SI1014465491: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 43: Baris 43:
 
<hr>
 
<hr>
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
=[[Berkas:2. lembar persetujuan pembimbing.jpg|500px|center]]=
+
[[Berkas:2. lembar persetujuan pembimbing.jpg|500px|center]]
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
=[[Berkas:3. surat keaslian.jpg|500px|center]]=
+
[[Berkas:3. surat keaslian.jpg|500px|center]]
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
  
Baris 74: Baris 74:
 
<p align=justify>
 
<p align=justify>
 
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masihterdapat beberapa kekurangan, karena keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkanberbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itupenulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkanpada masa yang akan datang.</p>
 
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masihterdapat beberapa kekurangan, karena keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkanberbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itupenulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkanpada masa yang akan datang.</p>
 
+
 
<p align=justify>
 
<p align=justify>
 
Untuk itu pada kesempatan inipenulis  mengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga terlaksananyapenulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Ucapanterima kasih terutama kepada :</p>
 
Untuk itu pada kesempatan inipenulis  mengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga terlaksananyapenulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Ucapanterima kasih terutama kepada :</p>
Baris 252: Baris 252:
 
<p align=center><b>PENDAHULUAN</b></p>
 
<p align=center><b>PENDAHULUAN</b></p>
  
1.1.          LatarBelakang Masalah
+
==<p><b>LatarBelakang Masalah</b></p>==
  
 
<p align=justify>Kebutuhan informasi sekarang ini menjadikebutuhan mutlak bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk memenangkan sebuah persaingan. Dimana informasi digunakan sebagaipenunjang pembuat keputusan, sehingga dibutuhkan penyampaian informasi yangakurat dan cepat dalam mendapatkannya agar tidak kalah dari pesaingannya.Informasi tersebut berisi kondisi yang terjadi di dalam maupun di luarperusahaan yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk perencanaanstrategis dan program kerja.</p>
 
<p align=justify>Kebutuhan informasi sekarang ini menjadikebutuhan mutlak bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk memenangkan sebuah persaingan. Dimana informasi digunakan sebagaipenunjang pembuat keputusan, sehingga dibutuhkan penyampaian informasi yangakurat dan cepat dalam mendapatkannya agar tidak kalah dari pesaingannya.Informasi tersebut berisi kondisi yang terjadi di dalam maupun di luarperusahaan yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk perencanaanstrategis dan program kerja.</p>
Baris 260: Baris 260:
 
<p align=justify>Begitu juga yang dirasakan Karinda Cafe dan Resto dimana Cafe dan Resto yang terletak di Tangerangtepatnya di Perumahan Metro Permata ini menyediakan beragam menu yang terdiri darimenu asia, eropa dan nusantara, dimana ownerCafe dan Resto sendiri sulit untuk menganalisa data penjualan secarakeseluruhan karena laporran yangada masih belum fleksibel dimana laporantidak dapat dibuat mnjadi ringkas sehingga para manajer butuh waktu dalammengolah data.</p>
 
<p align=justify>Begitu juga yang dirasakan Karinda Cafe dan Resto dimana Cafe dan Resto yang terletak di Tangerangtepatnya di Perumahan Metro Permata ini menyediakan beragam menu yang terdiri darimenu asia, eropa dan nusantara, dimana ownerCafe dan Resto sendiri sulit untuk menganalisa data penjualan secarakeseluruhan karena laporran yangada masih belum fleksibel dimana laporantidak dapat dibuat mnjadi ringkas sehingga para manajer butuh waktu dalammengolah data.</p>
  
<p align=justify>Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengambil judultentang <b>“PERANCANGAN EXECUTIVE  INFORMATION SYSTEM(EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADAKARINDA CAFE DAN RESTO”</b>.</p>
+
<p align=justify>Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengambil judultentang <b>“PERANCANGAN EXECUTIVE  INFORMATION SYSTEM(EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADAKARINDA CAFE DAN RESTO”</b>.</p>  
  
+
==<p><b>PerumusanMasalah</b></p>==
 
+
1.2.          PerumusanMasalah
+
  
 
Berdasarkan permasalahan di atas maka,masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:
 
Berdasarkan permasalahan di atas maka,masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:
Baris 274: Baris 272:
 
   
 
   
  
1.3.          Tujuandan Manfaat
+
==<p><b>Tujuandan Manfaat</b></p>==
  
 
Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi iniadalah:
 
Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi iniadalah:
  
1.3.1.      Tujuan
+
===<p><b>Tujuan</b></p>===
  
a.      Tujuan Individual
+
</b>a.      Tujuan Individual</b>
  
 
#Untuk memenuhipersyaratan Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja.
 
#Untuk memenuhipersyaratan Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja.
 
#Mengimplementasikanilmu yang telah didapat di bangku kuliah.
 
#Mengimplementasikanilmu yang telah didapat di bangku kuliah.
  
b.    TujuanOperasional
+
<b>b.    TujuanOperasional</b>
 
#Memudahkan Para Manajer dalam membuat laporan.
 
#Memudahkan Para Manajer dalam membuat laporan.
 
#MempermudahManajer Cafe untukmenganalisa data sehingga dapat dengan cepat dalam pembuat keputusan.
 
#MempermudahManajer Cafe untukmenganalisa data sehingga dapat dengan cepat dalam pembuat keputusan.
  
c.      TujuanFungsional
+
<b>c.      TujuanFungsional</b>
 
#Untukmengetahui kondisi internal maupun eksternal Cafe dan Resto.
 
#Untukmengetahui kondisi internal maupun eksternal Cafe dan Resto.
#Untukmengetahui pencapaian target.
+
#Untukmengetahui pencapaian target.  
  
+
===<p><b>Manfaat</b></p>===
  
1.3.2.    Manfaat
+
<b>a.   Manfaat Individual</b>
 
+
a.     Manfaat Individual
+
  
 
#Mengetahui sejauh mana sistem informasi KarindaCafe dan Resto yang sedangberjalan.
 
#Mengetahui sejauh mana sistem informasi KarindaCafe dan Resto yang sedangberjalan.
 
#Menambahilmu pengetahuan terutama dalam praktek dilapangan.
 
#Menambahilmu pengetahuan terutama dalam praktek dilapangan.
  
b.    ManfaatOperasional
+
<b>b.    ManfaatOperasional</b>
  
 
#Memudahkan Manajer untuk menganalisa dan membuat laporan(penjualan).
 
#Memudahkan Manajer untuk menganalisa dan membuat laporan(penjualan).
 
#Membantu memonitoring perkembangan Cafe.  
 
#Membantu memonitoring perkembangan Cafe.  
  
c.      ManfaatFungsional
+
<b>c.      ManfaatFungsional</b>
  
 
#Memajukanilmu pengetahuan khususnya di bidang TI.
 
#Memajukanilmu pengetahuan khususnya di bidang TI.
#Sebagai bahan referensi untuk pengembanganEIS.
+
#Sebagai bahan referensi untuk pengembanganEIS.  
  
+
==<p><b>RuangLingkup</b></p>==
 
+
1.4.          RuangLingkup
+
  
 
<p align=justify>Dalam penelitian ini penulis membatasipenelitian pada laporan penjualan (permenu, per kategori, per item, jumlah pembeli selama sehari atau perminggu,perbulan maupun pertahun, menu terfavorit, menu yang kurang diminati)menu yang dipesan, laporan kinerja pelayan.</p>
 
<p align=justify>Dalam penelitian ini penulis membatasipenelitian pada laporan penjualan (permenu, per kategori, per item, jumlah pembeli selama sehari atau perminggu,perbulan maupun pertahun, menu terfavorit, menu yang kurang diminati)menu yang dipesan, laporan kinerja pelayan.</p>
  
1.5.          MetodePenelitian
+
==<p><b>MetodePenelitian</b></p>==
 
+
<p align=justify>Metode yang digunakan dalam langkah inipenulis melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapatdikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya, yaitu:</p>
+
 
+
+
  
1.5.1.    MetodePengumpulan Data
+
<p align=justify>Metode yang digunakan dalam langkah inipenulis melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapatdikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya, yaitu:</p>
  
a.    Pengamatan(observation)
+
===<p><b>MetodePengumpulan Data</b></p>===
  
 +
<b>a.    Pengamatan(observation)</b>
 
<p align=justify>Penulis melakukanpengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada Karinda Cafe dan Resto guna untuk mendapatkan data yang sedang diteliti, denganmelakukan analisa dan evaluasi terhadap data yang berkaitan dengan topik yangakan dibahas, yaitu data penjualan, datakinerja pelayan, data menu. Dengan jangka waktu satubulan.</p>
 
<p align=justify>Penulis melakukanpengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada Karinda Cafe dan Resto guna untuk mendapatkan data yang sedang diteliti, denganmelakukan analisa dan evaluasi terhadap data yang berkaitan dengan topik yangakan dibahas, yaitu data penjualan, datakinerja pelayan, data menu. Dengan jangka waktu satubulan.</p>
  
b.    Wawancara(interview)
+
<b>b.    Wawancara(interview)</b>
  
 
<p align=justify>Untuk menambahinformasi yang jelas penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholders yaitu kepada Pelayan, Koki, Pengujung, Manajer dan Owner Cafe.</p>
 
<p align=justify>Untuk menambahinformasi yang jelas penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholders yaitu kepada Pelayan, Koki, Pengujung, Manajer dan Owner Cafe.</p>
  
c.      MetodeKepustakaan (library Research)
+
<b>c.      MetodeKepustakaan (library Research)</b>
  
<p align=justify>Metodeini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusahamendapatkan bahan dan sumber permasalahan laporan Skripsi ini.</p>
+
<p align=justify>Metodeini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusahamendapatkan bahan dan sumber permasalahan laporan Skripsi ini.</p>  
  
+
===<p><b>MetodeAnalisa</b></p>===
  
+
<p align=justify>Metode dalam penelitian ini penulis menggunakananalisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). AnalisisSWOT adalah suatumetode yang digunakan untuk melihat kondisi Karinda Cafe baik internal maupun eksternal yangkemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang danancaman terhadap Karinda Cafe,sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan keputusan (strategi penjualan).</p>  
 
+
+
 
+
1.5.2.    MetodeAnalisa
+
 
+
<p align=justify>Metode dalam penelitian ini penulis menggunakananalisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). AnalisisSWOT adalah suatumetode yang digunakan untuk melihat kondisi Karinda Cafe baik internal maupun eksternal yangkemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang danancaman terhadap Karinda Cafe,sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan keputusan (strategi penjualan).</p>
+
 
+
+
  
1.5.3.     MetodeRancangan
+
===<p><b>     MetodeRancangan</b></p>===
  
 
1.    RancanganModel
 
1.    RancanganModel
Baris 379: Baris 362:
  
 
Untuk Browser penulis menggunakanGoogle Chrome.
 
Untuk Browser penulis menggunakanGoogle Chrome.
 
 
   
 
   
 +
===<p><b>Metode Pengujian</b></p>===
  
1.5.4.    Metode Pengujian
+
<p align=justify>Peneliti menggunakan metodepengujian black box testing sehinggadapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.</p>
  
<p align=justify>Peneliti menggunakan metodepengujian black box testing sehinggadapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.</p>
+
==<p><b>SistematikaPenulisan</b></p>==
 
+
+
 
+
1.6.          SistematikaPenulisan
+
  
 
<p align=justify>Untuk mempermudah dan menjelaskan dalampembahasan masalah, penulis menyusun laporan Skripsi menjadi beberapa sub penulis menyusunsistematika penyampaian sebagai berikut:</p>
 
<p align=justify>Untuk mempermudah dan menjelaskan dalampembahasan masalah, penulis menyusun laporan Skripsi menjadi beberapa sub penulis menyusunsistematika penyampaian sebagai berikut:</p>
Baris 394: Baris 373:
 
BAB I            PENDAHULUAN
 
BAB I            PENDAHULUAN
  
<p align=justify>Bab ini menjelaskan secaraumum tentang latar belakang perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,ruang lingkup, metode penelitian serta sistematika penulisan.</p>
+
<p align=justify>Bab ini menjelaskan secaraumum tentang latar belakang perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,ruang lingkup, metode penelitian serta sistematika penulisan.</p>  
 
+
+
 
+
+
  
 
BAB II            LANDASAN TEORI
 
BAB II            LANDASAN TEORI
  
 
<p align=justify>Bab ini membahasmengenai teori-teori pendukung penganalisaan dan literature review. Landasan teori terdiri dari teori umum dan teorikhusus. Pada teori umum merupakan teori yang umum yang digunakan sebagai acuan,yaitu mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar data dan informasi, konsepdasar sistem informasi, konsep dasaranalisa sistem, konsep dasar Database,konsep analisa SWOT. Sedangkan teori khusus merupakan teoripenunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan, yang terdiri daripengertian konsep dasar penjualan, konsep dasar sistem pendukung keputusan, konsep dasar Executive Information System(EIS), konsep dasar UnifiedModeling Language (UML), konsep dasar elisitasi, konsep dasarPHP, konsep dasar MySQL,konsep dasar Xampp, konsep dasar CSS, konsepdasar JQuery, konsep dasar pengujian atau testing, konsep dasar literaturereview.</p>  
 
<p align=justify>Bab ini membahasmengenai teori-teori pendukung penganalisaan dan literature review. Landasan teori terdiri dari teori umum dan teorikhusus. Pada teori umum merupakan teori yang umum yang digunakan sebagai acuan,yaitu mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar data dan informasi, konsepdasar sistem informasi, konsep dasaranalisa sistem, konsep dasar Database,konsep analisa SWOT. Sedangkan teori khusus merupakan teoripenunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan, yang terdiri daripengertian konsep dasar penjualan, konsep dasar sistem pendukung keputusan, konsep dasar Executive Information System(EIS), konsep dasar UnifiedModeling Language (UML), konsep dasar elisitasi, konsep dasarPHP, konsep dasar MySQL,konsep dasar Xampp, konsep dasar CSS, konsepdasar JQuery, konsep dasar pengujian atau testing, konsep dasar literaturereview.</p>  
 
 
  
 
BAB III          ANALISA SISTEM BERJALAN
 
BAB III          ANALISA SISTEM BERJALAN
  
<p align=justify>Bab ini membahasmasalah dan Gambaran Umum Karinda Cafe dan Resto, Sejarah singkat Karinda Cafe dan Resto, Struktur Organisasi, serta wewenang dan tanggung jawab padaKarinda Cafe dan Resto, Analisa urutan prosedur, Rancangan Unified Modeling Language (UML)sistem yang sedang berjalan, Spesifikasi basis data, Analisamasukan, Analisa proses, Analisa keluaran, Analisa konfigurasi sistem, AnalisaSWOT (Strength Weakness OpportunityTreath), Analisa kebutuhan, Analisa masalah, Alternatif pemecahan masalah, Elisitasi tahapI, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, Final draft elisitasi, dan prototype.</p>
+
<p align=justify>Bab ini membahasmasalah dan Gambaran Umum Karinda Cafe dan Resto, Sejarah singkat Karinda Cafe dan Resto, Struktur Organisasi, serta wewenang dan tanggung jawab padaKarinda Cafe dan Resto, Analisa urutan prosedur, Rancangan Unified Modeling Language (UML)sistem yang sedang berjalan, Spesifikasi basis data, Analisamasukan, Analisa proses, Analisa keluaran, Analisa konfigurasi sistem, AnalisaSWOT (Strength Weakness OpportunityTreath), Analisa kebutuhan, Analisa masalah, Alternatif pemecahan masalah, Elisitasi tahapI, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, Final draft elisitasi, dan prototype.</p>  
 
+
+
  
 
BABIV          RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
 
BABIV          RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
  
 
<p align=justify>Berisikan usulan prosedur yang baru, Diagram rancangan sistem, Use case diagram sistem yang diusulkan,Spesifikasi basis data, Rancangan prototype, Testing, Implementasi sistem yangdiusulkan.</p>
 
<p align=justify>Berisikan usulan prosedur yang baru, Diagram rancangan sistem, Use case diagram sistem yang diusulkan,Spesifikasi basis data, Rancangan prototype, Testing, Implementasi sistem yangdiusulkan.</p>
 
 
  
 
BAB V            PENUTUP
 
BAB V            PENUTUP
Baris 429: Baris 398:
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
  
<p align=center><b>BAB II
+
=<p align=center><b>BAB II</b></p>=
  
LANDASAN TEORI</b></p>
+
<p align=center><b>LANDASAN TEORI</b></p>
  
2.1.          TeoriUmum
+
==<p><b>TeoriUmum</b></p>==
  
2.1.1.    KonsepDasar Sistem
+
===<p><b>KonsepDasar Sistem</b></p>===
  
1.                DefinisiSistem
+
<b>1.                DefinisiSistem</b>
  
 
<p align=justify>Menurut Moekijat dalam Prasojodan Riyanto (2011:152)[1], “sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dariobyek-obyek, atau unsur-unsur, atau  komponen - komponenyang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupasehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan ataupengolahan yang tertentu”.</p>
 
<p align=justify>Menurut Moekijat dalam Prasojodan Riyanto (2011:152)[1], “sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dariobyek-obyek, atau unsur-unsur, atau  komponen - komponenyang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupasehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan ataupengolahan yang tertentu”.</p>
Baris 443: Baris 412:
 
<p align=justify>Menurut Sutabri (2012:3)[2], “... sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atauhimpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, salingberinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.</p>
 
<p align=justify>Menurut Sutabri (2012:3)[2], “... sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atauhimpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, salingberinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.</p>
  
<p align=justify>Menurut Kadir dalam Harpad(2013:17-77)[3], “sistem adalah sekumpulan elemen yang salingterkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
+
<p align=justify>Menurut Kadir dalam Harpad(2013:17-77)[3], “sistem adalah sekumpulan elemen yang salingterkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.</p>
 
+
Dari beberapa definisidi atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi saling keterkaitan yang terdiri dariobjek-objek atau komponen-komponen untuk mencapai tujuan.</p>
+
 
+
+
 
+
+
  
2.                 KarakteristikSistem
+
<p align=justify>Dari beberapa definisidi atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi saling keterkaitan yang terdiri dariobjek-objek atau komponen-komponen untuk mencapai tujuan.</p>
  
Menurut Mustakinidalam Magdalena (2013:09-25)[4], suatu sistem mempunyaikarakteristik tertentu, yaitu : mempunyai komponen – komponen atau sub – subsistem, mempunyai batasan, mempunyai lingkungan luar yang mempengaruhi (environment), mempunyai penghubung dengan pengguna (user), dan mempunyai tujuan.
+
<b>2.                 KarakteristikSistem</b>
  
                             
+
<p align=justify>Menurut Mustakinidalam Magdalena (2013:09-25)[4], suatu sistem mempunyaikarakteristik tertentu, yaitu : mempunyai komponen – komponen atau sub – subsistem, mempunyai batasan, mempunyai lingkungan luar yang mempengaruhi (environment), mempunyai penghubung dengan pengguna (user), dan mempunyai tujuan.</p>                             
  
 
Sumber: Sutabri (2012:14)[2]
 
Sumber: Sutabri (2012:14)[2]

Revisi per 23 Februari 2014 02.16

PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN

PADA KARINDA CAFE DAN RESTO


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM : 1014465491

NAMA : NINA RAHAYU



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


2. lembar persetujuan pembimbing.jpg
3. surat keaslian.jpg

ABSTRAKSI

Kebutuhan informasi sekarang ini menjadikebutuhan mutlak bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk memenangkansebuah persaingan. Dimana informasidigunakan sebagai penunjang pembuat keputusan, sehingga dibutuhkan penyampaianinformasi yang akurat dan cepat dalam mendapatkannya agar tidak kalah daripesaingnya. Informasi tersebut berisi kondisi yang terjadi di dalam maupun diluar perusahaan yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk perencanaanstrategis dan program kerja. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan informasikhususnya untuk para executive gunapengambilan keputusan dan untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan, makaberkembanglah sebuah sistem informasi yang disebut Exective Information System (EIS). DenganEIS informasi dapat ditampilkan dalam bentuk secara ringkas dan menampilkandata sesuai dengan kebutuhan sehingga mempermudah seorang eksekutif dalampengontrolan setiap saat. Begitujuga yang dirasakan Karinda Cafe dan Resto dimana Cafe dan Resto yangterletak di Tangerang tepatnya di Perumahan Metro Permata ini menyediakanberagam menu yang terdiri dari menu asia dan nusantara, dimana owner Cafe dan Resto sendirisulit untuk menganalisa data penjualan secara keseluruhan karena data yang adamasih berbentuk data detil (data transaksi penjualan) belum adanya ringkasandata (summerize data). Metodelogi yang digunakan yaitu analisadengan menggunakan metode SWOT (Strengths,Weaknesses, Opportunity, Threaths)sehingga dapat diketahui kondisi Karinda Cafedan Resto secara keseluruhan baikdari dalam maupun dari luar dan perancangan yang terstrukur mulai dari sistemyang diusulkan melalui UML (Unified Modeling Language) dan pengujian program yang diusulkan menggunakan black box testing. Adapunperancangan programnya menggunakan bahasa pemrograman PHPdan library fussion chart untukmenampilkan data dalam betuk diagram. Dengan adanya sistem yang baru inidiharapkan manajer atau owner karindacafe dapat mudah dalam menganalisa data dari hasil transaksi atau dataoperasional.

Kata kunci : EIS, SPK, SWOT, Penjualan, KarindaCafé dan Resto, Owner.


ABSTRACT

Needs this information now become anabsolute necessity for an organization or company to win a competition.Wherethe information is used to support decision-making, so it takes delivery ofaccurate information and fast in order to get no less than its competitors.Suchinformation contains conditions that occur inside and outside the company thatwould later be used as a basis for strategic planning and work program. Alongwith the development of information needs, especially for the executivedecision-making in order to determine the condition and performance of thecompany, then developed an information system called Exective Information System(EIS). With EIS information can be displayed in the form are concise anddisplays data according to the needs that facilitate an executive in control atall times. So is perceived Karinda Cafe and Resto Cafe andResto where located in Tangerang Metro Housing precisely in this gem provides adiverse menu consisting of menu asia and the archipelago, where the owner ofCafe and Resto itself is difficult to analyze the overall sales data becausethe data still shaped detailed data (sales transaction data) lack of datasummaries (summerize data). Methodology used is by using SWOT analysis(Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths) so as to know the condition ofKarinda Cafe and Resto as a whole both from within and from the outside and thedesign is structured from the proposed system through UML (Unified ModelingLanguage) and testing of the proposed programs using black box testing.Thedesign of the program using the PHP programming language and libraries fussioncharts for displaying data in diagrams betuk. With the new system is expectedKarinda cafe manager or owner can be easy to analyze the data from thetransaction or operational data.

Keywords : EIS , DSS , SWOT , Sales, Sales, Karinda Café and Resto , Owner.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas Rahmat danHidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikandan menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini, dengan judul “PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS) DALAMBIDANG PENJUALAN PADA KARINDA CAFE DAN RESTO”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masihterdapat beberapa kekurangan, karena keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkanberbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itupenulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkanpada masa yang akan datang.

Untuk itu pada kesempatan inipenulis mengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga terlaksananyapenulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Ucapanterima kasih terutama kepada :


  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.Iselaku ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua STMIK.
  3. Ibu Maimunah, M.KOM, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIKRaharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing 1.
  5. Bapak OlehSoleh, M.M.S.I, selaku Dosen Pembimbing 2.
  6. Bapak Karnadi selaku OwnerKarinda Cafe dan Resto.
  7. Bapak Chiwhy selakuPembimbing Lapangan yang telah banyak memberikan pengarahandan ilmunya selama penulis menjalani Skripsi.
  8. Kedua Orang tua (Kosim Karyana, BA dan Dwi Kofrianti) serta segenap keluarga yang memberikan motivasi dan tak henti-hentinyamemanjatkan doa demi kemudahan menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Dan kekasihku (Deden Rustiana)yang selalu memberi dorongan dan semangat untuk menyelesaikan penulisan ini.


Akhir kata, semoga Allah SWT. memberikan balasan yangmelimpah kepada mereka yang telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi ini. Amin.


Tangerang, 17 Januari 2014



(Nina Rahayu)

NIM: 1014465491


DAFTAR GAMBAR


  1. Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2. Kualitas informasi
  3. Gambar 2.3. Hubungan Tabel, Field dan Record
  4. Gambar 2.4. Definisi Database
  5. Gambar 2.5. Tipe Strategi SWOT
  6. Gambar 2.6. Model Excutive Informasi System
  7. Gambar 2.7. Rancangan Excutive Informasi System
  8. Gambar 2.8 Contoh black box testing
  9. Gambar 3.1. Struktur Organisasi Karinda Cafe dan Resto
  10. Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem keseluruhan yang sedang berjalan pada Karinda Cafe dan Resto
  11. Gambar 3.3. Use Case Diagram Prosedur Pemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto
  12. Gambar 3.4. Use Case Diagram Prosedur Pembayaran Pada Karinda Cafe dan Resto
  13. Gambar 3.5. Use Case Diagram Prosedur Pembuatan Laporan Pada Karinda Cafe dan Resto
  14. Gambar 3.7. Activity Diagram Sistem Pemesanan Menu Pada Karinda Cafe dan Resto
  15. Gambar 3.8. Activity Diagram Prosedur pembayaran pada Karinda Cafe dan Resto
  16. Gambar 3.9. Activity Diagram Sistem Pembuatan Laporan Pada Karinda Cafe dan Resto
  17. Gambar 3.10. Class Diagram Database yang sedang berjalan Pada Karinda Cafe dan Resto
  18. Gambar 3.8. Tampilan Login Karinda Cafe dan Resto
  19. Gambar 3.9. Tampilan Denah Lokasi Outdoor Karinda Cafe dan Resto
  20. Gambar 3.10. Tampilan Denah Lokasi Indoor Karinda Cafe dan Resto
  21. Gambar 3.11. Tampilan Denah Lokasi Indoor dan outdoor Karinda Cafe dan Resto
  22. Gambar 3.12. Tampilan Daftar Menu Karinda Cafe dan Resto
  23. Gambar 3.13. Tampilan All Report Karinda Cafe dan Resto
  24. Gambar 3.14. Tampilan Cashier Report Karinda Cafe dan Resto
  25. Gambar 3.13. Tampilan Employee Performance Report Karinda Cafe dan Resto
  26. Gambar 3.14. Tampilan Best Selling Item Karinda Cafe dan Resto
  27. Gambar 3.15. Tampilan Hourly Sales Report Karinda Cafe dan Resto
  28. Gambar 3.16. Tampilan Reservation Karinda Cafe dan Resto
  29. Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem EIS keseluruhan pada Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  30. Gambar 4.2. Use Case Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  31. Gambar 4.3. Use Case Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  32. Gambar 4.4. Use Case Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  33. Gambar 4.5. Use Case Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  34. Gambar 4.6. Activity Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  35. Gambar 4.7. Activity Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  36. Gambar 4.8. Activity Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  37. Gambar 4.9. Activity Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  38. Gambar 4.10. Sequence Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  39. Gambar 4.11. Sequence Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  40. Gambar 4.12. Sequence Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  41. Gambar 4.13. Sequence Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  42. Gambar 4.14. State Diagram Prosedur income summary Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  43. Gambar 4.15. State Diagram Prosedur sale Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  44. Gambar 4.16. State Diagram Prosedur purchase Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  45. Gambar 4.17. State Diagram Prosedur top 10 chart Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  46. Gambar 4.18. Deployment Sistem EIS Karinda Cafe dan Resto yang diusulkan
  47. Gambar 4.19. Class Diagram Database pada Karinda Cafe dan Resto yang sedang berjalan
  48. Gambar 4.20. Class Diagram Query income summary pada Karinda Cafe dan Resto
  49. Gambar 4.21. Class Diagram Query sale pada Karinda Cafe dan Resto
  50. Gambar 4.22. Class Diagram Query purchase pada Karinda Cafe dan Resto
  51. Gambar 4.23. Class Diagram Query top 10 chart pada Karinda Cafe dan Resto
  52. Gambar 4.24. Site Map Admin (Manajer dan Owner)
  53. Gambar 4.25. Kerangka desain untuk halaman utama admin
  54. Gambar 4.26. Tampilan login admin
  55. Gambar 4.27. Tampilan halaman awal
  56. Gambar 4.28. Tampilan halaman income summary
  57. Gambar 4.29. Tampilan halaman Sale
  58. Gambar 4.30. Tampilan halaman purchase
  59. Gambar 4.31. Tampilan halaman top 10 chart
  60. Gambar 4.32. Tampilan halaman login
  61. Gambar 4.33. Tampilan halaman home
  62. Gambar 4.34. Tampilan halaman income summary
  63. Gambar 4.35. Tampilan halaman sale
  64. Gambar 4.36. Tampilan halaman purchase
  65. Gambar 4.37. Tampilan halaman top 10 chart

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Tipe Data Numerik Integer
  2. Tabel 2.2 Tipe Data Numerik Floating Point
  3. Tabel 2.3 Tipe Data String TEXT/BLOB
  4. Tabel 2.4 Tipe Data String selain TEXT/BLOB
  5. Tabel 2.5 Perbedaan antara white box and black box testing .
  6. Tabel 2.6 Black boxtesting test case
  7. Tabel 2.7 White boxtesting test case
  8. Tabel2.8 Perbedaan Antara Penelitian Dasar,Terapan, dan Evaluasi .
  9. Tabel 3.1.Spesifikasi Tabel kategori_menu .
  10. Tabel 3.2.Spesifikasi Tabel menu
  11. Tabel 3.3.Spesifikasi Tabel barang
  12. Tabel 3.4.Spesifikasi Tabel satuan .
  13. Tabel 3.5.Spesifikasi supplier .
  14. Tabel 3.6.Spesifikasi Tabel user
  15. Tabel 3.7.Spesifikasi Tabel transaksi_pembelian .
  16. Tabel 3.8. Spesifikasi Tabel detail_transaksi_pembelian
  17. Tabel 3.9.Spesifikasi Tabel transaksi_penjualan .
  18. Tabel 3.10.Spesifikasi Tabel detail_transaksi_penjualan
  19. Tabel 3.11.Variabel dan Indikator Lingkungan Internal .
  20. Tabel 3.12. Variabel dan Indikator Lingkungan Eksternal
  21. Tabel 3.13. Daftar Pesaing Karinda Cafe .
  22. Tabel 3.14.ANALISA SWOT KARINDA CAFE .
  23. Tabel 3.15. Elisitasi Tahap I
  24. Tabel 3.16. Elisitasi Tahap II
  25. Tabel 3.17. Elisitasi Tahap III
  26. Tabel 3.18. Final Draft Elisitasi
  27. Tabel 4.1.Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan
  28. Sistem Yang Diusulkan
  29. Tabel 4.2.Use Case Login
  30. Tabel 4.3.View Income Summary .
  31. Tabel 4.4.Use Case View Sale
  32. Tabel 4.5.Use Case View Purchase
  33. Tabel 4.6.Use Case View Top 10 Chart
  34. Tabel 4.7. Implementasi Kegiatan

DAFTAR LAMPIRAN


  1. Kartu Bimbingan Skripsi
  2. Formulir Penggantian Judul
  3. Formulir Seminar Proposal
  4. Formulir Pertemuan dengan stakeholder
  5. Formulir Final Presentasi
  6. Group Meeting
  7. Surat Observasi Penelitian
  8. Surat Pengumuman Diterimanya Makalah
  9. Daftar Menu Karinda Cafe
  10. Laporan Kinerja Pegawai
  11. Laporan Penjualan
  12. Daftar Pesaing Karinda Cafe
  13. Daftar Pertanyaan wawancara
  14. Surat Keterangan Observasi
  15. Salinan Sertifikat Prospek
  16. Salinan Sertifikat Toefl
  17. Salinan Sertifikat Internasional
  18. Salinan Sertifikat Seminar/Workshop IT Yang Diikuti
  19. Salinan Kwitansi
  20. Daftar Riwayat Hidup
  21. Katalog Produk


BAB I

PENDAHULUAN

LatarBelakang Masalah

Kebutuhan informasi sekarang ini menjadikebutuhan mutlak bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk memenangkan sebuah persaingan. Dimana informasi digunakan sebagaipenunjang pembuat keputusan, sehingga dibutuhkan penyampaian informasi yangakurat dan cepat dalam mendapatkannya agar tidak kalah dari pesaingannya.Informasi tersebut berisi kondisi yang terjadi di dalam maupun di luarperusahaan yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk perencanaanstrategis dan program kerja.

Seiring dengan berkembangnya kebutuhan informasikhususnya untuk para executive gunapengambilan keputusan dan untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan, maka berkembanglahsebuah sistem informasi yang disebut ExectiveInformation System (EIS). Dengan EIS informasi dapat ditampilkan dalambentuk secara ringkas dan menampilkan data sesuai dengan kebutuhan sehinggamempermudah seorang eksekutif dalam pengontrolan setiap saat.

Begitu juga yang dirasakan Karinda Cafe dan Resto dimana Cafe dan Resto yang terletak di Tangerangtepatnya di Perumahan Metro Permata ini menyediakan beragam menu yang terdiri darimenu asia, eropa dan nusantara, dimana ownerCafe dan Resto sendiri sulit untuk menganalisa data penjualan secarakeseluruhan karena laporran yangada masih belum fleksibel dimana laporantidak dapat dibuat mnjadi ringkas sehingga para manajer butuh waktu dalammengolah data.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengambil judultentang “PERANCANGAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM(EIS) DALAM BIDANG PENJUALAN PADAKARINDA CAFE DAN RESTO”.

PerumusanMasalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka,masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:

  1. Apakah Owner Cafedengan mudah untuk menganalisa data penjualan dari data operasional?
  2. Bagaimanamembuat sistem yang dapat mengetahui kondisi intern yang terjadi dengan cepat dan akurat?
  3. Bagaimana merancang Executive Information System (EIS)?


Tujuandan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi iniadalah:

Tujuan

</b>a. Tujuan Individual</b>

  1. Untuk memenuhipersyaratan Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Mengimplementasikanilmu yang telah didapat di bangku kuliah.

b. TujuanOperasional

  1. Memudahkan Para Manajer dalam membuat laporan.
  2. MempermudahManajer Cafe untukmenganalisa data sehingga dapat dengan cepat dalam pembuat keputusan.

c. TujuanFungsional

  1. Untukmengetahui kondisi internal maupun eksternal Cafe dan Resto.
  2. Untukmengetahui pencapaian target.

Manfaat

a. Manfaat Individual

  1. Mengetahui sejauh mana sistem informasi KarindaCafe dan Resto yang sedangberjalan.
  2. Menambahilmu pengetahuan terutama dalam praktek dilapangan.

b. ManfaatOperasional

  1. Memudahkan Manajer untuk menganalisa dan membuat laporan(penjualan).
  2. Membantu memonitoring perkembangan Cafe.

c. ManfaatFungsional

  1. Memajukanilmu pengetahuan khususnya di bidang TI.
  2. Sebagai bahan referensi untuk pengembanganEIS.

RuangLingkup

Dalam penelitian ini penulis membatasipenelitian pada laporan penjualan (permenu, per kategori, per item, jumlah pembeli selama sehari atau perminggu,perbulan maupun pertahun, menu terfavorit, menu yang kurang diminati)menu yang dipesan, laporan kinerja pelayan.

MetodePenelitian

Metode yang digunakan dalam langkah inipenulis melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapatdikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya, yaitu:

MetodePengumpulan Data

a. Pengamatan(observation)

Penulis melakukanpengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada Karinda Cafe dan Resto guna untuk mendapatkan data yang sedang diteliti, denganmelakukan analisa dan evaluasi terhadap data yang berkaitan dengan topik yangakan dibahas, yaitu data penjualan, datakinerja pelayan, data menu. Dengan jangka waktu satubulan.

b. Wawancara(interview)

Untuk menambahinformasi yang jelas penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholders yaitu kepada Pelayan, Koki, Pengujung, Manajer dan Owner Cafe.

c. MetodeKepustakaan (library Research)

Metodeini sangat penting dan strategis bagi penulis, karena disini penulis berusahamendapatkan bahan dan sumber permasalahan laporan Skripsi ini.

MetodeAnalisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakananalisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). AnalisisSWOT adalah suatumetode yang digunakan untuk melihat kondisi Karinda Cafe baik internal maupun eksternal yangkemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang danancaman terhadap Karinda Cafe,sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan keputusan (strategi penjualan).

MetodeRancangan

1. RancanganModel

Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yangberorientasi objek dengan menggunakan UML(Unified Modeling Language)yaitu menggunakan software VisualParadigm for UML.

2. Bahasa Pemrograman

Sistem pembuatanprogram dibangun mengunakan program PHP, CSS, dan HTML.

3. Library

Libraryyang digunakan adalah JQuery dan FussionChart.

4. Editor

Untuk pembuatan aplikasi penulis membuat dengan tool Notepad ++.

5. Desain

Penulis membuat desain menggunakan tool Adobe Photoshop CS3.

6. Database

Databaseyang digunakan menggunakan MySQL.

7. Browser

Untuk Browser penulis menggunakanGoogle Chrome.

Metode Pengujian

Peneliti menggunakan metodepengujian black box testing sehinggadapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

SistematikaPenulisan

Untuk mempermudah dan menjelaskan dalampembahasan masalah, penulis menyusun laporan Skripsi menjadi beberapa sub penulis menyusunsistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secaraumum tentang latar belakang perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,ruang lingkup, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahasmengenai teori-teori pendukung penganalisaan dan literature review. Landasan teori terdiri dari teori umum dan teorikhusus. Pada teori umum merupakan teori yang umum yang digunakan sebagai acuan,yaitu mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar data dan informasi, konsepdasar sistem informasi, konsep dasaranalisa sistem, konsep dasar Database,konsep analisa SWOT. Sedangkan teori khusus merupakan teoripenunjang secara teknis yang digunakan sebagai acuan, yang terdiri daripengertian konsep dasar penjualan, konsep dasar sistem pendukung keputusan, konsep dasar Executive Information System(EIS), konsep dasar UnifiedModeling Language (UML), konsep dasar elisitasi, konsep dasarPHP, konsep dasar MySQL,konsep dasar Xampp, konsep dasar CSS, konsepdasar JQuery, konsep dasar pengujian atau testing, konsep dasar literaturereview.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini membahasmasalah dan Gambaran Umum Karinda Cafe dan Resto, Sejarah singkat Karinda Cafe dan Resto, Struktur Organisasi, serta wewenang dan tanggung jawab padaKarinda Cafe dan Resto, Analisa urutan prosedur, Rancangan Unified Modeling Language (UML)sistem yang sedang berjalan, Spesifikasi basis data, Analisamasukan, Analisa proses, Analisa keluaran, Analisa konfigurasi sistem, AnalisaSWOT (Strength Weakness OpportunityTreath), Analisa kebutuhan, Analisa masalah, Alternatif pemecahan masalah, Elisitasi tahapI, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, Final draft elisitasi, dan prototype.

BABIV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Berisikan usulan prosedur yang baru, Diagram rancangan sistem, Use case diagram sistem yang diusulkan,Spesifikasi basis data, Rancangan prototype, Testing, Implementasi sistem yangdiusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisitentang kesimpulan hasil analisa dari penelitan dan menjawab dari tujuanpenelitian yang diajukan, serta saran-saran yang dapat penulis berikan supayapermasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan.

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

TeoriUmum

KonsepDasar Sistem

1. DefinisiSistem

Menurut Moekijat dalam Prasojodan Riyanto (2011:152)[1], “sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dariobyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen - komponenyang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupasehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan ataupengolahan yang tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:3)[2], “... sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atauhimpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, salingberinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Kadir dalam Harpad(2013:17-77)[3], “sistem adalah sekumpulan elemen yang salingterkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari beberapa definisidi atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi saling keterkaitan yang terdiri dariobjek-objek atau komponen-komponen untuk mencapai tujuan.

2. KarakteristikSistem

Menurut Mustakinidalam Magdalena (2013:09-25)[4], suatu sistem mempunyaikarakteristik tertentu, yaitu : mempunyai komponen – komponen atau sub – subsistem, mempunyai batasan, mempunyai lingkungan luar yang mempengaruhi (environment), mempunyai penghubung dengan pengguna (user), dan mempunyai tujuan.

Sumber: Sutabri (2012:14)[2]

Gambar 2.1. Karakteristik sistem


3. KlasifikasiSistem

MenurutSutabri (2012:15)[2], sistem dapatdiklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagaiberikut:

a. SistemAbstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yangberupa pemikiran atau ide-ideyang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikirantentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secarafisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistemadministrasi personalia, dan lain sebagainya.

b. SistemAlamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidakdibuat oleh manusia, misalnyasistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim.Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebutdengan human machine system. Sisteminformasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaankomputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. SistemdeterministikdanSistem probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yangdapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikanberdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yangbersifat probabilistik adalahsistem yang kondisi masa depannya tidakdapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.



d. SistemTerbukadan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidakberhubungan dan tidak terpengaruh olehlingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangandari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalahsistem yang berhubungan dan dipengaruhioleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuksubsistem lainnya.


2.1.2. KonsepDasar Data dan Informasi

1. DefinisiData

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:5)[5], ”dataadalah kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai”.

Menurut Prasojo dan Riyanto (2011:3)[1], “Data adalah suatuyang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalampengambilan keputusan”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapatdisimpulkan data adalah suatu kenyataan yang menggambarkan kejadian yang belumdiolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan.



2. DefinisiInformasi

Menurut Prahasta dalam Endah dan Eny (2013:14-12)[6], “Informasi adalahdata yang diolah menjadi bentukyang lebih berguna dan lebih berarti bagipara penerimanya”.

Menurut Noersasongko dan Pulung(2010:34)[7],“Informasi merupakan hasil pengolahan sebuah model, formasi,organisasi, atau suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu,dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya”.

Dari keduadefinisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagipenerimanya.


3. Sumber Data

Menurut Yakub(2012:6)[5], data dapat diperoleh dari berbagai sumber untukmemperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal,sumber data personal, dan sumber data eksternal.

a. Data internal,sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnyadisimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

b. Data personal,sumber data ini bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep,pemikiran, dan opini.

c. Data eksternal,sumber data ini mulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Dataini tersedia di compact disk, flash disk, atau media lainnya dalambentuk film, suara gambar, diagram, atlas, dan televisi.


4. KualitasInformasi

Menurut Yakub (2012:9)[5], kualitas dari suatu informasi dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki olehinformasi.

Menurut Mustakini dalam Yakub(2012:9)[5], kualitas dari informasi (quality ot information) tergantung dari tiga hal yaitu: accurate, timeliness, dan relevance.

a. Relevan(relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untukpemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

b. TepatWaktu (timeliness), berarti informasi tersebut datang pada penerima tidakboleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi,karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

c. Akurat (accuracy), berarti informasiharus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berartiinformasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karenadari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadigangguan (noise) yang dapat merusakinformasi.


Sumber: Mulyanto (2009:22)[8]

Gambar 2.2. Kualitas informasi


5. NilaiInformasi

Menurut Mustakini dalam Yakub (2012:9)[5], nilaidari informasi (value of information)ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebihefektif dibandingkan biaya mendapatkannya.

Menurut Sutabri (2012:30)[2],akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatusistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehinggatidakmungkin atau sulit untuk menghubungkan antara informasi tentang suatumasalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasidigunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan.

Keuntungan dari sebagian besarinformasi tidak dapat dihitung dengan suatu nilai uang tetapi dapat ditaksirnilai efektifitasnya.




6. Ciri-ciriInformasi

Menurut Yakub (2012:10)[5], informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciriyaitu sebagai berikut:

a. Benar atau salah,informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerimainformasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

b. Baru, informasiyang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.

c. Tambahan, informasidapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telahada.

d. Korektif, informasidapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yangsalah atau kurang benar.

e. Penegas, informasidapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadapinformasi semakin meningkat.


7. Jenis-jenis Informasi

Menurut Yakub (2012:15)[5],informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapajenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial,sumber dan rutinitas, serta fisik.

a. Informasimanajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasitaktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untukmanajerial tingkat bawah.

b. Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalahinformasi yang menggambarkan keadaan (profile),sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknyaperubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakanuntuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

c. Informasirutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutindigunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalahrutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalahkhusus.

d. Informasi fisik,dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dantenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkansuatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu prosesberurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.





2.1.3. KonsepDasar Sistem Informasi

1. DefinisiSistem Informasi

MenurutMustakini dalam Albaar dan Rosdiani (2013:17-8)[9], “Sistem informasi adalah suatu pengorganisasian peralatanyang mengumpulkan, menginput, memproses, mengontrol dan melaporkan informasiuntuk pencapaian tujuan perusahaan”.


Menurut O’Brien dalam Yakub (2012:17)[5], “sistem informasi (information system) merupakan kombinasiteratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware),perangkat lunak (software), jaringankomunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkaninformasi dalam sebuah organisasi”.

Menurut Sutabri (2012:38)[2], “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatuorganisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yangmendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatanstrategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yangdiperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Dari beberapadefinisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang sangat dibutuhkan organisasi untukdapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan dan menyebarkan hasilnya(informasi).


2. Fungsi Sistem Informasi

MenurutWhitten dalam Magdalena (2013:09-26)[4], sistem informasi dapatdigolongkan menurut fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut ini:

1) Transaction Processing System (TPS)

2) Management Information System (MIS)

3) Decision Support System (DSS)

4) Executive Information System (EIS)

5) Expert System (ES)

6) Communications and Collaboration System

7) Office Automation System


3. KomponenSistem Informasi

Menurut Mustakini dalam Magdalena (2013:19-26)[4], komponen sistem informasi yaitu: input, output, basisdata, model, dan teknologi.

Menurut Yakub (2012:20)[5], sisteminformasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atauelemen. Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari:

a. Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, jugametode-metode untuk menangkap data yang dimasukannya.

b. Blok model (model block), blok ini terdiri darikombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basisdata.

c. Blok keluaran (output block), produk dari sisteminformasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasiyang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block), blok teknologidigunakan untuk menerima input,menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistemsecara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Basis data (database block), basis data merupakankumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan ditempat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.


2.1.4. KonsepDasar Analisa Sistem

1. DefinisiAnalisa Sistem

Menurut Wahana Komputer (2010:27)[10],Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi danmembaginya kedalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukanpenelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan sertakebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkapserta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.


Menurut Henderi,dkk (2011:322)[11], Analisa sistem adalah penguraian darisuatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untukmengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhanyang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuaidengan kebutuhan.


Dari kedua definisi diatas, maka dapatdisimpulkan analisa sistem adalah proses penelaahan sistem informasi yang utuhuntuk mengidentifikasi dan mengevaluasi segala kekurangan yang terjadi agaryang diharapkan akan terpenuhi.


2.1.5. KonsepDasar Database

1. DefinisiDatabase

Menurut Oktavian(2010:62)[12], “databaseadalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupasehingga mudah dalam menyimpan, mengaturdan menampilkan data”.

Menurut Rahardja, dkk (20011:238)[13], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi daridatanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Menurut Sanjaya dan Cahyono(2013:17-15)[14], “Basis Data (Database)adalah sekumpulan informasi yang berkaitan dengan subjek yang diorganisasikan dengan caratertentu sebagai basis atau fondasi untuk prosedur seperti mengakses informasi,menarik kesimpulan dan membuat keputusan”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapatdisimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan untukdapat menyimpan dan menampilkan data, mengakses informasi, menarik kesimpulandan membuat keputusan.


2. Komponen Database

MenurutOktavian (2010:62)[12], databaseterbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

1) Table

Table atau tabel adalah sekumpulandata dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilahtabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visualhampir sama.

2) Record

Adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objektertentu.

3) Field

Adalah atribut dari objek yangmemiliki tipe data tertentu.

Sebuah tabeldapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secaravisual, maka hubungan tabel, field dan record adalah sebagai berikut:


Sumber: Oktavian (2010:63)[12]

Gambar 2.3.HubunganTabel, Field dan Record

Sebuah database dapat terdiri dari sebuah tabelatau lebih. Definisi database dapatdigambarkan sebagai berikut:


Sumber: Oktavian (2010:63)[12]

Gambar 2.4.DefinisiDatabase




2.1.6. KonsepDasar Analisa SWOT (Strenghts WeaknessOpportunities Threats)

1. DefinisiAnalisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[15],“SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalamkekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Menurut Risza (2010:174)[16],“SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauanperubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kitadapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Dari keduadefinisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternalmaupun internal sehingga dapatmemahami keadaan perusahaan yang kondusif.


2. Tipe-tipeStrategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[15], Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantumanajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namuntidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakanseluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isustrategi perusahaan.

a) S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatanuntuk merebut peluang.

b) W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahanuntuk memanfaatkan peluang yang ada.

c) S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untukmengatasi ancaman.

d) W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahanuntuk menghindari ancaman.


Sumber: Rangkuti (2011:64)[15]

Gambar 2.5.Tipe Strategi SWOT


3. TujuanAnalisa SWOT

Menurut Dewi (2011:61)[17], Analisis SWOTdigunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman daribisnis yang dilakukan oleh organisasi.

2.2. TeoriKhusus

2.2.1. KonsepDasar Penjualan

1. DefinisiPenjualan

Menurut Hanafie(2010:210)[18], “…penjualan merupakanbagian integral dari fungsi pertukaran.Bagi produsen, memutuskan kapan untuk menjualmerupakan bahan pertimbangan pokok dalam pemasaran”.

Menurut Prananingrum (2013:10-7)[19], “penjualanadalah proses pertukaran barang atau jasa yang bernilai sama atau sehargadengan barang atau jasa yang ditukarkan”.

Darikedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa yang merupakan bahanpertimbangan pokok dalam pemasaran.


2.2.2. KonsepDasar Sistem Pendukung Keputusan

1. DefinisiSistem Pendukung Keputusan

Menurut Jahanshahloo dalam Masruro(2013:07-39)[20],“sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang dimaksudkan untukmendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur”.

Menurut Morton dalam Sarwindah(2013:09-39)[21],“sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusanuntuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah yangtidak terstruktur”.

Dari kedua definisi di atas, makadapat disimpulkan sistem pendukung keputusan adalah sistem yang membantu parapengambil keputusan manajerial dalam situasi semi terstruktur dan tidakterstruktur dengan berbasis komputer interaktif.


2. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Sudiyantorodalam Pratiwi (2013:09-46)[22], Tujuan dari sistem pendukungkeputusan adalah :

1) Membantu manajerdalam pengambilan keputusan atas masalah semi-terstruktur.

2) Memberikan dukunganatas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsimanajer.

3) Meningkatkanefektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikanefisiensinya.

4) Kecepatankomputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukanbanyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

5) Peningkatanproduktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama parapakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukurankelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yangberbedabeda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas stafpendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan.Produktivitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yangmenentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.


3. Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Sudiyantorodalam Pratiwi (2013:09-46)[22], Komponen-komponen dalam SPK meliputi8 (delapan) bagian, yaitu :

1) Hardware Resourches

2) Software Resourches

3) Sumber Data

4) Sumber Model

5) Sumber Daya Manusia

6) Model SistemPendukung Keputusan

7) ElectronicSpreadsheet

8) Sistem Pendukung Keputusan Kelompok


2.2.3. KonsepDasar Executive Information System(EIS)

1. DefinisiExecutive Information System (EIS)

Menurut Tarigan dkk (2010:47)[23], “Executive Information System (EIS) merupakan aplikasi sisteminformasi yang terdapat dalam manajemen puncak. Dalam level manajemen puncakakan melihat hasil dari analisa dalam level MIS yang telah diringkas”.

Menurut Indrajit (2012:1)[24], “Executive Information System (EIS) merupakan salah satu feature yang banyak ditawarkan parapembuat perangkat lunak kepada perusahaan”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapatdisimpulkan Executive Information System (EIS)adalah feature atau aplikasi sisteminformasi dalam manajemen puncak yang sering diasumsikan oleh pembuat perangkatlunak.



Sumber: Supriyatna(2010:2)[25]

Gambar 2.6.Model Excutive Informasi System






2. ImplementasiExecutive Information System (EIS)

MenurutIndrajit (2012:3)[24],Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjamin efektivitas sistem yangdiharapkan.

Halyang pertama berhubungan dengan hakekat atau nature dari EIS itu sendiri. Dalam hirarki sistem informasi, EISmerupakan suatu alat (tool) yangdapat menghasilkan suatu sistem pelaporan informasi yang tertinggi dalamperusahaan. Yang dilakukan oleh perangkat EIS adalah melakukan penarikan data (data extraction) dan mensarikannya (data summarizing) dari suatu sumber datatertentu atau database yang ada di bawahnya. Dengan kata lain, perusahaan yangingin membeli atau membuat perangkat EIS sudah harus memiliki suatu gudang data(data warehouse) terlebih dahulu.Pastikan bahwa sistem EIS yang akan dikembangkan dapat dengan mudah mengaksessistem basis data (database system)yang ada. Jika tidak, terpaksa harus dikembangkan suatu sistem antarmuka (interface) tertentu untuk menjembatanikedua hal tersebut.

Halkedua adalah sehubungan dengan featuresyang harus tersedia dalam suatu paket EIS. Setiap eksekutif memiliki caranya masing-masing yang unik dalam mengambilsuatu keputusan, sehingga bentuk penyajian informasi pada EIS harus disesuaikandengan karakteristik eksekutif tersebut. Ada di antara mereka yang menyukaibentuk grafik (batang, garis, lingkaran, dsb.) dan ada yang lebih memilihbentuk angka-angka sederhana.

Halketiga masih berkaitan dengan featuresEIS yaitu kemampuan untuk melakukan customization(pembuatan bentuk sajian informasi dalam bentuk gambar dan angka-angka yanginformatif) secara cepat. Seorang Direktur terkadang dihadapkan pada suatu hal-halyang bersifat prioritas pada masa-masa tertentu. Bentuk laporan EIS yangdiinginkan di akhir bulan mungkin tidak sama dengan yang dibutuhkan per hariatau pada suatu saat tertentu. Disinilah diperlukan fasilitas-fasilitas padamodul EIS yang mempermudah pembuatan laporan-laporan bagi eksekutif secaracepat dan variatif. Tidak jarang seorang eksekutif dihadapkan pada suatukeadaan dimana yang bersangkutan harus mengontrol beberapa hal pada saat yangbersamaan. Sistem EIS yang baik harus tetap mempertahankan kesederhanaan dalampembuatan laporan walaupun data yang dipergunakan atau masalah yang dihadapiterasa kompleks. Fasilitas customizable ini juga dibutuhkan berkaitan dengankeperluan eksekutif yang dapat berubah-ubah dengan cepat dari waktu ke waktu,terutama di dalam kondisi bisnis yang serba dinamik saat ini.


Sumber: Christian (2010:110)[26]

Gambar 2.7.Rancangan Excutive InformasiSystem

2.2.4. KonsepDasar Unified Modeling Language (UML)

1. DefinisiUML

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:6)[27], “UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berartibahasa pemodelan standar”.

Menurut Simarmata (2010:80)[28], “... unified modeling language (UML) sebagai standar pemodelan visualnya yangbersifat use-case driven, arsitektursentris, iteratif, dan inkremental”.

Menurut Nugroho(2010:6)[29], UML (UnifiedModeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkatlunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahanyang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.


Dari beberapa definisi di atas, makadapat disimpulkan UML adalah bahasapemodelan standar untuk sistem perangkat lunak yang bersifat use-case driven, arsitektur sentris,interatif, dan inkremental untuk penyederhanaan permasalahan agar lebih mudahdipahami.


2. SejarahSingkatUML

Menurut Lotton (2010:17)[30],

The Unified Modeling Language (UML) is amodeling language, obviously, but what makes it unified?

Prior to unification theplethora of object oriented 'methods' included the Booch method devised byGrady Booch, the Object Modeling Technique devised by Jim Rumbaugh and ObjectOriented Software Engineering (also known as objectory) devised by IvarJacobson.

These 'methods' expressedessentially the same ideas, but using different notations, and each focused ona different aspect of software development; for example Jacobson introduced theidea of use cases to describe user requirements whereas the other methods didnot have any direct equivalent.

The unification of these threemethods began in 1994 and concluded with UML version 1.1 being adopted by theObject Management Group (OMG) in 1997. the OMG, which is an industry consortiumnow including Microsoft, has been the custodian of the UML specification eversince.

if you speak to anyone whoclaims to be doing object modeling, the chances are they'll be conversant withUML.”


Unified Modeling Language(UML) adalah bahasa pemodelan, jelas, tapi apa yang membuatnya bersatu?

Sebelum unifikasi kebanyakan'metode' berorientasi objek termasuk metode Booch dirancang oleh Grady Booch, Object Modeling Technique dirancang olehJim Rumbaugh dan Object Oriented SoftwareEngineering ( juga dikenal sebagai Objectory ) dirancang oleh IvarJacobson.

Metode ini mengungkapkan padadasarnya ide yang sama, tetapi menggunakan notasi yang berbeda, danmasing-masing berfokus pada aspek yang berbeda dari pengembangan perangkatlunak, misalnya Jacobson memperkenalkan ide kasus digunakan untuk menggambarkankebutuhan pengguna sedangkan metode lain tidak memiliki setara langsung.

Penyatuan ketiga metode dimulaipada tahun 1994 dan diakhiri dengan UML versi 1.1 yang diadopsi oleh kelompokmanajemen objek ( OMG ) pada tahun 1997. OMG yang merupakan konsorsium industrisekarang termasuk Microsoft, telah menjadi kustodian dari spesifikasi UML sejakitu.

Jika anda berbicara kepadasiapa pun yang mengaku melakukan pemodelan objek, kemungkinan mereka akan fasihdengan UML.


3. Diagram-diagramUML

Menurut Widodo danHerlawati (2011:10)[27],beberapa literature menyebutkan bahwaUML menyediakan Sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karenaada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutandan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikianmodel-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis ataudinamis. Jenis diagram itu antara lain:

a) DiagramKelas. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram iniumum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

b) DiagramPaket (Package Diagram). Bersifatstatis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas aktif.

c) DiagramUse-Case. Bersifat statis. Diagramini memperlihatkan himpunan use-case danaktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangatpenting untuk mengorganisasi dan memodelkan prilaku suatu sistem yangdibutuhkan serta diharapkan pengguna.

d) Diagraminteraksi dan Sequence (urutan).Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan padapengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

e) DiagramKomunikasi (Communication Diagram).Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yangmenekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirimpesan.

f) DiagramStatechart (Statechart Diagram). Bersifat dinamis. Diagram statusmemperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas. Diagram ini terutamapenting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (Interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelansistem-sistem yang reaktif.

g) DiagramAktivitas (Activity Diagram).Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yangmemperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatusistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistemdan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

h) DiagramKomponen (Component Diagram).Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi sertakebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah adasebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secaratipikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmukaserta kolaborasi-kolaborasi.

i) Diagram Deployment (Deployment Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkankonfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengandiagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen.Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).


2.2.5. KonsepDasar Elisitasi

1. DefinisiElisitasi

MenurutHidayati dalam Guritno, dkk (2011:302)[31],“Elisitasi merupakanrancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihakmanajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasididapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu “ :

1) Elisitasi tahap I,yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajementerkait melalui proses wawancara.

2) Elisitasitahap II, merupakan hasilpengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI inibertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus adapada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untukdieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

a. Mpada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan padasaat membuat sistem baru.

b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalupenting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirementtersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebihperfect.

c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagiandari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3) Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasitahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementyang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisadiklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

a. Tartinya Tehnikal, maksudnya bagaimanatata cara / tehnik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan?

b. Oartinya Operasional, maksudnyabagaimana tata cara penggunaan requirementtersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

c. Eartinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangunrequirement tersebut didalam sistem?

MetodeTOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a. High(H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulitserta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle(M): Mampu untuk dikerjakan

c. Low (L) : Mudah untukdikerjakan

4) Finaldraft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yangdapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


2.2.6. Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Octavian dalam Mulyandi dkk (2013:17-154)[32],“PHP (PHP Hypertext Prosesor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor,yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

Menurut Sutaman dalam Kartini dkk (2013:27-26)[33],“PHP adalah bahasa pemograman yang digunakan secara luas untuk penangananpembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML”.

Menurut Bernadhed (2013:10-2)[34], “PHP adalahsebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web-server (server side)”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkanPHP merupakan bahasa pemrograman dalam sebuah web-server (server side) berbasis scriptyang dapat digunakan pada HTML untuk pembuatan dan pengembangan web.




2. Sejarah PHP

Menurut Bernadhed(2013:10-2)[34], PHP diciptakan oleh programmer unix dan Perl yangbernama Rasmus Lerdoft pada bulan Agustus-September 1994. Pada awalnya, Rasmusmencoba menciptakan sebuah script dalam wesite pribadinya dengan tujuan untukmemonitor siapa saja yang pernah mengunjungi website-nya. Pada awalnya PHPmerupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). SelanjutnyaRasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI padasekitar tahun 1995, dan diperkenalkan kepada beberapa programmer pemula denganalasan bahasa yang digunakan oleh PHP cukup sederhana dan mudah dipahami.Selanjutnya Rasmus menulis ulang PHP dengan bahasa C untuk meningkatkankecepatan aksesnya.

Menurut Sutamandalam Kartini dkk (2013:27-26)[33], PHP dirancang untuk dapatbekerja sama dengan database server dandibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat mengaksesdatabase menjadi begitu mudah. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untukmembuat aplikasi dimana aplikasi tersebut yang dibangun oleh PHP pada umumnya akanmemberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhandijalankan di server.




2.2.7. KonsepDasar MySQL

1. Definisi MySQL

Menurut WahanaKomputer (2010:26)[35], “MySQL adalah salah satu software sistemmanajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source”.

Menurut Anhar (2010:21)[36], “MySQL (My Structure Query Language) adalahsebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS”.

Menurut Kadir dalamHeriadi (2013:11-20)[37], “MySQL(My Structured Query Language) merupakan software yangtergolong database server dan bersifat open source.”

Dari beberapa definisi di atas, maka dapatdisimpulkan MySQL merupakan perangkat lunak sistem data base yang termauk DBMSbersifat open source.


2. Mengenal MySQL

­ Menurut Kadir dalam Qomariah(2013:17-204)[38], MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database ManagementSystem) yang bersifat open source. Open Source menyatakan bahwa software inidilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selaintentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secaralangsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara men-download(mengunduh) di Internet secara gratis.

Menurut Wahana Komputer (2010:26)[35], MySQLmempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu softwaredatabase yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yangdimiliki oleh MySQL antara lain:

1) MySQLmerupakan DBMS(Database Management System)

2) Database adalahkumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulangambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapatmenambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputerdatabase, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server.Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistemmanajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagaiperalatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.

3) MySQL merupakanRDBMS (Relational Database Management System)

4) Databaserelatsional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan datadalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.

5) MySQL merupakansoftware open source

6) Open source berartisetiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiaporang dapat men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpamembayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber danmengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (GeneralPublic License)

7) MySQL mempunyaiperforma yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan

8) MySQL serversebenarnya dikembangakn untuk menangani database besar lebih cepat daripadasolusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi denganpermintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembangyang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak danbermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Servermembuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.

9) MySQL Serverbekerja pada client-server atau pada sistem embedded

10) Software MySQL server adalah sistem client-server yangterdiri atas multi-threaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatanadministrasi, dan jangkauan luas API (applicationProgramming Interfaces)

11) Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat andahubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebihcepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone

12) MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung

13) Aplikasi atau bahasa kesukaan anda san gat mungkinmendukung database MySQL server


3. Tipe Data MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010:31)[35], DataNumerik adalah salah satu bentuk data berupa angka, baik berupa bilangan bulatmaupun bilangan real. MySQL memiliki tipe data numerik diantaranya adalahsebagai berikut:

Tabel 2.1 TipeData Numerik Integer


Tipe Data

Byte

Nilai Minimal

Nilai Maksimal

TINYINT

1

-128

127

0

255

SMALLINT

2

-32768

32767

0

65535

MEDIUMINT

3

-8388608

8388607

0

16777215

INTEGER

4

-2147483648

2147483648

0

4294967295

BIGINT

8

-9223372036854775808

9223372036854775807

0

18446744073709551615


Sumber:Wahana Komputer (2010)[35]


Tabel 2.2 Tipe Data Numerik Floating Point


Tipe Data

Byte

Keterangan

FLOAT (p)

4 jika 0<=p<-24 8 jika 25<=p<=53

P merepresentasikan presisi bit. Float (p) merupakan kompabilitas pada ODBC.

FLOAT

4

Angka floating point kecil (single-precision).

Double [Persisi], Real

8

Ukuran normal angka floating-point(double-precision).

DEC/DECIMAL(M,D), NUMBER (M<D)

Variasi

M adalah jumlah angka digit desimal (presisi) dan D adalah di belakang tanda desimal.

BIT(M)

(M+7)/8

M adalah banyaknya bit setiap nilai. BIT ditambahkan pada versi 5.0.5, sebelumnya merupakan sinonim TINYINT(1)


Sumber:Wahana Komputer (2010)[35]


Pada tipe data string dapatmenyimpan semua data baik karakter, angka, waktu, maupun tanggal. Tipe datastring pada MySQL server dapat digolongkan menjadi dua, yaitu kelompok datayang berbentuk TEXT/BLOB dan selain TEXT/BLOB.

Tabel 2.3 Tipe Data String TEXT/BLOB


Tipe Data

Byte

Kapasitas penyimpanan

TINYTEXT TINYBLOB

28-1

L+1 0<=L>=28-1

TEXT BLOB

216-1

L+2 0<=L>=216-1

MEDIUMTEXT MEDIUMBLOB

224-1

L+3 0<=L=224-1

LONGTEXT LONGBLOB

232-1

L+4 0<=L>=232-1


Sumber:Wahana Komputer (2010)[35]






Tabel 2.4 Tipe Data String selain TEXT/BLOB


Tipe Data

Byte

Keterangan

VARCHAR

225

Tipe VARCHAR menyimpan data sebanyak karakter yang diinputkan. Misalnya, VARCHAR(10) dimasukkan nilai ‘jono’, maka hanya menyimpan 4 karakter, sedangkan yang 6 tidak dianggap.

CHAR

225

Tipe CHAR sama dengan tipe varchar, hanya tempat penyimpanan selalu tetap. Misal CHAR(5), kemudian dimasukkan nilai ‘aku’, maka data yang tersimpan adalah ‘aku’ (‘aku+2 spasi’)

BINARY

225

Binary mirip dengan CHAR hanya yang disimpan adalah nilai biner (byte) dari data yang disimpan. Misal CHAR(5), kemudian dimasukkan nilai ‘aku’, maka data yang disimpan adalah nilai 65

VARBINARY

225

VARBINARY sama dengan BINARY, tetapi keduanya berbeda sebagaimana perbedaan CHAR dengan VARCHAR.

ENUM

N

Tipe data ini disebut pula tipe data validasi. Pada tipe data ini telah dideklarasikan terlebih dahulu. Misalnya, input A, B, AB, dan O maka bentuk penulisannya adalah ENUM(‘A’,’B’,’AB’,’O’). Data yang dibaca hanya dideklarasikan di atas, maka jika Andamemasukan OB maka data tersebut tidak akan dibaca dan dikosongi.

SET

N

Tipe SET memiliki fungsi yang sama dengan ENUM. N adalah banyaknya daftar input, setiap nilai bernilai 1 byte.


Sumber:Wahana Komputer (2010)[35]


2.2.8. Konsep Dasar Xampp

1. Definisi Xampp

Menurut Imansyah (2010:4)[39], “Xampp adalah installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam satu paket”.

Menurut Kartini (2013:27-26)[33], “Xamppmerupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buahpaket”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xamppmerupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQLdalam satu paket aplikasi.


2. Mengenal Xampp

Menurut Kartini (2013:27-26)[33], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP(server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagaipustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukaninstalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPPakan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPPadalah sebuah webserver. Asalkata dari XAMPP sendiri adalah:

a. (X) :Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

b. (A): Apache merupakan suatu aplikasi webserver.

c. (M):MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

d. (P) : PHPbahasa pemrograman yang dipakai.

e. (P) : Perl bahasa pemrograman yang dipakai.


2.2.9. Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)

1. Definisi CSS

Menurut Wiswakarma (2010:1)[40], “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satubahasa pemrograman desain web (style sheetlanguage) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulisdengan menggunakan bahasa penanda (maekuplanguage)”.

Menurut Sya’ban (2010:37)[41], “CSS (CascadingStyle Sheet) adalah suatu bahasa yangdikhususkan untuk mengatur untuk mengatur gaya atau layout sebuah halaman web”.

Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkanCSS adalah kepanjangan dari CascadingStyle Sheet yang merupakan


2. Sejarah CSS

Menurut Wiswakarma (2011:2)[42], seiring denganpertumbuhan bahasa HTML di internet, tampilan yang ditawarkan CSS makinbervariasi dan memudahkan para pengembagan web untuk memperindah tampilan webmereka.

Salah satu pemegang peranan penting dalamteknologi yang digunakan pula web di internet adalah W3C. Pada mulanya, W3Cmendapat Sembilan buah proposal dari penggunaan style yang akan digunakan dalam web.

Namun, pada akhirnya hanya dua proposal yangditerima untuk digunakan dalam web sebagai bahasa style yang akan digunakan, bahasa tersebut dianataranya, Cascading HTML Style Sheet (CHSS) dan Strean-based Style Sheet Proposal (SSP).CHSS diajukan oleh Hakon Wium Lie pada Oktober 1994.

Bert Bos bekerja pada browser buatannya sendiri bernama Argo dan menggunakan bahasa style webnya sendiri yaitu SSP.

Akhirnya Bert Boss dan Hakom Wium Lie bekerjasama untuk mengembangkan bahasa styleCSS (Huruf H untuk HTML dihilangkan, karena stylebahasa CSS dapat digunakan pada dokumen lain selain HTML).


3. Perkembangan CSS

Menurut Wiswakarma (2011:2)[42], Bahasa style CSS sendiri mengalami perkembangandari waktu ke waktu. Beberapa browserjuga menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. Meskipun CSS 1 sudahdikeluarkan oleh W3C pada tahun 1996 dan Microsoft Internet Explorer 3 yangmasih menyediakan hanya beberapa kemampuan dukung terhadap CSS namun CSS 1tetap pada tahun tersebut.

CSS tetap membutuhkan waktu tiga tahun untukdi-implementasikan secara lengkap pada browseryang ada. Internet Explorer 5.0 yang disediakan untuk Machintos pada tahun 2000merupakan browser pertama yangmenyediakan fitur dan dukungan terhadap CSS 1 secara lengkap.

a. CSS 1

CSS 1 pertama yang menjadi resmi dikeluarkanoleh W3C adalah CSS level 1 atau yang seing disebut CSS 1. CSS 1 inidikeluarkan pada Desember tahun 1996.

Kemampuan CSS 1 diantaranya:

1. Properti font seperti typeface dari emphasis.

2. Warna dari text,background dan elemen lain.

3. Atribut textseperti word spacing, letter spacingdan text line.

4. Peletakan (Align)dari text, gambar dan elemen lain

5. Margin, border, padding.

Saat ini, W3C sudah tidak melakukanmengembangka CSS 1, sebagai gantinya, W3C akan mengembangkan CSS ketahapberikutnya yaitu CSS 2.

b. CSS 2

CSS level 2 (CSS 2) dikembangkan oleh W3C dandipublikasikan sebagai rekomendasi stylebaru pada bulan Mei 1998. Beberapa kemampuan baru dari CSS ditambahkan padaversi ini seperti posisi absolute,relative, dan fixed, z-index,dukungan media types, bidirectional text, dan property font baru seperti shadow (bayangan).

c. CSS 2.1

CSS 2 version 1 memperbaiki error yang terjadi pada CSS 2,menghilangkan dukungan dan fitur yang kuarang dan menambahkan extension pada browser.

d. CSS 3

CSS level 3 sudah dalam pengembangan daribulan Desember tahun 2005. CSS 3 membawa banyak fitur menarik yang dapatdi-implementasikan pada halaman web.





2.2.10. Konsep Dasar JQuery

1. Definisi JQuery

Menurut Wicaksono(2011:1)[43], “Jquery adalah library atau kumpulan kode javascript siappakai”.

Menurut Kun (2010:1)[44], “Jquery adalah salah satu library javascript”.

Dari kedua definisidi atas, maka dapat disimpulkan jquery adalah salah satu library javascriptatau kumpulan kode javascript yang siap pakai.


2. Sejarah Jquery

MenurutWicaksono (2011:1)[43], Jquery pertama kali dirilis tahun 2006 olehJohn Resig. Jquery menjadi sangat populer hingga telah digunakan pada banyakwebsite termasuk website kelas dunia seperti Google, Amazon, Twitter, ESPN, danlain – lain.

keunggulanmenggunakan jquery dibandingkan dengan javascript standar, yaitumenyederhanakan kode javascript dengan cara memanggil fungsi – fungsi yangdisediakan oleh jquery. Javascript sendiri merupakan bahasa scripting yangbekerja di sisi client/browser sehingga website bisa lebih interaktif.

Adabanyak sebab jquery menjadi sangat populer, di antaranya:

1) Jguery kompatibledengan banyak browser.

2) Jquery mendukungsemua versi CSS.

3) Ukuran jquerysangat kecil, sekitar 20KB.

4) Dokumentasi jqueryyang lengkap.

5) Dukungan komunitasterhadap jquery.

6) Tersedianya pluginjquery yang sangat beragam.

Sebab terakhir di atas merupakan salah satu alasan utamamengapa banyak pengembang website mmenggunakan jquery. Dengan tersedianyaberagam plugin jquery ini,semakin memudahkan pengembang website menggunakanjquery untuk berbagi keperluan.


2.2.11. Konsep Dasar Pengujian atau Testing

1. DefinisiPengujianatau Testing

Menurut Desai dan Abhishek(2012:43)[45],

Testing is an activity carried out during the software development lifecycle to validate and verify that the developed software meets the expectationsset out in the beginning.

“pengujian adalah kegiatan yangdilakukan selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak untuk memvalidasidan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yangditetapkan di awal.”

Menurut Simarmata (2010:301)[28],“pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky (2011:237)[46],“testing adalah sebuah proses yangdiejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkatlunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Dari beberapa definisi di atas,maka dapat disimpulkan pengujian atau testingadalah proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secaraterintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahandanmemenuhi harapan yang telah disepakati di awal.


2. Proses-proses Pengujian

MenurutSimarmata (2010:313)[28], Pengujian dapat dilakukan pada tingkatanberikut:

1) Pengujian unit (unit testing) menguji komponen perangkatlunak komponen atau modul. Setiap unit (komponen dasar) dari perangkat lunakyang diuji harus dipastikan bahwa desain terperinci untuk unit telah dilakukandengan benar. Dalam sebuah lingkungan yang berorientasi objek, pengujian inibiasanya terjadi di tingkat kelas dan unit pengujian minimal, termasuk constructors dan destructors.

2) Pengujian integrasi(integration testing) menjelaskankecacatan dalam antarmuka dan interaksi antarkomponen terpadu (modul). Semakinbesar kelompok komponen perangkat lunak yang diuji terkait dengan elemen-elemendari desain arsitekturnya akan dipandukan dan diuji sampai perangkat lunakbekerja sebagai sistem.

3) Pengujian sistem (system testing) menguji sistem terpadusecara penuh untuk memastikan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan.

4) Pengujian sistemintegrasi (system integration testing)memverifikasi sistem terpadu untuk semua sistem eksternal atau pihak ketigayang telah ditetapkan di dalam persyaratan sistem.

Sebelumpengiriman versi terakhir perangkat lunak, pengujian alfa dan beta juga seringdilakukan.

1) Pengujian alfaadalah pengujian operasional yang aktual atau disimulasikan denganpelanggan/pengguna potensional atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian alfa sering digunakanuntuk perangkat lunak off-the-shelfsebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak masuk kedalam pengujian beta.

2) Pengujian betadilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga denganversi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas di luar tim pemrograman.Perangkat lunak dilepaskan ke dalam kelompok masyarakat agar pengujian lebihlanjut dapat memastikan bahwa produk memiliki beberapa kesalahan atau bug. Terkadang, versi beta tersediauntuk umum untuk meningkatkan masukan.

Terakhir,pengujian penerimaan dapat dilakukan oleh pengguna akhir, pelanggan, atau klienuntuk memvalidasi penerimaan produk. Pengujian penerimaan dapat dilakukansebagai bagian dari proses ”cuci tangan” (hand-off)dari dua tahap pengembangan.


3. Jenis-Jenis Pengujian

a. Black BoxTesting

MenurutRizky (2011:264)[46], blackbox testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Jenistesting ini hanya memandang perangkatlunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saatawal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yangmerupakan sebuah sistem informasi inventorydi sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listingprogramnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskansebelumnya. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusahadites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saatawal tanpa harus membongkar listing programnya.

MenurutSimarmata (2010:316)[28], klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

1) Pengujianfungsional (functional testing)

Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untukpersyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untukmemeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujianfungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkansebelum sistem berfingsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruhsistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakanfungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian danproses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional jugameliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan danbagaimana meningkatkan sistem).

2) Pengujian tegangan(stress testing)

Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebihmenurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerjanormal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

3) Pengujian beban (load testing)

Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan bebanberat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untukmengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian bebanberoperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikanketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahuibahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal,namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

4) Pengujian khusus (ad-hoc testing)

Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencanapengujian (test plan) atau kasuspengujian (test case). Pengujiankhusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujianlainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelummemulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metodepengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik daripengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi(jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuahprogram benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program.Pengujian khusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dandapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengancara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapanyang diuji.

5) Pengujianpenyelidikan (exploratory testing)

Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukanuntuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak inimerupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

6) Pengujianusabilitas (usability testing)

Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untukkeakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dariaplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujianusabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsungmaupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paketperangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akanmembongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan daripengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkn kesulitan bagi penggunadan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian iniidealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung(mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukungumpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu)dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapatberperan sebagai pengatur waktu (timer)pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untukmenggunakan dialog dan alat penghitung (counter)untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan, dan lain-lain).Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikaso sepele (trivial) dari perangkatlunak yang sudah ada, namun dapat berakibatbesar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitasmengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yangdibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitandengankegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulissebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganansituasi yang sama di masa mendatang.

7) ”Pengujian asap” (smoke testing)

Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini ilakukanuntuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebihbesar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan.Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jikaaplikasi “berasap”, aplikasi tersebuttidak bekerja! Istilah ini juga merujukkepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Istilah ini awalnya terciptadalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoketelah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum diMicrosoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses ”daily build and smoke test”. Setiap file dikompilasi, dihubungkan,dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, danprogram ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk“berasap” ketika produk dijalankan.

8) Pengujian pemulihan(recovery testing)

Pengujian pemulihan (recoverytesting) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadapsemua jenis crash atau kegagalanhardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau tarafpemulihan ditetapkandalam persyaratan spesifikasi.

9) Pengujian volume (volume testing)

Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dariaplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji)untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, sepertinamanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkatlunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalahsubjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahantransaksi penjualan real-time ataudapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikanbatas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakahbatasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksi kapasitas dari pengolahan bisnisorganisasi.

10) Pengujian domain (domain testing)

Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling seringmenjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujiandomain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwaanda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu danmembaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, andamenguji perwakilan dari masing-masing subset.

11) Pengujian skenario(scenario testing)

Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis,kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudahpenguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasivariable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yanganda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiann kombinasi.

12) Pengujian regresi (regression testing)

Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus padapengujian ulang (retesting) setelahada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudahdiuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks).Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:

a. Perubahan yangdimaksudkan untuk memperbaiki bugyang gagal.

b. Beberapa perubahanmemiliki efek samping, tidak memperbaiki buglama atau memperkenalkan bug baru.

13) Penerimaan pengguna(user acceptance)

Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkankepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapanpengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkatlunak, user acceptance testing (UAT),juga disebut pengujian beta (beta testing),pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunakdiuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukandengan in-house testing denganmembayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau,biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukanpengujian versi yang tersedia secara gratis untuk diunduh melalui web.Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepada para pengembang yangmembuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.

14) Pengujian alfa (alpha testing)

Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusatpengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatatsetiapmasukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilakuyangtidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.

15) Pengujian beta (beta testing)

Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagaisebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka.Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujianbeta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenaldengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luarperusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapatmemastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesaahan atau bug.


b. White BoxTesting

MenurutRizky (2011:261)[46], whitebox testing secara umum merupakan jenis testingyang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri.Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkanproses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkanketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi paratesternya.

Akibatnya,jenis testing tersebut hanya dapatdilakukan jika perangkat lunak telah dinyatakan selesai dan telah melewatitahapan analisa awal. Jenis testingini juga membutuhkan inputan data yang dianggap cukup memenuhi syarat agarperangkat lunak benar-benar dinyatakan memenuhi kebutuhan pengguna.

MenurutSimarmata (2010:321)[28], klasifikasi white box testing mencakup beberapa pengujian, yaitu:

1. Pengujian unit (unit testing)

Pengembang melaksanakan pengujian unit untuk memeriksaapakah modul tertentu atau kode unit bekerja dengan baik. Pengujian unit beradapada tingkat yang sangat dasar seperti ketika unit kode dikembangkan ataufungsi tertentu dibangun. Pengujian unit berkaitan dengan unit secarakeseluruhan.

2. Analisis statis dandinamis (static and dynamic analysis)

Analisisstatis dilibatkan melalui kode untuk mengetahui segala kemungkinan cacat dalamkode, sedangkan analisis dinamis akan melibatkan pelaksanaan kodepenganalisisan hasilnya.

3. Cakupan pernyataan(statement coverage)

Dalam hal ini, jenis pengujian kode dijalankan dengan setiappernyataan dari aplikasi yang dijalankan minimal sekali. Hal tersebut membantudalam memastikan semua pernyataan untuk dijalankan tanpa efek samping.

4. Cakupan cabang (branch coverage)

Tidakada aplikasi perangkat lunak yang dapat ditulis dalam cara pengodean, dibeberapa titik kita perlu mengetahui cakupan cabang untuk melakukan fungsitertentu. Pengujian cakupan cabang membantu pemvalidasian semua cabang di dalamkode dan memastikan bahwa tidak ada yang mengarah ke percabangan perilakuabnormal dan aplikasi.

5. Pengujian mutasi (mutation testing)

Padapengujian ini, aplikasi diuji untuk kode yang telah dimodifikasi setelahpemasangan bug/cacat tertentu.Hal ini juga membantu dalam menemukan kode dan strategi pengodean yang dapatmembantu dalam mengembangkan fungsi secara efektif.


4. Perbedaan Black BoxTesting dan White Box Testing

Menurut Desai dan Abhishek (2012:43)[45],

Black box testing refers to the functional testing. black box means "adevice you cannot see through". in testing parlance, it means that thesoftware has to be tested without knowing what is inside it. the functionaltesting is performed based on the requirement document as it contains theexpected functionalities and features. the project team and the customerprepare test cases to perform the functional testing. let us look at the basicdifferences between white box and black box testing.


Tabel 2.5 Differencesbetween white box and black box testing



White box testing

Black box testing

Based on

Internal structure, code and database design

Requirement and functionality

Used by

Developer and designer

Functional tester and the customer

Suitable for

Unit and module testing

System and user acceptance test




Both type of test have their usefulness in validating software. It isimportant for the project team to have a judicious mix of white box and blackbox testing in the project to get the best result keeping in mind thecost-benefit analysis.

To understand the black box testing better, the project team is supposed toperform the black box testing of the screen.



Source: Desai dan Abhishek(2012:78)[45]

FIG 2.8 Black boxtesting example


The test case to perform the black box testing


Tabel 2.6 Black boxtesting test case


Test case id

Tese case name

Test case

Input data

Expected output

Actual Output

Status

T0001

Validate login

Login into the system with a given user id

Login id=“Sa” Password=”sa”

Massage given by the system “you have successfully logged into the system”




Source: Desai dan Abhishek(2012:79)[45]

Compare this with the test case we wrote to perform white box testing asshown in Table 2.7


Tabel 2.7 White boxtesting test case


Test case id

Tese case name

Test case

Input data

Expected output

Actual Output

Status

T0001

Validate login id field

Enter a login id and password

Login id=“Sa” Password=”sa” <Process step as shown in the screen>

Eror message “User id cannot be less than 8 characters”




Source: Desai dan Abhishek(2012:79)[45]


The white box testing test case clearly intends to validate what is writtenbehind the screen (in the code), whereas the black box testing test case triesto validate the expected functionality without looking at behind the screencode. So if a software is intended to open a bank account can be opened withthe required details.

Black box testing is performed using multiple techniques, these techniquesare as follows:

· Equivalence class portioning

· Boundary value analysis

· State transition test

· Cause-effect graph testing

· Use case testing


Menurut Desai dan Abhishek (2012:43)[45],

Black box testing mengacu padapengujian fungsional. Black box berarti"perangkat anda tidak dapat melihat melalui". dalam pengujian bahasa,itu berarti bahwa perangkat lunak harus diuji tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya. pengujian fungsional dilakukan berdasarkan dokumen persyaratan karenamengandung fungsi dan fitur yang diharapkan. tim proyek dan pelangganmempersiapkan uji kasus untuk melakukan pengujian fungsional. mari kita lihatperbedaan mendasar antara white boxdan black box testing.

Tabel 2.5 Perbedaan antara white box and black box testing



White box testing

Black box testing

Berdasarkan

Struktur internal, kode dan desain database

Kebutuhan dan fungsi

Digunakan oleh

Pengembangan dan penggambaran

Terster fungsional dan pelanggan

Cocok untuk

Unit dan pengujian modul

Sistem dan user uji penerimaan


Source: Desai dan Abhishek(2012:80)[45]

Kedua jenis tes memilikikegunaan masing-masing dalam memvalidasi perangkat lunak. Hal ini penting bagitim proyek untuk memiliki campuran bijaksana white box dan black boxtesting dalam proyek untuk mendapatkan hasil terbaik dengan mengingatanalisis biaya-manfaat.

Untuk memahami black box testing yang lebih baik, timproyek seharusnya melakukan black boxtesting layar.


Sumber: Desai dan Abhishek (2012:78)[45]

Gambar 2.8 Contoh blackbox testing

Studi kasus untuk menunjukan black box testing

Tabel 2.6 Black boxtesting test case


Test case id

Tese case name

Test case

Input data

Expected output

Actual Output

Status

T0001

Validasi login

Masukan id user untuk masuk ke dalam sistem

Login id=“Sa” Password=”sa”

Mucul pesan “anda telah login”




Sumber: Desai dan Abhishek(2012:79)[45]

Badingkan tes ini dengan dengantes yang kita tulis untuk menujukan whitebox testing seperti yang telah ditunjukan pada tabel 2.7.

Tabel 2.7 White boxtesting test case


Test case id

Tese case name

Test case

Input data

Expected output

Actual output

Status

T0001

Validasi login kolom id

Masukan id dan password untuk login

id=“Sa” Password=”sa” <langkah proses seperti yang ditunukan pada layar >

Pesan error “id user tidak boleh kurang dari 8 karakter”




Sumber: Desai dan Abhishek(2012:79)[45]

White box testing test caseyang menjelaskan validasi apa yang terrulis di belakang layar (dalam kode),sedangkan black box testing test case untuk mevalidasi fungsionaltanpa melihat di belakang layar kode. Jadi jika perangkat lunak bermaksud untukmembuka rekening bank dapat dibuka dengan permintaan secara rinci.

Blackbox testing telah ditunjukandengan banyak teknik, diantaranya adalah:

· Kesetaraanpembagian kelas

· Batas nilai analisa

· Tes perpindahaankeadaan

· Tes penyebab efekgrafik

· Tes pengguna


2.2.12. Konsep Dasar LiteratureReview

1. Definisi LiteratureReview

Menurut Mulyandi(2013:17-153)[32], “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan surveyliterature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh penelitisebelumnya (empirical fiding) yangberhubungan dengan topic penelitian”.

Menurut Guritno(2011:86)[31], ”literaturereview dalam sebuah penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti laintelah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaaan penelitian yang kitarumuskan”.

Dari kedua definisidi atas, maka dapat disimpulkan literaturereview adalah merupakan surveyatau penjelasan penelitian sebelumnya oleh para ahli.


2. Manfaat LiteratureReview

Menurut Soleh dkk (2013:17-71)[47], literature review diperlukan sebagai salah satu dari penerapan metodepenelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjangan (identifygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yangpernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yangspesialis dan area penelitian yang sama dibidang ini.


3. Bentuk-bentuk LiteratureReview

Menurut Guritno dkk (2011:93)[31], terdapat beberapa bentuk tinjauan pustaka dantidak ada kesepakatan tentang bentuk yang lebih disukai. Tinjauan pustaka bisaberbentuk terpadu (integrative), yaitu semata-mata merupakan rangkumanhasil penelitian sebelumnya (summary of past research). model ini sangatpopuler dalam disertasi-disertasi di Amerika Serikat. Bentuk kedua adalahTinjauan Teoritis (Theoretical Review). Peneliti semata-mata memfokuskanpada teori-teori yang sudah eksis dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.Bentuk ini dapat ditunjukkan pada artikel-artikel di jurnal tertentu. Bentukterakhir adalah Tinjauan Metodologis (Methodological Review). Penelitianmemusatkan diri pada metode dan definisi. Tinjauan ini bukan hanya menyajikanrangkuman penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi juga merupakan kritik aktualtentang keunggulan dan kelemahan penelitian sebelumnya dari aspek metodologi.Sebagian ini penelitian ini menggunakan metode ini dalam disertasi sertadisajikan pada bab tinjauan pustaka (Review of Related Literature).Bentuk ini sering pula ditemukan pada berbagai artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.


4. JenisPenelitian

a. JenisPenelitian Berdasarkan Pendekatan

Menurut Guritno (2011:24)[31], berdasarkanpendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitiankuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedurpenelitian berbeda.

1) Asumsi tentang realitas

Penelitian kuantitatif didasarkan atas konseppositivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap,stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu.

2) Tujuan penelitian

Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungandan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementarapenelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dariperspektif partisipan.

3) Metode dan prosespenelitian

Penelitian kualitatif menggunakan rancanganpenelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementarapenelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudahtersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

4) Kajian khas

Penelitian kuantitatif menggunakan rancanganpenelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangikekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitiankualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektifdalam situasi yang diteliti.

5) Peranan penelitian

Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dariobjek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruhdari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yangditeliti.

6) Pentingnya konteksdalam penelitian

Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukangeneralisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatifsebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.




b. JenisPenelitian Berdasarkan Fungsinya

Tabel 2.8 Perbedaan Antara

PenelitianDasar, Terapan, dan Evaluasi




Penelitian Dasar

Penelitian Terapan

Penelitian Evaluasi

Bidang Penelitian


Tujuan





Tingkat Generalisasi

Penelitian bidang fisik, perilaku, dan sosial.


Menguji teori, dalil, dan prinsip dasar. Menentukan hubungan empiris antar fenomena dan mengadakan generalisasi analisis.

Abstrak, umum.

Bidang aplikasi: kedokteran, rekayasa, pendidikan.

Menguji kegunaan teori dalam bidang tertentu. Menentukan hubungan empiris dengan generalisasi analitis dalam bidang tertentu.


Umum, tetapi dalam bidang tertentu.

Pelaksanaan berbagi kegiatan atau programdi berbagi tempat dan lembaga.

Mengukur manfaat, sumbangan dan kelayakan program atau kegiatan tertentu.



Konkret, spesifik dalam aspek tertentu. Diterapkan dalam praktik aspek tertentu.


Penggunaan Hasil

Menambah pengetahuan ilmiah prinsip-prinsip dasar dan hukum tertentu. Meningkatkan metodologi dan cara-cara pencarian

Menambah pengetahuan yang didasarkan pada penelitian di bidang tertentu. Meningkatkan penelitian metodologi di bidang tertentu

Menambah pengetahuan yang didasarkan pada penelitian tentang praktik tertentu. Meningkatkan penelitian dan metodologi tentang praktik tertentu. Membantu dalam penentu keputusan di bidang tertentu.



Sumber:Guritno dkk (2011:26)[31]


c. JenisPenelitian Berdasarkan Tujuannya

1. PenelitianDeskriptif (Descriptive Research)

2. Bertujuanmendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini parapeneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadapobjek penelitian.

3. PenelitianPrediktif (Predictive Research)

4. Studiini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atauberlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasionaldan kecenderungan.

5. PenelitianImprotif (Improvetive Research)

6. Bertujuan memperbaiki,meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatuprogram.

7. PenelitianEksplanatif

8. Penelitiandilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadapmasalah yang bersangkutan.

9. PenelitianEksperimen

10. Merupakansatu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesismengenai hubungan sebab-akibat.

11. PenelitianEx Post Facto

12. Ex Post Facto berartisetelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajariatau meninjau variabel-variabel.

13. PenelitianPartisipatori (Parsticipatory Research)

14. BonnieJ. Cain, penulis buku ParsticipatoryResearch: Research with HistoricalConsciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentangpenelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalamtindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

15. PenelitianDan Pengembangan

16. Metodepenelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta mengujiefektivitas produk tersebut.


2.3. PenelitianSebelumnya (Literature Review)

Beberapaliterature review tersebut sebagaiberikut:

1. Penelitianini dilakukan oleh Rosidiana(2011) berjudul “Perancangan Sistem Data Mining untuk Panel PimpinanBerbasis Web pada Perguruan Tinggi Raharja”.Salah satu aspek dalam dunia Pendidikan di dalam sebuahPerguruan Tinggi adalah pengambilan keputusan yang cepat, tepat, hemat danakurat, yang terdukung dengan data yang dapat di percaya (real time) dan dapat diakses secara langsung. Panel pimpinanPerguruan Tinggi Raharja memuat semua data statistik pada tiap semester yangdidasarkan pada IMM (Indeks MutuMahasiswa) dan IMD (Indeks Mutu Dosen) yang dapat diakses oleh akademik danpimpinan. Sebagian besar, sistem terebut belum mampu menyediakan informasi yangrepresentative dan relevan bagi tiappenggunanya untuk pengambilan keputusan dan menunjang kualitas pendidikan diPerguruan Tinggi Raharja. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perludikembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) dengan konsep data mining sebagaipenunjang sistem untuk pelaksanaan evaluasi terhadap pencapaian tujuan.Pengembangan dan terobosan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan tools bagi manajemen dalam melaksanakanfungsi manajerialnya, khususnya dalam melakukan evaluasi kinerja secara utuh.Hal ini karena sistem informasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja sebagianbesar dibangun menggunakan konsep database. Dengan demikian, informasi tersebutdiharapkan dapat menghasilkan informasi sesuai kebutuhan manajemen (relevan)dan dapat digunakan untuk evaluasi kinerja organisasi pada Perguruan TinggiRaharja.

2. Penelitianini dilakukan oleh Kusuma (2012) berjudul “Aplikasi EIS (Executive Information System) Untuk Monitoring Transaksi Penjualandan Pembelian”. Penggunaan aplikasi EIS (ExecutiveInformation System) untuk monitoring transaksi penjualan dan pembelianberbasis teknologi desktop dapatmemudahkan owner (pemilik)dalam kegiatan monitoring data transaksi penjualan dan pembelian, serta datastok barang, karena dengan pemanfaatan aplikasi ini pemilik dapat mengetahuiinformasi yang diinginkan dari jarak jauh sekalipun. selama server dan client terhubung pada koneksiinternet. Sehingga memudahkan owner dalam memonitor hasil transaksi jual beli setiap waktunya sertamonitoring stok barang tanpa harus datang langsung ke perusahaan yang dimaksuduntuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Jadi, pengimplementasian aplikasiini sangat dibutuhkan untuk memperlancar dan memudahkan tugas pemilik dalammemonitoring kegiatan-kegiatan di perusahaan sehingga meminimalisir terjadinyahal-hal yang dapat merugikan perusahaan.

3. Penelitianini dilakukan oleh Rendy Hendrawan(2011) berjudul “Sistem Informasi Eksekutif untuk Pengolahan Data Penjualan diUD.Waskita Karya”. Sistem Informasi Eksekutif (EIS= Executive Information System) merupakan salah satu ciri yangbanyak ditawarkan para pembuat perangkat lunak kepada perusahaan. Modul yangdiperuntukkan bagi para anggota Direksi dan Manager senior ini menawarkankemudahan-kemudahan tertentu bagi para pelaku utama bisnis ini untuk melakukankontrol secara langsung terhadap perusahaan yang dipimpinnya. seorang eksekutif tidakmungkin cukup dengan memasukkan input lewat menu yang ada harus membuat queryterlebih dahulu untuk bisa mengakses dengan 1 atau lebih dari 2 dimensi akan lebihbanyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk membuat query-nya.Seorang eksekutif yang berfungsi sebagai pengambil keputusan akanterbuang waktunya apabila tidak didukung sebuah sistem yang membantu mengatasisegala permasalahan data yang ingin diolahnya. Perusahan yang bergerak di bidangfurniture UD. WASKITA KARYA dimana perusahaan tersebut mempunyai kendalaatau masalah yang dialami oleh eksekutif dalam analisa data penjualan.Pihak eksekutif selama ini selalu mengalami kesulitan dalam menganalisisdata penjualan karena di sistem manajemennya masih menggunakan laporan-laporanyang bersifat manual dan memakan waktu, tenaga, pikiran, apabila untukmenganalisa data penjualan yang sangat banyak sedangkan pihak manajemen tidakada waktu untuk menganalis data sebanyak itu. UD.WASKITA KARYA sangatlahmembutuhkan sistem informasi yang dapat mengcover semua data penjualan agarpihak eksekutif mampu melakukan tindakan yang penting untuk meningkatkanjumlah penjualan di tiap periodenya. Solusi yang mulai banyakdikembangkan saat ini untuk mengcover kebutuhan para eksekutif dalam halmanajemen data lintas dimensi yaitu melalui Sistem Informasi Eksekutif. Dalam aplikasi EIS ini dapat melakukan penanganan querydalam menampilkan data penjualan dengan berbagai lintas dimensi, dengan adanyafasilitas drill down dalam aplikasiEIS ini mempermudah eksekutif untuk melakukan penangan dimensi yang lebihmendetail. Rancangan sistem aplikasi EIS yang dibuat dapat mengimplementasikanke aplikasi dan berjalan dengan baik.

4. Penelitian ini dilakukan oleh Arif Nurwidiantoro,Burhanudin Hakim, Eko Priyo Utomo (2013) berjudul “Perancangan Sistem InformasiEksekitif Studi Kasus di UGM”. Eksekutif memerlukan informasi kinerjaorganisasi untuk menentukan kebijakan yang diambil. Universitas Gadjah Mada(UGM) merupakan salah satu lembaga institusi pendidikan tinggi terbesar diindonesia dengan jumlah program studi terbanyak. Pengelolaan dan peningkatankualitas berbagai program studi yang ada menjadi perhatian utama leveleksekutif dalam rangka mewujudkan visi UGM sebagai perguruan tinggi nasionalberkelas dunia. Sistem informasi yang ada di UGM merupakan sistem informasiyang heterogen. Ada beberapa program studi yang menggunakan aplikasiuniversitas, namun ada pula yang memiliki macam aplikasi untuk kegiatanoperasional hariannya sendiri. Data operasional yang dibutuhkan untuk sumberinformasi pengambilan keputusan menjadi tersebar ke seluruh unit kerja yang adadi UGM. Kondisi tersebut mengakibatkan perlunya usaha ekstra untuk mendapatkaninformasi untuk pengambilan keputusan strategik. Berbagai pendekatan telahdilakukan untuk menangani permasalahan tersebarnya data di setiap unit kerja diUGM. Pendekatan yang saat ini sedang dilakukan adalah dengan mengintegrasikaninformasi berdasarkan kepemilikan data primer. Data terkait sumber dayamanusia, unit kerja yang memiliki sistem informasi tersendiri untuk mengolahdata tersebut diarahkan untuk mengirimkan informasi terkait ke sistemDirektorat Sumber Daya Manusia. Jika data sudah terkumpul, semua unit yang membutuhkan data dapat mengakses secaralangsung ke pemilik data primer tersebut. Mekanisme yang digunakan, baik untukpengiriman informasi dari unit kerja ke pemilik data primer maupun sebaliknya,adalah menggunakan teknologi web service.Mekanisme integrasi informasi ke pemilik data primer menimbulkan kesempatanuntuk pengembangan sistem informasi eksekutif. Sistem in formasi eksekutif yangmengambil data dari pemilik data primer diharapkan dapat meningkatkan validasipengukuran kinerja. Sistem informasi eksekutif ini diharapkan dapat membantuproses pengambilan keputusan pada level eksekutif di UGM.

5. Penelitianini dilakukan oleh Sari dan Eka Mauliana (2013) berjudul “Analisa PeramalanUntuk Memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) Di Surabaya Berdasarkan KelompokBahan Makanan dan Kelompok Makanan Jadi”. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakansuatu indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi. PerubahanIHK menunjukkan pergerakan harga dari paket barang atau jasa yang dikonsumsimasyarakat. Kenaikan atau penurunan tingkat IHK di Surabaya menyebabkankebutuhan permintaan dengan konsumsi rumah tangga menjadi dependen sehinggamenarik untuk memprediksi tingkat IHK di Surabaya. Kelompok IHK dalampenelitian ini adalah kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi. Adapunanalisis faktor yang diperoleh adalah tiga faktor yang terbentuk yaitu faktor 1(bahan makanan utama) adalah padi-padian, sayuran, kacangkacangan, buah-buahan,bumbu-bumbuan, bahan makanan lain, makanan jadi, minuman yang tidak beralkohol,tembakau dan minuman yang beralkohol dengan menggunakan model ARIMA (0,1,1)(3,1,0)6. Faktor 2 (bahan makanan protein) yaitu variabel daging, ikan segar,telur dan susu dengan model ARIMA (1,0,0)(0,1,1)12 serta faktor 3 (bahanmakanan pembantu) seperti ikan diawetkan, lemak dan minyak dengan model ARIMA(1,1,1)(5,1,0)6. Pemilihan model ARIMA berdasarkan kriteria MSE denganpendekatan in sample dan out sample.

Dari beberapa literature review diatas saya memilih penelitian yang dilakukan oleh Kusuma yang berjudul “Aplikasi EIS(Executive Information System) UntukMonitoring Transaksi Penjualan dan Pembelian”. Penelitian yang dilakukan Kusuma yaitu penggunaan aplikasi EIS(Executive Information System) berbasis dekstop dimana owner dapat memonitoring data transaksi penjualan, pembelian danstok barang dalam jarak asal ­serverdan client dapat terhubung denganinternet. Dalam penelitian yang di lakukan oleh Kusuma aplikasi yang dibangundengan dekstop masih kurang efisien kareana ownerharus install aplikasinya danmengatur jaringan pada setiap komputer yang digunakan untuk mengakses dan dantujuan EIS nya sendiri hanya sebatas pada pengontrolan atau monitoring saja.Untuk itu pada penelitian ini penulis mengembangkan pembuatan aplikasi EISberbasis web dimana setiap pengguna tidak perlu menginstal aplikasi tinggalakses di browser dan penulis membuat aplikasi EIS ini bertujuan tidak hanyauntuk memonitoring saja tetapi sebagai penunjang keputusan bagi owner.

Contributors

Admin, Nina rahayu