Rinaldi Al Amin: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Sistem)
Baris 659: Baris 659:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.  </p></div>  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.  </p></div>  
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''2. Definisi Sistem'''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">  Menurut Hutahaean (2015:3)<ref name=''Hutahaen''>Hutahaen, jeperson 2015. “Konsep Sistem Informasi”, Yogyakarta: Deepublish.</ref> , “ sebuah sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:  </p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Komponen Sistem (''Components'') <br> Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.  </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Batasan Sistem (''Boundary'') <br>
 +
Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.</p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Lingkungan Luar Sistem (''Evinronment'') <br> Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.</p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Penghubung Sistem (''Interface'') <br>
 +
Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.  </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Masukan Sistem (''Input'') <br> 
 +
Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">  Keluaran Sistem (''Output'') <br>
 +
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.  </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">  Pengolahan Sistem  (''Process'') <br>
 +
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.  </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Sasaran Sistem (''Objective'') <br>
 +
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.  </p></li> </ol>
 +
 +
<div align="center"><img width="40%" height="40%" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-DvKC-PzGNus/WJoWzcnj0eI/AAAAAAAAJrk/8cgFv4kPzRYuJYevXq5iZy0NJetNgSRQwCK8B/s409/2017-02-07.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><b>Gambar 2.1 karakteristik sistem.</b></div>
 +
 +
<p style="line-height: 2">'''3. Klasifikasi Sistem '''</p>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:8)<ref name=''Taufiq''>Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
 +
</ref>, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya : </p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Sistem Abstrak dan Sistem Fisik <br>
 +
Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. <br> Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. <br>
 +
Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi. </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan <br>
 +
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.  </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka  <br>
 +
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka. <br>
 +
Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kesrjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain. </p></li>
 +
 +
<div align="center"><img width="40%" height="40%" style="margin:0px" src="http://i50.photobucket.com/albums/f349/pipit03/sistemterbuka_zps40782128.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><b>Gambar 2.2 Sistem Tertutup</b></div>
 +
 +
<div align="center"><img width="40%" height="40%" style="margin:0px" src="http://i50.photobucket.com/albums/f349/pipit03/sistemterbuka_zps2f6b18ca.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><b>Gambar 2.3 Sistem Terbuka</b></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">  Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks  <br>
 +
Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.  </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi <br> Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkunganya merupakan sebuah sistem yang
 +
mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan. </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">  Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia  <br>
 +
Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah. </p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">  Sistem Sementara dan Sistem Selamanya  <br>
 +
Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan </p></li> </ol>
  
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}

Revisi per 7 Februari 2017 18.59

PROTOTYPE ALAT PEMBERSIH DEBU DAN LANTAI

MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE BERBASIS

ARDUINO UNO PADA SMK YUPPENTEK 1

TANGERANG



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1233473323
NAMA
: RINALDI AL AMIN


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

TANGERANG

2016/2017



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE ALAT PEMBERSIH DEBU DAN LANTAI

MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE BERBASIS

ARDUINO UNO PADA SMK YUPPENTEK 1

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1233473323
Nama
: Rinaldi Al Amin
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Febuari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE ALAT PEMBERSIH DEBU DAN LANTAI

MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE BERBASIS

ARDUINO UNO PADA SMK YUPPENTEK 1

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233473323
Nama
: Rinaldi Al Amin

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Disetujui Oleh :

Tangerang, Febuari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Si.)
   
(Dendy Jonas, M.Kom.)
NID : 13001
   
NID : 14004




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE ALAT PEMBERSIH DEBU DAN LANTAI

MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE BERBASIS

ARDUINO UNO PADA SMK YUPPENTEK 1

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233473323
Nama
: Rinaldi Al Amin

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Febuari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE ALAT PEMBERSIH DEBU DAN LANTAI

MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE BERBASIS

ARDUINO UNO PADA SMK YUPPENTEK 1

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1233473323
Nama
: Rinaldi Al Amin
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Tangerang, Febuari 2017

 
 
 
 
 
Rinaldi Al Amin
NIM : 1233473323

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Kebersihan adalah syarat untuk terwujudnya kesehatan, lingkungan yang bersih akan memberikan manfaat yang besar kepada manusia dan sebaliknya lingkungan yang kotor akan memberikan masalah yang besar kepada manusia. Bertepatan dengan berkembangnya sebuah teknologi dalam bidang kebersihan pada saat ini, maka semakin dibutuhkan sebuah sistem alat kebersihan yang mudah digerakan menggunakan aplikasi smartphone android untuk mempermudah pekerjaan manusia. Untuk menjawab pemasalahan tersebut maka dirancanglah prototype alat pembersih debu dan lantai menggunakan media smartphone berbasis arduino uno sebagai bentuk alat kebersihan untuk lebih baik dari yang sudah ada sebelumnya. Alat ini memiliki cara keja menghisap debu secara otomatis, mengelap lantai dengan menggunakan perintah yang dikendalikan melalui aplikasi smartphone dan sebelum mengelap lantai alat bisa menyemprotkan air yang dikendalikan melalui aplikasi smartphone android. Sistem alat kebersihan ini mampu meningkatkan kerbersihan pada ruangan, meringankan pekerjaan, sehingga menjadikan sistem ini lebih efektif dan lebih efisien dari segi penggunaan hingga pemeliharaan alat.

Kata Kunci: Kebersihan, Smartphone Android, Arduino Uno

ABSTRACT

Hygiene is a requirement for the attainment of health, a clean environment will provide great benefits to humans and vice versa a dirty environment will give you big problems to humans. To coincide with the development of a technology in the field of hygiene at the moment, the more it takes a system easy controlling hygiene tool using the application android smartphone to ease the work of man. To answer problem in the surveyors laid out the dust cleaning tool prototype and floors using the arduino uno based smartphone media as a tool for better hygiene of previously existing. This tool has a way serious sucking up dust automatically, wiping the floor with the use command controlled via smartphones and applications before wiping the floor tool can sprayed water which is controlled through the application android smartphone. The system is able to improve hygiene tool kerbersihan on, lighten the work, making the system more effective and more efficient in terms of usage until the maintenance tool.

Keywords : Hygiene, Android Smartphone, The Arduino Uno


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah PROTOTYPE ALAT PEMBERSIH DEBU DAN LANTAI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE BERBASIS ARDUINO UNO PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG.

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika, M.Kom,.M.Si selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Dendy Jonas, M.Kom selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Drs. Masuni, M.Pd. sekalu Stakeholder dalam dilakukannya skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kepada orang tua, dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Untuk teman-teman Rifqi, Rifai, Rangga teman seperjuangan, konsultan Bang arfa dan semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, Febuari 2017
Rinaldi Al Amin
NIM. 1233473323

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebersihan adalah kegiatan menciptakan atau menjadikan lingkungan yang bersih, indah, asri, hijau dan nyaman. Kebersihan lingkungan tentu tidak hanya disatu tempat saja, misalnya saja kebersihan kantor yaitu kebersihan lingkungan tempat bekerja, kebersihan sekolah yaitu kebersihan lingkungan tempat belajar atau menuntut ilmu, dan lain sebagainya.

Kebersihan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia serta, merupakan unsur yang saling berhubungan dalam ilmu kesehatan. Kebersihan adalah syarat untuk terwujudnya kesehatan, lingkungan yang bersih akan memberikan manfaat yang besar kepada manusia dan sebaliknya lingkungan yang kotor akan memberikan masalah yang besar kepada manusia.

Keterbatasan manusia dan pola hidup yang tidak peduli akan kebersihan lingkungan disekitarnya serta, keterbatasan alat yang mungkin sebagai faktor seseorang menjadi tidak memperhatikan kebersihan lingkunganya, oleh karena itu penulis berinovasi untuk membuat alat sederhana yang mampu membantu masyarakat atau para pekerja kebersihan untuk membersihkan debu dan membersihkan lantai.

Bertepatan dengan berkembangnya sebuah teknologi juga mendasari penulis untuk menselaraskan teknologi dengan tetap menjaga kebersihan dan tetap mengikuti teknologi yang berkembang pada saat ini, berangkat dari hal itu penulis ingin membuat suatu rancangan teknologi yang dapat membersihkan debu dan membersikan lantai menggunakan fitur dasar membersihkan suatu rungan yaitu dengan menghisap debu dan mengelap lantai, menggunakan komponen yang tidak asing lagi dikalangan para robotik yaitu Arduino Uno sebagai mikrokontrolernya serta, motor DC (direct current) sebagai penggeraknya, sensor debu (sensor dust) sebagai pendeteksi debu, sensor ultrasonic sebagai pengukur jarak pada benda-benda yang berada dihadapan ala pembersih debu dan lantai dan menggunakan smartphone berbasis Android sebagai pusat pengendalianya, hal ini dikarnakan peralatan-peralatan yang dikontrol secara elektronik lebih banyak memberi kemudahan dalam penggunaanya.

Untuk menjawab pemasalahan yang dihadapi, maka penulis merancang alat yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun judul dari alat tersebut adalah “PROTOTYPE ALAT PEMBERSIH DEBU DAN LANTAI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE BERBASIS ARDUINO UNO PADA SMK YUPPENTEK 1 TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Rumusan ini, memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang. Adapun rumusan masalah dalam penyusunan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses alat pembersih debu dan lantai dapat bekerja dengan baik ?

  2. Bagaimana cara mengontrol alat pembersih debu dan lantai agar bisa dikendalikan melalui smartphone android ?

  3. Bagaimana vacum clearner dapat menyedot debu secara otomatis ?

Ruang Lingkup

Sebagai pembatas pembahasan atas penyusunan laporan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Implementasi alat ini hanya dapat dilakukan pada ruangan guru dan ruangan kelas, karena ruangan tersebut adalah ruangan inti yang sering digunakan.

  2. Prototype alat pembersih debu dan lantai ini adalah sebagai sarana alat kebersihana pada SMK Yuppentek 1 Tangeranng

  3. Cara kerja alat hanya untuk membersihkan debu dengan cara dihisap dan mengelap lantai.

  4. Program menggunakan Program Arduino IDE

  5. Alat Yang dirancang hanya sebatas prototype dan tidak seperti robot yang sesungguhnya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Individual

  2. Tujuan individual dari penelitian ini yaitu:

    1. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang mikrokontroler lebih luas.

    2. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu yang penulis dapat selama perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja.

    3. Persyaratan untuk kelulusan mata kuliah Skripsi.

  3. Tujuan Fungsional

  4. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu:

    1. Membuat mekanisme rancangan alat pembersih debu dan pembersih lantai yang dapat bekerja secara baik yang mampu dihubungkan dan dikendalikan dengan aplikasi android.

    2. Agar rancangan alat tersebut dapat digunakan untuk membersihkan debu secara otomatis dan pembersih lantai.

    3. Untuk meringankan pekerjaan dalam hal membersihkan debu dan lantai

  5. Tujuan Oprasional

Tujuan oprasionall dari penelitian ini yaitu:

  1. Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah dapat membuat alat pembersih debu dan pembersih lantai yang dikendalikan menggunakan smartphone Agar masyarakat tidak perlu menggunakan tenaga dalam membersihkan debu dan membersihkan lantai.

  2. Untuk membantu memudahkan dalam hal membersikan debu dan membersihkan lantai dibuat sistem pengendalian dengan memanfaatkan smartphone melalui media bluetooth untuk mengontrolnya.

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat individual
    Mampu membersihkan partikel-partikel debu yang tidak terdeteksi oleh manusia dan bisa membersikan laintai secara menyeluruh sehingga dapat membantu meningkatkan kebersihan pada lingkungan.

  2. Manfaat Fungsional
    Dengan menggunakan aplikasi smartphone Android, diharapkan dapat mempermudah mengendalikan alat pembersih debu dan pembersih lantai agar dapat Menggantikan pekerjaan manusia hingga dapat membantu masyarakat.

  3. Manfaat Oprasional
    Dalam Membersihkan debu dan membersihkan lantai, tidak diperlukan lagi tenaga manusia, melainkan dapat dikerjakan dengan alat yang dikendalikan menggunakan smartphone Android.

Metode Penelitian

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
    Metode pengumpulan data yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada SMK Yuppentek 1 Tangerang metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu membersihkan debu dan lantai pada SMK Yuppentek 1 Tangerang.
  2. Studi pustaka
    Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perecanaan, percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan.
  3. Wawancara
    Salain observasi penulis juga melakukan wawancara untuk memeperoleh keterangan dalam penelitian ini.

Metode Analisa

Model Analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan System Development Lyfe Cycle (SDLC) dengan bebrapa langkah seprti melakukan survey/wawancara menganalisa sistem yang berjalan, memilih atau memecahkan masalah yang baik, menetukan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang akan digunakan, membangun dan mengimplementasikan sistem baru.

Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang didesain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan diagram blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: aplikasi IDE arduino, mikrokontroller arduino uno, memanfaatkan android untuk mengontrol.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian blackbox testing, blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, di antaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang

Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan Skripsi ini, maka laporan Skripsi ini dikelompokkan ke dalam beberapa sub bab pembahasan dan menggunakan sistematika penyampaian, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Di Bab ini akan menjelaskan mengenai uraian secara umum mengenai: latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian tersebut.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah SMK Yuppentek 1 Tangerang, visi dan misi serta struktur organisasi, wewenang tanggung jawab, komponen yang digunakan berikut pembahasan.

BAB IV

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dari prototype yang telah dirancang dan kemudian dilakukan pengujian dari kinerja sistem dan analisa terhadap komunikasi antara smartphonedan bluetooth sebagai pengendali alat pembersih debu dan lantai serta arduino uno sebagai otak dari keseluruan alat tersebut

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Nasarudin, Imron djafar, Indra samsie di dalam jurnal ‎CCIT Vol.6 No.2 (2013:72), “Sistem dapat didefinisikan dengan ‎pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat ‎didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai ‎tujuan tertentu”.‎

Menurut Hutahaean (2015:2)[1], “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”

Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3)[2] , “ sebuah sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Process)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1 karakteristik sistem.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8)[3], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kesrjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  4. Gambar 2.2 Sistem Tertutup
    Gambar 2.3 Sistem Terbuka
  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkunganya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V

PENUTUP

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

1. Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berikut ini adalah kesimpulan rumusan masalah mengenai prototype alat pembersih debu dan lantai menggunakan media smartphone berbasis arduino uno pada SMK Yuppentek 1 Tangerang, adalah sebagai berikut:

  1. Arduino uno adalah otak dari keseluruan alat yang ditanami Atmega 328 yang dapat membuat proses pekerjaan alat pembersih debu dan lantai dapat bekerja dengan baik.

  2. Dipasangnya sebuah bluetooth HC-05 pada arduino uno adalah untuk membuat komunikasi pada smartphone android agar bluetooth HC-05 bisa di hubungkan pada bluetooth smartphone dan alat bisa dikontrol melalui aplikasi yang bisa mengendalikan fungsi alat.

  3. Dipasangnya sebuah sensor debu (dust) pada arduino uno adalah untuk mendeteksi debu agar vacum cleaner bisa menghisap debu secara otomatis.


2. Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

Berikut ini adalah kesimpulan tujuan dan manfaat mengenai prototype alat pembersih debu dan lantai menggunakan media smartphone berbasis arduino uno pada SMK Yuppentek 1 Tangerang, adalah sebagai berikut:

  1. Membantu menyelesaikan masalah yang ada pada SMK Yuppentek 1 Tangerang yaitu pada kegiatan pekerjaan membersihkan linkungan sekolah yaitu ruang kelas, ruang lab, ruang guru dan kantor.

  2. Dapat memberikan kenyamanan siswa-siswi pada saat belajar dikelas dan membuat guru lebih semangat dalam proses mengajar.

  3. Membantu memberi solusi pada pekerja kebersihan agar dapat bekerja dengan di bantu alat pembersih debu dan lantai, sehingga lebih efektif dari segi tenaga dan lebih efisien dari segi waktu pengerjaan akan menjadi lebih cepat

3. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

Dengan menggunakan arduino uno, sensor debu dan smartphone android maka terealisasikan alat pembersih debu dan lantai yang bermanfaat serta berguna secara fungsional dengan baik pada SMK Yuppentek 1 Tangerang.

Saran

Berikut adalah Saran agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi,sehingga kekurangan yang ada pada alat pembersih debu dan lantai bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Untuk pengembangan selanjutnya penulis mengusulkan untuk memberikan data base untuk berapa persentasi debu yang dihisap oleh vacum cleaner setiap kali penghisapan.

  2. Sistem ini mempunyai kelemahan pada media komunikasi, untuk pengembangan selanjutnya maka penulis mengusulkan untuk merubah jaringan komunikasi antara smartphone android dengan alat pembersih debu dan lantai bisa digantikan oleh media komunikasi nirkabel (wireles).

Kesan

berikut ini adalah kesan setelah melakukan penelitian dan penulisan laporan skripsi pada semester ganjil 2016/2017, beberapa kesan yang di dapatkan pada skripsi kali ini sebagai berikut:

  1. Lebih bisa memutuskan permasalahan yang dihadapi

  2. Menjadi pribadi yang lebih teliti dalam menentukan sesuatu

  3. Berwawasan lebih dan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang komputer lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hutahaen, jeperson 2015. “Konsep Sistem Informasi”, Yogyakarta: Deepublish.
  2. Hutahaen, jeperson 2015. “Konsep Sistem Informasi”, Yogyakarta: Deepublish.
  3. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu

Contributors

Admin, Rinaldi al amin