SI1022465236

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN SISTEM INFORMASI

STOCK BAHAN BAKU TEKSTIL

PADA PT. JABATEX TANGERANG BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1022465236 MUHAMAD NURHASAN


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENERAPAN SISTEM INFORMASI

STOCK BAHAN BAKU TEKSTIL

PADA PT. JABATEX TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1022465236
Nama
: Muhamad nurhasan
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK Raharja,
       
Jurusan Teknik Informatika,
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENERAPAN SISTEM INFORMASI

STOCK BAHAN BAKU TEKSTIL

PADA PT. JABATEX TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1022465236
Nama
: Muhamad Nurhasan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TahunAkademik 2014/2015

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID : 08206
   
NID : 10020



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENERAPAN SISTEM INFORMASI

STOCK BAHAN BAKU TEKSTIL

PADA PT. JABATEX TANGERANG BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 1022465236
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2015

Ketua Penguji
 


Penguji I
 


Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 


(_______________)
 


(_______________)
NID :
 
NID :


 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1022465236
Nama
: Muhamad Nurhasan
Jenjang Studi
: Strata satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering
 

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
(Muhamad Nurhasan)
NIM : 1022465236

 


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRACT

PT. Jabatex is a company that produces various kinds of textile materials at Jl. Siliwangi Km 3 Tangerang Village gembor SPSS Uwung, Tangerang, Banten. Who are committed to the needs of customers want to give the maximum, keep doing improvements, especially in the quality of production for the convenience of consumers who use the products. Because of the competition in every field has been increasingly tight, causing the need for a complete information system in order to encourage people to do an activity to be carried out quickly and precisely, and are required to be able to make a decision to use the right way anyway, so as to obtain a benefit to the progress of information systems and can survive in a globalized world. Accurate inventory data collection material is the main thing and become a goal that must be achieved in order to provide satisfaction and ease in obtaining the information needed by the employee and the supervisor. Although the system is running on the current warehouse division has been done in a computerized, using Ms. Office 2007, but the system is still some are using the manual method for inputting data and still a lot of errors in the process. So it is necessary to develop in order to create a system that is faster, precise and accurate to use a web-based application. The methodology used is SDLC (System Development Life Cycle) with the approach of object-oriented analysis and development ranging from analyzing the system that runs through UML, do elicitation, and describes the proposed system by UML. The final results were achieved from the writing of this thesis, namely the establishment of a procedure using the program system with UML (Unified Modeling Language) which describes the analysis of the running system and analysis of the proposed system. In addition, the design also produced a new application that makes it easy to control the supply of material and produce accurate reports that the company needs in order to improve the performance of the company.

Keywords : Information Systems , Stock , Control , Materials.

ABSTRAKSI

PT. Jabatex merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam bahan tekstil yang beralamatkan di Jl. Siliwangi Km 3 Tangerang Kelurahan Gembor Kecamatan Jati Uwung, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Yang berkomitmen ingin memberikan kebutuhan terhadap pelanggan secara maksimal, terus melakukan peningkatan-peningkatan terutama dalam kualitas produksi demi kenyamanan konsumen yang menggunakan produk yang dihasilkan. Karena persaingan di segala bidang telah semakin ketat, menyebabkan kebutuhan akan adanya sistem informasi yang lengkap guna mendorong manusia untuk melakukan suatu kegiatan agar dapat dijalankan dengan cepat dan tepat, serta dituntut untuk dapat membuat suatu keputusan dengan menggunakan cara yang tepat pula, sehingga dapat memperoleh suatu manfaat terhadap kemajuan sistem informasi serta dapat tetap bertahan di dalam dunia global. Pendataan persediaan material yang akurat adalah hal yang utama dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh karyawan dan atasannya. Walaupun sistem yang berjalan pada divisi warehouse saat ini telah dilakukan secara komputerisasi, yaitu dengan menggunakan Ms. Office 2007, namun dalam sistem tersebut masih ada pula yang menggunakan cara manual untuk penginputan data dan masih banyak terjadi kesalahan dalam proses tersebut. Sehingga perlu dilakukan pengembangan guna menciptakan suatu sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Hasil akhir yang dicapai dari penulisan Skripsi ini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunakan program UML (Unified Modeling Language) yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan analisa sistem yang diusulkan. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru yang mempermudah mengontrol persediaan material dan menghasilkan laporan akurat yang dibutuhkan perusahaan guna untuk meningkatkan kinerja perusahaan.


Kata Kunci : Sistem Informasi, Stock, Control, Material.

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akhir-akhir ini persaingan ekonomi suatu usaha semakin pesat, sehingga perlunya pemikiran yang semakin kritis atas pemanfaatan sumber dana dan sumber daya yang ada. Pada dasarnya perusahaan yang didirikan memiliki tujuan, dan tujuan utama perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga usahanya agar tetap dapat bertahan dan berkembang maka diperlukan upaya untuk penyempurnaan, meliputi peningkatan, produktifitas, cepat waktu serta mudah dipahami untuk penyampaian tujuan perusahaan dalam segala bentuk persaingan.

Pada sebuah perusahaan atau instansi besar maupun kecil selalu ada pengelolaan bahan baku terutama pengelolaan bahan baku material untuk proses produksi, dengan sistem pengelolaan bahan baku yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem pengelolaan bahan baku yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan.

PT. Jabatex salah satu perusahaan yang memproduksi berbagai macam barang tekstil di Indonesia. Akan tetapi sistem pengelolaan bahan baku material yang terdapat di PT. Jabatex ini masih memerlukan banyak data yang harus dibuka, banyaknya dokumen yang diperlukan serta belum adanya sistem yang menunjang kebutuhan perusahaan, sehingga memungkinkan terjadinya banyak kesalahan yaitu selisih antara stock bahan baku yang ada dengan pemakaian bahan baku, serta akan memakan waktu yang lama dalam perhitungan dan penyajian informasi stock bahan baku kepada pimpinan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis memilih judul ”PENERAPAN SISTEM INFORMASI STOCK BAHAN BAKU TEKSTIL BERBASIS WEB PADA PT. JABATEX TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:

  1. Apakah sistem informasi stock bahan baku yang berjalan saat ini di PT. Jabatex sudah dapat menghasilkan laporan yang cepat dalam pengambilan keputusan?
  2. Apakah sistem informasi stock bahan baku yang berjalan di PT. Jabatex sudah memenuhi kebutuhan user?
  3. Apakah rancangan sistem informasi stock bahan baku pada PT. Jabatex dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?

Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup yang akan dibahas mulai dari proses penginputan data material, kedatangan material, pengeluaran material sampai menghasilkan laporan stock bahan baik.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat, tentunya harus ada tujuan-tujuan yang jelas, yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa kendala-kendala apa saja yang ada pada sistem persedian bahan baku yang sedang berjalan tersebut.
  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu sebagai bahan acuan dan referensi bagi mahasiswa dimasa sekarang dan yang akan datang.
  3. Tujuan individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem persediaan bahan baku pada PT. Jabatex serta sebagai syarat untuk melanjutkan tahap selanjutnya yaitu Sidang Skripsi.

Manfaat Penelitian

  1. Mengembangkan kemampuan penulis dalam menganalisa suatu sistem yang berjalan di suatu perusahaan.
  2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah ke dunia nyata atau kerja secara langsung.
  3. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis baik itu dari segi teori maupun praktek secara langsung sehingga mampu menyesuaikan diri apabila ditempatkan di dunia kerja.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang di perlukan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
  2. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada PT. Jabatex khususnya di divisi PPIC and Warehouse serta divisi lain yang terkait sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  3. Metode Wawancara (Interview)
  4. Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan bagian PPIC and Warehouse tentang bagaimana prosedur stock bahan baku yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan pada proses pencatatan keluar dan masuknya bahan, penulis juga melakukan tinjauan langsung kepada warehouse tentang sistem stock bahan baku yang sedang berjalan, apa saja yang menjadi kekurangan pada sistem tersebut, dan bagaimana langkah kedepannya untuk memperbaiki sistem tersebut, sehingga hasil dari penelitian ini dapat membantu kelancaran proses stock bahan baku pada PT. Jabatex.

  5. Metode Pustaka (Library Research)
  6. Pada metode ini penulis membaca beberapa referensi yang ada dan bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan pembahasan ini sebagai pertimbangan dalam membuat penelitian. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sistem penulisan dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti. Metode Pustaka ini dilakukan pada perpustakaan tempat penulis kuliah dan pepustakaan umum.

Sumber Data

Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi :

  1. Sumber data primer, diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah stakeholder dan staf dari divisi PPIC and warehouse perusahaan.
  2. Sumber data sekunder, diperoleh dari buku-buku literature, dan sebagainya, yang didalamnya memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek melalui tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)
  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  3. Analisis (Analysis)
  4. Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigma yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  5. Disain (Design)
  6. Tahap Disain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigma Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding dengan PHP. Proses ini berfokus pada struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  7. Implementasi (Implementasion)
  8. Tahap implementasi adalah tahap dimana disain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  9. Pemeliharaan (Maintenance)
  10. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah pemeliharaan terhadap sistem yang baru, jika diperlukan pemeliharaan terhadap software (software maintenance) makan akan dilakukan oleh penulis, namun untuk maintenance hardware dan jaringan dilakukan oleh perusahaan atau stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi–materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokan menjadi beberapa sub–sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori yang berisikan pengertian dan definisi yang berhubungan dengan penelitian skripsi serta teori-teori pendukung lainnya pada penelitian ini.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum PT. Jabatex, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan yang digambarkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML), Elisitasi tahap 1, 2, 3 dan draf final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisikan tentang rancangan program yang di usulkan serta penggambaran sistem yang juga di usulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML).

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem tersebut.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan definisi sistem, yaitu:

  1. Menurut Sutarman (2009:5), “sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
  2. Menurut Jimmy L.Goal (2008:9), “sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut”.
  3. “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (Jurnal CCIT, 2013:226-227)

Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu berdasarkan pendekatan pada prosedurnya dan yang berdasarkan pendekatan komponennya.

  1. Pendekatan sistem pada prosedurnya
  2. Suatu sistem adalah suatu jaringan dan prosedur yang saling berkaitan, dan bekerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah tertentu.

  3. Pendekatan Sistem Pada Komponennya
  4. Suatu sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi dengan teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau sub sistem-sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan definisi karakteristik sistem, yaitu:

  1. Menurut (Jogianto H.M. : 2005). “Suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
    1. Komponen Sistem (Components system)
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

    3. Batasan Sistem (Boundary system)
    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

    5. Lingkaran Luar Sistem (Environments system)
    6. Bantuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem (Interface system)
    8. Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lainnya.

    9. Masukan Sistem (Input system)
    10. Merupakan sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

    11. Keluaran Sistem (Output system)
    12. Merupakan sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

    13. Pengolahan sistem (Processing system)
    14. Pengolahan sistem merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya. Dalam sistem informasi manjemen,pengolahan adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil pengolahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.

    15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goal)
    16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relative pendek, sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.

    17. Kendali (Control)
    18. Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing. Bagian kendali mempunyai peranan penting untuk menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

    19. Umpan balik (Feed Back)
    20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya proses dalam sistem dan mengembalikannya kedalam kondisi normal”.

  2. Menurut (Edhy Sutanta : 2003). “Suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
    1. Komponen sistem (component system)
    2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut subsistem., dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat didalam sistem.

    3. Batas Sistem (Boundary)
    4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem lain. Tanpa adanya batas sistem maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan (scope) tinjauan terhadap sistem.

    5. Lingkungan luar sistem (environment system)
    6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatau yang berada diluar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

    7. Penghubung antar muka (interface) antar komponen
    8. Penghubung antar muka merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yangmemungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakan.

    9. Masukan (input)
    10. Masukan merupakan kompoen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.

    11. Pengolahan (processing)
    12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.

    13. Keluaran (output)
    14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

    15. Sasaran (objective) dan Tujuan (goal)
    16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relative pendek, sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan”.

    Berdasarakan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik .kesimpulan bahwa suatu “sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu diantaranya :

    1. Komponen (component)
    2. Sebuah sistem akan terdiri dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan.

    3. Batasan sistem (boundary)
    4. Batasan kemampuan komputer atau tenaga manusia yang mengoperasikannya baik itu berupa peralatan personal dan biaya yang dibutuhkan serta dikeluarkan.

    5. Lingkungan luar sistem (environment system)
    6. Adalah suatu kondisi dapat mempengaruhi kerja sebuah sistem. Kondisi ini dapat berupa kondisi yang baik atau menguntungkan dan merugikan.

    7. Penghubung (interface)
    8. Adalah suatu penghubung sehingga masing-masing komponen dapat saling berinteraksi.

    9. Masukan (input)
    10. Elemen pada sistem komputer yang bertugas untuk menerima data masukan melalui keyboard.

    11. Keluaran (output)
    12. Elemen dari sistem komputer yang bertugas menghasilkan keluaran dalam bentuk laporan, grafik, dan lain-lain.

    13. Pengolah (process)
    14. Merupakan bagian dari sistem yang bertugas memproses semua data masukan menjadi data keluaran sesuai yang diinginkan dapat berupa peringkasan.

    15. Tujuan (goal)
    16. Digunakannya komputer bertujuan untuk membantu mengurangi pekerjaan yang dilakukan oleh manusia sepenuhnya dalam melakukan pengolahan data untuk mencapai tujua yang semaksimal mungkin”.

    Perancangan Sistem

    Menurut Jhon dan Gery Grudnitski (2007:57), ”Perancangan sistem adalah berupa penggambaran perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

    “Pada metode analisa sistem dan perancangan sistem yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

    1. Perancangan sistem
    2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

    3. Analisa sistem
    4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.”(Jurnal CCIT,2011:203)

    Secara garis besar tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

    Definisi Analisa Sistem

    Ada beberapa pendapat yang dapat menjelaskan tentang definisi analisa sistem, yaitu:

    1. Menurut Jimmy L.Goal (2008:73), “Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.
    2. Menurut Kristanto (2003), “Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki system.
    3. Menurut Nugroho Widjajanto (2005:5), ”Analisa sistem adalah proses pengkajian informasi yang ada (existing system) dan lingkungan dengan tujuan untuk menentukan berbagai perbaikan yang diperlukan”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “analisis sistem adalah tahap yang dilakukan dengan meneliti sistem yag sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dan memudahkan menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.

    Tahap Analisa Sistem

    “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.”(Jurnal CCIT,2011:322).

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Kualitas Informasi

    <p style="line-height: 2">

    Fungsi Informasi

    <p style="line-height: 2">

    Definisi Sistem Informasi

    === Unified Modelling Language (UML) ======= Definisi Unified Modelling Language ====
    <p style="line-height: 2">Ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang definisi (Unified Modeling Language) UML, yaitu:</p>
    1. Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
    2. Menurut Nugroho (2009:4), “UML (Unified Modeling Language) adalah Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Enggineering)</li> dan beberapa metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP)”.</li>
    3. “<i>(Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.”(Jurnal CCIT,2008:70)
    4. <p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language</li> (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis <i>Object Oriented Programming (OOP).</p>
      ==== Langkah-langkah Penggunaan Unified Modelling Language (UML) ====
      <p style="line-height: 2">Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:</p>
      1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
      2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
      3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
      4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
      5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
      6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
      7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
      8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
      9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
      10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
      11. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
      12. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
        1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
        2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
      ==== Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modelling Language (UML) ====
      <p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:10), “Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.</p>
      ==== Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML) ====
      <p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:117)., “Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :</p>
      1. Sesuatu (Things)<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Ada 4 (empat) macam things dalam UML, yaitu:
        1. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
        2. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML),biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
        3. Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
        4. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
      2. Relasi (Relationship)
      3. <p style="line-height: 2">Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:</p>
        1. Ketergantungan merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri(independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri(dependent).
        2. Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
        3. Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
        4. Realisasi merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

      Jenis-jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

      <p style="line-height: 2">

      Teori Khusus

      Persediaan dan Jenis Persediaan

      Definisi Persediaan

      <p style="line-height: 2">

      Jenis Persediaan

      <p style="line-height: 2">

      Pengertian Bahan Baku

      <p style="line-height: 2">

      WEB

      Definisi WEB

      <p style="line-height: 2">

      XAMPP

      Definisi XAMPP

      <p style="line-height: 2">

      Fungsi XAMPP

      <p style="line-height: 2">

      MySQL

      Definisi MySQL

      <p style="line-height: 2">

      JQUERY

      Definisi JQUERY

      <p style="line-height: 2">

      Database

      Definisi Database

      <p style="line-height: 2">

      Istilah-istilah Database

      <p style="line-height: 2">

      Kriteria Database

      <p style="line-height: 2">

      Rancangan Database

      <p style="line-height: 2">

      Database Terdistribusi

      <p style="line-height: 2">

      PHP

      Definisi PHP

      <p style="line-height: 2">

      Dreamweaver

      Definisi Dreamweaver

      <p style="line-height: 2">

      Konsep Dasar Requirement Elicitation

      Definisi Requirement

      <p style="line-height: 2">

      Definisi Elisitasi

      <p style="line-height: 2">

      Requirement Elicitation

      <p style="line-height: 2">

      Requirement Elicitation Planning

      <p style="line-height: 2">

      Requirement Elicitation Problems

      <p style="line-height: 2">

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi Literature Review

      <p style="line-height: 2">

      Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

      <p style="line-height: 2"> === Literature Review ===

Contributors

Muhamadnurhasan