Pengguna:Andriyanto1403

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MAJALAH

DINDING(MADING) ONLINE PADA SMA

NEGERI 7 TANGERANG

BERBASIS WEB

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0911463701
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MAJALAH DINDING

(MADING)ONLINE PADA

SMA NEGERI 7 TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 0911463701
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Desember 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Raharja M.T.I )
       
(MAIMUNAH M.KOM)
NIP : 000594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MAJALAH DINDING ONLINE

(MADING) ONLINE PADA

SMA NEGERI 7 TANGERANNG BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 0911463701
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Desember 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Syarah S.Kom)
   
(Saryani S.Kom)
NID : 08175
   
NID : 08176

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MAJALAH DINDING

(MADING)ONLINE PADA

SMA NEGERI 7 TANGERANG BERBASIS WEB


Dibuat Oleh :

NIM
: 0911463701
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Februari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MAJALAH DINDING

(MADING)ONLINE PADA

SMA NEGERI 7 TANGERANG BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 0911463701
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Desember 2014

 
 
 
 
 
NIM : 0911463701

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sekolah SMA Negeri 7 Tangerang adalah salah satu sekolah Negeri unggulan yang berada di kota tangerang yang mempunyai tujuan membantu program pemerintah dalam bidang pendidikan dan menghasilkan generasi muda yang berkualitas, Penggunaan internet pada dunia pendidikan bukan hal yang asing lagi, karena dalam dunia pendidikan internet merupakan alat atau akses yang sangat penting dalam menunjang majunya dunia pendidikan. Penggunaan internet sangat penting dalam memperlancar dan mempermudah dalam penyampaian informasi berita Majalah dinding, informasi, berita-berita yang penting bahkan sebagai bahan pendidikan itu sendiri. Seperti halnya Majalah dinding yang memiliki kegiatan yang banyak seperti membaca berita, memberi informasi untuk siswa, mengirim pesan dari siswa untuk siswa. Pada sistem informasi Majalah Dinding masih ditemukan kendala seperti masih kurangnya minat untuk membaca dan melihat informasi di majalah dinding sekolah. Oleh karena itu di perlukan sistem yang dapat memperbaiki masalah tersebut. Kesimpulan yang didapat dari penelitian penulis adalah bahwa perancangan sistem informasi majalah dinding (MADING) online berbasis web pada SMA Negeri 7 Tangerang sudah menggunakan sistem internet dan sistem yang dipakai sudah cukup mengatasi permasalahan yang ada didalam perusahaan tersebut, sehingga cukup baik dalam menyampaikan informasi. Maka penulis disini hanya menyarankan perlu adanya pengembangan sistem pada majalah dinding SMA Negeri 7 Tangerang guna terciptanya sistem yang baik dalam penyampaian informasi.


Kata Kunci: Perancangan sistem, Majalah Dinding, website.

ABSTRACT

7 SMA Negeri Tangerang school is one of the leading public schools in the city of tangerang which have the purpose of helping government programs in education and to generate qualified, younger generation of internet usage in the world of education is not a foreign thing again, because in the world of the internet is a great tool for education or for which access is crucial in supporting advances in the world of education. Internet use is very important in smoothing and facilitating the submission of information News Magazine wall, information, important news even as education itself. Just as the wall Magazine has a lot of activities such as reading the news, giving information to students, send a message from student to student. On information system of wall Magazine still found constraints such as lack of interest still to read and view information on the school wall magazines. Therefore in need systems that can fix the problem. Conclusions of the author's research is that information systems design magazine walls (MADING) online web based on SMA Negeri 7 Tangerang are already using the internet system and the system used was enough resolve existing problems in these companies, so that is good enough in conveying information. Then the author here just suggests need for systems development on the magazine 7 SMA Negeri Tangerang wall in order to create a good system in the delivery of information.


Keyword: System Design, Wall Magazines, website

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan baik. Dimana laporan ini dibuat dan disajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “PERANCANGAN SISITEM INFORMASI MAJALAH DINDING (MADING)ONLINE PADA SMA NEGERI 7 BERBASIS WEB”.

Tujuan penulisan laporan skripsi ini dibuat sebagai syarat untuk mengikuti sidang kelulusan jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja jenjang strata satu guna mendapatkan gelar sarjana. Sebagai bahan penulisan, penulis ambil berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja., M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya., M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso., M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  4. Ibu Maimunah, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sitem Informasi (SI) STMIK Raharja.
  5. Ibu Syarah S.Kom., selaku Dosen pembimbing 1.
  6. Ibu Saryani S.Kom., selaku Dosen Pembimbing 2.
  7. Bapak Dikdik Selaku Humas SMA Negeri 7 Tangerang.
  8. Lovina Hana Savitri, selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian laporan skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  10. Orang tua dan seluruh keluarga besar tercinta yang selalu menjadi motivasi penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  11. Sahabat, teman – teman seperjuangan (Riana Sepriyanti, Irvan Firdaus, Imron Rosadi, SutaJaya, Dear , Dara, Andriyono, Nurman Firmanda Januar Lael, Danang, Ikhsan, Adit, Adnan Sujana, Raharaja Fc, dan Rekan - Rekan Sekampus Raharja yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu) yang selalu memberikan dukungan dan support satu sama lain dalam penyelesaian laporan ini.
  12. Group Facebook Skripsi.
  13. Dan semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Tak ada gading yang tak retak, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan entah disengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan laporan skripsi ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata semoga penulisan laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.


Tangerang, 20 Desember 2014
Andriyanto
NIM. 0911463701

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Tabel Final Draf Elisitasi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi MADING SMA Negeri 7 Tangerang

Gambar 3.2 Use Case Diagram MADING

Gambar 3.3 Sequence Diagram MADING Datang

Gambar 3.4 Activity Diagram Berita MADING

Gambar 3.5 Activity Diagram Laporan Berita MADING

Gambar 4.1 Use Case Diagram MADING User cuti

Gambar 4.2 Use Case Diagram Admin Web

Gambar 4.3 Activity Diagram MADING

Gambar 4.4 Sequence Diagram MADING Siswa

Gambar 4.5 Sequence Diagram MADING Admin

Gambar 4.6 Class Diagram MADING

Gambar 5.9 Tampilan Website MADING

Gambar 6.0 Tampilan layar Login

Gambar 6.1 Tampilan Layar Berita

Gambar 6.2 Tampilan Layar Pesan Dari Untuk

Gambar 6.3 Tampilan Layar Masukan

Gambar 6.4 Tampilan Layar Tentang Kami


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi khususnya di bidang informasi dan komunikasi telah mendorong arus globalisasi. Perusahaan, instansi pemerintah, swasta, organisasi maupun organisasi intra sekolah (OSIS) untuk meningkatkan eksistensi terkait dengan kegiatan serta kreatifitas siswa sekolah. Salah satu perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan komunikasi dan informasi.

Pemanfaatan komputer dapat menunjang penyajian informasi yang cepat, tepat, efisien serta dapat diakses dengan banyak orang dalam waktu yang bersamaan, sehingga mempengaruhi dalam suatu sistem penginformasian, maka diperlukan sebuah sistem pengolahan data yang bisa memudahkan komunikasi dalam menyediakan berbagai informasi dalam waktu yang singkat. Dampak dari kemajuan teknologi sistem informasi ini adalah dalam hal pengaplikasian komputer yang akan banyak membantu kinerja sistem yang berjalan pada suatu perusahaan, instansi pemerintah, swasta, maupun organisasi intra sekolah. Komputer akan dapat banyak memberikan kemudahan dalam hal mengakses komunikasi dan informasi untuk mengetahui berita-berita terkait yang diperlukan.

Organisasi MADING (majalah dinding) SMA Negeri 7 Tangerang adalah suatu bagian dari OSIS (organisasi intra sekolah) yang berfungsi sebagai media penginformasian mengenai kegiatan-kegiatan OSIS, namun sistem yang berjalan saat ini masih manual sehingga berita-berita yang didapat kurang efektif dan masih banyak berita yang tidak terdata dengan baik sehingga data yang terkumpul tersebut lambat untuk dikelola.

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan di atas, maka dalam penyusunan Skripsi ini judul yang dirumuskan adalah ”Perancangan Sistem Informasi Majalah Dinding (MADING) Online Pada SMA Negeri 7 Tangerang Berbasis Web”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakah majalah dinding yang berjalan saat ini?

  2. Apakah sistem informasi yang berjalan saat ini pada majalah dinding dapat dengan mudah diketahui oleh siswa dan informasi yang di dapat tepat pada waktunya?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi majalah dinding yang efektif dan efisien?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, maka pada kesempatan ini penulis membatasi ruang penelitian pada organisasi MADING SMA Negeri 7 Tangerang, yang terdiri dari proses pencarian berita, penyuntingan berita, input berita, penyajian berita sampai dengan komunikasi antar siswa dan penyampaian kritik saran.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penulisan laporan skripsi ini antara lain:

  1. Untuk mengetahui sistem informasi MADING SMA Negeri 7 Tangerang.

  2. Untuk mengetahui sistem yang berjalan pada OSIS (organisasi intra sekolah).

  3. Mengetahui tingkat kepuasan dan minat siswa dalam membaca majalah dinding sekolah yang ada saat ini.

  4. Merancang sistem informasi majalah dinding online berbasis website pada SMA Negeri 7 Tangerang.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:

  1. Dapat memberi sajian sebuah aplikasi yang mudah dengan menggunakan komputerisasi dan jaringan internet yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan informasi maupun komunikasi antar siswa dengan mudah dan cepat.

  2. Membantu organisasi intra sekolah dan para siswa dalam menyerap dan menyampaikan informasi yang dibutuhkan sehingga dapat terukur tingkat keaktifan siswa-siswi sekolah.

  3. Sebagai wawasan bagi penulis sehingga penulis bisa mengetahui tingkat kreatifitas dari kegiatan siswa-siswi SMA Negeri 7 Tangerang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan mengunakan beberapa metode sebagi berikut:

  1. Observasi (Pengamatan)

    Penulis melakukan observasi pada OSIS (organisasi intra sekolah) SMA Negri 7 Tangerang yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan 1 No.2 Kota Tangerang. Salah satunya adalah dengan mempelajari kegiatan-kegiatan MADING sampai penyajian informasi bagi para siswa.

  2. Wawancara

    Penulis menggunakan metode wawancara untuk memperoleh informasi tentang majalah dinding sekolah, wawancara dilakukan dengan Gilang Fachri Maulana yang menjabat sebagai ketua OSIS dan lovina Hana Savitri sebagai pimpinan produksi majalah dinding sekolah, sesuai dengan tujuan penelitian dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan melalui form wawancara yang berhubungan dengan penyusunan laporan Skripsi. Setelah penulis melakukan wawancara banyak sekali sistem-sistem yang kurang efektif dan efisien yang masih memerlukan akses langsung serta dalam penginputan data masih secara manual dan sering sekali mudah hilang atau rusaknya data sebelum habis masa penginformasian sehingga bisa disebut kurang relevan digunakan pada dewasa ini.

  3. Studi Pustaka

    Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku-buku yang ada dan melalui sumber-sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan website, dan mempelajari sistem komunikasi dan penyajian informasi di MADING sekolah tersebut.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  • Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  • Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap: Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, 4 (empat) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  • Disain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS4, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  • Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  • Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.


    Metode Testing

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu blackbox system. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkin kan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas lagi laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini berisi laporan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian dasar judul laporan dan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini serta sistem informasi yang diusulkan seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar Majalah Dinding Sekolah, serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang di bahas dalam penelitian dan literature review.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan instansi, sejarah instansi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggungjawab, unified modeling language (UML) sebagai sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1, 2, 3 dan draf final.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru, perancangan sistem dengan rancangan Use Case diagram, class diagram usulan, Sequence diagram usulan, State diagram ususlan, Activity diagram usulan, Spesifikasi proses, rancangan basis data, Konfigurasi sistem serta rancangan tampilan.

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN



    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:16) menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

    1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

    2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

    3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

    4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

    Dari uraian diatas tentang pengertian sistem secara umum, ada pertanyaan “untuk apa suatu sistem diciptakan?” setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

    Menurut Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208), “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components) adalah Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    2. Batasan Sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment) adalah Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface) adalah Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input) adalah Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output) adalah Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    7. Pengolahan Sistem (Proses) adalah Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    8. Sasaran Sistem (Objective) adalah Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sebuah sistem memiliki komponen yang saling berkaitan dan memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.

    3. kelasifikasi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

    1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

    2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik adalah Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

    4. Sistem terbuka dan sistem tertutup adalah Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa klasifikasi sistem memiliki berbagai ide-ide berupa pemikiran yang tidak tampak secara fisik dan bisa terjadi melalui proses alam.


    Konsep Dasar Data

    1. Definisi Data

    Menurut Tata Sutabri (2012:1), sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa data merupakan sesuatu informasi yang menggambarkan kejadian nyata.

    2. Klasifikasi Data

    Menurut Tata Sutabri (2012:3), Data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

    1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

    a. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    b. Data Ukur (Measurement Data) adalah yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.

    2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

    a. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahaan.

    b. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas pada universitas negeri menjadi falkultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

    3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

    a. Data Internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    b. Data External adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.


    3. Pengolahan Data

    Menurut Tata Sutabri (2012:6), Data merupakan bagian mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur nilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. untuk lebih jelasnya akan diuraikan seperti dibawah ini:

    A. Penyimpan Data (data storage)

    Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searcing), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. file dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah dapat mengakibatkan data yang masuk kedalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.

    B. Penanganan data (data handling)

    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

    pemilihan atau sorting dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan kedalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi/perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain. Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengolahan data merupakan suatu data yang harus diolah terlebih dahulu dan diukur nilai baik atau nilai buruk yang dihasilkan oleh data tersebut.

    Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) ,Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

    Menurut Tata Sutabri (2012:220), tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

    2. Tahapan Analisa Sistem

  • Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Menurut Tata Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

    2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

    3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

    4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

    Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengumumkan penelitian sistem : Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

    2.Mengorganisasikan tim proyek : Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

    3. Mendefinisikan kebutuhan informasi : Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

    4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem : Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

    5. Menyiapkan usulan rancangan : Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

    6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek : Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tahapan analisa sistem merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah.

    Definisi Perancangan Sistem

    1. Definisi Perancangan

    Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalan jurnal CCIT Vol.4 No.2 (2010:197) pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC).

    SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

    a. Perancangan Sistem : Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

    b. Analisa Sistem : Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

    c. Perancangan : Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

    d. Testing : Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

    e. Implementasi : Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

    f. Perawatan : Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa definisi perancangan menggunakan SDLC merupakan metodelogi untuk pengembangan dari usaha analisa dan desain.

    Tahapan Implementasi Sistem

    Menurut Murad, dkk dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:52), “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”

    Menurut Tata Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tahap implementasi sistem merupakan rancangan yang sudah melakukan pengujian secara rumit agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem.

    Teori Khusus

    SDLC (System Development Life Cycle)

    Menurut Simarmata (2010:39), SDLC mengacu pada model dan proses yang digunakan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak dan menguraikan proses, yaitu pengembang menerima perpindahan dari permasalah ke solusi.

    Menurut Nugroho (2010:2), pengembangan/rekayasa sistem informasi (system development) dan/atau perangkat lunak (software engineering) dapat berarti menyusun sistem/perangkat lunak yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan yang sebelumnya.

    1. Tahap awal yaitu perencanaan (planning) adalah menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna (user’s specification), studi-studi kelayakan (feasibility study) baik secara teknik maupun secara teknologi serta penjadwalan suatu proyek sistem informasi atau perangkat lunak. pada tahap ini pula, sesuai dengan kakas (tool) yang penulis gunakan yaitu UML.

    2. Tahap kedua, adalah tahap analisis (analysis), yaitu tahap dimana kita berusaha mengenai segenap permasalahan yang muncul pada pengguna dengan mendekomposisi dan merealisasikan use case diagram lebih lanjut, mengenai komponen-komponen sistem atau perangkat lunak, objek-objek, hubungan atarobjek dan sebagainya.

    3. Tahap ketiga, adalah tahap perencanaan (design) dimana penulis mencoba mencari solusi dari permasalahan yang didapat dari tahap analisis.

    4. Tahap keempat, adalah tahap implementasi dimana penulis mengimplementasikan perencanaan sistem ke situasi nyata yaitu dengan pemilihan perangkat keras dan penyusunan perangkat lunak aplikasi (pengkodean/coding).

    5. Tahap kelima, adalah pengujian (testing), yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sistem atau perangkat lunak yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum, jika belum, proses selanjutnya adalah bersifat iteratif, yaitu kembali ketahap-tahap sebelumnya. Dan tujuan dari pengujian itu sendiri adalah untuk menghilangkan atau meminimalisasi cacat program (defect) sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar akan membantu para pengguna saat mereka melakukan aktivitas-aktivitasnya.

    6. Tahap keenam , adalah tahap pemeliharaan (maintenance) atau perawatan dimana pada tahap ini mulai dimulainya proses pengoprasian sistem dan jika diperlukan melakukan perbaikan-perbaikan kecil. Kemudian jika waktu penggunaan sistem habis, maka akan masuk lagi pada tahap perencanaan.


    UML (Unified Modeling Language)

    1. Definisi UML

    Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa UML adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk penyederhanaan permasalahan agar lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    2. Konsep Pemodelan Menggunakan UML

    Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    3. Bangunan Dasar Metodologi UML

    Menurut Nugroho (2010:117). Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

    1. Sesuatu(things)

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    a. Structural things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat di dekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annotational things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    2. Relasi(Relation ship)

    Ada 4(empat) macam relation ship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    a. Pengklasifikasian (Classifier)

    Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep diskret dalam model yang memiliki identitas (identity), state, perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).

    b. Asosiasi

    Asosiasi pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

    c. Generalisasi

    Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.

    d. Realisasi

    realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

    3. Diagram

    Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

    a. Use Case Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    b. Class Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasidan relasi-relasi antar objek.

    c. Sequence Diagram

    Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    d. State Chart Diagram

    Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas.

    Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

    e. Activity Diagram

    Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    4. Jenis-jenis diagram UML

    Menurut Widodo dalam dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka,kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen

    3. Diagram use case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesandalam suatu waktu tertentu.

    5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

    7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

    8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagnsistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Adobe Dreamweaver

    1. Definisi Adobe Dreamwever

    Menurut Raharja, dkk dalam dari Jurnal CCIT, (2009:223). "Macromedia Dreamwaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web". Dreamwaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamwaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (38: 2014) “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

    Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

    Menurut Raharja, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 No.3 (2011:238) "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

    2. Jenis Database yang digunakan

    1. Web Server

    Menurut Sibero (2013:11), web Server adalah sebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web Server tidak berbeda dngan komputer rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitan dan kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web Server bekerja sebagai penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitas dan kapabilitas yang besar dibandingkan PC. Dukungan perangkat lunak sangat dibutuhkan agar web Server dapat berjalan secara optimal..

    Menurut Anhar (2010:4) web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser. Dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP untuk ditampilkan ke layar monitor.

    Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

    2. Xampp

    Menurut Wardana (2010:8), XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter.

    Menurut Riyanto (2013:1), XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis Open Source, yang dapat digunkan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP. XAMPP mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam satu paket.

    a. PHP

    Menurut Anhar (2010:3) PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemogrman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

    b. MySQL

    Menurut Masria (2012:185), MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user,dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

    Konsep Dasar Website

    1. Definisi Website

    Menurut Murad, dkk dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Simarmata (2010:47), “website adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext. Informasi web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup Language). Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime, Movie, 3D World). ”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

    Konsep Dasar Testing

    1. Definisi Testing

    Menurut Simarmata (2010:283), pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

    Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak..

    Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak, melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.

    Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut. Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya. .

    2. Black B0x Testing

    Menurut Simarmata (2010:316), klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

    1. Pengujian fungsional (functional testing)

    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untukpersyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional jugameliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan danbagaimana meningkatkan sistem).

    2. Pengujian Tegangan

    Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

    3. Pengujian Beban

    Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

    4. Pengujian Khusus

    Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencanapengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program. Pengujian khusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapanyang diuji.

    5. Pengujian Penyelidikan

    Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

    6. Pengujian Usabilitas

    Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsungmaupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan daripengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapatberperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untukmenggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan, dan lain-lain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikasi sepele (trivial) dari perangkat lunak yang sudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yang dibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganan situasi yang sama di masa mendatang.

    7. Pengujian Asap

    Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoke telah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum di Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses ”daily build and smoke test”. Setiap file dikompilasi, dihubungkan,dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

    8. Pengujian Pemilihan

    Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

    9. Pengujian Volume

    Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkatlunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksi kapasitas dari pengolahan bisnisorganisasi.

    Requirement Elication

    1. Requirement

    Menurut Saputra (2012:51), Requirements elicitation atau yang dikenal dengan istilah teknik pengumpulan informasi adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebu- tuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

    2. Elisitasi

    Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

    1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    4. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    5. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    6. Low (L) : Mudah dikerjakan.

    4. Tahap IV

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Majalah Dinding Online

    1. Definisi Majalah Dinding

    Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi mading adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya.

    Prinsip majalah tercermin lewat penyajiannya baik yang terwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dan keduanya . Dengan prinsip dasar bentuk kolom-kolom bermacam-macam hasil karya, seperti tulisan, teka-teki silang,karikatur,cerita bergambar dan sejenisnya disusun secara variatif semua materi itu disusun secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan mading tampak menarik.

    2. Online

    Online adalah suatu kondisi ketika kita sedang terkoneksi dengan internet, entah itu sedang chatting, browsing atau yang lain karena pada dasarnya online berarti terhubung dengan internet.

    3. Majalah Dinding Online Sekolah

    Majalah dinding (MADING) online sekolah adalah majalah dinding yang dikelola oleh siswa-siswi sekolah dan dipublikasikan serta dapat diakses secara online terkoneksi dengan jaringan internet. Selain itu majalah dinding online sekolah juga dapat diartikan sebagai jaringan pemberitaan bagi siswa-siswa sekolah mengenai berita dan informasi yang berhubungan dengan seputar kegiatan keremajaan siswa-siswi sekolah.

    Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49) “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

    Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

    Terdapat beberapa penelitian yang memliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini antara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Nonna Pasfithri (2010)

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Majalah Dinding Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja” untuk menganalisa sistem yang diusulkan pada penelitian ini digunakan Program Visual Paradigma For UML 6.4 Enterprise Edition untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya ini. Adapun kelemahan dari sistem ini adalah kurangnya pemanfaatan tekhnologi informasi untuk melakukan promosi agar website ini memiliki daya guna, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, dan pada perancangan sistem yang di usulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Januar Lael (2012)

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Majalah Dinding (MADING) Online Pada SMA Syekh-Yusuf Tangerang Berbasis Web “ ini, hanya menggunakan perancangan Unified Modeling Languange (UML) berupa Visual Paradigma For 6.4 Enterprise Edition. Adapun kelemahan dari sistem ini adalah kurangnya pengoprasian akses komunikasi dan kurangnya pelatihan khusus dalam menjalankan sistem yang baru, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Megi Asmara (2014)

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Majalah Dinding (MADING) Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang Berbasis Web” ini, Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya. Adapun kelemahan dari sistem ini adalah kurangnya pemanfaatan tekhnologi informasi untuk melakukan promosi agar website ini memiliki daya guna

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Desti Herdiyani (2014)

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Majalah Dinding Pada SMAN 15 Tangerang Berbasis Web” dalam SKRIPSI ini dijelaskan bahwa website tersebut dapat dengan mudah memberikan informasi kepada siswa. Adapun kelemahan dari sistem ini adalah kurangnya pengoprasian akses komunikasi dan kurangnya pelatihan khusus dalam menjalankan sistem yang baru. Dan untuk menggunakan metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Abe Sadane (2011)

    Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Pada SMAN 8 Tangerang Berbasis Web ” ini, Menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (Tools) berupa Visual Paradigm For 6.4 Enterprise Edition, untuk pembuatan sistem ini menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai penulisan listing program php dan mysql sebagai databasenya. Adapun kelemahan dari sistem ini adalah kurangnya pengoprasian akses komunikasi dan kurangnya pelatihan khusus dalam menjalankan sistem yang baru.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum MADING Sekolah

    Sejarah Singkat MADING Sekolah

    SMA Negeri 7 Tangerang Mading yang kepanjangannya adalah majalah dinding di SMA Negeri 7 Tangerang merupakan salah satu bagian atau divisi pada organisasi intra sekolah (OSIS) yang bertujuan untuk permberitaan bagi siswa-siswi sekolah. Hal tersebut tentunya bertujuan agar eksistensi kegiatan siswa-siswi sekolah dapat terdokumentasi dan dipublikasikan dengan baik khususnya dilingkungan sekolah itu sendiri.

    Mading SMA Negeri 7 Tangerang ini dulunya mulai dijalankan 2 (dua) tahun setelah berdirinya OSIS pada tahun 1997 yaitu tepatnya pada tahun 1999. Mading tersebut awalnya berjalan digerakan oleh anggota OSIS tersebut dengan 6 (enam) orang anggota. Setelah berjalan selama 2 (dua) tahun akhirnya Mading ini mengalami perkembangan dan berhasil menjadi salah satu organisasi ekstrakurikuler yang di naungi oleh OSIS dan memiliki struktur kepengurusan sendiri.

    Visi dan Misi MADING SMA Negeri 7 Tangerang

    Mading SMA Negeri 7 Tangerang memiliki beberapa visi dan misi dalam menjalankan kinerjanya sebagai Organisasi Ekstrakurikuler Sekolah :

    Visi

    Memajukan organisasi siswa intra sekolah SMA Negeri 7 Tangerang khususnya dibidang komunikasi dan informasi yang aktif, kreatif dan inovatif.

    Misi

    1. Mengaktifkan organisasi ekstrakurikuler mading dengan kepengurusannya dalam memproduksi berita-berita yang dibutuhkan oleh siswa-siswi sekolah.

    2. Menyajikan informasi dan menjadi wadah komunikasi antar siswa SMA Negeri 7 Tangerang baik yang aktif maupun pasif dalam organisasi.

    3. Mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan-kegiatan maupun prestasi siswa-siswi sekolah untuk menjadi motivasi bagi seluruh siswa-siswi SMA Negeri 7 Tangerang agar memiliki daya saing yang tinggi dalam meraih prestasi.

    Struktur Organisasi dan Fungsinya

    Organisasi lembaga atau instansi merupakan suatu bentuk atau wadah bagi orang-orang yang melakukan suatu aktifitas-aktifitas dalam ruang lingkup lembaga tersebut dalam mencapai suatu tujuan instansi. Dengan adanya struktur organisasi maka kegiatan pekerjaan suatu lembaga akan berjalan lancar serta terkoodinasi dan tersedianya pedoman kerja dalam pengambilan keputusan. Dan agar terhindar dari pekerjaan rangkap dalam menjalankan aktifitas kelembagaan, maka diperlukan kerjasama yang baik secara terstruktur. Agar hasil yang dicapai bisa lebih efektif dan efesien. Struktur organisasi yang digunakan pada Organisasi Ekstrakurikuler Mading SMA Negeri 7 Tangerang adalah organisasi garis. Organisasi garis adalah suatu organisasi yang memiliki garis kewenangan dan terhubung langsung secara tegak lurus atau vertical antara atasan dengan bawahan.

    Struktur Organisasi ini menunjukan garis pertanggung jawaban dari tugas – tugas yang diberikan kepada team produksi mading. Hal ini dapat memisahkan fungsi - fungsi operasional agar tidak menyimpang dari tujuan struktur organisasi serta mendapatkan efisiensi dan efektifitas kerjasama dari semua target yang sudah ditentukan sebelumnya.

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi


    Adapun fungsi dari struktur organisasi pada “Mading SMA Negeri 7 Tangerang” adalah sebagai berikut:

    a. Ketua Mading

    1. Menyusun rencana dan program kerja kegiatan Mading.

    2. Memimpin Mading sehingga terjamin pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi ekstrakurikuler sebagaimana mestinya.

    3. Mengadakan koordinasi dan pengawasan serta memberikan arahan teknis terhadap pelaksanaan produksi mading kepada anggotanya.

    b. Wakil Ketua Mading

    1. Menjalankan sesuai fungsi tugas Ketua bila mana Ketua sedang berhalangan.

    2. Memberikan pertimbangan dan usulan kepada Ketua.

    3. Membantu kinerja ketua dalam menjalankan organisasi mading.

    c. Sekertaris

    1. Mengelola berkas-berkas arsip kegiatan mading.

    2. Mengurus surat menyurat dalam hal organisasi maupun umum.

    3. Bertanggung jawab kepada ketua.

    d. Bendahara

    1. Mengelola pengeluaran dan pemasukan keuangan organisasi ekstrakurikuler mading.

    2. Bertanggung jawab kepada ketua.

    e. Pimpinan Produksi

    1. Memegang kendali koordinasi dan pertanggung jawaban antar team pencari berita, redaksi dan team kreatif.

    2. Memberi pengarahan kepada team produksi.

    3. Bertanggung jawab kepada ketua.

    f. Team Pencari Berita

    1. Bertugas menyerap berita dari dalam maupun luar sekolah yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh siswa-siswi sekolah.

    2. Berkoordinasi dengan bagian team produksi lainnya.

    3. Bertanggung jawab kepada Pimpinan Produksi.

    g. Team Redaksi

    1. Bertugas mengelola redaksi penulisan berita yang akan diterbitkan sampai siap dan layak diterbitkan.

    2. Berkoordinasi dengan bagian team produksi lainnya.

    3. Bertanggung jawab kepada Pimpinan Produksi.

    h. Team Kreatif

    1. Bertugas mendesign hiasan tampilan pada mading dan menerbitkan berita yang telah dikelola oleh team redaksi dengan tampilan yang menarik.

    2. Berkoordinasi dengan bagian team produksi lainnya.

    3. Bertanggung jawab kepada Pimpinan Produksi.

    Unified Modeling Language Sistem Mading SMA Negeri 7 Tangerang

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Use Case Diagram


    Gambar 3.2 Use Case Diagram


    Berdasarkan gambar 3.2. Use Case diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. 6 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya koor. Pencari berita, koord. Redaksi, ketua mading, koord.team kreatif, ketua osis, dan kepala sekolah.

    2. 6 Use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya mencari berita, membuat surat persetujuan, memberikan surat persetujuan berita mading, meringkas dan menempel berita, rekap laporan, membuat laporan.

    3. 1 system

      sequence Diagram

      Berdasarkan gambar 3.3 Sequence diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

      1. 4 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya pencari berita mading SMA Negeri 7 Tangerang, mengirim dan menerima berita, dan bertukar informasi.

      2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu pencari berita.

      3. 7 message, diantaranya Mengumpulkan berita, data di kelola team redaksi, data di kelola team kreatif, di anjurkan ke ketua mading, di teruskan ke ketua osis, di berikan ke kepala sekolah, berita terbitkan.

        activity Diagram berita mading


        Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

        1. 1 System yaitu pencari berita dan ketua mading SMA Negeri 7 Tangerang 1 Initial Node, objek yang diawali.

        2. 11 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya mencari berita, memberikan berita, menerima berita, buat surat persetujuan, memberikan surat persetujuan, menerima surat persetujuan, cek surat persetujuan, acc surat persetujuan, memberikan surat persetujuan, menrima surat persetujuan, meringkas dan menempel berita.

        3. 1 Final State, objek yang di akhiri.

        4. 1 initialnode.

        5. 1 decission.

        6. 1 vertical swimlane.

        activity Diagram Laporan

        Berdasarkan gambar 3.5 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

        1. 1 System yaitu ketua osis dan kepala sekolah SMA Negeri 7 Tangerang 1 Initial Node, objek yang diawali.

        2. 8 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya merekap laporan, memberikan rekap laporan, menerima rekap laporan, membuat laporan, memberikan laporan, menerima laporan, cek laporan, acc laporan.

        3. 1 Final State, objek yang di akhiri.

        4. 1 initial node

        5. 1 decission.

        6. 1 vertical swim line.

        Analisa Keluaran Sistem yang sedang berjalan pada Activity Diagram

        Berdasarkan gambar 3.4. Activity diagram terdapat:

        1. 1 System yaitu pencari berita dan ketua mading SMA Negeri 7 Tangerang 1 Initial Node, objek yang diawali.

        2. 11 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya mencari berita, memberikan berita, menerima berita, buat surat persetujuan, memberikan surat persetujuan, menerima surat persetujuan, cek surat persetujuan, acc surat persetujuan, memberikan surat persetujuan, menrima surat persetujuan, meringkas dan menempel berita.

        3. 1 Final State, objek yang di akhiri.

        4. 1 initialnode

        5. 1 decission

        6. 1 vertical swimlane

          Konfigurasi Sistem

          1. Spesifikasi Hardware

          Sistem tersebut menggunakan 1 unit computer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

          - Processor : AMD Athlon

          - Monitor : Tabung 15”inch

          - RAM : 512mb

          - HD : 40 GB

          2. Spesifikasi Software

          - Windows xp

          - Microsoft office

          3. Hak Akses

          Untuk mengoperasikan hanya dapat dilakukan oleh 2 (satu) orang, yaitu :

          - Sekretaris

          - Team Produksi

          Permasalahan yang dihadapi

          Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :


          Untuk tetap bersinergi dibidang pemberitaan sekolah, mading SMA Negeri 7 Tangerang perlu diadakan pengembangan dalam penerbitan berita yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi. Tanpa harus meninggalkan budaya lama, diusulkan Mading SMA Negeri 7 Tangerang juga menggunakan media tambahan yang tentunya saat ini lebih banyak diminati untuk diakses oleh masyarakat luas. Maka untuk pemecahan masalah diusulkan perancangan website mading online SMA Negeri 7 Tangerang.

          User Requirement

          Elisitasi Tahap I

          Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I.

          Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

          Elisitasi Tahap II

          Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkanElisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

          Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

          Keterangan :

          M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting

          D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting

          I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi

          Elisitasi Tahap III

          Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Selanjutny asemua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

          1. (T) artinya Technical,maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
          2. (O) artinya Operasional,maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
          3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option,yaitu sebagai berikut :

          1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
          2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
          3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

          Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

          Keterangan:

          1. T : Technical
          2. O : Operational
          3. E : Economic
          4. L : Low
          5. M : Middle
          6. H : High

          Final Draft Elisitasi

          Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut penulis lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

          Tabel 3.4 Draft Elisitasi

          BAB IV

          HASIL PENELITIAN

          Rancangan Sistem Usulan

          Prosedur Sistem Usulan

          Untuk menganalisa sistem yang diusulkan pada penelitian ini, Program yang digunakan adalah Visual Paradigm for UML 4.0. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Actifity Diagram.

          Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, pada proses sistem yang berjalan saat ini mendapatkan informasi masih kurang cepat dan sistem pengolahan data masih ada yang dikerjakan secara manual, sehingga penulis memberikan solusi yaitu dengan mendesain sistem komunikasi dan informasi berbasis website dengan koneksi internet untuk meningkatkan efisiensi kerja dan menghasilkan data yang akurat serta tepat waktu. Selain itu, dengan penerapan sistem berbasis website pada Majalah Dinding SMA Negeri 7 Tangerang baru akan memberikan kemudahan dalam kebutuhan akan komunikasi dan informasi mengenai kegiatan dalam maupun luar sekolah, sehingga keuntungan untuk siswa adalah mereka langsung dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi mengenai berita-berita yang dibutuhkan. Dari sistem tersebut, siswa dapat melihat profil, sejarah, kegiatan – kegiatan maupun berita-berita seputar kegiatan pelajar siswa SMA khususnya SMA Negeri 7 Tangerang serta informasi lainnya yang berhubungan dengan remaja.

          Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

          Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan


          Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

          1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu siswa sekolah .
          2. 6 Use case yang biasa dilakukan oleh actor tersebut diantaranya membuka website, menu website mading, membaca berita, pesan dari untuk, kirim masukan, melihat profil.

          Activity Diagram Yang Diusulkan

          Gambar 4.2 Activityn Diagram Sistem yang diusulkan


          Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

          1. 1 Sistem yaitu siswa 1 Initial Node, objek yang diawali.

          2. 8 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya berita dinding, pesan dari untuk, input pesan, kirim, kirim masukan, input masukan, kirim, membaca tentang kami.

          3. 1 Final State, objek yang di akhiri.

          Sequence Diagram Yang Diusulkan

          Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan


          Berdasarkan gambar 4.3 Sequence diagram yang diusulkan terdapat:

          1. 3 LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya siswa SMA Negeri 7 Tangerang, mengirim dan menerima laporan, dan bertukar informasi.

          2. 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu siswa.

          3. 8 message, diantaranya Membuka Web mading SMA Negeri 7 Tangerang, membaca berita, mengirim pesan dari untuk, kirim masukan, input pesan/masukan, submit/kirim, update content, keluar.

          Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

          Berisi perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat dalam bentuk tabel.

          Rancangan Basis Data

          Class Diagram yang diusulkan

          Gambar 4.5 Class Diagram yang diusulkan

          Berdasarkan gambar Class Diagram yang diusulkan terdapat :

          1. 5 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya : User , modul, berita, pesan dari untuk dan masukan.

          2. 8 Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

          spesifikasi Basis Data

          Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

          1. Nama Tabel : User

          2. Media : Hardisk

          3. Isi : user name + password + nama lengkap + email + no telepon + level + blokir

          4. Primary Key : Username

          5. Panjang Record : 162

          Struktur :

          Tabel 4.2

          1. Nama Tabel : Pesan Dari Untuk

          2. Media : Hardisk

          3. Isi  : :id + dari + untuk + pesan + waktu + tanggal + ip

          4. Primary Key  : id

          5. Panjang Record : 285

          Struktur  :


          1. Nama Tabel : Kirim Masukan

          2. Media  : Hardisk

          3. Isi  : id + nama + kelas + masukan + waktu + tanggal + ip

          4. Primary Key : id

          5. Panjang Record  : 193

          Struktur :


          1. Nama Tabel : berita

          2. Media  : Hardisk

          3. Isi  : id_berita + user_name + judul + isi_berita + hari + tanggal + jam + gambar+ dibaca

          4. Primary Key : id_berita

          5. Panjang Record  : 101

          Struktur :


          1. Nama Tabel : modul

          2. Media  : Hardisk

          3. Isi  :  : id_modul + nama modul + link + statistic_content + gambar + publish + status + aktif + urutan

          4. Primary Key : id_modul

          5. Panjang Record  : 91

          Struktur :

          Rancangan Program

          1. Tampilan Menu Log In


          Tabel 4.6 Tampilan Menu Log In

          2. Tampilan Menu Awal


          Tabel 4.7 Tampilan Menu awal


          3. Tampilan berita


          Tabel 4.8 Tampilan Berita


          4. Tampilan Menu Pesab Dari Untuk


          Tabel 4.9 Tampilan Menu Pesan Dari Untuk


          4. Tampilan Menu Kirim Masukan


          Tabel 4.9 Tampilan Menu Kirim Masukan


          4. Tampilan Menu Tentang Kami


          Tabel 4.9 Tampilan Menu Tentang Kami

          Rancangan Prototype

          1. Rancangan Tampilan Menu Utama

          Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Menu Utama

          2. Rancangan Tampilan Menu Login

          Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Menu Login

          Konfigurasi Sistem Usulan

          Spesifikasi Hardware

          keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

          a. Processor : Intel Pentium 4

          b. Monitor : 14” LCD m

          c. RAM  : 2 GB

          d. Harddisk : 500 GB

          e. Printer : office jet

          Aplikasi Yang Digunakan

          a. Windows xp

          b. Microsoft Office 2007

          c. Dreamweaver CS4

          d. XAMPP ( PHP dan My SQL)

          e. Photoshop CS3

          Hak Akses

          Bagian MADING Sekolah.

          Testing

          Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

          Pengujian Black Box

          Implementasi

          Schedule

          Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 5 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

          Etimasi Biaya

          Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan pada sistem informasi majalah dinding SMA Ngeri 7 Tangerang, maka didapatkan beberapa kesimpulan yaitu:

          1. Majalah dinding yang berjalan saat ini di SMA Negeri 7 Tangerang masih dilakukan secara manual, hal ini menyebabkan kurang efektif dalam melakukan penerbitan berita dan mendapatkan sebuah informasi.

          2. Informasi yang diberikan kurang menarik para siswa dan kumpulan berita yang telah diperoleh dan ingin di publikasikan sering sekali tidak tepat waktu dan juga sering terjadi berita – berita yang hilang sebelum data itu terpublikasikan disekolah.

          3. Dengan adanya sistem Majalah dinding yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah dalam mengupdate berita dan mendapatkan berita.

          Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

          Setelah selesai melaksanakan penelitian Skripsi pada SMA Negeri 7 Tangerang dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses majalah dinding online. Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:

          1. Majalah dinding yang berjalan saat ini pada SMA Negeri 7 Tangerang pada saat ini masih bersifat manual yaitu siswa langsung datang ke mading untuk mendapatkan informasi.

          2. Sistem informasi yang ada saat ini dalam majalah dinding yang ada di SMA Negeri 7 Tangerang masih kurang praktis dan memerlukan proses waktu yang panjang dari mulai komunikasi sampai pada penyajian informasi.

          3. Untuk merancang informasi majalah dinding yang efektif dan efisien diperlukan suatu sistem yang memiliki database sebagai tempat penyimpanan data agar data-data yang ada tidak hilang.

          Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

          a. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

          1. Dengan diadakannya penelitian ini, peneliti dapat mengetahui masalah-masalah yang ada pada sistem yang berjalan saat ini.

          2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengembangkan sistem yang sedang berjalan saat ini pada majalah dinding yang ada di SMA Negeri 7 Tangerang.

          b. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

          1. Dengan di kembangkannya sistem yang sedang berjalan ini, peneliti berharap sistem yang diusulkan ini dapat mengoptimalkan segala aktivitas yang berjalan di majalah dinding SMA Negeri 7 Tangerang.

          2. Dengan menggunakan sistem komputerisasi pengguna Majalah dinding dapat melihat informasi, berita lebih mudah, memberi pesan, serta dapat memberi masukan dengan mudah.

          Kesimpulan terhadap metode penelitian

          Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan ,maka dapat disimpulkan :

          1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder yang ada dibawah lingkungan SMA Negeri 7 Tangerang, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di SMA Negeri 7 Tangerang, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya.

          2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle).

          3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing . Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

          Saran

          Agar penerapan sistem komunikasi dan informasi pada majalah dinding SMA Negeri 7 Tangerang dapat terwujud dengan baik maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

          1. Diperlukan media komunikasi dan informasi internet untuk menambah kemudahan dalam mengakses berita.

          2. Perlunya pengoperasian akses komunikasi dan pemberian informasi melalui website majalah dinding SMA Negeri 7 tangerang.

          3. Diperlukan adanya pelatihan khusus dalam menjalankan sistem yang baru.

          4. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar sistem dapat selalu mengikuti perkembangan zaman khususnya dibidang teknologi informasi.