SI1011464812

Dari widuri
Revisi per 1 Oktober 2014 02.32 oleh Nicco milano christi (bicara | kontrib) (Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language))


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BARANG PADA PT. CARTONINDUS SUMBER JAYA

BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1011464812
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

lembar%2Bpersetujuan%2Bpembimbing.jpg

 

Lembar%2BKeaslian.jpg


ABSTRACT

In the current system of sale of goods over theinternet is growing by leaps and bounds. As we know, one of the shortcomings ofthe system of online sales is the costumer can't see, feel, and experiencefirsthand the goods offered online. But the cartons have size and weight ormaterial that can be described explicitly via the medium of the internet makingit easier for a customer to identify goods that are offered online. PT.Cartonindus Sumber Jaya is a company engaged in the field of industrial and commercialenterprises cartons. Use of computers in the PT. Cartonindus Sumber Jaya currentlynot optimal, because the process of sale of goods that are currently runningare still semi still computerized, problems occurred when at PT. CartonindusSumber Jaya all transactions done with the record-keeping process and reportscreated by using microsoft excel, the absence of data storage so that thesecurity and integrity of the data is not guaranteed. To fix the issue then theauthor makes an online sales system that can improve the performance ofemployees and can expand market sales of cardboard, and systems that have datastorage so that the security and integrity of data is preserved so well, andreports can be made on time.

Keyword : OnlineSales, Industry, Data Storage, Carton

ABSTRAKSI

Pada saat ini sistem penjualan barangmelalui internet sedang berkembang pesat. Seperti kita ketahui salah satukekurangan dari sistem penjualan online adalah costumer tidak dapat melihat,meraba, dan merasakan secara langsung barang yang ditawarkan secara online.Akan tetapi karton memiliki ukuran dan berat atau materi yang dapatdideskripsikan secara jelas melalui media internet sehingga memudahkan costumeruntuk mengidentifikasi barang yang ditawarkan secara online. PT. CartonindusSumber Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang usahaindustri dan perdagangan karton. Penggunaan komputer pada PT. CartonindusSumber Jaya saat ini belum optimal, karena proses penjualan barang yangberjalan saat ini masih masih bersifat semi komputerisasi, permasalahan yangterjadi saat ini pada PT. Cartonindus Sumber Jaya semua transaksi dilakukandengan proses pencatatan dan laporan dibuat dengan menggunakan microsoft excel,tidak adanya tempat penyimpanan data sehingga keamanan dan keutuhan data tidakterjamin. Untuk mengatasi masalah tersebut maka penulis membuat suatu sistempenjualan online yang dapat meningkatkan kinerja pegawai serta dapat memperluaspasar penjualan karton, dan sistem yang memiliki tempat penyimpanan datasehingga keamanan dan keutuhan data terjaga dengan baik, dan laporan dapatdibuat tepat pada waktunya.

Kata Kunci : Penjualan Online, Industri,Penyimpanan Data, Karton

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi ini, dengan berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Barang Pada PT.Cartonindus Sumber Jaya Berbasis Web”.

Penulismenyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat beberapakekurangan, karena keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagaisumber yang menjadi bahan acuan dalam penysunan. Oleh karena itu penulismengharapkan saran dan kritik yang membanguan agar dapat dimanfaatkan pada masayang akan datang.

Untukitu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada semua pihak yang telah membantu, sehingga terlaksananya penulisanLaporan Skripsi ini. Ucapan terima kasih terutama kepada:

  1. BapakIr. Untung Rahadja, M.T.I, Selaku ketua STMIK Raharja
  2. BapakSugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. IbuMaimunah, M.kom, Selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. IbuSyarah, S.kom, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak membantu penulisdalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  5. IbuDedeh Supryanti, S.kom, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah banyak membantupenulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  6. BapakChrisman, stakeholder PT.CartonindusSumber Jaya.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharjayang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
  8. Keduaorang tua yang telah memberikan dukungan semangat, baik secara moril maupunmateril.
  9. Danteman – teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Dapat disadari bahwa dalam penyajian danpenyusunan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyakkekurangannya. untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun kan penulisterima demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagikami semua mahasiswa dan mahasiswi STMIK Raharja maupun para dosen yang membacalaporan ini khususnya.

Tangerang, Juni 2014
Nicco Milano Christi
NIM. 1011464812


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR SIMBOL STATECHART DIAGRAM

simbol%2Bstatechart.png

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Literature Review

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Tabel Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Costumer

Tabel 4.3 Tabel Pesan

Tabel 4.4 Tabel Detil Pesan

Tabel 4.5 Tabel Barang

Tabel 4.6 Tabel Purchase Order

Tabel 4.7 Tabel Nota

Tabel 4.8 Tabel Surat Jalan

Tabel 4.9 Tabel Pengujian Black box Pada Logi nAdmin

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Data Costumer

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Data Barang

Tabel 4.11 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Nota

Tabel 4.12 Tabel Tabel Schedulle

Tabel 4.13 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangaka Kerja Pengembangan Sistem Informasi SDLC

Gambar 2.2 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 UseCase Diagram Penjualan Barang

Gambar 3.3 Activity Diagram Penjualan Barang

Gambar 3.4 Sequence Diagram Penjualan Barang

Gambar 3.5 Unified Modeling Language (UML)

Gambar 4.1 UseCase Diagram Yang Diusulkan UntukAdmin

Gambar 4.2 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Costumer

Gambar 4.3 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Marketing

Gambar 4.4 UseCase Diagram Yang Diusulkan Untuk Accounting

Gambar 4.5 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Administrasi

Gambar 4.6 Activity Diagram Yang Diusulkan UntukAdmin

Gambar 4.7 Activity Diagram Yang Diusulkan Costumer

Gambar 4.8 Activity Diagram Yang Diusulkan Marketing

Gambar 4.9 ActivityDiagram Yang Diusulkan Accounting

Gambar 4.10 Activity Diagram Yang Diusulkan Administrasi

Gambar 4.11 Sequence diagram Yang Diusulkan untukAdmin

Gambar 4.12 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk Costumer

Gambar 4.13 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk Marketing

Gambar 4.14 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk Accounting

Gambar 4.15 Sequence diagram Yang Diusulkan untuk Administrasi

Gambar 4.16 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Admin

Gambar 4.17 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Costumer

Gambar 4.18 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Marketing

Gambar 4.19 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Accounting

Gambar 4.20 State Machine diagram Yang Diusulkan untuk Administrasi

Gambar 4.21 Class diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.22 TampilanPrototype Menu Utama

Gambar 4.23 Tampilan Prototype Menu Galery Karton

Gambar 4.24 Tampilan Prototype Menu Pemesanan Barang

Gambar 4.25 Tampilan PrototypeMenu Data Costumer

Gambar 4.26 TampilanPrototype Menu Data Barang

Gambar 4.27 Tampilan Prototype Menu Laporan Penjualan

Gambar 4.28 TampilanMenu Utama

Gambar 4.29 TampilanMenu Galery Karton

Gambar 4.30 TampilanMenu Pemesanan Barang

Gambar 4.31 TampilanMenu Data Costumer

Gambar 4.32 Tampilan Menu Data Barang

Gambar 4.33 TampilanMenu Laporan Penjualan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dunia informasi dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan dan perkembangan. Hal tersebut didukung dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju dan memadai. Sehingga informasi dapat diakses secara cepat, tepat,terkini, serta akurat. Selain berdasarkan pada hal tersebut, penyajian suatu informasi juga perlu mendapatkan perhatian serius untuk menarik costumer .

Pada saat ini sistem penjualan barang melalui internet sedang berkembang pesat. Banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi yang berbasisweb sebagai suatu strategi perusahaan dalam menawarkan barang mereka kepada seluruh costumer tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu. Mulai dari perusahaan besar hingga usaha kecil dan menengah telah menjadikan sistem penjualan secara online sebagai sarana promosi yang murah dan terjangkau. Barang yang ditawarkan oleh tiapsitus-situs penjualan online sangat beragam.

Seperti kita ketahui salah satu kekurangan dari sistem penjualan online adalah costumer tidak dapat melihat, meraba, dan merasakan secara langsung barang yang ditawarkan secara online. Akan tetapi karton memiliki ukuran dan berat atau materi yang dapat dideskripsikan secara jelas melalui media internet sehingga memudahkan costumer untuk mengidentifikasi barang yang ditawarkan secara online.

PT.Cartonindus Sumber Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha industri dan perdagangan karton. Penggunaan komputer pada PT. Cartonindus Sumber Jaya saat ini belum optimal, karena proses penjualan barang yang berjalan saat ini masih masih bersifat semi komputerisasi, permasalahan yang terjadi saat ini pada PT. Cartonindus Sumber Jaya semua transaksi dilakukan dengan proses pencatatan dan laporan dibuat dengan menggunakan microsoft excel, tidak adanya tempat penyimpanan data sehingga keamanan dan keutuhan data tidak terjamin. Untuk mengatasi masalah tersebut maka penulis membuat suatu sistem penjualan online yang dapat meningkatkan kinerja pegawai serta dapat memperluas pasar penjualan karton, dan sistem yang memiliki tempat penyimpanan data sehingga keamanan dan keutuhan data terjaga dengan baik, dan laporan dapat dibuat tepat pada waktunya.

Bedasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan laporan skripsi ini mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALANBARANG PADA PT. CARTONINDUS SUMBER JAYA BERBASIS WEB”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana sistem penjualan barang pada PT.Cartonindus Sumber Jaya yang berjalan saat ini ?

  2. Apakah sistem yang diterapkan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan?

  3. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi untuk permasalahan tersebut ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah maka peneliti membatasi penelitian hanya terbatas pada penjualan barang pada PT. Cartonindus Sumber Jaya, yaitu mulai dari input data barang, input data costumer,cetak SPK (surat perintah kerja) sesuai PO, cetak nota, cetak surat jalan,sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan laporan ini dibagi dalam 3 kiteria yaitu:

  1. Tujuan Operasional
    a. Menciptakan sebuah sistem penjualan barang berbasis web yang mampu berjalan efektif dan efisien.
    b. Memudahkan pegawai dalam melakukan proses penjualan barang.
  2. Tujuan Fungsional
    a. Membantu mengidentifikasi terhadap kendala – kendala pada sistem yang berjalan.
    b. Untuk mengetahui tingkat akurasi dan kecepatan data yang dihasilkan oleh sistem informasi penjualan barang yang sedang berjalan pada PT. Cartonindus SumberJaya.
  3. Tujuan Individual
    a. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana komputer (S1).
    b. Menambah wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan di dunia IT.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari pembuatan laporan ini dibagi dalam 3 kiteria yaitu:

  1. Manfaat Oprasional
    a. Aplikasi dapat menjadi alternatif bagi costumeryang ingin membeli barang tanpa harus datang langsung, sehingga dapat melakukan efisiensi baik waktu maupun biaya.
    b. Dapat memberikan sebuah aplikasi yang mudah dengan menggunakan komputerisasi yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan informasi maupun laporan-laporan yangcepat dan akurat.
  2. Manfaat Fungsional
    a. Cepat dan mudah dalam mempromosikan barang kepada costumer.
    b. Dapat membantu pegawai PT. Cartonindus Sumber Jaya dalam pengolahan data penjualan barang sehingga dapat terarah.
  3. Manfaat Individual
    a. Sebagai tambahan ilmu yang dapat dijadikan bahan acuan atau bacaan bagi pembaca atau mahasiswa.
    b. Dapat menciptakan suatu aplikasi yang memudahkan proses penjualan barang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan(Observation)

    Penulis melakukan pengamatan-pengamatan langsung terhadap kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang ada pada PT. Cartonindus Sumber Jaya yang berada di jln Industriraya IV blok AD No 10 kawasan industri jatake. Hasil dari pengamatan tersebut langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi dapat diketahui kesalahan atau proses dan kegiatan tersebut.

  2. Wawancara

    Dalam penulisan laporan skripsi ini, untuk mendapatkan informasi secara lengkap maka penulis melakukan suatu metode tanya jawab kepada stakeholder di PT. Cartonindus Sumber Jaya yaitu Bapak Chrisman. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kebenaran informasi yang diperoleh.

  3. Studi Pustaka

    Selain melakukan kegiatan diatas penulis juga melakukan studi kepustakaan melalui literatur-literatur atau referensi-referensi yang ada di perpustakaan STMIK RAHARJA maupun diperpustakaan lainnya.

Metode Analisa

Pada penelitian ini digunakanteknik analisis berupa pendekatan ObjectOriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Prosesanalisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara,observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistemyang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukanadalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apasaja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user.

  2. Analisis kebutuhan fungsional, non fungsional dan pengguna Pemodelan kebutuhanfungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat sertafungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing penggunadimodelkan dengan use case diagram.

  3. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses Use Case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan Sequence Diagram untuk memodelkanpengiriman pesan (message) antarobjek dan kronologinya.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengantahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalahtahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraankebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaranyang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkahberupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasikendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakantahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistemyang baru dengan menggunakan toolsatau alat bantu UML (Unified ModelingLanguage) dengan software visualparadigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar,menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian darisebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (ObjectOrientied) melalui tahap : Use CaseDiagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat)tahap, yaitu: (1) Survey terhadapsistem yang berjalan, (2) Analisaterhadap temuan survey, (3)Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasimelalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhansistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical,Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratansistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangansistem yang diusulkan.

  3. Disain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukanoleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn UseCase Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan ActivityDiagram. Proses design akanmenerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapatdiperkirakan sebelum dibuat coding.Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitekturperangkat lunak, representasi interfacedengan menggunakan Dreamweaver CS3,dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yangdisebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmeruntuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yangdilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasialternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalahtahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yangsiap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisikdan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance))

    Setelah melakukanimplementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalahpemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangansistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakanyaitu black-box testing. Black-box testing adalah metode uji cobayang memfokuskan pada keperluan software.Karena itu uji coba black-boxmemungkinkan pengembang softwareuntuk membuat himpunan kondisi input yangakan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black-box berusaha untuk menemukankesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atauhilang, kesalahan interface,kesalahan dalam struktur data atau akses databaseeksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Adapun gambaran penulisan ilmiah ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistem penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan danmanfaat penelitian, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa dan teori-teori lainnyayang digunakan untuk mendukung penelitian serta literature review.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang analisa organisasi sistem berjalan dan permasalahan – permasalahan yang sering dihadapi.

BAB IV : PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan tentang elisitasi, rancangan yang diusulkan, tampilan layar dan implementasi program

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini dikemukan kesimpulan dari hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penulisan ini dapat disampaikan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Defenisi Sistem

Menurut Sutabri(2012:16) [1], suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erathubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapaitujuan tertentu. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentangpengertian secara umum, yaitu:

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri darisuatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru,dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistemberhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsursistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistemmempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakanoksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakanoksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dandarah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapaitujuan tersebut.

  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasankita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuanadalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri(2012:20)[1], model umum sebuah sistem adalah input,proses, dan output. Hal inimerupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapatmempunyai beberapa masukan dan keluaran. Adapun karakteristik sistem yangdimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja samamembentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatubentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankansuatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatusistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “suprasistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atausistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistemdipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang adadiluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistemtersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapatbersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara,lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggukelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkansumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentukkeluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melaluipenghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yangmembentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukanke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatuunit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikankomputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran inimerupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaranyang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagaimasukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagisubsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnyaadalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadilaporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistemdikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentu integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memilikisasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistemtersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudutpandang, di antaranya:

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antaramanusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secarafisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistemadministrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnyasistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkansistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia denganmesin yang disebut human machinesistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputeryang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

    Sistem yang beroperasidengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yangtingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yangdijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yangkondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkunganluarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkunganluarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistemlainnya.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[1], sumber informasi adalah data. Datamerupakn bentuk jamak dati tunggal datum. Data adalah kenyataan yangmenggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. kejadian-kejadianadalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[1], “data itu sendiri dapatdiklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasanklasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini”.

A. Klasifikasi data menurut jenis data

1. Data hitung (enumeration/counting data)

Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalahpresentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatukelas atau presentase dari mahasiswa/i dalam kelas akan menghasilkan suatu datahitung.

2. Data ukur (measurement data)

Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruftertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alatbarometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.

B. Klasifikasi data menurut sifat data

1. Data kuantitatif (quantitative data)

data kuantitatif adalahdata mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlahuniversitas negeri di indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golonganpertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainkurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

2. Data kualitatif (qualitative data)

Data kualitatif adalahdata mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifattertentu. penggolongan fakultas-fakultaspada universitas negeri menjadi fakultasexacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurutsifatnya. penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kreditkedalam penilaian studi dengan grade A,B, C, D didasarkan pada pemisah sifat-sifat kualitatifnya.

C. Klasifikasidata menurut sumber data

1. Data internal (internal data)

Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri,bukan data hasil karya orang lain.

2. Data eksternal (external data)

Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuksuatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

3. Pengolahan Data

Menurut Sutabri (2012:6), data merupakan bagian mentah untukdiolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yangtelah diperoleh harus diukur dan nilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalamhubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri darikegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. untuk lebih jelasnyaakan diuraikan seperti dibawah ini.

A. Penyimpanandata (data storage)

Penyimpanan datameliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searcing), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalamsuatu tempat yang lazim dinamakan “file”.file dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, danlain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jeniskepentingannya. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya.Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah dapat mengakibatkan data yang masuk kedalam file juga salah yang selanjutnya akanmengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. jadi, file diartikan sebagai suatu susunandata yang terbentuk dari sejumlah catatan (record)yang berhubungan satu sama lain mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.

Sistem yang umum dalampenyimpanan data (faling) ialahbedasarkan lembaga, perorangan,produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yangbersangkutan. kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu datadalam bentuk surat misalnya, yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Untukmemperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching)di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

  1. File induk

    File induk ini berisidata-data permanent yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudiandigunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

  2. File transaksi

    File transaksi berisidata-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atausuatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

B. Penanganan data (data handling)

Penanganan data meliputiberbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan,dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul padaberbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untukmengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian,pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

Pemilihan atau sorting dalam rangka kegiatan penanganandata mencakup peraturan kedalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftarpegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendahatau daftar costumer dengan menyusun namanya menurut abjad dan lainsebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Inimencakup pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepadaorganisasi/perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar costumer yang memesanbeberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.

Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatanuntuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel,statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuanmanipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yangterjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantumenyelidiki alternatif kegiatan mendatang.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[1] , informasi adalah data yang telahdiklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilankeputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atautepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagipenerimanya.

Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3(2012:284)[2], informasiadalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagipenerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan. Informasi dapatdidefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebihberguna dan lebih berarti bagi penggunanya yang menggambarkan suatukejadian-kejadian (event) yang nyata ( fact)yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasiadalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

2. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[1], nilai informasi ditentukan oleh 2(dua) hai, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasidikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biayamendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakandidalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaansehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagianinformasi pada suatu masalah tentu dengan biaya untuk memperolehnya karenasebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalamperusahaan. Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsirkeungtungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilaiefektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit”.Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapatdiukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagipemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luasdan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya,tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itusulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukanminimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yangbesar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahanperhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukanseberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai,isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semuakeluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulitmengukurnya.

  5. Ketepatanwaktu

    Menunjukan tak adaketerlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan,pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukankeluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas,membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungandengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapakeputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulitdiukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapatdibuktikan

    Sifat ini menunjukankemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dansampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungandengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkankesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapatdiukur

    Sifat ini menunjukanhakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

3. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[1], ”kualitas suatu informasi tergantung3 (tiga) hal”.

  1. Akurat(accurate)

    Informasi harus bebasdari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karenabiasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinanterjadi gangguan (noise) yang dapatmengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

    Informasi yang datangpada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akanmempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilankeputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibatfatal untuk organisasi.

  3. Relevan(relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orangsatu dengan yang lainnya berbeda.

4. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[1], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yangsudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakanpengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinankepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakanbagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko padatingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

5. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[1], data diolah menjadi suatu modelinformasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuatsuatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuahdata baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembalilewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu silkus. Siklusinilah yang disebut “Siklus Informasi” (informationCycle).

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46)[1], sistem informasi adalah suatusistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahantransaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifatmanajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapatmenyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2. Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[1], sistem informasi terdiri daribeberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blokkeluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatusistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yanglain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yangmasuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan mediauntuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumendasar.

  2. Blok Model (model block)

    Blok ini terdiri darikombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi datiinput dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentuuntuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (techology block)

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan danmengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantupengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)bagian utama, yaitu teknisi (brainware),perangkat lunak (software), danperangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yangsaling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keraskomputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalambasis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkanberkualitas.

  5. Blok Kendali (control blok)

    Banyak hal yang dapatmerusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu,kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancangdan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapatdicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsungdiatasi.

Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Tanti dkk dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[3], analisasecara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunakpengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajarandan mengembangkan permintaan-permintaan.

Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[4], tahapananalisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalambagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan danmengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatanyang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buatrancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220)[1], tahap analisis sistem dilakukansetelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahapanalisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahanditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisasistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisasistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul ditahapan selanjutnya.


2. Tahapan Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220)[1], proses analisis sistem dalampengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untukpemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbulserta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dandimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalampengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahanperbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan datamaupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatanlaporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusanlangkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja samadengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapunlangkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagaiberikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputerbaru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai carakomputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akanmelakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakanmenjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agarproyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikankebutuhan informasi

    Analisis mempelajarikebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulaninformasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikankriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhaninformasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikansecara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sistemmemberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskanatau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahaprancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujuiatau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komitesistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikanpersetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukananalisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jikapersetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Definisi Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCITVol.4 No.2 (2010:203)[5] pada metode analisa sistem dan perancangan yangmenggunakan metode yang dikenal dengan nama SystemDevelopment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalampengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkahSDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. a. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadapkebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untukmelakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu:perancangan interface, perancanganisi, dan perancangan program.

  4. Testing

    Setelah sistem berhasildirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistemtelah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukanpenyesuaian-penyesuaian akhir.

  5. Implementasi

    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  6. Perawatan

    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana padatahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad dkk dalamdari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:52)[6], tahap ini merupakan tahapan dalampengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secaraunit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dansegera dilakukan perbaikan.

Menurut Sutabri (2012:228)[1], setelah sistem dianalisis dandirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih makatiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utamadari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Teori Khusus

SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Simarmata (2010:39)[7], SDLC mengacu pada model danproses yang digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak dan menguraikan proses, yaitu pengembang menerima perpindahan dari permasalah kesolusi.

Menurut Nugroho (2010:2)[8], pengembangan/rekayasa sistem informasi (system development) dan/atau perangkat lunak (software engineering) dapat berarti menyusun sistem/perangkat lunakyang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan yang sebelumnya

Gambar2.1 Kerangka kerja pengembangan sistem informasi SDLC


  1. Tahap awal yaitu perencanaan (planning)adalah menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna (user’sspecification), studi-studi kelayakan (feasibilitystudy) baik secara teknik maupun secara teknologi serta penjadwalan suatuproyek sistem informasi atau perangkat lunak. pada tahap ini pula, sesuai dengankakas (tool) yang penulis gunakanyaitu UML.

  2. Tahap kedua, adalah tahap analisis (analysis),yaitu tahap dimana kita berusaha mengenai segenappermasalahan yang muncul padapengguna dengan mendekomposisi dan merealisasikan use case diagram lebih lanjut, mengenai komponen-komponen sistem atau perangkat lunak, objek-objek,hubungan atarobjek dan sebagainya.

  3. Tahap ketiga, adalah tahap perencanaan (design) dimana penulis mencoba mencarisolusi dari permasalahan yang didapat dari tahap analisis.

  4. Tahap keempat, adalah tahap implementasi dimana penulis mengimplementasikanperencanaan sistem ke situasi nyata yaitu dengan pemilihan perangkat keras danpenyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).

  5. Tahap kelima, adalah pengujian (testing),yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sistem atau perangkat lunak yangdibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum, jika belum, prosesselanjutnya adalah bersifat iteratif, yaitu kembali ketahap-tahap sebelumnya.Dan tujuan dari pengujian itu sendiri adalah untuk menghilangkan ataumeminimalisasi cacat program (defect)sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar akan membantu para pengguna saatmereka melakukan aktivitas-aktivitasnya.

  6. Tahap keenam , adalah tahap pemeliharaan (maintenance) atau perawatan dimana padatahap ini mulai dimulainya proses pengoprasian sistem dan jika diperlukanmelakukan perbaikan-perbaikan kecil. Kemudian jika waktu penggunaan sistemhabis, maka akan masuk lagi pada tahap perencanaan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa System Development Lyfe Cycle (SDLC)adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Adabeberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLCmisalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

Menurut Nugroho (2010:6)[8], UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yangberparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaanpermasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudahdipelajari dan dipahami.

Menurut Ginting (2013:9)[9], Unified Modelling Language (UML) bukanlah suatu proses melainkan bahasapemodelan secara grafis untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun,dan mendokumentasikan seluruh artifak sistem perangkat lunak. Penggunaan modelini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalamlingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem dengan subsistem maupun sistem lain diluarnya.

Menurut Simaremare dkk dalam Jurnal teknik POMITS Vol. 2 No. 3(2013:471)[10], UML merupakan bahasa visual dalam permodelan yang memungkinkanpengembang sistem membuat sebuah blueprintyang dapat menggambarkan visi mereka tentang sebuah sistem dalam format yangstandar, mudah dimengerti dan menyediakan mekanisme untuk mudah dikomunikasikandengan pihak lain.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, makadapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakanuntukmem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dariarsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melaluimetodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya padateknologi yang berbeda”.

2. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10)[8], sesungguhnya tidak ada batasan yagtegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untukmenyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadibeberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksipemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atauperangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas,view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasistruktural (structural classification),perilaku dinamis (dinamic behaviour),serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Menurut Ginting (2013:9), “dengan pemodelan menggunakan UML,pengembang dapat melakukan”:

  1. Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

  2. Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan dan saling bekerjasama satu sama lain.

  3. Menguji apakah sistem perangkat lunak sudah berfungsi seperti seharusnya.

  4. Dokumentasi sistem perangkat lunak untuk keperluan-keperluan tertentu dimasa yang akan datang.

3. Jenis-Jenis Diagram UML

1. Use Case Diagram

Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:57)[6],“diagram Use Case adalah diagram yangbersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatujenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikanfitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudutpandang user”.

Menurut Nugroho (2010:34)[11], use case digunakanuntuk memodelkan fungsional – fungsionalitas sistem/perangkat lunak dilihatdari pengguna yang ada diluar sistem. Usecase pada dasarnya merupakan unit fungsionalitas koheren yang diekspresikansebagai transaksi – transaksi yang terjadi antara actor dngan system.

Menurut Mahdiana Jurnal TELEMATIKA MKOM Vol. 3 No .2.(2011:39)[12], “use case diagram adalahdiagram yang menggambarkan sebuah sistem dari sudut pandang user, yang memperlihatkanhubungan-hubungan yang terjadi antara actorsdengan use case dalam sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas,maka dapat disimpulkan bahwa use casediagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yangditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkanpada tahap analisis sistem.

2. Activity Diagram

Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1(2013:53)[6], “activity diagram merupakan diagram yang bersifatdinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yangmemperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatusistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

Menurut Simaremare dkk dalam Jurnal teknik POMITS Vol.2 No. 3 (2013:471)[10], “activity Diagram adalahdiagram yang menggambarkan sifat dinamis secara alamiah sebuah sistem dalambentuk model aliran dan kontrol dari aktivitas ke aktivitas lainnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, makadapat digambarkan activity diagramyang menggambarkan alur kerja untuk setiap usecase.

3. Sequence Diagram

Menurut Nugroho (2010:42)[8], sequence diagrammemplihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikaladalah sumbu waktu sedang kan matra horizontal memperlihatkan peranpengklasifikasi yang mempresentasikan objek–objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut gariswaktu (lifeline). Selama aktivasipada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.

Menurut Simaremare dkk dalam Jurnal teknik POMITS Vol. 2 No. 3 (2013:471)[10]


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan