Pengguna:Hendi: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
Baris 1.178: Baris 1.178:
  
 
</ol>
 
</ol>
 +
 +
====Definisi Surat Masuk====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Basir Barthos (2013:37), “Surat masuk adalah suatu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak yang lain”.</P></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Surat masuk juga bisa didefinisikan sebagai semua tulisan dinas atau surat pribadi yang diterima instansi atau pihak lain untuk disampaikan ke pejabat yang tercantum pada alamat, baik yang tercantum pada sampul maupun tulisan dinas itu sendiri. Untuk memudahkan pengawasan maupun pengendaliannya, penerimaan surat masuk hendaknya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang diberikan wewenang melaksanakan tugas tersebut (buku ekspedisi).</P></div>
 +
 +
===Aplikasi Pendukung <i>(Application System)</i>===
 +
 +
====Konsep Dasar UML <i>(Unified Modeling Language)</i>====
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Definisi UML <i>(Unified Modeling Language)</i></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati dalam Jurnal CCIT Vol 7 No. 1, September 2013:99 (Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin)<ref name= "Sudaryono">Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin. 2013. “Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scaffolding (Studi Kasus CV. Pesona Alam Scaffolding)”. Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1-September 2013.</ref>, ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteksnya.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)<ref name= "Esa">Wijayanti, Esa. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang”.</ref>, ”UML <i>(Unified Modeling Language)</i> adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan <i>(modeling)</i> sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan UML <i>(Unified Modeling Language)</i> adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuah sistem perangkat lunak.</p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jenis-Jenis UML <i>(Unified Modeling Language)</i></li>
 +
<ul>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><i>Use Case Diagram</i><br>
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 (2013:57)<ref name= "Murad"/>, “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case danaktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><i>Activity Diagram</i><br>
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 (2013:53)<ref name= "Murad"/>, “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.</p>
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><i>Sequence Diagram</i><br>
 +
<p style="line-height: 2">Diagram ini bersifat dinamis yang menekankan pada pengiriman pesan <i>(message)</i> dalam suatu waktu tertentu.</p>
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Adi Nugroho (2010:42)<ref name= "Adi">Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak menggunakan UML & Java”.</ref>, sequence diagram memplihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu sedang kan matra horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek–objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut garis waktu (lifeline). Selama aktivasi pada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><i>Class Diagram</i><br>
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Wijayanto (2013:33)<ref name= "Wijayanto">Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D”. Surabaya: Universitas Airlangga. Aneka Jaya Surabaya.</ref>, “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><i>State Chart Diagram</i><br>
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Henderi dkk (2010:6)<ref name= "Henderi">Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatic”. Jurnal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.</ref>, State Chart Diagram digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan  event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.</p>
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.</p>

Revisi per 14 Februari 2017 07.37

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT MASUK

PADA DIVISI PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI

SKK MIGAS


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211473844
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT MASUK

PADA DIVISI PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI

SKK MIGAS

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473844
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT MASUK

PADA DIVISI PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI

SKK MIGAS

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473844
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nasril Sany, S.Kom)
   
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd.)
NID : 08190
   
NID : 11003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT MASUK

PADA DIVISI PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI

SKK MIGAS


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473844
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURAT MASUK

PADA DIVISI PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI

SKK MIGAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1211473844
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1211473844

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKS

Pengelolaan surat dalam suatu organisasi memegang peranan penting dalam proses administrasi. Dalam hal ini sistem tata persuratan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam pengelolaan surat pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, sehingga sangat diharapkan proses pengelolaan surat dapat dilakukan dengan lebih baik, cepat, dan mudah. Dengan adanya sistem informasi surat masuk dapat mengurangi penggunaan waktu yang cukup lama dalam pengarsipan surat dan disposisi, mengurangi penggunaan kertas, memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, mempercepat proses pencarian surat, memudahkan pengontrolan disposisi surat, serta mudah dalam penggunaan. Perancangan sistem informasi ini juga memudahkan proses komunikasi data antar bagian serta pembuatan laporan yang selalu diupdate dan bisa dilihat berdasarkan laporan bulanan maupun tahunan. Perancangan sistem informasi surat masuk ini dibuat dengan menggunakan tools seperti PHPMyAdmin, MySQL sebagai database dan Xampp sebagai servernya. Hasil dari penelitian ini adalah Perancangan Sistem Informasi Surat Masuk Pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, dan dapat disimpulkan bahwa dalam perancangan sistem informasi ini memberikan banyak kemudahan dalam proses pengelolaan surat.

Kata Kunci: Sistem Informasi Surat Masuk, PHPMyAdmin, MySQL, Xampp Server

ABSTRACT

Mail management in an organization has important role in administration process. In this case, mail management system became one of the influence factors in mail management SKK Migas, Supply Chain Management Division. So it would be expected to be better, faster and easier to do. With the information system of registration letters, it could be less time in archiving and dispositioning, less papers, minimize the possibility of errors in recording, speed up the process of finding a letter, permits control of the disposition of the letter, and easy to use. This information system design also eases the process of data communication between departments and preparing report which always updated and can checking by monthly reports or annual reports. This information system design were build by using tools such as PHPMyAdmin, MySQL as database and Xampp as the server. The result of this research is designing mail management information system for incoming letters at SKK Migas, Supply Chain Management Division, and can be concluded that this information system design provides many use in processing mail management.

Keywords: Information System of Registration Letters, PHPMyAdmin, MySQL, Xampp Server

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Skripsi ini yang diambil adalah “Perancangan Sistem Informasi Surat Masuk Pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas”. Tujuan penulisan Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survei serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini. Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja,

2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.

4. Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

5. Bapak Nasril Sany, S.Kom selaku Dosen Pembimbing I Skripsi.

6. Ibu Mulyati, SE.,MM.,M.Kom selaku Dosen Pembimbing II Skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Kedua orang tua, dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

9. Mulia Hartati dan Mikhaila Faza Alfatunisa selaku istri dan anak tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis.

10. Rekan-rekan satu angkatan di Perguruan Tinggi Raharja.

11. Pimpinan, Pekerja, dan rekan-rekan Penunjang di Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


(Hendi Setiawan)
NIM : 1211473844



Tangerang, Januari 2017

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Class Diagram

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Analisis SWOT

Table 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Form Input Surat Masuk

Tabel 4.2 Tabel Admin

Tabel 4.3 Tabel Disposisi

Tabel 4.4 Tabel Pegawai

Tabel 4.5 Schedule Implementasi

Tabel 4.6 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Divisi Pengelolaan Rantai Suplai

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.5 Prototype Layar Menu Login

Gambar 4.6 Prototype Halaman Input Surat Masuk

Gambar 4.7 Prototype Tabel Surat Masuk

Gambar 4.8 Prototype Disposisi Kepala Divisi

Gambar 4.9 Prototype Disposisi Kepala Dinas

Gambar 4.10 Prototype Disposisi Kepala Subdinas

Gambar 4.11 Prototype Disposisi Catatan Staf

Gambar 4.12 Prototype Daftar Pegawai

Gambar 4.13 Prototype Menu Pencarian

Gambar 4.14 Prototype Laporan / Rekapitulasi

Gambar 4.15 Tampilan Layar Menu Login

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Input Surat Masuk

Gambar 4.17 Tampilan Tabel Surat Masuk

Gambar 4.18 Tampilan Disposisi Kepala Divisi

Gambar 4.19 Tampilan Disposisi Kepala Dinas

Gambar 4.20 Tampilan Disposisi Kepala Subdinas

Gambar 4.21 Tampilan Disposisi Catatan Staf

Gambar 4.22 Tampilan Daftar Pegawai

Gambar 4.23 Tampilan Menu Pencarian

Gambar 4.24 Tampilan Laporan / Rekapotulasi


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Di era yang semakin maju menuntut manusia untuk menciptakan teknologi yang makin canggih, praktis, efektif, dan efisiensi. Begitu pula dalam kemajuan teknologi disektor pemerintah dan swasta untuk dapat mengolah manajemen diperlukan informasi yang teliti, tepat dan cepat. Dalam sebuah perusahaan arsip digunakan untuk membantu dalam penyediaan informasi. Mengingat peranan arsip yang begitu penting bagi perusahaan, maka beradaan arsip di sebuah perusahaan benar-benar dapat mendukung dalam penyelesaian pekerjaan yang dilakukan semua personil di dalam perusahaan. Tujuan kearsipan itu sendiri adalah menyediakan data dan informasi secepat-cepatnya dan setepat-tepatnya kepada yang memerlukan. Sistem Penyimpanan arsip dikatakan baik apabila waktu arsip yang diperlukan dapat diketemukan kembali dengan cepat dan tepat, sehingga diperlukan penataan arsip yang sistematis dan efektif, karena sistem penyimpanan arsip tidak lepas dari kegiatan penataan arsip dan penemuan kembali.

Pada saat ini, beberapa instansi pemerintahan masih menggunakan sistem manual dalam menyelesaikan dan mempermudah pekerjaan. Salah satunya pada kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) khususnya pada loket Divisi Pengelolaan Rantai Suplai yang masih menggunakan sistem manual dalam proses kearsipan yang meliputi pendataan surat masuk.

Pengarsiapan surat masuk yang dikelola oleh petugas loket pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai sangat sulit dicari jika dibutuhkan. Untuk pengarsipan petugas loket mencatat surat masuk dalam bentuk Microsoft Excel yang suatu saat masih bisa diubah atau diganti isi dari data tersebut sehingga data tidak lagi akurat dan menjadikan sistem pencarian data belum optimal.

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan di atas maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Surat Masuk pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah pada loket Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis mengangkat berbagai masalah yang ada dalam loket Divisi Pengelolaan Rantai Suplai di antaranya :

  1. Bagaimana sistem pendataan surat masuk pada loket Divisi Pengelolaan Rantai Suplai berjalan saat ini?
  2. Apakah sistem pendataan surat masuk pada loket Divisi Pengelolaan Rantai Suplai mempunyai tempat penyimpanan data sehingga tidak akan terjadi kehilangan data?
  3. Bagaimana membuat sistem pendataan surat masuk yang dapat membantu pekerjaan pegawai dalam mendata surat masuk pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai?

Ruang Lingkup

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian ini, maka penelitian ini hanya membahas seputar pendataan surat masuk pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dengan alur sebagai berikut:

  1. Petugas Loket
  2. Sekretaris
  3. Kepala Divisi
  4. Kepala Dinas
  5. Kepala Subdinas
  6. Staf

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

  1. Tujuan Operasional
    • Untuk mengetahui sistem informasi pendataan surat masuk yang berjalan saat ini pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai.
    • Agar tersedia sistem yang dapat menyimpan data surat masuk sehingga data tersebut dapat dikelola dengan baik.
    • Untuk dapat membantu pekerjaan pegawai dalam mendata surat masuk pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai.
  2. Tujuan Fungsional
    Untuk meningkatkan kinerja sistem pendataan surat masuk menjadi lebih baik, perancangan ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam mengambil suatu keputusan oleh Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas.
  3. Tujuan Individual
    Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mempunyai berbagai manfaat, antara lain sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan bagi penulis mengenai pendataan surat masuk yang terdapat pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai.
  2. Menciptakan efektifitas serta efisiensi kinerja pegawai Divisi Pengelolaan Rantai Suplai.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian tersebut maka, penulis mengumpulkan beberapat metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
    Pada metode ini penulis melakukan pengamatan langsung ke tempat dilakukannya suatu penelitian yaitu pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas yang beralamat di Gedung Wisma Mulia, Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan serta menganalisis terhadap unsur-unsur yang diteliti secara sistematis.
  2. Metode Wawancara
    Metode di mana peneliti memberikan pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait yaitu kepada Bapak Djoko Budiyanto selaku Kepala Subdinas Pengadaan 1B tentang permasalahan yang ada, dengan melakukan tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait tersebut untuk mendapatkan data.
  3. Metode Studi Pustaka
    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pencarian data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku serta data tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

Metode Analisis Sistem

Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threats). Analisis SWOT ini merupakan metode yang digunakan untuk melihat kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indicator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap perusahaan sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan keputusan (strategi pelayanan). Selain itu metode elisitasi digunakan untuk menentukan sub-menu dari sistem yang akan dirancang.

Metode Perancangan

  1. Rancangan Model
    Di dalam perancangan ini, mengusulkan metode SDLC dengan menggunakan rancangan model berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language).
  2. Pemrograman
    Pemrograman yang digunakan adalah PHP, dimana PHP ini merupakan bahasa yang dikembangkan untuk Aplikasi web.
  3. Database
    Database yang digunakan adalah MySQL. MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system).

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan adalah Black Box Testing. Black Box Testing merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Oleh karena itu, uji coba Black Box memungkinkan Pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang definisi-definisi, penjelasan dan uraian secara teoritis yang menguraikan penelitian-penelitian mengenai definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Bab ini berisi tentang gambaran umum, sejarah berdirinya, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan, serta membahas konfigurasi sistem yang digunakan untuk pendataan surat masuk pada Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan flowchart dan mind map dari sistem yang diimplementasikan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada dibab sebelumnya, dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian Skripsi sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:203)[1], “Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”.

Menurut Verzello atau John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[2], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah proses dan tahapan penentuan dari sebuah sistem baru atau pengembangan sistem.

Tahap-tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2013:141)[3], langkah-langkah tahap perancangan sistem yaitu:

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
  2. Analis bekerjasama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    • Diagram arus data (data flow diagram)
    • Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
    • Kamus data (data dictionary)
    • Flowchart
    • Modul hubungan objek
    • Spesifikasi kelas
  3. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigursi sistem
  4. Analis mengidentifikasikan konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  5. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
  6. Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah alternatif yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  7. Memilih konfigurasi terbaik
  8. Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

  9. Menyiapkan usulan penerapan
  10. Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  11. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
  12. Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[2], tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu untuk:

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknis yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Kedua tujuan ini lebih berfokus pada rancangan atau desain sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya.

Implementasi Sistem

Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol-4 (2013:52)[4], mendefinisikan “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”, sedangkan menurut Tata Sutabri (2012:229)[5], mendefinisikan “Setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan”. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Suatu sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, diantaranya:

Menurut Tata Sutabri (2012:16)[5], mendefinisikan “suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Tata Sutabri (2012:17)[5], menyatakan “sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”.

Sementara, menurut Churchman dalam Rochmawati Daud (2014:18)[6], sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling berpengaruh satu sama lain yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[5], Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.

Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  3. Batasan Sistem (Boundary)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkugan Luar Sistem (Environment)
  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistemlain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  13. Pengolahan Sistem (Proses)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective)
  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[5], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:29)[5], “Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Sutarman (2012:14)[7], ”Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47)[5], “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok terknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”.

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu :

  1. Blok masukan (input block)
  2. Input mewakili data yang masuk kedalam suatu sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technology block)
  8. Teknologi merupakan kontak alat dari pekerjaan sistem informasi, teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.

  9. Blok Basis Data (database block)
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

  11. Blok kendali (control block)
  12. Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai apa yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:13)[8], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness)
  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)
  4. Semua komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Realibility)
  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)
  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)
  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)
  12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Manfaat Sistem Informasi

  1. Organisasi Menggunakan Sistem informasi untuk mengolah transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
  2. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening Koran dan transaksi.
  3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

Konsep Dasar Analisis SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats)

Analisis SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[9], “SWOT adalah analisis dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Menurut Suyatno Risza (2010:174)[10], “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[9], “Matriks Threats–Opportunitie–Weakness–Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

Tujuan Analisis SWOT

“Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Surat

Definisi Surat

Menurut Basir Barthos (2013:36) dalam penelitian Sinta Mariyani (2014)[11], “Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari suatu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta”.

Sedangkan menurut Lamuddin dalam penelitian Astri Oktania (2014;17)[12], surat adalah alat untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis jika dilihat dari sisi pemakaiannya surat dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu surat dinas, surat niaga, surat social, surat pribadi.

  1. Surat Masuk
  2. Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima oleh suatu instansi pemerintah. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian, penerimaan, pengelolaan surat masuk dipusatkan di bagian tata usaha atau sekretariat pimpinan.

  3. Surat Keluar
  4. Seperti halnya surat masuk maka pengelolaan surat keluar dilakukan oleh bagian tata usaha atau sekretariat. Artinya, bagian tata usaha lah yang berhak mengolah,memeriksa, menyerahkan pada pimpinan untuk ditandatangani, sekaligus mengirimkannya kepada instansi lain.

  5. Pendistribusian Surat
  6. Dalam suatu instansi besar pengiriman surat juga biasanya disentralisir yaitu dilakukan oleh staf bagian pengiriman surat pada bagian Tata Usaha. Setelah surat ditandatangani oleh pimpinan, surat dicatat dalam sebuah buku agenda surat keluar.

Fungsi Surat

Ada beberapa fungsi surat yang diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai alat komunikasi.
  2. Sebagai alat untuk menyampaikan informasi, baik pemberitahuan, pernyataan, permohonan, laporan, maupun perintah.
  3. Sebagai pedoman kerja.
  4. Sebagai bukti sejarah dan kegiatan.
  5. Sebagai alat pengingat.
  6. Sebagai wakil atau duta.

Bagian-Bagian Surat

Secara umum surat memiliki susunan sebagai berikut:

  1. Kepala Surat (surat resmi)
  2. Nomor surat, perihal, dan lampiran (surat resmi)
  3. Tanggal, bulan, dan tahun penulisan surat
  4. Sebagai bukti sejarah dan kegiatan.
  5. Alamat surat
  6. Salam pembuka
  7. Kalimat pembuka
  8. Isi surat
  9. Kalimat penutup
  10. Salam penutup
  11. Tanda tangan
  12. Nama pengirim
  13. Cap atau stempel (surat resmi)
  14. Tembusan atau cc (surat resmi)

Definisi Surat Masuk

Menurut Basir Barthos (2013:37), “Surat masuk adalah suatu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak yang lain”.

Surat masuk juga bisa didefinisikan sebagai semua tulisan dinas atau surat pribadi yang diterima instansi atau pihak lain untuk disampaikan ke pejabat yang tercantum pada alamat, baik yang tercantum pada sampul maupun tulisan dinas itu sendiri. Untuk memudahkan pengawasan maupun pengendaliannya, penerimaan surat masuk hendaknya dipusatkan di sekretariat atau bagian lain yang diberikan wewenang melaksanakan tugas tersebut (buku ekspedisi).

Aplikasi Pendukung (Application System)

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
  2. Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati dalam Jurnal CCIT Vol 7 No. 1, September 2013:99 (Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin)[13], ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteksnya.

    Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[14], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuah sistem perangkat lunak.

  3. Jenis-Jenis UML (Unified Modeling Language)
    • Use Case Diagram

      Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 (2013:57)[4], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case danaktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    • Activity Diagram

      Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 (2013:53)[4], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

    • Sequence Diagram

      Diagram ini bersifat dinamis yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      Menurut Adi Nugroho (2010:42)[15], sequence diagram memplihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu sedang kan matra horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek–objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut garis waktu (lifeline). Selama aktivasi pada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.

    • Class Diagram

      Menurut Wijayanto (2013:33)[16], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    • State Chart Diagram

      Menurut Henderi dkk (2010:6)[17], State Chart Diagram digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan