SI1022465178: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Sistem)
Baris 435: Baris 435:
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2"><b>LANDASAN TEORI</b></p></div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2"><b>LANDASAN TEORI</b></p></div>
  
=='''Teori Umum'''==
+
==Teori Umum==
==='''Konsep Dasar Sistem'''===
+
  
===Definisi Sistem===
+
===Konsep Dasar Sistem===
 +
 
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Definisi Sistem</b><br>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem diantaranya :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem diantaranya :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agus Mulyanto(2009:1) <ref name="Mulyanto, Agus. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009">.Mulyanto, Agus. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.</ref>“Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem”. “Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur.”</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
+
<p style="line-height: 2">Menurut Agus Mulyanto (2009:1)<ref name="Mulyanto, Agus. "Sistem Informasi Konsep & Aplikasi", Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2009"> Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.</ref>, "Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem". (2009:2)"Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur".</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Tata Sutabri (2012:10).<ref name="Sutabri, Tata. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset. 2012">.Sutabri, Tata. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset. 2012.</ref>Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Jogiyanto H.M (2009 : 2)<ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: AndiOffset. 2009">.Mustakini, Jogiyanto Hartono. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: AndiOffset. 2009.</ref>Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan semua kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.</p></div>
+
 
+
===Karakteristik Sistem===
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mustakini (2009, hal. 54)<ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan, Yogyakarta: Andi, 2009">.Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi, 2009.</ref> bahwa suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik. Beberapa karakteristik sistem adalah sebagai berikut :
+
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (''components'') atau subsistem-subsistem.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk  sub-sistem.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Suatu  sistem  mempunyai  batas  sistem  (''boundary'').</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Suatu  sistem  mempunyai  lingkungan  luar (''environment'').</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Suatu sistem mempunyai penghubung (''interface'').</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Suatu sistem mempunyai tujuan (''goal'').</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (''goals'')atau sasaran sistem (''objective''). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.</p></div>
+
 
+
===Klasifikasi Sistem===
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mustakini (2009, hal. 53)<ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan, Yogyakarta: Andi, 2009">.Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi, 2009.</ref>, Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut: </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Sistem abstrak (''abstact system'') dan sistem fisik (''phisical system'').
+
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide  yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Sistem Alami (''natural system'') dan Sistem Buatan Manusia (''human made system'').
+
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Sistem pasti (''deterministic system'') dan sistem tidak tentu (''probobalistic system'').</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Sistem Tertutup (''closed system'') dan Sistem Terbuka (''open system'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.</p></div>
+
 
+
 
+
==='''Konsep Dasar Pakar'''===
+
 
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''Definisi Pakar'''</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seorang pakar atau ahli (human expert) adalah individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang baik dari suatu masalah tertentu. (Tolle, 2008)<ref name="Tolle, Herman. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan, Yogyakarta: Andi, 2009">.Tolle, Herman. Pengantar Sistem Pakar. (2008).</ref></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seoran pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''Kemampuan Kepakaran'''</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kepakaran atau keahlian merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman.</p></div></ol>
+
 
+
==='''Sistem Pakar'''===
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2010, hal. 11)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref> sistem pakar (''Expert System'') merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Contoh lain, montir adalah seorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam menyelesaikan kerusakan mesin motor atau mobil, psikolog  adalah  orang yang ahli dalam memahami  kepribadian  seseorang,  dan  lain-lain. (kusrini, 2009) <ref name="Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan, Yogyakarta: Andi, 2009">.Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan . Yogyakarta: Andi, 2009.</ref></p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar biasa disebut dengan ''knowledge-based system''. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (''knowledge'') dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya. </p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="539" height="250" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-56dMkcmr5Sk/U7YWHVS9DbI/AAAAAAAAACM/KASltzY1GJk/w539-h238-no/Tabel+2.1.PNG"/></div>
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Turban (2010)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref>, keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu komputer. Pengetahuan ini kemudian disimpan dalam komputer. Pada saat user menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat penalaran sampai pada sebuah kesimpulan. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.</p></div>
+
 
+
 
+
==== Sejarah Sistem Pakar ====
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh ''Artificial Intelligence Corporation''. Periode penelitian ''Artificial Intelligence'' ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah ''General Purpose Problem-Solver'' (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari ''Logic Theorist'' merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah ''predecessor'' menuju ''Expert System'' (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi ''state'' tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (''general-purpose'') ke program yang spesialis (''special-purpose'') dengan dikembangkannya DENDRAL oleh  E.Feigenbaum dari Universitas  Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (''Expert System'') yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang  banyak  tentang  yang  dipermasalahkan.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Awal tahun 1980-an, teknologi ES (''Expert System'') yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON,  XSEL (dikembangkan dari R-1 pada ''Digital Equipment Corp''.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh ''General Electric''). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di ''Stanford University''. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN  merupakan  program  interaktif  yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan  penjelasan  atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia  mampu  menunjukan  kemampuan  seperti  seorang  spesialis.  Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya. (Kusrini, 2010)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref>.</p></div>
+
 
+
 
+
 
+
==== Tujuan Sistem Pakar ====
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan kemudian  memindahkan  dari komputer kepada ''user'' yang tidak  ahli (bukan pakar). Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan kepakaran, yaitu:</p></div>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Akuisi pengetahuan (''knowledge acquisition'') adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Representasi pengetahuan (''knowledge representation'') adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh ke dalam komputer.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Inferensi pengetahuan (''knowledge inferencing'') adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan dalam komputer.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pemindahan pengetahuan (''knowledge transfering'') adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke user yang tidak ahli.</li>
+
</ol>
+
 
+
 
+
==== Ciri-ciri Sistem Pakar ====
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kusrini (2010, hal.14)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref>ciri-ciri sistem pakar, yaitu :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Terbatas pada bidang yang spesifik.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang mudah dipahami.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Berdasarkan pada ''rule'' atau kaidah tertentu.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Output''nya bersifat nasihat atau anjuran.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Output'' tergantung dari dialog dengan ''user''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Knowledge base'' dan ''inference engine'' terpisah.</li></ol>
+
 
+
 
+
 
+
==== Keuntungan pemakaian Sistem Pakar ====
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kusrini (2010, hal.15)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref> beberapa keuntungan pemakaian dari sistem pakar, yaitu : </p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti seorang pakar.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meningkatkan ''output'' dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.</li></ol>
+
 
+
==== Struktur Dasar Sistem Pakar ====
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Struktur dasar sistem pakar terdiri dari ''knowledge base'', ''working memory'', dan ''inference engine''. Berikut merupakan gambar perbandingan antara ''human expert'' (Gambar 2.1) dan expert system (Gambar 2.2). Terlihat bahwa sistem pakar mengadopsi cara berpikir ''human expert'' sehingga menghasilkan sebuah keputusan atau solusi.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="466" height="227" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/penWBovXYuCLER8_foT5pKZxdhISpFm8GkZUYaqivg=w466-h227"/></div>
+
 
+
 
+
<div align="center"><img width="549" height="259" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/PyWunYWNMGnCEwjNpXXB7Iqc4p529YEWAHu_Y6YP4Q=w549-h259"/></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">-    ''Knowledge Base'' </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Knowledge base'' merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. ''Knowledge base'' terdiri dari dua elemen dasar, yaitu:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Heuristik khusus atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">-    ''Working Memory''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Working memory'' merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">-    ''Inference Engine''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Inference engine'' merupakan ''processor'' pada sistem pakar yang mencocokan  fakta-fakta yang ada pada ''working memory'' dengan ''domain'' pengetahuan yang terdapat pada ''knowledge base'', untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.</p></div>
+
 
+
==== Komponen Sistem Pakar ====
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen-komponen yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem pakar, yaitu :</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Antarmuka Pengguna (''User Interface'')</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada komponen ini terjadi interaksi antara program dan pengguna. Sistem menerima ''input'' berupa informasi dan instruksi dari pengguna dan sistem memberikan ''output'' berupa informasi kepada pengguna.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Basis Pengetahuan (''Knowledge Base'')</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Knowledge base'' (basis pengetahuan) merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Pengetahuan merupakan kemampuan membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap objek. Basis pengetahuan yang merupakan inti program sistem pakar adalah representasi pengetahuan dari seorang pakar.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Akuisisi Pengetahuan (''Knowledge Acqusitition'')</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Akuisisi pengetahuan merupakan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Mesin Inferensi</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mesin inferensi bertindak sebagai penarik kesimpulan dan pengontrol mekanisme dari sistem pakar.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Memori Kerja (''Working Memory'')</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Working memory'' merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi ataupun dalam proses konsultasi. Mesin inferensi (''inference engine'') merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada ''working memory'' dengan domain pengetahuan yang terdapat pada ''knowledge base'' untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f. Subsistem Penjelasan  (''Explanation Subsystem'')</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen ini merupakan komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g. Perbaikan Pengetahuan</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerja serta kemampuannya untuk belajar dari kinerjanya.</p></div>
+
 
+
 
+
=== Representasi Pengetahuan ===
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk sederhana atau kompleks, tergantung dari permasalahannya (Kusrini, 2010).<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref> Ada beberapa model representasi yang penting, yaitu logika (''logic''), jaringan semantik (''semantic nets''),  bingkai  (''frame''),  dan  kaidah  produksi  (''production rule'').</p></div>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Logika </li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Bentuk logika komputasional ada dua macam, yaitu:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Logika Proposional</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Logika proposional merupakan suatu pernyataan yang menyatakan benar (''TRUE'') atau salah (''FALSE'') yang dihubungkan dengan menggunakan operator logika seperti konjungsi (''AND''), disjungsi (''OR''), `negasi (''NOT''), implikasi/kondisional (''IF…THEN''), equivalensi atau bikondisional (''IF AND ONLY IF'').</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Logika Predikat</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Logika predikat merupakan suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama, disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk mempresentasikan  pengetahuan  dengan  sangat  cermat  dan  rinci.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jaringan Semantik </li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jaringan semantik merupakan representasi yang menggambarkan grafis dari  pengetahuan  yang  memperlihatkan hubungan hierarkis dari  objek-objek  yang terdiri  atas  simpul(''node'')dan penghubung (''link'').</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bingkai (''Frame'')</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bingkai berupa ruang(''slots'')yang berisi atribut untuk mendeskripsikan  pengetahuan  berupa  kejadian, lokasi, situasi, ataupun elemen-elemen lain.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kaidah atau Aturan Produksi</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kaidah produksi menyediakan cara formal untuk mempresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi dalam bentuk jika-maka (IF-THEN) yang  menghubungkan  anteseden  dengan konsekuensi. </p></div></ol>
+
 
+
 
+
 
+
=== Metode Inferensi ===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Macam-macam metode inferensi, yaitu:</p></div>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Forward Chaining'' (Pelacakan ke Depan).
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Helmi kurniawan dkk, dalam jurnal CCIT menyatakan bahwa ''forward chaining'' adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau ''statement'' dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam ''anticendent'' atau kaidah ''if''. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah ''if'' maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Forward chaining'' adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang  dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir) (kusrini, 2009)<ref name="Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009">.Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009.</ref>.  ''Forward  chaining'' merupakan  grup  dari multipel inferensi yang  melakukan  pencarian  dari  suatu  masalah  kepada solusinya.  Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai ''TRUE''), maka proses akan meng-''assert''  konklusi.  Pelacakan  ke  depan mencari fakta yang sesuai dari bagian ''IF''dari aturan IF-THEN. </p></div>
+
 
+
 
+
<div align="center"><img width="559" height="231" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/DuaCRrbAddHPs-FlZ4pbscgc1dduJ0_mKeGGHySj5A=w559-h231"/></div>
+
 
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Backward Chaining'' (Pelacakan ke Belakang)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu bentuk ''problem'' yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah. (kurniawan & rahmad, 2012)<ref name="Kurniawan, Helmi And Iwan Fitrianto Rahmad. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Ccit Vol.5 No.2, 2012">.Kurniawan, Helmi And Iwan Fitrianto Rahmad. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Ccit Vol.5 No.2, 2012.</ref></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Backward chaining'' adalah suatu strategi pengambilan keputusan dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan pengguna. (kusrini, 2009)<ref name="Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009">.Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009.</ref></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk membuat kesimpulannya. </p></div></ol>
+
 
+
 
+
<div align="center"><img width="535" height="252" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/yGoLLks872PzirxiMZILmYJndvhEbJ3finrAe0yCJw=w535-h252"/></div>
+
 
+
 
+
 
+
=='''Teori Khusus'''==
+
 
+
=== Definisi Jaringan Komputer ===
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut (MADCOMS, 2010)<ref name="Madcoms. Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula, Yogyakarta: Andi, 2010">.Madcoms. Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref> Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, ''printer'' dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel atau ''wireless'' sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat bertukar dokumen dan data (''File Sharing''), mencetak pada ''printer'' yang sama dan bersama sama menggunakan ''hardware'' atau ''software'' yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, ''printer'' atau periperal yang terhubung dengan jaringan disebut ''node''. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan ''node''. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain dan saling berbagi periperal misalnya ''CD-ROM'', ''printer'' atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut dapat berhubungan dengan menggunakan media kabel, ''wireless'', saluran telepon, gelombang radio, satelit atau sinar ''infrared''.</p></div>
+
 
+
 
+
=== ''Local Area Network'' (LAN) ===
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Local Area Network'' merupakan jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor  pada  sebuah  gedung  atau  tiap-tiap ruangan pada  sebuah  sekolah.</p></div>
+
 
+
 
+
<div align="center"><img width="564" height="217" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/siFkOS7zvk4x6IIrINXaG9NkPrseMEk7LypO_dqZYA=w564-h217"/></div>
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kelebihan dari LAN : </p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Keamanan lebih terjamin karena penggunaan IP lokal jaringan hanya sampai sebatas ''switch'' dan selanjutnya ''router'' akan menghubungkan dengan IP publik.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pemakaian sumber daya secara bersama-sama.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memungkinkan hubungan antar sistem dari beragam merk.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memungkinkan adanya ''transfer file'' antar bagian dengan melalui suatu ''Server'' pengatur lalu lintas informasi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengurangi pemakaian kabel jika dibandingkan dengan sistem ''connect one by one''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memungkinkan komunikasi melalui ''e-mail''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perlindungan investasi dan rahasia data karena adanya ''Server'' pengatur dan ''password''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Copy'' data antar PC menjadi lebih cepat.</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kekurangan LAN :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Speed'' modem lambat. Semakin banyak PC semakin lambat koneksi internetnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Ada kemungkinan password dapat ditembus.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perlu pengendali pemakaian ''software''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Software'' harus dirancang untuk ''multi user''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Semua layer model OSI harus dilaksanakan (''protokol''/aturan yang digunakan).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jika salah satu PC terkena ''virus'', maka PC yang lain ikut tertular.</li></ol>
+
 
+
 
+
=== Pohon Keputusan (''Decision Tree'') ===
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Han et al.<ref name="Han, J., Kamber, M., & Pei, J. Data Mining: Concepts And Techniques, Waltham: Morgan Kaufmann, 2012">.Han, J., Kamber, M., & Pei, J. Data Mining: Concepts And Techniques. Waltham: Morgan Kaufmann, 2012.</ref> (2012, p330), pohon keputusan (''decision tree'') merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (''tree'') yang setiap ''internal node'' (''non-leaf node'') merepresentasikan atribut, cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun (''leaf node'' atau ''terminal node'') merepresentasikan kelas. ''Node'' yang paling atas dari ''decision tree'' disebut sebagai ''root''.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut McLeod (2009, hal. 347)<ref name="Mcleod, Raymond And George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen Ed.10, Jakarta Selatan: Salemba Empat , 2009">.Mcleod, Raymond And George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen Ed.10. Jakarta Selatan: Salemba Empat , 2009.</ref> pohon keputusan (''decision tree'') yaitu struktur seperti jaringan yang memungkinkan penggunanya melangkah dari akar hingga ke jaringan dahan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan suatu masalah. Perjalanan ini mengarahkan pengguna hingga tiba ke solusi yang diinginkan di ujung dahan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Decision tree'' merupakan metode klasifikasi yang sering digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari model yang dibangun mudah untuk dipahami. Pada ''decision tree'' terdapat 3 jenis ''node'' (Cahyono, 2010)<ref name="Cahyono, A. B. Analisis Pemanfaatan Small Disjunct Pada Decision Tree Dengan Algoritma Genetika, Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi , 2010">.Cahyono, A. B. Analisis Pemanfaatan Small Disjunct Pada Decision Tree Dengan Algoritma Genetika. Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi , 2010.</ref>, yaitu : </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. ''Root Node''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Root node'' merupakan ''node'' paling atas, pada ''node'' ini tidak ada input dan bisa tidak mempunyai ''output'' atau mempunyai ''output'' lebih dari satu.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. ''Internal Node''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Internal node'' merupakan ''node'' percabangan, pada ''node'' ini hanya terdapat satu ''input'' dan mempunyai ''output'' minimal dua. </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Leaf Node'' atau ''Terminal Node''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Leaf node'' atau ''terminal node'' merupakan ''node'' akhir, pada ''node'' ini hanya terdapat satu ''input'' dan tidak mempunyai ''output''.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh dari pohon keputusan dapat dilihat di gambar 2.6 berikut ini, </p></div>
+
  
<div align="center"><img width="546" height="298" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/6dPUSGONDxrrjosqu4lM0YPGfr7rVM5VbMORavB2Fg=w546-h298"/>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
</div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Tata Sutabri (2012:10)<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset."> Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.</ref> Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Jogiyanto H.M (2009:2)<ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset."> Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset.</ref> Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan semua kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa "Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".</p></div>
  
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Karakteristik Sistem</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Tata Sutabri (2012:20)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.</ref>, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:</p></div>
  
=== ''Flowchart'' ===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Sistem (''Components System'')<br>
 +
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.</li>
  
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Batas Sistem (''Boundary System'')<br>
 +
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.</li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir (''Flowchart'') merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem. (Krismiaji, 2010) <ref name="Krismiaji. Sistem Informasi Akutansi, Yogyakarta: Upp Amp Ykpn, 2010">.Krismiaji. Sistem Informasi Akutansi. Yogyakarta: Upp Amp Ykpn, 2010.</ref></p>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Lingkungan Luar Sistem (''Environment System'')<br>Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.</li>
<p style="line-height: 2">Terdapat beberapa jenis bagan alir yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut: </p></div>
+
  
<ol>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Penghubung Sistem (''Interface System'')<br>Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.</li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir Sistem (''System Flowchart'')</li>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Masukan Sistem (''Input System'')<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir sistem (''system flowchart'') merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan dalam sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang telah ditentukan. </p></div>
+
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (''maintenance input'') dan sinyal (''signal input''). ''Maintenance input'' adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir Dokumen (''Document Flowchart'')</li>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Pengolahan Sistem (''Processing System'')<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir dokumen (''document flowchart'') atau disebut dengan bagan alir formulir (''form flowchart'') atau ''paperwork flowchart'' merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.</p></div>
+
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.</li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir Skematik (''Schematic Flowchart'')</li>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Keluaran Sistem (''Output System'')<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir skematik (''schematic flowchart'') merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan dalam menjelaskan simbol-simbol bagan alir kepada orang yang masih awam.</p></div>
+
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.</li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir ''Program ''(''Program Flowchart'')</li>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sasaran Sistem (''Objective'') dan Tujuan (''Goals'')<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir ''program'' (''program flowchart'') terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika ''program'' (''program logic flowchart'') dan bagan alir'' program'' komputer terinci (''detailed computer program flowchart''). Bagan alir logika ''program'' digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.</p></div>
+
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.</li></ol></div>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir Proses (''Process Flowchart'')</li>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>3. Klasifikasi Sistem</b><br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir proses (''process flowchart'') merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.</p></div></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.</ref> :</p></div>
  
=== Elisitasi ===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Abstrak (''Abstract System'') dan Sistem Fisik (''Physical System'')<br>
 +
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.</li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :</p></div>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Alamiah (''Natural System'') dan Sistem Buatan Manusia (''Human Made System'')<br>
 +
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.</li>
  
<ol>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertentu (''Deterministic System'') dan Sistem Tak Tentu (''Probabilistic System'')<br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</li>
+
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. “M” pada MDI berarti ''Mandatory'' (penting). Maksudnya, ''requirement'' tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. “D” pada MDI berarti ''Desirable''. Maksudnya, ''requirement'' tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika ''requirement'' tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. “I” pada MDI berarti ''Inessential''. Maksudnya, ''requirement'' tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.</p></div>
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua ''requirement'' dengan ''option'' I pada metode MDI. Selanjutnya, semua ''requirement'' yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:</li></ol>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertutup (''Closed System'') dan Sistem Terbuka (''Open System'')<br>
 +
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.</li></ol></div>
 +
&nbsp;
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. ''Technical'' (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan ''requirement'' dalam sistem yang diusulkan.</p></div>
+
==Teori Khusus==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. ''Operational'' (O) : bagaimana tata cara penggunaan ''requirement'' dalam sistem akan dikembangkan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Economic'' (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun ''requirement'' di dalam sistem.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa ''option'', yaitu:</p></div>
+
  
<ol>
+
====Definisi Sistem Pakar====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berprilaku cerdas seperti manusia. Ilmu komputer tersebut mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami dan sebagainya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Martin dan Oxman dalam Kusrini (2006:11)<ref name="Kusrini. 2006. Sistem Pakar: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi."> Kusrini. 2006. Sistem Pakar: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.</ref> "Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu".</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Konsep Dasar Sistem Pakar</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli atau pakar, pengalihan keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Keahlian</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau dari pengalaman. Bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Meta-knowledge(pengetahuan tentang pengetahuan).<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Ahli/Pakar</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Pengalihan Keahlian</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar kedalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Mengambil Keputusan</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Aturan (Rule)</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Kemampuan Menjelaskan</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saran atau rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan atau saran tidak direkomendasikan.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Tujuan Sistem Pakar</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudain dialihkan ke orang lain yang bukan ahli. Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan aturan-aturan jika dibutuhkan dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Proses pengalihan pengetahuan membutuhkan 4 aktivitas, yaitu :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Tambahkan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya).<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Representasikan pengetahuan (ke komputer).<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Lakukan inferensi pengetahuan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Pengalihan pengetahuan ke user.<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengetahuan yang disimpan ke dalam komputer disebut basis pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan).</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>3. Permasalahan Yang Dapat Diselesaikan Dengan Sistem Pakar</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar dapat diaplikasikan untuk memecahkan berbagai permasalahan. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar relatif lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar manusia. Hal ini sudah dibuktikan pada beberapa sistem pakar yang terkenal didunia.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini contoh berbagai masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem pakar :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Interpretasi, pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal dan beberapa analisis kecerdasan lainnya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Prediksi, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer, pemasaran dan keuangan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3.  Diagnosis, diantaranya medis, elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat lunak.<br>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''High'' (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka ''requirement'' tersebut harus dieliminasi.
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Perancangan: perancangan sirkuit dan bangunan.<br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Middle'' (M) : Mampu dikerjakan.
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Perencanaan, seperti: perencanaan keuangan, komunikasi, produk dan manajemen proyek.<br>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Low'' (L) : Mudah dikerjakan.
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">6. Monitoring : Computer-Aided Monitoring Sistem.<br>
</li></ol>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">7. Debugging : memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan.<br><div style="text-align: justify;line-height: 2;">8. Instruksi, untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja. Kontrol, terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakuan sistem.<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>4. Ciri-ciri dan Kategori Masalah Sistem Pakar</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus), disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada pengetahuan sehingga umumnya sistem pakar bersifat :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-langkah maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau mengahapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Heuristik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak sempurna) untukmendapatkan penyelesaiannya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Memiliki kemampuan beradaptasi.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>5. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suyoto (2004:183)<ref name="Suyoto. 2004. Intelegensi Buatan: Teori dan Pemrograman. Yogyakarta: Gava Media">Suyoto. 2004. Intelegensi Buatan: Teori dan Pemrograman. Gava Media : Yogyakarta.</ref> menjelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan sistem pakar. Kelebihan sistem pakar diantaranya adalah :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. Membantu orang awam untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan para pakar.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. Meningkatkan kualitas dan produktivitas.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">d. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan dan keahlian para ahli baik yang biasa maupun langka.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">e. Sebagai asisten para ahli, sehingga meringankan pekerjaan para ahli.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">f. Memiliki rebilitas.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">g. Dapat menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun kelemahan sistem pakar diantaranya adalah :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. Tidak ada jaminan bahwa sistem pakar memuat 100% kepakaran yang diperlukan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. Pengembangan sistem pakar tergantung ada tidaknya pakar dibidangnya sehingga pengembangannya dapat terkendala.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. Biaya untuk mendesain, mengimplementasikan, dan memeliharanya dapat sangat mahaltergantung seberapa lengkap dan kemampuannya.<br>
  
 +
====Konsep Dasar UML (''Unified Modeling Language'')====
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Definisi UML (''Unified Modeling Language'')</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Widodo (2011:6)<ref name="Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.">Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Informatika : Bandung.</ref> "UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2009:6)<ref name="Nugroho, Adi. 2009. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta : Andi Offset.">Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Andi Offset : Yogyakarta.</ref> ”UML (''Unified Modeling Language'') adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Henderi (2009:5)<ref name="Henderi. 2009. “''Unified Modeling Language''”. Tangerang.">Henderi. 2009.  ''Unified Modeling Language'': Tangerang.</ref> “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (''Object Oriented Programming'').</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Langkah-langkah Penggunaan UML (''Unified Modeling Language'')</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan ''Unified Modeling Language'' (UML) sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Petakan use case untuk setiap ''business process'' untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus ''use case diagram'' dan lengkapi dengan ''requirement, constraints'', dan catatan-catatan lain.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Definisikan ''requirement'' lain non fungsional, ''security'' dan sebagainya yang juga harusdisediakan oleh sistem.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Berdasarkan ''use case diagram'', mulailah membuat ''activity diagram''.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau ''collaboration'' untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">7. Buatlah rancangan ''user interface'' model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario ''use case''.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">9. Setelah ''class diagram'' dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan ''class'' menjadi komponen-komponen karena itu buatlah ''component'' diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">10. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>3. Konsep Permodelan Menggunakan UML</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (''structural classification''), perilaku dinamis (''dinamic behaviour''), serta pengolahan atau manajemen model (''model management'').</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Sesuatu (''things'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada 4 (empat) ''things'' dalam UML, yaitu:</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. ''Structural Things''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan bagian yang relatif statis dalam model ''Unified Modeling Language'' (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. ''Behavioral Things''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan bagian yang dinamis pada model ''Unified Modeling Language'' (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model ''Unified Modeling Language'' (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. ''Grouping Things''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan bagian pengorganisasi dalam ''Unified Modeling Language'' (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">d. ''Annotational Things''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan bagian yang memperjelas model ''Unified Modeling Language'' (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model ''Unified Modeling Language'' (UML).</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Relasi (''Relationship'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada 4 (empat) macam relationship dalam ''Unified Modeling Language'' (UML), yaitu :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. Ketergantungan (''Dependention'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (''independent'') akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (''dependent'').</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. Asosiasi (''Association'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatubentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. Generalisasi (''Generalization'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan hubungan dimana objek anak (''descendent'') berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (''ancestor'').Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">d. Realisasi (''Realization'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>5. Diagram-diagram ''Unified Modeling Language'' (UML)</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu:</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. ''Use Case Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Use Case Diagram'' secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain ''use case diagram'' secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (''user'') mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. ''Class Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan ''class diagram'' yang menyusun sistem dan hubungan antara ''class object'' tersebut.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. ''Sequence Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah ''use case'' atau operasi.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">d. ''State Chart Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Digunakan untuk memodelkan ''behaviour'' objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state kestate yang lain.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">e. ''Activity Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun ''use case''. ''Activity Diagram'' dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.</p></div>
  
 +
====Konsep Dasar Jaringan Wireless====
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Definisi Wireless</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Wireless merupakan jaringan tanpa kabel yang menggunakan udara sebagai media transmisinya untuk menghantarkan gelombangelektromagnetik. Perkembangan wireless sebenarnya telah dimulai sejak lama dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuan dengan penemuan radio dan kemudian dilanjutkan dengan penemuan radar. Kemudian dengan perkembangan kebutuhan informasi bagi manusia, maka penggunaan wireless semakin banyak dan tidak hanya untuk penggunaan radio dan radar saja.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Sejarah Wireless</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lainseperti ''Hewlett-Packard'' (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps.Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita ''Industrial'', ''Scientific'' and ''Medical'' (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik ''spread spectrum'' (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (''throughput'') teoritis maksimal 2Mbps. Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan ''Ethernet'' tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan ''cordless phone'', ''microwave oven'', atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebihpendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik ''hardware'' yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut. Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan ''access point'' 802.11b, dan sebaliknya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (''Multiple Input Multiple Output'') merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan ''“Prestandard versions of802.11n”''. MIMO menawarkan peningkatan ''throughput'', keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. ''Access Point'' MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.</p></div>
  
=== Studi Pustaka (''Literature review '') ===
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian sebelumnya (''literatur review '') merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (''emprical finding'') yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur '' review'' bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur '' review '' berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literatur '' review ''.Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan jurnal atau hasil penelitian yang mendukung dan tidak dari jurnal yang di'' review '' dengan maksud peneliti akan mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi lebih detail dan mendalam dari sisi yang sealiran pemikiran dan berbeda pemikiran.</p></div>
+
====Konsep Dasar Microsoft Visual Basic 6.0====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman yang memiliki banyak fasilitas sehingga sebuah program dapat dikembangkan, termasuk di dalamnya pengembangan sistem pakar. Kelebihan lain dari VB adalah kemampuannya untuk mengkompilasi program dalam bentuk ''Native Code'', yaitu optimisasi pada saat prosesor mengkompilasi dan menjalankan program tersebut. keuntungan yang didapat dari ''NativeCode'' adalah kecepatannya dalam mengakses program, di mana hal ini hanya dapat ditemukan pada aplikasi–aplikasi yang di-kompilasi dengan bahasa pemrograman C++.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Selain kemampuan – kemampuan di atas, VB juga menyediakan fasilitas antarmuka penulisan kode program yang lebih mudah dimengerti dan dipakai sehingga berbagai tipe program dapat dikembangkan di dalamnya, misalnya EXE, DLL, dan OCX, bahkan program-program berbasis internet.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Semua fasilitas VB ditampilkan dalam ''Integrated Development Environment'' (IDE). Beberapa kelebihan IDE VB adalah sebagai berikut :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Dapat mengembangkan beberapa project sekaligus.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Mampu memanajemen project dalam bentuk ''form'', ''module'' dan ''class''.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Fasilitas informasi yang lengkap, antara lain daftar property, informasi dan tip singkat.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Editor kode program dengan fasilitas klik untuk melengkapi kode program yang ditulissehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan kode program.<br>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Manfaat dari ''literature review '' ini antara lain :</p></div>
+
====Konsep Dasar Literature Review====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (''Literature Review'') ini antara lain :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1.  Mengidentifikasikan kesenjangan (''identify gaps'') dari penelitian ini.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Menghindari membuat ulang (''reinventing the wheel'') sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yangsudah ada.<br>
  
<ol>
 
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengidentifikasikan kesenjangan (''identify gaps'') dari penelitian ini.</li>
+
==Literature Review==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem pakar dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian tentang sistem pakar ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan diantaranya yaitu :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Tinjauan studi dari penelitian Irfan Budiman, 2013, Universitas Gunadarma
 +
[Irfan Budiman 2013] dalam penelitian berjudul Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Penelitian ini berfungsi untuk mengukur kepribadian umum yang dimiliki oleh seseorang. Pada aplikasi ini user dapat memilih 12 kategori kepribadian,proses pengukuran dilakukan melalui tes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan di akhir dari pertanyaan akan di dapat suatu kesimpulan mengenaikondisi kepribadian sesuai dengan kategori kepribadian yang dipilih. Aplikasi ini dibuat sebagai bentuk baru dalam pelaksanaan pengukuran kepribadian (tes kepribadian) yang dibuat dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman untuk digunakan. Selain itu aplikasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat. Aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.<ref name="Budiman, Irfan. 2013. Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Jakarta: Universitas Gunadarma.">Budiman, Irfan. 2013. Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Jakarta: Universitas Gunadarma.</ref></p></div>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menghindari membuat ulang (''reinventing the wheel'') sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Tinjauan studi dari penelitian Dinny Wahyu Widarti dan Endah Setyowati, 2010, STMIK Pradnya Paramita, dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol. 3 No. 2 [Dinny dan Endah 2010] dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol.3 No.2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. Penelitian ini membahas aplikasi yang dapat memberikan informasi apa yang menyebabkan ponsel mengalamai kerusakan seperti seorang ahli. Untuk membantu kelancaran dalam pelayanan konsumen, maka dirancang sebuah sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada telepon selular berbasis web. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan berguna bagi para penggunatelepon selular untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada telepon selular mereka, serta mengetahui berapa banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan menggunakan sistem pakar, khususnya pada proses menentukan diagnosis kerusakan telepon selular akan lebih mudah dan cepat mendapatkan hasilnya. Dengan metode yang tepat akan membuat proses diagnosis menjadi cepat dan memiliki tingkat kesalahan yang kecil. Sistem pakar pun didesain dengan user interface yang mudah digunakan.<ref name="Widarti, Dinny Wahyu, dan Endah Setyowati. 2010. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. STMIK Pradnya Paramita: Jurnal Teknologi Informasi. Vol. 3 No. 2.">Widarti, Dinny Wahyu, dan Endah Setyowati. 2010. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. STMIK Pradnya Paramita: Jurnal Teknologi Informasi. Vol. 3 No. 2.</ref></p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.</li>
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas ''platform'' dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Tinjauan studi dari penelitian Irfan Sanusi, Bambang Trisno dan Maman Somantri, 2012, FPTK UPI, dalam Electrans Jurnal Vol. 11 No. 2 [Irfan, Bambang dan Maman 2012] dalam Electrans Jurnal Vol. 11 No. 2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan pada Generator Set Berbeban. Penelitian ini bertujuan merancang aplikasi sistem pakar yang dibuat untuk memberikan solusi kepada pengguna agar dapat mengatasi penyebab terjadinya kerusakan pada generator set berbeban. Mekanisme program ini bekerja dengan metode ''forward chaining'' (pelacakan ke depan), sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan informasi tentang kerusakan generator set dari para ahli yang disusun secara sistematis kedalam sebuah basis data dalam komputer dimana basis data tersebut akan menentukan solusi dari fakta-fakta pada generator set berbeban yang di masukan ke program ini. Hasil pengujian dari program ini akan memberikan sebuah solusi terhadap penggunadengan cepat setelah pengguna memberikan informasi pada program tentang keadaan generator set yang mengalami gangguan atau kerusakan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis gangguan pada generator set berbeban ini akan memberikan solusi dalam mengatasi peyebab terjadinya kerusakan pada generator set berbeban dengan cepat kepada pengguna namun kebenaran dari solusi tersebut tergantung dari basis data yang diberikan oleh para ahli dan sistem ini selain dapat menentukan solusi dari gejala-gejala yang diberikan pengguna dapat pula dikembangkan dengan bantuan pengetahuan pakar lain dengan proses masuk pengembangan sistem.<ref name="Sanusi, Irfan, Bambang Trisno dan Maman Somantri. 2012. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan pada Generator Set Berbeban. FPTK UPI: Electrans Jurnal. Vol. 11 No. 2.">Sanusi, Irfan, Bambang Trisno dan Maman Somantri. 2012. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan pada Generator Set Berbeban. FPTK UPI: Electrans Jurnal. Vol. 11 No. 2.</ref></p></div>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">4. Tinjauan studi dari penelitian A. Haris Rangkuti dan Septi Andryana, 2009, Universitas Nasional, dalam Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial Vol. 3 No. 1 [Haris dan Septi 2009] dalam Jurnal Artificial, ICT ''Research Center'' UNAS Artificial Vol. 3 No. 1 berjudulDeteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar. Sistem pakar dengan kemampuan diagnosa notebook adalah sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa berbagai macam jenis kerusakan yang terjadi pada notebook. Jenis kerusakan notebook yang dapatdidiagnosa oleh sistem pakar ini adalah kerusakan LCD, motherboard, hardisk, Fdd, CD/DVD/CDRW/DVDRAM, keyboard, modem, ethernet, processor, bluetooth, mouse, baterai dan lain sebagainya. Salah satu kelebihan dari sistem pakar diagnosa kerusakan notebook tidak membatasi penggunaan sistem, selain itu proses pemeriksaan kerusakan notebook mempertimbangkan munculnya gejala khas paska setiap kerusakan, sehingga menyebabkan proses pendiagnosaan memakan waktu yang relatif singkat dan tepat. Dalam proses penarikan kesimpulan sistem menggunakan teknik ''Certainty Factor'' (CF), dimana penentuan nilai CF dilakukan oleh pakar dari domain yang bersangkutan. Sistem dapat menghasilkan lebih dari satu diagnosa yang disusun berdasarkan bobotnya, sesuai dengan gejala-gejala masalah yang diinputkan oleh user. Sistem juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang mempermudah pemahaman user pada saat proses konsultasi serta animasi prosedure pengambilan sparepart yang rusak untuk diperbaiki. Sistem ini berjalan dalam lingkungan internet, sehingga dapat diakses oleh banyak orang yang memiliki kepentingan terhadap penggunaan sistemini.<ref name="Rangkuti, A. Haris, dan Septi Andryana. 2009. Deteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar.Universitas Nasional: Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial. Vol. 3 No. 1.">Rangkuti, A. Haris, dan Septi Andryana. 2009. Deteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar. Universitas Nasional: Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial. Vol. 3 No. 1.</ref></p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">5. Tinjauan studi dari penelitian Fatsyahrina Fitriastuti dan Luluk Sri Ekowati, 2009, Universitas Janabadra Yogyakarta, dalam Janateknika Vol. 11 No. 2 [Fatsyahrina dan Luluk 2009] dalam Janateknika Vol. 11 No. 2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi Kerusakan Perangkat Keras Komputer Dengan Metode ''Backward Chaining''. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun suatu aplikasi berbasis sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada perangkat keras komputer dengan metode ''backward chaining''. Perancangan aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan database server MySQL sehingga merupakan sistem yang berbasis web supaya mudah dan cepat diakses para pengguna komputer. Melalui aplikasi ini, pengguna komputer dapat melakukan konsultasi dengan sistem layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada perangkat keras komputer serta menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Selain dapat berkonsultasi, sistem ini juga menyediakan berbagai artikel, berita dan fasilitas untuk berkomunikasi dengan admin.<ref name="Fitriastuti, Fatsyahrina, dan Luluk Sri Ekowati. 2009. Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi KerusakanPerangkat Keras Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Universitas Janabadra Yogyakarta: Janateknika. Vol. 11 No. 2.">Fitriastuti, Fatsyahrina, dan Luluk Sri Ekowati. 2009. Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi Kerusakan Perangkat Keras Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Universitas Janabadra Yogyakarta: Janateknika. Vol. 11 No. 2.</ref></p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, yaitu :</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">6. Tinjauan studi dari penelitian Muhammad Dahria, 2011, STMIK Triguna Dharma, dalam jurnal SAINTIKOM Vol. 10 No. 3 [MuhammadDahria 2011] dalam jurnal SAINTIKOM Vol. 10 No. 3 berjudul Pengembangan Sistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi. Penelitian ini menjelaskan tentang apa itu sistem pakar, kelebihan sistem pakar, konsep dasar sistem pakar, tujuan sistem pakar, struktur sistem pakar, dan permasalahan yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar. Walaupun tujuan umum penyelesaian masalah masih jauh dari apa yang diharapkan, namunsistem pakar berfungsi sangat baik dalam batasan domainnya. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sistem pakar telah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang yang trend saat ini, seperti bisnis, kedokteran, ilmu pengetahuan, dan teknik.<ref name="Dahria, Muhammad. 2011. PengembanganSistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi. STMIK Triguna Dharma: Jurnal SAINTIKOM. Vol. 10 No. 3.">Dahria, Muhammad. 2011. Pengembangan Sistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi. STMIK Triguna Dharma: Jurnal SAINTIKOM. Vol. 10 No. 3.</ref></p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">7. Tinjauan studi dari penelitian R. M. Nasrul Halim, 2011, STMIK PalComTech Palembang, dalam Jurnal Teknologi dan Informatika Vol. 1 No. 3 [R. M. Nasrul Halim 2011] dalam Jurnal Teknologi dan Informatika Vol. 1 No. 3 berjudul Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. Penelitian ini membahas tentang deskripsi karakter yang ditekandalam identifikasi masalah oleh melibatkan seorang ahli teknisi elektronik dan buku elektronik manual untuk memberikan solusi tentang masalah yang dihadapi, baik dari sumber dan dianalisis dengan metode produksi prinsip melalui dukungan mesin inferensial yang memiliki tugas untuk melacak dan menyesuaikan satu per satu kerusakan elektronik sehingga kemudian dapat menemukan jenis kerusakan elektronik dengan solusi perbaikan yang baik. Teknologi informasi dan komputer yang terus-menerus berkembang baik hardware maupun software secara cepat, sehingga menjadi motivasi untuk mencoba mengembangkan suatu aplikasi computer yang bisa membantu pekerjaan menjadi lebih mudah. Aplikasi komputer tersebut diharapkan dapat membantu kebutuhan sesuai yang diinginkan.<ref name="Halim, R.M. Nasrul. 2011. Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. STMIK PalComTech Palembang: Jurnal Teknologi dan Informatika. Vol. 1 No. 3.">Halim, R.M. Nasrul. 2011. Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. STMIK PalComTech Palembang: Jurnal Teknologi dan Informatika. Vol. 1 No. 3.</ref></p></div>
  
<ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">8. Tinjauan studi dari penelitian Meilany Nonsi Tentua, 2010, Universitas PGRI Yogyakarta, dalam Jurnal Dinamika Informatika Vol. 4 No. 1 [Meilany Nonsi Tentua 2010] dalam Jurnal Dinamika Informatika Vol. 4 No. 1 berjudul Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kejahatan Dunia Maya. Penelitian ini memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang komputer yang dapat membantu pengacara ataupun masyarakat yang bergerak di bidang hukum dan juga diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat pengguna internet untuk lebih mengetahui Undang-undang Informasi danTransaksi Elektronik dan sadar akan bahaya kejahatan dunia maya. Kejahatan di dunia maya atau lebih sering disebut dengan ''cyber crime'' adalah salahsatu fenomenal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti ''hacking, cracking'', ''carding'', ''cybertalking'', penyebaran virus, ''cyber terrorism'' dewasa ini banyak dilakukan oleh para pengguna internet. Kejahatan di dunia maya semakin meningkat karena kurangnya kesadaran para pengguna internet akan pentingnya undang-undang ''cyber crime'', bahkan dalam beberapa sumber media informasi telah disebutkan bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara pembobol kartu kredit terbesar di dunia serta tingkat pembajakan ''software tertinggi'', oleh karena itu di Indonesia telah ditetapkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang digunakan sebagai aturan dan acuan penegakkan hukum dalam bidang Informasi dan Transaksi Elektronik.<ref name="Tentua, Meilany Nonsi. 2010. Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kejahatan Dunia Maya. Universitas PGRI Yogyakarta: Jurnal Dinamika Informatika. Vol. 4 No. 1.">Tentua, Meilany Nonsi. 2010. Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kejahatan Dunia Maya. Universitas PGRI Yogyakarta: Jurnal Dinamika Informatika. Vol. 4 No. 1.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari delapan ''literature review'' yang ada, telah banyak penelitian mengenai sistem pakar. Hasil ''literature review'' ini mendemonstrasikanlandasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi media penyimpanan dokumentasi menjadi lebih baik lagi. Kesenjangan (''gaps'') telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (''reinventing the wheel''). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal dan lebih efektif.</p></div>
 +
{{Pagebreak}}
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 
Tinjauan studi dari penelitian Teguh Prasetyo Hidayat, 2011, Universitas Gunadarma Jakarta.</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Hidayat, 2011) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa ''Troubleshooting'' Jaringan LAN. Penelitian ini bertujuan menambah pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan LAN mengakibatkan sebagian besar masyarakat umum atau suatu institusi tidak dapat mengidentifikasi letak masalah yang terjadi pada jaringan. Untuk itu dirasakan perlunya dibangun suatu ''software'' yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Dalam pembuatan aplikasi Sistem pakar ini, penulis menggunakan metode ''forward chaining''. perangkat lunak yang digunakan adalah PHP, MySQL dan ''software'' lainnya seperti dreamweaver, dan mozilla firefox.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 
Tinjauan studi dari penelitian Rista Ayu Kurniawati, 2012, Universitas Muhamadiyah Ponogoro.</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(KURNIAWATI, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Komputer Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Mysql. Sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Mysql dengan metode ''forward chaining''. ''Forward chaining'' adalah metode inferensia yang merupakan lawan dari ''backward chaining''. ''Forward chaining'' dimulai dengan data atau data driven. Artinya pada ''forward chaining'' semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan atau ''goal'' yang diinginkan. Mesin inferensia yang menggunakan ''forward chaining'' akan mencari ''antesendent'' (''IF klausa'' ..) sampai kondisinya benar. Pada ''forward chaining'' semua pertanyaan dalam sistem pakar akan disampaikan semuanya kepada pengguna.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 
Studi penelitian Jati Sasongko, 2007, Universitas Stikubank Semarang, dalam dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII, No.1, Januari 2007.</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sasongko, 2007) Dalam jurnal yang berjudul Perancangan Sistem Pakar ''Troubleshooting Personal Computer''. Komputer hanyalah sebuah mesin yang dapat mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. Masalah yang ditimbulkan oleh komputer kadangkala merupakan masalah kecil yang tidak memerlukan tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai komputer. Untuk menyelesaikan hal itu, mungkin bisa diselesaikan oleh seorang yang mempunyai pengetahuan sangat dasar tentang komputer. Tetapi kadangkala masalah-masalah tersebut juga membutuhkan tingkat kemampuan yang tinggi tentang komputer dan komponen-komponen sehingga memerlukan seorang teknisi khusus untuk perbaikannya. </p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 
Tinjauan studi dari penelitian Mustaziri, 2012, Universitas Diponegoro, Semarang.</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Mustaziri, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar ''Fuzzy'' Untuk Optimasi Penggunaan ''Bandwidth'' Jaringan Komputer. Penelitian ini bertujuan dalam penyediaan layanan internet yang efisien dan handal salah satu faktor pendukungnya adalah optimasi penggunaan ''bandwidth''. Untuk optimasi penggunaan ''bandwidth'' menggunakkan sistem pakar ''fuzzy'' dengan metode Sugeno. Pada sistem pakar ''fuzzy'' ini menggunakan 3 variabel input yaitu gedung kuliah, hari dan waktu, dengan satu variabel keluaran yaitu kapasitas bandwidth yang terpakai rule base dibuat berdasarkan konsultasi dengan pakar disini untuk tempat konsultasi menentukan rule base untuk input sistem ''fuzzy''.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 
Tinjauan studi dari penelitian Sendy Radiana, 2010, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Radiana, 2010) dalam penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pakar ''Troubleshooting'' Kerusakan ''Hardware'' Komputer Berbasis Web. Penelitian ini bertujuan dalam perancangan aplikasi sistem pakar ini meminta suatu input berupa jawaban dari ''user'' terhadap pertanyaan yang kemudian ''output'' yang dihasilkan oleh komputer berupa kemungkinan kerusakan yang dialami oleh ''hardware'', penjelasan kerusakan serta solusi atau saran untuk mengatasi kerusakan tersebut.</p></div>
 
</ol>
 
  
 
=<p align="center"><b>BAB III</b></p>=
 
=<p align="center"><b>BAB III</b></p>=

Revisi per 2 Maret 2015 15.04

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :



NAMA
: RIOWALDY ARIFIN
NIM
: 1022465178



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


 



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK RAHARJA)

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Disusun Oleh :

NIM
: 1022465178
Nama
: RIOWALDY ARIFIN
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi
: SOFTWARE ENGINEERING

   


Disahkan Oleh :

Tangerang, 26 Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK Raharja,
       
Jurusan Teknik Informatika,
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK RAHARJA)

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022465178
Nama
: Riowaldy Arifin

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Oleh :


Tangerang, 26 Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Al Husain, M.Kom)
NID : 03009
   
NID : 13002


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK RAHARJA)

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022465178
Nama
: Riowaldy Arifin

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :


Tangerang, 26 Januari 2015

Ketua Penguji
       
Penguji I
       
Penguji II
       
       
       
       
(_________)
       
(_________)
       
(_________)
NID :
       
NID :
       
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK RAHARJA)

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Disusun Oleh :

NIM
: 1022465178
Nama
: Riowaldy Arifin
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 26 Januari 2015

 
 
 
( Riowaldy Arifin )
NIM : 1022465178

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Di zaman teknologi yang canggih, maka tidak dapat dielakkan lagi akan ketergantungan kehidupan manusia terhadap informasi dan juga komunikasi. Komunikasi dan informasi ini dapat dilakukan dengan sarana internet. Komunikasi jaringan tanpa kabel juga sekarang banyak digunakan dikalangan masyarakat, baik di sebuah perusahaan atau di tempat-tempat umum. Jaringan tanpa kabel yang banyak digunakan pada zaman sekarang ini adalah jaringan wireless. Namun dalam pemakaiannya, banyak gangguan-gangguan yang menghambat jaringan wireless tersebut, diantaranya sinyal dari perangkat jaringan wireless kurang bagus atau lemah karena cuaca yang kurang baik, banyaknya karyawan yang memakai wireless dengan handphone, adanya noise atau sinyal pengganggu yang beroperasi pada frekuensi, interval dan area yang sama. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui masalah-masalah yang menghambat jaringan wireless tersebut yang bernama sistem pakar. Dengan sistem pakar seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless.

Keywords : Wireless, Noise, Sistem pakar.


ABSTRACT

In an age of advanced technology, it is inevitable to human life dependence on information and communication. Communication and information can be done by means of the internet. Communication wireless networks are also now widely used in the community, either at a company or in public places. Wireless networks are widely used in today's times is the wireless network. But in use, many disorders that impede the wireless network, such as the signal of the wireless network is not good or weak due to unfavorable weather, the number of employees who use the mobile wireless, or signal the presence of noise nuisance which operates at a frequency, interval and the same area. Therefore, we need a technology that allows people to know the problems that hinder the wireless network called expert systems. With one expert system can analyze and resolve the problems that occur in the wireless network.

Kata kunci : Wireless, Noise, Expert systems


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan Skripsi dengan judul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Masalah Pada Jaringan Wireless dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Strata Satu.
  4. Bapak Al Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II.
  5. Keluarga tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan moril maupun materil yang tidak ternilai.
  6. Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Seluruh Staff PT. Tugu Pakulonan yang memberikan data serta banyak membantu dalam pembuatan laporan ini.
  8. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat diterima sehingga mempunyai arti dan makna yang berarti baik bagi penulis dan terlebih bagi lingkungan sekitar.

  
Tangerang, 23 Januari 2015
    
(Riowaldy Arifin)
NIM : 1022465178

 

Daftar isi

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Struktur Tabel Pertanyaan

Tabel 4.2 Struktur Tabel Gangguan

Tabel 4.3 Struktur Tabel Solusi

Tabel 4.4 Pengujian Black Box

Tabel 4.5 Akurasi Diagnosa

Tabel 4.6 Schedule

Tabel 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Tugu Pakulonan

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram

Gambar 4.2 Activity Diagram

Gambar 4.3 Sequence Diagram

Gambar 4.4 Flowchart Proses Diagnosa

Gambar 4.5 Tampilan Awal Program

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Diagnosa

Gambar 4.7 Tampilan Hasil Diagnosa

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Lanjut Pertanyaan Lain

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png
 

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png
 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komunikasi jaringan tanpa kabel atau wireless semakin banyak digunakan di berbagai bidang. Namun dalam pemakaian wireless pasti akan ada gangguan-gangguan yang menghambat komunikasi.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui masalah-masalah yang menghambat jaringan wireless tersebut. Sistem pakar (expert system) adalah program penasehat berbasis komputer yang mencoba meniru proses berpikir dan pengetahuan dari seorang pakar dalam menyelesaikan masalah-masalah spesifik. Dengan sistem pakar seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless. Penulis akan melakukan penelitian di PT. Tugu Pakulonan yang terletak di daerah Serpong, dimana perusahaan tersebut sering terjadi gangguan pada jaringan wireless. Tidak hanya menghambat pekerjaan yang menggunakan internet, tapi juga menghambat komunikasi dengan customer atau supplier.

Untuk memudahkan seseorang dalam menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless, maka penulis berinisiatif untuk membuat penelitian yang berjudul “SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0”. Alasan penggunaan Visual Basic pada sistem pakar ini karena Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object atau OOP (Object Oriented Programming) dan memiliki fasilitas user interface yang menarik dan mudah dipakai serta dikembangkan.

Rumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang diatas, maka penulis mengambil kesimpulan rumusan-rumusan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

  1. Masalah apa saja yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar?
  2. Bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi pada jaringan wireless dengan menggunakan sistem pakar?
  3. Apakah dengan sistem pakar dapat mengatasi masalah pada jaringan wireless?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dijelaskan antara lain adalah konsep dan pengertian sistem pakarnya itu sendiri. Dalam hal ini yaitu sistem pakar untuk menelusuri masalah-masalah pada jaringan wireless dan cara mengatasi masalah-masalah tersebut.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Individual
  2. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempraktekan ilmu yang sudah didapat pada mata kuliah yang telah diajarkan.

  3. Tujuan Fungsional
  4. Dari hasil penelitian sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless menggunakan Visual Basic tersebut adalah untuk mempermudah user untuk menganalisis dan mengetahui apa saja penyebab masalah pada jaringan wireless.

  5. Tujuan Operasional

Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah bisa membuat suatu sistem pakar karena sistem pakar itu sendiri mempunyai banyak kelebihan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Individual
  2. Dapat mengetahui cara kerja sistem tersebut dan mengetahui interaksi antara jaringan wireless dengan suatu program software.

  3. Manfaat Fungsional

Dapat mempermudah dalam pekerjaan karena jika ada masalah dalam jaringan wireless kita bisa menganalisa apa yang menjadi penyebab masalah tersebut dan bisa tahu cara mengatasinya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
  2. Merupakan cara pengumpulan data dimana penelitian dilaksanakan langsung ke PT. Tugu Pakulonan yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan.

  3. Wawancara
  4. Selain observasi, penulis juga melakukan wawancara kepada karyawan bagian IT untuk mengetahui apa saja yang sering menjadi masalah pada jaringan wireless.

  5. Studi Pustaka

Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber tertulis.


Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

Metode yang digunakan untuk analisa sistem ini adalah metode analisa SWOT. SWOT adalah perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Metode Perancangan Program

Dalam perancangan ini menggunakan metode flowchart atau bagan alir untuk menggambarkan tahap-tahap penyelesaian masalah (prosedur) beserta aliran data dengan simbol-simbol yang mudah dipahami.

Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi, dan design sebuah flowchart memiliki keringkasan jelas dan logis.

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Testing

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Alasan penulis memakai Black-Box karena metodini dapat melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan skripsi ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi 4 bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainnya sehingga menjadi kesatuan yang utuh, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan maslah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan tentang uraian teoritis mengenai pengertian-pengertian meliputi pengertian sistem pakar, jaringan wireless, metode penyusunan data serta mengenai bahasa pemrograman yang digunakan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Berisi tentang analisa organisasi, prosedur sistem, flow chart sistem, desain input output, diagram blok rangkaian dan konfigurasi sistem.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian mengenai program apa yang dibuat, aplikasi apa yang dipakai untuk membuat program dan bagaimana hasil program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan-kesan yang dirasakan selama membuat skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem diantaranya :

Menurut Agus Mulyanto (2009:1)[1], "Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem". (2009:2)"Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur".

Menurut Tata Sutabri (2012:10)[2] Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Jogiyanto H.M (2009:2)[3] Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan semua kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa "Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[4] :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

   

Teori Khusus

Definisi Sistem Pakar

Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berprilaku cerdas seperti manusia. Ilmu komputer tersebut mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami dan sebagainya.

Martin dan Oxman dalam Kusrini (2006:11)[5] "Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu".

1. Konsep Dasar Sistem Pakar

Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli atau pakar, pengalihan keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.

Keahlian

Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau dari pengalaman. Bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian :

1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
3. Aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.
4. Meta-knowledge(pengetahuan tentang pengetahuan).
Ahli/Pakar

Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.

Pengalihan Keahlian

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar kedalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.

Mengambil Keputusan

Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.

Aturan (Rule)

Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN.

Kemampuan Menjelaskan

Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saran atau rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan atau saran tidak direkomendasikan.

2. Tujuan Sistem Pakar

Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudain dialihkan ke orang lain yang bukan ahli. Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan aturan-aturan jika dibutuhkan dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.

Proses pengalihan pengetahuan membutuhkan 4 aktivitas, yaitu :

1. Tambahkan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya).
2. Representasikan pengetahuan (ke komputer).
3. Lakukan inferensi pengetahuan.
4. Pengalihan pengetahuan ke user.

Pengetahuan yang disimpan ke dalam komputer disebut basis pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan).

3. Permasalahan Yang Dapat Diselesaikan Dengan Sistem Pakar

Sistem pakar dapat diaplikasikan untuk memecahkan berbagai permasalahan. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar relatif lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar manusia. Hal ini sudah dibuktikan pada beberapa sistem pakar yang terkenal didunia.

Berikut ini contoh berbagai masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem pakar :

1. Interpretasi, pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal dan beberapa analisis kecerdasan lainnya.
2. Prediksi, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer, pemasaran dan keuangan.
3. Diagnosis, diantaranya medis, elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat lunak.
4. Perancangan: perancangan sirkuit dan bangunan.
5. Perencanaan, seperti: perencanaan keuangan, komunikasi, produk dan manajemen proyek.
6. Monitoring : Computer-Aided Monitoring Sistem.
7. Debugging : memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan.
8. Instruksi, untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja. Kontrol, terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakuan sistem.
4. Ciri-ciri dan Kategori Masalah Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus), disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada pengetahuan sehingga umumnya sistem pakar bersifat :

1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-langkah maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian.
2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau mengahapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya.
3. Heuristik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak sempurna) untukmendapatkan penyelesaiannya.
4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
5. Memiliki kemampuan beradaptasi.
5. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar

Suyoto (2004:183)[6] menjelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan sistem pakar. Kelebihan sistem pakar diantaranya adalah :

a. Membantu orang awam untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan para pakar.
b. Meningkatkan kualitas dan produktivitas.
c. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
d. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan dan keahlian para ahli baik yang biasa maupun langka.
e. Sebagai asisten para ahli, sehingga meringankan pekerjaan para ahli.
f. Memiliki rebilitas.
g. Dapat menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

Adapun kelemahan sistem pakar diantaranya adalah :

a. Tidak ada jaminan bahwa sistem pakar memuat 100% kepakaran yang diperlukan.
b. Pengembangan sistem pakar tergantung ada tidaknya pakar dibidangnya sehingga pengembangannya dapat terkendala.
c. Biaya untuk mendesain, mengimplementasikan, dan memeliharanya dapat sangat mahaltergantung seberapa lengkap dan kemampuannya.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:6)[7] "UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2009:6)[8] ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Henderi (2009:5)[9] “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

2. Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harusdisediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
10. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu
3. Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a. Structural Things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral Things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping Things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational Things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

a. Ketergantungan (Dependention)

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi (Association)

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatubentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi (Generalization)

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi (Realization)

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

5. Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu:

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

b. Class Diagram

Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

c. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

d. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state kestate yang lain.

e. Activity Diagram

Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Jaringan Wireless

1. Definisi Wireless

Wireless merupakan jaringan tanpa kabel yang menggunakan udara sebagai media transmisinya untuk menghantarkan gelombangelektromagnetik. Perkembangan wireless sebenarnya telah dimulai sejak lama dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuan dengan penemuan radio dan kemudian dilanjutkan dengan penemuan radar. Kemudian dengan perkembangan kebutuhan informasi bagi manusia, maka penggunaan wireless semakin banyak dan tidak hanya untuk penggunaan radio dan radar saja.

2. Sejarah Wireless

Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lainseperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps.Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps. Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.

Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebihpendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut. Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.

Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.


Konsep Dasar Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman yang memiliki banyak fasilitas sehingga sebuah program dapat dikembangkan, termasuk di dalamnya pengembangan sistem pakar. Kelebihan lain dari VB adalah kemampuannya untuk mengkompilasi program dalam bentuk Native Code, yaitu optimisasi pada saat prosesor mengkompilasi dan menjalankan program tersebut. keuntungan yang didapat dari NativeCode adalah kecepatannya dalam mengakses program, di mana hal ini hanya dapat ditemukan pada aplikasi–aplikasi yang di-kompilasi dengan bahasa pemrograman C++.

Selain kemampuan – kemampuan di atas, VB juga menyediakan fasilitas antarmuka penulisan kode program yang lebih mudah dimengerti dan dipakai sehingga berbagai tipe program dapat dikembangkan di dalamnya, misalnya EXE, DLL, dan OCX, bahkan program-program berbasis internet.

Semua fasilitas VB ditampilkan dalam Integrated Development Environment (IDE). Beberapa kelebihan IDE VB adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengembangkan beberapa project sekaligus.
2. Mampu memanajemen project dalam bentuk form, module dan class.
3. Fasilitas informasi yang lengkap, antara lain daftar property, informasi dan tip singkat.
4. Editor kode program dengan fasilitas klik untuk melengkapi kode program yang ditulissehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan kode program.

Konsep Dasar Literature Review

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yangsudah ada.


Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem pakar dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian tentang sistem pakar ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan diantaranya yaitu :

1. Tinjauan studi dari penelitian Irfan Budiman, 2013, Universitas Gunadarma [Irfan Budiman 2013] dalam penelitian berjudul Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Penelitian ini berfungsi untuk mengukur kepribadian umum yang dimiliki oleh seseorang. Pada aplikasi ini user dapat memilih 12 kategori kepribadian,proses pengukuran dilakukan melalui tes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan di akhir dari pertanyaan akan di dapat suatu kesimpulan mengenaikondisi kepribadian sesuai dengan kategori kepribadian yang dipilih. Aplikasi ini dibuat sebagai bentuk baru dalam pelaksanaan pengukuran kepribadian (tes kepribadian) yang dibuat dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman untuk digunakan. Selain itu aplikasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat. Aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.[10]

2. Tinjauan studi dari penelitian Dinny Wahyu Widarti dan Endah Setyowati, 2010, STMIK Pradnya Paramita, dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol. 3 No. 2 [Dinny dan Endah 2010] dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol.3 No.2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. Penelitian ini membahas aplikasi yang dapat memberikan informasi apa yang menyebabkan ponsel mengalamai kerusakan seperti seorang ahli. Untuk membantu kelancaran dalam pelayanan konsumen, maka dirancang sebuah sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada telepon selular berbasis web. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan berguna bagi para penggunatelepon selular untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada telepon selular mereka, serta mengetahui berapa banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan menggunakan sistem pakar, khususnya pada proses menentukan diagnosis kerusakan telepon selular akan lebih mudah dan cepat mendapatkan hasilnya. Dengan metode yang tepat akan membuat proses diagnosis menjadi cepat dan memiliki tingkat kesalahan yang kecil. Sistem pakar pun didesain dengan user interface yang mudah digunakan.[11]

3. Tinjauan studi dari penelitian Irfan Sanusi, Bambang Trisno dan Maman Somantri, 2012, FPTK UPI, dalam Electrans Jurnal Vol. 11 No. 2 [Irfan, Bambang dan Maman 2012] dalam Electrans Jurnal Vol. 11 No. 2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan pada Generator Set Berbeban. Penelitian ini bertujuan merancang aplikasi sistem pakar yang dibuat untuk memberikan solusi kepada pengguna agar dapat mengatasi penyebab terjadinya kerusakan pada generator set berbeban. Mekanisme program ini bekerja dengan metode forward chaining (pelacakan ke depan), sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan informasi tentang kerusakan generator set dari para ahli yang disusun secara sistematis kedalam sebuah basis data dalam komputer dimana basis data tersebut akan menentukan solusi dari fakta-fakta pada generator set berbeban yang di masukan ke program ini. Hasil pengujian dari program ini akan memberikan sebuah solusi terhadap penggunadengan cepat setelah pengguna memberikan informasi pada program tentang keadaan generator set yang mengalami gangguan atau kerusakan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosis gangguan pada generator set berbeban ini akan memberikan solusi dalam mengatasi peyebab terjadinya kerusakan pada generator set berbeban dengan cepat kepada pengguna namun kebenaran dari solusi tersebut tergantung dari basis data yang diberikan oleh para ahli dan sistem ini selain dapat menentukan solusi dari gejala-gejala yang diberikan pengguna dapat pula dikembangkan dengan bantuan pengetahuan pakar lain dengan proses masuk pengembangan sistem.[12]

4. Tinjauan studi dari penelitian A. Haris Rangkuti dan Septi Andryana, 2009, Universitas Nasional, dalam Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial Vol. 3 No. 1 [Haris dan Septi 2009] dalam Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial Vol. 3 No. 1 berjudulDeteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar. Sistem pakar dengan kemampuan diagnosa notebook adalah sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa berbagai macam jenis kerusakan yang terjadi pada notebook. Jenis kerusakan notebook yang dapatdidiagnosa oleh sistem pakar ini adalah kerusakan LCD, motherboard, hardisk, Fdd, CD/DVD/CDRW/DVDRAM, keyboard, modem, ethernet, processor, bluetooth, mouse, baterai dan lain sebagainya. Salah satu kelebihan dari sistem pakar diagnosa kerusakan notebook tidak membatasi penggunaan sistem, selain itu proses pemeriksaan kerusakan notebook mempertimbangkan munculnya gejala khas paska setiap kerusakan, sehingga menyebabkan proses pendiagnosaan memakan waktu yang relatif singkat dan tepat. Dalam proses penarikan kesimpulan sistem menggunakan teknik Certainty Factor (CF), dimana penentuan nilai CF dilakukan oleh pakar dari domain yang bersangkutan. Sistem dapat menghasilkan lebih dari satu diagnosa yang disusun berdasarkan bobotnya, sesuai dengan gejala-gejala masalah yang diinputkan oleh user. Sistem juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang mempermudah pemahaman user pada saat proses konsultasi serta animasi prosedure pengambilan sparepart yang rusak untuk diperbaiki. Sistem ini berjalan dalam lingkungan internet, sehingga dapat diakses oleh banyak orang yang memiliki kepentingan terhadap penggunaan sistemini.[13]

5. Tinjauan studi dari penelitian Fatsyahrina Fitriastuti dan Luluk Sri Ekowati, 2009, Universitas Janabadra Yogyakarta, dalam Janateknika Vol. 11 No. 2 [Fatsyahrina dan Luluk 2009] dalam Janateknika Vol. 11 No. 2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi Kerusakan Perangkat Keras Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun suatu aplikasi berbasis sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada perangkat keras komputer dengan metode backward chaining. Perancangan aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan database server MySQL sehingga merupakan sistem yang berbasis web supaya mudah dan cepat diakses para pengguna komputer. Melalui aplikasi ini, pengguna komputer dapat melakukan konsultasi dengan sistem layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada perangkat keras komputer serta menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Selain dapat berkonsultasi, sistem ini juga menyediakan berbagai artikel, berita dan fasilitas untuk berkomunikasi dengan admin.[14]

6. Tinjauan studi dari penelitian Muhammad Dahria, 2011, STMIK Triguna Dharma, dalam jurnal SAINTIKOM Vol. 10 No. 3 [MuhammadDahria 2011] dalam jurnal SAINTIKOM Vol. 10 No. 3 berjudul Pengembangan Sistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi. Penelitian ini menjelaskan tentang apa itu sistem pakar, kelebihan sistem pakar, konsep dasar sistem pakar, tujuan sistem pakar, struktur sistem pakar, dan permasalahan yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar. Walaupun tujuan umum penyelesaian masalah masih jauh dari apa yang diharapkan, namunsistem pakar berfungsi sangat baik dalam batasan domainnya. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sistem pakar telah banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang yang trend saat ini, seperti bisnis, kedokteran, ilmu pengetahuan, dan teknik.[15]

7. Tinjauan studi dari penelitian R. M. Nasrul Halim, 2011, STMIK PalComTech Palembang, dalam Jurnal Teknologi dan Informatika Vol. 1 No. 3 [R. M. Nasrul Halim 2011] dalam Jurnal Teknologi dan Informatika Vol. 1 No. 3 berjudul Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. Penelitian ini membahas tentang deskripsi karakter yang ditekandalam identifikasi masalah oleh melibatkan seorang ahli teknisi elektronik dan buku elektronik manual untuk memberikan solusi tentang masalah yang dihadapi, baik dari sumber dan dianalisis dengan metode produksi prinsip melalui dukungan mesin inferensial yang memiliki tugas untuk melacak dan menyesuaikan satu per satu kerusakan elektronik sehingga kemudian dapat menemukan jenis kerusakan elektronik dengan solusi perbaikan yang baik. Teknologi informasi dan komputer yang terus-menerus berkembang baik hardware maupun software secara cepat, sehingga menjadi motivasi untuk mencoba mengembangkan suatu aplikasi computer yang bisa membantu pekerjaan menjadi lebih mudah. Aplikasi komputer tersebut diharapkan dapat membantu kebutuhan sesuai yang diinginkan.[16]

8. Tinjauan studi dari penelitian Meilany Nonsi Tentua, 2010, Universitas PGRI Yogyakarta, dalam Jurnal Dinamika Informatika Vol. 4 No. 1 [Meilany Nonsi Tentua 2010] dalam Jurnal Dinamika Informatika Vol. 4 No. 1 berjudul Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kejahatan Dunia Maya. Penelitian ini memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang komputer yang dapat membantu pengacara ataupun masyarakat yang bergerak di bidang hukum dan juga diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat pengguna internet untuk lebih mengetahui Undang-undang Informasi danTransaksi Elektronik dan sadar akan bahaya kejahatan dunia maya. Kejahatan di dunia maya atau lebih sering disebut dengan cyber crime adalah salahsatu fenomenal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti hacking, cracking, carding, cybertalking, penyebaran virus, cyber terrorism dewasa ini banyak dilakukan oleh para pengguna internet. Kejahatan di dunia maya semakin meningkat karena kurangnya kesadaran para pengguna internet akan pentingnya undang-undang cyber crime, bahkan dalam beberapa sumber media informasi telah disebutkan bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara pembobol kartu kredit terbesar di dunia serta tingkat pembajakan software tertinggi, oleh karena itu di Indonesia telah ditetapkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang digunakan sebagai aturan dan acuan penegakkan hukum dalam bidang Informasi dan Transaksi Elektronik.[17]

Dari delapan literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai sistem pakar. Hasil literature review ini mendemonstrasikanlandasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi media penyimpanan dokumentasi menjadi lebih baik lagi. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal dan lebih efektif.


BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Media informasi dan kemajuan teknologi telah kami sediakan sebagai kebutuhan globalisasi. TNT Zone adalah penyedia jasa layanan koneksi internet murah yang ditujukan kepada para pebisnis atau perusahaan dan personal atau rumahan untuk mendapatkan layanan koneksi internet 24 jam tanpa batas (unlimited).

Dalam suatu kondisi usaha yang berkembang dengan pesatnya dimana terdapat pertukaran informasi yang dilakukan dan dibutuhkan oleh jutaan orang setiap harinya di seluruh dunia, kebutuhkan akan koneksi internet yang cepat dan handal menjadi suatu keharusan bagi setiap orang untuk bertahan dalam persaingan usaha. Melihat fakta di atas maka dilakukanlah penelitian dan pengembangan yang mendalam tentang sektor telekomunikasi, melihat adanya permintaan pasar yang terus berkembang akan kebutuhannya terhadap layanan internet berkecepatan pada pasar Indonesia.

Berdiri pada Desember tahun 2009, TNT Zone berkomitmen untuk menyediakan akses internet broadband yang berkualitas tinggi dengan menggunakan media nirkabel untuk para pelanggan di wilayah Tangerang serta didukung oleh peralatan yang cukup memadai dan tenaga ahli yang berpengalaman, serta professional dalam menjalankan tugasnya.


Visi Dan Misi perusahaan

  1. Visi
  2. Menjadi provider terbaik dalam pelayanan akses broadband internet nirkabel berkualitas tinggi serta layanan berbasis IP di Tangerang dan Banten.

  3. Misi

Mengembangkan infrastruktur jaringan yang mampu menyediakan akses internet berkecepatan tinggi serta layanan lain berbasis IP yang cepat dan tangguh tanpa banyak gangguan dengan biaya efektif jauh lebih murah dengan mempergunakan teknologi terbaik dan terbaru pada saat ini.


Struktur Organisasi perusahaan

Struktur Organisasi perusahaan merupakan kerangka yang menggambarkan pembagian kerja kedalam tugas dan wewenang.


Wewenang Dan Tanggung Jawab

Dari urutan tugas dan wewenang adalah penjabaran dari struktur organisasi yang ada di TNT Zone dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Owner
  2. a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinir semua bagian.

    b. Menunjuk dan mengangkat semua personil untuk tugas atau jabatan sesuai dengan struktur organisasi.

    c. Merekrut Karyawan yang akan diterima di bekerja.

    d. Bertanggung jawab atas penilaian karyawan dari masing-masing bagian.

    e. Menandatangani surat- surat penting.

  3. Admin
  4. a. Mengelola keluar masuknya uang dan membuat kwitansi biaya.

    b. Membuat pertanggung jawaban keuangan dalam buku kas harian.

    c. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan dan menyimpan bukti pembelian dan penjualan.

  5. Marketing
  6. a. Memberikan penjelasan tentang produk, harga, dan kualitas kepada client.

    b. Bertanggung jawab atas penjualan produk.

  7. Teknisi

a. Melakukan pemasangan internet pada client.

b. Melakukan maintenance apabila terjadi kerusakan pada jaringan.


Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan bagian yang sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini, maka akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis sistem yang dikembangkan, analisis sumber pengertahuan, analisis non fungsional, analisis basis data dan analisis kebutuhan fungsional.


Analisis Masalah

Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi, tidak setiap saat teknisi dapat datang langsung untuk memperbaiki gangguan-gangguan yang terjadi. Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah yang terjadi, maka melalui sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi informasi bagi para user dapat mengetahui tentang troubleshooting pada jaringan LAN.

Analisis Sistem yang Akan Dikembangkan

Idetifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada sistem pakar untuk diagnosa gangguan pada jaringan LAN adalah sebagai berikut.


Identifikasi Masukan Data

Dalam membangun sistem pakar ini masukan kepada sistem berupa kumpulan data, informasi serta fakta yang mendukung dalam hasil keputusan sistem. Pengguna akan memilih gejala pada sistem dan gejala inilah yang nantinya menjadi salah satu masukan data pada sistem.


Identifikasi Keluaran Data

Setelah pengguna memilih jawaban pada sistem, maka sistem akan mengolah data tersebut kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil kesimpulan dari gejala pengguna tersebut berupa informasi tentang gangguan yang dialami, dan cara mengatasinya.

Analisis sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data gangguan-gangguan beserta definisi, gejala atau penyebab dan penanganannya diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan teknisi, dan buku-buku yang telah direferensikan.

Analisis Tabel Keputusan

Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berikut tabel keputusan pada sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN.

Keterangan :

Kode Gangguan Nama gangguan
R01 Network cable is unplugged
R02 IP Address Conflict
R03 Duplicate Name Exists on the network
R04 limited or no connectivity
R05 Destination Host unreachable
R06 Request Time Out
Kode Gejala Nama Gejala
G01 Indikator LAN card tidak menyala
G02 Indikator HUB/Switch tidak menyala
G03 Kabel Tidak terpasang dengan baik
G04 Kabel rusak
G05 Indikator LAN card menyala
G06 Indikator HUB/switch menyala
G07 Kabel terpasang dengan baik
G08 Menggunakkan IP address yang statis
G09 Terdapat nama yang sama
G10 Kesalahan setting pada Mikrotik
G11 Kesalahan Setting DHCP
G12 Adanya firewall
G13 Akses jaringan kurang bagus
G14 Status LAN masih disable
G15 Koneksi ke IP tersebut putus

Analisis Metode Pelacakan

Metode pelacakan yang digunakan dalam membangun sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN ini adalah metode forward chaining. Dengan metode forward chaining, semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mendapatkan informasi dari gangguan-gangguan yang dialami.

Analisis Pohon Keputusan

Analisis pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk membangun sistem sebuah sistem pakar. Di dalam diagram pohon keputusan akan dicari solusi akhir dari setiap penelusuran. Diagram pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan dari setiap penelusuran diagnosis gangguan pada jaringan LAN.


Pembentukan Aturan (Rule)

Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan aturan dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir berdasarkan aturan-aturan yang ada. Pembentukan aturan menurut diagram pohon keputusan pada Gambar 3.2, yaitu :


Production Rules (Aturan Produksi)

Production rules adalah aturan-aturan yang digunakan untuk melakukan penalaran atau penelusuran basis pengetahuan awal sehingga menghasilkan knowledge baru untuk mencapai tujuan. Production rules ini pada dasarnya berupa antecedent dan konsekuen. Antecedent yaitu bagian yang mempresentasikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) dan konsekuen yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN).

Berikut merupakan aturan produksi yang digunakan :

Aturan 1.
IF Indikator LAN card tidak menyala AND
Indikator HUB/Switch tidak menyala AND
Kabel tidak terpasang dengan baik AND
Kabel rusak
THEN Network cable is unplugged
Aturan 2.
IF Indikator LAN card menyala AND
Indikator HUB/Switch menyala AND
Kabel terpasang dengan baik AND
Terdapat IP address yang sama
THEN IP Address Conflict
Aturan 3.
IF Indikator LAN card menyala AND
Indikator HUB/Switch menyala AND
Kabel terpasang dengan baik AND
Terdapat nama yang sama
THEN Duplicate Name Exists on the network
Aturan 4.
IF Indikator LAN card menyala AND
Indikator HUB/Switch menyala AND
Kabel terpasang dengan baik AND
Kesalahan setting Mikrotik AND
Kesalahan setting DHCP
THEN Limited or no connectivity
Aturan 5.
IF Indikator HUB/Switch menyala AND
Kabel tidak terpasang dengan baik AND
Kabel rusak AND
Kesalahan seting Mikrotik AND
Status LAN masih Disable AND
Koneksi ke IP tersebut putus
THEN Destination Host Unreachable
Aturan 6.
IF Kabel tidak terpasang dengan baik AND
Adanya Firewall AND
Akses jaringan kurang bagus AND
Koneksi ke IP tersebut putus
THEN Request Time Out


Perancangan Database

Spesifikasi File Data

  1. Tabel Pertanyaan
  2. Nama Tabel  : Knowledge
    Primary Key  : ID
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung semua pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh user.
    Tabel 3.3 Struktur Tabel Knowledge
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    ID Int Primary Key ID dari pertanyaan
    Pertanyaan Text Pertanyaan
    Detail Text Detail Pertanyaan
    YA Text Jawaban Ya
    Tidak Text Jawaban Tidak
  3. Tabel Gangguan
  4. Nama Tabel  : Gangguan
    Primary Key  : ID_Gangguan
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung gangguan-gangguan jaringan LAN.
    Tabel 3.4 Struktur Tabel Gangguan
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    ID_Gangguan Int Primary Key ID dari Gangguan
    Jenis_Gangguan Text Jenis Gangguan
  5. Tabel Solusi
  6. Nama Tabel  : Solusi
    Primary Key  : ID_Solusi
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung solusi dari gangguan.
    Tabel 3.5 Struktur Tabel Solusi
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    ID_Solusi Int Primary Key ID dari Solusi
    Solusi Text Solusi Dari gangguan
    ID_Gangguan Text ID dari gangguan
  7. Tabel Temp
  8. Nama Tabel  : Temp
    Primary Key  : ID_Temp
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung jawaban sementara dari pertanyaan yang telah dijawab.
    Tabel 3.3 Struktur Tabel Temp
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    ID_Temp Int Primary Key ID dari pertanyaan
    Fakta Text Jawaban Sementara
  9. Tabel Admin
  10. Nama Tabel  : Admin
    Primary Key  : Admin
    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampung ID dan password admin.
    Tabel 3.3 Struktur Tabel Admin
    Nama Field Tipe Data Status Keterangan
    Admin Text Primary Key Username admin
    Password Text Password admin


Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram digunakan untuk menggambarkan struktur logikal database dalam bentuk diagram. ERD merupakan cara yang sederhana untuk memahami berbagai komponen dalam desain database.


Interface Pembuatan Sistem

Perancangan tampilan menu dan fitur pada aplikasi sistem pakar ini meliputi perancangan tampilan menu utama, tampilan diagnosa, dan tampilan pengeditan gangguan-gangguan yang terjadi.


Struktur Menu

Struktur menu merupakan susunan menu dari aplikasi yang dibuat. Struktur menu yang digunakan pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar.

Perancangan Halaman Awal

Untuk memberikan gambaran mengenai aplikasi yang akan dibuat, maka berikut ini diberikan rancangan antarmuka aplikasi. Aplikasi dapat langsung digunakan dan tidak perlu melakukan login untuk menggunakan aplikasi ini.

Halaman awal aplikasi ini terdapat satu tombol yaitu tombol ‘Mulai Diagnosis’ yang digunakan untuk memulai proses diagnosis gangguan jaringan LAN.

Perancangan Antarmuka Interface

Perancangan antarmuka bertujuan untuk memberikan gambaran tentang aplikasi yang akan dibangun, sehingga akan mempermudah dalam mengimplementasikan aplikasi dan pembuatan aplikasi yang User friendly.


Pada saat user menekan tombol detail, akan muncul detail dari pertanyaan gangguan-gangguan yang dialami gambar 3.7.

Pada menu Admin, admin dapat mengedit, menambah, dan menghapus gejala dan gangguan dari jaringan LAN.


Perancangan Prosedural

Perancangan prosedural merupakan perancangan yang dilakukan untuk menetapkan detail algoritma yang akan dinyatakan ke dalam suatu program. Perancangan prosedural pada sistem untuk diagnosa gangguan jaringan LAN digambarkan dengan menggunakan flowchart. Flowchart perancangan prosedural aplikasi pengolahan data terdiri dari flowchart proses diagnosa, flowchart penambahan data, flowchart perubahan data, flowchart tampil data, dan flowchart penghapusan data. Adapun penjelasan beserta gambaran dari masing-masing flowchart yang ada adalah sebagai berikut :


  1. Flowchart proses diagnosa
  2. Flowchart proses diagnosa menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh user untuk melakukan proses diagnosa data pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses diagnosa dapat dilihat pada Gambar 3.9.


  3. Flowchart login admin
  4. Flowchart login admin menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar dalam proses login. Adapun gambaran flowchart dari proses login dapat dilihat pada Gambar 3.10.

  5. Flowchart penambahan data
  6. Flowchart penambahan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penambahan data pada aplikasi. Adapun gambaran flowchart dari proses penambahan data dapat dilihat pada Gambar 3.11.

  7. Flowchart perubahan data
  8. Flowchart perubahan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penambahan data pada aplikasi. Adapun gambaran flowchart dari proses perubahan data dapat dilihat pada Gambar 3.12.

  9. Flowchart penghapusan data
  10. Flowchart penghapusan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penghapusan data pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses penghapusan data dapat dilihat pada Gambar 3.13.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut :


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Implementasi Program

Implementasi merupakan tahapan untuk mempresentasikan sistem sehingga dapat dioperasikan. Tahapan ini merupakan kelanjutan dari tahapan perancangan dimana rancangan sistem yang telah dibuat dan diwujudkan dalam bahasa pemrograman.


Spesifikasi Sistem

Untuk menjalankan perangkat pengembangan sistem pakar ini, diperlukan spesifikasi sistem yang sesuai agar dapat berjalan dengan maksimal. Spesifikasi sistem ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak.


Spesifikasi Perangkat Keras

Untuk menjalankan aplikasi ini pada sebuah komputer, maka perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

  1. Processor 2.6 GHz.
  2. RAM 1 Gb.
  3. Harddisk requirement 1 Gb.
  4. Monitor, Keyboard, Mouse.

Spesifikasi Perangkat Lunak

Untuk menjalankan aplikasi ini pada sebuah komputer, maka dibutuhkan perangkat lunak sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi Windows XP atau lebih tinggi
  2. Microsoft Visual Studio


Implementasi User Interface

Pada tahap ini akan diberikan tampilan-tampilan dari aplikasi sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN dengan metode forward chaining.

Tampilan Halaman Awal

Halaman awal aplikasi sesuai dengan rancangan sebelumnya. Karena aplikasi ini tidak membutuhkan login untuk user biasa, maka halaman awal aplikasi ini bukan berupa halaman login. Halaman ini terdiri dari satu tombol utama yaitu ‘Mulai Diagnosis’ untuk masuk ke halaman diagnosis.

Jika user menekan tombol keluar pada halaman awal akan muncul pemberitahuan, apakah anda yakin ingin keluar, seperti gambar 4.2.


Tampilan Halaman Diagnosis

Halaman diagnosis terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh user.

User menjawab dengan menekan tombol “ ya ” atau “ tidak ”untuk menuju ke pertanyaan selanjutnya. User dapat mengetahui detail dari pertanyaan yang ditampilkan dengan menekan tombol “ Detail ”.


Jika user menekan tombol detail, aplikasi akan menampilkan detail dari pertanyaan diagnosis seperti yang terlihat pada gambar 4.4.

Setelah proses Diagnosis selesai, user dapat mengulangi proses diagnosis dengan menekan tombol kembali.


Tampilan Halaman Admin

Admin atau teknisi dapat login dengan memilih “login admin” pada menu Administrator.

Pada menu login admin, admin dapat menambah admin baru dan menghapus admin yang ada. Setelah admin login akan masuk ke menu edit gejala.

Admin atau teknisi yang telah login dapat menambah daftar gangguan dengan mengisi form yang ada. Admin dapat pula menghapus dan mengubah daftar gangguan yang ada seperti gambar 4.7.

Admin dapat menambah gejala dengan menekan button tambah, dan mengisi data seperti id gejala, gejala, detail gejala, gangguan, memilih jika ya dan jika tidak untuk melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya.

Admin dapat menghapus gejala dengan menekan tombol hapus data pada opsi pengeditan, akan muncul form pertanyaan jika data dihapus akan terjadi gangguan pada pertanyaan berikutnya.


Tampilan Menu Bantuan

Menu bantuan terdiri atas panduan dan tentang aplikasi. Menu panduan merupakan bantuan untuk menggunakan aplikasi sistem pakar ini.

Menu bantuan user merupakan bantuan penggunaan untuk user dalam menggunakan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguna jaringan LAN ini.

Menu bantuan admin merupakan bantuan penggunaan untuk admin dalam pengeditan aplikasi sistem pakar yang memerlukan login (username dan password).


Evaluasi Pakar

Pada tahap ini pakar melakukan pengecekan terhadap aplikasi sistem pakar yang dibangun dalam memperoleh hasil diagnosa yang seakurat mungkin. Setelah di evaluasi didapatkan bahwa ketepatan hasil diagnosa ada yang mencapai 100%. Berikut adalah hasil evaluasi dari pakar.


Evaluasi Sistem

Setelah dilakukan implementasi maka didapatkan hasil evaluasi sistem dari tanggapan pakar/teknisi dan juga evaluasi dari kemampuan sistem pakar dalam mendiagnosa gangguan beserta solusinya. Implementasi pada user interface cukup baik karena sudah memiliki bentuk visual dan user friendly untuk user awam.

Evaluasi keseluruhan tentang cara kerja sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini sudah cukup baik. Sistem pakar ini dapat memberikan hasil diagnosa dan solusi. Aplikasi sistem pakar ini masih dapat dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih akurat dalam mendiagnosa gangguan jaringan LAN.

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini dibuat untuk user yang kurang pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan LAN.
  2. Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN dapat melakukan diagnosis gangguan-gangguan awal pada jaringan LAN.
  3. Sistem pakar untuk mendiagnosa gangguna jaringan LAN ini menggunakan metode forward chaining yaitu metode yang mengumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu kemudian dapat menghasilkan solusi/kesimpulan.


Saran

Agar aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini kedepannya lebih baik, maka yang dapat disarankan adalah :

  1. Menggunakan gambar pada detail gejala untuk mempermudah user dalam memperbaiki gangguan.
  2. Menggunakan metode lain seperti certainty factor untuk mengetahui persentase keyakinan dari gangguan LAN yang telah teridentifikasi, sehingga solusi lebih akurat.
  3. Aplikasi dapat dikembangkan lagi bukan hanya berbasis desktop tapi bisa menggunakan teknologi yang lain misalnya berbasis mobile atau website sehingga user dapat mengakses aplikasi sistem pakar ini dimana saja.



Daftar Pustaka

  1. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  2. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  3. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
  5. Kusrini. 2006. Sistem Pakar: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
  6. Suyoto. 2004. Intelegensi Buatan: Teori dan Pemrograman. Gava Media : Yogyakarta.
  7. Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Informatika : Bandung.
  8. Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Andi Offset : Yogyakarta.
  9. Henderi. 2009. Unified Modeling Language: Tangerang.
  10. Budiman, Irfan. 2013. Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Jakarta: Universitas Gunadarma.
  11. Widarti, Dinny Wahyu, dan Endah Setyowati. 2010. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. STMIK Pradnya Paramita: Jurnal Teknologi Informasi. Vol. 3 No. 2.
  12. Sanusi, Irfan, Bambang Trisno dan Maman Somantri. 2012. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan pada Generator Set Berbeban. FPTK UPI: Electrans Jurnal. Vol. 11 No. 2.
  13. Rangkuti, A. Haris, dan Septi Andryana. 2009. Deteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar. Universitas Nasional: Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial. Vol. 3 No. 1.
  14. Fitriastuti, Fatsyahrina, dan Luluk Sri Ekowati. 2009. Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi Kerusakan Perangkat Keras Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Universitas Janabadra Yogyakarta: Janateknika. Vol. 11 No. 2.
  15. Dahria, Muhammad. 2011. Pengembangan Sistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi. STMIK Triguna Dharma: Jurnal SAINTIKOM. Vol. 10 No. 3.
  16. Halim, R.M. Nasrul. 2011. Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. STMIK PalComTech Palembang: Jurnal Teknologi dan Informatika. Vol. 1 No. 3.
  17. Tentua, Meilany Nonsi. 2010. Sistem Pakar Untuk Identifikasi Kejahatan Dunia Maya. Universitas PGRI Yogyakarta: Jurnal Dinamika Informatika. Vol. 4 No. 1.

Contributors

Riowaldy Arifin