SI1022464960: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 663: Baris 663:
  
 
<p>Menurut Agus Mulyanto (2009), ”parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (''value of information'') ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (''benefit'') dan biaya (''cost'')”. Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.</p>
 
<p>Menurut Agus Mulyanto (2009), ”parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (''value of information'') ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (''benefit'') dan biaya (''cost'')”. Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.</p>
 +
</div>
 +
 +
===Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem Informasi Geografis''' </p>
 +
 +
<p>Menurut Eddy Prahasta (2009), “sistem informasi geografis adalah gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi dan geografis. Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka sistem informasi geografis merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya”.</p>
 +
 +
<p>Menurut Burrough (2009:12), “sistem informasi geografis adalah sekumpulan alat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil kembali saat dibutuhkan, menstransformasikan dan menampilkan suatu data spasial dari dunia nyata untuk suatu kebutuhan tertentu”.</p>
 +
 +
<p>Menurut ''Department of Environment''(2012:12)“sebuah sistem informasi geografis yang baik seharusnya dapat memberikan:</p>
 +
 +
<p>1. Akses yang mudah dan cepat untuk pengaksesan data dalam jumlah yang besar</p>
 +
<p>2. Kemampuan untuk :</p>
 +
<p>a. Memilih detail berdasarkan area atau suatu tema tertentu.</p>
 +
<p>b. Menyambungkan atau menggabungkan sekumpulan data dengan yang lainnya.</p>
 +
<p>c. Menganalisa karakteristik spasial suatu data.</p>
 +
<p>d. Mencari karakteristik tertentu disuatu area.</p>
 +
<p>e. Memperbaharui data dengan cepat dan murah.</p>
 +
<p>f. Memodelkan suatu data.</p>
 +
<p>3. Mampu menghasilkan suatu ''output'' (peta, grafik, daftar alamat dan rangkuman statistik) yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus atau tertentu.”</p>
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''2. Komponen Sistem Informasi Geografis''' </p>
 +
 +
<p>Menurut Eddy Prahasta (2009), “sistem infomasi geografis mempunyai empat buah komponen yaitu piranti keras (''hardware''), piranti lunak (''software''), data sistem informasi geografis, manusia”.</p>
 +
 +
<p>Berikut adalah penjelasan tentang komponen sistem informasi geografis, yaitu:</p>
 +
 +
<p>a. Piranti Keras (''Hardware'')
 +
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari ''sistem computer'' yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi basis data dengan ''volume'' data yang besar secara cepat.
 +
</p>
 +
 +
<p>Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses:</p>
 +
 +
 +
<p>1. Alat masukan (''input'') data. Contoh : ''scanner'', ''keyboard, kamera''.</p>
 +
<p>2. Alat pemrosesan di gunakan untuk pemrosesan semua aktifitas sistem. Contoh : ''CPU'' atau ''PC'', ''Prosesor'', ''RAM''.</p>
 +
<p>3. Alat keluaran (''output'') berfungsi untuk menyajikan hasil dari pemrosesan sistem informasi geografis.Contoh : ''Monitor'' dan ''Printer''.</p>
 +
 +
  
 
</div>
 
</div>
 +
  
 
[[Category:Skripsi 2013/2014]]
 
[[Category:Skripsi 2013/2014]]

Revisi per 27 September 2014 08.55

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB



LAPORAN SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1022464960
NAMA



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464960
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

TEMPAT PENELITIAN

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464960
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang,16 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 03009
   
NID : 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464960
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464960
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2014

 
 
 
 
 
(Anjar Juniarno)
NIM : 1022464960

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Pusat Kesehatan Masyarakat atau di singkat Puskesmas sangatlah dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, apalagi saat sekarang ini biaya pengobatan sangatlah mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Untuk itulah diperlukan pilihan sarana kesehatan yang terjangkau seperti puskesmas. Untuk mengenalkan puskesmas kepada masyarakat diperlukan upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap puskesmas, di antaranya pemberitahuan informasi mengenai lokasi puskesmas di daerah Kota Tangerang, Dari gambaran masalah tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem informasi geografis berbasis web yang menyediakan informasi mengenai lokasi puskesmas di Kota Tangerang. Dalam pencarian lokasi tentu membutuhkan letak atau suatu posisi yang dikenal sebagai informasi geografis. Informasi geografis yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat ini yaitu aplikasi Google Maps. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi, penulis menggunakan waterfall model dan sumber data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini yaitu Peta Kota Tangerang yang diperoleh dari Google Maps API dan data lokasi puskesmas yang di peroleh dari cabang dinas kesehatan Kota Tangerang dan Departemen Kesehatan. Dari sistem yang dibuat, penulis berharap masyarakat dapat dengan mudah mengakses lokasi puskesmas di Kota Tangerang.

 


Kata kunci : puskesmas, google maps, lokasi.

 

ABSTRACT

Community Health Center or health center in short is needed for Indonesian people in general, especially now, when the cost of medication is very expensive for most people in Indonesia. Because of that, affordable choice health facilities such as health center is required. To introduce the community health center to public, it’s neccesary to increase public access by giving them information about health center’s location in Tangerang. From the problem, we need to make a web based geographic information system that provides information about the location of health centers in Tangerang. In search of the location or place, it would require a geographic information. Nowadays, people mostly use Google Maps application as their geographical information the author uses the waterfall model and taking data sources form Tangerang’s map that author got from Google Maps API, location’s data sources form health centers in the branch of health departement Tangerang and the departement of health. The author hopes the public can easyly access the location of health centers in Tangerang by the system that being made of.

 


Keywords: health centers, google maps, location.

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting, keberadaan puskesmas daerah Kota Tangerang sangat beragam di setiap kecamatan. Seringnya warga setempat yang harus segera berobat di rumah sakit dengan biaya yang cukup mahal menjadikan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) pilihan kedua. Puskesmas sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk memeriksa kesehatan dengan harga yang relatif murah.. Seringkali banyak puskesmas yang belum diketahui masyarakat secara luas dan tidak di imbangi informasi, sehingga masih banyak masyarakat Kota Tangerang yang tidak mengetahui dimana saja lokasi puskesmas tersebut. Seiring dengan banyaknya pendatang yang ada di Kota Tangerang yang masih awam terhadap lokasi puskesmas maka informasi mengenai akses transportasi ke tempat tersebut sangat dibutuhkan.

Hal ini akan menjadi tugas pokok dan fungsi dari suku dinas kesehatan pada seksi pelayanan informasi yang bertanggung jawab dalam pemberitahuan informasi mengenai lokasi puskesmas di daerah Kota Tangerang dan mengenai akses transportasi ke tempat tersebut. Sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses lokasi puskesmas di Kota Tangerang.

Dari gambaran masalah tersebut maka diperlukan adanya suatu sistem informasi berbasis web yang menyediakan informasi mengenai lokasi puskesmas di Kota Tangerangdan akses transportasi ke tempat tersebut. Dalam pencarian lokasi tentu membutuhkan letak atau suatu posisi yang dikenal sebagai informasi geografis. Informasi geografis yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat ini yaitu aplikasi Google Maps. Dengan adanya sistem informasi geografis berbasis webtersebut akan memberikan alternatif kemudahan kepada masyarakat untuk mencari informasi mengenai lokasi puskesmas yang ada di Kota Tangerang serta memberi kemudahan kepada cabang dinas kesehatanKota Tangerang dalam mengolah informasi lokasi puskesmas di daerah Kota Tangerang.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK LOKASI PUSKESMAS KOTA TANGERANG”

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan menjadi beberapa masalah, yaitu :

  1. Bagaimana merancang web sistem informasi geografis letak puskesmas di wilayah Kota Tangerang?
  2. Bagaimana cara pengguna web dapat memperoleh informasi detail tentang puskesmas sehingga memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi mengenai jalur menuju lokasi di Kota Tangerang?
  3. Bagaimana merancang dan membangun sebuah webyang bisa menunjukan akses transportasi umum ke lokasi puskesmas di Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Pada pembuatan aplikasi ini perlu didefinisikan batasan masalah mengenai sejauh mana pembuatan aplikasi ini akan dikerjakan. Beberapa batasan masalah tersebut antara lain menyajikan peta online lokasi puskesmas, peta jalur menuju ke lokasi puskesmas terdekat di wilayah Kota Tangerang. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini yaitu Peta Kota Tangerang yang diperoleh dari Google Maps API, data lokasi puskesmas yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan seluruh Puskesmas Kota Tangerang.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Menganalisis dan merancang basis data geografis dan non-geografis.
  2. Menganalisis dan merancang sistem informasi geografis berbasis web untuk lokasi puskesmas, dan jalur menuju ke lokasi puskesmas di wilayah Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan skripsi ini adalah:

  1. Mengorganisir data – data yang berkaitan dengan informasi puskesmas di wilayah Kota Tangerang.
  2. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh informasi lokasi puskesmas, akses transportasi ke lokasi puskesmas, dan jalur menuju ke lokasi puskesmas di wilayah Kota Tangerang.

Metode Perancangan Sistem

Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi, penulis menggunakan waterfall model. Menurut Sommervile (2011:31), waterfall model merupakan model System Development Life Cycle (SDLC) klasik yang bersifat sistematis. Model ini terdiri dari beberapa fase yang dikerjakan secara berurutan untuk membangun software. Penjelasan dari fase-fase waterfall model yang digunakan adalah :

Requirements analysis and definition

Menganalisis lalu menentukan menu apa saja yang diperlukan dalam aplikasi. Menganalisis spesifikasi kebutuhan aplikasi yang akan dibuat dengan melakukan perincian mengenai menu apa saja yang akan dibuat dan jenis database apa yang akan digunakan.

System and software design

Membuat desain aliran kerja aplikasi (baik front-end maupun back-end) yang akan dibuat, merancang user-interface (front-end) aplikasi yang akan dibuat, merancanguser-interfaceback-end application yang akan dibuat, serta melakukan perancangan struktur database yang akan nantinya akan digunakan.

Implementation and unit testing

Tahap pengembangan aplikasi dengan membuat database dan menerjemahkan hasil desain dari tahap sebelumnya ke dalam kode-kode bahasa pemrograman yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah itu, melakukan tespada tiap-tiap program unit.

Integration and system testing

Program unit yang telah dites dan tidak lagi memiliki error atau bugs akan digabungkan menjadi suatu kesatuan program atau sistem. Setelah itu, diuji kembali secara keseluruhan.

Operation and maintenance

Hasil dari system testing yang telah bebas error dapat dioperasikan. Apabila dimasa mendatang diperlukan perubahan atau perbaikan, maka langkah-langkah di atas dapat diulang kembali.

 

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan Skripsi ini menjadi lebih memudahkan penulis dan terarah maka penulis mengelompokan materi penulisan Skripsi ini menjadi beberapa BAB dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :

 

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara singkat dan terperinci mengenai latar belakang penulisan skripsi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan skripsi, ruang lingkup yang membatasi pembahasan masalah, metodelogi penelitian dan sistematika dalam penulisan skripsi.

 

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang sesuai dan relevan dengan objek penelitian dalam skripsi ini. Teori – teori tersebut didapatkan dari berbagai sumber terpercaya dan merupakan hasil dari penelitian kepustakaan sebelumnya sebagai landasan dalam melakukan perancangan dan pengimplementasian sistem, serta literature review untuk membantu hasil penelitian.

 

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi sistem yang sedang berjalan, usulan sistem yang akan dibuat, perancangan UML, perancangan database, serta perancangan prototype.

 

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil implementasi dari sistem yang telah dirancang spesifikasi program dan evaluasi terhadap implementasi sistem tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap objek penelitian serta saran-saran yang dapat membangun sistem yang telah dibuat agar menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut merupakan definisi sistem yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu:

 

Menurut Jogiyanto (2009:34), “pengertian sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan komponen yaitu, kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Haryadi (2009:24), “sistem adalah suatu (komponen atau prosedur-prosedur) yang saling berhubungan atau berkaitan antar satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Maimunah dkk (2009:36), dalam jurnal CCIT menyatakan bahwa sistem didefinisikan oleh Fredrick M.W.U sebagai berikut  :
“Suatu sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran tertentu, suatu sistem menunjukan tingkah lakunya melalui interaksi diantara komponen-komponendidalam sistem dan diantara lingkungannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terintegrasi dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Haryadi (2009:24), "sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki, antara lain:

1. Komponen Sistem (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan

2. Batas Sistem (Boundary System)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup(scope) dari sistem tersebut.

3. Luar Sistem (Environment System)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung (Interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran (Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya”.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Andri (2009:7), “sistem dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a. Sistem Abstrak (Abstract System) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dan tuhan.

b. Sistem Fisik (Physical System) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

a. Sistem Alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya sistem tata surya.

b. Sistem Buatan (Human Made System) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem transportasi.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

a. Sistem Tertentu (Deterministic System) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dari interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi secara pasti. Misalnya sistem komputer, karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.

b. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem persediaan.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

a. Sistem Terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruhi dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output dari subsistem lain. Sistem ini harus mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

b. Sistem Tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga berkerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya sistem yang relatif tertutup (Relative Closed System). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem”.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut J.O’Brien (2009), “data adalah fakta-fakta, symbol, karakter, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu”.

Menurut Arditya (2013:16) “Data adalah suatu fakta atau hal-hal dalam suatu kejadian yang nyata, baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan”.

2. Definisi Informasi

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, yaitu:

Menurut J.O’Brien (2009), “informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa atau disampaikan dalam model yang memiliki lebih banyak makna”.

Menurut Leitel dan Davis (2009), “informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna serta lebih berarti dari yang menerimanya”.

Berdasarkan pengertian dari sejumlah ahli, informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bermanfaat dan bermakna sehingga dapat digunakan oleh penggunanya untuk kepentingan pengambilan keputusan, sedangkan data itu sendiri merupakan sekumpulan objek maupun fakta-fakta yang terjadi.

3. Kualitas Informasi

Adapun kualitas informasi (quality of information) tersebut menurut Jogiyanto (2009) diantaranya ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut:

a. Relevan (relevancy)

Informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message used for problem solving (decision making) ?

b. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu, informasi yang didapatkan tidak boleh bisa atau menyesatkan bagi penggunanya serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Ketidak-akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya hal tersebut terjadi karena dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau rusak. Komponen keakuratan suatu informasi diantaranya sebagai berikut:

1. Completeness; are necessary message items present ? Hal ini dapat berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah yang terjadi dalam suatu organisasi tersebut.)

2. Correctness ; are message items correct ? maksudnya bahwa informasi yang diterima kebenarannya tidak perlu diragukan lagi. Kebenaran dari informasi tersebut harus dapat dipertanggung jawabkan.

3. Security; did the message reach all or only the intended systems users?Informasi yang diterima harus terjamin keamanan datanya.

c. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi yang sudah usang tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi demikian mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru.

d. Ekonomis (economy)

What level of resources is needed to move information through the problem-solving cycle? Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalamnya.

e. Efisien (efficiency)

What level of resources is required for each unit of information output? Kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai efisien yang terdapat didalamnya.

f. Dapat dipercaya (reliability)

Informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya, hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.

4. Nilai Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009), ”parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost)”. Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis

1. Definisi Sistem Informasi Geografis

Menurut Eddy Prahasta (2009), “sistem informasi geografis adalah gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi dan geografis. Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka sistem informasi geografis merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan dan keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya”.

Menurut Burrough (2009:12), “sistem informasi geografis adalah sekumpulan alat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil kembali saat dibutuhkan, menstransformasikan dan menampilkan suatu data spasial dari dunia nyata untuk suatu kebutuhan tertentu”.

Menurut Department of Environment(2012:12)“sebuah sistem informasi geografis yang baik seharusnya dapat memberikan:

1. Akses yang mudah dan cepat untuk pengaksesan data dalam jumlah yang besar

2. Kemampuan untuk :

a. Memilih detail berdasarkan area atau suatu tema tertentu.

b. Menyambungkan atau menggabungkan sekumpulan data dengan yang lainnya.

c. Menganalisa karakteristik spasial suatu data.

d. Mencari karakteristik tertentu disuatu area.

e. Memperbaharui data dengan cepat dan murah.

f. Memodelkan suatu data.

3. Mampu menghasilkan suatu output (peta, grafik, daftar alamat dan rangkuman statistik) yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus atau tertentu.”

2. Komponen Sistem Informasi Geografis

Menurut Eddy Prahasta (2009), “sistem infomasi geografis mempunyai empat buah komponen yaitu piranti keras (hardware), piranti lunak (software), data sistem informasi geografis, manusia”.

Berikut adalah penjelasan tentang komponen sistem informasi geografis, yaitu:

a. Piranti Keras (Hardware) Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem computer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat.

Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses:


1. Alat masukan (input) data. Contoh : scanner, keyboard, kamera.

2. Alat pemrosesan di gunakan untuk pemrosesan semua aktifitas sistem. Contoh : CPU atau PC, Prosesor, RAM.

3. Alat keluaran (output) berfungsi untuk menyajikan hasil dari pemrosesan sistem informasi geografis.Contoh : Monitor dan Printer.


Contributors

Admin, Anjar Juniarno