Sukry Harly

Dari widuri
Revisi per 29 Agustus 2019 18.19 oleh Sukry Harly (bicara | kontrib) (Sejarah Singkat Perusahaan)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI DESIMINASI PENYEDIA JASA

PRIVATE LES BIDANG NON AKADEMIK

PT. ISPI GROUP AMSTERDAM



SKRIPSI





Logo stmik raharja.jpg





Disusun Oleh :

NIM : 1512489103

NAMA : Sukry Harly





FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019

 

UNIVERSITAS RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PERANCANGAN APLIKASI DESIMINASI PENYEDIA JASA PRIVATE LES BIDANG NON AKADEMIK PT ISPI GROUP AMSTERDAM

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1512489103
Nama  : Sukry Harly
Jenjang Studi  : Strata Satu
Program Studi  : Sistem Informasi
Fakultas  : Sains dan Teknologi
Konsentrasi  : Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 10-07-2019

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NIP : 000603         NIP : 078010

 

 

UNIVERSITAS RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PERANCANGAN APLIKASI DESIMINASI PENYEDIA JASA PRIVATE LES BIDANG NON AKADEMIK PT ISPI GROUP AMSTERDAM

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1512489103
Nama  : Sukry Harly

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Bussines Inteligent

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 Juli 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh S,Kom.M.M.SI)     (Mulyati, SE.,MM.,M.Pd)
NID : 04043     NID : 11003

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PERANCANGAN BUKU COMPANY PROFILE SEBAGAI

'PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA'

PT> PHOSPHATINDO PERKASA DEPOK

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1211472112
Nama  : Ferry Chrisdyanto

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______)   (_______)   (_______)
NID : ____   NID : ____   NID : ____

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1211472112
Nama  : Ferry Chrisdyanto
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017
Ferry Chrisdyanto
NIM. 1211472112

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan pada manusia pada saat ini hal itu dilandasi oleh teknologi yang kian lama semakin berkembang pesat tanpa jeda. Namun pada permasalahan yang dihadapi dalam pencarian tempat sarana dan penyedia jasa private les masih menggunakan manual informasi sehingga sulitnya masyarakat yang membutuhkan dalam menemukan tempat dan jasa private les khusunya bidang non akademik. Maka dari itu perlunya dirancang khusus suatu sistem yang dapat melakukan pencarian tempat sarana dan jasa penyedia private les dalam bentuk penyebaran informasi melalui media berbasis web. Dalam perancangan suatu sistem ini penulis melakukan penelitian dengan observasi terhadap suatu perusahaan maupun masyarakat dan wawancara serta daftar pustaka yang bertujuan untuk dijadikan suatu tolak ukur dalam membuat perancangan sistem ini. Dalam perancangan sistem ini penulis menggunakan metode Business Model Canvas (BMC) dengan dukungan elisitasi kebutuhan sistem, serta pemodelan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan secara visual yang selanjutnya di implementasikan dengan bahasa prmrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan Basis data MySQL sebagai server database. Dengan adanya perancangan sistem informasi pencarian tempat sarana dan jasa private les dapat memudahkan masyarakat yang ingin mencari tempat atau sarana maupun private les bidang non akademik dengan cepat, akurat, dan efisien. Dengan demikian masyarakat tidak perlu kesulitan untuk mencari tempat ataupun jasa private les bidang non akademik dikarenakan didalam sistem ini terdapat garis lintang maps yang akan menunjukan lokasi dan terdapat tampilan biaya serta pembayaran online melalui via rekening bank sehingga dampak positif terhadap perusahaan adalah meningkatnya jumlah pengunjung serta minat masyarakat dalam private les bidang non akademik.

Kata kunci : Business Model Canvas (BMC)

ABSTRACT

The development of technology is something that cannot be separated from humans at this time, it is based on technology which is increasingly growing rapidly without pause. But on the problems faced in searching for facilities and private tutors, they still use information manuals, making it difficult for people in need to find places and services for private tutoring, especially in non-academic fields. Therefore the need for a specially designed system that can search for facilities and services for private tutors in the form of dissemination of information through web-based media. In designing this system the author conducts research with observations of a company and society and interviews and bibliography which aims to be used as a benchmark in making the design of this system. In designing this system the author uses the Business Model Canvas (BMC) method with the support of system requirements elicitation, and system modeling using the Unified Modeling Language (UML) to visualize which is then implemented with the Hypertext Preprocessor (PHP) programming language with the MySQL database database server. With the design of an information system, search for facilities and private tutoring services can make it easier for people who want to find places or facilities as well as private non-academic field tutoring quickly, accurately, and efficiently. Thus the community does not need to be difficult to find a place or non-academic field private tutoring services because in this system there is a latitude of maps that will show the location and there are display fees and online payments via bank accounts so the positive impact on the company is the increasing number of visitors and interests community in non-academic field private tutoring.

Keywords: Business Model Canvas (BMC)

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul " PERANCANGAN APLIKASI DESIMINASI PENYEDIA JASA PRIVATE LES BIDANG NON AKADEMIK PT ISPI GROUP AMSTERDAM ”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada. :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi..
  5. Bapak Oleh Soleh, S.Kom.,M.M.S.I sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Mulyati, SE.,MM.,M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Agus Supriyanto selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. .

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan Skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Tangerang, 10 Juli 2019
Sukri Harly
NIM. 1512489103

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

latar belakang

Kemajuan pesat teknologi komputer dalam ilmu pendidikan, bisnis, administrasi, komunikasi dan kegiatan lain-nya dengan kehidupan sehari-hari memegang peranan yang cukup besar terhadap sebuah informasi. Baik dalam dunia pekerjaan, pendidikan, berniaga, sosial dan di dalam rumah tangga.

Pada era modern saat ini segala sesuatu bisa dilakukan dengan mudah, cepat, tepat dan akurat. Kebutuhan informasi sangat dibutuhkan sehingga siapa pun dan apa pun yang menggunakan informasi tersebut dapat menangani suatu masalah atau kendala yang terjadi.

Pada unit usaha PT ISPI Group Amsterdam yang bergerak di dalam bidang jasa dan pariwisata hanya menggunakan promosi dengan pamplet, brosur dan lain-nya. Dengan demikian informasi biaya, dan fasilitas yang ada tidak sampai kepada masyarakat luas dan kurang efisien terhadap waktu, dan biaya promosi.

Dengan adanya penelitian ini penulis ingin membuat perancangan sistem penyedia jasa les private bidang non akademik berbasis online dengan bertujuan untuk memudahkan dalam pencarian lokasi tempat penyedia private pra sarana bidang non akademik dengan mudah dan memberikan informasi berupa biaya administrasi, dan fasilitas yang disediakan sehingga dapat menyesuaikan tanpa harus kebingungan dalam mencari tempat penyedia yang sesuai budget dengan adanya informasi yang ter-update dan akurat.

Oleh karena itu, berdasarkan analisa diatas penulis mencoba mengambil judul dalam skripsi yang diambil adalah: Penulis memperoleh data dari petugas PT ISPI Group Amsterdam untuk unit usaha renang 10-30 tiket/hari weekday dan 40-80 tiket/hari weekend, serta dari petugas kasir unit usaha gym data termasuk pengunjung bulanan/harian rata-rata perhari 20-30/hari dan data dari petugas kasir unit usaha bulu tangkis rata-rata di hari weekday terpakai 7jam/lapangan dan weekend 10-15 jam/lapangan.

Oleh karena itu, teknologi komputer suatu contoh yang berkembang pesat pada setiap waktunya untuk perubahan dunia yang dapat membantu mempermudah dalam pengolahan data informasi yang kompeten.

Berdasarkan latar belakang ini, penulis tertarik untuk membuat perancangan aplikasi desiminasi penyedia jasa dan pra sarana bidang non akademik. Dari laporan analisa pada sebelumnya dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi penyedia pra sarana non akademik dan jasa dengan cepat, tepat, dan kompeten. Dengan demikian penulis membuat Judul “PERANCANGAN APLIKASI DESIMINASI PENYEDIA JASA PRIVATE LES BIDANG NON AKADEMIK PT ISPI GROUP AMSTERDAM”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang sudah dijelaskan tadi, penulis merumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana informasi penyedia jasa pra sarana private bidang non akademik saat ini berjalan?

  2. Bagaimana kekurangan dari informasi penyedia jasa pra sarana private les bidang non akademik yang berjalan saat ini?

  3. Siapa saja aktor yang terlibat dalam sistem informasi desiminasi penyedia jasa pra sarana private les bidang non akademik?

  4. Bagaimana sistem informasi desiminasi penyedia jasa pra sarana private yang berbasis web?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian secara umum ialah mencari, menemukan, dan mengembangkan yang dilakukan untuk mencari pemecahan terhadap permasalahan yang sedang berjalan saat ini. Tujuan ini berkaitan dengan rumusan masalah yang sudah ditetapkan jawabannya pada kesimpulan penelitian. Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah :

Tujuan Operasional

  1. Meminimalisir biaya promosi.

  2. Meningkatkan jangkauan pemasaran untuk lebih luas.

  3. Mempermudah proses registrasi

Tujuan Fungsional

  1. Memudahkan manual ke dalam system berbasis web.

  2. Untuk memudahkan dalam pencarian tempat lokasi penyedia jasa private non akademik.

  3. Memberikan informasi biaya administrasi.

  4. Memberikan kenyamanan dalam memilih instrukur.

  5. Memberikan kemudahan dalam proses pembayaran biaya administrasi melalui bukti qr code.

  6. Mempercepat proses registrasi.

Tujuan Individual

Ada pun maksud dan tujuan dalam pembuatan laporan skripsi ini adalah :

  1. Dapat menambah wawasan penulis di dalam dunia kerja.

  2. Ingin implementasikan ilmu yang sudah di dapat di dalam proses belajar pada Universitas Raharja.

  3. Sebagai syarat menyelesaikan tugas skripsi.

Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian harus berguna dalam artian yang cukup jelas, agar tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Dalam penulisan laporan Skripsi maka dapat dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

Manfaat Bagi Penulis

  1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis.

  2. Mengetahui tahapan pembuatan sistem pada aplikasi.

  3. Mengetahui cara kerja sistem yang berjalan pada aplikasi.

Manfaat Bagi Perusahaan

  1. Teridentifikasinya sistem informasi penyedia jasa dan pra sarana yang sedang berjalan saat ini.

  2. Memberikan masukan positif terkait dengan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi pada tempat penyedia Jasa dan pra sarana dalam bidang non akademik yaitu renang, bulu tangkis dan, gym.

  3. Meningkatkan jumlah pengunjung

Manfaat bagi Pengguna

  1. Mempermudah user untuk mendapatkan informasi lokasi, daftar harga, dan fasilitas yang disediakan.

  2. Mempermudah pengguna dalam pencarian tempat penyedia jasa dan pra sarana bidang non akademik

  3. Cost efektif.

Ruang lingkup

Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman serta untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakpastian dan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya.

  1. Penulis memfokuskan penelitian ini pada aspek penyedia jasa dana tempat pra sarana bidang non akademik yaitu : renang, bulu tangkis dan, gym.

  2. Penulis melakukan observasi untuk memudahkan dalam membuat perancangan aplikasi penyedia jasa dan pra sarana bidang non akademik berbasis web pada PT ISPI Group Amsterdam.

Metode penelitian

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat kegiatan yang dilakukan. Penulis mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi. Untuk melanjutkan ke dalam tahapan perancangan pada tugas akhir skripsi. Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke PT ISPI Group Amsterdam untuk mengetahui bagaimana sistem yang digunakan oleh PT ISPI Group Amsterdam untuk menarik pengunjung.

  3. Metode Wawancara (Interview Reseach)

  4. Metode ini dilakukan tanya jawab yang penulis ajukan kepada petugas Usaha dan pengunjung yaitu masyarakat umum yang sedang berada di beberapa lokasi tempat pra sarana olah raga. Metode ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh data serta memperkuat data yang diperoleh pengamatan secara langsung.

    Penulis mendapatkan data wawancara dari petugas kasir unit renang (Herman) rata-rata pengunjung renang adalah 10-30 tiket/hari weekday dan 40-80 tiket/hari weekend.

    Dari petugas kasir unit gym (Aldo) bahwa pengunjung bulanan/harian rata-rata perhari 20-30 member/hari.

    Petugas kasir unit bulu tangkis (Sri) rata-rata pemakaian lapangan weekday terpakai 7jam/lapangan dan weekend 10-15 jam/lapangan.

  5. Study Pustaka (Library Research)

  6. Merupakan Pengumpulan data berupa teori yang mempelajari buku–buku atau referensi diktat yang berkaitan dengan penulisan Skripsi. Studi kepustakaan merupakan langkah penting seorang peneliti dalam menetapkan topik penelitian, dengan demikian langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan topik penelitian.

Metode Analisa Sistem

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisa Bussines Model Canvas (BMC) pada PT ISPI Group Asmterdam. Bisnis yang menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan sebagai aktifitas pendukung yang membantu secara keseluruhan dan dilakukan secara berkelanjutan.

Metode Perancangan Sistem

    Metode perancangan system yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode (UML) Unified Modelling Language untuk mengganbarkan rancangan system yang berjalan pada PT ISPI Group Amsterdam. Unified Modelling Language (UML) terdiri dari berbagai diagram yang berkaitan diantaranya yaitu: usecase diagram, activity diagram, squence diagram, statechart diagram dan class diagram. Dalam perancangan system yang akan dibuat penulis juga menggunakan metode elisitasi untuk menggambarkan dan menyeleksi kebutuhan system yang akan dibuat dan telah di sepakati oleh stakeholder. Elisitasi teridiri dari 4 tahapan yaitu : elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi. Selain itu penulis menggunakan bahasa pemprograman PHP, Sublime text untuk editor script PHP, database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Pengujian

    Dalam penelitian skripsi ini metode yang digunakan oleh penulis adalah black box testing. Black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Berikiut alasan penulis menggunakan black box testing diantaranya :

  1. Untuk mengetahui fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Untuk mengetahui pesan kesalahan dalam pengujian tersebut.

  3. Untuk mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada system tersebut.

Metode Studi Elisitasi

    Dalam membuat rancangan usulan, penulis menggunakan tahap elisitasi. Elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 dan final elisitasi.

Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisi teori berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa Literature Review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini merupakan gambaran dan sejarah singkat PT ISPI Group Amsterdam, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, pemecahan asalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

    Bab ini merupakan penjabaran dari sistem yang di usulkan dari penelitian. Berupa rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang di usulkan, rancangan program yang telah di buat.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan, agar dapat berkembang untuk sistem yang lebih lanjut.

    DAFTAR PUSTAKA

    Daftar pustaka berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan skripsi.

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

    Menurut Putu Agus (2014:7),“Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling berhubungan untukn melakukan suatu tugas bersama-sama.

    Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2014:3) “Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan”.

    Berdasarkan definisi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem ialah sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dan bergantung serta berinteraksi untuk mencapai tujuan utama.

Karakteristik Sistem

    Menurut Putu Agus (2014:11), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, adapun karakteristik yang dimaksud ialah sebagai berikut :

  1. Components (Komponen-komponen)

  2. Sebuah sistem memiliki komponen didalamnya. Komponen komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain.Keterkaitan antar kompoen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna.

  3. Boundary System (Batasan Sistem)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Environmennt System (Lingkungan Luar Sistem)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Jika tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Interface System (Penghubung Sistem)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain tersebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Input (Masukan)

  10. Input berfungsi untuk menerima semua masukan dari pengguna. Masukan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber. Data dapat digolongan ke dalam data internal dan data Eksternal. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar tempat bersangkutan (misalkan data yang berasal dari sumber referensi di internet).

  11. Output (keluaran)

  12. Output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang diinputkan sebelumnya. Pada output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang di inputkan dan fungsionalitas dari suatu sistem.

  13. Objectives (Sasaran)

  14. Adalah tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dari keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Syarat-syarat Sistem

    Berikut merupakan syarat-syarat dari sistem menurut Putu Agus (2014:11), diantaranya:

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan

  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan

  3. Adanya hubungan diantara elemen sistem

  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energy dan material)

  5. lebih penting dari elemen sistem.

  6. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan

Klasifikasi Sistem

    Sistem merupakan sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama dengan sasaran yang berbeda dalam setiap kasus yang terjadi. Oleh karena itu, menurut Putu Agus (2014:7), system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Fisik

  2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem computer, sistem sekolah, system akuntasi dan sistem transportasi.

  3. Sistem Deterministik dan sistem Probabilitistik

  4. Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistic (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem system arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan, denngan kata lain sistem ini tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnyasistem perusahaan dagang.

  7. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

  8. Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definis Data

    Menurut Marshal B.Romney (2014:3) “Data adalah fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh system informasi”. Menurut Abdul Kadir (2014:44) “Data adalah berupa nilai terformat, teks, citra, audio, dan video, data berupa terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, nilai atau mata uang. Berdasarkan definisi dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa data merupakan kumpulan fakta yang telah diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat bagi penerima dalam mendukung pengambilan keputusan.

    Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016: 74) “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

    Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan kejadian atau fakta yang belum diolah dan belum memiliki nilai sehingga perlu di olah agar bisa menjadi sebuah informasi yang akurat.”

Definisi Informasi

    Menurut Putu Agus (2014:9), “informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau bergabagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat bagi penerima.

    Menurut Aris Martono, (2017:73)”Sistem informasi adalah suatu system didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan system informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan data serta menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Pengertian lain selain system informasi dijelaskan yaitu sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan atau mendapatkan, menyimpan dan mendistribusikan informasi guna menunjang pengambilan keputusan dalam organisasi”.

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:75), “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklarifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerima tentang suatu hal tertuntu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

    Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang berdasarkan dari data.

Kualitas Informasi

    Kualitas Suatu informasi (Quality of information) sangat mempengaruhinya kualitas informasi dapat menjadikan informasi menjadi baik. Kualitas informasi dipengaruhi oleh 5 hal menurut Jogiyanto (2014:11) sebagai berikut :

  1. Produksi Relavan (Relavancy), dalam relavan ini merupakan seberapa jauh tingkat relavansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas dapat mampu menunjukan kebenaran kejadian yang terjadi.

  2. Produksi Akurat (Accuracy) dikatakannya suatu sistem yaitu dengan menghasilkan data informasi yang akurat, seluruh pesan yang ada didalamnya benar atau sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap dengan apa yang diinginkan oleh user.

  3. Produksi Tepat Waktu (Timeliness) dengan melakukan tepat waktu, laporan- laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

  4. Produksi Ekonomis (Economy) informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

  5. Produksi Efisien (Efficiency) Informasi yang berkualitas harus mempunyai sifat efisien yang memiliki kalimat sederhana tidak berbelit-belit ataupun puitis, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.

  6. Dapat dipercaya (Reliability) informasi yang didapatkan dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah diuji tingkat kejujurannnya.

Nilai Informasi

    Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkanya. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai jika mempunyai manfaat yang efektif dan mempunyai nilai yang dapat diukur seberapa akuratnya suatu informasi tersebut. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidak pastian didalam proses keputasan tentang sesuatu keadaan. (Jogiyanto, 2014:11).

Fungsi Informasi

    Gordon B. Davis (Hutahaean 2014:9),”Fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi terdapat beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:

    Menurut Putu Agus (2014:10), “ Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (Software), perangkat keras (hardware), insfrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi bermanfaat”.

    Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:200), “Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur, dan/atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.” dan “Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan data olahan, baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan”.

    Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan didalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

Komponen Sistem Informasi

    Sebuah sistem informasi memiliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satusama lain. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem informasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengembang.

    Menurut Putu Agus (2014:10), komponen-komponen yang terdapat di dalam sistem informasi mencakup tujuh poin, yaitu:

  1. Masukan (input)

  2. Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber.

  3. Keluaran (Output)

  4. Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah di inputkan sebelumnya.

  5. Perangkat Lunak (Software)

  6. Komponen Software (Perangkat Lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Adanya komponen-komponen lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalurkan sebagimana mestinya. Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi, penghitungan data. komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

  7. Perangkat Keras (Hardware).

  8. Komponen Hardware (perangkat Keras) mencakup semua perangkat keras yang digunakan secara fisik didalam sistem informasi, baik di computer server maupun dikomputer client.

  9. Basis Data (Database).

  10. Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa table. Setiap table memilii field masing-masing. Setiap table memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antar table dapat juga terjadi relasi (hubungan).

  11. Kontrol dan Prosedur.

  12. kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini computer server). Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang di inginkan.

  13. Teknologi dan jaringan komputer.

  14. Komponen teknologi dan jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah Sistem Informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur input dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Komponen jaringan computer berperan didalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (Wired) maupun tanpa kabel (Wireles).

Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Dadang Haryanto dan Dede Koswara (2015:54), mengatakan bahwa “Perancangan sistem yaitu marancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi”

    Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) mengatakan :

    Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,services and products are delivered.

    Artinya: Desainer dapat menjadi bagian dari pengembangan sistem yang bertanggung jawab atas sosial dengan menyediakan perspektif yang didukung dan cara untuk meningkatkan produksi dan konsumsi produk dan layanan. Respons desain terhadap tanggung jawab sosial, yang sejalan dengan respons bisnis, telah tercermin dalam pergerakan yang hebat. Memang, sudah menjadi tema yang berulang; dengan desainer masalah masalah yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial. Ketika disadari bahwa para desainer dapat langsung dan tidak langsung mempengaruhi lingkungan dan sosial dari produk dan layanan serta cara di mana proses, layanan, dan produk baru disampaikan.

    Menurut Alison Mckay (2016:237-250), “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”

    Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat simpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahapan dalam mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dalam persiapan rancangan untuk mendukung sistem itu dibentuk.

Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228) tahap perancangan atau Desain Sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap pada pemograman computer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

    Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

  2. Mempelajari dan mengumpulkan datab untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibelitas keluaran informasi yang dihasilkan.

  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyanji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindetifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Aplikasi

    Menurut Abdul Kadir (2014:16) “Aplikasi adalah hasil terjemahan program, berupa kode yang dipahami oleh mesin”, sedangkan definisi aplikasi menurut Minarni & Ariani (2013:38) “Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Konsep Dasar Desiminasi

    Diseminasi (Bahasa Inggris: Dissemination) adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.

    Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola. Ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur komunikasi spontan. Dalam pengertian ini dapat juga direncanakan terjadinya difusi. Misalnya dalam penyebaran inovasi penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam prose belajar mengajar. Setelah diadakan percobaab dan siswa aktif belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan siswa aktif belajar penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam prose belajar mengajar. Setelah diadakan percobaan dan siswa aktif belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan siswa aktif belajar.

    Maka hasil percobaan itu perlu didesiminasikan. Untuk menyebar luaskan cara baru tersebut, dengan cara menatar beberapa gruru dengan harapan akan terjadi juga difusi inovasi antar guru disekolah masing-masing. Terjadi saling tukar informasi dan akhirnya terjadi kesamaan pendapat antara guru tentang inovasi tersebut. Diseminasi merupakan tindak inovasi yang disusun menurut perencanaan yang matang, melalui diskusi atau forum lainnnya yang sengaja diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan bentuk diseminasi, karena sebarannya berdasarkan sebuah perencanaan dengan pandangan jauh ke depan. Di dalam pelaksanaannya pun, tidak sembarang kegiatan dapat dilakukan, namun benar-benar berdasarkan sebuah program yang terarah dan terencana secara menyeluruh.

Konsep Dasar jasa

    Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.”( Kotler, Philip, 1996 : 383).

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Rosa dan M. Shalahuddin (2013:133), mengemukakan bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

    Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak . UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan arttifak dari sistem perangkat lunak”. Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat diartikan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman untuk memvisualisasikan suatu sistem. Unified Modeling Language (UML) biasa digunakan untuk:

  1. Menggunakan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.

  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagrams.

  3. Menggambarkan reperesentasi struk static sebuah sistem dalam bentuk class diagrams.

  4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem dengan state transition diagrams.

  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan componenet & amp development diagrams.

  6. Menyampaikan atau memperluas functionality dengan stereotypes.

Tipe-Tipe Diagram UML
  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana” sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use Case merupakan sebuah pekerjaan tertentu. Seorang / sebuah actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use Case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extenduse case lain dengan behavior-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antara use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesifikasi dari yang lain.

  3. Class Diagram

  4. Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek berserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut:

  1. a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.

  2. b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

  3. c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface tidak dapat langsung di instansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class diagram demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.

  1. Statechart Diagram

  2. Statechart diagram adalah menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memilki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurang siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkungan berwarna penuh dan berwarna setengah.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram menggamabarkan berbagai alir aktivitas dalam system yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararell yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara pasti, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas darin level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana actor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram bisa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa saja yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk actor, memiliki lifeline vertical. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi / metoda dari class. Activation bar menunjukan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

(BMC) Business Model Canvas

    Menurut Alexander Osterwalder & Yves Pigneur (2014:13), “bisnis model canvas adalah Bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, me-nilai dan mengubah model bisnis”. Sedangkan definisi model bisnis adalah sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.Kanvas model bisnis terdiri dari atas 9 (Sembilan) blok bangunan memperlihatkan bagaimana perusahaan menghasilkan uang. Sembilan blok bangunan diatas terdiri dari :

  1. Customers Segments –CS (segmen pelanggan).

  2. Value Propositions–VP (proposisi nilai).

  3. Chanels –CH ( saluran).

  4. Customer Relationships (hubungan pelanggan).

  5. Revenue Streams (arus pendapatan).

  6. Key Resources (sumber daya utama).

  7. Key Activities(aktivitas kunci).

  8. Key Partnerships (kemitraan utama).

  9. Cost Structure (Struktur Biaya).

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

Definisi PHP

    Menurut Bernadhed (2013:10),“PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web-server(server side)”.

    Sedangkan menurut Sibero dikutip dari Nasril, Adri Yanto Saputra (2016:50), mendefinisikan php adalah sebagai berikut “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Demikian pula menurut Kustiyahningsih dikutip dari Nasril, Adri Yanto Saputra (2016:50), “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosesor) adalah skrip bersifat Bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan script dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser”.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

    Menurut Diar Puji (2013:107), database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

    Menurut Rahardja dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No 3(2011). ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Tahapan Elisitasi
  1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  3. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  4. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  5. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  6. Elisitasi tahap III Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut :

      1. a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.

      3. c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

  7. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

    Penelitian sebelumnya (Literature Review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literature Review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari Literature Review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian.

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain:

  1. Sri Astuti Widyaningsih (2014). Penelitian dengan judul “Perancangan Penjadwalan Pemeliharaan Pada Mesin Produksi Bahan Bangunan Untuk Meningkatkan Kehandalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)”. Menjelaskan bagaimana merancang penjadwalan pemeliharaan mesin produksi agar terjaga kehandalan mesin produksi melalui analisis kerusakan dan kerugian, serta memperhitungkan jam pemeliharaan perawatan dan mesin mana saja yang perlu pemeliharaan perawatan agar tidak menimbulkan biaya tanpa meningkatkan kehandalan mesin produksi.

  2. Endriawan (2014). Penelitian dengan judul “Pengembangan Sistem Pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT. Pertamina”. Menjelaskan bagaimana merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset, meliputi, mencatat aset perusahaan pada unit operasi, mencatat aset perusahaan pada cost center, mencatat aset perusahaan yang dibawa oleh pekerja, memungkinkan sentralisasi pencatatan aset perusahaan sehingga dapat mengawasai aset perusahaan, membantu pelaporan aset teknologi informasi dan membantu proses perpanjangan kontrak aset teknologi informasi pada vendor.

  3. Ester Ivone Wiama (2013). Penelitian dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Aset Pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta”. Menjelaskan bagaimana merancang aplikasi Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yang mencakup proses pemeliharaan aset, proses pencatatan, dan total laporan aset yang sebelumnya masih bersifat manual.

  4. Iqbal Andhika (2011). Penelitian di STMIK Raharja dengan judul “Perancangan Sistem Maintenance Lab Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Menjelaskan mengenai berjalannya sistem maintenance lab komputer di Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Dedy Alamsyah (2011). Penelitian di STMIK Raharja dengan judul “Aplikasi Manajemen Komplain Berbasis Web Pada Departement IT PT Alamkaca Prabawa Indonesia”. Mejelaskan mengenai penangan proses komplain pemakai komputer pada department IT di PT Alamkaca Prabawa Indonesia.

  6. Ainul Mutakin (2017). Penelitian di STMIK Raharja dengan judul “Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Daya Tarik Promosi dan Informasi SGS dan FGS Pada Perguruan Tinggi Raharja” Merancang media audio visual mengenai Program Student Get Student (SGS) dan Family Get Student (FGS).

  7. Febby Triana Girnanda (2018). Penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT ASP EXPRESS LOGISTICS” Merancang sistem gaji karyawan dengan menggunakan metode penelitian SDLC (System Development Life Cycle).

  8. Tony Hari Mahmudi (2018). Penelitian dengan judul “Perancangan sistem desiminasi kajian ilmiah keagamaan Pada SMP/SMK Islam Raudlatul Fikrah” Perancangan sistem yang berguna dalam pencarian kajian/ceramah keagamaan islam dengan menggunakan metode penelitian BMC ( Business Model Canvas)

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

    PT ISPI Group Lestari Perkasa (kemudian berkembang menjadi Group ISPI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengembang perumahan real estate yang didirikan pada tahun 1989. Dalam perjalanannya usahanya Group ISPI yang beralamatkan di Rukan Artha Gading Niaga, Jl. Boulevard Artha Gading, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Jakarta Utara ini juga merupakan anggota Real Estate Indonesia atau REI No. 0100269. Group ISPI senantiasa konsisten dalam tujuan awalnya untuk memfokuskan pembangunan perumahan yang berkualitas dengan harga dan cara pemilikan yang terjangkau. Hingga kini lebih dari 50.000 unit rumah telah dinikmati oleh mereka yang berprofesi sebagai karyawan, staf kantor swasta maupun instansi pemerintah, pedagang, guru, dll di wilayah Jabodetabek, mencakup lebih dari 20 kawasan hunian. Memberikan keteduhan berkeluarga bagi 100 ribu jiwa penduduk, yang mencakup lebih dari 20 kawasan hunian. Bukan hanya membangun permukiman yang berkualitas, Group ISPI selaku developer juga memperhatikan secara baik sarana dan prasarana yang dapat menunjang kebutuhan hidup para penghuni perumahan tersebut. Sejumlah penghargaan dan pengakuan prestasi yang diberikan oleh lembaga Pemerintah maupun organisasi independen menunjukkan komitmen nyata ISPI GROUP dalam bakti usahanya sebagai mitra Pemerintah untuk mensejahterakan rakyat: “Tumbuh Mencipta Teduh” Untuk itulah kami bekerja.

Sejarah Singkat Perusahaan

    Sebagai salah satu developer atau pengembang properti di Indonesia, PT Ispi Pratama Lestari Perkasa membuka beberapa kantor cabang. Salah satunya di Kabupaten Tangerang, yang dibentuk pada tahun 1993 dengan nama PT ISPI Group Amsterdam. Sebagai salah satu bagian dari Group ISPI yang memiliki lokasi Villa Tomang Baru Square No. 1, Jalan Raya Boulevard, Gelamjaya, Pasarkemis, Kuta Jaya, PasarKemis, Tangerang, Banten. Berdasarkan salah satu keputusan perusahaan, setiap kantor cabang memiliki tugas untuk mengelola unit usaha masing-masing. PT ISPI Group Amsterdam selaku pengembang dan pengelola unit usaha juga berkewajiban untuk melaksanakan serta membuat kawasan penghijauan atau daerah resapan air. Adapun kawasan air berupa danau yang dinamakan situ bulakan, yang selain berguna sebagai resapan juga sebagai tempat wisata untuk warga sekitar maupun dari luar. Ada juga beberapa tanah kosong di tanami pohon sebagai bentuk penghijauan dan resapan air. Mengacu pada peraturan pemerintah yaitu pasal 27, Pasal 31, Pasal 50 ayat (3), Pasal 53 ayat (3), Pasal 55 ayat (6), Pasal 58 ayat (4), Pasal 84 ayat (7), Pasal 85 ayat (5), Pasal 90, Pasal 93, Pasal 95 ayat (6), Pasal 104, Pasal 113, dan Pasal 150 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman. Dan peraturan pemerintah baru yang telah ditetapkan nomor 14 tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Ancaman sanksi ini termuat dalam Pasal 62 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen. Hal ini yang menjadi acuan perusahaan dalam melakukan kegiatannya dalam mengembangkan suatu kawasan untuk dijadikan permukiman.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

    Meningkat kinerja perusahaan dalam membangun property dengan memperhatikan keseimbangan sumber daya disekitarnya. Serta menjadi kantor cabang yang inovatif dalam membangun sebuah kawasan.

Misi

  1. Melalui unit-unit usaha yang dibangun dan terintegrasi serta berkembang untuk melayani masyarakat dengan jaringan sarana hiburan, pertokoan, tempat tinggal dan pasar modern.

  2. Sarana dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengacu kepada standar pembangunan pada sebuah perusahaan developer.

  3. ISPI Group akan terus memperhatikan kebutuhan serta pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas kenyamanan masyarakat.

Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi merupakan susunan tingkatan manajemen yang berada pada organisasi mulai dari top sampai dengan lower manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Gambar dibawah ini merupakan susunan struktur organisasi PT ISPI Group Amsterdam yang berperan dalam mengelola cabang unit usaha disalah satu kabupaten Tangerang. Namun, untuk perihal manajemen sumber daya manusia dikelola oleh HRD (Human Resource Development) dan Personalia yang diawasi oleh Direktur.




    Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab

    Berdasarkan struktur organisasi perusahaan pada PT ISPI Group Amsterdam, pada setiap posisi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yaitu sebagai berikut :

    1. Direktur

      1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

      2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas karyawan dan kepala bagian.

      3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

      4. Menyampaikan laporan kepada pusat atas kinerja unit cabang perusahaan.

    2. HRD dan Personalia

      1. Bertanggung jawab dalam memilih dan/atau menjawab kebutuhan pegawai melalui penerimaan kerja sampai dengan penempatan kerja para karyawan baru.

      2. Bertangggung jawab dalam menjaga kualitas SDM yang ada di perusahaan dengan cara pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja.

      3. Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan sedikit banyak dapat diberikan oleh karyawan.

      4. Melakukan pengawasan terhadap efektifitas kerja seseorang, dilihat dari grafik standard kinerja dengan kinerja yang ditunjukan oleh karyawan.

      5. Menghubungkan antara pekerja dengan perusahaan, mulai dari peraturan perusahaan, informasi, dan kebijakan yang ada.

      6. Pemutusan hubungan kerja.

    3. Finance / Keuangan

      1. Mengajukan anggaran penerimaan dan pengeluaran secara periodic.

      2. Melakukan penelitian, penilaian, dan pengendalian pengadaan dana secara utuh, tepat pada waktunya.

      3. Bertanggung jawab atas penggajian karyawan.

    4. Supervisor / Foreman

      1. Membuat usulan promosi jabatan bagi bawahannya.

      2. Memberikan reward (penghargaan) dan punishment (hukuman).

      3. Membuat creative program untuk mencapai target penjualan.

      4. Melaksanakan program training / Role play bagi bawahannya.

    5. Marketing

      1. Bertanggung jawab terhadap perolah pendapatan perusahaan.

      2. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya strategi penjualan kepada konsumen.

      3. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan.

      4. Berwenang memutuskan kebijakan pemasaran perusahaan.

      5. Berwenang memberikan usulan strategi pemasaran dan mengembangkan pola kerja di bagian marketing.

    6. Staff Karyawan

      1. Menerima laporan keluhan dari customer.

      2. Membuat keputusan dari kendala yang dihadapi.

      3. Menjadi penghubung antara customer dan perusahaan.

      4. Mengkonfirmasi kepada customer untuk mengatur kesepakatan.

      5. Membuat laporan atau report pada bagian customer service.

      6. Mengikuti seluruh kebijakan dan kewenangan perusahaan.

      7. Menjalankan strategi dan rencana perusahaan.

      8. Berwenang memberikan usulan kepada atasan terhadap kondisi di lapangan.

      9. Merawat semua fasilitas dan aset perusahaan.

      Tata Laksana Sistem yang Berjalan

        Dalam menganalisa manual informasi yang berjalan saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran informasi berjalan tersebut. Dimana dalam maual informasi berjalan saat ini :

      1. Masih menggunakan manual informasi.

      2. Member tidak dapat memilih opsi pelatih dan jadwal bebas latihan.

      3. Registrasi manual.

      4. Pembayaran manual.

      Prosedur Sistem yang Berjalan

      Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

      Prosedur Pendaftaran Private Les

        Untuk mendaftarkan diri sebagai Member Private Les, Calon Siswa (Casis) harus melalui beberapa tahap, diantaranya :

      1. Datang ke Lokasi.

      2. Casis menemui marketting.

      3. Casis Konsultasi Private kategori dengan marketting.

      4. Marketting menjelaskan type Private Les.

      5. Marketiing menjelaskan biaya.

      6. Casis isi Formulir data diri.

      7. Casis melakukan pembayaran ke Kasir ditempat lokasi.

      8. Marketting kelola data diri Casis.

      9. Marketting membuat KTA Siswa Private.

      10. Siswa menerima KTA.

      Prosedur masuk Latihan Private Les

        Dengan menggunakan Kartu Tanda Anggota (KTA) Private les, Siswa dapat mengikuti bimbingan pelatihan. Cara menggunakan kartu tersebut, diantaranya :

      1. Memiliki KTA member yang masih berlaku.

      2. Datang ke Lokasi.

      3. Verifikasi / Menunjukan KTA member kepada Petugas.

      4. Setelah itu Siswa dapat Masuk.

      5. Siswa tidak dapat masuk bila tidak membawa kartu/ masa berlaku habis.

      Use Case Diagram pada Sistem yang Berjalan

        Gambar 3.2 Use Case Pendaftaran Private Les

        Berdasarkan pada gambar Use Case Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

        1. Terdapat 2 (dua) Actor, yaitu Calon Siswa dan Admin.

        2. Terdapat 1 sistem
.

        3. Terdapat 13 aktivitas yang memberikan informasi-informasi perihal gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh 2 Actor.

        Gambar 3.3 Use Case Masuk sebagai member Private Les

        Berdasarkan pada gambar Use Case Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

        1. Terdapat dua Actor, yaitu Calon Siswa dan Admin.

        2. Terdapat 1 Sistem.

        3. Terdapat 6 aktivitas yang memberikan informasi-informasi perihal gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh 2 Actor.

        Activity Diagram pada Sistem yang Berjalan

          Gambar 3.4 Activity Diagram Pendaftaran Private Les Alur yang Berjalan

          Berdasarkan pada gambar Activity Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini : Terdapat 2 (dua) Actor, yaitu Calon siswa dan Admin :

        1. Terdapat 1 start point dan 1 end point.

        2. Terdapat 10 aktivitas yang memberikan informasi-informasi perihal.

        gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh 2 actor tersebut.

        Gambar 3.5 Activity Diagram Masuk sebagai member Private Les Alur yang Berjalan

        Berdasarkan pada gambar Activity Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

        Terdapat 2 (dua) Actor, yaitu Admin dan Ketua REC.

        1. Terdapat 1 start point dan 1 end point.

        2. Terdapat 4 aktivitas yang memberikan informasi-informasi perihal gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh 2 actor tersebut.

        Squence Diagram pada Sistem yang berjalan

          Gambar 3.6 Sequence Diagram Pendaftaran Private Les Alur yang Berjalan

          Berdasarkan pada gambar Sequence Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

        1. Terdapat 2 Actor, yaitu Calon Siswa dan Admin.

        2. Terdapat 2 Lifeline yang berupa lingkungan.

        3. Terdapat 8 Message yang memberikan informasi-informasi perihal gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh 2 actor tersebut.

        Gambar 3.7 Sequence Diagram Masuk sebagai member Private Les Alur yang Berjalan

          Berdasarkan pada gambar Sequence Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :Terdapat 2 Actor, yaitu Calon Siswa dan Admin.

        1. Terdapat 2 Lifeline yang berupa lingkungan.

        2. Terdapat 8 Message yang memberikan informasi-informasi perihal gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh 2 actor tersebut.

        Analisa Sistem yang Berjalan

        Metode Business Model Canvas (BMC)

          Pada penelitian ini, penulis menggunakan Business Model Canvas (BMC) merupakan sebuah rancangan konsep abstrak model bisnis yang mempresentasikan strategi dan proses dalam bisnis yang di kembangkan oleh Alex Osterwalder dan Yves Pigneur. Business Model Canvas menggambarkan rasional bagaimana sebuah organizational menciptakan, menyalurkan dan mendapatkan value atau nilai jual dari bisnis tersebut. Dengan menggunakan Business Model Canvas, sebuah organisasi diharapkan dapat meraih 3 hal yaitu :

        1. Fokus : Mempersingkat tanpa mengurangi nilai deskripsi dari bisnis model tradisional yang terlalu rumit.

        2. Fleksibel : Kemudahan untuk melakukan perubahan yang ada pada Business Model Canvas.

        3. Transparan : Lebih mudah di pahami oleh tim sehingga tim bisa lebih memahami operasional perusahaan.

        4. Gambar 3.8 Business Model Canvas

        Permasalahan yang dihadapi

        Analisa Batasan Sistem

          Dalam setiap sistem terdapat batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat dari permasalahan yang dihadapi dalam sistem yang sedang berjalan saat ini, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

        1. Kurang efisien nya penyebaran manual informasi terhadap perkembangan zaman saat ini.

        2. Promosi yang dilakukan secara manual pada unit perusahaan PT ISPI Group Amsterdam kurang membawa minat pengunjung.

        3. Sulitnya menemukan tempat sarana dan pelatihan les private non akademik.

        Konfigurasi Sistem yang Berjalan

          Dalam menganalisa sistem yang berjalan ini guna menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut :

        1. Menerapkan sistem, budaya dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan segala sesuatunya berjalan secara optimal.

        Perangkat Keras ( Hardware )

        1. Processor : 2.9 GHz Intel Core i7.

        2. Monitor : 13-inch.

        3. RAM : 8 GB 1600 MHz DDR3.

        Spesifikasi Lunak (Software)

        1. OS X El Capitan Version 10.11.6.

        2. Google Chrome.

        3. Xampp.

        4. Sublime Text.

        5. Visual Paradigm.


        Penyelesaian Masalah

      Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada alur yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

    7. Membuat jasa Private untuk memudahkan publik yang membutuhkan sebagai media perantara pembelajaran secara efisien.

    8. Membuat aplikasi penyedia pra sarana dan les private bidang non akademik.

    9. Memberikan garis lintang lokasi untuk memudahkan dalam pencarian tempat penyedia dan pelatihan private les bidang non akademik.

    User Requirement (Elisitasi)

      Menurut Untung Rahardja, Dkk (2011), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk segera dieksekusi”.Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah :

    1. Unambiguous (tidak ambigu).

    2. Complete (lengkap).

    3. Consistent (konsisten).

    4. Modifiable (dapat diubah).

    5. Traceable (dapat dilacak).

    6. Format : Lampiran.

    7. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance.

      Requirement diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Functional requirements

    2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

    1. Nonfunctional requirements

    2. Aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

    1. Constraints (psudo requirement)

    2. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

    Elisitasi Tahap 1

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait dengan melalui proses wawancara.

      Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

      Hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Diserable, dan Innsential (MDI).

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

      Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengeleminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE). Keterangan :

    1. T: Technical.

    2. O: Operational.

    3. E: Economic.

    4. L: Low.

    5. M: Middle.

    6. H: High.

    7. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

      Final draft elisitasi disajikan berupa strategi yang sudah dibuat oleh peneliti.

      Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    SISTEM YANG BERJALAN

    Rancangan Sistem Usulan

      Rancangan Sistem Usulan Berdasarkan analisa dan penelitian yang telah dilakukan di dalam sistem yang berjalan di PT ISPI Goup Amsterdam, maka pada tahap selanjutnya yaitu akan membahas sistem yang akan berjalan dalam memberikan akses informasi dimana sebelumnya pihak unit Amsterdam memberikan informasi secara manual. Maka dari itu dibuatlah usulan sistem untuk bagian penyebaran informasi agar mempermudah dalam pemberian informasi secara tepat, cepat dan akurat. Dalam perancangan sistem yang akan diusulkan ini, penulis menggunakan (UML) Unified Modeling Language ,diantaranya Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Usecase Diagram Sistem yang Diusulkan

      Diagram usecase yang diusulkan pada sistem seperti gambar 4.1 dibawah ini.

      'Gambar 4.1 Usecase diagram Sistem Usulan.'

      Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan.

    1. Satu Sistem yang mencakup kegiatan pemesanan tiket.

    2. 2. Dua aktor yaitu User dan Admin.
    3. Terdapat lima belas usecase dalam proses pemesanan.

    4. Terdapat sepuluh extend yang menjelaskan usecase berasal dari usecase sebelumnya.

    5. Terdapat lima include yang menjelaskan usecase berasal dari usecase sebelumnya.

    Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

    Activity diagram User
      'Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem User.'

      Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 1 initial node objek yang mengawali sistem.

    2. Dua swimlane yang terdiri dari User dan System.

    3. Terdapat empat belas action yang menggambarkan eksekusi dari suatu kegiatan atau aksi.

    4. Satu Activity Final Node objek yang mengakhiri kegiatan atau aksi.

    Activity diagram Admin
      'Gambar 4.3 Activity Diagram Admin'

      Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram diatas terdapat :

    1. Terdapat 1 Initial Node objek yang mengawali sistem.

    2. Dua swimlane yang terdiri Admin dan System.

    3. Terdapat sembilan Action yang menggambarkan eksekusi dari suatu kegiatan atau aksi.

    4. Satu Activity Final Node objek yang mengakhiri kegiatan atau aksi.

    Rancangan Basis Data

    Class diagram Sistem yang Diusulkan

      Class diagram yan diusulkan dapat memudahkan dalam merancang suatu database karena didalam class diagram menggambarkan suatu calss yang terjadi dari tabel beserta attributnya.

      'Gambar 4.3 Activity Diagram Admin'

    Spesifikasi Basis Data

      Rancangan Basis Data digunakan untuk menggambarkan spesifikasi tabel-tabel yang ada di dalam databse, berikut ini merupakan spesifikasi tabel pada sistem yang ada di dalam database.

      1. Nama Tabel : Customer

      Fungsi : Penyimpanan data master customer

      Type File : File Master

      Media : Hardisk

      Primary Key : Id

      'Tabel 4.1 Struktur Tabel Customer'

      2. Nama Tabel : Pelatih

      Fungsi : Penyimpanan data master pelatih.

      Type File : File Master.

      Media : Hardisk.

      Primary Key : Id_Pelatih.

      'Tabel Tabel 4.2 Struktur Tabel Pelatih'

      3. Nama Tabel : Invoice

      Fungsi : Menyimpan informasi faktur tagihan pemesanan.

      Type File : File Master.

      Media : Hardisk.

      Primary Key : Id.

      'Tabel 4.3 Struktur Tabel Invoice'

      4. Nama Tabel : Page.

      Fungsi : Menyimpan data master page.

      Type File : File Master.

      Media : Hardisk.

      Primary Key : Id.

      'Tabel 4.4 Struktur Tabel Page'

      5. Nama Tabel : Admin.

      Fungsi : Menyimpan data master admin.

      Type File : File Master.

      Media : Hardisk.

      Primary Key : Id.

      'Tabel 4.5 Struktur Tabel Admin'

      6. Nama Tabel : Article.

      Fungsi : Menyimpan file data master article.

      Type File : File Master.

      Media : Hardisk.

      Primary Key : Id.

      'Tabel 4.6 Struktur Tabel Article'

      7.Nama Tabel : Invoice Field.

      Fungsi : Menyimpan data master invoice field.

      Type File : File Master.

      Media : Hardisk.

      Primary Key : Id.

      'Tabel 4.7 Struktur Tabel Invoice Field'

      8. Nama Tabel : Pengaturan.

      Fungsi : Menyimpan data master pengaturan.

      Type File : File Master.

      Media : Hardisk.

      Primary Key : Id.

      'Tabel 4.8 Struktur Tabel Pengaturan'

      9. Nama Tabel : Place.

      Fungsi : Menyimpan data master place.

      Type File : File Master.

      Media : Hardisk.

      Primary Key : Id.

      'Tabel 4.9 Struktur Tabel Place'

    Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      'Tabel 4.10 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan'

    Implementasi Sistem yang Diusulkan

    1. Halaman pada menu Login.

    2. Tampilan pada Menu Home.

    3. Tampilan Menu Artikel.

    4. Tampilan Menu Tempat.

    5. Tampilan Menu Pemesanan.

    6. Tampilan Menu Tagihan.

    7. Tampilan Menu Pembayaran.

    8. Tampilan Menu LogOut.

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras (Hardware) minimal yang disarankan peneliti agar perangkat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut :

    1. Processor : 2.9 GHz Intel Core i7.

    2. Monitor : 13-inch.

    3. RAM : 8 GB 1600 MHz DDR3.

    Spesifikasi Software

    1. OS X El Capitan Version 10.11.6.

    2. Google Chrome.

    3. Xampp.

    4. Sublime.

    5. Visual Paradigm.

    Hak Ases

      Hak Akses (Brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh :

    1. Admin.

    2. User

    Black Box Testing

      Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa program dapat berjalan dengan semestinya dan berusaha untuk mencari bug (kesalahan) pada fungsional utama program untuk dapat melakukan perbaikan. Testing ini menggunakan data sesungguhnya yang terdapat di dalam database.

      'Tabel 4.11 Black Box Testing'

    Implementasi

    Schedule

      Berikut adalah tabel schedule dan rincian pengerjaan penelitian ini dari awal hingga selesai.

    1. Pembuatan Proposal

    2. Tahap ini adalah tahap dimana penulis mengumpulkan informasi untuk menentukan tujuan, arah, ruang lingkup, dan batas-batasan penelitian, sebagai dasar penelitian.

    3. Seminar Proposal

    4. Proses presentasi tentang informasi dan data yang di dapatsebelumnya.

    5. Analisa Data

    6. Proses ektraksi informasi yang telah dikumpulkan untuk pengambilan data yang dibutuhkan.

    7. Elisitasi

    8. Proses perumusan kebutuhan sistem pada stakholder.

    9. Desain Sistem

    10. Proses pembuatan kerangka dasar yang menjelaskan perkiraan dari program yang akan dibuat setelah perumusan elisitasi.

    11. Programing Sistem

    12. Proses pengkodean (coding) untuk mewujudkan ekpetasi dari rancangan yang telah dibuat dan disepakati bersama.

    13. Testing Program

    14. Proses percobaan penggunaan sistem bertujuan untuk melihat atau menemukan kekurangan pada sistem.

    15. Evaluasi

    16. Proses perbaikan dari testing sistem yang telah dijalankan.

    17. Revisi Program

    18. Hasil dari perbaikan yang dilakukan perlu mendapat rekomendasi dan beberapa perubahan yang diperlukan guna sesuai dengan fungsional.

    19. Implementasi Program

    20. Proses Implementasi program pada perusahaan terkait.

      'Tabel 4.12 Time Schedule'

    Estimasi Biaya

      'Tabel 4.13 Estimasi Biaya'

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

      Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya terhadap sistem yang berjalan saat ini pada PT ISPI Group Amsterdam, khusunya dalam proses pendaftaran calon siswa latihan renang, bulutangkis, dan gym, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa:

    1. Sistem yang berjalan saat ini pada pendaftaran private les masih menual dengan datang ke lokasi menemui marketing, konsultasi kategori latihan lalu marketing menjelaskan type private les serta biaya pada calon siswa dan isi formulir data diri lalu melakukan pembayaran ke kasir. Setelah prosedur dilakukan marketing kelola data diri calon siswa private les dan membuatkan kartu tanda identitas private les.

    2. Pada proses masuk latihan siswa membawa kartu tanda identitas dengan menunjukan kepada petugas penjaga, setelah itu siswa dapat masuk. Jika siswa tidak membawa kartu tanda identitas atau masa berlaku habis maka siswa tidak dapat mengikuti private les.

    3. Kekurangannya adalah informasi yang diberikan masih secara manual sehingga proses penginputan data kurang efisien dengan melakukan registrasi yang diharuskan datang ke lokasi dan tidak terdapat pilihan tempat serta instruktur latihan dan pihak unit usaha harus menyediakan kartu untuk identitas calon siswa private.

    4. Terdapat dua aktor yaitu User dan Admin. Pada hak akses User memiliki batasan untuk tidak dapat melakukan proses input dan edit pada sistem.

    5. Untuk menjadi member private les User harus membuat akun, lalu melakukan login pada sistem, jika username dan password benar maka akan di arahkan pada daboard yang berisi artikel, tempat, tentang perusahaan (about us), dan tempat. Jika User ingin melakukan pemesanan tiket latihan klik pada fitur tempat maka sistem akan memunculkan input data pemesanan, memilih waktu latihan dan memilih pelatih jika semua sudah terisi dengan benar maka sistem mengirim kode tagihan untuk User input pada kolom kode tagihan lalu melakukan pembayaran dengan sistem melalui via rekening dan sistem akan menampilkan invoice atau Qr Code.

    Saran

    1. Aplikasi ini perlu tetap terkontrol dengan admin dan langsung terhubung dengan database sehingga dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi laporan pada waktu kapan saja.

    2. Dapat digunakan untuk seluruh instansi pendidikan/pemerintah dan dapat bekerja sama denngan investor.

    3. Dilakukan pengembangan sistem mengikuti perkembangan yang terjadi pada saat ini agar menjadi sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau bug yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian dan kejenuhan menggunakan aplikasi bagi penggunanya sehingga dapat membuat pengguna enggan menggunakannya.

    4. Untuk pengembangan aplikasi selanjutnya private les bidang non akademik akan menciptakan sistem yang dapat memanggil instruktur ke tempat siswa.

    DAFTAR PUSTAKA

Contributors

Admin, Sukry Harly