Pengguna:TriSendraSaputra

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA

BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA

KOTA TANGERANG



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :


NIM
: 1414482175
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2019

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 00594
       
NIP : 05066


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Fauzan Manafi Albar, S.Kom.,MM)
   
NID : 15014
   
NID : 15027


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Akuntansi Komputer

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN SISWA BERBASIS WEB

PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PANCAKARYA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482175
Nama
: Tri Sendra Saputra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2019

 
 
 
 
 
(Tri Sendra Saputra)
NIM : 1414482175

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia, baik dalam bidang teknologi maupun dalam bidang bisnis yang terus berkembang sangat pesat. Namun tidak terkecuali dalam dunia pendidikan yang butuh perkembangan sistem informasi, sistem kehadiran pada sekolah sangat penting dilakukan untuk mendata kehadiran siswa/i yang ada di sekolah namun kenyataannya masih banyak sekolah yang mendata kehadiran siswa secara manual, salahsatunya yang terjadi di SMK Pancakarya Kota Tangerang sudah terakreditasi namun proses kegiatan pendataan kehadiran siswa masih manual sehingga mengakibatkan menumpuknya data kehadiran siswa dan proses perhitungannya menjadi lambat dan tidak akurat. Ketepatan dan keakuratan sistem kehadiran merupakan faktor utama untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang tepat untuk membantu mempermudah dan mempercepat proses tersebut oleh karena itu SMK Pancakarya Tangerang dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat agar tidak ketinggalan zaman. Tujuan perancangan sistem informasi kehadiran siswa ini adalah untuk menghasilkan informasi kehadiran siswa pada SMK Pancakarya Kota Tangerang. Perancangan sistem informasi kehadiran siswa dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Analisa menggunakan metode analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats). Kemudian menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan, menggunakan bahasa program PHP dan menunggunakan MySQL sebagai database yang dibangun. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi kehadiran memiliki kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi kehadiran siswa/i yang lebih cepat dan akurat dan efisien, mulai dari proses absensi kehadiran siswa/i yang tidak memakan watu yang lama, pendataan yang akurat, sampai pembuatan laporan.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Siswa, Kehadiran.


ABSTRACT

Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities carried out by humans, both in the field of technology and in the field of business that continues to grow very rapidly. But there is no exception in the world of education that needs the development of information systems, the attendance system at schools is very important to record attendance of students who are in school but in reality there are still many schools that record student attendance manually, one of which happens at SMK Pancakarya Kota Tangerang already accredited but the process of student attendance data collection is still manual, resulting in accumulation of student attendance data and the calculation process becomes slow and inaccurate. The accuracy and accuracy of the attendance system is the main factor to support and help carry out proper data processing. Computer is one of the right tools to help simplify and accelerate the process, therefore SMK Pancakarya Tangerang is required to keep abreast of the rapid development of information technology so it is not outdated. The purpose of designing a student attendance information system is to produce student attendance information at SMK Pancakarya Kota Tangerang. The design of the student attendance information system is done by observation, interview and literature study. The analysis uses the SWOT analysis method (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats). Then use UML (Unified Modeling Language) to describe the system procedures that are running, using the PHP program language and using MySQL as the database that was built. The final results achieved in the attendance information system have advantages in helping users to obtain information on attendance of students more quickly and accurately and efficiently, starting from the attendance process of student attendance that does not take long time, accurate data collection, to report making .

Keywords: Information Systems, Students, Attendance.



KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada peneliti, sehingga penelitian laporanSkripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.”.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah peneliti mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang”.

Penelitian laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penelitian, Peneliti memperoleh informasi berdasarkan hasil wawancara, observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penelitian ini.

Dalam pelaksanaan Skripsi dan penyusunan laporan, peneliti mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM., selaku Ketua STMIK Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada peneliti.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja dan Pembimbing I yang telah membantu penyusunan laporan Skripsi.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah , M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Bapak Fauzan Manafi Albar S.Kom.,MM., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  6. Bapak Andri Cahyo Purnomo, M,Pd., yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penelitian serta penyusunan laporan, memberikan ilmu pengetahuan dan dorongan dalam menyusun laporan Skripsi hingga selesai.
  7. Bapak Agus Susanto, S.Kom., selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing peneliti selama observasi.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Untuk teman seperjuangan Alda Dwi Prambudi, Andrian Wicaksono, Gagas Pandu Wibowo, Dedy Rizky Whidiadmoko, Sri Hardiyanti dan teman-teman yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan Skripsi ini.

Dan tidak lupa ucapan terimakasih terkhusus kepada Bapak, ibu serta Mas tercinta yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil sehingga laporan Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Peneliti juga menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan peneliti selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Tangerang, 22 Januari 2019
Tri Sendra Saputra
NIM. 1414482175

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Komposisi kepemilikan modal PD.BPR Kerta Raharja)
  2. Tabel 3.2 Faktor Strategi Internal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja
  3. Tabel 3.3 Faktor Strategi Eksternal PD.BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja
  4. Tabel 3.4 Analisa SWOT
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II
  7. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III
  8. Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi
  9. Tabel 4.1 Field Tabel Aset
  10. Tabel 4.2 Field Tabel User
  11. Tabel 4.3 Field Tabel Aset Pakai
  12. Tabel 4.4 Field Tabel Penyusutan
  13. Tabel 4.5 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan
  14. Tabel 4.6 Black Box Testing
  15. Tabel 4.7 Time Schedule
  16. Tabel 4.8 Estimasi Biaya Penelitian


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PD.BPR Kerja Raharja
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Manajemen Aset yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram Manajemen Aset yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Manajemen Aset yang berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan Accounting
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram usulan Kepala Cabang
  8. Gambar 4.4 Sequence Diagram Usulan Direktur
  9. Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Accounting
  10. Gambar 4.6 Activity Diagram Usulan Kepala Cabang
  11. Gambar 4.7 Activity Diagram Usulan Direktur
  12. Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan
  13. Gambar 4.9 Class Diagram yang Diusulkan
  14. Gambar 4.10 Class Diagram yang Diusulkan
  15. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu User
  16. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Aset
  17. Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Aset Pakai
  18. Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Penyusutan
  19. Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Laporan Aset Pakai
  20. Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan
  21. Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Laporan Keseluruhan
  22. Gambar 4.18 Tampilan web login
  23. Gambar 4.19 Tampilan Web Halaman Utama
  24. Gambar 4.20 Tampilan Web User
  25. Gambar 4.21 Tampilan Web Menu Aset
  26. Gambar 4.22 Tampilan web Menu Aset Pakai
  27. Gambar 4.23 Tampilan web Menu Penyusutan
  28. Gambar 4.24 Tampilan web Menu Laporan Aset Pakai
  29. Gambar 4.25 Tampilan web Menu Laporan Penyusutan
  30. Gambar 4.26 Tampilan web Menu Laporan Keseluruhan


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Activity Diagram





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di masa yang serba cepat ini, penggunaan komputer dan sistem-sistemnya sudah menjadi kebutuhan yang utama dalam rangka meningkatkan kinerja suatu instansi atau perusahaan. Setiap proses manual dari instansi atau perusahaan tersebut dapat digantikan dengan sistem yang terkomputerisasi karena penyediaan informasi yang lebih canggih serta dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Namun tidak terkecuali dalam dunia pendidikan yang butuh perkembangan sistem informasi, sistem absensi pada sekolah sangat penting dilakukan untuk mendata kehadiran siswa/i yang ada di sekolah. Ketepatan dan keakuratan sistem absensi merupakan faktor utama untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang tepat untuk membantu mempermudah dan mempercepat proses tersebut.

Sistem absensi siswa/i yang berjalan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang masih semi manual menggunakan kertas yang mengakibatkan menumpuknya data absensi siswa, kerusakan serta kehilangan data absensi tersebut sehingga menjadi tidak efektif dan efisien. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang sudah terakreditasi, oleh karena itu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Tangerang dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Dari observasi yang telah dilakukan maka perlu diadakan sistem informasi absensi siswa/i yang lebih baik serta efektif dan efisien.

Oleh karena itu untuk mempermudah dalam proses pengolahan absensi siswa/i dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mudah dan cepat, perlu adanya pembenahan terhadap sistem yang sedang berjalan dan pengembangannya harus disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang. Maka peneliti mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Kejuruan (SMK) Pancakarta Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem absensi siswa/i yang sedang berjalan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang ?

  2. Apakah kendala yang ditemukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang terhadap sistem kehadiran yang masih bersifat semi komputerisasi?

  3. Bagaimana rancangan sistem kehadiran yang baik untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya bidang yang terdapat dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup penelitian Skripsi ini, dibatasi pada proses pengelolaan data siswa/i, pengolahan data guru, absensi kehadiran siswa/i dan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk:

  1. Tujuan Operasional

    Melaksanakan konsep pengolahan data sebagai media pengolahan data absensi pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

  2. Tujuan Fungsional

    Agar dapat bermanfaat untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang membantu sistem absensi supaya lebih terkomputerisasi.

  3. Tujuan Individual
    1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data kehadiran siswa/i yang sedang berjalan saat ini pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    2. Mengidentifikasi kembali kendala apa saja yang sering dihadapi dalam pengolahan data kehadiran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    3. Untuk merancang sistem informasi kehadiran siswa/i yang diusulkan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya

  1. Manfaat bagi sekolah
    1. Dapat dijadikan sebagai referensi pengembangan sistem pengolahan data kehadiran siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang yang akan datang.
    2. Membantu siswa dalam mendapatkan informasi kehadiran selama belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    3. Membantu siswa dalam mendapatkan informasi kehadiran selama belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.
    4. Membantu admin dan mempermudah keefektifan waktu untuk menginput data kehadiran siswa.
  2. Manfaat bagi peneliti

    Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas wawasan pengetahuan, serta pengenalan pada sebuah Sistem Informasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.



Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian Skripsi menggunakan beberapa metode yang digunakan diantaranya:

Metode Analisa

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Merupakan pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan mengamati langsung dan melakukan pencatatan terhadap beberapa objek penelitian dari beberapa individu yang bersangkutan pada pengolahan sistem informasi kehadiran siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara(Interview Reasearch)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan seorang narasumber yaitu bapak Agung S.pd sebagai stekholder secara langsung pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang tempat observasi berlangsung. Metode ini dilakukan guna untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat.

  3. Metode Studi Pustaka

    Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literature) yang tertulis yang terdapat dalam buku, jurnal dan internet untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan penelitian.

Metode Perancangan

Kegiatan analisa merupakan satu proses penting dalam rangka memperoleh fakta dan infotmasi yang lebih akurat untuk hasil penelitian. Data dan informasi harus dianalisis menggunakan metode dan teknik yang akurat. Dalam metode analisa ini peneliti menggunakan metode SWOT singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman) yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan memecahkan masalah yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang. Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Tujuan peneliti menggunakan metode ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sistem pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang.

Untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan maka digunakan Elisitasi yang melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi. Adapun alat bantu (tool) yang digunakan yaitu UML (Unified Modeling Language), yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek.

Metode Testing

Dalam Skripsi ini peneliti menggunakan metode perancangan UML (Unified Modeling Language). UML merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek, bahasa yang telah menjadi standar untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan memdokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak. Lalu peneliti menggunakan aplikasi Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design). Visual Paradigm merupakan sebuah perangkat lunak model dengan sistem visualisasi yang memungkinkan model yang telah dibuat dapat digunakan sebagai representasi proyek-proyek lain, dilengkapi dengan beberapa fitur yang ada didalamnya sampai pada menganalisa sebuah proyek yang akan dikerjakan. Selain itu juga digunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL, serta toolslainnya seperti XAMPP, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesain web yang akan dibuat, Notepad++ serta Sublime Text.



Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat laporan dan pembahasannya secara sistematis penelitian ini, maka sistematika penulisan terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menguraikan landasan teori umum dan teori khusus yang mengambil beberapa definisi untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum yang terkait dengan pengelolaan serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran gambaran umum, sejarah singkat, visi dan misi SMK Pancakarya, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan analisa kebutuhan sistem. Serta User Requirement yang meliputi Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini diuraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, rancangan tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir, dimana pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem imformasi kehadiran siswa/i pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang berdasarkan dari data-data yang telah diperoleh.



BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung penyusunanlaporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan penelitian ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

  1. Menurut Janu Ilham Saputro dalam jurnalnya (2017) mengutip dari Sutabri (2012:10)[1], “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
  2. Menurut Fat dalam buku Konsep Sistem Informasi oleh Jeperson Hutahean (2014:9)[2] "Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam suatu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif".
  3. Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:2-3) [3], ”Sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”.
  4. Menurut Maniah dan Dini Hamidin (2017:1)[4] menjelaskan bahwa, “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen berupa suatu data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi”.

 

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Moch. Irfan,(2014:35-38)[5]sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)
  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut dengan sub sistem.

  3. Batas (Boundary)
  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan suatu sistem dengan sistem lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan (Environment)
  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berbeda diluar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  7. Penghubung/Antarmuka (Interface)
  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menabatani hubungan antara komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan (Input)
  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut lagi untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolah (Processing)
  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (Output)
  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
  16. Setiap komponen dalam sistem perlu juga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai saran sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)
  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan Balik (Feedback)
  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    Gambar 2.1 Klasifikasi Sistem
    Sumber: Rusdiana dan Moch. Irfan

 

Klasifikasi Sistem

Dikatakan oleh Susanto (2017:27-30)[6] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Pengklasifikasian Sistem
Sumber : Azhar Susanto
  1. Sistem terbuka dan tertutup
  2. Sebuah sistem dikatakan terbuka menurut Ludwiq Von Bertalanffy bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungan

  3. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah)
  4. Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalanya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Kita adalah sistem yang ada secara alamiah semikian pula dengan pohon-pohon yang ada disekitar kita, sedangkan mobil merupakan sistem buatan manusia. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi merupakan contoh lain dari sistem buatan manusia.

  5. Sistem Berjalan dan Konseptual
  6. Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunannya sistem itu sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini. Sering timbul pertanyaan sistem mana yang benar, sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna atau sistem yang dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efesiensi dan kecepatan.

  7. Sistem Sederhana dan Komplek
  8. Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapatmerupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yangkomplek. Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuahsistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponenatau sub sistem serta hubungan antara mereka sangatsederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantarkoran. Dalam bentuknya yang paling mendasar, sistem ini terdiri dari satu orang yang membawa setumpuk koran dari penerbit dan mendistribusikan koran-koran tersebut dari pintu ke pintu. (Kontrol baik dilaksanakan ketika pelanggan koran mengeluh bahwa mereka tidak menerima koran). Sebuah sistem yang komplek jelas terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti dalam organisasi perusahaan besar.

  9. Kinerjanya Bisa yang Dapat dan Tidak Dapat Dipastikan
  10. Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya misalkan sistem listrik ditempat dimana kita tinggal yang dipenuhi oleh arus listrik yang tetap dan dapat diukur. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan kinerjanya. Organisasi perusahaan misalnya merupakan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya.

  11. Sementara dan Selamanya
  12. Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pemilu misalnya digunakan untuk periode waktu tertentu. Sistem pembagian jatah sembako digunakan selamanya. Istilah selamanya disini dimaksudkan untuk menunjukan bahwa sistem lalulintas itu tetap digunakan untuk waktu yang sangat lama terlepas dari apakah sudah berubah atau belum karena mengalami evolusi.

  13. Ada Secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik
  14. Akhirnya, sistem dapat dilihat dari wujudnya. Kendaraan bermotor bukan hanya merupakan sistem buatan manusia akan tetapi juga merupakan sistem yang ada secara phisik; kita daat menyentuhnya atau merasakannya, mengambil fotonya, menunjuknya, atau mengoperasikannya. Organisasi perusahaan dan perguruan tinggi bukanlah merupakan organisasi yang dapat disentuh secara phisik. Kita dapat menyentuh foto menunjuk komponen tertentu dari sistem ini seperti mesin atau buku-buku, akan tetapi wujudnya adalah abstrak/non phisik.

  15. Sistem, Subsistem dan Supersistem
  16. Berdasarkan tingkatannya/hirarki sebuah sistem bisa merupakan komponen dari sistem yang lebih besar. Sistem yang lebih kecil yang ada dalam sebuah sistem disebut sebagai subsistem. Perbedaan yang ada memiliki dampak yang cukup kuat didalam praktek terutama dalam hal optimalisasi dan di dalam pendekatan sistem. Super sistem biasanya tidak diartikan sebagai kebalikan dari sub sistem, supersistem merupakan sistem yang sangat besar dan sangat komplek. Supersistem mengacu kepada sistem apapun yang memiliki sistem-sistem yang lebih kecil seperti halnya perekonomian dianggap sebagai supersistem bagi suatu organisasi perusahaan.

  17. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi
  18. Berdasarkan fleksibilitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannyaatau tidak. Suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap setiap pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya disebut sebagi sistem yang adaptif. Makhluk hidup tingkat tinggi seperti manusia dan hewan melakukan adaptasi pada saat menemukan perlakuan yang berbeda dari lingkungannya atau perubahan sosialnya. Teori evolusi didasarkan kepada konsep ‘adaptifsystem’. Kita melihat bahwa perusahaan yang sukses adalah perusahaan-perusahaan yang dapat beradaptasi dengan setiap perubahan yang mempengaruhinya. Sedangkan kegagalan ditunjukan oleh perusahaan-perusahaan yang tidak mampuberadaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.

 

Jenis Jenis Sistem

Menurut Ilamsyah dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Krismiaji (2015:3)[7]. Konsep sistem mengelompokansistem ke dalam 4 (empat) konsep yaitu:

  1. Sistem tertutup (closed system), Sistem yang secara total terisolasi dari lingkungannya.

  2. Sistem relatif tertutup (Relatively closed system), adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara terkendali.

  3. Sistem terbuka (Open system), adalah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya secara tak terkendali.

  4. Sistem umpan balik (Feedback Control system), adalah sistem yang menggunakan sebagian output menjadi salah satu input untuk proses yang sama di masa berikutnya.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

  1. Menutur Susanto, (2017:40)[6]“Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagaiinput dalam menghasilkan informasi”.

  2. Kanal Abhisek, dan Aishwarya dalam International Journal Vol 7 (2016:5)[8] mengatakan, “Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the organization” (Data adalah pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi).

Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu bahan mentah yang perlu diolah agar dapat menghasilkan suatu informasi, yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol khusus, teks atau gabungan darinya.


Klasifikasi Data

Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71-72)[9], mengemukakan bahwa data dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

  1. Berdasarkan Sifat Data.

  2. Berdasarkan sifat data, data memiliki 2 point sebagai berikut:

    1. Data Kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. Contoh: dari 997 nelayan di kecamatan A, 354 orang adalah nelayan penuh, 455 orang adalah nelayan sambilan utama, dan 168 orang adalah nelayan sambilan bukan utama.
    2. Data Kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori. Contoh: kondisi tempat pelelangan ikan di Desa Ulo-Ulo Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan sangat buruk.
  3. Berdasarkan Sumber Data.

  4. Berdasarkan sumber data, sumber data memiliki 2 point sebagai berikut:

    1. Data internal (internal data), yaitu data yang berasal daridalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dariobservasi yang dilakukan langsung oleh peneliti ataubukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Datainternal sering disebut sebagai data primer (primary data).
    2. Data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dariluar organisasi atau institusi, atau data hasil observasiorang lain. Data eksternal dapat dikelompokkan :
      1. Data eksternal primer (primary external data), yaitudata yang dapat berbentuk lisan atau tulisan yangdidapatkan langsung dari pemilik data sendiri atauorang yang melakukan observasi atau pengumpul datatersebut, biasa juga disebut directly external data.

      2. Data eksternal sekunder (secondary external data),yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukanmelakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirecly external data.

  5. Berdasarkan Cara Memperolehnya

  6. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu sebagai berikut :

    1. Data primer, yaitu data dikumpulkan langsung olehpeneliti atau diperoleh dari sumber dan datanya belumdiolah. Contoh : hasil pengamatan beberapa parameteroseanografis daerah penangkapan ikan cakalang danjumlah hasil tangkapan per trip perikanan pole and lineyang didapatkan dari hasil pengamatan langsung dilapangan oleh Achmar Malawwa, dkk.
    2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak keduayang mengumpulkan data tersebut. Data sekunderbiasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa olehpengumpulnya.
  7. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya

  8. Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi :

    1. Data sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi.
    2. Data sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.
  9. Berdasarkan Dinamika Data

  10. Berdasarkan dinamikanya, data dapat dikelompokkan menjadi:

    1. Data statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
    2. Data semi dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
    3. Data dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.
  11. Berdasarkan Skala Pengukurannya

  12. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Di bawah ini akan disampaikan beberapa definisi pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu :

    1. Menurut Khozin Yuliana dkk. Dalam Jurnal Sensi (2017:192)[10], “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu yang menggambarkan suatu kejadian nyata untuk diolah agar dapat dipahami dan digunakan dalam pengambilan suatu keputusan”.

    2. Menurut Maimunah dalam jurnalnya (2018)[11] . “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”.

    3. Hutahaean (2015:13)[12]mengemukakan, “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

    4. Dari kedua definisi di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan yang diolah terlebih dahulu dan akan bermanfaat untuk organisasi dengan memberikan informasi untuk pengambilan keputusan atau mengendalikan organisasi.

      Kualitas Informasi

      Pengertian kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak padabagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan olehpenggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapatmempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubahbagaimana penggunaannya dalam membuat sebuah keputusan. Atribut-atributkualitas informasi dapat digunakan sebagai tolak ukur untukmeningkatkan efektivitas sistem informasi dan untuk mengembangkan strategi kualitas informasi untuk semua organisasi. Dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut : (Maniah, dkk, 2017:2-6)[11].

      1. Intrisic IQ (kualitas data diketahui secara langsung dari informasi), terdiri atas:

        1. Accurancy

          Informasi harus berbasis dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias/menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan/kesenjangan sehingga merusak/merubah data-data asli tersebut.

        2. Objectiviy

          Sejauh mana informasi tidak bias, berprasangka dan tidak memihak. Penerapan dimensi objektivitas tergantung pada jenis informaasi. Misalnya, tinggi bangunan,/b>. Objektivitas jenis informasi lainnya, seperti deskripsi produk, mungkin dipengaruhi oleh preferensi penyedia informasi.

        3. Believability

          Sejauh mana informasi dianggap benar dan kredibel. Believability dapat dilihat sebagai akuransi yang diharapkan. Sedangkan akuransi mengacu pada presisi yang dapat diverifikasi dimana informasi, believability mengacu pada informasi yang dipercaya tanpamemeriksanya. Believability adalah subyektif yangberbeda untuk memutuskan mana informasi terpercaya.

        4. Reputation

          Sejauh mana informasi sangat dihargai dalam hal sumber atau konten.

      2. Accesibility IQ (sejauh mana informasi tersedia), terdiri atas beberapa bagian:

        1. Accessibility

          Informasi yang dapat diakses adalah informasi yang dapat diperoleh bila diperlukan. Aksesbilitas tergantung pada pengguna dan bahkan keadaan khusus pengguna. Kualitas informasi ketepatan waktu dan aksesbilitas harus saling melengkapi. Informasi yang tepat waktu yang tidak dapat diakses informasi yang usang, tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna informasi tersebut.

        2. Access Security

          Keamanan seringkali ditambahkan setelah pengembangan sistem informasi selesai atau diabaikan sama sekali. Dua aspek keamanan informasi, yaitu: melindungi informasi dari orang-orang (keamanan logis) dan melindungi informasi dari bencana alam (perencanaan pemulihan bencana). Sehingga sejauh mana akses ke informasi dibatasi secara tepat untuk menjaga keamanan. Keamanan logis bergantung pada hambatan logis seperti password, enkripsi data dan otentikasi transaksi, bersama dengan kewaspadaan manusia. Perencanaan pemulihan bencana melibatkan melindungi informasi dan memastikan back-up yang tepat dan prosedur pengolahan alternatif di tempat.

      3. Contextual IQ (tergantung pada konteks organisasi), terdiri atas :

        1. Relevancy

          Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai jumlah barang di gudang untuk bagian sumber daya manusia adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan ke bagian gudang.

        2. Value Added

          Sejauh mana informasi bermanfaat, memberikan keuntungan dari penggunaan informasi tersebut.

        3. Timeliness

          Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar fatal/kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

        4. Completeness

          Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian–sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

        5. Amount of Information

          Jumlah data, atau kuantitas, merupakan dimensi kualitas informassi yang mengacu pada jumlah atau volume informasi yang tepat dan tersedia. Ini berarti bahwa informasi memiliki tingkat keluasan dan kedalaman yang cukup untuk tugas pengguna informasi. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa pengguna informasi tidak kewalahan oleh terlalu banyaknya detail informasi.

      4. Representational IQ (pentingnya penyajian informasi), terdiri atas :

        1. Interpretability

          Interpretability terkait dengan konteks untuk penafsirannya dalam format informasi (bahasa yang sesuai, simbol dan unit dan definisi yang jelas). Format yang sesuai untuk informasi tergantung ada penggunaan informasi dan penggunaan informasi tersebut. Contoh, seorang manajer pemasaran meringkas lebih dari tiga puluh halaman angka penjualan dalam bentuk grafis, dengan menggunakan pie chart multi-warna untuk presentasi kepada direktur penjualan.

        2. Ease of Understanding

          Ease of Understanding mengacu pada kejelasan informasi, tidak ambigu dan mudah dipahami. Termasuk juga seberapa baik informasi “berkaitan” dan konsisten dengan dirinya sendiri. Informasi dapat menjadi kacau jika rinciannya tidak relevan, format ambigu yang dapat membingungkan pengguna informasi dan menyebabkan mereka tidak menerima atau bahkan menolak pesan informasi tersebut.

        3. Concise Represenation

          Concise Represenation adalah sejauh mana ringkasan informasi mewakili keseluruhan informasi.

        4. Concistent Represenation

          Concistent Represenation mengacu pada penggunaan format umum dari sistem ke sistem dan dari aplikasi ke aplikasi. Sejauh mana informasi disajikan dalam format yang sama dan kompatibel dengan data sebelumnya.

        5. Ease of Manipulation

          Kualitas informasi tidak hanya terletak pada kualitas dari informasi itu sendiri, tetapi juga bagaimana dapat dimanipulasi dan dikomninasikan dengan informasi lainnya dan dkirimkan ke pengguna. Hal ini sering kali melibatkan kerjasama antar sistem.

      NIlai Informasi

      Menurut Hutahaean (2014:11-12)[13], nilai ditentukan oleh 2(dua) hal yaitu Manfaat dan Biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

      Biaya informasi terdiri dari :

      1. Biaya perangkat keras.
      2. Biaya untuk analisis.
      3. Biayauntuk tempat dan faktor control lingkungan.
      4. Biaya perubahan.
      5. Biaya operasi.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Definisi Sistem Informasi

      Berikut berbagai macam kutipan dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem informasi, diantaranya sebagai berikut

      1. Susanto, (2017:55)[6] mengemukakan bahwa “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”.

      2. Menurut Krismiaji (2015:16)[14], sistem informasi adalah cara-carayang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan danmengolah serta menyimpan data dan acara-cara yang diorganisasiuntuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkaninformasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

      3. Menurut Krismiaji (2015:16)[14], sistem informasi adalah cara-carayang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memasukan danmengolah serta menyimpan data dan acara-cara yang diorganisasiuntuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkaninformasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

      4. Menurut Nurlaila Suci Rahayu Rais (2016)[15] mengutip dari Sutabri(2012:46) “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

      Komponen Sistem Informasi

      Komponen sistem informasi terdiri dari komputer, intruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sistem informasi dapat dikategorikan dalam empat bagian : (Bettaliyah, 2016:842)[16]

      1. Sistem Informasi Manajemen

      2. Sistem Informasi Keputusan

      3. Sistem Infromasi Eksekutif

      4. Sistem Informasi Transaksi

      Fungsi Sistem Informasi

      Berikut merupakan fungsi informasi menurut Bettaliyah (2016:842) antara lain :[16]

      1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu danakurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.

      2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem infromasi secara kritis.

      3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

      4. Mengidentifkasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

      5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem infromasi.

      6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

      7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan danpemeliharaan sistem.

      Konsep Dasar Perancangan

      Definisi Perancangan

      Dibawah ini terdapat berbagai macam pengertian perancangan menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

      1. Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[11], “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.
      2. Menurut Lusyani Suryana dalam jurnalnya (2017)[17] mengutip dari Kausar (2015:22). “perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
      3. Menurut Kausar, dkk. Dalam Journal PROSISKO (2015:22)[18], “Perancangan merupakan pengembangan sistem dari sistem yang sudah ada atau sistem yang baru, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru”.

      Tahap perancangan sistem dibagi menjadi 2(dua) tujuan utama, yaitu :

        1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

        2. Untuk memberikan gambarannya yang jelas dan rancangan desain yang lengkap kepada ahli-ahli teknis lainnya

        yang terlibat.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      Definisi Analisa Sistem

      Terdapat berberapa macam pengertian analisa sistem menurut beberapa para ahli, diantaranya sebagai berikut :

      1. Menurut Muslihudin (2016:27)[19] , “Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”.
      2. Menurut Rosa (2014:18)[20], “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.


      Dari kedua defnisi yang sudah dikatakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan untuk mengukur sejauh mana sistem yang ada apakah sudah berjalan dengan baik dan sesuai yang harapkan serta sesuai dengan hasil yang ada.

      Fungsi Analisa Sistem

      Menurut Erni (2014:online)[21]. Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

      1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

      3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem merupakan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Kehadiran

      Dalam sub bab ini terdapat penjelasan mengenai definisi kehadiran yaitu sebagai berikut:

      Definisi Kehadiran

      Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kehadiran adalah adanya seseorang, atau sekumpulan orang pada suatu tempat.

      Konsep Dasar Siswa

      Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai definisi siswa yaitu sebagai berikut:

      Definisi Siswa

      1. Menurut Mendikbud, “Siswa atau Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusu diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.
      2. Menurut Hamalik/Djamarah dalam jurnalnya A. Hasyim (2013)[22]Mengemukakan bahwa:
      1. Siswa atau murid adalah suatu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan dan metode pengajaran. Sebagai salah satu komponen maka dapat dikatakan bahwa murid adalah komponen yang terpenting diantara komponen yang lainnya
      2. Murid atau anak didik adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengalami berkembang. Dalam proses berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan yang sifat dan coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam satu kehidupan bersama dengan individu-individu lainnya.

      Berdasarkan uraian di atas, murid atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal.

      Definisi UML (Unified Modelling Language)

      Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian UML menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

      1. Sri Mulyani (2016:42)[23]Berpendapat, “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.
      2. Menurut Yusuf dkk, dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[24], “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodealn desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML (Unified Modelling Language) adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.
      3. Menurut K.P Jayant dkk, dalam International Journal Of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering (IJARCSSE) Vol.2 Issue 2 (2014: 148-153)[25] , “ Unified Modelling Language (UML) is visual Modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system” (Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasikan, menentuka, membangung, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

      Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa atau alat yang digunakan untuk menggambarkan permodelan dan mendefinisikan analisa serta desain dalam dasar sistem perangkat lunak.

      Jenis-Jenis UML (Unified Modelling Language)

      Terdapat beberapa jenis-jenis Unified Modelling Language (UML) diantaranya adalah :

      1. Use Case Diagram

      2. Use case atau diagram use case menggambarkan kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, usecase digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. (Sugiarti dalam Wardhani, 2014:17-18)[26].

        Penamaan pada use case didefinisikan sesederhana mungkin dan mudah untuk dipahami. Ada dua hal utama dalam use case, yaitu actor dan use case.

        1. Actor: merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Meskipun simbol dari actor berbentuk orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.
        2. Use case: merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.“Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”. (Murad, dkk, 2013:57)[27].
      3. Sequence Diagram

      4. Diagram sequence merupakan diagram yang digunakanuntuk menggambarkan perilaku objek kepada use case denganmendeskripsikan proses objek dengan pesan yang dikirmkan.Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sequence harusdiketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasimenjadi objek itu. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:22)[26]A sequence diagram is an interaction diagram that emphasizes the time ordering of messages”. (Vani, 2015:1215)[28].

      5. Activity Diagram

      6. Diagram aktivitas menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem, tetapi bukan aktivitas aktor. Diagram aktivitas juga menggambarkan bagaimana alur sistem berawal, pilihan (decision) yang mungkin terjadi, dan bagaimana akhir alur sistem tersebut. (Sugiarto dalam Wardhani, 2014:24)[26]

        Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagaram adalah tipe khusus dari diagramstate yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”. (Murad, dkk, (2013:53)[27]

        Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”. (Bhute, dkk2013:29)[29].

        Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakandaiatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa activity diagram adalah suatu aluran diagram yang menggambarkan prosesanalisa dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.

      7. Class Diagram

      8. Class diagram digunakan untuk menggambarkan strukturdalam objek sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object”.(Sugiarto dalam Wardhani, 2014: 20)[26].

        Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi. Atributadalah variabel-variabel yang mendeskripsikan propertidengan bentuk sebaris teks dalam kelas tersebut, sedangkanmetode adalah fungsi yang dimiliki kelas yang dalam classdiagram dilambangkan menggunakan simbol-simbol.(Sugiarto dalam Wardhani, 2014:20)[26].

      Konsep Dasar Database

      Definisi Database

      1. Menurut Syahrial Chan (2017:161)[30], “Database atau basis data adalah tempat menyimpan koleksi data yang terorganisir yang terdiri dari skema, tabel, view, query, store procedure dan objek-objek lainnya”.

      2. Menurut Anhar (2016:19)[31], “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.


      Menurut Diar Puji[32],database terdiri dari beberapa komponen. Di bawah ini adalah komponen – komponen pembentuk database, yaitu:.

      1. Tabel

      2. Table atau tabel adalah sekumpulkan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.

      3. Record

      4. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

      5. Field

      6. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

      7. Database

      8. terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

      Konsep Dasar Website

      Definisi Website

      Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR) (2015:380)[33], “Website is a location of the internet which presents a collection of information with respect to the profile of the site owner”. (Website adalah lokasi internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs).

      Jenis-Jenis Website

      Menurut Sumaryadi Adi (2014:4-9)[34],“Web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri”.

      Berikut beberapa jenis website berdasarkan sifatnya :

      1. Website Dinamis, merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administratorwebsite dapat mengupdatekontennya dengan sangat mudah.

      2. Blok model (Model Block)

      3. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering.Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

      4. Search Engine, fungsi dariwebsite ini adalah sebagai Pencari website lain. Contohnya adalah Google, dan Yahoo!.

      5. Blog, blog ini bisa dibilang catatan harian dan pemilik website. Fungsi dan website blog adalah publikasi artikel/content yang berfokus pada manajemen artikel.

      6. Social Networking. Contoh dari website networking ini adalah facebook dan twitter, dimana website menyediakan fasilitas untuk para member agar dapat berinteraksi dengan member yang lain.

      7. Forum, website forum sebenarnya mirip dengan website networking, namun lebih berfokus pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Website forum yang terbesar di Indonesia saat ini adalah kaskus.

      8. Berita, website berita berfungsi untuk mengelola dan mempublikasikan berita kepada para pengunjung di internet. Website berita yang paling banyak pengunjungnya di Indonesia sekarang ini adalah detik.com.

      9. Gallery, fungsi dan website gallery adalah menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar secara online, mengelolanya, kemudian mempublikasikannya. Contoh website gallery adalah picasa.com.

      10. Multimedia, siapa yang tidak tahu Youtube? Itulah contoh website multimedia, dimana kita dapat melakukan streaming untuk video, maupun audio tanpa mengunduhnya terlebih dahulu. Untuk mengakses website multimedia akan diperlukan internet dengan kecepatan koneksi yang cukup tinggi.

      11. E-Learning, biasanya website e-learning dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan untuk menyediakan fasilitas belajar melalui internet. Pembelajaran dapat menjadi interaktif dengan adanya website e-learning ini. Contoh website e-learning adalah website-website universitas.

      E-Commerce, website E-Commerce adalah yang paling booming sekarang ini. Website jenis E-Commerce berperan sebagai toko online. Contohnya adalah Tokobagus, Amazon, Bhineka dan E-Bayserta masih banyak lagi toko oneline yang sedang berkembang pesat sekarang ini.

      Konsep Dasar MySQL

      Definisi MySQL

      Para ahli mengemukakan pandangan MySQL dapat diartikan sebagai berikut:

      1. MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangatbanyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi web”.(Hidayatullah dan Januari, 2015:180)[35].

      2. Menurut Prashant Ramchandra Desai dalam International Journal of Computer Sciences and Engineering (2016:57)[36] mengemukakan bahwa “MySQLis a relational database that can be used to stress the memory, file-system, networking andinter-process communication subsystems”. Yang artinya MySQL adalah database relasional yang dapat digunakan untuk menekankan memori, system file, jaringan dan subsistem komunikasi antar proses.

      3. Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[37] mendefinisikan bahwa “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang kompak yang ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

      Keistimewaan MySQL

      Keistimewaan MySQL, antara lain : (Prasetyo dalam Kasmirin,2016:13)[38].

      1. Portability

      2. Disini MySQL, dapat berjalan stabil dan cepat pada berbagaisistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os XServer, Solaris, dan Amiga.

      3. Open Source

      4. MySQL didistribusikan secara open source, di bawah lisensi GPL (General Public License) sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

      5. Multiuser

      6. MySQL juga dapat dipakai oleh beberapa user bahkan dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflikapapun.

      7. Performance Tuninz

      8. Pada performance MySQL ini memiliki kecepatan yang luarbiasa dalam menangani query sederhana, dengan kata lainyaitu dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

      9. Column Types

      10. MySQL juga memiliki tipe kolom yang sangat kompleks,dimana seperti signed / unsigned integer, double, float, text, char, date, timestamp.

      11. Command and Functions

      12. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh dimanayang mendukung perintah Select serta Where dalam perintahquery.

      13. Security

      14. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti levelsubnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistemperizinan secara mendetail serta password terenkripsi sehinga keamanan yang dimiliki menjadi semakin terpercaya.

      15. Scalability dan Limits

      16. MySQL mampu mengatasi basis data dalam skala besar,dimana dengan jumlah record lebih dari 50 juta serta 60 ribu tabel bahkan 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dimiliki dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya.

      17. Connectivity

      18. Tidak diherankan lagi bahwa MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, NamedPipes (NT) atau Unix Soket (UNIX).

      19. Localisation

      20. MySQL juga dapat mendeteksi sebuah pesan yang error pada klien dengan dukungan lebih dari dua puluh bahasa. Walaupunbegitu, ternyata bahasa Indonesia masih belum termasuk didalamnya.

      21. Interface

      22. MySQL mempunyai interface terhadap berbagai aplikasi danjuga bahasa pemrograman dengan memakai fungsi dari API(Application Programming Interface).

      23. Client and Tools

      24. MySQL dilengkapi dengan berbagai tool/alat yang dapat digunakan dalam hal administrasi basis data, dan pada setiaptool tersebut yang ada disertakan petunjuk online.

      25. Struktur Tabel

      26. Pada struktur label MySQL adanya struktur tabel yang telah fleksibel pada saat menangani Alter Table.

      Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

      Devinisi HTML (Hypertext Markup Language)

      Menurut pandangan beberapa para ahli, MySQL dijabarkan sebagai berikut:

      1. Menurut Betha Sidik dan Husni L. Pohan (2014:9)[39], mengemukakan bahwa “HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang dan merupakan dokumen yang disajikan dalam browser surfer yang umumnya berisi informasi atau interface aplikasi dalam internet”.

      2. Menurut Fauzan Masykur dan Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal STI (2016:95)[40], mengemukakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari symbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.

      Dari kedua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah suatu bahasa standar atau file tells murni yang dapat digunakan untuk mendesain halaman web serta mengontrol tampilan web page yang berisi informasi ataupun interface.

      Konsep Dasar CSS (Cassading Style Sheet)

      Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai Definisi CSS (Cassading Style Sheet) yaitu sebagai berikut:

      Definisi CSS (Cassading Style Sheet)

      Menurut Ni Ketut Amylia Pramasari dalam jurnalnya (2017)[41] mengutip dari Suyanto (2006).” CSS (Cascading Style Sheets) banyak digunakan untuk memperluas kemampuan HTML dalam memformat dokumen web atau untuk mempercantik tampilan bahkan untuk memposisikan dan layouting halaman web. Dengan mendefinisikan suatu style sekali saja maka style itu akan digunakan berulang kali”.

      konsep Dasar XAMPP

      Definisi XAMPP

      1. Menurut Chetan Bulla dkk dalam International Journal of Engineering Science and Computing (2017:12632)[42] mengemukakan bahwa “XAMPP is a free and open source cross-platform web server solution stack package developed by Apache Friends, consisting mainly of the Apache HTTP Server, MariaDB database, and interpreters for scripts written in the PHP and Perl programming languages”. Yang artinya XAMPP adalah web server platform cross-platformgratis dan open sourceyang dikembangkan oleh beberapa Apache, yang sebagian besar terdiri dari Apache HTTP Server, database MariaDB dan bahasa untuk skrip yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl.

      2. Menurut Wahana Komputer (2014:72)[43] menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web ServerApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”:

      Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

      1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

      2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

      3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

      4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

      5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

      Konsep Dasar Sublime Text

      Definisi Sublime Text

      Menurut Adi Tri Soelistio dalam jurnalnya (2015), “Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongankode, plugin, dan markup. Tetapi sublime text juga dapat digunakanuntuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal keunggulan sublime text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blokmulti tempat, kursor banyak, dan pengolahan split”.

      Konsep Dasar PHP (Preprocessor Hypertext)

      Definisi PHP (Preprocessor Hypertext)

      Menurut pendapat parapa ahli, PHP dapat diartikan sebagai berikut:

      1. Menurut Handoko Budisetyo dalam bukunya “ Pemorograman PHP dan MySQL untuk Pemula “ (2016 :2)[44] , Definisi PHP adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.PHP banyak dipakai untuk membuat program situs web dinamis. PHP juga sering digunakan untuk membangun sebuah CMS.

      2. Menurut Gunawan Putrodjodjo dalam jurnalnya (2016) mengutip dari Rudyanto Arief (2011:43)[45]. “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP dirancang untuk membentuk halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

      3. Menurut Shanti Ria Serepia Siregar dan Penti Sundari (2016)[46] Mengutip dari Kusuma Ardhana (2014:65), “PHP HypertextPrrocessor atau sering disebut PHP merupakan bahasa pemograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik.”

      4. Menurut Megha Koshti dan Sanjay Ganorkar dalam International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (2016:8981)[37]mendefinisikan bahwa “The PHP Hypertext Pre-processor (PHP) is a programming language that allows web developers to create dynamic content that interacts with databases”. Yang artinya PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database.

      Konsep Dasar Testing

      Definisi Testing

      Dibawah ini terdapat berbagai macam pengertian Testingmenurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

      1. Menurut Ade Djohar maturidi (2014:84)[47], “Testing merupakan rentetan pengujian yang berbeda-beda dengan tujuan utama mengerjakan keseluruhan elemen sistem yang dikerjakan”.

      2. Menurut Mustaqbal (2015:31)[48], “Pengujian (testing) adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap”.

      Jenis-Jenis Testing

      Menurut Khan dalam Mustaqbal (2015:33)[48], ada dua jenis pengujian perangkat lunak, antara lain sebagai berikut:

      1. White Box Testing

      2. Pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.

      3. Black Box Testing

      4. Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

      Konsep Dasar Black Box Tesing

      Definisi Black Box Testing

      Menurut M. Sidi Mustaqbal Dkk dalam jurnalnya (2015)[48], “Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

      Teknik Pengujian Black Box Testing

      Hosseini Asrin dan Amir Sheikh Ahmadi mengemukakan dalam International journal Vol.131. No.15 (2015:44)[49] menemukan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan black box testing:

      1. Analisis dari Jumlah Jangkauan(Analysis of the range amount)

      2. This technique is used for decreasing the test cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, witch means a grater than the allowable maximum amount than the allowable minimum amount will be selected” Artinya: Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dn jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang diijinkan akan dipilih.

      3. Divisi (Division)

      4. In this technique, data by limiting test case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both user in test process”. Artinya: dalam teknik ini, data membatasi uji kasus dibagimenjadi dua kelas yang diijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji.

      5. Kesalahan Menebak (Fault Guess)

      6. In this technique, previous experiences and weaknesses are used”. Artinya: dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dankelemahan manusia digunakan.

      Keuntungan Black Box Testing

      Beberapa kelebihan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain sebagai berikut:

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

      3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak.

      Konsep Dasar Analisis SWOT

      Definisi Analisis SWOT

      Analisis SWOT digunakan untuk menilai kekuatan kelemahan dan sekaligus menilai peluang serta ancaman yang dihadapi oleh sebuah organisasi. Menurut Yakub dan Vico H (2014:131)[50] berikut inimerupakan penjelasan dari SWOT yaitu :

      1. Kekuatan (strengths/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakankukuatan dari organisasi.

      2. Kelemahan (weaknesses/W), adalah situasi atau kondisi yangmerupakan kelemahan dari organisasi.

      3. Peluang (opportunities/O), adalah situasi atau kondisi merupakanpeluang diluar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi dimasa depan.

      4. Ancaman (threats/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagiorganisasi yang datang dan mengancam eksistensinya dimasa depan.

      Manfaat Analisis SWOT

      Menurut Bilung Septinor dalam e-Jurnal Administrasi Bisnis Vol.4 (2016:119)[51] banyak manfaat yang diperoleh dalam menggunakan analisis SWOT yaitu strengths, weaknesses, opportunities, threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisis masalah, berikut ini manfaat dalam analisis SWOT adalah untuk :

      1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa anak datang.

      2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah perusahaan.

      3. Memberikan tantangan ide-ide bagi pihak manajemen perusahaan.

      4. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan.

      Konsep Dasar Elisitasi

      Definisi Elisitasi

      Terdapat beberapa pendapat yang mencakup pengertian dari elisitasi, antara lain :

      1. Menurut Andi Prastomo (2014:166)[52], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.
      2. Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27)[53], “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.
      3. Menurut Sommerville dalam bukunya Andi Prastomo (2014:166)[52] mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

      Tahap-Tahap Elisitasi

      Elisitasi berisikan usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Menurut Agit Amrullah, dkk dalam jurnal Tejnologi Informasi (2016:27)[53], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3(tiga) tahap, yaitu sebagai berikut :

      1. Elisitasi Tahap I

      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Elisitasi Tahap II

      4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi

        1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
        2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
        3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
      5. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

        1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
        2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
        3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :
          1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

          2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

          3. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

          4. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      6. Final Draft Elicitation

      7. Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

      Definisi Studi Pustaka(Literature Review)

      Dalam upaya perlu di lakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini.

      Berikut adalah penelitian yang telah di lakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan di bahas dalam laporam skripsi peneliti , antara lain sebagai berikut:

      1. Menurut Mubah (2015)[54] Literature Review merupakan sebuah sintetis dari berbagai macam hasil penelitian terdahulu sehingga dalam sebuah literaturereview harus ada banyak kajian dari riset sebelumnya.

      2. Menurut Budianto dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138)[55], “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.

      Langkah-Langkah Studi Pustaka (Literature Review)

      Menurut Suryo dkk. Dalam bukunya Alviyanto(2014:72)[56], dalam melakukan kegiatan tinjauan pustaka atau literature review terdapat beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :

      1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian yang pernah dilakukan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

      2. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

      3. Mengetahui orang yang ahli dan pernah mengerjakan penelitian di area permasalahan yang sama sehinggadapat terjaring komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

      4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya.

      5. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

      Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan dan memaksimalkan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), berikut ini adalah Literature Review yang searah dengan penelitian skripsi ini :

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Arjun dan Alda Dwidalam jurnal Sensi (2018:9)[57] yang berjudul “Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang”, pada tahun 2018. Permasalahan sistem kehadiran siswa pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang masih menggunakan sistem yang manual dengan jumlah siswa yang cukup banyak yaitu 2320 siswa. Penggunaan sistem kehadiran ini menyulitkan karena melibatkan banyak pihak, belum lagi memakan banyak proses yang cukup panjangn, sehingga keakuratan data tidak terjamin karena sering terjadi kecurangan dalam pelaksanaannya. Penelitian dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan juga studi pustaka dengan menggunakan analisis SWOT untuk menemukan faktor-faktor kekurangan dan kelebihan sistem. Pembuatan model sistem dengan Unified Modelling Language (UML).

      2. Teguh Pratika (2015)[58] AMIK Raharja. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Siswa Realtime Dengan PHP dan SMS Getway Pada SMAN 4 Kabupaten Tangerang”. Metode menggunakan Getway menggunakan MySQL sebagai database nya menggunakan XAMPP dan Dreamweaver. Hasli penelitian membuat sebuah sisrem absensi yang terintegrasi dengan database serta dengan memunculkan report siswa secara otomatis sehingga pihak sekolah lebih mudah dalam membuat rekap data absensi siswa, selain itu sistem absensi yang dibuat juga dapat mengirim pemberitahuan berupa SMS kepada wali murid apabila ada siswa yang tidak hadir tanpa keterangan.

      3. Penelitian yang dilakukan oleh Rachman Mulyandi dan Cynthia Ayu dalam jurnal CCIT (2014:269)[59], yang berjudul “Aplikasi Absensi Pegawai Kacamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi”, pada tahun 2014. Kacamatan Batuceper merupakan instansi pemerintahan yang sistem absensi pegawainya masih berjalan secara manual. Dimana dalam penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal menjadi kendala. Adapun kendala yang terjadi yairu dalam hal keefektifan, efisiensi waktu dan proses pengabsenan. Bentuk laporan absensi yang ada saat ini masih berupa tulisan yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, dan kemungkinan terjadinya data absensi yang hilang. Dengan alasan diatas maka penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem absensi yang akan mencatat daftar kehadiran pegawai, waktu kedatangan, waktu pulang, yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. Sistem ini menghilangkan proses pencatatan kehadiran pegawai yang selama ini masih berjalan secara manual, yaitu dengan mengurangi tingkat kesalahan dengan cara menginputkan nomer induk pegawai dalam proses absensi tersebut. Pada penulisan ini juga diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan menggunakan metode spiral dengan notasi perekayasaan dan pendekatan berorientasi objek, UML (Unified Modelling Language), dengan tujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan. Dengan adanya sistem informasi absensi ini diharapkan dapat meminimalkan kendala-kendala yang terjadi.

      4. Penelitian yang dilakukan oleh Meta Amalya Dewi, Vivi Duwi Anggraeni, Sibgatullah Achmad Mudjadi, dan Aditya Wicaksono dari STMIK Raharja Tangerang, yang berjudul “AplikasiRekapitulasi Elektronik Absensi Guru &Pegawai (Area-Gp) Pada Sekolah MenengahAtas”, pada tahun 2014. Penelitian ini membahas tentang Absensi merupakan salah satu bentuk pengawasan atau kontrol terhadap tenaga pendidik maupun pegawai yang dilakukan di dunia pendidikan. Kegiatan absensi yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem manual, dengan cara mencatat kehadiran tenaga pendidikan dan pegawai dibuku atau kertas absensi. Akibatnya kemungkinan terjadinya kesalahan ataupun hambatan dalam membuat rekapitulasi absensi menjadi besar. Kesalahan ataupun hambatan yang sering muncul antara lain hilangnya kertas atau daftar absensi. Salah satu cara untuk mengurangi kesalahan yang terjadi adalah dengan membuat sebuah sistem yang dapat digunakan dimana saja, dengan menggunakan satu database yang akan menyimpan data absensi sehingga kemungkinan data tercecer akan kecil. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Islamic Center Kota Tangerang yang telah terakreditasi A dan memiliki 30 orang tenaga pendidik serta 8 pegawai. Dengan predikat tersebut maka pihak sekolah senantiasa berusaha meningkatkan kinerja tenaga pendidik dan pegawainya sebagai bagian dari kompetisi mereka didunia pendidikan. Penelitian ini dikembangkan dengan desain eksploratori menggunakan alat bantu (tools) Unified ModellingLanguage dilanjut pemrograman menggunakan MySQL untuk repositori data, penulisan koding dengan PHP dan desain interface dengan Dreamweaver CS3. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi rekapitulasi absensi guru dan pegawai secara elektronik yang dapat menyajikan informasi kinerja guru dan pegawai dengan tepat dan akurat.

      5. Penelitian yang dilakukan oleh Ageng Setiani, Nurlaila & Finike dalam Jurnal Sensi (2015:60)[60] yang berjudul “Aplikasi Finger Print Absensi Guru Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang”, kebutuhan dalam pengolahan data yang cepat dan akurat dalam perkembangan teknologi informasi pada saat ini, dibutuhkan suatu informasi yang berorientasi pada komputer. Jika dalam kehidupan sehari hari kita membutuhkan teknologi untuk kebutuhan primer dalam kehidupan kita maka Komputer merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai alat penghitung dan juga sebagai alat efisiensi kerja yang berguna menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat, sehingga teknologi komputer ini menjadi suatu kebutuhan yang sudah sangat mendasar dan tidak dapat dipisahkan, sistem kehadiran guru yang ada di SMA YUPPENTEK 1 TANGERANG masih menggunakan kertas dan buku sebagai media untuk melakukan proses kehadiran guru, sehingga pada saat ingin mengisi daftar hadir waktu yang digunakan tidak efisien dan dapat terjadi manipulasi data absensi antara pegawai yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan kendala diatas, maka penulis ingin mengajukan perlu adanya suatu penyimpanan data yang terirganisir dengan baik melalui suatu aplikasi berbasis database yang memudahkan dalam hal pencarian data. Oleh karena itu disarankan menggunakan spesifikasi perangkat keras (Hardware) ataupun perangkat lunak (Software) yang sesuai dengan penggunaannya.

      6. Penelitian yang dilakukan oleh Unanti A. Patel dan Dr. Swaminarayan Prima R pada tahun 2014[61] yang berjudul “Development of a Student Attendance Management SystemUsing RFID and Face Recognition: A Review”. Whole world andadministrators of Educational institutions’ in our country areconcerned about regularity of student attendance. Student’s overallacademic performance is affected by the student’s present in hisinstitute. Mainly there are two conventional methods forattendance taking and they are by calling student nams or bytaking student sign on paper. They both were more time consumingand inefficient. Hence, there is a requirement of computer-basedstudent attendance management system which will assist the facultyfor maintaining attendance of presence. The paper reviews variouscomputerized attendance management system. In this paper basicproblem of student attendance management is defined which istraditionally taken manually by faculty. One alternative to makestudent attendance system automatic is provided by ComputerVision. In this paper we review the various computerized systemwhich is being developed by using different techniques. Based onthis review a new approach for student attendance recording andmanagement is proposed to be used for various colleges oracademic institutes. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: “Seluruh dunia dan administrator lembaga Pendidikan 'di negara kita khawatir dengan keteraturan kehadiransiswa. Prestasi akademik keseluruhan siswa dipengaruhi olehkehadiran siswa di institutnya. Terutama ada dua metode konvensional untuk absensi dan mereka dengan menghubunginama siswa atau dengan mengambil tanda siswa di atas kertas.Mereka berdua lebih banyak memakan waktu dan tidak efisien.Oleh karena itu, ada persyaratan sistem manajemen kehadiransiswa berbasis komputer yang akan membantu fakultas untukmenjaga kehadiran kehadiran. Makalah ini mengulas berbagaisistem manajemen kehadiran komputer. Dalam makalah inimasalah dasar manajemen absensi siswa didefinisikan yang secaratradisional diambil secara manual oleh fakultas. Salah satu alternatif untuk membuat sistem absensi siswa otomatis di sediakan oleh Computer Vision. Dalam tulisan ini kami mengulas berbagaisistem komputerisasi yang sedang dikembangkan denganmenggunakan teknik yang berbeda. Berdasarkan tinjauan ini,sebuah pendekatan baru untuk perekaman dan manajemen kehadiran siswa diusulkan untuk digunakan di berbagai perguruan tinggi atau lembaga akademis”.

      7. Penelitian yang dilakukan oleh Saptorshi Bhattacharjee, Dipankar Kundu,Shinjini Raychaudhuri, dan Papiya Chakraborty. pada tahun 2016[62] yang berjudul “Attendance Management System an Android ApplicationIn the last few years due to improvement oftechnology education system in India has developed. Smart Class,video conferencing is some of the examples of modern trends ineducational system. Student Attendance Management Systemis anandroid based application which helps the institute to moveforward, fulfill their vision accomplish their goals.It generates theattendance of the student on basis of their presence in class. It ismaintained on the daily basis of their attendance. The staffs will beprovided with the separate username &password to take the student’s status. It helps the teacher to take atten dance throughtheir smart phone and to keep the record of the attendance in theirpocket for any time use. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: Dalam beberapa tahun terakhir ini karena adanya peningkatan sistem pendidikan teknologi di India telah berkembang. Kelas Pintar, konferensi video adalah beberapa contoh tren modern dalam sistem pendidikan. Manajemen kehadiran siswa Sistemis merupakan aplikasi berbasis android yang membantu institut untuk maju, memenuhi visi mereka mencapai tujuan mereka. Ini menghasilkan kehadiran siswa berdasarkan kehadiran mereka di kelas. Ini dipelihara setiap hari kehadiran mereka. Para staf akan diberi nama pengguna yang terpisah & kata sandi untuk mengambil status siswa. Ini membantu guru untuk hadir melalui ponsel cerdas mereka dan untuk menyimpan catatan kehadiran di saku mereka untuk penggunaan waktu.

      8. Penelitian yang dilakukan oleh Sri R, M Yusup, Sinta P dalam Jurnal CCIT (2015:51)[63] “Perancangan Aplikasi Absensi Perserta Bimbingan Berbasis WebDengan Menggunakan Framework YII”. Kegiatan absensi peserta di sebuah lembaga pembelajaran pada umumnya dilakukan setiap pertemuan dengantujuan untuk mengetahui apakag siswa sakit, ijin, alpa atau terlambat, untuk setiap kelas. Kemudian data ini akan masuk ke data absensi peserta, dara perserta tersebut diantaranya adalah NIP, Nama, Kelas. Data absensi peserta pada lembaga pembelajaran ini dapat dijadikan penilaian untuk tingkat kedisiplinan pada setiap peserta. Hal ini juga berfungsi untuk mendapatka rekapitulasi data absensi untuk setiap peserta pada akhir pertemuan. Data absensi peserta yang sudah ada sebelumnya tidak bisa memenuhi kebutuhan pengguna pada saat melakikan pengisian absensi peserta karena petugas masih menggunakan daftar hadir secara manual. Absensi peserta secara manual akan menemui beberapa kendala diantaranya mudah tercecer, sulitnya dalam pencarian data serta lambatnya waktu dalam pengolahan data maka di anggap perlunya perubahan sistem secara komputerisasi sehingga informasi yang didapat lebih akurat. Hal ini karena sistem ini menggunakan database, dimana data disimpan secara terintegrasi. Pembangunan sistem dengan menggunakan web framework yii meiliki kelebihan diantaranya adalah memiliki ukuran data yang kecil. Security Concern framework mengantisipasi dan memasang perisai terhadap adanya berbagai masalah keamanan yang mungkin timbul.

      9. Penelitian yang dilakukan oleh W. L. H. Mat Desaa, S. Kamaruddinb, M. K. M. Nawawia , J. Zulkepli pada tahun (2015)[64] dalam jurnal internasional yang berjudul “Evaluation On Absenteeism Effect In Production Line At Aircraft Composite Manufacturer”. This paper studies the effect of absenteeism in production line. The analysis shows that the number of absentees at production line increases the workload to the available worker and gives effect to the production. Thus, it gives a major potential for generating bottlenecks. To mitigate this problem and ensure that the workload of workers is at optimum level, an appropriate number of production plans need to be investigated. This paper demonstrates the integration of Discrete Event Simulation (DES) and System Dynamics (SD) in simulating the effect of absenteeism in production flow at an aircraft composite manufacturing factory. Based on the preliminary result, the effect of the absenteeism is found to influence the amount of throughput, waiting and cycle time. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: Makalah ini mempelajari efek ketidakhadiran di lini produksi. Analisis menunjukkan bahwa jumlah yang tidak hadir di lini produksi meningkatkan beban kerja ke pekerja yang tersedia dan memberikan efek pada produksi. Dengan demikian, ini memberikan potensi besar untuk menghasilkan kemacetan. Untuk memitigasi masalah ini dan memastikan bahwa beban kerja pekerja berada pada tingkat optimal, sejumlah rencana produksi yang sesuai perlu diselidiki. Makalah ini menunjukkan integrasi Discrete Event Simulation (DES) dan System Dynamics (SD) dalam mensimulasikan efek ketidakhadiran dalam aliran produksi di pabrik manufaktur komposit pesawat udara. Berdasarkan hasil awal, pengaruh ketidakhadiran ditemukan untuk mempengaruhi jumlah throughput, waktu tunggu dan siklus.

      10. Penelitian yang dilakukan oleh Latif Cahyono 2017 [65], Universitas Negeri Yogyakarta dengan jurnal internasional yang berjudul “Development Of Web-Based Student Absenteeism Information System In Smk Ypkk 1 Sleman YogyakartaThis research aims to develop a web-based student absenteeism information system in SMK YPKK 1 Sleman Yogyakarta and to know the quality standard based on ISO 9126 on functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability, and portability. The research method used for this research is Research & Development (R & D). The results of this research is (1) functionality is in accordance with the user's requirement and runs in according to its function, security test found no vulnerabilities in SQL Injection and XSS (Cross Site Scripting) attacks, (2) reliability test gets 99%, (3) usability test gets 79.14%, (4) efficiency test with average load time of 2.01 seconds, (5) maintainability test obtained the Maintainability Index value of 105.58, (6) portability test gets the result that software can run on 5 different web browser successfully. Dari penjelasan hasil penelitian di atas dapat diartikan sebagai berikut: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem informasi absensi siswa berbasis web di SMK YPKK 1 Sleman Yogyakarta dan mengetahui kualitas sistem informasi absensi siswa berbasis web yang dikembangkan berdasarkan standar kualitas perangkat lunak ISO 9126 pada aspek functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability, dan portability. Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah Research & Development (R&D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengujian functionality sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan berjalan sesuai dengan fungsinya, tingkat keamanan dari serangan SQL Injection dan XSS (Cross Site Scripting) diperoleh level sangat aman, (2) pengujian reliability diperoleh nilai reliability sebesar 99%, (3) pengujian usability diperoleh tingkat persetujuan pengguna sebesar 79.14%, (4) pengujian efficiency diperoleh rata-rata loadtime 2.01 detik, (5) pengujian maintainability diperoleh nilai Maintainability Index sebesar 105.58, (6) pengujian portability perangkat lunak berhasil diakses dengan lancar melalui 5 web browser berbeda.

      Dari beberapa literature review yang telah tetera di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian dengan judul Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang memiliki relevansi dengan beberapa penelitian yang dipaparkan di atas, namun ada beberapa metode serta penerapan yang berbeda, maka dari itu beberapa literature review dijadikan pedoman dasar agar penelitian yang dilakukan dapat lebih baik lagi dari penelitian sebelumnya.


      BAB III

      ANALISA SISTEM BERJALAN

      Gambaran Umum SMK Pancakarya Kota Tangerang

      Sejarah Singkat SMK Pancakarya Kota Tangerang

      Gambar 3.1. SMK Pancakarya Tangerang

      SMK Pancakarya Tangerang didirikan pada tahun 1994 dengan SK KANWIL DEP. DIKBUD. PROV JAWA BARAT NO. 273. Pada awal pendiriannya SMK Pancakarya Tangerang diprakasai oleh guru-guru SMK Negeri 1 Tangerang, dan pada awal pembelajarannya dengan di bawah naungan YAYASAN PANCAKARYA TANGERANG, atas kemajuan dan kepercayaan masyarakat SMK Pancakarya Tangerang berhasil membangun gedung yang masih sederhana dengan sistem bertahap. Selama perkembangan SMK Pancakarya Tangerang telah dipimpin oleh beberapa orang, adapun urutan kepala sekolah dari mulai berdirinya SMK Pancakarya Tangerang sampai sekarang, sebagai berikut :

      1. H. Abung Haryono K. (Alm)

      2. Drs. Ingan Girsang

      3. W. Andy Sudrajat, M. S.Pd

      4. Drs. Bambang Yudiono, M.Pd

      5. Drs. H. Suparno S. Jaya, M.Pd

      Walaupun pada awal pendiriannya SMK Pancakarya Tangerang masih tersendat-sendat, tetapi berkat dedikasi dan semangat guru-guru dan pengelola dapat bertahan dan berkembang sampai sekarang.

      SMK Pancakarya Tangerang saat ini menyediakan beberapa program keahlian/jurusan yang dapat dipilih oleh para siswa/siswi.

      Tabel 3.1. Jurusan/Program Keahlian SMK Pancakarya Tangerang

      Visi, Misi dan Tujuan SMK Pancakarya Tangerang

      Visi SMK Pancakarya Tangerang

      SMK Pancakarya sebagai sekolah pembangunan generasi muda mandiri, kompeten, dan berakhlak mulia.

      Misi SMK Pancakarya Tangerang

      1. Menyempurnakan dan pengembangan kurikulum SMK Pancakarya yang fleksibel, dinamis, kompeten dan antisipatif serta progresif.

      2. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

      3. Meningkatkan kualitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan Disiplin.

      4. Meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan agar dalam kondisi prima dalam melayani para siswa dan masyarakat.

      5. Meningkatkan dan membina kompetensi guru dan karyawan melalui pelatihan, workshop, seminar, lokakarya, atau In House Training (IHT), dan lain-lain, baik internal maupun eksternal.

      6. Membangun sistem untuk membina dan meningkatkan :

        1. Berkarakter.
        2. Minat membaca.
        3. Jiwa kewirausahaan.
        4. Prestasi dibidang kurikuler maupun ekstra kurikuler.
      7. Membangun dan menjaga hubungan masyarakat, DU/DI maupun instansi secara kondusif dan kekeluargaan.

      8. Membudayakan warga sekolah yang ramah lingkungan dan tanggung jawab dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan, demi efisiensi.

      Tujuan SMK Pancakarya Tangerang

      1. Mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan sesuai program keahliannya untuk bekal bekerja, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi.

      2. Mendidik, membimbing, dan mengajar para peserta didik untuk menajdi insan mandiri, cepat beradaptasi dan perubahan di masyarakat.

      3. Membekali sikap profesional untuk mengembangkan diri agar mampu berkompetisi ditingkat regional, nasional maupun internasional.

      4. Menjaga dan memberikan kepuasan kepada para stakeholder.

      Struktur Organisasi SMK Pancakarya Tangerang

      Stuktur organisasi ini berfungsi untuk mengetahui siapa dan dimana seseorang itu bertanggung jawab dan melakukan tugasnya dengan baik, jujur, benar dan tanggung jawab, serta dapat menjalankan program/kegiatan sekolah sesuai dengan tujuan yang diharapkan sekolah.

      Gambar 3.2 Struktur Organisasi SMK Pancakarya Tangerang
      Sumber: SMK Pancakarya Tangerang

      Tugas dan Tanggung Jawab

      1. Kepala Sekolah

      2. Kepmen Dikbud RI No. 0490/1992 Pasal 8, Ayat (1) :

        1. Penyusunan Program Sekolah
        2. Pengaturan kegiatan balajar dan hasil belajar serta Bimbingan Penyuluhan
        3. Memimpin rapat
        4. Mengambil keputusan
        5. Pembinaan kesiswaan dan mengatur pengurus OSIS.
        6. Pelaksanaan bimbingan dan penelitian guru dan tenaga kependidikan lainnya.
        7. Penyelenggaraan administrasi sekolah yang meliputi administrasi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoorinasian, pengawasan terhadap ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan, kurikulum, kantor, perpustakaan dan laboraturium.
        8. Perencanaan, pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
        9. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan/masyarakat, Dunia Usaha, Dunia Industri dan Instansi/Lembaga lain.

        Ayat (2) :

        Kepala SMK dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) dibantu foleh seorang atau lebih wakil kepala sekolah.

      3. Wakil Kepala Sekolah

      4. Kepmen Dikbud RI No. 0490/U/1992 Pasal 8 ayat (3), Wakil Kepala Sekolah betugas membantu Kepala Sekolah dalam hal :

        1. Pengaturan dan pengawasan penyelenggaraan program pendidikan.
        2. Pengaturan penyusunan bahan pengajaran dan pengembangan kurikulum.
        3. Pengawasan kewenangan mengajar guru dan pengembangan mutu guru.
        4. Pengaturan pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan serta pengembangan saran dan prasarana pendidikan.
        5. Pembinaan dan pengembangan kegiatan bina program.
        6. Pembinaan dan pengembangan kegiatan kerjasama sekolah dengan lingkungan masyarakat dan dunia kerja.
        7. Wakil Kepala Sekolah 1 berfokus pada pengamatan pelaksanaan tugaas PKS bidang Kurikulum, Humas, BP/BK, proses KBM, Perpustakaan serta Laboraturium.
        8. Wakil Kepala Sekolah 2 berfokus pada pemantauan pelaksanaan tugas PKS bidang Sarana, Prasarana, Keuangan, Kesiswaan, Unit Produksi, Organisasi dan Ketenagaan.
        9. Wakil Kepala Sekolah 1 dan 2 dapat saling bekerja sama dalam pembian tugas pada point 7 dan 8 secara fleksibelitas serta Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
        10. Menyusun laporan pemantauan.
        11. Mengikuti Upacara Bendera Senin dan Sabtu.
        12. Mewakili Kepala Sekolah dan membantu tugas, baik urusan ke dalam maupun ke luar, bila Kepala Sekolah berhalangan.
      5. PKS Kurikulum

        1. Menyusun Program Kurikulum
        2. Menyusun Program dan jadwal kegiatan pelajaran.
        3. Menyusun pembagian tugas mengajar (bersama-sama dengan ketua jurusan).
        4. Menyusun jadwal pelajaran, program tahunan dan program semester atau mid semester.
        5. Menyusun jadwal evaluasi (Sumatif dan Sub Sumatif).
        6. Menyusun program pelaksanaan Ujian Nasional dan Uji Kompetensi.
        7. Menjabarkan kriteria kenaikan kelas dan keberhasilan Ujian Nasional.
        8. Menyusun personil Wali Kelas dan Piket bersama dengan Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah.
        9. Membimbing dan mengarahkan penyusunan Program Pembelajaran.
        10. Menyusun laporan hasil kegiatan belajar mengajar :
          1. Pencapaian target kurikulum

          2. Ujian Nasional dan Uji Kompetensi

          3. Penerimaan Siswa Baru

          4. Kegiatan awal tahun untuk siswa baru, MBS, MBK dan Matrikulasi serta Tes Kejuruan

        11. Menyusun Program dan Jadwal Kegiatan Pendidikan Sistem Ganda bersama Ketua Hubungan Industri.
        12. Menyediakan perangkat Administrasi Pembelajaran.
        13. Mengkoordinasikan penyusunan jadwal penerimaan buku laporan pendidikan (raport) dan penerimaan Ijazah dan Surat Tanda Lulus.
        14. Mengkoordinasikan program pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru.
        15. Menghimpun dan menindaklanjuti usulan bahan muatan lokal (Pengembangan Kurikulum).
        16. Mengkoordinasikan program kegiatan Majelis Sekolah bersama dengan Humas dan Hubin.
        17. Menyusun Laporan Program Kesiswaan.
        18. Mengikuti Upacara Bendera Senin dan Sabtu.
      6. PKS Keuangan

        1. Membantu kepala sekolah menyusun RAPBS.
        2. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan dan dengan perintah dan persetujuan Kepala Sekolah.
        3. Membuat administrasi keuangan diantaranya :
          1. Buku Kas Umum

          2. Buku Bank

          3. Buku Kas Tunai

          4. Buku Kas Harian

          5. Buku Pajak

        4. Mempertanggungjawabkan dana secara administrasi (SPJ) maupun jumlah uang yang harus tersedia.
        5. Membantu Kepala Sekolah membuat rencana perubahan anggaran disesuaikan dengan keadaan sekolah.
        6. Melaporkan pelaksanaan kegitan kepada Kepala Sekolah.
        7. Membuat dan menyusun Laporan Keuangan dan bekerja sama dengan pengembang manajemen keuangan kepada Badan Pengawas.
      7. PKS Bidang Kesiswaan

        1. Menyusun Program Kesiswaan.
        2. Mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa atau OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.
        3. Mengkoordinasikan pelaksaan kebersihan, keindahan, keamanan, ketertiban, kerindangan dan kesehatan (7K).
        4. Memberikan pengarahan dalam pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.
        5. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS.
        6. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan calon siswa baru.
        7. Mengkoordinasikan hubungan sekolah dengan orangtua siswa.
        8. Mengawasi pelaksanaan program pembinaan siswa.
        9. Mengavaluasi pelaksanaan pembinaan siswa.
        10. Menyusun laporan Pelaksanaan Program Kesiswaan.
        11. Melaksanakan Upacara Bendera Senin dan Sabtu, sekligus sebagai penggerak pelaksanaan upacara bendera.
      8. PKS Bidang Sarana dan Prasarana

        1. Mengkoordinasikan penginventarisan sarana dan prasarana.
        2. Mengkoordinasikan penyusunan kebutuhan sarana/prasarana dan bahan praktek.
        3. Mengkoordinasikan pengadaan sarana dan prasarana.
        4. Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan penghapusan sarana dan prasarana.
        5. Mengawasi penggunaan sarana dan prasarana.
        6. Mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana.
        7. Membuat Laporan Program Kerja
        8. Mengikuti Upacara Bendera Senin dan Sabtu.
      9. PKS Hubungan Masyarakat dan Industri

        1. Menyusun Program Kerja.
        2. Mengatur dan melaksanakan hubungan antara sekolah dengan Komite Sekolah.
        3. Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan Dunia Usaha/Industri, Instansi terkait, dalam usaha-usaha peningkatan mutu pendidikan diantaranya :
        4. Mengkoordinasikan mencari tempat PSG siswa/magang/magang guru di Industri.
        5. Memberikan informasi perihal sekolah dan lulusan, dalam usaha pemasaran lulusan.
        6. Menghimpun informasi kemampuan/keadaan siswa yang bekerja di industri.
        7. Mengusahakan terbentuknya institusi pasangan.
        8. Menjaring informasi dari dunia usaha/industri perihal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
        9. Mengkoordinasikan kegiatan unit produksi dengan Usaha/Industri, instansi yang relevan.
        10. Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi (Ulangan Umum, EBTA, Test Kejuruan/Ujian Profesi dengan dunia usaha/industri terkait).
        11. Mengkoordinasikan pengembanga kurikulum.
        12. Mengkoordinasikan mencari bantuan penunjang KBM dari dunia Usaha/Industri yang relevan.
        13. Mengadakan pertemuan dengan dunia Usaha/Industri/Majelis Sekolah.
        14. Mengkoordinasikan kegiatan seleksi PSB dan Bimbingan karier dengan dunia Usaha/Industri.
        15. Menyusun Program Kerja.
        16. Mengikuti upacara bendera Senin dan Sabtu.
      10. Tata Usaha

        1. Menyusun Program Kerja.
        2. Mengikuti upacara bendera Senin.
        3. Menyusun program tata usaha sekolah
        4. Menyusun administrasi keuangan
        5. Menyusun administrasi kepegawaian dalam box file
        6. Menyusun administrasi tenaga kependidikan dalam box file
        7. Menyusun administrasi perlengkapan
        8. Pelaksanaan administrasi siswa :
          1. Buku Induk

          2. Buku Klapper

          3. Buku Tamu

          4. Buku Keluar/Masuk Siswa (Mutasi)

        9. Pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana.
        10. Pelaksanaan administrasi kurikulum.
        11. Penyajian data/statistic sekolah.
        12. Penyiapan papan daftar guru dan tata usaha sesuai dengan Daftar Urutan Kepegawaian.
        13. Memberikan pelayanan yang prima (baik) kepada :
          1. Guru

          2. Manajemen

          3. Wali Kelas

          4. Staff Manajemen

          5. Siswa

        14. Orangtua/Wali Murid
        15. Dinas/Instansi maupun Dunia Usaha dan Industri dengan bekerjasama dan Koordinasi dengan Humas
        16. Membuat struktur organisasi Tata Usaha Sekolah

      Sarana dan Prasana SMK Pancakarya Tangerang

      Fasilitas Sekolah

      1. Gedung milik sendiri berlantai III permanent.
      2. Ruang belajar yang dilengkapi oleh AC dan berlantai keramik, whiteboard, OHP/LCD.
      3. Laboraturium Praktik Agama Islam (pemberantasan buta baca tulis Al-Qur’an dan Bahasa Arab).
      4. Laboraturium Kewirausahaan (pembinaan jiwa kewirausahaan/marketing).
      5. Ruang Praktek Komputer.
      6. Ruang Praktek Teknik Komputer dan Jaringan.
      7. Ruang Praktek Multimedia.
      8. Ruang Praktek Akuntansi.
      9. Ruang Praktek Sekretaris/Administrasi Perkantoran.
      10. Ruang Praktek Marketing/Pemasaran.
      11. Ruang Praktek Bahasa Inggris.
      12. Perpustakaan yang sejuk dan tenang dilengkapi dengan ribuan judul buku yang relevan.
      13. Sarana Olahraga.
      14. Ruang BP untuk konsultasi dan bimbingan pribadi.
      15. Ruang UKS dan ruang OSIS serta Ruang Studio Band dan Kesenian Tradisional sebagai wahana pembinaan organisasi dan pengembangan diri.
      16. Kamar kecil yang banyak dan sehat serta terawat.
      17. Program minat baca (seluruh siswa wajib masuk perpustakaan).
      18. Unit produksi TKJ dan MM.
      19. Unit produksi jasa penjualan.

      Analisa Sistem Berjalan

      Berdasarkan analisa dari sistem yang diamati oleh peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa sistem kehadiran siswa yang berjalan terdapat beberapa kekurangan dari segi kefektifan dan efisiensi sistem yang sekarang sedang digunakan, dikarenakan sebelum memulai pelajaran ketua kelas yang ditunjuk disetiap kelas haruslah mengambil daftar kehadiran siswa manual yang berada di ruang guru, juga membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk melakukan proses pengisian daftar kehadiran dan kekhawatiran data yang seringkali tidak valid karena berbagai kecurangan yang sering kali dilakukan siswa untuk merubah data absen karena kemudahan dalam mengaksesnya. Selain itu penyediaan kertas sebagai media untuk pembuatan daftar kehadiran yang cukup banyak dinilai lambat laun mulai memberikan masalah dalam segi ekonomi, dimana pihak sekolah haruslah menyediakan lebih kurang 1000 lembar kertas HVS untuk mencukupi keperluan pembuatan daftar kehadiran siswa di SMK Pancakarya Kota Tangerang selama satu semester itu pun belum termasuk biaya cetak dan biaya jilid.

      Tata Laksana Sistem yang Berjalan

      Sistem Prosedur yang Berjalan

      Setelah diadakan pengamatan pada prosedur sistem yang berjalan, maka peneliti mencoba membangun sistem informasi yang baru, sesuai dengan prosedur yang sedang berjalan di SMK Pancakarya Kota Tangerang. Adapun urutan prosedur pelaksanaan sistem informasi kehadiran siswa yang berjalan saat ini pada SMK Pancakarya Tangerang, yaitu sebagai berikut:

      1. Sebelum kelas dimulai ketua kelas dari masing-masing kelas yang ditunjuk mengambil data kehadiran di ruang guru.

      2. Setelah itu ketua kelas kembali ke kelas dan memberikan data kehadiran siswa kepada guru yang mengajar dikelas.

      3. Guru mulai mengabsen satu persatu murid.

      4. Setelah kelas selesai ketua kelas/guru membawa data kehadiran siswa keruang guru dan memberikan ke Staff absensi sekolah.

      5. Staff absensi sekolah langsung membuat rekapitulasi absensi untuk diberikan ke walikelas.

      6. Wali kelas menerima hasil rekapitulasi data kehadiran siswa.

      7. Kepala sekolah menerima seluruh hasil rekapitulasi data kehadiran siswa disekolah.

      Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

      Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan yang telah diamati berdasarkan prosedur sistem yang telah ada, makadigunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagramdan Class Diagram

      Use Case Diagram

      Use case adalah suatu interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Berikut ini adalah Use Case Diagram untuk prosedur kehadiran siswa/i yang berjalan di SMK Pancakarya Kota Tangerang yang terjadi saat ini :

      Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Kehadiran Siswa yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram sistem kehadiran siswa yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan bahwa:

      1. 1 (satu) sistem yang menjelaskan seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

      2. 4 (empat) actor, yaitu Staff Absensi. Guru, Walikelas, dan Kepala Sekolah.

      3. 5 (lima) use case yaitu, Menyediakan Buku Absen, Mengisi data absensi dan mengabsen siswa, Membuat rekapitulasi absen, Membuat laporan absensi, Memeriksa laporan absensi.

      Sequence Diagram

      Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object. Kegunaannya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antar object. Berikut ini adalah Sequence Diagram yang berjalan saat ini:

      Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Kehadiran Siswa yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Kehadiran Siswa yang berjalan saat ini terdapat beberapa penjelasan diantaranya sebagai berikut:

      1. 4 (empat) actor, yaitu : Staff Absensi, Guru, Wali Kelas, dan Kepala Sekolah.
      2. 3 (tiga) lifeline, yaitu : Buku absensi, Rekapitulasi Absensi dan Laporan Absensi.
      3. 5 (lima) message, yaitu spesifikasi dari komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi antar actor.

      Activity Diagram

      Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Berikut ini adalah Activity Diagram untuk prosedur yang berjalan saat ini.

      Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Kehadiran Siswa yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan bahwa:

      1. 1 (satu) initial node, sebagai obyek yang diawali.

      2. 4 (empat) vertical swimeline, yaitu Staff Absensi, Guru, Wali Kelas dan Kepala Sekolah.

      3. 5 (lima) action state, yaitu yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      4. 1 (satu) final state, sebagai obyek yang di akhiri.

      Analisa Sistem yang Berjalan

      Metode Analisis SWOT

      Berdasarkan sistem kehadiran siswa yang berjalan di SMK Pancakarya Kota Tangerang, dilakukan penelitian analisis. Analisis SWOT ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan (strenghts), peluang (opportunities), kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).

      Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (strenghts), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (threats).

      Tabel 3.2 Faktor Strategi Internal SMK Pancakarya Kota Tangerang
      Tabel 3.3 Faktor Strategi Eksternal SMK Pancakarya Kota Tangerang

      Berdasarkan tabel tersebut, peneliti dapat melakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan suatu peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Setelah itu dilakukan analisis strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

      Tabel 3.4 Analisa SWOT


      Permasalahan yang Dihadapi dan Analisa Kebutuhan Sistem

      Permasalahan yang Dihadapi

      Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, permasalahan yang dihadapi sistem absensi guru yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang, yaitu:

      1. Proses absensi kehadiran siswa yang masih menggunakan dokumen berbasis hardcopy yaitu dengan mengisi form absensi sehingga membuat data-data absensi semakin menumpuk dan menyulitkan petugas dalam proses pencarian data kehadiran siswa. Maka sesuai dengan kebutuhan atas informasi mengenai kehadiran siswa system ini memerlukan peningkatan hingga mencapai sistem yang benar-benar handal dan berfungsi maksimal mungkin untuk memberikan informasi kepada pihak kepala sekolah.

      2. Memanfaatkan teknologi informasi dan merancang sistem yang dapat memenuhi kebutuhan absensi siswa guna memudahkan guru dalam proses absensi kehadiran siswa perkelas.

      Analisa Kebutuhan Sistem

      Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang, pengolahan data yang dilakukan untuk dapat menyediakan informasi sebagai pendukung suatu laporan kehadiran siswa membutuhkan waktu dalam melakukan absensi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi absensi siswa yang diharapkan dapat mengurangi kendala-kendala yang sering terjadi sehingga akan mempermudah atau mempercepat kegiatan absensi siswa dan dapat menghasilkan laporan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain :

      1. Proses absensi kehadiran siswa yang dilakukan berupa sistem web, untuk mempermudah dan mempercepat proses absensi di kelas. Proses ini akan lebih menghemat waktu dan lebih efektif.
      2. Sistem mempermudah dalam proses absensi kehadiran siswa dikelas.
      3. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna untuk sekolah.

      User Requirement

      User Requirement, atau biasa diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu Kebutuhan User, yang menjelaskan tentang kemampuan software yang akan dibangun dari sudut pandang user, antaralain dalam bentuk Functional Requirement.

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap satu merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan.

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap satu yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode MDI.

      Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

      Keterangan :

      M (Mandatory)  : Penting

      D (Desirable) : Tidak terlalu penting

      I (Inessential) : Tidak harus ada

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap dua dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang berasal dari elisitasi tahap dua yang telah peneliti buat sebelumnya dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

      Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

      Keterangan :

      T : Technical H (High) : Sulit untuk dikerjakan

      O : Operational M (Middle) : Mampu dikerjakan

      E : Economy L (Low) : Mudah untuk dikerjakan

      Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar-dasar untuk merancang sebuah sistem yang akan dibentuk.

      Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

      BAB VI

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Setelah dilakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibuat. Terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem kehadiran siswa yang berjalan pada saat ini, yaitu merubah proses pendataan kehadiran siswa saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi.


      Usulan atau rancangan yang akan diajukan dalam penelitian laporan skripsi ini adalah merancang dan membuat sebuah sistem kehadiran siswa berbasis web, yang mana dapat mempermudah dan mempercepat dalam hal pelaksanaan maupun mempersiapkan daftar kehadiran siswa yang semula masih belum terkomputerisasi, dalam sistem yang baru akan dapat menambahkan data siswa baru, menhapus ataupun mengupdate data, administator sistem nantinya juga dapat membuat jadwal untuk masing-masing siswa sesuai jadwal yang telah dibuat oleh bagian kurikulum, dan nantinya guru akan dapat mengisi daftar kehadiran melalui website, yang tentunya bisa di akses di PC, maupun mobile dan terakhir sistem juga akan dapat membuat laporan kehadiran seluruh siswa di SMK Pancakarya Kota Tangerang perbulan, pertahun ataupun perperiode. Langkah-langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem lama dengan memberi sebuah gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa suatu rancangan usulan sistem yang baru, digunakan prosedur penelitian dengan menggambarkan diagram dengan menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, sequence diagram dan class diagram.

      Diagram Rancangan Sistem

      Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

      Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dijelaskan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat lebih mudah dibaca dan lebih mudah untuk dipahami. Prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada SMK Pancakarya Kota Tangerang yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

      Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar Use Case Diagram usulan di atas, maka bagian use case tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut :

      1. Use case login

      2. Actor : Admin, Guru dan Kepala Sekolah.

        Skenario : setiap actor diharuskan melakukan login ke dalam sistem dengan cara menginput username beserta password.

      3. Use case halaman utama

      4. Actor : Admin, Guru dan Kepala Sekolah.

        Skenario : setelah berhasil login seluruh actor akan memasuki halaman utama sistem.

      5. Use case master data

      6. Actor : Admin, Guru dan Kepala Sekolah.

        Skenario : menu halaman yang terdapat sub menu user, halaman data sekolah yang berisi user, siswa, kelas dan jadwal, halaman kehadirandan bagian laporan.

      7. Use case User

      8. Actor :Admin.

        Skenario : Admin mempunyai kewenangan penuh untuk menambah user atau mengganti user pada sistem.

      9. Use case Data Sekolah

      10. Actor :Admin.

        Skenario : Admin melakukan penginputan data siswa, guru pengajar dan jadwal mata pelajaran.

      11. Use case Kehadiran

      12. Actor :Guru.

        Skenario : Guru melakukan proses kehadiran sebelum kelas berlangsung.

      13. Use case laporan

      14. Actor :Kepala Sekolah.

        Skenario :Kepala Sekolah dapat melihat dan melakukan pencarian laporan kehadiran siswadalam satu semester.

      15. Use case logout

      16. Actor : Admin, Guru dan Kepala Sekolah.

        Skenario : seluruh actor dapat keluar dari sistem.

      Sequence Diagram yang Diusulkan

      Rancangan sequence diagram yang dibuat berdasarkan prosedur sistem yang telah diusulkan, untuk menggambarkan proses sistem absen kehadiran siswa yang baru dan dapat menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem berupa messages yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

      Sequence Diagram Admin

      Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Admin adalah sebagai berikut

      Gambar 4.2 Sequence Diagram Usulan Admin</b>

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram di atas, makadapat dijabarkan sebagai berikut:

      1. 1(satu)actor, yang melakukan kegiatan yaitu Admin.

      2. 8(delapan)lifeline, yaitu antar muka yang saling berinterkasi satu samalain.

      3. 15(lima belas)messages,yaitu rincian dari keseluruhan komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.

      Sequence Diagram Guru

      Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Guru adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.3 Sequence Diagram Usulan Guru

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram di atas, makadapat dijabarkan sebagai berikut:

      1. 1(satu)actor, yang melakukan kegiatan yaitu Guru.

      2. 5(lima)lifeline, yaitu antar muka yang saling berinterkasi satu samalain.

      3. 9(sembilan)messages,yaitu rincian dari keseluruhan komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.

      Sequence Diagram Kepala Sekolah

      Rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk actor Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.4 Sequence Diagram Kepala Sekolah

      Berdasarkan gambar Sequence Diagram di atas, makadapat dijabarkan sebagai berikut:

      1. 1(satu) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kepala Sekolah.

      2. 5(lima)lifeline, yaitu antar muka yang saling berinterkasi satu samalain.

      3. 9(sembilan)messages,yaitu rincian dari keseluruhan komunikasi antar object yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.

      Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

      Activity diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terjadi dalam aplikasi sistem informasi kehadiran siswa berbasis web yang diusulkan ini terdapat objek (action) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah activity diagram yang diusulkan peneliti yaitu :

      Activity Diagram Admin

      Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Admin adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.5 Activity Diagram Usulan Admin

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Usulan Admin di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

      1. 1(satu) initial node, yang mengawali obyek.

      2. 12(dua belas) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

      3. 2 (dua) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

      4. 1(satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

      5. 1(satu) activity final node, yang mengakhiri obyek.

      Activity Diagram Guru

      Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Guru adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.6 Activity Diagram Usulan Guru

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Usulan Gurudi atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

      1. 1(satu) initial node, yang mengawali obyek.

      2. 7(tujuh) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

      3. 2(dua) fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

      4. 1(satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

      5. 1(satu) activity final node, yang mengakhiri obyek

      Activity Diagram Kepala Sekolah

      Rancangan activity diagram yang diusulkan untuk actor Guru adalah sebagai berikut:

      Gambar 4.6 Activity Diagram Usulan Kepala Sekolah

      Berdasarkan gambar Activity Diagram Usulan Kepala Sekolah di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

      1. 1(satu) initial node, yang mengawali obyek.

      2. 7(tujuh) action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

      3. 2(dua)fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

      4. 1(satu) decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

      5. 1(satu) activity final node, yang mengakhiri obyek

      Class Diagram Sistem yang Diusulkan

      Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terjadi dalam aplikasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Berbasis Web pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang. Dimana class diagram yang diusulkan ini terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah class diagram untuk kehadiran siswa yang diusulkan oleh peneliti ditunjukan pada gambar 4.7 :

      Gambar 4.7 Class Diagram yang Diusulkan

      Rancangan Basis Data

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan desainbasis data yang dianggap telah normal. Desainbasis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primery key, dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah :

      1. Nama Field : tbl_user

      2. Media : Harddisk

        Isi:nip, nama, alamat, jk. username, password, level, bidang, no_tlp

        Primary Key: nip

        Panjang Record :109

        Tabel 4.1 Field Tabel User
      3. Nama Field : tbl_siswa

      4. Media : Harddisk

        Isi:nis, nama, jk, jurusan, kelas, alamat, no_tlp.

        Primary Key: nis

        Panjang Record :68

        Tabel 4.3 Field Tabel Siswa
      5. Nama Field : tbl_jadwal

      6. Media : Harddisk

        Isi:id_jadwal, matpel, kelas, jurusan, nip, hari, jam_mulai, jam_selesai.

        Primary Key: id_jadwal

        Panjang Record :85

        Tabel 4.4 Field Tabel Jadwal
      7. Nama Field : tbl_detail_jadwal

      8. Media : Harddisk

        Isi:id_detail_jadwal, id_jadwal, nis, p1, p2, p3, p4, p5, p6, p7, p8, p9, p10, p11, p12, p13, p14, p15, p16, p17, p18, p19, p20, p21, p22, p23, p24.

        Primary Key: id_detail_jadwal

        Panjang Record :45

        Tabel 4.5 Field Tabel Id Detail Jadwal
      9. Nama Field : Keterangan

      10. Media : Harddisk

        Isi:id_keterangan, nis, id_jadwal, keterangan, pertemuan

        Primary Key: id_keterangan

        Panjang Record :31

        Tabel 4.6 Field Tabel Keterangan

      Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dengan Sistem Diusulkan

      Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti maka terdapat beberapa perbedaan anatara sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang telah diusulkan. Perbedaan itu dijabarkan sebagai berikut di bawah ini:

      Tabel 4.7 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

      Rancangan Prototype

      Tampilan Prototype Halaman Utama Web

      Tampilan Prototype halaman utama di bawah ini adalah tampilan ketika admin, user, dan kepala sekolah mengakses halaman web.

      Gambar 4.7 Tampilan Prototype Halaman Utama

      Tampilan Prototype Login

      Tampilan Prototype login di bawah ini adalah tampilan menu login yang akan muncul sebelum beberapa level user masuk ke halaman utama.

      Gambar 4.8 Tampilan Prototype Login

      Tampilan Prototype Home

      Tampilan Prototype home ini berisi tampilan tentang informasi umum pada SMK Pancakarya Kota Tangerang, tampilan ini adalah tampilan home untuk user mengakses menu lainya.

      Gambar 4.9 Tampilan Prototype Home

      Tampilan Prototype Menu User

      Tampilan Prototype menu user yang terdapat di master data pada sistem berisi tampilan user, siswa, kelas dan jadwal.

      Gambar 4.10 Tampilan Prototype Menu User

      Tampilan Prototype Tambah Menu User

      Tampilan Prototype tambah menu user ini befungsi untuk mengelola data user, admin dapat tambah, ubah, ataupun hapus data yang ingin diperbaiki ataupun dihapus.

      Gambar 4.11 Tampilan Prototype Tambah Menu User

      Tampilan Prototype Menu Siswa dan Tambah Siswa

      Tampilan Prototype menu siswa ini berfungsi untuk mengelola data siswa, baik tambah, ubah, maupun hapus data.

      Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Siswa
      Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Tambah Siswa

      Tampilan Prototype Menu Kelas dan Jadwal

      Tampilan Prototype menu kelas dan jadwal ini berfungsi untuk mengelola data kelas dan jadwal, baik untuk tambah, ubah, maupun hapus data kelas dan jadwal.

      Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Kelas dan Jadwal

      Tampilan Prototype Menu Tambah Data Kelas dan Jadwal

      Tampilan Prototype menu tambah data siswa perjurusan ini berfungsi untuk menambah data kelas dan jadwal siswa yang akan menjadi presensi siswa.

      Gambar 4.15 Tampilan Prototype Tambah Menu Kelas dan Jadwal

      Tampilann Prototype Menu Kehadiran

      Tampilan Prototype menu kehadiran ini berfungsi untuk melihat data kelas dan dapat membuka atau mentutup kelas sesuai dengan jam dan mata pelajaran yang sudah ditentukan oleh kurikulum.

      Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Kehadiran

      Tampilan Prototype Menu Detail Kehadiran

      Tampilan Prototype menu detail kehadiran adalah untuk melakukan prosespresensi siswa disetiap kelas, jurusan dan mata pelajaran yang telah ditentukan oleh kurikulum.

      Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Detail Kehadiran

      Tampilan Prototype Menu Laporan

      Tampilan Prototype menu laporan presensi ini berfungsi untuk mengelola data kehadiran siswa yang di input guna dibuat menjadi laporan.

      Gambar 4.18 Tampilan Prototype Laporan

      Tampilan Prototype Logout Sistem

      Tampilan Prototype menu logout berisi sebuah pesan untuk user/admin apakah dia ingin tetap mengakses sistem ataupun keluar dari sistem.

      Gambar 4.19 Tampilan Prototype Logout Sistem


      Rancangan Web yang Diusulkan

      Tampilan Halaman Utama Web

      Tampilan web halaman utama di bawah ini adalah tampilan ketika admin, user, dan kepala sekolah mengakses halaman web presensi siswa online.

      Gambar 4.20 Tampilan Web Halaman Utama

      Tampilan Web Login

      Tampilan web login ini berisi tampilan login yang akan diakses oleh beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama.

      Gambar 4.21 Tampilan Web Login

      Tampilan Web Home

      Tampilan web home ini berisi tampilan profil user yang dapat mengakses beberapa menu icon menu seperti seperti menu home, data sekolah sebagai master data yang berisi menu user, siswa, kelas dan jadwal, serta dapat mengakses menu kehadiran dan laporan.

      Gambar 4.22 Tampilan Web Halaman Utama

      Tampilan Web Menu User

      Tampilan web menu user berisi data yang dapat mengakses web ini seperti user, guru, dan kepala sekolah dan dapat mengelola data seperti edit, tambah dan hapus.

      Gambar 4.23 Tampilan Web User

      Tampilan Web Menu Tambah User

      Tampilan web tambah user berisi data untuk menambah pengguna hak akses web.

      Gambar 4.24 Tampilan Web Tambah User

      Tampilan Web Menu Siswa dan Tambah Siswa

      Tampilan web menu siswa ini berfungsi untuk mengelola data siswa di sekolah, baik untuk tambah, ubah, maupun hapus data siswa.

      Gambar 4.25 Tampilan Web Menu Siswa
      Gambar 4.26 Tampilan Web Menu Tambah Siswa

      Tampilan Web Menu Kelas dan Jadwal

      Tampilan web menu kelas dan jadwal ini berfungsi untuk mengelola data kelas dan jadwal, baik untuk tambah, ubah, maupun hapus data kelas dan jadwal.

      Gambar 4.27 Tampilan Web Menu Kelas dan Jadwal

      Tampilan Web Menu Tambah Data Siswa Perjurusan

      Tampilan web menu tambah data siswa perjurusan ini berfungsi untuk menambah data kelas dan jadwal siswa yang akan menjadi presensi siswa.

      Gambar 4.28 Tampilan Web Menu Tambah Data Siswa Perjurusan

      Tampilann Web Menu Kehadiran

      Tampilan web menu kehadiran ini berfungsi untuk melihat data kelas dan dapat membuka atau menutup kelas sesuai dengan jam dan mata pelajaran yang sudah ditentukan oleh kurikulum.

      Gambar 4.29 Tampilan Web Kehadiran

      Tampilan Web Menu Detail Kehadiran

      Tampilan web menu detail kehadiran adalah untuk melakukan proses presensi siswa disetiap kelas, jurusan dan mata pelajaran yang telah ditentukan oleh kurikulum.

      Gambar 4.30 Tampilan Web Detail Kehadiran

      ====Tampilan Web Menu Laporan dan Detail Laporan

      Pada menu laporan berfungsi untuk mengelola data kehadran siswa yang telah diinputguna untuk dijadikan laporan.

      Gambar 4.31 Tampilan Web Menu Laporan
      Gambar 4.32 Tampilan Web Menu Detail Laporan

      Tampilan Web Sign Out

      Pada menu Sign Out berisi tombol alert pesan untuk pengguna apakah ingin tetap atau keluar dari sistem.

      Gambar 4.33 Tampilan Web Sign Out

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      1. Processor: Intel(R) Core(TM) 2 Duo CPU T5750 @ 2.00GHz(2 CPUs), ~2.0GHz

      2. Monitor: Compaq 14.1” HD LED LCD

      3. RAM: 4 GB DDR3 Memory

      4. Harddisk: 500 GB HDD

      5. Printer: HP 2060 K110

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      1. Windows 7

      2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Editoin

      3. Database Server : MySQL

      4. Microsoft Office 2007

      5. XAMPP 3.2.2

      6. Sublime Text

      7. Web Browser : Mozilla Firefox

      Hak Akses

      Dalam rancangan sistem kehadiran siswa ini, user yang berhak untuk mengakses dan dapat mengoperasikan sistem ini adalah sebagai berikut :

      1. Admin

      2. Guru

      3. Kepala Sekolah

      Pengujian Sistem

      Pengujian adalah tahap lanjutan setelah menganalisa, dan merancang sistem, dalam hal ini digunakan metode black box testing untuk pengujian terhadap sistem yang sudah dibuat. Tujuan dari pengujian ini tentunya untuk meminimalisir terjadinya error ataupun bug yang ada pada sistem, namun black box sistem adalah pengujian guna menguji fungsionalitas sistem yang ada.

      Tabel 4.8 Black Box Testing Pengujian Sistem

      Time Schedule

      Di dalam penelitian dan perancangan penelitian ini, peneliti memiliki batasan waktu dalam menyelesaikan penelitian agar proses perancangannya dapat segera diselesaikan sesuai target yang telah ditentukan dan dapat dimanfaatkan oleh pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang. Di bawah ini adalah rincian dan jadwal kegiatan tersebut:

      Tabel 4.9 Time Schedule

      Berdasarkan Tabel 4.7 Time Schedule Implementasi yang dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang maka terdapat :

      1. Pembuatan Proposal

      2. Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan juga perumusan masalah secara garis besar acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

      3. Pengumpulan Data

      4. Pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan kepada stakeholder sebagai bahan pendukung dan informasi yang akurat, kegiatan ini dilakukan selama dua minggu.

      5. Analisa Sistem

      6. Melakukan pengkajian terhadap data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada stakeholder selama dua minggu.

      7. Perancangan Sistem

      8. Pada tahap ini merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperolehnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang baik agar mudah dipahami oleh seorang membuat program, perancangan sistem berlangsung selama empat minggu

      9. Pembuatan Program

      10. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program dan mendesain program yang akan dieksekusi oleh user, pembuatan program berlangsung delapan minggu.

      11. Testing Program

      12. Testing program ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang ada pada program yang sudah dirancang Proses pengujian program berlangsung selama satu minggu.

      13. Evaluasi Program

      14. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem, evaluasi berlangsung selama dua minggu.

      15. Perbaikan Program

      16. Setelah melakukan evaluasi program dan pengujian program masih terdapat kesalahan pada program tersebut maka program diperbaiki hingga valid dan maksimal selama dua minggu.

      17. Implementasi Program

      18. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pancakarya Kota Tangerang, implementasi program berlangsung selama satu minggu.

      19. Dokumentasi

      20. Proses dokumentasi terhadap kegiatan yang, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu mengumpulkan data hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

      Estimasi Biaya

      Setelah dilakukan penjadwalan yang telah tertera sebelumnya, maka telah dibuat pula estimasi biaya yang dibutuhkan untuk perancangan dan penelitian ini, diantaranya:

      Tabel 4.10 Estimasi Biaya Penelitian

      asdasdas

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Saputro Janu Ilham, Cici Alviona Roza, dan Marini Ekawati. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan Atk Pada Pd. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kab. Tangerang. Tangerang : Sensi Jurnal, Vol.3 No.1 – Februari 2017.
      2. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Budi Utama.
      3. Muslihudin, Muhamad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      4. Maniah, Hamidin, Dini. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Khusus. Yogyakarta: Deepublish.
      5. Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Bandung: CV. Pustaka Setia.
      6. 6,0 6,1 6,2 Susanto, Azhar. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan Secara Terpadu. Bandung: Lingga Jaya.
      7. Ilamsyah, Desy Wiriyanti, dan Eva Setiawati. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada Pt. Gmf Aero Asia. Tangerang : Sensi Jurnal Vol.2 No.2 – Agustus 2016.
      8. Kanal, Abhisek and Aishwaraya. 2016. Data Analysis and Business Modelling in Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol.7
      9. Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Bandung: CV. Pustaka Setia.
      10. Yuliana, Khozin dkk. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Jurnal Sensi. Vol. 3 No. 2 ISSN: 2461-1409.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
      11. 11,0 11,1 11,2 Maimunah, Rifki Adi Syahputra. 2018. Desain Media Informasi Pt. Pln (Persero) Distribusi Banten. Tangerang : CCIT Journal Vol.11 No.2 – Agustus 2018
      12. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
      13. Hutahean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Budi Utama.
      14. 14,0 14,1 Krismiaji. 2015. “Sistem informasi akuntansi”. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
      15. Rais Nurlaila Suci Rahayu, Moch Fahyumi, dan Ani Purwanita. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory (Ban) Pada Gudang Pt. Gajah Tunggal Tbk. Plant I. Tangerang : Sensi Jurnal, Vol.2 No.2 – Agustus 2016.
      16. 16,0 16,1 Bettaliyah, Azza Abidatin. 2016. Sistem Informasi Pengolahan Data Tabungan Siswa MI Bahrul Ulum Berbasis Web Mobile Menggunakan Codeigniter dan Bootstrap. Jurnal Teknika, Vol.8 No.2. Lamongan: Universitas Islam Lamongan.
      17. Sunarya Lusiani, Hirzi Supriadi Saputra, dan Dwi Rahmadhiani. 2017. Perancangan Video Profile Pada Smk Islamic Village Karawaci Kabupaten Tangerang. Tangerang : Sensi Jurnal Vol.3 No.2 – Agustus 2017.
      18. Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan, Vidila Rosalina. 2015. “Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere PRO CS 5”. Journal PROSISKO ISSN: 2406-7733 Vol. 2 No. 1.
      19. Muslihudin, Muhamad. Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      20. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
      21. Erni astuti (2014:online) Analisa sistem, http://erni92.ilerning.me/kkp-bab-ii/2-4-analisis-sistem/
      22. Hasyaim, A.2013. Jurnal Penelitian Pendidikan Prestasi Siswa. Medan : Universitas Medan Area.
      23. Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah : Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML) . Bandung : Abdi Sistematika.
      24. Yusuf. Mugammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Journal CCIT Vol.8, No. 2..
      25. ] K.P. Jayant, Renu Garg, Prof. Ajaya Rana. 2014. An Approach Of Design Testing Based On UML Diagram. India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering (IJARCSSE) : Febuary PP.148153 ISSN:22128X Vol. 4 Issue.2
      26. 26,0 26,1 26,2 26,3 26,4 Wardhani, Kusumaningati Sulistya. 2014. Pengembangan Sistem Informasi Kartu Menuju Sehat Sebagai Alternatif Pengelolaan Posyandu Secara Digital. Laporan Tugas Akhir Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
      27. 27,0 27,1 Murad. Dina Fitria, Nia Kusniawati, dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT, Vol.7 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
      28. Vani, M. L. V. Roopa, M. Chandrika Kumari, M.Hari Priya, & N. Harika. 2015. An Effective Language for Object Oriented Design-UML (Unified Modeling Language). International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), Vol.2 No.5. India: Institute of Engineering & Technology.
      29. Bhute, Avinash N., & B. B. Meshram. 2013. System Analysis and Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA), Vol.5 No.6. Mumbai: VJTI Matunga.
      30. Chan, Syahrial. 2017. Membuat Aplikasi Database dengan PowerBuilder 12.6 dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
      31. Anhar. 2016. Kumpulan Source Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
      32. Puji, Diar. 2013. Membuat Website Powerrfull Menggunakan PHP. Yogyakarta: MediaKom.
      33. Ariyani, Wiga. Djoko Hanantjo. Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. University of Surakarta, Central Java Indonesia. International Journal of Science and Research (IJSR) Volume 4 Issue 5, May 2015.
      34. Adi, Sumaryadi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
      35. Hidayatullah, Priyanto, dan Jauhari Khairul Kawistara. 2015. Pemrograman WEB. Bandung: Informatika.
      36. Desai, Prashant Ramchandra.“ASurveyofPerformanceComparisonbetweenVirtualMachinesandContainers”.International Journal of Computer Sciences and Engineering (IJCSE) Vol. 4 Issue 7 E-ISSN: 2347-2693. https://www.researchgate.net/profile/Prashant_Desai13/publication/306248698_A_Survey_of_Performance_Comparison_between_Virtual_Machines_and_Containers/links/57b45c0808aede8a665a4bf0.pdf diakses pada 01 Oktober 2018
      37. 37,0 37,1 Koshti, Megha.SanjayGanorkar. 2016. “IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal”.International Journal of Innovaive Research in Science, Engineering and Technology (IJIRSET) Vol. 5 Issue 5 ISSN: 2319-8753. http://dl.noavarangermi.ir/dl/forum/files/freepaper/ecg-iot-3.pdfdiakses pada 01 Oktober 2018
      38. Kasmirin, Agus Rahmat. 2016. “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web (Studi Kasus SMAN 1 Penengahan)”. Laporan Skipsi. Lampung: Universitas Lampung.
      39. Sidik, Betha. Husni L. Pohan. 2014. Pemrograman Web dengan HTML. Bandung: Informatika.
      40. Masykur, Fauzan. Fiqiana Prasetiyowati. 2016. “Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendalian Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri”. Vol. 14 No. 1 ISSN Online: 2407-0939. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
      41. Pramasari Ni Ketut Amylia, Bambang Hadi Kartiko, dan Gerson Feoh. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Tracer Medical Record File Berbasis Hypertext Preprocessor Di Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Wangaya Kota Denpasar : Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 3, Nomor 1, Januari 2017
      42. Bulla, Chetan dkk. 2017. “MyCampus AndroidApplication”. International Journal of Engineering Science and Computing (IJESC) Vol. 7 Issue No. 6http://ijesc.org/upload/319c9dc1d363d5730c2d2e8e5f9a13f6.My%20Campus%20Android%20Application.pdfdiakses pada 01 Oktober 2018
      43. Wahana Komputer. Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. 2014. Semarang: Andi Offset.
      44. Budisetyo , Handoko . 2016 . Pemrogramman PHP dan MySL untuk Pemula . Yogyakarta : Andi
      45. Putrodjodjo Gunawan, Putu Handy Arjana, dan Edward. 2016. Penerapan Php Dan mysql Untuk Merancangsim Penjualan Berbasis Webpada Pd Baby2go. Tangerang : ICIT Journal Vol.2No.1–Februari 2016.
      46. Siregar SRS & Penti Sundari. 2016. “Rancangan Sistem Infromasi Pengolahan data Kependudukan Desa (Studi Kasus di Kantor Desa Sangiang Sepata Timur)” : STMIK Bina Sarana Global.
      47. Djohar maturidi, Ade. 2014. Metode penelitian teknik informatika Ed.1 Cetakan : Yogyakarta : Deepublish,
      48. 48,0 48,1 48,2 Mustaqbal, M Sidi, Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. “Pengujian Aplikasi menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis”. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume I No.3 ISSN: 2407-3911. Diakses pada 2 Oktober 2018.
      49. Hosseini, Asrin, Ahmadi. Amir Saikh. 2015. Predicing Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications. Vol.131. No.15 Juni 2015.
      50. Yakub dan Hisbanarto. Vico. 2014 . “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      51. Bilung, Septinor. 2016. “Analisis SWOT dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda pada CV. Semoga Jaya di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur”. eJournal Administrasi Bisnis: Vol. 4, ISSN 2355-5408.
      52. 52,0 52,1 Prastomo, Andi. 2014. “Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad”. Bekasi: Tesis Prototipe Sistem E-Learning.ISSN:1979-296X.http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor_Exacta/article/view/257 diakses pada 4 Oktober 2018.
      53. 53,0 53,1 Amrullah, Agit. dkk. 2016. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Informasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016 ISSN: 2302-3805. http://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1344 diakses pada 04 Oktober 2018.
      54. Mubah, M. Safril, 2015. Literature Review, materi disampaikan pada kuliah Analisis Hubungan International, Departemen Hubungan International. Universitas Airlangga.
      55. Budianto dkk. 2015. “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. Jurnal CCIT Vol.8 No.3”. Tangerang: STMIK Raharja.
      56. Alviyanto, Fransiskus Eferdy. 2014. “Perancangan Website Dosen Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja”. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
      57. Eko, Alda. 2017. Implementasi Sistem Informasi Kehadiran Siswa Pada SMKN 2 Kabupaten Tangerang. Jurnal SENSI Vol.4 No.1 – Februari 2018, hal. 09-19
      58. Pratika, Teguh 2015,Perancangan Sistem Informasi Absensi Siswa Realtime Dengan PHP dan SMS Getway Pada SMAN 4 Kabupaten Tangerang Jurnal CCIT 2015
      59. Rachman Mulyandi & Cynthia Ayu. 2014. “ Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi“. Jurnal CCIT : STMIK Raharja.
      60. Ageng Setiani, Nurlaila S. Finnike M 2015. “Aplikasi Finger Print Absensi Guru Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang” Jurnal SENSI STMIK Raharja.
      61. Patel A. Unanti, Dr. Swaminarayan Priya R. 2014. “Development of a Student Attendance Management System Using RFID and Face Recognition: A Review” : International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies.
      62. Bhattacharjee Saptorshi, Dipankar Kundu, Shinjini Raychaudhuri, Papiya Chakraborty. 2016. “Attendance Management System an Android Application” : International Journal of Computer Sciences and Engineering.
      63. Sri R. M Yusup. Sinta P. 2015 “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework YII” : Jurnal CCIT STMIK Raharja.
      64. Desaa, Kamaruddinb, M. Nawawia , Zulkepli 2015 “Evaluation On Absenteeism Effect In Production Line At Aircraft Composite Manufacturer” Internasional Journal of Teknologi.
      65. Cahyono, Latif 2017 “Development Of Web-Based Student Absenteeism Information System In Smk Ypkk 1 Sleman Yogyakarta” International Journal of Development Computer Universitas Negeri Yogyakarta.