SI0931463075

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari



RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR

BERBASIS MAC ADRESS

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0931463075
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR

BERBASIS MAC ADDRESS

Disusun Oleh :

NIM
: 0931463075
Nama
: GUNAWAN
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Komputer Sistem
Konsentrasi
: Computer System

   


Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK Raharja,
       
Jurusan Sistem Komputer,
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
( Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR

BERBASIS MAC ADDRESS

Disusun Oleh :

NIM
: 0931463075
Nama
: GUNAWAN

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Oleh :



Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sudaryono,Dr.,Ir.,M.Pd)
   
(Indrianto M.T)
NID : 06021
   
NID : 05061

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA



LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR

BERBASIS MAC ADDRESS

Disusun Oleh :

NIM
: 0931463075
Nama
: GUNAWAN

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2014/2015

Dewan Penguji :

Tangerang, Januari 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx)
 
(xxxxxxxxxxxxxxxxx)
 
(xxxxxxxxxxxxxxxx)
NID : 99001
 
NID : 08182
 
NID : 12003


ABSTRAKSI

Dengan meningkatnya kasus pencurian sepeda motor saat ini, perlu dibuat sistem keamanan sepeda motor tambahan .Sistem keamanan yang sudah ada pada sepeda motor dirasa kurang mumpuni untuk menghadapi pencuri, karena mereka sudah mempelajari cara untuk melumpuhkannya, misalnya dengan menggunakan kunci T saja sudah bisa membobol kunci setang sekaligus bisa menghidupkan sepeda motor.Seiring dengan kemajuan teknologi komputer maka semakin banyak peralatan di sekitar kita yang dapat berkomunikasi atau terkoneksi dengan ponsel, hal inilah yang bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan sistem keamanan pada sepeda motor.

Dengan aplikasi Android pada ponsel dapat meningkatkan sistem keamanan sepeda motor dan mengendalikan beberapa fitur sepeda motor rmelalui ponsel. Tujuan utamanya adalah mengurangi resiko pencurian sepeda motor.Dengan sistem keamanan sepeda motor menggunakan Android dan Atmega 328 mikrokontroler dapat memberikankeamanan dan kemudahan dalam penggunaan sepeda motor.

Kata kunci : Android , Mikrokontroller, ATmega328 , Sistem keamanan motor.





KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, anugerah dan ijin-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang tak ternilai harganya kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.

2. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom.,M.pd. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja.

4. Bapak Sudaryono,Dr.,Ir.,M.Pd., selaku dosen pembimbing I untuk laporan skripsi.

5 Indrianto M.T selaku sebagai dosen pembimbing II untuk skripsi ini.

6. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil dan do’a.

7. Keluarga tercinta Istri saya Tita Ekasari, anak saya Zaskia dan Silvia yang selalu memberikan dukungan.

8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini, semoga Allah swt selaku melimpahkan rahmat dan hidayahnya


Tangerang, oktober 2014

(GUNAWAN)

NIM: 0931463075


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem pengendali loop terbuka

Gambar 2.2. Sistem pengendali loop tertutup

Gambar 2.3. Metode Prototype

Gambar 2.4. Arsitektur ATmega328

Gambar 2.5. KOnfigurasi pin Atmega328

Gambar 2.6. Tampilan Basic4android

Gambar 2.7. Designer Basic4android

Gambar 2.8. Tampilan Tools SDK

Gambar 2.9. Tampilan Android simulator

Gambar 2.10. Contoh modul Aplikasi bluetooth

Gambar 2.11. sensor PIR (passive infrared received)

Gambar 2.12. Simbol dan contoh buzzer

Gambar 2.13. Bentuk fisik LCD 16x2

Gambar 2.14. Bagian dalam motor DC

Gambar 2.15. Konstruksi pin dan rangkaian driver motor DC IC L293D

Gambar 2.16. Resistor

Gambar 2.17. Skem warna risistor

Gambar 2.18. Lambang kondensator

Gambar 2.19. Lambang kapasitor

Gambar 2.20. Dielektrikum

Gambar 2.21. Dioda

Gambar 2.22. Transistor

Gambar 2.23. Simbol Transistor NPN

Gambar 2.24. Simbol Transistor PNP

Gambar 2.25. IntegratedCircuit

Gambar 2.26. Lampu LED

Gambar 2.27. Rangkaian internal Kristal

Gambar 2.28. Rangkaian oscilatorhartley dengan kristal

Gambar 2.29. Rangkaian oscilator colpitts dengan kristal

Gambar 2.30. Rangkaian dasar IC regulator tegangan positif 78xx

Gambar 2.31. Rangkaian IC Regulator

Gambar 2.32. Rangkaian sensor cahaya dengan LDR

Gambar 2.34. Rangkaian power on Reset

Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian Hardware

Gambar 3.2. Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.3. Rangkaian sistem minimum Mikrokontroller ATmega328

Gambar 3.4. Rangkaian Bluetooth

Gambar 3.5. Flowchart Rangkaian Bluetooth

Gambar 3.6. Inisialisasi bluetooth dalam program arduino

Gambar 3.7. Inisialisasi pembacaan data dari Bluetooth

Gambar 3.8. Rangkaian Motor DC

Gambar 3.9. Inisialisasi Motor DCdalam program arduino

Gambar 3.10. Flowchart Kontrol Motor DC

Gambar 3.11. Listing program untuk mengontrol motor DC

Gambar 3.12. Rangkaian PIR sensor dan Sensor Cahaya

Gambar 3.13. Listing program untuk mengontrol sensor PIR dan LDR

Gambar 3.14. Flowchart Input analog sensor LDR dan PIR

Gambar 3.15. Rangkaian Buzzer dan LED

Gambar 3.16. Listing program untuk mengontrol Buzzer

Gambar 3.17. Flowchart untuk kontrol Buzzer

Gambar 3.18. Rangkaian Relay

Gambar 3.19. Listing program untuk mengontrol Relay

Gambar 3.20. Flowchart untuk control Relay

Gambar 3.21. Rangkaian skema LCD 16x2

Gambar 3.22. Listing program untuk mengontrol LCD

Gambar 3.23. Listing program LCD pada saat mikrokontroler dihidupkan

Gambar 3.24. Listing program LCD untuk memberikan perintah

Gambar 3.25. Listing program LCD pada arduino

Gambar 3.26. Flowchart LCD Display

Gambar 3.27. Skema Rangkaian sistem keseluruhan

Gambar 3.28. Membuka program Arduino 1.0

Gambar 3.29. Tampilan layar program Arduino

Gambar 3.30. Konfigurasi port melalui device manager

Gambar 3.31. Menentukan koneksi port pada Arduino 1.0

Gambar 3.32. Menyimpan file pada program Aeduino 1.0

Gambar 3.33. Mengimpor library pada header Arduino 1.0

Gambar 3.34. Proses kompilasi listing program

Gambar 3.35. Rangkaian board Arduino dengan internal clock

Gambar 3.36. Pemilihan Arduino board

Gambar 3.37. Mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328

Gambar 3.38. Ikon aplikasi bluterm pada Android

Gambar 3.39. Koneksi device pada blueterm

Gambar 3.40. Tampilan pada smartphone android

Gambar 3.41. Flowchat System


Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3. Flowchart yang Diusulkan

Gambar 4.4. Prototype Alat yang Dibuat

Gambar 4.5. Pengujian Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.6. Konfigurasi Pin ATmega 328

Gambar 4.7. Pengujian Rangkaian LCD 16 x2

Gambar 4.8. Pengujian Listing Program untuk LCD 16x2

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black box

Table 2.2. Skema Warna Resistor

Tabel 2.3.Nilai Kapasitansi

Tabel 2.4.Daftar konstanta bahan Dielektrikum

Tabel 2.5.Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx

Tabel 3.1.Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2.Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3.Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4.Final Elisitasi

Table 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Table 4.2. Sechedjule Implementasi

Table 4.3. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART ( DIAGRAM ALIR )

SIMBOL ELEKTRONIKA

DAFTAR LAMPIRAN

1.Kartu Bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja

2.Pergantian Judul

3.File Presentasi

4.Katalog Produk

5.Curriculum Vitae

DAFTAR ISI

COVER DEPAN

LEMBAR PENGESAHAN

< div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in">

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR

DAFTARGAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2.Rumusan Masalah

1.3.Tujuan dan Manfaat

1.3.1. Tujuan

1.3.2. Manfaat

1.4.Ruang Lingkup

1.5.Metodologi Penelitian

1.6.Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.Teori Umum

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.2. Konsep Dasar Pengontrolan

2.1.3. Konsep Dasar Perangkat Mobile

2.1.4. Konsep Dasar Sinyal

2.1.5. Metode Penelitian


2.2. Teori Khusus

2.2.1. Mikrokontroller

2.2.2. Mikrokontroller ATmega328

2.2.3. Android

2.2.4. Apk Android

2.2.5. Bluetooth

2.2.6. Pin Sensor

2.2.7. Pir Sensor

2.2.8. LCD (Liquid Crystal Display)

2.2.9. Motor DC

2.2.8. Driver Motor DC IC L293D

2.3. KOmponen Elektronika

2.3.1. Konsep Dasar Komponen Elektronika

2.3.2. Konsep Dasar Resistor

2.3.3. Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator

2.3.4. Konsep Dasar Dioda

2.3.5. Konsep Dasar Trasistor

2.3.6. Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)

2.3.7. Lampu LED

2.3.8. Kristal

2.3.9. IC Regulator

2.3.10. LDR (Light Dependen Resistor)

2.3.11. Relay

2.3.12. Tombol Reset

2.4. Leteratur Review


BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Konsep Perancangan Dan Pembahasan

3.2. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

3.2.1. Rangkaian Catu Daya

3.2.2. Rangkaian sistem minimum ATmega328

3.2.3. Rangkaian Modul Bluetooth HC-06

3.2.4. Rangkaian Motor DC

3.2.5. Rangkaian SEnsor Gerak dan Sensor Cahaya

3.2.6. Rangkaian Buzzer dan LED

3.2.7. Rangkaian Relay

3.2.8. Rangkaian Display LCD

3.2.9. Rangkaian sistem keseluruhan

3.3. Perancangan Perangkat Lunak (Software)

3.3.1. Penulisan listing program Bahasa C

3.3.2. Pengisian program ke dalam IC ATmega328

3.4. Perangkat Lunak yang digunakan

3.5. Flowchart Sistem

3.6. User Requitment

3.6.1. Elisitasi Tahap I

3.6.2. Elisitasi Tahap II

3.6.3. Elisitasi Tahap III


BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

4.1. Uji Coba

4.1.1. Pengujian rangkaian catu daya

4.1.2. Pengujian rangkaian keypad membrane

4.1.3. Pengujian rangkaian pengendali motor DC

4.1.4. Pengujian rangkaian mikrokontroller dan motor servo

4.1.5. Pengujian rangkaian mikrokontroller dan sensor infrared

4.2. Analisa listing program pada alat akses kontrol kendaraan bermotor

4.2.1. Penjelasan struktur listing program

4.3. Uji coba alat akses kontrol kendaraan bermotor

1. Uji coba dengan memberikan inputan pada sensor infrared

2. Uji coba dengan menekan tombol 5 pada keypad

3. Uji coba dengan menekan tombol 2 pada keypad

4. Uji coba dengan menekan tombol 8 pada keypad

5.Uji coba dengan menekan tombol 1, 4, 7 pada keypad

6. Uji coba dengan menekan tombol 3, 6, 9 pada keypad

BAB V PENUTUP

5.1.Kesimpulan

5.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



</td></tr></table>

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi komputer pada awalnya hanya digunakan sebagai alat hitung, kemudian saat ini komputer banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya pada bidang otomotif. Sepeda motor lebih hemat disbanding mobil dan bisa diandalkan untuk melakukan aktivitas perjalanan, terlebih dikota besar yang cenderung macet, sehingga banyak orang menjadikan sepeda motor sebagai alat transportasi.

Sebenarnya ada kelengkapan pengaman standar pada sepeda motor yaitu kunci kontak, kita juga bisa memasang gembok sebagai pengaman tambahan yang berfungsi meningkatkan keamanan sepeda motor(meskipun kurang praktis). Pencuri menggunakan kunci T utuk membongkar paksa kunci kontak dan cairan kimia yang bisa melelehkan gembok (dipasang sebagai pengaman tambahan) sepeda motor. Dengan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk menyajikan judul: .

“ RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR BERBASIS MAC ADRESS ”

Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah dan inovasi baru di bidang teknologi. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Berdasarkan analisa yang dilakukan dalam latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah sebagai rumusan pada skripsi ini adalah:

1. Bagaimana membuat aplikasi android agar bisa terkoneksi ke sepeda motor.

2. Bagaimana menentukan media komunikasi yang tepat antara aplikasi dan pengontrol disepeda motor

3. Bagaimana merancang alat mikrokontroller agar bisa terkoneksi dengan aplikasi yang telah dibangun.

4. Bagaimana penelitian memberikan manfaat dan kemudahan dalam pengoperasian sepeda motor .

2. Bagaimana aplikasi yang kita buat dapat dengan mudah digunakan oleh setiap orang.


Ruang Lingkup

Agar pembahasan masalah tetap berada dalam batasan maka dengan ini dilakukan pembatasan masalah dengan ruang lingkup sebagai berikut:

1. Menjelaskan perancangan aplikasi yang dibuat

2. Menjelaskan media komunikasi yang digunakan

3. Menjelaskan mikrokontrol yang digunakan pada sepeda motor dan fungsi keamanan yang digunakan

4. Menjelaskan hasil pengembangan dan manfaat yang diperoleh dari aplikasi yang dibuat

Tujuan Dan Manfaat

1.4.1. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional

a) Membuat kunci pengaman sepeda motor dengan memanfaatkan ponsel yang menggunakan sistem operasi android.

b) Fungsi handphone bertambah yaitu sebagai kunci sepeda motor.

c) Menjadikan teknologi mikrokontroler dapat di aplikasikan ke peralatan yang mendukung aktivitas keseharian(sepeda motor).

3. Tujuan Individu

a) Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).

b) Untuk mengimplementasi ilmu yang telah dipelajari.

1.4.2.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Fungsional

a) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan sepeda motor..

b) Kita dapat merasakan manfaat yang optimal dari handphone sebagai sistem keamanan yang praktis.

c) Menjadi pembelajaran dan berperan dalam inovasi teknologi.

2. Manfaat Individu

a) Dapat mengembangkan ilmu komputer yang didapat oleh penulis selama perkuliahan

b) Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1.5.1.Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penulisan untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai sistem Proteksi Kendaraan Bermotor.

2. Metode Wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada sebagian orang yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek bahasan yang diambil oleh penulis.

2. Metode Study Pustaka

Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pencarian informasi dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha

untuk melengkapi informasi-informasi yang diperoleh dengan

membaca serta mempelajari bukudan artikel yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan.Buku dan artikel tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

1.5.2.Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan di olah dan analisa upaya mendapatkan suatu hasil yang bermanfaat bagi penelitian ini. Maka dilakukan tiga buah tahapan yaitu :

1) Analisis proses yang sedang berjalan.

2) Identifikasi kebutuhan.

3) Identifikasi persyaratan dari sistem yang akan di buat

Hasil analisa tersebut kemudian di buat laporan untuk masukkan dalam perancangan sistem yang diusulkan.


1.5.3.Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem flowchart di mana tahap demi tahap proses pembuatan alat sistem proteksi kendaraan bermotor dijabarkan

1.5.4.Metode Prototype

Prototipe yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan evolutionary, di mana penulis melakukan pengembangan terhadap motor DC secara terkontrol melalui media Bluetooth.

1.5.5.Metode Testing

Dalam metode pengujian ini penulis melakukan uji coba dengan metode Black Box terhadap prototype yang telah dibuat agar diketahui apakah prototype sudah berjalan sesuai ketentuan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja sistem proteksi kendaraan bermotor menggunakan Android berbasis Mikrokontroller ATmega 328, maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

A. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, latar belakang masalah,rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, metode analisis, metode perancangan, sumber data

dan sistematika penulisan.


B. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teoridasar elektronika yang akan mendukung pembahasan, serta penulisan dalam penyusunan skripsi ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar mikrokontroller ATmega328, PIR( Passive Iinfrared Receiver ) , motor DC, Buzzer, LCD

16x2, lampu led dan komponen-kompenen pendukung lainnya.


C. BAB III PEMBAHASAN

Bab ini merupakan pembahasan laporan penulisan skripsi, yang berisi tentang : Analisa blok rangkaian, fungsi diagram blok rangkaian

yang didalamnya meliputi : Unit pengendali, catu daya, prosedur sistem pengontrolan, konfigurasi sistem dan flowchart program serta

sistem yang dibuat.


D. BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang merupakan penjelasan mengenai uji coba serta analisa pengoperasian dari sistem yang dibuat.


E. BAB V PENUTUP

Pada bab ini ditemukan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan

dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan

manfaat dari laporan Skripsi ini dapat di sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Diana dan Setiawati ( 2011 : 3 ), “Sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:10), “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau elemen yang berkerja sama sesuai fungsinya dan saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

 

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapaun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem(Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)(Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem(Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkansumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentukkeluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melaluipenghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistemyang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)<p

    style="text-align: justify;line-height: 2;">Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya

    dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective).

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

 

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia(Interface)
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, danpergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik(Interface)
  6. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

 

Konsep Dasar Pengontrolan

Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka(Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

 

Jenis- jenis Pengontrolan

1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem

kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”

 

Gambar 2.1 Sistem pengendali loop terbuka

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

 

2. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.” Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

 

Gambar 2.2 Sistem pengendali looptertutup

Sumber : Erinofiardi (2012:261)

Gambar

diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan

sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal

input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai

sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Konsep Dasar Perangkat Mobile

1. Definisi Perangkat Mobile

Menurut purnama (2010:5), ”Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini”. Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yang menawarkan peralatan yang mampu me-ngambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.

 

Konsep Dasar Sinyal

1. Definisi Sinyal

Menurut Mulyanta(2009:65), “Sinyal adalah energi elektrik (arus atau gelombang) dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam variasi tertentu dan satuan waktu tertentu pula/intensitas. Variasi energi tersebut diberi istilah sinyal (signal)”.Sinyal terbagi dalam 2 bagian yaitu:

a. Sinyal Analog

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.

b. Sinyal Digital

Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Teknologi sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal digital juga biasanya disebut juga sinyal diskret.

Model Penelitian

1. Perancangan

a. Flowchart

Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM(2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.

Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

2. Pengujian

Konsep Dasar White Box

Definisi White Box

Menurut Sodikin di dalam Jurnal Teknologi Informasi (2009:750), “Pengujian White Box berfokus pada struktur kontrol pengguna”.

Menurut Handaya dan Hakim Hartanto di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:204) “White Box adalah sebuah cara pengujian yang menggunakan struktur kontrol yang dideskripsikan sebagai komponen perangkat lunak untuk memperoleh uji kasus”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa white box adalah sebuah cara pengujian yang menggunkan struktur control perangkat lunak.


 

Konsep Dasar Black Box

Definisi Black Box

Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Menurut Budiman (2012:4) Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berbeda dengan white Box, Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba Black Box bukan merupakan alternatif dari uji coba white Box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white Box. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

d. Kesalahan performa

e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white Box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e. Melakukan pengujian.

f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

 

Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  2. Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  3. Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

  4. 1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph

    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

  5. Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  6. Sample and Robustness Testing

    1. Sample Testing

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    2. Robustness Testing

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  7. Behavior Testing dan Performance Testing

    1. Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    2. Performance Testing

    Digunakan

    untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan

    lingkungan program.

  8. Requirement Testing

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

    2.

    Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.Performance

    Testing.

  9. Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

 

Metode Pengujian Dalam Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

 

 

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:64),” Prototipe adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype.

Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

  1. Prototipe Jenis I

    Prototipe jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalah sebagai berikut:

  2. 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

    2. Mengembangkan prototipe

    3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima

    4. Menggunakan prototype

  3. Prototipe Jenis II

    Prototipe jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

    Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

    1. Mengkodekan sistem operasional

    2. Menguji sistem operasional

    3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima

    4. Menggunakan sistem operasional

     

    Gambar 2.2 Metode Prototipe

  4. Sumber : Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8)

    Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139) Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

    1. THROW-AWAY

      Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

    2. INCREMENTAL

      Produk

      finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam

      komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

    3. EVOLUTIONARY

      Pada

      metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju

      produk final atau produk akhir.

     

    Kelebihan dan Kelemahan Prototipe

    Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

     


 

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut

Jalaludin (2011 : 21–23), “Elisitasi berisi usulan rancangan suatu sistem yang diinginkan oleh pihak yang terkait melalui metode wawancara

dan dilakukan pada requirement elicitation tahap 1, 2, 3 dan final”.

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara untuk menterjemahkan kebutuhan pemakai sistem baru.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan

    hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untukmemisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi

    oleh penulis untuk dieksekusi.

  3. 1.

    M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem

    baru.

    2.

    D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih

    sempurna.

    3.

    I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian

    dari luar sistem.

  4. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

  5. 1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1.

    High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut

    harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  6. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


LANDASAN TEORI

Teori Khusus

Mikrokontroller

Definisi Mikrokontroler

Menurut

Sumardi (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan

cara khusus.

Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Sumardi (2013:2), mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

1.

Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multi fungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada

program-program pada PC.

2. Konsumsi daya kecil.

3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Sensor.

6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

Klasifikasi Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

2. RAM berkapasitas 68 byte.

3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP =In Circuit Serial Programming).

Fitur-fitur Mikrokontroler

Menurut

Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa fitur yang pada

umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

  1. RAM (Random Access Memory)

    RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

  2. ROM (Read Only Memory)

    ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

  3. Register.

    Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

  4. Special Function Register.

    Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

  5. Input dan Output Pin.

    Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

  6. Interrupt.

    Interrupt

    merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi

    terlebih dahulu.

  7. Menurut

    Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa interrupt yang

    terdapat pada mikrokontroler adalah sebagai beriku:
  8. 1. Interrupt Eksternal.

    Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

    2. Interrupt Timer.

    Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

    3. Interrupt Serial.

    Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

 

Mikrokontroller ATmega 328

Definisi Mikrokontroller Atmega 328

Menurut

Syahid(2012:33), ”ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin

input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll).”

Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan

mikrokontroler diatas.

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :

a. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

b. 32 x 8-bit register serba guna.

c. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

d. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

e.

Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent

karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

f. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

g. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.

h.Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroler ATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat

dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.


32

x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29

), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).

Hampir

semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Berikut

ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328 :


 

Gambar 2.4 Arsitektur ATmega 328 loop terbuka

Sumber : (Data sheet Mikrokontroller : 8)

Definisi Mikrokontroller Atmega 328

Menurut

Syahid (2012:34) ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan

sebagai periperial lainnya.

1. Port B.

Port

B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif

seperti di bawah ini:

a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.

d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.

f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

2. Port C.

Port

C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai

berikut:

a.

ADC6 channel(PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog

menjadi data digital.

b.

I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer

nunchuck.

3. Port D.

Port

D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C,

Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

a.

USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data

serial.

b.

Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan

program interupsi.

c.XCK

dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu

membutuhkan external clock.

d.T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

e.AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.

 

Gambar 2.5 KOnfigurasi pin Atmega 328 loop terbuka

Sumber : (Sumber :jurnal Syahid tahun 2012 halaman 34)

  

Android

Definisi Android

Menurut

Teguh Arifianto (2011 : 1), android merupakan perangkat bergerak

pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux.

Menurut

Hermawan (2011 :1), Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk

platform mereka.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa android adalah sistem operasi berbasis linux yang sedang berkembang

ditengah OS lainnya.

Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasi mereka.

Android merupakan generasi baru platform mobile yang memberikan kesempatan kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di bawah naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa dikenal dengan istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap perbaikan oleh pihak ketiga harus terus jatuh di

bawah terms.

Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software(ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang

mereka inginkan.

Pengembang

memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang berbasis Android. Namun kebanyakan pengembang menggunakan Eclipse sebagai IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi

Android.

Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi, diantaranya adalah:

a. Windows XP/Vista/7

b. Mac OS X (Mac OS X 10.48 atau yang lebih baru)

c. Linux

  

Perkembangan Android

Menurut Wahana (2012:2) didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

a. Android versi 1.1

Pada

9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan

pemberitahuan email.

b. Android versi 1.5 (cupcake)

Pada

pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake).Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada

layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c. Android versi 1.6 (Donut)

Donut

(versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan

dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

d. Android versi 2.1 (Eclair)

Pada

3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk

menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

Pada

20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam

aplikasi Android Market.

e. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Pada

6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field

Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

e. Android Versi 3.0 (HIoney comb)

Android

Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk

grafis.

e. Android Versi 4.0 (Ice cream sandwich)

Ice

Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data

hanya dengan menyentuhkan gadget.

e. Android Versi 4.1 (Jelly bean)

Android

Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul

pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

  

Definisi Basic4android

Basic4android

adalah Development Tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi android (APK) yang di-compile oleh Basic4android adalah aplikasi android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang di-compile oleh Basic4android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file lain). IDE

Basic4android hanya fokus pada Development Android.

 

Gambar 2.1 Sumber: Basic4android Datasheet (2012:1)

Sumber : Gambar 2.6. Tampilan Basic4android(2012:261)

Basic4android

termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak

dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit.

 

Gambar 2.1 Sumber: Basic4android Datasheet (2012:2)

Sumber : Gambar 2.7. Desain Basic4android(2012:261)

 

Android SDK

Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15), “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform

android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”

SDK

Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembangan

android, diantaranya adalah:


Basic4android

termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak

dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit.

 

Sumber : Gambar 2.8. Tampilan Tools SDK

a. adb shell

Adb

sendiri merupakan bagian dari android development bridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun

juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

b. Android simulator

Fungsi

dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita

menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google.

 

Sumber : Gambar 2.8. Tampilan Android Simulator

c. DDMS

DDMS

dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan

langsung dalam ponsel android.

 

Apk Android

APK

adalah paket aplikasi Android (Android PacKage). APK umumnya digunakan untuk menyimpan sebuah aplikasi atau program yang akan dijalankan pada

perangkat Android.

APK pada dasarnya berupa compress file seperti zip file, karena berisi dari kumpulan file. APK dapat diperoleh melalui berbagai metode, seperti menginstall sebuah aplikasi melalui Play Store, download dari sebuah situs web kemudian diinstall secara manual, atau membuat dan

mengembangkan sendiri dengan bahasa yang sebagian besar berbasis Java.

 

Bluetooth

Definisi Bluetooth

Menurut

Dwi Agus Diartono (2009:70) “Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host

bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas ”.

 

Sejarah Bluetooth

Menurut

Dwi Agus Diartono (2009:70)“Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer, di

antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba”.

Proyek

ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas, raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku-suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti bluetooth (dalam bahasa

Inggris) proyek ini diberi nama.

a.

pertama dirilis untuk bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B pada tanggal 26 Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan perusahaan manufaktur pendukungnya mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini pada produk mereka. Untuk versi ini dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking process) sehingga keamanan pengguna tidak terjamin, dan penggunaan protokol tanpa

nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan di versi ini.


b.

Pada bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2, Untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan

dan perbaikan antara lain :

1.Digunakannya

masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi

pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker.

2.Penggunaan

protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak

diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya.

3.Adaptive

Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping

sequence.


4.Transmisi berkecepatan tinggi.

c. Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest Group), maka teknologi ini pun mengalami perbaikan-perbaikan untuk versi 2.0-nya. Fitur tambahan yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak menjelaskan secara detail, tetapi intinya ada beberapa tambahan pada Bluetooth ini, antara lain:

1.Diperkenalkannya

Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini bias digunakan untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai device dengan

volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth secara simultan.

2.Tidak

dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap

host dengan kecepatan tinggi.

3.Koneksi berkecepatan tinggi.

4.Multiplay speeds level.


Aplikasi dan layanan Bluetooth

Menurut

Dwi Agus Diartono (2009:71) “Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun

komunikasi point to multipoint”.

Produk

bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan kedalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan masih banyak peralatan lainnya. Aplikasiaplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC filetransfer, PC to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA,wireless headset, LAN connection via ethernet access

point dan sebagainya.

 

Gambar 2.10 Contoh modul aplikasi beberapa Bluetooth

Sumber : Dwi Agus Diartono (2009:72)

 

PIR Sensor

Sensor

PIR (Passive Infrared Received) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR (Passive Infrared Received) bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari

luar.

 

Gambar 2.11sensor PIR (passive infrared received)

Sumber : <a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://digitalchip.ru/datchik-dvizheniya-pir-motion-sensor-hc-sr501">http://digitalchip.ru/datchik-dvizheniya-pir-motion-sensor-hc-sr501</a>)

Sensor

ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR (Passive Infrared Received). Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.Sensor PIR (passive infrared receiver) terdiri dari beberapa

bagian yaitu :

a. Lensa Fresnel

b. Penyaring Infra Merah

c. Sensor Pyroelektrik

d. Penguat Amplifer

e. Komparator

 

Buzzer

Buzzer

adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang di keluarkan oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz.( Albert Paul, Prinsip-prinsip Elektronika, 1989 hal:

134).

 

Gambar 2.12 Simbol dan Gambar Buzzer

Sumber : Prihono, dkk.,2009

 

LCD (Liquid Crystal Display) 16x2

LCD

(Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini

adalah :

a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

c. Terdapat karakter generator terprogram.

d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.

e. Dilengkapi dengan back light.

 

Gambar 2.13 Bentuk Fisik LCD 16x2

Sumber : Ari Heryanto, M dan Wisnu Adi P, 2008

 

Motor DC

Motor

listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Pada dasarnya energi ini digunakan untuk memutar benda benda yang ada di sekitar kita, seperti untuk memggerakkan fan/kipas , menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dan

masih banyak yang lainnya.

Motor DC adalah jenis motor yang menggunakan tegangan DC (tegangan yang searah) sebagai sumber energi. Dengan memberikan tegangan yang berbeda di kedua terminal, motor akan berputar dalam satu arah, dan apabila polaritas tegangan dibalik maka arah putaran motor akan terbalik juga.

Adapun motor DC terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

a.

Stator merupakan bagian yang tetap / stasioner. Stator menghasilkan medan magnet, baik yang dihasilkan dari sebuah kumparan (magnet elektro)

atau magnet permanen.

b. Rotor yaitu bagian yang berputar. Rotor dalam bentuk coil di mana sebuah arus listrik.

 

Gambar 2.14 Bagian Dalam Motor DC

Sumber : <a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://depokinstruments.com/">http://depokinstruments.com</a>

 

Pribsip Kerja Motor DC

Cara

kerja dari motor DC ini sangat sederhana, yaitu apabila terdapat arus

yang melewati suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor.

a. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

b.

Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan

mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

c. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.

d.

Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh

susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan

Pada

motor DC, medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah kumparan, karena konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui

medan magnet, dengan demikian

 

Beban Motor

Beban

pada motor DC penting dideinisikan dalam memahami sebuah motor listrik. Beban ini mengacu kepada output tenaga putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Sampai saat ini jenis beban dikelompokkan

menjadi :

a.

Beban torque konstan yaitu beban yang permintaan keluaran energinya bergantung terhadap kecepatan operasinya , akan tetapi torquenya tidak bervariasi. Contoh: beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotary

kilns, dan pompa displacement konstan.

b.

Beban dengan variabel torque yaitu beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).

Contoh : Peralatan Energi Listrik : Motor Listrik.

c.

Beban dengan energi konstan yaitu adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk

beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

 

Bagian Atau Komponen Utama Motor DC

a.

Kutub medan Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang

lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnetik.

b.

Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh

kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.

c.

Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya

adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

Motor

DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur: Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan Tegangan dinamo dituntukan dalam

persamaan berikut:

Gaya Elektromagnetik (E) E=K\Phi N Torque (T) : T=K\Phi I_{a} Dimana:

E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)

F = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan

N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)

T = torque electromagnetik

Ia = arus dinamo

K = konstanta persamaan

 

Jenis Motor DC

Adapun Motor DC dibedakan menjadi dua jenis, yaitu yang arus dan dayanya berasal dari sumber terpisah, dan motor yang memiliki sumber

daya sendiri

a. Motor DC sumber daya Terpisah Excited Winding

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.

b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited,

Pada jenis motor DC sumber daya sendiri di bagi menjadi 3 tipe sebagi berikut:

1. Shunt motor under load

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo Oleh karena itu total arus dalam jalur

merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

2. Series motor

Motor seri identik dalam kosntruksi untuk motor shunt kecuali untuk field. Untuk field dihubungkan secara seri dengan armature, oleh karena itu, membawa arus armature seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat yang mempunyai penampang cukup besar untuk membawa arus. Pada motor yang mempunyai hubungan seri jumlah arus yang melewati angker dinamo sama besar dengan yang melewati kumparan. Jika beban naik motor berputar makin pelan. Jika kecepatan motor berkurang maka medan magnet yang terpotong juga

makin kecil, sehingga terjadi penurunan EMF(electromotive force).

 

Driver Motor DC IC L293D

IC L293D adalah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap driver. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. konstruksi pin driver motor DC IC l293 dapat di lihat pada gambar 2.5

sebagai berikut.

 

Gambar 2.15 Konstruksi pin dan rangkaian driver motor DC IC L293

Sumber : <a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://chaokhun.kmitl.ac.th/">http://chaokhun.kmitl.ac.th</a>

1. Fungsi pin driver motor DC IC L293D

a. Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC.

b. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC

c. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC

d.

Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang

dikendalikan.

e.

Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah

pendingin kecil.

 

Komponen Elektronika

 

Konsep Dasar Komponen Elektronika

 

DEfinisi Elektronika

Menurut Chandra (2011:9), “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”.

Menurut Budiharto (2009:1), bahwa ”Elektronika adalah merupakan bidang yang menarik untuk dipelajari oleh pelajar dan hobbyist karena dapat

berkreasi apa saja sesuai keinginan”.

Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

a. Komponen Pasif

Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa,

penguatan dan lain-lain”.

Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

1. Resistor dan Tahanan

2. Kapasitor dan KOndensator

3. Trafo dan Transformator

b. KOmponen Aktif.

Menurut

Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk

penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.

Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

1. Dioda.

2. Transistor.

3. IC ( Integreted Circuit.

4. Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier).

 


Konsep Dasar Resistor

 

Definisi Resistor dan Tahanan

Menurut

John (2010:21), “Tahanan atau dikenal juga tahanan listrik, resistor atau dengan istilah lain yakni werstan. Besarnya nilai tahanan

dinyatakan dalam Ohm ()”.

Menurut

Budiharto (2009:1), “Salah satu komponen elektronika yang berfungsi

untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas

tinggi sepertinikel-kromium).

 

Gambar 2.16 Resistor

Sumber : Rusmadi (2009:12)

Karakteristik

utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan

induktansi.

Resistor

dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan

kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

 

Gambar 2.17 Skema Warna Resistor

Sumber : Rusmiadi (2009:13)

a. Satuan Resistor

Ohm

(simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan

besarnya nilai resistor adalah:

1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.

1 kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm.

 

Resistor Tetap

Menurut

Rusmadi (2009:11), bahwa “Resistor tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah”. Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk

fisiknya kecil.


Menurut Rusmadi (2009:15), resistor dibagi menjadi 6 yaitu:


1. Resistor Kawat

2. Resistor Batang karbon (arang)

3. Resistor Keramik atau Porselin

4. Resistor Film Karbon

5. Resistor Film Metal

6. Resistor tipe Film Tebal

 

Resistor Tidak Tetap

Menurut

Rusmadi (2009:16), bahwa “Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau

memutar pengaturnya”.

Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa resistor tidak tetap dibagi menjadi 5 yaitu:

1. Potensiometer.

2. Potensiometer Preset.

3. NTC dan PTC.

4. LDR.

5. VDR.

  

Konsep Dasar Kapasitor dan Kondensator

 

Definisi Kapasitor dan Kondensator

Menurut John (2010:61), “Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan muatan listrik”.

Menurut

Rusmadi (2009:20), bahwa “Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif

yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika.

Kapasitor

sendiiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang

melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.

Kondensator

diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif

serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

 

Gambar 2.18 Lambang KOndensator

Sumber : Rusmadi (2009:20)



Sedangkan

jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti

tablet atau kancing baju.


 

Gambar 2.1 Lambang Kapasitor

Sumber : Rusmadi (2009:20)

Namun

kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika

disingkat dengan huruf (C).

   

Kapasistansi

Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar.

Satuan

Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam

bentuk pecahan seperti berikut ini:

a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)

b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)

c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)

 

Tabel 2.3 Nilai Kapasistansi

Sumber : Rusmadi (2009:21)

Ada

jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian. Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor. Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-). Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang

akan dibuat.

Apabila

kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor. Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada

gambar di bawah .

 

Gambar 2.20 Dielektrikum

Sumber : Rusmadi (2009:20)

Seperti

terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum. Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain. Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan

Kapasitor Elektrolit.

Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus: c = 0,0885 x Ɛ x D/d µF

Ɛ = konstanta dielektrikum

D = luas bahan metal foil dalam cm2

d = jarak antara kedua metal foil dalam cm

Dari

rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan. Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta

Dielektrikum udara (Ɛ udara = 1).

 

Tabel 2.4 Tabel Daftar Konstanta Bahan Dielektrikum

Sumber : Rusmiadi (2009:23)

  

Konsep Dasar Dioda

  

Definisi Dioda

Menurut John (2010:143), “Dioda merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam satu arah, sedang pada arah yang berlawanan ia tidak bisa menghantarkannya. Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa

dipasang di adaptor”.

Komponen elektronika dengan dua terminal, yang terbentuk dari dua jenis semikonduktor, yaitu type P yang biasa disebut dengan anoda dan type N yang biasa disebut dengan katoda, dimana kemudian kedua semikonduktor ini digabungkan. Untuk membuat diode dalam keadaan conduct, diperlukan tegangan biasnya sebesar 0,3 volt untuk dioda dengan bahan germanium

atau 0,7 volt untuk dioda dengan bahan silikon.

 

Gambar 2.21 Dioda

Sumber : Rusmiadi (2009:33)


Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hampir selalu

dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.

Menurut Rusmadi (2009:34) Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:

1. Penyearah tegangan listrik.

2. Pengaman tegangan listrik.

3. memblokir tegangan listrik.

  

Konsep Dasar Transistor

  

Definisi Transistor

Menurut Budiharto (2009:3), bahwa “Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium”.

Menurut Rusmadi (2009:42), bahwa “Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap

rangkaian”.

Alat

semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber

listriknya.

 

Gambar 2.22 Transistor

Sumber : Rusmiadi (2009:40)

Pada

umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Transistor disusun menggunakan sambungan dioda. Berdasarkan

jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

a. BJT (Bipolar Juction Transistor)

BJT

memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B).

BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:

1. NPN (Negative Positive Negative)

Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN

hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.

 

Gambar 2.23 Simbol Transistor NPN

Sumber : Erinofiardi (2009:41)


2. PNP ( Positive Negative Positive)

Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada

tegangan emitter.

 

Gambar 2.24 Simbol Transistor PNP

Sumber : Rusmiadi (2009:41)

Transistor

merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian

lainnya.

  

Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)

 

Definisi IC (Integrated Circuit

Menurut Rusmadi (2009:46), bahwa “IC adalah Sebuah rangakian terpadu”. Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya,

sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip.

 

Gambar 2.25 Integrated Circuit

Sumber : Rusmiadi (2009:46)

Menurut Rusmadi (2009:48), ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah:

a. Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).

b. Catu daya yang diperlukan kecil.

c. Sistem operasional sangat praktis dan cepat

d. Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.

e. Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.

 

Lampu LED

  

Definisi Lampu LED

Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu led power dan power saving. Lampu led terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu led, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Bentuk fisik dari lampu led dapat dilihat pada

gambar 2.12 sebagai berikut:


 

Gambar 2.26 Lampu LED

Sumber : marktechopto.com

Led

(light emitting diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. Led dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena

efisiensinya.

  

Kristal

 

Definisi Kristal

Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric

effect.

 

Gambar 2.27 Rangkaian Internal Kristal

Sumber : <a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/">http://elektronika-dasar.web.id</a>


Gambar diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal. Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu wadah atau “pemegang”. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. Dalam hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri. Pada oscilator, kristal yang berfungsi sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolah-olah memiliki induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R). Nilai L ditentukan oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik. Berikut adalah contoh oscilator menggunakan tank

cirkuit kristal sebagai resonansi seri.

 

Gambar 2.28 Rangkaian oscilator hartley dengan kristal

Sumber : <a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/">http://elektronika-dasar.web.id</a>

 

Gambar 2.28 Rangkaian oscilator collpits dengan kristal

Sumber : <a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/">http://elektronika-dasar.web.id</a>


Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. Jika kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja. Oscilator hartley dan colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas oscilator akan meningkat dengan

pemasangan kristal.

  

IC Regulator

Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 78XX dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban. Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif 78xx dapat

dilihat pada tabel 2.5 sebagai berikut:

 

Tabel 2.5 Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx

Sumber : <a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/">http://elektronika-dasar.web.id</a>

Angka

xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx. Cara pemasangan dari regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat

dilihat pada gambar 2.30 sebagai berikut.

 

a. Penggunaan IC regulator dalam rangkaian

IC

7805 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 5 volt sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 volt menjadi 5 volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD (surface mount device) sampai aplikasi umum dengan keluaran

arus sampai dengan 1A.

 

Gambar 2.31 Rangkaian IC regulator

Sumber : <a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://www.ladyada.net/make/logshield/design.html">http://www.ladyada.net/make/logshield/design.html</a>

  

LDR (Light Dependen Resistor)

 

DEfinisi LDR (Light Dependen Resistor)

Menurut

Sri Supatmi (2010:175), LDR adalah satu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang dapat berubah sesuai perubahan intensitas cahaya. LDR singkatan dari Light Dependent Resistor atau Resistor yang

terpengaruh cahaya.


Hambatan dari LDR akan berkurang seiring semakin besar intensitas cahaya yang mengenai permukaannya. Besarnya hambatan LDR sendiri berbeda-beda tergantung ukuran dan bentuknya. Semakin rapat pola garis di permukaannya biasanya perubahan hambatannya akan semakin besar (lebih sensitif terhadap cahaya). Dalam rangkaian sensor cahaya di bawah ini LDR dipasang seri dengan Variable Resistor (VR) 20K. VR tersebut berfungsi untuk menyesuaikan tingkat sensitifitas rangkaian sensor itu sendiri. Juga sebagai penyeimbang dengan hambatan LDR yang dipakai (hampir semua jenis LDR dapat dipakai disini). Prinsip kerja rangkaian sensor cahaya ini adalah dengan memperkuat perubahan tegangan pada rangkaian seri LDR dengan 2 transistor yang dirangkai dengan pola Darlington (seperti gambar di bawah). Hasil penguatan transistor tersebut langsung diumpankan ke Coil Relay. Relay inilah yang berfungsi sebagai saklar untuk diteruskan ke rangkaian beban. Anda bisa memberikan

beban berupa lampu, alarm, atau rangkaian lain yang bertegangan 12V.

 

Gambar 2.32Rangkaian sensor cahaya dengan LDR

Sumber : (id.wikipedia.org/wiki/Sensor_cahaya )

Jika ingin menggunakan beban yang bertegangan tinggi/lebih tinggi, maka harus memutus total pin/kaki saklar relay secara total. Jangan ada 1 pun yang terhubung ke rangkaian. Pada intinya saklar relay tersebut bisa digunakan untuk mensaklar rangkaian/perangkat apapun. Anda tinggal

mengganti dengan Relay yang sesuai.

  

Relay

 

Definisi Relay

Relay

adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Dan

Susunan kontak pada relay adalah:

Normally Open  : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.

Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.

Changeover  : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.

 

 

Tombol Reset

Proses reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem ke kondisi semula. Power-on reset merupakan peroses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem pertama kali diberi daya. pin reset juga dapat diberi rangkaian manual reset.beberapa rangkaian yang umum digunakan terdapat pada gambar 2.23 pemberian rangkaian ini membuat sistem dapat

di-reset oleh user setiap saat dengan menekan tombol reset.

 

Gambar 2.34 Rangkaian power-on reset

  

Literatur Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

Cara kerja dari motor DC adakaj sbg bgerikut

1.

Penelitian yang dilakukan oleh Moch Firmansyah dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Akses Ruangan Digitally Synthesizer Laboratory ( DSL ) Dengan Menggunakan Metode MPP ( Microcontroller Password Protection )” menggunakan mikrokontroler

AT89S205 pada tahun 2009.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Iyus Irwanto, dari Institut Teknologi Sepuluh November yang berjudul “Perancangan Sistem HP Client Untuk Aplikasi Remote Control PC Berbasis Bluetooth”, tahun 2009, masih menggunakan bahasa java, menggunakan J2ME.

3.

Penelitian yang dilakukan oleh Julianto dari Universitas Gunadarma berjudul “Perancangan Otomatisasi Pintu Pada Shelter Busway Dengan Mikrokontroler AT89S51” tahun 2010, dimana sistem Pintu otomatisasi tersebut LED inframerah dengan photodioda yang digunakan sebagai sensor. Mikrokontroler AT89S51 berfungsi untuk mengendalikan buka/tutupnya pintu dan penampilan angka pada seven segment. Pada bagian sensor, LED berfungsi sebagai pemancar sinar inframerah dan photodioda berfungsi sebagai pendeteksi sinar inframerah dari LED yang dipantulkan oleh busway. Alat inimenggunakan 2 buah sensor. sensor 1 yang berada di ujung masuk shelter, berfungsi untuk membuka/menutup pintu shelter, sedangkan sensor 2 yang berada di ujung keluar shelter berfungsi untuk membuka/menutup palang pintu pada jalur busway. Permasalahan dari sistem ini apabila led tidak searah dengan photodiode maka palang tidak akan

bekerja.

4.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurdiansyah (2013) dengan judul “Home Aplliances Controling With Mobile Devices Based On Android Os”. Penelitian ini membahas mengenai sistem pengontrolan Home Appliances dengan menggunakan modul Xboard yang dikendalikan melalui smartphone Android. Sistem ini memanfaatkan protokol TCP/IP agar bisa dikontrol melalui jaringan internet, yang membuat sistem ini dapat melakukan

pengontrolan tanpa kendala jarak dan waktu.

5.

Penelitian Supriyadi dari STMIK RAHARJA Tangerang yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Bluetooth Untuk Indikator Posisi Suatu Benda” tahun 2013. Pada penelitian ini bertujuan memanfaatkan media bluetooth

untuk membantu mencari posisi suatu benda.

Dari

beberapa sumber literature review di atas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang mikrokontroller,LDR, PIR (Passive Infrared Receiver), Buzzer, Bluetooth, dan Android sudah banyak di bahas. Dalam beberapa sumber literature review tersebut informasi yang di berikan masih terbatas. Sedangkan saat ini kemajuan teknologi sudah sudah berkembang dengan pesat. Sehingga pengontrolan dapat di lakukan dengan menggabungkan cara kerja dari dua media yang berbeda yaitu secara digital danAnalaog dalam satu alat yang dimana di gunakan sebagai media untuk pengontrolan alat tersebut. Untuk itu dibuatlah penelitian yang

berjudul “RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR BERBASIS MAC ADDRESS”.




















  

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Konsep Perancangan Dan Pembahasan

Pada Perancangan ini meliputi perancangan komunikasi sistem, perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).Pembahasan pembuatan aplikasi android dan mikrokontroller yang digunakan akan dijelaskan secara detail. Gambaran secara umum adalah seperti berikut..

Secara

umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram Blok pada gambar 3.1. Alat yang dirancang akan membentuk suatu

sistem “RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR BERBASIS MAC ADDRESS”.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan

bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:


A. Alat yang Digunakan meliputi :

1. Laptop.

2. Handphone Android.

3. Solder Timah.

4. Solder Karet.

5. Software Arduino 1.0.

6. Arduino Uno sebagai bootloader untuk upload program.

B. Bahan-bahan yang Digunakan meliputi :

1. Mikrokontroller ATmega328.

2. Sensor Gerak.

3. LCD 16x2.

4. Motor Direct Current..

5. Kapasitor Elco 2200 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt.

6. Kapasitor keramik 22 pf.

7. Resistor 10 kohm, 330 ohm.

8. Lampu LED.

9. Heatshink (alumunium pendingin).

10. Jack Baterai.

11. Switch On/Off.

12. Timah Solder.

13. Kabel konektor.

14. Pin Header.

15. Kristal 16 MHz.

16. Socket 28 kaki.

17. Tombol Reset.

18. Printed circuit board.

19. Buzzer.

20. LCD.

21. Sensor Cahaya.

22. IC regulator (LM7805, LM7806).

23. Bluetooth HC-06.

  

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian

diagram blok pada gambar 3.1 bawah ini:

 

Gambar 3.1 Diagram blok rangkaian hardware

Pada gambar 3.1 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang di rancang adalah Smartphone, sensor gerak dan sensor cahaya menjadi media untuk memberikan input pada mikrokontroller dan ketika mikrokontroller mendapat inputan dari smartphone, sensor gerak dan sensor cahaya maka masing-masing output akan berada pada logika HIGH dan

sebaliknya akan mendapat logika LOW.

  

Rangkaian Catu Daya

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptors switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 6 volt dan 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7806 dan LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang

bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7806 yang menghasilkan tegangan +6 volt, dan LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang

dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan empat buah sumber catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol L293, rangkaian motor DC, rangkaian

sensor cahaya, sensor gerak, dan rangkaian sistem mikrokontroller.

 

Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya

Rangkaian catu daya yang digunakan untuk memberi supply tegangan mikrokontroler harus stabil dan mempunyai arus yang cukup untuk mensuplai mikrokontroller sehingga tidak terjadi drop tegangan saat

mikrokontroler dioperasikan.

Agar supaya daya yang disuplai rangkaian elektronik tidak berubah-ubah, diperlukan suatu komponen berupa IC Regulator. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan pembatas suhu (thermal shutdown). Pada rangkaian alat penguku suhu ruangan ini daya yang dibutuhkan adalah sebesar +5V dengan jenis arus DC

(bolak-balik). Untuk itu IC regulator yang digunakan adalah IC 7805.

  

Rangkaian Sistem Minimum ATmega 328

Agar

mikrokontroller ATmega328 dapat digunakan sebagai sistem kontrol perlu dibuat sistem minimumnya. Gambar 3.3 adalah gambar sistem minimum dari

mikrokontroller ATmega328.

 

Gambar 3.3 Rangkaian sistem minimum Mikrokontroller ATmega328

Pada rangkaian di atas merupakan minimum system yang digunakan dalam project ini, rangkaian diatas memerlukan Bootloader arduino yang digunakan sebagai media untuk mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328, karena minimum system diatas belum memiliki USBasp, dimana USBasp tersebut adalah salah satu cara penanaman program kedalam

mikrokontroller dengan mode USB downloader.

  

Rangkaian Modul Bluetooth

Dalam rancangan ini tidak banyak pin yang digunakan, yang dibutuhkan hanya, Pin TX dan Pin RX untuk komunikasi data dengan mikrokontroler melalui Smartphone menggunakan komunikasi serial.sedangkan sumber tegangan kerjanya menggunakan tegangan paositif sebesar 5 volt dc, yang

didapatkan dari keluaran IC Regulator LM7805.

Pin TX yang berada pada bluetoth dihubungkan dengan dengan pin RX yang ada pada mikrokontroller, sedangkan pin RX yang ada pada bluetooth dihubungkan dengan pin TX yang ada pada mikrokontroller sehingga jalur komunikasi serial dapat terhubung dengan baik karna proses komunikasi serial itu sendiri adalah proses pengiriman dan penerimaan data melalui jalur RX dan TX yang ada pada bluetooth dan mikrokontroler. Sedangkan pin RX yang ada pada mikrokontroller terletak pada pin 2, sedangkan pin

TX berada pada pin 3.

 

Gambar 3.4 Rangkaian Bluetooth HC-06

 

Gambar 3.5 Flowchart rangkaian Bluetooth

 

Gambar 3.6 Inisialisasi bluetooth dalam program arduino

Cara kerja dari motor DC adakaj sbg bgerikut

 

Gambar 3.7 Inisialisasi pembacaan data dari Bluetooth

Pada blok program diatas merupakan fungsi untuk membaca data dari komunikasi antara Bluetooth dan handphone, yang nanti nya kana di kirim ke mikrokontroller dan memberikan perintah pada tiap-tiap device tergantung tombol penekanannya, contohnya ketika menekan tombol “a” maka relay1 akan mendapatkan logika HIGH, dan ketika tombol “b” maka relay1

akan mendapat logika LOW.

  

Rangkaian Motor DC

Agar

motor DC dapat dikontrol dua arah diperlukan driver motor yaitu IC l293. Pada IC l293 terdapat 16 pin yaitu dua pin enable berfungsi untuk mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC, empat pin input adalah pin input sinyal kendali motor DC, empat pin output adalah jalur output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC, dua pin VCC adalah jalur input tegangan sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang dikendalikan. dan empat pin ground adalah jalur yang harus dihubungkan ke ground, pin GND ini yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah

pendingin kecil.

 

Gambar 3.8 Rangkaian Motor DC

Rangkaian di atas baru akan bekerja ketika mendapat inputan dari handphone, huruf yang digunakan adalah huruf ‘c’ untuk menghidupkan mesin, huruf ‘d’ untuk mematikan mesin satu. Cara kerja rangkaian di atas adalah dengan memberikan tegangan 5 volt sebagai Vcc pada pin 16 dan 5 volt pada pin delapan untuk tegangan motor, maka IC l293 siap digunakan. Jika terdapat tegangan input satu dan input dua maka dengan memberikan logika HIGH pada enable1 maka output 1 dan output 2 akan aktif. Sedangkan enable1 berlogika rendah, meskipun terdapat tegangan pada input 1 dan input 2, output tetap nol (tidak aktif). Hal ini juga berlaku untuk input 3, 4 dan output 3, 4 serta enable 2. Konfigurasi pin IC L293 di atas, rangkaian di atas dapat digunakan untuk mengontrol dua motor DC sekaligus, dan juga dapa mengontrol motor DC secara kontinu dan dengan teknik PWM (Pulse-Width Modulation). Adapun penulisan listing program untuk driver L293 dapat ditulis seperti terlihat pada gambar

berikut.


 

Gambar 3.9 Inisialisasi Motor DC dalam program arduino


Listing program yang ditunjuk pada garis hitam pertama adalah menghubungkan pin 3,4,5 yang terdapat pada mikrokontroller dan pin 1,2,7 yang terdapat pada IC driver L293, sedangkan listing program yang kedua adalah bagaimana mendeklarasikan sebuah IC driver L293 sebagai

keluaran dari perintah yang terdapat pada mikrokontroller.

 

Gambar 3.10 Flowchat kontrol untuk motor DC

Untuk flowchart diatas merupakan alur dan cara untuk mengontrol motor dc dengan penekanan tombol “c” dan tombol“d” melalui komunikasi media Bluetooth, untuk listing programnya dapat di tulis seperti terlihat pada

gambar berikut.

 

Gambar 3.11 Listing program untuk mengontrol motor DC

  

Rangkaian Sensor Gerak dan Sensor Cahaya

sensor

disini terdiri dari dua sensor yaitu sensor gerak dan sensor cahaya dimana cara kerjanya berbeda tapi memiliki fungsi yang sama yaitu dimana PIR(Passive Infrared Received) sensor berfungsi untuk mendeteksi gerakan yang memberikan inputan pada mikrokontoller. Dan Sensor Cahaya berfungsi ketika Sensor keamanan pertama tidak berfungsi. Dan skema dari

rangkaian sensor gerak dan sensor cahaya tersebut seperti dibawah ini

 

Gambar 3.12 Rangkaian PIR sensor dan sensor Cahaya

 

Gambar 3.13 Listing program untuk mengontrol sensor PIR dan LDR

Pada gambar listing program diatas merupakan pendeklarasian pin data untuk sensor PIR dan sensor cahaya, pendeklarasian ini dimaksudkan untuk pengalamatan pin data yang berada pada pin Analog yaitu pin analog A4 untuk sensor gerak, sedangkan pin Analog A1 untuk sensor cahaya. Untuk tegangan kerja pada sensor PIR dan sensor cahaya bersumber dari tegangan eksternal dengan sumber tegangan sebesar 12 volt dc dan di konversi menjadi tegangan 5 volt dc melalui IC regulator. Tegangan 5 volt dc sudah cukup karena sensor PIR dan sensor LDR mengkomsusi tegangan

sebesar 5 volt dc.

 

Gambar 3.14 Flowchart Input analog sensor LDR dan PIR

  

Rangkaian Buzzer dan LED (light emitting diode)

Rangkaian

ini berfungsi sebagai media indikator pada saat menerima input dari sensor LDR dan sensor PIR dan doproses oleh mikrokontroller dan akan memberikan logika HIGH . Dan skema rangkaian Buzzer dan LED (light

emitting diode) seperti dibawah ini.

 

Gambar 3.15 Rangkaian Buzzer dan LED (light emitting diode)

Prinsip dari kerja rangkaian diatas adalah, ketika sensor PIR mendapat inputan dari pergerakan dari orang maka buzzer akan bunyi dan lampu warna merah akan menyala dengan mode flip-flop, dan begitu juga ketika mendapatkan inputan dari sensor cahaya maka sistem akan bekerja seperti

hal nya ketika sensor PIR mendapat inputan.

 

Gambar 3.16 Listing program untuk mengontrol Buzzer

 

Gambar 3.17 Flowchart untuk kontrol buzzer

  

Rangkaian Relay

Pada dasarnya penggunaan rangkaian relay dimaksudkan untuk menghidupkan dan mematikan arus tegangan kerja pada rangkaian kontrol mesin industri sehingga arus yang mengalir dapat dihidupkan atau dimatikan sesuai

dengan kebutuhan.

Pada

dasarnya cara kerja rangkaian relay akan bekerja ketika diberikan perintah dengan huruf “a” pada handphone lalu dikirim ke mikrokontroller melalui media Bluetooth, dan setelah diterima data yang dikirimkan tersebut lalu diproses oleh mikrokontroller dan akan memberikan sinyal “HIGH” pada rangkaian relay yang artinya rangkaian relay tersebut akan berada pada kondisi aktif dan rangkaian control mesin industry akan mendapatkan arus, sehingga rangkaian control mesin industry dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan, dan ketika akan mematikan arus pada rangkaian control mesin industry tinggal menekan huruf “b”, yang artinya mikrokontroller akan memberikan sinyal tidak aktif terhadap rangakaian relay, sehingga rangkaian control mesin industry tidak mendapatkan arus lagi, karena rangkaian relay berada pada kondisi “LOW”. Gambar rangkaian relay dapat dilihat pada gambar

berikut:

 

Gambar 3.18 Rangkaian Relay

Untuk memberikan tegangan kerja pada sebuah relay perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu pada program arduino. Dan untuk mendeklarasikan relay pada program arduino dapat dilihat seperti gambar

berikut ini:

 

Gambar 3.19 Listing program untuk mengontrol Relay


Gambar diatas adalah bagaimana cara mengkonfigurasikan relay pada program arduino, dalam rangkaian sistem ini relay di pasang pin 9 dan 10

pada mikrokontroller

 

Gambar 3.20 Flowchart untuk kontrol relay

  

Rancangan Display LCD

LCD karakter adalah suatu modul yang berfungsi sebagai display yang dapat menampilkan karakter alpha numeric yang memiliki 16 kolom dan 2 baris karakter. LCD ini memiliki warna dasar biru dan karakter berwarna putih dengan menggunakan backlight. LCD ini berbasis HD44780 dengan supply tegangan sebesar 5V DC. Dengan menggunakan lcd karakter 16x2 display segala intruksi yang akan dilakukan akan ditampilkan pada waktu yang telah ditentukan, baik itu kondisi mesin maupun intruksi-intruksi yang akan dilakukan selanjutnya, gambar dibawah ini menunjukan bagaimana

sebuah lcd karakter 16x2 display dihubungkan dengan mikrokontroller.

 

Gambar 3.21 Rangkaian skema LCD 16x2

Ketika lcd karakter 16x2 display sudah dihubungkan dengan sebuah mikrokontroller, lcd karakter 16x2 display tidak bisa langsung digunakan untuk menampilkan pesan, agar dapat digunakan seperti apa yang diinginkan, harus di upload program terlebih dahulu kedalam mikrokontroller agar dapat menampilkan karakter. Listing program yang

digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut:

 

Gambar 3.22 Listing program untuk mengontrol LCD

Listing program yang terdapat pada garis hitam diatas adalah untuk baris pertama yaitu sebuah pustaka atau Library bahasa pemrograman arduino, sedangkan baris keduanya adalah mendeklarasikan lcd karakter pada pin mikrokontroller, terdapat enam buah pin yang digunakan yaitu pin (8, 7, 6, 2, A2, A3). Sedangkan gambar berikut adalah listing

program untuk menampilkan pesan ketika mikrokontroller mulai dihidupkan.


 

Gambar 3.23 Listing program LCD pada saat mikrokontroler dihidupkan


Listing program yang terdapat didalam garis hitam tersebut akan dijalan hanya satu kali saja, disaat mikrokontroller pertama kali dihidupkan, sedangkan listing program yang akan dijalankan berulang kali

dapat dilihat pada gambar berikut.


 

Gambar 3.24 Listing program LCD untuk memberikan input


Listing program diatas akan terus dijalankan selama masih terdapat arus listrik, listing program diatas akan ditampilkan ketika pada mikrokontroller mendapat inputan berupa huruf ‘a’ dari handphone merupakan perintah untuk menghidupkan pengapian, dan ketika mikrokontroller mendapat inputan huruf ‘b’ dari handphone lcd karakter16x2 display akan menampilkan pesan seperti pada gambar berikut:


 

Gambar 3.25 Listing program LCD pada Arduino

Perintah diatas akan ditamplkan ketika menekan huruf ‘b’ yang merupakan perintah untuk mematikan pengapian.


 

Gambar 3.26 Flowchart untuk LCD Display

  


Rangkaian Sistem Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat

seperti gambar 3.27 sebagai berikut:

 

Gambar 3.1 Skema rangkaian sistem keseluruhan

Keterangan jalur-jalur diatas :


a. Jalur merah sebagai arus positif (+).

b. Jalur hitam sebagai arus negatif ( - ).

c. Jalur biru sebagai jalur data.

d. Jalur kuning sebagai jalur PWM untuk motor DC dan motor servo.

e. Jalur hijau sebagai jalur clock (pembangkit frekuensi) untuk kristal.

  


Konsep Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam suatu Software Arduino 1.0 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana perintah-perintah program tersebut akan di

eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

  


Penulisan Listing Program Bahasa C

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino 1.0 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga

mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan.

Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.0

dapat dilihat seperti pada gambar 3.28. sebagai berikut :

 

Gambar 3.28 Membuka program Arduino 1.0

Dalam pemrograman mikrokontroller ATmega328 yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.29. sebagai

berikut:

 

Gambar 3.29 Tampilan layar program Arduino 1.0

Setelah form utama program Arduino 1.0 ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada

pada device manager.


 

Gambar 3.30Konfigurasi port melalui device manager


Pada pemrograman mikrokontroller perlu diperhatikan untuk koneksi potrtnya, karena pada pengalamatan port inilah mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan komputer melalui komunikasi serial, pada gambar

3.31. koneksi port diseting pada port 4 .

 

Gambar 3.31Menentukan koneksi port 4 pada Arduino 1.0


Seting koneksi port pada Arduino 1.0 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port

yang sebelumnya di seting juga melalui device manager.


 

Gambar 3.32 Menyimpan file program pada Arduino 1.0


Langkah selanjutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan nama berekstensi .pde dalam penelitian ini nama file yang akan

disimpan dengan nama Perkembangan.pde.

Setelah melakukan penyimpanan file program selanjutnya tahap penulisan listing dimulai dari mengimpor library dan dapat di lihat pada gambar

3.33 sebagai berikut:


 

Gambar 3.33 Mengimpor library pada header Arduino 1.0


Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman mikrokontroller ATmega328 yang menggunakan bootloader Arduino Uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino 1.0 sebagai media untuk menuliskan listing program. Serta menambahkan library yang akan digunakan, yaitu Licuid Cristal, perlu ditambahkan library karena menggunakan fungsi header bahasa c yang terdapat pada Arduino 1.0 itu

sendiri.

Setelah

langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program

secara keseluruhan.

 

Gambar 3.34 Proses kompilasi listing program



Setelah

listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan

atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar 3.34 diatas.

Selanjutnya

jika hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan

ke dalam sistem mikrokontroller ATmega328.

  

Pengisian program ke dalam IC ATmega328

Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller ATmega328 yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.0. Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan

perangkat lunak (Software) dapat dilihat pada gambar 3.23 berikut:

 

Gambar 3.35 Rangkaian board Arduino dengan internal clock


Dengan menggunakan arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller ATmega328, maka program yang ditulis pada Arduino 1.0 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller ATmega328. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.36. sebagai

berikut:


 

Gambar 3.36 Pemilihan Arduino board


Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan internal clock, arti dari internal clock adalah dengan memanfaatkan board Arduino sebagai board untuk berkomunikasi dengan komputer, dan mikrokontroller yang ada pada arduino board tersebut dilepas, agar IC ATmega328 yang

akan digunakan dapat terbaca oleh Arduino board.


 

Gambar 3.37 Mengupload program kedalam mikrokontroller ATmega328


Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses

upload program tidak terjadi error atau sukses.


Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller ATmega328 yang berjudul “RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR BERBASIS MAC ADDRESS” sudah siap digunakan.

  


Perangkat Lunak yang digunakan

pada

perancangan kali ini penulis memanfaatkan aplikasi blueterm , Program ini bisa didownload free via Android Market. maka Selanjutnya kita buka

program BlueTerm pada Android gadget

 

Gambar 3.38 ikon aplikasi bluterm pada Android


Lalu Pastikan bluetooth pada smartphone sudah aktif, selanjutnya klik icon BLUE TERM, tekan MENU dan pilih ‘Connect Device’

 

Gambar 3.39 Koneksi device pada blueterm

Pilih nama device BTSM yang terpasang pada Arduino, selanjutnya LED pada BTSM akan menyala konstan jika proses pairing berhasil dilakukan. Jika BTSM yang terpasang belum pernah pairing dengan BT Master , maka

akan ditanyakan PIN CODE, masukkan 4 digit pin code (defaultnya 1234).


Jika sudah terkoneksi selanjutnya masukan perintah pada Android dengan mengetikan karakter hurup :


“A” untuk menghidupkan pengapian,

“B” untuk mematikan pengapian,

“C” untuk menghidupkan mesin,

“D” untuk mematikan mesin,

“E” untuk mengaktifkan alarm,

“F” untuk mamatikan alarm,

Dan maka tampilan pada android seperti gambar dibawah ini.


 

Gambar 3.40 Tampilan pada smartphone Android

  


Flowchart Sistem

Pada pembuatan sebuah sistem pengontrolan diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur ataupun langkah-langkah dari suatu sistem yang dibuat. Sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar.

Penjelasan yang berupa proses merupakan gambar dari flowchart sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan flowchart ini adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk dapat memahami langkah-langkah serta kemungkinan-kemungkinan dari beberapa keputusan. Dalam pembuatan RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR berbasis mikrokontroller digunakan flowchart program sebagai berikut:

 

Gambar 3.41 Flowchart sistem

  

User Requirement

  

Elisitasi Tahap I

Elisitasi

tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai

seluruh rancangan sistem. Berikut adalah hasil Elisitasi Tahap I:

 

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

  

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.2. terdapat 1 functional dan 1 non function optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-2 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem pengontrolan dapat running tanpa error. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi

berikut ini :



 

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan

M = Mandatory(wajib)

D = Desirable(diinginkan)

I = Inessential(bukan bagian sistem)

  


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi

HML. Berikut tabel elisitasi tahap III tersebut:

 

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


Keterangan

T  : Technical

O  : Operational

E  : Economic

L  : Low

M  : Middle

H  : High

  

Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem proteksi kendaraan

bermotor menggunkan android berbasis mikrokontroler ATmega328.

Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 13 point final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem

pengontrolannya. Berikut tabel final elisitasi tersebut:


 

Tabel 3.4Final Elisitasi

  

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah

melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaianuji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenaipembahasan hasil uji coba yang

akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

  

Prosedur Sistem Usulan

Untuk

menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 8.1 Enterprise Edition untuk

menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram.

  


Use Case Diagram yang Diusulkan

 

Gambar 4.1 Case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :


a. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan sistem..

b. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pemilik Kendaraan.

  


Activity Diagram yang Diusulkan

 

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.2. Activity Diagram yang di usulkan, terdapat :

a.1 Initial Node, objek yang diawali.

b.

3 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu. aksi di antaranya: Buka Aplikasi Blueterm, Connect device, masukan

perintah pada Android.

c. 1 Final State, objek yang diakhiri.

  

Perbedaan prosedur antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Pada sub bab ini menjelaskan prosedur yang digunakan antara prosedur yang sudah ada dengan prosedur system yang diusulkan dengan menggunakan

table perbandingan yang dapat dilihat pada table berikut.

 

Tabel 4.1 perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem yang diusulkan

  

Flowchart Sistem yang Diusulkan

Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur atau langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar dari diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan

flowchart sistem sebagai berikut:


 

Gambar 4.3 flowchart yang diusulkan

  


Rancangan Prototype

 

Gambar 4.4 Prototype Alat yang dibuat

  


Konfigurasi Sistem Usulan

  


Spesifikasi Hardware

a. Processor  : Intel(R) Core™ i3-2350M

b. Monitor  : SVGA 15”

c. Mouse : Standart

d. Keyboard  : Standart

e. RAM  : 4 GB

d. Harddisk  : 500 GB

e. Printer  : Canon Pixma

  


Aplikasi yang Digunakan

a. Office 2010

b. Arduino 1.0

c. Fritzing

d. Visual Paradigma

e. Google Chrome

  


Hak Akses

a. Pemilik Kendaraan

  



Testing

  


Pengujian Rangkaian Catu Daya

Catu

daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa Sensor cahaya,sensor gerak, Relay, LCD 16x2 Character dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.5. adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba

rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar berikut:


 

Gambar 4.5 Pengujian Rangkaian Catu Daya

  


Pengujian Rangkaian mikrokontroller Atmega 328

Rangkaian

mikrokontroler ini merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian alat. Dan dalam rancangan mikrokontroler ini berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan. Mikrokontoler ATmega328P ini memiliki dua buah port dan berbagai pin yang digunakan untuk menampung input dan output data dan terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian pendukung

lainnya. Pembagian fungsi dari tiap-tiap pin sebagai berikut:

1.

Pin D.13 – pin D.2, digunakan sebagai output yang dihubungkan dengan rangkaian LED pada bagian kolom yang berfungsi untuk menyelakan lampu

pada rangkaian LED.

2.

Pin D.4 – Pin D.1, berfungsi untuk menerima data 4 bit yang dihasilkan dari lampu LED pada bagian baris yang akan terhubung dengan ground jika

salah satu tombol ditekan.

3. Pin D.3, digunakan untuk mengontrol relay yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan jalur api

4.

Pin XTAL1, Pin XTAL1, merupakan saluran masukan ke rangkaian oscillator yang dihubungkan dengan Kristal yang mempunyai frekuensi 11,0592 MHz dan dua buah kapasitor dengan nilai kapasitansi 33 pikofarad. Rangkaian oscillator pada mikrokontroler berfungsi untuk membentuk clock yang

menentukan kecepatan kerja mikrokontroler.

5.

Pin XTAL2, merupakan saluran keluaran penguat oscillator yang di hubungkan dengan Kristal menuju ground melalui sebuah kapasitor.Pin ini

juga sebagai pelengkap rangkaian oscillator pembentuk clock.

6.

Pin Reset, pada mikrokontroler ATmega328P juga menyediakan sarana reset yang terletak pada pin 1 (satu). Rangkaian Power On Reset ini menggunakan kapasitor, C7 (10 F) dan resistor R4 (1K ). Yang membentuk rangkaian power on reset dimana rangkaian ini akan mereset rangkaian mikrokontroler, sehingga mikrokontroler tersebut kembali menjalankan program yang ada di dalamnya dari awal. Dan kondisi pada internal RAM tidak terjadi perubahan selama proses reset berlangsung Rangkaian reset yang terdapat pada gambar 4.45. merupakan rangkaian yang dapat bekerja secara otomatis saat sumber daya di aktifkan. Pada saat sumber daya di aktifkan, maka kapasitor C7 akan terhubung singkat, sehingga arus mengalir dari Vcc langsung ke kaki reset (RST) yang membuat kaki tersebut berlogika 1. Kemudian kapasitor mulai terisi hingga tegangan pada kapasitor (Vc), yaitu tegangan antara Vcc dengan titik percabangan antara kapasitor C7, resistor R4 dan kaki reset mencapai Vcc. Otomatis tegangan pada resistor R4 atau pun tegangan reset akan turun menjadi 0,

sehingga kaki reset akan berlogika 0 dan proses reset pun selesai..

7. Port C.0 – Port C.3, digunakan untuk mengirimkan data 4 bit bagian Most Significant Bit (MSB).

8.

Port C.5, dihubungkan pada pin Register Select (RS) yang digunakan untuk memilih apakah data yang itu instruksi atau data. Jika RS=0, berarti mikrokontroler sedang mengirimkan instruksi dan jika sebaliknya

berarti mikrokontroler sedang mengirimkan data.

9. Pin C.4, digunakan untuk mengontrol data yang dikirimkan

 

Gambar 4.6 konfigurasi pin ATmega 328

  


Pengujian Rangkaian LCD 16x2 Character

Agar rangkaian LCD 16x2 Character dapat bekrja sesuai dengan apa yang diharapkan maka perlu dilakukan pengujian, yaitu dengan melakukan uji coba untuk menampilkan nama penulis yaitu ”GUNAWAN” pada layar LCD

16x2 Character.

Perlu diketahui bahwa pengujian rangkaian LCD 16x2 Character dapat menggunakan Software Virtual Breadboard, yang merupakan software yang dapat digunakan untuk melakukan uji coba program arduino. Untuk uji coba rangkaian LCD 16x2 Character dapat dilihat pada gambar 4.7 sebagai

berikut.


 

Gambar 4.7 Pengujian rangkaian LCD 16x2 Charakter


Setelah melakukan uji coba maka rangkaian LCD 16x2 Charakter dapat digunakan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada rangakaian LCD 16x2 Charakter memerlukan sumber tegangan kerja sebesar +5 vdc, tegangan

tersebut akan diperoleh dari rangkaian catu daya.

Untuk melakukan uji coba diatas yang menampilkan pesan ”GUNAWAN”

pada LCD 16x2 charakter dapat ditulis seperti gambar berikut ini.

 

Gambar 4.8 pengujian listing program untuk LCD

  


Pengujian rangkaian pengendali motor DC

Rangkaian pengendali motor DC digunakan untuk mengendalikan motor DC untuk melakukan perputaran ke arah kanan dan kiri, dalam hal ini untuk

melakukan proses menjalankan roda kendaraan bermotor roda empat.

Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian pengendali motor DC menggunakan IC L293, hanya untukmengetahui dan memastikan bahwa arah putaran dan besar tegangan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan sistem tersebut. Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan tegangan pada rangkaian L293 untuk menentukan tegangan yang sesuai dengan tenaga ( torsi ) yang dihasilkan dan tidak terlalu cepat perputarannya untuk motor DC. Berikut adalah merupakan hasil pengujian perbandingan antara

tegangan dengan torsi yangdihasilkan.

1. Motor DC diberikan tegangan sebesar 12 volt, torsi yang dihasilkan terlalu cepat, sehingga IC regulator akan cepat panas.

2.

Motor DC diberikan tegangan sebesar 9 volt, torsi yang dihasilkan dapat menggerakkan pintu , tetapi kecepatan roda kendaran bermotor roda

empat masih terlalu tinggi.

3. Motor DC diberikan tegangan sebesar 5 volt, torsi yang dihasilkan mampu menghidupkan dan mematikan mesin

  


Penjelasan Keyword Yang di Gunakan

Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:


1. Void setup() { }

yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

2. void loop( ) { }

yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan

lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

1. pinMode

digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau

OUTPUT.


2. digitalWrite

digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5

volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).


  


Evaluasi

Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian pada aplikasi Blueterm dan sistem mikrokontroller, pembacaan data yang dilakukan sensor tidak bisa ditampilkan dalam bentuk data kedalam form input, pembacaan data yang dilakukan sensor hanya dapat ditampilkan dengan mode indicator saja. sedangkan pada form kontrolnya tidak terdapat kendala karena pada form kontrol tersebut hanya memberikan perintah-perintah pada sistem

mikrokontroller melalui komunikasi serial.


Lalu uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan mendekatkan objek pada sensor Gerak yangdidapat hasil yang baik dan memiliki akurasi dan tingkat sensifitas yang cukup bagus. pada device yang digunakan sebagai media indicator akan merespon cepat ketika sensor gerak mendapat logika “HIGH”device yang digunakan sebagai indicator yaitu Lampu LED. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil

yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk Prototype.

  


Implementasi

  


Sechedjule

Schedule atau jadwal implementasi berisi waktu yang diperlukan dalam mengoperasikan sistem yang dibuat. Jadwal implementasi dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

 

Tabel 4.2Sechedjule Implementasi

  


Estimasi Biaya

 

Tabel 4.3 Estimasi Biaya

  


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan

uraian sebelumnya serta analisa yang dilakukan oleh penulis mengenai RANCANG BANGUN KUNCI SEPEDA MOTOR berbasis mikrokontroller Atmega 328, maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

  

KESIMPULAN TERHADAP PERUMUSAN MASALAH

1.

Dengan menggunakan metode password akses dan PIR ( passive infrared receiver) sensor yang diproses oleh mikrokontroller dapat mengontrol

mesin kendaraan bermotor.

Dengan mengontrol relay maka si pengendara dapat memutuskan atau menghubungkan jalur api.

3.

Dengan memanfaatkan kode password dan sensor PIR ( Passive infrared Receiver) dan juga sensor cahaya tidak hanya dapat mengontrol sistem kendali kendaraan bermotor saja melainkan bisa di manfaatkan sebagai sistem keamanan juga karena tidak sembarang orang dapat mengetahui

password yang digunakan untuk mengontrol kendaraan bermotor tersebut.

4.

Penggunaan sistem ini dapat membantu pengendara dalam memproteksi kendaraan bermotornya secara maksimal, karena sistem ini dipasang sensor PIR (Passive infrared Receiver) untuk dapat di fungsikan sebagai pendeteksi objek, dan juga sensor cahaya yang difungsikan untuk

mendeteksi kendaraaan ketika dihidupkan.



  

KESIMPULAN TERHADAP TUJUAN DAN MAFAAT PENELITIAN

A. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

Dengan

merancang sistem yang baru diharapkan dapat membantu dalam memproteksi kendaraan bermotor dengan cara yanglebih efisien karna mengubah cara

konvensional menjadi system yang berbasis Android

B. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

Dengan adanya Skripsi ini penulis dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang mungkin belum didapat dari perkuliahan serta menerapkan ilmu yang telah dipelajari dengan cara kerja yang sebenarnya, serta dapat membantu si Pengendara tersebut dengan memberikan masukan positif serta langkah apa yang harus ditingkatkan dalam sistem proteksi

kendaraan bermotor.

  


SARAN

1.

Sebagai negara berkembang, sistem ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perkembangan teknologi pada industri kendaraan bermotor

roda dua ataupun roda empat

2.

Sistem ini tidak hanya dapat digunakan pada kendaraan bermotor saja, melainkan dapat digunakan juga sebagai media akses mesin industri maupun

sistem keamanan yang lainnya.

3.

Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat dikembang untuk sistem autopilot, hanya tinggal penambahan beberapa sensor infrared lagi, agar sistem tersebut dapat dikontrol secara otomatis tampa campur tangan

manusia.

  

DAFTAR PUSTAKA


Budiharto Widodo. 2009. 10 PROYEK ROBOT SPEKTAKULER.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi.2012. Penggunaan PLC Dalam PengontrolanTemperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2 –Juli 2012.
Wahana. 2012. Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet Dan Handphone. Pt. Elex Media Komputindo
Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta:Bumi Aksara.
Guritno, Sudaryono danUntung Rahardja. “theory and application of IT Research”, April2010, Halaman: 302.
Mulyanto, Agus. 2009. Per.Pancangan Sistem Informasi PerancanganDan Pengendalian Terhadap Proses Produksi Pada PT. Indofiber Industri.(Laporan Skripsi, STMIK Rahaja, Tangerang).
Rusmadi, Dedy. 2009.MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA. Bandung: Pionir Jaya.
Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta:Andi Offset

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://aplikasiandroid.com/berita-android-2/sejarah-android-os/">http://aplikasiandroid.com/berita-android-2/sejarah-android-os/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor">http://id.wikipedia.org/wiki/Resistor</a>

Abdul Kadir. 2013. “Panduan praktis mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan Pemrogramannya menggunakan Arduino.
Syahrul. 2012. “Mikrokontroller AVR ATMEGA8535”
Jalaludin. 2011. Konsep Elisitasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Henderi. 2008. ”Unified Modelling Language”, Tangerang : Raharja Enrichment Centre (REC).
Arifin, dan Ardi Amir. 2009. “Pemodelan Dan Pengendalian Motor Listrik U.S
Electric Motors Type Dripproof 1750 Rpm/40 Hp/240 Volt”. Universitas Tadulako. Jurnal JIMT, Vol. 6, No.1, Mei 2009: 50 – 59.
Budiharto, Widodo. 2009. ”10 Proyek Robot Spektakuler”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. ”Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis”. Jakarta : PT Kawan Pustaka.
Rusmadi, Dedy. 2009. “Mengenal Komponen Elektronika”. Bandung: Pionir Jaya.
Saefullah, Sumardi Sadi, Yugo Bayana. 2009. “Smart Wheeled Robotic (SWR) Yang Mampu Menghindari Rintangan Secara Otomatis”. CCIT, Vol.2 No.3 – Mei 2009.

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/komponen/driver-motor-dc-l293d/">http://elektronika-dasar.web.id/komponen/driver-motor-dc-l293d/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-positif-78xx/">http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-positif-78xx/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-seri-dan-paralelresistor/">http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rangkaian-seri-dan-paralelresistor/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/membaca-kode-warna-resistor/">http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/membaca-kode-warna-resistor/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/definisi-kapasitor/">http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/definisi-kapasitor/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-dengan-kristal/">http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/oscilator-dengan-kristal/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://www.dfrobot.com/wiki/index.php/Adjustable_Infrared_Sensor_Switch_%28SKU:SEN0019%29">http://www.dfrobot.com/wiki/index.php/Adjustable_Infrared_Sensor_Switch_%28SKU:SEN0019%29</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://www.hobbytronics.co.uk/arduino-atmega328-hardcore">http://www.hobbytronics.co.uk/arduino-atmega328-hardcore</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://avrprogrammers.com/devices/ATmega/atmega328">http://avrprogrammers.com/devices/ATmega/atmega328</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://cryoarchive.net/tutorials/arduino-tutorials/arduino-programming-atmega328-using-usbasp-and-arduino-ide-on-mac-osx/">http://cryoarchive.net/tutorials/arduino-tutorials/arduino-programming-atmega328-using-usbasp-and-arduino-ide-on-mac-osx/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/matrix-keypad-4x4-untuk-mikrokontroler/">http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/matrix-keypad-4x4-untuk-mikrokontroler/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/">http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/</a>

<a rel="nofollow" target="_blank" class="external free" href="http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/">http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/</a>


DAFTAR LAMPIRAN

  1. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Kartu Bimbingan Skripsi</a>
  2. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Form Seminar Proposal</a>
  3. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Form Final Presentasi</a>
  4. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Form Pertemuan Stakholder</a>
  5. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Form Usulan Penelitian Skripsi</a>
  6. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Surat Keterangan Wawancara</a>
  7. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Surat Keterangan Hibah</a>
  8. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Sertifikat Seminar IT</a>
  9. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Sertifikat Prosfek</a>
  10. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Sertifikat Toefl</a>
  11. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Bukti-bukti Pembayaran</a>
  12. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Kartu Studi Tetap FInal ( KSTF )</a>
  13. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Daftar Nilai</a>
  14. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Validasi Skripsi</a>
  15. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Validasi Sidang</a>
  16. <a rel="nofollow" target="_blank" class="external text" href="https://docs.google.com/a/raharja.info/document/d/1SfBetCJe-TPIAy5Gqkk_BhUAJ-Dxz4nU22nKo8BXOnA/edit">Form ELisitasi</a>
  17.   

Contributors

Gunawan