SI1012464722

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENGADAAN MATERIAL LISTRIK

PADA PT. PLN TELUKNAGA BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1012464722
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENGADAAN

MATERIAL LISTRIK PADA PT. PLN TELUKNAGA

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1012464722
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENGADAAN

MATERIAL LISTRIK PADA PT. PLN TELUKNAGA

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1012464722
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.kom)
   
(Erna Astriyani, S.Kom)
NID :03009
   
NID :15017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENGADAAN

MATERIAL LISTRIK PADA PT. PLN TELUKNAGA

BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 1012464722
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENGADAAN

MATERIAL LISTRIK PADA PT. PLN TELUKNAGA

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1012464722
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1012464722

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Seiring banyaknya gangguan listrik di lapangan, membuat material harus selalu tersedia, sedangkan banyak kekurangan stok material di saat petugas lapangan meminta material yang di butuhkan, hal ini di sebabkan tidak adanya kesiapan dalam perhitungan kebutuhan stok material, agar meminimalisir kesalahan pengadaan material listrik maka di buatlah Sistem Penunjang Keputusan Pengadaan Material Listrik Berbasis Web. Dengan di buatnya sistem ini, diharapkan kebutuhan pengadaan material listrik terpenuhi dan dapat menunjang keputusan dalam pengadaan material listrik kedepannya. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti menganalisis kendala yang ada dengan metode analisis PIECES dengan didasarkan pada kinerja sistem (performance), analisis informasi (information), analisis ekonomi (economy), analisis pengendalian (control), analisis efesiensi (efficiency), dan analisis pelayanan (service) menentukan sistem baru layak atau tidak karena enam aspek dalam kerangka PIECES harus mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya, selain itu sistem ini dirancang menggunakan UML (Unified Modeling language) dan pengujian program dan diusulkan menggunakan Blackbox Testing. Ada pun perancangan aplikasinya menggunakan bahasa pemograman PHP (Personal Home Page) dan pembuatan database pada MYSQL.

Kata kunci : Material Listrik, Sistem Penunjang Keputusan, Website


ABSTRACT

As the number of power failures in the field, making the material must always be available, while a lot of shortage of material in the current field personnel requested material is needed, it caused the lack of readiness in the calculation of required stock material, in order to minimize errors procurement of electrical materials then make Decision Support systems web. Based Electricity Procurement. At her with this system, expected electricity procurement needs are met and to support decisions in the procurement of electrical materials in the future. The authors use PHP as a Programming Language, to use the MySQL Database and Design using Dreamweaver.

Keywords: Electrical Materials, Decision Support System, Website.


KATA PENGANTAR


Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi dengan judul SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENGADAAN MATERIAL LISTRIK PADA PT. PLN TELUKNAGA BERBASIS WEB

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang. Dalam penyusunan laporan Skripsi penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Raharja, M.T.I., selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK RAHARJA dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Erna Astriyani, S.Kom, sebagai dosen Pembimbing II yang telah membantu, membimbing dan membina dalam pembuatan laporan skripsi ini.
  5. Triyono selaku stakeholder, yang telah membantu dalam memberikan data-data dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi.
  6. Para Dosen STMIK Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengethuanya kepada penulis selama perkuliahan.
  7. Kepada Orang Tua yang selama ini telah setia memberikan dorongan semangat, perhatian, dan doa.
  8. Calon Istri yang selama ini menemani, memberikan semangat dan doa.
  9. Para sahabat dan rekan-rekan penulis Bate, Jagad Kusumayudha, S.Kom, Muhamad Utama Wiputra dimana penulis tidak dapat menyebut satu persatu.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin.


Tangerang, Januari 2016
FERY MAULANA
NIM. 1012464722

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

Simbol UseCase Diagram
Simbol Class diagram
Simbol Simbol Sequance Diagram
Simbol Simbol State Chart Diagram
Simbol Simbol Activity Diagram

DAFTAR TABEL


Tabel 2.1. Tipe Data Pada MYSQL

Tabel 2.2. Perbedaan Antara Terapan, dasar, dan Evaluasi

Tabel 3.1. Hasil Analisa Kerja

Tabel 3.2. Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.3. Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.4. Hasil Analisa Control

Tabel 3.5. Hasil Efesiensi

Tabel 3.6. Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.7. Hasil Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8. Hasil Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9. Hasil Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10. Elisitasi Final

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sitem Berjalan dan System usulan

Tabel 4.2 tbl_item_master

Tabel 4.3 tbl_item_group

Tabel 4.4 tbl_ptgs_head

Tabel 4.5 tbl_ptgs_group

Tabel4.6 tbl_transaksi_head

Tabel4.7 tbl_transaksi_detail

Tabel4.8 tbl_account

Tabel4.9 tbl_level

Tabel4.10 Testing Black Box

Tabel4.11 Waktu Penelitian

Tabel4.12 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Petugas Pelayanan Teknik Menangani Gangguan SUTM

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4. Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang di Usulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram pada sistem yang di Usulkan.

Gambar 4.3. Sequence Diagram pada sistem yang Diusulkan

Gambar 4.4. Sequence Diagram yang diusulkan

Gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.6. Login petugas lapangan

Gambar 4.7. Hal.Utama petugas lapangan

Gambar 4.8. Login Admin

Gambar 4.9. Hal. Utama Admin

Gambar 4.10. Login Manager

Gambar 4.11. Hal.Laporan Diagram

Gambar 4.12. Rancangan Layar Login

Gambar 4.13. Rancangan Halaman Utama

Gambar 4.14. Rancangan Halaman Pegawai

Gambar 4.15. Rancangan Group Item

Gambar 4.16. Rancangan Layar Item

Gambar 4.17. Rancangan Layar Akun

Gambar 4.18. Rancangan Layar Transaksi

Gambar 4.19. Rancangan Layar Pengadaan


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di tengah banyak gangguan jaringan kabel dan gardu PLN, yang disebabkan adanya pemakaian listrik yang terlalu besar dan di tambah dengan maraknya konsumen ilegal serta fasilitas yang kurang mendukung. Maka jaringan kabel PLN dan gardu listrik PLN mudah gangguan yaitu padam listrik disebabkan adanya material di dalam kabel jaringan maupun di dalam gardu, rusak bahkan hancur.

PLN Teluknaga merupakan salah satu cabang yang berada di kota Tangerang, dimana salah satu konsumen nya adalah penting yaitu Bandara Soekarno Hatta. Namun terdapat kendala jika stock pada gudang material tidak mencukupi dikarenakan tidak adanya perhitungan dalam penyediaaan barang untuk kedepannya. Sehingga admin Teluknaga merekap kebutuhan petugas dilapangan kemudian laporan di berikan kepada manajer PLN Teluknaga untuk mengambil keputusan dalam pengadaan material alat listrik.

Dalam hal ini , PT PLN Teluk Naga masih menggunakan sistem manual dalam pengadaan Material Listrik, sehingga dalam pendataan material alat listrik masih belum bisa diketahui secara cepat dan tepat untuk kebutuhan konsumen yang dimana petugas lapangan yang sangat berperan dalam menangani gangguan listrik di lapangan. Sistem informasi yang sangat tepat bagi perusahaan PT.PLN persero adalah aplikasi yang dapat mengolah data kebutuhan pengadaan material alat listrik di lapangan, membuat laporan pengadaan Material listrik yang dapat meminimalisir kesalahan dan meningkatkan kinerja para petugas dalam menangani permasalahan di lapangan serta memberikan kepuasan bagi konsumen.

Maka berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian Skripsi dengan judul SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENGADAAN MATERIAL LISTRIK PADA PT. PLN TELUKNAGA BERBASIS WEB.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada PLN Teluknaga saat ini?

  2. Bagaimana proses pencatatan pengadaan material alat listrik yang baik pada PT PLN Teluknaga sehingga dapat menanggulangi kekurangan stock di kemudian hari?

  3. Apakah sistem yang di usulkan mampu menunjang keputusan dalam pengadaan material alat listrik sesuai dengan kebutuhan di lapangan?

Ruang Lingkup Permasalahan

Pembatasan masalah sangatlah penting dan diperlukan dalam pembuatan karya ilmiah, agar permasalahan yang ingin disampaikan tidak jauh dari apa yang ingin dicapai dan tidak menyimpang dari topik yang dibahas dalam karya ilmiah ini. Pembatasan masalah karena penelitian ini hanya tertuju pada pengadaan material alat listrik dan pembuatan laporan mulai dari penginputan data material alat listrik yang datang, material alat listrik yang terpakai sampai menghasilkan laporan pengadaan material alat listrik.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian

Dari perumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan ini adalah:

  1. Untuk mengetahui kebutuhan pengadaan material alat listrik yang dibutuhkan dilapangan lebih banyak alat listrik apa saja sehingga dapat memuaskan konsumen.

  2. Agar manajer dapat mengambil keputusan dalam pengadaan material alat listrik yang dibutuhkan pada petugas di lapangan.

  3. Untuk admin mampu membuat laporan pengadaan material alat listrik dengan cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Memudahkan admin dalam membuat laporan pengadaan material alat listrik yang cepat dan akurat pada PT PLN Teluk Naga.

  2. Memudahkan Manajer PT PLN Teluknaga dalam melihat laporan pengadaan material alat listrik yang sering dibutuhkan oleh konsumen saat di lapangan.

  3. Memberikan kemudahan dalam penyebaran informasi yang lebih cepat dan mudah di akses.

  4. Meningkatkan Kepuasan konsumen dalam menangani gangguan listrik di lapangan.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi, peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

  1. Metode Observasi
    Observasi atau peninjauan ke PT. PLN Teluknaga yang beralamat di perum.PuriNaga No 12-15 Jl. Salembaran Teluknaga Tangerang dalam jangka waktu 4 bulan untuk mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan.

  2. Wawancara (Interview)
    Wawancara langsung kepada Bapak Triyono selaku Pegawai PLN yang ada di Teluknaga dan konsumen untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka)
    Peneliti melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku dan browsing internet untuk mendapatkan literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis.

Metode Analisa Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode PIECES..

Metode Perancangan Sistem

Dalam metode perancangan ini, menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai modeling tools untuk menggambarkan rancangan sistem yang ada saat ini, diantaranya yang digunakan Use Case Diagram, Activity diagram, Sequence Diagram, Diagram Class, dan spesifikasi basis data.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode ujicoba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Dalam Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini mengenai definisi-definisi analisa sistem informasi, sistem penunjang keputusan, sistem pengadaan barang, definisi diagram arus data serta teori-teori lain yang berkaitan dengan judul penelitian dan unified modeling language (UML), literature review

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai analisa organisasi, sejarah singkat perusahaan, gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, uraian jabatan dan uraian tugas, serta analisa sistem yang sedang berjalan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan di jelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diajukan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML, analisa proses, spesifikasi proses, rancangan tampilan sistem yang diusulkan, sarana pengolahan data, spesifikasi hardware dan software, rancangan implementasi. Uraian dari rancangan sistem ini yang diharapkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang sebaiknya dilakukan untuk pengembangan dan penunjang kegiatan operasional.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

1. Definisi Sistem

Suatu kesatuan yang terdiri dari komponen dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Menurut Sutabri (2012:10)[1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Hartono (2013:9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Dari kedua definisi sistem menyimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan melalui proses dan output pada organisasi yang memiliki tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub 2012:4)[2], system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebaga berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)

  6. Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalistic system) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

  7. Sistem Tertutup (ClosedSystem) dan Sistem Terbuka (OpenSystem)

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Data Informasi

  1. Definisi Data

  2. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Dta dapat berbentuk symbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar dan sebagainya. (Jogiyanto, 2011:23)

    Data dapat didefinisikan sebagai refresentasi fakta mewakili suatu objek seperti manusia (karyawan, manusia), peristiwa, keadaan, konsep. Dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

    Data terdiri dari fakta-fakta yang tidak mempunyai arti jika tidak digunakan atau diproses. Saat data diproses akan menghasilkan informasi yang berguna bagi user.

    Pengolahan data adalah segala macam pengolahan terhadap data untuk membuat data tersebut dapat berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan, sehingga dapat dipakai dengan baik. Untuk itu digunakan alat untuk mempercepat jalannya pengolahan beserta staf yang dapat melakukan seluruh tahapan dalam pengolahan data mulai dari perekaman data, pengumpulan data, pemasukan data, sampai membuat laporan.

  3. Definisi Infomasi

  4. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. (Jogiyanto Hartono, 2011: 82)

    Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer, informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain. (Raymond Mcleod, 2011: 231)

  5. Kualitas Informasi

  6. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu :

    1. Akurat

    2. Berarti informasi bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Dengan kata lain, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    3. Tepat pada waktunya

    4. Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

    5. Relevan

    6. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya

  7. Nilai Informasi

  8. Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

    Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2011 : 247).

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

    Menurut Sutarman (2012:13), Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

    Menurut Sutabri (2012:46)[1], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

  3. Komponen Sistem Informasi 7

  4. Tata Sutabri (2012:47)[1] mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan itu terdiri dari:

    1. Blok Masukan (Input Block)

    2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)

    8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)

    10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    11. Blok Kendali (Controls Block)

    12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  5. Tujuan Sistem Informasi

  6. Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)[3]

    Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

    1. Kegunaan (Usefulness)

    2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    3. Ekonomi (Economic)

    4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

    5. Keandalan (Realibity)

    6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    9. Kesederhanaan (Simplicity)

    10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    11. Fleksibilitas (Fleksibility)

    12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi di mana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem

  2. Menurut Yakub (2012:142)[2], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

  3. Tahap-tahap Analisis Sistem

  4. Menurut Mulyanto (2010:126)[4], tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

    Menurut Mulyanto (2010:129)[4], di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

    3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

  5. Fungsi Analisis Sistem

  6. Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakaian

Unified Modeling Languange(UML)

Menurut Henderi. S.Kom (2010)[5], UML merupakan pendekatan metedologis untuk mengembangkan aplikasi web yang berdasarkan dalam unified proces”. UML merupakan penerusan dari gelombang metode perancangan dan analisa berorintasi obyek yang berkembang dari era 80-an antara lain: Booch, Cold Yourdon, Fusion, OMT (Object Modelling Technique), Shaler- mellor, Martin-odell, dan sebagainya

UML (Unified Modeling Languange) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigam, ‘berorentasi objek, pemodelan (modeling ) sesungguhnya digunakan untuk penyerderhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan di pahami.(Adi Nugroho, 2010:6)

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

  3. Class Diagram

  4. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan 'class diagram yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut. Class memiliki 3 (tiga) area pokok: nama, atribut, metode.

  5. Sequence Diagram

  6. Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  7. State Chart Diagram

  8. Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  9. Activity Diagram

  10. Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Database

  1. 1. Definisi Database

  2. Menurut Untung Rahardja, dkk, dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:238)[6], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya , efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.

    Menurut Spits Warnars, dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:84)[7], “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lain”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data-data yang fakta , yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Teori Khusus

Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol-04 NO.3 (2011:302)[6], Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar My SQL

  1. Pengertian My SQL

  2. Menurut Pratama (2010:10)[8] Mysql adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS-Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan.

    Menurut Wahana Komputer (2010:111)[9], Mysql merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak diseluruh dunia. Fungsi terpenting dari Mysql adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website.

  3. Kelebihan MySQL

  4. Menurut Arief (2011:151)[10], “MySQL adalah salah satu jenis databaseserver yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

    Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

    Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL



    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwaMySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

    Menurut Wahana (2010:78)[9] beberapa kelebihan database MySQLantara lain:

    1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet, selain itu juga dapat berperan sebagai client.

    2. MySQL adalah sebuah software database yang bersifat open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuatnya.

    3. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual.

    4. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

    5. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

    6. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yaitu SQL (Struktured Query Language) yaitu sebuah permintaan yang distandarkan pada database server.

    7. Local Client, MySQL sebagai sebuah serverdatabase juga dapat berfungsi sebagai client yang dijalankan pada komputer lokal di mana MySQL itu berjalan.

    8. Remote Client, Sebagai sebuah database server MySQL dapat diakses melalui komputer jaringan dengan cara remote.

    9. Remote Login, MySQL dapat diakses dengan menggunakan program MySQL yang berada pada komputer lain, sehingga komputer tersebut berfungsi sebagai Client MySQL.

    10. Web Browser, Dengan menggunakan fungsi-fungsi API yang dimiliki MySQL, maka database dapat diakses menggunakan

    11. program yang dibuat dengan sebuah program yang berbasis Server Site yang berjalan dibawah Web Browser.

    12. Script Language, MySQL juga dapat diakses melalui program Aplikasi Client yang diciptakan sendiri dengan menggunakan pemprograman visual maupun non visual yang berjalan di dalam jaringan. Kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut sebagai Dynamic Duo.

Konsep Dasar Web

  1. Pengertian Web

  2. Menurut Hidayat (2010:2)[11], Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

    MenurutConnolly dan Begg (2010:20) browser adalah perangkat lunak untuk mengakses halaman web seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Safari, dan lain-lain.

    Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

  3. Jenis-jenis Web

  4. Menurut Rahmat Hidayat (2010:3)[11] seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat dan bahasa pemrograman yang digunakan.

    Menurut Rahmat Hidayat (2010:3)[11], Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut:

    1. Website Dinamis

    2. Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahassa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.artikelit.com, www.detik.com, www.technomobile.co.cc, www.polinpdg.ac.id dan lain-lain.

    3. Website Statis

    4. Website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya: web profile organisasi dan lain-lain.

  5. Fungsi Web

  6. Menurut Rahmat Hidayat (2010:4)[11], berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    • Personal Website

    • Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    • Commercial Website

    • Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

    • Gevernment Website

    • Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    • Non-Profit Organization Website

    • Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar PHP (Personal Home Page)

  1. Pengertian PHP

  2. Menurut Rulianto Kurniawan (2010 : 19)[12] dalam bukunya PHP (PHP Hypertext Preprosesor) adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet, sedangkan dalam pengertian lain PHP yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting).

    Menurut Anhar (2010:3)[13], PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script dieksekusi pada server di mana script tersebut dijalankan.

  3. Kelebihan PHP

  4. Menurut Simarmata (2010:64)[14]PHP tidak terbatas hanya untuk menghasilkan keluaran HTML, tetapi juga bisa menghasilkan gambar GIF atau bahkan sumber gambar GIF yang dinamis. PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudahkarena mempunyai kelebihan-kelebihan diantaranya:

    1. Script (kode program) terintegrasi dengan HTML, sehingga developer bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen webnya.

    2. Tidak ada proses compiling dan linking

    3. Berorientasi pada objek.

    4. Sintaksis pemprogramannya mudah dipelajari. Terintegrasi dengan database. Database yang didukung oleh PHP diantaranya: Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informik, dBase, UNIX dbm.

Macromedia Dreamweaver

  1. Definisi Dreamweaver

  2. Menurut Madcoms (2010:1)[15], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

    Menurut Prasetio (2012:96)[16], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

    Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

  3. Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6

  4. Menurut Madcoms (2010:11)[15], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:

    1. Application Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.

    2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

    3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.

    4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS6. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.

    5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panelgroup berisi panelAdobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.

    6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.

    7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.

    8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.

    9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.

    10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

    11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser.

Konsep Dasar XAMPP

XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakanbeberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP, sehingga tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi secara otomatis.

Selanjutnya, cukup menjalankan control panel XAMPP untuk menyalakan web server Apache dan MySQL. (Ramadhan 2010:30). Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri(localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjamah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemprogramanPHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Publiic License) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

Definisi Pengadaan

Menurut Basuki, (2010)[17] bahwa pengadaan merupakan konsep yang mengacu pada prosedur sesudah kegiatan pemilihan untuk memperoleh dokumen, yang digunakan untuk mengembangkan dan membina koleksi atau himpunan dokumen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi serta mencapai sasaran unit informasi.

  1. Definisi menurut Bastian, I. “pengadaan barang dan jasa pemerintah, yaitu perolehan barang, jasa, dan pekerjaan publik dalam cara dan waktu tertentu yang menghasilkan nilai terbaik bagi pemerintah serta masyarakat”.

  2. Berdasarkan definisi Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 305.K/DIR/2010 menjelaskan bahwa: Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan pengadaan barang, pengadaan jasa kontruksi termasuk pengadaan barang dan pemasangan (supply & erect), pengadaan jasa konsultasi, pengadaan khusus dan pengadaan jasa lainnya yang dibiayai dengan APLN atau yang dibiayai dengan sumber dana dari pinjaman/hibah laur negeri dan/atau pinjaman dalam negeri (Non APLN), sepanjang tidak diatur dalam naskah pemberi pinjaman (guide lines).

  3. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 menyatakan bahwa: Pengadaan barang/jasa pemerintah yang selanjutnya disebut pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperolehbarang/jasa oleh kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.

Berdasarkan ketiga definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa pengadaan barang/jasa merupakan kegiatan memperoleh barang/jasa dengan cara dan waktu tertentu yang sudah ada aturan sehingga bisa menghasilkan barang/jasa dengan baik bagi pemerintah maupun masyarakat.

Tahap-tahap dalam pengadaan barang dan jasa dengan prakualifikasi yaitu :

  1. Pengumuman prakualifikasi

  2. Pengambilan dokumen prakualifikasi

  3. Pemasukan dokumen prakualifikasi

  4. Evaluasi dokumen prakualifikasi

  5. Penetapan hasil prakualifikasi x

  6. Pengumuman hasil prakualifikasi

  7. Masa sanggah prakualifikasi

  8. Evaluasi dokumen prakualifikas undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi

  9. Pengambilan dokumen lelang umum

  10. Penjelasan

  11. Penyusunan berita acara penjelasan dokumen lelang dan perubahannya

  12. Pemasukan penawaran

  13. Pembukaan penawaran

  14. Evaluasi penawaran

  15. Penetapan pemenang

  16. Pengumuman pemenang

  17. Masa sanggah

  18. Penunjukan pemenang

  19. Penandatanganan kontrak

Klasifikasi Material Teknik:

Secara garis besar material teknik dapat diklasifikasikan menjadi  :

  1. Material logam

  2. Material non logam

Berdasarkan pada komposisi kimia, logam dan paduannya dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:

  1. Logam besi / ferrous

  2. Logam non besi / non ferrous

Logam-logam besi merupakan logam dan paduan yang mengandung besi (Fe) sebagai unsur utamanya. Logam-logam non besi merupakan meterial yang mengandung sedikit atau sama sekali tanpa besi. Dalam dunia teknik mesin, logam (terutama logam besi / baja) merupakan material yang paling banyak dipakai, tetapi material-material lain juga tidak dapat diabaikan. Material non logam sering digunakan karena meterial tersebut mempunyai sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh material logam. Material non logam dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu:

  1. Keramik

  2. Plastik(polimer)

  3. Komposit

Material keramik merupakan material yang terbentuk dari hasil senyawa (compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur non logam. material jenis keramik semakin banyak digunakan, mulai berbagai abrasive, pahat potong, batu tahan api, kaca, dan lain-lain, bahkan teknologi roket dan penerbangan luar angkasa sangat memerlukan keramik. Plastik (polimer) adalah material hasil rekayasa manusia, merupakan rantai molekul yang sangat panjang dan banyak molekul MER yang saling mengikat. Pemakaian plastik juga sangat luas, mulai peralatan rumah tangga, interior mobil, kabinet radio/televisi, sampai konstruksi mesin. Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material asalnya. Komposit selain dibuat dari hasil rekayasa manusia, juga dapat terjadi secara alamiah, misalnya kayu, yang terdiri dari serat selulose yang berada dalam matriks lignin. Komposit saat ini banyak dipakai dalam konstruksi pesawat terbang, karena mempunyai sifat ringan, kuat dan non magnetik. Sifat mekanik adalah sifat yang menyatakan kemampuan suatu material / komponen untuk menerima beban, gaya dan energi tanpa menimbulkan kerusakan pada material/komponen tersebut. Beberapa sifat mekanik yang penting antara lain:

  1. Kekuatan (strength)

  2. Merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan material menjadi patah. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja, kekuatan dibagi dalam beberapa macam yaitu kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.

  3. Kekakuan (stiffness)

  4. Adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya deformasi atau difleksi.

  5. Kekenyalan (elasticity)

  6. Didefinisikan sebagai kemampuan meterial untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan, atau dengan kata lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami deformasi (perubahan bentuk).

  7. Plastisitas (plasticity)

  8. Adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik (perubahan bentuk secara permanen) tanpa mengalami kerusakan. Material yang mempunyai plastisitas tinggi dikatakan sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan material yang mempunyai plastisitas rendah dikatakan sebagai material yang getas (brittle).

  9. Keuletan (ductility)

  10. Adalah sutu sifat material yang digambarkan seprti kabel dengan aplikasi kekuatan tarik. Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan suatu periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya digunakan dalam bidan perteknikan, dan bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga, aluminium, nikel, dll.

  11. Ketangguhan (toughness)

  12. Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan.

  13. Kegetasan (brittleness)

  14. Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan. Kerapuhan ini merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit pergeseran permanent. Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi keregangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.

  15. Kelelahan (fatigue)

  16. Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima beban bolak-balik (dynamic load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan elastiknya.

  17. Melar (creep).

  18. Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik bila pembebanan yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu yang tinggi.

  19. Kekerasan (hardness)

  20. Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi / penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap penggoresan atau pengikisan.

  21. Load

  22. Didefinisikan sebagai kekuatan eksternal yang mendukung bagian dari sutau mesin. Beban ini terdiri dari 3 tipe, yaitu:

    1. Beban tetap (steady load), dikatakan beban tetap apabila beban dalam keadaan diam dimana benda tersebut tidak dapat erubah arah.

    2. Beban gerak (variying load), apabila beban dapat dipindahkan secara kontiyu.

    3. Beban kejut (shock load), apabila bebam digunakan dan dipindahkan secara tiba-tiba.

  23. Tegangan

  24. Saat gaya atau beban dari system eksternal terjadi pada benda kerja, gaya internal aka muncul dari dalam benda kerja baik searah ataupun berlawanan arah sebagai reaksi atas gaya eksternal tersebut. Stress adalah besarnya gaya internal yangtimbul per satuan luas area pada benda kerja.

  25. Regangan

  26. Adalah gaya yang diberikan pada suatu benda dengan memberikan tegangan tarik sehingga benda tersebut juga mengalami perubahan bentuk.

  27. Tensile Stress / Tegangan Tarik

  28. Adalah suatu sifat bahan hubungan tegangan-regangan pada tarikan memberikan nilai yang cukup berubah tergantung pada laju tegangan temperature dll. Umumpnya kekuatan tarik lebih rendah daripada umpannya seperti baja, duralumin dll.

  29. Compressive Stress / Tegangan Tekan

  30. Compressive in terjadi bila suatu benda kerj ayang menjadi sasaran aksial yang sama ata berlawanan, dimana tekanan ini disebabakan pada setiap sisi dari benda kerja dan inilah yang disebut dengan compressive stress. Pertimbangan lain akan menunjukkan bahwa dengan adanya tegangan beban, akan ada penurunan penjang benda kerja dimana perbandingan pengurangan panjang dengan panjang asli suatu benda kerja dikenal sebagai tegangan regangan.

  31. Shear Stress / Tegangan Geser

  32. Ketika benda kerja menjadi sasaran dua kekuatan yang sama atau berlawanan, bergerak secara tangensial dengan sisi yang berlawanan, dimana ini disebabkan pada setiap sisi dari benda kerja dan inilah yang disebut shear stress. Dan yang berhubungan dengan regangan dikenal shear strain, yang diukur dengan sudut deformasi yang berdekatan dengan shear stress.

  33. Modulus Young

  34. Hukum Hook menyatakan bahwa ketika benda kerja pada sutu bahan yang elastis maka tegangan akan seimbang dengan regangan. Dimana E adalah konstanta maka dapat dikatakan modulus young, dan satuan yang digunakan adalah kg/cm3 atau N/mm2.

  35. Bearing Stress / Tegangan Dukung

  36. Pembatasan compressive stress pada area antara 2 bagian dikenal sebagai bearing stress. Bearing stress ini dapat digunakan dalam mendesign penyambungan paku. Distribusi dari bearing stress ini tidak selalu sama tetapi bergantung pada bentuk permukaan benda kerja dan sifat-sifat fisik dari dua material tersebur. Sedangkan distribusi tekanan akan sama. Bila pendistribusian stress sulit untuk ditentikan oleh karena itu bearing stress biasanya dikalkuasikan dengan membagi beban pada beberap area.

    Bending Stress TeganganTekuk Dalam kegiatan perteknikan, bagian-bagian atau anggota structural mungkin menjadi sasaran pada beban static atau dinamis yang disebut sebagai bending stress. Sedikit pertimbangan akan menujukkan karena adanya moment bending, kabel pada bagian atas benda kerja akan diperpendek karena akompresi terebut.

PelayananTeknik

Pelayanan Teknik PLN merupakan Unit Pelayanan Gangguan baik gangguan yang terjadi pada pelanggan maupun jaringan. Managemen PLN memberikan perhatian khusus guna terciptanya sistem managemen gangguan yang lebih solid dan terpadu. Setelah 3 tahun Pelayanan Teknik di Outsoursingkan, kini mulai terlihat arah kemandirianya.

Pola-pola yang dikembangkan terus meningkat. Mulai dari Pola 1, Pola 2, Pola 3 dan seterusnya Pelayanan Teknik mulai dijalankan lebih profesional.

Kerjasama PLN dengan Pihak Kedua dalam menjalankan Pelayanan Teknik semakin padu. Bagi pihak pelaksana (vendor) yang merupakan implementator konsep Pelayanan Teknik PLN berupaya menerjemahkan sebaik mungkin konsep tersebut dilapangan. Namun sistem yang berjalan tersebut tentunya ada kelebihan maupun kekurangan yang perlu diperbaiki bersama. Sosialisai konsep Pelayanan Teknik di intern PLN masih kurang. Perlu dilakukan evaluasi pengadaan peralatan terhadap efektifitas kerja dilapangan. Pelayanan Teknik yang telah memasukan variable cost hasil inspeksi perlu didukung dengan ketersediaan material yang memadai Kurangnya apresiasi dari pihak PLN terhadap kinerja vendor Masa transisi/persiapan belum diatur secara jelas didalam kontrak kerja Service Level Agreement (SLA) dibuat tidak atas persetujuan keduabelah pihak .

Gambar 2.1. Petugas Pelayanan Teknik menangani gangguan di SUTM.

Pengujian Blackbox Testing

  1. Pengujian

  2. Menurut Simarmata (2010:301) dalam Nina Rahayu (2014:41)[18], pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan.

    Menurut Rizky (2011:237) dalam Nina Rahayu (2014:41)[18], testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

  3. Blackbox Testing

  4. Menurut Rizky (2011:264) dalam Nina Rahayu (2014:42)[18], blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan menurut Gorry Dan Scout Morton adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur. Sistem pendukung keputusan terdiri dari 4 komponen utama, yaitu:

  1. Subsistem manajemen data berfungsi sebagai memasukkan suatu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS). Knowledge Base berisi semua fakta, ide, hubungan dan interakasi suatu domain tertentu.

  2. Subsistem manajemen basis pengetahuan bertugas untuk mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen. Ia memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan pengambil keputusan.

  3. Subsistem manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan statistik, ilmu manajemen atau model kuantitatiflainnya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.

  4. Subsistem antar muka pengguna (dialog) untuk mengimplementasikan sistem kedalam program aplikasi sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang.

Konsep Dasar Analisis PIECES

Menurut James Wetherbe (2012)[19], PIECES adalah untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem informasi bagi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Berikut ini daftar identifikasi masalah yang sesuai dengan yang dihadapi oleh organisasi.

  1. Performance.

  2. Masalah organisasi yang terkait dengan performance adalah :

    • Produksi

    • Jumlah kerja selama periode waktu tertentu. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang jumlah kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian kerja tertentu dalam satuan orang jam, orang hari, atau orang bulan. Misalnya : untuk memproses berkas yang masuk kepada organisasi dibutuhkan berapa orang jam? Kemudian hal ini dianalisis apakah hasil kerja yang demikian ini sudah bagus atau perlu ada peningkatan kerja.

    • Waktu respon

    • Penundaan rata-rata antara transaksi atau permintaan dengan respon ke transaksi atau permintaan tersebut. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang waktu respons yang terjadi ketika ada suatu transaksi yang masuk hingga transaksi tersebut direspons untuk diproses. Penundaan ini bisa jadi karena antrian dalam proses transaksi-transaksi sebelumnya.

  3. Information

    • Kurangnya informasi

    • Kurangnya informasi yang diperlukan, kurangnya informasi yang relevan serta 3 hal yang telah disebutkan itu bersumber pada kurangnya informasi bagaimanapun bentuknya. Pada bagian ini dideskripsikan pada situasi saat tentang kurangnya informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, baik itu dalam jumlah, informasi maupun dalam hal macam informasinya.

    • Terlalu banyakin formasi

    • Yang dimaksud terlalu banyak informasi disini adalah banyaknya informasi yang berserakan belum terkumpul, belum terformat, dan masih tercampurnya antara informasi yang relevan dan yang tidak relevan dengan masalah yang harus diambil keputusannya, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilih dan memilih informasi yang relevan.

    • Informasi tidak dalam format yang berguna

    • Adalah bahwa informasi sudah tersedia, hanya saja bentuk dan format nya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga mempersulit pembaca informasi tersebut dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami dan memanfaatkan informasi tersebut.

    • Informasi tidak akurat

    • Adalah bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, beserta dengan penyebab-penyebab nya tidak akurat.

    • Informasi sulit diproduksi

    • Adalah bahwa informasi tersebut tidak mudah dalam proses produksinya diantaranya data yang tidak lengkap baik dalam jumlah maupun macamnya.

    • Informasi yang tidak tepat waktunya untuk penggunaan selanjutnya

    • Adalah bahwa informasi tersebut datang tidak pada waktu yang tepat, baik dalam hal waktu datang nya ataupun situasi yang terjadi ketika informasi tersebut datang.

  4. Economics.

    • Biaya tidak diketahui

    • Biaya tidak dapat dilacak sumber

    • Biaya terlalu tinggi

    Secara umum keuntungan- keuntungan yang didapat ketika menerapkan sistem informasi, selain yang tersebut di bawah ini masih ada lagi keuntungan–keuntungan yang lain yang secara lebih lengkap diidentifikasikan. Sehingga pada bagian ini dideskripsikan manfaat yang akan didapatkan ketika menerapkan teknologi informasi atau sistem informasi dalam menjalankan proses bisnis nya.

  5. Control

  6. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang kendali terhadap aliran data dan informasi ketika keamanan atau kendali terlihat lemah sehingga data dan informasi rentan terhadap pemanfaatan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Juga ketika keamanan atau kendali terhadap aliran data dan informasi terlalu ketat sehingga sistem jadi terbebani oleh prosedur keamanan atau kendali tersebut dan juga mengganggu keamanan dan kenyamanan para pengguna dan pengambil manfaat data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

  7. Efficiency

  8. Dimana data yang berlebihan di inputkan dan diproses juga informasi yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak akan efisien dalam penggunaan sumber daya. Sumber daya dapat berupa sumber daya prosesor, memori, ruang penyimpanan, listrik, personil, dll.

  9. Service

  10. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang layanan yang disediakan oleh sistem yang berjalan saat ini. Rincian kelemahan layanan data sistem telah teridentifikasi dibawah ini, berikut ini kelemahan layanan sistem yang teridentifikasi :

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak dapat dipercaya

    • Sistem tidak mudah dipelajari

    • Sistem tidak mudah digunakan

    • Sistem tidak fleksibel terhadap situasi baru yang tidak umum

    • Sistem tidak terkompatible dengan sistem yang lain.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

  2. Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49)[18], “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”. Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

    Menurut Hendri (2011:30)[20], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

    Menurut Semiawan (2010:104)[21], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

  3. Tujuan Literature Review

  4. Menurut Yuniarti (2012:3)[22], "studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu".

    Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    • Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

    • Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

    • Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

    Menurut Yuniarti (2012:3)[22], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas danmenganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

  5. Jenis Penelitian

    1. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan

    2. Menurut Guritno (2011:24)[23], berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.

      • Asumsi tentang realitas

      • Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu.

      • Tujuan penelitian

      • Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.

      • Metode dan proses penelitian

      • Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

      • Kajian khas

      • Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti.

      • Peranan penelitian

      • Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti.

      • Pentingnya konteks dalam penelitian

      • Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.

    3. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya

    4. Sumber Guritno (2011:26)[23]
    5. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya :

      • Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)

      • Bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadap objek penelitian.

      • Penelitian Prediktif (Predictive Research)

      • Studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan.

      • Penelitian Improtif (Improvetive Research)

      • Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

      • Penelitian Eksplanatif

      • Penelitian dilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

      • Penelitian Eksperimen

      • Merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

      • Penelitian Ex Post Facto

      • Ex Post Facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.

      • Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research)

      • Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

      • Penelitian Dan Pengembangan

      • Metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Oleh Soleh, Sudi Herman dan Dwi Puguh Kurniawan tahun 2013. Yang berjudul “Penerapan Multiple Stock Dalam Sistem Informasi Persediaan Bahan Pada Resto Bambo Jakarta”. Pengelolaan stok bahan baku pada sistem informasi persediaan Resto Bambo yang menerapkan single stock unit dirasa belum mampu mengelola stok bahan baku secara akurat. Karena dalam proses pengelolaan stok bahan pada Resto Bambo Jakarta memerlukan lebih dari satu jenis satuan. Penerapan multiple stock units menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keakuratan dari sistem informasi persediaan pada Resto Bambo Jakarta. Penelitian ini menerapkan desain penelitian eksploratori. Dimana, data dan informasi dikumpulkan sebanyak-banyaknya serta melakukan penelitian secara mendalam mengenai multiple stock units. Desain penelitian yang bersifat ekploratif ini memberikan pengetahuan yang cukup dalam menunjang proses penelitian ini Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah sistem Informasi persediaan yang mengimplementasikan konsep multiple stock units. Namun dengan sistem satuan barang yang lebih dari satu akan membuat laporan stok barang bisa saja tidak sesuai dengan jumlah aslinya.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution.Pada tahun 2011 yang berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”. penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan. Tetapi pada sistem ini belum terdapat laporan pemakaian barang.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Hadi Purnomo pada tahun 2012 yang berjudul “Aplikasi Inventory Gudang Obat Berbasis Web dan SMS Gateway”. Puskesmas Wonokusumo adalah lembaga kesehatan yang dinaungi oleh pemerintah daerah, dalam perannya untuk melayani kesehatan masyarakat yang meliputi penyuluhan, konsultasi dan perawatan medis. Didalam permasalahan yang ada pada Puskesmas Wonokusumo. Penulis ingin membuat suatu aplikasi untuk menunjang kinerja khususnya pada pendistribusian obat untuk memudahkan petugas mengecek stok obat atau arus pendisrtibusian obat dalam hal ini berpengaruh besar dalam pelayanan kepada pasien sehingga pasien tidak perlu susah jika terjadi kekurangan stok hal ini dapat di minimalisir sehingga kebutuhan obat akan selalu terpenuhi untuk pasien. sebuah aplikasi inventory gudang obat berbasis Web. Dimana dalam aplikasi website tersebut, memberikan informasi tentang stok obat yang ada dan jika stok obat mengalami penipisan aplikasi akan otomatis mengirimkan sms ke pihak distributor obat menggunakan media sms gateway. Sehingga sistem ini akan tidak terjadi kekurangan stok obat pada puskesmas. Berdasarkan hasil uji coba, dapat diketahui bahwa sistem layak guna untuk dapat membantu menunjang kinerja petugas dalam memberikan informasi stok obat. Tapi dalam sistem ini sering terjadi ke tidak akuratan stock barang antara input barang di web dengan menggunakan sms gateway.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Asri Kurniasari pada tahun 2010 yang berjudul. “Aplikasi Sistem Inventori Gudang (Asig) Berbasis Web” masih manual, artinya dari segi pencatatan dan pengolahannya masih menggunakan selembar kertas berupa kartu persediaan. Sebagai perusahaan distributor dengan multi cabang, pelaporan dari kantor cabang ke kantor pusat dilakukan dengan cara menyalin data inventori dari kartu tersebut kedalam Microsoft Office Excel. Setiap hari laporan dalam format Excel tersebut harus dikirim ke pihak kantor pusat via email. Sistem tersebut menjadikan pihak kantor pusat tidak dapat mengetahui data inventori masing-masing kantor cabang dengan cepat. PT. Bandung Perdana Medikatama telah terhubung jaringan Internet. Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat dimaksimalkan dengan membangun aplikasi sistem inventori gudang berbasis web yang dapat diakses oleh pihak kantor pusat dan kantor cabang. Aplikasi dibangun dengan menggunakan waterfall model process, bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Aplikasi ini dapat digunakan pihak PT. Bandung Perdana Medikatama terutama petugas bagian gudang dalam menginventarisasi produk yang ada di gudang. Inventarisasi ini meliputi pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan pelaporan data inventori gudang. Dengan berbasis web, pihak kantor pusat dapat melihat pelaporan dari kantor cabang dan dapat mengetahui data inventori masing-masing kantor cabang dengan cepat, tepat, dan akurat. Namun dalam aplikasi ini belum dapat menampilkan data username dan password dalam aplikasi.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh M. Syah Reza (2012) Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV. Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian di CV. Kiki Optical ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem yang diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum berbasis online.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Tuti Nurhaeni, Malidah Rohmah dari Journal CCIT pada tahun 2014 yang berjudul” Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini menjelaskan perihal Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi persediaan alat tulis kantor pada Perguruan Tinggi Raharja berbasis web yang dapat memberikan pelayanan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan yang diinginkan bagian logistik maupun divisi lainnya sebagai pengguna barang. Berdasarkan hasil pengujian dapat dibuktikan bahwa dengan sistem informasi persediaan Alat Tulis Kantor setiap transaksinya secara otomatis degeneralisasi kelaporan dengan cepat dan akurat. Perihal laporan stok barang ini menjadikan kemudaha baginya untuk mengambil keputusan barang-barang ATK apa saja yang akan dibeli untuk persediaan bulan berikutnya, selain itu kemudahan lainnya adalah dalam memenuhi permitaan barang setissap divisi perguruan tinggi raharja dapat direalisasikan karena stok barang tersedia.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh purwoko dari commit journal Universitas Bina Nusantara pada tahun 2010 yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Akuntasi Pembelian dan Persediaan”. Penelitian ini menjelaskan perihal pembelian dan persediaan yang merupakan kegiatan yang harus diperhatikan oleh perusahaan . Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah untuk merancang sistem informasi akuntasi pembeliaan dan persediaan alat tulis kantor yang dapat membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Metodologi yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan adalah adalah library research dan field research. Metodologi analisis dan perancangan yang digunakan adalah analisis dengan menggunakan Object Oriented Analysis and Design. Darihasil Observasi diperoleh hasil bahwa pencatatan transaksi pada perusahaan ini masih manual dan tidak efesien dalam hal pencatatan barang masuk dan keluar. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu bahwa sistem informasi pembeliaan dan persediaan yang terkomputerisasi dapat membantu pihak manajemen dalam mengurangi kesalahan dan meningkatkan efektivas sistem yang ada.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah PT PLN (Persero) Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan dan organisasinya yang dibentuk dengan Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 195.K/DIR/2010, tanggal 14 April 2010 merupakan pengembangan dari PLN Jasa Enjiniring yang dibentuk berdasarkan SK. Direksi No. 029.K/025/DIR/1996, tanggal 12 Maret 1996 dimana PLN JE sebelumnya merupakan pengembangan dari PLN PPE (Pusat Pelayanan Enjiniring) yang dibentuk berdasarkan SK. Direksi No. 085/DIR/85 tanggal 10 Mei 1985 dimana secara operasional sejak bulan Maret 1988 berperan sebagai in-house Consultant untuk PT PLN (Persero).

Di samping sebagai tugasnya sebagai Unit Penunjang di bidang Enjiniring Ketenagalistrikan PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan bertugas membina dan menyiapkan konsultan nasional, pembinaan dilakukan dengan cara mewajibkan Konsultan Nasional pada setiap kontrak PLN. Dengan demikian Konsultan Nasional tersebut bekerja sama dengan PLN PPE dan Konsultan Asing melaksanakan kegiatan Enjiniring (on the job participation).

Kerjasama dengan konsultan-konsultan lokal seperti (PT. Encona, PT.Arkonin, PT. Mitsa Ewbank Preece, PT. Connusa, PT. Graha Purnalistna, PT.Wiratman, PT. Indra Karya, PT. Kwarsa Hexagon) dan Konsultan Asing (Bechtel Internasional, Inc., Black & Veacth international, Lahmeyer International,Tepsco, Nippon Koei, Genzl, Wesjec, Monenco, Electro Watt, Europe Power System, Sargent & Lundy Integ, Ewbank Preece, Collenco) terus di tumbuh-kembangkan dalam rangka meningkatkan pangsa pasar serta meningkatkan pengembangan kinerja dan bobot pengalaman bidang-bidang keahlian khusus sektor ketenaga listrikan.

Sebagai in-house Consultant PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesionalisme khususnya dalam menghadapi tantangan dan tuntutan pasar yang semakin konpetitif.Sebagai kantor yang bergerak dibidang perencanaan PLN Pusat Engineering Ketenaga listrikan merasa perlu untuk memperoleh suatu pengakuan akan kemampuannya.

Sesuai kondisi dan kemampuan yang, sekaligus untuk memantapkan Prosedur Enjiniring yang telah dimplementasikan secara ekstensif dan intensif sejak Septeember 1996 PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan memprogramkan untuk memperoleh ISO 9001 dibidang desain dan telah berhasil memperoleh sertifikat tersebut dari Badan Sertifikasi Internasional SGS- Yarsley International Certification Services Limited pada tanggal Juni 1997.

Dengan dimilikinya Sertifikat ISO 9001 maka PLN Unit Bisnis Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan dapat disejajarkan dengan perusahaan-perusahaan Konsultan terkemuka lainya dalam bidang enjiniring ketenaga listrikan. PLN Pusat Enjiniring Ketenaga listrikan memberikan pelayanan yang handal dan memuaskan pelanggan, mampu bersaing secara internasional dengan selalu mengikuti perkembangan teknologi serta didukung oleh enjinir yang profesional dan sitem manajeman mutu ISO 9001.

Visi Dan MisiPT PLN (Persero)

  1. Misi PLN Disjaya

    • Mengelola bisnis pendistribusi tenaga listrik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, tingkat mutu pelayanan serta mendorong kegiatan ekonomi dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

    • Menjalankan kegiatan pendistribusian tenaga listrik yang berwawasan lingkungan.

    • Menjalankan kegiatan penjualan tenaga listrik secara wajar.

    • Mengelola kader yang berkompeten untuk menjalankan proses bisnis pendistribusian tenaga listrik.

  2. Visi PLN Disjaya

  3. Diakui sebagai pengelola distribusi tenaga listrik yang efesien, andal dan berkualitas dengan kinerja unggul bebasis SDM yang kompeten.

Struktur Organisasi Perusahaan

Di dalam mencapai tujuannya, perusahaan tidak dapat mengandalkan hanya pada satu orang saja. Suatu tujuan hanya dapat dicapai apabila ada kerja sama di dalam perusahaan tersebut. Kerja sama dari karyawan sangat besar artinya bagi pencapaian tujuan suatu perusahaan.Seorang pemimpin harus dapat menyampaikan apa yang ingin dicapai perusahaan di dalam organisasinya dan menyampaikan keinginan tersebut. Setiap perusahaan yang baik memiliki suatu struktur organisasi untuk mengatur aktivitas perusahaan dan memberikan gambaran tentang hubungan kerja sama antar karyawan di dalam perusahaan. Hal ini menyebabkan pembagian tugas yang harus dilakukan akan bertambah rumit, karena banyaknya karyawan yang melakukan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga tidak memungkinkan seorang karyawan melakukan beberapa pekerjaan sekaligus.

Agar perusahaaan dapat berjalan dengan baik maka untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan adanya kerja sama dan koordinasi yang baik diantara para karyawan yang melakukan pekerjaannya masing-masing. Untuk itu maka perusahaan perlu menyusun suatu struktur organisasi yang baik. Dengan adanya sebuah struktur organisasi maka akan mudah membagi tugas dan kewajiban masing-masing personil yang masuk di dalam struktur tersebut. Jika semua personil dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan wewenangnya, maka di dalam perusahaan tersebut akan tercipta suatu kerja sama yang efektif dan efisien.Struktur organisasiyang digunakan di PT. PLN TELUKNAGA

Gambar 3.1 Struktur Organisasi.

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Manager Distribusi

  2. Manager Distribusi adalah pimpinan tertinggi dalam cabang yang di tentukan. Pimpinan cabang ini memiliki tanggung jawab dalam memimpin dan mengarahkan petugas yang di cabang , yaitu dalam hal :

    • Menyusun strategi dan visi misi perusahaan

    • Menjalin hubungan dan kemitraan strategis

    • Menjaga dan memantau jaringan listrik dan gardu-gardu listrik

    • Memimpin direksi

    • Membuat rencana pengembangan dan pemeliharaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang

    • Bertanggung jawab terhadap kemajuan cabang PLN dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan perusahaan

  3. Asisten Manager

  4. Asisten Manager adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada Manager Distribusi untuk :

    • Menjalankan tanggung jawab dari Manager Distribusi sesuai dengan standar etika

    • Memimpin rapat umum, dalam hal untuk memastikan pelaksanaan tata tertib dan prosedur perusahaan.

  5. Supervisor

  6. Supervisor bertanggung jawab untuk mengatur, mengontrol, dan meningkakan kemampuan sumberdaya manusia, serta melakukan koordinasi dan membina kerja sama team yang solid. Tanggung jawabnya guna memaksimalkan effisiensi, meminimalkan biaya.

  7. Bagian Keuangan ( Accounting )

  8. Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, tugas antara lain adalah :

    • Membuat bukti pengeluaran bank dan bukti penerimaan bank.

    • Memeriksa seluruh pengeluaran uang agar sesuai dengan permintaannya.

    • Membuat laporan dana bank, rencana tagihan, rencana pelunasan dan lain-lain.

    • Membuatkan cek atau bilyet giro untuk pengeluaran uang baik untuk melunasi hutang maupun untuk pengeluaran lainnya.

  9. Staff Administrasi

  10. Memiliki sejumlah tugas sebagai berikut :

    • Membuat laporan tentang gangguan yang sedang akan dan sudah di perbaiki oleh petugas pelayanan teknik.

    • Memasukkan data gangguan ke dalam laporannya masing-masing untuk kegiatan pengendalian dan juga sebagai lampiran dalam laporan keuangan.

    • Membuat laporan untuk pemesenan material – material dan laporan gangguan.

  11. HRD

  12. Tugas HRD adalah :

    • Penerimaantenagakerjakoordinasidengandirektur

    • Sosialisasi dan koordinasi

    • Menyiapkan perjanjian kerja baru karyawan baru

    • Absensi daftar hadir

    • Internal letter

    • Incoming letter

    • Outgoing letter

    • Memperbaharui/Update dan record data

    • Jamsostek

  13. Kordinator Gangguan

  14. Tugas dan tanggung jawab seorang Kord. Gangguan adalah mengkordinir setiap kegiatan dan perencanaan yang di laksanakan oleh para petugas pelayanan teknik, melakukan pemeliharaan kepada jaringan PLN dan gardu – gardu PLN. Dan bertanggung jawab kepada Suverpisor.

  15. Pelayanan Teknik

  16. Memiliki beberapa tugas sebagai berikut :

    • Melaksanakan tugas dari kordinator teknik.

    • Memastikan dan melakukan kontrol terhadap gardu – gardu dan jaringan PLN.

    • Melayani konsumen dengan sebaik mungkin.

    • Melaksanakan penanganan dengan sebaik mungkin

  17. Infeksi Jaringan

  18. Memiliki beberapa tugas sebagai berikut :

    • Memelihara dan Memperbaiki semua jaringan – jaringan PLN agar tidak terjadi kerusakan pada gardu PLN.

    • Menginput jaringan dan gardu PLN dengan GPS lalu di masukan ke komputer

    • Menghubungi Kordinator Gangguan bila ada kerusakan di lapangan tau temuan yang bisa menyebabkan gardu listrik PLN mati total tau meledak.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram, Sequence diagram.

Unified Modeling Language (UML)

  1. 1. Use Case Diagram Yang Berjalan

  2. Gambar 3.2. Use Case Diagram yang sedang berjalan.

    Berdasarkan gambar 3.2. Use CaseDiagram yang berjalan saat ini terdapat:

    • 1 system yang mencakup seluruh pengadaan material.

    • 2 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya :Admin, dan Petugas Lapangan

    • 3 use case yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantaranya : Request dengan include jenis material, cek material dengan include catat material terpakai Extend jenis material, dan kirim material.

Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3. ActivityDiagram Yang Berjalan.

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagramyang berjalan saat ini terdapat:

  • 1 Initial Node, objek yang diawali.

  • 4 Action State dari sistem diantaranya : request, menerima request, cek material, dan kirim material.

  • 1 Final State, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.4.Sequence Diagram Yang Berjalan

Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

  • 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin dan Petugas Lapangan.

  • 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.

  • 4 (empat) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: Order Material, Menerima Order, Cek Ketersediaan Material, dan Mengirim Order Material.

Metode Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu:

  1. Performance (kinerja)

  2. Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    Tabel 3.1 Hasil Analisa Kinerja


  3. Information (informasi)

  4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

    Tabel 3.2. Hasil Analisa Informasi
  5. Economy (ekonomi)

  6. Sistem yang ada saat ini masih manual, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya tidak sedikit setiap akan melakukan pengadaan material.

    Tabel3.3 Hasil Analisa Ekonomi
  7. Control (kontrol)

  8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    Tabel 3.4 Hasil Analisa Kontrol
  9. Effisiency (Efisiensi)

  10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.

    Tabel 3.5 Hasil Analisa Efesiensi
  11. Service (Pelayanan)

  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan atau instansi pemerintahan.

Tabel 3.6 Hasil Analisis Pelayanan

Masalah Yang Dihadapi

Analisis Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada PT. PLN Teluknaga, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan sistem informasi stock pengadaan material alat listrik dimulai dari proses penginputan data stock material masuk dan keluarnya barang sampai menghasilkan laporan stock material.

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem serta proses pengadaan stock material listrik yang sedang berjalan saat ini di PT. PLN Teluknaga belum berjalan dengan baik karena masih ada kekurangan dalam stok material, membutuhkan waktu yang lama untuk pengadaan material listrik, karena masih menggunakan sistem manual, dimana petugas lapangan harus memesan material yang dibutuhkan kepada admin agar di adakan material. Admin melihat stok material yang ada, kemudian apabila material tidak ada maka admin memesan material kepada manager agar diadakan material yang dibutuhkan oleh petugas lapangan. Manager memesan material ke Cabang Lain sesuai kebutuhan di lapangan.

Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kebutuhan atas informasi pengadaan material, maka diperlukan perancangan sistem agar informasi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan perusahaan dan juga bisa menghemat waktu (efisien). Pengembangaan yang dilakukan yaitu dengan cara merancang sebuah sistem pengadaan material, yang diharapkan dapat memberikan informasi dengan mudah, cepat dan akurat sesuai dengan keinginan user.

Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis, analisis kekurangan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. a) Proses pemesanan material yang terjadi pada saat ini masih memakan waktu yang lama dikarenakan masih menggunakan Mc Excel untuk media penyimpanan dan penginputan data material.

  2. b) Input data yang memakan waktu yang lama dikarenakan adanya bukti pemesanan yang tidak sama,.

  3. c) Lamanya proses pembuatan laporan stock material sehingga data yang dibutuhkan dan ingin disampaikan kepimpinan menjadi lambat.

Analisis Kontrol

Banyaknya permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini juga disebabkan oleh faktor pengontrolan yang masih lemah. Pengontrolan input belum dilakukan sehingga pengambilan material tidak disertai form permintaan , hal ini menyebabkan selisih material. Kontrol pada proses masih dilakukan secara manual oleh admin, yaitu dengan cara menghitung material setiap hari dan crosscheck dilakukan secara manual juga. Hal ini menyulitkan proses pengontrolan. Sementara belum ada pengontrolan terhadap data material keluar, laporan yang diterima oleh pimpinan tidak diperiksa ulang dan langsung disetujui oleh pimpinan, sehingga jika terjadi kesalahan akan sangat sulit melakukan perbaikan pada laporan.

Prosedur

Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya kontrol dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dari kurangnya disiplin bagian admin dan manager, pengiriman barang dalam pengambilan barang yang tanpa adanya bon pengambilan barang. Hal ini menyebabkan bagian admin harus bekerja secara ekstra dalam melakukan kontrol terhadap material yang ada. Seharusnya, dari masing-masing pihak yang bersangkutan, agar mampu membenahi prosedur yang berjalan saat ini agar menjadi lebih disiplin dalam bekerja, sehingga akan menghasilkan disiplin yang baik bagi masing-masing pihak.

Analisis Waktu Perusahaan

Berdasarkan analisis yang penulis dapatkan, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan sebuah laporan stock material bisa mencapai kurang lebih 12 jam. Hal ini dikarenakan setiap akan melakukan penyajian laporan stock material admin harus selalu memastikan antara stok yang ada didata dengan stok fisiknya. Jika terdapat selisih, admin harus melakukan form pengadaan material dengan perkiraan sendiri tanpa mengetahui siapa yang melakukan pengambilan.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisis permasalahan pada sistem yang berjalan memerlukan waktu yang lebih lama dalam penginputan data dan laporan yang dihasilkan dikarenakan sistem tersebut masih menggunakan dengan cara mencatat sehingga waktunya memerlukan waktu yang lebih lama dalam menghasilkan sebuah laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan. Maka dengan dirancangnya sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan harapan dapat membantu petugas lapangan dalam pemesanan dan admin dalam pengadaan material agar terbentuknya kinerja efektif dan efesien, maka kebutuhan sistem hendaknya :

  1. Dapat menampilkan report dan dicetak dalam microsoft excel untuk data pemasukan dan pengeluaran dari hasil inputan sehingga admin tidak perlu membuat rekapan lagi dalam pembuatan laporan.

  2. Sistem terkomputerisasi yang dapat melakukan pengontrolan secara mudah dan jelas, sehingga mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi.

  3. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh petugas dan manager.

  4. Dapat menambahkan data baru ataupun mengubah data, sehingga sistem tersebut dapat segera diperbaiki jika ada kesalahan dalam penginputan atau belum diinput.

Solusi Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem berjalan maka diberikan solusi pemecahan masalah yang dapat membantu dan berguna untuk Sistem pengadaan material listrik pada PT. PLN Teluknaga, pemecahan masalah yang diusulkan penulis antara lain:

  1. Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan.

  2. Mengembangkan sistem yang berjalan dengan terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diata penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu mengembangkan sistem yang berjalan menjadi terkomputerisasi berbasis web yang dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan banyak keuntungan yang diperoleh.

Konfigurasi Sistem

  1. Perangkat Keras ( Hardwere )

    • Processor : Pentium 4

    • Monitor : 17 inc

    • Keybord : Standard

    • Mouse : Optical

    • RAM : 2 GB

    • Harddisk : 80 GB

  2. Printer : Dot Matrix

  3. Perangkat Lunak ( Software )

    • Windows XP Profesional

    • Microsoft Office 2007

  4. Hak Akses

    • Admin Teluknaga

    • Petugas Lapangan

    • Manager

Hak Akses

Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi yang berjalan di perusahaan tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atas aplikasi. Tetapi, jika nanti sistem yang diusulkan telah berjalan, akan ada beberapa karyawan yang memiliki hak akses, diantaranya : Petugas Lapangan, Admin dan Manager.

Alternatif Solusi

Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

  1. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

  2. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.

  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.

  3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh petugas lapangan, admin dan manager. Program tersebut akan melakukan proses Penginputan mulai dari pemesanan dan pengeluaran material sehingga menampilkan laporan stock material yang dibutuhkan oleh manager.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses penginputan.

Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya trasfaran data stok material kepada para user , sehingga user dapat melihat data stok yang ada.

User Requirement

  1. Elisitasi Tahap 1

  2. Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber di perusahaan . Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I

    Tabel 3.7.Tabel Elisitasi Tahap I



  3. Elisitasi Tahap II

  4. Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

    Tabel 3.8. Tabel Elisitasi Tahap II
  5. Elisitasi Tahap III

  6. Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:

    Tabel 3.9. Tabel Elisitasi Tahap III


  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

    Tabel.3.10 Elisitasi Final


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT PLN Teluknaga, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem penunjang keputusan pengadaan material listrik yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses sistem informasi pemesanan material, dan pencatatan pengadaan material saat ini menjadi sistem yang terprogram dan tekomputerisasi sehingga memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Ada bebrapa prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan sistem ini yaitu :

  1. Prosedur Login

  2. Untuk mengakses sistem, setiap pengguna diwajibkan melakukan proses login dengan mengisi username dan password sesuai dengan username dan password pengguna.


  3. Prosedur View Data

  4. Admin, dan Petugas Lapangan melakukan view data dengan memilih daftar data yang ada sesuai dengan yang diinginkan admin / Petugas Lapangan tersebut.

  5. Prosedur Menganalisa Data

  6. Data yang ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan pihak manajer untuk menganalisa data yang ada.

  7. Prosedur Mengambil Keputusan

  8. Pihak manajer mengambil keputusan setelah mendapatkan analisa dari data yang tersedia.

  9. Prosedur Logout

  10. Admin dan Petugas Lapangan melakukan logout atau keluar dari sistem setelah selesai melakukan transaksi pada menu Logout.

    Berdasarkan perubahan sistem pengadaan material yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi sistem gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang di Usulkan


Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram terdiri atas:

a. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem pengadaan Material Listrik.

b. Terdapat 3 actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu admin, Petugas Lapangan dan Manager

c. Terdapat 11 use case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut, yaitu Data Master di antaranya ( Data Barang, Data Karyawam, Data Akun), login, Pemesanan Barang diantaranya(Input Data, Request Barang), Report diantaranya( view report, print report) Logout.

d. Terdapat 6 include, yaitu Data Barang, Data Karyawan, Data Akun, Input Data, Request Barang, View Laporan, dan Cetak Laporan.

Rancangan sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Admin

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin pada sistem yang di usulka


Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram terdiri atas:

  1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

  2. Terdapat 15 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 Final Node, objek yang diakhiri.

Rancangan sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Petugas Lapangan

Gambar 4.3 Activity Diagram Petugas Lapangan pada sistem yang di usulka

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram terdiri atas:

  1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

  2. Terdapat 5 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

  3. 1 Final Node, objek yang diakhiri.

Rancangan sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Mana

Gambar 4.4 Activity Diagram Manager pada sistem yang di usulkan

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram terdiri atas:

  1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

  2. Terdapat 5 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

  3. 1 Final Node, objek yang diakhiri

Rancangan sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram

Gambar 4.5 Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 4.8 Sequence Diagram pada sistem admin terdapat:

a. 6 lifeline antar muka yang saling berinteraksi

b. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin, dan manager.

c. 20 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

d. 1 decision node, untuk memberi keputusan.


Rancangan sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram

Gambar 4.6 Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 4.8 Sequence Diagram pada sistem admin terdapat:

a. 5 lifeline antar muka yang saling berinteraksi

b. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Petugas Lapangan.

c. 7 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

d. 1 decision node, untuk memberi keputusan.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sitem Berjalan dan System usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.7 Class diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5. Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

a. 8 Class, diantaranya : tbl_ trandata_history, tbl_ item,tbl_item_master, tbl_trandata_head, tbl_akun, tbl_pegawai, tbl_item_group, dan tbl_jabatan.

b. 14 Association, diantaranya one to one, dan many to one.

4.2.2. Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama file : tbl_trandata_history

Media : Hardisk

Primary key : trans

Record : 62

Tabel 4.2 tbl_item_master

2. Nama file : tbl_trandata_head

Media : Hardisk

Primary key : trans

Jumlah Record : 42

Tabel 4.3 tbl_item_group

3. Nama file : tbl_item_master

Media : Hardisk

Primary key : item

Jumlah Record : 200

Tabel 4.4 tbl_ptgs_head

4. Nama file : tbl_item

Media : Hardisk

Primary key : trans

Jumlah Record : 250

Tabel 4.5 tbl_ptgs_group

5. Nama file : tbl_akun

Media : Hardisk

Primary key : nip

Jumlah record : 26


Tabel4.6 tbl_transaksi_head

6. Nama file : tbl_item_group

Media : Hardisk

Primary key  : group_item

Jumlah Record : 220

Tabel4.7 tbl_transaksi_detail

7. Nama file : tbl_pegawai

Media : Hardisk

Primary key : nip

Jumlah record : 57

Tabel4.8 tbl_account

8. Nama file : tbl_jabatan

Media : Hardisk

Primary key : jabatan

Jumlah record : 111

Tabel4.9 tbl_level

Rancangan Prototype

Halaman Login Petugas Lapangan

Gambar 4.6. Login petugas lapangan

Halaman Utama Petugas Lapangan

Gambar 4.7. Hal.Utama petugas lapangan

Halaman Login Admin

Gambar 4.8. Login Admin



Halaman Utama Admin

Gambar 4.9. Hal. Utama Admin

Halaman Login Manager

Gambar 4.10. Login Manager

Halaman Laporan Diagram

Gambar 4.11. Hal.Laporan Diagram

Rancangan Layar Sistem

Rancangan Layar Login

Gambar 4.12. Rancangan Layar Login

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas hanya digunakan oleh admin,petugas lapangan dan manager. User harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

Rancangan Layar Halaman Utama

Gambar 4.13. Rancangan Halaman Utama

Keterangan :

Di Halaman utama terdapat Menu pegawai dimana terdapat nip, nama pegawai, jabatan, alamat. Menu group item dimana terdapat no group, desc dan log. Menu item dimana terdapat item, item master, group item, stock. Menu akun dimana terdapat NIP, Nama Pegawai, dan password. Menu transaksi dimana terdapat No trans, permintaan, persetujuan, status, tgl minta, tgl setuju, dan banyak. Menu pengadaan dimana terdapat item, jumlah bulan, jumlah tahun, jumlah qty kurang, rata2 kekurangan, pengadaan bulan lalu, pengadaan bulan depan.

Rancangan halaman pegawai

Gambar 4.14. Rancangan Halaman Pegawai

Keterangan :

Gambar diatas akan langsung menampilkan semua jenis data pegawai yang ada ditampilan admin dan manager, di atas mencakup nip, nama, alamat, dan jabatan.

Rancangan Layar Group Item

Gambar 4.15. Rancangan Group Item

Keterangan :

Gambar diatas akan langsung menampilkan semua jenis data group item yang ada ditampilan admin dan manager. Data group item baru berisi nomor barang, nama barang, dan tanggal, yang bisa di input oleh admin lalu di simpan.

Rancangan Layar Item

Gambar 4.16. Rancangan Layar Item

Keterangan :

Gambar diatas akan langsung menampilkan Item yang ada ditampilan admin. Item barang di atas mencakup no item, item master, group item dan stock .

Rancangan Layar Akun

Gambar 4.17. Rancangan Layar Akun

Keterangan :

Gambar diatas akan langsung menampilkan Form Akun yang di dalam nya ada NIP, dan password yang ada di tampilan admin.

Rancangan Layar Transaksi

Gambar 4.18. Rancangan Layar Transaksi

Keterangan :

Gambar diatas akan langsung menampilkan transaksi yang ada ditampilan admin dan petugas lapangan, petugas lapngan request material kemudian input material, admin melihat request kemudian admin input request petugas lapangan.

Rancangan Layar Pengadaan

Gambar 4.19. Rancangan Layar Pengadaan

Keterangan :

Gambar diatas akan langsung menampilkan pengadaan, yaitu laporan transaksi yang dilakukan oleh petugas lapangan dan admin dalam permintaan material selama perbulan, kemudian manager melihat tampilan pengadaan untuk mengambil keputusan stok material selanjutnya.

Konfigurasi Sistem

Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkanadalah :

  1. Processor Core I 3

  2. Karena sistem yang akan memproses data langsung dan hasil dari proses tersebut akan segera dipakai, sehingga membutuhkan kecepatan dalam memproses data. Disamping itu juga akan menunjang penggunaan perangkat lunak yang dipakai.

  3. Memori (RAM) 16 GB.

  4. Untuk mendapatkan kecepatan proses yang diinginkan diperlukan ruang memori yang cukup besar, selain itu karena pilihan perangkat lunak akan membutuhkan RAM yang cukup.

    a. Hard Disk 500 GB.

    Untuk menampung data yang akan disimpan dan waktu backup cukup lama, maka diperlukan tempat memori data yang lebih besar.

    b. Monitor LCD 14”.

    Monitor ini sangat baik untuk pemakai komputer dikarenakan monitor ini selain memiliki ketajaman gambar juga bersolusi tinggi serta beradiasi rendah, selain itu juga untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik dan memaksimalkan software yang ada.

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. OS (Windows 7)

  2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

  3. Notepad ++

  4. Navicat for MySQL

  5. Xampp

  6. Web browser

Hak Akses (Brainware)

Ada 3 actor yang dapat meng-akses sistem pengadaan material listrik PT. PLN TELUKNAGA ini :

  1. Admin

  2. Admin bertanggung jawab untuk semua akses program yang berjalan dan kemungkinan terjadi kendala – kendala dalam program tersebut.

  3. Petugas Lapangan

  4. Petugas Lapangan bertugas untuk meng-input data material dan meruquest material ke dalam sistem tersebut.

  5. Manajer

  6. Manajer bertugas untuk melihat hasil laporan dan mengambil keputusan dari hasil laporan.

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

Tabel4.10 Testing Black Box

Waktu Penelitian

Rencana penelitian sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana penelitian adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem. Rencana penelitian yang diusulkan ini mempunyai kegiatan dan selang waktu pelaksanaan kegiatan tersebut serta urutan pelaksanaanya.

Tabel4.11 Waktu Penelitian

Implementasi

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Implementasi dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Mengumpulkan data

  2. Proses pengumpulan data digunakan sebagai perancangan sistem, sehingga data apa saja yang diperlukan dapat dianalisa dan dibuatkan sistem programnya.


  3. Analisa Sistem

  4. Menganalisa bentuk laporan yang sedang berjalan dan menganalisa data-data yang berkaitan dengan dashboard yang selanjutnya akan diterapkan dalam suatu sistem yang dibutuhkan.

  5. Perancangan Sistem

  6. Perancangan sistem ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan untuk pengadaan material listrik dengan benar.

  7. Pembuatan Program

  8. Dalam hal ini pembuatan program dilakukan secara bertahap dengan perlahan tapi pasti. Memasukan coding yang akan dieksekusi oleh komputer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh user.

  9. Implementasi Program

  10. Implementasi program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada. Dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer.

  11. Perbaikan Program

  12. Menambahkan atau mengurangi poin-poin tertentu yang tidak diperlukan sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan user.


  13. Dokumentasi

  14. Berbentuk catatan-catatan penting yang dilakukan selama melakukan perancangan sistem hingga selesai. Dan ketika sistem berjalan masih tetap diperlukan dokumentasi yang suatu saat akan diperlukan.

Estimasi Biaya

Adapun biaya estimasi yang dibutuhkan untuk sistem yang diusulkan, diantaranya:

Tabel4.12 Estimasi Biaya

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif, Karena dalam pengadaan material masih menggunakan sistem manual.

  2. Pencatatan pengadaan material yang baik, agar dapat menannggulangi kekurangan stok di kemudian hari, harus di buat sistem terkomputerisasi karena sistem ini dapat melihat dari proses perhitungan antara stok material setiap bulan pada periode sebelumnya yang di akumulasi dengan banyaknya permintaan stok yang tidak terpenuhi perbulan.

  3. Sistem pengadaan barang yang di usulkan mampu untuk menunjang keputusan dalam pengadaan material. Karena sistem yang di usulkan dapat menganalisa pemakaian material sesuai dengan kebutuhan.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang lebih baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah :

  1. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul Tugas Akhir yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

  2. Sistem admin muncul notice ketika ada request baru dari petugas lapangan

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  2. 2,0 2,1 “Pengantar Sistem Informasi”, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi
  4. 4,0 4,1 ”Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  5. UML merupakan pendekatan metedologis untuk mengembangkan aplikasi web yang berdasarkan dalam unified proces
  6. 6,0 6,1 “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.4 No.3 – Mei 2011
  7. “Perbandingan Penggunaan Database OLTP Dan Data Warehouse”. Tangerang: Jurnal CCIT VOL.8 NO.1 –September 2014
  8. “RDBMS-Relational Database Management System”. Jakarta:Grasindo.
  9. 9,0 9,1 “Shourtcourse SQL Server 2008 Express”. Yogyakarta: Andi.
  10. “MySQL adalah salah satu jenis databaseserver yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Jenis-Jenis Web Berdasarkan Style”. Yogyakarta: Erlangga.
  12. “Bahasa Pemrograman Web Server Side Bersifat Open Source”. Yogyakarta: Erlangga.
  13. Server Side HTML Embedded Scripting”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  14. PHP tidak terbatas hanya untuk menghasilkan keluaran HTML
  15. 15,0 15,1 “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual
  16. “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”
  17. pengadaan merupakan konsep yang mengacu pada prosedur sesudah kegiatan pemilihan untuk memperoleh dokumen
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 ”Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja”.CCIT Journal ,2014.
  19. PIECES adalah untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem informasi bagi pengambilan keputusan
  20. “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini
  21. “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”
  22. 22,0 22,1 studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur
  23. 23,0 23,1 secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif


Contributors

Fery maulana