SI1011464928

Dari widuri
Revisi per 22 Agustus 2014 14.02 oleh Dear Rosalia (bicara | kontrib) (BAB II)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM ABSENSI PEGAWAI PADA

PT. PHOENIX PERKASA TEGAR MANDIRI

BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1011464928
NAMA
: Dear Rosalia


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sosialisasi teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama dalam bidang komputerisasi yang sangat berperan untuk menunjang kinerja yang efektif dalam pengolahan data baik dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta. Komputeradalah alat elektronik otomatis yang dapat menghitung atau mengolah data secara cermat menurut yang diinstruksikan dan memberikan hasil pengolahan data tersebut. Semua kegiatan dilakukan dengan sistem komputerisasi karena komputer merupakan alat bantu manusia yang saat ini memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, bisnis, maupun teknologi. Dari tahun ke tahun ilmu komputer makin berkembang sehingga dengan menggunakan komputer segala sesuatu berjalan dengan sangatmudah, cepat, efektif dan efesien.

Disiplin dan tata tertib dalam melakukan suatu pekerjaan sangatlah penting dalam kehidupan manusia modern sekarang ini maupun dimasa yang akan datang. Dengan adanya disiplin dan tata tertib kegiatan manusia dapat berjalan dengan cepat dan lancar. Oleh karena itu, PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang berada di tangerang dan mempunyai banyak pegawai. Sebagai salah satu perusahaankontraktor yang ternama di Tangerang, PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiriharuslah siap dalam menghadapiperkembangan,dan kemajuan dalam kualitas dunia sekarang ini. Dengan semakin meningkatnyajumlah perusahaan kontraktor di Indonesia, maka PT. Phoenix Perkasa TegarMandiri mendapat tantangan dalam memberikan kualitas dan kepercayaan kepadapara pelanggannya. PT. Phoenix PerkasaTegar Mandiri telah melakukan pengembangan dengan banyak membangun ruko, pabrik, perumahan, dll dibanyak daerah di luar Tangerang. Serta menjamin kenyamanan para pelanggan danmeningkatan kualitas dan pengelolaan pembangunan.

Keberhasilan suatu perusahaan sangat besar di tentukan oleh produktivitas pegawainya. Untuk mengatasi masalah ini,perusahaan perlu memilki kebijaksanaan yang khusus dalam menangani absensi para pegawainya yang bertujuan untuk menjaga kinerja perusahaan. Karena hal tersebut diatas, maka penulis memberikan judul “PERANCANGAN SISTEM ABSENSI PEGAWAI PADA PT. PHOENIX PERKASA TEGAR MANDIRI BERBASIS WEB“.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, ......... .

Dengan persoalan yang sering terjadi dalam perusahaan mengenai absensi pegawai pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri, maka dengan ini penulis ingin melakukan penelitian dan menganalisa beberapa hal berikut ini:

  1. Bagaimana prosedur absensi pegawai yang berjalan saat ini pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri?

  2. Apakah sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien?

  3. Bagaimana membuat sistem absensi yang dapat meningkatkan kinerja pegawai pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Karena banyaknya permasalahan yang ditangani PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya terbatas pada proses absensi pegawai yaitu mulai dari absen hadir, absen pulang, izin, cuti, sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

a) Tujuan Operasional :

1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang sistem absensi pegawai pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri.

2. Untuk menganalisa dokumen, prosedur yang berhubungan dengan sistem absensi pegawai sebagai landasan penggajian pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri yang sedang berjalan.

b). Tujuan Funfsional

1. Memberikan keringanan para pegawai dengan memberikan sistem absensi yang lebih mudah.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk penempatan kerja dimasa yang akan datang dan mengetahui situasi dunia kerja yang sesungguhnya pada suatu perusahaan

c) Tujuan Individu

1. Ingin mengimplementasikan ilmu yang sudah kami dapat dalam proses belajar mengajar.

2.Sebagai syarat untuk menyelesaikan Skripsi agar mendapatkan gelar Sarjana.

Manfaat Penelitian

a) Manfat Operasional :

1. Dapat meningkatkan mutu pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri.

2. Dapat meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian di PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri.

b) Manfaat Fungsional :

1. Agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaiki sistem absensi yang berjalan saat ini.

2. Agar terciptanya pelayanan yang lebih baik, efektif dan efisien.

c) Manfaat Individu :

1. Memberikan masukan dalam pengambilan keputusan dan memperluas wawasan penerapan teori yang telah diterima serta berharap dapat membuat sistem dalam dunia kerja nanti.

2. Hasil penelitian ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan yang telah diterima tentang manajemen pada kegiatan nyata di bidang studinya.

Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Wawancara

Untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam pengembangan Sistem informasi Absensi ini maka dilakukan wawancara terhadap beberapa pegawai. Wawancara yang dilakukan untuk mencari data mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan serta kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan oleh pegawai yang belum tercukupi dari sistem yang telah ada sekarang. Metode wawancara yang dilakukan adalah melalui pembicaraan dengan pihak-pihak yang terkait sebagai sumber data dan informasi, dengan dasar pertimbangan dan persetujuan dari pihak yang terkait, yaitu pada bagian absensi pegawai.

Metode Observasi

Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan melakukan tinjauan langsung ke perusahaan terhadap unsur objek yang akan diteliti.

Metode Studi Pustaka

Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :


1. Analisa Pengguna

Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user.

2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna

Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

3. Analisa Prilaku Sistem

Padatahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

Metode Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

a. Perancangan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

b. Analisis (Analysis

Tahap analisismerupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untukmerancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (UnifiedModeling Language) dengan software visualparadigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangansistem yang diusulkan.

c. Disiain (Disign)

Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukanoleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn UseCase Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan ActivityDiagram. Proses design akanmenerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapatdiperkirakan sebelum dibuat coding.Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitekturperangkat lunak, representasi interfacedengan menggunakan Dreamweaver CS5,dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yangdisebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmeruntuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yangdilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasialternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

d. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siapuntuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

e. Pemeliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaianatau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsiini metode pengujian yang digunakan yaitu BlackBox Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan padakeperluan software. Karena itu ujicoba Black Box memungkinkanpengembangan software untuk membuathimpunan kondisi input yang akanmelatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukankesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atauhilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi

Ststematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikangambaran mengenai yang diteliti dalam laporan ini pada setiap bab. Adapunsistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab inidijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkuppenelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian sertasistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan dan pengembangan sistem, yang meliputi: pengembangan sistem, perancangan sistem, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, pengertian UML, penggambaran sistem dengan menggunakan UML, serta teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung penganalisaan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.

BAB III SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum PT.Phoenix Perkasa Tegar Mandiri,tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, dan alteratifpemecahan masalah, elisitasi tahap 1, tahap 2, tahap 3,dan draf final.

BAB IV SISTEM USULAN

Bab inimenjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified ModellingLanguage (UML) melalui program Visual Paradigm 6.4, yaitu Use Case Diagram,Sequence Diagram dan Activity Diagram, rancangan basis data, screen shot darisistem yang diimplementasikan, serta rancangan perangkat sistem yang diusulkan,terdiri dari hardware dan software

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Sistematika Penulisan

BAB II

HASIL PENELITIAN

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:16) menarikkesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erathubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapaitujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentangpengertian secara umum, yaitu :

1. Setiapsistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri darisuatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru,dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

2. Unsur-unsurtersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistemberhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsursistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

3. Unsursistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistemmempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakanoksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakanoksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dandarah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapaitujuan tersebut.

4. Suatusistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasankita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuanadalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanantubuh.

       Dari uraian diatas tentang pengertian sistem secara umum, adapertanyaan “untuk apa suatu sistem diciptakan?” setiap sistem dibuat untukmenangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
       MenurutLili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208), “Analisa secara umummerupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salahsatu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran danmengembangkan permintaan-permintaan.
       Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatusistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu denganyang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. 

2. Karakteristik Sistem

       Menurut Tata Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistemadalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuahsistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapamasukan dan keluaran. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagaiberikut :

1. KomponenSistem (Components)

Suatu sistem terdiridari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja samamembentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatubentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankansuatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatusistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “suprasistem”.

2. BatasanSistem (Boundary)

Ruang lingkup sistemmerupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atausistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistemdipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. LingkuganLuar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang adadiluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistemtersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapatbersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara,lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggukelangsungan hidup sistem tersebut.

4. PenghubungSistem (Interface)

Media yangmenghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkansumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentukkeluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melaluipenghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yangmembentuk suatu kesatuan.

5. MasukanSistem (Input)

Energi yang dimasukanke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatuunit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untukmengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadiinformasi.

6. KeluaranSistem (Output)

Hasil energi yangdiolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran inimerupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaranyang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagaimasukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagisubsistem lain.

7. PengolahanSistem (Proses)

Suatu sistem dapatmempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnyaadalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadilaporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. SasaranSistem (Objective)

Suatu sistem memilikitujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistemtidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistemdikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

       Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem dapat diklasifikasikandari beberapa sudut pandang, di antaranya :

1. Sistemabstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalahsistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antaramanusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secarafisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistemadministrasi personalia dan lain sebagainya.

2. Sistemalamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalahsistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnyasistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkansistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia denganmesin yang disebut human machine sistem.Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputeryang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistemdeterminasi dan sistem probobalistik

Sistem yang beroperasidengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yangtingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yangdijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yangkondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

4. Sistemterbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutupmerupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkunganluarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkunganluarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistemlainnya.


          2.1  
          2.1.1  

2.1.2. KonsepDasar Data

1. Definisi Data

       Menurut Tata Sutabri (2012:1), sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataanyang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam duniabisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi.Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uangatau nilai piutang dagang.

2. Klasifikasi Data

       Menurut Tata Sutabri (2012:3), data itu sendiri dapatdiklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasanklasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini.

A. Klasifikasidata menurut jenis data

1. Datahitung (enumeration/counting data)

Data hitung adalahhasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalahpresentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatukelas atau presentase dari mahasiswa/i dalam kelas akan menghasilkan suatu datahitung.

2. Dataukur (measurement data)

Data ukur adalah datayang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruftertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelahmemeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alatbarometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.

B. Klasifikasidata menurut sifat data

1. Datakuantitatif (quantitative data)

data kuantitatif adalahdata mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlahuniversitas negeri di indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golonganpertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainkurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

2. Datakualitatif (qualitative data)

Data kualitatif adalahdata mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu. penggolongan fakultas-fakultas padauniversitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. penggolonganmahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studidengan grade A, B, C, D didasarkanpada pemisah sifat-sifat kualitatifnya.

C. Klasifikasidata menurut sumber data

1. Datainternal (internal data)

Data internal adalahdata yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri,bukan data hasil karya orang lain.

2. Dataeksternal (external data)

Data eksternal adalahdata hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuksuatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

3. Pengolahan Data

       Menurut Tata Sutabri (2012:6), Data merupakan bagian mentahuntuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, datayang telah diperoleh harus diukur dan nilai baik dan buruk, berguna atau tidakdalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri darikegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. untuk lebih jelasnyaakan diuraikan seperti dibawah ini.

A. Penyimpanandata (data storage)

Penyimpanan datameliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searcing), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalamsuatu tempat yang lazim dinamakan “file”.file dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, danlain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jeniskepentingannya. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya.Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah dapat mengakibatkan data yang masuk kedalam file juga salah yang selanjutnya akanmengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. jadi, file diartikan sebagai suatu susunandata yang terbentuk dari sejumlah catatan (record)yang berhubungan satu sama lain mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.

Sistem yang umum dalampenyimpanan data (faling) ialahbedasarkan lembaga, perorangan,produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yangbersangkutan. kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu datadalam bentuk surat misalnya, yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Untukmemperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching)di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

1. Fileinduk

File induk ini berisidata-data permanent yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudiandigunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

2. Filetransaksi

File transaksi berisi data-datatemporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatuperiode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

B. Penanganandata (data handling)

Penanganan data meliputiberbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan,dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul padaberbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untukmengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian,pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

pemilihan atau sorting dalam rangka kegiatan penanganandata mencakup peraturan kedalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftarpegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendahatau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lainsebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Inimencakup pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepadaorganisasi/perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesanbeberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.

Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatanuntuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel,statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuanmanipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yangterjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantumenyelidiki alternatif kegiatan mendatang.


2.1.3. AnalisaSistem

1. DefinisiAnalisa Sistem

      Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol4 (2011 : 322) ,Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan danmengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehinggadapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.
      Menurut Tata Sutabri (2012:220), tahap analisis sistem dilakukansetelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahapanalisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahanditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
      Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisasistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisasistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul ditahapan selanjutnya.

2. TahapanAnalisa Sistem

      Menurut Henderi,dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) “Tahapananalisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalambagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan danmengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatanyang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buatrancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.
      Menurut Tata Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalampengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untukpemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbulserta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dandimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagaiberikut:

1. Memberikanpelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalampengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Membantupara pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahanperbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

3. Mengevaluasisistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan datamaupun pembuatan laporannya.

4. Merumuskantujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatanlaporan yang baru.

5. Menyusunsuatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusanlangkah dan kebijaksanaan.

      Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja samadengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapunlangkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagaiberikut:

1. Mengumumkanpenelitian sistem

Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputerbaru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai carakomputer mempengaruhi kerja mereka.

2. Mengorganisasikantim proyek

Tim proyek yang akanmelakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakanmenjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agarproyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

3. Mendefinisikankebutuhan informasi

Analisis mempelajarikebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulaninformasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

4. Mendefinisikankriteria kinerja sistem

Setelah kebutuhaninformasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikansecara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

5. Menyiapkanusulan rancangan

Analisis sistemmemberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskanatau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahaprancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

6. Menyetujuiatau menolak rancangan proyek

Manajer dan komitesistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikanpersetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukananalisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jikapersetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.




2.1.4. DefinisiPerancangan Sistem

1. Definisi Perancangan

      Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalan jurnal CCITVol.4 No.2 (2010:197) pada metode analisa sistem dan perancangan yangmenggunakan metode yang dikenal dengan nama SystemDevelopment Life Cycle (SDLC).

SDLC merupakanmetodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usahaanalisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

a. PerancanganSistem

Dalam tahapanperancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancanganaplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

b. AnalisaSistem

Melakukan analisasistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadapkebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

c. Perancangan

Yaitu tahapan untukmelakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu:perancangan interface, perancanganisi, dan perancangan program.

d. Testing

Setelah sistem berhasildirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistemtelah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukanpenyesuaian-penyesuaian akhir.

e. Implementasi

Pada tahap ini, programyang telah diuji secara offline kemudiandiimplementasikan online dandipublish secara resmi.

f. Perawatan

Langkah terakhir dariSDLC yaitu maintenance dimana padatahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan


2.1.5. Tahapan ImplementasiSistem

      Menurut Murad, dkkdalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:52), “Tahap ini merupakan tahapan dalampengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secaraunit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dansegera dilakukan perbaikan”.
      Menurut Tata Sutabri (2012:229),  setelah sistem dianalisis dan dirangcangdengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnyabagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahapimplementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Pengkajianmengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuksistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atauarsitektur sistem informasi.

2. Melakukanuji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyajiinformasi yang dibutuhkan.


2.2. TEORIKHUSUS

2.2.1. SDLC (SystemDevelopment Life Cycle)

       Menurut Simarmata (2010:39), SDLC mengacu pada model danproses yang digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak danmenguraikan proses, yaitu pengembang menerima perpindahan dari permasalah kesolusi.
       Menurut Nugroho (2010:2), pengembangan/rekayasa sisteminformasi (system development)dan/atau perangkat lunak (software engineering)dapat berarti menyusun sistem/perangkat lunak yang benar-benar baru atau yanglebih sering terjadi menyempurnakan yang sebelumnya 

Gambar 2.1 Kerangka kerja pengembangan sistem informasi SDLC


a) Tahapawal yaitu perencanaan (planning)adalah menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna (user’sspecification), studi-studi kelayakan (feasibilitystudy) baik secara teknik maupun secara teknologi serta penjadwalan suatuproyek sistem informasi atau perangkat lunak. pada tahap ini pula, sesuai dengankakas (tool) yang penulis gunakanyaitu UML.

b) Tahapkedua, adalah tahap analisis (analysis),yaitu tahap dimana kita berusaha mengenai segenap permasalahan yang muncul padapengguna dengan mendekomposisi dan merealisasikan use case diagram lebihlanjut, mengenai komponen-komponen sistem atau perangkat lunak, objek-objek,hubungan atarobjek dan sebagainya.

c) Tahap ketiga, adalah tahap perencanaan (design) dimana penulis mencoba mencarisolusi dari permasalahan yang didapat dari tahap analisis.

d) Tahapkeempat, adalah tahap implementasi dimana penulis mengimplementasikanperencanaan sistem ke situasi nyata yaitu dengan pemilihan perangkat keras danpenyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).

e) Tahapkelima, adalah pengujian (testing),yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sistem atau perangkat lunak yangdibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum, jika belum, prosesselanjutnya adalah bersifat iteratif, yaitu kembali ketahap-tahap sebelumnya.Dan tujuan dari pengujian itu sendiri adalah untuk menghilangkan ataumeminimalisasi cacat program (defect)sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar akan membantu para pengguna saatmereka melakukan aktivitas-aktivitasnya.

f) Tahap keenam , adalah tahap pemeliharaan (maintenance) atau perawatan dimana padatahap ini mulai dimulainya proses pengoprasian sistem dan jika diperlukanmelakukan perbaikan-perbaikan kecil. Kemudian jika waktu penggunaan sistemhabis, maka akan masuk lagi pada tahap perencanaan.

1.2.2. KonsepDasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

       Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yangberparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaanpermasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudahdipelajari dan dipahami”.

2. Konsep PemodelanMenggunakan UML

       Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yagtegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untukmenyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadibeberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksipemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atauperangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas,view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasistruktural (structural classification),perilaku dinamis (dinamic behaviour),serta pengolahan atau manajemen model (model management).

3. Bangunan dasarMetodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho(2010:117). Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untukmendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

1. Sesuatu(things)

Ada 4 (empat) thingsdalam UML, yaitu:

1. Structural thingsmerupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapatberupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2. Behavioral thingsmerupakan bagian yang dinamis pada model UnifiedModeling Language (UML),biasanya merupakan kata kerja dari model UnifiedModeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3. Grouping thingsmerupakan bagian pengorganisasi dalam UnifiedModeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadangdiperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket inikemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkansesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem

4. Annotational thingsmerupakan bagian yang memperjelas model UnifiedModeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskanfungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi(Relationship)

Menurut Nugroho(2010:24) Ada (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML)yaitu:

1. Pengklasifikasian(Classifier)

Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakankonsep diskret dalam model yang memiliki identitas (identity), state, perilaku (behavior),serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).

2. Asosiasi (Asociation)

Asosiasi pada dasarnyamendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalamsistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

3. Generalisasi

Menggambarkan hubunganantara use case yang bersifat umumdengan use case-use case yangbersifat lebih spesifik.

4. Realisasi (realitation)

realisasi (realitation) menghubungkanelemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, sepertisuatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnyaatau implementasinya.

4. Jenis-Jenis Diagram UML

           Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti(2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

1. Diagram Kelas (ClassDiagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram iniumum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifatstatis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2. Diagram paket (PackageDiagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas,merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Diagram usecase

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor(suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untukmengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan sertadiharapkan pengguna.

2. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan padapengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

3. Diagram komunikasi (communicationdiagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi1,4. Yang menekan organisasi structural dariobjek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

4. Diagram statechart (statechart diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan padasistem, memuat status (state),transisi,kejadian serta aktivitas.

5. Diagram aktivitas (activity diagram)

Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram statusyang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalamsuatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatusistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

6. Diagram komponen (component diagram)

Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi sertakebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah adasebelumnya.

7. Diagram deployment (deploymentdiagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasisaat aplikasi dijalankan (run-time).Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembanganperangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kitamenggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entityrelationship diagram, dan sebagainya.


2.2.3. Adobe Dreamweaver

1. Definisi AdobeDreamever

       MenurutRaharja, dkk dalam dari Jurnal CCIT,(2009:223). "Macromedia Dreamwaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untukmembuat dan mendesain web". Dreamwaver mempunyai kehandalan dalammembuat dan desain web tanpa harusmenuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamwaver juga memiliki kemampuan untukmendukung pemrograman Server Side danClient Side. 

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakandalam membangun atau membuat sebuah web

2. Ruang Kerja Dreamweaver CS3

       Menurut Sibero (2013:384), “Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhantampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, DocumentWindow, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, ResultPanel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memilikifungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:

Gambar 2.2 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3


1. Document Windowberfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

2. Insert Barmengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.

3. Document Toolbarberisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.

4. Panel Groupsadalah kumpula panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkandibawah satu judul.

5. Tag Selectorberfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

6. Property Inspectordigunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.

7. Files Paneldigunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.


1.2.4. Konsep Dasar Database

1. DefinisiDatabase

  Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (38: 2014) “Database adalah kumpulan datanya,sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yangkomersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

Dalam satu file atau table terdapat record-record yangsejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yangseragam. Satu record (umumnyadigambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpandalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapatdisimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

1. Bersifat data oriented danbukan program oriented.

2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basisdatanya.

3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

Berdasarkanbeberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwadatabase adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secarasistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untukmemperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

       MenurutRaharja, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 No.3(2011:238) "Database adalahkumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang salingberhubungan dan mempunyai arti tertentu."

2. Jenis Database YangDigunakan

1. Web Server

             MenurutSibero (2013:11), web Server adalahsebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secarabentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web Server tidak berbeda dngan komputer rumah atau PC, yangmembedakan adalah kapasitan dan kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web Server bekerja sebagai penyedialayanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitasdan kapabilitas yang besar dibandingkan PC. Dukungan perangkat lunak sangatdibutuhkan agar web Server dapatberjalan secara optimal.
             Menurut Anhar (2010:4) web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaanpemanggilan alamat dari pengguna melalui webbrowser. Dimana web server mengirimkankembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP untuk ditampilkan ke layarmonitor.
             Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas,maka dapat disimpulkan Web Server merupakansebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui portHTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

2. XAMPP

             Menurut Wardana(2010:8), XAMPP adalah paket softwareyang didalamnya sudah terkandung WebServer Apache, database MySQL dan PHP Interpreter.
             Menurut Riyanto (2013:1), XAMPP merupakan paket PHP danMySQL berbasis Open Source, yangdapat digunkan sebagai tool pembantupengembangan aplikasi berbasis PHP. XAMPP mengkombinasikan beberapa paketperangkat lunak berbeda kedalam satu paket.

a. PHP

        Menurut Anhar (2010:3) PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemogrman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan  PHP merupakan script yang menyatu dengan HTMLdan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah scriptyang digunakan untuk membuat halaman websiteyang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saathalaman itu diminta oleh client. Mekanismeini menyebabkan informasi yang diterima clientselalu yang terbaru/up to date. Semuascript PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

PHP pertama kali dibuatoleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (formInterpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Padaperkembangannya, kode tersebut dirilis keumum sehingga mulai banyakdikembangkan oleh programmer diseluruh dunia.

b. MySQL

        Menurut Masria (2012:185), MySQL adalah sebuah perangkatlunak sistem manajemen basis data SQL (databasemanagement system) atau DBMS yang multithread,multi-user,dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL ABmembuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapimereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimanapenggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
        Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimanaperangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kodesumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsorioleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak ciptahampir diatas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandiayang mendirikan MySQL AB adalah : David Axmark, Allan Larsson, dan Michael“Monty” Widenius.
        Menurut Anhar (2010:22), beberapa kelebihan MySQL:

1. MySQLdapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux,FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.

2. Bersifatopen source MySQL didistribusikan secaraopen source, dibawah lisensi GNU general public lisence (GPL).

3. Besifatmulti-user. MySQL dapat digunakanoleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

4. MySQLmemiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuanwaktu.

5. Darisegi security, atau keamanan data,MySQL memiliki beberapa lapisan security,seperti level subnet mask , nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yangmendetail serta password yangterenkripsi.

6. SelainMySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemograman, MySQL Juga memiliki antarmuka (interface) terhadap berbagaiaplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

7. Dukunganbanyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum untuk saling berdiskusimembagi informasi tentang MySQL.


2.2.5. Konsep Dasar Internet

1. SejarahInternet

       Menurut Simarmata (2010:50), internet pertama kali digunakansebagai proyek penelitian yang ditemukan oleh Advance Research Project Agency (ARPA) Departement Of Defence (DOD) di Amerika Serikat. Pada dasarnyaInternet digunakan untuk menghubungkan komputer. Versi yang pertama disebutARPANET. Pada tahun 1972, ARPA berubah menjadi DARPA  dengan tetap mempromosikan proyek ARPANET.Pengembangan internet dengan jenisperalatan yang berbeda, namun bisa saling berhubungan satu sama lain merupakantantangan yang besar pada saat itu. Pada tahun 1973-1974, peneliti merancangsebuah transmission control protocol/internetprotocol (TPC/IP). Pada awalnya TPC/IP dimaksudkan untuk menyediakandukungan untuk kebutuhan berikut:

1. Interoperabilitasantar sistem heterogen

2. Komunikasiend to end berbagai jaringan berbeda

3. operasiotomatis dan sempurnadi dalam menghadapi terjadinya kegagalan hubungan data

Pada saat itu, aplikasiyang digunakan masih sangat sederhana dari pada yang digunakan saat ini.Aplikasi yang paling banyak yang digunakan mungkin adalah Telnet untuk login remote dan FTP untuk perpindahan file dan e-mail.

Pada awal tahun1980-an, ARPANET dipecah menjadi dua bagian, yaitu MILNET dan APRANET karenapertimbangan keamanan. Pihak militer berjalan terus dengan MILNET, dedangkanpenelitian, pengembangan dan sektor lain tetap memakai ARPANET. Padapertengahan tahun 1980-an, NationalScience Foundation (NSF) diWashington , D.C. mendistribusikan teknologiinternet kepada beberapa universitas. Selanjutnya internet pun mulai menyebar diseluruh dunia.

Pada tahun 1990, DODmemutuskan untuk membubarkan ARPANET dan menggantikannya dengan pendukung (backbone) NSFNET, bekerja sama denganagen jaringan lain. Hal inilah yang kemudian yang kemudian menjadi prinsippendukung jaringan internet.

2. DefinisiInternet

       Menurut Simarmata (2010:47), internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer.Penggunaan internet memungkinkan kitauntuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di dalam kelompok tersebutdengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses. Untuk mendapatkansebuah informasi, sekumpulan protokol harus digunakan, yaitu sekumpulan aturanyang menetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima.

2.2.6. Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

       Menurut Murad, dkkdalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentukteks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalambentuk hypertext”.
       Menurut Simarmata (2010:47), “website adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalambentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentukhypertext. Informasi web dalam bentuk teks umumnya ditulisdalam format HTML (Hypertext MarkupLanguage). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam formatGIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya(seperti MIDI, Shockwave, Quicktime, Movie, 3D World). ”.
       Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, makadapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikaninformasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan videodan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarikdan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.


2.2.7. KonsepDasar HTML Dan HTTP

1. DefinisiHTML

       Menurut Simarmata (2010:52), HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide inidiambil dari Standart Generalized MarkupLanguage (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi daripengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atausekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakanorang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.
       Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi padahalaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan jugamendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnyainformasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda(markup)untuk menandai perintah-perintahnya.

2. DefinisiHTTP

       Menurut Simarmata (2010:52), http adalah komponen sentrallainnya dari proyek awal di CERN. HTTP adalah protokol komunikasi stateless yang berbasiskan TPC yangawalnya digunakan untuk mengambil kembali file-fileHTML dari server web ketika dirancangpada tahun 1991. Versi 1.1 (ditetapkan di RFC2616) telah mengalami peningkatan.Versi ini mengizinkan client dan server menggunakan banyak header untuk menyampaikan statusinformasi dan deksripsi agen pengguna dan bertindak sebagai alat yang bersifatelementer untuk autentikasi pengguna. Versi awal yang diciptakan pada tahun1991, diacu sebagai HTTP versi 0.9, adalah protokol yang sederhana untukkomunikasi antara client dan server. Kebanyakan versi yang sekarangini ada berasal dari protokol HTTP versi 1.1.

HTML dan HTTP telahdikembangkan lebih lanjut sejak pertama kali keduanya diusulkan. World Wide Web Consortium (W3C) padaawal Oktober 1994 dan temuan tim Berners-Lee telah menyatu dan memimpin evolusi tekhnis dari web. Sekarang ini, W3C Mempunyai anggota lebih dari 500 organisasi.Microsoft, IBM dan Ericsson adalah beberapa diantaranya menjadi anggota W3C.

Menurut survei Natcraf,pada awal Oktober 2008 jumlah webmencapai angka 182.226.259 diseluruh dunia. Ada pertambahan 7,2 jutadari bulansebelumnya. Jumlah tersebut sangat fantastis. Salah satu penyebabnya adalahkemunculan blogging on-line dankomunitas web.

       Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,HTTP adalah sebuah protokol untuk melakukan akses antara client dan server.Client dan server masing-masing salaing menerima dan menjawab request keduanya.Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan denganmembuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tempat yang jauh (biasanya port 80atau 8080). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menungguclient mengirim kode permintaan (request) yang akan meminta halaman yang sudahditentukan, diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kodekepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badandari data tertentu.





2.2.8. KonsepDasar Testing

1. Definisi Testing

       Menurut Simarmata (2010:283), pengujian adalah sebuah prosesterhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segalakemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunakyang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

Pengujian merupakanproses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untukmenemukan kesalahan. pengujian merupakanbagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian jugamempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci prosespengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukanantara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukanpada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenanceperangkat lunak.

Cara pandang terhadapperangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagidipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkatlunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak,melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembanganperangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting darisuatu kontruksi perangkat lunak.

Pengujian perangkatlunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yangsaling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukanadalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknikpengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut.Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

2. Black Box Testing

       Menurut Simarmata (2010:316), klasifikasi black box testingmencakup beberapa pengujian yaitu:

1. Pengujianfungsional (functional testing)

Pada jenis pengujianini, perangkat lunak diuji untukpersyaratan fungsional. Pengujian dilakukandalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yangdiharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagianakhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diujipada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudahdapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapabaik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasidata, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujianfungsional jugameliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, sertaoperasi back-end (seperti, keamanandanbagaimana meningkatkan sistem).

2. Pengujiantegangan(stress testing)

Pengujian teganganberkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untukmenciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saataplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yangpaling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semuatim.

3. Pengujianbeban (load testing)

Pada pengujian beban,aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi padapengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal ataukinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasipada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketikasistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwapengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namunmencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

4. Pengujiankhusus (ad-hoc testing)

Jenis pengujian inidilakukan tanpa penciptaan rencanapengujian (testplan) atau kasus pengujian (testcase). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dariberbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajariaplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian inimerupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaanterbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atauspesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimanasebuah programbenar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program. Pengujiankhusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapatmengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini,pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapanyang diuji.

5. Pengujianpenyelidikan (exploratory testing)

Pengujian penyelidikanmirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi.Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yangmenyenangkan untuk pengujian.

6. Pengujianusabilitas (usability testing)

Pengujian ini disebutjuga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jikaantarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenispengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja denganpengguna akhir secara langsungmaupun tidak langsung untuk menilai bagaimanapengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksidengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnyaarea kekuatan. Tujuan daripengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkankesulitan bagi pengguna dan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitasmaksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secaralangsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkanmelibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpanbalik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputeryang didukung dengan umpan balik dapatberperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitorbeberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untukmenggunakan dialog dan alatpenghitung (counter) untuk menentukanseberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan,dan lain-lain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikasi sepele (trivial) dari perangkat lunak yangsudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya,pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuaidengan penemuan yang dibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secaralangsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya.Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehinggamempermudah penanganan situasi yang sama di masa mendatang.

7. Pengujianasap (smoke testing)

Jenis pengujian inidisebut juga pengujian kenormalan (sanitytesting). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebutsudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa celasampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atauperbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidakbekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunakdasar. Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketikasmoke telah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umumdi Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses ”daily build and smoke test”. Setiap file dikompilasi,dihubungkan,dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiaphari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhanauntuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

8. Pengujianpemulihan (recovery testing)

Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnyadilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulihterhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware,masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalampersyaratan spesifikasi.

9. Pengujianvolume (volume testing)

Pengujian volumedilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosessmelalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem darisistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baikperangkat keras dan perangkatlunak) untuk serangkaian pengujian dengan volumedata yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapatmenangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data(data retrieval). Pengujian volumeakan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitassistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksikapasitas dari pengolahan bisnisorganisasi.

10. Pengujiandomain (domain testing)

Pengujian domain merupakanpenjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulishanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian.Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan darivariable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara)yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

11. Pengujianskenario(scenario testing)

Pengujian skenarioadalah pengujian yang realistis,kredibel dan memotivasi stakeholders, tantanganuntuk program dan mempermudahpenguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian inimenyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripadakombinasi buatan yanganda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiankombinasi.

12. Pengujianregresi (regression testing)

Pengujian regresiadalah gaya pegujian yang berfokus padapengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresiberorientasi risiko (risk-orientedregression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagidengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresibertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:

a. Perubahanyangdimaksudkan untuk memperbaiki bugyang gagal.

b. Beberapaperubahanmemiliki efek samping, tidak memperbaiki buglama atau memperkenalkanbug baru.

13. Penerimaanpengguna (user acceptance)

Pada jenis pengujianini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakahperangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan.Pada pengembangan perangkat lunak, useracceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapanpengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata”yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan in-house testing dengan membayar relawan atau subjek pengujianmenggunakan perangkat lunak atau,biasanya mendistribusikan perangkat lunaksecara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untukdiunduh melalui web. Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepadapara pengembang yangmembuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkatlunak komersial.

14. Pengujianalfa (alpha testing)

Pada jenis pengujianini, pengguna akan diundang ke pusatpengembangan. Pengguna akan menggunakanaplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukanoleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dandikoreksi oleh para pengembang.

15. Pengujianbeta (beta testing)

Pada jenis ini,perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yangmenguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akandilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa.Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untukpengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan kekelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebutmemiliki beberapa kesaahan atau bug.


2.2.9. RequirementElicitation

1. Requirement

       Menurut Saputra (2012:51), Requirements elicitation atau yang dikenal dengan istilah teknikpengumpulan informasi adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebu- tuhansistem melalui komunikasi dengan customer,system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan.Requirement Elicitation didefinisikansebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantarakelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaringkebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

1. Requirement ElicitationPlanning

a) Mengidentifikasistakeholder.

b) Mengevaluasirisk project.

c) Menentukanteknik requirement elicitation paling sesuai untuk masing- masing stakeholder dan project secara keseluruhan.

d) Mendasarkandetail implementasi pada masing-masing teknik yang dipilih.

2. RequirementsElicitations Problem

a) Problem of scope(Lingkup Masalah), dimana informasi requirementyang diberikan terlalu sedikit atau terlalu banyak.

1) Batasansistem tidak digambarkan dengan baik.

2) Pemberianinformasi desain yang tidak berguna.

b) Problem ofUnderstanding, baik di dalam maupun diantara kelompokseperti user dan developer.

1) Penggunatidak secara lengkap menunjukkan apa yang menjadi kebutuhan developer.

2) Penggunayang kurang mampu memahami kemampuan dan keterbatasan komputer.

3) Analiskurang memiliki kemampuan tentang domain.

4) Penggunadan analis berbicara dengan “bahasa” yang berbeda.

5) Ease of omitting‘obvious’ information.

6) Konflikdilihat dari berbagai pengguna.

7) Persyaratanyang sering samar-samar, misalnya ‘userfriendly’ dan ‘kuat’.

c) Problems of Volatility,yaitu perubahan dasar requirement.

1) Requirement meningkat seiring waktu.

2. Elisitasi

       Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancanganyang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajementerkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapatmelalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. TahapI

Berisi seluruhrancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melaluiproses wawancara.

2. TahapII

Hasil pengklasifikasianelisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkanantara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancanganyang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya,requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuatsistem baru. D pada MDI berarti desirable,maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akanmembuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistemyang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. TahapIII

Merupakan hasilpenyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementdengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisadiklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

1) Tartinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirementdalamsistem disusulkan.

2) O artinya operasional, bagaimana tata carapengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

3) Eartinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirementdidalam sistem.

Metode TOE tersebutdibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

1) High(H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulitserta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

2) Middle(M) : Mampu dikerjakan.

3) Low(L) : Mudah dikerjakan.

4. FinalDraft Elisitasi

Merupakan hasil akhiryang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

2.2.10. KonsepDasar Absensi

1. Definisi Absensi

           Menurut Frans M. Royan dalamLindawati (2014:44), mesin absensi adalah peralatankantor yang juga penting. Selain untuk mengkoordinasi para SDM distributor, alat ini juga bisadibuat sebagai acuan dalam menghitung uang makan,uang bensin, dan uang parkir berdasarkan hari kerja.Alat ini bisa dalam bentuk check-clock, yaitu alat absensi dengan menggunakan kartu yang dimasukan ke kemesin untuk menandai tanggal dan hari. Ataubisa juga dalam bentuk pemindai sidik jari, yaitu alatabsensi dengan menggunkan sensor sidik jari sebagai penanda kehadiran.

Menurutpurwanto dalam Lindawati (2014:44),“absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan akrivitassuatu institusi, suatu komponen institut iti sendiri yang berisi data-datakehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicaridan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yangberkepentingan”.

Berdasarkanpengertian tersebut disimpulkan absensi adalah pendataan kehadiran karyawan atau pegawai yangberisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehinggamudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihakyang berkepentingan.

2. Klasifikasi Absensi

MenurutWibisono dalam Lindawati (2014:44) absensi dapat diklasifikasikan dalam empatkategori melliputi :

a. Absensi yang disebabkanpenyakt (sakit).

b. Absensi karena seorangindividu mengalami problem sendiri seperti depresi dan kecanduan alkohol.

c. Absensi karena suatusebab yang membutuhkan kesepakatan dengan keluarga, seperti anak sakit.

d. Absensi tanpa alasan.

2.2.11. KonsepDasar Pegawai

1. Definisi Pegawai

         Menurut Harsonodalam Esa Wijayanti (2014:16), “Pegawai yang berarti orang-orang atausekelompok orang yang memiliki status karena pekerjaannya”
       Pegawaimerupakan kelompok atau anggota disuatu organisasi dan melaksanakan pekerjaanyang telah ditetapkan dan merupakan pekerjaan yang melaksanakankegiatan-kegiatan rutin untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan sesuaidengan apa yang akan dicapai.



2.2.12. LiteraturReview

1. Definisi LiteraturReview

           Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu(2014:49) “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan surveyliterature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya(empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”. 

Dalamupaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metodepenelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikankesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel),mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lainyang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Terdapatbeberapa penelitian yang memliki kolerasi yang searah dengan penelitian yangakan dibahas dalam tugas akhir ini antara lain:

1. Penelitianyang dilakukan oleh Dwi Puguh Kurniawan (2013)

Penelitianyang berjudul “ Perancangan SistemInformasi Absensi Pegawai Berbasis Web Pada PT.Murni Karedindo Lestari” ini,diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedangberjalan, dan pada perancangan sistem yang di usulkan menggunakan metode Waterfall yang merupakan sebuah model Sequential untuk membangun perangkatlunak yang dimulai spesifikasi atau Requirements yang dibutuhkan penggunaandan berkembang ke tahap berikutnya yaitu Planning,Modeling, Constraction dan Deployment.

2. Penelitianyang dilakukan oleh Lindawati (2014)

Penelitian yangberjudul “ Perancangan Sistem InformasiAbsensi Pegawai Pada Sma Negeri 15 Tangerang Berbasis Web “ ini, diusulkanuntuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan padaperancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan(Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation),dan Pemeliharaan (Maintenance).

3. Penelitianyang dilakukan oleh Ganang Yoga Widodo (2013)

    Penelitianyang berjudul “ Perancangan SistemAbsensi Pegawai Pada Mini Market Alfamart Salembaran Raya” ini, Menggunakanmetode perancangan Unified ModellingLanguage (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual ParadigmFor 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisanlisting program php dan mysql sebagai databasenya.

4. Penelitianyang dilakukan oleh Asti Rosmala Dewi (2012)

    Penelitianyang berjudul “ Perancangan SistemAbsensi Pegawai Berbasis Web Pada PT. Menara Berlian” ini, Menggunakanmetode perancangan Unified ModellingLanguage (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual ParadigmFor 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisanlisting program php dan mysql sebagai databasenya.

5. Penelitianyang dilakukan oleh Nurhidayati Nurlette (2011)

    Penelitianyang berjudul “ Perancangan SistemInformasi Absensi Guru dan Staff Tata Laksana Pada UPTD SMA Negeri 11 Tangerang” ini, Menggunakan metode perancangan UnifiedModelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistemini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagaipenulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya.

6. Penelitianyang dilakukan oleh Esa Wijayanti (2014)

Penelitianyang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi pegawai Pada KantorKecamatan Batuceper Tangerang” ini, diusulkan untuk memperbaiki kekuranganyang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkanmenggunakan metode SDLC (SystemDevelopment Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation),dan Pemeliharaan (Maintenance). Tabel 2.


Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metodeyang digunakan, Objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian,dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat inidigunakan metode pengembangan model SDLC denganteknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakanmodel UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Sementara untuk objekpenelitian adalah PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri dengan ruang lingkup penelitian lebih kearahabsensi pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan para pegawai, seperti datangdan pulang pada tepat waktu, izin, cuti, dan pembuatan laporan absensi pegawai.Dan tujuan penelitian ini adalah untuk membuat absensi yang mudah digunakanoleh semua pegawai serta untuk mendapatkan laporan yang akurat.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah selesai melaksanakan skripsi pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses absensi pegawai. Penyusun dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem absensi pegawai pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri yang sedang berjalan saat ini belum efektif, karena sistem absensi Pegawai masih menggunakan buku absensi,sehingga dalam pengolahan datanya sedikit memakan waktu yang mengakibatkan penyajian laporan menjadi terlambat.

  2. Laporan absensi yang dihasilkan saat ini tidak tepat pada waktunya hal ini karena dalam proses pembuatannya memakan waktu yang lama dan tidak memiliki tempat penyimpanan data.

  3. Sistemmyang berjalan saat ini belum efektif dan efisien karena masih terdapatnya kesalahan pada saat memasukkan data atau masih terjadinya human error.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I, maka penulis mengambil kesimpulan :

  1. Proses absensi yang sedang berjalan saat ini pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri masih berjalan secara semi komputerisasi yaitu proses pencatatannya masih menggunakan buku besar dan dicatat secara semi komputerisasi baik untuk absensi dan pembuatan laporannya masih dilakukan dengan cara merekap absensi kemudian memasukkannya ke Microsoft excel.

  2. Sistem absensi yang berjalan pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri kurang efektif dan efisien hal ini dikarenakan pada sistem yang sedang berjalan saat ini, prosesnya masih menggunakan buku besar dan masih banyaknya terjadi kesalahan pada saat proses pencatatan data, sehingga laporan yang dihasilkan datanya belum akurat.

  3. Untuk membuat sistem absensi pegawai yang dapat meningkatkan kinerja pegawai dan membantu pekerjaan admin (HRD) dibutuhkan suatu aplikasi berbasis web yang mempunyai tempat penyimpanan data. Sehingga data-data yang ada tidak akan hilang dan untuk proses pembuatan laporan akan tepat pada waktunya.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem absensi pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses pengabsenan .

  2. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat bermanfaat dan digunakan oleh PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri sebagai referensi untuk memperbaiki sistem absensi yang berjalan saat ini.

  3. Menambah pengetahuan , pengalaman serta pengamatan dari sebuah sistem yang berjalan saat ini di PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri , serta dapat menghasilkan informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.

b. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

  1. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pegawai dalam melakukan proses absensi, sehingga proses absensinya dapat terkontrol dan berjalan dengan baik.

  2. Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis, karena dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem absensi pada PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri.

  3. Dengan adanya sistem ini diharapkan agar terciptanya kinerja yang lebih baik lagi, serta efektif dan efisien bagi PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri dalam melakukan proses absensi.

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan ,maka dapat disimpulkan :

  1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau pegawai yang ada dibawah lingkungan PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di PT. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya.

  2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle).

  3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing . Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

Saran

Setelah memberikan kesimpulan mengenai sistem absensi yang sedang berjalan dan sistem yang dibangun, maka agar dapat dicapai hasil yang optimal dan juga bertujuan terhadap kelancaran dalam kegiatan pendataan dibutuhkan:

  1. Perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan mengunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimanfaatkan dengan baik.

  2. Perlu adanya suatu peningkatan mutu dan kualitas serta informasi yang up to date sehingga dapat meningkatkan mutu sistem.

  3. Perlu adanya pengembangan sistem menjadi lebih baik lagi agar keamanan data dapat lebih terjaga.

DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

Lampiran A.1 : Validasi Skripsi
Lampiran A.2 : Surat Pengantar Skripsi
Lampiran A.3 : Surat Penugasan Kerja
Lampiran A.4 : Kartu Bimbingan I
Lampiran A.5 : Kartu Bimbingan Skripsi II
Lampiran A.6 : Daftar Nilai
Lampiran A.7 : Kwitansi Pembayaran Skripsi
Lampiran A.8 : Kwitansi Poster Sesion
Lampiran A.9 : Kwitansi Sidang
Lampiran A.10 : Kwitansi Raharja Career
Lampiran A.11 : Formulir Seminar Proposal Skripsi
Lampiran A.12 : Formulir Final Presentasi Skripsi
Lampiran A.13 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
Lampiran A.14 : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
Lampiran A.15 : Sertifikat TOEFL
Lampiran A.16 : Sertifikat Prospek
Lampiran A.17 : Sertifikat Seminar Internasional
Lampiran A.18 : Sertifikat Seminar Nasional
Lampiran A.19 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran B

Lampiran B.1 : Form Observasi
Lampiran B.2 : Form Wawancara

Contributors

Admin, Dear Rosalia