SI0933462957

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PEMBERSIH SAMPAH PADA SUNGAI

MENGGUNAKAN ATMega 328 BERBASIS

SMARTPHONE ANDROID


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0933462957
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND

INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


ABSTRACT

Along with the developments of the times and technology, environmental maintenance often times we forget one of them maintaining the cleanliness of the river. Thus causing natural disasters that can hit an area. However, over the increasingly rapid development of science and technology, should it be a capital to build a facility or system which can maintain the cleanliness of the river. At this time an information medium, it can be a multifunctional communication devices. By using a mobile or smartphone that has an open source operating system owned by Google, which was named Android as well as a microcontroller as the brain for the hardware device, which has invested a Transmission Control Protocol / Internet Protocol Starter Kit can be remotely control devices. And between smartphones and devices were each given identity in the form of an Internet Protocol address Address, Subnet Mask and Gateway so they can communicate with each other.

Keywords : Android, Mikrocontroller, Wireless, Transmission Control/Internet Protocol.

ABSTRAKSI

Seiring dengan pekembangan zaman dan teknologi, pemeliharaan lingkungan sering kali kita lupakan salah satunya pemeliharaan terhadap kebersihan sungai. Sehingga menyebabkan terjadinya bencana alam yang dapat melanda suatu daerah. Namun seiring kian pesatnya perkembangan IPTEK , seharusnya hal tersebut menjadi suatu modal untuk membangun suatu sarana atau sistem yang dapat menjaga kebersihan pada sungai. Pada saat ini sebuah media informasi, sudah dapat menjadi alat komunikasi yang multifungsi. Dengan menggunakan Handphone atau smartphone yang memiliki Operating System open source milik Google , yang di beri nama Android serta sebuah Microcontroller sebagai otak bagi device hardware, yang telah ditanamkan sebuah Transmission Control Protocol / Internet Protocol Starter Kit dapat menjadi alat pengendali dari jarak jauh. Dan antara smartphone dan perangkat masing-masing diberi alamat identitas berupa Internet Protocol Address, Subnet Mask dan Gateway sehingga keduanya dapat saling berkomunikasi.

Kata Kunci : Android, Mikrocontroller, Wireless, Transmission Control/Internet Protocol.


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dengan rahmat dan izin-Nya peneliti mampu menyelesaikan laporan SKRIPSI yang berjudul “ Sistem Pembersih Sampah Pada Sungai Menggunakan ATMega 328 Berbasis Smart Phone Android ”. Peneliti menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha peneliti semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja,
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja,
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja,
  4. Bapak Sudaryono, Dr.,Ir.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu membimbing penyusunan skripsi ini,
  5. Bapak Indrianto, M.T, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi,
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya,
  7. Kedua Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa demi kelancaran anaknya dalam menyusun skripsi. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Aamiin“,
  8. Serta Istri dan Anak tercinta yang menjadi semangat dikala lelah dan letih dalam penyusunan laporan.

Akhir kata peneliti berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan khususnya pada peneliti sendiri agar mendapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

   

Tangerang, 21 Januari 2014

   



(Aris Susanto)
NIM : 0933462957

   


Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skema Warna Resistor

Tabel 2.2 Nilai Kapasitansi

Tabel 2.3 Tabel Daftar Konstanta Bahan Dielektrikum

Tabel 2.4 Kelas IP Address

Tabel 3.1 Penjelasan Rangkaian Catu Daya

Tabel 3.2 Elisitasi tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi tahap III

Tabel 3.5 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Uji Rangkaian Driver Motor

Tabel 4.2Tabel Uji Prototipe Sistem Pembersih Sampah

Tabel 4.3 Tabel Keterangan Gambar Tampilan Login ASPS

Tabel 4.4 Pengukuran Jarak Kontrol

Tabel 4.5Pengujian blackbox pada layer Login aplikasi ASPS

Tabel 4.6 Pengujian blackbox pada layer Control aplikasi ASPS

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sungai merupakan sumber air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia. Namun pada saat ini sering kita temui sungai yang begitu kotor dengan tumpukan sampah, sehingga pada saat musim hujan datang mengakibatkan terjadinya banjir. Hal ini menyebabkan seseorang harus memantau kebersihan sungai untuk dapat membersihakannya. Maka dengan kondisi tersebut harus adanya sebuah system filterisasi agar dapat menyaring sampah dan mengangkat sampah tersebut dari sungai.

Dewasa ini alat komunikasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Pesatnya perkembangan dunia komunikasi akhir-akhir ini mempercepat berkembangnya teknologi baru yang memanfaatkan teknologi komunikasi sebagai media untuk mewujudkan pengoperasian secara otomatis pada peralatan listrik atau elektronika.

Dengan kemampuan smartphone saat ini yang memiliki keunggulan dalam bidang layanan internet, salah satunya adalah smartphone yang memiliki Operating Sistem Android milik GOOGLE. OS Android ini merupakan OS open source yang dapat digunakan sebagai salah satu media pengoperasian pengendali pada perangkat listrik yang terhubung dengan jaringan nirkabel. Dengan kemampuan ini smartphone dapat digunakan sebagai media pengontrolan jarak jauh untuk memonitoring keadaan sistem atau peralatan lainnya yang berada pada ruang terpisah, sementara itu pengontrolan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun selama terhubung dengan jaringan nirkabel. Untuk itu dirancang sebuah aplikasi untuk mengontrol peralatan listrik dengan menggunakan jaringan wireless.Adapun penulisan ini berjudul “Sistem Pembersih Sampah Pada Sungai Menggunakan ATMega 328 Berbasis Smart Phone Android”.

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini antara lain:

1. Bagaimana membuat Sistem Pembersih Sampah Pada Sungai yang terintegrasi dengan ATMega 328 ?

2. Bagaimana komunikasi antara aplikasi smartphone android sebagai interface kontrol dengan mikrokontroler ATMega328

sebagai pengendali Sistem Pembersih Sampah Pada Sungai ?


Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah suatu sistem pembersih sampah pada sungai menggunakan device OS Android pada smartphone. Smartphone sebagai interface pengontrolan yang berfungsi untuk memberikan instruksi atau mengontrol suatu alat atau sistem menggunakan jaringan wireless. Di mana instruksi yang dikirimkan melalui smartphone diterima oleh perangkat wireless dan diteruskan ke rangkaian XBoard V2.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Individual

Menerapkan ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya di lingkungan akademis.

2. Tujuan Fungsional

Untuk membantu pengembang teknologi untuk mengembangkan sistem yang dapat bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan manusia.

3. Tujuan Operasional

Untuk membantu menjaga kebersihan sungai, sehingga dengan kondisi air sungai yang bersih dapat di jadikan sebagai sarana alternative untuk transportasi ditengah kemacetan yang melanda kota.

Manfaat

Sebuah karya yang baik adalah karya yang memiliki banyak manfaat. Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Stakeholder

a. Dapat membantu menjaga kebersihan sungai sehingga dapat mencegah terjadinya bencana banjir serta menjadikan sungai sebagai sarana transportasi alternative ditengah kemacetan yang melanda kota.

b. Memaksimalkan smartphone android dalam sistem pengendalian dan pemanfaatan mikrokontroller yang saling bersinergi sehingga menghasikan sebuah alat yang creative dan inovative.

2. Manfaat Fungsional

Smartphone sebagai interface pengontrolan memberikan banyak manfaat bagi pengguna karena selain mudah pengoperasiannya, smartphone juga mudah dibawa karena ukurannya yang relative kecil dan nyaman digenggam

3. Manfaat Operasional

Dalam pengontrolan system yang telah dibuat kita dapat mengontrol alat tersebut dari jarak jauh.


Metode Penlitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penulisan laporan Skripsi ini menggunakan beberapa metode, adapun metode yang digunakan adalah :

1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung pada objek penulisan sehingga mendapatkan data dan informasi yang akurat. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam analisa dan untuk langkah selanjutnya dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

2. Wawancara

Interview adalah Interview adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data suatu hal dengan cara wawancara atau tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait dalam hal ini. Penulis melakukan sesi tanya-jawab kepada sebagian orang yang paham dalam bidangnya.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku-buku literatur yang memiliki keterkaitan dengan penilitian sebagai bahan referensi. Buku referensi maupun buku maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan. Serta melalui media internet untuk memperoleh data yang berkaitan guna menunjang kelengkapan data.


Metode Analisa

1. Metode Analisa Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis dilakukan menggunakan metode analisis SWOT, yaitu kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT depat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut.

1. Metode Analisa Perancangan Program

Dalam metode ini penulis menggunakan perancangan program dengan metode flowchart. Flowchart adalah representasi bergambar dari suatu algoritma dimana langkah-langkah digambarkan dalam berbagai bentuk kotak dan aliran logikanya terhubung dengan garis panah.


Metode Perancangan

Pada metode ini, penulis menggunakan metode terstruktur yaitu menggunakan flowchart untuk menjelaskan jalannya sistem yang digunakan.


Metode Protipe

Alat yang dibuat bersifat prototipe atau simulasi alat yang dapat dipergunakan secara nyata uji coba dan penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan rangkaian Motor DC yang terkoneksi dengan ATMega 328 dan dikontrol melalui Smartphone Android.


Metode Testing

Dalam skripsi ini metode testing yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai Laporan Skripsi, laporan ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan. Penulisan ini terdiri dari lima bab dan beberapa lampiran.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisi tentang rancangan pembuatan “ Sistem Pembersih Sampah Pada Sungai Menggunakan ATMega 328 Berbasis Smart Phone Android ”. Bab ini berisi tentang rancangan pembuatan “ Sistem Pembersih Sampah Pada Sungai Menggunakan ATMega 328 Berbasis Smart Phone Android ”.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang diajukan. Rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi alat yang telah diuji, implementasi, estimasi biaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umun

Konsep Dasar

1. Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah: Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), “sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu”. Menurut Tata Sutabri (2012:10), secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Tata Sutabri (2012:10), secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22), system merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen yang lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang diantaranya :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, serta pergantian musim, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interkasi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem determinasi dan sistem probabilistic

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan bedasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsitem lainnya.Dari uraian diatas dapat mengambil kesimpulan bahwa suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang untuk mencapai tujuan.

3. Karakterisitik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat- sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapaun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Evirontment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

g. Pengolah Sistem (Procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Konsep Dasar Pegontrolan

Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya. Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan mengontrol (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan, karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

2. Jenis – Jenis Pengontrolan

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi dan dkk (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

Gambar 2.1. Sistem Pengendali loop Terbuka

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi dan dkk (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Gambar 2.2. Sistem Pengendali loop Tertutup

Gambar tersebut menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Perangkat Mobile

1. Definisi Perangkat Mobilea

Menurut purnama (2010:5), ”Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini”. Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, serta menawarkan peralatan yang mampu mengambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.

Konsep Dasar Sinyal

1. Definisi Sinyal

Menurut buku Dasar-dasar Sinyal dan Sistem tahun 2010 karangan Hany Ferdinando, sinyal adalah sebuah fenomena yang muncul dari suatu lingkungan tertentu dan dapat dinyatakan secara kuantitif. Fenomena maksudnya sinyal tersebut dapat membawa suatu informasi, sedangkan kuantitif berarti kita bisa mendapatkan persamaan matematika dari sinyal walaupun hanya berupa pendekatan. Sinyal dapat berupa apa saja, seperti bit-bit yang dikirimkan komputer, sinyal ECG ( Elektro Cardio Graph ) dan EEG ( Electro Encephalo Graph ). Sinyal dapat diklasifikasi berdasarkan sumbu waktunya, yaitu sumbu yang diskrit atau kontinu, sehingga klasfikasi ini dibedakan menjadi 2 yaitu sinyal diskrit dan sinyal kontinu.

a. Sinyal Diskrit

Menurut buku Dasar-dasar Sinyal dan Sistem tahun 2010 karangan Hany Ferdinando, sinyal diskrit adalah sinyal yang hanya ada pada waktu tertentu. Sebagai contoh, pengukuran suhu dalam sebuah ruangan yang hanya setiap satu menit, dengan demikian suhu pada menit ke 1.5 tidak bisa diketahui. Setiap komponen sinyal diskrit diberi nomor sesuai dengan urutan pembacaan atau pengambilan datanya. Jarak antar pembacaan ini disebut sampling. Sebutan diskrit ini dipergunakan untuk menunjukan kondisi sumbu waktunya., artinya nomor komponen sinyal harus berupa bilangan bulat sedangkan niai dari sinyalnya bisa berupa bilangan riil.

b. Sinyal Kontinu.

Menurut buku Dasar-dasar Sinyal dan Sistem tahun 2010 karangan Hany Ferdinando, sinyal kontinu menggunakan bilangan riil sebagaimana sinyal diskrit menggunakan bulat. Karena menggunakan bilangan riil, maka bisa didapatkan nilai sinyal kapanpun, berbeda dengan sinyal diskrit.

Metode Penelitian

1. Perancangan

Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

2. Pengujian

a. white Box

Menurut Anggit Puguh Setyawan di dalam Jurnal Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakan Berbasis WEB di SMAN 3 Wonogiri (2013:20), White Box Testing merupakan pengujian yang dilakukan terhadap kode-kode program yang ada. Jika menghasilkan output yang tidak semestinya, maka pengecekan pada baris program, variable atau parameter dilakukan pengecekan satu persatu.

b. Black Box

Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Menurut Budiman (2012:4), “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

3. Flowchart

Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.Menurut Sulindawati Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas

4. Setiap langkah dari aktifitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.


4. Metode Prototype

Menurut Simarmata (2010:64),” Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan Prototype”.

Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

1. Prototype Jenis I

Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.

Langkah-langkah pengembangan prototype jenis I adalah sebagai berikut:1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. 2. Mengembangkanp prototype3. Menentukan apakah prototype dapat diterima4. Menggunakan prototype

2. Prototype Jenis II

Prototype jenis II merupakan suatu model yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut menurut 1. Mengkodekan sistem operasional2. Menguji sistem operasional3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima4. Menggunakan sistem operasional


Gambar 2.3. Metode Prototype



Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139) Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

1. THROW-AWAY

Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

2. INCREMENTAL

Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

3. EVOLUTIONARY

Pada metode ini, prototypenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Teori Khusus

Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

2. Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2), mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :a. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.b. Konsumsi daya kecil.c. Rangkaiannya sederhana dan kompak.d. Harganya murah , karena komponennya sedikit.e. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.f. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

3. Klasifikasi Mikrokontroler

Menurut Syahrul (2012:15), Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).b. RAM berkapasitas 68 byte.c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

4. Fitur-fitur Mikrokontroler AVR

Menurut Syahrul (2014:16), ada beberapa fitur yang pada umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

a. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangansemua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

b. ROM (Read Only Memory)

ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempatpenyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

c. Register

Register merupakan tempatpenyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakanoleh mikrokontroler.

d. SpecialFunction Register

Merupakan register khusus yangberfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

e. Inputdan Output Pin

Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsiuntuk mengeluarkan signal dari hasilproses algoritma mikrokontroler.

f. Interrupt

Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu. Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2010:3), ada beberapa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalah sebagai berikut:

1. Interrupt Eksternal : Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

2. Interrupt Timer : Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

3. Interrupt Serial : Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

AVR ATMega328

Menurut Syahid (2012:33), ”ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll).” Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :

a. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

b. 32 x 8-bit register serba guna.

c. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

d. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

e. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

f. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

g. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.

h. Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroler ATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328 :


Gambar 2.4. Arsitektur ATMega328

Gambar 2.5. Konfigurasi PIN ATMega328


Menurut Syahid (2012:34) ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

1. Port B

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.

a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.

d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.

f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

2. Port C

Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.

a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

3. Port D

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.


Konsep Dasar Komponen Elekronika

1. Definisi elektronika

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Perancangan Pengendalian Sistem Pembersih Sampah

Perancangan ini meliputi perancangan komunikasi sistem, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.2.

Perancangan Komunikasi Sistem

1. Sistem Lokal

Pengendalian secara lokal hanya memanfaatkan web browser dan arsitektur jaringan lokal.

Gambar 3.1. Sistem Komunikasi secara Lokal

Pada skema gambar diatas mempresentasikan bagaimana alur proses sistem komunikasi secara lokal. Tombol navigasi yang terletak pada halaman interface akan melakukan HTTP Request ke Aplikasi Android yang dihubungkan melalui wireless dan embedded TCP/IP. Selanjutnya request tersebut akan dieksekusi oleh mikrokontroler untuk pegendali / control panel pada simulasi alat yang digunakan.

2. Pengalamatan komunikasi

Layaknya pada komunikasi antar komputer, sistem komunikasi antara application android dan mikrokontroler memiliki identitas masing-masing. Seperangkat identitas ini meliputi IP (Internet Protocol), Subnet Mask dan juga Gateway.Mikrokontroler ATMega328 pada rangkaian Xboard V2 telah dimasukkan identitas berupa IP dengan IP 192.168.1.177 dan pada perangkat wireless di berikan IP = 192.168.1.1, Submask = 255.255.255.0, dan Gatewaynya = 192.168.1.1.

Perancangan Perangkat Keras ( Hardware )

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronikan dan device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan perangkat keras ini alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:

1. Smartphone Android

2. Router Wireless

3. Kabel UTP

4. Catu Daya

5. Xboard v2

6. IC L293D

7. Motor DC

Gambar 3.2. Diagram Blog Perancangan Perangkat Keras

Rangkaian Catu Daya

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan, mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 220V AC. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 12V AC melalui trafo penurun tegangan (Step Down). Tegangan 12V AC tersebut kemudian disearahkan oleh diode brigde Sehingga tegangan ouput menjadi 12V DC. Keluaran dari diode brigde ini kemudian masuk ke dalam rangkaian regulator ULM7812 dan diratakan menggunakan kapasitor 2200 µf yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC. Agar output 12V DC menjadi 5 V DC maka tegangan 12 V DC dihubungkan kembali ke rangkaian regulator ULM7805 dan kapasitor 100 µf.

Gambar 3.3. Rangkaian Catu Daya

Tabel 3.1. Penjelasan Rangkaian Catu Daya

Rangkaian FTDI

Rangkaian FTDI board basic breakout untuk chip FTDI FT232RL USB to IC berfungsi untuk memprogram atau memasukkan kode program kedalam mikrokontroler ATMega328 yang ada di board Arduino yang asli maupun yang kompatibel. Juga dapat digunakan pada aplikasi umum yang menggunakan koneksi serial.

Gambar 3.4. Rangkaian FTDI

Rangkaian XBoard V2

Di dalam rangkaian XBoard V2 ini memuat 2 rangkaian utama yaitu:

1. Rangkaian Wiznet W5100

W5100 merupakan single-chip internet yang memiliki fitur lengkap. Ethernet controller dirancang untuk aplikasi embedded di mana dalam pengoperasiannya memiliki kemudahan integrasi, stabilitas, kinerja, dan wiznet ini dirancang untuk memfasilitasi kemudah pelaksanaan konektivitas internet tanpa OS. Wiznet W5100 merupakan chip yang sudah tertanam TCP/IP stack dan mengimplementasikan standard IEEE 802.3 (Ethernet Physical and Data Link Layer).

Gambar 3.5. Rangkaian Wiznet 5100

2. Rangkaian Mikrokontroler ATMega328

Rangkaian mikrokontroler ini merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian alat. Dan dalam rancangan ini, mikrokontroler berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan. Mikrokontroler ATMega328 memiliki 3 buah port dan berbagai pin yang digunakan untuk menampung input dan output data dan terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian pendukung lainnya. Pembagian fungsi dari tiap-tiap portnya adalah sebagai berikut:

a. ¬Port D0-D7 digunakan sebagai output dan input.

b. Pin XTAL1 merupakan saluran masukan ke rangkaian oscillator yang dihubungkan dengan Kristal yang memiliki frekuensi 11,0592 MHz dan dua buah kapasitor dengan nilai kapasitansi 22pf. Rangkaian oscillator pada mikrokontroler berfungsi untuk membentuk clock yang menentukan kecepatan kerja mikrokontroler.

c. Pin XTAL2 merupakan saluran keluaran penguat oscillator yang dihubungkan dengan cristal menuju ground melalui sebuah kapasitor. Pin ini juga sebagai pelengkap rangkaian oscillator pembentuk clock.

d. Pin reset pada mikrokontroler ATMega328 terletak pada pin 1(satu). Rangkaian Power On Reset ini menggunakan kapasitor 10 µF dan resistor 10KΩ yang membentuk rrangkaian power on reset di mana rangkaian ini akan mereset rangkaian mikrokontroler, sehingga mikrokontroler tersebut kembali menjalankan program yang ada di dalamnya dari awal. Dan kondisi pada internal RAM tidak terjadi perubahan selama proses reset berlangsung.

Gambar 3.6. Rangkaian Mikrokontroler ATMega328

Gambar 3.7. Rangkaian Konektor ATMega328

Motor DC

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula seperti pada gambar 2.1. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor.

Gambar 3.8. Konstruksi Motor DC

Konstruksi motor DC pada gambar 3.4. memiliki 2 bagian dasar,yaitu :

1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektromagnet) ataupun magnet permanen.

2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus listrik mengalir.

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B.

Rangkaian ICL293D

IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai Driver Motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah sebagai berikut.

Gambar 3.9. Rangkaian IC L293D

• Fungsi Pin Driver Motor DC IC L293D Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC.

• Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC.

• Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC.

• Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol dirver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang dikendalikan. Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.

Rangkaian Driver Motor DC H-Bridge dengan IC L293D

Driver Motor DC H-Bridge dengan IC L293D merupakan rangkaian penggerak Motor DC H-Bridge yang sangat sederhana dan dapat digunakan untuk mengontrol 2 unit motor DC secara PWM maupun dengan logika TTL.. Driver Motor ini dapat digunakan untuk mengontrol 2 buah motor DC sekaligusdan dapat pula digunakan untuk mengendalikan motor DC secara kontinyu ataupun dengan teknik PWM. Untuk merakit rangkaian Driver Motor DC H-Bridge Dengan IC L293D dapat melihat gambar berikut.

3.10. Rangkaian Motor Dc H-Bridge dengan IC L293D

Skema Rangkaian Sistem Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat pada gambar berikut.

3.11. Skema rangkaian sistem keseluruhan

3.12. Rancangan Sistem keseluruhan menggunakan aplikasi Fritzing

Perancangan Perangkat Lunak

Perancagan Interface

Dalam perancangan pembuatan interface application untuk Operating Sistem android menggunakan software eclipse juno yang mendukung dalam pembuatan aplikasi ini. Langkah-langkah dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat AVD (Android Virtual Device)

Sebelum membuat program aplikasi pada eclipse langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat Android Virtual Device (AVD) yang merupakan emulator untuk menjalankan program aplikasi android. AVD berperan sebagai tempat test untuk menjalankan aplikasi android yang kita buat .Untuk membuat AVD dapat dilakukan dari IDE Eclipse dengan cara meng-click menu Windows dan pilih Android Virtual Device Manager.

Gambar 3.13. Menu Window

Setelah itu akan muncul Android Virtual Device Manager dan pilih New untuk untuk membuat virtual device yang baru.

Gambar 3.14. Menu AVD

Saat pemberian nama AVD lebih baik sesuai dengan target aplikasi yang akan dibuat, sehingga akan mempermudah mengetahui AVD apa yang harus kita jalankan. Didalam AVD terdapat Target, maksudnya adalah bahwa AVD yang dibuat adalah platform android 4.2. Size disini maksudnya adalah AVD menyediakan 64 Mib untuk proses running, karena simulator AVD membutuhkan memori untuk running, tetapi default sebenarnya 32 Mib sudah lebih dari cukup untuk AVD.

Gambar 3.15. Pengaturan AVD

Setelah kita melakukan hal diatas, kita dapat melakukan proses testing running simulator AVD kita dengan cara meng-click start-launch sehingga akan tampil simulator AVD seperti dibawah ini:

Gambar 3.16. Simulator AVD

2. Membuat Interface Aplikasi ASPS

Setelah terinstal segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi sistem pembersih sampah dengan menggunakan software eclipse, maka saatnya kita masuk kedalam tahap akhir pembuatan aplikasi Android yang digunakan sebagai interface remote control. Aplikasi ini diberi nama ASPS.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Buka Eclipse yang sudah kita instal.

b. Click menu File – New - Project, untuk membuat project atau lembar kerja baru.

c. Didalam folder android terdapat 4 (empat) pilihan untuk pemrograman android. Karena kita akan membuat aplikasi untuk Operating Sistem android dari dasar atau dari pemrograman awal maka pada tampilan layer New Project, Click - Android , pilih Android Aplication Project – Next

Gambar 3.17. Pembuatan project baru

d. Tampilan Layer New Android App merupakan tampilan awal dan pada tampilan ini terdapat beberapa kolom yang harus diisi datanya yaitu pada kolom no. 1 dan kolom no. 2.

Gambar 3.18. New Android Application

Pada kolom no. 1 diisi dengan:

1. Application Name : ASPS

2. Project Name : ASPS

3. Package Name : asps.aris_susanto.com

Pada kolom no. 2 harus diperhatikan untuk target SDKnya, pada perancangan pembuatan aplikasi ini menggunakan android 4.X (L Preview)

e. Tahap selanjutnya adalah pemilihan icon untuk ditampilkan pada interface smartphone android. Dalam perancanga ini tidak merubah bentuk icon saat pembuatannya maka pada layer Configure Launcer Icon click Next.

Gambar 3.19. Configure launcer icon

f. Pada layer Create activity click - Next

Gambar 3.20. Create activity

g. Blank Activity merupakan layer dimana kita akan membuat file baru java dan XML yang nantinya merupakan file pertama yang akan dibuat sistem.

Gambar 3.21. New blank activity

Kemudian pada kolom No.3 click Finish untuk mengakhiri konfigurasi dan akan menampilkan layer kerja pada eclipse.

h. Setelah proses tahap pada no.2 selesai maka akan tampil lembar kerja ASPS seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.12. Lembar kerja inilah yang nantinya akan kita proses untuk menjadi sebuah aplikasi pengontrolan. Disini kita akan menambahkan file baru dan memasukkan source code pada beberapa folder penting, yaitu:

1. Folder src

Merupakan folder untuk membuat atau memasukkan source code aplikasi kita

2. Folder gen

Merupakan folder berisi class yang di-generate langsung oleh eclipse, tidak perlu kita sentuh. R.java merupakan sebuah pointer untuk resource gambar atau file lain pada project eclipse.

3. Folder res

Merupakan folder sumber segala sesuatu yang berhubungan dengan file yang ditampilkan pada interface aplikasi.

4. AndroidManifest.xml

Digunakan sebagai deklarasi aplikasi kita, berisi permission untuk mengakses seperti sms, internet, gps, dan lainnya

Gambar 3.22. Tampilan Folder ASPS

i. Langkah selanjutnya kita Click- res – layout. Didalam folder layout kita akan membuat 3 file layout XML yang akan kita gunakan untuk menampilkan interface ASPS, file yang harus kita buat diantaranya:

Gambar 3.23. Layout

1. Activity_login.xml

2. Activity_show_control.xml

3. Activity_splash_screen.xml

Untuk membuat layout baru dengan cara Click File – New – Other – Android XML File

j. Pada folder src juga terdapat 5 file java yang harus dibuat, yaitu:

Gambar 3.24. Src

1. Control_Activity.java

2. Database.java

3. DatabaseHelper.java

4. LoginActivity1.java

5. MainActivity.java

Untuk membuat layout baru di rsc dengan cara Click File – New – Class

k. Menambahkan gambar kedalam android

Penambahkan beberapa gambar kedalam interface application perlu dilakukan agar lebih interaktif dan friendly. Sebelum kita menambahkan gambar, buat dahulu folder baru dengan nama drawable di dalam folder res. Yang perlu diperhatikan dalam menyimpan gambar adalah gambar harus berekstensi .png atau .jpeg .

Gambar 3.25. Folder drawable

l. Mengganti icon tampilan di android

Untuk mengganti icon tampilan maka kita siapkan dahulu gambar.jpeg dengan ukuran 72 x 72 pixel. Letakkan gambar itu di dalam drawable-hdpi, drawable-mdpi, drawable-xhdpi, dan drawable-xhdpi dengan nama yang sama yaitu ic_launcher.png.

Perancangan Program Pada Microkontroller

Dalam memasukkan program kedalam sebuah mikrokontroller ATMega328, di butuhkan sebuah perantara agar program yang kita buat dapat berjalan di dalam mikrokontroller. Chip ATMega328 diletakkan di board arduino uno. Jadi kita akan memasukkan program lewat board arduino. Adapun langkah-langkahnya, yaitu :

1. Instalasi Drivers

Instalasi driver untuk Arduino Uno dengan Windows 7, Vista atau XP:

a. Hubungkan board dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, proses ini akan gagal, walaupun sudah melakukan yang terbaik.

b. Klik pada Start Menu dan buka Control Panel

c. Di dalam Control Panel, masuk ke menu System and Security. Kemudian klik pada System. Setelah tampilan System muncul, buka Device Manager.

d. Lihat pada bagian Ports (COM & LPT). Anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”

e. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.

f. Kemudian, pilih opsi “Browse my computer for Driver software”.

g. Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno, dengan nama “ArduinoUNO.inf”.

2. Membuat Project Baru

Gambar 3.26. Membuat Project Baru pada aplikasi Arduino

Gambar 3.27. Layer penulisan project

Gambar 3.28. Pemilihan Board

4. Upload program

Ketika program siap, dan tidak ada kesalahan pada saat listing program. Maka kita klik tombol “Upload” pada software, untuk memasukan program yang kita buat ke dalam mikrocontroller. Dan tunggu beberapa saat hingga anda terlihat led TX dan RX pada board berkelap-kelip. Bila upload berhasil akan ada pesan “Done uploading.” yang muncul pada status bar.

Gambar 3.29. Proses Upload Program

Flowchart

Pada pembuatan tentang alur ataupun langkah-langkah dari suatu sistem yang dibuat, agar dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

1. Flowchart Sistem Kontrol

Gambar 3.30. Flowchart Sistem Kontrol

2. Flowchart Sistem Rangkaian

Gambar 3.31. Flowchart Sistem Rangkaian

User Requiremnt

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan pada pengontrolan sistem pembersih sampah pada sungai.

Berikut saya lampirkan Gambar Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, pada pengontrolan sistem pembersih sampah pada sungai agar dapat berjalan tanpa error. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada gambar elisitasi berikut ini :

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory

D = Desirable

I = Inessential

Elisitasi Tapap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical L : Low

O : Operational M : Middle

E : Economic H : High

Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan pada pengontrolan sistem pembersih sampah pada sungai. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 13 requirement final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampirkan Gambar Final Elisitasi:

Tabel 3.10. Final Elisitasi

Final Eisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Pengujian Rangkaian Catu Daya

Catu daya sebagai suplai tegangan kerja merupakan bagian yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa wifi wareless, rangkaian relay membutuhkan daya yang besarnya adalah 12V DC. Sedangkan rangkaian XBoard v2 membutuhkan daya sebesar 5V DC. Gambar 4.1. adalah merupakan gambar rangkaian catu daya berikut dengan titik yang di berikan tanda angka yang kemudian akan ditampilkan dari hasil pengujian tersebut berdasarkan angka yang telah diberikan pada rangkaian tersebut.

Gambar 4.1. Pengujian Catu Daya

Dari hasil pengujian pada rangkaian di atas didapat hasil terukur yang sebenarnya adalah sebagai berikut:

1. Hasil pengukuran antara point 1 dan pont 3 yang merupakan tegangan dengan output 12V DC. Setelah dilakukan pengukuran menggunakan multitester adalah sebesar 12V DC

2. Hasil pengukuran antara point 2 dan pont 3 yang merupakan tegangan dengan output 5V DC. Setelah dilakukan pengukuran menggunakan multitester adalah sebesar 5V DC

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya di dapatkan hasil yang masih dalam batas toleransi yang diizinkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat di gunakan dengan baik.

Pengujian Rangkaian Driver Motor DC

Pada Rangkaian ini terdapat 2 buah IC L293D sebagai driver motor DC dan 3 buah motor DC yang berfungsi sebagai penahan sampah semntara, pengangkut sampah dan pendorong sampah, Dengan melakukan sebuah percobaan, dengan memberi input 0 atau 1 pada IC L293D didapatkan hasil seperti table di bawah ini.

Tabel 4.1 Tabel Uji Rangkaian Driver Motor

Melihat dari data diatas, dapat diketahui bahwa kaki enable harus memiliki tegangan high agar dapat memutarkan motor. Putaran arah motorditentukan oleh kaki input 1 dan input 2. Secara keselurahan, rangkaian driver motor DC siap untuk digunakan.

Pengujian Sistem Pembersih Sampah

1. Foto gambar berikut ini merupakan foto dari Prototipe Sistem Pembersih Pada Sungai yang terbuat dari arcrylic. Dan dari prototype tersebut terdapat terdapat mikrokontroler ATMega328, , catu daya, XBoard V2, dan wireless

Gambar 4.2. Pengujian Prototipe Sistem Pembersih Sampah

Tabel 4.2 Tabel Uji Prototipe Sistem Pembersih Sampah

2. Hasil Pengujian Prototype Sistem Pembersih Sampah Pada Sungai.

Setelah semua rangkaian yang dibuat dirangkai menjadi satu, dan di diberikan catu daya, maka akan terlihat hasilnya seperti pada gambar 4.3 dibawah ini.

Gambar 4.3. Prototipe setelah diberikan catu daya

3. Hasil Display ASPS

Gambar 4.4. Tampilan awal ASPS

Kemudian setelah tombol ASPS di tekan maka akan masuk ke menu LOGIN ASPS, seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.5. Tampilan LOGIN ASPS

Tabel 4.3 Tabel Keterangan Gambar Tampilan Login ASPS

Kemudian setelah tombol proses LOGIN ASPS sukses maka akan masuk ke menu Control ASPS seperti gambar di bawah ini

Gambar 4.6. Tampilan Control ASPS

4. Hasil Pengukuran Jarak Kontrol

Dalam melakukan pengukuran jarak kontrol, digunakan sebuah Smartphone Hisense Andromax I sebagai defice control. Jarak yang diuji dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.4. Pengukuran Jarak Kontrol

Analisa Pengontrolan Sistem

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak yang telah diprogram ke dalam mikrokontroler maupun aplikasi yang di buat untuk android dengan menggunakan software eclipse.

Agar pada saat menjalankan aplikasi dan mampu terkoneksi dengan jaringan internet maka harus di tambahkan sebuah sintaks program didalam Android.Manifest.xml yaitu sintaks permission untuk mengakses internet seperti yang telah dicontohkan pada sintaks diatas. Fungsi permission ini adalah sebagai pintu gerbang untuk dapat mengakses internet dan bila permission ini tidak digunakan maka kita tidak mungkin dapat terhubung dengan jaringan internet.

Webkit ini digunakan untuk menampilkan sebuah web pada layer Show_Control dan web tersebut menampilkan Web Server yang ada pada mikrokontroler. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi yang ada pada web server apakah pengontrolan sistem, berjalan dengan baik atau tidak. Jika kita tidak terhubung dengan web server maka web view tidak dapat menampilkan kondisi web server sekaligus pengontrolan sistem tidak dapat berfungsi dengan baik. Web server yang tertanam pada mikrokontroler menggunakan IP 192.168.1.177 sebagai identitasnya.

1. Pengontrolan Pada Sistem Pembersih Sampah

Dalam menghidupkan dan mematikan sistem, menggunakan sebuah button dan button disini memiliki cara kerja yang sama seperti toogle button. Jadi ketika button diClick maka akan mengirimkan data string bernilai 1 dan bila button yang sama diClick kembali maka akan mengirimkan data string yang bernilai 0. Sehingga jika button ON diClick maka aplikasi android akan mengirimkan request ke mikrokontroler dengan identitas “192.168.1.177/?ON” yang berarti aplikasi android mengirimkan string yang bernilai 1 ke mikrokontroler. Setelah mikrokontroler sukses memproses data yang masuk dan sistem dapat berjalan, maka mikrokontroler akan mengirimkan respond ke aplikasi android bahwa sistem telah hidup atau dalam keadaan ON. Untuk mematikan sistem yang telah menyala dengan cara mengClick OFF, maka akan mengirimkan string yang bernilai 0. Kemudian mikrokontroler memproses data inputan yang bernilai 0 sehingga pada saat sistem sedang berjalan yang berniai 1 akan menjadi bernilai 0 dan membuat sistem berhenti atau OFF. Begitu pula pada saat proses untuk mematikan sistem, maka mikrokontroler akan mengirimkan respond kembali ke aplikasi android. Jika dalam proses menghidupkan dan mematikan sistem tidak berjalan dengan baik maka mikrokontroler tidak akan mengirimkan respond ke aplikasi android. Jadi mikrokontroler hanya akan mengirimkan respond ke aplikasi android jika proses dalam menghidupkan dan mematikan sistem berjalan dengan baik.

2. Button Log Out

Pada saat button log out diClick maka akan muncul dialog message “Log Out Application ?” dan akan muncul 2 buah pilihan, yaitu Yes dan No. Jika Yes yang dipilih maka sistem akan kembali ke layer Login ASPS dan apabila yang dipilih adalah No, maka sistem akan tetap menampilkan menu_Control ASPS. Saat kita menjalankan aplikasi R-CP1 kita harus mengaktifkan jaringan wireless kita dan terhubung dengan web server. Jika kita sudah terhubung dengan jaringan web server maka akan muncul pesan text "Connected to the Internet Network". Jika kita tidak terhubung dengan jaringan wireless maka akan muncul pesan dialog seperti no. 1, “No Network Connection, Go to Setting and Enable Networks !”. Dan akan muncul 2 pilihan yaitu Yes dan No. Jika kita memilih Yes seperti pada no.2 maka sistem akan menuju ke tempat pengaturan jaringan yang ditunjukkan pada sintaks pemrograman, “Settings.ACTION_WIRELESS_SETTINGS“.Jika kita memilih No, maka sistem akan menuju ke layer Login dan dilayer itu kita dapat log in kembali atau exit dari aplikasi ini.

Analisa Bahasa Pemograman Pada Mikrokontroller

Dalam pemrograman mikrokontroler ini, penulis menggunakan bahasa pemrograman C++. Bahasa pemrograman C++ digunakan untuk 2 proses yaitu proses pembacaan data ataupun proses kerja mikrokontroler ATMega328 dan proses untuk menampilkan data dalam bentuk WEB yang berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara mikrokontroler dengan user. Karena didalam mikrokontroler ini penulis sudah memasukkan embedded web server sehingga jika kita ingin mengontrol sesuatu harus terhubung dengan web server ini. Untuk lebih jelasnya lagi akan kita bahas mengenai beberapa sintaks yang digunakan dalam memprogram mikrokontroler ATMega328.

Pemberian IP pada Mikrokontroller

Untuk dapat berkomunikasi antar device maka perlu sebuah identitas untuk dapat terhubung dan berkomunikasi. Pada mikrokontroler ini menggunakan identitas berupa IP dengan IP 192.168.1.177 dan dapat dilihat pada penulisan listing program IP (IPAddress ip “(192, 168, 1, 177);)”. EthernetServer server(80) menjelaskan bahwa port yang digunakan adalah port 80. Dapat kita ketahui bersama bahwa port 80 mempunyai peran sebagai jalur komunikasi HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.

Menampilakan WEB

Untuk dapat berkomunikasi antar device maka perlu sebuah identitas untuk dapat terhubung dan berkomunikasi. Pada mikrokontroler ini menggunakan identitas berupa IP dengan IP 192.168.1.177 dan dapat dilihat pada penulisan listing program IP (IPAddress ip “(192, 168, 1, 177);)”. EthernetServer server(80) menjelaskan bahwa port yang digunakan adalah port 80. Dapat kita ketahui bersama bahwa port 80 mempunyai peran sebagai jalur komunikasi HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.

Menampilakan WEB

Didalam pemrograman mikrokontroler ini, penulis memadukan bahasa C++ dan bahasa pemrograman HTML untuk membuat sebuah interface dalam bentuk WEB yang tertanam dalam mikrokontroler. Dapat kita lihat pada sintaks “client.println("Content-Type: text/html");” yang berarti bahwa tampilan yang ditampilkan oleh mikrokontroler dalam bentuk html. Pemograman html ini sangat penting karena dengan adanya pemrograman ini user dapat mengetahui secara langsung tentang keadaan status sistem yang dikontrolnya.

Pengujian Blackbox

Tabel 4.5. Pengujian blackbox pada layer Login aplikasi ASPS

Tabel 4.6. Pengujian blackbox pada layer Control ASPS aplikasi ASPS

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan ada beberapa kesimpulan antara lain :

1. Operating Sistem Android ternyata mampu digunakan sebagai alat remote control dengan memanfaatkan jaringan internet. Dalam pemrograman aplikasinya kita juga mampu membuat interface sesuai dengan kebutuhan.

2. Untuk mengendalikan Sistem Pembersih Sampah secara lokal atau wireless, dapat dilakukan dengan memanfaatkan protokol TCP/IP dimana didalam mikrokontroler kita dapat memasukkan atau meberikan TCP/IP sebagai alamat yang akan kita panggil.

3. Rangakaian Xboard V2 dapat digunakan sebagai jembatan komunikasi antara smartphone android dan mikrokontroler ATMega328 sehingga dapat mengontrol lampu dengan baik. Dengan menggunakan Xboard V2 membuat rangkaian pengontrolan menjadi sederhana karena didalam Xboard V2 sudah dilengkapi dengan 2 rangkaian utama yaitu Rangkaian Mikrokontroler ATmega328 dan rangkaian Wiznet W5100.

4. Masih terdapat kekurangan dalam alat ini, yaitu ketika sumber listrik padam maka alat akan otomatis mati, sehingga ketika listrik padam seluruh proses akan terhenti.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu :

1. Dalam sistem pembersih sampah ini harus memliki sumber daya cadangan, atau pemanfaatan sumber daya matahari sebagai supply sumber dayanya.

2. Sistem kontrol atau pengendali sistem pembersih sampah dapat melalui WEB sehingga pengontrolan tidak lagi terbatas olek jarak/pancaran Wifi.

Contributors

Aris Susanto89