Pengguna:Nurul Hidayahtul Khasanah: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
Baris 1.269: Baris 1.269:
 
==== ''Sequence Diagram'' Sistem yang Berjalan ====
 
==== ''Sequence Diagram'' Sistem yang Berjalan ====
 
<div style="font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Diagram sequence merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message  yang dikirimkan diterima antar objek.</p>
+
<!-- <p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Diagram sequence merupakan gambaran dari kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message  yang dikirimkan diterima antar objek.</p> -->
<p style="text-align: center;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/F4Baejn4xEAl_i-EE3oB-DIzClE1DMkM7EPFeZxuhHBx5dhdxZ6p4S2_8Hakv4rWF7IOf8euXnhZUAkhXBrg5jPo1NECQDu0ocPvLw=w464-h220-rw" /><br/> Gambar 3.11 Sequance Diagram Target</p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 3.11 Sequance Diagram diatas yaitu :</p>  
+
 
<ol>
 
<ol>
<li>Terdapat 4 Actor terdiri dari asisten manager, admin, spv mesin, dan manager.</li>
+
<li>Sistem informasi akuntansi yang berjalan</li>
<li>Terdapat 5 Lifeline terdiri dari penerimaan barang, stock coil, form cutting order, form coil shearing, laporan bmdtp.</li>
+
<p style="text-align: center;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/F4Baejn4xEAl_i-EE3oB-DIzClE1DMkM7EPFeZxuhHBx5dhdxZ6p4S2_8Hakv4rWF7IOf8euXnhZUAkhXBrg5jPo1NECQDu0ocPvLw=w464-h220-rw" /><br/> Gambar 3.7 Sequence Diagram sistem informasi akuntansi berjalan</p>
<li>Terdapat 10 message memberikan informasi– informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor diantaranya adalah menyusun, memberi menerima.</li>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat:</p>
 +
<ol>
 +
<li>6 boundary lifeline.</li>
 +
<li>Satu Proses.</li>
 +
<li>Satu self messege.</li>
 +
<li>Satu entity lifeline.</li>
 +
<li>1 Life Line antarmuka yaitu Laporan arus kas dan neraca.</li>
 +
<li>2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Accounting Staff dan Accounting Manager.</li>
 +
<li>18 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, atau kegiatan yang biasa dilakukan actor.</li>
 +
</ol>
 
</ol>
 
</ol>
 
</div>
 
</div>
  
 
== Analisa Sistem yang Berjalan ==
 
== Analisa Sistem yang Berjalan ==
=== AnalisaBatasan Sistem ===
+
=== Analisa Batasan Sistem ===
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Suatu sistem pasti memiliki batasan untuk memisahkan antara sistem dengan lingkungan luarnya. Sesuai dengan permasalahan yang dia ambil yaitu proses pembuatan form cutting order, proses pembuatan form coil shearing, proses pembuatan laporan hasil potong dan stock bmdtp.</p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Pengembangan sistem informasi akuntasi yang dilakukan peneliti, dibatasi sampai pengembangan sistem informasi Arus Kas dan Neraca dari data transaksi dan CoA yang sudah ada pada aplikasi sebelumnya. </p>
 
</div>
 
</div>
  
=== Metode Analisa Sistem PIECES ===
+
=== Metode Analisa Sistem ===
 +
==== Metode Analisa Sistem PIECES ====
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Analisis PIECES dilakukan untuk menilai sistem yang berjalan pada perusahaan berdasarkan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, serta Service. Berikut adalah hasil analisis PIECES yang telah dilakukan:</p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Metode analisis PIECES dipilih peneliti untuk memudahkan menemukan permasalahan dan memecahkan permasalahan yang ada pada PT Primajasa Perdanarayautama yang kemudian dirangkum dan di masukan ke dalam masing-masing kategori PIECES (Perfomance. Information, Economic, Control, Efficiency, Service).</p>
<ol>
+
<!-- ADD TABEL -->
<li>Performance <br>
+
</div>
Pengolahan input data belum efektif dan efisien, terdapat kesalahan input kategori barang,  penginputan hasil produksi potong coil yang kurang diperhatikan sehingga membuat transaksi yang berjalan tidak sesuai dengan akun transaksi tersebut.
+
 
 +
=== Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran ===
 +
==== Analisa Sistem Masukan ====
 +
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 +
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Analisa sistem masukan adalah rangkaian dari proses-proses yang terjadi didalam sistem yang berjalan saat ini yang memerlukan dokumen masukan untuk mendukung terhadap jalannya proses untuk menghasilkan dokumen keluaran:</p>
 +
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 +
<li>Nama Masukan : Data COA<br>
 +
Fungsi : Sebagai data untuk proses pencatatan akuntansi dan untuk membuat laporan keuangan<br>
 +
Sumber : Accounting Staff<br>
 +
Frekuensi : Setiap ada transaksi apapun yang terjadi yang berkaitan dengan perusahaan<br>
 +
Keterangan : Nomor akun dan nama akun
 
</li>
 
</li>
<li>Information <br>
+
<li>Nama Masukan : Data Jurnal Umum<br>
Akurat : Penyajian informasi masih sering terjadi kesalahan karena pengolahan data yang kurang akurat (masih besar kemungkinan terjadinya human error), oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi.
+
Fungsi : Sebagai data untuk membuat laporan keuangan<br>
 +
Sumber : Accounting Staff<br>
 +
Frekuensi : Setiap ada transaksi apapun yang terjadi yang berkaitan dengan perusahaan<br>
 +
Keterangan : Tanggal jurnal, nomor bukti, nomor jurnal, nama akun, reff (nomor akun), debit, kredit dan deskripsi
 +
</li>
 +
<li>Nama Masukan : Data Jurnal Penyesuaian<br>
 +
Fungsi : Sebagai data untuk membuat laporan keuangan<br>
 +
Sumber : Accounting Staff<br>
 +
Frekuensi : Setiap ada transaksi penyesuaian yang terjadi yang berkaitan dengan perusahaan<br>
 +
Keterangan : Tanggal jurnal, nomor bukti, nomor jurnal, nama akun, reff (nomor akun), debit, kredit dan deskripsi
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 
 +
</div>
 +
 
 +
==== Analisa Sistem Proses ====
 +
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 +
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Analisa sistem proses menjelaskan tentang semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan, berikut analisa prosesnya:</p>
 +
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 +
<li>Nama Modul : Proses pembutan Laporan Keuangan <br>
 +
Masukan : Data COA, Data Jurnal Umum dan Data Jurnal Penyesuaian<br>
 +
Keluaran : Buku Besar, Laba Rugi dan Neraca<br>
 +
Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan untuk menghasilkan laporan keuangan
 
</li>
 
</li>
<li>Economy <br>
+
</ol>
Biaya : Mengeluarkan biaya ekonomis, tenaga dan waktu dalam proses pencatatan hingga pengolahan laporan keuangan karena masih menggunakan MS. Excell.
+
</div>
</li>
+
 
<li>Control <br>
+
==== Analisa Sistem Keluaran ====
Kegiatan copy paste yang menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam kegiatan review laporan yang telah dikerjakan.
+
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
</li>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Tujuan analisa sistem keluaran adalah untuk mengetahui dokumen atau formulir apa saja yang keluar dalam pencatatan akuntansi. Adapun keluaran dari sistem yang berjalan sebagai berikut:</p>
<li>Effisiency <br>
+
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
Sumber Daya Biaya : Kertas yang digunakan untuk mencetak laporan yang tidak akurat/terjadi kesalahan. <br>
+
<li>Nama Keluaran : Laporan Neraca<br>
Sumber Daya Tenaga : Pengerjaan yang dilakukan oleh satu admin yang proses pengerjaannya belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan membutuhkan waktu yang cukup lama.  
+
Fungsi  : Sebagai data untuk mengetahui jumlah aktiva dan passiva yang dimiliki perusahaan<br>
</li>
+
Media : Ms. Excel<br>
<li>Service <br>
+
Rangkap : 1 rangkap<br>
Proses pelayanan sistem yang berjalan saat ini belum mempermudah admin produksi untuk membuat laporan dalam pengelolaan coil bmdtp, sehingga  mengakibatkan kurang efektif dan efisien menghasilkan laporan yang akurat. Hasil analisis PIECES ini menyatakan bahwa sistem yang saat ini berlangsung tidak optimal.
+
Distribusi : Accounting Staff
 
</li>
 
</li>
 +
<li>Nama Keluaran : Laporan Arus Kas <br>
 +
Fungsi : Sebagai data untuk melaporkan penerimaan kas, pembayarn kas, dan perubahan bersih kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi dan pendanaan selama satu periode.<br>
 +
Media : Ms. Excel<br>
 +
Rangkap : 1 rangkap<br>
 +
Distribusi : Accounting Staff
 +
</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
</div>
 
</div>
 +
  
 
== Konfigurasi Sistem Berjalan ==
 
== Konfigurasi Sistem Berjalan ==
Baris 1.315: Baris 1.362:
 
=== Spesifikasi Hardware ===
 
=== Spesifikasi Hardware ===
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
<li>Processor  : Intel (R) Pentium (R) CPU G2030T </li>
+
<li>Processor  : Intel(R) Core™ i5-7200U CPU @2.50GHz 2.71GHz</li>
<li>Monitor  : BenQ G615HDPL</li>
+
<li>Monitor  : 19,5 inci</li>
 
<li>Mouse : USB Optical Mouse </li>
 
<li>Mouse : USB Optical Mouse </li>
 
<li>Keyboard  : QWERTY</li>
 
<li>Keyboard  : QWERTY</li>
<li>RAM  : 2 GB </li>
+
<li>RAM  : 4,00 GB </li>
<li>Harddisk : 250 GB </li>
+
<li>Harddisk : 1 TB </li>
 +
<li>System Type : 64-bit Operating System, x64-based processor</li>
 
<li>Printer  : Laserjet</li>
 
<li>Printer  : Laserjet</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
=== Spesifikasi Software ===
 
=== Spesifikasi Software ===
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
<li>Microsoft Office 2007 </li>
+
<li>Windows 10 Home</li>
<li>Google Chrome dan Mozilla Firefox</li>
+
<li>Microsoft Excel</li>
<li>Acrobat Reader DC</li>
+
<li>Internet Explorer</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
=== Hak Akses (Brainware) ===
 
=== Hak Akses (Brainware) ===
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager.</p>
<li>Manager</li>
+
<li>Asisten Manager</li>
+
<li>Spv. Mesin</li>
+
<li>Admin</li>
+
</ol>
+
 
+
 
</div>
 
</div>
  
Baris 1.342: Baris 1.384:
 
=== Permasalahan yang Dihadapi ===
 
=== Permasalahan yang Dihadapi ===
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Permasalahan yang dihadapi, pemakaian coil BMDTP saat ini masih belum teridenfikasi dikarenakan sering terjadinya human error diketahui ketika pembuatan laporan hasil pemotongan dan ketika dibuat laporan stock coil BMDTP, sistem yang diusulkan  khusus dirancang untuk membantu kinerja dalam proses penyusunan laporan stock BMDTP. Perancangan yang secara custom tersebut dapat dikatakan salah satu kelebihan dari sistem yang diusulkan, karena telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kegiatan yang berlangsung. Sistem yang diinginkan adalah sistem yang dapat mengontrol pemakaian bahan coil BMDTP sehingga dapat menghasil suatu laporan hasil potong dan stock BMDTP secara otomatis dan dapat menghasilkan laporan yang lebih baik dari sebelumnya. </p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh peneliti sebagai berikut:</p>
 +
<ol>
 +
<li>Sistem penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca masih belum terintegrasi dengan sistem aplikasi keuangan yang sudah berjalan di PT Arbunco Wira Pandega</li>
 +
<li>Penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca belum realtime</li>
 +
<li>Penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca masih menggunakan kertas dan tinta untuk penyajiannya dan harus mencetak ulang jika terjadi kesalahan hitung.</li>
 +
<li>Dalam penyusunan laporan arus kas dan neraca, masih dilakukan di lembar kerja Ms. Excel dengan acuan data dari jurnal umum yang di print dari sistem informasi akuntansi yang berjalan.</li>
 +
</ol>
 +
 
  
 
=== Alternatif Pemecahan Masalah ===
 
=== Alternatif Pemecahan Masalah ===
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem pelayanan yang berjalan saat ini, peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahaan yang dihadapi, yaitu antara lain : </p>
+
 
 
<ol>
 
<ol>
<li>Membuat aplikasi sistem berbasis website yang terintegrasi secara komputerisasi sehingga data dapat diakses oleh komputer lain dengan terhubung dengan database yang sama tanpa perlu copy paste file laporan untuk melihat informasi hasil potong dan laporan stock tentunya mempermudah manager dalam proses pemeriksaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap laporan pengelolaan bahan baku bmdtp.</li>
+
<li>Mengembangkan sistem dari aplikasi sebelumnya, agar Accounting Staff dapat mengerjakan proses pembuatan laporan neraca dan arus kas.</li>
<li>Sistem yang dibuat harus terintegrasi semua proses yang berkaitan dengan laporan seperti laporan hasil potong dan laporan stock BMDTP yang akurat dan cepat.</li>
+
<li>Membuat tambahan beberapa fitur serta mengembangkan fitur yang ada di dalam aplikasi yang sudah digunakan.</li>
<li>Sistem harus dapat menyimpan data setiap transaksi yang ada dengan baik dan aman, karena database sangat penting untuk memiliki tight security untuk menghindari terjadinya peretasan database ataupun miss database.</li>
+
<li>Dibuat menu Laporan Arus Kas dan Neraca yang datanya tersaji secara real-time seiring dengan data transaksi yang diinput ke sistem informasi keuangan yang ada.</li>
<li>Sistem yang dibuat harus mempunyai level untuk mengakses sistem tersebut dengan hak akses yang berbeda untuk setiap levelnya, seperti Admin dan Manager, serta sistem yang dibuat bersifat Open Source agar dapat meminimalisir pengeluaran pada kantor.</li>
+
<li>Mengembangkan sistem dari aplikasi sebelumnya dengan menganalisa source code dari aplikasi sebelumnya sehingga tidak merusak fitur atau menu-menu yang sudah ada.</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
</div>
 
</div>
Baris 1.356: Baris 1.405:
 
== ''User Requirement'' ==
 
== ''User Requirement'' ==
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Untuk menanyakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem yang dapat menjadikan suatu kegiatan menjadi mudah diperlukannya suatu metode yang berisi tentang rancangan dari kebutuhan suatu sistem baru yang akan dibuat yaitu dengan metode elisitasi.</p>
 
 
</div>
 
</div>
  
 
=== Elisitasi Tahap I ===
 
=== Elisitasi Tahap I ===
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Elisitasi tahap 1 yang disusun berdasarkan  hasil wawancara dan analisis pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat:</p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Dan berikut adalah tabel Elisitasi Tahap I. </p>
<p style="text-align: center;">Tabel 3.1 : Tabel Elisitasi Tahap I<br/> <img src="https://lh3.googleusercontent.com/-4KisIQu6tH4/XWDF9N_Qb7I/AAAAAAAAAL4/B-7ur9tLkmc2L36o9_NTw4Dm0H_eSflhwCL0BGAs/w530-d-h942-n-rw/Untitled5.jpg" /></p>
+
<p style="text-align: center;">Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi Tahap I<br/> <img src="https://lh3.googleusercontent.com/-4KisI" /></p>
  
 
=== Elisitasi Tahap II ===
 
=== Elisitasi Tahap II ===
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi : </p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. </p>
<p style="text-align: center;">Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi Tahap II<br/> <img src="https://lh3.googleusercontent.com/-8OYt2WdocW8/XWDKgW4Jq5I/AAAAAAAAANY/_ORyfyGHu8oJG5HDnUBPGf6eMnjw8nsSwCL0BGAs/w530-d-h942-n-rw/Untitled6.jpg" /></p>
+
<li>M = Mandatory (yang digunakan)</li>
 +
<li>D = Desirable (yang diinginkan)</li>
 +
<li>I = Inessential (yang tidak mutlak digunakan)</li>
 +
<p style="text-align: center;">Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi Tahap II<br/> <img src="https://lh3.googleuserconte" /></p>
 
</div>
 
</div>
 
</div>
 
</div>
Baris 1.373: Baris 1.424:
 
=== Elisitasi Tahap III ===
 
=== Elisitasi Tahap III ===
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) di kolom TOE harus dieliminasi. </p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi HML. Requirement yang opsinya High (H) harus deliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:
<p style="text-align: center;">Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi tahap III<br/> <img src="https://lh3.googleusercontent.com/--RNmrASJHpM/XWDL_BBdkjI/AAAAAAAAAOk/sbijl49Oy-8CyRwpYsi_UWZae_oao625gCL0BGAs/w530-d-h942-n-rw/Untitled7.jpg" /></p>
+
Keterangan:
 +
</p>
 +
<li>T = Technical </li>
 +
<li>O = Operational </li>
 +
<li>E = Economic</li><br>
 +
<li>H = High</li>
 +
<li>M = Middle</li>
 +
<li>L = Low</li>
 +
<p style="text-align: center;">Tabel 3.4 : Tabel Elisitasi tahap III<br/> <img src="https://lh3.googleusercont" /></p>
 
</div>
 
</div>
  
Baris 1.380: Baris 1.439:
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses  elisitasi  yang  dapat  digunakan  sebagai  dasar  pembuatan  suatu sistem yang akan dikerjakan.</p>
 
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses  elisitasi  yang  dapat  digunakan  sebagai  dasar  pembuatan  suatu sistem yang akan dikerjakan.</p>
<p style="text-align: center;">Tabel 3.4: Tabel Final Draft Elisitasi<br/> <img src="https://lh3.googleusercontent.com/-i5Oa5eq4mmQ/XWDPxE6X8lI/AAAAAAAAAPg/8-0YfVkX1J0CralagzqqKSCyd4m6oItnACL0BGAs/w530-d-h942-n-rw/Untitled8.jpg" /></p>
+
<p style="text-align: center;">Tabel 3.5: Tabel Final Draft Elisitasi<br/> <img src="https://lh3.googleuserconten" /></p>
 
</div>
 
</div>
  
Baris 1.388: Baris 1.447:
 
== Rancangan Sistem Usulan ==
 
== Rancangan Sistem Usulan ==
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan penelitian dan analisa yang telah dilakukan dalam suatu sistem berjalan pada Pt united can departemen littell, maka tahap selanjutnya akan membahas sistem yang diusulkan. sistem yang diusulkan akan merubah proses pengerjaan laporan pada bahan baku material non BMDTP. Dalam pembuatan laporan bmdtp dapat dilakukan secara mudah cukup dengan menginput lot ucc, maka akan muncul jumlah kg, hasil potong dan supplier, sehingga dalam stock sudah akan menghilang secara otomatis, tidak perlu dihapuskan satu persatu seperti sistem yang berjalan, sehingga untuk mendapatkan laporan hasil potong material non bmdtp dapat diterima dengan cepat oleh manager departemen.</p>  
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Setelah melakukan analisa terhadap sistem pembuatan arus kas dan neraca yang berjalan saat ini pada PT Arbunco Wira Pandega, peneliti menemukan beberapa masalah, yaitu sudah adanya sistem aplikasi akuntansi berbasis website tetapi belum dapat melakukan proses pembuatan laporan arus kas dan neraca. sehingga aplikasi yang berjalan saat ini kurang optimal serta menjadi masalah untuk staff keuangan. Terlebih lagi, penggunaan aplikasi sudah digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam melakukan pengerjaan laporan keuangan. Hal tersebut membuat staff keuangan harus bekerja 2 (dua) kali dalam artian menggunakan aplikasi berbasis website serta menggunakan Ms. Excel untuk membuat laporan arus kas dan neraca. Oleh karena itu, pihak perusahaan dan peneliti bersepakat melakukan pengembangan terhadap aplikasi yang sudah berjalan saat ini untuk menyempurnakan sistem aplikasi akuntansi yang sudah ada.</p>  
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Dalam proses usulan ini, mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pegawai, baik dari karyawan mesin ataupun dari administrator (human error), sehingga laporan yang dihasilkan menjadi lebih  akurat. sistem dibuat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, baik dari sistem maupun dari manusia itu sendiri.  Maka diharapkan pula sistem usulan ini dapat memecahkan masalah pada pt united can departemen littell, dan membantu memudahkan pekerjaan pegawai untuk menciptakan laporan yang cepat, tepat dan akurat.</p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Selanjutnya dilakukan perancangan terhadap pengembangan sistem aplikasi akuntansi, peneliti menggunakan Visual Paradigm 13.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.</p>
 
</div>
 
</div>
  
 
=== Prosedur Sistem Usulan ===
 
=== Prosedur Sistem Usulan ===
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 +
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berikut beberapa prosedur yang dilakukan dalam menjalankan Pengembangan Sistem Informasi Arus Kas dan Neraca pada PT Arbunco Wira Pandega yaitu:</p>
 
<ol >
 
<ol >
<li>Asisten Manager <br> Dalam rancangan usulan ini, asisten manager bertugas yaitu antara lain:
+
<li>Admin
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
<li>Dapat melakukan login pada menu dashboard.</li>
+
<li>Admin melakukan login. </li>
<li>Menerima bahan baku/coil datang dari supplier.</li>
+
<li>Menampilkan menu utama (Dashboard).</li>
<li>Memasukkan barang datang kedalam sistem pada menu receive, data tersebut meliputi:
+
<li>Admin dapat menambah user baru serta hak akses.</li>
<ol>
+
<li>Admin dapat menampilkan menu master data, accounting master, accounting activity, dan accounting report.</li>
<li> Tanggal terima </li>
+
<li>Admin dapat melakukan creat, read, update, dan delete data pada menu program.</li>
<li> Lot ucc </li>
+
<li>Admin dapat melakukan logout.</li>
<li> Supplier </li>
+
<li> Ukuran  coil </li>
+
<li> No coil </li>
+
<li> Berat coil (kg) </li>
+
<li> Jumlah coil </li>
+
<li> Nomor PO </li>
+
<li>Note </li>
+
</ol>
+
</li>
+
<li>Dapat melakukan print out untuk hasil laporan penerimaan barang.</li>
+
<li>Dapat mengambil seluruh data, baik stock coil, ataupun stock hasil potongan coil yang berada dalam menu inventory.</li>
+
<li>Dapat melakukan logout</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
 
</li>
 
</li>
<li>Admin Produksi <br> admin produksi dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi antara lain:
+
<li>Accounting Manager
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
<li>admin produksi dapat melakukan login</li>
+
<li>Accounting Manager melakukan login</li>
<li>Menampilkan menu utama atau dashboard.</li>
+
<li>Accounting Manager melihat laporan keuangan pada menu accounting report yang telah dibuat dan dikirim oleh Accounting Staff.</li>
<li>Membuat perintah kerja untuk spv mesin berupa form cutting order.</li>
+
<li>Accounting Manager dapat melukan print dan view pada menu accounting report.</li>
<li>Dapat mengambil data stock coil yang telah diterima oleh asisten manager.</li>
+
<li>Accounting Manager dapat melakukan logout.</li>
<li>Memasukan urutan jumlah coil perukuran yang akan dieksekusi oleh spv mesin, dan jumlah permintaan yang harus disiapkan untuk langsung dikirim pada departemen selanjutnya.</li>
+
<li>Dapat melakukan edit, menambah atau mengurangi jumlah coil yang digunakan jika terjadi error pada mesin sehingga coil tidak dieksekusi.</li>
+
<li>Mengapprove hasil potong coil.</li>
+
<li>Dapat mengambil seluruh data, baik stock coil, ataupun stock hasil potongan coil yang berada dalam menu inventory.</li>
+
<li>Dapat melakukan print out </li>
+
<li>admin produksi ini yang melakukan transaksi pengiriman barang hasil potong yang berupa lembaran perskid kepada departemen lain untuk dilakukan produksi selanjutnya, sesuai dengan permintaan planning sebelumnya pada menu transaksi</li>
+
<li>Dapat melakukan logout.</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
 
</li>
 
</li>
<li>Spv mesin <br> Spv mesin dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :
+
<li>Accounting Staff
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
<li>Spv mesin dapat melakukan login</li>
+
<li>Accounting Staff dapat melakukan login.</li>
<li>Menampilkan menu utama atau dashboard.</li>
+
<li>Accounting Staff dapat menginput data pada menu Accounting Master</li>
<li>Spv mesin & tim dapat menginput coil yang akan dieksekusi satu persatu. Dengan memasukan lot ucc yang akan secara sistemastis akan muncul ukuran, supplier. lalu memasukkan ukuran coil yang akan dimasukkan menjadi ukuran lembarannya dan design kaleng terebut.</li>
+
<li>Accounting Staff dapat menginput data transaksi pada menu jurnal di Accounting Activity</li>
<li>Dapat melakukan hasil potong dan status hasil potong. Berupa : baik, R2. R1. </li>
+
<li>Accounting Staff menampilkan menu master data, Accounting Master, Accounting Activity, dan Accounting Report </li>
<li>Spv & tim melakukan pengisian downtime.</li>
+
<li>Accounting Staff dapat melakukan logout</li>
<li>Dapat melakukan print label skid.</li>
+
<li>Dapat melakukan logout.</li>
+
</ol></li>
+
<li>Manager <br> Manager dapat melakukan kegiatan di dalam aplikasi yaitu :
+
<ol style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
+
<li>Manager dapat melakukan login</li>
+
<li>Menampilkan menu utama atau dashboard.</li>
+
<li>Dapat melihat laporan stock dan laporan hasil potong</li>
+
<li>Dapat melakukan logout.</li>
+
 
</ol></li>
 
</ol></li>
 
</ol>
 
</ol>
Baris 1.454: Baris 1.486:
 
====  ''Usecase Diagram'' yang diusulkan ====
 
====  ''Usecase Diagram'' yang diusulkan ====
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Diagram usecase yang diusulkan pada sistem pengelolaan coil bmdtp adalah sebagai berikut :</p>
+
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleu" /><br/>Gambar 4.1 : Usecase diagram Sistem yang diusulkan</p>
<p>1. Usecase Sistem BMDTP</p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar diatas, usecase diagram Sistem Informasi Arus Kas dan Neraca yang diusulkan terdapat:</p>  
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-WnPkHiKjLyg/XWDYpEJevVI/AAAAAAAAAQw/_OBtGVnZJF4k2N_OsEtzxt49KlA1nvMTgCL0BGAs/w530-d-h403-n-rw/4.jpg" /><br/>Gambar 4.1 : Usecase diagram Sistem BMDTP</p>
+
<ol>
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan :</p>  
+
<li>1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan</li>
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
+
<li>3 actor yang melalukan kegiatan yaitu: Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager.</li>
<li>Terdapat 4 aktor yaitu manager, asisten manager, admin produksi dan spv mesin .</li>
+
<li>8 use case yang akan dilakukan oleh actor dengan sistem, diantaranya:</li>
<li>Terdapat 16 usecase.</li>
+
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
<li>Terdapat 10 message memberikan informasi– informasi tentang gambaran aktifitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh actor diantaranya adalah menyusun, memberi menerima.</li>
+
<li>Nama Use Case : Login<br>
</ol>
+
Actor   : Admin,Accounting Staff, dan Accounting Manager <br>
 +
Scenario   : <ol>
 +
<li>Actor membuka sistem informasi keuangan PT Arbunco Wira Pandega</li>
 +
<li>Sistem menampilkan halaman login</li>
 +
<li>Actor menginput username dan password untuk masuk ke sistem</li>
 +
<li>Sistem menampilkan halaman dashboard</li></ol>
 +
</li>
 +
 
 +
<li>Nama Use Case : menampilkan Dashboard<br>
 +
Actor   : Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager <br>
 +
Scenario   : <ol>
 +
<li>Setelah login berhasil</li>
 +
<li>Masuk ke sistem menampilkan halaman Dashboard</li></ol>
 +
</li>
 +
 
 +
<li>Nama Use Case : menambahkan user<br>
 +
Actor   : Admin <br>
 +
Scenario   : <ol>
 +
<li>Admin klik menu Master data</li>
 +
<li>Admin klik sub menu user </li>
 +
<li>Admin mengisi form user yang akan ditambah lalu klik save</li></ol>
 +
</li>
 +
 
 +
<li>Nama Use Case : kelola hak akses user<br>
 +
Actor   : Admin<br>
 +
Scenario   : <ol>
 +
<li>Admin klik menu Master data</li>
 +
<li>Admin klik sub menu Role</li>
 +
<li>Admin pilih user yang akan dikelola hak aksesnya terhadap sistem informasi keuangan</li>
 +
<li>Admin pilih hak akses untuk user</li>
 +
<li>Admin klik save</li></ol>
 +
</li>
 +
 +
<li>Nama Use Case : menginput data Account Master<br>
 +
Actor   : Admin, dan Accounting Staff<br>
 +
Scenario   : <ol>
 +
<li>Actor klik menu Account Master</li>
 +
<li>Actor klik sub menu Account Category untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi Account Category, lalu klik button save</li>
 +
<li>Actor Actor klik sub menu Account Type untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi Account Category dan Account Type yang ada pada form, lalu klik button save</li>
 +
<li>Actor klik sub menu Account Type Detail untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi form yg ada, lalu klik button save</li>
 +
<li>Actor klik sub menu Account untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi form add yang tertera, lalu klik button save</li></ol>
 +
</li>
 +
 +
<li>Nama Use Case : menginput data pada Accounting Activity<br>
 +
Actor   : Admin, dan Accounting Staff<br>
 +
Scenario   : <ol>
 +
<li>Actor klik menu Accounting Activity</li>
 +
<li>Actor klik sub menu Journal</li>
 +
<li>Actor klik button add pada sub menu Journal</li>
 +
<li>Actor mengisi setiap kolom form yang ada pada add Journal</li>
 +
<li>Actor klik button save</li></ol>
 +
</li>
 +
 
 +
<li>Nama Use Case : Melihat dan Print laporan<br>
 +
Actor   : Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager <br>
 +
Scenario   : <ol>
 +
<li>Actor klik menu Accounting Report</li>
 +
<li>Actor klik menu sub menu sesuai yang ingin dilihat dan atau di print</li>
 +
<li>Actor dapat dapat melihat laporan sesuai periode yang diinginkan</li></ol>
 +
</li>
 +
 
 +
<li>Nama Use Case : Logout<br>
 +
Actor   : Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager<br>
 +
Scenario   : <ol>
 +
<li>Actor klik nama user yang ada pada kanan atas, dan akan menampilkan logout</li>
 +
<li>Actor klik logout</li>
 +
<li>Actor keluar dari sistem informasi keuangan PT Arbunco Wira Pandega</li></ol>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
</ol>
 
</div>
 
</div>
  
 
====  ''Activity Diagram'' yang diusulkan ====
 
====  ''Activity Diagram'' yang diusulkan ====
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p>1. Activity Diagram Barang Masuk</p>
+
<p>1. Activity Diagram Admin</p>
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/2TcbZMxmeYdUl_gnhWdiCr9hRKPeh5Xzxtl5Yj93sM-2nJtph1z1SPrsVwmZZruwRdeTrijxCiXFwh8psqE-MM1OD8m3wCgyDvKn9A=w121-h220-rw" /><br/>Gambar 4.2 : Activity diagram Barang Masuk</p>
+
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://l" /><br/>Gambar 4.2 : Activity diagram Admin yang diusulkan</p>
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Barang Masuk diatas terdapat:</p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Admin yang diusulkan, menjelaskan bahwa terdapat: satu initial node, satu final node, tiga Belas action, dua fork node, satu join node, satu decision node.</p>  
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
+
<li>1 initial Node, objek yang diawali.</li>
+
<li>7 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.</li>
+
<li>1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.</li>
+
<li>1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.</li>
+
</ol>
+
 
</div>
 
</div>
  
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p>2. Activity Diagram Coil Shearing</p>
+
<p>2. Activity Diagram Accounting Staff</p>
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/AtSnCl07d3qOlOaySGw1cbtKe5CPHRwPPkSOLVNg9JuF-LmvKzLDBqFCjJzQHaJ17upYM8yAZfphilNS1YZliFiCCUSSAcX7tOtuvQ=w270-h220-rw" /><br/>Gambar 4.3 : Activity diagram Coil Shearing</p>
+
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/" /><br/>Gambar 4.3 : Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan</p>
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Coil Shearing diatas terdapat:</p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan, menjelaskan bahwa terdapat: satu initial node, satu final node, sebelas action, dua fork node, satu join node, satu decision node</p>  
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
+
<li>1 initial Node, objek yang diawali</li>
+
<li>8 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.</li>
+
<li>1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.</li>
+
<li>1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.</li>
+
</ol>
+
 
</div>
 
</div>
  
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p>3. Activity Diagram Cutting Order</p>
+
<p>3. Activity Diagram Accounting Manager</p>
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/8CUp24jFXPYJu7bp-058-4tTcP9zwJJPGa03ZUIloNiyXzz6zq2QyjCfa_Ure5Quw_zwF1AsV4LEqIY_LDjzQqYR7Cq0t2zKTsq_RA=w236-h220-rw" /><br/>Gambar 4.4 : Activity diagram Cutting Order</p>
+
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.go" /><br/>Gambar 4.4 : Activity Diagram Accounting Manager yang diusulkan</p>
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Cutting Order diatas terdapat:</p>
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan, menjelaskan bahwa terdapat: satu initial node, satu final node, sebelas action, satu fork node, satu join node, satu decision node.</p>  
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
+
<li>1 initial Node, objek yang diawali</li>
+
<li>7 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.</li>
+
<li>1 Decesion Node yang merupakan pemilihan ya atau tidak.</li>
+
<li>1 Activity Final Node, objek yang diakhir</li>
+
</ol>
+
 
</div>
 
</div>
 +
 
====  ''Sequence Diagram'' yang diusulkan ====
 
====  ''Sequence Diagram'' yang diusulkan ====
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p>1. Sequence Diagram Spv. Mesin</p>
+
<p>1. Sequence Diagram Admin</p>
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/P3HJEl3XM_UL5opSarSK-rGzi8kNvmn8yD3tPhGuOva8vAXnmYjx2w7LJWglWOIWbWV0woZwfoJyrEweVYouzFiU0ioiIfIfiPpd=w313-h220-rw" /><br/>Gambar 4.5 : Sequence diagram Spv. Mesin</p>
+
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/" /><br/>Gambar 4.5 : Sequence Diagram Admin yang diusulkan</p>
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.5 Activity Di Spv. Mesin terdapat :</p>  
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan Gambar 4.5. Sequence Diagram Admin yang diusulkan terdapat:</p>  
 
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
<li>1 actor, yang melakukan kegiatan.</li>
+
<li>1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Admin</li>
<li>4 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.</li>
+
<li>5 Boundary Lifeline</li>
<li>5 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi</li>
+
<li>1 Control Lifeline</li>
 +
<li>1 Entity Lifeline</li>
 +
<li>12 Message</li>
 +
<li>1 Self Message</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
</div>
 
</div>
  
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p>2. Sequence Diagram Manager</p>
+
<p>2. Sequence Diagram Accounting Staff</p>
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/DpIb6sAw5WLhTHZJoFtcuAVVr8ZlsUIrn0hoxDWw6OvzfzaXquKRKEMrBsZfm56XOjWHh1N9xgN9XemvbXZ-t_eplJKxrjre1ngt=w354-h220-rw" /><br/>Gambar 4.6 : Sequence diagram Manager</p>
+
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/" /><br/>Gambar 4.6. : Sequence Diagram Accounting Staff yang diusulkan</p>
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram Manager terdapat :</p>  
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan Gambar 4.6. Sequence Diagram Accounting Staff yang diusulkan terdapat:</p>  
 
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
<li>1 actor, yang melakukan kegiatan.</li>
+
<li>1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Accounting Staff</li>
<li>5 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.</li>
+
<li>6 Boundary Lifeline</li>
<li>6 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.</li>
+
<li>1 Control Lifeline</li>
 +
<li>1 Entity Lifeline</li>
 +
<li>19 Message</li>
 +
<li>1 Self Message</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
</div>
 
</div>
  
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
<p>3. Sequence Diagram Asisten Manager</p>
+
<p>3. Sequence Diagram Accounting Manager</p>
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/y1nQZvhoDBGw27akxs13Lu7TidUvBvrOBtNADZvmsLYhFfS3qkyEYch7qn8T6vWcCakRIb32g0FtvXiO9QuGM_cJ1KNvjap6YKaJ=w492-h220-rw" /><br/>Gambar 4.7 : Sequence diagram Asisten Manager</p>
+
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/" /><br/>Gambar 4.7. : Sequence Diagram Accounting Manager yang diusulkan</p>
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.7 Activity Diagram Asisten Manager terdapat :</p>  
+
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan Gambar 4.7. Sequence Diagram Accounting Manager yang diusulkan terdapat:</p>  
 
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
<li>1 actor, yang melakukan kegiatan.</li>
+
<li>1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Accounting Manager</li>
<li>8 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.</li>
+
<li>4 Boundary Lifeline</li>
<li>9 mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.</li>
+
<li>1 Control Lifeline</li>
 +
<li>1 Entity Lifeline</li>
 +
<li>14 Message</li>
 +
<li>1 Self Message</li>
 
</ol>
 
</ol>
 
</div>
 
</div>
  
 
<div style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman';line-height: 2">
 
<p>4. Sequence Diagram Admin Produksi</p>
 
<p style="text-align:center;line-height:2;"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/uofWolxKDarmyOjD7ydtnYMfca2mETsXSZtYsOUWASYlvcEt9XX4Ru8OpjIxRznSe2qiXerPlI4IU7lQfP5gOjxTw9MoniE4JcMo=w538-h220-rw" /><br/>Gambar 4.8: Sequence diagram  Admin Produksi</p>
 
<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Berdasarkan gambar 4.8  Activity Diagram Admin Produksi terdapat :</p>
 
<ol  style="list-style-type: lower-alpha;line-height:2;">
 
<li>1 actor, yang melakukan kegiatan.</li>
 
<li>6 life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi.</li>
 
<li>7 mesagge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.</li>
 
</ol>
 
</div>
 
  
 
== Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan ==
 
== Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan ==

Revisi per 31 Agustus 2019 05.28


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA



SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM 1514490348

NAMA : NURUL HIDAYAHTUL KHASANAH


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA


 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA

Disusun Oleh :

NIM
: 1514490348
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si
       
Euis Sitinur Aisyah, M.Kom
NIP : 000603
       
NIP : 060003




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490348
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensi

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 04043
   
NID : 07133

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490348
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2019

Ketua Penguji
 
Anggota Penguji I
 
Anggota Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN

NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490348
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019
Nurul Hidayahtul Khasanah
NIM. 1514490348

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Penyajian informasi pada aspek keuangan biasanya berbentuk laporan keuangan yang terdiri dari berbagai macam diantaranya laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan arus kas. Beberapa perusahaan dalam berbagai sektor mulai menerapkan pelayanan dan penyajian informasi yang sudah terkomputerisasi untuk menghasilkan laporan yang akurat. Pada PT Arbunco Wira Pandega sudah memiliki sistem terkomputerisasi yang berkaitan dengan beberapa penyajian laporan keuangan, namun sistem tersebut masih memiliki kekurangan dan belum ada proses penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca. Hal tersebut menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif dan efisien. Admin harus melakukan pekerjaan dua kali pada sistem terkomputerisasi dan pada Ms. Excel pada beberapa periode dimana dalam sehari, transaksi tidak dapat diprediksi jumlahnya. Penelitian ini menggunakan Analisa PIECES untuk mengetahui kekurangan sistem yang berjalan dan mendapatkan pemecahan masalah serta analisa UML (Unified Modeling Language) untuk merancang sebuah sistem. Dari temuan analisa tersebut, didapat sebuah hasil yaitu mengembangkan aplikasi Sistem Informasi yang sudah digunakan oleh perusahaan. Pengembangan aplikasi ini menggunakan beberapa software seperti Visual Paradigm dan bahasa pemrograman PHP framework Code Igniter, Sublime Text 3 sebagai editor text dan MySQL sebagai database serta melakukan testing dengan blackbox testing. Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan sebuah aplikasi laporan keuangan yang sudah dikembangkan dengan tambahan menu dan juga beberapa fitur sehingga mempermudah segala pekerjaan laporan keuangan dan juga sudah dapat dibuat laporan arus kas dan neraca dalam satu aplikasi.

Kata Kunci: Aplikasi, Laporan, Neraca, Arus Kas, Informasi, Pengembangan


ABSTRACT

The presentation of information on financial aspects usually forms financial statements consisting of various kinds of income statements, capital Change reports, balance sheet reports, and statements of cash flows. Several companies in various sectors began to implement the service and presentation of already computerized information to produce accurate reports. In PT Arbunco Wira Pandega already have a computerized system related to some presentation of financial statements, but the system still has a lack and no presentation process of cash flow and balance sheet. It causes a less effective and efficient job. The Admin should do the work twice on the computerized system and in Ms. Excel at some period wherein a day, the transaction is unpredictable in number. The study used the PIECES analysis to determine the lack of a running system and get troubleshooting and Unified Modeling Language (UML) analysis to design a system. From the findings of the analysis, there is a result of developing an information system application that is already used by the company. The development of this application uses some software such as Visual Paradigm and PHP framework Code Igniter, Sublime Text 3 as a text editor and MySQL as a database and testing with black-box testing. The result of this research is to produce a financial report application that has been developed with additional menus and also some features that facilitate all financial report work and also can be generated statements of cash flows and balances in one app.

Keywords : Applications, Reports, Balance Sheet, Cash Flow, Information, Development



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI ARUS KAS DAN NERACA PADA PT ARBUNCO WIRA PANDEGA".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1, Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Oleh Sholeh, S.Kom.,M.M.S.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Ir. Abdul Hayat, M.T.I sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Nadia Khaerun Nissa selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moral maupun materi sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Juli 2019
Nurul Hidayahtul Khasanah
NIM. 1514490348

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis PIECES

Tabel 3.2: Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3: Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4: Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5: Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan rosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel m_user

Tabel 4.3. Tabel m_role

Tabel 4.4. Tabel m_menu

Tabel 4.5. Tabel account_category

Tabel 4.6. Tabel account_type

Tabel 4.7. Tabel accounttype_detail

Tabel 4.8. Tabel account

Tabel 4.9. Tabel journal

Tabel 4.10. Pengujian Black Box Testing

Tabel 4.11. Time Schedule

Tabel 4.12. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem terbuka

Gambar 2.2. Sistem tertutup

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Informasi keuangan berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram sistem berjalan Admin

Gambar 3.4. Activity Diagram sistem yang berjalan Accounting Staff

Gambar 3.5. Activity Diagram sistem yang berjalan Accounting Manager

Gambar 3.6. Activity Diagram sistem yang berjalan tanpa aplikasi

Gambar 3.7. Sequence Diagram Sistem Informasi akuntansi berjalan

Gambar 4.1. Use case Diagram sistem yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan

Gambar 4.4. Activity Diagram Accounting Manager yang diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Accounting Staff yang diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Accounting Manager yang diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.10. Tampilan Halaman Input Data User

Gambar 4.11. Halaman Menu User

Gambar 4.12. Tampilan Halaman Input Data Account Category

Gambar 4.13. Halaman Menu Account Category

Gambar 4.14. Tampilan Halaman Input Data Account type

Gambar 4.15. Halaman Menu Account Type

Gambar 4.16. Tampilan Halaman Input Data Account Type Detail

Gambar 4.17. Halaman Menu Account Type Detail

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Input Data Account

Gambar 4.19. Halaman Menu Account

Gambar 4.20. Tampilan Halaman Input Data Journal

Gambar 3.21 Halaman Dashboard Kepala Sekolah


Daftar isi


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era kemajuan teknologi seperti saat ini, perkembangan teknologi informasi tidak dapat dihindari lagi. Sehingga banyak perusahaan dalam berbagai sektor mulai menerapkan pelayanan dan penyajian informasi yang sudah terkomputerisasi. Dalam sebuah perusahaan, pelayanan dan penyajian informasi pada aspek keuangan merupakan salah satu bagian penting, karena dari informasi keuangan yang ada dalam perusahaan, menentukan nilai kinerja selama tahun kerja terkait.

Penyajian informasi pada aspek keuangan biasanya berbentuk laporan keuangan yang terdiri dari berbagai macam diantaranya laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan arus kas. Manfaat dari laporan neraca bagi sebuah perusahaan yaitu untuk mengambil keputusan bisnis, meramalkan kesehatan keuangan perusahaan itu sendiri dalam analisa likuiditas dan analisa kemapuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan manfaat dari laporan neraca bagi perusahaan adalah untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan, mengetahui alokasi dana kas perusahaan, dan mengetahui sumber kas masuk pada aktifitas bisnis perusahaan.

Pada PT Arbunco Wira Pandega, perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang meliputi Media Service, Design Service, dan Architect Service, penyajian Laporan Keuangan Arus Kas dan Neracanya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 1 yang telah disahkan pada 13 Desember 2013 dan PSAK nomor 2 yang disahkan pada 22 Desember 2009. Meskipun PT Arbunco Wira Pendega sudah memiliki sistem terkomputerisasi yang berkaitan dengan beberapa penyajian laporan keuangan, namun sistem tersebut masih memiliki kekurangan dan belum ada proses penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca. Hal tersebut menyebabkan pekerjaan yang kurang efektif dan efisien. Admin harus melakukan pekerjaan dua kali pada sistem terkomputerisasi dan pada Ms. Excel pada beberapa periode dimana dalam sehari, transaksi tidak dapat diprediksi jumlahnya.

Melihat pada banyaknya transaksi setiap hari, pencatatan transaksi untuk Laporan Arus Kas dan Neraca pada Ms. Excel PT Arbunco Wira Pandega harus di input satu-persatu dalam jurnal dan dipilah kembali untuk dimasukan pada kedua laporan tersebut karena, tidak seluruh transaksi yang terjadi adalah bagian dari Laporan Arus Kas dan Neraca. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan pada sistem akuntansi yang sudah ada agar menjadi sistem akuntansi yang terintegrasi dan mencakup kepada seluruh laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan.

Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar sistem dapat berjalan dengan baik, terutama kebutuhan akan informasi-informasi penting dalam manajemen menjadi lebih terkontrol. Sejalan dengan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul “Pengembangan Sistem Informasi Arus Kas dan Neraca Pada PT Arbunco Wira Pandega”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan pada PT Arbunco Wira Pandega antara lain adalah:

  1. Bagaimana alur sistem pengolahan data laporan keuangan yang sedang berjalan pada PT Arbunco Wira Pandega?
  2. Apa saja kendala pada sistem informasi akuntansi yang berjalan pada PT Arbunco Wira Pandega ?
  3. Bagaimana mengembangkan sistem informasi akuntansi arus kas dan neraca pada PT Arbunco Wira Pandega?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka ruang lingkup yang akan dibahas peneliti pada penelitian ini adalah proses pengolahan data laporan keuangan yang terdiri dari :

  1. Pencatatan transaksi pada Jurnal
  2. Laporan buku besar (posting atau mengelompokkan transaksi berdasarkan nomor akun)
  3. Laporan Neraca
  4. Laporan Arus Kas

Tujuan dan Manfaat Skirpsi

Tujuan Skripsi

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Operasional
    Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk:
    1. Dapat mengidentifikasi semua kebutuhan yang terkait dengan pengolahan data laporan keuangan di PT Arbunco Wira Pandega
    2. Mengetahui masalah apa saja yang ada dalam pengolahan data laporan keuangan di PT Arbunco Wira Pandega
    3. Menciptakan sistem pengolahan data laporan keuangan secara optimal dari manual menjadi terkomputerisasi
  2. Fungsional
    Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu agar mampu menyajikan informasi laporan keuangan pada suatu periode tertentu yang lebih optimal untuk menunjang pengambilan keputusan Direktur Keuangan dan sebagai evaluasi kinerja perusahaan pada periode tersebut. Mengembangkan sistem informasi akuntansi arus kas dan neraca.
  3. Individual
    1. Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam pembuatan perancangan aplikasi sistem informasi yang terkomputerisasi guna untuk mempermudah dalam proses pengolahan data laporan keuangan.
    2. Agar peneliti dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat diperkuliahan.
    3. Untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Skripsi

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Peneliti
    1. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu instansi.
    2. Sebagai syarat kelulusan guna mendapat gelar Sarjana Komputer.
    3. Memberikan pengalaman kepada peneliti untuk menerapkan dan memperluas waawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di perkuliah pada kegiatan nyata.
  2. Institusi
    1. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam mengolah data laporan keuangan.
    2. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan pada sistem pengolahan data laporan keuangan di PT Arbunco Wira Pandega
    3. Memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan dengan data yang akurat dan cepat.
  3. Perguruan Tinggi Raharja
    1. Dapat menjadi referensi bagi Mahasiswa atau Mahasiswi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama dalam sistem pengolahan data laporan keuangan.
    2. Dapat memperkaya pengetahuan para Mahasiswa atau Mahasiswi dalam pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.
    3. Dapat membuat Perguruan Tinggi Raharja dikenal oleh instansi-instansi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa atau Mahasiswi.
    4. Menciptakan Mahasiswa dan Mahasiswi yang tidak hanya pandai dalam teori tetapi dapat mengimplementasikan di dunia nyata, baik dari segi analisa hingga pemecahan masalah tersebut.

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)
    Pada metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber, pengumpulan, dan pengolahan data di bagian keuangan pada PT Arbunco Wira Pandega yang berhubungan dengan sistem pengolahan data laporan, baik berupa dokumen transaksi, catatan-catatan, maupun laporan.
  2. Metode Wawancara (Interview Research)
    Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan Bapak Iwan Bunandar sebagai Direktur Keuangan, yang berhubungan dengan sistem pengolahan data laporan keuangan dan memahami hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.
  3. Metode Study Pustaka (Library Research)
    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan di internet.

Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data yang sudah diperoleh dapat diolah dan dianalisa. Dalam melakukan analisa sistem pengolahan data laporan keuangan pada PT Arbunco Wira Pandega, disini peneliti menggunakan metode analisa sistem yaitu analisa PIECES Selain itu peneliti menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, antara lain Usecase Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Kemudian peneliti menggunakan metode elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

Metode Pengembangan

Pengembangan sistem informasi akuntansi khusus untuk perusahaan jasa pada PT Arbunco Wira Pandega menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap: pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam perancangannya antara lain: PHP myadmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigma, dan Chrome.

Metode Testing

Proses pengujian pada perancangan sistem ini, menggunakan Metode Blackbox Testing. Blackbox Testing digunakan untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah ditentukan bersama oleh peneliti dan stakeholder.

Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam Laporan Skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem laporan keuangan serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penelitian Laporan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya dengan menggunakan analisis PIECES, serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3, dan draft final.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada Bagian Keuangan PT Arbunco Wira Pandega, yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar, dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Definisi perancangan pada buku yang berjudul “Analisis perancangan Sistem Berorientasi Objek dengan UML (Unified Modeling Languange) 2018:23, Munawar menjelaskan bahwa perancangan adalah bagaimana sistem akan dibangun meski mungkin faktanya tidak benar-benar diwujudkan (Rumbaugh, 1997). Model yang dibuat dalam fase perancangan harus menunjukkan bagaimana berbagai bagian dari sistem akan bekerja bersama.. Namun dalam penelitian Aris, dkk (2016:26)[1] yang berjudul Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada PT Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web “Perancangan adalah Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Dari pengertian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses pembuatan sistem baru yang telah dianalisa dengan menyatukan beberapa komponen didalamnya guna mencapai suatu tujuan tertentu.

Tujuan Perancangan Sistem

Dalam Jurnal Muharto & Arisandy (2016:103)[1]“Tujuan Perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Dari pengertian tersebut maka dapat dikaitkan dengan tujuan perancangan yaitu untuk menciptakan suatu sisem baru yang dibutuhkan oleh user guna mencapai suatu tujuan tertentu baik dalam proses bisnis maupun dalam akademik.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

I Putu Agus dan I Gusti Lanang (2016:3) [2] mengatakan bahwa Sistem Informasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan dari komponen – komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sedangkan definisi lain Witarto dan dan Nur dkk (2017:57), “Sistem Informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (Sistem Pengolahan Data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari Sistem Informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengolah data yang tersimpan, menyebarkan informasi”. :

Dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah suatu rancangan sistem untuk dapat mengolah data sehingga dapat memudahkan pekerjaan dalam menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pengguna.

Komponen Sistem Informasi

C. Jenis – Jenis Informasi

Jeperson Hutahaean (2015)[3]  Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu : :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam Sistem Informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari Sistem Informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Block Technology)
    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software).
  6. Blok kendali (control block)
    Banyak faktor yang dapat merusakan Sistem Informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensinan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Muslihudin & Oktafianto pada buku yang diupload pada deepublish (2016:2)[4]   mengatakan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling berkerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu

Sedangkan menurut Tyoso (2016:1), [5]   “sistem adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk suatu kesatuan berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan elemen yang saling berhubungan untuk dapat mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan definisi – definisi tersebut dapat diartikan bahwa system adalah sekumpulan elemen – elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu

Karakteristik Sistem

Hutahaen (2015) [3]  mengatakan bahwa Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Komponen sistem merupakan sekumpulan komponen – komponen yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam proses mencapai suatu sasaran tertentu. Komponen sistem memiliki berbagai komponen yang disebut dengan subsistem.
  2. Batas sistem (Boundary System)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi sistem yang satu dengan sistem lainnya, Batasan sistem ini merupakan suatu batas kesatuan sistem sehingga dapat menunjukan ruang lingkup sistem (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan sistem (Environments System)
    Lingkungan sistem adalah segala hal yang berada diluar sistem yang bersifat dapat menguntungkan maupun merugikan sistem. Pada umumnya, sesuatu yang menguntungkan akan dimanfaatkan dan yang merugikan harus tetap dikendalikan untuk tidak mengganggu kelangsungan hidup sistem.
  4. Penghubung/antarmuka Sistem (Interface System)
    Penghubung/antarmuka merupakan sarana penghubung antar subsistem yang satu dengan yang subsistem lainnya. Sebagai alat komunikasi dimana keluaran output dari satu subsitem dapat menjadi ouput subsistem lainnya.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan sistem merupakan sebuah data yang dimasukkan kedalam sistem untuk dapat diolah menjadi sebuah informasi.
  6. Pengolahan (Process System)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang memiliki tugas untuk mengolah data yang telah dimasukkan untuk dapat dikeluarkan menjadi sebuah informasi yang beguna bagi pemakainya.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Keluaran sistem merupakan komponen hasil akhir dari data yang telah dimasukkan untuk dapat diolah dan menjadi hasil akhir yang dapat diklasifikasikan menjadi keluaran yang beguna.
  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen sistem harus tetap dijaga untuk tetap saling terintegrasi guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Pada buku “Rekayasa Perangkat Lunak (2018:55)”[6] yang ditulis oleh Falahah Suprapto pada Sistem Informasi kita mengolah data menjadi informasi, informasi ini dapat menjadi sumber pengetahuan (knowledge) bagi pengguna sistem. Informasi adalah kumpulan fakta yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.

Kualitas Informasi

Pada buku “Rekayasa Perangkat Lunak (2018:55)”[6] yang ditulis oleh Falahah Suprapto, bahwa parameter kualitas informasi dapat dijelaskan melalui sepuluh karakteristik sebagai berikut:

  1. Accessible, informasi harus mudah diakses oleh pengguna yang berhak sehingga pengguna dapat memperoleh informasi dalam format yang tepat, pada waktu yang tepat dan sesuai kebutuhan
  2. Accurate, informasi harus bebas dari ketidakakuratan sehingga tidak menghasilkan kekeliruan dalam menganilisis informasi.
  3. Complete, informasi harus memuat semua fakta – fakta yang penting.
  4. Flexible, informasi harus dapat digunakan untuk berbagai kepentingan.
  5. Relevant, informasi harus relevan bagi pengguna dan pengambil keputusan.
  6. Reliable, informasi dapat dipeercaya oleh pengguna.
  7. Secure, informasi harus aman dan hanya dapat diakses oleh pengguna yang berhak.
  8. Simple, informasi harus sederhana, tidak terlalu rumit, mudah dibaca, dan dipahami.
  9. Timely, informasi harus sedia saat dibutuhkan.
  10. Verifiable, informasi harus dapat diverifikasi, artinya dapat diperiksa apakah informasi tersebut benar atau tidak.

Konsep Dasar Data

Kris H. Timotius (2017:63),[7] menerangkan bahwa “data adalah nilai dari fakta keberadaan sesuatu atau keadaan yang dapat diamati, diukur, dan dihitung. Data tidak otomatis memberikan informasi yang bermanfaat. Data perlu dianalisis, diklasidikasikan, disleksi, dipilah-pilah sehingga menjadi bermakna”. Adapun Menurut Adyanata Lubis (2016:1), [8] “data adalah fakta – fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan sekumpulan fakta yang dapat diamati, diukur, dan digambarkan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Tahapan – Tahapan Elisitasi menurut Hidayati (2007) dalam penelitian Abas S, dkk yang berjudul Requirement Elicitation dan Pembuatan Program Dalam Penelitian Teknologi Informasi (2015:3), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I, Pada tahap ini elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential):
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksud nya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III, Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. “T” Techinical Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. “O” artinya Operational Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E” artinya Economy Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit
    2. (M) yaitu mampu untuk dikerjakan
    3. (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Bahan Baku

Definisi Bahan Baku

Dalam Jurnal Tri Hernawati Pekan Ilmiah Periode XXI FT.UISU (2017:12),[9], bahan baku merupakan salah satu aspek yang penting guna kelancaran produksi. Kesalahan dalam merencanakan kebutuhan bahan baku berakibat pada perolehan laba yang tidak maksimal. Adapula definisi bahan baku dikutip dari Jurnal yang di tulis oleh Indah Lanastriani, dkk (2016)[10] dalam jurnal Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Pada UMKM Pempek Dan Kerupuk Beringin yang dikutip dari Margaretha (2014:47) pengertian persediaan bahan baku adalah persediaan bahan baku merupakan bahan baku atau bahan tambahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam aktivitas proses produksi persediaan material menjadi komponen utama dari suatu produk.”

Pengendalian Bahan Baku

Pada jurnal yang ditulis oleh Witdya Pangestika yang berjudul 5 metode pengendalian biaya bahan baku (2018), [11], bahwa bahan baku dapat dikendalikan dengan metode sebagai berikut :

  1. Metode Order Cycling
    merupakan metode pengendalian bahan baku dengan cara melakukan review secara periodik. Misalnya satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali. Jangka waktu untuk me-review sebaiknya disesuaikan dengan jenis bahan baku. Bahan baku yang penting atau mungkin cepat busuk sebaiknya dilakukan review dengan sering (jangka waktu pendek) dibanding bahan baku yang kurang penting atau yang bertahan lama.
  2. Metode The Mix – Max
    Metode pengendalian bahan baku ini didasarkan pada asumsi bahwa persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat maksimum dan tingkat minimum. Metode ini memastikan bahwa persediaan bahan baku selalu mencukupi, agar penjualan dapat berjalan dengan lancar.
  3. Metode The Two – bin
    Metode ini diterapkan pada jenis bahan baku yang harganya murah (relatif tidak mahal). Metode ini membagi/memisahkan bahan baku menjadi dua bagian. Pertama, bahan baku yang akan digunakan selama periode saat bahan baku diterima dan saat pemesanan dilakukan. Kedua, bahan baku yang digunakan pada periode saat pemesanan dan pengiriman. Pemesanan bahan baku dilakukan pada saat bahan baku bagian pertama sudah digunakan. Sehingga biaya bahan baku menjadi efisien dan efektif.
  4. Metode The Automatic Order System
    metode pemesanan otomatis adalah metode pengendalian bahan baku yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku jika persediaan berada sampai jumlah tingkat pemesanan kembali. Metode ini akan bekerja dengan optimal jika menggunakan bantuan komputer untuk melakukan administrasi persediaan bahan bakunya.
  5. Metode The ABC ( The ABC Plan )
    Metode ABC sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan skala besar yang memiliki jumlah persediaan banyak dan dengan nilai yang berbeda-beda. Pengendalian bahan baku yang nilainya tinggi berbeda dengan persediaan yang nilainya rendah.

Konsep Dasar BMDTP

Definisi BMDTP

Menurut Sayri dalam Skripsi yang ditulis dengan judul Konsep Pengelolaan Pajak yang Adil Perspektif Ibnu Kaldun (2016: 87)[12], kebijakan-kebijakan Proteksi Terhadap Produsen Dalam Negeri diantaranya Bea Masuk ditanggung Pemerintah (BMDTP) yaitu untuk memajukan produksi dalam negeri agar dapat lebih bersaing dan ekspor meningkat dengan cara meringankan bea masuk untuk bahan baku produksi.

Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) yaitu untuk meminimalisir praktek dumping, Bea Masuk Imbalan yaitu tambahan bea masuk yang dikenakan terhadap barang yang mengandung subsidi yang menyebabkan industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis mengalami kerugian

BMDTP dapat diberikan kepada industri sektor tertentu. Industri sektor tertentu adalah industri yang layak untuk diberikan BMDTP sesuai dengan kebijakan pengembangan industri nasional. Pemberian BMDTP berdasarkan kriteria penilaian:

  1. memenuhi penyediaan barang atau jasa untuk kepentingan umum, dikonsumsi oleh masyarakat luas dan melindungi kepentingan konsumen
  2. meningkatkan daya saing
  3. meningkatkan penyerapan tenaga kerja
  4. meningkatkan pendapatan negara.

BMDTP diberikan terhadap impor barang dan bahan untuk memproduksi barang atau jasa guna kepentingan umum dan peningkatan daya saing industri sektor tertentu dengan Kuasa Pengguna Anggaran Belanja Subsidi Bea Masuk ditanggung Pemerintah (“KPABMDTP”) dan alokasi pagu anggaran sebagaimana ditetapkan pada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur ketentuan bea masuk ditanggung pemerintah sektor industri tertentu tahun anggaran berjalan.

Jenis – Jenis Industri Memperoleh BMDTP

Jenis-jenis barang dan bahan untuk memproduksi barang atau jasa guna kepentingan umum dan peningkatan daya saing industri sektor tertentu lebih rinci diatur dalam lampiran huruf B Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.010/2018 Tahun 2018 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2018 (“Permenkeu 12/2018”) di antaranya:

  1. Barang dan bahan yang diimpor oleh perusahaan pada sektor industri pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented poly propylene film, karung plastik, palet plastik, botol dan jerigen plastik, terpal plastik, geotekstil, barang atau perabot rumah tangga dari plastik. Beberapa diantaranya adalah (Polypropylene Homopolymer dan Selofan (cellophane))
  2. Barang dan bahan yang diimpor oleh perusahaan pada sektor industri pembuatan kosmetik di antaranya: Eural BT, Grape Seed Extrac, dan Guar Gum.

Menurut informasi yang kami dapatkan dalam artikel Empat Sektor Industri Terima Fasilitas BMDTP yang kami akses melalui laman Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, dimana pemerintah memberikan fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) kepada empat sektor industri baru, yakni industri pembuatan lead ingot, telepon seluler, kacamata, dan kacang almond. Pemberian insentif fiskal tersebut diharapkan dapat memacu produktivitas dan daya saing industri, terlebih bagi yang akan melakukan investasi baru maupun perluasan usaha atau ekspansi.

Persyaratan Memperoleh BMDTP

Masih dalam sumber yang sama, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ngakan Timur Antara, Hingga saat ini, jumlah sektor industri yang telah memanfaatkan fasilitas BMDTP sebanyak 41 sektor industri yang terdiri dari 217 perusahaan. Stimulus fiskal berupa pemberian fasilitas BMDTP ini telah dilakukan oleh oleh pemerintah sejak tahun 2008.

Untuk memperoleh BMDTP, Perusahaan harus memenuhi ketentuan/syarat sebagai berikut:

  1. Tidak pernah melakukan kesalahan dalam memberitahukan jumlah atau jenis barang pada Pemberitahuan Pabean Impor dengan fasilitas BMDTP yang menyebabkan kekurangan pembayaran bea masuk selama 1 (satu) tahun terakhir. Pemberitahuan pabean impor yang dimaksud adalah Pemberitahuan Impor Barang (BC 2.0), Pemberitahuan impor barang dari tempat penimbunan berikat untuk diimpor untuk dipakai (BC 2.5), dan pemberitahuan impor barang dari pusat logistik berikat (BC 2.8).
  2. Tidak mempunyai utang bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor yang telah lewat jatuh tempo pembayaran.
  3. Mempunyai rencana impor barang yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh pembina sektor industri
  4. Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Direktur Jenderal Bea dan Cukai sesuai format surat permohonan sebagaimana tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dan Peraturan Direktur Jenderal ini.

Prosedur Pengajuan BMDTP

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.010/2018 Tahun 2018 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2018 (“Permenkeu 12/2018”) Prosedur mengajukan permohonan untuk memperoleh bea masuk ditanggung pemerintah, berikut prosedurnya:

  1. Perusahaan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Bea dan cukai.
  2. Permohonan yang diajukan tersebut dilengkapi dengan dokumen :
    1. asli rencana impor barang yang telah disetujui dan ditandasahkan oleh pembina sektor industri sesuai format sebagaimana tercantum dalam lampiran II disertai data dalam bentuk softcopy
    2. dalam hal perusahaan yang mengajukan permohonan untuk memperoleh BMDTP merupakan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (“KITE”), selain harus melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf (a), Perusahaan dimaksud harus melampirkan surat keterangan penerapan Sistem Informasi persediaan berbasis komputer (IT Inventory) yang diterbitkan pada tahun anggaran berjalan atau satu tahun sebelumnya oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai penerbit keputusan pemberian fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan atau Pengembalian, sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini
  3. Kemudian permohonan disampaikan secara elektronik melalui ortal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Portal Indonesia National Single Window.
  4. Jika permohonan disampaikan secara elektronik melalui Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Portal Indonesia National Single Window, Direktur Jenderal Bea Dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama lima jam kerja terhitung setelah permohonan diterima secara lengkap dan sesuai.
  5. Dalam hal Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Portal Indonesia National Single Window belum dapat dioperasikan atau mengalami gangguan operasional, Perusahaan mengajukan permohonan secara manual dalam bentuk hardcopy.
  6. Permohonan disampaikan secara manual dalam bentuk hardcopy, Direktur Jenderal Bea Dan Cukai memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu paling lama tiga hari kerja terhitung setelah permohonan diterima secara lengkap dan sesuai.
  7. Dalam hal permohonan disetujui sebagian atau seluruhnya, Direktur Jenderal Bea Dan Cukai atas nama Menteri Keuangan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pemberian BMDTP atas Impor Barang dan Bahan untuk memproduksi barang atau jasa guna kepentingan umum dan peningkatan daya saing industri sektor tertentu tahun anggaran berjalan.
  8. Tetapi, jika permohonan ditolak sebagian atau seluruhnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai atas nama menteri keuangan menerbitkan surat penolakan dengan menyebutkan alasan penolakan.

Dasar Hukum BMDTP

Wibowo, dkk (2017:64) [13], menjelaskan bahwa tahap konsep produksi media terbagi menjadi 3, yaitu:

  1. Pra Produksi (Pre Production)

    Merupakan step atau langkah dimana dimulainya perencanaan dan persiapan dari konsep produksi seperti pengumpulan data, melakukan observasi, menemukan ide, times schedule, budget, peralatan yang digunakan serta penentuan crew dan talent.

  2. Produksi (Production)

    Merupakan bentuk kerjasama antara pemain dan crew untuk mewujudkan secara nyata bentuk sinopsis, storyboard dan tepatnya time schedule yang telah dibuat.

  3. Pasca Produksi (Post Production)

    Merupakan tahap finishing sebuah karya menjadi sebuah video yang utuh guna mencapai sebuah cerita kepada audience.

Konsep Dasar Analisis Pieces

Junaidi, Novi Cholisoh, Nurhasanah pada jurnal (2018)[14], “metode analisis pieces mengandung hal – hal penting dalam pengevaluasian sistem , seperti :

  1. Performance, keandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari pieces yang memiliki peranan penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handal suatu Sistem Informasi dalam memproses atau mengolah data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:
    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.
  2. 2. Information, informasi atau data yang disajikan ataupun dibutuhkan oleh perusahaan harus benar–benar memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan.
  3. 3. Economics, ekonomi menjadi suatu parameter apakah dengan pengorbanan suatu perusahaan untuk mengapilikasikan Sistem Informasi yang saat ini digunakan sepadan dengan hasil yang diperoleh perusahaan.
  4. 4. Control & security , suatu sistem jika tidak disertai dengan pengendalian dan pengamanan yang baik, akan menjadi sistem yang sangat lemah sehingga pihak dari luar sistem sangat mudah untuk masuk dan megacaukan sistem tersebut.
  5. 5. Efficiency, sistem infromasi yang digunakan secara mutlak harus memiliki nilai keunggulan jika dibandingkan dengan penggunaan sistem secara manual. Keunggulan tersebut terletak pada keefisienan saat sistem infromasi tersebut beroperasi. Efisiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :
    1. aBanyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan
    3. Informasi dihasilkan secara berlebihan
    4. Data diproses secara berlebihan
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

Menurut pegertian diatas maka dapat disimpulkan analisis SWOT adalah cara mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis, ada empat faktor dalam analisis SWOT diantaranya faktor eksternal Opportunity (Peluang) dan Threats (Ancaman) dengan faktor internal Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan)

Konsep Dasar Xampp

Betha Sidik (2018:6)[15], XAMPP kependekan dari X Apache MySQL PHP and Perl, X mewakili sistem operasi, A untuk Apache adalah server web, M untuk MySQL atau MariDB adalah server database, P yang pertama untuk PHP adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi, dan P yang kedua untuk Perl adalah bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi juga. X menyatakan bahwa paket ini bisa untuk Windows ataupun Linux. Sedangkan pendapat lain dari Bani Fahlevi, dkk (2018:74) [16], “XAMPP adalah kompilasi software yang membangun Apache HTTP server, MySQL, PHP dan Perl. Dengan meggunakan XAMPP, instalasi Package software yang dibutuhkan untuk proses pengembangan web dapat dilakukan dengan mudah, tanpa harus dilakukan secara terpisah”.

XAMPP adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan sebuah paket PHP berbasis open source sehingga pengguna tidak dibingungkan untuk menginstal program satu-satu secara terpisah, XAMPP sebagai alat penghubung sebuah program/sistem agar dapat berkerja.

Konsep Dasar PHP

Betha Sidik (2018:4) [15], Dalam Buku Framework Codeigniter 3: Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan dan Fasilitas Codeigniter. PHP merupakan singkatan dari “Hypertext Processor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML. Sebagian besar sintaks dalam PHP mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, namun pada PHP ada beberapa fungsi yang lebih spesifik. sedangkan tujuan utama dari penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancangan web yang dinamis dan dapat bekerja secara otomatis.

Cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP berdasarkan modul yang ditulis oleh Budi raharjo (2016:39) di Bandung, yaitu :

  1. User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).
  2. Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php.
  3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan dikomputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.
  4. Interpreter PHP membaca File catalog.php dari disk drive.
  5. Interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.
  6. Interpreter PHP mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
  7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang di berikan.
  8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.

Konsep Dasar Black Box

Menurut Arif, dkk dalam jurnal Proceedings of Applied Science (2017),[17], black box merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian black box tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, struktur atau implementasi dari software yang di tes. Pada pengujian black box kita melakukan pengecekan keseluruhan fungsi dari program yang telah dibuat.

Konsep Dasar Dasar UML (Unified Model Language)

Definisi UML (Unified Model Language)

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2015) yang dikutip oleh Rachmat, dkk dalam Jurnal yang berjudul Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor (2017:22), [18], black box merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian black box tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, struktur atau implementasi dari software yang di tes. Pada pengujian black box kita melakukan pengecekan keseluruhan fungsi dari program yang telah dibuat.

Dari pengertian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah rancangan atau alur sistem dengan meggunakan bahasa visual dengan teknik pemodelan berorientasi objek serta seperangkat tool dalam pengembangan sistem tersebut.

Jenis - jenis UML (Unified Model Language)

Diagram uml (unified modelling language) dibagi menjadi beberapa diagram yang masing – masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam menggambarkan, memodelkan dan menjelaskan suatu sistem. Pembagian diagram tersebut dapat dilihat di bawah ini :

  1. Use Case Diagram

    Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 (2016:20) [19]“Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system,delepoing use case helps to understand system requirements in details. (Pemodelan Use Case adalah cara menunjukkan cangkul, stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem, mengembangkan use case membantu untuk memahami persyaratan siste, secara terperinci)

  2. Activity Diagram

    Menurut Lila Setiyani pada Jurnal Interkom (2018:20), [20]activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan alur sequential dari aktivitas sebuah proses bisnis atau use case.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20), [21] “ A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of massages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”.(Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu, ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat yang dipertukarkan antara objek yang dibutuhkan untuk membawa fungsionalitas skenario).

  4. Class Diagram

    Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dalam Judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20),[21] “The is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their atributes, operations (or method), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (metode), dan hubungan di antara kelas. Gambar 2 menunjukkan kelas-kelas utama dari sistem bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain).

Literature Review

Menurut Pohan dalam Fitri (2016:15), [22] “Penyusunan kajian pustaka adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi ilmiah. Berupa teori-teori, metode atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah didokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain. Berikut secara luas dalam pembahasan dibawah ini”.

Menurut Dewi, Zara Rizq, Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika (2015:2), [23] “studi literature merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnyayang ada hubungannya dengan objek penelitian”.

Jadi, literature review studi pustaka adalah metode pengumpulan data ilmiah dari berbagai macam sumber terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dibuat.

Sumber Literature Review

Terdapat 10 (sepuluh) penelitian yang sebelumnya memiliki suatu korelasi dengan penelitian yang ingin dibahas dalam laporan skripsi ini, yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Martono, Solehudin dan Fajar Januar Eka Putra dalam Jurnal CERITA (2017) [24] yang berjudul “Project Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada Pt. Arai Rubber Seal Indonesia ”tentang Untuk mendukung industri otomotif Perusahaan ini berkembang cukup pesat, dapat dilihat dari pesanan barang yang masuk cukup banyak. Oleh karena itu, perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas produk-produknya juga meningkatkan Sistem Informasi pemesanan dan pengiriman barang. Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus pengembangan dan desain perangkat lunak.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun Romadhon dan Dedy Iskandar dalam Jurnal CERITA (2015) [25] yang berjudul Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Pt.Hankook Ceramic Indonesia”, menjelaskan tentang masalah yang dihadapi pada Sistem Informasi persediaan barang di PT. Hankook Ceramic Indonesia adalah kurang adanya Sistem Informasi yang akurat, cepat, dan tepat walaupun sistem persediaan barang yang ada pada PT. Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan microsoft office, penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap Sistem Informasi yang berjalan pada PT. Hankook Ceramic Indonesia. Metodologi yang digunakan yaitu dengan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML (Unified Modeling Languange).
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Erna Astriyani, Rahmadi Ahmad dan Ricky Alfariz dalam Jurnal CERITA (2017) [26] yang berjudul “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada Pt. Laju Karunia Jaya”, tentang Bagian pengadaan barang berperan sangat penting dalam menunjang terlaksananya pekerjaan proyek, Terdapat kekurangan dan kendala pada sistem yang berjalan yaitu penerapannya masih menggunakan semi komputerisasi dan manual dimana barang yang masuk digudang diinput dari nota pembelian kedalam Microsoft excel serta barang yang akan keluar dari gudang masih menerapkan pencatatan manual dengan memo pada kertas, Hal ini menyebabkan lemahnya pengontrolan stok barang yang ada digudang yang berdampak kepada kekurangan stok barang maupun kelebihan stok barang serta sering terjadi ketidaksesuaian pelaporan barang, Dimana menyulitkan dalam proses mengadakan barang kembali pada gudang.
  4. Penelitian oleh Gunawan Putrodjojo, Sugesti, dan Helen Tan dalam Jurnal CERITA (2016) [27]dengan judul “Aplikasi Sistem Pembelian Pada Pt. Hings Subur Makmur”, tentang Aplikasi Sistem yang dibuat adalah aplikasi sistem pembelian yang berguna untuk mengurangi tingkat kesalahan yang selama ini terjadi pada proses pembelian dan memudahkan dalam melakukan proses pembelian yang efektif dan efisien. Pada aplikasi sistem ini terdapat beberapa laporan yang berkaitan dengan sistem pembelian. Metode yang digunakan pada sistem pembelian ini menggunakan Unifiel Modelling Language (UML), yang akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan menggunakan SQL Server 2008 sebagai basis data.
  5. Penelitian oleh Junaidi, Retno Setianingsih, dan Khusnul Khotimah dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika (2015)[28]dengan judul “Rancang Bangun Sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Menggunakan Java Aplikasi”, Perancangan sistem ini dikembangkan dengan menggunakan Visual Paradigm, dan pembuatan program menggunakan Netbeans dan DBMS MySql. Sehingga aplikasi yang diusulkan diharapkan dapat memberikan informasi stok persediaan barang untuk membandingkan stok barang yang di input' dengan stok fisik barang sebenarnya. Selain itu juga diharapkan dapat membantu pembuatan laporan sesuai dengan kebutuhan, sehingga keunggulan sistem ini terletak pada proses input dan output. Selain itu sistem ini bisa memudahkan pencarian data transaksi serta pembuatan laporan dengan cepat dan akurat.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Tuti Nurhaeni dan Malidah Rohmah Jurnal CCIT (2015) [29] dengan judul “Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja”, yang menjelaskan masalah yang dihadapi user pada sistem persediaan alat tulis kantor (ATK) di Perguruan Tinggi Raharja adalah kurangnya dukungan sistem yang mampu mempermudah dalam mengambil keputusan untuk persediaan alat tulis kantor. Sistem persediaan alat tulis kantor yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi, masih banyak berkas yang digunakan yang dinilai kurang efisien dan belum optimal dalam mendukung user untuk mengambil keputusan. Hal ini membuat proses pengelolaan data menjadi lambat, begitu pula saat penyediaan informasi saat dibutuhkan.
  7. Penelitian yang dilakukan Zahruddin dkk Jurnal CCIT (2018) [30] “Merancang sistem pengolahan ATK berbasis web pada PT. Arthaasia Finance” PT. Arthasia Finance merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, dan memiliki permasalahan dalam melakukan pendataan seperti pembuatan permintaan alat tulis kantor maupun dalam pembuatan laporan setiap bulannya masih menggunakan Microsoft word dan Microsoft Excel. Kebutuhan sistem pengelolaan ATK ini sangat diperlukan. Karena luasnya sistem manajemen yang dijalankan, Sehingga kebutuhan manajemen ATK menjadi sangat penting. Metode pengembangan sistem ini mengacu pada perancangan yang digunakan berupa SDLC (Software Development Lift Cycle) berupa waterfall. Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Arthaasia Finance dapat disimpulkan bahwa Perancangan Aplikasi Pengolahan ATK Pada PT. Arthaasia Finance dirancang dengan mudah dalam proses pengoperasiannya, sehingga memudahkan pemakai dalam mengakses informasi, mempermudah karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan cepat dan efisien, serta memudahkan staff Department General Affairs dalam melihat data ATK, data permintaan dan memudahkan dalam membuat laporan dan untuk mengurangi kesalahan dalam pencatatan yang dilakukan secara manual.
  8. Penelitian dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Ninis Khoirunisa dan Sara Devi dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatik (2015)[31]dengan judul “Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia”. Pada bagian gudang proses pengolahan datanya saat ini masih menggunakan kartu stock barang, catatan buku besar dalam penulisan barang keluar masuk gudang, stock keseluruhan barang yang tersedia di gudang, ketersediaan barang jika barang sudah menipis dan menyebabkan keterlambatan pembuatan laporan. Persediaan bahan baku serta penerimaan dan pengeluaran barang, kurang rapihnya data-data, proses pencarian barang lama mendapatkan informasi. Sistem persediaan bahan baku dirancang dengan pemodelan Unified Modeling Language (UML), menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan database SQL Server.
  9. Penelitian oleh Michael Essig dalam Internasioan Journal Of Enterprise Information Management (2015) [32]berjudul “Procurement of a supply information system: Lessons learned from the purchase of an inventory management system for C-parts””, tentang Mengingat pentingnya Sistem Informasi untuk pengadaan, secara mengejutkan ada sedikit upaya untuk menganalisis proses dan alasan yang relevan untuk keputusan pengadaan sistem tersebut dari perspektif yang penting. Tujuan makalah ini adalah untuk mengeksplorasi aspek-aspek ini dalam konteks data pembelian kebutuhan barang.
  10. Penelitian yang di lakukan oleh Kojo Mensah Sedzro,Godfred Amewu ,Joseph Darko,Ezekiel Nii Noye Nortey & Julius B. Dasah dalam International Journal of Transnational Management Vol. 19, No. 4, (2014) [33]yang berjudul “Determinants of Automobile Purchase and Brand Choice in Ghana: Multinomial Logit Approach” studies by examining the purchasers’ criteria choice of automobile in the Ghanaian market and establishing the factors that influence the purchase and estimating the choice of brand”. (Studi dengan memeriksa kriteria pembeli pilihan mobil di pasar Ghana dan menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian dan perkiraan pilihan merek.

Berdasarkan literatur review diatas yang membedakan dengan peneliti yang paling menonjol adalah secara metodologi yaitu PIECES, yang dimana P adalah performance peneliti memfokuskan pada periode tertentu dalam pemakaian bahan baku, I adalah Infromations peneliti memfokuskan pada mendalami informasi yang didapat guna untuk memecahkan masalah yang terjadi, E adalah Economic yang dimana peneliti akan memikirkan suatu cara untuk meminimalisir pemakaian bahan baku yang berlebihan, C adalah Control yang dimana dengan adanya aplikasi ini semua pemakaian bahan baku akan terkontrol dengan baik, E selanjutnya adalah Effisiency dalam sistem dan aplikasi yang dibuat oleh peneliti akan membuat dimana seluruh karyawan dapat berperan dalam kegiatan ini guna untuk mendapat data yang akurat dan baik, dan yang terakhir adalah S (Service) dengan adanya sistem ini akan menghasilkan laporan pemakaian bahan baku yang akurat, konsisten dan dapat dipercaya.

BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Arbunco Wira berdiri pada 28 November 2016 yang berkedudukan di kota Jakarta selatan, Jl. Gatot Subroto Kav 21 RT 003 RW 002 Karet Semangi, Setiabudi. PT Arbunco wira Pandega memiliki merek atau nama sebutan yaitu ’Pasopati’. Pasopati diambil dari nama senjata mematikan dalam dongeng boneka klasik Indonesia. Pasopati milik arjuna, salah satu karakter paling kuat dalam cerita. Saat dilepaskan busur, Pasopati akan menyebarkan seribu panah dan tidak ada satupun target yang terlewatkan.

Pasopati adalah sebuah perusahaan kreatif yang fokus bergerak di bidang jasa, adapun jasa di Pasopati diantaranya adalah Media Services, Design Services dan Architect Service. Sejalan dengan filosofi penamaan perusahaan, Pasopati bertujuan untuk membawa solusi akhir bagi klien-klien.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan
    Menjadi salah satu penyedia layanan kreatif terkemuka di Indonesia
  2. Misi Perusahaan
    Untuk menyediakan layanan pembelian media yang membantu klien untuk memenuhi tujuan bisnis mereka secara efektif dan efisien.

Struktur Organisasi

Dalam organisasi perusahaan akan dijelaskan struktur organisasi perusahaan, tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian unit bisnis dalam perusahaan. Berikut adalah struktur organisasi pada PT Arbunco Wira Pandega:

orgnasisi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab Perusahaan

Untuk pembagian kerja dan jabatan masing-masing bagian memiliki tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan antara lain yaitu:

  1. Manager Departemen
    Merupakan pimpinan tertinggi pada departemen littell di pt united can, Perincian tugas nya sebagai berikut :
    1. Memenuhi permintaan barang yang akan di produksi sesuai dengan schedule yang dikeluarkan oleh departemen planning.
    2. Memastikan bahwa bahan baku yang dimiliki tersedia untuk proses pemotongan pada departemen littell untuk segera diproduksi.
    3. Memantau semua proses kerja untuk tidak terjadinya kendala, baik dalam produksi mesin, atau pun administrasi.
    4. Memantau semua kinerja pegawai departemen littell.
    5. Mengambil keputusan ketika terjadi kendala pada mesin sehingga terjadi kehambatan dalam pengiriman proses barang untuk diproduksi pada departemen selanjutnya.
  2. Asisten Manager & admin support
    1. Memantau apakah stock coil yang dimiliki sudah mencukupi permintaan.
    2. Mengelola schedule dari planning untuk menjadi laporan sehingga dapat mengetahui jenis dan jumlah coil yang dibutuhkan.
    3. Memproses administrasi coil yang datang ke perusahaan dari supplier, sehingga barang/coil tersebut dapat diproses oleh staff porduksi.
    4. Membuat permintaan coil yang dibutuhkan sesuai dengan laporan schedule yang telah dikerjakan.
    5. Mengelola laporan yang telah dikerjakan oleh karyawan mesin sebelumnya menjadi sebuah data
    6. Pengambilan keputusan untuk penyediaan bahan baku.
    7. Membuat laporan complaint jika terjadi kecacatan bahan baku dari supplier.
  3. Staff Produksi & Admin produksi
    1. membuat schedule potong dan urutan coil untuk karyawan mesin.
    2. Membuat urutan pengambilan coil untuk dikerjakan oleh karyawan mesin yang akan diserahkan oleh driver forklift coil.
    3. Memastikan bahwa schedule potong yang akan diproduksi oleh karyawan mesin sudah benar dan mencukupi permintaan planning.
    4. Menyediakan dan mengirim barang yang telah dipotong dari coil menjadi sebuah sheet ke departemen lainnya.
    5. Memastikan barang yang telah diproduksi departemen littell sudah oke berdasarkan keputusan Qc yang akan dikirimkan sehingga tidak terjadi kesalahan atau kecacatan barang.
  4. Spv Mesin
    1. Membuat mesin dapat berproduksi dengan baik.
    2. Mengerti mesin dan memperbaiki dengan tim ketika terjadi kerusakan pada mesin.
    3. Mengambil keputusan ketika terjadi masalah besar yang terjadi pada mesin ataupun pada barang yang diproduksi.
    4. Membuat laporan maintenance yang akan dilaporakan kepada manager departemen.
    5. Mengontrol tim mesin yang bekerja satu tim untuk dapat bekerja dengan baik.


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Analisa prosedur sistem yang berjalan saat ini di bagian keuangan pada PT Arbunco Wira Pandega sebagian masih menggunakan Microsoft Excel sebagai media dalam pencatatan dan pengolahan dari laporan neraca dan arus kas, dan sebagian sudah menggunakan sistem aplikasi web dalam pengolahan laporan perubahan modal dan laba rugi. Berikut prosedur yang berjalan yaitu meliputi:

  1. Accounting Staff melakukan add data transaksi pada menu Journal
  2. Acounting Staff view data jurnal sesuai periode yang diinginkan
  3. Accounting Staff print data jurnal
  4. Accounting Staff membuat laporan arus kas dan neraca di lembar kerja Ms. Excel
  5. Accounting Staff memilah transaksi pada data jurnal yang sudah di print, untuk diinput ke lembar kerja Ms. Excel Arus kas dan Neraca
  6. Accounting Staff menyusun laporan arus kas dan neraca
  7. Accounting Staff print hasil laporan arus kas dan neraca
  8. Accounting Staff memberikan laporan arus kas dan neraca ke Accounting Manager
  9. Accounting Manager view laporan arus kas dan neraca, jika ada kesalahan pada laporan, maka Accounting Manager berhak meminta Accounting Staff mengecek akurasi laporan arus kas dan neraca kembali dan memberikan laporan terbaru ke Accounting Manager

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan


Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem informasi keuangan berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2. Use Case Diagram sistem informasi keuangan berjalan pada saat ini terdapat:

  1. Dua sistem yang mencakup sistem berjalan pada aplikasi dan sistem berjalan tanpa aplikasi pada proses pencatatan akuntansi yang berjalan pada PT Arbunco Wira Pandega.
  2. Tiga actor yang berperan langsung dalam proses pencatatan akuntansi penjualan diantaranya: Admin, Accounting Staff dan Accounting Manager.
  3. 11 use case yang terdiri dari 8 use case pada sistem berjalan dengan aplikasi dan 3 use case pada sistem berjalan tanpa aplikasi
  4. 9 Extend pada sistem yang berjalan deangan aplikasi yang berasal dari use case menginput account master dan melihat dan print laporan.
  5. Satu Include pada sistem yang berjalan dengan aplikasi yaitu Journal

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

  1. Sistem berjalan Admin

  2. Gambar 3.3 Activity Diagram sistem berjalan Admin

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Sistem berjalan Admin menjelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. 12 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. Dua Fork Note.
    4. Satu Join Note.
    5. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan
  3. Sistem berjalan Accounting Staff

  4. Gambar 3.4 Activity Diagram sistem berjalan Accounting Staff

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan Accounting Staff, menjelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. Sepuluh Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 2 Fork Node.
    4. 1 Join Node.
    5. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  5. Sistem berjalan Accounting Manager

  6. Gambar 3.5 Activity Diagram sistem berjalan Accounting Manager

    Berdasarkan gambar 3.5. Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan Accounting Manager, menjelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. Sembilan Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    3. 1 Fork Node.
    4. 1 Join Node.
    5. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.
  7. Sistem berjalan tanpa aplikasi

  8. Gambar 3.6 Activity Diagram sistem berjalan tanpa aplikasi

    Berdasarkan gambar 3.6. Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan tanpa palikasi, menjelaskan bahwa terdapat:

    1. Satu Initial Node, awal dalam melakukan kegiatan.
    2. Delapan Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
    3. Dua swimline yang terdiri dari Accounting Staff dan Accounting Manager.
    4. 1 Join Node.
    5. Satu Activity Final Node, akhiran untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

  1. Sistem informasi akuntansi yang berjalan

  2. Gambar 3.7 Sequence Diagram sistem informasi akuntansi berjalan

    Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat:

    1. 6 boundary lifeline.
    2. Satu Proses.
    3. Satu self messege.
    4. Satu entity lifeline.
    5. 1 Life Line antarmuka yaitu Laporan arus kas dan neraca.
    6. 2 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Accounting Staff dan Accounting Manager.
    7. 18 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, atau kegiatan yang biasa dilakukan actor.

Analisa Sistem yang Berjalan

Analisa Batasan Sistem

Pengembangan sistem informasi akuntasi yang dilakukan peneliti, dibatasi sampai pengembangan sistem informasi Arus Kas dan Neraca dari data transaksi dan CoA yang sudah ada pada aplikasi sebelumnya.

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Sistem PIECES

Metode analisis PIECES dipilih peneliti untuk memudahkan menemukan permasalahan dan memecahkan permasalahan yang ada pada PT Primajasa Perdanarayautama yang kemudian dirangkum dan di masukan ke dalam masing-masing kategori PIECES (Perfomance. Information, Economic, Control, Efficiency, Service).

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Sistem Masukan

Analisa sistem masukan adalah rangkaian dari proses-proses yang terjadi didalam sistem yang berjalan saat ini yang memerlukan dokumen masukan untuk mendukung terhadap jalannya proses untuk menghasilkan dokumen keluaran:

  1. Nama Masukan : Data COA
    Fungsi  : Sebagai data untuk proses pencatatan akuntansi dan untuk membuat laporan keuangan
    Sumber  : Accounting Staff
    Frekuensi  : Setiap ada transaksi apapun yang terjadi yang berkaitan dengan perusahaan
    Keterangan  : Nomor akun dan nama akun
  2. Nama Masukan : Data Jurnal Umum
    Fungsi  : Sebagai data untuk membuat laporan keuangan
    Sumber  : Accounting Staff
    Frekuensi  : Setiap ada transaksi apapun yang terjadi yang berkaitan dengan perusahaan
    Keterangan  : Tanggal jurnal, nomor bukti, nomor jurnal, nama akun, reff (nomor akun), debit, kredit dan deskripsi
  3. Nama Masukan : Data Jurnal Penyesuaian
    Fungsi : Sebagai data untuk membuat laporan keuangan
    Sumber : Accounting Staff
    Frekuensi : Setiap ada transaksi penyesuaian yang terjadi yang berkaitan dengan perusahaan
    Keterangan : Tanggal jurnal, nomor bukti, nomor jurnal, nama akun, reff (nomor akun), debit, kredit dan deskripsi

Analisa Sistem Proses

Analisa sistem proses menjelaskan tentang semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan, berikut analisa prosesnya:

  1. Nama Modul : Proses pembutan Laporan Keuangan
    Masukan : Data COA, Data Jurnal Umum dan Data Jurnal Penyesuaian
    Keluaran : Buku Besar, Laba Rugi dan Neraca
    Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan untuk menghasilkan laporan keuangan

Analisa Sistem Keluaran

Tujuan analisa sistem keluaran adalah untuk mengetahui dokumen atau formulir apa saja yang keluar dalam pencatatan akuntansi. Adapun keluaran dari sistem yang berjalan sebagai berikut:

  1. Nama Keluaran : Laporan Neraca
    Fungsi : Sebagai data untuk mengetahui jumlah aktiva dan passiva yang dimiliki perusahaan
    Media : Ms. Excel
    Rangkap : 1 rangkap
    Distribusi : Accounting Staff
  2. Nama Keluaran : Laporan Arus Kas
    Fungsi : Sebagai data untuk melaporkan penerimaan kas, pembayarn kas, dan perubahan bersih kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi dan pendanaan selama satu periode.
    Media : Ms. Excel
    Rangkap : 1 rangkap
    Distribusi : Accounting Staff


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel(R) Core™ i5-7200U CPU @2.50GHz 2.71GHz
  2. Monitor : 19,5 inci
  3. Mouse : USB Optical Mouse
  4. Keyboard : QWERTY
  5. RAM : 4,00 GB
  6. Harddisk : 1 TB
  7. System Type : 64-bit Operating System, x64-based processor
  8. Printer : Laserjet

Spesifikasi Software

  1. Windows 10 Home
  2. Microsoft Excel
  3. Internet Explorer

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager.

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh peneliti sebagai berikut:

  1. Sistem penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca masih belum terintegrasi dengan sistem aplikasi keuangan yang sudah berjalan di PT Arbunco Wira Pandega
  2. Penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca belum realtime
  3. Penyajian Laporan Arus Kas dan Neraca masih menggunakan kertas dan tinta untuk penyajiannya dan harus mencetak ulang jika terjadi kesalahan hitung.
  4. Dalam penyusunan laporan arus kas dan neraca, masih dilakukan di lembar kerja Ms. Excel dengan acuan data dari jurnal umum yang di print dari sistem informasi akuntansi yang berjalan.


Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Mengembangkan sistem dari aplikasi sebelumnya, agar Accounting Staff dapat mengerjakan proses pembuatan laporan neraca dan arus kas.
  2. Membuat tambahan beberapa fitur serta mengembangkan fitur yang ada di dalam aplikasi yang sudah digunakan.
  3. Dibuat menu Laporan Arus Kas dan Neraca yang datanya tersaji secara real-time seiring dengan data transaksi yang diinput ke sistem informasi keuangan yang ada.
  4. Mengembangkan sistem dari aplikasi sebelumnya dengan menganalisa source code dari aplikasi sebelumnya sehingga tidak merusak fitur atau menu-menu yang sudah ada.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Dan berikut adalah tabel Elisitasi Tahap I.

Tabel 3.2 : Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI.

  • M = Mandatory (yang digunakan)
  • D = Desirable (yang diinginkan)
  • I = Inessential (yang tidak mutlak digunakan)
  • Tabel 3.3 : Tabel Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi HML. Requirement yang opsinya High (H) harus deliminasi. Berikut adalah requirement tersebut: Keterangan:

  • T = Technical
  • O = Operational
  • E = Economic

  • H = High
  • M = Middle
  • L = Low
  • Tabel 3.4 : Tabel Elisitasi tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

    Tabel 3.5: Tabel Final Draft Elisitasi

    BAB IV
    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan analisa terhadap sistem pembuatan arus kas dan neraca yang berjalan saat ini pada PT Arbunco Wira Pandega, peneliti menemukan beberapa masalah, yaitu sudah adanya sistem aplikasi akuntansi berbasis website tetapi belum dapat melakukan proses pembuatan laporan arus kas dan neraca. sehingga aplikasi yang berjalan saat ini kurang optimal serta menjadi masalah untuk staff keuangan. Terlebih lagi, penggunaan aplikasi sudah digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam melakukan pengerjaan laporan keuangan. Hal tersebut membuat staff keuangan harus bekerja 2 (dua) kali dalam artian menggunakan aplikasi berbasis website serta menggunakan Ms. Excel untuk membuat laporan arus kas dan neraca. Oleh karena itu, pihak perusahaan dan peneliti bersepakat melakukan pengembangan terhadap aplikasi yang sudah berjalan saat ini untuk menyempurnakan sistem aplikasi akuntansi yang sudah ada.

    Selanjutnya dilakukan perancangan terhadap pengembangan sistem aplikasi akuntansi, peneliti menggunakan Visual Paradigm 13.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Berikut beberapa prosedur yang dilakukan dalam menjalankan Pengembangan Sistem Informasi Arus Kas dan Neraca pada PT Arbunco Wira Pandega yaitu:

    1. Admin
      1. Admin melakukan login.
      2. Menampilkan menu utama (Dashboard).
      3. Admin dapat menambah user baru serta hak akses.
      4. Admin dapat menampilkan menu master data, accounting master, accounting activity, dan accounting report.
      5. Admin dapat melakukan creat, read, update, dan delete data pada menu program.
      6. Admin dapat melakukan logout.
    2. Accounting Manager
      1. Accounting Manager melakukan login
      2. Accounting Manager melihat laporan keuangan pada menu accounting report yang telah dibuat dan dikirim oleh Accounting Staff.
      3. Accounting Manager dapat melukan print dan view pada menu accounting report.
      4. Accounting Manager dapat melakukan logout.
    3. Accounting Staff
      1. Accounting Staff dapat melakukan login.
      2. Accounting Staff dapat menginput data pada menu Accounting Master
      3. Accounting Staff dapat menginput data transaksi pada menu jurnal di Accounting Activity
      4. Accounting Staff menampilkan menu master data, Accounting Master, Accounting Activity, dan Accounting Report
      5. Accounting Staff dapat melakukan logout

    Usecase Diagram yang diusulkan


    Gambar 4.1 : Usecase diagram Sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas, usecase diagram Sistem Informasi Arus Kas dan Neraca yang diusulkan terdapat:

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan
    2. 3 actor yang melalukan kegiatan yaitu: Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager.
    3. 8 use case yang akan dilakukan oleh actor dengan sistem, diantaranya:
      1. Nama Use Case : Login
        Actor  : Admin,Accounting Staff, dan Accounting Manager
        Scenario  :
        1. Actor membuka sistem informasi keuangan PT Arbunco Wira Pandega
        2. Sistem menampilkan halaman login
        3. Actor menginput username dan password untuk masuk ke sistem
        4. Sistem menampilkan halaman dashboard
      2. Nama Use Case : menampilkan Dashboard
        Actor  : Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager
        Scenario  :
        1. Setelah login berhasil
        2. Masuk ke sistem menampilkan halaman Dashboard
      3. Nama Use Case : menambahkan user
        Actor  : Admin
        Scenario  :
        1. Admin klik menu Master data
        2. Admin klik sub menu user
        3. Admin mengisi form user yang akan ditambah lalu klik save
      4. Nama Use Case : kelola hak akses user
        Actor  : Admin
        Scenario  :
        1. Admin klik menu Master data
        2. Admin klik sub menu Role
        3. Admin pilih user yang akan dikelola hak aksesnya terhadap sistem informasi keuangan
        4. Admin pilih hak akses untuk user
        5. Admin klik save
      5. Nama Use Case : menginput data Account Master
        Actor  : Admin, dan Accounting Staff
        Scenario  :
        1. Actor klik menu Account Master
        2. Actor klik sub menu Account Category untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi Account Category, lalu klik button save
        3. Actor Actor klik sub menu Account Type untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi Account Category dan Account Type yang ada pada form, lalu klik button save
        4. Actor klik sub menu Account Type Detail untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi form yg ada, lalu klik button save
        5. Actor klik sub menu Account untuk input data CoA (Chart of Count) dengan klik button add dan isi form add yang tertera, lalu klik button save
      6. Nama Use Case : menginput data pada Accounting Activity
        Actor  : Admin, dan Accounting Staff
        Scenario  :
        1. Actor klik menu Accounting Activity
        2. Actor klik sub menu Journal
        3. Actor klik button add pada sub menu Journal
        4. Actor mengisi setiap kolom form yang ada pada add Journal
        5. Actor klik button save
      7. Nama Use Case : Melihat dan Print laporan
        Actor  : Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager
        Scenario  :
        1. Actor klik menu Accounting Report
        2. Actor klik menu sub menu sesuai yang ingin dilihat dan atau di print
        3. Actor dapat dapat melihat laporan sesuai periode yang diinginkan
      8. Nama Use Case : Logout
        Actor  : Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager
        Scenario  :
        1. Actor klik nama user yang ada pada kanan atas, dan akan menampilkan logout
        2. Actor klik logout
        3. Actor keluar dari sistem informasi keuangan PT Arbunco Wira Pandega

    Activity Diagram yang diusulkan

    1. Activity Diagram Admin


    Gambar 4.2 : Activity diagram Admin yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Admin yang diusulkan, menjelaskan bahwa terdapat: satu initial node, satu final node, tiga Belas action, dua fork node, satu join node, satu decision node.

    2. Activity Diagram Accounting Staff


    Gambar 4.3 : Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan, menjelaskan bahwa terdapat: satu initial node, satu final node, sebelas action, dua fork node, satu join node, satu decision node

    3. Activity Diagram Accounting Manager


    Gambar 4.4 : Activity Diagram Accounting Manager yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram Accounting Staff yang diusulkan, menjelaskan bahwa terdapat: satu initial node, satu final node, sebelas action, satu fork node, satu join node, satu decision node.

    Sequence Diagram yang diusulkan

    1. Sequence Diagram Admin


    Gambar 4.5 : Sequence Diagram Admin yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.5. Sequence Diagram Admin yang diusulkan terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Admin
    2. 5 Boundary Lifeline
    3. 1 Control Lifeline
    4. 1 Entity Lifeline
    5. 12 Message
    6. 1 Self Message

    2. Sequence Diagram Accounting Staff


    Gambar 4.6. : Sequence Diagram Accounting Staff yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.6. Sequence Diagram Accounting Staff yang diusulkan terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Accounting Staff
    2. 6 Boundary Lifeline
    3. 1 Control Lifeline
    4. 1 Entity Lifeline
    5. 19 Message
    6. 1 Self Message

    3. Sequence Diagram Accounting Manager


    Gambar 4.7. : Sequence Diagram Accounting Manager yang diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.7. Sequence Diagram Accounting Manager yang diusulkan terdapat:

    1. 1 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu: Accounting Manager
    2. 4 Boundary Lifeline
    3. 1 Control Lifeline
    4. 1 Entity Lifeline
    5. 14 Message
    6. 1 Self Message


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan dalam sistem pengelolaan coil Bmdtp, adapun perbedaannya sebagai berikut :

    Tabel 4.1 : Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Class diagram digunakan untuk membantu memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena suatu class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut dan relasi yang sama.


    Gambar 4.9 : Class diagram

    Spesifikasi Basis Database

    Rancangan basis data digunakan untuk mempermudah dalam menggambarkan tabel-tabel yang ada di dalam database, serta dapat membantu pemrograman dalam mengambil atau menampilkan data. Salah satunya untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam database, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang diusulkan.

    1. Tabel Master Data Kategori

    Tabel 4.2 : Master Data Kategori

    2. Tabel Master Data Suplier

    Tabel 4.3 : Master Data Suplier

    3. Tabel Master Data Menu

    Tabel 4.4 : Master Data Menu

    4. Tabel Master Data Role

    Tabel 4.5 : Master Data Role

    5. Tabel Master Data User

    Tabel 4.6 : Master Data User

    6. Tabel Transaksi Barang Masuk

    Tabel 4.7 : Transaksi Barang Masuk

    7. Tabel Transaksi Cutting

    Tabel 4.8 : Master Transaksi Cutting

    Rancangan Program

    1. Tampilan halaman login


    Gambar 4.10: Tampilan Halaman Login

    Tampilan diatas merupakan tampilan awal sebelum masuk kedalam sistem, setiap user harus melakukan login dengan memasukan username dan password yang benar agar dapat masuk kedalam sistem.

    2. Tampilan Untuk Master Data Kategori Barang


    Gambar 4.11: Tampilan Halaman Master Data Kategori Barang

    Tampilan diatas merupakan tampilan menampilkan data kategori barang.

    3. Tampilan Halaman Untuk Menambahkan Data Kategori Barang


    Gambar 4.12: Tampilan Halaman Menambahkan Master Data Kategori Barang.

    Tampilan diatas merupakan tampilan menambahkan data kategori barang.

    4. Tampilan Halaman Untuk Edit Data Kategori Barang


    Gambar 4.16: Tampilan Halaman Edit Master Data Kategori Barang

    Tampilan diatas merupakan tampilan edit data kategori barang.

    5. Tampilan Halaman Untuk Menghapus Data


    Gambar 4.13: Tampilan Halaman Menghapus Data

    Tampilan diatas merupakan tampilan Menghapus Data.

    6. Tampilan Halaman Suplier


    Gambar 4.14: Tampilan Halaman Suplier

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menampilkan data suplier.

    7. Tampilan Halaman Menambah Data Suplier


    Gambar 4.15: Tampilan Halaman Menambah Data Suplier

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menambah data suplier.

    8. Tampilan Halaman Edit Data Suplier


    Gambar 4.16: Tampilan Halaman Edit Data Suplier

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk edit data suplier.

    9. Tampilan Halaman Data Barang Masuk


    Gambar 4.17: Tampilan Halaman Data Barang Masuk

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menampilkan data barang masuk.

    10. Tampilan Halaman Tambah Menambah Data Barang Masuk


    Gambar 4.18: Tampilan Halaman Menambah Data Barang Masuk

    Tampilan diatas merupakan tampilan untuk menambahkan data barang masuk.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras merupakan salah satu bagian peting di dalam berjalannya sebuah sistem. Perangkat keras memiliki banyak jenis yang dapat digunakan seperti, PC, Laptop, iPad, Tablet, Handphone, dll semua jenis perangkat lunak tersebut dapat bekerja membantu brainware dalam menggunakan sistem yang dirancang ini. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

    1. Processor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 2 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    5. Harddisk : 250 GB

    Spesifikasi Software

    Selain itu hal yang menjadi pendukung berjalannya sebuah sistem adalah Perangkat lunak merupakan penghubung antara instruksi-instruksi yang dibutuhkan oleh brainware untuk menjalankan hardware sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Berikut adalah spesifikasi yang dibutuhkan:

    1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows.
    2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, dan Mozila Firefox.

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem pengelolaan coil bmdtp harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses, diantaranya:

    1. Admin Produksi
    2. Manager
    3. Asisten Manager
    4. Spv.Mesin

    Testing

    Metode Testing

    a. Blackbox Testing

    Pengajuan terhadap sistem ini menggunakan balckbox testing yang dimana memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualiatas suatu software, mengembangkan, merekomendasikan, dan memantau tindakan perbaikan dan pencegahan. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dengan Blackbox Testing sebagai berikut :

    Tabel 4.9 Daftar Pengujian

    1. Login

    Pengujian pada login ini berfungsi sebagai apakah login yang digunakan pada aplikasi pengeolaan bahan baku dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan dimana inputan username dan password harus benar dan telah terdaftar sebelumnya di aplikasi. berikut ini merupakan hasil pengujian pada login pemantauan penjualan :

    Tabel 4.10 : Pengujian Login

    2. Menambah Master Data Kategori Barang

    Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah form penambahan master data ketagori barang berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Form ini hanya dapat dilakukan oleh admin :

    Tabel 4.12 : Pengujian Logout Sistem

    3. Logout

    Dalam pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah fungsi logout dapat berjalan dengan baik atau tidak, yang memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

    Tabel 4.10 : Pengujian Login

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan menggunakan black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya bahwa aspek yang diuji bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh form login, form menambah data prospect, export laporan dan logout dapat berjalan dengan baik.

    Implementasi

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya.

    Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung:

    Tabel 4.13: Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi pengelolaan coil BMDTP berbasis website pada pt united can departemen littell”.

    Tabel 4.14: Estimasi biaya

    BAB V
    PENUTUP

    Kesimpulan

    1. Sistem pengolahan data keuangan pada PT Arbunco Wira Pandega sudah menggunakan aplikasi berbasis website, yang memiliki tiga hak akses yaitu Admin, Accounting Staff, dan Accounting Manager. Untuk setiap penacatatan transaksi, dilakukan dengan menginput data pada menu Account Activity, lalu secara real-time, laporan muncul dan dapat dilihat oleh pengguna aplikasi tersebut, terkecuali pada penyusunan Laporan Arus Kas dan Neraca. Kedua laporan tersebut belum ada pada menu aplikasi keuangan yang berjalan pada PT Arbunco Wira Pandega, melainkan dibuat pada lembar kerja Ms. Excel yang berdasarkan acuan data dari aplikasi keuangan yang ada.
    2. Berdasarkan point nomor 1, kendala yang ada pada sistem informasi akuntansi yang berjalan saat ini, penyusunan Laporan Arus Kas dan Neraca masih dilakukan terpisah dari laporan keuangan lainnya yang sudah menggunakan aplikasi. Hal tersebut mengharuskan Accounting Staff menyusun kedua laporan tersebut di Ms. Excel. Dalam artian, Accounting Staff harus dua kali melakukan penyajian laporan keuangan. Maka kerap kali muncul kesalahan dalam penyajian laporan yang diakibatkan oleh human error dan menjadikan kurang efektifnya penyajian laporan keuangan per periode.
    3. Untuk mengatasi kendala yang sudah diurainkan di atas, peneliti melakukan pengembangan aplikasi keuangan yang berjalan saat ini dengan menambahkan laporan arus kas dan neraca yang didalam terdapat fitur view sesuai periode tanggal yang diinginkan user, fitur print ke format excel atau pdf, dan juga menambahkan fitu print pada menu journal dan general ledger, yang dimulai dari observasi ke tempat penelitian, berdiskusi dengan stakeholder mengenai fitur-fitur yang dibutuhkan user dan perusahaan, mulai menganalisa permasalahan yang ada pada program, dan merancang kebutuhan perkembangan sistem, lalu membuat program dengan bahasa PHP dan framework Code Igniter, Sublime text sebagai editor text, dan MySQL sebagai manajemen databasenya.


    Saran

    Berdasarkan beberapa point kesimpulan diatas, didapat beberapa saran, yaitu:

    1. Dapat dijadikan referensi bagi Mahasiswa Universitas Raharja dalam penelitian selanjutnya terkait Sistem Informasi Akuntansi. Selain itu, dapat menjadi media belajar dalam pengembangan sebuah sistem.
    2. Dilakukannya perawatan dan pemeliharaan aplikasi secara berkala, agar aplikasi mudah dikembangkan sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan user.
    3. Adanya sosialisasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyajian laporan keuangan agar mudah dalam pengoperasian aplikasi yang sudah dikembangkan oleh peneliti

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Aris, Dini Andriani, Apriyani Romondor, Dian Eka Sari. 2016. Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Tiket Pada Pt Nur Rizky Pratama Travel Berbasis Web. Proceedings Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 6-7 Februari. Yogyakarta : STMIK AMIKOM. Diambil dari : https://goo.gl/X1fblL. (6-7 Februari 2016)
    2. Swastika, I Putu Agus dan I Gusti Lanang Agung Raditya Putra.2016. Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi: Implementasi dan Studi Kasus. Yogyakarta: ANDI
    3. 3,0 3,1 Hutahaean,Jeperson (2015) konsep Sistem Informasi. Yogyakarta :Deepublish.
    4. Muslihudin Muhamad & Oktafiani 2016.Analisia dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta : deepublish.
    5. Tyoso,Jaluanto sunu punjul 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta :Deepublisah. Universitas Gadjah Mada.
    6. 6,0 6,1 Falahah Suprapto, 2018. Buku yang berjudul “Rekayasa Perangkat Lunak” : Jakarta
    7. H. Timotius, Kris. 2017. Pengantar Metodologi Penelitian :Pendekatan Manajemen Pengetahuan untuk Perkembangan Pengetahuan. Yogyakarta: Andi
    8. Lubis, Adyanata. 2016. Basis Data Dasar. Yogyakarta: Deepublish
    9. Hernawati, T. (2017). Aplikasi Program Linier Dalam Pembelian Bahan Baku.
    10. Lanastriani, I., Kharlina Ekawati, R., & Yunita, W. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku Pada UMKM Pempek Dan Kerupuk Beringin
    11. Pangestika, W. (2018). 5 Meteode Pengendalian Bahan Baku.
    12. Sayri (2016:87). Konsep Pengelolaan Pajak Yang Adil Perspektif Ibnu Khaldun.
    13. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama wibowo
    14. Junaidi, J., Cholisoh, N., & Hasanah, N. (2018). Rancang Bangun Sistem Aset IT Untuk Pencatatan History Maintenance Sebagai Pendukung Keputusan . 220-231.
    15. 15,0 15,1 Bertha Sidik. 2018. Framework Codeigniter Membangun Pemrograman Berbasis Web dengan Berbagai Kemudahan & Fasilitas Codeigniter 3. Bandung: Informatika.
    16. Fahlevi, Bani, PramukoAji, Wawa Wikusna. 2018. “Aplikasi Media Interaksi Desa Jenggala Kecamatan Tanjung Lombok Utara Berbasis Android”. E-Proceeding of Applied Science Vol 4 No 1.
    17. Arif, A. M., Hernawati, E., & Tridalestari, F. A. (2017). Aplikasi Montoring Proses Belajar Mengajar Berbasis Web Studi Kasus: SMK Telkom Bandung. eProceedings of Applied Science, 3(3).
    18. Agusli, R., Sutarman, & Suhendri. (2017). Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, 7. Retrieved December 1, 2018,
    19. Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application Vol.145 No.9 July 2016. ISSN: 0975:8887.
    20. Setiyani, Lila. 2018. “Perancangan Sistem Informasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto”. Karawang: Jurnal Interkom Vol. 13 No. 1.
    21. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Carina
    22. Fazrin, Fitri Febryani. 2016. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Audit. Bandung: Univ Pasundan.
    23. Dewi, Z. R. A. T., Ahmadi, C., & Suardika, I. G. (2015). Dashboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO: Jurnal Online Sistem Informasi, 1(1).
    24. artono, Aris, Solehudin, Fajar Januar Eka Putra. 2017. Project Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada Pt. Arai Rubber Seal Indonesia. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol 3 No 2 – Agustus 2017.
    25. Supriyanti, Dedeh, Yudo Bangun Romadhon, Dedy Iskandar. 2015. Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Pt. Hankook Ceramic Indonesia. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol.1 No.1 – Agustus 2015.
    26. Astriyani, Erna, Rahmadi, Ahmad Ricky Alfariz. 2017. Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada Pt. Laju Karunia Jaya. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol 3 No 1 – Februari 2017.
    27. Putrodjojo, Gunawan, Sugesti, Helen Tan. 2016. Aplikasi Sistem Pembelian Pada Pt. Hings Subur Makmur. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol 2 No 2 – Agustus 2016.
    28. Junaidi, Retno Setianingsih, Khusnul Khotimah. 2015. Rancang Bangun Sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Menggunakan Java Aplikasi. Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika. Bali. STMIK STIKOM. 10 Oktober 2015.
    29. Rahayu, Sri, Tuti Nurhaeni, Malidah Rohmah. 2015. Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang ; STMIK Raharja. ISSN : 1978 – 8282 Vol.8 No.2 – Januari 2015.
    30. Zahruddin, Muhamad, Indri Handayani dan Nini Santika. 2018. Merancang sistem pengolahan ATK berbasis web pada PT. Arthaasia Finance. CCIT Jurnal. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 1978 -8282 Vol.11 No. 2.
    31. Siti Nur Aisyah, Euis, Ninis Khoirunisa dan Sara Devi. 2015. Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia. Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika. Bali. STMIK STIKOM. 10 Oktober 2015.
    32. Essig, Michael. 2015. Procurement of a supply information system: Lessons learned from the purchase of an inventory management system for C-part. International Journal of Enterprise Information Management . Volume28,Issue
    33. Sedzro, Kojo Mensah, Godfred Amewu ,Joseph Darko,Ezekiel Nii Noye Nortey & Julius B. Determinants of Automobile Purchase and Brand Choice in Ghana: Multinomial Logit Approach. Internatioanal Journal Of Transnational Management. 2014. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/15475778.2014.948791 Diakses pada tanggal 25 Oktober 2018.