SI1022464960

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB



LAPORAN SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1022464960
NAMA



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464960
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

TEMPAT PENELITIAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464960
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang,16 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 03009
   
NID : 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464960
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464960
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2014

 
 
 
 
 
(Anjar Juniarno)
NIM : 1022464960

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pusat Kesehatan Masyarakat atau di singkat Puskesmas sangatlah dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, apalagi saat sekarang ini biaya pengobatan sangatlah mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Untuk itulah diperlukan pilihan sarana kesehatan yang terjangkau seperti puskesmas. Untuk mengenalkan puskesmas kepada masyarakat diperlukan upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap puskesmas, di antaranya pemberitahuan informasi mengenai lokasi puskesmas di daerah Kota Tangerang, Dari gambaran masalah tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem informasi geografis berbasis web yang menyediakan informasi mengenai lokasi puskesmas di Kota Tangerang. Dalam pencarian lokasi tentu membutuhkan letak atau suatu posisi yang dikenal sebagai informasi geografis. Informasi geografis yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat ini yaitu aplikasi Google Maps. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi, penulis menggunakan waterfall model dan sumber data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini yaitu Peta Kota Tangerang yang diperoleh dari Google Maps API dan data lokasi puskesmas yang di peroleh dari cabang dinas kesehatan Kota Tangerang dan Departemen Kesehatan. Dari sistem yang dibuat, penulis berharap masyarakat dapat dengan mudah mengakses lokasi puskesmas di Kota Tangerang.

 


Kata kunci : puskesmas, google maps, lokasi.

 

ABSTRACT

Community Health Center or health center in short is needed for Indonesian people in general, especially now, when the cost of medication is very expensive for most people in Indonesia. Because of that, affordable choice health facilities such as health center is required. To introduce the community health center to public, it’s neccesary to increase public access by giving them information about health center’s location in Tangerang. From the problem, we need to make a web based geographic information system that provides information about the location of health centers in Tangerang. In search of the location or place, it would require a geographic information. Nowadays, people mostly use Google Maps application as their geographical information the author uses the waterfall model and taking data sources form Tangerang’s map that author got from Google Maps API, location’s data sources form health centers in the branch of health departement Tangerang and the departement of health. The author hopes the public can easyly access the location of health centers in Tangerang by the system that being made of.

 


Keywords: health centers, google maps, location.

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting, keberadaan puskesmas daerah Kota Tangerang sangat beragam di setiap kecamatan. Seringnya warga setempat yang harus segera berobat di rumah sakit dengan biaya yang cukup mahal menjadikan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) pilihan kedua. Puskesmas sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk memeriksa kesehatan dengan harga yang relatif murah.. Seringkali banyak puskesmas yang belum diketahui masyarakat secara luas dan tidak di imbangi informasi, sehingga masih banyak masyarakat Kota Tangerang yang tidak mengetahui dimana saja lokasi puskesmas tersebut. Seiring dengan banyaknya pendatang yang ada di Kota Tangerang yang masih awam terhadap lokasi puskesmas maka informasi mengenai akses transportasi ke tempat tersebut sangat dibutuhkan.

Hal ini akan menjadi tugas pokok dan fungsi dari suku dinas kesehatan pada seksi pelayanan informasi yang bertanggung jawab dalam pemberitahuan informasi mengenai lokasi puskesmas di daerah Kota Tangerang dan mengenai akses transportasi ke tempat tersebut. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses lokasi puskesmas di Kota Tangerang.

Dari gambaran masalah tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem informasi berbasis web yang menyediakan informasi mengenai lokasi puskesmas di Kota Tangerangdan akses transportasi ke tempat tersebut. Dalam pencarian lokasi tentu membutuhkan letak atau suatu posisi yang dikenal sebagai informasi geografis. Informasi geografis yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat ini yaitu aplikasi Google Maps. Dengan adanya sistem informasi geografis berbasis webtersebut akan memberikan alternatif kemudahan kepada masyarakat untuk mencari informasi mengenai lokasi puskesmas yang ada di Kota Tangerang serta memberi kemudahan kepada cabang dinas kesehatanKota Tangerang dalam mengolah informasi lokasi puskesmas di daerah Kota Tangerang.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK LOKASI PUSKESMAS KOTA TANGERANG”

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan menjadi beberapa masalah, yaitu :

  1. Bagaimana merancang web sistem informasi geografis letak puskesmas di wilayah Kota Tangerang?
  2. Bagaimana cara pengguna web dapat memperoleh informasi detail tentang puskesmas sehingga memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi mengenai jalur menuju lokasi di Kota Tangerang?
  3. Bagaimana merancang dan membangun sebuah webyang bisa menunjukan akses transportasi umum ke lokasi puskesmas di Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Pada pembuatan aplikasi ini perlu didefinisikan batasan masalah mengenai sejauh mana pembuatan aplikasi ini akan dikerjakan. Beberapa batasan masalah tersebut antara lain menyajikan peta online lokasi puskesmas, peta jalur menuju ke lokasi puskesmas terdekat di wilayah Kota Tangerang. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini yaitu Peta Kota Tangerang yang diperoleh dari Google Maps API, data lokasi puskesmas yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan seluruh Puskesmas Kota Tangerang.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Menganalisis dan merancang basis data geografis dan non-geografis.
  2. Menganalisis dan merancang sistem informasi geografis berbasis web untuk lokasi puskesmas, dan jalur menuju ke lokasi puskesmas di wilayah Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan skripsi ini adalah:

  1. Mengorganisir data – data yang berkaitan dengan informasi puskesmas di wilayah Kota Tangerang.
  2. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh informasi lokasi puskesmas, akses transportasi ke lokasi puskesmas, dan jalur menuju ke lokasi puskesmas di wilayah Kota Tangerang.

Metode Perancangan Sistem

Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi, penulis menggunakan waterfall model. Menurut Sommervile (2011:31), waterfall model merupakan model System Development Life Cycle (SDLC) klasik yang bersifat sistematis. Model ini terdiri dari beberapa fase yang dikerjakan secara berurutan untuk membangun software. Penjelasan dari fase-fase waterfall model yang digunakan adalah :

Requirements analysis and definition

Menganalisis lalu menentukan menu apa saja yang diperlukan dalam aplikasi. Menganalisis spesifikasi kebutuhan aplikasi yang akan dibuat dengan melakukan perincian mengenai menu apa saja yang akan dibuat dan jenis database apa yang akan digunakan.

System and software design

Membuat desain aliran kerja aplikasi (baik front-end maupun back-end) yang akan dibuat, merancang user-interface (front-end) aplikasi yang akan dibuat, merancanguser-interfaceback-end application yang akan dibuat, serta melakukan perancangan struktur database yang akan nantinya akan digunakan.

Implementation and unit testing

Tahap pengembangan aplikasi dengan membuat database dan menerjemahkan hasil desain dari tahap sebelumnya ke dalam kode-kode bahasa pemrograman yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah itu, melakukan tespada tiap-tiap program unit.

Integration and system testing

Program unit yang telah dites dan tidak lagi memiliki error atau bugs akan digabungkan menjadi suatu kesatuan program atau sistem. Setelah itu, diuji kembali secara keseluruhan.

Operation and maintenance

Hasil dari system testing yang telah bebas error dapat dioperasikan. Apabila dimasa mendatang diperlukan perubahan atau perbaikan, maka langkah-langkah di atas dapat diulang kembali.

 

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan Skripsi ini menjadi lebih memudahkan penulis dan terarah maka penulis mengelompokan materi penulisan Skripsi ini menjadi beberapa BAB dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :

 

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara singkat dan terperinci mengenai latar belakang penulisan skripsi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan skripsi, ruang lingkup yang membatasi pembahasan masalah, metodelogi penelitian dan sistematika dalam penulisan skripsi.

 

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang sesuai dan relevan dengan objek penelitian dalam skripsi ini. Teori – teori tersebut didapatkan dari berbagai sumber terpercaya dan merupakan hasil dari penelitian kepustakaan sebelumnya sebagai landasan dalam melakukan perancangan dan pengimplementasian sistem, serta literature review untuk membantu hasil penelitian.

 

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi sistem yang sedang berjalan, usulan sistem yang akan dibuat, perancangan UML, perancangan database, serta perancangan prototype.

 

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil implementasi dari sistem yang telah dirancang spesifikasi program dan evaluasi terhadap implementasi sistem tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap objek penelitian serta saran-saran yang dapat membangun sistem yang telah dibuat agar menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut merupakan definisi sistem yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu:

 

Menurut Jogiyanto (2009:34), “pengertian sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan komponen yaitu, kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Haryadi (2009:24), “sistem adalah suatu (komponen atau prosedur-prosedur) yang saling berhubungan atau berkaitan antar satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Maimunah dkk (2009:36), dalam jurnal CCIT menyatakan bahwa sistem didefinisikan oleh Fredrick M.W.U sebagai berikut  :
“Suatu sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran tertentu, suatu sistem menunjukan tingkah lakunya melalui interaksi diantara komponen-komponendidalam sistem dan diantara lingkungannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terintegrasi dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Haryadi (2009:24), "sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki, antara lain:

1. Komponen Sistem (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan

2. Batas Sistem (Boundary System)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup(scope) dari sistem tersebut.

3. Luar Sistem (Environment System)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung (Interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran (Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya”.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Andri (2009:7), “sistem dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a. Sistem Abstrak (Abstract System) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dan tuhan.

b. Sistem Fisik (Physical System) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

a. Sistem Alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya sistem tata surya.

b. Sistem Buatan (Human Made System) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem transportasi.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

a. Sistem Tertentu (Deterministic System) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dari interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi secara pasti. Misalnya sistem komputer, karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.

b. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem persediaan.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

a. Sistem Terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruhi dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output dari subsistem lain. Sistem ini harus mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

b. Sistem Tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga berkerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya sistem yang relatif tertutup (Relative Closed System). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem”.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut J.O’Brien (2009), “data adalah fakta-fakta, symbol, karakter, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu”.

Menurut Arditya (2013:16) “Data adalah suatu fakta atau hal-hal dalam suatu kejadian yang nyata, baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan”.

2. Definisi Informasi

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, yaitu:

Menurut J.O’Brien (2009), “informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa atau disampaikan dalam model yang memiliki lebih banyak makna”.

Menurut Leitel dan Davis (2009), “informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna serta lebih berarti dari yang menerimanya”.

Berdasarkan pengertian dari sejumlah ahli, informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bermanfaat dan bermakna sehingga dapat digunakan oleh penggunanya untuk kepentingan pengambilan keputusan, sedangkan data itu sendiri merupakan sekumpulan objek maupun fakta-fakta yang terjadi.

3. Kualitas Informasi

Adapun kualitas informasi (quality of information) tersebut menurut Jogiyanto (2009) diantaranya ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut:

a. Relevan (relevancy)

Informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message used for problem solving (decision making) ?

b. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu, informasi yang didapatkan tidak boleh bisa atau menyesatkan bagi penggunanya serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Ketidak-akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya hal tersebut terjadi karena dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau rusak. Komponen keakuratan suatu informasi diantaranya sebagai berikut:

1. Completeness; are necessary message items present ? Hal ini dapat berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam suatu organisasi tersebut.)

2. Correctness ; are message items correct ? maksudnya bahwa informasi yang diterima kebenarannya tidak perlu diragukan lagi. Kebenaran dari informasi tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan.

3. Security; did the message reach all or only the intended systems users?Informasi yang diterima harus terjamin keamanan datanya.

c. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi yang sudah usang tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi demikian mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru.

d. Ekonomis (economy)

What level of resources is needed to move information through the problem-solving cycle? Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalamnya.

e. Efisien (efficiency)

What level of resources is required for each unit of information output? Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai efisien yang terdapat didalamnya.

f. Dapat dipercaya (reliability)

Informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya, hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.

4. Nilai Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009), ”parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost)”. Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis

1. Definisi Sistem Informasi Geografis

Menurut Eddy Prahasta (2009), “sistem informasi geografis adalah gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi dan geografis. Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka sistem informasi geografis merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya”.

Menurut Burrough (2009:12), “sistem informasi geografis adalah sekumpulan alat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil kembali saat dibutuhkan, menstransformasikan dan menampilkan suatu data spasial dari dunia nyata untuk suatu kebutuhan tertentu”.

Menurut Department of Environment(2012:12)“sebuah sistem informasi geografis yang baik seharusnya dapat memberikan:

1. Akses yang mudah dan cepat untuk pengaksesan data dalam jumlah yang besar

2. Kemampuan untuk :

a. Memilih detail berdasarkan area atau suatu tema tertentu.

b. Menyambungkan atau menggabungkan sekumpulan data dengan yang lainnya.

c. Menganalisa karakteristik spasial suatu data.

d. Mencari karakteristik tertentu disuatu area.

e. Memperbaharui data dengan cepat dan murah.

f. Memodelkan suatu data.

3. Mampu menghasilkan suatu output (peta, grafik, daftar alamat dan rangkuman statistik) yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus atau tertentu.”

2. Komponen Sistem Informasi Geografis

Menurut Eddy Prahasta (2009), “sistem infomasi geografis mempunyai empat buah komponen yaitu piranti keras (hardware), piranti lunak (software), data sistem informasi geografis, manusia”.

Berikut adalah penjelasan tentang komponen sistem informasi geografis, yaitu:

a. Piranti Keras (Hardware) Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem computer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat.

Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses:


1. Alat masukan (input) data. Contoh : scanner, keyboard, kamera.

2. Alat pemrosesan di gunakan untuk pemrosesan semua aktifitas sistem. Contoh : CPU atau PC, Prosesor, RAM.

3. Alat keluaran (output) berfungsi untuk menyajikan hasil dari pemrosesan sistem informasi geografis.Contoh : Monitor dan Printer.

b. Piranti Lunak (Software)

Piranti lunak membantu piranti keras untuk memasukan, memproses, menyimpan serta mengatur data geografis. Terdapat lima modul utama dalam piranti lunak yaitu :

1. Masukan dan pengecekan data, temasuk didalamnya proses konversi data dari analog menjadi digital.

2. Menyimpan dan mengatur data, berhubungan dengan struktur dan aturan data serta atribut elemen seperti titk, garis ataupun area yang menggambarkan objek-objek di dunia nyata.

3. Mengatur cara menampilkan data dan pelaporan hasil analisis ke pengguna.

4. Memproses data, meliputi pengurangan kesalahan pemasukan data, menganalisis data, mengatur data, menghubungkan data spasial dengan data atribut.

5. Melakukan interaksi dengan pengguna untuk menentukan apakah piranti sistem informasi geografis tersebut diterima atau tidak.

Sebuah piranti lunak sistem informasi geografis harus memiliki fungsi dan alat yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografis. Fungsi tersebut dikelompokan menjadi element-element sebagai berikut :

1. Alat (tools) untuk melakukan input dan transformasi atau konversi data

2. Database Manajemen System (DBMS).

3. Alat (tools) yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi.

4. Graphical user interface (GUI) digunakan untuk memudahkan akses alat-alat (tools) geografis.

3. Data SIG

Data sistem informasi geografis adalah salah satu komponen krusial dan penting. Di dalam SIG terdapat dua jenis data yaitu :

1. Data spasial

Data spasial adalah data yang menggambarkan suatu dimensi ruang. Beberapa tipe data spasial antara lain :

a. Titik

Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor. Pada skala tertentu biasanya titik digunakan untuk menggambarkan letak suatu kota, letak suatu bangunan atau ojek-objek lainnya

Format titik memiliki ciri-ciri yaitu koordinat tunggal, tanpa panjang, tanpa luasan. Contoh dari format titik : lokasi kecelakaan, letak pohon, lokasi gedung.

Image and video hosting by TinyPic

b. Garis

Garis merupakan bentuk linier yang akan menghubungkan beberapa titik atau paling sedikit dua titik. Biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu objek berdimensi satu.Contoh penggunaan garis pada SIG adalah jaringan jalan, jaringan saluran air, jaringan telepon dan lain sebagainya.Format garis memiliki ciri-ciri yaitu koordinat titik awal dan akhir, mempunyai panjang, tanpa luasan. Contoh dari format garis : jalan, sungai.

Image and video hosting by TinyPic

c. Poligon

Bentukpoligon biasanya digunakan untuk mempresentasikan suatu objek berdimensi dua. Suatuwilayah penggunaan lahan suatu tempat adalah entitas yang umumnya digambarkan dengan bentuk poligon. Formatpoligon memiliki ciri-ciri yaitu koordinat dengan titik akhirsama dengan titik awal, mempunyai panjang, mempunyailuasan. Contoh dari format poligon : persil tanah, wilayah,tutupan lahan dan lain-lain.

Image and video hosting by TinyPic

Penyajian data spasial dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu :


a. Model Raster

Model ini menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dalam bentuk matriks atau piksel-piksel yang membentuk bidang referensi horizontal dan vertikal. Setiap piksel memiliki atribut masing-masing dan bersifat unik.

b. Model Vektor

Model ini menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dalam bentuk garis, titik dan atau poligon yang didefinisikan oleh koordinat kartesian dua dimensi (X,Y). Di dalam model ini sebuah garis merupakan kumpulan titik yang terurut dan berhubungan. Sedangkan sebuah poligon merupakan kumpulan titik yang memiliki titik awal dan titik akhir dengan koordinat yang sama.

2. Data Atribut/Non Spasial

Data atribut adalah data yang mendeskripsikan data spasial. Biasanya data atribut adalah data berbentuk teks. Data atribut dapat dideskripsikan dengan dua cara, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dalam deskripsi kualitatif maka data atribut akan mendeskripsikan tipe atau klasifikasi suatu objek. Sedangkan secara kuantitatif, data atribut akan dideskripsikan berdasarkan tingkatan.

d. Manusia

Manusia selaku pembuat dan pemakai dari SIG dapat memanipulasi SIG tersebut sehingga dapat membantu menyelesaikan pekerjaannya sehari-hari. Manusia juga menentukan akan seperti apa sistem informasi yang ada akan dikembangkan.”

Image and video hosting by TinyPic

Konsep Dasar Pemetaan

1. Definisi Peta

Menurut Eddy Prahasta (2009), “Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah (Topografi), penyebaran penduduk jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan skala tertentu, dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta dapat meliputi wilayah yang luas dapat juga hanya mencakup wilayah yang sempit. Peta dalam bahasa Inggris berarti Map dan bahasa Yunani berarti Mappa. Ilmu pengetahuan yang mempelajari peta disebut Kartografi.”

Menurut Burrough (2009), “Peta adalah sekumpulan titik, garis, area yang digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada sistem koordinat dan peta biasanya dipresentasikan dalam bentuk dua dimensi, tetapi tidak menutup kemungkinan peta dapat dipresentasikan dalam bentuk tiga dimensi.”

2. Jenis Peta

Menurut Eddy Prahasta (2009), “Jenis peta ada beberapa macam ditinjau dari berbagai ospek, baik dari aspek maksud dan tujuan, kegunaan, skala, dan keadaan objek”.

a. Berdasarkan aspek maksud dan tujuan

Jika dipandang dari maksud dan tujuannya, secara umum peta dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Peta Dasar atau Peta Umum

Peta Dasar adalah gambaran atau proyeksi dari sebagian permukaan bumi pada bidang datar atau kertas dengan skala tertentu yang dilengkapi dengan informasi kenampakan alami atau buatan. Contoh peta dasar seperti : peta situasi, peta dunia, peta topografi, peta Indonesia.

2. Peta Tematik atau Peta Khusus

Peta tematik atau peta khusus adalah gambaran dari sebagian permukaan bumi yang dilengkapi dengan informasi tertentu baik di atas maupun di bawah permukaan bumi yang mengandung tema tertentu. Contoh peta tematik seperti : Peta jenis tanah, peta kesesuain lahan, peta iklim, peta perhubungan.

b. Berdasarkan aspek kegunaan

Jika dipandang dari kegunaannya, secara umum peta dibagi tiga jenis yaitu:

1. Peta referensi umum (General Reference Map)

Peta yang digunakan untuk mengidentifikasi dan verifikasi macam-macam bentuk geografis termasuk fitur tanah, perkotaan, jalan dan lain sebagainya.

2. Peta Mobilitas (Mobility Map)

Peta yang digunakan untuk membantu masyarakat dalam menentukan jalur dari satu tempat ke tempat lainnya, digunakan untuk perjalanan darat, laut dan udara.

3. Peta Inventaris (Inventory Map)

Peta yang menunjukan lokasi dari fitur-fitur khusus misalnya posisi gedung di suatu wilayah

4. Peta Tematik (Thematic Map)

Peta yang menunjukan penyebaran dari objek tertentu seperti populasi, curah hujan dan sumber daya alam.

c. Berdasarkan aspek skala

Jika dipandang dari skalanya, secara umum peta dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

1. Peta kadaster atau peta teknik : berskala antara 1 : 100 – 1 : 5.000

2. Peta berskala besar : berskala antara 1 : 5.000 – 1 : 250.000

3. Peta skala sedang : berskala antara 1 : 250.00 – 1 : 500.000

4. Peta berskala kecil : berskala antara 1 : 500.000 – 1:1.000.000

5. Peta Geografis : berskala lebih dari 1 : 1.000.000

d. Berdasarkan keadaan objek

Jika dipandang dari kadaan objeknya, secara umum peta dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Peta stasioner

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan tetap atau stabil. Contoh : Peta sebaran gunung berapi.

2. Peta Dinamis

Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan mudah berubah. Contoh : Peta urbanisasi, peta arah angin, peta ketinggian aliran sungai.

3. Kegunaan Peta

Menurut Eddy Prahasta (2009), “Peta merupakan suatu sumber informasi yang sangat berguna untuk segala bidang dengan dukungan perkembangan teknologi saat ini. Pada umumnya peta digunakan untuk mengetahui berbagai kenampakan pada suatu wilayah yang dipetakan yakni”:

Menurut Eddy Prahasta (2009), “Peta merupakan suatu sumber informasi yang sangat berguna untuk segala bidang dengan dukungan perkembangan teknologi saat ini. Pada umumnya peta digunakan untuk mengetahui berbagai kenampakan pada suatu wilayah yang dipetakan yakni”:

a. Memperlihatkan posisi suatu tempat di permukaan bumi.

b. Mengukur luas dan jarak suatu daerah di permukaan bumi berdasarkan skala dan ukuran peta.

c. Memperlihatkan bentuk suatu daerah yang sesungguhnya skala tertentu.

d. Menghimpun suatu daerah yang disajikan dalam bentuk peta.

Adapun peta khusus digunakan untuk tujuan tertentu yang menonjolkan satu jenis data saja. Misalnya pada peta iklim, peta curah hujan peta penyebaran penduduk, dan sebagainya.

User Requirement

Menurut Untung Rahardja dkk (2010), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Untung Rahardja dkk (2010), “Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.a


b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

a. T artinya Technical, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

b. O artinya Operational, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

c. E artinya Economic, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M): Mampu dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

4. Final draft elicitation, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan”.

Alat Bantu Pemodelan Sistem

Alat bantu pemodelan sistem dapat berupa software dan tools yang digunakan sebagai berikut:

1. Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2009) “UML merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini untuk mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP) yang digunakan untuk penyederhanaan permasalahan”.

Dari pernyataan tersebut, Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:


a. Class Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

b. Object Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

c. Use case Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang arus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

d. Sequence Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario dan memberikan gambaran detail dari setiap use case yang dibuat sebelumnya.

e. Collaboration Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).


f. Statechart Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan statepada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas.

g. Activity Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.


h. Component Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.


i. Deployment Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya

2. Visual Paradigm


Menurut Arditya (2013:26),”Visual Paradigm adalah perangkat lunak (software) pendukung pemodelan sistem yang banyak digunakan untuk merancang model sistem sesuai dengan konsep UML”. Pemodelan yang dapat digunakan/dirancang pada Visual Paradigm versi 6.4 antara lain:

UML Diagram : use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, communication diagram, state machine diagram, component diagram, package diagram, deployment diagram, object diagram, composite structure diagram, timing diagram dan interaction overview diagram.

Requirement Capturing : textual analysis, requirement diagram, basic diagram, dan CRC card diagram.

Database Modelling : entity relationship diagram (ERD) dan ORM diagram.

Business Process Modelling : business process diagram, data flow diagram, EPC diagram, process map diagram dan organization chart.

Others : EJB diagram, overview diagram, user interface, dan mind mapping diagram.

Perangkat Lunak Pendukung

1. MySQL 5.6.11

a. Definisi MySql

Menurut Untung Rahardja, dkk (2010), “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.

Menurut Anhar (2010), “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL DBMS (Database Management System) dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MySql, PostagreSql, dan lain-lain. MySql merupakan DBMS yang multi thread, multi user yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU (General Public License) GPL. Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing. MySql dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan Swedia, yaitu MySql AB. MySql AB memegang hak cipta kode sumbernya”.

b. Kelebihan MySql

Anhar (2010) menyatakan, bahwa MySQL banyak kelebihan, yaitu:

1. MySql dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OSX Server, Solaris dan masih banyak lagi.

2. Bersifat open source, MySql didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL (General Public License).

3. Bersifat Multi User, MySql dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

4. MySql mempunyai kecepatan yang baik dalam menangani query. Dengan kata lain, dapat memproses lebih banyak sql persatuan waktu.

5. Dari segi keamanan data, sql memiliki beberapa lapisan keamanan, seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenskripsi.

6. MySql bersifat flexibel dengan berbagai pemrograman, MySql juga memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

7. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySql.

8. MySql dapat diakses melalui program aplikasi client yang diciptakan sendiri dengan menggunakan pemrograman visual maupun non visual yang bekerja didalam jaringan.

2. Adobe Dreamweaver CS5

Menurut Rizky (2013:28), “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.

Saat ini terdapat software dari kelompok adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu situs web. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai jenis bahasa pemrograman web, antara lain : JPS, PHP, ASP, dan ColdFusion.

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun suatu situs web.

Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS8. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamweaver CS8 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web”.

2. Google Maps API

a. Defenisi API

Menurut Tulach (2009), “API atau Application Programming Interface bukan hanya satu set class dan method atau fungsi dan signature yang sederhana. Akan tetapi API, yang bertujuan utama untuk mengatasi “clueless” dalam membangun software yang berukuran besar, berawal dari sesuatu yang sederhana sampai ke yang kompleks dan merupakan perilaku komponen yang sulit dipahami. Secara sederhana dapat dipahami dengan membayangkan kekacauan yang akan timbul bila mengubah database atau skema XML. Perubahan ini dapat dipermudah dengan bantuan API.

Dari beberapa sumber yang didapat, dapat disimpulkan bahwa API adalah sekumpulan perintah, fungsi, class dan protokol yang memungkinkan suatu software berhubungan dengan software lainnya. Tujuan dari API adalah untuk menghilangkan “clueless” dari sistem dengan cara membuat blok besar yang terdiri dari software di seluruh dunia dan menggunakan kembali perintah, fungsi, class, atau protocol yang mereka atau API miliki. Dengan cara ini, programmer tidak perlu lagi membuang waktu untuk membuat dan menulis infrastruktur sehingga akan menghemat waktu kerja dan lebih efisien”.

b. Google Maps API

MenurutSvennerberg (2010),“Google Maps API yang paling populer di internet. Pencatatan yang dilakukan pada bulan Mei 2010 ini menyatakan bahwa 43% mashup (aplikasi dan situs web yang menggabungkan dua atau lebih sumber data) menggunakan Google Maps API . Beberapa tujuan dari penggunaan Google Maps API adalah untuk melihat lokasi, mencari alamat, mendapatkan petunjuk mengemudi dan lain sebagainya. Hampir semua hal yang berhubungan dengan peta dapat memanfaatkan Google Maps.

Google Maps diperkenalkan pada Februari 2005 dan merupakan revolusi bagaimana peta di dalam web, yaitu dengan membiarkan user untuk menarik peta sehingga dapat menavigasinya. Solusi peta ini pada saat itu masih baru dan membutuhkan server khusus. Beberapa saat setelahnya, ada yang berhasil men-hack Google Maps untuk digunakan di dalam webnya sendiri. Hal ini membuat Google Maps mengambil kesimpulan bahwa mereka membutuhkan API dan pada Juni 2005, Google Maps API dirilis secara publik”.

Teori Khusus

1. Definisi Puskesmas

Menurut Hartono (2013), “Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya”.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi geografis. Dalam upaya pengembangan dan penyempurnaan perlu dilakukan berupa kajian studi pustaka (literature review). sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan diantaranya sebagai berikut :

1. Tinjauan studi dari penelitian Achmad Abdurrahman Ami Nalloh, Asep Sunandar, Djodi Ihsan Dimitra, 2013, Universitas Bina Nusantara Jakarta.

Dalam penelitian yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Lokasi Tempat Wisata Di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang basis data geografis dan non-geografis mengenai tempat-tempat wisata di wilayah DKI Jakarta serta menganalisis dan merancang sistem informasi geografis berbasis web untuk lokasi tempat-tempat wisata, akses transportasi ke lokasi tempat-tempat wisata dan jalur menuju ke lokasi tempat-tempat wisata di wilayah DKI Jakarta. Kelebihan penelitian ini adalah sistem yang telah dibuat memudahkan pengorganisasian data dan pengolahan basis data memungkinkan untuk dilakukannya input, update dan delete data terkait lokasi tempat wisata, menampilkan informasi tekstual dan spasial terkait informasi lokasi tempat wisata di wilayah DKI Jakarta. Kekurangan penelitian ini adalah template web terkesan kaku sehingga pengguna menjadi kurang tertarik. Untuk itu dibutuhkan sebuah template yang tidak kaku sehingga pengguna menjadi lebih tertarik untuk menggunakan aplikasi sistem informasi geografis berbasis web ini.

2. Tinjauan studi dari penelitian Albert Purnama Iwan, Willianto, Joseph Sulivan Widjaja, 2013, Universitas Bina Nusantara.

Dalam penelitian yang berjudul Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pariwisata Pulau Bali Menggunakan Platform Android. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sebuah aplikasi Bali Vacance berbasis Android yang digunakan untuk mencari informasi, tracking dan navigasi lokasi – lokasi pariwisata di pulau Bali dengan menggunakan sistem informasi geografis. Kelebihan penelitian ini adalah Aplikasi memudahkan user untuk mendapatkan deskripsi informasi dan data lokasi – lokasi wisata di pulau Bali. Cara ini lebih memudahkan user dalam mencari informasi dibanding menggunakan buku atau melalui website. Kekurangan penelitian ini adalah kurangnya informasi data secara menyeluruh baik itu data informasinya dan juga kapasitas memori yang lebih besar. Untuk itu dibutuhkan sebuah data informasi secara lengkap sehingga pengguna lebih cepat mendapatkan informasi.

3. Tinjauan studi dari penelitian Dyah Ayu Arditya,2013, STMIK Raharja.

Dalam penelitian yang berjudul Intelligence Website For Report Monitoring On Himpaudi Kota Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi berbasis website yang dapat digunakan PAUD dengan mudah. Pengurus PAUD dapat mengakses website HIMPAUDI, melakukan upload laporan dalam bentuk file excel dan dapat direkapitulasi secara otomatis oleh sistem ke dalam bentuk grafik. Kelebihan penelitian ini adalah Business intelligence merupakan metode dan teknologi yang baik dalam mengintegrasikan data yang dapat ditampilkan dalam bentuk grafik dan dapat dilihat berdasarkan ukuran/measure tertentu yang sudah ditentukan, seperti jenis kelamin, umur, tahun, dan lain-lain. Kekurangan penelitian ini adalah tidak adanya peta yang menunjukan lokasi serta gambar bangunan PAUD tersebut. Untuk itu dibutuhkan pemanfaatan Google Maps API untuk menunjukan lokasi serta gambar bangunan paud tersebut.

4. Tinjauan studi dari penelitian Dewi Mayasari S, 2007, Departemen Teknik Elektro.

Dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Menggunakan Mapserver. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi geografis dengan memanfaatkan Mapserver. Karena sistem yang berbasis web akan lebih mudah dan cepat diakses oleh pengguna dari berbagai tempat hanya dengan menggunakan komputer, web-browser, dan jaringan internet. Kelebihan penelitian ini adalah MapServer dapat digunakan untuk membangun aplikasi web based GIS yang interaktif. Kekurangan penelitian ini adalah kurangnya interaksi untuk memudahkan pengguna sistem informasi geografis tersebut. Untuk itu dibutuhkan pengembang aplikasi dengan menggunakan bahasa script seperti PHP untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan aplikasi.

5. Tinjauan studi dari penelitian Fajar Rusdyanto, Andri Suprayogi, Hani’ah, 2014, Universitas Diponegoro.

Dalam penelitian yang berjudul Aplikasi WebGIS Hotel Di Kota Surakarta Memanfaatkan Google Maps API. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mendesain database Aplikasi webGIS Hotel Di Kota Surakarta Memanfaatkan Google Maps API yang terstruktur dan tertata dengan baik yaitu dengan mengelompokkan data pada database MySQL sesuai dengan id hotel dan kelas hotel sehingga data dari database google maps dan database MySQL dapat diakses dan diambil bersamaan secara online dari server dan dapat disajikan kepengguna. Kelebihan penelitian ini adalah memanfaatkan Google Maps API yang terstruktur dan tertata dengan baik yaitu dengan mengelompokkan data pada database MySQL sesuai dengan id hotel dan kelas hotel sehingga data dari database google maps dan database MySQL dapat diakses dan diambil bersamaan secara online dari server dan dapat disajikan ke pengguna. Kekurangan sistem ini adalah interface website yang kurang menarik. Untuk itu dibutuhkan sebuah interface website yang menarik sehingga pengguna suka menggunakannya.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Dinas Kesehatan Kota Tangerang berdiri tahun 2001 sampai sekarang, Kantor Dinas Kesehatan ini, pada awalnya merupakan gedung Pusat Pemerintahan, Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang yang berada persis disamping kantor Dinas yang sekarang. Kemudian Tahun 2003, dibangun lah Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, yang terletak di Jl. Daan Mogot No. 69 Kota Tangerang.

Penyelenggaraan pembangunan daerah tidak terlepas dari penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Keberhasilan pembangunan daerah secara umum merupakan kontribusi keberhasilan pembangunan kesehatan ditambah pembangunan sektor lain.

Secara umum pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Tangerang berjalan dengan baik. Peningkatan pencapaian program dan pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat masih harus tetap dilakukan sesuai target yang telah ditetapkan. Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di Kota Tangerang secara rutin perlu dievaluasi untuk dapat melihat keberhasilan pencapaian program, masalah yang ditemukan, kendala yang timbul dalam pelaksanaan, langkah pemecahan masalah yang diambil agar kegiatan berjalan dengan baik.

Visi Dan Misi

A. Visi

Masyarakat Kota Tangerang yang Sehat Secara Mandiri


B. Misi

1. Mewujudkan tata kelola kelembagaan yang berkualitas dan sumber daya aparatur yang profesional.

2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.

3. Mewujudkan kesehatan lingkungan yang berkualitas.

Tugas Dan Fungsi

1. Kepala Dinas

Tugas :

• Memimpin, mengkoordinasikan, dan mengendalikan dinas dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang kesehatan. Perumusan kebijakan teknis, administrasi, dan pelaksanan kegiatan pengelolaan dibidang kesehatan.

Fungsi:

a) Penyelenggara¬¬an pelayanan teknis operasional dibidang kesehatan.

b) Penyelenggaraan perizinan dan pelayanan umum dan tugas pembantuan kesehatan.

c) Penyelenggaraan pembinan administrasi ketatausahaan.

d) Penyelenggaraan pembinaan teknis administrasi terhadap pengelolaan UPTD.

e) Penyelenggaraan komunikasi, koordinasi, konsultasi dan kerjasama dibidang kesehatan.

f) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat

Tugas :

• Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas dibidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian perencanaan program, pengelolaan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian serta pengelolaan keuangan.

Fungsi:

a) Pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja serta pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

b) Perumusan kebijakan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja dinas.

c) Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta perlengkapan.

d) Pengelolaan administrasi kepegawaian, pembinaan ketatausahaan, keuangan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana.

e) Pelaksanaan pembinaan bendaharawan dan PPTK di lingkungan dinas.

f) Perumusan kebijakan dan pengkoordinasian administrasi pengelolaan keuangan.

g) Pelaksanan evaluasi dan pelaporan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

h) Perumusan kebijkan dan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dinas.

i) Pelaksanan koordinasi/kerja sama dengan SKPD terkait atau pihak ketiga dibidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

j) Perumusan kebijakan dan pengkoordinasian pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dilingkungan dinas.

k) Perumusan kebijakan dan pengkoordinasian penyusunan laporan keuangan SKPD dinas.

l) Perumusan dan pengkoordinasian penyusunan Renstra, Renja, LAKIP, LPPD dan LPOD.

m) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

3. Bidang Pengendalian Penyakit

Tugas :

• Melaksanakan kegiatan dibidang pencegahan dan pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung serta pemberantasan penyakit bersumber binatang.

Fungsi:

a) Pelaksanaan kegiatan dibidang pencegahan dan pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung serta pemberantasan penyakit bersumber binatang.

b) Pelaksanaan operasional pencegahan dan pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung serta pemberantasan penyakit bersumber binatang.

c) Terjadinya wabah penyakit/kejadian luar biasa.

d) Pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi pelaksanaan imunisasi rutin dan insidentil pada Puskesmas, Posyandu, Sekolah, Unit Pelayanan Kesehatan lainnya serta analisa hasil penelitian penyakit.

e) Pelaksaaan pengendalian kegiatan pencegahan, pemberantasan, penanggulangan penyakit yang bersumber binatang.

f) Pelaksaaan pengendalian kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung.

g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

4. Bidang Penyehatan Lingkungan

Tugas :

• Melaksanakan tugas dibidang promosi kesehatan, sanitasi dasar dan lingkungan pemukiman serta pembinaan tempat-tempat umum, industri dan tempat pengelolaan makanan.

Fungsi:

a) Pelaksanaan tugas dibidang promosi kesehatan, sanitasi dasar dan lingkungan pemukiman serta pembinaan tempat-tempat umum, industri dan pengelolaan makanan dan minuman.

b) Pelaksanaan kegiatan dibidang promosi kesehatan, sanitasi dasar dan lingkungan pemukiman serta pembinaan tempat-tempat umum, industri dan pengelolaan makanan dan minuman.

c) Pelaksanaan operasional kegiatan promosi kesehatan, sanitasi dasar dan lingkungan pemukiman serta pembinaan tempat-tempat umum, industri dan pengelolaan makanan dan minuman.

d) Pelaksanaan operasional kegiatan analisa permasalah serta memberikan saran pertimbangan dalam rangka upaya penyelesaian masalah dan peningkatan kinerja dibidang promosi kesehatan dan penyehatan lingkungan.

e) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

5. Bidang Kesehatan Masyarakat

Tugas :

• Melaksanakan kegiatan dibidang kesehatan ibu dan bayi, gizi serta kesehatan anak dan lansia.

Fungsi:

a) Pelaksanaan tugas dibidang kesehatan ibu dan bayi, gizi serta kesehatan anak remaja dan lansia.

b) Pelaksanaan operasional dibidang kesehatan ibu dan bayi, gizi serta kesehatan anak remaja dan lansia.

c) Pelaksanaan pembinaan kesehatan dan pola hidup sehat lanjut usia.

d) Pelaksanan kegiatan pengendalian kesehatan ibu dan bayi.

e) Pelaksanaan kegiatan perbaikan gizi masyarakat.

f) Pelaksanaan kegiatan kesehatan anak, remaja dan lanjut usia.

g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

6. Bidang Pelayanan Kesehatan

Tugas :

• Melaksanakan kegiatan dibidang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan khusus dan rujukan serta pengendalian dan pengawasan pelayanan kesehatan.

Fungsi:

a) Pelaksanaan tugas dibidang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan khusus dan rujukan serta pengendalian dan pengawasan pelayanan kesehatan.

b) Pelaksanaan operasional dibidang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan khusus dan rujukan serta pengendalian dan pengawasan pelayanan kesehatan.

c) Pelaksanaan operasional serta pengembangan sistem pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan khusus dan rujukan serta pengendalian dan pengawasan pelayanan kesehatan.

d) Melaksanaan pembinaan pemberdayaan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

e) Pengendalian dan pengawasan pelayanan kesehatan yang masih menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan

f) Pelaksanaan kegiatan rencana kebutuhan obat-obatan dan alat-alat kesehatan serta pembinaan pengawasan pengelolaan obat-obatan pada Puskesmas.

g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas

Tugas :

• Melaksanakan tugas teknis penunjang dan atau teknis operasional Dinas dibidang kesehatan.

Fungsi:

a) Penyusunan rencana dan program kerja UPTD Puskesmas.

b) Pelaksanaan pelayanan upaya kesehatan wajib yang terdiri dari : upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu, bayi dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan upaya pengobatan.

c) Pelaksanaan pelayanan upaya kesehatan pengembangan yang terdiri dari : upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut dan upaya pembinaan pengobat tradisional.

d) Pelaksanaan pelayanan penunjang yaitu : upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3).

e) Pelaksanaan pembinaan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) serta upaya memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam setiap upaya kesehatan.

f) Pelaksanaan rujukan upaya kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat.

g) Pelaksanaan pengelolaan obat di Puskesmas.

h) Pelaksanaan administrasi ketatausahaan.

i) Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Dinas

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Kesehatan

Tugas :

• Melaksanakan tugas teknis penunjang dan atau teknis operasional Dinas dibidang laboratorium kesehatan.

Fungsi:

a) Penyusunan rencana dan program kerja UPTD Laboratorium Kesehatan.

b) Pelaksanaan teknis operasional dan fungsional dibidang laboratorium kesehatan.

c) Pelaksanaan dibidang laboratorium klinik.

d) Pelaksanaan dibidang laboratorium kesehatan masyarakat.

e) Pelaksanaan pelayanan laboratorium rujukan dari Puskesmas.

f) Pelaksanaan administrasi ketatausahaan.

g) Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh kepala Dinas.

9. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Farmasi

Tugas :

• Melaksanakan tugas teknis penunjang teknis penunjang Dinas Kesehatan dalam pengelolaan obat dan perbekalan farmasi.

Fungsi:

a) Penyusunan rencana dan program kerja UPTD Farmasi.

b) Pelaksanaan koordinasi dengan Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan dalam penyusunan rencana kebutuhan obat dan perbekalan farmasi.

c) Pelaksanaan pengadaan dan penerimaan obat dan perbekalan farmasi.

d) Pelaksanaan penyimpnanan dan pendistribusian obat dan perbekalan farmasi sesuai dengan prosedur.

e) Pelaksanaan pengamatan terhadap mutu secara umum, baik yang ada dalam persediaan maupun yang akan didistribusikan.

f) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengelolaan obat di Puskesmas.

g) Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan serta evaluasi penggunaan obat dan perbekalan farmasi.

h) Pelaksanaan administrasi ketatausahaan.

i) Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

10. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas pokok menunjang tugas pokok dinas sesuai dengan keahliannya masing-masing.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Adapun Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang sesuai Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah adalah sebagai berikut:

Image and video hosting by TinyPic


Contributors

Admin, Anjar Juniarno