistem Flowchart dimanatahap demi tahap proses pembuatanperangkat berbasis arduinountuk menampilkan kondisi dari smartphone.<o:p></o:p>
1.5.4            MetodePrototipe <o:p></o:p>
Prototipe yangdigunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan evolutionary, dimana penulis melakukan pengembangan terhadap Arduino agar dapat menerima data dari aplikasi yang terdapat di smartphone.<o:p></o:p>




1.5.5            MetodeTesting <o:p></o:p>
Dalam metode pengujian ini penulis melakukanuji coba dengan metode Black Boxterhadap prototipe yang telah dibuat agar diketahui apakah prototipe sudahberjalan sesuai ketentuan.<o:p></o:p>

1.6                  SistematikaPenulisan<o:p></o:p>
              BAB I           PENDAHULUAN      <o:p></o:p>
Berisikantentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuanpenelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisanyang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.<o:p></o:p>
BAB II          LANDASAN TEORI<o:p></o:p>
Berisikantentang teori umum yang terdiri dari konsepdasar sistem, konsep dasar flowchart dan konsep dasar blackbox, konsepdasar prototipe, serta konsep dasar mikrokontroller,konsep Komunikasi Serial,konsep android smartphone, konsep dasar elektronikdan literature review.<o:p></o:p>
BAB III        PEMBAHASAN<o:p></o:p>
Bab ini merupakan pembahasan laporan penulisan skripsi,yang berisi tentang : Analisa blok rangkaian, analisa perancanganaplikasi android dan fungsi-fungsinya, konfigurasi sistem dan flowchart program sertasistem yang dibuat.<o:p></o:p>

BAB IV        RANCANGANSISTEM YANG DIUSULKAN<o:p></o:p>
Dalam bab inipenulis menguraikan sistem yang akan  diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem,rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan,rancangan prototipe, konfigurasi sistem, testing,evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.<o:p></o:p>
BAB V          PENUTUP<o:p></o:p>
Berisikesimpulan dari hasil pengujian alat dan beberapa saran untuk pengembanganlebih lanjut.<o:p></o:p>
DAFTAR PUSTAKA<o:p></o:p>



BAB II

LANDASAN TEORI
BABII<o:p></o:p>
LANDASANTEORI<o:p></o:p>
2.1.                TeoriUmum<o:p></o:p>
Teori – teori umum yang digunakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut :<o:p></o:p>
1.    Konsep dasar sistem<o:p></o:p>
2.    Konsep dasar flowchart<o:p></o:p>
3.    Konsep dasar blackbox<o:p></o:p>
4.    Konsep dasar prototipe<o:p></o:p>

2.1.1.          KonsepDasar Sistem<o:p></o:p>
1.       DefinisiSistem<o:p></o:p>
Menurut Sucipto (2011:1), “Sistem adalah kumpulanelemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output).<o:p></o:p>
MenurutSutabri (2012:10), “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatukumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir,saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.<o:p></o:p>
Daripendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja yangterdiri dari input, proses dan output yang saling terintegrasi dan salingberinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. <o:p></o:p>



2.       KarakteristikSistem<o:p></o:p>
Menurut Sucipto (2011:3), Sistem memiliki sifat-sifat ataukarakteristik, sistem mempunyai beberapa komponen yaitu :<o:p></o:p>
1)       Komponen Sistem<o:p></o:p>
Suatu sistemdapat terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu dengan yanglain dan bekerja sama membentuk satu kesatuan, sistem dapat terdiri daribagian-bagian yang mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terhubung.<o:p></o:p>
2)       Batasan Sistem <o:p></o:p>
Setiap sistemterdiri dari sub –sub sistem dan setiap sistem/sub sistem mempunyai tata kerjayang berbeda antara satu dengan yang lain, sistem mempunyai kemampuan yangterbatas dan ruang lingkup yang terbatas. Batasan, merupakan batasan-batasanyang ada dalam mencapai tujuan dari sistem, dimana batasan ini dapat berupa:<o:p></o:p>
·          Prosedural<o:p></o:p>
·          Biaya – biaya<o:p></o:p>
·          Personel<o:p></o:p>
·          Peralatan<o:p></o:p>
·          Mekanismepengolahan<o:p></o:p>
3)       Lingkungan Luar Sistem <o:p></o:p>
Baik dan buruknya kinerja sistem dapat dipengaruhi olehlingkungan luar sistem.<o:p></o:p>
4)       Penghubung Sistem <o:p></o:p>
Untuk dapatberkomunikasi satu sub sistem dengan sub sistem yang lain didukung adanyapenghubung, input suatu sistem dapat berasal dari output sub sistem yang lain.<o:p></o:p>
5)       Masukan Sistem <o:p></o:p>
Sesuatu yangdimasukkan dalam sistem sehingga sistem dapat melakukan proses.<o:p></o:p>
Input,merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan, dimanadata dapat berupa:<o:p></o:p>
·          Asal masukan<o:p></o:p>
·          Frekuensi pemasukandata<o:p></o:p>
·          Jenis pemasukandata<o:p></o:p>
6)       Keluaran Sistem <o:p></o:p>
Hasil dariinputan yang telah dimanipulasi menjadi bentuk yang berbeda. Output, merupakankeluaran atau tujuan akhir dari sistem output dapat berupa :<o:p></o:p>
·          Laporan<o:p></o:p>
·          Grafik<o:p></o:p>
7)       Pengolah Sistem<o:p></o:p>
Mekanismemanipulasi yang disebabkan dari masukan dengan menggunakan model atau metodetertentu.<o:p></o:p>


Proses,merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengankeinginan penerima :<o:p></o:p>
·          Klasifikasi<o:p></o:p>
·          Peringkasan<o:p></o:p>
·          pencaharian<o:p></o:p>
8)       Sasaran Sistem <o:p></o:p>
Sesuatu yangdapat dicapai dari perpaduan input, proses, dan output yang berupa sasaran(objective) atau tujuan (goal). Tujuan, merupakan tujuan dari sistem tersebutyang dapat berupa :<o:p></o:p>
·          Tujuan usaha<o:p></o:p>
·          Kebutuhan<o:p></o:p>
·          Masalah<o:p></o:p>
·          Prosedur pencapaiantujuan<o:p></o:p>
9)       Kontrol, merupakanpengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem, yang dapat berupa:<o:p></o:p>
·          Kontrol pemasukandata (input)<o:p></o:p>
·          Kontrol pengeluarandata (output)<o:p></o:p>
·          Kontrolpengoperasian<o:p></o:p>





<tbody></tbody>
I   P   O<o:p></o:p>
<v:group coordorigin="2850,9435" coordsize="5415,2355" id="_x0000_s1026" style="height: 117.75pt; left: 0; margin-left: 99.75pt; margin-top: 2.85pt; position: absolute; text-align: left; width: 270.75pt; z-index: 18;"> <v:oval id="_x0000_s1027" style="height: 2355; left: 2850; position: absolute; top: 9435; width: 2415;"> <v:oval id="_x0000_s1028" style="height: 1305; left: 6825; position: absolute; top: 9825; width: 1440;"> <v:textbox> </v:textbox> </v:oval><v:oval id="_x0000_s1029" style="height: 720; left: 3750; position: absolute; top: 9615; width: 750;"> <v:oval id="_x0000_s1030" style="height: 720; left: 3150; position: absolute; top: 10575; width: 750;"> <v:oval id="_x0000_s1031" style="height: 720; left: 4200; position: absolute; top: 10545; width: 750;"> <v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t32" o:oned="t" o:spt="32" path="m,l21600,21600e"> <v:path arrowok="t" fillok="f" o:connecttype="none"> <o:lock shapetype="t" v:ext="edit"> </o:lock></v:path></v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1032" o:connectortype="straight" style="flip: y; height: 720; left: 4500; position: absolute; top: 9825; width: 2940;" type="#_x0000_t32"> <v:stroke dashstyle="dash"> </v:stroke></v:shape><v:shape id="_x0000_s1033" o:connectortype="straight" style="flip: y; height: 135; left: 4680; position: absolute; top: 11130; width: 2955;" type="#_x0000_t32"> <v:stroke dashstyle="dash"> </v:stroke></v:shape><v:group coordorigin="3677,10335" coordsize="223,305" id="_x0000_s1034" style="height: 305; left: 3668; position: absolute; top: 10290; width: 223;"> <v:shape id="_x0000_s1035" o:connectortype="straight" style="flip: y; height: 210; left: 3750; position: absolute; top: 10335; width: 150;" type="#_x0000_t32"> <v:stroke endarrow="block"> </v:stroke></v:shape><v:shape id="_x0000_s1036" o:connectortype="straight" style="flip: x; height: 177; left: 3677; position: absolute; top: 10463; width: 127;" type="#_x0000_t32"> <v:stroke endarrow="block"> </v:stroke></v:shape></v:group><v:group coordorigin="3677,10335" coordsize="223,305" id="_x0000_s1037" style="height: 305; left: 3944; position: absolute; rotation: 38615728fd; top: 10755; width: 223;"> <v:shape id="_x0000_s1038" o:connectortype="straight" style="flip: y; height: 210; left: 3750; position: absolute; top: 10335; width: 150;" type="#_x0000_t32"> <v:stroke endarrow="block"> </v:stroke></v:shape><v:shape id="_x0000_s1039" o:connectortype="straight" style="flip: x; height: 177; left: 3677; position: absolute; top: 10463; width: 127;" type="#_x0000_t32"> <v:stroke endarrow="block"> </v:stroke></v:shape></v:group><v:group coordorigin="3677,10335" coordsize="223,305" id="_x0000_s1040" style="height: 305; left: 4341; position: absolute; rotation: -4154562fd; top: 10252; width: 223;"> <v:shape id="_x0000_s1041" o:connectortype="straight" style="flip: y; height: 210; left: 3750; position: absolute; top: 10335; width: 150;" type="#_x0000_t32"> <v:stroke endarrow="block"> </v:stroke></v:shape><v:shape id="_x0000_s1042" o:connectortype="straight" style="flip: x; height: 177; left: 3677; position: absolute; top: 10463; width: 127;" type="#_x0000_t32"> <v:stroke endarrow="block"> </v:stroke></v:shape></v:group></v:oval></v:oval></v:oval></v:oval></v:group> 







Sumber : Sucipto (2011:5)<o:p></o:p>
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem<o:p></o:p>

3.        KlasifikasiSistem<o:p></o:p>
MenurutSutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponendengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaranyang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistemdapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:<o:p></o:p>
1.        Sistem Abstrak danSistem Fisik<o:p></o:p>
Sistem abstrak adalah sistem yangberupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistemteologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia denganTuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnyasistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasipersonalia, dan lain sebagainya.<o:p></o:p>


2.        Sistem Alamiah danSistem Buatan Manusia<o:p></o:p>
Sistem alamiah adalahsistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnyasistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkansistem buatn manusia merupakan sistemyang melibatkan interaksi manusia denganmesin yang disebut human machine sistem.Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yangberinteraksi dengan manusia.<o:p></o:p>
3.        Sistem Determinasi danSistem Probabilistik<o:p></o:p>
Sistem yang berinteraksi dengan tingkah lakuyang dapat diprediksi disebut sistem deterministic.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikanberdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yangbersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapatdiprediksi karena mengandung unsur probabilistic.<o:p></o:p>
4.        Sistem Tertutup danSistem Terbuka<o:p></o:p>
Sistem tertutupmerupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem inibekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebukaadalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistemini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.<o:p></o:p>
2.1.2.     KonsepDasar Flowchart<o:p></o:p>
1.       Definisi Flowchart <o:p></o:p>
Menurut  Adelia dan  Jimmy Setiawan  (2011:116),“Flowchart adalah  penggambaran secara grafik darilangkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.<o:p></o:p>
Menurut  Sulindawati dan  Muhammad  Fathoni (2010:8),  “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur darisuatu program”. <o:p></o:p>
Daripendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart  adalah bentuk gambar atau diagram yangmempunyai aliran satu atau duaarah secara  sekuensial.<o:p></o:p>
Flowchart  biasanya mempermudah  penyelesaian  suatu masalah khususnyamasalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuatflowchart, ada beberapa petunjukyang harus diperhatikan <o:p></o:p>
2.       Cara Membuat Flowchart <o:p></o:p>
Ada  beberapa petunjuk  dalam  pembuatan Flowchart MenurutSulindawati dan Muhammad Fathoni  (2010:8): <o:p></o:p>
1.       Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan <o:p></o:p>
2.       Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dandefinisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya. <o:p></o:p>
3.       Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas<o:p></o:p>
4.       Setiaplangkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja. <o:p></o:p>
5.       Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar <o:p></o:p>
6.       Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. <o:p></o:p>
7.       Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.  <o:p></o:p>
3.       Jenis-Jenis Flowchart <o:p></o:p>
Ada lima macam flowchartatau bagan alir yang akan dibahas, yaitu sebagaiberikut: <o:p></o:p>
a.       Bagan Alir Sistem <o:p></o:p>
<v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas> <v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f"> <o:lock aspectratio="t" v:ext="edit"></o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1064" style="height: 221.85pt; left: 0; margin-left: 71.85pt; margin-top: 101.35pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 314.55pt; z-index: 14;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.emz"></v:imagedata></v:shape>Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerjaatau apa yang sedang dikerjakandi dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem<o:p></o:p>









Gambar 2.2. Bagan Alir Sistem<o:p></o:p>
b.       Bagan Alir Dokumen <o:p></o:p>
<v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_s1063" style="height: 186pt; left: 0; margin-left: 105.6pt; margin-top: 77.1pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 230.25pt; z-index: 2;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.emz"></v:imagedata></v:shape>Menelusuri alur dari data yang ditulismelalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain. <o:p></o:p>







Gambar 2.3.Bagan Alir Dokumen<o:p></o:p>
c.        Bagan Alir Skematik <o:p></o:p>
<v:shape id="_x0000_s1062" style="height: 213.75pt; left: 0; margin-left: 93.6pt; margin-top: 46.6pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 291pt; z-index: 15;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.emz"></v:imagedata></v:shape>Mirip dengan Flowchart sistem yangmenggambarkan suatu sistem atau prosedur. <o:p></o:p>








Gambar2.4. Bagan AlirSkematik <o:p></o:p>
d.       Bagan Alir Program <o:p></o:p>
<v:shape alt="FlowchartExample.png" id="Picture_x0020_6" o:spid="_x0000_s1061" style="height: 343.5pt; left: 0; margin-left: 101.05pt; margin-top: 47.05pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 189.75pt; z-index: -23;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="FlowchartExample" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png"></v:imagedata></v:shape>Merupakan keterangan  yang  lebih rinci  tentang  bagaimana setiap langkah programatau prosedur yang dilaksanakan. <o:p></o:p>












Gambar2.5. Bagan Alir Program <o:p></o:p>
e.        Bagan Alir Proses <o:p></o:p>
Merupakanteknik penggambaran rekayasa industrialyang memecah dan menganalisislangkah selanjutnya dari sebuah sistem. <o:p></o:p>


<v:shape alt="al2.png" id="Picture_x0020_7" o:spid="_x0000_s1060" style="height: 202.5pt; margin-left: 32.85pt; margin-top: -22.8pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 339pt; z-index: 3;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="al2" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png"></v:imagedata></v:shape> 






Gambar2.6. Bagan Alir Proses <o:p></o:p>
2.1.3.          Konsep Dasar Black Box<o:p></o:p>
1.       Definisi Black Box <o:p></o:p>
Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspekfundamental sistem tanpa   memperhatikanstruktur logika internal perangkat  lunak.  Metode ini  digunakan  untuk mengetahui  apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. <o:p></o:p>
Menurut Budiman         (2012:4) Pengujian    black  box  merupakan metode perancangan data uji yang didasarkanpada   spesifikasi perangkat lunak. Data  uji  dibangkitkan, dieksekusi  pada  perangkat   lunak  dan kemudian keluaran dariperangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.<o:p></o:p>
Dari kedua  definisi    di atas  dapat  disimpulkan bahwa  metode pengujian Black Box digunakan untuk mengujisistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmukasistem tersebuttanpa menguji kode program yang ada.<o:p></o:p>

Berbeda dengan white Box, Black BoxTesting tidak membutuhkan pengetahuan mengenai,  alur  internal (internal  path), struktur  atau implementasi dari softwareunder test (SUT). Karena itu uji coba BlackBox  memungkinkan  pengembang software  untuk  membuat himpunan kondisi input yangakan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. <o:p></o:p>
Uji coba BlackBox bukan merupakan alternatif dari uji coba white Box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukankesalahan lainnya, selain menggunakan metode white Box. Black Box Testing dapat dilakukan padasetiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit,integration, system, dan acceptance.<o:p></o:p>
Uji coba Black Boxberusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: <o:p></o:p>
a.        Fungsi-fungsiyang salah atau hilang <o:p></o:p>
b.       Kesalahaninterface <o:p></o:p>
c.        Kesalahandalam struktur data atau akses database eksternal <o:p></o:p>
d.       Kesalahanperforma <o:p></o:p>
e.        kesalahaninisialisasi dan terminasi<o:p></o:p>
Tidak seperti metode whiteBox yang dilaksanakan diawal proses, uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena ujicoba Black Box dengan sengajamengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasidomain. <o:p></o:p>
Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaanberikut:<o:p></o:p>
a.        Bagaimanavaliditas fungsionalnya diuji? <o:p></o:p>
b.       Jenis inputseperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik? <o:p></o:p>
c.        Apakahsistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu? <o:p></o:p>
d.       Bagaimanabatasan-batasan kelas data diisolasi? <o:p></o:p>
e.        Beraparasio data dan  jumlah data  yang dapat ditoleransi oleh sistem? <o:p></o:p>
f.        Apa akibatyang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?<o:p></o:p>
Sehingga  dalam  uji coba  Black  Box  harus melewati  beberapa proses sebagaiberikut: <o:p></o:p>
a.        Menganalisiskebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak. <o:p></o:p>
b.       Pemilihanjenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar  serta jenis  input  yang memungkinkan  output  salah pada perangkat lunak yang sedang diuji. <o:p></o:p>
c.        Menentukanoutput untuk suatu jenis input. <o:p></o:p>
d.       Pengujiandilakukan dengan  input-input  yang telah benar-benar diseleksi. <o:p></o:p>
e.        Melakukanpengujian. <o:p></o:p>
f.        Pembandingan  output yang  dihasilkan  dengan output  yang diharapkan.<o:p></o:p>
g.       Menentukanfungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.<o:p></o:p>
2.       Metode Pengujian Dalam Black Box <o:p></o:p>
Ada beberapa  macam  metode pengujian  Black  Box,  berikut diantaranya: <o:p></o:p>
a.       Equivalence Partioning <o:p></o:p>
Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapakelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan singleyang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dariseluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yangdieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.<o:p></o:p>
b.       Boundary Value Analysis <o:p></o:p>
Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadidalam batasan domain input dari padanilai tengah. Untuk alasan ini boundaryvalue analysis (BVA)  dibuat  sebagai teknik  uji  coba. BVA  mengarahkan  pada pemilihan kasus uji yang melatihnilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari padamemfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji daridomain output.<o:p></o:p>


c.        Cause-Effect Graphing Techniques <o:p></o:p>
Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasisingkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti4 tahapan berikut: <o:p></o:p>
1)       Causes (kondisi input), dan Effects(aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untukmasing-masing. <o:p></o:p>
2)       Pembuatan grafik Causes-Effectgraph <o:p></o:p>
3)       Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan <o:p></o:p>
4)       Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji<o:p></o:p>
d.       Comparison Testing <o:p></o:p>
Dalam beberapa situasi  (seperti: aircraftavionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasisering   menggunakan   software   dan  hardware   ganda (redundant).  Ketika software  redundant  dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama.Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnyamenyediakan output yang sama.Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi.Dianjurkan bahwa versi independentsuatu software untuk aplikasi yangamat kritis harus  dibuat,  walaupun nantinya  hanya  satu versi  saja  yang akan digunakan dalam sistem. Versi independentini merupakan basis dari teknik Black BoxTesting yang disebut ComparisonTesting atau back-to-back Testing.<o:p></o:p>
e.        Sample and Robustness Testing <o:p></o:p>
1)       Sample Testing <o:p></o:p>
Melibatkan beberapa nilai yang terpilih darisebuah kelas ekuivalen, seperti Mengintegrasikan  nilai  pada kasus  uji.  Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau intervaltertentu <o:p></o:p>
2)       Robustness Testing <o:p></o:p>
Pengujian ketahanan   (Robustness Testing)  adalahmetodologi jaminan  mutu  difokuskan pada  pengujian  ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkanproses  verifikasi  kekokohan (yaitu  kebenaran) kasus  uji  dalam proses pengujian. <o:p></o:p>
f.         Behavior Testing dan Performance Testing <o:p></o:p>
1)       Behavior Testing <o:p></o:p>
Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanyamelakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukanbeberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.<o:p></o:p>


2)       Performance Testing <o:p></o:p>
Digunakan  untuk   mengevaluasi   kemampuan   program  untuk beroperasi  dengan  benar dipandang  dari  sisi acuan  kebutuhan. Misalnya:  aliran data,  ukuran  pemakaian memori,  kecepatan eksekusi, dll.Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja  atau kondisi  konfigurasi  program. Spesifikasi  mengenai performansididefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untukmenguji batasan lingkungan program.<o:p></o:p>
g.       Requirement Testing <o:p></o:p>
Spesifikasi  kebutuhan yang  terasosiasi  dengan perangkat lunak(input/output/fungsi/performansi)diidentifikasi pada tahapspesifikasi kebutuhan dan desain. <o:p></o:p>
1)       Requirement Testingmelibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasikebutuhan yang terkait dengan program <o:p></o:p>
2)       Untuk   memfasilitasinya,   setiap  spesifikasi   kebutuhan   bisa ditelusuri dengan  kasus  uji dengan  menggunakan  traceabilitymatrix <o:p></o:p>
h.       Endurance Testing <o:p></o:p>
Endurance Testing  melibatkan  kasus uji  yang  diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengantujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. <o:p></o:p>
Contoh: Untuk menguji keakuratan operasimatematika  (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumberdaya sistem (resources)(pembebasan  sumber  daya yang  tidak  benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhanpengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.<o:p></o:p>
3.       Kelebihan dan Kelemahan Black Box <o:p></o:p>
Dalam  uji coba  Black  Box  terdapat beberapa  kelebihan  dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya: <o:p></o:p>
Tabel2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box<o:p></o:p>
<tbody></tbody>
Kelebihan<o:p></o:p>
Kelemahan<o:p></o:p>
a) Black Box Testing dapat menguji
keseluruhan fungsionalitas<o:p></o:p>
perangkat lunak.<o:p></o:p>
b)   Black Box Testing dapat memilih
subset test yang secara efektif dan
efisien  dapat  menemukan  cacat.
Dengan cara ini Black Box Testing
dapat  membantu  memaksimalkan
Testing investment.
<o:p></o:p>
a) Ketika  user melakukan  Black
    Box  Testing
user  tidak  akan
    pernah yakin apakah perangkat
    lunak  yang  diuji  telah  benar-
    benar lolos pengujian. <o:p></o:p>



2.1.4.          Konsep Dasar Prototipe <o:p></o:p>
1.       Definisi Prototipe <o:p></o:p>
Menurut Simarmata (2010:64),” Prototipeadalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produkdalam perancangan. <o:p></o:p>
a.       Prototipe Jenis I <o:p></o:p>
Prototipe jenis   I  sesungguhnya akan  menjadi   sistem operasional.  Pendekatan ini  hanya  mungkin jika  peralatan prototyping  memungkinkan prototipe  memuat  semua elemen penting dari sistem baru. <o:p></o:p>
Langkah-langkah pengembangan prototipe jenisI adalah sebagai berikut: <o:p></o:p>
1.        Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. <o:p></o:p>
2.        Mengembangkan prototipe <o:p></o:p>
3.        Menentukan apakah prototipe dapat diterima <o:p></o:p>
4.        Menggunakan prototype<o:p></o:p>
b.       Prototipe Jenis II <o:p></o:p>
Prototipe jenis II merupakan suatu modelyang dapat dibuang yang  berfungsi  sebagai alat  cetak  biru bagi  sistem  operasional. Pendekatan ini dilakukan jikaprototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan  seperti  sistem operasional  dan  tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. <o:p></o:p>
Tiga langkah pertama dalam pengembanganprototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I. Langkah-langkahselanjutnya adalah sebagai berikut: <o:p></o:p>
1.        Mengkodekan sistem operasional<o:p></o:p>
2.        Menguji sistem operasional <o:p></o:p>
3.        Menentukan jika sistem operasional dapat diterima <o:p></o:p>
4.        Menggunakan sistem operasional<o:p></o:p>

<v:shape id="_x0000_s1059" style="height: 238.6pt; margin-left: 50.05pt; margin-top: -16.75pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; visibility: visible; width: 369.4pt; z-index: 4;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.emz"></v:imagedata></v:shape> 







Sumber:  Sulindawati   dan   Muhammad  Fathoni   di   dalam  Jurnal SAINTIKOM (2010:8)<o:p></o:p>
Gambar 2.7. Metode Prototipe<o:p></o:p>

MenurutSasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal InternationalJournal of Computer Science & Technology  (2011:139) Terdapat tiga pendekatan utamaprototyping, yaitu:<o:p></o:p>
1.        THROW-AWAY <o:p></o:p>
Prototypedibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai). <o:p></o:p>
2.        INCREMENTAL <o:p></o:p>
Produk finalnya dibuatsebagai komponen-komponen yang terpisah. Desainproduk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah(independent). <o:p></o:p>
3.        EVOLUTIONARY <o:p></o:p>
Padametode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk literasi  desain berikutnya. Dalam hal  ini,sistem  atau produk  yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produkakhir. <o:p></o:p>








2.       Kelebihan dan Kelemahan Prototipe <o:p></o:p>
Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut: <o:p></o:p>
Tabel  2.2. Kelebihan dan Kekurangan Prototipe<o:p></o:p>
<tbody></tbody>
Kelebihan<o:p></o:p>
Kelemahan<o:p></o:p>
a. Adanya  komunikasi  yang baik antara pengembang dan user. <o:p></o:p>
b. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.<o:p></o:p>
c. User   berperan   aktif dalam
pengembangan sistem.<o:p></o:p>
d. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.<o:p></o:p>
e. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya<o:p></o:p>

a. User kadang tidak melihat atau menyadari    bahwa    perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan   dan   juga   belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.<o:p></o:p>
b. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan    algoritma    dan bahasa pemrograman    yang sederhana untuk membuat prototyping  lebih  cepat  selesai tanpa  memikirkan  lebih  lanjut
bahwa  program  tersebut  hanya merupakan cetak biru sistem.<o:p></o:p>
c. Hubungan user dengan computer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.<o:p></o:p>
2.2.                Teori Khusus<o:p></o:p>
Teori – teori khusus yang digunakanpenulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :<o:p></o:p>
1.       Konsep dasarmikrokontroller<o:p></o:p>
2.       MikrokontrollerATMega 32U4<o:p></o:p>
3.       Konsep dasarkomponen pasif<o:p></o:p>
4.       Konsep dasar komponenaktif<o:p></o:p>
5.       Konsep dasar komunikasi I2C (Inter Intergrated Circuit)<o:p></o:p>
6.       Konsep dasarKomunikasi Modul bluetooth<o:p></o:p>
7.       Operating systemAndroid<o:p></o:p>

2.2.1.          Konsep Dasar Mikrokontroller<o:p></o:p>
1.       DefinisiMikrokontroler<o:p></o:p>
Menurut Malik (2009:1), bahwa“Mikrokontroler adalah  sebagai sebuahsistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal”.<o:p></o:p>
Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untukkepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatukomputer pribadi dan computer mainframe,mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnyakomputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksiyang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatusistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorangprogrammer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yanglebih kompleks yang diinginkan oleh programmer. <o:p></o:p>
2.       KarakteristikMikrokontroller<o:p></o:p>
Menurut Malik (2009:2),karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:<o:p></o:p>
a.        CPU (CentralProcesing Unit)<o:p></o:p>
b.       RAM (ReadOnly Memory)<o:p></o:p>
c.        I/O (Input/Output)<o:p></o:p>
Adapun ketiga komponen tersebutsecara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontrolermemiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter,dan lain-lain.<o:p></o:p>
3.       KlasifikasiMikrokontroller<o:p></o:p>
Menurut Malik (2009:3), bahwaBeberapa fitur yang dapat diklasifikasi pada umumnya ada di dalammikrokontroler adalah sebagai berikut:<o:p></o:p>
a.       RAM(Random Access Memory) <o:p></o:p>
RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempatpenyimpanan variabel. Memori inibersifat volatile yang berarti akankehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya. <o:p></o:p>
b.       ROM(Read Only Memory) <o:p></o:p>
ROM seringkali disebut sebagai kode memori karenaberfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user. <o:p></o:p>
c.        Register<o:p></o:p>
Merupakan tempat penyimpanan  nilai–nilai yang akan digunakan dalam prosesyang telah disediakan oleh mikrokontroler. <o:p></o:p>
d.       SpecialFunction Register <o:p></o:p>
Merupakan register khusus yang berfungsi untukmengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM. <o:p></o:p>
e.        Inputdan Output Pin <o:p></o:p>
Pin inputadalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapatdihubungkan ke berbagai media inputseperti keypad, sensor, dansebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signaldari hasil proses algoritma mikrokontroler. <o:p></o:p>
f.         Interrupt<o:p></o:p>
Interruptbagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukaninterupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utamatersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebihdahulu.  <o:p></o:p>



2.2.2.          MikrokontrollerATMega32U4<o:p></o:p>
Menurut Datasheet, ”ATMega32U4 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapatipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega32U4 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega328,yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori,banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART,  timer,counter, dll).”<o:p></o:p>
Dari segi ukuran fisik, ATMega32U4 hanya memilikiukuran fisik tipe QFN/TQFP (Quad Flat No Lead Package/Thin Quad Flat Package) berbedadengan mikrokontroller lainnya yang memiliki ukuran fisik jenis PDIP (Plastic Dual In Line Package),<o:p></o:p>
Mikrokontroller ini memilikibeberapa fitur antara lain : <o:p></o:p>
a.        135 macam instruksi yang hampir semuanyadieksekusi dalam satu siklus clock. <o:p></o:p>
b.       32 x 8-bit register serba guna. <o:p></o:p>
c.        Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz. <o:p></o:p>
d.       32 KB flash memory dan pada arduinomemiliki bootloader yang menggunakan2 KB dari flash memori sebagai bootloader. <o:p></o:p>
e.        Memiliki EEPROM (Electrically ErasableProgrammable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan datasemi permanent karena EEPROM tetapdapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan. <o:p></o:p>
f.        Memiliki SRAM (Static Random Access Memory)sebesar 2.5 KB. <o:p></o:p>
g.       Memiliki pin I/O digital sebanyak 32 pin6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation)output. <o:p></o:p>
h.       Master/ Slave SPI Serialinterface.<o:p></o:p>
MikrokontrolerATMega32U4 memiliki arsitekturHarvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk datasehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme.Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal,dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambildari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksidapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.<o:p></o:p>
32 x 8-bit register serba  guna digunakan untuk mendukung operasi padaALU (Arithmatic Logic unit) yangdapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapatdigunakan sebagai 3 buah register pointer16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruangmemori data. Ketiga register pointer16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y (gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). <o:p></o:p>
Hampir semua instruksi AVR memilikiformat 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yangterpetakan dengan teknik  memorymapped  I/O selebar 64 byte. <o:p></o:p>
Beberapa register inidigunakan  untuk fungsi khusus antaralain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.  Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega32U4 :<o:p></o:p>
<v:shape id="_x0000_s1058" style="height: 273.75pt; left: 0; margin-left: 90.6pt; margin-top: -11.25pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 264.85pt; z-index: 21;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png"></v:imagedata></v:shape> 











Gambar2.8. ArsitekturATMega32U4<o:p></o:p>
<v:shape alt="gambar atmega32u4.png" id="_x0000_s1057" style="height: 220.5pt; left: 0; margin-left: 117.6pt; margin-top: 24.95pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 238.2pt; z-index: 20;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="gambar atmega32u4" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png"></v:imagedata></v:shape>(Sumber: Data sheetMicrocontroler ATMega32U4 : 8)<o:p></o:p>








Gambar2.9. Konfigurasi PIN ATMega32U4<o:p></o:p>
(Sumber :Data sheet Microcontroler ATMega32U4 : 8 )<o:p></o:p>
MenurutDatasheet, ATMega32U4memiliki 5 buah PORT utama yaitu PORT B, PORT C, PORT D, PORT E, dan PORT Fdengan total pin input/outputsebanyak 26 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.<o:p></o:p>
Tabel2.3. PORT B pada ATMEGA32U4<o:p></o:p>
(sumber: Datasheet)<o:p></o:p>
<tbody></tbody>
Port Pin<o:p></o:p>
Fungsi<o:p></o:p>
PB7<o:p></o:p>
OC0A/OC1C/PCINT7/RTS (Output Compare and PWM Output A for<o:p></o:p>
Timer/Counter0, Output Compare and PWM Output C for Timer/Counter1 or Pin Change Interrupt 7 or UART flow control RTS signal)<o:p></o:p>
PB6<o:p></o:p>
OC1B/PCINT6/OC.4B/ADC13 (Output Compare and PWM Output B for Timer/Counter1 or Pin Change Interrupt 6 or Timer 4 Output Compare B / PWM output or Analog to Digital Converter channel 13)<o:p></o:p>
PB5<o:p></o:p>
OC1A/PCINT5/OC.4B/ADC12 (Output Compare and PWM Output A for Timer/Counter1 or Pin Change Interrupt 5 or Timer 4 Complementary Output Compare B / PWM output or Analog to Digital Converter channel 12<o:p></o:p>
PB4<o:p></o:p>
PCINT4/ADC11 (Pin Change Interrupt 4 or Analog to Digital Converter channel 11<o:p></o:p>
PB3<o:p></o:p>
PDO/MISO/PCINT3 (Programming Data Output or SPI Bus Master Input/Slave Output or Pin Change Interrupt 3)<o:p></o:p>
PB2<o:p></o:p>
PDI/MOSI/PCINT2 (Programming Data Input or SPI Bus Master Output/Slave Input or Pin Change Interrupt 2<o:p></o:p>
PB1<o:p></o:p>
SCK/PCINT1 (SPI Bus Serial Clock or Pin Change Interrupt 1)<o:p></o:p>
PB0<o:p></o:p>
SS/PCINT0 (SPI Slave Select input or Pin Change Interrupt 0)<o:p></o:p>

Tabel2.4. PORT C pada ATMEGA32U4<o:p></o:p>
(sumber: Datasheet)<o:p></o:p>
<tbody></tbody>
Port Pin<o:p></o:p>
Fungsi<o:p></o:p>
PC7<o:p></o:p>
ICP3/CLKO/OC4A(Input Capture Timer 3 or CLK0 (Divided <o:p></o:p>
System Clock) or Output Compare and direct PWM output A <o:p></o:p>
for Timer 4)<o:p></o:p>
PC6<o:p></o:p>
OC.3A/OC4A (Output Compare and PWM output A for <o:p></o:p>
Timer/Counter3 or Output Compare and complementary <o:p></o:p>
PWM output A for Timer 4<o:p></o:p>
PC5<o:p></o:p>
Not present on pin-out<o:p></o:p>
PC4<o:p></o:p>
PC3<o:p></o:p>
PC2<o:p></o:p>
PC1<o:p></o:p>
PC0<o:p></o:p>


Tabel2.5. PORT D pada ATMEGA32U4<o:p></o:p>
(sumber: Datasheet)<o:p></o:p>
<tbody></tbody>
Port Pin<o:p></o:p>
Fungsi<o:p></o:p>
PD7<o:p></o:p>
T0/OC.4D/ADC10 (Timer/Counter0 Clock Input or Timer 4 Output Compare D /  PWM output or Analog to Digital Converter channel 10<o:p></o:p>
PD6<o:p></o:p>
T1/OC.4D/ADC9 (Timer/Counter1 Clock Input or Timer 4 Output <o:p></o:p>
Complementary Compare D / PWM output or Analog to Digital Converter channel 9)<o:p></o:p>
PD5<o:p></o:p>
XCK1/CTS (USART1 External Clock Input/Output or UART flow control CTS signal<o:p></o:p>
PD4<o:p></o:p>
ICP1/ADC8 (Timer/Counter1 Input Capture Trigger or Analog to Digital Converter channel 8)<o:p></o:p>
PD3<o:p></o:p>
INT3/TXD1 (External Interrupt3 Input or USART1 Transmit Pin)<o:p></o:p>
PD2<o:p></o:p>
INT2/RXD1 (External Interrupt2 Input or USART1 Receive Pin)<o:p></o:p>
PD1<o:p></o:p>
INT1/SDA (External Interrupt1 Input or TWI Serial DAta)<o:p></o:p>
PD0<o:p></o:p>
INT0/SCL/OC0B (External Interrupt0 Input or TWI Serial CLock or Output Compare for Timer/Counter0)<o:p></o:p>



Tabel2.6. PORT E pada ATMEGA32U4<o:p></o:p>
(sumber: Datasheet)<o:p></o:p>
<tbody></tbody>
Port Pin<o:p></o:p>
Fungsi<o:p></o:p>
PE7<o:p></o:p>
Not present on pin-out<o:p></o:p>
PE6<o:p></o:p>
INT6/AIN0 (External Interrupt 6 Input or Analog Comparator Positive Input)<o:p></o:p>
PE5<o:p></o:p>
Not present on pin-out<o:p></o:p>
PE4<o:p></o:p>
PE3<o:p></o:p>
PE2<o:p></o:p>
HWB (Hardware bootloader activation)<o:p></o:p>
PE1<o:p></o:p>
Not present on pin-out<o:p></o:p>
PE0<o:p></o:p>

Tabel2.7. PORT F pada ATMEGA32U4<o:p></o:p>
(sumber: Datasheet)<o:p></o:p>
<tbody></tbody>
Port Pin<o:p></o:p>
Fungsi<o:p></o:p>
PF7<o:p></o:p>
ADC7/TDI (ADC input channel 7 or JTAG Test Data Input)<o:p></o:p>
PF6<o:p></o:p>
ADC6/TDO (ADC input channel 6 or JTAG Test Data Output)<o:p></o:p>
PF5<o:p></o:p>
ADC5/TMS (ADC input channel 5 or JTAG Test Mode Select)<o:p></o:p>
PF4<o:p></o:p>
ADC4/TCK (ADC input channel 4 or JTAG Test ClocK)<o:p></o:p>
PF3<o:p></o:p>
Not present on pin-out.<o:p></o:p>
PF2<o:p></o:p>
PF1<o:p></o:p>
ADC1 (ADC input channel 1)<o:p></o:p>
PF0<o:p></o:p>
ADC0 (ADC input channel 0)<o:p></o:p>

2.2.3       KonsepDasar Komponen Pasif <o:p></o:p>
Menurut Rusmadi(2009:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yangapabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahantegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”. <o:p></o:p>
Menurut Rusmadi(2009:10), Ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif diantaranya adalah:<o:p></o:p>
1.        Resistor atau Tahanan<o:p></o:p>
2.        Kapasitor atau Kondensator<o:p></o:p>

2.2.3.1  Konsep Dasar Resistor <o:p></o:p>
Menurut Rusmadi(2009:10), bahwa “Resistor adalah tahanan atau hambatan arus listrik”.<o:p></o:p>
MenurutBudiharto (2009:1), “Salah satu komponen elektronika yang berfungsi untukmemberikan hambatan terhadap aliran arus listrik”. <o:p></o:p>
Dari pengertiandi atas dapat disimpulkan bahwa Resistor adalah Komponenelektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.<o:p></o:p>
Resistordigunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_elektronik" title="Sirkuit elektronik">sirkuit elektronik</a>, dan merupakan salahsatu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat daribermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat daripaduan resistivitas tinggi seperti<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nikel" title="Nikel">nikel</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium" title="Kromium">kromium</a>).<o:p></o:p>
<v:shape alt="Resistor 1" id="Picture_x0020_4" o:spid="_x0000_s1056" style="height: 60.75pt; left: 0; margin-left: 189.6pt; margin-top: 6.2pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 58.5pt; z-index: 7;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Resistor 1" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.jpg"></v:imagedata></v:shape> 



Sumber: Rusmadi (2009:12)<o:p></o:p>
Gambar2.10.  Resistor<o:p></o:p>
Karakteristikutama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapatdihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik daninduktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetak" title="Papan sirkuit cetak">papan sirkuit cetak</a>, bahkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sirkuit_terpadu" title="Sirkuit terpadu">sirkuit terpadu</a>.Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistorharus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidakterbakar.<o:p></o:p>





<v:shape alt="Skema Warna Cincin Resistor" id="Picture_x0020_5" o:spid="_x0000_s1055" style="height: 229.5pt; left: 0; margin-left: 58.35pt; margin-top: 16.2pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 311.7pt; z-index: 8;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Skema Warna Cincin Resistor" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.png"></v:imagedata></v:shape> 








Sumber : Rusmadi (2009:13)<o:p></o:p>
Gambar2.11. Skema Warna Resistor<o:p></o:p>
Satuan dari Resistor merupakan Ohm (simbol:  <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/%CE%A9" title="Ω">Ω</a> adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari namaGeorge Ohm.
Nilaisatuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:
1 MegaOhm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.
1 kiloOhm (KΩ)     = 1.000 Ohm.
MenurutRusmadi (2009:11), dalam bidang elektronika, Resistor dapat di bagi menjadi 2yaitu:<o:p></o:p>
a.        Resistor Tetap<o:p></o:p>
MenurutRusmadi (2009:11), bahwa “Resistor Tetap adalah resistor yang nilainyabesaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat diubah-ubah”.<o:p></o:p>
Resistormemiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung padabadannya  dan sebagian lagi karena bentukfisiknya kecil.  Menurut Rusmadi(2009:15), Resistor dibagi menjadi 6 yaitu: <o:p></o:p>
1.       Resistor Kawat
Resistorkawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama padawaktu rangkaian elektronika masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi danfisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian dayakarena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yangtinggi.<o:p></o:p>
2.       Resistor Batang Karbon (Arang)
Padaawalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawatyang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanyadapat dilihat pada tabel kode warna.
3.       Resistor Keramik atau Porselin
Denganadanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenisresistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor inibanyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang inikarena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasarankita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4Watt,   1/3 Watt,  ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.
4.       Resistor Film Karbon
Sejalandengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telahmemunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi denganbahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilairesistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.
5.       Resistor Film Metal
ResistorFilm Metal dibuat dengan bentuk hamir menyerupai resistor film karbon danmemiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahantemperatur.
6.       Resistor Tipe Film Tebal
Resistorjenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor inidirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuahresistor film tebal dengan rating daya2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuanKilo Volt.<o:p></o:p>
b.       Resistor Tidak Tetap<o:p></o:p>
MenurutRusmadi (2009:16), bahwa “Resistor Tidak Tetap adalah Resistor yang nilairesistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan danperubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya”.
MenurutRusmadi (2009:16), bahwa Resistor Tidak Tetap dibagi menjadi 8 yaitu:
a)       Potensiometer
Potensiometer adalahkomponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan. Bentukfisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atauarang (karbon).<o:p></o:p>
b)       Potensiometer Preset
Potensiometer Preset bentuknyasangat kecil danpengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakanobeng yang diputar pada bagian lubang coakan.
c)       NTC dan PTC
NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkanPTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient. Sifat darikomponen NTC adalah Resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabilatemperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah Resistor yangnilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.
d)      LDR ( Light Dependent Resisitor)
LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaituresisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubahapabila terkena cahaya dan perubahannya tergantungdari intensitas cahaya yangditerimanya.<o:p></o:p>

e)       VDR (Volttage Dependent Resistor)
VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaituresistoryang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya.Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannyaakan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.

2.2.3.2  Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator<o:p></o:p>

1.        Definisi Kapasitor atau Kondensator<o:p></o:p>

MenurutBudiharto (2009:2), “Kapasitoradalah komponen elektrik yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik”.<o:p></o:p>
Menurut Rusmadi (2009:20), bahwa“Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan teganganlistrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalahtermasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuatrangkaian elektronika.<o:p></o:p>
Dari pengertian di atas dapat disimpulkanbahwa kapasitor adalah  komponenelektronika yang dapat menyimpan muatan arus atau tegangan listrik sementara.<o:p></o:p>
Dalam bidang elektronika komponenkapasitor adakalanya disebut kondensator. Kapasitor sendiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinyaadalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronikadiistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonenyang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktudan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan /dibuang melalui suatu sistematau dihubungkan ke bumi. <o:p></o:p>
<v:shape alt="Polarized kondensator symbol 3.jpg" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Polarized_kondensator_symbol_3.jpg&filetimestamp=20060309192241" id="_x0000_s1054" o:button="t" style="height: 76.5pt; left: 0; margin-left: 186.6pt; margin-top: 82.55pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 77.25pt; z-index: 16;" type="#_x0000_t75"> <v:fill o:detectmouseclick="t"> <v:imagedata o:title="Polarized kondensator symbol 3" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.jpg"></v:imagedata></v:fill></v:shape>Kondensatordiidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Positif&action=edit&redlink=1" title="Positif (halaman belum tersedia)">positif</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Negatif&action=edit&redlink=1" title="Negatif (halaman belum tersedia)">negatif</a> sertamemiliki cairan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolit" title="Elektrolit">elektrolit</a> dan biasanya berbentuk tabung.<o:p></o:p>


Sumber: Rusmadi(2009:20)<o:p></o:p>
Gambar2.12 Lambang Kondensator<o:p></o:p>
Sedangkanjenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidakmempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulatpipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancingbaju.<o:p></o:p>
<v:shape alt="Capacitor symbol.jpg" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Capacitor_symbol.jpg&filetimestamp=20060309192159" id="Picture_x0020_8" o:button="t" o:spid="_x0000_s1053" style="height: 59.45pt; left: 0; margin-left: 218.25pt; margin-top: 4.6pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 60.45pt; z-index: 17;" type="#_x0000_t75"> <v:fill o:detectmouseclick="t"> <v:imagedata o:title="Capacitor symbol" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg"></v:imagedata></v:fill></v:shape> 



Sumber: Rusmadi(2009:20)<o:p></o:p>
Gambar2.13 Lambang Kapasitor<o:p></o:p>
Namunkebiasaan dan kondisi serta <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Artikulasi" title="Artikulasi">artikulasi</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa" title="Bahasa">bahasa</a> setiapnegara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kinikebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominandigunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator seringdisebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmuelektronika disingkat dengan huruf (C).<o:p></o:p>
Satuandari kapasitansi kondensator adalah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Farad&action=edit&redlink=1" title="Farad (halaman belum tersedia)">Farad</a> (F). Namun Farad adalah satuanyang terlalu besar, sehingga digunakan:<o:p></o:p>
1.        Pikofarad (<v:shape alt="pF" id="Picture_x0020_9" o:spid="_x0000_i1032" style="height: 13.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 19.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="pF" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.png"></v:imagedata></v:shape>) = <v:shape alt="1\times10^{-12}\,F" id="Picture_x0020_10" o:spid="_x0000_i1031" style="height: 14.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 72.75pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title=",F" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.png"></v:imagedata></v:shape><o:p></o:p>
2.        Nanofarad (<v:shape alt="nF" id="Picture_x0020_11" o:spid="_x0000_i1030" style="height: 10.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 20.25pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="nF" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.png"></v:imagedata></v:shape>) = <v:shape alt="1\times10^{-9}\,F" id="Picture_x0020_12" o:spid="_x0000_i1029" style="height: 14.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 67.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title=",F" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.png"></v:imagedata></v:shape><o:p></o:p>
3.        Microfarad (<v:shape alt="\mu\,F" id="Picture_x0020_13" o:spid="_x0000_i1028" style="height: 13.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 22.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title=",F" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image017.png"></v:imagedata></v:shape>) = <v:shape alt="1\times10^{-6}\,F" id="Picture_x0020_14" o:spid="_x0000_i1027" style="height: 14.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 67.5pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title=",F" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.png"></v:imagedata></v:shape><o:p></o:p>
Satuan Farad adalah satuan yang sangatbesar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanyadipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:<o:p></o:p>
a.        1 Farad (F)          = 1.000.000 µF(mikroFarad)<o:p></o:p>
b.       1 mikroFarad (µF)   =       1.000 nF (nanoFarad)<o:p></o:p>
c.        1 nanoFarad (nF)     =       1.000 pF (pikoFarad)<o:p></o:p>





Tabel 2.8 NilaiKapasitansi <o:p></o:p>
Sumber: Rusmadi (2009:21)<o:p></o:p>
<tbody></tbody>
Nilai Kapasitansi Padanan<o:p></o:p>
pF (pikoFarad)<o:p></o:p>
nF (nanoFarad)<o:p></o:p>
µF (mikroFarad)<o:p></o:p>
1<o:p></o:p>
0,001<o:p></o:p>
0,000 001<o:p></o:p>
10<o:p></o:p>
0,01<o:p></o:p>
0,000 01<o:p></o:p>
100<o:p></o:p>
0,1<o:p></o:p>
0,000 1<o:p></o:p>
1000<o:p></o:p>
1,0<o:p></o:p>
0,001<o:p></o:p>
10.000<o:p></o:p>
10,0<o:p></o:p>
0,01<o:p></o:p>
100.000<o:p></o:p>
100,0<o:p></o:p>
0,1<o:p></o:p>
1.000.000<o:p></o:p>
1000,0<o:p></o:p>
1,0<o:p></o:p>
10000,0<o:p></o:p>
10,0<o:p></o:p>
100 000<o:p></o:p>
100,0<o:p></o:p>
1 000 000<o:p></o:p>
1000,0<o:p></o:p>

Ada jenis kapasitor lain sepertikapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memilikiparameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas teganganmaksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian.Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor. Selaindaripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-).Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catudaya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai keduatanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akanmengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusakrangkaian yang akan dibuat. <o:p></o:p>

2.2.4       KonsepDasar Komponen Aktif<o:p></o:p>
Menurut Rusmadi(2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah Komponen yang apabila dialiri aliranlistrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupunmengatur aliran listrik yang melaluinya”.<o:p></o:p>
Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yangtermasuk komponen aktif antara lain adalah:<o:p></o:p>
1.        Dioda<o:p></o:p>
2.        Transistor<o:p></o:p>
3.        IC (IntragatedCircuit) <o:p></o:p>

2.2.4.1 KonsepDasar Dioda<o:p></o:p>
MenurutBudiharto (2009:02), “Piranti semikonduktor yang mengalirkan arus ke satuarah”. <o:p></o:p>
Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkanarus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisadigunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang di adaptor.<o:p></o:p>
Menurut Rusmadi (2009:32), bahwa “Dioda adalah termasuk komponensemikonduktor yang terdiri dari 2 buah elektroda yaitu anoda (bahan P) dankatoda (bahan N)”.<o:p></o:p>
 Dari pengertian di atas dapat disimpulkanbahwa Dioda adalah piranti semikonduktor yang terdiri dari 2 buah elektrodayaitu anoda (bahan P) dan katoda (bahan N).Komponen elektronika dengan duaterminal, yang terbentuk dari dua jenis semikonduktor, yaitu type P yang biasadisebut dengan anoda dan type N yang biasa disebut dengan katoda, dimanakemudian kedua semikonduktor ini digabungkan. Untuk membuat diode dalam keadaanconduct, diperlukan tegangan biasnya sebesar 0,3 volt untuk dioda dengan bahangermanium atau 0,7 volt untuk dioda dengan bahan silikon.<o:p></o:p>
<v:shape alt="dioda" id="Picture_x0020_17" o:spid="_x0000_i1026" style="height: 112.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 189pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="dioda" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image019.jpg"></v:imagedata></v:shape><o:p></o:p>
Sumber: Rusmadi (2009:33)<o:p></o:p>
Gambar2.14 Dioda<o:p></o:p>
Perlu diketahuibahwa komponen dioda ini pada umumnya hamper selalu dipergunakan dalamrangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply. <o:p></o:p>
Menurut Rusmadi(2009:34) Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:<o:p></o:p>
1.        Penyearah teganganlistrik.<o:p></o:p>
2.        Pengaman tegangan listrik.<o:p></o:p>
3.        Memblokir tegangan listrik.<o:p></o:p>

2.2.4.2 KonsepDasar Transistor<o:p></o:p>
Menurut Budiharto (2009:3), bahwa “Transistor adalahmemiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium”.<o:p></o:p>
Menurut Rusmadi (2009:42), bahwa “Transistor adalahmerupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalamsetiap rangkaian”.<o:p></o:p>
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwaTransistor adalah merupakan komponen dasar yang paling dan banyak digunakanpada setiap rangkaian.<o:p></o:p>
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_semikonduktor" title="Alat semikonduktor">Alat semikonduktor</a> yang dipakaisebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistordapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangatakurat dari sirkuit sumber listriknya.<o:p></o:p>

<v:shape alt="gh" id="Picture_x0020_18" o:spid="_x0000_s1052" style="height: 132pt; left: 0; margin-left: 168.6pt; margin-top: 7.95pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 132.75pt; z-index: 13;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="gh" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.jpg"></v:imagedata></v:shape> 





Sumber: Rusmadi (2009:40)<o:p></o:p>
Gambar 2.15 Transistor<o:p></o:p>
Padaumumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) danKolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakaiuntuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis,yaitu pada keluaran tegangan dan arus outputKolektor.<o:p></o:p>
Transistormemiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, sertamemiliki terminal, yaitu emitter (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapatdibagi menjadi dua jenis berikut ini:<o:p></o:p>
1.   NPN(Negative Positive Negative)<o:p></o:p>
Transistor NPN terdiri dari 1 lapisansemikondutor tipe-p di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yangmemasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain,transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tenganemitter.<o:p></o:p>

<v:shape alt="Transistor NPN" id="_x0000_s1051" style="height: 86.25pt; left: 0; margin-left: 171.6pt; margin-top: 15.45pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 130.5pt; z-index: 5;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Transistor NPN" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image021.png"></v:imagedata></v:shape> 




Sumber: Rusmadi (2009:41)<o:p></o:p>
Gambar 2.16 SimbolTransistor NPN<o:p></o:p>
2.   PNP(Positive Negative Positive)<o:p></o:p>
<v:shape alt="Transistor PNP" id="Picture_x0020_3" o:spid="_x0000_s1050" style="height: 78pt; left: 0; margin-left: 192.6pt; margin-top: 133.1pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 68.6pt; z-index: 6;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="Transistor PNP" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png"></v:imagedata></v:shape>TransistorPNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisansemikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggalemitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidupketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter. <o:p></o:p>


Sumber: Rusmadi(2009:41)<o:p></o:p>
Gambar 2.17 Simbol Transistor PNP<o:p></o:p>
Transistor merupakankomponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaiananalog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analogmelingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguatsinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Digital" title="Digital">digital</a>,transistor digunakan sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Saklar" title="Saklar">saklar</a> berkecepatantinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehinggaberfungsi sebagai logic gate,memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.<o:p></o:p>

2.2.4.3  Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)<o:p></o:p>
Menurut Rusmadi(2009:46), bahwa “IC adalah Sebuah rangkaian terpadu”. Komponen Integrated Circuit dirancang daribeberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor,dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip.
<v:shape alt="ic" id="Picture_x0020_19" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 125.25pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 225.75pt;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata grayscale="t" o:title="ic" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image023.jpg"></v:imagedata></v:shape>
Sumber: Rusmadi (2009:46)<o:p></o:p>
Gambar 2.18 IC (IntegratedCircuit)<o:p></o:p>
MenurutRusmadi (2009:48), ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah:
a)        Bentuk fisiknya kecil sehinggarangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).
b)       Catu daya yang diperlukankecil.
c)        Sistem operasional sangatpraktis dan cepat
d)       Baik pemasangan maupunpemakaiannya mudah dan praktis.
e)        Harganya relatif murahdibanding dengan menggunakan transistor.
Jenis-jenis IC sangat banyak dan beraneka ragam sesuai dengankebutuhan penggunaannya. Misalnya saja IC analog, digital, penguat audio,penguat RF (Radio Frequency), IC regulator, CMOS. Semuanya memiliki kegunaandan karakteristik sendiri-sendiri yang bisa kita lihat di datasheetIC.<o:p></o:p>

2.2.5.     Konsepdasar komunikasi I2C (Inter IntergratedCircuit)<o:p></o:p>
<v:shape alt="avr8535-30-728.jpg" id="_x0000_s1049" style="height: 136.5pt; left: 0; margin-left: 74.1pt; margin-top: 300pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 281.25pt; z-index: 19;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="avr8535-30-728" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image024.jpg"></v:imagedata></v:shape>Antarmukaserial 2 kabel (TWI) sangat ideal untuk diterapkan pada aplikasi menggunakanmikrokontroller. Protokol ini mengizinkan desain sistem untuk saling berkoneksisampai 128 piranti yang berlainan menggunakan hanya 2 jalur dua arah, satuuntuk clock (SCL) dan satunya untuk data (SDA). Perangkat keras eksternal yangdibutuhkan untuk mengimplementasikan jaringan ini adalah resistor pull-uptunggal untuk setiap jalur bus TWI. Semua piranti dikoneksikan ke bus tersebutmempunyai alamat mandiri, dan mekanisme pengaturan bus yang kemungkinanbertabrakan dalam protokol TWI akibat memiliki jalur yang sama untuk semuapiranti. Gambar koneksi antarpiranti dalam protokol TWI di tunjukkan padagambar .<o:p></o:p>





Gambar 2.19 Diagram koneksi antarpiranti dalamprotokol TWI<o:p></o:p>
Terlihat pada gambar desain protokol perangkat kerasnya sangat mendukungfleksibilitas sistem. Saat ini desain sistem elektronik dan komputer dituntutuntuk semakin ringkas dan fleksibel, di mana ukuran fisik IC semakin diperkecildan jumlah pin diminimalkan dengan tetap menjaga fleksibilitas dan kompabilitasIC sehingga mudah untuk digunakan dalam berbagai keperluan desain yang berbeda.Banyak perusahaan semikonduktor yang berusaha mengembangkan cara barukomunikasi antar-IC yang lebih mendukung terhadap keinginan tersebut sebagaialternatif dari hubungan antar-IC secara paralel (parallel bus) yang sudahdikenal luas. Salah satu metode yang telah matang dan dipakai secara luasadalah I2C, singkatan dari Inter Intergrated Circuit bus yang dikembangkan olehPhilips Semiconduktor sejak tahun 1992, dengan konsep dasar komunikasi 2 arahantar-IC dan/atau antar sistem secara serial menggunakan 2 kabel.<o:p></o:p>
Setiap IC yang terhubung dalam I2C memiliki alamatyang unik yang dapat diakses secara perangkat keras dengan protokolmaster/slave yag sederhana, dan mampu mengakomodasikan multi-master. I2Cmerupakan bus serial dengan orientasi data 8 bit, komunikasi 2 arah, dengankecepatan transfer data sampai 100Kbit/s pada mode standar dan 3,4 Mbit/s padamode kecepatan tinggi. Jumlah IC yang dapat dihubungkan pada I2C bus hanyadibatasi oleh kapasitas beban pada bus, yaitu maksimum 400pF. <o:p></o:p>


Keuntungan yang didapat dengan menggunakan I2Cantara lain :<o:p></o:p>
·          Meminimalkan jalur hubungan antar-IC<o:p></o:p>
·          Menghemat luasan PCB yang dibutuhkan.<o:p></o:p>
·          Membuat sistem yang didesain berorientasi software(mudah diekspan dan di upgrade). <o:p></o:p>
·          Membuat sistem yang didesain menjadi standarsehingga dapat dihubungkan dengan sistem lain yang juga menggunakan bus I2C.<o:p></o:p>

2.2.6.     Konsepdasar Komunikasi Modul Bluetooth<o:p></o:p>
<v:shape alt="hc05 skematik.png" id="_x0000_s1048" style="height: 172.5pt; left: 0; margin-left: 155.85pt; margin-top: 2.15pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 247.5pt; z-index: 22;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="hc05 skematik" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image025.png"></v:imagedata></v:shape><v:shape alt="hc05.png" id="Picture_x0020_0" o:spid="_x0000_s1047" style="height: 152.25pt; left: 0; margin-left: 46.35pt; margin-top: 10.4pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 109.5pt; z-index: 23;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="hc05" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image026.png"></v:imagedata></v:shape> 








                   (a)                                             (b)<o:p></o:p>
Gambar 2.20. (a)Tampilan Fisik Modul bluetooth HC-05, (b) letak Pin Module bluetooth HC-05<o:p></o:p>
Dalamperancangan Bluetooth ini, menggunakan modul Bluetooth HC-05. Yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :<o:p></o:p>
o    Bluetooth protocal:  BluetoothSpecification v2.0+EDR<o:p></o:p>
o    Frequency:  2.4GHz ISM band<o:p></o:p>
o    Modulation:  GFSK(Gaussian Frequency ShiftKeying)<o:p></o:p>
o    Emission power:  ≤4dBm, Class 2<o:p></o:p>
o    Sensitivity:  ≤-84dBm at 0.1% BER<o:p></o:p>
o    Speed: Asynchronous:  2.1Mbps(Max) / 160kbps, <o:p></o:p>
o    Synchronous: 1Mbps/1Mbps<o:p></o:p>
o    Security:  Authentication and encryption<o:p></o:p>
o    Profiles:  Bluetooth serial port<o:p></o:p>
o    Power supply: +3.3VDC 50mA<o:p></o:p>
o    Working temperature: -20 ~ +75 Centigrade<o:p></o:p>
o    Dimension: 26.9mm x 13mm x 2.2 mm<o:p></o:p>


2.2.7.     Operating System Android<o:p></o:p>
2.2.7.1.Sejarah Android<o:p></o:p>
Menurut Nazruddin Safaat H (2011:1), “android adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi">sistem operasi</a> yang berbasis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Linux">Linux</a> untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_seluler">telepon seluler</a> seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_pintar">telepon pintar</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer_tablet">komputer tablet</a>.”<o:p></o:p>
Android menyediakan platform terbuka bagi parapengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan olehbermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatangbaru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android,dibentuklah <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Open_Handset_Alliance&action=edit&redlink=1">Open Handset Alliance</a>,konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi,termasuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Google">Google</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/HTC">HTC</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Intel">Intel</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Motorola">Motorola</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Qualcomm">Qualcomm</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/T-Mobile">T-Mobile</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nvidia">Nvidia</a>.<o:p></o:p>
Di dunia ini terdapat dua jenis distributorsistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan keduaadalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google ataudikenal sebagai Open Handset Distribution(OHD).<o:p></o:p>

2.2.7.2.Perkembangan Android<o:p></o:p>
Wahana(2012:2) didalam bukunya mengemukakan perkembanganAndroid dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:<o:p></o:p>
a.        Android versi 1.1<o:p></o:p>
Pada 9 Maret 2009, Googlemerilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruanestetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara),pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email. <o:p></o:p>
b.       Android Versi 1.5(Cupcake)<o:p></o:p>
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis teleponseluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit)dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk jugapenambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam danmenonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar kePicasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP,kemampuan terhubung secara otomatis ke headsetBluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapatdisesuaikan dengan sistem.<o:p></o:p>
c.        Android Versi 1.6 (Donut)<o:p></o:p>
Donut (versi 1.6) dirilis pada September denganmenampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaanbaterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yangmemungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorderdan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuandial kontak, teknologi text to change speech, pengadaanresolusi VWGA. <o:p></o:p>
d.       Android Versi 2.1 (Eclair)<o:p></o:p>
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1(Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatanGoogle Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftarkontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, danBluetooth 2.1.<o:p></o:p>
e.        Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)<o:p></o:p>
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 rev 1 (Froyo)diluncurkan. Android inilah yang sekarang sangat banyak beredar di pasaran,salah satunya adalah dipakai samsung FX tab yang sudah ada di pasaran, fitur yangtersedia di android versi ini sudah kompleks di antaranya adalah ; <o:p></o:p>
a.        Kerangka aplikasi: itumemungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia. <o:p></o:p>
b.       Dalvik mesin virtual:mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler. <o:p></o:p>
c.        Grafik: grafik di 2Ddan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL. <o:p></o:p>
d.       SQLite: untukpenyimpanan data. <o:p></o:p>
e.        Mendukung media: audio,video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF) <o:p></o:p>
f.        GSM, Bluetooth, EDGE,3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras) <o:p></o:p>
g.       Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas,NFC dan accelerometer (tergantungpiranti keras)<o:p></o:p>
f.        Android Versi 2.3(Gingerbread)<o:p></o:p>
Pada 6Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahanumum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuanpermainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukunganformat video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphonevirtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication(NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.<o:p></o:p>


g.       Android Versi 3.0(Honeycomb)<o:p></o:p>
<a href="http://away.web.id/tablet-android-honeycomb-terbaik-murah/#_blank">Android Honeycomb</a> dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukungukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbedakarena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras(hardware) untuk grafis. <o:p></o:p>
h.       Android Versi 4.0 (IceCream Sandwich)<o:p></o:p>
Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu teleponataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah adadi Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikaninovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy pasteyang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power danvolume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICSantara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich SystemBar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yangmemungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlockmerupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFCbased app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukarinformasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.<o:p></o:p>


i.         Android Versi 4.1 (JellyBean)<o:p></o:p>
Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara GoogleI/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan barudiantaranya meningkatkan inputkeyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui VoiceSearch yang lebih cepat.<o:p></o:p>
Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salahsatu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupunhasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 munculpertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.<o:p></o:p>
2.2.7.3.Android SDK<o:p></o:p>
Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15), “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalammengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrogramanJAVA”<o:p></o:p>
SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang disediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkanaplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system developmentkits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembanganandroid, diantaranya adalah:<o:p></o:p>


<v:shape filled="t" id="_x0000_s1046" style="height: 206.25pt; left: 0; margin-left: 38.85pt; margin-top: -18.3pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 353.25pt; z-index: 9;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image027.png"></v:imagedata></v:shape> 








Gambar2.21. Tampilan Tools SDK<o:p></o:p>

a.        Adb Shell <o:p></o:p>
Adb sendiri merupakan bagiandari android development bridge yang dapat menjalankan terminalandroid seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shellsendiri sama seperti command linuxpada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux padaumumnya.<o:p></o:p>
b.       Android Simulator<o:p></o:p>
Fungsi dari android simulator iniberguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buatnya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanyakedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini,yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguhnya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kitamenginstal dan mendownload nya pada situs resmi google<o:p></o:p>
<v:shape filled="t" id="_x0000_s1045" style="height: 196.5pt; left: 0; margin-left: 58.35pt; margin-top: 9pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 319.05pt; z-index: 10;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image028.png"></v:imagedata></v:shape> 









Gambar2.22. Tampilan android simulator<o:p></o:p>

2.2.8.      Pemrograman Basic 4 Android<o:p></o:p>
<v:shape id="_x0000_s1044" o:allowoverlap="f" style="height: 246pt; left: 0; margin-left: 175.5pt; margin-top: 444.75pt; mso-position-horizontal-relative: page; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: page; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 310.5pt; z-index: 11;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image029.png"> <w:wrap anchorx="page" anchory="page"></w:wrap></v:imagedata></v:shape> 










Gambar2.23. Tampilan IDE Basic 4Android<o:p></o:p>
Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.<o:p></o:p>
Basic4Android termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built -in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di developdan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB ataumelalui local network).<o:p></o:p>
<v:shape id="_x0000_s1043" style="height: 229.3pt; left: 0; margin-left: 91.9pt; margin-top: 6.1pt; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 291.5pt; z-index: 12;" type="#_x0000_t75"> <v:imagedata o:title="" src="file:///C:\Users\hans\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image030.png"> <w:wrap type="square"></w:wrap></v:imagedata></v:shape><o:p></o:p>








Gambar2.24. Tampilan Designer Basic 4Android<o:p></o:p>
2.3.                Literature Review<o:p></o:p>
Berikutini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searahdengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini diantara lain:<o:p></o:p>
1.       Penelitian yang dilakukanoleh Reza Handaru Winasis (2014) yang berjudul “Pemanfaatan SensorAccelorometer pada Smartphone Android Sebagai Kendali Pagar Rumah MelaluiBluetooth”. Penelitian ini mambahas tentang mengendalikan pintu pagar rumah, yang dapat dilakukan dengan memanfaatkanSensor Accelerometer. Dengan menggunakan aplikasi Android Sensor Accelerometermengirimkan String tertentu kepada mikrokontroller ATmega 8 melalui komunikasiBluetooth HC-05 untuk membuka pintu pagar rumah.<o:p></o:p>
2.       Penelitian Supriyadi dari STMIK RAHARJA Tangerang yang berjudul“Pemanfaatan Teknologi BluetoothUntuk Indikator Posisi Suatu Benda” tahun 2013. Pada penelitian ini bertujuanmemanfaatkan media bluetooth untuk membantu mencari posisi suatu benda.<o:p></o:p>
3.       Penelitian yang dilakukan oleh Dhida Restu Giri Madya(2014) yang berjudul “Prototype pengendali pintu dan jendela mobil menggunakansmartphone berbasis atmega 328p di kelurahan Cibogo”. Dalam penelitian ini salah satunya membahas tentangkomunikasi serial  antara arduino dengansmartphone android lewat media Bluetooth.<o:p></o:p>
4.       Penelitian yang dilakukan Reza Nursyah Putra (2014) yangberjudul “Prototipe Alat Pembersih Toren Otomatis menggunakan SMS Gateway padaPT. Cahaya Televisi Indonesia”. Dalam penelitian ini salah satunya membahastentang pengambilan data sebuah pesan singkat pada smartphone.<o:p></o:p>
5.       Penelitian yang dilakukan Vani Banu Aji (2014) yangberjudul “Alat Penghitung Jumlah Botol menggunakan Sensor Inductive Proximitydengan Kapasitas 1000 Botol per Menit pada Mesin Filling PT. Cola-ColaUngaran”. Pada penelitian ini salah satunya membahas tentang Komunikasi I2C(Inter Intregated Circuit) pada Mikrokontroller.<o:p></o:p>
6.       Penelitian yang dilakukan Andy Renauld (2014) yangberjudul “Sistem Notifikasi Antrian Berbasis Android”, pada penelitian inisalah satunya membahas sistem notifikasi pada sebuah smartphone android.<o:p></o:p>
Keterkaitan pembahasan daripenelitian – penelitian yang dilakukan sebelumnya pada literature review diatas adalah adanya komunikasi serial melalui bluetooth, komunikasi I2C dansebuah sistem yang memiliki notifikasi sebuah sms atau pesan singkat.<o:p></o:p>



BAB III

BAB IIIPEMBAHASAN DAN PERANCANGAN 3.1. TujuanPerancangan Adapun tujuan perancangan yang dilakukan adalahsebagai berikut : 1. Fungsional a. Membuat aplikasi android yang dapatmenampilkan pemberitahuan pesan singkat yang baru masuk ke smartphone b. Membuat perangkat berbasis arduino yangdapat berkomunikasi dengan smartphonelewat bluetooth untuk menampilkanpemberitahuan pesan singkat yang baru masuk ke smartphone. 2. Operasional a. Agarpengguna smartphone lebih mendapatkemudahan dalam menggunakan smartphonenya dalam kehidupan sehari-hari. b. Agarpengguna smartphone dapat melihatpesan yang masuk ke smartphone merekatanpa melihat secara langsung smartphonemilik mereka dan ini berguna bagi pengguna yang sedang di tempat umum danberkendara untuk mencegah hal - hal yang tidak diinginkan terjadi. 3.2. Langkah-langkah Perancangan Adapunlangkah-langkah yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain :


1. MetodeAnalisa

Dalamperancangan ini melakukan analisa sustu sistem yang sudah ada. Bagaimana sistemitu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut.

2. Metodeperancangan

Dalammetode perancangan ini kita dapat mengetahui bagaimana sistem itu dibuat ataudirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatanflowchart dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasipengontrolan berupa perancangan perangkat lunak (Software) dan perangkat keras(hardware).

3. Metodeprototipe

Metodeprototipe yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penulis melakukanpengembangan terhadap arduino agar dapat menerima data dari aplikasi yangterdapat di smartphone.

4. MetodeTesting

Padametode pengujian ini yang dipakai adalah metode testing blackbox, yang nantiakan dibahas pada BAB IV.

3.3. Diagram Blok











Gambar 3.1 Blok Diagram

Keterangandan penjelasan diagram blok di atas adalah sebagai berikut :

1. Smartphoneandroid merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yangberfungsi untuk mengalihkan data notifikasi Pesan Singkat dan panggilan masukke arduino pro micro.

2. Modulbluetooth HC-05 merupakan perangkat yang dapat menerima dan mengirim sinyaluntuk komunikasi antara smartphone android dengan mikrokontroller arduino promicro.

3. Mikrokontrollerarduino pro micro merupakan komponen untuk memproses data notifikasi yang dikirimoleh smartphone untuk di proses mikrokontroller arduino pro micro.

4. Powersupply 5V merupakan catu daya untuk memberi tegangan bagi mikrokntrollerarduino pro micro.

5. ICconverter 3V merupakan komponen untuk mengubah tegangan 5V dari power supplymenjadi 3V untuk tegangan yang dibutuhkan Modul bluetooth HC-05.

6. OLEDdisplay 128x64 dalam perangkat ini sebagai media antarmuka untuk melihatnotifikasi yang muncul di smartphone.


3.4. Cara Kerja Alat

Perangkatnotifikasi yang dirancang nantinya memiliki cara kerja alat sebagai berikut :

1. Perangkatnotifikasi dipastikan terhubung dengan power supply 5 Volt, untuk mengaktifkankomponen mikrokontroller, arduino pro micro, modul bluetooth HC-05, dan OLEDDisplay akan muncul tampilan awal dari perangkat notifikasi.

2. Smartphoneandroid yang sudah terdapat aplikasi untuk mengambil data notifikasi pesansingkat dan panggilan masuk, di haruskan terhubung dengan arduino pro microdengan media bluetooth.

3. apabilasmartphone dan perangkat notifikasi terhubung, maka notifikasi pesan singkatdan panggilan masuk akan diolah aplikasi untuk mengirimkan ke arduino pro microyang nantinya akan muncul tampilan bahwa ada pesan singkat atau panggilan yangmasuk pada OLED display.


3.5. Pembuatan Alat

Perancanganyang dimaksudkan pada perangkat ini meliputi perancangan perangkat keras(hardware) dan perangkat lunak (software).

Secaraumum pada perancangan perangkat ini seperti yang ditunjukkan diagram blok pada gambar 3.1. perangkat yangdirancang akan membentuk suatu “PROTOTIPEPERANGKAT NOTIFIKASI UNTUK SMARTPHONE BERBASIS ARDUINO PRO MICRO”.

Perancanganperangkat secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakanuntuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan perangkat, adapun deskripsi alat danbahan sebagai berikut :

A. Alat yang digunakan meliputi :

1. Personalcomputer (PC) atau laptop

2. Softwarebasic4android

3. SoftwareArduino 1.0

4. KabelUSB micro

5. Smartphoneandroid

6. Solder

7. Tangpotong

B. Bahan – bahan yang digunakan :

1. ArduinoPro Micro

2. ModulBluetooth HC-05

3. OLEDDisplay 128x64

4. ICRegulator AMS 1117 3V

5. PapanPCB

6. Catudaya 5 Volt

7. Timah

8. Kabeljumper

3.5.1. Perancangan perangkat keras(hardware)

1. Rangkaian Catu Daya 5V DC

Agaralat yang di rancang dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukansumber tegangan listrik sebagai catu daya. Perangkat ini menggunakan catu dayayang merubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Rangkaiancatu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 220V AC.Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 7,5 AC melalui trafo penuruntegangan (step down).

Tegangan7,5 AC tersebut kemudian diserahkan menjadi tegangan DC oleh dioda bridge.Keluaran dari diode bridge ini kemudian masuk ke kapasitor yang bertujuan untukmengurangi noise pada tegangan DC. Agar output 7,5 V DC menjadi 5V DC makategangan 7,5V DC dihubungkan ke rangkaian regulator LM7805.

pada rangkaian catu daya ini akandigunakan untuk memberikan tegangan kerja pada Arduino sebesar 5V DC.





Gambar 3.2. Rangkaian Catu Daya

2. Rangkaian Catu daya 3V DC

Rangkaiancatu daya 3 Volt DC dibutuhkan untuk modul bluetooth HC-05 karena hanyamembutuhkan 3 Volt, sumber catu daya 3 Volt berasal dari catu daya 5 Volt yangakan di konversi menjadi 3 Volt menggunakan IC Regulator AMS 1117 3V, rangkaiandapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Gambar 3.3. RangkaianConverter 3 volt






3. Rangkaianmodul Bluetooth


(B)


(A)









Gambar3.4. (a) Tampilan Fisik Modul bluetooth HC-05, (b) letak Pin Module bluetoothHC-05


Dalamperancangan Bluetooth ini, menggunakan modul Bluetooth HC-05. Yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :

o Bluetooth protocal: BluetoothSpecification v2.0+EDR

o Frequency: 2.4GHz ISM band

o Modulation: GFSK(Gaussian Frequency ShiftKeying)

o Emission power: ≤4dBm, Class 2

o Sensitivity: ≤-84dBm at 0.1% BER

o Speed: Asynchronous: 2.1Mbps(Max) / 160kbps,

o Synchronous: 1Mbps/1Mbps

o Security: Authentication and encryption

o Profiles: Bluetooth serial port

o Power supply: +3.3VDC 50mA

o Working temperature: -20 ~ +75 Centigrade

o Dimension: 26.9mm x 13mm x 2.2 mm

Adapunrangkaian modul Bluetooth HC-05 yangdipasangkan pada arduino Pro Micro yaitu pin GND, VCC, RX dan TX. Dapat dilihatpada gambar dibawah ini :


Gambar3.5. Rangkaian Modul bluetooth dengan arduino Pro micro


sesuaigambar 3.4. , pin – pin yang dimiliki modul bluetooth disambungkan ke pin – pinyang dimiliki arduino pro micro, berikut tabel dari pin yang digunakan danpenjelasannya.









Tabel3.1. Konfigurasi Pin arduino pro micro dan Modul bluetooth


Pin Modul bluetooth HC-05

Pin Arduino Pro Micro

Penjelasan

Pin TXD

Pin 9

Berfungsi sebagai pin penerima data komunikasi serial bagi Arduino Pro Micro

Pin RXD

Pin 8

Berfungsi sebagai pin penerima data komunikasi serial bagi Arduino Pro Micro

Pin VCC

Pin VCC

Berfungsi sebagai sumber tegangan bagi modul bluetooth

Pin GND

Pin GND

Berfungsi sebagai ground bagi modul bluetooth



4. RangkaianModul OLED Display








Gambar3.6. Rangkaian skematik Modul OLED Display dengan Arduino pro micro

Sesuaigambar 3.5. pin – pin yang dimiliki modul OLED Display disambungkan ke pin –pin untuk komunikasi I2C yang dimiliki arduino pro micro, berikut tabel daripin yang digunakan dan penjelasannya.


Tabel3.2. Konfigurasi Pin arduino pro micro dan Modul OLED Display


Pin OLED Display

Pin Arduino Pro Micro

Penjelasan

Pin SDA

Pin 2

Berfungsi sebagai pin penerima dan pengirim data dengan komunikasi I2C bagi Arduino Pro Micro

Pin SCL

Pin 3

Berfungsi sebagai pin clock bagi komunikasi I2C antara OLED Display dan Arduino Pro Micro

Pin VCC

Pin VCC

Berfungsi sebagai sumber tegangan bagi modul bluetooth

Pin GND

Pin GND

Berfungsi sebagai ground bagi modul bluetooth








5. RangkaianKeseluruhan










Gambar3.7. Rangkaian keseluruhan sistem

Rangkaian keseluruhan darisistem ini merupakan penggabungan dari beberapa rangkaian seperti rangkaianModul OLED Display dengan komunikasi I2C, Modul Bluetooth HC-05 dengankomunikasi serial untuk komunikasi antara arduino pro micro dan smartphone, dansebagai tambahan IC converter 5 volt ke 3 volt. Tegangan 3 volt digunakan modulbluetooth HC-05.

3.5.2. PerancanganPerangkat Lunak (Software)

1. Basic4Android

Untukmembuat sebuah aplikasi android diperlukan sebuah development tools berbasis Javatetapi untuk penelitian ini penulis menggunakan Basic4Android karena developmenttools ini berbasis Object OrientedProgramming Language yang memiliki sintaks sama persis seperti Visual Basic. Basic4Android didesain sedemikian rupa sehinggamemudahkan developer untukmengembangkan aplikasi android menggunakan bahasa Visual Basic dan IDE yang mudah untuk digunakan.

Berikut adalah rancangan dari tampilan aplikasiuntuk notifikasi Pesan singkat dan panggilan masuk. 






Gambar 3.8. DesainTampilan awal dari aplikasi

Desaintampilan awal pada gambar 3.3. berfungsi bagi smartphone android untuk memulaikoneksi pada perangkat notifikasi melalui bluetooth disaat tombol Search fordevice di sentuh.







Gambar3.9. Desain Tampilan Utama Aplikasi

Desain tampilanutama pada gambar 3.4. berfungsi untuk melakukan pengaturan dari perangkatnotifikasi, pengaturan dalam aplikasi ini yaitu mengaktifkan ataumenonaktifkan notifikasi pesan masukpanggilan masuk.

2. Arduino IDE

Untuk Memprogram Mikrokontroller ArduinoPro Micro dibutuhkan software Arduino IDE (IntegratedDevelopment Environment) karena software ini mudah dalam membuatfungsi-fungsi logika dasar mikrokontroller dan sangat mudah di mengerti karenamenggunakan bahasa C, selain Software Arduino IDE untuk memasukkan programkedalam sebuah mikrokontroler Arduino Pro micro,dibutuhkan Driver USB, dan IDE Arduino 1.0.5
















3.6. Flowchart



Gambar3.10. Flowchart Sistem




3.7. Permasalahan yang dihadapi danalternatif pemecahan masalah

3.7.1. Permasalahan yang dihadapi

Bagipengguna smartphone, tidak terdengarnyapemberitahuan dari ponsel jika ada pesan singkat masuk atau panggilan masukcukup mengganggu aktifitas pengguna smartphone yang sedang menunggu informasipenting baik lewat pesan singkat maupun panggilan telepon.

Setelahmengamati dan meneliti dari permasalahan yang ada, terdapat beberapapermasalahn yang dihadapi, antara lain :

1. Apakah aplikasi android bisa mengambil data pemberitahuan pesan singkat yang barumasuk ke Smartphone?

2. Bagaimana membuat perangkat berbasis Arduino yang mampu menjadi media antarmukapemberitahuan pesan singkat yang barumasuk ke Smartphone?

3. Bagaimana komunikasi antara aplikasiberbasis android dengan perangkat Arduino?

3.7.2. Alternatif pemecahan masalah

Setelahmengamati dan meneliti dari permasalahan yang terjadi, terdapat beberapa alternatifpemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

1. Membuataplikasi android yang bisa mengambil data pemberitahuan pesan singkat yang barumasuk ke smartphone.

2. Merancangperangkat berbasis arduino yang mampu menjadi media antarmuka pemberitahuanpesan singkat yang baru masuk ke Smartphone?

3. Merancangsistem komunikasiantara aplikasi berbasis androiddengan perangkat Arduino?

Aplikasi yang diibuat diharapkan memiliki kemampuanuntuk mengalihkan sistem pemberitahuan yang dimiliki smartphone ke perangkatberbasis arduino.

3.8. User Requirement

3.8.1. ElisitasiTahap I

Elisitasitahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem Perangkatpemberitahuan suatu smartphone. Berikut tabel Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I


Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Mempermudah dalam penggunaan smartphone

2

Dapat memunculkan pemberitahuan pesan singkat

3

Dapat memunculkan pemberitahuan panggilan masuk

4

Pengontrolan melalui jaringan bluetooth

5

Kompatibel dengan seluruh tipe smartphone android

6

Bekerja secara Embedded System

7

Aplikasi Android memiliki tampilan yang sederhana tetapi menarik

8

Perangkat bisa dibawa kemana-mana

9

Perangkat tidak perlu disambung ke sumber listrik PLN

10

Aplikasi android dapat dijalankan pada sistem operasi minimal Gingerbread

11

Perangkat memiliki ukuran yang kecil

12

Perangkat memiliki lampu LED sebagai indikator pemberitahuan

13

Perangkat dapat menampilkan jumlah pesan yang baru masuk

14

Perangkat menggunakan sumber daya listrik dari battery

15

Perangkat memiliki battery yang tahan hingga berbulan-bulan

16

Pemberitahuan dari perangkat hanya berupa tampilan

17

Pemberitahuan dari perangkat tidak mengeluarkan suara

18

Perangkat menggunakan LED display berupa text untuk fungsi pemberitahuan

19

Aplikasi Android dapat tersambung secara otomatis dengan perangkat

Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

1

Penggunaan sederhana dan User Friendly

2

Dikontrol tanpa kabel

Penyusun


(Handri Samanta) Nim  : 1031465047

Stakeholder


(                        )
  



3.8.2. ElisitasiTahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap Iyang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. BerdasarkanTabel 3.4. terdapat 2 functional dan1 nonfunctional optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi.Semua requirement tersebut merupakanbagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karenawalaupun ke-3 requirement tersebuttidak dipenuhi, sistem pengontrolan dapat running tanpa error.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskanpada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential)dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini :

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II



Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:


M

D

I

1

Mempermudah dalam penggunaan smartphone

ü



2

Dapat memunculkan pemberitahuan pesan singkat

ü



3

Dapat memunculkan pemberitahuan panggilan masuk

ü



4

Pengontrolan melalui jaringan bluetooth

ü



5

Kompatibel dengan seluruh tipe smartphone android

ü



6

Bekerja secara Embedded System

ü



7

Aplikasi Android memiliki tampilan yang sederhana tetapi menarik


ü


8

Perangkat bisa dibawa kemana-mana

ü



9

Perangkat tidak perlu disambung ke sumber listrik PLN



ü

10

Aplikasi android dapat dijalankan pada sistem operasi minimal Gingerbread


ü


11

Perangkat memiliki ukuran yang kecil


ü


12

Perangkat memiliki lampu LED sebagai indikator pemberitahuan


ü


13

Perangkat dapat menampilkan jumlah pesan yang baru masuk



ü

14

Perangkat menggunakan sumber daya listrik dari battery

ü



15

Perangkat memiliki battery yang tahan hingga berbulan-bulan



ü

16

Pemberitahuan dari perangkat hanya berupa tampilan

ü



17

Pemberitahuan dari perangkat mengeluarkan suara



ü

18

Perangkat menggunakan LED display berupa text untuk fungsi pemberitahuan

ü



19

Aplikasi Android dapat tersambung secara otomatis dengan perangkat


ü


Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

1

Penggunaan sederhana dan User Friendly

ü



2

Dikontrol tanpa kabel



ü
                  


Keterangan :

M = Mandatory D = Desirable

I = Inessential

3.8.3. Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali denganmenggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel elisitasi tahap IIItersebut:


Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III


Functional

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

NO

URAIAN

T

O

E

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Mempermudah dalam penggunaan smartphone

ü

ü

ü

2

Dapat memunculkan pemberitahuan pesan singkat


ü



ü



ü


3

Dapat memunculkan pemberitahuan panggilan masuk


ü



ü



ü


4

Pengontrolan melalui jaringan bluetooth

ü



ü



ü



5

Kompatibel dengan seluruh tipe smartphone android


ü



ü



ü


6

Bekerja secara Embedded System


ü



ü



ü


7

Aplikasi Android memiliki tampilan yang sederhana tetapi menarik



ü



ü



ü

8

Perangkat bisa dibawa kemana-mana


ü



ü



ü


9

Aplikasi android dapat dijalankan pada sistem operasi minimal Gingerbread



ü



ü


ü


10

Perangkat memiliki ukuran yang kecil



ü



ü


ü


11

Perangkat memiliki lampu LED sebagai indikator pemberitahuan



ü



ü


ü


12

Pemberitahuan dari perangkat hanya berupa tampilan


ü



ü



ü


13

Perangkat menggunakan sumber daya listrik dari battery


ü



ü



ü


14

Perangkat menggunakan LED display berupa text untuk fungsi pemberitahuan

ü



ü



ü



15

Aplikasi Android dapat tersambung secara otomatis dengan perangkat



ü



ü



ü

Non Functional

NO.

URAIAN

T

O

E

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Penggunaan sederhana dan User Friendly

ü

ü

ü



Keterangan :

T  : Technical L  : Low

O  : Operational M  : Middle

E  : Economic H  : High





3.8.4. Final Elisitasi

           Finalelisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapatdijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem Perangkat Notifikasi Smartphoneberbasis Arduino pro Micro. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas,dihasilkanlah 11 fucntional dan 1 nonfucntional final elisitasi yangdiharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya.Berikut tabel final elisitasi tersebut:


Tabel 3.6. Final Elisitasi


Functional

Analisis Kebutuhan

1

Mempermudah dalam penggunaan smartphone

2

Dapat memunculkan pemberitahuan pesan singkat

3

Dapat memunculkan pemberitahuan panggilan masuk

4

Pengontrolan melalui jaringan bluetooth

5

Kompatibel dengan seluruh tipe smartphone android

6

Bekerja secara Embedded System

7

Aplikasi Android memiliki tampilan yang sederhana tetapi menarik

8

Perangkat bisa dibawa kemana-mana

9

Pemberitahuan dari perangkat hanya berupa tampilan

10

Perangkat menggunakan sumber daya listrik dari battery

11

Perangkat menggunakan LED display berupa text untuk fungsi pemberitahuan

Non Functional

1

Penggunaan sederhana dan User Friendly

Penyusun


(Handri Samanta) NIM: 1031465047

Mengetahui,

Pembimbing I




Pembimbing II



(Asep Saefullah, S.Pd.,M.Kom) NID: 06121


(M. Ibnu Safari, S.Kom, M.Kom) NID: 14009

Menyetujui,

Stakeholder




Kepala Jurusan



(Imam Sibro Malisi)


(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd) NIP: 079010



BAB IV

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 4.1. ProsedurSistem Usulan Sistem perangkatnotifikasi untuk smartphone ini mampu menampilkan pemberitahuanpesan singkat yang baru masuk dan panggilan masuk.Alat ini bekerja berdasarkan data pada aplikasi smartphone yang dapat mengambil data suatupemberitahuan di smartphone dan mengirim data tersebut ke Arduno melaluiBluetooth. 1. Jikarangkaian arduino diberi catu daya yaitu 5 volt dan 3 volt untuk OLED Displaydan Modul Bluetooth, maka akan muncul tampilan awal dari OLED Display dan ModulBluetooth akan berjalan dan bersiap untuk menerima koneksi dari smartphone. 2. Alatakan bekerja jika Bluetooth aktif yang sudah terpasang pada arduino boarddengan input tegangan 3.3 volt. 3. TampilanPemberitahuan pesan singkat yang baru masuk akan muncul jika arduino menerimadata untuk menampilkan pemberitahuan pesan singkat yang baru masuk. 4. TampilanPemberitahuan panggilan yang baru masuk akan muncul jika arduino menerima datauntuk menampilkan pemberitahuan panggilan yang baru masuk. 5. Dalamaplikasi android terdapat beberapa tombol dengan fungsi untuk melakukansambungan dengan perangkat notifikasi berbasis arduino.


4.2. FlowchatProgram yang Diusulkan Adapun Flowchartprogram yang diusulkan bisa dilihat gambar dibawah ini :

Gambar4.1 flowchart aplikasi android

           Berdasarkan flowchart aplikasiandroid pada gambar 4.1, sistem aplikasi android di awali dengan menampilkantampilan awal dan mencari bluetooth dan setelahnya diikuti cek kondisi apakah bluetoothsmartphone dalam kondisi menyala atau tidak. Jika menyala maka aplikasi akanlangsung berjalan dan bersiap mengolah data pesan singkat masuk dan panggilanmasuk.

Gambar4.2 flowchart program Arduino Sedangkan programarduino di awali dengan menginisialisasi OLED Display dan port serialsebagaimana gambar flowchart program arduino pada gambar 4.2. setelah itu OLED display akan menampilkantampilan awal dari perangkat dan bersiap mengolah data yang diterima dariandroid apakah OLED display menampilkan pemberitahuan pesan masuk ataupanggilan masuk yang baru.


4.3. KonfigurasiSistem Usulan 4.3.1. SpesifikasiHardware Adapun spesifikasi hardware yangdigunakan adalah sebagai berikut : 1. Laptop atau PC - Processor  : Pentium 4 - Monitor  : LCD 14” - RAM  : 2 GB - HD  :100 GB Dalampembuatan aplikasi android menggunakan Basic4Android dan membuat program yangakan di upload ke arduino dibutuhkan satu unit komputer dengan spesifikasicukup karena aplikasi sendiri tidak terlalu membutuhkan spesifikasi tinggi. 2. OLED Display 128x64 Digunakannyamodul OLED display 128x64 dirasa cukup dari ukuran layar yang berukuran 128 x64 pixel dan ukuran fisik 0,96 inci, selain itu dari sisi harga lebih ekonomisdibanding tipe lain karena memiliki lebih dari satu warna. 3. Modul BluetoothHC-05 Modulbluetooth HC-05 merupakan modul bluetooth yang cukup populer digunakan karenadari sisi harga lebih murah dan mudah didapat dibanding Modul bluetooth tipe LE 4. Arduino Pro Micro Mikrokontroller yang digunakan adalah ATMega32u4yang sudah tertanam pada modul Arduino Pro Micro, digunakanya arduino pro microkarena memiliki ukuran yang kecil dari memiliki ukuran memori sebesar 32 KB. 5. SmartphoneAndroid 6. KabelUSB 7. CatuDaya 4.3.2. Aplikasiyang Digunakan Adapun aplikasi yang digunakanadalah sebagai berikut : 1. SoftwareArduino IDE Untuk membuat program yang akan di upload ke arduinodibutuhkan software editor yang bernama arduino IDE 2. Software ­Basic4Android Aplikasi android yang dibuat menggunakan bahasabasic sehingga dibutuhkan aplikasi untuk membuat suatu aplikasi android yangbernama basic4Android 3. Ms.Office 2007 Untuk membuat semua laporan skripsi atau mengetikdibutuhkan aplikasi office untuk melakukan hal tersebut, untuk itu digunakanMicrosoft Office 2007 sebagai aplikasi office. 4. Paint Aplikasi Paint dalam perancangan dibutuhkan untukmembuat gambar dari diagram blok dari perangkat notifikasi ini sebagai gambaransederhana proses input atau output dari tiap-tiap rangkaian.


5. Fritzing Software fritzing dibutuhkan dalam membuat gambarrangkaian dari perangkat notifikasi yang akan dimuat.

4.4. Testingatau pengujian Setelahmelakukan berbagai tahapan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnyaadalah melakukan serangkaian uji coba pada masing – masing blok rangkaian yangbertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil uji cobaagar lebih jelas dan dapat dipahami mengenai beberapa ragkaian sistem yangdipakai, dapat dilihat pada sub bab berikut. 4.4.1. MetodeBlack Box

Tabel4.1. Pengujian Blackbox pada OLEDDisplay, Aplikasi Android dan Modul Bluetooth.

No

Nama Form

Kondisi Pengujian

Hasil Pengujian

1

OLED Display

Di beri data ‘a’

Muncul tampilan Pemberitahuan pesan

Di beri data ‘b’

Muncul tampilan pemberitahuan panggilan masuk

Awal dinyalakan

Muncul tampilan awal perangkat

2

Aplikasi Android

Ada pesan masuk ke smartphone

Mengirim data karakter ‘a’ ke arduino

Ada panggilan masuk ke smartphone

Mengirim data karakter ‘b’ ke arduino

3

Modul Bluetooth

Diberi tegangan 3 Volt

Sinyal bluetooth dapat terdeteksi smartphone


No

Nama Pengujian

Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

Status

1.

OLED Display

Muncul tampilan Pemberitahuan pesan

OLED Display menampilkan teks yang bertuliskan pemberitahuan pesan masuk baru

Diterima

2

Muncul tampilan pemberitahuan panggilan masuk

OLED Display menampilkan teks yang bertuliskan pemberitahuan panggilan masuk baru

Diterima

3.

Muncul tampilan awal perangkat

Saat perangkat dinyalakan muncul tampilan awal pada OLED Display

Diterima

4.

Aplikasi Android

Mengirim data karakter ‘a’ ke arduino

Saat ada pesan masuk ke smartphone, aplikasi mengirim data karakter ‘a’ ke arduino

Diterima

Mengirim data karakter ‘b’ ke arduino

Saat ada panggilan masuk ke smartphone, aplikasi mengirim data karakter ‘b’ ke arduino

Diterima

5.

Modul Bluetooth

Sinyal bluetooth dapat terdeteksi smartphone

Sinyal bluetooth dari modul terdeteksi oleh smartphone dengan nama “HC-05”

Diterima


4.4.2. PengujianRangkaian Modul OLED Display 128x64 Pada uji cobaberikut ini adalah pengujian rangkaian Modul OLED Display dengan Arduino proMicro, apakah dapat menampilkan tulisan sesuai dengan program yang di upload keArduino Pro Micro. 1. OLEDDisplay digunakan untuk menampilkan tampilan awal saat diberi tegangan catudaya. Berikut hasil pengujiannya pada gambardibawah ini :



Gambar4.3. OLED Display sebagai penampil notifikasi Smartphone 4.4.3. PengujianRangkaian Modul Bluetooth HC-05 Pada uji cobarangkaian modul bluetooth ini mempunyai empat port penghubung yaitu RX (Receiver) sebagai penerima data, TX (Transmitter) pengirim data, VCC sebagai tegangan positif, dan Ground Sebagai tegangan negatif.Masing-masing port modul bluetooth tersebut akan dipasangkan pada port arduinoyaitu port RX modul bluetooth dipasang pada port TX atau pin 9 pada arduino promicro, port TX modul bluetooth dipasang pada port RX atau pin 8 pada arduinopro micro. Jika bluetooth tersebut sudah terhubung dan sudah aktif indikasinyalampu led yang ada pada modul bluetooth tersebut akan menyala dan siap untuk discanning oleh smartphone. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :



Gambar4.4. Rangkaian Modul Bluetooth 4.4.4. Pengujian Perangkat Bluetooth Setelahpemasangan port-port modul bluetooth pada arduino, selanjutnya pengujianperangkat bluetooth, apakah bluetooth pada robot bisa didapatkan dan terhubungdengan perangkat bluetooth smartphoneandroid. Pada pengujian ini sudah berhasil terhubung, dapat dilihat padagambar dibawah ini :





Gambar 4.5. Scanning Bluetooth oleh Smartphone Android 4.4.5. Pengujian Aplikasi Android Setelahaplikasi sudah terhubung dengan perangkat Bluetooth HC-05, selanjutnyapengujian aplikasi android pada smartphone. Ada beberapa Bagian checkbox untuk menentukanfungsi apa saja yang akan digunakan dalam perangkat ini, yaitu checkboxaktifkan notifikasi pesan dan checkbox aktifkan notifikasi panggilan, dapatdilihat pada gambar dibawah ini:




Gambar4.6. Aplikasi Android Perangkat Notifikasi berbasis Arduino Tabel4.2 Pengujian Blackbox pada AplikasiAndroid

No

Pengujian

Test Case

Hasil yang diharapkan

Hasil Pengujian

1

Layer Menu Awal yang tidak mengaktifkan Bluetooth

Tidak terkoneksi dengan Bluetooth

Sistem tidak akan Menampilkan menu utama pengontrolan dan akan secara otomatis mengaktifkan Bluetooth

Sesuai Harapan

2

Layer Menu Awal yang terkoneksi dengan Bluetooth

Terkoneksi dengan Bluetooth

Sistem akan langsung menampilkan menu utama pengontrolan

Sesuai Harapan

3

Check box aktifkan notifikasi pesan masuk

Check box di ceklist

Akan mengaktifkan sistem notifikasi pesan pada smartphone

Sesuai Harapan

4

Check box aktifkan notifikasi panggilan masuk

Check box di ceklist

Akan mengaktifkan sistem notifikasi pesan pada smartphone

Sesuai Harapan


4.5. Implementasi 4.5.1. Schedule Tahap implementasi penelitian iniberlangsung selama 10 minggu kepada stakeholder yang bekerja sebagai staff Desa,di mulai dari minggu terakhir bulan oktober tepatnya pada tanggal 28 oktober2014 sampai minggu pertama dari bulan januari 2015 pada tanggal 5. 1. Observasi Melakukan pengamatan dan pemahaman yang didapat di lapanganuntuk mengetahui proses pengerjaan dan memperoleh data dan informasi tentang jenis bahan atau peralatanapa saja yang dibutuhkan, dilakukan 1 minggu.


2. Mengumpulkan data Proses pengumpulan datadilakukan untuk mencarisumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalampembuatan sistem dilakukan selama 1 minggu . 3. Perancangan sistem Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan prosesyang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami olehuser. Perancangan sistem dilakukanselama 5 minggu. 4. Pengujian sistem Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikanpemasangan hardware dan Software. Pengetesandilakukan selama 1 minggu 5. Evaluasi sistem Untuk mengetahui kesalahandan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program,kegiatan ini dilakukan selama 1 minggu. 6. Implementasi sistem Setelah diketahuikelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program.Dan implementasi program dilakukan selama 2 minggu bersamaan dengan training user. 7. DokumentasiProgram

     Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Tabel 4.3. Tabel Rencana Implementasi Program

No.

Jenis Kegiatan

Minggu Ke-

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

Pengumpulan Data











2

Perancangan sistem











3

Uji Sistem











5

Evaluasi Sistem











7

Training User











8

Implementasi Sistem











9

Dokumentasi Program












Setelahmelakukan uji coba alat, selanjutnya implementasi alat. Kebutuhan aplikasi danprototype untuk sistem yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut: 1) Kebutuhan aplikasi - 1 unit smartphone berbasis Android 2) Kebutuhan perangkat notifikasi -Arduino Pro Micro : sebagai media pengolahdata yang dikirimkan smartphone untuk menampilkan pemberitahuan denganmenggunakan Mikrokontroller ATMega32u4. - OLED DisplayModule 128x64 : dibutuhkan sebagai media untuk menampilkan notifikasi yang telah diolaharduino. - Bluetoothmodul HC-05 : 1 unit sebagai media komunikasi antara smartphonedan arduino. - Catu daya : untuk memberikantegangan yang dibutuhkan oleh perangkat berbasis arduino.

Aplikasiandroid memiliki beberapa fungsi : 1) Mengaktifkan pemberitahuan pesan masuk pada smartphone. 2) Mengaktifkan pemberitahuan pesan masuk pada smartphone. Aplikasi dipasang pada smartphone yang berbasis Android dalam penelitian ini menggunakan Sony Xperia E1 KitKat. Aplikasi yangdibuat dapat berkomunikasi dengan perangkat notifikasi berbasis arduino promicro pintu menggunakan koneksi Bluetooth..





4.6. EstimasiBiaya AdapunEstimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan. Tabel4.4. Estimasi Biaya

No

Kebutuhan

Qty

Biaya

Total

1

Arduino Pro Micro Board

1

Rp. 150.000

Rp. 150.000

2

Modul Bluetooth

1

Rp. 100.000

Rp. 100.000

3

OLED Display 128x64

1

Rp. 100.000

Rp. 100.000

5

IC regulator 3.3v

1

Rp. 5.000

Rp. 5.000

6

Battery 5V

1

Rp. 100.000

Rp. 100.000


Jumlah



Rp. 455.000




BAB V

          BAB V           PENUTUP5.1.            Kesimpulan

Dari perancangan dan implementasiyang dilakukan ada beberapa kesimpulan antara lain :

5.1.1. Kesimpulan Terhadap RumusanMasalah

1. Aplikasi yang dirancang dengan BahasaPemrograman Basic4Android mampu mengambil data pemberitahuan pesan singkat danpanggilan yang baru masuk ke smartphone, dan dapat di implementasikan padapengguna dalam beraktifitas sehari-harinya.

2. Media antarmuka dari pemberitahuan pesansingkat dan panggilan masuk menggunakan Arduino Pro Micro sebagai pengolah datayang diterima dari Smartphone.

3. Aplikasi yang sudah dirancang dan diinstall ke smartphone berkomunikasi dengan Arduino Pro Micro dengan mediabluetoooth, modul bluetooth pun sudah terpasang dengan Arduino Pro Microsebagai penerima data dari smartphone dengan memanfaatkan fasilittas komunikasiserial pada Arduino Pro Micro.


5.1.2. Kesimpulan Terhadap Tujuan danManfaat

1. Prototipe perangkat notifikasi ini mampumenampilkan data pemberitahuan pesan singkat dan panggilan masuk yang baru darismartphone yang terhubung dengan perangkat notifikasi.

2. Perangkat Notifikasi ini berkomunikasimelalui bluetooth dengan Smartphone atau tanpa kabel sehingga tidak mengganggupengguna dalam pemanfaatan perangkat.

3. Pengguna dipermudah dalam beraktifitaskarena dapat melihat pemberitahuan pesan singkat atau panggilan masuk darismartphone dan tidak perlu dikeluarkan dari tas atau saku pakaian.


5.1.3. Kesimpulan Terhadap MetodePenelitian

1. Bahwa perangkat notifikasi untuk smartphone belum ada yang menggunakan dilingkungan pengguna, sehinggapeneliti membuat penelitian ini.

2. Perangkatnotifikasi untuk smrtphone berbasis arduino pro micro dapat menampilkanpemberitahuan pesan masuk dan panggilan masuk yang baru dari smartphone yangsudah terhubung ke perangkat notifikasi melalui bluetooth. Sehingga dapatmempermudah pengguna dalam beraktifitas.

5.2. Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, adabeberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan prototipeperangkat notifikasi smartphone berbasis Arduino pro micro yaitu :

1. Perangkat notifikasi dapat memilikibattery yang memiliki daya tahan yang lebih lama dan ukurannya lebih kecil

2. Perangkat notifikasi ini dapatmenampilkan isi dari pesan singkat atau siapa yang melakukan panggilan kesmartphone pengguna

3. Perangkat ini dapat terhubung secaraotomatis ke smartphone

4. Aplikasi yang terdapat pada smartphonedapat berjalan di belakang layar.

5. Perangkat notifikasi memiliki komponenRTC agar dapat menampilkan waktu atau tanggal.


5.3. Kesan

                       Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisanskripsi ini, diantaranya :

1. Mendapatkan banyak wawasan dan ilmupengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.

2. Menambah ilmu sosial terhadapmasyarakat, dan instansi terkait.

3. Belajar bagaimana menanggapipermasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.



DAFTAR PUSTAKA


Budiharto.“MembangunJaringanKomputer& Internet”. Jakarta:mediakita Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. “Jago Elektronika Rangkaian Otomatis”. Jakarta:Grasindo Malik.,danUnggul Juwana, Mohammad.”MembangunJaringankomputer& server Internet”. Yogyakarta: Bukuseru Safaat,Nazarudin. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android, Jakarta:Informatika. Sasankar, A.B, Vinay Chavan. 2011. “Survey of Software Life Cycle Models by Various Documented Standards”. InternatIonal Journal of Computer SCIenCe & Technology IJCST Vol. 2, ISSue4, oCT. - DeC. 2011 Siddiq,Asep Jafar 2012. “Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”,Makalah,halaman:4. Simarmata, Janner.2010. "RekayasaPeerangkatLunak”. Yogyakarta: Andi Offset Sucipto. 2011. Konsep dan Teknik pengembangan Sistem berbasis Teknologi Informasi. Banten : Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Sulindawati dan Muhammad Fathoni.2010. “Pengantar Analisa Sistem Jurnal SAINTIKOM Vol.9,No.2 Agustus 2010:2-19. Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Wahana. 2012. Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet Dan Handphone. Pt. Elex Media Komputindo Wahana, Komputer. 2010. “Cara Mudah Membangun Jaringan Komputer & Internet”. Jakarta: Mediakita

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Handri samanta