SI1021464677

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Daftar isi

LEMBAR JUDUL SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA

PT. FESA BUANA BAGASINDO



SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1021464677

NAMA : Ruslan



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



LEMBAR PENGESAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG

MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA

PT. Fesa Buana Bagasindo

Disusun Oleh :

NIM
: 1021464677
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405



LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAKSI

ABSTRACT

Promotion is a communicating activity and giving information about product’s benefit to influence customer for using or buying a product or a services. Promotion in a company is very important that can influence the selling outcome of a product or services. There are many ways that a company do to give information about the product to new customer by media. Promotion media that usually used like flyer, leaflet, etc. PT. Fesa Buana Bagasindo is a company that providing airport services. They have motto 24/7 services, traveler solutions. PT. Fesa Buana Bagasindo has three product, Airport Assistance, Cargo and Courier, and Left Baggage Service. To fill a new customer needs about the company’s profile and product we provide a media that can give a clearly information and visualization about our product to increase our new customer’s trust that will increase their interest. Nowadays, we use brochures, card name, and company’s website. But we think that it is not effective enough because it has not visualized our product information clearly. By providing video profile which is implemented to make a promotions for bringing airlines company’s interest to cooperate with PT. Fesa Buana Bagasindo and new customers. Our promotion video contains motion graph which is displaying the procedure and product about our services to attract and give many information to our new customer who will use our services..

Keywords : promotion, information, video profile, product visualization


ABSTRAKSI

Promosi merupakan aktivitas melakukan komunikasi dan memberi informasi tentang keunggulan produk serta mempengaruhi calon customer untuk membeli atau menggunakan sebuah produk berupa barang atau jasa. Promosi perusahaan sangat penting karena mempengaruhi hasil penjualan suatu produk barang atau jasa, yang berdampak untuk kelangsungan suatu perusahaan. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan informasi mengenai produknya kepada calon customer melalui berbagai media. Media promosi yang digunakan berupa flyer, leaflet, brosur, neon box, dan video profile. PT. Fesa Buana Bagasindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan bandara atau airport service yang mempunyai motto 24/7 Service, Traveler Solution. Memiliki tiga produk jasa yaitu Airport Assistance, Cargo and Courier, dan Left Baggage Service. Untuk memenuhi kebutuhan calon customer mengenai profile dan produk perusahaan dibutuhkan media yang dapat memberikan informasi dan visualisasi tentang produk perusahaan. Dengan informasi yang jelas tentang sebuah produk maka kepercayaan calon customer akan meningkat dan mempengaruhi minat calon customer untuk menggunakan produk perusahaan. Saat ini media yang digunakan berupa brosur, kartu nama, dan melalui website perusahaan, media ini dinilai kurang efektif karena belum dikemas secara menarik dan belum memvisualisasikan informasi produk secara jelas dan rinci. Melalui video profile yang dirancang dan diimplementasikan dalam melakukan promosi produk kepada perusahaan yang akan bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo serta kepada calon customer melalui website perusahaan dan media sosial, para calon customer mendapatkan informasi dan visualisasi yang cukup jelas mengenai profile dan produk perusahaan, sehingga calon customer merasa percaya dan yakin untuk menggunakan produk perusahaan.

Kata kunci : promosi, informasi, video profile, visualisasi produk.



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT. FESA BUANA BAGASINDO” dengan tepat waktu.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  4. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Denny Andwiyan, S.T., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  7. Seluruh staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerjasamanya.
  8. Bapak Samudin, selaku Direktur PT. Taesin Indonesia dengan kebaikannya memberi ijin tempat penelitian.
  9. Bapak Felix Kambodian, selaku stakeholder yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan skripsi ini.
  10. Seluruh staff dan karyawan PT. Fesa Buana Bagasindo atas kerjasama dan dukungannya.
  11. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  12. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan.
  13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan dalam penulisan dan penyusunan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang seluas-luasnya kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Oktober 2014




Ruslan





DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR BAGAN

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I

Latar Belakang

Promosi merupakan aktivitas melakukan komunikasi dan memberi informasi tentang keunggulan produk serta mempengaruhi calon customer untuk membeli atau menggunakan sebuah produk baik berupa barang atau jasa.

Promosi perusahaan sangat penting karena mempengaruhi hasil penjualan suatu produk barang atau jasa, yang berdampak untuk kelangsungan suatu perusahaan. Banyak cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan informasi mengenai produknya kepada calon customer melalui berbagai media. Media promosi yang digunakan berupa flyer, leaflet, brosur, neon box, dan video profile.

Melalui media promosi, perusahaan mencoba melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi dan mempromosikan produk perusahaan. Dibutuhkan inovasi dan kreasi baru untuk memberikan informasi tentang sebuah produk agar para calon customer dapat tertarik dengan produk tersebut.

Media audio visual menjadi salah satu pilihan yang baik sebagai penunjang promosi dan informasi, karena media ini memiliki unsur audio dan visual dalam penyampaian informasinya, hal ini membuat media audio visual lebih komunikatif. Pengaplikasian ide kreatif yang kemudian diolah dengan berbagai aplikasi komputer grafis sehingga dapat menghasilkan sebuah media promosi dan informasi yang terlihat menarik. Desain yang dihasilkan harus mewakili citra perusahaan, memberikan informasi yang jelas tentang produk suatu perusahaan sehingga penyampaian informasi kepada calon customer menjadi efektif.

PT. Fesa Buana Bagasindo adalah perusahaan yang mempunyai motto 24/7 Service, Traveler Solution. PT. Fesa Buana Bagasindo berlokasi di Room DOP 37-38 Area Kedatangan Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta. PT. Fesa Buana Bagasindo didirikan di Tangerang pada tahun 1999, oleh Felix Kambodian, didasari oleh adanya kebutuhan masyarakat khususnya para calon penumpang pesawat terbang dan peluang usaha yang cukup menjanjikan pada saat itu, dimana pada awalnya baru sedikit perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan bandara atau airport services.

Saat ini PT. Fesa Buana Bagasindo, menggunakan media promosi dan informasi dalam bentuk media cetak yaitu flyer dan brosur, terakhir pembuatan pada tahun 2012 dan melakukan presentasi ke calon customer secara lisan dengan memperlihatkan beberapa foto mengenai produk perusahaan yang belum dikemas secara menarik. Selain media cetak, PT. Fesa Buana Bagasindo juga menyampaikan promosi dan informasi melalui website perusahaan.

Dalam mengembangkan usahanya, saat ini PT. Fesa Buana Bagasindo, membutuhkan sarana media promosi yang mampu mengemas seluruh informasi tentang produk perusahaan, sehingga calon customer mendapatkan informasi yang jelas dan hal ini dapat menumbuhkan kepercayaan calon customer terhadap perusahaan.

Dari hasil analisa kebutuhan yang dilakukan penulis terhadap PT. Fesa Buana Bagasindo, perusahaan tersebut membutuhkan media promosi yang dapat memvisualisasikan informasi produk perusahaan secara rinci agar calon customer mengerti dengan baik dan jelas mengenai produk – produk perusahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT FESA BUANA BAGASINDO’’.

Video profile dipilih menjadi media promosi dan informasi untuk mengemas profile perusahaan menjadi lebih menarik, dan efektif dalam menyampaikan informasi tentang profile perusahaan. Selain itu video profile ini bisa menjadi solusi dari pemecahan masalah yang saat ini ada di PT. Fesa Buana Bagasindo, yaitu kurangnya visualisasi tentang profile dan produk perusahaan. Dengan video profile, para calon customer menjadi lebih mengetahui tentang profile dan produk PT. Fesa Buana Bagasindo.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan membahas tentang :
  1. Bagaimana cara penyampaian informasi tentang profile dan produk PT. Fesa Buana Bagasindo secara lebih rinci kepada calon customer agar customer mendapatkan visualisasi tentang profile dan produk perusahaan?
  2. Media apa yang efektif dan menarik untuk menyampaikan dan memvisualisasikan informasi tentang profile dan produk PT. Fesa Buana Bagasindo ?

Ruang Lingkup

Agar maksud dan tujuan penulis tepat pada sasaran dan berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah yang akan dibahas yaitu mengenai “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT FESA BUANA BAGASINDO’’.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah
  1. Membuat media informasi yang efektif tentang perusahaan dalam bentuk video profile yang menarik untuk memenuhi kebutuhan calon customer akan informasi tentang produk perusahaan, dan sebagai media untuk menyampaikan profile PT. Fesa Buana Bagasindo.
  2. Membuat video profile yang dapat memvisualisasikan profile dan produk perusahaan dengan tujuan untuk menumbuhkan kepercayaan calon customer atau perusahaan yang akan bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo.
  3. Sebagai media penunjang promosi dan informasi PT. Fesa Buana Bagasindo.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat penulis dari penelitian ini adalah :

Manfaat untuk Penulis
  1. Salah satu syarat untuk mencapai gelar S1 sarjana jurusan Tekhnik Informatika konsentrasi MAVIB Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Sebagai sarana pembelajaran bagi penulis dalam merancang media penunjang promosi dan informasi.
  3. Mampu mengimplementasikan suatu ide kreatif atau gagasan kedalam bentuk karya nyata.
  4. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam menganalisa dan memperluas wawasan serta menerapkan ilmu yang didapat secara teoritis yang selama ini sudah didapat sebelumnya diperkuliahan.
  5. Sebagai modal usaha dibidang jasa pembuatan video profile di masa yang akan datang.


Manfaat untuk Perusahaan
  1. Sebagai sarana penunjang promosi yang lebih baik dari sebelumnya di PT. Fesa Buana Bagasindo.
  2. Dapat meningkatkan citra dan sebagai aset perusahaan.
  3. Dapat meningkatkan kepercayaan calon customer agar menggunakan produk perusahaan serta mampu bersaing dengan perusahaan pesaing.

Metodologi Penelitian

Pada bagian ini, penulis melakukan beberapa metode penelitian guna mendapatkan keterangan dan beberapa data yang diperlukan untuk melengkapi penyusunan dan penulisan skripsi ini diantaranya sebagai berikut :

Metode Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan didapatkan dari hasil interview dengan Direktur PT. Fesa Buana Bagasindo pada hari Rabu 26 Februari 2014 dan pengamatan langsung yang dilakukan penulis pada PT. Fesa Buana Bagasindo. Dalam kesempatan penelitian ini penulis menentukan topik penelitian dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT FESA BUANA BAGASINDO’’.


Metode Pengumpulan Data

Dalam hal teknik pengumpulan data yang di lakukan penulis pada penyusunan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut
a. Metode Observasi
Metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan penelitian dengan cara mendatangi tempat penelitian secara langsung.
b. Metode Interview
Materi-materi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini diperoleh dengan bertanya langsung dengan stakeholder Bapak Felix Kambodian pada PT. Fesa Buana Bagasindo. c. Studi pustaka
Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber tertulis yaitu buku-buku panduan yang terkait dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian.

Metode Analisa Perancangan Media

Media video profile yang dibutuhkan oleh PT. Fesa Buana Bagasindo akan diproduksi menggunakan aplikasi program komputer grafis diantaranya : Adobe Premiere CS5, Adobe After Effect CS5 dan Adobe Photoshop CS 5.


Konsep Desain

Bagian ini menjelaskan mengenai :

a. Preproduction

b. Production

c. Postproduction

Sistematika Penulisan

Untuk dapat memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa Bab dengan sistematika penyampaian yang disusun sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.


BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai definisi dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan topik pembahasan dalam penyusunan Laporan Skripsi.


BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini membahas mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, informasi tentang produk, market analisis, potensial market, segmentasi pemasaran, strategi pemasaran, dan analisa masalah.


BAB IV KONSEP DESAIN

Bab ini membahas mengenai perencanaan (konsep media), tujuan media, strategi media, program media, konsep kreatif yang meliputi tujuan kreatif, strategi kreatif, dan konsep audio visual.


BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian selama observasi.


DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN

BAB II

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

1. Definisi Perancangan

Definisi perancangan menurut Al-Bahra (2005:51) perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah. Perancangan merupakan suatu alternatif untuk memecahkan masalah dan yang telah dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan.

2. Proses Perancangan Secara Umum

  1. Persiapan Data
    Berbagai data harus kita kumpulkan dan dipilah sebelum diolah menjadi produk grafis. Data-data tersebut bisa berupa data teks yang berupa informasi atau pesan yang disampaikan sampai data Visual seperti video, foto atau ilustrasi. Ada dua macam data, yaitu data informatif dan data estetis. Data informatif adalah data yang ada pada desain kita yang dapat memberikan informasi pada orang yang melihatnya. Data informatif bisa berupa video, foto, atau teks. Sedangkan data estetis adalah data yang ada pada desain kita yang dapat menimbulkan keindahan. Data estetis dapat berupa gambar background, garis, template, efek warna, dan bentuk-bentuk yang menarik.
  2. Ide
    Rancangan yg tersusun di dalam pikiran, gagasan, atau cita-cita. Ide dapat dicari dicari dengan cara melihat, membaca, sehingga wawasan menjadi luas dan ide-ide tersebut dapat diterapkan dalam hasil karya nyata.
  3. Konsep
    Merupakan pemikiran untuk merancang sesuatu dan menentukan tujuan-tujuan tertentu yang akan dicapai. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis antara lain : ekonomi, politik, hukum, budaya, dsb yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Faktor-faktor yang membuat desain menjadi menarik secara visual antara lain warna, tekstur dan lighting, garis dan bentuk, ilustrasi/gambar, huruf/tipografi, ruang/space.
  6. Produksi
    Pada tahap ini, persiapan data, penerapan ide, pengembangan konsep, pemilihan media, serta visualisasi diolah menjadi sebuah karya yang dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Situmorang (2010:2) data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Pembagian data adalah sebagai berikut

a. Menurut cara memperolehnya

  1. Data Primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview dan observasi.
  2. Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

b. Menurut waktu pengumpulannya

  1. Data (cross section) ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya: data penelitian yang menggunakan kuesioner.
  2. Data berkala (time series data) ialah data yang dikumpulkan dari waktu untuk melihat perkembangan suatu kepentingan studi untuk bersangkutan. Misalnya: Data penelitian menggunakan interview dan observasi.


2. Pengertian Informasi

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.

3. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, dan relevan.

Kualitas informasi ada empat bagian yaitu:

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau menyesatkan dan informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

b. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

c. Tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut dibutuhkan.

d. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

Selain beberapa komponen diatas, beberapa ahli juga menambahkan beberapa hal yang ikut menentukan kualitas dari sebuah informasi, yaitu :

a. Ekonomis (economy) Faktor ekonomis dari sebuah informasi juga akan ikut menentukan kualitasnya.

b. Efisien (efficiency) Informasi akan memiliki kualitas yang baik jika informasi tersebut memiliki efisiensi, yang berarti bahwa informasi

c. Dapat dipercaya (reliability)

4. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:31) Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi secara nyata memiliki karakteristik khusus terhadap tingkat ukuran, kebutuhan, dinamika, kemanfaatan dan keterpakaian informasi itu sendiri. Tetapi nilai tersebut tidak dapat diukur secara nyata.

Pada umumnya nilai informasi harus mencakup :

a. Isi informasi (luas bidang cakupan)

b. Kemutakhiran informasi (up-to-dateness)

c. Kualitas informasi (kredibilitas dan akseptibilitas)

d. Frekuensi penyajian informasi

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

a. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memperoleh nilai yang sempurna apabila diperoleh secara mudah. Informasi yang penting menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

b. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/ cakupan yang luas dan lengkap.

c. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/ akurat.

d. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

e. Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

f. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

g. Fleksibilitas/ keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

h. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

i. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

j. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna

Konsep Dasar Promosi

Definisi Promosi

Menurut George Blech (2004:15) promosi didefinisikan sebagai koordinasi seluruh usaha yang diprakarsai oleh penjual untuk membangun saluran informasi dan bujukan dalam rangka menjual barang dan jasa atau mempromosikan sebuah ide.

Bentuk Promosi

  1. Iklan (advertising) merupakan penyajian informasi non personal tentang suatu produk, merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu.
  2. Promosi penjualan (sales promotion) adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.
  3. Penjualan personal (personal selling) melibatkan interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dengan seorang salesman.
  4. Publisitas (publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk, atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001:4) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Macam-Macam Media

Secara umum media dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

  1. Media Cetak
    Media cetak adalah sebuah media yang didalamnya berisi informasi yang terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja.
  2. Media Elektronik
    Media Elektronik adalah sarana komunikasi yang mempergunakan peralatan elektronik sebagai perantara dalam penyampaian informasi.
  3. Media Luar Ruang
    Media periklanan luar ruangan merupakan salah satu media yang diletakan di luar ruangan yang pada saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, yang memiliki tujuan menyampaikan pesan promosi suatu produk atau jasa.
  4. Media Dalam Ruang
    Media periklanan dalam ruang memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai sarana promosi dan menginformasikan produk, biasanya media ini bisa dilihat atau ditemui dalam ruangan.
  5. Media Lini Bawah (Below The Line)
    Media lini bawah adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen agar mengenal produk kita, contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen.
  6. Media Lini Atas (Above The Line)
    Media Lini Atas adalah aktifitas marketing atau promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan, contohnya : iklan di televisi dengan berbagai versi.

Company Profile

Menurut (Agustrijanto 2001: 133) company profile atau profile perusahaan yaitu gambaran umum mengenai diri suatu perusahaan yang hendak melakukan serangkaian promosi terpadu melalui sebuah buku. Company profile meliputi gambaran secara umum tentang perusahaan atau organisasi, dimana perusahaan atau organisasi dapat memilih hal-hal penting apa saja yang akan disampaikan kepada publik.

Konsep Dasar Desain

Definisi Desain

Kata “desain” berasal dari bahasa Italia “designo” dan dari bahasa Latin “designare” yang kurang lebih bermakna membuat, merancang, merencanakan, atau membentuk sesuatu. Menurut Vinsensius Sitepu (2010:20) desain adalah proses panjang dalam pekerjaan yang erat kaitannya dengan seni untuk mencapai tujuan tertentu.

Fungsi Desain

  1. Fungsi Informasi
    Desain dibuat untuk menyampaikan pesan informasi kepada masyarakat secara objektif dan benar sehingga pesan dapat dimengerti dan diterima dengan baik.
  2. Fungsi Identifikasi
    Desain dibuat untuk memberikan brand, citra, atau image dari sebuah produk, perusahaan, instansi, atau untuk keperluan pribadi dengan cara-cara yang unik agar dapat mudah diingat oleh masyarakat.
  3. Fungsi Persuasi
    Desain yang dibuat bersifat ajakan kepada masyarakat untuk menyukai, membeli, atau menggunakan sebuah produk baik berupa barang atau jasa.
  4. Fungsi Rekreasi
    Pengilustrasian sebuah desain pada media tertentu sehingga menciptakan suasana yang dapat menjadi objek yang menarik.

Pengertian Grafis

Menurut Vinsensius Sitepu (2010:24) grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan seefektif mungkin.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Menurut Vinsensius Sitepu (2010:24) desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

  1. Garis (Line)
    Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
  2. Bentuk (Shape)
    Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
  3. Tekstur (Texture)
    Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
  4. Ruang (Space)
    Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
  5. Ukuran (Size)
    Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
  6. Warna (Color)
    Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Menurut Vinsensius Sitepu (2010:27) dalam bekerja desainer grafis harus mempertimbangkan berbagai prinsip demi mencapai hasil akhir yang baik.

  1. Kesederhanaan
    Desainer grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris.
  2. Keseimbangan
    Merupakan keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal. Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan Visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
  3. Kesatuan
    Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
  4. Penekanan (aksentuasi)
    Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga pembaca mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Penekanan dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
  5. Irama (repetisi)
    Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang. Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek.
  6. Proporsi (Proportion)
    Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.

Definisi Tipografi

Menurut Vinsensius Sitepu (2010:33) tipografi adalah sebuah disiplin khusus dalam desain grafis yang mempelajari mengenai seluk beluk huruf (font). Typography (Tipografi) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

a. Pengertian warna
Ali Nugraha (2008: 34) mengatakan bahwa warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda–benda yang dikenai cahaya tersebut.

Jenis atau Bentuk Warna
Pada tahun 1831, Brewster (Ali Nugraha, 2008: 35) mengemukakan teori tentang pengelompokan warna. Teori Brewster membagi warna–warna yang ada di alam menjadi empat kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral. Kelompok warna mengacu pada lingkaran warna teori Brewster dipaparkan sebagai berikut:

  • Warna Primer Warna dasar yang tidak berasal dari campuran dari warna–warna lain. Menurut teori warna pigmen dari Brewster, warna primer adalah warna–warna dasar. Menurut Prang, warna primer tersusun atas warna merah, kuning, dan hijau. Tiga warna pigmen primer adalah magenta, kuning, dan cyan.
  • Warna Sekunder Warna sekunder merupakan hasil campuran dua warna primer dengan proporsi 1:1. Teori Blon (Sulasmi Darma Prawira, 1989: 18) membuktikan bahwa campuran warna–warna primer menghasilkan warna–warna sekunder.
  • Warna Tersier Warna tersier merupakan campuran satu warna primer dengan satu warna sekunder.
  • Warna Netral Warna netral adalah hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Campuran menghasilkan warna putih atau kelabu dalam sistem warna cahaya aditif, sedangkan dalam sistem warna subtraktif pada pigmen atau cat akan menghasilkan coklat, kelabu, atau hitam. Warna netral sering muncul sebagai penyeimbang warna–warna kontras di alam.

    c. Psikologi Warna
    Menurut Eko Nugroho (2008:25) warna mempunyai dampak psikologis terhadap manusia, misalnya pada aspek panca indra dan aspek budaya.

    1. Warna Merah
      Kekuatan, kehangatan, cinta, persahabatan. nafsu, kesombongan, ambisi, kemarahan.
    2. Warna Merah Muda
      Hadiah, apresiasi, simpati, keremajaan. kekurangan, naif.
    3. Warna Orange
      Kehangatan, semangat, keseimbangan. berlebihan, emosional, mencari perhatian.
    4. Warna Kuning
      Kekayaan, kehidupan, optimis, sukacita. iri hati, tidak jujur, penakut.
    5. Warna Hijau
      Stabil, alami, abadi, keseimbangan. nasib buruk, cemburu, iri, memalukan.
    6. Warna Biru
      Kepercayaan, loyalitas, kelembutan. sedih, dingin, depresi.
    7. Warna Ungu
      Kreativitas, romantisme, bangsawan. sombong, angkuh, kasar, kejam.
    8. Warna Coklat
      Perlindungan, kesederhanaan, keutuhan. kebodohan, kemiskinan, kotor.
    9. Warna Abu-Abu
      Modern, cerdas, bersih, intelektual. kesedihan, formalitas, debu.
    10. Warna Putih
      Disiplin, kebaikan, rendah hati. hampa, kematian, menyerah, penakut.
    11. Warna Hitam
      Kokoh, misteri, kecanggihan, keseriusan. penyesalan, kematian, perkabungan.

    Pengertian Citra atau Image

    Menurut Kusrianto (2007:58) citra adalah gambaran objek yang dibuahkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan dari sebuah lensa atau cermin. Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lainnya.

    Tata Letak (Layout)

    Menurut Surianto (2008:5) tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya.

    Teori Desain Komunikasi Visual

    Frank Jefkins (1997:245) desain diambil dari kata (design) dari bahasa Itali yang artinya gambar, sedangkan dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dan dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide.

    Komunikasi berasal dari bahasa Inggris (communication) yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” (dalam Bahasa Inggris:common). Komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu.

    Visual berasal dari kata Latin (videre) yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual. Jadi visual berarti segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata.

    Dalam perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu:

    1. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi
      Identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya.
    2. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana informasi
      Bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah.
    3. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi
      Tujuannya untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster.

    Prinsip Desain Komunikasi Visual

    Frank Jefkins (1997:245) mengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi:

    1. Kesatuan (unity)
      Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan unsur-unsr desain menjadi suatu bentuk yang proporsional dan menyatu satu sama lain ke dalam sebuah media.
    2. Keberagaman (variety)
      Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang monoton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan pengkontrasan yang sesuai.
    3. Keseimbangan (balance)
      Keseimbangan adalah bagaimana cara mengatur unsur-unsur yang ada menjadi sebuah komposisi yang tidak berat sebelah.
    4. Ritme/irama (rhythm)
      Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi tekanan atau aksen.
    5. Keserasian (harmony)
      Keserasian sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang. Keserasian adalah keteraturan di antara bagian-bagian suatu karya.
    6. Proporsi (proportion)
      Proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu obyek atau komposisi. Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan masalah proporsi, yaitu penempatan susunan yang menarik, penentuan ukuran dan bentuk yang tepat, dan penentuan ukuran sehingga dapat diukur atau disusun sebaik mungkin.
    7. Skala (scale)
      Skala adalah ukuran relatif dari suatu obyek, jika dibandingkan terhadap obyek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya (Kusmiati, 1999:14). Skala juga sangat berguna bagi terciptanya kesesuaian bentuk atau obyek dalam suatu desain.
    8. Penekanan (emphasis)
      Frank Jeffkin (1997:246) menyebutkan bahwa dalam penekanan, all emphasis is no emphasis, bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan. Adanya penekanan dalam desain merupakan hal yang penting untuk menghindari kesan monoton.

    Konsep Dasar Video

    Pengertian Video

    Azhar Arsyad (2011 : 49) menyatakan bahwa video merupakan gambar-gambar dalam frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Komponen video terdiri dari:

    1. Frames per second : merupakan jumlah frame per detik. Semakin banyak jumlah frame per detik, maka kualitas videonya akan lebih bagus. FPS yang menyebabkan terjadinya perubahan pada video, pergerakan yang terlihat.
    2. Aspec Ratio : merupakan perbandingan lebar dan tinggi. Tinggi gambar digunakan untuk tentukan jarak pandang, setiap detail gambar ditampilkan dalam pixel.
    3. Resolusi : jumlah pixel yang digunakan, semakin besar resolusi yang digunakan, maka akan memberikan gambar yang lebih tajam.
    4. Bit Depth : merupakan ukuran pixel untuk menghasilkan warna, semakin tinggi depth yang digunakan, warna yang dihasilkan akan lebih tajam.
    5. Bit Rate : suatu ukuran kecepatan bit suatu data dari suatu tempat ke tempat lain, diukur dengan Kbps dst. Semakin besar bit rate nya semakin halus gambar yang akan dihasilkan.

    Teknik Pembuatan Video

    Dalam pembuatan video menggunakan dua teknik:

    1. Interlaced : metode untuk menampilkan gambar seperti pada televisi analog, yang ditampilkan secara bergantian antara garis ganjil dan genap secara tepat untuk setiap frame.
    2. Progressive : metode untuk menampilkan, menyimpan, dan memancarkan gambar dimana setiap baris untuk tiap frame digambar secara berurutan. Biasanya digunakan pada CRT monitor komputer, LCD TV dll.

    Jenis-Jenis Video

    Saat ini ada dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

    1. Video Analog Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog.
    2. Video Digital Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel.

    Standar dan Format Video

    Menurut Iwan Binanto (2010:179-188) standar sistem penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential Colour Avec Memory).

    1. NTSC
      Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penempatan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound berada pada 4.5 Mhz.
    2. PAL
      Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pada tahun 1950, negara-negara Eropa Barat berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja per detik. Dasar PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. Pal menempatkan Ifc pada frekuensi 4.5 MHz.
    3. SECAM
      SECAM merupakan sistem televisi analog yang pertama kali digunakan di Perancis. SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode sistem lainnya karena, SECAM menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna dan SECAM juga disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.

    Definisi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

    Definisi Multimedia

    Menurut Iwan Binanto (2010:2) multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan computer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

    1. Multimedia interaktif Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.
    2. Multimedia hiperaktif Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
    3. Multimedia linear Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

    Multimedia dapat di definisikan menjadi dua kategori, yaitu Multimedia Content Production dan Multimedia Communication.

    1. Multimedia Content Production adalah penggunaan beberapa media (teks, Audio, graphics, animation, video dan interactivity) yang berbeda dalam menyampaikan suatu informasi atau menghasilkan produk multimedia seperti video, Audio, musik, film, game, entertaintment, dll.
    2. Multimedia Communication adalah penggunaan media (massa), seperti televisi, radio, media cetak dan internet untuk mempublikasikan / menyiarkan / mengkomunikasikan material periklanan, publikasi, entertaintment, berita, pendidikan, dll.

    Definisi Media Audio Visual

    Menurut W.S Winkel (2009:321) media audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang diciptakan sendiri seperti slide dikombinasikan dengan kaset audio. Dalam media massa elektronik seperti televisi dan film media yang diandalkan adalah gambar dan suara maka yang perlu diperhatikan dan diutamakan adalah kualitas audio-suara dan kualitas visual-gambar. Berikut ini adalah perkembangan tata suara, diantaranya :

    1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
    2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada ditengah.
    3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
    4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu ditengah dengan menggunakan lima speaker.
    5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
    6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover, pada tahap ini karakter efek suara lebih jernih dan jelas.

    Fungsi Audio Visual

    Menurut Atmohoetomo (1981:6-8) kegunaan media Audio Visual sebagai berikut :

    1. Media Audio Visual dapat mengatasi batasan ruang. Dimana pun khalayak bertempat tinggal dapat melihat karya Audio Visual.
    2. Media Audio Visual dapat mengatasi batasan waktu. Masa lampau atau masa yang akan datang dapat dipertunjukkan lewat media Audio Visual secara lebih kongkrit
    3. Media Audio Visual dapat menyederhanakan objek yang terlalu rumit. Objek yang terlalu rumit dapat disederhanakan dengan menghilangkan atau memudarkan bagian lain yang kurang penting dari objek tersebut, sehingga hanya bagian tertentu saja nampak menonjol.
    4. Media Audio Visual dapat memperbesar ukuran objek dan dapat pula memperkecilnya. Barang yang besar dapat diperkecil sebagai miniatur, model dan benda yang besar dapat diperbesar seperti bakteri.
    5. Bunyi-bunyi yang halus dapat diperkeras sehingga dapat didengar dengan telinga biasa. Suara detak jantung, suara pernafasan manusia dapat diperkeras dengan soundsystem hingga terdengar jelas dengan telinga biasa.

    Karakteristik Audio Visual

    Menurut Hamzah Amir (1998:14) Audio Visual merupakan unsur yang audible (dapat didengar) dan visible (dapat dilihat), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik atau unsur yang dimiliki Audio Visual adalah suatu perpaduan atau kombinasi antara gambar dan suara baik bergerak maupun diam sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak.

    Definisi Broadcasting

    Menurut Wahyudi (1994:10) proses komunikasi suatu titik ke audiens, yaitu suatu proses pengiriman informasi dari seseorang atau produser (profesi) kepada masyarakat melalui proses pemancaran elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi.

    Tahapan Produksi Audio Visual

    Pra Produksi

    Menurut Darwanto (2007:23) tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang lazim di industri televisi dikenal dengan istilah standard operation procedure (SOP).

    1. Ide dan Pemilihan Konsep
      Merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan untuk menuangkannya kedalam media visual dan audio.
    2. Storyline / Sinopsis
      Menurut Keraf dalam jurnal CCIT (Untung dkk : 2010) sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience.
    3. Script Naskah/Skenario
      Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan utama pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik dan informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita secara menyeluruh..
    4. Shot List dan Storyboard
      Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftar pengambilan gambar pada setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar atau storyboard jika diperlukan. Pengertian storyboard sendiri menurut Sutopo (2003 : 36) merupakan rangkaian gambar manual yang dibuat secara keseluruhan sehingga menggambarkan suatu cerita. Jenis ini banyak digunakan untuk storyboard pembuatan film.

    Produksi

    Proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses PreProduction.

    1. Penyutradaraan / Directing
      Sutradara atau Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, cameraman, lighting, artistik, editor dan special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam pembuatan sebuah film sesuai dengan script atau naskah. Dan biasanya didamping oleh satu orang atau lebih asisten sutradara.
    2. Penguasaan Kamera dan Teknik Shooting
      Sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada sebuah kamera. Dimana pemilihan angle camera sangat berperan penting dalam menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan script atau naskah.
    3. Lighting
      Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting exterior (luar ruang), ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior (dalam ruang).
    4. Komposisi
      Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran dan kedalaman ruang, perspektif dan mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script atau naskah.
    5. Log/Catatan Shooting
      Diperlukan adanya log (catatan) yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar.

    Pasca Produksi

    Proses penyelesain akhir dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special effects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.

    1. Digitizing
      Proses merekam atau memasukkan gambar dan suara ke dalam komputer melalui media firewire dan memory card. Di sini editor mulai mengontrol kualitas gambar dan suara disetarakan sesuai dengan konsep film dan konsep edit yang telah disetujui sutradara.
    2. Editing
      Sebuah proses mengumpulkan, mengatur, dan menyatukan semua materi menjadi satu kesatuan yang sanggup bercerita melalui gambar dan suara. Materi di atas diartikan sebagai shot-shot, foto, ilustrasi, animasi, judul, suara.
    3. Mixing
      Tahapan akhir dimana editor melakukan proses pengisian audio (suara), ilustrasi musik dan efek khusus untuk audio. Pada tahapan ini, segala sesuatu yang berkaitan dengan pengontrolan suara mulai dari dialog, suara latar, musik pendukung adegan, sampai dengan efek-efek suara yang dibutuhkan dalam film dibuat dan diatur secara teliti sesuai dengan skenario.
    4. Finishing
      Sebuah proses penyelerasan akhir singkronisasi audio dan video agar sesuai dengan tema video.
    5. Tahap Keluaran / Output
      Suatu tahapan dimana pada tahapan-tahapan awal telah dikerjakan dari mulai Digitizing, Editing, Mixing dan hasil terakhir adalah penyimpanan serta format video yang harus ditentukan baik format AVI atau MPEG4 untuk digunakan nantinya.

    Definisi Sinopsis

    Definisi Storyboard

    Aplikasi Program Penunjang Desain

    Adobe Premiere Pro CS5

    Menurut Sugianto (2012:8) Adobe Premiere Pro CS 5 merupakan aplikasi video editing yang sangat populer di kalangan profesional ataupun pengguna awam yang menyukai video editing.

    Adobe Premiere Pro CS5 mampu mengolah dan menyelesaikan produksi video mulai dari capture, editing, memberikan efek, transisi dan menggunakan perpaduan efek yang cantik dan profesional.

    Adobe After Effect CS5

    Menurut Nur Muhammad (2010:1) Adobe After Effects merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe After Effects adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop.

    Adobe After Effects pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan Adobe Premiere. Fungsi Adobe After Effects adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek – efek khusus dalam pembuatan video.

    Adobe Photoshop CS5

    Adobe Photoshop CS5 merupakan program yang berguna dalam proses retouching (manipulasi foto atau gambar). Objek yang diolah dalam Adobe Photoshop CS5 dianggap kumpulan pixel/titik dengan kerapatan warna tertentu, misalnya: foto.


    Foto memiliki dibuat dengan kumpulan titik – titik dengan warna dan kerapatan tertentu. Akan tetapi Adobe Photoshop CS5 juga dapat membuat garis, huruf dan semua objek yang dapat diolah program pengolahan vektor.

    Adobe Photoshop CS5 menyediakan tool – tool yang mendukung pembuatan dan manipulasi image yang akan digunakan di dalam halaman layout desain. Banyak kemudahan dan keuntungan dalam mendesain layout dengan menggunakan Adobe Photoshop CS5, diantaranya dapat membagi image menjadi potongan – potongan image, memberikan berbagai efek visual gambar sehingga gambar menjadi lebih hidup dan yang lainnya.

    Elisitasi

    Penyusunan laporan Skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi.

    Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi dan Prototipe merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap Suryo Guritno (2001:302-304), yaitu sebagai berikut :

    1. Elisitasi Tahap I
      yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi Tahap II
      merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    3. Elisitasi Tahap III
      merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.
    4. Final Draft Elisitasi
      Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

    Literature Review

    Berdasarkan studi pustaka pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja dan Perpustakaan Universitas Mercu Buana. Maka penulis melakukan literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut:

    1. Penulisan yang dilakukan oleh Lika Nuryono yang berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA PT. FREETREND”.
      Penelitian ini dilakukan penulis untuk menjelaskan mengenai profil PT. Freetrend dalam media promosinya yang masih sederhana berupa brosur, dan media cetak lainnya. Sehingga penulis mengusulkan untuk membuat video promosi kepada perusahaan agar dapat lebih menarik dalam mempromosikan jurusannya dan dapat menjadi media interaktif untuk mengenalkan profil PT. Freetrend kepada customernya.
    2. Penelitian yang dilakukan oleh Frengki Asih Kurniawan B berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA”
      Melakukan analisa terhadap promosi pada Perguruan Tinggi Raharja yang masih sangat sederhana. Sehingga penulis memberikan usulan kepada staff Perguruan Tinggi Raharja untuk membuat sebuah video profil yang interaktif agar bisa mempromosikan Perguruan Tinggi Raharja kepada para calon mahasiswa yang berminat untuk kuliah di Perguruan Tinggi Raharja.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Sonny Adi Purnomo berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFIL WAFE PRODUCTION” (Universitas Mercu Buana 2010) Dengan Terus Berkembangnya Event Organizer di Jakarta dan gaya hidup masyarakat yang semakin berkembang juga,dan seiring dengan tumbuhnya berbagai pusat bisnis khususnya tempat hangout di Jakarta, bias dilihat sebagai salah satu bentuk peluang bisnis. Oleh karena itu Wave Production sangat bergairah dan selalu bersemangat untuk mengadakan event-eventyang dikenal dibeberapa tempat hangout dengan crowd yang selalu penuh. Dapat dilihat dari segi usia yang baru 2 tahun tapi sudah mampu manghasilkan event-event dengan skala besar. Selain itu kinerja tim Wave Production bias diandalkan, terbukti dengan dipercayanya Wave Production sebagai coordinator EO di beberapa club dijakarta. Sebagai EO yang besar, Wave Production juga selalu menghasilkan event-event yang besat dan happening.
    4. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Ginanjar berjudul “PERANCANGAN MEDIA FEATURE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GARUT PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT”.
      Media promosi merupakan sarana yang sangat penting dalam penyampaian informasi yang lengkap dan terperinci mengenai kebudayaan dan pariwisata Garut. Dalam hal ini akan dirancang sebuah media audio visual dalam suatu video feature yang dikemas secara menarik untuk memperkenalkan kebudayaan dan pariwisata yang ada di Garut. Dari media tersebut diharapkan dapat lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Garut.
    5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nur Zakaria Berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI PADA SMAN 4 TANGERANG”.
      Media Informasi dalam bentuk audio visual ini dapat menunjang secara menyeluruh mengenai informasi tentang Profil SMAN 4 Tangerang, Mulai dari profil, fasilitas, keunggulan, proses belajar, mengeajar dan kegiatan di SMAN 4 Tangerang baik formal maupun non formal dan info lengkap tentang alamat sekolah. Untuk diharapkan dapat memeberikan suatu informasi tepat dan lengkap kepada seluruh guru, pegawai SMAN 4 Tangerang dan menjadi media informasi untuk masyarakat luar.

    Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya saya dapat menjelaskan adanya beberapa kekurangan dan kelebihan diantaranya adalah pada program promosi dan informasi yang kurang maksimal dalam segi penyampaiannya dan memiliki kelebihan dari segi tampilan yang sangat bervariasi dengan kreasi yang cukup baik. Maka saya berkeinginan ingin mengembangkan penelitian yang saya lakukan agar terlihat berbeda dengan penelitian sebelumnya.



    BAB III

    Sejarah Singkat PT. Fesa Buana Bagasindo

    PT Fesa Buana Bagasindo didirikan oleh Felix Kambodian sejak tahun 1999, pada awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa penitipan barang di Soekarno Hatta International Airport. Seiring dengan adanya peluang-peluang usaha yang menjanjikan, PT Fesa Buana Bagasindo mulai merambah ke bidang usaha jasa lainnya seperti jasa transportasi darat, airport service, cargo forwarder, dan jasa kurir. Setahun kemudian adik dari Felix Kambodian yaitu Rein Hardian ikut bergabung ke dalam perusahaan dengan menambah saham perusahaan. Dengan bekerja keras dalam memasarkan produk jasa yang dijalankan dan berusaha meyakinkan costumer terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, maka perusahaan ini dapat berkembang dengan pesat hanya dalam beberapa tahun.

    Pada tahun 2003, karena semakin berkembangnya usaha di bidang cargo forwarder dan jasa kurir, PT Fesa Buana Bagasindo membuka kantor cabang di Jl. Multi Karya II No. 9A Pramuka, Jakarta Timur. Dengan maksud untuk memperluas jaringan sehingga lebih banyak mendapatkan customer. Pada tahun 2012 PT Fesa Buana Bagasindo mendapat kepercayaan dari maskapai penerbangan internasional yaitu Emirates Airlines untuk menjadi kurir pengantaran bagasi dan dokumen, kemudian disusul dengan bergabungnya beberapa maskapai penerbangan internasional lainnya.

    Pada tahun 2008 PT. Fesa Buana Bagasindo menjadi Airport Assistance untuk perhelatan akbar sepakbola asia yaitu Piala Asia, ini merupakan salah satu pencapaian terbesar PT. Fesa Buana Bagasindo pada bidang usaha Airport Services. Selain itu PT. Fesa Buana Bagasindo juga bekerja sama dengan Kementrian Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menjadi Airport Assistance yang mengurus keperluan dari kementrian tersebut di bandara bila ada event-event di luar negeri. Hingga saat ini PT. Fesa Buana Bagasindo dipercaya menjadi airport representative hotel oleh salah satu hotel berbintang yaitu The Sultan Hotel Jakarta.

    Di bidang cargo forwarder PT. Fesa Buana Bagasindo berhasil mendapat kepercayaan dari Emirates SkyCargo sebagai Cargo Agent, dan juga menjalin kerja sama dengan FedEx dan DHL serta PT. Pos Indonesia.

    Visi Misi dan Tujuan PT. Fesa Buana Bagasindo

    Visi

    Menjadi perusahaan yang terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan yang sempurna (service excellent) untuk semua pelanggannya. Dengan selalu memberikan dan mempertahankan kualitas pelayanan yang prima, PT. Fesa Buana Bagasindo dapat menghadapi dan memenangkan persaingan yang semakin meningkat di bidang jasa pelayanan bandara, dan menjadi perusahaan yang terdepan dan terpercaya karena kualitas pelayanannya.

    Misi

    Dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan maskapai penerbangan dan cargo baik domestik dan internasional, serta ditambah oleh tenaga professional yang berpengalaman di bidangnya, diharapakan kualitas pelayanan dari PT. Fesa Buana Bagasindo dapat tetap terjaga dan terus meningkat sehingga pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan dan kepercayaan pelanggan pun semakin meningkat.

    Tujuan

    1. Menghasilkan produk jasa yang sesuai dengan keinginan customer sehinggga customer merasa puas.
    2. Menjadi perusahaan jasa dengan layanan prima (service excellent).
    3. Menjadi mitra perusahaan-perusahaan baik perusahaan lokal ataupun asing.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan sangat perlu sebagai acuan bagi pimpinan dan karyawan untuk bekerja sesuai dengan bidang kerjanya. Dengan struktur perusahaan, maka hubungan wewenang menjadi jelas. Dibawah ini adalah struktur perusahaan pada PT. Fesa Buana Bagasindo.

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Fungsi dan Tugas Perusahaan

    Seperti halnya sebuah perusahaan pada umumnya, PT. Fesa Buana Bagasindo dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Fesa Buana Bagasindo adalah sebagai berikut

    1. Direktur

    a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

    b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

    c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

    d. Memimpin rapat internal (briefing)

    e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar.

    f. Mengambil keputusan pada situasi tertentu yang dianggap perlu.

    g. Menetapkan peraturan perusahaan, merencanakan, menetapkan sistem operasional.

    h. Menetapkan kebijakan tentang ketentuan pelaksanaan operasional perusahaan dengan pembagian tugas yang jelas.

    1. Wakil Direktur

    a. Membantu Direktur dalam menyusun rencana kerja serta anggaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

    b. Membantu Direktur dalam memimpin dan mengkoordinir seluruh aktivitas perusahaan.

    c. Mewakili Direktur apabila Direktur tidak dapat menandatangani surat dan sebagainya dengan persetujuan dari Direktur.

    d. Membantu Direktur dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang dianggap perlu untuk kemajuan perusahaan.

    1. Manager Marketing

    a. Membantu Direktur dalam mempromosikan dan memasarkan produk.

    b. Membuat rencana strategi pemasaran.

    c. Menyiapkan anggaran yang diperlukan.

    d. Membuat laporan kepada Direktur sehubungan dengan tugas-tugas yang dilakukannya.

    e. Memberikan laporan penjualan pada bagian Finance and Accounting.

    1. Finance and Accounting

    a. Bertanggung jawab atas pengolahan data akuntansi perusahaan.

    b. Bertanggung jawab dalam mengelola asset dan uang perusahaan.

    c. Bertanggung jawab dalam pencatatan setiap kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan keuangan.

    d. Memberikan laporan yang terkait dengan kegiatan yang ada dalam perusahaan pada direktur.

    e. Menerima laporan penjualan dan produksi barang dari manager marketing dan staff operasional.

    f. Memberikan arahan atau dasar untuk pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi perusahaan.

    g. Menyampaikan keluhan atau kebutuhan yang berkaitan dengan akitivitas akuntansi dan keuangan perusahaan.

    1. Manager Cargo and Courier Service

    a. Bertanggung jawab mengatur kegiatan operasional harian baik pengiriman ataupun pemasukan cargo atau courier.

    b. Mengatur kegiatan – kegiatan karyawan dan memberi tugas masing-masing sesuai tugas dan keperluan yang ada.

    c. Melaporkan kepada Direktur hal – hal tentang kegiatan operasional cargo atau courier baik masuk atau keluar.

    d. Menentukan atau memberi laporan tentang karyawan yang bekerja dengan baik atau tidak.

    e. Siap menerima komplain dari customer.

    f. Mengajukan anggaran untuk operasional di kantor atau di luar kantor.

    1. Manager Airport Service

    a. Memberikan saran dan nasehat serta penilaian terhadap kinerja bawahannya.

    b. Menangani dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kegiatan operasional.

    c. Mengkoordinasi kegiatan operasional agar dapat memenuhi kemauan customer dan mencapai tujuan dari perusahaan.

    d. Membuat perencanaan yang baik dan melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan operasionalnya secara keseluruhan.

    e. Membuat perencanaan biaya untuk kegiatan operasional dan melaporkannya ke bagian accounting.

    1. Staff Operasional Cargo

    a. Melakukan pengecekan terhadap barang yang akan dikirim.

    b. Menjalankan SOP untuk pengurusan cargo baik domestik maupun internasional.

    c. Bertanggung jawab dalam pengurusan dokumen-dokumen untuk keperluan cargo baik pengiriman ataupun penerimaan.

    d. Melakukan komunikasi kepada customer untuk menginformasikan status cargo.

    e. Mengajukan anggaran untuk kegiatan operasional kepada Manager Cargo and Courier Service.

    f. Melaporkan hasil kegiatan operasional kepada Manager Cargo and Courier Service.

    1. Staff Operasional Courier

    a. Melakukan pengecekan terhadap barang yang akan dikirim.

    b. Melakukan komunikasi kepada customer untuk menginformasikan status barang kiriman.

    c. Mengantarkan barang kiriman ke alamat penerima.

    d. Melaporkan hasil kegiatan operasional kepada Manager Cargo and Courier Service.

    1. Staff Operasional Left Baggage Service (LBS)

    a. Melayani customer yang akan menitipkan barang.

    b. Melakukan pengecekan terhadap kondisi barang yang akan dititipkan.

    c. Membuat dan menyerahkan resi atau tanda terima kepada customer.

    d. Melayani customer yang akan mengambil barang titipan.

    d. Melaporkan kegiatan operasional kepada Manager Airport Service.

    1. Staff Operasional Airport Assistance

    a. Melayani customer yang akan menggunakan jasa airport assistance.

    b. Melakukan kegiatan operasional airport assistance seperti airline check-in, pengurusan imigrasi dan visa, handling bagasi serta penyediaan lounge.

    c. Bertanggung jawab dalam persiapan dokumen untuk kegiatan operasional seperti paspor, tiket dan sebagainya.

    d. Mengajukan anggaran untuk kegiatan operasional kepada Manager Airport Service.

    d. MeMelaporkan kegiatan operasional kepada Manager Airport Service.

    1. Admin

    a. Melakukan entry data ke sistem untuk seluruh kegiatan operasional.

    b. Bertanggung jawab terhadap keakuratan dan update data dalam sistem.

    c. Melakukan verifikasi dokumen yang ada dengan sistem.

    Produk Informasi

    Produksi

    Perancangan media audio visual dibuat sebagai sarana informasi dan promosi sebuah perusahaan. Perancangan media audio visual dikemas secara menarik agar informasi yang disampaikan dapat diterima oleh customer ataupun calon customer. Melalui media audio visual diilustrasikan tentang aktifitas perusahaan dan pengenalan produk perusahaan. Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi dan Informasi Pada PT. Fesa Buana Bagasindo ini dibuat oleh Ruslan.

    Latar Belakang Media Promosi pada PT. Fesa Buana Bagasindo

    Media promosi yang saat ini digunakan PT Fesa Buana Bagasindo masih kurang efektif karena belum menggambarkan aktifitas dan produk perusahaan secara jelas. Penulis membuat media promosi berupa video profile karena mengandung unsur gambar (video) dan suara (audio) sehingga informasi mengenai perusahaan menjadi lebih menarik dan lebih mudah di mengerti.

    Perkembangan Media Promosi pada PT. Fesa Buana Bagasindo

    Dalam promosinya, PT. Fesa Buana Bagasindo dahulu hanya menggunakan media cetak, yang berupa brosur, dan melalui website. Media audio visual sangat dibutuhkan oleh PT. Fesa Buana Bagasindo untuk membuat promosi yang lebih menarik dan informatif, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain.

    Material Produk

    Dalam karyanya penulis menggunakan material produk berupa Media Video Audio Visual yang didalamnya terdapat material sebagai berikut

    Spesifikasi Produk

    Perancangan media audio visual berupa video profile ini berdurasi 5-10 menit diberikan kepada PT. Fesa Buana Bagasindo sebagai alat media promosi dan informasi kepada calon customer dan khalayak umum. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangannya.

    1. Manfaat

    a. Memberikan informasi yang lebih jelas kepada calon customer.

    b. Memberikan informasi yang lebih jelas kepada calon customer.

    c. Perusahaan dikenal oleh masyarakat luas.

    1. Kelebihan

    a. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi dan promosi.

    b. Tidak lekang dimakan waktu.

    c. Mudah dimengerti oleh calon customer.

    1. Kekurangan

    a. Biaya produksi tidak murah.

    b. Proses promosi yang membutuhkan biaya besar.

    Harga Produk

    Pembuatan video profile ini membutuhkan biaya yang cukup besar, di dalam proses pembuatannya dibutuhkan sutradara, asisten sutradara, cameraman, dan beberapa kru pembantu serta pemeran atau pemain yang memerankan profil tersebut. Selain itu, dibutuhkan juga perizinan dari pihak yang berwenang.

    Market Analisis

    Market analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja atau kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi, dan banyak aspek lain dari instansi. Didalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap instansi.

    Market Positioning

    PT. Fesa Buana Bagasindo sebagai perusahaan jasa yang bergerak dibidang airport service sebagai perusahaan yang professional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Target customer yang diutamakan adalah wisatawan domestik maupun mancanegara, perusahaan-perusahaan maskapai penerbangan domestik dan internasional serta masyarakat luas. Target pemasaran video profile ini terpusat pada pertemuan dengan perusahaan-perusahaan, serta pada website perusahaan.

    Kondisi Pesaing

    Untuk saat ini kondisi pesaing PT. Fesa Buana Bagasindo begitu banyak, Hal ini dapat dibuktikan dengan eksisnya perusahaan atau instansi lama serta dengan masuknya instansi baru. Dari survei yang pernah dilakukan oleh penulis, berikut tabel pesaing dari PT. Fesa Buana Bagasindo.

    Potensial Market

    Pada dasarnya informasi yang diberikan PT. Fesa Buana Bagasindo terfokus kepada calon customer yang akan menggunakan jasa airport service baik dari wisatawan domestik dan internasional serta perusahaan-perusahaan yang ingin bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo. Media informasi berupa video profile tentang PT. Fesa Buana Bagasindo ditujukan bagi calon customer yang ingin mengetahui tentang aktifitas dan produk perusahaan ini.

    Dalam hal ini sasaran yang bila di tinjau dari segi promosi adalah calon customer yang akan menggunakan jasa airport service baik dari wisatawan domestik dan internasional serta perusahaan-perusahaan yang ingin bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo, dengan prediksi mendapatkan pendapatan yang lebih bagus dari sebelumnya dan pangsa pasar meningkat 75% dari sebelummya.

    Market Segmentation

    Marketing Objective

    Pemberian media informasi dan promosi berupa video profile ini diharapkan dapat membuat calon customer PT. Fesa Buana Bagasindo tertarik untuk menggunakan jasa PT. Fesa Buana Bagasindo, serta membuat perusahaan lain tertarik untuk bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo. PT. Fesa Buana Bagasindo menargetkan lebih dari 1000 customer per tiap tahunnya, dengan data hanya mendapatkan kurang dari 1000 pada tahun sebelumnya, oleh sebab itu video profile ini dibuat semenarik mungkin agar dapat memberikan informasi secara jelas dan bisa diterima oleh calon customer serta perusahaan yang akan bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo.

    Marketing Strategy

    PT. Fesa Buana Bagasindo menyediakan jasa airport service atau jasa pelayanan bandara yang cukup membanggakan dengan terjalinnya kerjasama dengan perusahaan maskapai penerbangan lokal maupun asing. Didukung oleh staf-staf yang berpengalaman dan kompeten, PT. Fesa Buana Bagasindo selalu berusaha memberikan pelayanan prima pada setiap customer. Untuk harga produk jasa pada PT. Fesa Buana Bagasindo telah menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat menengah dengan mempertimbangkan harga dari beberapa perusahaan pesaing.

    Promosi yang di lakukan saat ini baru sebatas media cetak menggunakan brosur, dan melalui website. Maka dari itu dengan adanya media video profile sebagai penunjang promosi dan informasi di harapkan PT. Fesa Buana Bagasindo mendapatkan pendapatan yang lebih bagus dari sebelumnya dan pangsa pasar meningkat 75% dari sebelummya.

    Konfigurasi Perancangan

    Spesifikasi Hardware

      Perancangan video profile tersebut menggunakan 1 unit komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
    1. Processor : Intel(R)Core(TM) i3 CPU 2350 @2.3GHz
    2. Monitor : LCD 14” Widescreen
    3. Mouse : Optical Mouse
    4. Keyboard : Qwerty SK 900
    5. RAM : 4.00 GB
    6. Harddisk : 500 GB
    7. Speaker : Speaker Multimedia

    Spesifikasi Software

    Dalam pembuatan video profil ini penulis mengunakan beberapa software aplikasi Adobe Premiere Pro CS5, Adobe After effect CS5 dan Adobe Photoshop CS5 dengan operasi sistem Windows 7 Ultimate.

    Biaya Produksi Media

    Untuk membuat video profile PT. Fesa Buana Bagasindo, penulis memerlukan dana yang cukup besar, berikut rincian budget produksi media :

    BAB IV

    Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan media audio visual menggunakan konsep produksi media agar media audio visual yang dihasilkan dapat mencapai tujuan dan efisien. Tahapan pada Konsep Produksi Media adalah :



    Bagan 4.2.
    Konsep Produksi Media

    Preproduction

    UPreproduction atau pra produksi merupakan tahap perencanaan yang dimulai dengan menuangkan ide yang ditulis secara garis besar dengan membuat sinopsis. Kemudian sinopsis dikembangkan melalui gambaran cerita yang dituangkan melalui storyboard dan proses penulisan naskah atau script writing untuk keperluan produksi. Setelah persiapan cerita sudah matang, kemudian dilakukan pemilihan pemain dan crew, pemilihan lokasi, serta persiapan alat-alat dan budget. Semua tahapan yang ada harus terencana secara sistematis berdasarkan Time Schedule yang telah ditetapkan.



    Bagan 4.3.
    Preproduction

    Observasi

    Berdasarkan pada pengamatan langsung di lapangan, media promosi yang saat ini di gunakan pada PT. Fesa Buana Bagasindo hanya berupa brosur, kartu nama, dan melalui website perusahaan.


    Pengumpulan Data

    Dari data yang didapatkan melalui wawancara dengan Direktur dari PT. Fesa Buana Bagasindo, media promosi yang saat ini digunakan oleh PT. Fesa Buana Bagasindo kurang efektif dalam menjelaskan aktivitas perusahaan, sehingga calon customer tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang produk PT. Fesa Buana Bagasindo. Kurangnya pengetahuan calon customer terhadap produk suatu perusahaan mempengaruhi minat dan kepercayaan customer terhadap produk perusahaan.


    Analisis Data

    Setelah dilakukan analisa terhadap data yang didapat pada PT. Fesa Buana Bagasindo, media yang saat ini digunakan belum memberikan informasi yang cukup mengenai produk PT. Fesa Buana Bagasindo. Berdasarkan pada hal ini, penulis membuat video profile yang menginformasikan dan memvisualisaikan profile perusahaan yang diolah dengan menggunakan program aplikasi komputer grafis seperti Adobe Premiere Pro, Adobe After Effect, Adobe Photoshop, Camtasia Pro dan Audacity.


    Ide

    Ide atau gagasan dikembangkan dan dituangkan kedalam bentuk karya nyata melalui media video profile sebagai sarana penunjang promosi dan informasi yang mengambil ide dari profile PT. Fesa Buana Bagasindo yang menampilkan informasi tentang produk dari PT. Fesa Buana Bagasindo.


    Pesan yang disampaikan

    Melalui video profile ini penulis ingin menyampaikan pesan mengenai profile perusahaan dan sejarah singkat PT. Fesa Buana Bagasindo, informasi produk Airport Assistance, Cargo and Courier, dan Left Baggage Service, serta memberikan visualisasi dari produk PT. Fesa Buana Bagasindo.


    Visualisasi

    Untuk memvisualisasikan profile PT. Fesa Buana Bagasindo digunakan media audio visual berupa video profile. Video berisi tentang informasi produk dan promosi PT. Fesa Buana Bagasindo berdurasi sekitar 5 menit. Diharapkan durasi video yang singkat dapat menyampaikan informasi kepada calon customer dengan efisien.


    Sinopsis

    Sinopsis pembuatan video profile sebagai sarana penunjang promosi dan informasi pada PT. Fesa Buana Bagasindo :

    PT. Fesa Buana Bagasindo berdiri sejak tahun 1999 yang beralamat di Arrival Hall Terminal 2D Room DOP 37-38 Soekarno-Hatta International Airport Jakarta yang didirikan pada lima April tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa pelayanan bandara atau airport service. Dengan visi PT. Fesa Buana Bagasindo yaitu untuk menjadi perusahaan yang terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan yang sempurna (service excellent) kepada semua customer. Agar dapat mencapai visi tersebut PT. Fesa Buana Bagasindo melakukan rencana dan tindakannya diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan maskapai penerbangan dan cargo baik domestik dan internasional, serta ditambah oleh tenaga professional yang berpengalaman. Saat ini PT. Fesa Buana Bagasindo fokus pada bidang jasa pelayanan bandara atau airport service yaitu Airport Assistance, Cargo and Courier, dan Left Baggage Service. Didasari oleh kebutuhan para pengguna jasa bandara, PT. Fesa Buana Bagasindo terus meningkatkan pelayanan terhadap customer PT. Fesa Buana Bagasindo sehingga bisa memenuhi segala kebutuhan pengguna jasa bandara. Jasa Airport Assistance melayani dan memanjakan para penumpang pesawat baik yang akan berangkat, tiba maupun transit. Para penumpang tidak perlu membawa bagasinya sendiri, melakukan airline check-in, mengantri imigrasi yang sangat melelahkan dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Untuk cargo and courier service, merupakan layanan yang dihadirkan PT. Fesa Buana Bagasindo kepada para penumpang pesawat yang kelebihan berat bagasi (excess baggage) dan untuk pengiriman bagasi baik sektor domestic ataupun internasional. Left Baggage Service atau Jasa Penitipan Barang merupakan salah satu layanan yang dihadirkan PT. Fesa Buana Bagasindo untuk membantu memudahkan penumpang yang hanya transit di bandara dan ingin berjalan-jalan ke kota, para penumpang bisa menitipkan barang bawaan atau bagasi mereka dengan dikenakan biaya berdasarkan berat, jenis, dan lamanya penitipan.


    Storyboard

    Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.


    Storyboard Layout Kasar

    SCENE 1 :

    BUMPER OPENING PADA LOGO PT FESA BUANA BAGASINDO




    SCENE 2 :

    EXT/JALAN RAYA BANDARA (FULL SHOOT)

    Menampilkan suasana jalan sekitar bandara, dengan backsound music instrument, dubbing narasi tentang banadara Soekarno-Hatta dan efek transisi dari Adobe Premiere Pro CS 5.



    SCENE 3 :

    MENAMPILKAN KANTOR PT FESA BUANA BAGASINDO

    Menampilkan kantor PT. Fesa Buana Bagasindo, backsound music instrument, narasi tentang sejarah perusahaan, dan efek transisi Adobe Premiere Pro CS 5.



    SCENE 4 :

    MENAMPILKAN VISI DAN MISI PERUSAHAAN

    Menampilkan visi dan misi perusahaan, dengan backsound music instrument dan dubbing narasi visi dan misi perushaan. Efek animasi Adobe After Effect CS 5.



    SCENE 5 :

    MENAMPILKAN PRODUK

    Menampilkan visi dan misi perusahaan, dengan backsound music instrument dan dubbing narasi visi dan misi perushaan. Efek animasi Adobe After Effect CS 5.



    SCENE 6 :

    INT/AREA CHECK-IN

    Menampilkan proses Airline Check-In dan handling bagasi, backsound music instrument, dubbing narasi produk Airport Assistance. Efek transisi Adobe Premiere Pro CS 5.



    SCENE 7 :

    INT/AREA IMIGRASI

    Menampilkan proses Fast Track Immigration dengan backsound music instrument, dubbing narasi produk Airport Assistance, Efek transisi Adobe Premiere Pro CS 5.



    SCENE 8 :

    INT/LOUNGE

    Menampilkan suasana eksklusif lounge, backsound music instrument, dubbing narasi produk Airport Assistance, efek transisi Adobe Premiere Pro CS 5. Efek animasi Adobe After Effect CS 5.


    SCENE 9 :

    INT/ KANTOR PT. FESA BUANA BAGASINDO

    Menampilkan video wawancara produk perusahaan, ditambahakn efek animasi Adobe After Effect CS 5 dalam menampilkan nama narasumber.



    Script Breakdown Sheet

    Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik. Script Writing dalam video profile ini seperti berikut :


    Time Schedule

    Tabel 4.6.
    Time Schedule Produksi Video Profile PT Taesin Indonesia 2014


    Anggaran

    Untuk membuat video profile, penulis membutuhkan anggaran yang cukup besar. Berikut rincian dana yang akan digunakan.


    Tabel 4.7.
    Biaya Produksi



    Peralatan yang digunakan

    Secara umum alat yang dibutuhkan adalah Camera, Tripod, Microphone dan Lighting. Dalam pembuatan video audio visual menggunakan alat Camera, Tripod, Microphone dan Camera. Untuk Camera yang digunakan penulis menggunakan Camera DSLR Nikon D5100. Dalam Video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam kantor. Sedangkan pengambilan suara untuk wawancara menggunakan Mic Pro Kenwood KW-321.


    Gambar 4.37.
    Camera Nikon D5100


    Gambar 4.38.
    Tripod


    Gambar 4.39.
    Mic Pro Kenwood KW-321

    Produksi Team (Crew) & Talent

    Pemain dicari sesuai dengan karakter dari tokoh yang terdapat pada storyline. Pemain yang tidak sesuai akan mengurangi kualitas dari feature documenter yang dibuat. Sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan sutradara, cameraman, editor, script writting, dan humas.

    Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile antara lain :


    Tabel 4.8.
    Pemain dan Crew


    Production

    Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari naskah, storyboard dan tepatnya time schedule yang telah dibuat. Di tahap ini pengambilan gambar (shooting) dibuat. Dari pengambilan gambar di lokasi yang sesuai hingga selesainya Take Script sesuai Time schedule.


    Bagan 4.4.
    Productin

    Perancangan Multimedia

    Perencanaan merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif multimedia dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan sertakan beberapa spesial efek.

    Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 (tiga) tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 4.27. Production ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia perancangan, multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.


    Tujuan Multimedia

    Tujuan multimedia dari pembuatan video profile PT. Fesa Buana Bagasindo adalah sebagai media promosi dan informasi perusahaan agar perusahaan dapat lebih dikenal dan dipercaya oleh para calon customer, perusahaan lain yang akan bermitra serta masyarakat luas.


    Strategi Multimedia

    Sebelum masuk pada proses produksi, terlebih dahulu dirumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi : Indonesia dan Tempat dimana berlangsungnya OPP (Open Plan Presentation).

    Demografi :

    - Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    - Kelas Ekonomi : Menengah

    - Sasaran : 1. Pengguna Jasa Penerbangan 2. Perusahaan Tour and Travel

    Psikografi : Para calon penumpang pesawat untuk keberangkatan, kedatangan dan transit. Perusahaan tour dan travel yang belum memiliki perwakilan di bandara. Perusahaan maskapai penerbangan yang belum memiliki agen Cargo dan Courier.

    Dalam perencanaan strategi multimedia yang digunakan adalah bentuk media audio visual (video) yang didalamnya ditambahkan spesial effect sehingga lebih menarik dan lebih persuasif sehingga penyampaian informasi ke masyarakat menjadi lebih efektif. Adapun stategi yang digunakan dengan membuat video yang tidak terlalu lama durasinya, namun menarik dan jelas tujuannya.


    Program Multimedia

    Program multimedia media informasi video yang dibuat ada 3 (tiga) tahapan yaitu :
    1. Teks
      Teks dalam video ini memakai type Rex Bold, type FS Lola, type Arial diterapkan dalam script tertentu pada media informasi dengan beberapa efek.
    2. Picture
      Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk JPEG dan AVI untuk videonya.
    3. Sound
      Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai dubbing pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.


    Perencanaan Audio

    Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu Perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.


    Tujuan Audio

    Pemberian audio ke dalam video yang dibuat untuk sarana promosi dan informasi ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat untuk melihat video ini. Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar ataupun video yang sedang diputar sehingga video menjadi lebih hidup dan informasi yang disampaikan menjadi lebih jelas dan diharapkan informasi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Dengan pemberian informasi melalui audio berupa profile dan keunggulan dari PT. Fesa Buana Bagasindo diharapkan menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan membuat masyarakat tertarik untuk menggunakan jasa dan bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo.


    Strategi Audio

    Audio yang dipersiapkan dan akan di terapkan pada video profile ini setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi : Indonesia dan Tempat dimana berlangsungnya OPP (Open Plan Presentation).

    Demografi :

    - Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    - Kelas Ekonomi : Menengah

    - Sasaran : 1. Pengguna Jasa Penerbangan 2. Perusahaan Tour and Travel

    Psikografi : Para calon penumpang pesawat untuk keberangkatan, kedatangan dan transit. Perusahaan tour dan travel yang belum memiliki perwakilan di bandara. Perusahaan maskapai penerbangan yang belum memiliki agen Cargo dan Courier.


    Program Audio

    Audio yang diberikan pada video ini dipersiapkan sesuai dengan tema video. Audio diambil dari musik instrumental berformat .mp3, dan beberapa sound effect yang disesuaikan dengan video. Untuk audio narasi didapatkan dari proses dubbing. Software editing audio memudahkan proses pengolahan audio, untuk menyesuaikan timing narasi dengan video, memperbaiki kualitas audio, dan penambahan beberapa efek kedalam audio. Untuk mengatur volume audio yang diterapkan kedalam video digunakan volume mixing audio yang terdapat pada Adobe Premiere Pro CS 5.

    Gambar 4.40.
    Audio Mixing Premiere Pro CS6
    Untuk lebih jelasnya, Program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :
    1. Sound Effect
      Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper logo PT. Fesa Buana Bagasindo dan tulisan menggunakan suara awalan musik.
      Gambar 4.41.
      Audio Sound Effect
    2. Music Background
      Music Background digunakan sesuai jalanya video. Music background yang digunakan instrument.
      Gambar 4.42.
      Backsound
    3. Dubbing
      Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video dan naskah dari video dengan menggunakan Mic Pro Kenwood KW-321.


    Perancangan Visual

    Tujuan Visual

    Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat visual effects. Sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visulisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan tiga buah hasil video yang berbeda menjadi dalam satu frame. Berikut effect-effect yang digunakan :


    Tabel

    Perencanaan Broadcasting

    Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media informasi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.


    Tujuan Broadcasting

    Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi ini diharapkan akan menjangkau 90% dari khalayak masyarakat luas. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target informasi dan promosi yang ditetapkan.


    Strategi Broadcasting

    Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas ditempat OPP (Open Plan Presentation) berada, strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD atau CD dan website.


    Program Broadcasting

    Program Broadcasting yang dipilih untuk menayangkan dan menyampaikan video profile adalah melalui social media seperti Facebook dan Youtube, email penawaran produk ke perusahaan-perusahaan, melalui web personal perusahaan, dan dalam bentuk DVD.


    Postproduction

    Sesuai dengan program broadcasting yang direncanakan bahwa rancangan media ini nantinya akan dipublikasikan melalui pemutaran secara langsung pada kegiatan-kegiatan promosi, pada tahapan ini adalah menentukan format yang dibutuhkan, yakni format yang digunakan adalah Format AVI atau MPEG4 agar lebih mudah disaat proses produksi dan pemutarannya.


    Bagan 4.5.
    Postproduction

    Digitizing

    Menjelaskan bagaimana capturing tersebut setelah pembuatan karya yakni dari kamera video ditransfer ke komputer dengan menggunakan firewire dibantu dengan software Adobe Premier Pro CS6 dengan hasil format AVI.


    Editing

    1. Offline Editing
      Proses pemilihan (selection) dan penyusunan shoot (juxta position) sesuai dengan susunan skenario tanpa menerapkan efek-efek tertentu.
    2. Online Editing
      Proses penambahan efek-efek tertentu seperti efek transisi, efek warna, efek gerak, caption, dan efek-efek lainnya sesuai dengan kebutuhan cerita.
    3. Sound Scoring
      Proses pemilihan materi audio seperti ilustrasi musik, atmosfir, dan sound effect sesuai dengan kebutuhan cerita.

    Mixing

    Adalah tahapan pencampuaran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukan ke dalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah.


    Finishing

    Adalah tahapan setelah proses mixing selesai, data yang sudah di edit dan di mixing harus dilakukan evaluasi dan diskusi apakah data sudah sesuai berdasarkan konsep warna dan berdasarkan konsep suara yang telah ditentukan pada saat praproduksi. Setelah di evaluasi dan data sudah sesuai dengan konsep, data akan masuk tahapan rendering yaitu proses penyatuan seluruh format file yang ada dalam timeline menjadi satu kesatuan yang utuh.


    Tahap Keluaran

    Adalah suatu tahapan dimana pada tahapan-tahapan awal telah dikerjakan dari mulai Digitizing, Editing, Mixing dan hasil terakhir adalah penyimpanan serta format video yang harus ditentukan baik format AVI atau MPEG4 untuk digunakan nantinya.


    Segmen Pasar

    Target sasaran untuk penayangan video profile PT. Fesa Buana Bagasindo ini melalui website perusahaan, social media seperti Facebook dan Youtube, melalui email penawaran kepada perusahaan-perusahaan yang akan bermitra dengan PT. Fesa Buana Bagasindo, serta melalui DVD Company Profile.



    BAB V

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang media promosi dan informasi pada PT. Fesa Buana Bagasindo, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :


    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    1. Berdasarkan rumusan masalah mengenai informasi tentang profile PT. Fesa Buana Bagasindo, dapat ditarik kesimpulan bahwa para calon customer belum mengetahui dengan jelas tentang profile dan produk PT. Fesa Buana Bagasindo karena cara penyampaian dan media informasinya belum efektif.
    2. Melalui video profile PT. Fesa Buana Bagasindo, penjelasan tentang profile, produk dan aktivitas perusahaan menjadi lebih jelas. Video profile yang di upload ke website perusahaan dan media sosial memudahkan para calon customer untuk mendapatkan informasi tentang profile dan produk PT. Fesa Buana Bagasindo.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

    Melalui sarana media video profile, calon customer dapat mengetahui dengan jelas tentang produk PT. Fesa Buana Bagasindo, hal ini mampu meningkatkan kepercayaan calon customer untuk menggunakan produk PT. Fesa Buana Bagasindo sehingga target dan tujuan perusahaan dapat tercapai.


    Saran

    Dalam pengembangan media promosi dan informasi ini masih banyak terdapat kekurangan, penulis memberikan saran agar media promosi dan informasi ini dapat lebih dikembangkan lagi, selanjutnya media ini dapat dikembangkan menjadi media audio visual berbasis multimedia interaktif, dimana para calon customer bisa berinteraksi dengan video profile ini, seperti disertakan menu-menu informasi sehingga calon customer dapat memilih menu informasi apa yang ingin dilihat, hal ini tentu menghemat waktu calon customer yang hanya ingin mengetahui produk tertentu.



    Kesan

    Selama melakukan penelitian Skripsi, penulis merasa sangat berterima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang memberikan pengalaman yang sangat berharga dan telah membantu serta memudahkan proses penulisan Skripsi ini hingga dapat selesai dengan tepat waktu.


    DAFTAR PUSTAKA

    Al Fatta, Hanif. 2007. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

    Arifin, Eva. 2010. Broadcasting To Be Broadcaster. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Asep, Subandi. 2011. Perancangan Video Profil Jurusan Komputer Akuntansi Diploma Tiga Sebagai Media Penunjang Promosi dan Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja.

    Atmohoetomo. 2010. Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya. Yogyakarta: Pusdiklat Perpustakaan IKIP.

    Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya). Yogyakarta: Andi.

    Divisi Sumber Daya Manusia. 2010. Company Profile. Tangerang: PT. Taesin Indonesia.

    Fazrillah, Fitrah. 2010. Perancangan Video Profile Sebagai Media Informasi Dan Promosi Jurusan Sistem Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja.

    Fuad, Christine, Nurlela, Sugiarto, dan Paulus. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

    Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Edisi III. Yogyakarta: Andi.

    Kadir, Abdul. 2007. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

    Keraf, Gorys. 2006. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

    Lovure Cyber Team. 2012. Smart Book Video Editing. Jakarta: Kunci Kom.

    Lusyani Sunarya, Maimunah, dan, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. (Journal CCIT Vol.5 No.3 – Mei 2012).

    Muhamad Nur Zakaria. 2013. Perancangan Video Profil Sebagai Media Penunjang Informasi Pada SMAN 4 Tangerang.

    Munir. 2013. Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

    Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta: Andi.

    Purnomo, Adi, Sonny. 2011. Perancangan Video Profil Wave Production.

    Rahardja, Untung, Sugeng Widada, dan Dewi Imaniar Destrianti. 2010. KPM Sebagai Pedoman Produksi Media MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting). Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. (Journal CCIT Vol.3 No.2 – Januari 2010).

    Safanayong, Yongky. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Intermedia.

    Suharnianti. 2011. Perancangan Company Profile Interkatif Sebagai Media Informasi Dan Promosi Pada CV. GLobal Multimedia.

    Sunarya, Lusyani. 2008. Diktat Aplikasi Desain Grafis 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

    Syaiful Bahri dan Azwan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi. Bandung: Rineka Cipta.

    Tjiptono, Fandy. 2007. Diktat Riset Media Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

    Vaugan, Tay. 2004. Multimedia Making It Work Edisi Keenam. Yogyakarta: Andi.

    Wahana Komputer. 2009. Pengembangan Web Kreatif Dengan Adobe Dream Weaver CS4. Jakarta: Salemba.

    Waloeya, Yohan Jari. 2012. Seri Belajar Kilat Adobe After Effect CS5. Yogyakarta: Andi.

    Wedjo, Silvester Sila. 2006. Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk SMA dan MA. Jakarta: Grasindo.

    Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Jakarta: Grasindo.

    DAFTAR LAMPIRAN

  • Contributors

    Aditya wicaksono, Admin, Ruslan