SI1021465051

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA

INFORMASI DAN PROMOSI DI YAYASAN

PERGURUANISLAM AL-FALAH (YPIA)

KABUPATEN TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1021465051
NAMA  : Hade Surahman

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA

INFORMASI DAN PROMOSI DI YAYASAN

PERGURUANISLAM AL-FALAH (YPIA)

KABUPATEN TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1021465051
Nama  : Hade Surahman
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA

INFORMASI DAN PROMOSI DI YAYASAN

PERGURUANISLAM AL-FALAH (YPIA)

KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1021465051
Nama  : Hade Surahman

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2015

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Wahyu Hidayat,S.I.Kom)     (Triyono, S.Kom)
NID : 12002     NID : 05078

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA

INFORMASI DAN PROMOSI DI YAYASAN

PERGURUANISLAM AL-FALAH (YPIA)

KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1021465051
Nama  : Hade Surahman

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 22 Januari 2014

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA

INFORMASI DAN PROMOSI DI YAYASAN

PERGURUANISLAM AL-FALAH (YPIA)

KABUPATEN TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1021465051
Nama  : Hade Surahman
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
(Hade Surahman)
NIM : 1021465051

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi khususnya di bidang informasi dan komunikasi telah berkembang sedemikian pesat terutama pada bidang multimedia. Hal ini menuntut suatu lembaga pendidikan untuk mengembangkan informasi dari berbagai media yang sesuai dengan perkembangan. Berbagai macam media promosi dan informasi sangat dibutuhkan, untuk itu diperlukan media promosi yang interaktif dan efisien agar dapat menarik siswa dan siswi baru. Salah satu media yang interaktif dan efisien adalah media audio visual. SMA Yayasan peguruan islam al-falah (YPIA), adalah lembaga atau institusi pendidikan yang selalu bersaing demi meningkatkan kualitas pendidikan di era globalisasi saat ini. Namun, sekolah tersebut belum mempunyai media informasi yang lengkap dan efektif tentang profil sekolah tersebut sekaligus dapat menjadi sarana promosi kepada masyarakat luas. Maka dari itu dibutuhkanlah sebuah penelitian dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMA YAYASAN PERGURUAN ISLAM AL-FALAH (YPIA)”, sebagai media promosi serta informasi yang dapat dilihat oleh masyarakat luas. Dengan mengunakan metode audio visual diharapkan dapat memberikan promosi dan informasi yang efektif dan efisien. Sehingga hasil akhir yang dicapai dari penulisan laporan skripsi ini yaitu terciptanya sebuah rancangan media promosi dan informasi berbentuk vidoe profile yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan serta mampu meningkatkan target pemasaran.

Kata kunci : media, promosi, video profile

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa dan analisanya maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini dan juga sebagai masukan yang sangat berharga bagi penulis.

Sebagai rasa terima kasih atas tersusunnya laporan Skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom selaku staff ahli Mavib sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah membantu dalam pembuatan Skripsi ini.
  5. Bapak Triyono, S.kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu dalam pembuatan Skripsi ini.
  6. Terima kasih banyak kepada seluruh Dosen, yang mana telah membimbing dan pemberian materi selama proses perkuliahan.
  7. Terima kasih kepada seluruh pihak Akademik dan Staff atas dukungan dan bantuannya dalam bentuk informasinya.
  8. Terima kasih kepada seluruh guru dan siswa atau siswi SMA YAYSAN PERGURUAN ISLAM AL-FALAH (YPIA) KABUPATEN TANGERANG yang telah membantu memberikan informasi dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  9. Terima kasih kepada Orang Tua saya yang telah memberikan suport dan membantu terima kasih banyak atas do’anya dan dukungan baik moral maupun material.
  10. Semua sahabat terbaikku sekaligus seperjuangan yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam penyusunan Skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan penulisan laporan Skripsi ini dapat memberi manfaat dan sumbangsih pada perkembangan ilmu Pengetahuan pada umumnya dan yang membaca khususnya.

Tangerang, Januari 2015
Hade Surahman

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Daftar Nama Guru

Tabel 3.3 Material Produk

Tabel 3.4 Kondisi Pesaing

Tabel 3.5 Biaya Produksi

Tabel 4.1 Time Schedule

Tabel 4.4 Script Writing

Tabel 4.3 Pemain dan Crew

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1. Konsep Produksi MAVIB (KPM)

Bagan 4.2. Tahap Preproduction

Bagan 4.22 Tahap Production

Bagan 4.23 Tahap Postproduction

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Adobe Premiere pro 2.0

Gambar 2.2 Adobe Photoshop CS3

Gambar 2.3 Adobe After Effects CS3

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) Gambar 4.1 Kamera DSLR 600D

Gambar 4.2 Promosi

Gambar 4.3 Ipad Aple

Gambar 4.4 Bumper Opening dan Logo

Gambar 4.5 Gedung Sekolah

Gambar 4.6 Visi dan Misi

Gambar 4.7 Visi

Gambar 4.8 Misi

Gambar 4.9 Kelas

Gambar 4.1 Kelas

Gambar 4.11 Ekstrakulikuler Pramuka

Gambar 4.12 Ekstrakulikuler Marawis

Gambar 4.13 Ekstrakulikuler pencak silat

Gambar 4.14 Prasarana masjid

Gambar 4.15 Prasarana lahan parkir

Gambar 4.16 Piala

Gambar 4.17 Wawancara Kepala Sekolah

Gambar 4.18 Guru

Gambar 4.19 Murid

Gambar 4.20 Closing

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak, elektronik maupun internet, dalam hal peningkatan yang pesat dalam penyampaian informasi juga telah di dukung oleh teknologi yang semakin canggih, dalam hal ini, media visual merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang penting bagi masyarakat luas, media visual saat ini banyak di butuhkan, salah satunya Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA), yang beralamat di Jl,syech nawawi tanara Rt.004/002 Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten (15620), dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA), dalam memberikan informasi kepada masyarakat baru dari lisan ke lisan dengan orang tua murid yang anaknya sudah bergabung di Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA), juga dengan disebarkannya media cetak berupa brosur dan spanduk saja belum memiliki media informasi dalam bentuk audio visual atau video, selain itu pihak sekolah membutuhkan media informasi yang dapat menjelaskan ruang lingkup sekolah Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA), secara detail informasinya dan ditampilkan lebih menarik lagi dari media sebelumnya yang digunakan yaitu media cetak. Di dalam memberikan informasi nantinya dapat berguna untuk meningkatkan citra sekolah agar lebih dikenal lagi di masyarakat khususnya di daerah Kecamatan Kresek dan sekitarnya. Selain itu dapat mempermudah petugas penerimaaan siswa baru dalam menjelaskan ruang lingkup sekolah kepada orang tua calon siswa baru.

Untuk itu penulis ingin mengajukan penelitian Skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI SARANA INFORMASI PADA YAYASAN PERGURUAN ISLAM Al-FALAH (YPIA)”.

Penulis mencoba untuk membuat sebuah video profil yang berisi sebuah informasi yang ada pada Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA), yaitu dengan membuat sebuah media audio visual. Hal ini dipandang perlu sebagai sarana yang dapat memudahkan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi kepada para calon pendaftar serta masyarakat umum yang ingin mencari informasi tentang Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA).

Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diangkat dalam topik ini yaitu :

  1. Bagaimana merancang bentuk video profile yang dapat meningkatkan efektifitas program promosi pada Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA)?
  2. Bagaimana cara merancang bentuk video profile pada Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) agar lebih menarik perhatian dengan menggunakan teks, audio, video, animasi dan grafik yang menarik sehingga program promosi yang dilakukan dapat efektif ?
  3. Setelah hasil rancangan media video di implementasikan pada kegiatan atau program promosi apa yang diinginkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan ?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka Penulis membatasi ruang lingkup pembahasan masalah. Adapun yang akan dibahas oleh Penulis adalah mengenai PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI SARANA INFORMASI PADA YAYASAN PERGURUAN ISLAM AL-FALAH (YPIA). Maka Penulis hanya melakukan pembahasan fasilitas yang diimplementasikan dalam video profil pada Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA). Diantaranya yaitu Fasilitas, keunggulan kualitas pengajar, susunan ruang kelas keindahan gedung, system pembelajaran dan prestasi yang di peroleh.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Tujuan Operasional

    Merancang media audio visual sebagai media informasi sekolah untuk ditampilkan melalui kegiatan yang dilakukan Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA).

  2. Tujuan Fungsional

    Untuk menyampaikan pesan atau data kepada khalayak siswa atau siswi SMP, dengan menggunakan teks, audio, video, animasi dan grafik yang menarik.

  3. Tujuan Individu
    1. Untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi petugas penerimaan siswa baru dalam hal memberikan informasi kepada masyarakat dan mendapatkan pengalaman serta.
    2. Sebagai bekal bekerja secara Profesional serta melengkapi kreatifitas dalam memperoleh ide-ide secara teoritis maupun praktis dalam menyelesaikan Skripsi, sebagai syarat mencapai gelar S1.

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat bagi Sekolah :
    1. Dengan menggunakan media audio visual, diharapkan masyarakat akan mendapatkan informasi lebih jelas tentang Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA), serta memahami dan tertarik untuk bergabung di Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA).
    2. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi sekolah Yayasan Perguruan islam Al-falah (YPIA), sebagai pengetahuan maupun sebagai salah satu referensi dalam pengembangan informasi.
    3. Untuk meningkatkan pencapaian target pendaftaran siswa baru pada tahun berikutnya.
  2. Manfaat bagi Individu :
    1. Sebagai salah satu syarat penulis untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menambah wawasan dalam dunia Broadcasting serta pengalaman penulis dalam membuat media audio visual dan menambah kreatifitas penulis dalam mengerjakan suatu proyek.
    3. Mampu bersaing dan dapat menciptakan karya kreatif dan inovatif.

Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini metode-metode yang digunakan penulis adalah :

Metode Analisa Permasalahan

Setelah penulis mengumpulkan data-data dan interview di lingkungan sekolah, penulis mempunyai keinginan untuk membuat video profil SMK Negeri 4 Tangerang. Dikarenakan belum adanya media berupa video profil pada Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA).

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA), dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara wawancara langsung tanya jawab secara lisan dengan beberapa narasumber yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini, dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah, guru ataupun murid pada Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA).

  3. Studi Pustaka

    Metode ini sangat membantu penulis untuk melengkapi data-data laporannya baik dari Yayasan Perguruan Islam Al-Falah (YPIA), maupun buku-buku dan internet.

Metode Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data Berdasarkan sumbernya, klasifikasi data disini dibagi menjadi dua yaitu data internal dan eksternal.

  1. Data Internal

    Data internal adalah data data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal, misalnya: data keuangan, data pegawai, data produksi.

  2. Data eksternal

    Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan.

Metode Analisa Perancangan Media

Pengolahan data video yang akan dianalisa dan diolah dengan menggunakan software Adobe Premiere Pro 2.0, afftter effect dan Adobe Photoshop CS3 yang mendukung media video profil.

Konsep Desain

Bagian ini menjelaskan mengenai :

  1. Preproduction
  2. Production
  3. Postproduction

Sistematika Penulisan

Untuk dapat memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa Bab dengan sistematika penyampaian yang disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang penulis gunakan dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam penyusunan Laporan Skripsi.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini membahas mengenai gambaran umum sekolahan, sejarah singkat sekolah, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, informasi tentang produk, market analisis, potensial market, segmentasi pemasaran, strategi pemasaran, dan analisa masalah

BAB IV KONSEP DESAIN

Bab ini membahas mengenai perencanaan (konsep media), tujuan media, strategi media, program media, konsep kreatif yang meliputi tujuan kreatif, strategi kreatif, dan konsep audio visual.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian selama observasi.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Pujiriyanto, Pengajaran Pemahaman melalui Desain, Indeks, Jakarta, 2012, hal: 27 Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, INFORMATIKA, Bandung, 2011,hal. 9-12 Proses Perancangan adalah :

  1. Ide

    Awal dari konsep pembuatan karya audio visual yang akan di tuangkan dalam sebuah karya pembuatan video profile agar video yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  2. Persiapan Data

    Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data Informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.

  3. Konsep

    Alur cerita yang di mulai dari ide yang akan dituangkan kedalam sebuah projek dan di kembangkan melalui konsep, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, video menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara audio visual.

  4. Produksi

    Setelah melakukan ide dan konsep barulah masuk ke tahap produksi untuk suatu projek video profile yang akan dibuat agar hasil karya yang dibuat bisa menjadi suatu karya audio visual yang bisa di lihat oleh masyarakat.

  5. Visualisasi

    Proses yang di lakukan untuk mengembangkan suatu projek yang menghasilkan gambar atau suara yang lebih menarik serta lebih komunikatif.

  6. Media

    Alat atau saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi, baik melaui media cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi).

Pengertian Video

Ayuningtyas, Melvy,Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS3,Dunia Komputer, Yogyakarta, (2011:7) Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, (2011: 83) Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Standar dan Format Video

Ayuningtyas, Melvy, Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS3, Dunia Komputer, Yogyakarta, (2011:11-13) Standar sistem penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential Colour Avec Memory).

  1. NTSC

    Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penempatan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound berada pada 4.5 Mhz.

  2. PAL

    Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pada tahun 1950, negara-negara Eropa Barat berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja per detik. Dasar PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. Pal menempatkan Ifc pada frekuensi 4.5 MHz.

  3. SECAM

    SECAM merupakan sistem televisi analog yang pertama kali digunakan di Perancis. SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode sistem lainnya karena, SECAM menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna dan SECAM juga disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.

Video Profile

Wibowo, Fred, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus, Yogyakarta, (2012:34-36) Video profile perusahaan (corporate profile) merupakan video yang diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.

Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Rineka Cipta, Jakarta, (2012:46) Video profile adalah sebuah gambaran infomasi tentang riwayat seorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima di kalangan masyarakat umum. Informasi tersebut disebarkan berbentuk audio visual atau video.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Sugiyono,Prof.DR, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, (2012:29) Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Pengertian Informasi

Maimunah, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, (2012:284) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

McFadden mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Shanon dan Weaver, dua orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara matematis untuk mendefinisikan informasi. Menurut mereka, informasi adalah “jumlah ketidak pastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Kriyantono, Rachmat., S.Sos., M.Si., Teknik Praktis, Riset Komunikasi, Kencana,Jakarta, (2011:66-69) Jenis-jenis informasi yaitu :

  1. Informasi Penyejuk

    Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

  2. Peringatan

    Berisi penunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  3. Indikator Kunci

    Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  4. Informasi Situasional

    Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

  5. Gosip

    Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

  6. Informasi eksternal

    Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing), tetap kadangkala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

Kualitas Informasi

Onong96, Quality of Information, Kencana, Jakarta,Tahun (2012, Hal:77) Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik, kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :

  1. Relevansi

    Informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai.

  2. Ketepatan Waktu (timeless)

    Menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang/kadaluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.

  3. Akurasi

    Menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau rehabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat.

Nilai Informasi

Kriyantono, Rachmat., S.Sos., M.Si., Teknik Praktis, Riset Komunikasi, Kencana,Jakarta, (2011:43-44) Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataanya, nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif. Misalnya, jika suatu informasi dapat menghasilkan hal yang mengurangi ketidakpastian bagi pengambil keputusan, maka nilai informasinya tinggi. Sebaliknya, sekiranya informasi kurang memberikan relevansi bagi pengambil keputusan, informasi tersebut dikatakan kurang bernilai atau nilai informasinya rendah.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Usmara (2012:29) Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorang pun yang tahu apa yang dilakukan pria tersebut, selain dirinya sendiri.

Komala,Lukiati (2011:54) Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan setia pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan Promosi

Usmara (2012:35) Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

Bentuk Promosi

Karlina, Siti (2011:60-64) Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi, adalah :

  1. Personal Selling

    Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

  2. Mass Selling

    Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak se-fleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

  3. Promosi Penjualan

    Promosi pejualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

  4. Public Relations (Hubungan Masyarakat)

    Public Ralations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahan tersebut.

  5. Direct Marketing

    Sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Tatakrama Periklanan Indonesia, Intensive Advertising Course, Jakarta, PPPI-Berita Buana, (2012:55) Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, buku profile, papan iklan, pos langsung, petunjuk penjualan, selebaran, pengantar penawaran dan alat peraga.

Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, (2012: 77) Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.

Jenis-jenis Media

Menurut Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Andi , Yogyakarta, (2012:240-247) Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi:

  1. Media Cetak

    Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara dan iklan masyarakat. Jenis-jenis media cetak terdiri atas : surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

  2. Media Elektronik

    Media elektronik yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televisi dan radio dan internet.

  3. Media Luar Ruang (outdoor)

    Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi : billboard, baleho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain.

  4. Media Dalam Ruang ( indoor)

    Media dalam ruang yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Jenis media dalam ruangan adalah : panel indoor,poster, poster session dan lain-lain.

Konsep Dasar Desain

Definisi Desain

Kriyantono, Rachmat., S.Sos., M.Si., Teknik Praktis, Riset Komunikasi, Kencana,Jakarta, (201:136) Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

Fungsi-Fungsi Desain

  1. Fungsi Informasi

    Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

  2. Fungsi identifikasi

    Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

  3. Fungsi Persuasi

    Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, Informaika, Bandung. (2011:12) Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Pujiriyanto, Pengajaran Pemahaman melalui Desain, indeks, Jakarta, (2012: 39-44) Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah :

  1. Garis (line)

    Garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendir. Misalnya garis yang membentuk ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk ‘Z’, terkesan tegas dan kaku.

  2. Bentuk (shape)

    Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun semedikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dan lain-lain. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

  3. Ilustrasi /Gambar /Image

    Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :

    1. Manual / Hand Drawing / gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.
    2. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.
  4. Ruang (Space)

    Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dan lain-lain. Ukuran tersebut sifatnya relatif. ‘Besar’ menurut anda belum tentu sama dengan ‘besar’ menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.

    1. Teks /Tipografi

      Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

    2. Warna (Color)

      Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, INFORMATIKA, Bandung, (2011:29-37) Dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (Balance)

    Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.

  2. Irama (Rhythm)

    Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.

  3. Skala dan Proporsi

    Skala adalah perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

  4. Fokus

    Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.

  5. Kesatuan (Unity)

    Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahami sebagai satu kesatuan.

Definisi Typografy

Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, INFORMATIKA, Bandung, (2011:63) Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

Widada, Sugeng, Drs., Diktat Perkuliahan Nirmana, Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang, (2011:3-8) Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

Dimensi Warna

Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :

  1. Munsell system
  2. Prang system

Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan :

  1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna

    HUE

    • Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau
    • Perbedaan warna adalah perbedaan HUE
    • Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya
  2. VALUE : Terang atau gelapnya warna
  3. INTENSITY : Cerah atau suranya warn

Jenis/bentuk Warna

  1. Warna primer

    Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

  2. Warna sekunder

    Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru ).

  3. Warna Quarter

    Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru

  4. Warna tersier

    Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.

  5. Warna complementer

    Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

Makna Simbolik Warna

  1. Warna Merah :

    Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

  2. Warna Kuning :

    Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan

  3. Warna Kuning Emas :

    Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual

  4. Warna Hjau :

    Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian

  5. Warna Biru :

    Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

  6. Warna Putih :

    Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

  7. Warna Hitam :

    Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

  8. Warna Abu-abu :

    Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

  9. Warna Orange :

    Kemajuan, semangat, perkembangan, Energi.

  10. Warna Violet :

    Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

  11. Indigo :

    Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta, (2012:30) Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

Definisi Citra atau Image

Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta,(2012:31) Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen,dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

Layout

Pengertian Layout

Hendi Hendratman, ST., Tips n Trix Komputer Graphics Design, Informatika Bandung, (2011:85) Layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.

Jenis Layout

Menurut Hendi Hendratman, ST., Tips n Trix Komputer Graphics Design, Informatika Bandung, (2011:85) Jenis Layout yaitu :

  1. Layout Kasar

    Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

  2. Layout Komprehensif

    Layout komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

  3. Final Artwork

    Final artwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

Teori Desain Komunikasi Visual

Supriyono, Rakhmat, Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, Andi, Yogyakarta, (2012:9) Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat. Tidak dapat menghindari karya–karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya. Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di traffic light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditempat–tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersaing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan–gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.

Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Definisi Multimedia

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, (2010:190) Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan penggabungan tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks (Mc Cormiks, 1996).

Binanto, Iwan, Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya), Andi, Yogyakarta, (2011,2-5) Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

  1. Multimedia Interaktif

    Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

  2. Multimedia Hiperaktif

    Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

  3. Multimedia Linear

    Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Definisi Audio Visual

Atmohoetomo.Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya. Alfabeta, Bandung, (2011:24-33) Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual. Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis telah menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya film 3Dimensi dengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekelilingi penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

Audio (suara)

Keberadaan audio (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.

  1. Definisi Audio

    Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi, Jakarta,2012 Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya.

    Raharja, Untung, dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010 Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik audience maka dari itu perancangan audio mempunya faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media periklanan yang dihasilkan.

  2. Bentuk Audio

    Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 3 Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :

    1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
    2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.
    3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
    4. DolbyPro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.
    5. Doldy Diital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
    6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendir-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.
  3. Peran Audio

    Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 3 Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.

Visual (Gambar)

Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 4 Sebuah peristiwa yang terbias dalam layar kaca, bagaimanapun hebatnya kisah atau peristiwa yang diangkat sebagai berita tidak akan menarik perhatian pemirsa televisi apabila tidak disampaikan dengan kemasan bahasa yang baik, kalimat yang jelas, informasi yang akurat, dan disajikan dengan gambar yang memiliki karakter yang kuat. Gambar atau visual merupakan kunci penting dalam menyajikan sebuah paket berita dan merupakan unsur paling menjual dalam menarik massa untuk melihatnya.

  1. Definisi Visual

    Uchjana,Onong, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 2012, hal:20 Pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya.

    Uchjana,Onong, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 2012, hal:20 Pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya.

    1. Frame size 320 pixel x 240 pixel setara kualitas VCD
    2. Frame size 576 pixel x 480 pixel setara kualitas super VCD
    3. Frame size 720 pixel x 480 pixel setara kualitas super DVD
    4. Frame size 1440 pixel x 1080 pixel setara kualitas super HDTV
  2. Bentuk Visual

    Atmohoetomo.Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya. Alfabeta, Bandung, 2011:7-9 Bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

    1. Media visual yang tidak bergerak

      Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tidak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto, lukisan.

    2. Media visual yang bergerak

      Visual atau gambar bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi bentuk dan komposisinya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan media ini ialah karena gerakannya dapat menjelaskan proses secara kontinyu, misalnya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).

  3. Peran Visual

    Imanto,Teguh, Diklat Pasca Produksi Televisi, Universitas Esa Unggul, Jakarta, 2012, Pertemuan 4 Gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang masyarakat untuk bertahan menontonnya. Faktor-faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.

Definisi Broadcasting

Arifin, Eva, Broadcasting to be broadcaster, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2012, Hal:9. Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Di dalam lembaga penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian masyarakat luas, baik secara audio dan visual.

Pengertian Sinopsis

Raharja,Untung,Keraf,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010, hal:186 Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut.

Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

  1. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
  4. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

Pengertian Naskah (Script Writting)

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010, hal:186 Naskah (Script Writting) adalah membuat rancangan secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.

Menurut Robert Penulis Naskah (Script Writting) mempunyai perinsip-perinsip umum sebagai berikut :

  1. Script Writting sebagai pembicaraan (terdapat dua karakter atau lebih).
  2. Dialek, aksen, intonasi, diksi (sangat fonetik yang mengarahkan pitch, loudness, timbre).
  3. Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya.
  4. Bahasa tubuh dan karakter (karena dialog menempel padanya).

Pengertian Storyboard

Rahmawati,Indah, Menjadi Sutradara Televisi : dengan Single dan Multi Camera. Grasindo, Jakarta, 2011,hal:72 Story Board adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010, hal:187 Story Board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting.

Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan Story Board sebagai media terpadu.

Tahapan Produksi Audio Visual

Raharja,Untung,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, 2010, hal:185 Tahap produksi audio visual terdiri dari :

Pra Produksi

Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

  1. Penemuan Ide

    Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh script writer atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.

  2. Perencanaan

    Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

  3. Persiapan

    Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Produksi

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi Audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

Pasca Produksi

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara efffect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

Program Aplikasi Penunjang Media Iklan

Adobe Premier Pro 2.0

Ayuningtyas, Melvy, Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS3, Dunia Komputer, Yogyakarta, 2011. Hal 23 Adobe Premier Pro 2.0 merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif..

  1. Standar penyiaran SECAM dipergunkan dinegara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunkan dinegara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunkan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Secara garis besar jendela Adobe Premier Pro 2.0 terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

  1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
  2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.
  3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
  4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
  5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.
  6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

Gambar 2.1

Tampilan Project menggunakan Adobe Premier Pro 2.0

Adobe Photoshop CS3

Razaq,Abdul, The Magic of Movie Editing, Media Kita, Jakarta, 2011, hal:44-50 Adobe Photoshop CS2 adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu gambar Bitmap dan gambar Vektor. Kualitas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar. Adobe Photoshop CS2 menyediakan berbagai piranti yang akan membantu dalam membuat gambar, dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter dapat memberikan efek-efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing-masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.

Gambar 2.2

Tampilan Adobe Photoshop CS2


Adobe After Effects CS3

Menurut Hendi Hendratman, ST.,The Magic of Adobe After Effects, Bandung, (2009:23) Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect.

Adobe After Effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai softwaremention graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh Adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu softwaremultimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics/animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Gambar 2.3

Tampilan Adobe After Effects CS3

Elisitasi

Hidayati, Raharja, Tangerang, 2011, hal : 302 Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Penyusunan laporan Skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
      3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literatur Review

Literature Riview adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis (tugas TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature Riview, di antaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan Elva Sona Rosadi (2013) STMIK Raharja, “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK PGRI 1 TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan promosi dan informasi maka dibuat video profile yang digunakan dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK PGRI 1 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, presentasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media video profile SMK PGRI 1 Tangerang bertujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.
  2. Penelitian yang dilakukan Heri Adam (2012) STMIK Raharja, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK BHAKTI PERTIWI”. Penelitian yang dilakukan Penulis untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan promosi dan informasi maka dibuat video profile yang digunakan dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMK Bhakti Pertiwi Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, presentasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media video profile SMK Bhakti Pertiwi Tangerang bertujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.
  3. Penelitian yang dilakukan Rachmat Abd.Rauf (2012), “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SMA NEGERI 9 TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan Penulis adalah membuat media video profile akan digunakan SMA Negeri 9 Tangerang sebagai media presentasi kepada pemerintah, selain itu sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/siswi baru dalam memberikan informasi mengenai SMA Negeri 9 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler, dan sebagainya. Media video profile ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan image atau citra SMA Negeri 9 Tangerang di masyarakat.
  4. Penelitian yang dilakukan Ismail (2011) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA SDI AL-IKHLAS”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media penunjang promosi dan informasi kepada calon siswa baru dan masyarakat yang sebelumnya presentasi dilakukan dengan mengunakan lisan dan formulir oleh petugas penerimaan siswa baru, melalui lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, pentas seni, open house, pesantren ramadhan, lomba-lomba 17 Agustus, ikut serta dalam perlombaan ke luar sekolah, kunjungan tema ke beberapa tempat, mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, dan website namun didalam prosesnya sering terjadi pemahaman yang masih kurang dan tidak fokusnya calon pendaftar dan masyarakat dalam menerima informasi yang mengakibatkan kurang maksimalnya proses promosi dan informasi. Karena itu dengan tampilan audio visual yang ada dalam media presentasi akan membuat proses presentasi lebih menarik, dan membantu kebutuhan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi dan promosi yang lebih detail tentang SDI Al-Ikhlas.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Ginanjar (2012) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN MEDIA VIDEO FEATURE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GARUT PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media promosi khususnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut berdasarkan dari hasil analisa kebutuhan masih sangat kurang, sampai saat ini media yang terdapat pada bagian pemasaran berupa slide dan foto, dalam hal ini akan dirancang sebuah media audio visual dalam suatu video feature yang dikemas dalam bentuk audio visual yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh pihak pemasaran. Media tersebut diharapakan dapat lebih menarik perhatian wisatawan asing dan masyarakat luas akan adanya media promosi yang berbentuk audio visual pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum

Sejarah Singkat SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA)

SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), terletak di jl. Syech Nawawi Tanara Al- Bantani, Kresek, Tangerang Banten. (15620) Pembangunan fisiknya di mulai pada tahun 1986, dimana pada waktu belum banyak sekolah tingkatan SMA, maka dari itu Yayasan perguruan islam al-falah (ypia) mendirikan sekolah tingkat SMA, sebagai bagian dari membantu program pemerintah, dalam suatu bidang pendidikan dengan tujuan meningkatkan pendidikan serta kebudayaan.

SMA Yayasan perguruan islam al-falah (YPIA) ini dapat disebut sekolah tertua di kecamatan kresek, dimana sekolah ini berdiri sebelum adanya SMA NEGERI 1 KRESEK/ SMA NEGERI 7 TANGERANG.

Pelaksanaan operasional pendidikan dengan penerimaan siswa pertama kali di mulai pada tahun ajaran 1990/1991, dimana pada tahun sebelumnya yayasan perguruan islam al-falah mengalami jatuh bangun dalam penerimaan siswa baru di akibatkan kurang kepercayaan dari masyarakat, kemudian Yayasan Peruguran Islam alfalah (YPIA) membangkitkan pelaksanaan opersional penerimaan siswa baru dan alhamdulillah dari tahun 1991-1993, mengalami peningkatan yang sangat cepat hal ini di akibatkan atas kepercayaan masyarakat terhadap Yayasan Perguruan Isalam Al-falah (YPIA), dimana masyarakat mau menyekolahkan anaknya di Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA).

Visi, Misi dan Tujuan

  1. Visi Yayasan perguruan islman al-falah (YPIA)
    1. Mewujudkan dan membentuk SDM berkualitas di dasari iman dan ketakwaan Terhadap Allah SWT.
    2. Menguasai iptek serta mampu mengkualisasikannya dalam kehidupan di masyarakat.
  2. Misi Yayasan perguruan islman al-falah (YPIA)
    1. Ikut serta membantu program pemerintah dalam rangka merealisasikan Tujuan Pendidikan Nasipnal.
    2. Mencetak generasi mendatang agar mempunyai integritas yang tinggi dan ketaqwaan terhadap allah SWT.
    3. Memperluas cakrawala berfikir, meningkatkan keterampilan dan memperkuat mentalitas dengan akhlakul karimah pada generasi mendatang yang akhirnya dapat mengamalkan ilmu yang di peroleh pada pendidikan di sekolah.
  3. Tujuan Yayasan perguruan islman al-falah (YPIA)
    1. Menghasilkan lulusan yang beriman dan berakhlaqul karimah yang dibekali dengan kecakapan hidup.
    2. Menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di era globalisasi dengan dilandasi semangat wirausaha.
    3. Menghasilkan lulusan yang peduli terhadap lingkungan dan ikut berperan aktif dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
    4. Menghasilkan lulusan yang memiliki semangat keunggulan dalam menerapkan ilmu dan teknologi.
    5. Menghasilkan lulusan yang dapat mengenal bakat dan minat dirinya dengan baik melalui pengembangan diri sehingga memiliki keunggulan dalam kemandirian belajar
    6. Menghasilkan lulusan yang memiliki sikap gemar membaca dan terbuka dengan perkembangan ilmu pengetahuan, percaya diri, sopan dan santun.
    7. Menghasilkan lulusan yang mampu meningkatkan kreatifitas melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler serta mengintegrasikan pengetahuan lingkungan hidup pada kehidupan sehari – hari.

Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi merupakan pemisahan fungsi tugas-tugas, wewenang dan jabatan dari suatu organisasi sehingga jelas pembagian dari masing-masing tanggung jawab yang diberikan kepadanya, seperti yang tergambar dibawah ini adalah struktur organisasi SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA).

Gambar 3.2

Struktur Organisasi SMA Yayasan perguruan islam al-falah (YPIA)

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Komite Sekolah

    Tugas Komite Sekolah :

    1. Menyampaikan program sekolah dan rancangan anggaran sekolah kepada orang tua siswa dengan cara memusyawarahkan.
    2. Koordinasi dengan instansi sterkait.
    3. Merencanakan pembangunan dan kegiatan sekolah
  2. Kepala Sekolah

    Kepala Sekolah selaku mempunyai tugas :

    1. Menyusun perencanaan.
    2. Mengorganisasikan kegiatan.
    3. Mengarahkan kegiatan.
    4. Mengkoordinasikan kegiatan.
    5. Melaksanakan pengawasan.
    6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.
    7. Melakukan kebijaksanaan.
    8. Mengadakan rapat.
    9. Mengambil keputusan.
    10. Mengatur proses belajar mengajar.
    11. Mengatur administrasi.
    12. Mengatur ketatausahaan, kesiswaan, sarana dan prasarana, keuangan.
    13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat instansi terkait.
  3. Wakil Kepala Sekolah

    Wakil Kepala Sekolah mempunyai tugas :

    1. mengatur program pelaksanaan bimbingan dan konseling.
    2. mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan).
    3. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS.
    4. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
    5. Menyeleksi siswa untuk diusulkan beasiswa.
  4. Unit Perpustakaan

    Unit Perpustakaan mempunya tugas :

    Mengadakan buku buku-buku diperpustakaan Yayasan perguruan islam al-falah (YPIA) khususnya, sehingga dapat memadai kebutuhan siswa.

  5. Tugas Tata Usaha Sekolah

    bendahara mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan dalam sekolah :

    1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah .
    2. Pengelolaan keuangan sekolah.
    3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.
    4. pembinaan dan pengembangan kasir pegawai tata usaha sekolah.
    5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.
    6. Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah.
    7. mengkoordinasi dan melaksanakan 7K dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.
  6. Humas

    Humas mempunyai tugas :

    bendahara mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai penyusunan program kerja tata usaha sekolah, pengelolaan keuangan sekolah, pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa, pembinaan dan pengembangan kasir pegawai tata usaha sekolah, penyusunan administrasi perlengkapan sekolah, penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah, mengkoordinasi dan melaksanakan 7K dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

  7. Bidang kurikulum
    1. Bertanggung jawab atas kegiatan KBM
    2. Mengambil keputusan mengenai masalah KBM
    3. Menyusun Satuan Pembejalaran
    4. Menyusun Jadwal Pendidikan
  8. Bidang kesiswaan
    1. Bertanggung jawab atas siswa sepenuhnya
    2. Mendata keadaan siswa
  9. Bid prasarana
    1. Memberikan penyuluhan kepada siswa
    2. Memutuskan status siswa
    3. Mendata keadaan siswa.
  10. Wali Kelas
    1. Mengelola siswa dikelasnya.
    2. Menjadi motivator bagi siswa.
    3. Memilih pengurus kelas.
    4. Menyiapakan dan mengatur daftar piket kelas.
    5. Membuatan jadwal kegiatan khusus kelas.
    6. Mengisi daftar pribadi siswa.
    7. Berperan sebagai orang tua siswa.
  11. Guru Mata Pelajaran
    1. Mengajar/memberikan pelajaran kepada siswa dikelas.
    2. Mencatat dan melaporkan hasil belajar siswa.
    3. Memeriksa hasil ulangan.
    4. Membuat soal ulangan.
    5. Memberikan tugas-tugas atau pekerjaan rumah sebagai pengayaan kepada siswa.
  12. Siswa

    Tugas siswa adalah : Berkewajiban memenuhi segala kewajiban dan peraturan yang berlaku disekolah.

  13. Masyarakat

    Khusuknya orang tua wali murid, Mengetahui seluruh kegiatan belajar mengajar selama di sekolah.

Data Nama Pengajar Guru

Tabel 3.2

Daftar Nama Guru

Product Information

Produk

Produksi media didasarkan kepada kebutuhan stakeholder dalam hal memberikan informasi dalam rangka penerimaan siswa baru, adapun misi media audio visual, yang direncanakan diarahkan untuk memberikan informasi yang lebih jelas kepada masyarakat atau audience yang akan bergabung menjadi murid SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA). Adapun penggunaan media yang dirancang nantinya dapat ditayangkan pada TV Sekolah, maupun pada acara-acara yang telah diadakan atau diikuti oleh pihak SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA). Serta sebagai keunggulan untuk menginformasikan SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA). Seperti mempromosikan bentuk visual sarana dan prasana sekolah, kegiatan belajar, kegiatan ekstrakulikuler dan prestasi-prestasi yang di peroleh kepada orang tua calon siswa baru.

Produksi

Dalam merancang media sebuah informasi menggunakan media teknik audio visual, sehubungan dengan pengolahan di proses dalam produksi secara sederhana, serta prosesnya cepat namun menarik. Kecepatan proses dan pengendalian proses produksi biasanya menjadi ujung tombak informasi, Karena dengan adanya pengendslisn proses prodeksi perancangan akan mendapatkan keuntungan-keuntungan sebagai berikut :

  1. Menghemat waktu dalam penyampaian informasi.
  2. Mempercepat waktu pengerjaan.
  3. Masalah-masalah dalam proses produksi dapat dikendalikan.

Latar Belakang Produk

Hasil produksi media diproses berdasarkan kegiatan-kegiatan, fasilitas-fasilitas dan keunggulan-keunggulan yang terdapat di SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) ini diproduksi dari olahan-olahan gambar dan data yang telah diambil dilingkungan insitusi yang bersangkutan.

Perkembangan Produk

Sesuai dengan arahan Kepala SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), dari waktu ke waktu telah terus mengadakan inovasi-inovasi untuk meningkatkan proses pembelajaran maka terdapat penambahan-penambahan fasilitas, peralatan maupun SDM (Sumber Daya Manusia), yang dulunya hanya disampaikan dengan mengunakan lisan dan brosur oleh petugas penerimaan siswa baru, melalui lisan ke lisan orang tua siswa yang ada. Saat ini sesuai dengan perkembangan SMA Yayasan Islam Al-falah (YPIA) membutuhkan media informasi dalam bentuk video profil.

Material Produk

Kondisi-kondisi yang sebenarnya yang ada disekitar sekolah baik yang menyangkut proses pembelajaran, fasilitas maupun perkembangan SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA). Dari data tersebut diolah dan dikemas menjadi bentuk media video informasi yang diproses melalui ide-ide kreatif dari penulis dipadu dengan masukan-masukan dari pihak yang berkompeten di SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA). Berikut adalah gambar tabel material produksi media yang selama ini yang telah digunakan dari SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) diantaranya:

Tabel 3.3

Material Produk

Spesifikasi Produk

Selain media-media informasi yang telah disebutkan di atas diharapkan melalui rancangan media informasi yang penulis rancang dapat memperkuat jangkauan segmentasi pasar, agar masyarakat lebih jelas dan paham tentang SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA).

Dan manfaat dari media yang penulis buat adalah, agar masyarakat lebih mengetahui informasi SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), tidak hanya manfaat yang ada di media yang dibuat penulis, ada juga kelebihan dan kekurangannya yaitu : kelebihan dari media tersebut memudahkan petugas penerimaan siswa baru dalam menerangkan informasi tentang SMA Yayasan Pergurusm Islam Al-falah (YPIA) kepada orang tua murid yang ingin mendaftar, memudahkan masyarakat untuk lebih cepat paham untuk mengetahui informasi di SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), dan adapun kekurangannya adalah media tersebut hanya bisa dilihat di SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah dan acara yang bersangkutan dengan SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA).

Harga Produk

Pembuatan video profil ini membutuhkan biaya yang cukup besar, dalam proses pembuatannya dibutuhkan sutradara, cameraman dan beberapa crew pembantu serta pemain yang menerangkan video profil tersebut.

Market Analisys(Analisa Pasar)

Market Positioning(Posisi Pasar)

Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya.

Sebelum merencanakan program pemasaran, SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) mengidentifikasi siapa konsumen sasarannya dan bagaimana proses keputusannya. Melalui analisis pasar perlu diidentifikasi peran setiap orang dalam pengambilan keputusan, hal ini sangat penting karena mempunyai implikasi dalam merancang media, menentukan pesan-pesan komunikasi, dan mengalokasikan anggaran promosi. Konsentrasi pemasaran berada di wilayah Kecamatan Kresek.

Dalam target marketing SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) menentukan segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok konsumen (orang tua calon siswa baru, relasi, masyarakat) yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan pola pemasaran tersendiri, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut, yaitu dengan melakukan presentasi.

Kondisi Pesaing

Terdapat beberapa Sekolah Dasar baik negeri dan swasta, hal tersebut kondisi persaingan yang harus disikapi dengan cerdik dan cermat untuk memenangkan persaingan yang ada, tentu persaingan tersebut harus kita sikapi dengan strategi-strategi yang positif yakni dengan meningkatkan keungulan-keunggulan yang telah diperdayakan di SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA). Adapun pesaing dari SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) antara lain:

Table 3.4

Kondisi Pesaing

Potensial Market

Dalam hal ini, subjek atau sasaran yang dituju adalah mengutamakan calon siswa baru yaitu dengan cara memberikan informasi, diantaranya melalui presentasi penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, pentas seni, open house, pesantren ramadhan, lomba-lomba 17 agustus, mengikutsertakan perlombaan ke luar sekolah, kunjungan tema ke beberapa tempat, mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, kegiatan-kegiatan pelatihan yang diadakan di SMA Yayasn Perguruan Islam Al-falah (YPIA).

Jika ditinjau dari tujuan informasi ini adalah untuk mengarahkan seseorang agar dapat lebih mengenal profil SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), lalu memahaminya dan berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya menjadi calon siswa SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA). Hal ini, dapat meningkatkan jumlah permintaan akan suatu media informasi SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah untuk memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang profil SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) kepada konsumen (orang tua calon siswa baru, siswa transfer, relasi dan masyarakat).

Market Segmentation

Geografi  : Wilayah Kecamatan Kresek
Demografi  : Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
    Kelas Ekonomi  : Menengah
    Sasaran  : 1. Orang tua calon siswa baru
       : 2. Relasi
       : 3. Masyarakat
Psikografi  : Orang tua calon siswa baru, relasi dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi mengenai profil SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) dan yang ingin berminat untuk bergabung di SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA).

Marketing Objecktive (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan media informasi dan promosi profil SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) khususnya kepada konsumen ( orang tua calon siswa baru, relasi maupun masyarakat) bagian penerimaan siswa baru menambah sarana informasi, yaitu dengan media audio visual and broadcastimg karena media informasi yang digunakan sebelumnya masih kurang, oleh sebab itu media video profil dirancang secara detail dan menarik agar dapat memenuhi target jumlah calon siswa baru yang sesuai target dari bagian penerimaan siswa baru untuk bergabung menjadi siswa SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA).

Marketing Strategi (Strategi Pemasaran)

Strategi Pemasaran SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) dalam memberikan informasi kepada masyarakat khususnya Kecamatan Kresek, selain dari lisan ke lisan dengan orang tua murid yang anaknya sudah bergabung dengan SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), juga dengan disebarkannya media cetak berupa brosur dan spanduk. Melalui perancangan media audio visual, nantinya akan dipakai oleh SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) dalam menyebarkan informasi dalam setiap kegiatan atau acara yang di adakan pihak sekolah.

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

  • Processor CPU intel Dual Core
  • RAM 1 GB.
  • Harddisk 125 GB.
  • Mouse Optic.
  • Keyboard
  • Speaker

Software yang digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

  • Adobe Premier Pro 2
  • Adobe Photoshop CS3
  • Adobe After Effects CS3

Budget Produksi Media

Tabel 3.5

Budget Produksi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Video profile ini Konsep Produksi MAVIB dengan melalui tahapan-tahapan untuk mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual dan Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi MAVIB media video yang dibuat akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Praproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction .

Untuk Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan Time Schedule, sinopsis, Script Writting, pembuatan Storyboard, pencarian pemain dan crew. Berkaitan dengan Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Untuk itu Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting, sedangkan Postproduction adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi MAVIB di illustrasikan pada bagan berikut ini :

Bagan 4.1

Tahap Konsep Produksi MAVIB (KPM)

Preproduction

Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi MAVIB. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi MAVIB, dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, Script Writting dan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain dan crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Bagan 4.2

Bagan Preproduction

Ide atau Gagasan

Media informasi yang sering kita nikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang telah dituangkan kedalam media dalam hal ini media audio dan visual (video). Media informasi yang dibuat mengambil ide dari profile SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA). Multimedia yang menampilkan fasilitas-fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA). Media informasi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.

Time Schedule

Tabel 4.1

Time Schedule produksi video profile SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA).

Sinopsis

Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan feature documenter tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya, setengah satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang feature documenter. Sinopsis perancangan video profile sebagai media promosi dan informasi pada SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA). ini adalah :

” SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA). adalah salah satu instansi bidang pendidikan berdiri pada tahun 1986 Yayasan Perguruan Isalm Al-falah (YPIA) adalah salah satu instansi swasta bidang pendidikan yang beralamat di jl. Syech Nawawi Tanara Al- Bantani, Kresek, Tangerang Banten. (15620). SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA) Menyelenggarakan pendidikan setingkat MI, SMP, dan SMA yang telah terakreditasi B, dengan tujuan mempersiapkan manusia-manusia yang terdidik dengan memiliki bekal pengetahuan yang luas, beriman dan berakhlakul karimah, SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA) sudah memiliki berbagai saran penunjang seperti gedung sekolah, masjid, ruang multimedia, laboraturium komputer serta di lengkapi dengan keegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka, marawis, pmr, futsal, bola voli, lptq, pencak silat dan sebagainya. SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA), memiliki konsep pendidikan berbasis kompetensi yang mendorong perubahan konsep pendidikan di SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA), yang diharapkan bercirikan Modern and Religius, dengan penerapan SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA), Modern and religius Education Model, diharapkan menjangkau semua aspek pendidikan termasuk kurikulum, kegiatan belajar mengajar, kegiatan siswa, biaya pendidikan, guru, karyawan, orang tua, dan masyarakat melalui peningkatan efisiensi, kebijakan pendidikan dan pemasaran, peningkatan kualitas guru dan siswa, penetapan kurikulum yang kompeten, ekspansi pemasaran input siswa, dan peningkatan pelayanan. SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA) telah banyak mengukir prestasi sekolah baik di bidang akademik maupun bidang ekstrakulikuler termasuk di bidang kesenian

Script Writting

Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik

tabel 4.4

Script Writing

NO VISUAL AUDIO KET
1 Bumper Opening Musik
2 Menampilkan cuplikan video tampilan sekolah SMA Yayayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) Musik
3 Menampilkan gedung sekolah Selamat datang di/ SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah / yang berlokasi di jalan syech nawawi tanara al-bantani RT04/02 Kabupaten Tangerang Banten//
SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah/ berdiri pada tahun seribu sembilan ratus delapan puluh enam/ dengan menyelenggarakan pendidikan setingkat MI /SMP/ SMA/ dan SMA yang telah terakreditasi B//
4 Menampilkan visi dan misi sekolah Musik
5 Menampilkan Kegiatan ruang kelas SMA Yayaysan Prgurusn Islam Al-falah/ memiliki konsep pendidikan berbasis kompetensi/ untuk mendorong perubahan konsep pendidikan/ yang bercirikan modern dan religius/ dengan penerapan SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah first Modern and religius Education Model//
Konsep tersebut dapat menjangkau semua aspek pendidikan/ termasuk kurikulum/ kegiatan belajar mengajar/ kegiatan siswa/ biaya pendidikan/ peningkatan efisiensi/ peningkatan kebijakan pendidikan dan pemasaran/ peningkatan kualitas guru dan siswa/ penetapan kurikulum/ dan peningkatan pelayanan//
6 Menampilkan ekstrakulikuler SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah terdapat pilihan ekstrakulikuler di antaranya/ pramuka/ marawis /lptq/ pmr/ futsal/ voli/ dam pencak silat//
7 Menampilkan sarana dan prasana SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah telah di lengkapi berbagai sarana penunjang/ seperti gedung sekolah/ masjid/ lahan parkir/ ruang teori/ laboratorium komputer/ ruang multimedia/ perpustakaan/ taman sekolah/ dan market mini/
8 Menampilkan kegiatan belajar mengajar SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah/ terdiri atas tiga rombel kelas XII/ tiga rombel kelas XI/ dan tiga rombel kelas X/ kegiatan belajar mengajar di mulai dari jam tujuh pagi sampai jam satu siang//
9 Menampilkan piala-piala Prestasi dalam akademik yang ada di SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah/ diantaranya juara ke-tiga cerdas cermat se-kabupaten tangerang tahun dua ribu lima/ juara ke dua pramuka se-kabupaten tangerang tahun dua ribu delapan/ dan juara empat pencak silat se-kabupaten tangerang tahun dua ribu sembilan/ seluruh siswa memiliki prestasinya seratus persen lulus dengan hasil memuaskan/ dan melanjutkan di berbagai perguruan tinggi Negri dan Swasta//
10 Wawancara Kepala Sekolah Sejarah singkat/ masa menjaba/ kualitas pengajar/ prestasi-prestasi
11 Wawancara Pengajar Mas menjabat/ perubahan prasarana dan siswa
12 Wawancara Siswa Kesan dan Pesan
13 Menampilkan Siwa/siswi pulang sekolah Musik
14 Closing Promosi

Peralatan yang digunakan

Dalam pembuatan video profile menggunakan alat Camera, Tripod, dan Microphone. Untuk Camera yang digunakan penulis menggunakan Camera DSLR Canon 60D. Dalam Video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam kantor. Sedangkan pengambilan suara untuk wawancara menggunakan Mic Pro Kenwood KW-321

Gambar 4.1

Kamera DSLR Canon 600D

Gambar 4.2

Tripot

Gambar 4.3

Ipad Apple

Pemilihan Pemain dan Crew

Pemain dari video profile ini adalah seluruh siswa/siswi, pengajar dan karyawan SMA Yayasan Perguruan Islam al-falah (YPIA), sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameramen, Editor, Script Writting, dan pembaca naskah.

Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile dengan spesial effect antara lain:

Tabel 4.3

Dafar Pemain dan Crew

Storyboard

Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

Storyboard

(Gambar 4.4) Bumper Opening dan Logo

(Gambar 4.5) ) EXT/Prasarana/Gedung sekolah/siang (Full Shoot)

(Gambar 4.6) EXT/Visi dan Misi (full shoot)

(Gambar 4.7) EXT/ Visi (full shoot)

(Gambar 4.8) INT/ Misi (full shoot)

(Gambar 4.9) INT/ Kegiatan ruang kelas /(full shoot)

(Gambar 4.10) INT/ Kegiatan rusng kelas (full shoot)

(Gambar 4.11) EXT/Ekstrakulikuler/Siang (full)

(Gambar 4.12) EXT/Ekstrakulikuler/Marawis/Siang (Medium full shoot)

(Gambar 4.13) EXT/Ekstrakulikuler/Marawis/Siang (Medium full shoot)

(Gambar 4.14) EXT/ Prasan/Masjid/Siang (full Shoot)

(Gambar 4.15) EXT/Prasana/lahan parkir/Siang ( Full Shoot)

(Gambar 4.16) EXT/Piala/hasil prestasi/Siang ( Medium full Shoot)

(Gambar 4.17) INT/Ruang Kepala Sekolah/Siang (Medium Close up) Wawancara Kepala Sekolah

(Gambar 4.18) INT/ Guru/Siang (Medium Close up) Wawancara pengajar

(Gambar 4.19) INT/Murid/Siang (Medium Close up)

(Gambar 4.20) INT/Closing/Siang (Medium Close up)

Production

Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing kru.

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan sertakan beberapa spesial efek. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai sebagai media informasi sekolah untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

Strategi Multimedia

Media audio visual yang menyampaikan informasi tentang SMK PGRI 109 Tangerang proses belajar mengajar, fasilitas, prestasi dan ekstrakulikuler. Sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan dalam memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang
Demografi  : Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
Usia  : 13 s/d 16 tahun
Kelas Ekonomi  : Menengah Atas
Menengah
Menegah Bawah
Sasaran  : 1. Siswa-siswi SMP / Setara
2. Relasi dari Sekolah tertentu
3. Transfer atau pindahan
Psikografi  : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan.

Program Multimedia

Program multimedia dalam media informasi video profile yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

  1. Teks

    Teks dalam video ini memakai type Calibri diterapkan dalam setiap script pada media informasi dengan beberapa efek.

  2. Picture

    Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan Avi untuk videonya.

  3. Sound

    Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai pembaca narasi pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

Perencanaan Audio

Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini nantinya dapat memberikan interest kepada masyarakat hingga mengenai dihati masyarakat. SMA Yayasan Perguruuan Islam Al-falah (YPIA), telah memasuki tahap persaingan (competitive stage) maka tujuan audio adalah dalam rangka meyakinkan masyarakat akan kelengkapan fasilitas dan keunggulan mutu program studi. Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan interest dihati masyarakat hingga mempengaruhi masyarakat untuk dapat bergabung menjadi siswa/siswi SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA). Audio dalam video profile ini akan lebih banyak menerangkan tentang pilihan program studi, sistem pembelajaran, fasilitas, ekstrakulikuler hingga mengarahkan masyarakat untuk bergabung di SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah.

Strategi Audio

Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai pembaca narasi yang intinya menjelaskan profile SMK PGRI 109 Tangerang, dari suara musik akan ditampilkan maupun ketika orang sedang berbicara. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang
Demografi  : Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
Usia  : 13 s/d 16 tahun
Kelas Ekonomi  : Menengah Atas
Menengah
Menegah Bawah
Sasaran  : 1. Siswa-siswi SMP / Setara
2. Relasi dari Sekolah tertentu
3. Transfer atau pindahan
Psikografi  : Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa-siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas.

Program Audio

Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disiarkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, untuk dubbing suara manusia disesuaikan dengan gambar yang sedang berjalan dengan durasi yang disamakan. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

  1. . Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper opening dan gambar cuplikan video SMA Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), mengambil suara awalan musik Arabic Instrumental 3
  2. Music Background digunakan dalam wawancara menggunakan Amr Ismail, visi misi menggunakan, kegiatan dikelas, piala, sarana dan ekstrakulikuler menggunakan Instrument Music Malayalam serta closing menggunakan Arabic Instrumental 3.
  3. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video dan naskah dari video dengan menggunakan audio yang berada pada kamera Ipad Aple.

Perencanaan Visual

Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan di edit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image yang baik dalam video yang ditampilkan.

Tujuan Visual

Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat visual effects yakni efek bola berputar, efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visualisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan lima buah hasil video yang berbeda menjadi dalam satu frame

Strategi Visual

Visual effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : bumper, opening, suasana perjalanan menuju tempat sekolah, aktifitas sekolah, wawancara kepala sekolah, guru, siswi serta kegiatan belajar mengajar dan sarana prasarana didukung dengan kegiatan non formal. Semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien dan efektif.

Program Visual

Didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi ini diharapkan akan menjangkau 90% dari khalayak yang ditetapkan yakni orang tua yang datang kesekolah dan masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target informasi yang ditetapkan.

Strategi Broadcasting

Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas ditempat OPP berada, strategi broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, FaceBook, You-Tube dan website.

Program Broadcasting

Program broadcasting memang melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat menyiarkan pesannya lewat internet dengan memanfaatkan :

  1. DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg dan .wmv.
  2. You tube, media informasi yang dibuat diupload melalui You-tube, account harus dipunyai sebelum malakukan aktifitas upload, biasanya dengan secara otomatis You-tube akan meminta account aktifasi. Jika telah mempunyai account maka proses upload tinggal browse dimana video disimpan. Proses lama tidaknya upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload.
  3. Facebook, sama halnya seperti You-tube, Facebook juga akan meminta account untuk sign in terlebih dahulu sebelum melakukan upload. Jika sudah mempunyai account yang tinggal dilakukan hanya membuka menu video yang ada disamping kanan atas berdampingan dengan beranda dan profile, proses upload mengikuti instruksi pada setiap permintaan, alamat facebook Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) adalah [email protected].

Bagan 4.22

Tahap Production

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

Digitizing

Menjelaskan bagaimana capturing tersebut setelah pembuatan karya yakni dari kamera video ditransfer ke komputer dengan menggunakan firewire dibantu dengan software Adobe Premier Pro dengan hasil format AVI.

Editting

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.

Finishing

Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video profile ini. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro menjadi format video.

Bagan 4.23

Tahap Postproduction

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian pada Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), berkesimpulan bahwa Media Audio Visual sebagai penunjang informasi yang dikemas dalam bentuk audio visual sangat di perlukan bagi Yayasan Perguruan Islam Al-falah. Dengan adanya Media audio visual tersebut dapat meningkatkan suatu image atau citra dari Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), dan memberikan informasi kepada masyarakat khususnya orang tua yang akan menyekolahkan putra dan putrinya di Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA).

Kesimpulan terhadap Rumusan Masalah

Dalam pembuatan sebuah media audio visual yang baik harus memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan sekolah yang bersangkutan. Dalam hal ini penulis menyusuaikan dengan keinginan stakeholder, mulai dari pembuatan video dan audio, tampilan, isi pesan dan penutup. Hal ini bertujuan untuk memperkuat Yayasan Perguruan Islam Al-falah dalam menginformasikan profil sekolah.

Dalam membuat sebuah media audio visual yang menarik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu dengan membuat sebuah video yang berisikan infomasi-informasi profil sekolah tersebut, yang di editting dari beberapa video yang berisi teks, gambar, dan background suara dan disertakan beberapa spesial efek sehingga tampak lebih menarik.

Dari proses pengalaman yang didapat setelah Penulis melakukan penelitian dan menyelesaikan video profile pada Yayasan Perguruan Islam Al-falah mulai dari bulan September 2014 sampai dengan bulan Desember 2014, Penulis mengutarakan kesimpulan sebagai berikut :

  1. Media video profile agar lebih dapat efektif jika digunakan pada program promosi, media dirancang berdasarkan tahapan-tahapan yang terdapat pada konsep produksi media yang disebut Konsep Produksi Mavib (KPM).
  2. Agar hasil rancangan video dapat menarik perhatian masyarakat tahapan-tahapan pada konsep produksi media hendaknya ditunjuk hal-hal yang saat ini sedang diminati oleh masyarakat dan hal-hal kreatifitas yang dapat memanjakan masyarakat diantaranya media tersebut terdapat unsur-unsur Audio, Visual and Broadcasting.
  3. Target yang diinginkan oleh lembaga pendidikan tersebut dari pemanfaatan hasil sarana media penunjang yang dihasilkan adalah dapat meningkatkan perolehan siswa-siswi ditiap-tiap tahunnya lebih kurang 25% penambahannya.

Saran

Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), adalah sebuah sekolah menengah atas yang sudah berakreditas B, melihat hal tersebut maka penulis memberikan saran antara lain:

  1. Dengan adanya Media Informasi berupa audio visual ini penulis menyarankan agar media tersebut lebih ditingkatkan dan dipergunakan agar visi dan misi Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) dapat tercapai.
  2. Sebaikny Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA) dapat menampilkan audio visual ini dalam beberapa acara baik didalam dan diluar lingkungan Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA), dan diharapkan video profil tersebut dapat ditayangkan pada proses penerimaan calon siswa baru, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung bersama Yayasan Perguruan Islam Al-falah (YPIA).
  3. Adanya penelitian lanjutan, guna meninggkatkan kualitas dengan kualitas atau mutu pendidikan. Serta penyesuaian-penyesuaian di bidang teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Contributors

Admin, Hade Surahman