Pengujian perangkat lunak

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

pengujian dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari sebuah produk. saat produk akan di release ke pasaran, pengembang harus memiliki suatu metode untuk memastikan bahwa produk tersebut dapat diterima oleh konsumen. dengan pengujian, setiap produsen atau developer dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan dari produk yang dibangun. begitu juga pada pengembangan perangkat lunak, sebelum perangkat lunak tersebut di release ke pasaran, para pengembang akan melakukan pengujian untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketahanan sebuah aplikasi dengan cara menguji aplikasi tersebut pada kondisi ekstrim. misalnya dengan menjalankan aplikasi saat lalu lintas data sangat tinggi, atau melakukan log in sistem pada saat seluruh host menjalankan query secara bersamaan. kompatibilas dengan berbagai sistem operasi juga menjadi kriteria pengujian. aplikasi yang dapat berjalan lintas platform adalah aplikasi yang diharapkan oleh banyak pengembang, namun kondisi ideal semacam ini jarang di temui karena setiap platform memiliki arsitekturnya masing-masing.

berdasarkan survey yang dilakukan, menunjukkan bahwa banyak erdapat error pada produk perangkat lunak yang sudah dirilis kepasaran. oleh karena itu dibutuhkan upaya dan biaya untuk menyelesaikan masalah ini, baik untuk pelanggan maupun developer perangkat lunak tersebut. Pengujian perangkat lunak merupakan upaya terakhir untuk mempertahankan kualitas perangkat lunak dan memegang peranan penting untuk mengurangi sumber daya biaya setelah produk dipsarkan. Sederhananya, perangkat lunak yang telah teruji memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan perangkat lunak yang belum pernah diuji.

badan standar internaional (ISO) juga sudah membuat standar atau model khusus untuk melakukan evaluasi perangkat lunak seperti ISO/IEC 9126 yamg digunakan dalam proyek pengembangan perangkat lunak. Terdapat beragam metode pengujian yang dapat dijadian referensi, semua meode tersebut harus menyediakan pendekatan yang sistematis untuk melakukan pengujian perangkat lunak, yang paling penting adalah metode tersebut menyediakan informasi yang cukup untuk menemukan kesalahan.


pada perancangan sistem informasi, konsep testing harus di desain sedemikian rupa agar sistem atau aplikasi yang dibuat dapat di terima dengan baik oleh pemakai. subjek-subjek yang melakukan testing bisa di pilih berdasarkan perkiraan pembeli atau pemakai potensial, bisa juga melibatkan pengguna expert yang berhubungan dengan aplikasi yang sedang dibangun. dampak keterlibatan pemakai atau pembeli potensial adalah dapat menghasikan informasi yang lebih akurat tentang kebutuhan dan tugas. karena terkadang aplikasi yang dibuat tidak selalu memenuhi kebutuhan pemakai, maka dengan dilibatkannya mereka dalam proses pengujian juga dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk berargumen tentang keputusan atas rancangan sistem informasi sehingga penerimaan mereka atas sistem yang dibangun akan lebih baik.

Pilar-pilar perancangan sistem dalam merancang sebuah sistem yang akan digunakan oleh pemakai, diperlukan panduan agar sistem yang dibuat benar-benar memenuhi kebutuhan pemakai yang meliputi : A. guideline document yang berhubungan dengan tata letak layar, perangkat masukan dan keluaran, urutan aksi yang akan dilakukan sampai kepada tahap pelatihan. B. Rancangan antar muka aplikasi yang harus dirancang agar memudahkan pemakai dalam menggunakan sistem aplikasi yang dibuat atau dapat menggambarkan secara jelas sistem akhir yang akan dibuat. C. Uji coba kegunaan dilakukan dengan melakukan testing pada komponen-komponen sistem sebelum di rilis kepelanggan. tujuan dari uji coba ini adalah untuk membandingkan sistem lama dengan prosedur baru dan melakukan evaluasi pada produk-produk kompetitor

Contributors

Ilamsyah