SI1021464595: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Tahap Produksi)
(Definisi Multimedia, Audio Visual, and Broadcasting)
Baris 991: Baris 991:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Menurut Hofstetter (2011) dikutip oleh Hani Dewi Arriesanti dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No. 2 (2014 : 194), multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalamdunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk,bahkan sebagai media informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning. </p></div>
+
Menurut Hofstetter (2011) dikutip oleh Hani Dewi Arriesanti dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No. 2 (2014 : 194), multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalamdunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk,bahkan sebagai media informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning. <ref name= "Arriesanti, Hani Dewi, Muhamad Yusup, Ceria Marcelia. Penerapan Multimedia Audio Galery Ilearning Community And Services (Magics) Sebagai Media Penyimpanan Dokumentasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 2 - Januari 2014. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 2014"> "Arriesanti, Hani Dewi, Muhamad Yusup, Ceria Marcelia. Penerapan Multimedia Audio Galery Ilearning Community And Services (Magics) Sebagai Media Penyimpanan Dokumentasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 2 - Januari 2014. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. 2014"</ref></p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Menurut Vaughan, (2004:2). ''Multimedia'' merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi,dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu : </p></div>
+
Menurut Vaughan, (2004:2). ''Multimedia'' merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi,dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu : <ref name= "Vaugan, Tay. 2011. Multimedia Making It Work Edisi Keenam. Yogyakarta: Andi"> "Vaugan, Tay. 2011. Multimedia Making It Work Edisi Keenam. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
  
 
<ol>
 
<ol>
Baris 1.024: Baris 1.024:
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
  
Menutut Atmohoetomo, (2010:4). ''Audio visual'' merupakan gabungan dari dua kata yaitu ''audio'' yang berarti suara dan ''visual'' yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan, "''Audio Visual'' adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar yang bergerak menimbulkan suara". </p></div>
+
Menutut Atmohoetomo, (2010:4). ''Audio visual'' merupakan gabungan dari dua kata yaitu ''audio'' yang berarti suara dan ''visual'' yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan, "''Audio Visual'' adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar yang bergerak menimbulkan suara". <ref name= "Atmohoetomo. 2010. “Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya”. Yogyakarta: Pusdiklat Perpustakaan IKIP"> "Atmohoetomo. 2010. “Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya”. Yogyakarta: Pusdiklat Perpustakaan IKIP"</ref></p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Baris 1.062: Baris 1.062:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Menurut Atmohoetomo, (2010:24-23). Perkembangan teknologi dunia ''audio visual'' telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan dikumandangkannya rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya teknologi digital menggeser logika matematis. Dengan demikian akan terjadi ketidakjelasan antara akal manusia dengan akal buatan, dan yang terjadi adalah jarak rohani yang tadinya sebatas dari layar onitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga diri kita masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak ''Cyber'' dan Virtual </p></div>
+
Menurut Atmohoetomo, (2010:24-23). Perkembangan teknologi dunia ''audio visual'' telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan dikumandangkannya rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya teknologi digital menggeser logika matematis. Dengan demikian akan terjadi ketidakjelasan antara akal manusia dengan akal buatan, dan yang terjadi adalah jarak rohani yang tadinya sebatas dari layar onitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga diri kita masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak ''Cyber'' dan Virtual <ref name= "Atmohoetomo. 2010. “Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya”. Yogyakarta: Pusdiklat Perpustakaan IKIP"> "Atmohoetomo. 2010. “Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya”. Yogyakarta: Pusdiklat Perpustakaan IKIP"</ref></p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Baris 1.165: Baris 1.165:
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
  
Menurut Keraf, (2010:12). Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah alaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat ''audience''. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :</p></div>
+
Menurut Keraf, (2010:12). Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah alaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat ''audience''. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :<ref name= "AKeraf, Gorys. 2011. “Argumentasi dan Narasi”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama"> "Keraf, Gorys. 2011. “Argumentasi dan Narasi”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama"</ref></p></div>
  
 
<ol>
 
<ol>
Baris 1.203: Baris 1.203:
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
  
Menurut Arifin, (2010:16). ''Broadcasting'' adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkansinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar ''sub''-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda. ''Broadcasting'' sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Penyebaran informasi berfokus pada pesan dan diteruskan dari satu sumber utama untuk salah satu penonton yang besar tanpa pertukaran dialog di antara keduanya. Sebenarnya tidak ada carauntuk menetapkan sebelumnya bagaimana penduduk atau ''audiens'' yang lebih besar akan menyerap pesan. Mereka dapat memilih untuk mendengarkan, menganalisis, atau hanya mengabaikannya. Penyebarluasan dalam komunikasi secara luas digunakan dalam dunia penyiaran</p></div>
+
Menurut Arifin, (2010:16). ''Broadcasting'' adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkansinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar ''sub''-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda. ''Broadcasting'' sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Penyebaran informasi berfokus pada pesan dan diteruskan dari satu sumber utama untuk salah satu penonton yang besar tanpa pertukaran dialog di antara keduanya. Sebenarnya tidak ada carauntuk menetapkan sebelumnya bagaimana penduduk atau ''audiens'' yang lebih besar akan menyerap pesan. Mereka dapat memilih untuk mendengarkan, menganalisis, atau hanya mengabaikannya. Penyebarluasan dalam komunikasi secara luas digunakan dalam dunia penyiaran. <ref name= "Arifin, Eva. 2010. “Broadcasting To Be Broadcaster”. Yogyakarta: Graha Ilmu. “Arifin, Eva. 2010. “Broadcasting To Be Broadcaster”. Yogyakarta: Graha Ilmu"</ref></p></div>
  
 
== <b>Program Aplikasi Penunjang Video</b> ==
 
== <b>Program Aplikasi Penunjang Video</b> ==

Revisi per 29 Januari 2016 07.14

PERANCANGAN VIDEO PROFILE

SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA

SDN RAWACANA BARU KOTA TANGERANG


LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :


NAMA : Wahyu Yuwono

NIM : 1021464595


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE

SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA

SDN RAWACANA BARU KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1021464595
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 001405



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN VIDEO PROFILE

SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA

SDN RAWACANA BARU KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1021464595
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Wahyu Hidayat, S.I.Kom)
   
NID : 12002
   
NID : 10010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE

SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA

SDN RAWACANA BARU KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1021464595
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(____________)
 
(____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1021464595/div>
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1021464595

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Teknologi media informasi pada saat ini semakin berkembang. Dengan munculnya terobosan – terobosan baru dimana computer menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kebutuhan sehari – hari, sehingga membuat integrasi antara berbagai disiplin ilmu seperti desain grafis, broadcasting dan audio visual. Ditandai dengan munculnya berbagai macam betuk media promosi video profile sekolah, company profile perusahaan, feature biografi seseorang, web design, dan berbagai bentuk rancangan citra diam lainnya, hal ini membuktikan bahwa media informasi menggunakan aplikasi computer meningkat lebih baik sehingga mengikuti tuntutan perkembangan teknologi. SDN Rawacana Baru Tangerang adalah salah satu instansi pemerintah bidang pendidikan yang sudah berdiri selama lebir kurang tiga puluh sembilan tahun, selama ini pihak sekolah mnggunakan media lisan dan tulisan, pameran pendidikan dan website namun media tersebut kurang efektif dan focus dalam menginformasikan dan memperkenalkan SDN Rawacana Baru Tangerang, maka pihak sekolah membutuhkan media video profile untuk menunjang berbagai kegiatan seperti menginformasikan kepada masyarakat luas khususnya untuk siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berniat untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengenai fasilitas, keunggulan, system pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakurikuler dan sebagainya. Maka dari itu karena kebutuhan tersebut penulis melakukan perancangan video yang dituangkan dalam laporan skripsi yang berjudul ”PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA SDN RAWACANA BARU TANGERANG”.


Kata Kunci: media, video profile, informasi


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis ambil adalah “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Pada SDN RAWACANA BARU Kota Tangerang”..

Tujuan peyusunan Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan program pendidikan strata satu (S1) Jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. :

Dalam kedempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Wahyu Hidayat, S.I.Kom sebagai dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, SE, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu prngetahuan kepada kami.
  7. Para Guru dan Staff SDN RAWACANA BARU yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penulis dalam mengumpulkan data-data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam menyusun laporan Skripsi.
  8. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun material serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Rekan-rekan yang telah memberikan dukungan dalam Penyelesaian Skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat serta karunia-Nya.



Tangerang, Januari 2016
Wahyu Yuwono
NIM. 1021464595

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Daftar Pengajar

Tabel 3.2. Material Produk

Tabel 3.3. Daftar Pesaing

Tabel 3.4. Budget Produksi Media

Tabel 3.5. Elasitasi Tahap 1

Tabel 3.6. Elasitasi Tahap 2

Tabel 3.7. Elasitasi Tahap 3

Tabel 3.8. Final Elasitasi

Tabel 4.1. Time Schedule produksi video profile SDN Rawacana Baru Kota Tangerang

Tabel 4.2. Script Writing

Tabel 4.3. Daftar pemain dan crew

Tabel 4.4. Anggaran Produksi

Tabel 4.5. Script Writing

Tabel 4.6. Script Writing

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMK Media Informatika Dasana Indah

Bagan 4.1. Konsep Produksi Media (KPM)

Bagan 4.2. Tahap Preproduction

Bagan 4.3. Tahap Production

Bagan 4.3. Tahap Postproduction

Gambar 4.1. Bumper Opening dan Logo

Gambar 4.2. EXT/siswa masuk sekolah/Pagi (Full Shoot)

Gambar 4.3. EXT/Batu Peresmian Sekolah/Pagi (Medium Shoot)

Gambar 4.4. EXT/Gedung Sekolah/Pagi (Full Shoot)

Gambar 4.5. EXT/Upacara Sekolah/Pagi (Full Shoot)

Gambar 4.6. Visi dan Misi Perusahaan

Gambar 4.7. EXT/Siswa Masuk Kelas/Pagi (Medium Shoot)

Gambar 4.8. INT/Suasana Kelas/Pagi (Full Shoot)

Gambar 4.8. INT/Suasana Kelas/Pagi (Full Shoot)

Gambar 4.9. EXT/Gedung Sekolah/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.10. INT/Ruang Guru/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.11. INT/Ruang Bp/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.12. EXT/Kantin/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.13. EXT/Parkir Sepedah/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.14. INT/Perpustakaan/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.15. INT/Toilet/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.16. EXT/Latihan Pramuka/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.17. INT/Wawancara Kepsek/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.18. INT/Wawancara Guru/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.19. EXT/Wali Murid/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.20. Closing dan Alamat SDN Rawacana Baru

Gambar 4.21. Bumper Opening dan Logo

Gambar 4.22. EXT/siswa masuk sekolah/Pagi (Full Shoot)

Gambar 4.23. EXT/Batu Peresmian Sekolah/Pagi (Medium Shoot)

Gambar 4.24. EXT/Gedung Sekolah/Pagi (Full Shoot)

Gambar 4.25. EXT/Upacara Sekolah/Pagi (Full Shoot)

Gambar 4.26. Visi dan Misi

Gambar 4.27. EXT/Siswa Masuk Kelas/Pagi (Medium Shoot)

Gambar 4.28. INT/Suasana Kelas/Pagi (Full Shoot)

Gambar 4.29. EXT/Gedung Sekolah/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.30. INT/Ruang Guru/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.31. INT/Ruang Bp/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.32. EXT/Kantin/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.33. EXT/Parkir Sepedah/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.34. INT/Perpustakaan/Siang (Full Shoot)

Gambar 4.35. INT/Toilet/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.36. EXT/Latihan Pramuka/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.37. INT/Wawancara Kepsek/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.38. INT/Wawancara Guru/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.39. EXT/Wali Murid/Siang (Medium Shoot)

Gambar 4.40. Bumper Closing dan Logo

Gambar 4.41. Kamera DSLR Canon 60D

Gambar 4.42. Tripod

Gambar 4.43. microfon shogant

Gambar 4.44. Audio Mixing Adobe Premiere Pro 2.0

Gambar 4.45. Audio Sound Effect

Gambar 4.46. Back Sound

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ignin maju. dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan di segala bidang. oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar kita dapat mengejar ketinggalan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak kita perlu untuk mempererat pambangunan dewasa ini. karena itu pendidikan yang bermutu perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Pendidikan di Kota Tangerang untuk saat ini penignkatan kualitasnya sangat pesat, dari tahun ketahun terus menjadi perhatian Pemerintah KOta Tangerang. Salah satu bukti keseriusan Pemerintah Kota untuk menignkatkan kesejahteraan mastarakat dari tahap dasar yaitu pendidikan kota tangerang secara geografis sangat strategis karena merupakan penyangga utama Ibu Kota DKI Jakarta dan kota paling depan di wilayah Banten. Letak geografis seperti itu sangat menguntungkan bagi daerah Kota Tangerang terutama dalam hal pendidikan. Di zaman modern ini, khalayak lebih suka menerima informasi melalui bentuk-bentuk media informasi yang bersifat intreaktif dan menghibur seperti halnya melalui media audio visual.

Kota Tangerang memiliki begitu banyak sekolah dasar negeri yang berkualitas, dari hal pengajar yang berkompeten, biaya pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat, dan juga dari sarana dan prasarana yang sangat mendukung kegiatan belajar mengajar. Salah satunya SDN Gandasari Tangerang, yang beralamat di Jl. Satot Subroto KM 6 Gandasari, Jatiuwung. SDN Rawacana Baru Kota Tangerang didirikan pada tahun 2011. SDN Rawacana Baru Kota Tangerang memiliki akreditasi bernilai B, tidak itu saja SDN Rawacana Baru Kota Tangerang juga mempunyai fasilitas seperti lima ruang kelas, kantor, lab. Komputer, tempat ibadah, toilet, kantin, lapangan, taman, pos keamanan, dan tempat parkir yang cukup luas.

Saat ini SDN Rawacana Baru Kota Tangerang dalam memberikan informasi kepada msyarakat baru dari lisan dengan orang tua murid yang anaknya sudah bergabung di SDN Rawacana Baru Kota Tangerang, juga dengan disebarkannya media cetak berupa brosur dan spanduk saja belum memiliki media informasi dalam bentuk audio visual atau video, selain itu pihak sekolah membutuhkan media informasi yang dapat menjelaskan ruang lingkup sekolah SDN Rawacana Baru Kota Tangerang secara detail informasinya dan ditampilkan lebih menarik lagi dari media sebelumnya yang digunakan yaitu media cetak. didalam memberikan informasi nantinya dapat berguna untuk meningkatkan citra sekolah agar lebih dikenal lagi dimasyarakat khususnya di daerah kota tangerang dan sekitarnya. Selain itu dapat mempermudah petugas penerimaan siswa baru dalam menjelaskan ruang lingkup sekolah kepada orang tua calon siswa baru. Dan juga nantinya akan dipakai pihak sekolah dalam berbagai kegiatan seperti pameran pendidikan diantaranya melalui presentasi penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, lisan ke lisan orag tua siswa yang ada, pentas seni, pesantren ramadhan, lomba-lomba 17 agustus, mengikutsertakan perlombaan ke luars sekolah, mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, kegiatan-kegiatan pelatihan yang diadakan di SDN Rawacana Baru Tangerang

Untuk itu penulis ingin mengajukan penelitian skripsi dengan judul : " PERANCANGAN VIDEO PROFIL SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI PADA SDN RAWACANA BARU KOTA TANGERANG".

Penulis mencoba untuk membuat sebuah video profil yang berisi sebuah informasi yang ada pada SDN Rawacana Baru Tangerang, Yaitu dengan membuat sebuah media audio visual. Hal ini dipandang perlu sebagai sarana yang dapat memudahkan petugas penerimaan siswa baru dalam memberikan informasi kepada para calon pendaftar serta masyarakat umum yang ingin mencari informasi tentang SDN Rawacana Baru Tangerang.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil pengamatan yang dilakukan, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yang ada pada SDN Rawacana Baru Tangerang yaitu, sebagai berikut :

  1. Media komunikasi dalam bentuk apa yang dapat digunakan dalam memberikan informasi tentang SDN Rawacana Baru?
  2. Target seperti apa yang akan dicapai melalui perancangan media informasi pada SDN Rawacana Baru?
  3. Bagaimana merancang sebuah video profile yang dapat menarik perhatian sehingga informasi yang dberikan dapat efektif ?

Ruang Lingkup

Untuk menghasilkan penelitian yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pada kesempatan ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada perancangan video profile sebagai penunjang informasi dan promosi pada SDN Rawacana Baru Kota Tangerang yang berisi mengenai sejarah, fasilitas, keunggulan, kualitas pengajar, suasana ruang kelas, keadaan gedung, sistem pembelajaran dan prestasi yang telah diraih.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Menjadikan sebuah video profile sebagai penunjang informasi sekaligus menjadi media promosi mengenai SDN Rawacana Baru Kota Tangerang.
  2. Video profile diupayakan dapat mengoptimalkan media promosi secara visual sebagai media penunjang informasi untuk menyapaikan pesan atau data dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi teks, audio, video, animasi dan grafis yang menari.
  3. Perancangan Video profile dibuat sekreatif dan menarik mungkin, dalam hal tampilan.

Manfaat Penelitian

  1. Video profile adalah salah satu media informasi dan promosi SDN RawacanaBaru Kota Tangerang untuk menyampaikan informasi tentang sekolah.
  2. Video profile adalah media informasi dan promosi visual yang dapat lebih mudah dipahami karena menggunakan berbagai unsur komunikasi.
  3. Video profile dapat menarik dan meningkatkan kepeminatan terhadap SDN Rawacana Baru Kota Tangerang yang ditawarkan kepada masyarakat.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh metode penelitian yang diperlukan untuk penyusunan Laporan Akripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode.

Metode Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan didapatkan dari hasil interview yang dilakukan penulis pada hari jumat 29-11-2015 pada SDN Rawacana Baru Kota Tangerang dengan Ibu Hj. Uum Umiyati, Spd.SD sebagai stakeholder.

Metode Sumber Data

Menurut sumbernya data dapat dibedakan menjadi dua bagian :

  1. Data Internal yaitu data menggambarkan keadaan atau kejadian di dalam suatu instansi pendidikan di SDN Rawacana Baru Kota Tangerang agar mendapatkan beberapa keterangan atau data yang diperlukan untuk pembuatan laporan skripsi ini.
  2. Data Eksternal yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan diluar suatu instansi pendidikan SDN Rawacana Baru Kota Tangerang.

Metode Pengumpulan Data

Metode dan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian di SDN Rawacana Baru Kota Tangerang
  2. Metode Interview adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan yang dilakukan dua orang atau lebih, yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. penulis melakukan interview dengan kepala sekolah SDN Rawacana Baru Kota Tangerang, perwakilan siswa/siswi serta perwakilan pengajar SDN Rawacana Baru Kota Tangerang.
  3. Metode Pustaka merupakan jenis penelitian yang berdasarkan pada buku-buku panduan sebagai acuan untuk mendapatkan data atau sebagai panduan di dalam suatu penelitian.

Metode Analisa Perancangan Media

Media video profile yang dibutuhkan menggunakan aplikasi program komputer grafis diantaranya : Adobe Premiere Pro CS3, Corel Video Studio X5, Adobe Photoshop CS2.

Konsep Media

Bagian ini menjelaskan mengenai beberapa konsep bagian yaitu :

  1. Preproduction
  2. Production
  3. PostProduction

Sistematika Penulisan

BAB I  : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian dan terakhir sistematika penulisan yang memberikan gambaran tentang keterangan deskriptif dari setiap bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang penulis gunakan sebagai landasan dan acuan dalampenyelesaian penulisan laporan ilmiah, konseo dasar perancangan informasi promosi, media desain.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat sekolah, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, product information, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective, marketing strategy.

BAB IV KONSEP PRODUK MEDIA

Konsep produksi media dalam penelitian ini menggunakan Konsep Produksi Media MAVIB, atau konsep produksi media yang berbasis video. Adapun dalam konsep produksi tersebut terdapat tahapan-tahapan diantaranya: Tahap Preproduction, Tahap Production, Tahap Postproduction.

BAB V PENUTUP

Berisi mengenai kesimpulan yang menyampaikan poin-poin hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang disampaikan penelitian pada BAB I dan berisi saran-saran dari peneliti yang ditujukan kepada pihak sekolah dan lembaga.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Surianto Ruslan, (2011:10) Perancangan adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. [1]

Menurut Iwan Binanto, (2010:260-261) Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagan alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain. [2]

Proses Perancangan Secara Umum

a. Persiapan Data

Menurut Lusyani Sunarya dkk (2013:81) data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbil-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. [3]

Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.

b. Ide

Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

c. Konsep

Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

d. Media

Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang dan lain-lain.

e. Visualisasi

Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.

f. Produksi

Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan sebagaimana tujuan awalnya. apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oelh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Konsep Dasar Media

pengertian Media

Menurut Maimunah dkk (2012:284)" Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis sperti teks atau gambar dan foto. Media adalah saluran penyimpanan pesan komersial kepada khalayak ssasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, internte, buku profil, media luar ruangan, iklan, transit dan direct mail. [4]

Menurut Dewi Immaniar Desrianti (2012:133) "Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah "media" memiliki makna yang snagat umum". [5]

Dapat disimpulkan bahwa media adalah segala bentuk dalam berbagai unsur komunikasi grafis untuk menyampaikan informasi kepada public.

Jenis-jenis Media

Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi (2010:136) alternatif media sebagai berikut : [6]

  1. Media Cetak (Printed Material)
  2. Yaitu media yang ststis dan mengutamakan pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tat warna maupun hitam putih. Contoh : Poster, Stiker, Sampul Buku, Packagine, Folder, Leaflet, amplop dan kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.

  3. Media Elektronik (Electronic)
  4. Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Contoh : Radio, televisi, film, program video, animasi komputer.

  5. Media Internet
  6. Yaitu media dengan teknologi internet dan hanya bisa digunakan bila ada koneksi internet. Contoh : Detik.com, Wikipedia.com, Youtube.com.

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Melvy Ayuningtias, (2011:7). Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Video adalah teknologi untuk menagkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ualang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektonik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satua fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang harus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. [7]

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Media video memiliki keunggulan yaitut dapat dilihat dan didengar. Tidak sama dengan halnya denganmedia design yang hanya dapat dilihat dan tidak dapat didengar. Sehingga dapat memberitahukan bahwa sekolah tersebut telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata dan sekolah berstandar ISO 9001:2008.

Standar dan Format Video

Menurut Melvy Ayuningtias, (2011:11-13). Standar sistem penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential Colour Avec Memory). [7]

  1. NTSC
  2. Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penetapan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penetapan sound berada pada 4.5 MHz.

  3. PAL
  4. Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pada tahun 1950, negara-negara eropa barat berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja per detik. Dasar PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. PAL menempatkan Ifc pada frekuensi 4.5 MHz.

  5. SECAM
  6. SECAM merupakan sistem televisi analog yang pertama kali digunakan di perancis, SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode sistem lainnya karena, SECAM menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna dan SECAM juga disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersama pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. HAl ini membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.

Konsep Dasar Video Profile

Menurut Fred Wibowo, (2012:34-36). Video profileperusahaan (corporate profile) merupakan video yang diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu. [8]

Menurut Wawan Kuswandi (2012:46). Video Profile adalah sebuah gambaran informasi tentang riwayat seorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima dikalangan masyarakat umum. Informasi tersebut disebarkan berbentuk audio visual atau video. [9]

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Menurut Prof.DR. Sugiyono, (2012:29). Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak beerpengaruh secara langsung kepada pemakai. [10]

Penegertian Informasi

Menurut Maimunah, Jurnal CCIT (2012:284). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan. [11]

McFadden mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga menigkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Shanon dan Weaver, dua orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara matematis untuk mendefinisikan informasi. Menurut mereka, informasi adalah "jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima". Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si (2011:66-69). [12]

  1. Informasi
  2. Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum atau organisasi.

  3. Peringatan
  4. Berisi penunjuk terhadap seseuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  5. Indikator Kunci
  6. Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  7. Informasi Situasional
  8. Informasi terkini tentang proyek, maslah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

  9. Gosip
  10. Informasi-informasi yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkandung berguna untuk menangani suatu masalah.

  11. Informasi eksternal
  12. Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing), tetap kadangkala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

Kualitas Informasi

Menurut Onong, (2012:77). Istilah kualitas informasi (quality of informational) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan : [13]

  1. Relevansi
  2. Informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai.

  3. Ketepatan Waktu
  4. Menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya. informasi tersebut tidak usang atau kadaluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.

  5. Akurasi
  6. Menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehadalan atau rehabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat.

Nilai Informasi

Menurut Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si (2011-43:44). Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataannya, nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif. Misalnya, jika suatu Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurutskala relatif. Misalnya, jika suatu informasi dapat menghasilkan hal yangmengurangi ketidakpastian bagi pengambil keputusan, maka nilai informasinyatinggi. Sebaliknya, sekiranya informasi kurang memberikan relevansi bagipengambil keputusan, informasi tersebut dikatakan kurang bernilai atau nilaiinformasinya rendah. [12]

Tahap Produksi

Pra Produksi

Indah Rahmawati (2011:72). Pra Produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan. [14]

  1. Penemuan Ide
  2. Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan ke dalam sinopsi yang dibuat oleh scriptwriter atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.

  3. Perencanaan
  4. Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsi, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

  5. Persiapan
  6. Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian,dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Produksi

Menurut Aris Munandar dalam Untung, (2010:11). Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsi menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsi hal tersebut dikarenakan sinopsi merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

Pasca Produksi

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

Definisi Multimedia, Audio Visual, and Broadcasting

Definisi Multimedia

Menurut Hofstetter (2011) dikutip oleh Hani Dewi Arriesanti dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No. 2 (2014 : 194), multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalamdunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk,bahkan sebagai media informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning. [15]

Menurut Vaughan, (2004:2). Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi,dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu : [16]

  1. Multimedia Interaktif
  2. Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

  3. Multimedia Hiperaktif
  4. Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

  5. Multimedia Linear
  6. Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Definisi Audio Visual

Menutut Atmohoetomo, (2010:4). Audio visual merupakan gabungan dari dua kata yaitu audio yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan, "Audio Visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar yang bergerak menimbulkan suara". [17]

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa audio visual merupakan unsur yang dimiliki oleh televisi berupa suara dan gambar, baik gambar bergerak maupun gambar mati atau still picture, sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak. Audio visual merupakan sinergi antara gambar, suara dan waktu yang terkait oleh komponen-komponennya baik secara kualitas maupun intensistasnya.

Dalam media massa elektronik seperti televisi dan film media yang diandalkan adalah gambar dan suara maka yang perlu diperhatikan dan diutamakan adalah kualitas audio (suara) dan kualitas visual (gambar). Berikut ini adalah perkembangan tata suara, diantaranya:

  1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
  2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada ditengah.
  3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker .
  4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu ditengah dengan menggunakan lima speaker .
  5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
  6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub woover, pada tahap ini karakter efek suara lebih jernih dan jelas.

Konsep Dasar Audio Visual

Menurut Atmohoetomo, (2010:24-23). Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan dikumandangkannya rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya teknologi digital menggeser logika matematis. Dengan demikian akan terjadi ketidakjelasan antara akal manusia dengan akal buatan, dan yang terjadi adalah jarak rohani yang tadinya sebatas dari layar onitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga diri kita masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual [17]

Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya. Perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya Film 3Dimensidengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekeliling penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

  1. Jenis Audio Visual
  2. Karya audio visual mempunyai bentuk dan tujuan berbeda-beda, masing-masing mempunyai ciri khas yang mencerminkan dari bentuk dan tujuan tersebut tercipta. Untuk lebih jelasnya, berikut ini jenis-jenis audio visual :

    a. Film Dokumenter (Documentary Films)

    Film dokumenter menyajikan realitas melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan, namun harus diakui film dokumenter tidak lepas dari tujuan dan fungsinya sebagai film yang menyebarkan informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu, contohnya: National Geographic, Animal Planet, dan Discovery Channel.

    b. Film Cerita Pendek (Short Films)

    Film cerita pendek biasanya mempunyai durasi 60 menit. Jenis film cerita pendek sering dilakukan oleh para mahasiswa jurusan film atau kelompok orang yang menyenangi dunia film sebagai tahap latihan,selain itu ada juga yang khusus memproduksi cerita pendek untuk konsumsi acara televisi

    c. Film Cerita Panjang (Feature-Length Films)

    Film cerita panjang merupakan film yang diputar di gedung bioskop, film ini merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau tontonan umum. Film jenis ini mempunyai durasi 60 menit keatas, umumnya berdurasi sekitar 100-120 menit.

    d. Film Profil Perusahaan (Corporate Profile)

    Film jenis ini diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.

    e. Film Iklan Televisi (TV Commercial)

    Film jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk kepentingan penyebaran informasi baik tentang suatu produk (iklan produk) maupun layanan masyarakat (iklan layanan masyarakat).

    f. Film Program Televisi (TV Programme)

    Film jenis ini merupakan konsumsi acara program televisi dan biasanya diproduksi oleh stasiun televisi sendiri atau kerjasama dengan Production House.

    g. Film Video Clip (Music Video)

    Film video clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser musik untuk memasarkanproduknya lewat medium televisi, jenis ini berdurasi singkat berdasarkan panjang lagunya

  3. Fungsi Audio Visual
  4. Audio visual memiliki fungsi yang diinginkan oleh audience yakni gambar dan suara, sehingga kedua hal tersebut menyatu sebagai kesatuan. Televisi adalah merupakan bentuk dari audio visual yang bersifat mengeluarkan suara dan bergerak serta hasil paduan dari karya dan teknologi, khalayak televisi bisa melihat gambar yang bergerak dan menggabungkan unsur yang ada pada radio. Dalamkehidupan akan memperlihatkan kegunaan media audio visual sebagai berikut :

    a. Media audio visual dapat mengatasi batasan ruang. Dimana pun khalayak bertempat tinggaldapat melihat karya audio visual

    b. Media audio visual dapat mengatasi batasan waktu. Masa lampau atau masa yang akan datang dapat dipertunjukkan lewat media audio visual secara lebih kongkrit

    c. Media audio visual dapat menyederhanakan objek yang terlalu rumit. Objek yang terlalu rumit dapat disederhanakan dengan menghilangkan atau memudarkan bagian lain yang kurang penting dari objek tersebut, sehingga hanya bagian tertentu saja nampak menonjol

    d. Media audio visual dapat memperbesar ukuran objek dan dapat pula memperkecilnya. Barangyang besar dapat diperkecil sebagai miniatur, model dan benda yang besar dapat diperbesar seperti bakteri

    e. Bunyi-bunyi yang halus dapat diperkeras sehingga dapat didengar dengan telinga biasa. Suara detak jantung, suara pernafasan manusia dapat diperkeras dengan soundsystem hingga terdengar jelas dengan telinga biasa

  5. Karakteristik Audio Visual
  6. Audio visual merupakan unsur yang audible (dapat didengar) dan visible (dapat dilihat), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik atau unsur yang dimiliki audio visual adalah suatu perpaduan atau kombinasi antara gambar dan suara baik bergerak maupun diam sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak

Definisi Sinopsis

Menurut Keraf, (2010:12). Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah alaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :[18]

  1. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita
  4. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat'.

Definisi Storyboard

Menurut Suyanto, (2011:20). Storyboard adalah sebuah teknik shooting management. Disini dibuatdaftar pengambilan gambar pada setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar atau storyboard jika diperlukan

Definisi Broadcasting

Menurut Arifin, (2010:16). Broadcasting adalah distribusi audio visual atau video yang mengirimkansinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda. Broadcasting sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Penyebaran informasi berfokus pada pesan dan diteruskan dari satu sumber utama untuk salah satu penonton yang besar tanpa pertukaran dialog di antara keduanya. Sebenarnya tidak ada carauntuk menetapkan sebelumnya bagaimana penduduk atau audiens yang lebih besar akan menyerap pesan. Mereka dapat memilih untuk mendengarkan, menganalisis, atau hanya mengabaikannya. Penyebarluasan dalam komunikasi secara luas digunakan dalam dunia penyiaran. [19]


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Wahyu Yuwono

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1021464595&oldid=155649"