SI1011464385

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG PADA PT. SINAR ASIA PERKASA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1011464385
NAMA
: Melliza Turnia


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


ABSTRAKSI

PT. Sinar Asia Perkasa Merupakan salah satu perusahaan industri yang memproduksi Tinta Print dengan kualitas baik. Produknya di ekspor ke berbagai negara sebagian produknya dijual di dalam negeri melalui perusahaan-perusahaan yang tersebar di wilayah Indonesia. Dalam pengendalian produksi PT. Sinar Asia Perkasa untuk melaksanakan kegiatan produksinya adalah dengan melakukan perencanaan produksi yang terdiri dari fungsi pemasaran, fungsi persediaan barang, fungsi keuangan serta fungsi produksi. Persediaan barang pada PT. Sinar Asia Perkasa bisa dikatakan belum efektif. Hal ini bisa dilihat dari kurangnya stok barang yang berada di gudang. Produk yang dihasilkan PT. Sinar Asia Perkasa adalah Tinta Print menengah ke atas. Produknya di distribusikan melalui perusahaan-perusahaan yang tersebar diwilyah Indonesia. Masalah-masalah yang terjadi di PT. Sinar Asia Perkasa adalah masalah keterlambatan pengiriman pesanan dan masalah dalam informasi persediaan barang. Masalah intinya adalah proses produksi yang tidak tepat waktu sehingga tidak dapat memenuhi pesanan konsumen dengan tepat waktu.penanggulangan yang dilakukan oleh pihak PT. Sinar Asia Perkasa adalah dengan melakukan lembur kerja untuk memenuhi kurangya Persediaan barang di gudang.


Kata Kunci : Barang, Persediaan, Informasi

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Sinar Asia Perkasa”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masih terdapat beberapa kekurangan, karena keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga terlaksananya penulisan Laporan Skripsi ini. Ucapan terimakasih terutama kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso S. Kom., selaku Asisten Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M. Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi jenjang Strata Satu.
  4. Ibu Dina Fitria Murad, M. kom, selaku Dosen Pembimbing I pada Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Ibu Maimunah, M. Kom, selaku Dosen Pembimbing II pada Perguruan Tinggi Raharja.
  6. Bpk. Tony, selaku Personalia PT. Sinar Asia Perkasa.
  7. Bpk. Anjas Nugraha, selaku Staff PT. Sinar Asia Perkasa.
  8. Ayah dan Ibu tersayangku yang melahirkan diri ini sehingga dapat mengecap indah dan kelamnya hidup di dunia. Terimakasih juga atas doa-doa mujarabnya, dan semua dukungannya baik materil maupun moril.
  9. Special thanks to sahabat-sahabat tercintah, D’metels (Melia, Rani, Muksin, Yudho, Syamsudin, Dion, Shinta, Dhede) yang telah banyak memotivasi diri saya dalam pembuatan laporan kuliah kerja praktek ini.
  10. Special thanks to Hairul Anwar Daeli yang telah memotivasi semangat, niat dan keinginan penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan kuliah kerja praktek ini.
  11. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.


Tangerang, Juni 2014


Melliza Turnia



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.2.8 Logo PHP
  2. Gambar 2.2.9 Logo MySQL
  3. Gambar 2.2.12 Aanalisa Swot
  4. Gambar 3.1.3 Struktur Organisasi PT. Sinar Asia Perkasa
  5. Gambar 3.2.1 Tabel Aanalisa Swot
  6. Gambar 3.3.1 Use Case Diagram Persediaan Barang
  7. Gambar 3.3.2 Sequence Diagram Persediaan Barang
  8. Gambar 3.3.3 Activity Diagram Persediaan Barang
  9. Gambar 4.1.1 Use Case Diagram yang diusulkan untuk Admin
  10. Gambar 4.1.2 Activity Diagram yang diusulkan untuk Admin
  11. Gambar 4.1.3 Statechart Diagram yang diusulkan untuk Admin
  12. Gambar 4.1.4 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Admin
  13. Gambar 4.2.1 Class Diagram yang diusulkan untuk Admin
  14. Gambar 4.3.1 Tampilan Layar Menu Login
  15. Gambar 4.3.2. Tampilan Layar Laporan Barang Masuk
  16. Gambar 4.3.3 Tampilan Layar Laporan Barang Keluar
  17. Gambar 4.3.4 Tampilan Layar Data Barang
  18. Gambar 4.3.5 Layar Input Data Barang Baru
  19. Gambar 4.3.6 Laporan Barang Return
  20. Gambar 4.3.7 Input Barang Return

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL UML


DAFTAR LAMPIRAN

  1. Validasi Skripsi
  2. Daftar Nilai
  3. Kartu Bimbingan Skripsi
  4. Bukti Kwitansi Pembayaran Skripsi, Sidang dan Raharja Career
  5. Formulir Seminar Proposal
  6. Formulir Penggantian Judul
  7. Daftar Wawancara
  8. Formulir Pendaftaran Sidang
  9. Surat Undangan Stakeholder
  10. Formulir Pertemuan Stakeholder
  11. Surat Keterangan Implementasi Program
  12. Surat Keterangan Observasi
  13. Lampiran Absensi Siswa
  14. Sertifikat TOEFL, Ospek, Seminar dan Workshop IT
  15. Elisitasi
  16. Formulir Final Persentasi
  17. Poster Session
  18. Curiculim Vitae / Daftar Riwayat Hidup
  19. Katalog Produk
  20. Listing Program

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi pada jaman sekarang ini mencakup ke segala bidang, setiap organisasi seperti halnya perusahaan sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang akurat, cepat, dan efisien. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, karena terbatasnya sistem komputerisasi yang di gunakan pada perusahaan tersebut.

Dengan semakin pesat perkembangan dunia usaha serta semakin bertambahnya perusahaan yang bergerak di bidang tinta print, mengakibatkan persaingan yang terjadi diantara perusahaan terutama dalam hal pemenuhan kepuasan pelanggan.

Pada salah satu kepuasan pelanggan tersebut antara lain data hasil produksi barang yang tepat waktu maka dibutuhkan suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat agar perusahaan sistem kerjanya dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga dapat diperoleh informasi yang di perlukan manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat, hal ini dapat mengarahkan seluruh kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan maksimal.

PT. Sinar Asia Perkasa masih menggunakan semi komputer, yaitu dengan menggunakan Ms. Excel dalam pembuatan laporan khususnya persediaan barang, sehingga laporan yang dihasilkan kurang memuaskan dan informasi tidak tepat waktu, dengan adanya sistem persediaan barang yang baik dan terencana di harapkan dengan efektif dan efisien dalam produksi, hal ini dilakukan untuk menghindari ketidak akuratan informasi mengenai persediaan barang di dalam proses produksi.

Seperti halnya PT. Sinar Asia Perkasa yang bergerak dalam bidang tinta yaitu memproduksi peralatan print. Dalam pengolahan sistem persedian barang merupakan salah satu peranan penting bagi proses produksi perusahaan. Di mana sektor ini untuk mengetahui seluruh data pendukung jumlah persediaan barang dan pengiriman barang setiap bulan hasil produksi yang masih tersimpan di gudang. Dengan di ketahuinya jumlah persediaan yang ada maka bagian produksi dapat merecanakan apa yang akan di produksi oleh perusahaan.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Sinar Asia Perkasa”

Perumusan Masalah

Pada analisa sistem informasi persediaan barang yang terdapat di PT. Sinar Asia Perkasa, sering kali menghadapi permasalahan, berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana perusahaan dapat mengetahui jumlah persediaan barang secara cepat dan akurat ?
  2. Bagaimana mengontrol keluar masuk barang ?

Ruang Lingkup

Untuk dapat menghasilkan penilitian yang lengkap dan akurat maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah, penelitian ini hanya menganalisis sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada PT. Sinar Asia Perkasa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem persediaan barang pada PT. Sinar Asia Perkasa
  2. Agar dapat menghasilkan data dan informasi yang lebih akurat.
  3. Untuk merancang suatu sistem informasi persediaan barang berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan pegawai.

Manfaat Penelitian

  1. Menambah wawasan bagi penulis mengenai sistem informasi persediaan barang pada PT. Sinar Asia Perkasa.
  2. Mempermudah dan memperlancar dalam pengolahan data persediaan barang yang lebih efektif dan efisien, sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
  3. Terciptanya suatu sistem informasi persediaan dan pengiriman barang yang lebih akurat.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode observasi (Observation Research)
    Pada metode ini penulis mengumpulkan data dengan cara mengadakan penelitian dengan menganalisa dan melaksanakan pencatatan secara sistematis. Penulis melakukan tinjauan langsung melalui stakeholder yaitu bagian warehouse, selama kurang lebih 6 bulan untuk menganalisa unsur-unsur yang akan di teliti. Terdapat permasalahan yang terjadi di dalam pemasaran yang masih bersifat manual masih menggunakan Ms. Excel dalam pembuatan laporan, sehingga laporan yang dihasilkan kurang memuaskan dan informasi tidak tepat waktu. Teknik untuk mendapatkan data penting dalam melakukan pengamatan serta pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur penting yang berguna untuk penelitian. Dalam hal ini penulis mencoba melakukan observasi di lingkungan PT. Sinar Asia Perkasa.
  2. Metode Wawancara (Interview)
    Metode untuk pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti serta mendapatkan data yang akurat tentang analisa sistem penjualan produk tinta dan kertas pada PT. Sinar Asia Perkasa di Tangerang
  3. Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis juga berusaha melengkapi data-data dengan membaca buku, baik buku panduan, internet, serta melihat skripsi sebelumnya.
  4. Metode Analisa Sistem
    Analisa sistem mengenai analisa organisasi (seperti sejarah singkat dan struktur organisasi), analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, analisa kontrol serta analisa tentang sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language).

Sumber Data

Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokan menjadi:

  1. Sumber Data Primer, diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah stakeholder.
  2. Sumber Data Sekunder, diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal ilmiah, skripsi dan sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi.

Metode Analisa

  1. Survei sistem berjalan
    Pada survei sistem berjalan, penulis malakukan survei langsung di PT. Sinar Asia Perkasa untuk mendapatkan langsung data yang ada.
  2. Analisa hasil survei
    Penulis melakukan analisis hasil survei terhadap sistem pengolahan data persediaan barang masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini.
  3. Identifikasi kebutuhan informasi
    Pada tahap ini, kebutuhan apa saja yang diperlukan penulis dalam penyusunan laporan tentang sistem pengolahan data persediaan barang dan identifikasi persyaratan sistem.

Metode Pengembangan

Metode pengembangan yang digunakan diantaranya meliputi:
  1. Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
  2. Metode Analisis, dilakukan melalui empat tahapan yaitu : survey atas sistem yang sedang berjalan, analisis terhadap temuan survey, identifikasi kebutuhan informasi, dan identifikasi persyaratan sistem. Adapun alat bantu (tools) yang penulis gunakan berupa Diagram use case (UML), yang dibuat dengan menggunakan software paradigm.
  3. Metode Perancangan
    Biasanya digunakan dalam pembuatan UML, pembuatan spesifikasi database, dan pembuatan tampilan layar dari sistem baru yang diusulkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi V (lima) Bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainnya, sehingga menjadi satu dengan yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu:


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pengantar permasalahan yang dibahas, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas mengenai definisi-definisi dari judul yang diambil seperti konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisa sistem, konsep persediaan barang, konsep produksi, UML (Unified Modeling Language), visual paradigm, data base, web, elisitasi.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang analisa organisasi, gambaran umum obyek yang diteliti, sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) yang diusulkan, Rancangan Basis Data, Rancangan Tampilan sistem yang diusulkan, dan Rancangan Implementasi Sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Menyajikan suatu kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis dari hasil penelitian dan penyusunan yang dilakukan terhadap sistem tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli.Diantaranya :

  1. Menurut Tata Sutabri (2012:16)[1], Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsure, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama lain, dan terpadu.
  2. Menurut Sutarman (2012:13)[2], Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.
  3. Menurut jurnal CCIT Lili Tanti (2010:208) [12]“sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”. Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[1], suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

  1. Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.
  2. Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.
  3. Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
  5. Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk menghasilkan keluaran.
  6. Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.
  7. Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.
  8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menganai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
  9. Strategi (strategy), merupakan cara – cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa karakteristik Sistem adalah masukan (input), pemrosesan dan pengeluaran (output) yang merupakan sistem yang sederhana dan mempunyai karakteristik sifat-sifat untuk mencapai sasaran tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2011:8) [4], sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dnegan Tuhan.Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem komputer.
  2. Sistem alamiah (natural system) dan Sistem buatan manusia (human made system)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dnegan man machine system.
  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan Sistem tidak tentu (probabilistic system)
    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan.Sedangkan Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem tertutup (closed system) dan Sistem terbuka (open system)
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Berdasarkan klasifikasi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa suatu klasifikasi sistem merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak serta tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan memiliki sistem alamiah serta sistem buatan manusia.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi
    Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen – komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :
    1. Menurut Sutarman (2012:14)[2], Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
    2. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8) [6], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

    Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:284)[3] ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

    Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

    Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya.

  2. Kualitas Infomasi
    Menurut Mardi (2011:13)[4], kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :
    1. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.
    2. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut :
      1. Completeness,
      2. Correctness,
      3. Security.
    3. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan oada waktu yang tepat.
    4. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.
    5. Efisien (efficiency), informasi harys efisien dalam memperolehnya.
    6. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

    Berdasarkan pengertian Kualitas Informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa informasi yang di dapat harus relevan, akurat serta tepat waktu dalam memberikan informasi yang efisien dan memiliki nilai ekonomi juga dapat dipercaya.

  3. Nilai Informasi
    Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan.Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan.Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).Besarnya niali informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.Perhitungan atas informasi yang tepat memberikan banyak manfaat diantaranya untuk menghilangkan pemborosan biaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tersebut.

    Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14)[2], Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

    Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Kemudahan dalam memperoleh
      Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
    2. Sifat luas dan kelengkapannya
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup / cakupan yang luas dan lengkap.Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
    3. Ketelitian (accurancy)
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi / akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
    4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.
    5. Ketepatan waktu
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
    6. Kejelasan (clarity)
      Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
    7. Fleksibilitas / keluwesannya
      Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
    8. Dapat dibuktikan
      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.
    9. Tidak ada prasangka
      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
    10. Dapat diukur
      Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa nilai informasi merupakan perubahan atau perilaku dalam mengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dapat diukur dan dibuktikan serta ketepatan waktu untuk kejelasan bagi pengguna yang cocok maupun tidak dengan keluwesannya pada saat mengambil keputusan.

  4. Mutu Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14)[2], kesalahan informasi adalah antara lain disebabkanoleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
  3. Hilang / tidak terolahnya sebagian data.
  4. Pemeriksaan / pencatatan data yang salah.
  5. Dokumen induk yang salah.
  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi computer yang digunakan).
  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
  2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
  3. Penambahan batas ketelitkian data.
  4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa mutu informasi dapat dilakukan dengan pengumpulan data yang relevan serta pengolahan data yang sesuai prosedur agar tidak terjadi kesalahan dalam mengumpulkan data dan pengukuran data.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:2)[1], Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat dipahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi.

  1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Sutarman (2012:13)[2], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).
  2. Menurut Tata Sutabri (2012:2)[1], Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut jurnal CCIT Henderi (2009:2)[5]“ Teknologi informasi dalam sistem kerja oleh berbagai jenis perusahaan atau organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja mencapai tujuan dan sasaran dan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan di dalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti (2012:14)[6], mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok bangunan tersebut terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau barinware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Data di dalam basis perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisisensi kapasitas penyimpanannya.
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bial terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling berinteraksi serta berhubungan dalam membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Konsep Dasar Analisis Sistem

A. Definisi Analisis Sistem

Menurut McLeod (2012:8)[7], Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.

Menurut Jurnal CCIT Lili Tanti (2009:6)[8] “Analisa secara umum merupakan tahap pertama dari tahap pertama dari daur hidup perangakat lunak”.

Dari definisi diatas maka ditarik kesimpulan bahwa Analisis Sistem adalah tahap yang dilakukan dengan meneliti sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dan memudahkan menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.

B. Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Tata Sutabri (2011:60)[1], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

    - Mengidentifikasi penyebab masalah .

    - Mengidentifikasi titik keputusan .

    - Mengidentifikasi personil-personil kunci.

  2. Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

    - Menentukan jenis dan objek penelitian.

    - Merencanakan jadwal penelitian.

    - Mengatur jadwal wawancara.

    - Mengatur jadwal observasi.

    - Membuat agenda wawancara.

    - Mengumpulkam hasil penelitian.

  3. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

    - Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.

    - Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

- Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

- Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

- Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa tahapan analisis sistem adalah proses mengidentifikasi yang memahami sistem yang ada serta menganalisis untuk pembuatan laporan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Teori Khusus

Unified Modeling Language(UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

  1. Menurut Widodo (2011:6)[9],Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.
  2. Menurut Heriawati (2011:10)[10], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan depalan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.
  3. Menurut Nugroho (2010:6)[11], Unified Modeling Language (UML) adalah ‘bahasa’ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang berbasis Objek (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6)[5], langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML)sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dam lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deploymentdiagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :
    1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.
    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Prinati lunak siap dirilis.

Model Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:10)[9], beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyedeiakan Sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada bebrapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

  1. Diagram kelas ( Class Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  2. Diagram paket (Package Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Diagram use case (Usecase Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku sautu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Diagram komunikasi (communication Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. Diagram Statechart (Statechart Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
  7. Diagram aktivitas (Activity Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
  8. Diagram komponen (Component Diagram)
    Bersifat statis, diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Diagram deployment (Deployment Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (tun time).Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

Berdasarkan definisi diagram diatas penulis menyimpulkan bahwa kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan diagram-diagram lainnya misalnya flow diagram, entity diagram, dan sebagainya.

Sejarah Visual Paradigm

Tahun 1990 visual paradigma versi 1.1 muncul dan saat ini versi terbaru yang digunakan dalam penelitian adalah versi 6.4, yang dirilis pada tahun 2008 dari komponen-komponen perangkat lunak, digunakan untuk pemodelan bisnis. Dalam software Visual Paradigma digunakan sebagai notasi grafis dalam menyatakan suatu desain.

Pengertian Database

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”. (Stephens dan Plew, 2013:337)[12]

[13]Database (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada.”

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun Struktur Database adalah: File/Table.

Record adalah elemen data/field dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.

5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Mengenai Web

[14]World Wide Web (WWW) lebih dikenal dengan web yang merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke Internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.

Kini Internet identik dangan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada layanan-layanan yang ada di Internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, dan juga dalam melakukan transaksi bisnis (commerce). Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku Internet lainnya dan menelusuri informasi di Internet.

Selain itu, web telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan sebagai sebagian dari strategi teknologi informasinya, karena adanya beberapa alasan:

a. Akses informasi mudah,

b. Setup server lebih mudah,

c. Informasi mudah didistribusikan, dan

Informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan.

Teknologi Web

Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis terdapat dua macam pengelompokkan, yaitu :

A. Teknologi Web dari sisi klien

Teknologi Web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien. Klienlah yang bertanggungjawab dalam melakukuan proses terhadap seluruh kode yang diterima.

B. Teknologi Web pada sisi server

Teknolgi Web pada sisi server memungkinkan pemprosesan kode di dalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server.

Keuntungan penggunakaan teknologi pada sisi server adalah :

  1. Mengurai laju lalu lintas jaringan dengan cara menghindari percakapan bolak-balik antara klien dan server.
  2. Mengurai waktu pada saat pembuatan kode, mengangat klien hanya mengambil kode HTML saja.
  3. Mencegah masalah browser yang tidak kompatibel.
  4. Klien dapat berinteraksi dengan data yang ada pada server.
  5. Mencegah klien mengetahui rahasia kode (mengingat kode yang diberikan klien berbeda dengan kode asli pada server).

Beberapa contoh teknologi yang berjalan di server yaitu :

  1. Common Gateway Interface (CGI)
  2. Proprietary web server API
  3. Active Server Pages (ASP)
  4. Server-Side Java Script
  5. Java Serviets dan Java Server Pages (JSP)

AppServ

Appserv adalah fitur Apache, MySQL, PHP Myadmin, yang dapat memberikan kemudahan dalam menginstall pada pembuatan web server” (http://appservnetwork.com / didownload pada 3 Oktober 2012). Pada awalnya AppServ tidak di dukung oleh pemerintahan Thailand ataupun perusahaan Negara tetapi program ini terinspirasi oleh Phanupong Panyadee (Yayasan Appserv). Kebanyakan orang di dunia ini mempunyai masalah ketika menginstall untuk Apache, PHP, MySQL karena butuh waktu yang cukup lama untuk menyeting dan kadang kala dapat menyebabkan pusing. Distribusi pertama kali disediakan pada tgl 09 Oktober 2001. Banyak orang menggunakan Appserv dan berkembang dimana saja di dunia ini. Saat ini website Appserv tersedia dalam bahasa Thailand dan Inggris, ke depannya Appserv akan menyediakan bahasa-bahasa dunia lainnya. Ada beberapa isi yang ada dalam Appserv yang tersedia, yaitu :

1. Apache versi 2.0.54

2. PHP versi 5.0.4

3. MySQL versi 4.1.12

4. PHP MyAdmin versi 2.6.2-p11 dan lain-lain

Appserv mempunyai konfigurasi khusus saat mengistall, Apache mengkonfigurasi httpd.conf. Konfigurasi MySQL my ini, Konfigurasi PHP Map Biru) ada beberapa versi diantaranya yaitu :

1. 2.4x adalah versi superb stable untuk semua pengguna, tetapi versi ini menggunakan php 4.x karena berjalan dengan baik dengan code php yang lama.

2. 2.5x adalah fungsi rock, versi ini menyediakan Apache, PHP, MySQL versi terbaru yang masih bersifat experimen.

Apache

[15]Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan linux. Namun pada versi berikutnya apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows Nt. Berdasarkan sejarahnya, apache dimulai oleh veteran developer NSCA httpd (National Centre For Super Computering Application). Apache mengeluarkan rilis pertama kali secara resmi yaitu Apache versi 0.6.2.

Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya, beberapa dukungan Apache 14 yaitu :

  1. Kontrol akses, ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP
  2. CGI (Common Gateway Interface ), yang paling popular digunakan adalah perl (Practical Extration & Report Languange) didukung oleh apache dengan menempatkannya sebagai modul ( Mod_Perl).
  3. PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Preprocessor), dengan program metode semacam CGI, yang memproses text yang bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya salah satu modulnya (Mod_php).

Website

Website adalah semua dokumen yang berada dalam internet. Website juga sering disebut dengan nama homepage. Untuk mendesain website kita harus mendesainnya melalui internet atau menggunakan program aplikasi.

  1. Aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah Web www.ilmukomputer.com mendefinisikan tentang aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web adalah sebagai berikut :
  1. HTML (Hypertext Markup Language)
    HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.
  2. PHP Hypertext Preprocessor
    PHP yang merupakan singkatan dari Personal Home Page yang kemudian menjadi PHP Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemprograman yang mana filenya diletakkan di server dan seluruh prosesnya dikerjakan di server, kemudian hasilny yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser (lebih dikenal dengan istilah server-side scripting).

    PHP bekerja di dalam sebuah dokumen HTML (Hypertext Markup Language) untuk dapat menghasilkan isi dari sebuahhalaman web sesuai permintaan. Dengan PHP, kita dapat merubah situs kita menjadi sebuah aplikasi berbasis web, tidak lagi hanya sekedar sekumpulan halaman statik, yang jarang diperbaharui. Mengapa PHP karena PHP bersifat tidak memiliki ketergantungan terhadap berbagai platform, jadi PHP dapat dijalankan dalam platform apapun, baik itu Unix, Windows ataupun Macintosh. Kelebihan lain dari PHP adalah kemudahan melakukan pengkodean, karena perintah-perintah PHP mirip dengan perintah-perintah C selain itu kemudahan dari PHP adalah dapat dengan mudah dihubungkan dengan aplikasi Database melakukan query, seperti MySQL dan PostgreSQL.

    PHP bersifat free (bebas dipakai). Kita tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. Kita dapat mendownload PHP melalui situs resminya yaitu www.PHP.net. Untuk versi Windows, kita dapat memperoleh kode binernya, dan untuk versi Linux, kita mendapatkan kode sumbernya secara lengkap. Kelahiran PHP bemula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Kumpulan tool inilah yang nantinya menjadi cikal-bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. Pada versi inilah pemprogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan Database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan.

    Pada awalnya, PHP didesain untuk diintegrasikan dengan webserver Apache. Namun belakangan ini, PHP juga dapat bekerja dengan webserver seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server) dan Xitami. Yang membedakan PHP dengan bahasa pemrograman lain adalah adanya tag penentu, yaitu diawali dengan “<?” atau “<?PHP” dan diakhiri dengan “?>”. Jadi kita bebas menempatkan skrip PHP dimanapun dalam dokumen HTML yang telah kita buat.

  3. Konsep Kerja PHP
    Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layer pemakai. Bagaimana halnya kalau yang diminta adalah sebuah halaman PHP? Prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh webserver, isinya akan dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode-kode HTML) ke web server, untuk selanjutnya web server menyampaikan ke klien.

Kemampuan PHP

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interface), seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamis dan menerima cookies.

Kemampuan (feature) PHP yang dihandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan.

Berikut adalah daftar database yang didukung oleh PHP :

No Nama Database No Nama Database No Nama Database
1 AdabasD 9 Ingres 17 Posgre SQL
2 Dbase 10 Interbase 18 Solid
3 Empress 11 MSQL 19 SQLite
4 FilePro 12 Direct MS SQL 20 Sybase
5 FrontBase 13 MYSQL 21 Velosis
6 Hyperwave 14 ODBC 22 Unix DBM
7 IBMDB2 15 Oracle
8 Informix 16 Ovrimus

Tabel 2.1 Daftar database yang didukung oleh PHP


PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, POP3, HTTP, dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrogram juga dapat membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan menggunakan protokol lainnya.

Untuk OS (Operating System), PHP dapat berjalan di platform OS windows dan platform Linux, karena PHP merupakan bahasa script server side, maka dibutuhkan sebuah web server yang berfungsi untuk memproses script PHP sebelum ditampilkan ke browser.

Beberapa web server untuk PHP dantaranya :

1. Apache

2. Oreily Website Pro (Windows)

3. Xitami

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, setidaknya saat ini PHP memiliki lebih dari 125 kelompok fungsi dimana dalam kelompok fungsi tersebut terdapat ribuan fungsi. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil beberapa fungsi saja yang ada dalam program yang peneliti desain.

a. Fungsi Dasar Pemrograman PHP

Fungsi dasar disini adalah bagaimana caranya menyisipkan kode PHP pada halaman HTML biasa. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan :


Cara pertama :

<script language-“php”>

.......kode PHP...............

</script>

Cara yang lebih singkat adalah :

<?php

........kode PHP.............

?>

Atau bisa juga

<?

...........kode PHP..........?>

a. Form

Form merupakan cara termudah, terumum, dan tercepat untuk membuat situs web lebih hidup dan mampu berinteraksi dengan pengunjung yang mengaksesnya. Banyak keuntungan

yang bisa didapatkan dari penggunaan form. PHP dapat membuat pemrosesan form untuk mengambil data masukan dari pengguna menjadi lebih sederhana dan cepat.

Berikut adalah contoh penggunaan form :

<form method=”GET”action=”register.php”>

......................

</form>

Atribut action pada tag<FORM> menunjukan nama dari file script di sisi server, yang dalam kasus ini akan bertugas untuk memproses informasi yang dimasukan ke form. Sementara itu atribut method akan menentukan tata cara informasi akan dilewatkan ke file script yang ditunjuk oleh atribut action.

Dalam standar HTML, dikenal dua macam method untuk memproses informasi yang dimasukkan ke form agar dapat diproses oleh file script yang dituju, yaitu GET dan POST. Penggunaan GET akan menyebabkan seluruh isian form dilewatkan ke file script yang dituju dengan cara ditambahkan pada URL file script yang dituju, sementara POST tidak akan menambahkan URL file script yang dituju dengan hasil isian form.

Fungsi-Fungsi Dalam Pemrograman PHP

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, setidaknya saat ini PHP memiliki lebih dari 125 kelompok fungsi dimana dalam kelompok fungsi tersebut terdapat ribuan fungsi. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil beberapa fungsi saja yang ada dalam program yang peneliti desain.

Gambar 2.1 Logo PHP

  1. Fungsi Dasar Pemrograman PHP
    Fungsi dasar disini adalah bagaimana caranya menyisipkan kode PHP pada halaman HTML biasa. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan :

    Cara pertama :

    <script language-“php”>

    .......kode PHP...............

    </script>

    Cara yang lebih singkat adalah :

    <?php

    ........kode PHP.............

    ?>

    Atau bisa juga

    <?

    ...........kode PHP..........?>

  2. Form
    Form merupakan cara termudah, terumum, dan tercepat untuk membuat situs web lebih hidup dan mampu berinteraksi dengan pengunjung yang mengaksesnya. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan form. PHP dapat membuat pemrosesan form untuk mengambil data masukan dari pengguna menjadi lebih sederhana dan cepat.

Berikut adalah contoh penggunaan form :

<form method=”GET”action=”register.php”>

......................

</form>

Atribut action pada tag<FORM> menunjukan nama dari file script di sisi server, yang dalam kasus ini akan bertugas untuk memproses informasi yang dimasukan ke form. Sementara itu atribut method akan menentukan tata cara informasi akan dilewatkan ke file script yang ditunjuk oleh atribut action.

Dalam standar HTML, dikenal dua macam method untuk memproses informasi yang dimasukkan ke form agar dapat diproses oleh file script yang dituju, yaitu GET dan POST. Penggunaan GET akan menyebabkan seluruh isian form dilewatkan ke file script yang dituju dengan cara ditambahkan pada URL file script yang dituju, sementara POST tidak akan menambahkan URL file script yang dituju dengan hasil isian form.

MySQL

MySQL sebagai sebuah database server mampu menangani beberapa aplikasi lain yang mengakses data yang disimpannya. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat berupa program kompiler maupun bahasa Scripting Server Site seperti PHP, Perl, CGI, Java dan lain sebagainya. Karena kebutuhan tersebut, server MySQL memerlukan sebuah program lain untuk menghubungkan aplikasi dengan data server. Program tersebut biasanya berupa MyODBC untuk menghubungkan program yang bersifat compiler ataupun personal web server (PWS) untuk menangani aplikasi-aplikasi yang berbasis Web.

Gambar 2.2 Logo MySQL

MySQL sebagai sebuah database server mampu menangani beberapa aplikasi lain yang mengakses data yang disimpannya. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat berupa program kompiler maupun bahasa Scripting Server Site seperti PHP, Perl, CGI, Java dan lain sebagainya. Karena kebutuhan tersebut, server MySQL memerlukan sebuah program lain untuk menghubungkan aplikasi dengan data server. Program tersebut biasanya berupa MyODBC untuk menghubungkan program yang bersifat compiler ataupun personal web server (PWS) untuk menangani aplikasi-aplikasi yang berbasis Web.

MySQL adalah sebuah Database server, Selain itu Database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding Database lain, diantaranya :

  1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet, selain itu juga dapat berperan sebagai client.
  2. MySQL adalah sebuah software database yang bersifat open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuatnya.
  3. MySQL merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran gigabyte dan mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan yang disebut Multi-Treading.
  4. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual.
  5. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
  6. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
  7. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah permintaan yang distandarkan pada database server.
  8. MySQL mendukung field yang dijadikan kunci primer dan kunci unik (atau Unique) dan memiliki memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel.
  9. MySQL didukung oleh sebuah komponen C dan perl API sehingga database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada di bawah protokol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl.

Adobe Dreamweaver CS3

Adobe Dreamweaver Creative Suite 3 (CS3) merupakan versi terbaru dari dreamweaver yang merupakan program web editor profesional yang digunakan untuk mendesain dan mengolah situs web. Adobe Dreamweaver CS3, sebelumnya dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver, merupakan fitur komersial web editor-penuh yang memungkinkan user untuk membuat, membangun dan mengelola website yang kompleks.

Ali (2010:3)[16], menyatakan bahwa “Dreamweaver CS3 adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.” Menurut Ali (2010:3)[16], pada Dreamweaver CS3 terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain : JPS, PHP, ASP, dan ColdFusion.

Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap. (Hidayati, 2011 : 15)[17]. yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. (Hidayati, 2006 : 23).

2. Elisitasi tahap II

“Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada

pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi”. (Hidayati, 2011 : 24)[17].

a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan

sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III

“Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa

diklasifikasikan kembali melalui metode TOE”.(Hidayati, 2011 : 24)[17].

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M)  : Mampu untuk dikerjakan

3. Low (L)  : Mudah untuk dikerjakan

4. Final draft elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

  1. DefinisiAnalisa SWOT

    Menurut Hendro (2011:289)[18], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

    Menurut Fahmi (2013:252)[19], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

    Gambar 2.3 Mengindentifikasi Peluang-peluang Organisasi

    Menurut Gaspersz (2012:34), “Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi:

    1. Kekuatan-kekuatan (strengths),
    2. Kelemahan-kelemahan (weaknesses),
    3. Kesempatan-kesempatan (opportunities), dan
    4. Ancaman-ancaman (threats),

    Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi.

    Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

    1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
    2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?
    3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada?
    4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindar kandari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

  2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

    Menurut Fahmi (2013:254) [18], penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

  3. Penerapan Analisa SWOT

    Menurut Hendro (2011:291) [17], Analisa digunakan dalam:

    1. Memasuki sebuah industri baru.
    2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.
    3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
    4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
    5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.ManfaatAnalisa SWOT

    Menurut Hendro (2011:289) [17], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

    1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
    2. ntuk membuat rekomendasi.
    3. Informasi lebih akurat.
    4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
    5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.
  4. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:8)[20]Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

    1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
      Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkan sebelum menyusun SWOT.
    2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
      Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT inidibutuhkansampaiselesai.
    3. Membentuk Team work Berdasarkan Metode OCAI
      Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harusdimilikiolehsetiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuaidantepat
    4. Kuisioner Riset SWOT
      Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).
    5. Identifikasi Penyebab Masalah
      Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
    6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
      Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
    7. Menyusun Isu Strategis, For mulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
      Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis.Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dansasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
    8. Menentukan Ukuran Yang DipakaiDalam SWOT
      Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.
    9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator
      Tujuanya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.
    10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
      Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
    11. Melakukan Cascading SWOT
      Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadiprioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.
    12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators
      Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.
    13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan
      Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudahdisusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.
    14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
      Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.
  5. Pendekatan Pemecahan Masalah

Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, danPhysical Evidence. Adapunpenjelasanketujuhhaltersebutadalahsebagaiberikut:

  1. Product :produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
  2. Price :biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.
  3. Place :lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
  4. Promotion :aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
  5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
  6. Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.
  7. Physical Evidence :bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Persediaan Barang

A. Definisi Persedian Barang

(Kusumawati,2010:178)[21] pengertian produksi sebagai berikut:

“Barang yang di beli/diproduksi/dimiliki perusahaan yang akan di jual kembali sebagai aktivitas atau kegiatan normal perusahaan. ’’

(Waluyo,2011:66)[22] Barang jadi yang telah diproduksi atau barang dalam penyelesaian, termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau memproduksi barang-barang yang akan di jual.”

  1. Jenis Persediaan fisik
    Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengeluaran yang berbeda. (Assauri,2010:171)[23] jenis-jenis persediaan fisik dapat dibedakan menjadi:
  1. Persediaan Bahan Mentah (Raw Material Stock)
    Yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang yang dapat diperoleh dari sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan atau pabrik yang menggunakannya. Bahan baku diperlukan oleh pabrik untuk diolah yang setelah melalui beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi (finished goods).
  2. Persediaan Bagian Produk atau Parts yang Dibeli (Purchased Parts/Components Stock)
    Yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassembling dengan parts lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya.
  3. Persediaan Bahan-bahan atau barang-barang Perlengkapan (Supplier Stock)
    Yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakannya dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.
  4. Pesediaan Barang Setengah Jadi atau Barang Dalam Proses (Work in Process/Progress Work)
    Yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi. Tetapi mungkin saja barang setengah jadi suatu pabrik, merupakan bahan baku bagi perusahaan lainnya yang akan memprosesnya menjadi barang jadi. Jadi pengertian dari barang setengah jadi atau barang dalam proses adalah merupakan barang-barang yang belum berupa barang jadi. Akan tetapi masih merupakan proses lebih lanjut lagi di pabrik itu sehingga menjadi barang jadi yang sudah siap untuk dijual kepada pelanggan atau konsumen.
  5. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Stock)
    Yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau perusahaan lain. Jadi barang jadi ini adalah merupakan produk selesai dan telah siap untuk dijual.

Konsep Produksi

B. Konsep Produksi

  1. Definisi Produksi

    Menurut Fuad (2010:142)[24] pengertian produksi sebagai berikut:

    “Suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output).’’

    Menurut Alam (2010:52)[25] “Kegiatan menambah faedah (atau kegunaan) suatu benda atau menciptakaan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia.’’

  2. Fungsi Produksi

    Fungsi produksi terkait dengan pertanggungjawaban dalam pengolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan pendapatan bagi perusahaan. Berikut 4 fungsi dalam produksi (Fuad,2010:146) [24]:

    1. Proses Pengolahan
      Merupakan metode atau teknik yang di gunakan untuk pengolahan masukan.
    2. Jasa-jasa Penunjang
      Merupakan sarana berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
    3. Perencanaan
      Merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
    4. Pengendalian atau Pengawasan
      Merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan.
  3. Barang Produksi

Menurut Jurnal CCIT Widayat Nurcahyo (2010;1)[26] “Produksi adalah inti kegiatan maufaktur dengan menggunakan kriteria kehilangan penjualan dan keterlambatan produksi,kemudian memberikan alternatif”

Literature Review

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebgai pendukung bagi penelitian yang dilakaukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka meyempurnakan / melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Terdapat penelitian sebelumnnya yang memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Widi Nugroho (2007) [27], dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persedian Spare Parts Warehouse Engineering Pada PT. KMK Global Sports”.
    Penelitian ini mambahas mengenai proses persediaan barang yang masih berjalan menggunkan sistem semi komputer, tetapi dalam penyimapanan data masih belum tersetruktur karena itu masih terjadi kesalahan dalam penginputan data karen dibutuhkan ketelitian yang tinggi sehingga meminimalkan kesalahan. Pada penelitian tersebut, penulis megusulkan sistem informasi dengan menggunakan aplikasi Visual Basic 6 dan Microsoft SQL server 2000.”
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Sri Sumartini (2007/2008) [28].
    Penelitian yang dilakukan oleh Eka Sri Sumartini mengenai Perancangan Sistem Informasi Stok Barang Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja. Penulis mengambil judul ini karena ada beberapa masalah di bagian gudang yang belum terpecahkan. Sistem yang berjalan saat ini belum terkomputerisasi berbasis web melainkan masih menggunakan Microsft Excel, sehingga dalam pengontrolan persediaan barang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis mengajukan perancangan sistem berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL, sehingga suatu saat nanti tidak ada kekurangan dikarenakan bagian gudang telah mengetahui stok barang yang ada. Dengan adanya system ini, diharapkan dapat membantu user yang berkepentingan, dan efektivitas dalam banyak hal.
  3. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010) [29] dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”.
    Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stok akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanya memperlihatkan stok akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.
  4. Penelitian Jurnal Ilmiah di kampus Universitas Indonesia mengenai teknologi Series. MAKARA Seri Teknologi adalah jurnal ilmiah yang menyediakan artikel asli tentang pengetahuan dan informasi riset atau aplikasi riset dan pengembangan kontemporer terkait dengan isu-isu teknologi . Jurnal ini merupakan alat publikasi dan sebuah forum untuk berbagi produk penelitian dan perkembangan dibidang teknologi. Setiap artikel untuk jurnal ini harus dikirim ke kantor redaksi. Informasi lengkap tentang cara mengirim artikel dan panduan penulisan disediakan di setiap publikasi. Setiap artikel akan menjalani proses seleksi oleh para ahli terkait dan atau editor. Sejak tahun 2010 jurnal ini diterbitkan semianually ( Juni dan Desember ) . Publikasi artikel tidak akan dikenakan biaya . MAKARA Seri Teknologi adalah perluasan MAKARA Seri B : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah sebagai pengembangan Universitas Indonesia MAKARA Jurnal Penelitian yang diterbitkan sejak Januari 1997. Dari seluruh penelitian tersebut, penulis menganggap seluruh penelitian tersebut memiliki hasil yang baik namun perlu pengembangan lebih lanjut sesuai dengan perkembangan teknologi.
  5. Penelitian skripsi di Universitas Kristen Petra Surabaya yang dilakukan oleh Charles Tanaya Gregorius S. Budhi (2006) dengan judul “Aplikasi Sistem Peramalan dan Pengendalian Persediaan Barang Untuk Unit Perbekelan Universitas Kristen Petra”. Unit Perbekelan Universitas Kristen Petra UKP berfungsi untuk menyediakan segala macam kebutuhan operasional Universitas Kristen Petra. Permintaan barang yang diterima dari unit operasional lain kadang tidak dapat langsung dipenuhi oleh Unit Perbekalan pada saat dibutuhkan. Hal ini berpengaruh besar terhadap kinerja unit lain tersebeut, karena menunda kegiatann operasional. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah sistem yang dapat mengantisipasi masalah ini. Sistem Peramalaan dan Pengendalian Persediaan Barang diharapkan dapat menyelesaikannya, karena dapat meramalkan permintaan, menentukan waktu pembelian dan meminimalisasi biaya operasional di Unit Perbekalan UKP. Pada sistem ini, model peramalan yang digunakan adalah Moving Average, Weighted Moving Average, Exponetial Smoothing, Exponetial Smoothing with Seasonal Adjustment, dan Expeonetial Smoothing with trend Seasonal Adjustmen. Ketujuh model ini digunkan untuk mengakomodasi berbagai pola penyimpanan barang yang berbeda. Untuk meminimalisasi biaya pemesanan dan penyimpanan barang digunkan metode Lot Sizing yaitu Economic Order Quantity (EOQ) dan Algoritma Wanger-Within. Aplikasi dibuat menggunakan Delphi 7.0 dan SQL server 2000. Dari hasil simulasi pengujian, model – model peramalan yang dipergunkan, secara umum dapat mewakili semua pola permintaan barang yang ada. Metode Lot Sizing dan penjadwalan pembelian diharapkan dapat lebih mengoptimalkan biaya pemesenan dan penyimpanan barang. Hasil dari peramalan dan Lot Sizing digunakan untuk menghasilkan laporan penjadwalan pembelian barang untuk Unit Perbekalan UKP.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT. Sinar Asia Perkasa

PT. Sinar Asia Perkasa merupakan salah satu perusahaan industri yang memproduksi tinta print dengan kualitas baik. Produknya diekspor keberbagai Negara sebagian produknya dijual di dalam negeri melalui perusahaan-perusahaan yang tersebar di wilayah Indonesia.

PT. Sinar Asia Perkasa Memiliki tenaga kerja dalam negeri sebanyak 1.800 karyawan dan tenaga asing dari korea sebanyak 21 karyawan, kapasitas produksi 2.000.000 pcs / bulan.

Sejarah Singkat PT. Sinar Asia Perkasa

PT. Sinar Asia Perkasa memulai produksi pertamanya pada tahun 2000 di Indonesia. Saat itu industri tinta printer dan kertas belum berkembang seperti saat ini. Bahan baku membuat tinta sebagian besar kami import dari USA. E-print mulai mengembangkan bisnis di Indonesia, sehingga menciptakan persaingan ketat diantara para produsen tinta printer di tanah air. Berkeinginan untuk memproduksi tinta bermutu tinggi, PT. Sinar Asia Perkasa pun terus berusaha untuk dapat diterima konsumen sebagai produk lokal berkualitas impor. Alasan ini membuat kami senantiasa berusaha meningkatkan kualitas pelayanan dengan menambah variasi produk dan mengalokasikan pabrik demi peningkatan mutu dan kinerja perusahaan.

Kini kualitas produk telah sejajar dengan produk internasional dan kini banyak digunakan untuk kalangan mahasiswa, industri percetakan maupun perkantoran. Prestasi ini membuat kami yakin bahwa produk ini akan terus menjadi market leader untuk tinta printer dan kertas printer bermutu tinggi di pasaran Indonesia.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Terwujudnya produk berkualitas berbasis standar industri Indonesia dan memenuhi kebutuhan dengan kualitas melebihi harapan customer serta dapat memenuhi kebutuhan pasar industri.

Misi Perusahaan

  1. Membuat produk yang berkualitas berbasis pada standar industri yang di tetapkan oleh Pemerintah.
  2. Melakukan harmonisasi dan sinergi kepentingan antara kepentingan perusahaan dan pekerja guna memupuk semangat dan disiplin kerja, kesatuan dan persatuan dalam bersikap dan bertindak dalam rangka tercapainya tugas pokok, visi dan misi perusahaan.
  3. Senantiasa melayani anda dengan kualitas terbaik dunia
  4. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen.
  5. Terwujudnya efisiensi dan produktifitas, dalam menjalankan produksi sehingga memberikan manfaat bagi Pemerintah, pemilik usaha, karyawan, pemasok serta konsumen.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah Organisasi perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang mempunyai peranan penting dalam mendukung pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Disamping itu, organisasi perusahaan menggambarkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi merupakan tempat semua kegiatan administrasi dan manajemen yang dijalankan dengan mengadakan pembagian pekerjaan, sehingga memungkinkan diantara pegawai untuk bekerja sama dalam mecapai tujuan bersama. Untuk mempermudah pengontrolan kerja serta mempertegas kosekuensi kerja dari setiap karyawan, maka dibentuklah suatu wadah yang dapat membantu kepentingan-kepentingan. disamping itu, juga dapat memberikan bantuan dalam hubungan kerja.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Tugas dan Wewenang

A. Director

Tugasnya :

  1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinasikan semua departemen.
  2. Menunjuk dan mengangkat semua personil untuk tugas dan jabatan sesuai dengan struktur organisasi.
  3. Menandatangani sertifikat mutu.

B. Vice Director

Tugasnya:

  1. Membuat dan mengusulkan perencanaan, serta pengembangan dan kelangsungan usaha perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
  2. Melaksanakan kebijakan strategi usaha yang diterapkan oleh perusahaan dan membuat laporan operasional.

C. General Manager

Tugasnya:

  1. Mengarahkan dan mengembangkan produktivitas.
  2. Memeriksa dan mengusulkan sasaran perusahaan yang dibuat setiap perusahaan.
  3. Membuat keputusan final sesuai wewenangnya atas masalah-masalah yang belum diselesaikan.

D. Manager Finance

Tugasnya :

  1. Mengelola keluar masuknya uang dan membuat kwitansi biaya analisa.
  2. Membuat pertanggungjawaban keuangan dalam buku kas harian kepada section manager.
  3. Memeriksa laporan keuangan yang dibuat oleh staff finance

E. Manager Production


Tugasnya :

  1. Memberikan atau membuat rencana kerja kepada supervisor.
  2. Mengontrol hasil produksi.
  3. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil produksi kepada section manager .

F. Manager Technical

Tugasnya :

  1. Mengontrol semua mesin yang ada pada perusahaan.
  2. Memberikan tugas pada staff dan operator Tchnical atas perbaikan mesin, peralatan, dan sarana produksi.
  3. Bertanggung jawab atas semua jalannya operasi mesin.
  4. Membuat laporan pertanggungjawaban atas perbaikan mesin kepada section manager.

G. Supervisor

Tugasnya :

  1. Membuat rencana kerja untuk pegawai produksi.
  2. Mengontrol jalannya produksi dan membuat laporan kepada manajer produksi.

H. Staff

Tugasnya :

  1. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan administrasi.
  2. Mengusulkan sasaran yang ingin dicapai dalam hal pendapatan administrasi.
  3. Meminta pertanggung jawaban karyawan tentang pendapatan hasil produksi, administrasi dari masing-masing departemen.

I. Bagian Gudang

Tugasnya :

  1. Menerima barang dari supplier yang sebelumnya sudah di pesan oleh bagian pembelian, mengecek barang yang diterima apakah layak diterima atau dikembalikan.
  2. Menyusun setiap barang digudang, mengirim barang konsumen sesuai dengan faktur yang dibuat bagian penjualan .

J. Bagian Pembelian

Tugasnya :

  1. Membeli alat-alat atau barang sebagai stock penyediaan dagangan yang ingin dijual, menyeleksi penawaran harga dari supplier serta membuat purchase order.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Faktor internal yang mencakup produk yang tersedia, sumber daya manusia, fasilitas yang tersedia berupa gudang, kendaraan untuk operasional, serta proses persediaan barang yang sedang berjalan saat ini. Sedangkan faktor eksternal yang mencakup aspek masyarakat, persaingan terhadap perusahaan lainnya, dan promosi kepada pelanggan. Untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas dan kemudian akan dilanjutkan dengan analisa SWOT, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Analisa Batasan Sistem

Sebuah sistem mempunyai batasan sistem yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luarnya sistem merupakan lingkungan yang berada diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima ouput dari sistem.

Pada PT. Sinar Asia Perkasa terrdapat begitu banyak proses yang dilakukan dan ada banyak sistem yang terdapat pada kegiatan operasionalnya, misalnya sistem mengenai kepegawaian, sistem mengenai penggajian karyawan, sistem mengenai penjualan, dan lain-lain. Untuk itu pembatasan terhadap sistem yang akan diteliti sangat diperlukan, agar proses penelitian tidak terlalu luas dan dapat fokus pada tujuan penelitian yaitu Aplikasi Persediaan Barang Pada PT. Sinar Asia Perkasa.

Analisa Masalah

Berdasarkan dari hasil penelitian persediaan barang yang berjalan saat ini, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi untuk membuat laporan diantaranya :

  1. Proses rekap data perhari ataupun perbulan yang menjadi bahan pokok pembuatan laporan masih sering terhambat, dikarenakan masih menggunakan microsoft office sehingga untuk mengolah sebuah data belum maksimal.
  2. Waktu yang dibutuhkan dalam penyajian laporan masih dirasa belum optimal hal ini menghambat jalannya pembuatan laporan untuk pengambilan keputusan.
  3. Antisipasi terhadap keamanan data yaitu penggunaan kata sandi (password) belum diterapkan sehingga data bisa dimanipulasi.

Analisa Proses

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai Aplikasi Persediaan Barang PT. Sinar Asia Perkasa yang sedang berjalan saat ini digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Languange (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.3.1 Use Case Diagram Persediaan Barang

Berdasarkan gambar 3.3.1 Use Case Diagram berjalan di atas terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan persediaan barang pada PT. Sinar Asia Perkasa.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu staff gudang, administrasi, suplier, pimpinan.
  3. 8 use case yang biasa dilakukan oleh actor – actor tersebut diantaranya : mengecek persediaan barang, memberikan daftar persediaan barang, memesan barang yang habis, mengirimkan barang yang telah dipesan, mengecek barang yang diterima, membuat laporan yang telah dipesan, membuat laporan barang yang dikirim, menerima laporan.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3.2 Sequence Diagram Persediaan Barang

Berdasarkan gambar 3.3.2 Sequence Diagram yang berjalan di atas terdapat :

  1. 4 actor melakukan kegiatan yaitu, Staff Gudang, Administrasi (ADM)., Supplier Dan Pimpinan Perusahaan.
  2. 2 Life Line, objek entity antarmuka yang saling berinteraksi diantaranya : Barang, dan laporan.
  3. 6 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi diantaranya : Staff gudang mengecek persediaan barang, lalu administrasi memberikan daftar persediaan barang, administrasi memesan barang telah habis, supplier mengirimkan barang, administrasi mengecek barang yang di kirim, administrasi membuat laporan barang yang di pesan.

Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.3.3 Activity Diagram Persediaan Barang

Berdsarkan Gambar 3.3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 11 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : Staff gudang mengecek persediaan barang, staff gudang memberikan daftar persediaan barang, administrasi menerima daftar persediaan barang, kemudian administrasi memesan barang yang telah habis,supplier menerima pesanan barang yang telah habis, staff gudang mengirimkan barang yang telah habis, administrasi menerima barang pesanan, administrasi mengecek barang yang telah diterima, administrasi membuat laporan barang yang telah di terima, administrasi memberikan laporan, pimpinan menerima laporan.

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara, berikut adalah tabel elisitasi tahap I :

Tabel 3.4.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

Tabel 3.4.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M = Mandetory (yang diinginkan)
  2. D = Desirable (yang diperlukan)
  3. I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang dianggap oleh penulis untuk dieksekusi.

  1. M Pada Mdi adalah Mandetory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya bahwa requirment tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

Tabel 3.4.3 Elisitasi Tahap III

Elisitasi Final

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.4.4 Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

Rancang Sistem Usulan

Dalam perancangan sistem yang diusulkan untuk mengintegrasikan data – data yang berhubungan dengan sistem penggajian dalam pengolahan datanya memerlukan segala ketelitian dan ketepatan sehingga menghasilkan informasi yang akurat.

Manfaat yang didapat dengan menggunakan pengolahan data secara otomatis akan terasa karena semua laporan dapat dihasilkan dengan mudah tanpa harus membuka dan mencari – cari data atau dokumen tertentu. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang sedang berjalan saat ini.

Use Case Diagram yang Diusulkan

Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan pemakai (user).

Use case diagram untuk login :

Gambar 4.1.1 Use Case Diagram yang Diusulkan Untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.1.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Sinar Asia Perkasa.
  2. 2 actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem, yaitu Admin.
  3. 11 use case yang dilakukan oleh actor.
  4. 14 include yang menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit

Activity Diagram yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 4.1.2 Activity Diagram yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.1.2. Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 22 action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, untuk membuat keputusan.
  4. 1 Activity Final Node, objek yang di akhiri.

Statechart Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.1.3 Statechart Diagram yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.1.3 Statechart Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 initial pseudo state, objek yang diawali.
  2. 15 state, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut..
  3. 1 final state, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.1.4 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.1.4 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 13 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi.
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.
  3. 26 message yang menspesifikasikan dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 decision node, untuk membuat keputusan.

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2.1 Class Diagram yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 7 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
  2. 5 association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Tabel : tbl_login

    Media : Tinta Print

    Isi :ID_USER_LOGIN+USER_NAME_LOGIN+PASSWORD_LOGIN+ LEVEL_LOGIN+STATUS_LOGIN

    Primary Key  : ID_LOGIN

    Panjang Record: 45

    Tabel 4.1 Tabel Login

    Nama Field Jenis Lebar Keterangan
    IDUSER Int 5 Id User
    USERNAME Varchar 10 Username Login
    PASSWORD Varchar 10 Password Login
    LEVEL Varchar 10 Level Login
    STATUS Int 10 Status Login


  2. Nama Tabel : tbl_barang

    Media : Tinta Print

    Isi : ID_BARANG+KODE_BARANG+TIPE_BARANG+SATUAN_BARANG + DESKRIPSI_BARANG + SUPPLIER_BARANG

    Primary Key : ID_BARANG

    Panjang Record: 63

    Panjang Record: 45

    Tabel 4.2 Tabel Barang

    Nama Field Jenis Lebar Keterangan
    ID_BARANG Int 5 Id Barang
    KODE_BARANG Varchar 8 Kode Barang
    TIPE_BARANG Varchar 10 Tipe Barang
    SATUAN_BARANG Varchar 5 Satuan Barang
    DESKRIPSI Varchar 20 Deskripsi Barang
    SUPPLIER Varchar 15 Supplier Barang

  3. Nama Tabel  : tbl_stok

    Media: Tinta Print

    Isi: KODE_BARANG + STOK

    Panjang Record: 13

    Tabel 4.3 Tabel Stok

    Nama Field Jenis Lebar Keterangan
    KODE_BARANG Varchar 8 Kode Barang
    STOK Int 5 Stok

  4. Nama Tabel: tbl_barang masuk

    Media: Tinta Print

    Isi: ID_BARANG MASUK + KODE_BARANG + JUMLAH+KETERANGAN+ TANGGAL

    Primary Key: ID_BARANG

    Panjang Record: 33

    Tabel 4.4 Tabel Barang Masuk

    Nama Field Jenis Lebar Keterangan
    ID_BARANG MASUK Int 5 Id Barang Masuk
    KODE_BARANG Varchar 8 Kode Barang
    JUMLAH Int 5 Jumlah Barang
    KETERANGAN Varchar 15 Keterangan
    TANGGAL Date Tanggal Barang Masuk

  5. Nama Tabel: tbl_barang keluar

    Media: Tinta Print

    Isi: ID_BARANG KELUAR+KODE_BARANG + JUMLAH +KETERANGAN+ CUSTOMER + ALAMAT + TANGGAL

    Primary Key: ID_BARANG

    Panjang Record: 83

    Tabel 4.5 Tabel Barang Keluar

    Nama Field Jenis Lebar Keterangan
    ID_BARANG KELUAR Int 5 Id Barang Keluar
    KODE_BARANG Varchar 8 Id Barang
    JUMLAH Int 5 Jumlah Barang
    KETERANGAN Varchar 15 Keterangan
    CUSTOMER Varchar 25 Customer
    ALAMAT Varchar 25 Alamat
    TANGGAL Date Tgl Barang Keluar


  6. Nama Tabel: barang return

    Media: Tinta Print

    Isi: ID_BARANG RETURN+ID_BARANG + JUMLAH +KETERANGAN+TANGGAL

    Primary Key  : ID_BARANG

    Panjang Record: 33

    Tabel 4.6 Tabel Barang Return

    Nama Field Jenis Lebar Keterangan
    ID_BARANG Return Int 5 Id Barang Return
    KODE_BARANG Varchar 8 Kode Barang
    JUMLAH_BARANG Int 5 Jumlah Barang
    KETERANGAN Varchar 15 Keterangan
    TANGGAL_BARANG RETURN Date Tgl Barang Return


  7. Nama Tabel: stok return

Media: Tinta Print

Isi: KODE_BARANG+ JML

Panjang Record: 15

Tabel 4.7 Tabel Stok Return

Nama Field Jenis Lebar Keterangan
KODE_BARANG Int 5 Kode Barang
JML Varchar 8 Jumlah


Rancangan Tampilan Program yang Diusulkan

Tampilan Layar Menu Login

Gambar 4.3.1 Tampilan Layar Menu Login

Tampilan Layar Laporan Barang Masuk

Gambar 4.3.2 Tampilan Layar Menu Login

Tampilan Layar Laporan Barang Keluar

Gambar 4.3.3 Tampilan Layar Laporan Barang Keluar

Tampilan Layar Data Barang

Gambar 4.3.4 Tampilan Layar Data Barang

Tampilan Layar Input Data Barang Baru

Gambar 4.3.5 Tampilan Layar Input Data Barang Baru

Laporan Barang Return

Gambar 4.3.6 Laporan Barang Return

Input Barang Return

Gambar 4.3.7 Input Barang Return

Pengujian Black Box

Pengujian terhadap program pendatan surat masuk dan surat keluar ini menggunakan pengujian black box atau biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Berikut ini merupakan beberapa pengujian yang dilakukan dengan black box.

Tabel Pengujian Black Box

  1. Penangan Kesalahan (Error Handling)

    Tabel 4.4.1 Pengujian Kesalahan

    No Nama Form Kondisi Penguian Hasil Pengujian
    1. Login Username dan password tidak diisi kemudian menekan tombol login
    Username atau password yang diinput tidak benar.
    Muncul notifikasi error "Akun Login Anda Salah."
    2. Laporan Barang Masuk Jika Tanggal surat masuk diinput berdasarkan rentang waktu tanggal awal, tanggal akhir dan data surat dipilih Tampilkan laporan data surat masuk sesuai dengan tanggal penginputan surat.
    3. Laporan Barang Keluar Jika data form surat masuk yang diinput tidak lengkap Muncul notifikasi "Lengkapi Data Form Input Surat Keluar".
    4. Data Barang Jika data barang yang di cari tidak sesuai dengan persediaan barang Muncul notifikasi "Tidak Ada Barang".
    5. Input Data Barang Baru Jika data penulisan salah di tipe atau kode barang Tidak ada data barang yang ditampilkan.
    6. Laporan Barang Return Jika data barang return yang di cari tidak sesuai dengan persediaan barang Muncul notifikasi "Tidak Ada Barang".
    7. Input Barang Return Jika data penulisan salah di tipe atau kode barang. Tidak ada data barang yang ditampilkan.
    8. Logout Jika petugas Admin memilih menu logout. Petugas Admin keluar dari halaman admin dan kembali ke halaman Login.
  2. Hasil Pengujian Sistem
    Berikut ini adalah tabel dari hasil pengujian dengan menggunakan metode pengujian black box. Dimana hasil pengujian yang ditampilkan pada tabel berikut merupakan hasil pengujian dengan status yang diterima.

Tabel 4.4.2 Hasil Pengujian Sistem

No Nama Pengujian Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian Status Pengujian
1. Login dengan menggunakan username dan password yang salah Ketika dan login dimasukan dan tombol login ditekan, maka akan muncul pesan "Akun Login Anda Salah". Muncul notifikasi "Akun Login Andan Salah". Diterima
2. Laporan Barang Masuk Ketika data tanggal disposisi kode barang tidak diisi, kemudian menekan tombol cari kode barang, maka tidak ada data disposisi kode barang yang ditampilkan. Muncul Notifikasi "Lengkapi Data Kode barang". Diterima
3. Input data laporan barang keluar yang diinput tidak lengkap. Ketika kode barang keluar diinput dengan data yang tidak lengkap maka akan muncul notifikasi. Muncul notifikasi "Lengkapi Data Form Input Surat Keluar". Diterima
4. Input data barang, yang di input tidak lengkap. Jika data barang yang di cari tidak sesuai dengan persediaan barang. Muncul notifikasi "Tidak Ada Barang". Diterima
5. Input Data Barang Baru yang diinput tidak lengkap Jika data penulisan salah di tipe atau kode barang Tidak ada data barang yang ditampilkan Diterima
6. Input data laporan barang return yang diinput tidak lengkap. Jika data barang return yang di cari tidak sesuai dengan persediaan barang. Muncul notifikasi "Tidak Ada Barang". Diterima
7. Input barang return yang diinput tidak lengkap Jika data penuisan salah di tipe atau kode barang. Tidak ada data barang yang ditampilkan Diterima.
8. Logout Ketika petugas Admin memilih menu logout dan menekan tombol logout, maka petugas Admin keluar dari menu admin Petugas Admin keluar dari halaman admin dan kembali ke halaman login. Diterima.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Dari pembahasan diatas maka terdapat beberapa kesimpulan yaitu:

  1. Sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada PT. Sinar Asia Perkasa sudah terkomputerisasi namun masih menggunakan microsoft office sehingga dalam mengolah data belum optimal.
  2. Data yang dihasilkan pada PT. Sinar Asia Perkasa saat ini masih belum akurat dikarenakan teknologi yang digunakan pada perusahaan tersebut masih menggunakan microsoft office sehingga menyebabkan kurangnya keakuratan data persediaan barang dalam pembuatan laporan dan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga tingkat efisiensi yang diharapkan sulit untuk tercapai.
  3. Untuk membuat suatu sistem informasi berbasis web dibutuhkan program aplikasi PHP dan MySQL yaitu sebagai tempat penyimpanan data.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

  1. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap user dalam memberikan informasi secara akurat.
  2. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem persediaan barang yang kini sudah berjalan.
  3. Agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh perusahaan sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi pada bagian persediaan barang sehingga mempercepat proses persediaan barang dan menghasilkan data yang akurat.

Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

  1. Penelitian ini guna mengoptimalkan sistem yang ada agar laporan perbaikan dapat dibuat dengan tepat, akurat dan cepat.
  2. Penelitian sangat berguna bagi penulis karena dapat memberikan penulis inspirasi dalam menciptakan atau mengembangkan sistem yang sedang berjalan agar lebih baik lagi dalam pengaplikasiannya.
  3. Penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata berupa ide-ide kepada manajemen perusahaan yang terkait dalam bentuk informasi atau usulan yang berguna bagi kelangsungan perusahaan.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

  1. Kesimpulan Terhadap Metode Wawancara (Interview)
    Pada metode ini data-data yang diperlukan didapat dari wawancara langsung (interview) yang dilakukan dengan cara tanya jawab terhadap narasumber yaitu Staff Gudang untuk mendapatkan data yang akurat yang dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang bersangkutan langsung dengan perusahaan, sehingga penulis dengan mudah membuat sistem yang diperlukan untuk perusahaan yang bersangkutan.
  2. Kesimpulan Terhadap Metode Pengamatan Langsung (Observation)
    Penulis mengumpulkan data dengan cara mendatangi langsung objek yang dijadikan tempat observasi untuk Skripsi serta menganalisa secara langsung unsur-unsur yang diteliti pada PT. Sinar Asia Perkasa sehingga penulis tahu bagaimana sistem persediaan barang yang berjalan pada perusahaan tersebut serta terdapatnya surat keterangan bahwa penulis telah melakukan observasi pada perusahaan tersebut.
  3. Kesimpulan Terhadap Metode Pustaka ( Library Research )
    Bahan-bahan yang dipergunakan dalam landasan teori dalam laporan penelitian ini diperoleh dan didapatkan dari berbagai sumber tertulis, yaitu buku-buku panduan yang terkait dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini. Buku-buku panduan yang dipergunakan penulis dalam hal ini adalah berasal dari berbagai sumber, sehingga penulis dengan mudah mengerjakan Skripsi ini serta literature review yang merupakan suatu survey literatur tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Saran

  1. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang diusulkan, hendaknya dicatat oleh user atau pihak manajemen. Hal ini ditujukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.
  2. Perlu pelatihan tambahan bagi user yang mengelola sistem, apabila terjadi kesalahan dapat diperbaiki sendiri.
  3. Aplikasi Persediaan Barang Pada PT. Sinar Asia Perkasa dibuat dengan menggunakan software Macromedia Dreamweaver CS3, AppServ dan Mozilla Firefox.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Sutabri. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Sutarman. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
  3. Maimunah. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol.5 No.3- Mei 2012: Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja 2012
  4. Mardi. 2011. Kualitas Dari Informasi (quality of information).
  5. 5,0 5,1 Henderi. 2009. Konsep Jurnal CCIT: Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  6. Yustianti. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
  7. Yakub. 2012. Konsep Dasar Sistem. Yogyakarta: Andi
  8. Lili Tanti. 2009. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Jurnal CCIT Vol.3 No.2- Januari 2009: Tangerang
  9. 9,0 9,1 Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung
  10. Heriawati. 2011. Definisi UML. Yogyakarta: Andi
  11. Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset
  12. Stephens dan Plaw 2013. Definisi Database.
  13. http://inherent.brawijaya.ac.idportal/.
  14. http://www.kamusilmiah.com/it/sejarah-world-wide-web/
  15. http ://www.pikipedia.com : 01 Oktober 2012
  16. 16,0 16,1 Ali 2010. Dreamweaver CS3.
  17. 17,0 17,1 17,2 Hidayati 2011. Definisi Elisitasi.
  18. Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga
  19. Fahmi. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta
  20. Rangkuti. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif.
  21. Kusumawati. 2010. Pengertian Produksi
  22. Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia Buku II. Jakarta: Salemba Empat
  23. Assauri. 2010. Karakteristik Persediaan Barang.
  24. Fuad. 2010. Pengertian Produksi.
  25. Alam. 2010. Faedah Produksi
  26. Widayat Nurcahyo. 2010. Jurnal CCIT

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Validasi Skripsi
  2. Kartu Bimbingan
  3. Bukti Kwitansi Pembayaran Skripsi, Sidang dan Raharja Career
  4. Formulir Penggantian Judul
  5. Surat Pengantar Observasi Skripsi
  6. Surat Keterangan Observasi
  7. Sertifikat TOEFL
  8. Lampiran Sertifikat IT Internasional
  9. Sertifikat Workshop IT
  10. Daftar Wawancara
  11. Elisitasi

Contributors

Admin, Melliza turnia