Pengguna:SI1222472780: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
(Metode Analisa)
(Tujuan Perancangan Sistem)
Baris 774: Baris 774:
  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung Pengolahan transaksi, pengolahan informasi, laporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung Pengolahan transaksi, pengolahan informasi, laporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.</li>
 +
 +
====Siklus Hidup Perancangan Sistem====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yang pertama yaitu top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dapat dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar, yaitu pondasi hingga bagian terkecil, misalnya katakanlah sebuah keran pada kamar kecil.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode kedua, yaitu bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil hingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada perakitan mobil seolah-olah dimulai dari yang terkecil, misalnya sebuah mur pada mesin hingga badan mobilnya sendiri. Pada awal tahun 1980 mulai dikenal tekhnik pendesainan secara terstruktur dengan menggunakan konsep pararel dan siklus, misalnya anatara uji coba prgram dan pemrograman dapat dilakukan kerja pararel dan seandainya ada sesuatu yang salah ketika diimplementasikan maka dilakukan survey, analisa dan desain ulang yang menggantikan metode pendesainan klasik cenderung serial. Aktifitas pendesainan secara terstruktur melingkupi :</p></div>
 +
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Survey<br>
 +
Berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey.
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Analisa Sistem<br>
 +
Menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Desain<br>
 +
Mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Implementasi<br>
 +
Mempresentasikan hasil desain kedalam pemrograman.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Uji Coba Desain<br>
 +
Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Testing Akhir<br>
 +
Menguji coba sistem secara keseluruhan.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Uji Coba Desain<br>
 +
Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Deskripsi Prosedur<br>
 +
Pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Konversi Database<br>
 +
Mengkonversi data, karena kata “data” sudah berarti jamak pada sistem sebelumnya.</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Instalansi<br>
 +
Aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.</li>
  
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=

Revisi per 17 Februari 2017 04.09

PERANCANGAN SISTEM NOTIFIKASI DAN

REMINDER PEMESANAN BARANG KONSINYASI

BERBASIS SMS GATEWAY PADA

PT. PAN GRAFIK INDONESIA LEGOK TANGERANG



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1222472780
NAMA
: Denny Slamet Septian


KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM NOTIFIKASI DAN

REMINDER PEMESANAN BARANG KONSINYASI

BERBASIS SMS GATEWAY PADA

PT. PAN GRAFIK INDONESIA LEGOK TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1222472780
Nama
: Denny Slamet Septian
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi
: SOFTWARE ENGINEERING

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan TEKNIK INFORMATIKA
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaedi, M.Kom.)
NIP : 99001
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM NOTIFIKASI DAN

REMINDER PEMESANAN BARANG KONSINYASI

BERBASIS SMS GATEWAY PADA

PT. PAN GRAFIK INDONESIA LEGOK TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222472780
Nama
: Denny Slamet Septian

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan TEKNIK INFORMATIKA

Konsentrasi Sofware Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05092
   
NID :15021

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM NOTIFIKASI DAN

REMINDER PEMESANAN BARANG KONSINYASI

BERBASIS SMS GATEWAY PADA

PT. PAN GRAFIK INDONESIA LEGOK TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222472780
Nama
: Denny Slamet Septian

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan TEKNIK INFORMATIKA

Konsentrasi SOFTWARE ENGINEERING

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM NOTIFIKASI DAN

REMINDER PEMESANAN BARANG KONSINYASI

BERBASIS SMS GATEWAY PADA

PT. PAN GRAFIK INDONESIA LEGOK TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1222472780
Nama
: Denny Slamet Septian
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi
: SOFTWARE ENGINEERING

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Januari 2017

 
 
 
 
 
Denny Slamet Septian
NIM : 1222472780

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

PT. Pan Grafik Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang tinta memiliki peran yang sangat penting dalam menjual dan mendistribusikan tinta. Untuk dapat menciptakan kepuasan kepada pelanggan, maka perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain yang berkepentingan dan tidak merugikan atau yang disebut dengan Konsinyasi. Terdapat beberapa permasalahan dalam penyampaian pesan pemberitahuan penerimaan pemesanan barang dan jadwal pemesanan barang konsinyasi. Maka SMS Gateway dapat menjadi solusi permasalahan baik dari pihak pusat maupun pihak konsinyasi. Tujuan pemanfaatan SMS Gateway ini adalah untuk membantu bagian staff PPIC (Production Planning Inventory Control) PT. Pan Grafik Indonesia dalam mengatasi permasalahan yang ada pada sistem pemesanan barang konsinyasi. Metodologi perancangan sistem yang digunakan adalah metode UML (Unified Meodelling Language) dan bahasa pemrograman PHP. Dengan dibangunnya sistem ini diharapkan membantu pihak PT. Pan Grafik Indonesia dan pihak Konsinyasi untuk memperoleh dan mendapatkan informasi yang lebih baik.

Kata Kunci: Sistem, SMS, SMS Gateway, PHP.

ABSTRACT

PT. Pan Grafik Indonesia as one of company that moves in ink having a very important role in selling and distributing ink. To create satisfaction to customers, so company can perform cooperation with other concerned parties and not disappointing or as referred to by consignment .There are several problems in communicating notification messages revenue reservations goods and schedule reservations goods consignment. So sms gateway can be solution problems, both from the central and the consignment. The purpose of the use of sms gateway this is to help part staff PPIC ( Production Planning Inventory Control) PT. Pan Grafik indonesia in overcoming the existing problems on a system reservations goods consignment. Design methodology a system used is the method uml (Unified Modelling Language) and it language programming is PHP. The construction of this system are expected to help PT. Pan Grafik indonesia and the consignment to obtain and get better information .

Keywords: System, SMS, SMS Gateway, PHP

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan pesatnya perkembangan tekhnologi informasi saat ini, informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan. Tekhnologi informasi merupakan sarana yang sangat penting dan menunjang bagi suatu perusahaan dalam skala apapun baik skala kecil, sedang ataupun besar. Sehingga dengan tekhnologi informasi yang semakin berkembang diharapkan dapat mempermudah pekerjaan dan kegiatan perusahaan agar tujuan dapat tercapai dengan maksimal.

Informasi merupakan unsur yang mengaitkan fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengoperasian dan pengendalian, dapat dikatakan bahwa tanpa adanya suatu informasi yang baik maka suatu perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan tersebut dengan baik. Oleh karena itu, untuk dapat menunjang suatu pelaksaan kegiatan operasional yang baik dan teratur maka diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi.

PT. Pan Grafik Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang tinta memiliki peran yang sangat penting dalam menjual dan mendistribusikan tinta. Untuk dapat menciptakan kepuasan kepada pelanggan, maka perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain yang berkepentingan dan tidak merugikan atau yang disebut dengan Konsinyasi.

Saat ini sistem yang berjalan masih memiliki beberapa kendala dalam hal pemesanan barang gudang konsinyasi terutama mengenai belum berjalannya sistem penjadwalan pemesanan barang dikarenakan beberapa alasan tertentu yang mengakibatkan terganggunya proses produksi, sedangkan perusahaan telah memberikan pemberitahuan dan sosialisasi terhadap kebijakan sistem penjadwalan pemesanan barang.

Berdasarkan kendala yang terjadi pada sistem penjadwalan yang tidak berjalan peneliti beranggapan bahwa surat pemberitahuan saja tidak cukup efektif dalam proses berjalannya sistem ini dikarenakan kesibukan mereka dalam pekerjaan memungkinkan mereka lupa akan jadwal pemesanan barang dan dibutuhkan adanya sistem pemberitahuan atau notifikasi setelah melakukan pemesanan barang dikarenakan terdapat keluhan mengenai jarang adanya pemberitahuan penerimaan daftar pemesanan barang dari staff PPIC (Production Planning Inventory Control) yang menyebabkan ketersediaan barang habis ketika pesan pemesanan barang tidak diterima sehingga mengharuskan memesan barang secara mendadak diluar jadwal.

Dari masalah diatas, diharapkan dengan dibangunnya sebuah sistem yang dapat menjadi pengingat serta notifikasi pemesanan barang konsinyasi. Maka dengan memperhatikan permasalahan diatas pelaporan ini menganalisa proses pengawasan pemesanan barang guna mengurangi kerugian yang dialami perusahaan dengan judul “ PERANCANGAN SISTEM NOTIFIKASI DAN REMINDER PEMESANAN BARANG KONSINYASI BERBASIS SMS GATEWAY PADA PT. PAN GRAFIK INDONESIA LEGOK TANGERANG ”.


Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulis dapat memaparkan perumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah sistem pemesanan barang konsinyasi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan dari perusahaan ?

  2. Sistem seperti apakah yang diperlukan oleh perusahaan ?

  3. Bagaimana sistem yang dibangun dapat menjadi pengingat jadwal pemesanan barang gudang konsinyasi dan secara otomatis memberikan pemberitahuan penerimaan pemesanan barang gudang konsinyasi?


  4. Bagaimana sistem yang dibangun dapat memenuhi seluruh kebutuhan perusahaan?

Ruang Lingkup Penelitian

Karena keterbatasan waktu dan kesadaran penulis akan luasnya permasalahan yang ada pada PT. Pan Grafik Indonesia, sehingga penulis menentukan batasan permasalahan sebagai berikut :

  1. Tempat penelitian terbatas hanya pada PT. Pan Grafik Indonesia Legok Kab. Tangerang.

  2. Penelitian terbatas pada sistem pemesanan barang konsinyasi yang berisi input data konsinyasi, data konsinyasi, data barang konsinyasi meliputi barang jadi dan barang setengah jadi dan jadwal pemesanan barang konsinyasi.

  3. Hasil penelitian terbatas pada sistem pengingat dan pemberitahuan pemesanan barang konsinyasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah :

Tujuan operasional

  1. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah menemukan masalah atau kendala yang dialami dalam proses pemessanan barang konsinyasi pada PT. Pan Grafik Indonesia serta membangun sistem yang mampu mengatasi kendala atau masalah yang dialami.


Tujuan Fungsional

  1. Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar sistem ini mampu dipergunakan dan dimanfaatkan oleh PT. Pan Grafik Indonesia sebagai penunjang kegiatan pemesanan barang dan menjadi alat pengingat jadwal pemesanan barang serta sebagai alat pemberitahuan penerimaan pemesanan barang.

Tujuan individual

  1. Tujuan individual adalah untuk memperluas ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam membangun sebuah sistem pemesananan barang.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Ada 2 manfaat didalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Manfaat bagi perusahaan

  1. Dapat digunakan sebagai referensi dalam pengembangan sistem pemesanan barang konsinyasi perusahaan.

  2. Meningkatkan citra perusahaan yang semakin berkembang pada bidang teknologi.

    b. Manfaat bagi peneliti


  3. Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dan dapat membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini mencerminkan proses atau langkah yang ditempuh, durasi penelitian, sumber data serta penjelasan kondisi data mengenai apa dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 6 (enam) tahapan metode penelitian antara lain metode pengumpulan data, metode analisa, metode elisitasi, metode pengembangan, metode prototipe dan metode pengujian.

Berikut merupakan penjelasan mengenai tahapan metode penelitian yang digunakan penulis sebagai berikut.

Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung dilapangan atau tempat penelitian. Penelitian dilakukan pada PT. Pan Grafik Indonesia yang menjadi lokasi penelitian untuk memperoleh data dan keterangan yang koherensi dengan penelitian.

b. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data melalui mengadakan wawancara dengan pihak yang berhubungan langsung dengan sistem pemesanan barang yang sedang berjalan saat ini untuk mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.

c. Studi Pustaka (Literature Review)

Merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan referensi dengan cara mencari dan mendalami informasi serta data dari berbagai sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem
    Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisa SWOT. SWOT adalah perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek yang mengidentifikasi faktor eksternal dan internal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
  2. Metode Perancangan Sistem
    Pada perancangan sistem penelitian ini peneliti menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan didalam sistem secara keseluruhan.

Metode Elisitasi

Pada metode elisitasi ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 dan elisitasi final. Untuk meneliti sistem pengingat dan pemberitahuan pemesanan barang ini penulis mengacu pada elisitasi final.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian blackbox testing, blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori perangkat lunak, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang pada program.


Metode Pengembangan

Pada metode pengembangan ini penulis menggunakan metode prototipe. Metode ini digunakan untuk menyelesesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya.

Metode Prototipe

Metode prototipe sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi, tidak hanya sekedar suatu evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen. Pada metode prototipe ini penulis menggunakan pendekatan Throw-away yang mana prototipe tersebut dibuat dan ditest.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode Black Box Testing untuk mengetahui apakah sistem sudah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa membuka listing program.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT. Pan Grafik Indonesia, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) dari sistem yang diimplementasikan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Banyak para pakar berpendapat dalam mendefinisikan pengertian sistem, satu satunya adalah bahwa sistem merupakan suatu himpunan komponen dan variabel yang terorganisasi, yang saling berinteraksi, saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lain serta mempunyai tujuan dan sasaran.

Terdapat dua pendekatan dalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur-prosedur dan yang menekankan pada komponen (elemen)Terdapat dua pendekatan dalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur-prosedur dan yang menekankan pada komponen (elemen).

Menurut Jogiyanto(2012:1),[1], pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu”.

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan pada urutan-urutan operasi, prosedur yang didefinisikan sebagai berikut :.

“Prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi tulis menulis (klerikal) yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang ada”. (Irwanto, 2007 : 2)

Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah himpunan dan group dari bagian (elemen) dan komponen yang berhubungan dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Meskipun sistem didefinisikan berbeda-beda menurut beberapa para ahli, tetapi secara umum definisi sistem ini memiliki kesamaan dimana sistem terdiri dari beberapa bagian yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama.

Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto(2012:1),[1], Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini :

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.
  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary) Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
  3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment) Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.
  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface) Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatukesatuan.
  5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.


Klarifikasi Sistem

Menurut McLeod(2012:4),[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebaga berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System) Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalistic system) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (OpenSystem) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Konsep Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan Sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada analisa sistem.

Menurut Mulyanto(2009:271),[3], “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD.”

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana(2011:203),[4], Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama ”System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem
    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
  2. Analisa Sistem
    Analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
  4. Menurut Henderi dkk(2011:322),[5], “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.”

    Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari padaperancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat.

    Untuk mencapai tujuan ini maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orangorang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer adalah bagan terstruktur.

    Desain sistem informasi bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang harus dikerjakan, tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari system akan benar-benar memuaskan rancangan yang telah ditetapkan.


    Tujuan Perancangan Sistem

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan system mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem. Untuk mencapai tujuan tersebut analis sistem harus dapat mencapai sasaran- sasaran sebagai berikut :
    1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan digunakan.
    2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem.
    3. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung Pengolahan transaksi, pengolahan informasi, laporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.
    4. Siklus Hidup Perancangan Sistem

      Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yang pertama yaitu top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dapat dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar, yaitu pondasi hingga bagian terkecil, misalnya katakanlah sebuah keran pada kamar kecil.

      Metode kedua, yaitu bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil hingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada perakitan mobil seolah-olah dimulai dari yang terkecil, misalnya sebuah mur pada mesin hingga badan mobilnya sendiri. Pada awal tahun 1980 mulai dikenal tekhnik pendesainan secara terstruktur dengan menggunakan konsep pararel dan siklus, misalnya anatara uji coba prgram dan pemrograman dapat dilakukan kerja pararel dan seandainya ada sesuatu yang salah ketika diimplementasikan maka dilakukan survey, analisa dan desain ulang yang menggantikan metode pendesainan klasik cenderung serial. Aktifitas pendesainan secara terstruktur melingkupi :

      1. Survey
        Berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey.
      2. Analisa Sistem
        Menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan.
      3. Desain
        Mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
      4. Implementasi
        Mempresentasikan hasil desain kedalam pemrograman.
      5. Uji Coba Desain
        Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
      6. Testing Akhir
        Menguji coba sistem secara keseluruhan.
      7. Uji Coba Desain
        Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
      8. Deskripsi Prosedur
        Pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
      9. Konversi Database
        Mengkonversi data, karena kata “data” sudah berarti jamak pada sistem sebelumnya.
      10. Instalansi
        Aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.
      11. BAB II

        BAB III

        BAB IV

        =
        BAB V
        =


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan