SI1014464710
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOCK CONTROL MATERIAL
PADA PT. FURUKAWA OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA
Disusun Oleh :
NAMA |
|
NIM |
: 1014464710
|
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
(2013/2014)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOCK CONTROL MATERIAL PADA
PT. FURUKAWA OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1014464710
|
Nama |
: Ika Dian Permatasari
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akuntansi
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, Januari 2014
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK Raharja, |
Jurusan Sistem Informasi,
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Maimunah, M.Kom)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : 007002
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOCK CONTROL MATERIAL PADA
PT. FURUKAWA OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1014464710
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
TahunAkademik 2013/2014
Disetujui Oleh :
Tangerang, Januari 2014
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Meta Amalya Dewi, M.Kom) |
(Dina Fitria Murad, M.Kom)
| ||
NID : 05065 |
NID : 02026
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOCK CONTROL MATERIAL PADA
PT. FURUKAWA OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1014464710
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2013/2014
Dewan Penguji :
Tangerang, Febuari 2014
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Sri Rahayu, S.T.,MMSI) |
(Dina Fitria Murad, M.Kom)
| ||
NID : 99001 |
NID : 08182 |
NID : 02026
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
NIM |
: 1014464710
|
Nama |
: Ika Dian Permatasari
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akuntansi
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, Januari 2014
(Ika Dian Permatasari)
|
NIM : 1014464710
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRACT
PT . Furukawa Optical Solutions Indonesia is a company engaged in the production of optical cables . PT Furukawa Optical Solutions Indonesia is located on Jl. Mohammad Toha Km.1 Tangerang who always give the customer needs to the fullest, continue to make improvements in the quality of production mainly for the convenience of consumers who use the resulting optic cable. Since the competition in every field has been getting tighter, causing the need for a complete information system in order to encourage people to do an activity that can be executed quickly and precisely, and are required to be able to make a decision to use the right way anyway, so as to obtain a benefit to the progress of information systems and can survive in a globalized world. Although the current system has been carried out in a computerized, using Ms. Excel 2007, but still not up. So it is necessary to develop a system to create a more rapid, precise and accurate with the use of web -based applications. The methodology used is the SDLC (System Development Life Cycle) approach to object-oriented analysis and development ranging from analyzing the system that runs through UML, perform elicitation, and describes the proposed system through UML. The end result is achieved from the writing of this thesis is the establishment of a procedure using the program system UML (Unified Modeling Language) that describes the analysis of the system running and analysis of the proposed system. In addition, the draft also produced a new web-based applications that can improve operational performance, especially in the warehouse division.
Keywords : Information Systems , Stock , Control , Materials.
ABSTRAKSI
PT. FurukawaOptical Solutions Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kabel optic. PT FurukawaOptical Solutions Indonesia terletak di Jl. Moh Toha Km.1 Tangerang yang selalu memberikan kebutuhan terhadap pelanggan secara maksimal, terus melakukan peningkatan-peningkatan terutama dalamkualitas produksi demi kenyamanan konsumen yang menggunakan kabel optic yang dihasilkan. Karena persaingan disegala bidang telah semakin ketat, menyebabkan kebutuhanakan adanya sistem informasi yang lengkap guna mendorong manusia untuk melakukan suatu kegiatan agar dapat dijalankan dengan cepat dan tepat, sertadituntut untuk dapat membuat suatu keputusan dengan menggunakan cara yang tepat pula, sehingga dapat memperoleh suatu manfaat terhadap kemajuan sistem informasi serta dapat tetap bertahan di dalam dunia global. Walaupun sistem yang berjalan saatini telah dilakukan secara komputerisasi, yaitu dengan menggunakan Ms. Excel2007, namun masih belum maksimal. Sehingga perlu dilakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Hasil akhir yang dicapai dari penulisan Skripsiini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunakan program UML (UnifiedModeling Language) yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan analisa sistem yang diusulkan. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse.
Kata kunci : Sistem Informasi,Stock, Control, Material.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem StockControl Material pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tujuan dari laporan skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjangSrata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (S1) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar diterapkan dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis jugaingin mengucapkan terimakasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terimakasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :
- Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
- Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
- Maimunah, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
- Meta Amalya Dewi, M.Kom., selaku pembimbing pertama yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan-masukan sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
- Dina Fitria Murad, M.Kom., selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberi bantuan masukkan dan ilmu kepada penulis untuk penyelesaian laporan skripsi ini.
- Eko Rahadianto, S.T., selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
- Seluruh staff dan karyawan PT.Furukawa Optical Solutions Indonesia yang telah meluangkan waktu untuk memberikan informasi kepada penulis.
- Dewi Kurnia, Rahmatun Nazillah Khaerunisa, Eka Ratnasari, Hani Pratiwi, Dwian Rianto, Listina Nadhia sahabat tercinta yang selalu memberi semangat dan doa dalam penyusuan laporan skripsi ini, khususnya untuk Muhamad Hatta yang selalu memberikan yang terbaik untuk penulis dalam segala hal.
- Sahabat dan teman-teman seperjuangan yang telah membantu memberikan motivasi, saran, dankritik dalam penyusunan laporan skripsi ini.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatanini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.
Tangerang, Januari 2014 | |
Penulis |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Konsep Sistem Informasi
- 2.2 Konsep Dasar Analiasa Sistem
- 2.3 Fungsi Analisa Sistem
- 2.4 Perancangan Sistem
- 2.5 Pengertian UML (Unified Modeling Languange)
- 2.6 Aplikasi Web
- 2.7 PHP (Hypertext Preprocessor)
- 2.8 Database dan MySQL
- 2.9 XAMPP
- 2.10 Konsep Dasar Adobe Dreamweaver
- 2.11 ELisitasi
- 2.12 Teori-Teori yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas
- 2.13 Literature Review
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 4.1 Prosedur Usulan Sistem
- 4.2 Admin Gudang
- 4.3 Tata Laksana Sistem yang Diusulkan
- 4.3.1 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram Admin Gudang
- 4.3.2 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram Purchasing dan Pimpinan
- 4.3.3 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram Produksi
- 4.3.4 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Admin Gudang
- 4.3.5 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Purchasing dan Pimpinan
- 4.3.6 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Produksi
- 4.3.7 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Admin Gudang
- 4.3.8 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Purchasing dan Pimpinan
- 4.3.9 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Produksi
- 4.3.10 Rancangan Sistem yang diusulkan pada State Machine Diagram Admin Gudang
- 4.3.11 Rancangan Sistem yang diusulkan pada State Machine Diagram Purchasing dan Pimpinan
- 4.3.12 Rancangan Sistem yang diusulkan pada State Machine Diagram Produksi
- 4.3.13 Class Diagram
- 4.4 Rancangan Basis Data
- 4.5 Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan
- 4.5.1 Tampilan Login Admin, Purchasing, dan Pimpinan
- 4.5.2 Tampilan Login Produksi
- 4.5.3 Tampilan Username atau Password Salah
- 4.5.4 Tampilan Halaman Utama Admin Gudang
- 4.5.5 Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
- 4.5.6 Tampilan Halaman Utama Produksi
- 4.5.7 Tampilan Halaman Input Material Baru
- 4.5.8 Tampilan Halaman Input Material Masuk
- 4.5.9 Tampilan Halaman Permintaan Material (Nama User)
- 4.5.10 Tampilan Halaman Permintaan Material
- 4.5.11 Tampilan Halaman Detail Permintaan Material
- 4.5.12 Tampilan Halaman Data Material Admin
- 4.5.13 Tampilan Halaman Data Material Purchasing dan Pimpinan
- 4.5.14 Tampilan Halaman Laporan Material Masuk
- 4.5.15 Tampilan Halaman Laporan Material Keluar
- 4.5.16 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk
- 4.5.17 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar (Produksi)
- 4.5.18 Tampilan Halaman Stock Control Material
- 4.5.19 Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi
- 4.6 Rancangan Kontrol Sistem yang diusulkan
- 4.7 Spesifikasi Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak
- 4.8 Implementasi Sistem yang diusulkan
- 4.9 Tampilan Login Admin Gudang, Purchasing, dan Pimpinan
- 4.10 Tampilan Login Produksi
- 4.11 Tampilan Halaman Utama Admin Gudang
- 4.12 Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
- 4.13 Tampilan Halaman Utama Produksi
- 4.14 Tampilan Halaman Input Material Baru
- 4.14.1 Tampilan Halaman Input Material Masuk
- 4.14.2 Tampilan Halaman Nama User yang Melakukan Permintaan Material
- 4.14.3 Tampilan Halaman Permintaan Material dari Produksi
- 4.14.4 Tampilan Halaman Detail Permintaan Material
- 4.14.5 Tampilan Halaman Data Material
- 4.14.6 Tampilan Halaman Laporan Material Masuk
- 4.14.7 Tampilan Halaman Laporan Material Keluar
- 4.14.8 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk
- 4.14.9 Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Masuk
- 4.14.10 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar
- 4.14.11 Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Keluar
- 4.14.12 Tampilan Halaman Stock Control Material
- 4.14.13 Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi
- 4.15 Rancangan Biaya Yang Diusulkan
- 4.16 Rancangan Waktu
- 4.17 Time Schedule
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tabel Diagram Elisitasi Tahap I
Tabel 3.2. Tabel Diagram Elisitasi Tahap II
Tabel 3.3. Tabel Diagram Elisitasi Tahap III
Tabel 3.4. Tabel Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1. Tabel Material Masuk
Tabel 4.2. Tabel Login
Tabel 4.3. Tabel Permintaan
Tabel 4.4. Tabel Stok
Tabel 4.5. Tabel Material
Tabel 4.6. Tabel Rancangan Biaya
Tabel 4.7. Tabel Jadwal Kegiatan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. FOSI
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Factory PT. FOSI
Gambar 3.3. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
Gambar 3.4. ActivityDiagram Sistem yang Berjalan
Gambar 4.1. Use Case Diagram : Admin Gudang yang diusulkan
Gambar 4.2. Use Case Diagram : Purchasing dan Pimpinan yang diusulkan
Gambar 4.3. Use Case Diagram : Produksi yang diusulkan
Gambar 4.4. Activity Diagram : Admin Gudang yang diusulkan
Gambar 4.5. Activity Diagram : Purchasing dan Pimpinan yang diusulkan
Gambar 4.6. Activity Diagram : Produksi yang diusulkan
Gambar 4.7. Sequence Diagram : Admin Gudang yang diusulkan
Gambar 4.8. Sequence Diagram : Purchasing dan Pimpinan yang diusulkan
Gambar 4.9. Sequence Diagram : Produksi yang diusulkan
Gambar 4.10. State Machine Diagram : Admin Gudang yang diusulkan
Gambar 4.11. State Machine Diagram : Purchasing dan Pimpinan yang diusulkan
Gambar 4.12. State Machine Diagram : Produksi yang diusulkan
Gambar 4.13. Class Diagram Sistem yang diusulkan
Gambar 4.14. Tampilan Menu Login Admin Gudang, Purchasing, dan Pimpinan
Gambar 4.15. Tampilan Login Produksi
Gambar 4.16. Tampilan Username dan Password salah
Gambar 4.17. Tampilan Halaman Utama Admin Gudang
Gambar 4.18. Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
Gambar 4.19. Tampilan Halaman Utama Produksi
Gambar 4.20. Tampilan Halaman Input Material Baru
Gambar 4.21. Tampilan Halaman Input Material Masuk
Gambar 4.22. Tampilan Halaman Permintaan Material (Nama User)
Gambar 4.23. Tampilan Halaman Permintaan Material
Gambar 4.24. Tampilan Halaman Detail Permintaan Material
Gambar 4.25. Tampilan Halaman Data Material Admin
Gambar 4.26. Tampilan Halaman Data Material Purchasing dan Pimpinan
Gambar 4.27. Tampilan Halaman Laporan Material Masuk
Gambar 4.28. Tampilan Halaman Laporan Material Keluar
Gambar 4.29. Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk
Gambar 4.28. Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar (Produksi)
Gambar 4.31. Tampilan Halaman Stock Control Material
Gambar 4.32. Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi
Gambar 4.33. Spesifikasi Hardware dan Software
Gambar 4.34. Tampilan Login Sistem Admin, Purchasing, dan Pimpinan
Gambar 4.35. Tampilan Login Sistem Produksi
Gambar 4.36. Tampilan Halaman Utama Admin
Gambar 4.37. Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
Gambar 4.38. Tampilan Halaman Utama Produksi
Gambar 4.39. Tampilan Halaman Input Material Baru
Gambar 4.40. Tampilan Halaman Input Material Masuk
Gambar 4.41. Tampilan Halaman Nama User yang Melakukan Permintaan Material
Gambar 4.42. Tampilan Halaman Permintaan Material dari Produksi
Gambar 4.43. Tampilan Halaman Detail Permintaan Material
Gambar 4.44. Tampilan Halaman Data Material
Gambar 4.45. Tampilan Halaman Laporan Material Masuk
Gambar 4.46. Tampilan Halaman Laporan Material Keluar
Gambar 4.47. Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk
Gambar 4.48. Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Masuk
Gambar 4.49. Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar
Gambar 4.50. Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Keluar
Gambar 4.51. Tampilan Halaman Stock Control Material
Gambar 4.52. Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi
DAFTAR SIMBOL
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akhir-akhir ini persaingan ekonomi suatu usaha semakin pesat, sehingga perlunya pemikiran yang semakin kritis atas pemanfaatan sumber dana dan sumber daya yang ada. Pada dasarnya perusahaan yang didirikan memiliki tujuan, dan tujuan utama perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga usahanya agar tetap dapat bertahan dan berkembang maka diperlukan upaya untuk penyempurnaan, meliputi peningkatan, produktifitas, cepat waktu serta mudah dipahami untuk penyampaian tujuan perusahaan dalam segala bentuk persaingan.
Pada sebuah perusahaan atau instansi besar maupun kecil selalu ada stock control terutama stock control material untuk proses produksi, dengan sistem stock control yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem stock control yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan .
PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia salah satu perusahaan yang memproduksi kabel fiber optic jenis loose tube di Indonesia. Akan tetapi sistem stock control material yang terdapat di PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia ini masih memerlukan banyak data yang harus dibuka, banyaknya dokumen yang diperlukan serta belum adanya sistem yang menunjang kebutuhan perusahaan, sehingga memungkinkan terjadinya banyak kesalahan yaitu selisih antara stock yang ada dengan pemakaian material serta akan memakan waktu yang lama dalam perhitungan dan penyajian informasi stock control material kepada pimpinan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis memilih judul ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STOCK CONTROL MATERIAL PT. FURUKAWA OPTICAL SOLUTIONS INDONESIA”.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
- Apakah sistem informasi stock control material yang berjalan di PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia sudah memenuhi kebutuhan user ?
- Apakah sistem informasi yang berjalan saat ini di PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia sudah dapat menghasilkan laporan yang cepat untuk proses pengambilan keputusan ?
- Bagaimana merancang sistem informasi stock control material pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada ?
Ruang Lingkup
Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup yang akan dibahas mulai dari proses penginputan data material kedatangan, pengeluaran material sampai menghasilkan laporan stock control material.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Sistem ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan permasalahan pada sistem perhitungan stock control material yang dinilai masih memakan waktu lama pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia.
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi stock control material yang sedang berjalan di PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan user.
b. Untuk mengetahui tingkat waktu yang diperlukan sistem informasi yang berjalan saat ini dalam pengambilan keputusan laporan stock control material pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia
c. Merancang sistem informasi yang terkomputerisasi sebagai solusi untuk pemecahan masalah yang ada pada stock control material PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia.
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mata kuliah skripsi jenjang pendidikan strata satu (S1) di STMIK Raharja Tangerang.
Manfaat Penelitian
Hasil suatu penelitian yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya :"
- Agar terciptanya suatu sistem informasi stock control material yang lebih cepat dan akurat.
- Memberi sajian aplikasi yang mudah dengan menggunakan komputerisasi yang lebih baik sehingga menghasilkan informasi maupun laporan-laporan yang terkontrol baik.
- Dapat membantu admin dalam pengolahan data sehingga dapat terarah serta lebih cepat waktu dalam melakukan pekerjaan dalam perusahaan tersebut.
- Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada kegiatan nyata.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang di perlukan yaitu sebagai berikut :
Metode Observasi
Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia khususnya di divisi PPIC and Warehouse serta divisi lain yang terkait sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.
Metode Wawancara (Interview)
Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan kepala bagian PPIC and Warehouse yaitu bapak Eko Rahadianto, ST tentang bagaimana prosedur stock control material yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan pada proses pencatatan keluar dan masuknya material, penulis juga melakukan interview langsung kepada bagian admin warehouse tentang sistem stock control material yang sedang berjalan, apa saja yang menjadi kekurangan pada sistem tersebut, dan bagaimana langkah kedepannya untuk memperbaiki sistem tersebut, sehingga hasil dari penelitian ini dapat membantu kelancaran proses stock control material pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia.
Metode Pustaka (Library Research)
Pada metode ini penulis membaca beberapa referensi yang ada dan bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan pembahasan ini sebagai pertimbangan dalam membuat penelitian. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sistem penulisan dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti. Metode Pustaka ini dilakukan pada perpustakaan tempat penulis kuliah dan pepustakaan umum.
Sumber Data
Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi :
- Sumber data primer, diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah stakeholder dan staf dari divisi PPIC and warehouse perusahaan.
- Sumber data sekunder, diperoleh dari buku-buku literature, dan sebagainya, yang didalamnya memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi.
Metode Pengembangan Sistem
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.
b. Analisis (Analysis)
Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigma yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.
c. Disain (Design)
Tahap Disain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigma Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding dengan PHP. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.
d. Implementasi (Implementation)
Tahap implementasi adalah tahap dimana disain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.
e. Pemeliharaan (Maintenance)
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah pemeliharaan terhadap sistem yang baru, jika diperlukan pemeliharaan terhadap software (software maintenance) maka akan dilakukan oleh penulis, namun untuk maintenance hardware dan jaringan dilakukan oleh perusahaan atau stakeholder.
Sistematika Penulisan
Agar pemahaman tentang pengajuan laporan skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi laporan skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian serta metodologi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan mengenai : landasan teori yang berisi definisi-definisi yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi ini.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendisain sistem.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan proses Unified Modelling Language dan software Visual Paradigm , rancangan database, layout atau tampilan program serta implementasi sistem yang diusulkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Konsep Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2008 : 14) [1] Sistem informasi manajemen (management information system) atau sering dikenal dengan singkatan (MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (system informasi manajemen)
Konsep Dasar Analiasa Sistem
Definisi Analisa Sistem
Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. (Goal, 2008:73) [2]
“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”. (Andi, 2010:27)
Tahapan Analisa Sistem
Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.
Menurut Wahana Komputer (2010:27) [3] , Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :
a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
b. Memahami cara kerja sistem.
c. Melakukan analisa.
d. Melaporkan hasil analisa sistem.
Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :
- Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
- Membantu para pengambil keputusan.
- Mengevaluasi sistem yang telah ada.
- Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
- Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.
Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan.
Fungsi Analisa Sistem
Menurut Goal (2008 : 74) [2] fungsi analisa sistem adalah :
- Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
- Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
- Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
- Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.
Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.
Menurut Mulyanto (2009 : 271) [4] , “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”.
Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011 : 197) [5] Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :
a. Perancangan sistem
Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
b. Analisa sistem
Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
c. Perancangan
Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT ” Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Henderi dkk, 2011:322) [6]
Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur.
Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut :
- Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.
Pengertian UML (Unified Modeling Languange)
Menurut Nugroho (2010:6-7)[7], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:70) [8] , ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak baru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem”.
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.
Konsep Pemodelan Menggunakan UML
Menurut Nugroho (2010:10)[7], “Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.
Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)
Menurut Adi Nugroho (2010:16)[7], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :
a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
k. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :
1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
l. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
m. Perangkat lunak siap dirilis.
Fokus Unified Modeling Language (UML)
Menurut Adi Nugroho “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak memiliki dua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :
a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.
b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.
Definisi Bangunan Dasar Metodologi UML
Menurut Nugroho (2010:24)[7] Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language(UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:
1) Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a. Structural Things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b. Behavioral Things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
c. Grouping Things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML).Dalam penggambaran model yang kompleks kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat dikomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d .Annotational Things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language(UML), yaitu :
a. Ketergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.
b. Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
c. Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
d. Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek atau perwujudan dari sebuah rencana atau pemikiran yang masih belum terbentuk.
Diagram
Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:
a. Class Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.
b. Object Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.
c. Use case Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
d. Sequence Diagram
e. Collaboration Diagram
Diagram ini bersifat dinamis.Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).
f. Statechart Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas.
g. Activity Diagram
Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.
h. Component Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
i. Deployment Diagram
Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time).Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.
Manfaat Unified Modeling Languange (UML)
Unified Modeling Languange (UML) biasa digunakan untuk:
1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.
3. Menggambarkan reresentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.
4. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan state transition diagram.
5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.
Aplikasi Web
Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).
Menurut Mambrasar (2008:1) [9] , “Web merupakan media penyampaian informasi yang populer saat ini. Web menyajikan informasi menggunakan Hypertext Markup Language sehingga dapat menampilkan informasi dengan berbagai format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien. Selain dikenal sederhana dan mudah, adanya teknologi server side programming pada web memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.”
Menurut Jarot Setyaji (2010:296) [10] , ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.
Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jaman web browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif. Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :
1. Status Bar
Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.
2. Addres Bar
Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL
3. Title Bar
Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.
4. Toolbar Icon
Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.
2. Display Window
Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.
3. Scroll Bar
Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.
Sifat-sifat Web
Dalam perkembangannya, teknologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokkan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan. Menurut Rahmat Hidayat (2010:3) [11] , Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut:
1. Website Dinamis
Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.artikel-it.com, www.detik.com, www.technomobile.co.cc, www.polinpdg.ac.id dan lain-lain.
Website Statis
Merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.
Fungsi Web
Menurut Rahmat Hidayat (2010:4) [11] , Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:
- Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
- Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
- Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
- Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.
PHP (Hypertext Preprocessor)
File yang berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database, karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggungjawab web melakukan perubahan isi). Untuk itu muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database, maka lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, JSP.
Menurut Wahyono (2009:35), ”PHP (dulu: Personal Home Page, sekarang PHP : Hypertext Preprocessor) merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang akan dapat terintegrasi ke dalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis.”
Menurut Anhar (2010:3) [12] , ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan di proses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.
PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML, sebagian sintaks mirip dengan Bahasa C, Java, Perl, ditambah fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.
Hubungan PHP dengan HTML, HTML adalah halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan dalam sebuah file berextention .html, file html ini dikirim oleh server ke browser kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan PHP harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Kode ini dapat berdiri sendiri atau disisipkan diantara kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan bersama. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php
Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database didalam web. Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL. PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti : Windows, Linux, UNIX.
a. Ciri-ciri Khusus PHP
Menurut Diar Puji (2010:31), Kode PHP mempunyai beberapa ciri-ciri khusus, yaitu:
a. Ciri-ciri Khusus PHP
a. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya: Apache.
b. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
c. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti Mysql, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
d. Merupakan software yang bersifat open source.
e. Gratis untuk di download dan digunakan.
f. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
b. Tipe Data Pada PHP
PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu boolean, integer, data floating-point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut Penjelasan masing-masing tipe data tersebut :
1. Boolean
Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil. Contoh : <? $a = true; // mendeklarasikan nilai true pada variabel $a $b = false; // mendeklarasikan nilai false pada variabel $b ?>
2. Integer
Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.
Contoh :
<?
$a=10; //angka desimal
$b=0x1A; //angka hexadesimal
$c=-5; //angka desimal negatif
$d=$a * $c; //contoh perkalian
echo "a = $a
";
echo "b = $b
";
echo "c = $c
";
echo "a * c = $d
";
?>
3. Floating point
Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.
Contoh :
<?
$a=10.08697;
$b=4.97586e9;
$x=8E-100;
$y=$z * $x;
echo "z = $z
";
echo "y = $y
";
echo "x = $x
";
echo "z * x = $v
";
?>
4. String
Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).
Contoh : <? $jeruk='orange'; $pisang=”banana”; ?>
5. Array
Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.
Contoh :
<?
$nama=array("cowok"=>"Jono", "cewek"=>"Susi");
echo "Nama Kakak = $nama[cowok]
";
echo "Nama Adik = $nama[cewek]
";
?>
6. Objek
Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.
Contoh : <?php Class makan { Var $lauk = “telur”; Function makan_malam ($lauk) { $ lauk = “lauk”; } } $hari_ini=new makan; Echo $hari_ini -> lauk; ?>
7. Resource
Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.
Contoh : <? $sql = mysql_query("SELECT * FROM admin WHERE un_admin='$us'") ; $b = mysql_fetch_array($sql); if($b==0){ ?> <script language="javascript">alert('Gagal menyimpan sandi baru, cobalah kembali!'); document.location='admin.php?action=sandi_baru'</script><? } ?>
8. Null
Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.
Contoh : <? $kosong=NULL; ?>
Database dan MySQL
Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain seperti indeks view dan lain-lain. Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat.
Saat ini tersedia banyak perangkat lunak yang ditujukan untuk mengelola database. Perangkat lunak seperti itu biasa diamakan DBMS (Database management system), contoh produk pengelola database lainnya yaitu : Acces, MS SQL Serverdan MySQL. MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. MySQL juga bersifat multiplatform yaitu dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portabilitas, MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti : Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga.
2. Perangkat lunak sumber terbuka, MySQL didistribusikan dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
3. Multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik
4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Ragam tipe data, MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6. Perintah dan Fungsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuhyang mendukung perintah selectdan where dalam perintah (query)
7. Keamanan, MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail secara sandi terenskripsi.
8. Skalabilitas dan pembatasan, MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman atau record lebih dari 50 juta dan 60.000 tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, unix socket (UNIX) atau named Pipes (NT).
10. Lokalisasi, MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa. Meskipun demikian, Bhs. Indonesia belum termasuk didalamnya.
11. Antar muka, MySQL memiliki antar muka (interface)terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Proramming Interface)
12. Client dan peralatan, MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam postgre SQL ataupun Oracle.
XAMPP
Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.
Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl :
1. Apache
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
2. PHP
Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.
3. MySQL
SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
4. PhpMyAdmin
Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.
Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.
Konsep Dasar Adobe Dreamweaver
a. Pengertian Adobe Dreamweaver
Menurut Wahana Komputer (2011:2) [13] , ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.
Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.
ELisitasi
Menurut Hidayati dalam Rahardja (2011:302) [14] , ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:
1. Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
2. Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
3. Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
4. Final Draft Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Teori-Teori yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas
Definisi Stock Control (Pengendalian Stok)
Pengertian stock control adalah pengendalian atas barang-barang yang biasa dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka atau tempat pengumpulan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang-barang jadi, barang-barang yang untuk keperluan operasional atau barang-barang untuk keperluan lainnya .
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Tujuan diadakannya inventory barang adalah :
1. Memenuhi kebutuhan normal
2. Memenuhi kebutuhan mendadak
3. Memungkinkan pembelian atas dasar jumlah ekonomis
Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan stock control material. Dengan tersedianya stock control material maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya stock control material yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi atau pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat menghindari terjadinya kekurangan material. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik, agar lebih mengerti maksud stock control, maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian stock control.
Stock control material adalah pengendalian atas semua material yang dimiliki perusahaan untuk kemudian dipakai untuk proses produksi yang akan dijual dalam suatu waktu periode tertentu.
Stock barang dapat didefenisikan di dalam buku Manajemen Produksi dan Operasi yang menulis kutip dari karangan Sopyan Assure, sebagai “Persedian barang (stok barang) sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu”.
Yang dimaksud stock control dalam penelitian ini adalah suatu pengendalian dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.
Manajemen Stock Control (Pengendalian Stok)
Manajemen Stock Control adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pemantauan kebutuhan material sehingga disatu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya.
Klasifikasi Bahan Baku
Jenis dan Klasifikasi persediaan barang dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan mentah yang belum diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yangbersangkutan
2. Barang Setengah Jadi
Barang yang setengah jadi adalah bahan hasil olahan yang belum menjadi barang jadi yang sebagian akan diolah menjadi barang jadi.
3. Barang Jadi
Stock control material adalah pengendalian atas semua material yang dimiliki perusahaan untuk kemudian dipakai untuk proses produksi yang akan dijual dalam suatu waktu periode tertentu.
Barang Jadi adalah barang yang sudah selesai diproduksi yang merupakan hasil utama perusahaan.
4. Barang Umum dan Suku Cadang
Jenis barang yang digunakan untuk operasi menjalankanperusahaan.
5. Barang Dagang
Barang Dagang adalah barang yang sudah dibeli merupakan barang jadi dan disimpan digudang untuk menunggu penjualan.
Gudang Barang Material
Gudang barang material adalah gudang barang yang menyediakan material bahan baku, suku cadang yang semuanya untuk proses produksi dari awal hingga akhir.
Literature Review
literature review adalah Ringkasan penelitian sebelumnya untuk membuat cerita ilmiah yang memasukkan unsur evaluasi dan kritisis terhadap hal-hal yang pernah dikemukakan orang lain yang dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang kemudian akan dikembangkan.
Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet.
Evaluasi harus diberikan se-objektif mungkin baik evaluasi pendukung maupun yang bersifat melemahkan. Beberapa tips yang bisa digunakan untuk mempercepat proses pengevaluasian suatu sumber antara lain dengan melakukan ‘SKIMMING’ (yang arti literalnya meluncur; merefer kepada membaca cepat sambil menangkap intisari bacaan sumber; intisari yang ditangkap mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi dapat memberikan arahan bagi kita, apabila kita memerlukan informasi terkait di kemudian hari) dan ‘PARAGRAPH STATEMENT’ (kalimat yang terpenting dalam suatu paragraf; biasanya muncul di bagian awal dari suatu paragraf). Evaluasi juga dilakukan untuk melihat apakah penulis sumber tersebut adalah benar-benar orang yang mempunyai otoritas di dalam permasalahan yang diangkat. Hal ini bisa dihindari kalau kita hanya memakai ke-empat sumber yang saya sebutkan di atas (buku, jurnal, proceedings dan technical report; menghindari hasil searching yang tidak valid dari Google atau sistem searching lainnya). Selain kevalidan sumber, perlu juga diteliti apakah metode, data dan penganalisaan yang digunakan oleh penulis sudah tepat atau belum. Disamping itu, perlu juga dianalisa apakah ada informasi yang sengaja disampaikan sebagian, tidak sebenarnya atau dihilangkan. Kemutakhiran sumber juga perlu untuk dijaga. Untuk informasi tertentu, terkadang perkembangannya begitu cepat, sehingga harus selalu berusaha mencari yang paling up-to-date.
Manfaat dari studi pustaka (literature review) ini antara lain:
a. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
d. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
e. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.
Berikut ini adalah contoh-contoh tinjauan pustaka (literature review) dari berbagai sumber, antara lain :
1. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Heru Sugiarto (2010) [15] , dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama”. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dengan satu server web diharapkan mampu meminimalis adanya perbedaan antara stock bahan baku dengan order bahan baku sehingga dengan jelas input dan output bahan baku tersebut. Tapi dalam hal ini belum terdefinisi secara jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga dapat disimpulkan bahwa belum terorganisir bagian-bagian mana yang mengambil bahan baku tersebut. Dari sini penulis melakukan pengembangan sistem agar terdefinisi jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga user akan lebih mudah dalam pencarian data bagian mana saja yang melakukan pengambilan.
2. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Indrawati Soryaningsih (2009) [16] dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Pada PT. Alcan Packaging Flexipag”, penulis mengajukan sebuah sistem yang berbasis web. Dengan mengedepankan Alur FIFO (First In First Out) sehingga adanya sincronisasi antara bahan yang masuk dulu dengan bahan yang harus dikeluarkan lebih dulu. Tapi dalam prakteknya masih adanya kendala yaitu belum terintegrasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya tentang penulisan stock opname sehingga masih terjadinya keracuan antara alur FIFO, sehingga dapat disimpulkan bahwa alur FIFO masih perlu pembenahan dalam integrasinya dengan bagian yang lain. Dari sini penulis melakukan pengembangan sistem agar alur FIFO dalam prakteknya dapat dijalankan sesuai dengan prosedur yang ada, agar integrasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya bisa berjalan lebih baik lagi.
3. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010) [17] dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stok akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanya memperlihatkan stok akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.
4. Penelitian Godeliver A.B. Kagashe dan Terevael Massawe dengan judul “Medicine Stock Out and Inventory Management Problems in Public Hospitals in Tanzania : A Case of Dar Es Salaam Region Hospitals” yang dimuat dalam International Journal of Pharmacy. Peneliti mengedepankan dalam pembenahan manajemen dalam hal pengendalian stok agar tidak terjadi kelebihan stok alat kesehatan yang ada pada sebuah rumah sakit. Sehigga dengan ini penulis melakukan pengembangan dengan merancang sistem agar menghasilkan manajemen yang baik dengan penyajian laporan stok yang lebih akurat dan tidak memakan waktu yang lama. [18]
5. Penelitian Cepy Slamet dengan judul “The Implementation of Strategic Planning for Information System in Educational Foundation” yang dimuat dalam International Journal of Basic and Applied Science. Peneliti mengedepankan dalam perencanaan strategi dalam hal sistem informasi yang akan disajikan. Dalam hal ini terdapat kesamaan tujuan dengan penulis yaitu agar tidak terjadi kelebihan stok. Tetapi dalam hal ini penulis mengembangkan penelitian dengan membangun sebuah sistem yang akan membantu mempermudah dalam hal pengendalian stok serta penyajian laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan. [19]
6. Penelitian P.Radhakrishnan, Dr. V.M.Prasad, dan Dr. M. R. Gopalan dengan judul “Inventory Optimization in Supply Chain Management using Genetic Algorithm” yang dimuat dalam International Journal of Computer Science and Network Security Vol-9 January 2009. Metode algoritma genetika dimulai dari himpunan solusi yang menghasilkan secara acak. Peneliti masih belum menyajikan sebuah sistem untuk mangelola data yang ada. Sehingga penulis mengembangkan sebuah sistem untuk menunjang penyajian serta pengolahan data yang akurat. Untuk meminimalisir waktu yang diperlukan dalam pelaporan data yang ada. [20]
BAB III
PEMBAHASAN
Analisa Organisasi
Gambaran Umum Perusahaan
PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan hasil produksinya yaitu kabel fiber optic yang terletak di wilayah Tangerang. Untuk menghasilkan kabel fiber optic dengan kualitas terbaik, maka PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia mendapat komposisi bahan baku natural fiber dari PT. Furukawa Electric yang berada di Jepang, sehingga fiber optic yang dihasilkan benar-benar terjaga kualitasnya. Kelebihan yang mendukung pada perusahaan ini adalah kualitas natural fiber yang sangat baik dan memiliki teknologi produksi kabel fiber optic yang terbaru, serta memilki quality assurance system. Saat ini kebutuhan kabel fiber optic sangat banyak penggunaanya karena merupakan teknologi yang memiliki kecepatan transmisi sangat tinggi sehingga merupakan primadona sebagai media transmisi, dan PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia memiliki kredibilitas sangat baik dalam produksi kabel fiber optic di Indonesia dan Asia Tenggara.
Adapun visi dan misi PT Furukawa Optical Solutions Indonesia, adalah :
1. VISI
Kami memproduksi dan memasok kabel-kabel optik berkualitas tinggi, dengan efisiensi yang tinggi dan harga yang bersaing, untuk kepuasan seluruh pelanggan kami, serta menjamin kepentingan para pegawai, penanam saham dan masyarakat.
2. MISI
1. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan berkomunikasi yang berkualitas baik di dalam lingkungan perusahaan ataupun dengan pelanggan atau pemasok untuk lebih meningkatkan sistem mutu demi kepuasan pelanggan yang sempurna.
2. Berusaha mendorong para pemasok dan pelanggan untuk turut terlibat dalam kegiatan-kegiatan sistem manajemen mutu kami.
3. Pelaksanaan yang mendalam dan peningkatan sistem mutu secara terus menerus dengan efisiensi dan kecepatan kerja, di dalam suasana kerja yang bersih, aman, dan sehat.
4. Pelatihan yang efektif untuk pemahaman yang lengkap dari peranan dan tugas tanggung jawab masing-masing di dalam sistem mutu, dan meningkatkan rasa tanggap untuk mencegah kerusakan-kerusakan dan atau kecelakaan.
5. Pemantauan terus menerus dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan system manajemen mutu demi terjaganya mutu produk.
Untuk menghasilkan kabel yang berkualitas, perusahaan memerlukan bahan baku yang dipasok oleh beberapa supplier diantaranya perusahaan yang bekerja sama dengan PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia antara lain:
1. PT. Furukawa Electric Jepang dan Singapore
2. PT. Yang Mandiri Utama Sukses
3. PT. Walsin Lippo Industri
4. PT. Teijin Aramid Asia
5. PT. Tanko Prima
6. PT. Trycera Centro Chemindo
7. PT. Shanghai Wangxun New Material
8. PT. Prysmian Cables Indonesia
9. PT. OST Fibre Industries
10. PT. Momentive UV Coatings
11. PT. Langgeng Baja Pratama
12. PT. JC. International Corp
13. PT. JC. Com Corp
14. PT. Hapete
15. PT. Du Pont China
16. PT. BASF South East Asia PTE LTD
Sejarah Singkat Perusahaan
Pada Mei 2001, mengingat pertumbuhan yang cepat dari kabel serat optic di Indonesia dan Asia Tenggara. Furukawa Elektric Company memutuskan untuk mendirikan sebuah Perusahaan Joint Venture dengan PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation untuk membangun PT. Furukawa Supreme Optical Cable. Dengan akta Notaris Nomor 75 yang dikeluarkan oleh Notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito,SH. Lokasi perusahaan saat ini terletak pada Jalan Moh Toha KM 1 Tangerang dengan pembagian sahamnya terdiri dari 90% Furukawa Electric Company dan 10% Supreme Cable Manufacturing Corporation.
Pada November 2001, Furukawa Electric Company berhasil membuat varian baru Fiber Optic yang disebut seri G655. Keberhasilan membuat varian baru menambah keunggulan dan merupakan kekayaan intelektual dalam persaingan pembuatan dan penjualan kabel Serat Optic di dunia.
Pada Juni 2008, kerjasama antara Furukawa Electric Company dengan PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation berakhir, dengan membeli seluruh sahamnya dari PT. Supreme Cable Manufacturing Corporation.
Saat ini Furukawa bekerja sama dengan OFS dan Fitel Ltc, dengan kepemilikan saham 99% Furukawa bekerja sama dengan OFS dan 1% dimiliki oleh OFS dan Fitel Ltc. Dikarenakan saham mayoritas dimiliki oleh Furukawa, maka nama perusahaan diubah menjadi Furukawa Optical Solutions Indonesia. Perubahan nama perusahaan ini mendukung misi baru yang akan dijalankan, yaitu untuk menjadi solusi jaringan di industri telekomunikasi. Bisnis ini telah diperluas tidak hanya berurusan dengan kabel optic, tetapi juga menyediakan produk-produk terkait untuk mendukung solusi jaringan, seperti Fiber To The Home (FTTH), aksesoris dan lainnya.
PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia didukung sepenuhnya oleh Furukawa Electric Company dalam pemeliharaan produk yang berkualitas tinggi teknologi dan perkembangan pengetahuan fiber optic yang terbaru dan produk terkait halnya untuk telekomunikasi. Dengan sistem jaminan kualitas dari Furukawa Electric Company. PT. Furukawa Optical Solutions Indnesia berkomitmen untuk dapat memberikan produk yang berkulitas, tepat waktu dan harga yang sangat kompetitif.
Selain itu, untuk menjaga posisi pasar, PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia selalu berusaha memperbarui kualitas dan harga sesuai dengan permintaan pelanggan. Pada umumnya pelanggan PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi.
Beberapa contoh pelanggan kabel fiber optic yang menggunakan hasil produksi PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia antara lain: PT. Telkom, PT. Indosat, PT. First Media, PT. Lintasarata, dan lain-lain. PT Furukawa Optical Solutions Indonesia berkembang dengan sangat pesat karena telah dipercaya oleh berbagai pelanggan mampu menghasilkan kabel fiber optic dengan kualitas terbaik saat ini. Kepuasan dari pelanggan menjadi prioritas utama PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia yang mulai dengan pemilihan fiber yang baik dan mengakhirinya dengan kabel yang berkualitas terbaik saat ini.
Didukung dengan penerapan sistem ISO 9001:2000 yang dimulai Tahun 2002 dengan nomor sertifikat Q55782. ISO merupakan standar sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional Organization Of Standardization (IOS) yang berkantor pusat di Genewa,Swiss.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Berikut ini adalah struktur organisasi pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia :
Gambar3.1. Struktur Organisasi PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia
Gambar3.2. Struktur Organisasi Factory PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia
Wewenang dan Tanggung Jawab
Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.
Wewenang serta tanggung jawabbagian-bagian yang ada pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia adalah sebagai berikut :
1. President Director
Bertugas :
a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinir semua departemen.
b. Menunjuk dan mengangkat semua personel untuk tugas atau jabatan sesuai dengan struktur organisasi.
c. Menandatangani sertifikat mutu.
d. Apabila berhalangan dapat menunjuk operational director untuk mewakili penandatanganan sertifikat mutu.
2. Operational Director
Bertugas :
a. Merupakan wakil presiden director
b. Membantu president director dalam mengerjakan tugasnya.
c. Mengontrol dan menjamin stabilitas operational perusahaan.
d. Mengetahui dan bertanggung jawab secara umum semua aktifitas operational.
3. Factory Manager
Bertugas :
a. Mengontrol seluruh kegiatan pabrik.
b. Bertanggung jawab dalam hal pengawasan kebenaran, ketepatan, dan kualitas produksi secara terus menerus.
c. Memberikan tugas kepada kepala departemen.
4. PPIC Manager
Bertugas :
a. Bertanggung jawab atas pembuatan master schedule produksi.
b. Bertanggung jawab atas stok material serta planning produksi
5. PPIC Supervisor
Bertugas :
a. Bertanggung jawab dalam memastikan pemakaian material.
b. Menentukan jumlah serta spesifikasi material yang akan dipakai.
6. Warehouse Controller
Bertugas :
a. Mengontrol material bahan baku yang akan dipakai untuk proses produksi
b. Bertanggung jawab atas pendokumenan administrasi MR (Material Received) dan BPB ( Bon Pengambilan Barang)
c. Bertanggung jawab atas pendokumenan administrasi dan kearsipan gudang.
d. Pengecekan stock material yang ada di gudang sesuai dengan data yang ada perharinya.
e. Melakukan inventory material yang ada di gudang secara berkala setiap bulannya.
7. PPC ( Planning Production Control )
Bertugas :
a. Pembuatan rencana produksi perharinya.
b. Menentukan bahan baku yang akan dipakai dan set supply material yang akan digunakan
c. Pembuatan BPB (Bon Pemakaian Barang) untuk proses produksi.
Tata Laksana Sistem Berjalan
Prosedur Sistem yang Berjalan
1) Proses Pembelian ke Supplier
Pada proses ini bagian gudang mengecek stok material yang ada di gudang, jika stok material telah mencapai batas minimal, maka bagian gudang akan mengkonfirmasikan stok barang ke bagian purchasing (purchase order) untuk melakukan pemesanan. Kemudian bagian purchasing akan membuat purchase order yang dikirim via email atau fax kepada supplier.
2) Proses Penerimaan Material dari Supplier
Dalam proses ini, supplier mengirim material sesuai dengan permintaan dari bagian purchasing, proses ini bagian admin gudang akan menerima material beserta surat jalan dari supplier dan wajib untuk mengecek jenis material yang dikirim apakah sesuai dengan permintaan. Setelah itu, bagian gudang menandatangani surat jalan dari supplier dan membuat Material Material Received (MR) yang nantinya akan ditanda tangani oleh pimpinan.
3) Proses Pengambilan Material untuk Proses Produksi
Dalam proses ini Bagian Produksi harus membuat Bon Pengambilan Barang (BPB) yang ditandatangani oleh manager produksi dan disetujui oleh manager gudang yang nantinya akan diserahkan ke bagian gudang untuk pengambilan material untuk kebutuhan produksi, dan petugas gudang wajib untuk mencatat stok akhir sesuai fisiknya.
Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Gambar 3.3.Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi Stock Control Material pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia :
Berdasarkan gambar 3.3, Use Case Diagram yang ada terdapat :
1. Nama usecase : Minta Material
Actor : Admin Gudang, Purchasing
Keterangan : Admin Gudang meminta material dengan cara pembuatan PR (Purchasing Requestion) ke bagian purchasing.
2. Nama usecase : Order Material
Actor : Purchasing, Supplier
Keterangan : Purchasing order material kepada supplier dengan pembuatan PO (Purchasing Order)
3. Nama usecase : Terima Material
Actor : Supplier, Admin Gudang
Keterangan : Admin gudang menerima kiriman material dari supplier dengan membawa surat jalan.
4. Nama usecase : Buat MR (Material Received)
Actor : Admin Gudang
Keterangan : Admin Gudang membuat MR (Material received) setelah material dikirim oleh supplier dan admin gudang meminta tanda tangan ke pimpinan gudang.
5. Nama usecase : Input Data MR (Material Received) ke Stock Control Material
Actor : Admin Gudang
Keterangan : Admin gudang melakukan input MR (Material Received) sebelum ditandatangani oleh pimpinan gudang.
6. Nama usecase : Terima (BPB) Bukti Pengambilan Barang
Keterangan : Bagian Produksi membuat BPB (Bukti Pengambilan Barang) untuk permintaan pengambilan material di gudang, dan admin gudang akan mengeluarkan material sesuai dengan permintaan produksi.
7. Nama usecase : Input (BPB) Bukti Pengambilan Barang
Actor : Admin Gudang
Keterangan : Admin Gudang akan melakukan input data ke stock control material setelah material diterima produksi.
8. Nama usecase : Buat Laporan Stock Control Material
Actor : Admin Gudang, Pimpinan
Keterangan : Admin gudang akan menyajikan laporan stock control material kepada pimpinan disetiap minggunya, untuk pelaporan data kedatangan, pemakaian serta stok yang ada saat ini, hal ini bertujuan untuk pimpinan mengetahui stok yang ada dan dapat membantu dalam hal pengambilan keputusan.
Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaima mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mingkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar sub-sistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktifitas dari level atas secara umum.
Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan
Pada Activity Diagram Sistem Informasi Stock Control Material pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia diatas terdapat :
1. 1 (satu) Initial Node.
2. 11 (sembilan) Action.
3. 1 (satu) Activity Final Node, Aktifitas yang diakhiri.
Alur aktifitas yang digambarkan pada diagram diatas adalah bagian gudang melakukan permintaan material terhadap bagian purchasing dengan melakukan pembuatan Purchasing Requestation (PR) terlebih dahulu. Selanjutnya bagian purchasing melakukan order barang kepada supplier dengan pembuatan PO (Purchase Order). Selanjutnya supplier akan melakukan pengiriman material ke bagian gudang dan melakukan pengecekan material yang dikirim sesuai dengan PO yang diminta bagian purchasing. Selanjutnya bagian gudang mengeluarkan material ke bagian produksi sesuai dengan yang tertulis pada BPB (Bon Permintaan Barang) dan selanjutnya produksi menerima material sesuai dengan yang diminta. Terakhir bagian gudang melakukan pembuatan laporan stock control material terhadap pimpinan.
Masalah Yang Dihadapi
Analisis Batasan Sistem
Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.
Melihat permasalahan yang ada pada PT Furukawa Optical Solutions Indonesia, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan sistem informasi stock control material dimulai dari proses penginputan data material kedatangan, pengeluaran material sampai menghasilkan laporan stock control material. Laporan yang akan dikembangkan diantaranya sebagai berikut:
1. Membuat sistem informasi stock control material berbasis web dimulai dari penerimaan material, pengeluaran material hingga laporan stock control material yang dihasilkan.
2. Memberikan kemudahan bagi admin dalam pembuatan laporan stock control material untuk memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.
3. Memberikan kemudahan bagi pimpinan gudang untuk melihat informasi laporan stock control material dan lebih cepat dalam pengambilan keputusan.
Analisis Masalah
Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem serta proses stock control material yang sedang berjalan saat ini di PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia sudah berjalan baik namun masih membutuhkan waktu yang lama yaitu petugas gudang setiap saatnya harus mengontrol jumlah material yang ada di gudang, jika persediaan yang ada jumlahnya berbeda dengan data yang tersedia maka petugas gudang harus membuat BPB (Bon Pemakaian Barang). Sedangkan penyajian data laporan stock control material harus selalu update dengan persediaan fisiknya. Disamping itu, pencatatan data stock control material masih menggunakan Microsoft Excel yang menyebabkan sering terjadinya salah pencatatan dan memerlukan waktu yang lama karena harus banyak membuka data yang lain.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kebutuhan atas informasi stock control material, maka diperlukan perancangan sistem agar informasi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan perusahaan dan juga bisa menghemat waktu (efisien). Pengembangaan yang dilakukan yaitu dengan cara merancang sebuah sistem informasi stock control material, yang diharapkan dapat memberikan informasi dengan mudah, cepat dan akurat sesuai dengan keinginan user.
Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, sebuah data yang disajikan akan salah jika dari admin gudang atau pimpinan gudang tidak melakukan sebuah kontrol prosedur di area gudang atas material yang ada. Pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia untuk kontrol material dari pihak pimpinan beserta petugas gudang masih kurang adanya kerjasama. Hal ini dikarenakan untuk orang produksi yang akan melakukan pengambilan barang terkadang tidak melakukan pembuatan BPB (Bukti Pengambilan Barang) dan tidak diketahui oleh petugas gudang.
Selisih stok yang ada pada data dengan fisiknya ini sering terjadi, karena material yang diambil oleh produksi tidak melalui gudang, atau lebih tepatnya petugas gudang sendiri yang harus melakukan pembuatan BPB (Bukti Pengambilan Barang). Ini juga yang mempengaruhi stok pada data terkadang mengalami selisih. Petugas gudang harus menyesuaikan data yang ada dengan fisiknya setiap hari agar data bisa ter-update, dan jika ada pengambilan material terkadang pimpinan gudang tidak mengetahuinya, karena BPB yang dibuat ada beberapa yang tidak ditandatangani. Kurangnya kontrol untuk material gudang, dikarenakan tidak ada petugas gudang yang masuk shift, sehingga petugas gudang hanya mengontrol sampai jam kerja selesai yaitu sekitar pukul 15.00 wib. Serta material yang berada diluar yang dapat diambil kapanpun oleh produksi tanpa adanya petugas gudang yang mengetahuinya. Kurangnya kontrol yang baik dari petugas gudang dan pimpinan gudang membuat akan selalu ada selisih stok material dengan data yang ada.
Berdasarkan penelitian ini kekurangan-kekurangan yang terjadi pada PT Furukawa Optical Solutions Indonesia yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:
a. Proses input data yang terjadi pada laporan penerimaan material masih memakan waktu yang lama dikarenakan masih menggunakan Microsoft Excel untuk media penyimpanan dan penginputan data serta banyaknya dokumen yang diperlukan.
b. Input data yang memakan waktu yang lama dikarenakan adanya bukti traksaksi yang tidak sama, bukti yang tidak akurat dan tercecernya bukti transaksi material tersebut.
c. Lamanya proses pembuatan laporan stock control material sehingga data yang dibutuhkan pimpinan menjadi lambat.
Analisis Kontrol
Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh faktor pengontrolan yang masih lemah. Pengontrolan input belum dilakukan sehingga pada shift kerja malam pengambilan material tidak disertai form permintaan , hal ini menyababkan selisih data. Kontrol pada proses masih dilakukan secara manual oleh supervisor, yaitu dengan cara menghitung material setiap hari dan crosscheck dilakukan secara manual juga. Hal ini menyulitkan proses pengontrolan. Sementara belum ada pengontrolan terhadap output, laporan yang diterima oleh pimpinan tidak diperiksa ulang dan langsung disetujui oleh pimpinan, sehingga jika terjadi kesalahan akan sangat sulit melakukan perbaikan pada laporan.
Analisis Prosedur
Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dari kurang disiplinnya bagian produksi dalam pengambilan material yang tanpa adanya bon pengambilan barang. Hal ini menyebabkan bagian gudang harus bekerja secara ekstra dalam melakukan kontrol terhadap material yang ada. Seharusnya, dari masing-masing pihak yang bersangkutan, agar mampu membenahi prosedur yang berjalan saat ini agar menjadi lebih disiplin dalam bekerja, sehingga akan menghasilkan disiplin yang baik bagi masing-masing pihak.
Analisis Waktu dan Tenaga Kerja
Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan sebuah laporan stock control material bisa mencapai kurang lebih 90 menit. Hal ini dikarenakan setiap akan melakukan penyajian laporan stock control material petugas gudang harus selalu memastikan antara stok yang ada didata dengan stok fisiknya. Jika terdapat selisih, petugas gudang harus melakukan pembuatan BPB (Bon Pengambilan Barang) dengan perkiraan sendiri tanpa mengetahui siapa yang melakukan pengambilan. Ditambah lagi dengan jam kerja untuk petugas gudang yang hanya sampai pukul 15.00 wib.
Sedangkan untuk tenaga yang saat ini ada, dirasa masih kurang cukup untuk mengontrol stok dalam sebuah perusahaan yang cukup besar seperti PT Furukawa Optical Solutions Indonesia. Dikarenakan tenaga kerja yang ada saat ini untuk melakukan pengontrolan terhadap material gudang hanya 2 (dua) orang saja, diantaranya admin gudang dan petugas gudang yang bertugas untuk mengeluarkan material dari gudang untuk proses produksi. Pengontrolan untuk material hanya dilakukan saat pagi hari dan jika menjelang malam untuk pengontrolan terhadap barang-barang material tidak ada tenaga kerjanya. Ini membuat petugas gudang harus melakukan pengecekan disetiap paginya dan membuat BPB (Bukti Pengambilan Barang). Seharusnya petugas gudang ada dalam waktu 24 jam untuk melakukan pengontrolan material, agar tidak ada selisih antara data dengan fisiknya.
Analisis Kebutuhan Sistem
Berdasarkan analisis permasalahan pada sistem yang berjalan memerlukan waktu yang lebih lama dalam penginputan data dan laporan yang dihasilkan dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan Microsoft excel sehingga waktunya memerlukan waktu yang lebih lama dalam menghasilkan sebuah laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan. Maka dengan dirancangnya sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan harapan dapat membantu petugas dalam penginputan dan akan mengurangi kesalahan atau kendala yang terjadi, maka kebutuhan sistem hendaknya :
a) Dapat menampilkan report dan dicetak dalam microsoft excel untuk data penerimaan dan pengeluaran material dari hasil inputan sehingga petugas tidak perlu membuat rekapan lagi dalam pembuatan laporan.
b) Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.
c) Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas dan pimpinan.
d) Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga sistem tersebut dapat segera diperbaiki jika ada kesalahan dalam penginputan atau belum diinput.
Konfigurasi Sistem
1. Perangkat Keras ( Hardware )
a. Processor : Intel (R) Pentium (R) CPU [email protected] GHz
b. Monitor : LED 16.0 ”
c. RAM : 2048 MB
d. Harddisk : 320 GB
2. Perangkat Lunak (Software)
a. Microsoft Windows 7
b. Microsoft Office 2007
Hak Akses
Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi yang berjalan di perusahaan tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atas aplikasi. Tetapi, jika nanti sistem yang diusulkan telah berjalan, akan ada beberapa karyawan yang memiliki hak akses, diantaranya : admin gudang, pimpinan gudang, pimpinan produksi serta bagian purchasing.
Solusi Yang Diberikan
Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:
a. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:
a. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.
b. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
c. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
d. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.
Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh petugas gudang. Program tersebut akan melakukan proses Penginputan mulai dari penerimaan material dari supplier, pengeluaran material ke bagian produksi hingga menampilkan laporan stock control material yang dibutuhkan oleh pimpinan dan manajemen.
Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses penginputan.
Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledge kepada para user atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar.
Selain solusi masalah sistem tersebut, penulis juga memberikan solusi kepada manajemen agar tenaga kerja yang ada sekarang agar bisa ditambah. Karena menurut penulis, hanya dengan 2 (dua) karyawan yang ada saat ini masih dirasa kurang untuk mengontrol material gudang yang ada. Hal ini, dikarenakan untuk pengontrolan setelah pukul 15.00 WIB pengontrolan material sudah tidak ada. Jadi jika nantinya petugas gudang bertambah, maka karyawan tersebut dapat mengisi kekosongan waktu di malam hari. Hal ini diharapkan mampu meminimalisir kesalahan selisih stok yang ada.
User Requirement
Requirement Elicitation Tahap I
Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh perangkat manajemen. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I
Requirement Elicitation Tahap II
Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement diatas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.2 karena sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang tedapat pada bab sebelumnya.
Keterangan :
M : Mandatory
D : Desirable
I : Inessential
Requirement Elicitation Tahap III
Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.
Keterangan :
T : Technical
O : Operational
L : Low
M : Middle
H : High
Requirement Elicitation Final
Requirement Elicitation Final merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.
BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Prosedur Usulan Sistem
Admin Gudang
1.Admin melakukan login sistem.
2. Sistem menampilkan menu admin.
3. Admin melakukan pengecekan terhadap permintaan material dari produksi.
4. Admin melakukan persetujuan terhadap permintaan produksi.
5. Admin melakukan penginputan untuk penambahan data material jika ada material jenis baru yang datang.
6. Admin melakukan penginputan material masuk jika ada material yang dikirim oleh supplier.
7. Admin melakukan pengubahan data jika ada kesalahan dalam penginputan data material.
8. Admin melakukan pengecekan stock control material jika ingin mengetahui stok akhir material di gudang.
9. Admin melakukan pengecekan laporan material masuk atau keluar untuk penyesuaian data yang ada.
10. Admin melakukan pengubahan laporan material masuk atau keluar jika ada kesalahan dalam penginputan.
11. Admin dapat melihat stok akhir material dengan melihat grafik.
Produksi
1. Produksi melakukan login sistem.
2. Sistem menampilkan menu produksi.
3. Produksi mengisi permintaan material jika membutuhkan material untuk produksi.
Purchasing
1. Purchasing melakukan login sistem.
2. Sistem menampilkan menu purchasing.
3. Purchasing melakukan pengecekan terhadap laporan material masuk dan keluar.
4. Purchasing melakukan pengecekan terhadap data material untuk mengetahui jenis material yang ada.
5. Purchasing melakukan penyesuaian data yang ada dengan pengecekan stock control material.
6. Purchasing bisa melihat stok yang ada dengan melihat grafik.
Pimpinan
1. Pimpinan melakukan login sistem.
2. Sistem menampilkan menu pimpinan.
3. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap laporan material masuk dan keluar.
4. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap data material untuk mengetahui jenis material yang ada.
5. Pimpinan melakukan penyesuaian data yang ada dengan pengecekan stock control material.
6. Pimpinan bisa melihat stok yang ada dengan melihat grafik.
Tata Laksana Sistem yang Diusulkan
Untuk menganalisa sistem yang diusulkan , pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram
Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram Admin Gudang
Gambar4.1. Use Case Diagram pada Admin Gudang
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan Use Case Diagram pada Admin terdapat :
a. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada admin gudang.
b. 1 (satu) buah actor, yaitu admin gudang yang dapat melakukan kegiatan bagian administrasi gudang.
c. 13 (tiga belas) use case yang dapat dilakukan yaitu, Login untuk masuk ke menu admin gudang dan admin dapat memilih menu yang ada seperti graphic, input material baru, input material masuk, permintaan material, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, menu edit laporan material seperti edit laporan material masuk dan material keluar, serta menu logout.
Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram Purchasing dan Pimpinan
Gambar 4.2. Use Case Diagram pada Purchasing dan Pimpinan
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan use case diagram pada purchasing dan pimpinan terdapat :
a. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada purchasing atau pimpinan.
b. 2 (dua) buah actor, yaitu purchasing dan pimpinan yang bisa melihat data yang sama.
c. 7 (tujuh) buah use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, graphic, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material dan menu logout.
Rancangan Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram Produksi
Gambar 4.2. Use Case Diagram pada Produksi
Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan use case diagram pada produksi terdapat :
a. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada produksi.
b. 1 (dua) buah actor, yaitu produksi yang melakukan kegiatan permintaan material.
c. 5 (lima) buah use case yang dapat dilakukan yaitu, menu login, permintaan material yang didalamnya bisa melakukan add dan send dan menu logout.
Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Admin Gudang
Gambar 4.4. Activity Diagram pada Admin Gudang
Keterangan :
a. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
b. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu admin gudang.
c. 33 (tiga puluh tiga) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi graphic, Input material baru, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, input material masuk, edit material masuk, edit material keluar, permintaan material dan logout.
d. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin gudang.
Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Purchasing dan Pimpinan
Gambar 4.5. Activity Diagram pada Purchasing dan Pimpinan
Keterangan :
a. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
b. 2 (dua) actor yang dapat melakukan kegiatan yang sama yaitu purchasing dan pimpinan.
c. 19 (sembilan belas) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi graphic, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material dan logout.
d. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin purchasing dan pimpinan.
Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Produksi
Gambar 4.6. Activity Diagram pada Produksi
Keterangan :
a. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.
b. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu produksi.
c. 7 (tujuh) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi menu permintaan material dan melakukan pengisian untuk dikirim ke bagian gudang untuk disetujui dan logout.
d. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin purchasing dan pimpinan.
Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Admin Gudang
Gambar 4.7. Sequence diagram sistem pada Admin Gudang
Keterangan :
a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatang yaitu admin gudang.
b. 6 (enam) lifeline yaitu login, halaman utama, material, laporan, graphic, logout.
c. 14 (empat belas) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, halaman utama, input material baru, input material masuk, data material, laporan material masuk, permintaan material, laporan material keluar, stock control material, lihat grafik stok, dan logout.
Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Purchasing dan Pimpinan
Gambar 4.8. Sequence diagram sistem pada Purchasingdan Pimpinan
Keterangan :
a. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatang yaitu purchasing dan pimpinan.
b. 7 (tujuh) lifeline yaitu login, graphic, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, dan logout.
c. 10 (sepuluh) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, lihat graphic, data material, lihat laporan material masuk, lihat laporan material keluar permintaan material, lihat stock control material, dan logout.
Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Produksi
Gambar 4.9. Sequence diagram sistem pada Produksi
a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatang yaitu produksi.
b. 3 (tiga) lifeline yaitu login, permintaan material dan logout.
c. 6 (enam) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, order material kepada admin gudang, dan logout.
Rancangan Sistem yang diusulkan pada State Machine Diagram Admin Gudang
Gambar 4.10. Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Admin Gudang
Rancangan Sistem yang diusulkan pada State Machine Diagram Purchasing dan Pimpinan
Gambar 4.11. Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Purchasing dan Pimpinan
Rancangan Sistem yang diusulkan pada State Machine Diagram Produksi
Gambar 4.12. Rancangan Sistem Pada State Machine Diagram Produksi
Class Diagram
Gambar 4.13. Class Diagram sistem yang diusulkan
Berdasarkan gambar 4.13. Class Diagram sistem yang diusulkan, terdapat:
1. 5 (lima) Class, himpunan dari objek – objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya login, tbl_barang, barang masuk, stok, dan permintaan.
2. 4 (empat) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.
Rancangan Basis Data
Pada bab ini menjelasakan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.
Spesifikasi Basis Data (Database)
Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
1. Nama file : Material_Masuk
Media : Hardisk
Isi : ( id + id_material + kodematerial + jumlah + keterangan + tanggal )
Primary key : id
Record : 98
Tabel 4.1 Tabel Material Masuk
2. Nama file : Login
Media : Hardisk
Isi : ( id_user + username + password + level + status )
Primary key : -
Jumlah Record : 45
3. Nama file : Permintaan
Media : Hardisk
Isi : ( id + deskripsi + kodematerial + id_user + nama_karyawan + jumlah + keterangan + tanggal + status )
Primary key : id
Jumlah Record : 118
Tabel 4.3 Tabel Permintaan
4. Nama file : Stok
Media : Hardisk
Isi : ( kodematerial + stok )
Primary key : -
Jumlah Record : 25
Tabel 4.4 Tabel Stok
5. Nama file : Tbl_material
Media : Hardisk
Isi : ( id + deskripsi + tipe + satuan + kodebarang + supplier )
Primary key : id
Jumlah record : 130
Tabel 4.5 Tabel Material
Rancangan Tampilan Sistem yang Diusulkan
Tampilan Login Admin, Purchasing, dan Pimpinan
Gambar 4.14. Tampilan LoginAdmin, Purchasing, dan Pimpinan
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika user telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas hanya digunakan oleh admin gudang, purchasing dan pimpinan. User harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.
Tampilan Login Produksi
Gambar 4.15. Tampilan Login Produksi
Keterangan :
Tampilan login diatas hanya digunakan oleh produksi jika ingin melakukan permintaan material kepada admin gudang. Hanya beberapa karyawan produksi saja yang diberikan akses untuk masuk ke sistem tersebut.User diharuskan menginput username dan password yang telah disediakan.
Tampilan Username atau Password Salah
Gambar 4.16. Tampilan Username atau Password Salah
Keterangan :
Jika admin, purchasing, produksi atau pimpinan salah username atau password maka akan menampilkan tampilan seperti diatas. Maka user harus melakukan verifikasi username dan password agar bisa masuk kedalam sistem.
Tampilan Halaman Utama Admin Gudang
Gambar 4.16. Tampilan Halaman Utama Admin Gudang
Keterangan :
1. Graphic akan muncul saat halaman utama dibuka, dan dia akan mengikuti stok akhir yang ada pada saat itu.
2. Input material masuk akan dilakukan jika ada kedatangan material dari supplier.
3. Permintaan material akan di cek admin gudang dan akan disetujui jika stok yang ada mencukupi dengan permintaan produksi
4. Edit laporan material akan dilakukan untuk material masuk dan keluar, jika ada kesalahan penginputan.
5. Input material baru akan dilakukan jika ada jenis material yang baru.
6. Data material berisikan nama beserta spesifikasi material yang ada di gudang.
7. Laporan material masuk menyajikan sebuah laporan material yang telah masuk ke gudang dari pengiriman supplier.
8. Laporan material keluar menyajikan sebuah laporan material yang telah keluar dari gudang untuk proses produksi sesuai permintaan.
9. Stock control material menyajikan sebuah laporan stok akhir yang ada di gudang sesuai dengan fisik yang ada.
Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
4.18 Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
Keterangan :
1. Graphic akan muncul saat halaman utama dibuka, dan dia akan mengikuti stok akhir yang ada pada saat itu.
2. Data material berisikan nama beserta spesifikasi material yang ada di gudang.
3. Laporan material masuk menyajikan sebuah laporan material yang telah masuk ke gudang dari pengiriman supplier.
4. Laporan material keluar menyajikan sebuah laporan material yang telah keluar dari gudang untuk proses produksi sesuai permintaan.
5. Stock control material menyajikan sebuah laporan stok akhir yang ada di gudang sesuai dengan fisik yang ada.
Tampilan Halaman Utama Produksi
4.19 Tampilan Halaman Utama Produksi
Keterangan :
1. Permintaan material akan muncul di halaman utama produksi setelah login, setelah itu ketika memilih permintaan material produksi akan melakukan pengisian untuk jenis material yang dibutuhkan untuk proses produksi yang akan dikirim ke bagian admin gudang.
Tampilan Halaman Input Material Baru
4.20 Tampilan Halaman Input Material Baru
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu input material baru. Menu tersebut digunakan untuk penambahan nama material beserta spesifikasi material yang belum pernah ada di stok. Setelah itu, data yang telah diinput akan otomatis masuk ke menu data material.
Tampilan Halaman Input Material Masuk
4.21 Tampilan Halaman Input Material Masuk
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu input material masuk. Menu tersebut digunakan jika nama dan spesifikasi material yang dikirim dari supplier sudah ada di data material, sehingga admin hanya menginput kode material maka nama beserta spesifikasi akan tampil. Jika admin telah menyimpan inputan tersebut, maka data akan otomatis masuk ke laporan material masuk.
Tampilan Halaman Permintaan Material (Nama User)
4.22 Tampilan Permintaan Material (Nama User)
Keterangan :
Tampilan menu diatas, akan muncul jika admin memilih menu permintaan material, dan didalamnya akan muncul kolom id karyawan beserta nama karyawan produksi yang melakukan permintaan material terhadap admin gudang. Jika admin ingin melihat jenis material yang diminta, maka admin bisa memilih lihat pada kolom lihat. Dan akan tampil seperti dibawah ini.
Tampilan Halaman Permintaan Material
4.23 Tampilan Halaman Permintaan Material
Keterangan :
Tampilan diatas akan langsung menampilkan jenis permintaan material yang diajukan oleh produksi. Tetapi, admin masih harus menyetujui permintaan tersebut dengan cara klik pada kolom action yang terdapat tulisan lihat. Maka akan tampil seperti dibawah ini.
Tampilan Halaman Detail Permintaan Material
4.23 Tampilan Halaman Permintaan Material
Keterangan :
Tampilan halaman tersebut digunakan untuk admin menyetujui permintaan yang diajukan produksi. Jika admin sudah menyetujui permintaan produksi maka data akan otomatis masuk ke dalam laporan material keluar.
Tampilan Halaman Data Material Admin
4.25 Tampilan Halaman Data Material Admin
Keterangan :
Tampilan tersebut akan muncul jika user memilih menu data material. Tampilan diatas aka nada di menu admin gudang. Menu tersebut berisikan nama beserta spesifikasi material pada gudang yang secara otomatis masuk jika admin telah melakukan penginputan material baru. Pada tampilan admin dilengkapi untuk melakukan pengeditan ataupun penghapusan data jika dirasa akan kesalahan dalam penginputan.
Tampilan Halaman Data Material Purchasing dan Pimpinan
4.26 Tampilan Halaman Data Material Purchasing dan Pimpinan
Keterangan :
Tampilan halaman diatas merupakan data material yang berada di menu purchasing dan pimpinan. Kolom yang ada didalamnya tidak berbeda jauh dengan yang ada pada menu admin. Hanya saja untuk purchasing dan pimpinan tidak diberikan kewenangan untuk mengubah data, sehingga kolom action yang ada pada menu admin dihilangkan.
Tampilan Halaman Laporan Material Masuk
4.27 Tampilan Halaman Laporan Material Masuk.jpg
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan material masuk. Laporan tersebut berisikan transaksi material masuk per harinya, dan data tersebut didapatkan jika admin telah melakukan penginputan data material masuk yang dikirim oleh supplier. Dalam menu ini, user dapat melakukan perekapan tanggal yang diperlukan dan melakukan proses cetak data jika diperlukan.
Tampilan Halaman Laporan Material Keluar
4.28 Tampilan Halaman Laporan Material Keluar.jpg
Keterangan :
Tampilan diatas, sama halnya dengan laporan material masuk. Jika user memilih menu laporan material keluar, maka akan muncul tampilan seperti diatas. Data tersebut didapatkan jika admin telah menyetujui permintaan material oleh produksi, dan data tersebut akan otomatis masuk ke laporan material keluar. Dalam menu ini juga, user dilengkapi untuk melakukan perekapan data sesuai masa yang dibutuhkan, dan user juga dapat melakukan cetak data jika diperlukan.
Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk
4.29 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk.jpg
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu edit material masuk. Hal ini dilakukan jika admin merasa ada kesalahan dalam penginputan material masuk, sehingga admin dapat mengubah atau menghapus data pada laporan material masuk.
Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar (Produksi)
4.30 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar (Produksi).jpg
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu edit material keluar. Hal ini dilakukan jika admin merasa ada kesalahan dalam penyetujuan permintaan material yang dilakukan oleh produksi, sehingga admin dapat mengubah atau menghapus data pada laporan material keluar.
Tampilan Halaman Stock Control Material
4.31 Tampilan Halaman Stock Control Material.jpg
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu stock control material. Menu tersebut digunakan user untuk melihat stok yang ada saat ini yang ada di gudang untuk melakukan pengambilan keputusan jika ingin melakukan pemesanan material terhadap supplier.
Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi
4.32 Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi
Keterangan :
Tampilan diatas, yaitu tampilan menu produksi jika ingin melakukan permintaan material terhadap admin gudang. Produksi harus melakukan penginputan untuk material yang diperlukan. Jika sudah selesai, maka produksi bisa langsung klik tombol kirim, dan otomatis permintaan tersebut akan masuk ke menu permintaan material di sistem admin gudang.
Rancangan Kontrol Sistem yang diusulkan
1. Kontrol Input
Rancangan kontrol input terdapat pada menu input admin dan user, yaitu username harus dalam bentuk huruf dan password berupa huruf atau angka. Selain itu setiap input tidak boleh ada yang kosong, apabila ada data yang kosong maka akan muncul pesan “silahkan lengkapi data”.
2. Kontrol Proses
Rancangan kontrol proses antara lain terdapat pada menu login, yaitu apabila username, password, dan level salah maka akan muncul pesan “username atau password anda salah”.
3. Kontrol Output
Rancangan kontrol output antara lain terdapat pada form laporan, apabila ada data yang masih kosong akan terlihat.
Rancangan Tenaga Kerja Sistem yang diusulkan
Setelah melakukan perancangan terhadap sistem yang baru, maka perlu tenaga kerja yang kompeten dalam pengolahan dan penggunaan sistem baru agar dapat memungkinkan perkembangannya perusahaan baik dari segi keuntungan maupun kepuasan user terhadap sistem stock control material yang telah diimplementasikan. Pengoprasian program atau aplikasi ini dapat dilakukan oleh admin gudang.
Spesifikasi Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak
4.33 Spesifikasi Hardware dan Software
Adapun perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi juga perangkat lunak (software) yang digunakan sebagai penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :
Implementasi Sistem yang diusulkan
Tampilan Login Admin Gudang, Purchasing, dan Pimpinan
4.34 Tampilan Login Admin, Purchasing, dan Pimpinan
Keterangan :
Tampilan diatas merupakan tampilan login user yang akan muncul jika user telah masuk ke dalam browser. Masing-masing user harus mengisi username dan password jika ingin masuk ke dalam sistem. Tampilan login diatas bisa diakses oleh bagian admin, purchasing, dan pimpinan.
Tampilan Login Produksi
4.35 Tampilan Login Produksi
Keterangan :
Tampilan diatas adalah tampilan untuk produksi jika ingin melakukan permintaan material terhadap admin gudang. Produksi harus mengisi kolom username dan password jika ingin masuk ke dalam sistem.
Tampilan Halaman Utama Admin Gudang
4.36 Tampilan Halaman Utama Admin Gudang
Keterangan :
Tampilan diatas merupakan tampilan halaman utama admin gudang jika sudah masuk ke dalam sistem. Terdapat beberapa menu di bagian atas serta kiri. Dibagian tengah akan langsung muncul grafik stok yang menggambarkan stok material saat itu. Di bagian kiri akan terpampang logo perusahaan. Setelah itu, admin gudang hanya tinggal memilih menu apa yang akan digunakan saat itu. Di setiap masing-masing balok pada grafik akan tertera kode dari masing-masing material.
Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
4.37 Tampilan Halaman Utama Purchasing dan Pimpinan
Keterangan :
Tampilan halaman utama diatas merupakan tampilan pada purchasing dan pimpinan. Tampilan awal hampir sama dengan halaman utama pada admin. Hanya saja di bagian kiri grafik tidak ada menu seperti pada admin dan hanya terdapat logo perusahaan. Hal ini dikarenakan untuk bagian tersebut hanya dapat melihat untuk rekapan laporan stok material, dan tidak diberikan fasilitas untuk merubah atau menghapus data. Hal ini dilakukan agar kemanan data dapat dikontrol oleh admin.
Tampilan Halaman Utama Produksi
4.38 Tampilan Halaman Utama Produksi
Keterangan :
Tampilan halaman diatas adalah tampilan halaman utama pada produksi. Tidak seperti pada admin, tampilannya sangat sederhana. Hanya tampilan logo perusahaan dan nama user produksi. Hal ini dikarenakan produksi tidak diberikan fasilitas untuk melihat stok yang ada. Jika produksi ingin melakukan permintaan material pada admin gudang, maka user bisa memilih menu permintaan material.
Tampilan Halaman Input Material Baru
4.39Tampilan Halaman Input Material Baru
Keterangan :
Tampilan diatas terdapat pada menu admin gudang. Menu ini dipilih admin gudang jika ada kedatangan material dari supplier dengan nama dan jenis material yang belum pernah ada di gudang. Dan data tersebut akan otomatis masuk kedalam data material.
Tampilan Halaman Input Material Masuk
4.40Tampilan Halaman Input Material Masuk
Keterangan :
Tampilan halaman akan muncul jika admin gudang memilih menu input material masuk. Menu ini digunakan jika ada kedatangan material masuk dari supplier. Dan admin gudang dapat menarik data material di kolom kode material, maka spesifikasi material akan otomatis muncul di masing-masing kolom kecuali pada kotak kolom jumlah material dan keterangan.
Tampilan Halaman Nama User yang Melakukan Permintaan Material
4.41 Tampilan Halaman Nama User yang Melakukan Permintaan Material
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu permintaan material. Akan tertera nama user produksi yang melakukan permintaan material kepada admin gudang. Jika admin gudang ingin melihat jenis material yang diminta, maka admin bisa memilih pada kolom action lihat. Maka akan tampil halaman dibawah ini.
Tampilan Halaman Permintaan Material dari Produksi
4.42 Tampilan Halaman Permintaan Material dari Produksi
Keterangan :
Halaman diatas muncul untuk membantu admin dalam melihat jenis material yang diperlukan. Jika admin ingin melihat detail permintaan serta menyetujui untuk material yang diperlukan, maka agar admin memilih pada kolom action yaitu lihat. Jika admin sudah memilih pada menu action, maka akan tampil halaman seperti dibawah ini.
Tampilan Halaman Detail Permintaan Material
4.43 Tampilan Halaman Detail Permintaan Material
Keterangan :
Halaman diatas memunculkan detail material yang telah diminta produksi. Jika admin akan menyetujui permintaan produksi, maka admin bisa memilih kotak menyetujui, dan data tersebut akan otomatis masuk pada laporan material keluar.
Tampilan Halaman Data Material
4.44 Tampilan Halaman Data Material
Keterangan :
Tampilan diatas, merupakan master dari semua material yang ada pada gudang. Data diatas diperoleh dari hasil penginputan material baru yang telah admin simpan. Data ini digunakan jika admin ataupun user ingin mengetahui untuk nama jenis material yang ada atau pernah ada di gudang. Admin juga bisa melakukan perubahan data jika ada kesalahan dengan memilih pada kolom action yaitu edit dan hapus.
Tampilan Halaman Laporan Material Masuk
4.45 Tampilan Halaman Laporan Material Masuk
Keterangan :
Tampilan diatas adalah menu laporan material masuk. Data yang ada didalamnya didapatkan dari hasil penginputan admin pada menu input material masuk. Admin bisa mencetak laporan diatas dengan memilih pada kotak print laporan. Jika admin ingin melakukan perekapan tanggal, maka admin bisa memilih tanggal yang ingin dilihat atau dicetak dengan mengisi pada kotak tanggal.
Tampilan Halaman Laporan Material Keluar
4.46 Tampilan Halaman Laporan Material Keluar
Keterangan :
Tampilan halaman seperti diatas muncul ketika admin memilih menu laporan material keluar. Data yang ada pada laporan tersebut didapatkan jika admin telah menyetujui atas permintaan material yang produksi ajukan. Sama halnya dengan laporan material masuk, menu dan fungsinya sama.
Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk
4.47 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Masuk
Keterangan :
Tampilan diatas akan tampil jika admin memilih menu edit laporan material masuk. Halaman ini digunakan oleh admin jika ingin melakukan perubahan data pada laporan material masuk ataupun menghapusnya jika ada kesalahan dalam penginputan. Jika admin telah memilih edit pada kolom action, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Masuk
4.48 Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Masuk
Keterangan :
Halaman diatas muncul sesuai dengan material apa yang admin ingin ubah. Jika tampilan telah muncul, maka admin bisa langsung melakukan pengubahan data sesuai dengan yang diinginkan. Setelah itu klik simpan dan data otomatis akan berubah.
Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar
4.49 Tampilan Halaman Edit Laporan Material Keluar
Keterangan :
Halaman diatas merupakan halaman edit material keluar, sama halnya dengan halaman edit laporan material masuk, alaman diatas digunakan jika ada kesalahan penginputan data laporan material masuk yang dilakukan oleh admin dan ingin melakukan perubahan atau penghapusan data. Jika admin telah memilih edit pada kolom action, maka akan muncul tampilan sebagai berikut.
Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Keluar
4.50 Tampilan Halaman Cara Edit Laporan Material Keluar
Keterangan :
Tampilan edit material masuk akan muncul seperti gambar diatas. Maka admin bisa langsung malakukan perubahan data pada kolom yang diinginkan. Jika telah selesai klk kotak simpan, dan data akan otomatis berubah pada laporan material masuk.
Tampilan Halaman Stock Control Material
4.51 Tampilan Halaman Stock Control Material
Keterangan :
Tampilan diatas adalah tampilan halaman stock control material yang ada di gudang. Halaman ini digunakan jika user ingin melihat stok akhir material yang ada pada gudang. Di kolom keterangan akan ada keterangan stabil stok jika stok masih diatas minimum stok, dan keterangan akan muncul minimum stok jika jumlah material memasuki batas minimum.
Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi
4.52 Tampilan Halaman Permintaan Material Produksi
Keterangan :
Tampilan halaman diatas akan muncul jika staff produksi memilih menu permintaan material jika telah masuk ke halaman utama produksi. Setelah muncul tampilan diatas, produksi bisa memilih kode material dan otomatis kolom yang lain akan tampil sesuai dengan kode material. Jika permintaan melebihi minimum maka otomatis data tidak akan bisa di kirim dan pada kolom jumlah permintaan akan kosong. Pemberitahuan minimum stok akan selalu muncul jika user masuk ke halaman tersebut.
Rancangan Biaya Yang Diusulkan
Tabel 4.6 Tabel Rancangan Biaya
Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :
Rancangan Waktu
1. Pembuatan Proposal
Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian, dilakukan alam rentang waktu satu minggu.
2. Pembuatan Data Dan Studi Pustaka
Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu satu minggu untuk melakukan pengumpulan data.
3. Seminar Proposal
Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.
4. Analisis Data
Melakukan pengkajian terhadap data –data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.
5. Desain Sistem
Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama satu minggu.
6. Pembuatan Program
Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama sepuluh minggu.
7. Testing Program
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer. Pengujian program berlangsung selama tiga minggu pada perusahaan yang bersangkutan.
8. Pelatihan User
Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu.
9. Implementasi Program
Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama tiga minggu.
10. Dokumentasi
Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder
Time Schedule
Tabel 4.7 Jadwal Kegiatan
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada sistem informasi persediaan barang pada PT Furukawa Optical Solutions Indonesia, maka penelitian dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.Sistem informasi stock control material yang berjalan pada PT. Furukawa Optical Solutions Indonesia masih menggunakan Ms. Excel dimulai dari penerimaan material dari supplier, pengambilan material ke produksi sampai menghasilkan laporan stock control material. Meskipun berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data, menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan jumlah stock material antara data yang ada dengan fisiknya dan memerlukan waktu yang lama dalam penyajian laporannya. Sehingga untuk saat ini sistem yang berjalan masih belum memenuhi kebutuhan user.
2.Sistem yang berjalan saat ini belum dapat memudahkan karyawan dalam memperoleh informasi hal ini disebabkan karena masih lamanya proses pencarian dan pembuatan laporannya, karena banyaknya dokumen yang diperlukan, sehingga proses pembuatan keputusan pun menjadi terhambat.
3.Dengan merancang sebuah sistem informasi stock control material yang terkomputerisasi, yang dapat mempermudah admin gudang dalam penyajian laporan yang dibutuhkan, sehingga proses pengambilan keputusan oleh pimpinan tidak memakan waktu yang lama.
Saran
Saran yang di berikan oleh penulis untuk permasalahan yang di atas adalah sebagai berikut:
1.Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti dan familiar.
2.Sistem informasi yang dirancangpun masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait. Kedepan dapat dikembangkan lagi yang dapat terkoneksi langsung dengan pusat.
3.Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.
4.Perlu ditambahnya tenaga kerja untuk membenahi proses kontrol material dalam waktu 24 jam, sehingga akan mengurangi kesalahan selisih stok yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2008. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
- ↑ 2,0 2,1 Goal. 2008. PerancanganSistem Informasi Lanjutan dengan Pendekatan Bisnis Pakar. Jakarta :Kepustakaan Populer Gramedia.
- ↑ Wahana, Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta : Andi.
- ↑ Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- ↑ Aisyah Siti, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2. Januari 2011.
- ↑ Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT, 4 (3), 231-241.
- ↑ 7,0 7,1 7,2 7,3 Nugroho, Adi. 2010. Analisis Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung : Informatika.
- ↑ Padeli,Henderi, Suyatno. 2008. Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Prinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML. Journal CCIT Vol-2No.1 – September 2008.
- ↑ Mambrasar,Yusuf N & Erik Iman. 2008. Membuat Web Server Dengan Winsock. Andi:Yogyakarta.
- ↑ Setyaji, Jarot. 2010. Buku Pintar Menguasai Komputer dan laptop. Jakarta:Mediakita.
- ↑ 11,0 11,1 Hidayat,Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta : Elex Media Komputindo.
- ↑ Anhar.2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta : Mediakita.
- ↑ Wahana, Komputer. 2011. Adobe Dreamweaver CS4 UntukBeragam Desain Website Interaktif. Yogyakarta : Andi.
- ↑ Raharja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011.Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. JournalCCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
- ↑ Sugiarto, Heru. 2010. Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama. Laporan Skripsi : Raharja.
- ↑ Soryaningsih, Indrawati. 2009. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Pada PT. Alcan Packaging Flexipag. Laporan Skripsi : Raharja.
- ↑ Purnama, Indra. 2010. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik. Laporan Skripsi : Raharja.
- ↑ Kagashe Godeliver AB, Terevael Massawe. 2012. Medicine Stock Out and Inventory Management Problems in Public Hospitals in Tanzania : A Case of Dar Es Salaam Region Hospitals. International Journal of Pharmacy.
- ↑ Slamet, Cepy. 2009. The Implementation of Strategic Planning for Information System in Educational Foundation. International Journal of Basic and Applied Science.
- ↑ Radhakrishnan P, Dr.V.M. Prasad, Dr.M.R.Gopalan. 2009. Inventory Optimization in Supply Chain Management using Genetic Algorithm. International Journal of Computer Science and Network Security Vol-9 January 2009.