SI1011464820

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM ABSENSI PEGAWAI NON PNS PADA BALAI PELAYANAN

KEPULANGAN TENAGA KERJA INDONESIA

(BPK-TKI) MENGGUNAKAN BARCODE



SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusn Oleh :

NIM: 1011464820

NAMA : Ardiansyah

JURUSAN : SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

Lembar%2BPersetujuan%2BPembimbing.jpg

     

Lembar%2BKeaslian.jpg

     

ABSTRACT

In the era of information technologyat the present time, the use of computers in the returnof service hall CPC-Indonesian labor migrantsis essential to supportthe information needs of returning service hallCPC-Indonesian labormigrants. The use of computers is a must, because with all the computerizedsystems ranging fromdata processing to other important documents can be arrangedneatly so as to facilitate the storage and retrieval of data. The problems faced in the system return servicehall Indonesian laboris the lack of accurateinformation systems, fast,and precise despiteAttendance systems that exist in the servicehall homecoming CPC-Indonesian labor migrantsare still using booksabsent but stillnot up, so in the produce all reports areaccurate and preciserelatively long. Thepurpose of the research by theauthor is analyzing the information system running on the return of service hallCPC-Indonesian labormigrants. The methodology used is the approach ofthe system development life cycle starting from analyzingthe system that runs through the UML (UnifiedModeling Language), perform elicitation andthe outcomes achieved from thereport is the establishment ofa system procedureusing UML todescribe a program analysissystem that runs andanalysis the proposed system. Additionally resulted with employee attendance systemdesign is expected to improve operationalperformance in the servicehall employees returningCPC - Indonesian labormigrants.

Keywords : information systems, UML, absensi, pegawai

ABSTRAKSI

Di era perkembangan teknologi informasipada saat ini, pemanfaatan komputer di balai pelayanan kepulangan tenaga kerjaindonesia BPK-TKI sangatlah penting untuk menunjangkebutuhan- kebutuhan informasi di balai pelayanan kepulangan tenaga kerjaindonesia BPK-TKI. Penggunaan komputer merupakan hal yangwajib, karena dengan adanya sistem terkomputerisasi segala proses mulai daripengolahan data hinggadokumen penting lainnya dapat tersusun dengan rapih sehingga dapat mempermudahpenyimpanan dan pencarian data. Masalah yang dihadapi pada sistem balai pelayanankepulangan tenaga kerja indonesia adalah kurang adanyasistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat walaupun sistem Absensi yang ada pada balai pelayanankepulangan tenaga kerja indonesia BPK-TKI masihmenggunakan buku absen namunmasih belum maksimal, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepatrelatif lama. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasiyang berjalan pada balai pelayanankepulangan tenaga kerja indonesia BPK-TKI. Metodologiyang digunakan yaitu dengan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem mulaidari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML (Unified Modeling Languange), melakukan elisitasi serta hasil akhiryang dicapai dari laporan yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem denganmenggunakan programUML untuk menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan analisa sistem yangdiusulkan. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem absensi pegawai yang diharapkan dapat meningkatkan kinerjaoperasional pada pegawai balai pelayanan kepulangan tenaga kerjaindonesia BPK-TKI.

Kata Kunci: Sisteminformasi, UML, absensi.pegawai

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas Rahmatdan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapatmenyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi ini, dengan berjudul “Perancangan Sistem Absensi Pegawai Non Pns Pada Balai Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia BPK-TKI”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat beberapakekurangan, karena keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagaisumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan.Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapatdimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada semua pihak yang telah membantu, sehingga terlaksananya penulisanLaporan Skripsi ini. Ucapan terima kasih terutama kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahadja, M.T.I, Selaku ketua STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua1 Bidang Akademik STMIK Raharja
  3. Ibu Maimunah, M.kom, Selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Euis Siti Nur Aisyah,S.kom, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak membantu penulis dalammenyelesaikan laporan Skripsi ini.
  5. Ibu Dedeh Supryanti, S.kom, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah banyak membantupenulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  6. Bapak waluyo, stakeholder Balai Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
  8. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan semangat, baik secara moril maupunmateril.
  9. Dan teman – teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Dapat disadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyakkekurangannya. untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun kan penulis terima demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami semua mahasiswa dan mahasiswi STMIK Raharja maupun para dosen yang membaca laporan ini khususnya.


Tangerang, Juni 2014
Ardiansyah
NIM. 1011464820

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR SIMBOL STATECHART DIAGRAM

simbol%2Bstatechart.png

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Literature Review

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap

Tabel 3.4 Tabel Final Draf Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan SistemUsulan

Tabel 4.2 Tabel Pegawai

Tabel 4.3 Tabel Login

Tabel 4.4 Tabel Absen

Tabel 4.5 Tabel Izin

Tabel 4.6 Tabel cuti

Tabel 4.7 Tabel Blackbox Menu utama.

Tabel 4.8 Tabel Blackbox Menu login pegawai

Tabel 4.9 Tabel Tabel Blackbox Menu form cuti

Tabel 4.10 Tabel Schedule

Tabel 4.11 Tabel Estimasi biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka kerja pengembangan sistem informasi SDLC

Gambar 2.2 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 UseCase Diagram Absensi

Gambar 3.3 Sequence Diagram Absensi

Gambar 3.4 activity Diagram absensi datang

Gambar 3.5 activity Diagram absensi pulang

Gambar 3.6 activity Diagram laporan absen

Gambar 3.7 Unified Modeling Language (UML)

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin.

Gambar 4.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Pegawai

Gambar 4.3 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Chief

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.5 Activity Diagram Yang Diusulkan Chief.

Gambar 4.6 Activity Diagram Yang Diusulkan Pegawai

Gambar 4.7 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk Admin

Gambar 4.8 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk Pegawai

Gambar 4.9 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk Chief

Gambar 4.10 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Admin

Gambar 4.11 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Chief.

Gambar 4.12 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Pegawai

Gambar 4.13 Class diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Utama

Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Cuti

Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Data Izin

Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Laporan Absen

Gambar 4.18 Tampilan Menu Utama

Gambar 4.19 Tampilan Form Cuti

Gambar 4.20 TampilanMenu Laporan Absen

Gambar 4.21 Tampilan Menu Data Izin

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan kebutuhan informasi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yangsemakin pesat, khususnya ilmu komputer. Dalam hal ini, komputer memegangperanan yang sangat penting sebagai alat bantu dalam pengolahan data.Penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting sebagai alat bantudalam pengolahan data. Penggunaan komputer yang dilengkapi dengan programaplikasi yang menunjang akan menghemat waktu, biaya, dan tenaga sertamemudahkan dalam menghasilkan informasi berkualitas seperti yang dibutuhkan.

Balai pelayanan kepulangan tenaga kerja Indonesia (BPK-TKI) mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasidan mengendalikan di bidang tenaga kerja indonesia dan fungsinya berada dibawah serta tanggung jawab kepada BNP2TKI dengan banyaknya data yang harus dibuat dirasakansangat sulit dan kerumitan dalam penyajian data absensi pegawai non pns. Karenalembaga ini belum terkomputerisasi secara utuh termasuk dalam sistem absensipegawai. Pada Balai pelayanan kepulangan tenaga kerja Indonesia (BPK-TKI) yangada di terminal 4, saat ini jumlah karyawan mencapai 30 orang namun proseskehadiran pegawai dalam sistem absensi pegawainya masih menggunakan sistemdengan menandatangani daftar hadir masih dihitung menggunakan kertas sebagaimedia utama absensi ,maka aktifitas yang di lakukan masih belum efektif. Halini berdampak terhadap kinerja pegawai yang cukup rendah dari segi kedisiplinandalam bekerja seperti kehadiran tepat waktu, kehadiran terlambat,ketidakhadiran dengan keterangan maupun dengan tidak ada keterangan. Absensi pegawaiadalah suatu daftar hadir yang dimiliki oleh setiap karyawan sebagai buktibahwa ia telah melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.Absensi karyawan biasanya dilakukan sebelum dan sesudah aktifitas pekerjaandiselesaikan. Sedangkan pengertian karyawan adalah orang yang melakukanpekerjaan dengan mendapatkan imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan daripemerintah atau badan usaha swasta.

Absensi pegawai digunakan untuk memotivasi setiappegawai agar dapat meningkatkan kedisiplinan sehingga diperoleh hasil pekerjaanyang maksimal. Setiap perusahaan memiliki sistem absensi yang berbeda-beda, adayang dilakukan secara manual ataupun secara komputerisasi. Karena begitubanyaknya kegunaan dari absensi serta banyak hal penting yang terkandungdidalamnya, sehingga menjadikan proses tersebut berjalan dengan cepat danrelevan, maka penulis membuat laporan skripsi dengan judul :“PERANCANGAN SISTEM ABSENSI PEGAWAI NON PNS PADA BALAI PELAYANAN KEPULANGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BPK-TKI) MENGGUNAKAN BARCODE”

Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai adalah :

  1. Bagaimana proses absensi pegawai yang berjalan pada saat ini?

  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini dapat menghasilkan data yang akurat serta dapat memberikan informasi bagi pimpinan dalam menilai kinerja pegawainya?

  3. Bagaimanakah sistem pengukuran kinerja pegawai khususnya di aspek kedisiplinan kehadiran pegawai?

  4. Bagaimana merancangsistem yang dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam sistem absensi?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah maka penelitimembatasi penelitian hanya terbatas pada absensi pegawai pada balai pelayanan kepulangan tenaga kerjaIndonesia BPK-TKI, yaitu mulai dari Input absen masuk, input absenpulang, prosedur izin dan cuti sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan laporan ini dibagi dalam 3kiteria yaitu:

1. Tujuan Operasional

a. Menciptakan sebuah sistem absensi berbasisweb yang mampu berjalan efektif danefisien.

b. Memudahkan pegawai dalam melakukan proses absensi.

2. Tujuan Fungsional

a. Membantu mengidentifikasi terhadap kendala – kendala pada sistem yang berjalan.

b. Untuk mengetahui tingkat akurasi dan kecepatan data yang dihasilkan oleh sisteminformasi absensi yangsedang berjalan pada balai pelayanankepulangan tenaga kerja Indonesia BPK-TKI.

3. Tujuan Individual

a. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana komputer (S1)

b. Menambah wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan di dunia IT.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari pembuatan laporan ini dibagi dalam 3 kiteria yaitu:

1. Manfaat Oprasional

a. Aplikasi dapat menjadi alternatif bagi pegawaiyang ingin melakukanabsen tanpa harus mengisibuku absen, sehingga dapat melakukan efisiensibaik waktu maupun biaya.

b. Dapat memberikan sebuah aplikasi yang mudah dengan menggunakan komputerisasi yanglebih baik sehingga dapat menghasilkan informasi maupun laporan-laporan yangcepat dan akurat.

2. Manfaat Fungsional

a. Cepat dan mudah dalam mengabsen pegawai.

b. Dapat membantu pegawai balai pelayanan kepulangan tenaga kerja Indonesia dalam pengolahan data absen sehingga dapat terarah.

3. Manfaat Individual

a. Sebagai tambahan ilmu yang dapat dijadikan bahan acuan atau bacaan bagi pembaca atau mahasiswa.

b. Dapat menciptakan suatu aplikasi yang memudahkan proses absensi.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan(Observation)

    Penulis melakukanpengamatan-pengamatan langsung terhadap kegiatan yang berhubungan denganmasalah yang ada pada balai pelayanankepulangan tenaga kerja indonesia yang berada di (JL.Marsekal Suryadharma Selapajang Banten), Tangerang, Banten 13540. Hasil daripengamatan tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasidapat diketahui kesalahan atau proses dan kegiatan tersebut.

  2. Metode Wawancara

    Dalam penulisan laporan skripsi ini, untukmendapatkan informasi secaralengkap maka penulis melakukan suatu metode tanya jawab kepada stakeholder di balai pelayanan kepulangan tenaga kerja Indonesia.Hal itu dilakukan untuk mengetahui kebenaran informasi yang diperoleh.

  3. Studi Pustaka

    Selain melakukan kegiatan diatas penulisjuga melakukan studi kepustakaan melalui literatur-literatur ataureferensi-referensi yang ada di perpustakaan STMIK RAHARJA maupundiperpustakaan lainnya.

Metode Analisa

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupapendekatan Object Oriented Analysis(OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukanterhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studipustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Padaproses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna
    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akanmenggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan olehmasing – masing user.
  2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna Pemodelan kebutuhanfungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat sertafungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing penggunadimodelkan dengan Use Case Diagram.
  3. Analisis Perilaku Sistem
    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagramdan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan prosesuse case yang berjalan di dalamsistem, sedangkan sequence diagramuntuk memodelkan pengiriman pesan (message)antar object dan kronologinya.

Metode Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle)dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan(Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhansumberdaya, seperti :perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum.Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah,menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studikelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahapan alisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancangsistem yang baru dengan menggunakan toolsatau alat bantu UML (Unified ModelingLanguage) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yangberdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangundan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, danActivity Diagramyang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alatbantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan,yaitu tahap 1 (satu) mencakupsemua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukanpengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory,Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) denganTOE (Technical, Operational dan Economic)serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudiandibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Rancangan (Design)

    Tahap Design yaitu tahapdalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhikebutuhan user dengan alat bantu UML dengansoftware visual paradigmn Use CaseDiagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan ActivityDiagram.Proses design akan menerjemahkansyarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelumdibuat coding. Proses ini berfokus pada :struktur data dengan menggunakanMySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan DreamweaverCS3, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumenyang disebut software requirement.Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatansistemnya. Langkah-langkah yang dilakukanadalah :menyiapkan rancangan sistemyang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulanimplementasi.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasiadalah tahap dimana rancangan sistemyang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.Langkah-langkahnyayaitu :menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasiterhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian ataupenggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yangdigunakan yaitu black-box testing. Black-box testing adalah metode uji cobayang memfokuskan pada keperluan software.Karena itu uji coba black-boxmemungkinkan pengembang softwareuntuk membuat himpunan kondisi input yangakan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black-box berusaha untuk menemukankesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atauhilang, kesalahan interface,kesalahan dalam struktur data atau akses databaseeksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Secara garis besar masalah yang akan dibahas dalam penulisanSkripsi ini dibagi menjadi beberapa bab. Sistematika penulisan Skripsi yangdipakai sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,, Ruang Lingkup penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai denganpenelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umumperusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenangdan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yangdihadapi, serta alternative pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancanagan yangdiusulkan, yang menerangkan tentang : usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistemberupa UML(UnifiedModelling Language), rancangan basis data, rancangan program yangdibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan,konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yangdibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akandiaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V KESIMPULANDAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Defenisi Sistem

Menurut Sutabri(2012:16) [1], suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erathubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapaitujuan tertentu. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentangpengertian secara umum, yaitu:

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri darisuatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru,dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistemberhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsursistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistemmempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakanoksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakanoksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dandarah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapaitujuan tersebut.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasankita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuanadalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri(2012:20)[1], model umum sebuah sistem adalah input,proses, dan output. Hal inimerupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapatmempunyai beberapa masukan dan keluaran. Adapun karakteristik sistem yangdimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja samamembentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatubentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankansuatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatusistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “suprasistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atausistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistemdipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang adadiluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistemtersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapatbersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara,lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggukelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkansumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentukkeluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melaluipenghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yangmembentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukanke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatuunit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikankomputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran inimerupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaranyang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagaimasukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagisubsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnyaadalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadilaporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistemdikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentu integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memilikisasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistemtersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudutpandang, di antaranya:

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antaramanusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secarafisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistemadministrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnyasistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkansistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia denganmesin yang disebut human machinesistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputeryang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

    Sistem yang beroperasidengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yangtingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yangdijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yangkondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkunganluarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkunganluarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistemlainnya.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[1], sumber informasi adalah data. Datamerupakn bentuk jamak dati tunggal datum. Data adalah kenyataan yangmenggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. kejadian-kejadianadalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[1], “data itu sendiri dapatdiklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasanklasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini”.

A. Klasifikasi data menurut jenis data

1. Data hitung (enumeration/counting data)

Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalahpresentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatukelas atau presentase dari mahasiswa/i dalam kelas akan menghasilkan suatu datahitung.

2. Data ukur (measurement data)

Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruftertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alatbarometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.

B. Klasifikasi data menurut sifat data

1. Data kuantitatif (quantitative data)

data kuantitatif adalahdata mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlahuniversitas negeri di indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golonganpertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainkurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

2. Data kualitatif (qualitative data)

Data kualitatif adalahdata mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifattertentu. penggolongan fakultas-fakultaspada universitas negeri menjadi fakultasexacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurutsifatnya. penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kreditkedalam penilaian studi dengan grade A,B, C, D didasarkan pada pemisah sifat-sifat kualitatifnya.

C. Klasifikasidata menurut sumber data

1. Data internal (internal data)

Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri,bukan data hasil karya orang lain.

2. Data eksternal (external data)

Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuksuatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

3. Pengolahan Data

Menurut Sutabri (2012:6), data merupakan bagian mentah untukdiolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yangtelah diperoleh harus diukur dan nilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalamhubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri darikegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. untuk lebih jelasnyaakan diuraikan seperti dibawah ini.

A. Penyimpanandata (data storage)

Penyimpanan datameliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searcing), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalamsuatu tempat yang lazim dinamakan “file”.file dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, danlain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jeniskepentingannya. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya.Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah dapat mengakibatkan data yang masuk kedalam file juga salah yang selanjutnya akanmengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. jadi, file diartikan sebagai suatu susunandata yang terbentuk dari sejumlah catatan (record)yang berhubungan satu sama lain mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.

Sistem yang umum dalampenyimpanan data (faling) ialahbedasarkan lembaga, perorangan,produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yangbersangkutan. kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu datadalam bentuk surat misalnya, yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Untukmemperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching)di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

  1. File induk

    File induk ini berisidata-data permanent yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudiandigunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

  2. File transaksi

    File transaksi berisidata-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atausuatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

B. Penanganan data (data handling)

Penanganan data meliputiberbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan,dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul padaberbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untukmengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian,pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

Pemilihan atau sorting dalam rangka kegiatan penanganandata mencakup peraturan kedalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftarpegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendahatau daftar costumer dengan menyusun namanya menurut abjad dan lainsebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Inimencakup pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepadaorganisasi/perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar costumer yang memesanbeberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.

Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatanuntuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel,statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuanmanipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yangterjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantumenyelidiki alternatif kegiatan mendatang.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[1] , informasi adalah data yang telahdiklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilankeputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atautepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagipenerimanya.

Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3(2012:284)[2], informasiadalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagipenerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan. Informasi dapatdidefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebihberguna dan lebih berarti bagi penggunanya yang menggambarkan suatukejadian-kejadian (event) yang nyata ( fact)yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasiadalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

2. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[1], nilai informasi ditentukan oleh 2(dua) hai, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasidikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biayamendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakandidalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaansehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagianinformasi pada suatu masalah tentu dengan biaya untuk memperolehnya karenasebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalamperusahaan. Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsirkeungtungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilaiefektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit”.Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapatdiukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagipemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luasdan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya,tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itusulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukanminimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yangbesar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahanperhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukanseberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai,isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semuakeluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulitmengukurnya.

  5. Ketepatanwaktu

    Menunjukan tak adaketerlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan,pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukankeluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas,membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungandengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapakeputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulitdiukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapatdibuktikan

    Sifat ini menunjukankemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dansampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungandengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkankesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapatdiukur

    Sifat ini menunjukanhakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

3. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[1], ”kualitas suatu informasi tergantung3 (tiga) hal”.

  1. Akurat(accurate)

    Informasi harus bebasdari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karenabiasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinanterjadi gangguan (noise) yang dapatmengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

    Informasi yang datangpada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akanmempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilankeputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibatfatal untuk organisasi.

  3. Relevan(relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orangsatu dengan yang lainnya berbeda.

4. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[1], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yangsudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakanpengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinankepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakanbagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko padatingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

5. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[1], data diolah menjadi suatu modelinformasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuatsuatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuahdata baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembalilewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu silkus. Siklusinilah yang disebut “Siklus Informasi” (informationCycle).

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[1], sistem informasi adalah suatusistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahantransaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifatmanajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapatmenyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2. Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[1], sistem informasi terdiri daribeberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blokkeluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatusistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yanglain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yangmasuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan mediauntuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumendasar.

  2. Blok Model (model block)

    Blok ini terdiri darikombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi datiinput dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentuuntuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (techology block)

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan danmengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantupengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)bagian utama, yaitu teknisi (brainware),perangkat lunak (software), danperangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yangsaling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keraskomputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalambasis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkanberkualitas.

  5. Blok Kendali (control blok)

    Banyak hal yang dapatmerusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu,kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancangdan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapatdicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsungdiatasi.

Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Tanti dkk dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208), analisasecara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunakpengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajarandan mengembangkan permintaan-permintaan.

Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[3], tahapananalisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalambagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan danmengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatanyang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buatrancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220)[1], tahap analisis sistem dilakukansetelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahapanalisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahanditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisasistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisasistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul ditahapan selanjutnya.


2. Tahapan Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220)[1], proses analisis sistem dalampengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untukpemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbulserta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dandimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalampengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahanperbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan datamaupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatanlaporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusanlangkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja samadengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapunlangkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagaiberikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputerbaru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai carakomputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akanmelakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakanmenjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agarproyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikankebutuhan informasi

    Analisis mempelajarikebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulaninformasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikankriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhaninformasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikansecara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sistemmemberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskanatau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahaprancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujuiatau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komitesistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikanpersetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukananalisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jikapersetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Definisi Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCITVol.4 No.2 (2010:203)[4] pada metode analisa sistem dan perancangan yangmenggunakan metode yang dikenal dengan nama SystemDevelopment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalampengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkahSDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. a. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadapkebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untukmelakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu:perancangan interface, perancanganisi, dan perancangan program.

  4. Testing

    Setelah sistem berhasildirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistemtelah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukanpenyesuaian-penyesuaian akhir.

  5. Implementasi

    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  6. Perawatan

    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana padatahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad dkk dalamdari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:52)[5], tahap ini merupakan tahapan dalampengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secaraunit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dansegera dilakukan perbaikan.

Menurut Sutabri (2012:228)[1], setelah sistem dianalisis dandirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih makatiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utamadari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Teori Khusus

SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Simarmata (2010:39)[6], SDLC mengacu pada model danproses yang digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak dan menguraikan proses, yaitu pengembang menerima perpindahan dari permasalah kesolusi.

Menurut Nugroho (2010:2)[7], pengembangan/rekayasa sistem informasi (system development) dan/atau perangkat lunak (software engineering) dapat berarti menyusun sistem/perangkat lunakyang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan yang sebelumnya

Gambar2.1 Kerangka kerja pengembangan sistem informasi SDLC


  1. Tahap awal yaitu perencanaan (planning)adalah menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna (user’sspecification), studi-studi kelayakan (feasibilitystudy) baik secara teknik maupun secara teknologi serta penjadwalan suatuproyek sistem informasi atau perangkat lunak. pada tahap ini pula, sesuai dengankakas (tool) yang penulis gunakanyaitu UML.

  2. Tahap kedua, adalah tahap analisis (analysis),yaitu tahap dimana kita berusaha mengenai segenappermasalahan yang muncul padapengguna dengan mendekomposisi dan merealisasikan use case diagram lebih lanjut, mengenai komponen-komponen sistem atau perangkat lunak, objek-objek,hubungan atarobjek dan sebagainya.

  3. Tahap ketiga, adalah tahap perencanaan (design) dimana penulis mencoba mencarisolusi dari permasalahan yang didapat dari tahap analisis.

  4. Tahap keempat, adalah tahap implementasi dimana penulis mengimplementasikanperencanaan sistem ke situasi nyata yaitu dengan pemilihan perangkat keras danpenyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).

  5. Tahap kelima, adalah pengujian (testing),yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sistem atau perangkat lunak yangdibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum, jika belum, prosesselanjutnya adalah bersifat iteratif, yaitu kembali ketahap-tahap sebelumnya.Dan tujuan dari pengujian itu sendiri adalah untuk menghilangkan ataumeminimalisasi cacat program (defect)sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar akan membantu para pengguna saatmereka melakukan aktivitas-aktivitasnya.

  6. Tahap keenam , adalah tahap pemeliharaan (maintenance) atau perawatan dimana padatahap ini mulai dimulainya proses pengoprasian sistem dan jika diperlukanmelakukan perbaikan-perbaikan kecil. Kemudian jika waktu penggunaan sistemhabis, maka akan masuk lagi pada tahap perencanaan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa System Development Lyfe Cycle (SDLC)adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Adabeberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLCmisalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

Menurut Nugroho (2010:6)[7], UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yangberparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaanpermasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudahdipelajari dan dipahami.

Menurut Ginting (2013:9)[8], Unified Modelling Language (UML) bukanlah suatu proses melainkan bahasapemodelan secara grafis untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun,dan mendokumentasikan seluruh artifak sistem perangkat lunak. Penggunaan modelini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalamlingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem dengan subsistem maupun sistem lain diluarnya.

Menurut Simaremare dkk dalam Jurnal teknik POMITS Vol. 2 No. 3(2013:471)[9], UML merupakan bahasa visual dalam permodelan yang memungkinkanpengembang sistem membuat sebuah blueprintyang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format yangstandar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikandengan pihak lain.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, makadapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakanuntukmem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dariarsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melaluimetodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya padateknologi yang berbeda”.

2. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10)[7], sesungguhnya tidak ada batasan yagtegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untukmenyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadibeberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksipemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atauperangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas,view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasistruktural (structural classification),perilaku dinamis (dinamic behaviour),serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Menurut Ginting (2013:9)[8], “dengan pemodelan menggunakan UML,pengembang dapat melakukan”:

  1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

  2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan dan saling bekerjasama satu sama lain.

  3. Menguji apakah sistem perangkat lunak sudah berfungsi seperti seharusnya.

  4. Dokumentasi sistem perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan datang.

3. Jenis-Jenis Diagram UML

1. Use Case Diagram

Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:57)[5],“diagram Use Case adalah diagram yangbersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatujenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikanfitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudutpandang user”.

Menurut Nugroho (2010:34)[7], use case digunakanuntuk memodelkan fungsional – fungsionalitas sistem/perangkat lunak dilihatdari pengguna yang ada diluar sistem. Usecase pada dasarnya merupakan unit fungsionalitas koheren yang diekspresikansebagai transaksi – transaksi yang terjadi antara actor dngan system.

Menurut Mahdiana Jurnal TELEMATIKA MKOM Vol. 3 No .2.(2011:39)[10], “use case diagram adalahdiagram yang menggambarkan sebuah sistem dari sudut pandang user, yang memperlihatkanhubungan-hubungan yang terjadi antara actorsdengan use case dalam sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas,maka dapat disimpulkan bahwa use casediagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yangditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkanpada tahap analisis sistem.

2. Activity Diagram

Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1(2013:53)[5], “activity diagram merupakan diagram yang bersifatdinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yangmemperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatusistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

Menurut Simaremare dkk dalam Jurnal teknik POMITS Vol.2 No. 3 (2013:471)[9], “activity Diagram adalahdiagram yang menggambarkan sifat dinamis secara alamiah sebuah sistem dalambentuk model aliran dan kontrol dari aktivitas ke aktivitas lainnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, makadapat digambarkan activity diagramyang menggambarkan alur kerja untuk setiap usecase.

3. Sequence Diagram

Menurut Nugroho (2010:42)[7], sequence diagrammemplihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikaladalah sumbu waktu sedang kan matra horizontal memperlihatkan peranpengklasifikasi yang mempresentasikan objek–objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut gariswaktu (lifeline). Selama aktivasipada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.

Menurut Simaremare dkk dalam Jurnal teknik POMITS Vol. 2 No. 3 (2013:471)[9], sequence diagram adalah suatu diagramyang memperlihatkan/menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistemyang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objektersebut termasuk pengguna, display,dan sebagainya berupa “pesan/message”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas,maka dapat disimpulkan sequence diagrammerupakan diagram yang bersifat dinamis, sequencediagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengirimanpesan dalam suatu waktu tertentu.

4. Class Diagram

Menurut Mahdiana dalam Jurnal TELEMATIKA MKOM Vol.3 No .2. (2011:39)[10], class diagram adalahsebuah spesifikasi yang jika diinstansi akan menghasilkan sebuah obyek danmerupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untukmemanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

Adobe Dreamweaver

1. Definisi Adobe Dreamever

Menurut Sibero (2013:384)[11], adobe Dreamwaver CS3 adalah suatuproduk Web Developer yangdikembangkan oleh Adobe System Inc.Sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc. Yang kemudian sampai saat ini pengembangaannyaditeruskan oleh Adobe System Inc.Setelah diambil oleh Adobe Systems Inc,dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).

2. Ruang Kerja Dreamever CS3

Menurut Sibero (2013:384)[11], “ruang kerja atau workspace adalah bagian keseluruhantampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, DocumentWindow, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, ResultPanel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memilikifungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:


Gambar 2.2 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3

  1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

  2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.

  3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.

  4. Panel Groups adalah kumpula panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

  5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

  6. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.

  7. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Masria (2012:173)[12], basis data atau (database),atau sering pula dieja basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatuprogram komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkatlunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS).Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinyasemakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel inimengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnyasudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dankumpulan data yang berhubungan dengan bisnis

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan daricatatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memilikipenjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasanini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data,dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasiskema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basisdata atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah modelrelasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuktabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dankolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalammodel ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang samaantar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringanmenggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkatlunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jikakonteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilahbasis data untuk kedua arti tersebut.

Menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 No.3(2011:238)[13], "database adalahkumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang salingberhubungan dan mempunyai arti tertentu."

Menurut Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad dalam jurnal CCIT Vol 5 No.2(2012:193) [14]“database atau basis dataterdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakanuntuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpansemua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupunfakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedangdilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dandata lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapatditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalamkomputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu programkomputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

2. Jenis Database Yang Digunakan

1. Web Server

Menurut Sibero (2013:11)[11], web Server adalahsebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secarabentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web Server tidak berbeda dngan komputer rumah atau PC, yangmembedakan adalah kapasitan dan kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web Server bekerja sebagai penyedialayanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitasdan kapabilitas yang besar dibandingkan PC. Dukungan perangkat lunak sangatdibutuhkan agar web Server dapatberjalan secara optimal.

Menurut Anhar (2010:4)[15] web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaanpemanggilan alamat dari pengguna melalui webbrowser. Dimana web server mengirimkankembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP untuk ditampilkan ke layarmonitor.

Menurut Ginting (2013:11), web servermerupakan inti dari suatu website.Melalui web server inilah kita dapatdapat melihat website yang ada di internet. webserver berfungsi sebagai pusat kontrol dari pengolahan data website sehingga setiap instruksi yang diberikanoleh pemakai internet akan diolah danselanjutnya dikembalikan lagi kepada pemakainya. Ada beberapa macam web server yang ada didunia, antara lainweb server milik Windows, yaitu Apache,Tomcat, IIS (Internet Information Services), dan lain sebagainya. Saat ini webserver yang paling banyak digunakan adalah Apache karena telah banyakmendukung format file server tanpa perlu tambahan komponenaplikasi lagi . Hal ini berbeda dengan IIS milik windows yang tidak dapatmembaca file sever dengan format PHP(IIS memerlukan komponen untuk menjalankan format file server PHP ini ) dalam keadaan default.

Berdasarkan ketiga pendapat yang dikemukakan diatas,maka dapat disimpulkan Web Server merupakansebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui portHTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

2. XAMPP

Menurut Wardana (2010:8)[16], XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudahterkandung Web Server Apache, databaseMySQL dan PHP Interpreter.

Menurut Ginting (2013:11)[8], XAMPP adalah perangkat lunakgratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi daribeberapa program. Fungsinya adalah sebagai serveryang terdiri sendiri (localcost),yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasapemograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistemoperasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public Lisensi dan bebas,merupakan web server yang mudahdigunakan yang dapat melayani tampilam halaman web yang dinamis. Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan padaumumnya:

  1. htdoc

    adalah folder tempatmeletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML danskrip lain.

  2. php MyAdmin

    merupakan bagian untukmengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browserlalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin,maka akan muncul halaman php MyAdmin.

  3. Kontrol Panel

    yang berfungsi untukmengelola layanan (service) XAMPP.Seperti menghentikan (stop) layanan,ataupun memulai (start).


3. PHP

Menurut Anhar (2010:3)[15], PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemogrman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan PHP merupakan script yang menyatu dengan HTMLdan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah scriptyang digunakan untuk membuat halaman websiteyang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saathalaman itu diminta oleh client. Mekanismeini menyebabkan informasi yang diterima clientselalu yang terbaru/up to date. Semuascript PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. PHP pertama kali dibuat oleh RasmusLerdorf, yang diberi nama FI (formInterpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis keumum sehingga mulai banyakdikembangkan oleh programmer diseluruh dunia.

4. MySQL

Menurut Masria(2012:185)[12], MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL(database management system) atauDBMS yang multithread, multi-user,dengansekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersediasebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawahlisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok denganpenggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimanaperangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kodesumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsorioleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak ciptahampir diatas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandiayang mendirikan MySQL AB adalah : David Axmark, Allan Larsson, dan Michael“Monty” Widenius.

Menurut Anhar (2010:22),beberapa kelebihan MySQL:

  1. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux,FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.

  2. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GNU general public lisence (GPL).

  3. Besifat multi-user. MySQL dapat digunakanoleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.

  4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuanwaktu.

  5. Dari segi security, atau keamanan data,MySQL memiliki beberapa lapisan security,seperti level subnet mask , nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yangmendetail serta password yang terenkripsi.

  6. Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemograman, MySQL Juga memiliki antarmuka (interface) terhadap berbagaiaplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

  7. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum untuk saling berdiskusimembagi informasi tentang MySQL.

Konsep Dasar Internet

1. Sejarah Internet

Menurut Simarmata (2010:50), internet pertama kali digunakan sebagai proyek penelitian yang ditemukan oleh Advance Research Project Agency (ARPA) Departement Of Defence (DOD) di Amerika Serikat. Pada dasarnya Internet digunakan untuk menghubungkan komputer. Versi yang pertama disebut ARPANET. Pada tahun 1972, ARPA berubah menjadi DARPA dengan tetap mempromosikan proyek ARPANET.Pengembangan internet dengan jenisperalatan yang berbeda, namun bisa saling berhubungan satu sama lain merupakan tantangan yang besar pada saat itu. Pada tahun 1973-1974, peneliti merancangsebuah transmission control protocol/internet protocol (TPC/IP). Pada awalnya TPC/IP dimaksudkan untuk menyediakan dukungan untuk kebutuhan berikut:

  1. Interoperabilitas antar sistem heterogen

  2. Komunikasi end to end berbagai jaringan berbeda

  3. operasi otomatis dan sempurnadi dalam menghadapi terjadinya kegagalan hubungan data

Pada saat itu, aplikasi yang digunakan masih sangat sederhana dari pada yang digunakan saat ini. Aplikasi yang paling banyak yang digunakan mungkin adalah Telnet untuk login remote dan FTP untuk perpindahan file dan e-mail.

Pada awal tahun 1980-an, ARPANET dipecah menjadi dua bagian, yaitu MILNET dan APRANET karenapertimbangan keamanan. Pihak militer berjalan terus dengan MILNET, dedangkanpenelitian, pengembangan dan sektor lain tetap memakai ARPANET. Pada pertengahan tahun 1980-an, NationalScience Foundation (NSF) diWashington , D.C. mendistribusikan teknologiinternet kepada beberapa universitas. Selanjutnya internet pun mulai menyebar diseluruh dunia.

Pada tahun 1990, DOD memutuskan untuk membubarkan ARPANET dan menggantikannya dengan pendukung (backbone) NSFNET, bekerja sama denganagen jaringan lain. Hal inilah yang kemudian yang kemudian menjadi prinsippendukung jaringan internet.

2. Definisi Internet

Menurut Simarmata (2010:47), internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer.Penggunaan internet memungkinkan kitauntuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di dalam kelompok tersebutdengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses. Untuk mendapatkansebuah informasi, sekumpulan protokol harus digunakan, yaitu sekumpulan aturanyang menetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima.

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “website adalah sistem dengan informasiyang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpandalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Simarmata (2010:47), “website adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentukhypertext. Informasi web dalam bentuk teks umumnya ditulisdalam format HTML (Hypertext MarkupLanguage). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam formatGIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya(seperti MIDI, Shockwave, Quicktime, Movie, 3D World). ”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapatdisimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasidengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapatdiakses menggunakan berbagai aplikasi clientshingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis denganpengelolaan yang terorganisasi.

Konsep Dasar HTML Dan HTTP

1. Definisi HTML

Menurut Simarmata (2010:52), HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide inidiambil dari Standart Generalized MarkupLanguage (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi daripengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atausekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakanorang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

2. Definisi HTTP

Menurut Simarmata (2010:52), http adalah komponen sentrallainnya dari proyek awal di CERN. HTTP adalah protokol komunikasi stateless yang berbasiskan TPC yangawalnya digunakan untuk mengambil kembali file-fileHTML dari server web ketika dirancangpada tahun 1991. Versi 1.1 (ditetapkan di RFC2616) telah mengalami peningkatan.Versi ini mengizinkan client dan server menggunakan banyak header untuk menyampaikan statusinformasi dan deksripsi agen pengguna dan bertindak sebagai alat yang bersifatelementer untuk autentikasi pengguna. Versi awal yang diciptakan pada tahun1991, diacu sebagai HTTP versi 0.9, adalah protokol yang sederhana untuk komunikasiantara client dan server. Kebanyakan versi yang sekarangini ada berasal dari protokol HTTP versi 1.1.

HTML dan HTTP telahdikembangkan lebih lanjut sejak pertama kali keduanya diusulkan. World Wide Web Consortium (W3C) padaawal Oktober 1994 dan temuan tim Berners-Lee telah menyatu dan memimpin evolusi tekhnis dari web. Sekarang ini, W3C Mempunyai anggota lebih dari 500 organisasi.Microsoft, IBM dan Ericsson adalah beberapa diantaranya menjadi anggota W3C.

Menurut survei Natcraf,pada awal Oktober 2008 jumlah webmencapai angka 182.226.259 diseluruh dunia. Ada pertambahan 7,2 jutadari bulansebelumnya. Jumlah tersebut sangat fantastis. Salah satu penyebabnya adalahkemunculan blogging on-line dankomunitas web.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Simarmata (2010:283), pengujian adalah sebuah prosesterhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segalakemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunakyang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada costumer .

Pengujian merupakanproses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untukmenemukan kesalahan. pengujian merupakanbagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhimasa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yangdilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenancesatu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahappengembangan hingga pada maintenanceperangkat lunak.

Cara pandang terhadapperangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagidipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkatlunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak,melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembanganperangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting darisuatu kontruksi perangkat lunak.

Pengujian perangkatlunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yangsaling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukanadalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknikpengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut.Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

2. Black-Box Testing

Menurut Simaremare dkk dalam Jurnal teknik POMITS Vol. 2 No. 3 (2013:471), pengujianini melibatkan pengecekan unit-unit aplikasi sebagai sebuah peralatan yangdiharapkan memiliki masukan dan keluaran tertentu, tetapi proses internal nyatidak diketahui (seperti sebuah black box).

Menurut Simarmata (2010:316), klasifikasi black box testingmencakup beberapa pengujian yaitu:

1. Pengujian fungsional (functional testing)

Pada jenis pengujianini, perangkat lunak diuji untukpersyaratan fungsional. Pengujian dilakukandalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yangdiharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagianakhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diujipada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudahdapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapabaik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna,manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi.Pengujian fungsional jugameliputi permukaan yang jelas dari jenisfungsi-fungsi, serta operasi back-end(seperti, keamanan danbagaimana meningkatkan sistem).

2. Pengujian tegangan(stress testing)

Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untukmenciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saataplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yangpaling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

3. Pengujian beban (load testing)

Pada pengujian beban,aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi padapengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal ataukinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasipada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketikasistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwapengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namunmencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)

Jenis pengujian inidilakukan tanpa penciptaan rencanapengujian (testplan) atau kasus pengujian (testcase). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dariberbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajariaplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian inimerupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaanterbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atauspesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimanasebuahprogram benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidakmenangkap “look and feel” dari sebuahprogram. Pengujian khusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujianstrategi dan dapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidakjelas. Dengan cara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksakelengkapanyang diuji.

5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)

Pengujian penyelidikanmirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi.Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkanuntuk pengujian.

6. Pengujian usabilitas (usability testing)

Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jikaantarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenispengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja denganpengguna akhir secara langsungmaupun tidak langsung untuk menilai bagaimanapengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksidengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnyaarea kekuatan. Tujuan daripengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkankesulitan bagi pengguna dan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitasmaksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secaralangsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkanmelibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpanbalik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputeryang didukung dengan umpan balik dapatberperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitorbeberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untukmenggunakan dialog dan alatpenghitung (counter) untuk menentukanseberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan,dan lain-lain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikasi sepele (trivial) dari perangkat lunak yangsudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya,pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuaidengan penemuan yang dibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secaralangsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya.Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehinggamempermudah penanganan situasi yang sama di masa mendatang.

7. Pengujian asap (smoke testing)

Jenis pengujian inidisebut juga pengujian kenormalan (sanitytesting). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebutsudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa celasampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atauperbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidakbekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunakdasar. Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketikasmoke telah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umumdi Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses ”daily build and smoke test”. Setiap file dikompilasi,dihubungkan,dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiaphari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhanauntuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

8. Pengujian pemulihan (recovery testing)

Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnyadilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulihterhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware,masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalampersyaratan spesifikasi.

9. Pengujian volume (volume testing)

Pengujian volumedilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosessmelalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem darisistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baikperangkat keras dan perangkatlunak) untuk serangkaian pengujian dengan volumedata yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapatmenangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data(data retrieval). Pengujian volumeakan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitassistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksikapasitas dari pengolahan bisnisorganisasi.

10. Pengujian domain (domain testing)

Pengujian domainmerupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapapenulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desainpengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujiankemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalambeberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masingsubset.

11. Pengujian skenario(scenario testing)

Pengujian skenarioadalah pengujian yang realistis,kredibel dan memotivasi stakeholders, tantanganuntuk program dan mempermudahpenguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian inimenyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripadakombinasi buatan yanganda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiankombinasi.

12. Pengujian regresi (regression testing)

Pengujian regresiadalah gaya pegujian yang berfokus padapengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresiberorientasi risiko (risk-orientedregression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagidengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresibertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:

a. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bugyang gagal.

b. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.

13. Penerimaan pengguna (user acceptance)

Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan.Pada pengembangan perangkat lunak, useracceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapanpengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata”yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan in-house testing dengan membayar relawan atau subjek pengujianmenggunakan perangkat lunak atau,biasanya mendistribusikan perangkat lunaksecara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untukdiunduh melalui web. Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepadapara pengembang yangmembuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkatlunak komersial.

14. Pengujian alfa (alpha testing)

Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakanaplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukanoleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dandikoreksi oleh para pengembang.

15. Pengujianbeta (beta testing)

Pada jenis ini,perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yangmenguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akandilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa.Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untukpengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan kekelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebutmemiliki beberapa kesaahan atau bug.

Requirement Elicitation

1. Requirement

Menurut Saputra (2012:51)[17], Requirements elicitation atau yang dikenal dengan istilah teknikpengumpulan informasi adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebu- tuhansistem melalui komunikasi dengan customer,system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikansebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaringkebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

1. Requirement Elicitation Planning

a)Mengidentifikasi stakeholder.

b) Mengevaluasi risk project.

c) Menentukan teknik requirement elicitation paling sesuai untuk masing- masing stakeholder dan project secara keseluruhan.

d) Mendasarkan detail implementasi pada masing-masing teknik yang dipilih.

2. Requirements Elicitations Problem

  1. Problem of scope(Lingkup Masalah), dimana informasi requirementyang diberikan terlalu sedikit atau terlalu banyak.

    1. Batasan sistem tidak digambarkan dengan baik.

    2. Pemberian informasi desain yang tidak berguna.

  2. Problem of Understanding, baik di dalam maupun diantara kelompokseperti user dan developer.

    1. Pengguna tidak secara lengkap menunjukkan apa yang menjadi kebutuhan developer.

    2. Pengguna yang kurang mampu memahami kemampuan dan keterbatasan komputer.

    3. Analis kurang memiliki kemampuan tentang domain.

    4. Penggunadan analis berbicara dengan “bahasa” yang berbeda.

    5. Ease of omitting‘obvious’ information.

    6. Konflikdilihat dari berbagai pengguna.

    7. Persyaratan yang sering samar-samar, misalnya ‘userfriendly’ dan ‘kuat’.

  3. Problems of Volatility,yaitu perubahan dasar requirement.

    1. Requirement meningkat seiring waktu.

2. Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancanganyang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajementerkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapatmelalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkanantara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancanganyang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya,requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuatsistem baru. D pada MDI berarti desirable,maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akanmembuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistemyang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasilpenyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementdengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisadiklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalams istem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata carapengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirementdidalam sistem.


    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulitserta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle(M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low(L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep DasarAbsensi

1. Definisi Absensi

Menurut Frans M. Royan dalam Lindawati (2014:44)[18], mesin absensi adalah peralatan kantoryang juga penting. Selain untuk mengkoordinasi para SDM distributor, alat ini juga bisadibuat sebagai acuan dalam menghitunguang makan, uang bensin, dan uang parkir berdasarkan hari kerja. Alat inibisa dalam bentuk check-clock, yaitu alat absensi dengan menggunakankartu yang dimasukan ke ke mesin untuk menandai tanggal dan hari. Atau bisa juga dalambentuk pemindai sidik jari, yaitu alatabsensi dengan menggunkan sensor sidik jari sebagai penanda kehadiran.

Menurut purwanto dalam Lindawati (2014:44)[18],“absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan akrivitassuatu institusi, suatu komponen institut iti sendiri yang berisi data-datakehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicaridan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yangberkepentingan”.

Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan absensi adalah pendataan kehadiran karyawanatau pegawai yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikianrupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktudiperlukan oleh pihak yang berkepentingan.

2. Klasifikasi Absensi

MenurutWibisono dalam Lindawati (2014:44)[18] absensi dapat diklasifikasikan dalam empatkategori melliputi :

  1. Absensi yang disebabkanpenyakt (sakit).

  2. Absensi karena seorangindividu mengalami problem sendiri seperti depresi dan kecanduan alkohol.

  3. Absensi karena suatusebab yang membutuhkan kesepakatan dengan keluarga, seperti anak sakit.

  4. Absensi tanpa alasan.

  5. Menurut Harsono dalamEsa Wijayanti (2014:16), “Pegawai yang berarti orang-orang atau sekelompokorang yang memiliki status karena pekerjaannya”

  6. Pegawai merupakan kelompok atau anggota disuatu organisasi danmelaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dan merupakan pekerjaan yangmelaksanakan kegiatan-kegiatan rutin untuk mencapai hasil kerja yang diinginkansesuai dengan apa yang akan dicapai.

Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literaturereview adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan)dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Banyakpenelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi absensi. Dalamupaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem informasi absensi ini perludilakukan studi pustaka (literaturereview) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akandilakukan.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati Nurlette (2011)

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi Gurudan Staff Tata Laksana Pada UPTD SMA Negeri 11 Tangerang ” ini,Menggunakan metode perancangan UnifiedModelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistemini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagaipenulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Puguh Kurniawan (2013)[19]

    Penelitianyang berjudul “ Perancangan SistemInformasi Absensi Karyawan Berbasis Web Pada PT.Murni Karedindo Lestari” ini,diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedangberjalan, dan pada perancangan sistem yang di usulkan menggunakan metode Waterfall yang merupakan sebuah model Sequential untuk membangun perangkatlunak yang dimulai spesifikasi atau Requirements yang dibutuhkan penggunaandan berkembang ke tahap berikutnya yaitu Planning,Modeling, Constraction dan Deployment.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Asti Rosmala Dewi (2012)[20]

    Penelitianyang berjudul “ Perancangan SistemAbsensi Karyawan Berbasis Web Pada PT. Menara Berlian” ini, Menggunakanmetode perancangan Unified ModellingLanguage (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual ParadigmFor 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisanlisting program php dan mysql sebagai databasenya.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Lindawati (2014)[18]

    Penelitian yangberjudul “ Perancangan Sistem InformasiAbsensi Pegawai Pada Sma Negeri 15 Tangerang Berbasis Web “ ini, diusulkanuntuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan padaperancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan(Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation),dan Pemeliharaan (Maintenance).

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Esa Wijayanti (2014)[21]

    Penelitianyang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Absensi pegawai Pada KantorKecamatan Batuceper Tangerang” ini, diusulkan untuk memperbaiki kekuranganyang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkanmenggunakan metode SDLC (SystemDevelopment Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation),dan Pemeliharaan (Maintenance).

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ganang Yoga Widodo (2013)[22]

    Penelitianyang berjudul “ Perancangan SistemAbsensi Karyawan Pada Mini Market Alfamart Salembaran Raya” ini,Menggunakan metode perancangan UnifiedModelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistemini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagaipenulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya

Perbedaan penelitian terdahuludengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, Objek penelitian,ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistemyang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan modelSDLC dengan teknik analisis obyekpenelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknikpengujian sistem menggunakan pendekatan BlackBox Testing. Sementara untuk objek penelitian adalah Balai Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja IndonesiaBPK-TKI, dengan ruang lingkup penelitian lebihkearah absensi pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan para pegawai, sepertidatang dan pulang pada tepat waktu, izin, cuti, dan pembuatan laporan absensi pegawai.Dan tujuan penelitian ini adalah untuk membuat absensi yang mudah digunakanoleh semua pegawai serta untuk mendapatkan laporan yang akurat.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum balai pelayanankepulangan tenaga kerja indonesia (BPK-TKI

Sejarah Singkat balai pelayanankepulangan tenaga kerja indonesia (BPK-TKI)

Balai pelayanan kepulangan tenagakerja Indonesia (BPK-TKI) adalah suatu instansi pemerintah kecil yangberhubungan langsung dengan pelayanan BNP2TKI dalam hal memberikan jasapelayanan langsung kepada TKI terutama keselamatan dan kesehatan serta mendata jumlah kedatangan TKIuntuk dipulangkan kekampung asalnya. Kehadiran Balai pelayanan kepulangantenaga kerja Indonesia (BPK-TKI) yang didirikan tahun 2006 telah banyakmemberikan kontribusi kepada pusat BNP2TKI yaitu dengan keselamatan para TKIyang hendak dipulangkan , dan juga sebagai penyedia tempat tenaga kerja (Outsourching) .

Semakin tinggi produktivitas yangingin menjadi tenaga kerja Indonesia maka BNP2TKI membuka sebuah gedung BalaiPelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia yang beralamat di (JL. MarsekalSuryadharma Selapajang Banten), Tangerang, Banten 13540. Dan banyak investorasing yang keluar masuk bergabung kedalam balai tersebut guna untuk memasokkaryawan/pegawai non pns untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kepulangan TKI demikeamanan dan kenyamanan saat mereka hendak dipulangkan ke kampung halamannya,serta agar disuatu hari nanti yang ingin menjadi calon TKI akan merasa amandengan adanya balai pelayanan tersebut.

Hasil inspeksi mendadak (sidak)yang dilakukan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di BalaiPelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), Jakarta,Senin (17/10) lalu, sesungguhnya tidak ada yang aneh. Pelayanan berbelit-belit,birokrasi panjang, serta rawan pungutan liar (pungli) menjadi bagian yang sulitterpisahkan ketika menyentuh persoalan TKI.Ketika datang, Muhaimin tentumenerima banyak keluhan dari mereka. Jawabannya juga seperti yang biasa, yaknipemerintah berjanji melakukan evaluasi menyeluruh dan pengawasan superketatkepada pihak-pihak yang selama ini melaksanakan operasional sistem pelayananadministrasi TKI. Selain itu, Muhaimin juga akan menindak dengan tegas siapapun yang melakukan pungli dan memberi pelayanan yang rumit dalam pengurusandokumen tenaga kerja.Kita menyambut baik apa yang diucapkan Menakertrans.Sepintas, pernyataan seperti itu biasa dan diulang-ulang. Namun jika dipahami,hal itu membuktikan permasalahan TKI hingga kini sulit atau belum bisa diatasisecara total. Permasalahan yang sering muncul dan sudah diselesaikan, beberapasaat kemudian muncul lagi. Contohnya, persoalan TKI yang berdiam di bawahkolong jembatan di Jeddah Arab Saudi, kini muncul lagi.Dalam sejarah penempatanTKI ke luar negeri, permasalahan TKI sering menonjol karena menyangkut hubunganbilateral Indonesia dengan negara yang menjadi tujuan penempatan. Banyaknyapersoalan itu mendorong dilakukannya penghentian sementara (moratorium)pengiriman TKI ke sejumlah negara. Namun, dengan moratorium, sepertinyapenderitaan TKI belum juga berakhir. TKI terutama yang bekerja di sektorinformal sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT) kerap menjadi objekpenganiayaan majikannya. Meski tidak semua majikan berkelakuan buruk terhadapTKI, pemberitaan yang buruk atas perlakuan yang diterima TKI mengukuhkan citraTKI seperti itu. Seharusnya, jika ditelusuri lebih jauh, permasalahan TKI itubukan hanya ketika sudah ditempatkan di luar negeri.Badan Pemeriksa Keuangan(BPK) dalam laporan hasil pemeriksaan atas kinerja penempatan dan perlindunganTKI di luar negeri, menemukan tujuh permasalahan pokok yang melilit mereka.Hasil pemeriksaan menunjukkan ketidakjelasan kebijakan dan lemahnya sistempenempatan dan perlindungan TKI. Kondisi itu memberi peluang terjadinyapenyimpangan mulai dari proses rekrutmen, pelatihan, pengujian kesehatan,pengurusan dokumen, proses penempatan di negara tujuan, hingga pemulangan. Intilaporan BPK ini dengan jelas menyebutkan, persoalan TKI sesungguhnya berasaldari dalam negeri sendiri.Seharusnya, dengan hasil laporan BPK, cukup bagipemerintah atau siapa pun yang berkepentingan dengan pembenahan TKI, untukmelakukan pembenahan. Jika ternyata, upaya pembenahan pelayanan TKI hanyakamuflase saja atau menjadi alat politik, persoalan TKI akan tetap muncul.Kitaingin permasalahan TKI bisa ditekan dan kalau mungkin ditiadakan. Sebaliknya,jika tidak berhasil menuntaskan persoalan-persoalan itu, berarti sikap proterhadap TKI hanya cerita khayalan.Kita berharap, pemerintah dapat secara tekundan bersungguh-sungguh mendesain segala kebijakan yang menyangkut TKI.Sepanjang pemerintah belum bisa menyediakan lapangan kerja di dalam negeri,bekerja di luar negeri menjadi solusi yang sangat menarik. Iming-iming gajibesar dan berbagai fasilitas di negara penempatan sering kali membutakan kita,termasuk TKI sebagai pelaku juga jajaran pemerintah dan swasta yang terlibat.

Visi dan Misi Tujuan Perusahaan

1. Visi

“Terwujudnya TKI yang berkualitas,bermatabat dan kompetitif”.

2. Misi

  1. Menciptakan kesempatan kerja di luar negeri seluas-luasnya.

  2. Meningkatkan keterampilan / kualitas dan pelayanan penempatan TKI.

  3. Meningkatkan pengamanan, perlindungan dan pemberdayaan TKI.

  4. Meningkatkan kapasitas lembaga penempatan dan perlindungan TKI.

  5. Meningkatkan kapasitas lembaga pendukung sarana prasarana lembaga pendidikan dan kesehatan.

Struktur Organisasi balai pelayanankepulangan tenaga kerja indonesia (BPK-TKI)

Gambar 3.1Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Chief

  1. Bertanggungjawab atas aktifitas seluruh BNP2TKI, khususnya di Balai pelayanan kepulangan tenaga kerja Indonesia (BPK-TKI).

  2. Menyusun sasaran agar perusahaan terus berkembang dengan menjalin kerjasama dengan baik kepada perusahaan outsourching lainnya.

  3. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang masing-masing dan memberikan wewenang khusus.

  4. Menyusun rencana dan tujuan perusahaan dalam jangka panjang

  5. Bertanggungjawab kepada Direktur Pengamanan BNP2TKI atas keamanan dan ketertiban seluruharea, yang meliputi Pegawai dan Materil.

  6. Mengaturtugas-tugas di lingkungan Departemennya.

  7. Melaksanakan koordinasi secara baik, antara bagian serta antara aparat terkait lainnya.

  8. Melaporkan kepada Direktur pengamanan BNP2TKI bila ada Kejadian/Incident/ temuan kasusatau masalah lain dan memberikan langkah-langkah penyelesaiannya (solusi) ataurencana jalan keluar yang diambil.

  9. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh Personil dan Pembinaannya.

2 Administrasi

Melaksanakan serta menyelanggarakan tugas-tugas Administrasi sebagai berikut :

  1. Pencatatan Absensi kehadiranseluruh pegawai setiap hari

  2. Mencatat setiap pelanggaran yangdilakukan oleh pegawai.

  3. Membuat laporankasus/Incident/kejadian.

  4. Merekap Daily Activity Report.

  5. Merekap Absensi kehadiran.

  6. Mendata tenaga kerja yang diarealgedung.

  7. Membuat laporan rutin dan berkala

  8. Dan lain-lain.

3. Danru

  1. Bertanggung Jawab Kepada manager atas segala hasil kerja dan kegiatan yang telah atau akan dilakukan.

  2. Mengatur tugas-tugas pegawai masing-masing.

  3. Melaksanakan koordinasi dengan Regu lainnya.

  4. Bertanggung jawab penuh terhadap seluruh Personil dan Pembinaannya.

  5. Melaporkan kepada manager bila ada kejadian Incident/temuan kasus atau masalah lainnya danmemberikan langkah atau rencana jalan keluar yang diambil (solusi)

4. Wakil Danru

  1. Melaksanakan pemeriksaan terhadap Kasus-kasus yang terjadi sesuai petunjuk Pimpinan.

  2. Melaksanakan peran sebagai fungsi Reserse-fungsi Interpam-Interpol (NCB) dan fungsi Bimmas.

  3. Melaksanakan proses penyidikan/Investigasi sesuai Bidang DAKTILOSKOPI Kriminal/Umum.

  4. Mencari informasi dan bahan keterangan yang mengarah tindak kejahatan di Areal BPK-TKI

  5. Membuat Laporan Informasi ( LI ) dan beritaacara Interogasi kepada oknum bermasalah, dilaporkan kepada Pimpinan / atasan (Manager BPK-TKI).

5. Sekwan

Pengawasan terhadap para tenaga kerja yang datang dari bandara atau Pesawat.

  1. Mengadakan pengawasan barang dan pengamanan serta menertibkan TKI untuk melaksanakanpendataan.

  2. Melaksanakan pencegahan terhadap para pengunjung yang memasuki lokasi gedung.

  3. Mengadakan body check untuk pengunjung yang akan memasuki area gedung.

  4. memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh penghuni yang ada di dalam gedung terutama yang tidak ada kepentingan atau tidak bertanggung jawab.

  5. Pendataan terhadap para tamu yang berkunjung ke lokasi gedung yang akan bertemu denganpara TKI.

  6. Melaksanakan pendataan terhadap para TKI yang datang dan memasuki areal gedung TKI.memberikan informasi dengan mudah, cepat dan akurat serta khusus dibagian proses absensijuga dapat dilakukan secara cepat.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yangberjalan, pada penelitian ini digunakan UML (Unified Modelling Language) untukmenggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Sistem Informasi absensi pegawai pada balai pelayanan kepulangan tenaga kerja Indonesia sebagai berikut:

  1. Proses absensi

    Proses absensi dilakukan pegawai meminta buku absen kepadaadmin untuk kemudian menandatangani kehadiran masuk,

  2. Proses absen pulang

    Setelah absen diserahkan kepada admin ,kemudian pegawai meminta buku absen untuk menandatanganiabsensi pulang

  3. Proses laporan

    Setelah pegawai telah mengisi absen masuk dan pulang di buku absen,kemudianadmin membuat laporan kehadiran pegawai untuk diserahkan kepada chief .

Setelah skenario mengenai sistem absensi pegawai yang berjalansaat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akan digambarkan kedalambentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisi skenario diatas dapatdigambarkan dalam use case diagrammengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem pembayaran administrasi yangberjalan saat ini. Use case diagramakan menggambarkan hubungan use casedengan actorUse case diagram dilihatpada gambar dibawah ini.

Use Case Diagram Absensi

Gambar 3.2 Use Case Diagram absensi pegawai

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram absensi yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu)System yang mencangkupseluruh kegiatan.

  2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: pegawai, admin,chief.

  3. 4 Use case, yang dilakukandiantaranya: Datang Langsung, Absen Datang, Absen Pulang, Laporan chief

Dengan keterangan sebagai berikut : Pegawai datang langsung kepada Admin untuk meminta lembar absensi,lalu Pegawai mengisiabsensi datang,kemudian Admin menyiapkan lembar Absensi kepada pegawai untuk mengisi absensi pulang .sesudah itu admin membuat laporan absensi untuk diberikan kepada chief.

Sequence Diagram Absensi

Sequence diagram menggambarkaninteraksi antar objek di dalam dan sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa messageyang menggambarkan terhadap waktu. SequenceDiagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal(objek-objek yang terkait).


Gambar3.3Sequence Diagram abensipegawai BPK-TKI

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang di gunakanadalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sistem yang berjalan terdiri dari use case, activity dan sequence diagram.

Gambar 3.7 Unified Modeling Language (UML)

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

1. Absensi

Nama Dokumen : Absensi

Fungsi : untuk absensi pegawai

Sumber : admin

Tujuan : pegawai

Media : Kertas

Frekuensi: Setiap pegawai ingin melakukan absensi

Jumlah Rangkap : 1 lembar

Format : Lampiran B.1

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

1. Buku Absensi

Nama Dokumen : buku absensi

Fungsi : Sebagai bukti absensi pegawai

Sumber : admin

Tujuan : absen

Media : Kertas

Frekuensi: Setiap melakukan proses absensi

Jumlah Rangkap : 1 lembar

Format : Lampiran B.2

Analisa Keluaran

1. Form cuti

Nama Dokumen : form cuti

Fungsi : untuk mengajukan cuti

Sumber : chief

Tujuan : pegawai

Media : Kertas

Frekuensi: Setiap ingin melakukan cuti

Jumlah Rangkap : 1 lembar

Format : Lampiran B.3

2. izin

Nama Dokumen : izin

Fungsi : Sebagai bukti izin pegawai

Sumber : admin

Tujuan : pegawai

Media : Kertas

Frekuensi: Setiap ingin melakukan izin

Jumlah Rangkap : 1 lembar

Konfigurasi Sistem Berjalan

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor Pentium IV

b. Memory(RAM) 1GB

c. Harddisk 320GB

d. Monitor 19’’

e. Printer

2. Spesifikasi Software

a. WindowsXP Profesional

b. Microsoft Office 2007

3. Hak Akses (Brainware)

a. Admin

b. chief

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.1 diatas merupakan gambaran dari Elisitasi Tahap I, yang disusun bedasarkan hasilwawancara penulis dengan stakeholdermengenai seluruh rancangan sistem Absensi pegawai pada balai pelayanan kepulangan tenagakerja Indonesia (BPK-TKI) yang diusulkan.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk bedasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yangpenting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi olehpenulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

a) M pada MDI itu artinya Mandatory(Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkanpada saat membuat sistem baru.

b) D pada MDI itu artinya Desirable.Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akanmembuat sistem tersebut lebih sempurna.

c) I pada MDI itu artinya Inessential.Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahasdan merupakan bagian dari luar sistem

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan MDI :

a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting).Maksudnya, requirement tersebut harusada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya,requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalampembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. “I” pada MDI berarti Inessential.Maksudnya, requirement tersebutbukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementyang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisadiklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

a) T artinya Tehnical, maksudnya bagaimanatata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b) O artinya Operasional, maksudnyabagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akandikembangkan.

c) E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangunrequirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

a) High(H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulitserta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b) Middle(M) : Mampu untuk dikerjakan.

c) Low(L) : Mudah untuk dikerjakan

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Keterangan:

Metode Option

T  : Tehnikal L  : Low

O  : Oprasional M  : Middle

E  : Ekonomi H  : High

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhiryang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan :

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada balai pelayanan kepulangan tenaga kerja IndonesiaBPK-TKI , maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem absensi pegawai yang sedang berjalan saat ini sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan.

Berdasarkan perubahan sistem absensi pegawai yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran ataupandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state diagram, dan class diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram Admin.

Gambar 4.Use Case DiagramYang Diusulkan Untuk Admin


Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan Use Case Diagram pada Admin terdapat :

  1. 1 Sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada Admin.

  2. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.

  3. 2 Usecase yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut.

  4. 12 Include yang menjelaskan bahwa use case tersebut berasal dari sumber secara eksplisit dari use case sebelumnya.

Use Case Diagram Pegawai.

Gambar4.2 Use Case Diagram Yang DiusulkanUntuk pegawai

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan Use Case Diagram pada pegawai terdapat :

  1. 1 Sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada pegawai.

  2. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatanyaitu pegawai.

  3. 2 Usecase yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut.

  4. 14 Include yang menjelaskan bahwa use case tersebut berasal dari sumber secara eksplisit dari use case sebelumnya.


Use Case Diagram Chief.

Gambar4.3 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk chief

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan Use CaseDiagrampada chief terdapat :

  1. 1 Sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada chief.

  2. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatanyaitu chief.

  3. 2 Usecase yang dapat dilakukan oleh Actor tersebut.

  4. 11 Include yang menjelaskan bahwa use case tersebut berasal dari sumber secara eksplisit dari use case sebelumnya.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Admin

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.4 diatas, rancangan Activity Diagram pada Admin terdapat :

  1. 1 Initial node dimana objek mulaikegiatan.

  2. 12 Actionsyaitu, Login, Cek Login,menu admin, home, input data, input izin, Data pegawai, Laporan jumlahcuti, Laporan absen, Laporan izin ,Laporan cuti, Keluar

  3. 1 Decision Node, yangmencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 Forknode sebagai percabangan menu Admin.

  5. 1 Join nodesebagai penggabungan menu sebelummelakukan aksi keluar.

  6. 1 Finalnode yang merupakan akhir dari kegiatanAdmin.

Activity diagram chief

Gambar 4.5 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk chief

Berdasarkan gambar 4.5 diatas, rancangan Activity Diagram pada chief terdapat :

  1. 1 Initial node dimana objek mulaikegiatan.

  2. 11 Actions yaitu, Login, Cek Login, Menu chief, home, Acc Cuti, data pegawai, laporan jumlah cuti, laporan absen, Laporan izin, Laporan cuti, Keluar.

  3. 1 Decision Node, yangmencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 Fork node sebagai percabangan menu chief.

  5. 1 Join nodesebagai penggabungan menu sebelum melakukan aksi keluar.

  6. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatanchief.


Activity Diagram Pegawai

Gambar 4.6 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Pegawai

Berdasarkan gambar 4.6 diatas, rancangan Activity Diagram pada pegawai terdapat :

  1. 1 Initial node dimana objek mulai kegiatan.

  2. 15 Actions yaitu, MenuUtama, TR Absensi, Sejarah, Visi Misi, Tentang System, Login, Cek Login, Menupegawai, Home, Biodata, Form Cuti, Data Cuti, Laporan Absen, Laporan Izin,LogOut.

  3. 1 Decision Node, yangmencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 2 Fork node sebagai percabangan menu pegawai

  5. 2 Join node sebagai penggabungan menu sebelum melakukan aksi keluar.

  6. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan pegawai.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Admin

Gambar 4.7 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk Admin


Berdasarkan gambar 4.7 diatas, rancangan Sequence Diagram pada Admin terdapat :

  1. Terdapatsatu Actor yaitu Admin.

  2. Terdapat11 Lifelineantar muka yang saling berinteraksi.

  3. 19 Messageyang merupakan urutan kegiatan proses Admin.

  4. Terdapat1 Decision Node, yang mencerminkansebagai pilihan eksekusi.

Sequence Diagram Pegawai

Gambar 4.8 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk pegawai

Berdasarkan gambar 4.8 diatas, rancangan Sequence Diagram pada pegawai terdapat :

  1. Terdapatsatu Actor yaitu Pegawai.

  2. Terdapat14 Lifelineantar muka yang saling berinteraksi.

  3. Terdapat24Message yang merupakan urutan kegiatan proses pegawai.

  4. Terdapat1 Decision Node, yang mencerminkansebagai pilihan eksekusi.

Sequence Diagram Chief

Gambar 4.9 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk Chief


Berdasarkan gambar 4.9 diatas, rancangan Sequence Diagram pada chief terdapat :

  1. Terdapat1 Actor yaitu Chief.

  2. Terdapat10 Lifelineantar muka yang saling berinteraksi.

  3. Terdapat17Message yang merupakan urutan kegiatan proses Chief

  4. Terdapat1 Decision Node, yang mencerminkansebagai pilihan eksekusi.

State Machine diagram Yang Diusulkan

State Machine Diagram Admin

Gambar 4.10 State Machine diagramYang Diusulkan untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.10 diatas, rancangan State Machine Diagram pada Adminterdapat :

  1. 1 Initial node dimana objek mulai kegiatan.

  2. 12 Statenilai atributtedan link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek.

  3. 1 Final node yang merupakan akhir darikegiatan Admin.

State Machine Diagram Chief

Gambar 4.11 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Chief

Berdasarkan gambar 4.11 diatas, rancangan State Machine Diagram pada Chief terdapat :

  1. 1 Initial node dimana objek mulai kegiatan.

  2. 11 State nilai atributt edan link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek.

  3. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan Chief.

State Machine Diagram Pegawai


Gambar 4.12 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Pegawai

Berdasarkan gambar 4.12 diatas, rancangan State Machine Diagram pada Pegawai terdapat :

  1. 1 Initial node dimana objek mulai kegiatan.

  2. 15 State nilai atributtedan link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek.

  3. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan Admin.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.13 Class diagramYang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.13diatas, rancangan Class Diagram yang diusulkan

1. 5 Class,himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

2. 3 association,digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis datayang dianggap telah normal. Desain databasemenjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalahsebagai berikut :


Tabel%2B4.3%2Btbl_login.jpg

3. NamaFile  : tbl_absen

Media  : Harddisk

Isi: (id_transaksi+nip+tgl_absen+jam_datang+jam_pulang)

PrimaryKey  : id_transaksi

PanjangRecord  : 37

tabel%2B4.4%2Btbl_absen.jpg


4. NamaFile  : tbl_idzin

Media  : Harddisk

Isi  : (id_idzin+nip+tanggal1+tanggal2+jenis idzin+jumlah+penjelasan+tanggal+status)

PrimaryKey  : id_izin

PanjangRecord  : 104

Tabel 4.5 Tabel Izin

tabel%2B4.5%2Btbl_izin.jpg

5. NamaFile  : jml_cuti

Media  : Harddisk

Isi  :(nip+jml)

PrimaryKey  : -

PanjangRecord  : 10

Tabel 4.6 Tabel Cuti

tabel%2B4.6%2Btbl_cuti.jpg

Rancangan Prototipe

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para penggunadan website yang diteliti, jugasebagai pemenuhan kebutuhan daripada parapengguna sistem. Berikut ini merupakanprototype atau tampilan dari perancangan sistem absensi pada balaipelayanan kepulangan tenaga kerja Indonesia BPK-TKIyangakan dibuat, yaitu:

Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Utama

Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Cuti

Gambar 4.16Tampilan Prototype Menu Data Ijin

Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu laporan Ijin

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalahsuatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuatberdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yangakan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan,yaitu:

  1. Processor  : Intel Core i5

  2. Monitor  : Accer 14”

  3. Mouse  : Ps2

  4. RAM  : 2 GB

  5. HD  : 500 GB

  6. Keyboard  : Compatible Ps2

  7. Printer  : Canon Ip1800 Series

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagaipenghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkaninformasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangansistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional

  2. Microsoft Office2007

  3. Mozilla Firefox.

  4. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition

  5. DreamweaverCS3

  6. Instant PHP ( PHP dan Mysql).

Hak Akses

Ada 3 actor yang dapat meng-akses Aplikasi absensi pegawai:

  1. Admin

  2. chief

  3. pegawai

Impelementasi Yang Diusulkan

Tampilan Menu Utama

Gambar 4.18 Tampilan Menu Utama

Tampilan Form Cuti

Gambar 4.19 Tampilan Form Cuti

Tampilan Laporan Absen

Gambar 4.20 Tampilan Laporan Absen

Tampilan Menu Data Ijin

Gambar 4.21 Tampilan Menu Ijin

Testing

Implementasi program Sistem absensi pegawai pada balai pelayanan kepulangan tenagakerja Indonesia dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujianprogram yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihatapakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dariprogram tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yangsesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudahbenar,tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan padaprogram tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tabel black box menu utama

Tabel%2B4.7%2B%2BBlackbox%2BMenu%2BUtama.jpg

Tabel 4.7 Blackbox Menu Utama

Tabel Blackbox menu login pegawai

Tabel 4.8 Blackbox Menu login pegawai

Tabel Blackbox Menu form cuti

Tabel 4.9 Blackbox Menu form cuti

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black boxyang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangatmembantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input absen yang tidak lengkap,selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnyadan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Schedule

Schedule merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan Sistem absensi pegawai non pns pada balai pelayanan kepulangan tenaga kerja indonesia”.Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaanlangkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel Schedule

Tabel%2B4.9%2BTabel%2BSchedulle.jpg

Tabel 4.10 Tabel Schedule

Estimasi Biaya

Tabel%2B4.10%2BTabel%2BEtimasi%2BBiaya.jpg</p>
Tabel%2B4.10%2BTabel%2BEtimasi%2BBiaya%2B%282%29.jpg</p>

Tabel 4.11 Tabel Etimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan yaitu diantaranya :

  1. Proses Absensi yangsaat ini sedang berjalan di Balai Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia masih dilakukan secara manual, hal ini menyebabkankurang efektif dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pendataan proses Absensi Pegawai.

  2. Dengan adanya Absensi yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah pegawai dalam melakukanpendataan, pencarian hingga pembuatanlaporan, sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif danefisien.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I,maka penulis mengambil kesimpulan :

  1. Sistem informasi Absensi pada Balai PelayananKepulangan Tenaga Kerja Indonesia masih bersifat manual, semua absensi dilakukan dengan prosespencatatan dan laporan dibuat dengan menggunakan buku . Sehingga banyak ditemukan kekurangan –kekurangan seperti halnya hilangnya arsip, kesalahan penulisan, dan lamanyawaktu yang dibutuhkan. Sehingga mengakibatkan data yang dihasilkan belumakurat.

  2. Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan sistem yang berjalan maka sistem informasi absensi tersebut belum sesuaidengan kebutuhan user yangmenginginkan sistem informasi absensiterkomputerisasi yang dapat memudahkan pekerjaan mereka.

  3. Diperlukan suatu sistem yang dapat memfasilitasi kegiatan Absensi dengan terkomputerisasi dan memilikitempat penyimpanan data sehingga data yang ada tidak akan hilang dan kegiatan Absensi dapat dengan mudahdilakukan.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

A. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

  1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem informasi absensi, serta dapat memberimasukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses absensi.

  2. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapatbermanfaat dan digunakan oleh Balai pelayanankepulangan tenaga kerja Indonesia (BPK-TKI) sebagaireferensi untuk memperbaiki sistem Absensiyangberjalan saat ini.

  3. Menambah pengetahuan , pengalaman serta pengamatan dari sebuah sistem yang berjalan saatini di Balai pelayanan kepulangan tenaga kerja Indonesia(BPK-TKI) ,serta dapat menghasilkan informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.

B. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

  1. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pegawai dalam melakukan proses Absensi, sehingga proses pendataannyadapat terkontrol dan berjalan dengan baik.

  2. Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis, karena dengan adanya penelitianini dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem informasi Absensi Balai pelayanan kepulangan tenaga kerja Indonesia(BPK-TKI).

  3. Dengan adanya sistem ini diharapkan agar terciptanya pelayanan yang lebih baik lagi,serta efektif dan efisien bagi BalaiPelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (BPK-TKI)

Saran

Adapun saran yang dapatdiberikan sebagai bahan pertimbangan bagi BalaiPelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (BPK-TKI),antara lain :

  1. Dengan adanya sistem yang baru ini, perlu dilakukan pembelajaran atau pelatihan kepadabagian yang akan menggunakan aplikasi tersebut, agar mudah dalam pemakaiansehingga dapat menggunakannya secara maksimal dan mendapatkan informasi yang diinginkan.

  2. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang sedang diusulkan, hendaknya dicatat oleh user atau orang yang bersangkutan dengansistem ini, hal ini ditunjukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.

  3. Semoga sistem ini dapat bermanfaat bagi BalaiPelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (BPK-TKI)terutama dalam proses Absensi pegawai.

Kesan

  1. Penulis mendapatkan pengalaman dalam proses AbsensipadaBalai Pelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia(BPK-TKI).

  2. Dapat mengetahui bagaimana proses Absensi pada BalaiPelayanan Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (BPK-TKI) Stakeholder memberikan masukan yang membangun untuk penulisan skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 1,14 Sutabri,Tata.2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:ANDI.
  2. Maimunah,Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012. MediaCompany Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 5, No.3 Mei 2012.
  3. Henderi,Maimunah,dan Randy Andrian. 2011. Desain AplikasiE-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  4. Siti Aisyah danNawang Kalbuana. 2010. PerancanganAplikasi Akademik Tekhnologi MobileMenggunakan J2ME. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.4, No.2Desember 2010.
  5. 5,0 5,1 5,2 Murad, DinaFitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUDPada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  6. Simarmata,Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak.Yogyakarta: Andi.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Nugroho. Adi.2010. Rekayasa Perangkat LunakBerorientasi Objek Dengan Metode USDP.Yogyakarta: Andi.
  8. 8,0 8,1 8,2 Ginting,Elizaandayni. 2013. Aplikasi PenjualanBerbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion.Bandung: Universitas Widyatama.
  9. 9,0 9,1 9,2 Simarmare, YosuaP.W, Apol Pribadi S dan Radityo Prasentiato Wibowo. 2013. Perancangan Dan Pembuatan AplikasiManajemen Publikasi Ilmiah Berbasis Online Pada Jurnal SISFO. JURNALTEKNIK POMITS. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).Vol. 2, No. 3, 2013.
  10. 10,0 10,1 Mahdiana, Deni.2011. Analisa Dan Rancangan SistemInformasi Pengadaan Barang DenganMetodelogi Berorientasi Obyek (Studi Kasus : PT. Liga Indonesia). Jurnal TELEMATIKA MKOM. Jakarta: UniversitasBudi Luhur. Vol. 3 No .2, September 2011.
  11. 11,0 11,1 11,2 Sibero,Alexander F.K, 2011, Kitab Suci Web Programing. Yogyakarta:MediaKom.
  12. 12,0 12,1 Masria. 2012. Perakitan Komputer. Jakarta: LenteraPrinting.
  13. Rahardja,Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4, No. 3, Mei2011.
  14. Kurniawan, Helmidan Iwan Fitrianto Rahmad. 2011. PerancanganSistem Pakar Untuk MendeteksiPenyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode CertaintyFactor. jurnal CCIT.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 5 No. 2, Oktober 2011.
  15. 15,0 15,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL SecaraOtodidak. Jakarta: Mediakita.
  16. Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  17. Saputra. Alhadi.2012. Kajian Kebutuhan Perangkat LunakUntuk Pengembangan Sistem Informasi DanAplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung.
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 Lindawati. 2014.“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADA SMA NEGERI 15 TANGERANGBERBASIS WEB”.
  19. KurniawanDwi Puguh. 2013. PERANCANGAN SISTEMINFORMASI ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT.MURNI KAREDINDO LESTARI.
  20. Dewi AstiRosmala. 2012. PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASISWEB PADA PT. MENARA BERLIAN.
  21. Esa Wijayanti. 2014.PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI PADAKANTOR KECAMATAN BATUCEPER TANGERANG
  22. Widodo GanangYoga. 2013. PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KARYAWAN PADA MINIMARKET ALFAMART SALEMBARAN RAYA

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

A.1.Surat Pengantar Observasi Skripsi

A.2.Formulir Permohonan Usulan Penelitian

A.3.Kartu Bimbingan Skripsi

A.4.Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.5.Form Validasi Skripsi

A.6.Kwitansi Pembayaran Skripsi

A.7.Daftar Matakuliah Yang Belum Diambil

A.8.Daftar Nilai

A.9.Formulir Seminar Proposal

A.10.Sertifikat TOEFL

A.11.Sertifikat Prospek

A.12.Kwitansi Seminar IT Internasional

A.13.Sertifikat IT Nasional

A.14.Curriculum Vitae (CV)

A.15.Formulir Pertemuan Dengan Stakeholder

A.16.Formulir Final Presentasi

A.17.Formulir Pergantian Judul Skripsi (jika ada)

A.18.PembayaranSidang, Raharja Carrer

A.19.Daftar Wawancara

A.20.Katalog Produk

A.21.Elisitasi

A.22.Formulir Validasi Sidang

A.23.Formulir Pendaftaran Sidang

A.24.Formulir Penggantian Dosen Pembimbing (jika ada)

A.25. Jurnal


LAMPIRAN B :

B.1.Bukti Observasi

B.2.Bukti Surat Implementasi

B.3.Bukti Surat Keterangan Riset

B.4.Bukti Hibah

LAMPIRAN C :

C.1. Laporan Absensi Pegawai

C.2. Laporan Rekap Absensi Pegawai

LAMPIRAN D:

D.1.Printscreen Menu Utama

Contributors

Admin, Ardiansyah