Pembicaraan Pengguna:Asih: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
(Implementasi)
(DAFTAR LAMPIRAN)
 
(6 revisi antara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 725: Baris 725:
 
1. Definisi Perancangan Sistem  
 
1. Definisi Perancangan Sistem  
  
       <div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Perancangan sistem (desain sistem)merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkangambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisasistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. </p></div>
+
       <div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Perancangan sistem (desain sistem) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. </p></div>
  
<div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:271) <ref name=" Mulyanto. Agus. 2009. “SistemInformasi Konsep dan Aplikasi” Yogyakarta: Pustaka Pelajar."> Mulyanto. Agus. 2009. “SistemInformasi Konsep dan Aplikasi” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.</ref>, “Perancangan terdiri daridua aktivitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancanganarsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan databaseyang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”. </p></div>
+
<div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:271) <ref name=" Mulyanto. Agus. 2009. “Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi” Yogyakarta: Pustaka Pelajar."> Mulyanto. Agus. 2009. “SistemInformasi Konsep dan Aplikasi” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.</ref>, “Perancangan terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan ''database'' yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”. </p></div>
  
+
    <div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Menurut Aisyah (2011:203) <ref name=" Aisyah. Siti, Nawang Kalbuana. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME.Journal CCIT Vol-4No.2. (Januari 2011)."> Aisyah. Siti, Nawang Kalbuana. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME.Journal CCIT Vol-4No.2. (Januari 2011).</ref>, pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System  Develoment Life Cycle (SDLC) atau waterfall. SDLC atau waterfall merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:</p></div>
 
+
      <div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Menurut Aisyah (2011:203) <ref name=" Aisyah. Siti, Nawang Kalbuana. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME.Journal CCIT Vol-4No.2. (Januari 2011)."> Aisyah. Siti, Nawang Kalbuana. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME.Journal CCIT Vol-4No.2. (Januari 2011).</ref>, pada metode analisa sistem dan perancangan yangmenggunakan metode yang dikenal dengan nama SystemDeveloment Life Cycle (SDLC)atau waterfall. SDLC atauwaterfall merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yangmenandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputifase-fase sebagai berikut:</p></div>
+
  
 
<ol>
 
<ol>
Baris 737: Baris 735:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'timesnew roman';text-align: justify;line-height: 2;">Perancangan Sistem
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'timesnew roman';text-align: justify;line-height: 2;">Perancangan Sistem
  
<p style="font-family:'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent:0.5in">Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimanalangkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.</p></li>
+
<p style="font-family:'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent:0.5in">Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.</p></li>
  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'timesnew roman';text-align: justify;line-height: 2;">Analisa Sistem
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'timesnew roman';text-align: justify;line-height: 2;">Analisa Sistem
  
<p style="font-family:'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent:0.5in">Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukanpenelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannnya.</p></li>
+
<p style="font-family:'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent:0.5in">Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannnya.</p></li>
  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'timesnew roman';text-align: justify;line-height: 2;">Perancangan
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'timesnew roman';text-align: justify;line-height: 2;">Perancangan
  
<p style="font-family:'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent:0.5in">Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapanperancangan, yaitu: perancangan interface,perancangan isi, dan perancangan program. </p></li>
+
<p style="font-family:'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent:0.5in">Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program. </p></li>
  
 
</ol>
 
</ol>
  
<div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Dari definisi di atasdapat diketahui bahwa tujuandari pada perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakaisistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yanglengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat.</p></div>
+
<div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari pada perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.</p></div>
  
<div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Untuk mencapai tujuan ini, maka perancangan sistemharus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistemharus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yangmeliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang -orang, perangkat keras, perangkatlunak dan pengendalian intern. Dalam tahap perancangan, alat bantu yangdigunakan dalam mendesain program komputer adalah bagan terstruktur. .</p></div>
+
<div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent:0.0in"><p style="line-height: 2">Untuk mencapai tujuan ini, maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yan gmeliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang -orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. Dalam tahap perancangan, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer adalah bagan terstruktur. .</p></div>
  
 
===Konsep Dasar Basis Data===
 
===Konsep Dasar Basis Data===
Baris 1.999: Baris 1.997:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
Dari form transaksi pemasukan, data input akan ditampilkan ke jurnal pemasukan kas.</p></div>
 
Dari form transaksi pemasukan, data input akan ditampilkan ke jurnal pemasukan kas.</p></div>
+
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">6.      Tampilan Akun</p></div>
+
<p style="line-height: 2"> 6.      Tampilan Akun</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="https://mail.google.com/mail/ca/u/0/?ui=2&ik=95d909e780&view=fimg&th=14bcb1f723aa7407&attid=0.3&disp=inline&realattid=file3&safe=1&attbid=ANGjdJ8bIPTpYxqycc7fpnQI-OqSjNaB_8vc5SVTBlfdtsvr6YuPx13bSVlWtYcOZJiKLeHnKCHd4PpP7Y_fIsLqvCaIBBcoKTJ56XJC0gH1rGMs850YR9GXtKLbzYM&ats=1425196144410&rm=14bcb1f723aa7407&zw&sz=w1342-h547
 
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="https://mail.google.com/mail/ca/u/0/?ui=2&ik=95d909e780&view=fimg&th=14bcb1f723aa7407&attid=0.3&disp=inline&realattid=file3&safe=1&attbid=ANGjdJ8bIPTpYxqycc7fpnQI-OqSjNaB_8vc5SVTBlfdtsvr6YuPx13bSVlWtYcOZJiKLeHnKCHd4PpP7Y_fIsLqvCaIBBcoKTJ56XJC0gH1rGMs850YR9GXtKLbzYM&ats=1425196144410&rm=14bcb1f723aa7407&zw&sz=w1342-h547
 
"/></div>
 
"/></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2">
Gambar 4.12. Tampilan Akun</p></div>
+
Gambar 4.12. Tampilan Akun </p></div>
            <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
Gambar 4.12 menunjukan form daftar setiap akun yangdigunakan dalam perusahaan. </p></div>
 
Gambar 4.12 menunjukan form daftar setiap akun yangdigunakan dalam perusahaan. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">7.     Tampilan Kelompok Menu </p></div>
+
<p style="line-height: 2">7. Tampilan Kelompok Menu </p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="https://mail.google.com/mail/ca/u/0/?ui=2&ik=95d909e780&view=fimg&th=14bcf2ce088f8db3&attid=0.1&disp=inline&realattid=file0&safe=1&attbid=ANGjdJ-Pz5J0bABFUneXTKqspYKWvXryLPc-iWUWsH0FYLED5MZVtRibmpKYQ21xdxTu8L46Ea-xtZeIm71Uck_mh7VBveH0sFLK4LvgVVaXhwYiAU6y5UluXAE-o6o&ats=1425196142844&rm=14bcf2ce088f8db3&zw&sz=w1342-h547
 
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="https://mail.google.com/mail/ca/u/0/?ui=2&ik=95d909e780&view=fimg&th=14bcf2ce088f8db3&attid=0.1&disp=inline&realattid=file0&safe=1&attbid=ANGjdJ-Pz5J0bABFUneXTKqspYKWvXryLPc-iWUWsH0FYLED5MZVtRibmpKYQ21xdxTu8L46Ea-xtZeIm71Uck_mh7VBveH0sFLK4LvgVVaXhwYiAU6y5UluXAE-o6o&ats=1425196142844&rm=14bcf2ce088f8db3&zw&sz=w1342-h547
 
"/></div>
 
"/></div>
Baris 2.015: Baris 2.013:
 
Gambar 4.13. Tampilan Kelompok Menu </p></div>
 
Gambar 4.13. Tampilan Kelompok Menu </p></div>
 
  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
Daftar kelompok menu adalah daftar menu yang sudah digolongkan sesuai berdasarkan jenis menu dari produk rumah makan SM.
+
Daftar kelompok menu adalah daftar menu yang sudah digolongkan sesuai berdasarkan jenis menu dari produk rumah makan SM.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">8.     Tampilan Penjualan Per Item </p></div>
+
<p style="line-height: 2"> 8. Tampilan Penjualan Per Item </p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="https://mail.google.com/mail/ca/u/0/?ui=2&ik=95d909e780&view=fimg&th=14bcb1f723aa7407&attid=0.5&disp=inline&realattid=file5&safe=1&attbid=ANGjdJ_RAVPzkorCOhXvLtYpWxRhYbM7A84k4hAevfIsCe1lm1OadDD4d2OA8Z-8Wgsj7RDS7hBhpQ0IyoUy77pVSY1ihJ76ZCU5LW7w4cB0lboc7jQ5kDYwbhbj_6M&ats=1425196144411&rm=14bcb1f723aa7407&zw&sz=w1342-h547
 
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="https://mail.google.com/mail/ca/u/0/?ui=2&ik=95d909e780&view=fimg&th=14bcb1f723aa7407&attid=0.5&disp=inline&realattid=file5&safe=1&attbid=ANGjdJ_RAVPzkorCOhXvLtYpWxRhYbM7A84k4hAevfIsCe1lm1OadDD4d2OA8Z-8Wgsj7RDS7hBhpQ0IyoUy77pVSY1ihJ76ZCU5LW7w4cB0lboc7jQ5kDYwbhbj_6M&ats=1425196144411&rm=14bcb1f723aa7407&zw&sz=w1342-h547
 
"/></div>
 
"/></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2">
Gambar 4.14. Tampilan Penjualan Per Item</p></div>
+
Gambar 4.14. Tampilan Penjualan Per Item </p></div>
 
  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
             Pada halaman penjualan per item, akan ditampilkan sebagian data yang dibutuhkan berdasarkan ''record'' dengan syarat tertentu yang dibutuhkan oleh manajemen sewaktu-waktu. Data ini diambil dari data input form pemasukan.</p></div>
 
             Pada halaman penjualan per item, akan ditampilkan sebagian data yang dibutuhkan berdasarkan ''record'' dengan syarat tertentu yang dibutuhkan oleh manajemen sewaktu-waktu. Data ini diambil dari data input form pemasukan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">9.      Tampilan Pembelian Per Item</p></div>
+
<p style="line-height: 2"> 9.      Tampilan Pembelian Per Item</p></div>
 
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="https://mail.google.com/mail/ca/u/0/?ui=2&ik=95d909e780&view=fimg&th=14bcb1f723aa7407&attid=0.4&disp=inline&realattid=file4&safe=1&attbid=ANGjdJ_AQMYE19hz2Mi8KvAk-71K03nwYlPtDl8HQ6fDLDn4L5SS_XpfZq_Z10j0aHhHZtuVM-wR79Fygqyj2sp4OKcXc3daPzb2mLQyr6oNyUjr7BdqteMVsnNfmX0&ats=1425196144411&rm=14bcb1f723aa7407&zw&sz=w1342-h547
 
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="https://mail.google.com/mail/ca/u/0/?ui=2&ik=95d909e780&view=fimg&th=14bcb1f723aa7407&attid=0.4&disp=inline&realattid=file4&safe=1&attbid=ANGjdJ_AQMYE19hz2Mi8KvAk-71K03nwYlPtDl8HQ6fDLDn4L5SS_XpfZq_Z10j0aHhHZtuVM-wR79Fygqyj2sp4OKcXc3daPzb2mLQyr6oNyUjr7BdqteMVsnNfmX0&ats=1425196144411&rm=14bcb1f723aa7407&zw&sz=w1342-h547
 
"/></div>
 
"/></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2">
Gambar 4.15. Tampilan Pembelian Per Item</p></div>
+
Gambar 4.15. Tampilan Pembelian Per Item </p></div>
 
   <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
   <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
             Gambar 4.15 merupakan tampilan pembelian per item yakni data lebih detail lagi terhadapproses pembelian bahan baku dan biaya overhead.</p></div>
 
             Gambar 4.15 merupakan tampilan pembelian per item yakni data lebih detail lagi terhadapproses pembelian bahan baku dan biaya overhead.</p></div>
Baris 2.042: Baris 2.040:
  
  
==='''Schedule'''===
+
==='''''Schedule'''''===
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';
Baris 2.137: Baris 2.135:
  
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''DAFTAR LAMPIRAN'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''DAFTAR LAMPIRAN'''</div>=
 +
&nbsp;
 +
LAMPIRAN A :
 +
&nbsp;
 +
A.1.Surat Pengantar Skripsi
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="https://mail.google.com/mail/ca/u/0/?ui=2&ik=95d909e780&view=fimg&th=14be3bc084ae8ca0&attid=0.12&disp=inline&realattid=file12&safe=1&attbid=ANGjdJ8vW57tMAHDgSLvWYDCZaJqCrwRbg0oxsE87YX8GjJEPFwFrFjFv3JEPF1RY_eRqpVV1i2m4Ksi8m-uGjKZ7_HFFlOjSARoVQvEku6bQneNcEeKzsOB2SRpLp8&ats=1425454932554&rm=14be3bc084ae8ca0&zw&sz=w1342-h547
 +
"/></div>
 +
A.2. Surat Penugasan Kerja
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="
 +
"/></div>
 +
A.3.Form Penggantian Judul
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="
 +
"/></div>
 +
A.4.Kartu Bimbingan
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="
 +
"/></div>
 +
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="
 +
"/></div>
 +
A.6.Form Validasi Skripsi
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="
 +
"/></div>
 +
A.7.Kwitansi Pembayaran Skripsi
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="
 +
"/></div>
 +
A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="
 +
"/></div>
 +
A.9.Daftar Nilai
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="
 +
"/></div>
 +
A.10.Formulir Seminar proposal
 +
<div align="center"><img width="300" height="300" style="margin:0px" src="
 +
"/></div>
 +
A.11. Sertifikat TOEFLA.12.Sertifikat ProspekA.13.Sertifikat IT Internasional (Minimal 1)A.14.Sertifikat IT Nasional (Minimal 3 sertifikat IT, misalnya : Pelatihan REC, Seminar-seminar nasional)A.15.Curriculum Vitae (CV)LAMPIRAN B :Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian dll.B.1. Bukti ObservasiB.2. Bukti Magang (Jika diperlukan)dstLAMPIRAN C :Pada lampiran C ini berisi tentang berkas / bukti pada saat observasi dari sub bab 3.3.3 yang ada pada BAB III .Contoh :C.1. Berkas KaryawanC.2. Berkas AbsensidstLAMPIRAN D :Pada lampiran D ini berisi berkas-berkas berupa foto atau printscreen hasil rancangan yang ada pada bab IV .D.1. Printscreen Halaman AwalD.2. Printscreen Halaman Logindst
 +
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
  
 
[[Category: Skripsi 2014/2015]]
 
[[Category: Skripsi 2014/2015]]

Revisi terkini pada 4 Maret 2015 07.55

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

PADA RUMAH MAKAN SM MENGGUNAKAN

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

  

SKRIPSI

  
Logo stmik raharja.jpg
  

Disusun Oleh :

NIM  : 1114466936

NAMA : SUMASIH

    

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

PADA RUMAH MAKAN SM MENGGUNAKAN

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Disusun Oleh :

NIM
: 1114466936
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi
  

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK Raharja,
       
Jurusan Sistem Informasi,
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 07002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

PADA RUMAH MAKAN SM MENGGUNAKAN

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114466936
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
   
(Padeli, M.Kom)
NID : 05066
   
NID : 03002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

PADA RUMAH MAKAN SM MENGGUNAKAN

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114466936
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

PADA RUMAH MAKAN SM MENGGUNAKAN

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Disusun Oleh :

NIM
: 1114466936
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1114466936

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Melalui teknologi komputer kita bisa mengolah data transaksi keuangan dan mengakses informasi berupa laporan keuangan yang sekaligus dapat dijadikan sebagai informasi pendukung dalam pengambilan keputusan pada manajemen level atas terhadap strategi keberlangsungan bisnis terutama dalam pengendalian biaya yang tidak perlu. Dalam laporan keuangan yang sedang berjalan di rumah makan tempat penulis melakukan penelitian, masih terdapat kendala yaitu belum memenuhi seluruh unsur laporan keuangan serta belum ada fasilitas button untuk menampilkan suatu record dengan menggunakan beberapa kondisi. Dari segi penginputan data, setiap nama barang dalam transaksi penjualan dan pembelian belum menggunakan kode barang. Perancangan sistem laporan keuangan ini menggunakan metode activity based costing system. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu analisis SWOT dan Value Chain guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan dari segi internal dan eksternal serta strategi perusahaan. Selain itu juga mengetahui kegiatan primer perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perancangan sistem ini menggunakan tools UML(Unified Modeling Language) dan pengujian program yang diusulkan menggunakan Blackbox Testing. Sedangkan perancangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman PHP (HypertextPreprocessor) dengan FrameworkCodeIgniter (CI) dan pembuatan database menggunakan MySQL. Hasil penelitian ini adalah laporan keuangan yang mampu menampilkan informasi yang terinci dari pendapatan dan beban aktifitas yang digunakan pada produksi setiap barang yang meliputi proses dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi siap jual, sehingga mudah mengetahui kemampuan laba yang dihasilkan dari setiap barang yang diproduksi tersebut. Sistem ini juga bisa menampilkan seluruh unsur laporan keuangan dan memudahkan user dalam input data.

Kata Kunci: Laporan Keuangan, activity based costing system


ABSTRACT

Through computer technology we can process data of financial transactions and accessinginformation in the form of financial statements that also can be used assupporting information in decision making at the top level management of thebusiness continuity strategy, especially in controlling unnecessary costs. Inthe financial statements that are running at restaurant which writer doingresearch, there are still obstacles that do not meet all the elements of thefinancial statements and there is no facility button to display a record byusing multiple conditions. In terms of input data, each item name in the saleand purchase of goods do not use the code. System design of these financialstatements using the method of activity based costing system. The researchmethodology used is SWOT and Value Chain analysis to determine the strengths,weaknesses, opportunities and threats in terms of the company's internal andexternal as well as corporate strategy. It also knows the primary activitiesof the company in achieving its goals. This system design using UML tools (Unified Modeling Language ) and the proposed testing program using BlackboxTesting. While designing applications using PHP ( Hypertext Preprocessor )with CodeIgniter Framework ( CI ) and uses a MySQL database creation. Theresults of this study are the financial statements that can display detailedinformation on revenue and expense activities that are used in the productionof any goods which covers the process from raw materials into finishedmaterials ready to sell, making it easy to determine the ability of the profitgenerated from each of the produced goods. The system is also able to displayall the elements of financial statements and allow a user to input data.


Keywords : Financial Statements , activity based costing system

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Dengan ridho, kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PADA RUMAH MAKAN SM MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM”.


Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga karena bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Maimunah,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu membimbing penyusunan skripsi.
  5. Bapak Padeli, M.Kom, selaku pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya.
  7. Kedua Orang tua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada mereka, Amin.
  8. Sahabat yang selalu memberikan dukungan serta ilmunya yaitu Jazuli Nugroho, Andriansyah, Saparizan, Mutia Anisa Novianti, Sintho Sukorini, Erna Astriyani, Azizah Handayani Putri dan Eva Setiawati.
  9. Keluarga besar rumah makan SM yang selalu memberikan semangat dan doanya.
  10. Rekan-rekan seperjuangan yang tergabung dalam Komunitas Sistem Informasi (KOMASI) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (FUMMRI).
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.



Tangerang, Januari 2015
Sumasih
NIM. 1114466936

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi akan terus berkembang dengan pesat seiring berjalannya waktu, sehingga komputer memegang peranan penting dalam menyimpan dan mengolah data dan diharapkan mampu menghasilkan informasi yang cepat, tepat waktu dan akurat.

Perkembangan teknologi komputer yang canggih dibutuhkan dalam mekanisme pengolahan data dan penyajian laporan keuangan di setiap perusahaan. Melalui teknologi komputer kita bisa mengolah data dan mengakses informasi untuk membantu sekaligus sebagai pendukung pengambilan keputusan pada manajemen level atas. Dimana dalam laporan keuangan tersebut akan terlihat bagaimana perusahaaan mempertahankan eksistensinya serta perjalanan pertumbuhan perusahaan dalam menjalankan usaha sesuai dengan perencanaan dan perhitungan yang detail dari semua transaksi keuangan yang sistematis.

Rumah makan SM adalah salah satu rumah makan yang berlokasi di Alam Sutera yang berupaya untuk memajukan usaha dengan memperbaiki sistem administrasi dalam laporan keuangan dan meningkatkan mutu pelayananan serta mempertahankan cita rasa yang unik dan khas dari Jawa Timur.

Saat ini laporan keuangan di rumah makan SM sudah terkomputerisasi menggunakan microsoft access sebagai database. Namun masih terdapat kendala yaitu belum ada fasilitas tombol button untuk menampilkan suatu record dengan menggunakan dua kondisi, misalnya menampilkan transaksi penjualan atau transaksi pembelian dari periode tertentu dengan nama barang tertentu. Dari segi penginputan data, setiap nama barang dalam transaksi penjualan dan pembelian belum menggunakan kode barang, sehingga user harus melakukan pengetikan nama barang secara manual berulang-ulang.

Tujuan adanya laporan keuangan pada rumah makan SM adalah sebagai bahan pertimbangan bagi owner untuk membuat keputusan atau kebijakan terhadap keberlangsungan rumah makan ini terutama dalam pengendalian biaya yang tidak perlu. Selain itu owner bisa mengetahui sejauh mana produk setiap menu bisa menghasilkan laba yang signifikan. Dilihat dari tujuan tersebut, sebuah laporan keuangan membutuhkan metode yang cocok untuk memenuhi kriteria laporan keuangan yang dibutuhkan oleh owner.

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas maka dilakukan penelitian untuk mengadakan studi perancangan sistem laporan keuangan secara terintegrasi dan metode yang cocok yang bisa digunakan dalam membantu pengelolaan data keuangan pada rumah makan tersebut sehingga data bisa lebih cepat diolah dan ditelusuri.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PADA RUMAH MAKAN SM MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM”.


Rumusan Masalah

Berikut ini beberapa hal yang menjadi perumusan masalah dalam perancangan laporan yang akan dibahas:

  1. Bagaimana aplikasi dan tingkat integrasi data laporan keuangan pada rumah makan SM yang berjalan saat ini?

  2. Apakah sistem dan metode laporan keuangan yang berjalan saat ini bisa memberi laporan terinci terhadap perolehan laba dan rugi setiap item?

  3. Bagaimana perancangan sistem laporan keuangan terintegrasi yang akan diaplikasikan pada rumah makan SM?

  4. Ruang Lingkup Penelitian

    Pembahasan dalam penyusunan laporan ini dibatasi oleh penerapan metode activity based costing system pada laporan pendapatan dan biaya aktifitas yang digunakan pada produksi setiap item yang meliputi proses dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi siap jual.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penulisan laporan ini adalah:

    1. Menganalisa aplikasi laporan keuangan dan mengetahui tingkat integrasi data yang terjadi saat ini pada rumah makan SM.

    2. Mengetahui tingkat laba atau rugi secara terinci setiap produksi item dan metode yang sesuai dengan perancangan sistem informasi laporan keuangan untuk rumah makan SM

    3. Merancang sistem laporan keuangan terintegrasi untuk rumah makan SM

    Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penulisan laporan ini adalah:

    1. Dapat mempelajari dan mengetahui serta menganalisa sistem laporan keuangan pada rumah makan SM

    2. Mengurangi kendala yang biasanya sering ditemui pada saat input data dan penyerahan laporan keuangan dari user ke owner

    3. Memberikan kemudahan bagi user dalam pembuatan laporan keuangan pada rumah makan SM

    4. Mempermudah dalam mengolah data dan membantu owner dalam pengambilan keputusan.

    5. Mengetahui penerapan metode activity based costing system untuk membantu dalam pengendalianbiaya yang sesuai dengan tujuan operasional

    Metode Penelitian

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang di perlukan yaitu sebagai berikut:


    Metode Pengumpulan Data

    1. Pengumpulan data langsung atau Magang (Observation)

      Penulis melaksanakan metode ini untuk mendapatkan data dengan pengamatan secara langsung (magang) ke rumah makan SM untuk melakukan penelitian, pemantauan, ataupun terlibat secara langsung dengan prosedur sistem yang berjalan pada saat ini.

    2. Wawancara (Interview)

      Penulis melakukan wawancara kepada user untuk memperkuat dan memperjelas temuan saat observasi yang merupakan pelaku sistem pada saat ini.

    3. Studi Pustaka ( Literature)

      Penulis melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian, sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara melihat, membaca, serta mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibicarakan sebagai referensi serta penunjang penelitian dalam penyusunan laporan.

    Metode Analisa Sistem

    Metode analisa yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode analisa SWOT dan analisa value chain.

    Analisa SWOT yaitu melakukan analisa terhadap kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (treatment) dari perancangan sistem informasi laporan keuangan yang akan diaplikasikan pada rumah makan SM. Dengan melakukan analisa SWOT, maka akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar tercapai tujuan rumah makan SM dalam hal membuat laporan keuangan yang baik serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategi dan operasional. Sedangkan analisa value chain untuk menganalisa kegiatan utama perusahaan dan kegiatan penunjang dalam perusahaan tersebut.

    Metode Analisa Perancangan Program

    1. Perancangan Program

      Setelah proses pengumpulan data dilakukanmelalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisasupaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaaat bagi penelitian ini.Dalam metode perancangan sistem penulis menggunakan program Visual Paradigmfor UML 6.4. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkangrafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun danpendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (ObjectOrientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Class Diagram, SequenceDiagram dan Activity Diagram, serta menggunakan tools (alat bantu)UML (Unified Modeling Language) yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap,yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadaptemuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakanalat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhansistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory,Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical,Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratansistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangansistem yang diusulkan.

    2. Prototype

      Proses prototype akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.Proses ini berfokus pada struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitekturperangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan DreamweaverCS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkandokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akandigunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

    3. Testing

      Setelahprototype selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistemyang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukankesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaikisehingga dalam testing aplikasi yang akan dirancang penulis menggunakanmetode black box.


    Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan ini memberikan gambaran mengenai yang diteliti agar laporan dapat tersajikan dalam bentuk tertata rapi dan memenuhi standar penulisan naskah ilmiah. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang terdiri dari metodepengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan studi pustaka, metode analisa sistem dan metode perancangan sistem yang meliputi analisis, desain, coding dan testing, penerapan dan pemeliharaan sistem, serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori umum, teori khusus atau metode yang berhubungan tentang laporan keuangan yang dikutip dari berbagai referensi atau hasil riset yang didapat maupun media lain yang dapat menjadi masukan, serta literature review.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai rumah makan SM yang menjadi objek penelitian dan penulisan laporan ini. Bab ini menjelaskan gambaran umum rumah makan, sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab pada rumah makan, tata laksana sistem yang berjalan meliputi prosedur dan rancangan sistem yang berjalan, analisa sistem yang meliputi metode analisa sistem, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, serta konfigurasi sistem yang sedang berjalan terdiri dari hardware, software, dan brainware. Membahas juga tentang masalah yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dan user requirement yang berisi tabel elisitasi tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diusulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML seperti usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, penjelasan mengenai perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diajukan. Dijelaskan pula rancangan basis data meliputi normalisasi data, spesifikasi basis data, rancangan program usulan, rancangan prototype sistem usulan, konfigurasi sistem usulan, testing sistem yang diusulkan, evaluasi sistem yang diusulkan, implementasi sistem yang diusulkan dan terakhir estimasi biaya dari sistem yang diajukan.


    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan penulis dan saran-saran yang sebaiknya dilakukan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang maksimal serta kesan-kesan penulis dalam melakukan penelitian terhadap aplikasi laporan keuangan di rumah makan SM .

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

    Menurut Sutabri(2012:10) [1], berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

    Menurut Gaol (2009:11)[2], “Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari input, proses dan output yang saling terintegrasi dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[1], sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components System)

      Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yangkosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yangberisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang salingberinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistemmerupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akandisebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebutadalah lingkungannya.

    2. Batasan Sistem (Boundary)

      Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

    3. Lingkungan Luar (Environment)

      Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

    4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

      Penghubung (interface)merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

    5. Mempunyai Masukan (input)

      Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

    6. Mempunyai Pengolahan (processing)

      Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

    7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

      Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menajdi tidak terarah dan terkendali.

    8. Mempunyai Keluaran (output)

      Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

    9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

      Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya kedalam kondisi normal.

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22)[1], Sistem dapat di klasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Sistem abstak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

      Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

    2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

      Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

    3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

      Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

      Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Data

    Menurut Sutabri (2012:2)[3], mengatakan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

    2. Definisi Informasi

    “Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Informasiyang dihasilkan dari pengolahan suatu data oleh suatu sistem dapat menjadi sebuah data untuk sistem lain.”(Mulyanto, 2009:17)[4]

    Menurut Sutarman (2012:14)[5], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    Menurut Maimunah (2012:26)[6], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

    3. Kualitas Informasi

    Menurut Mulyanto (2009:20) [4], kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu:

    1. Akurat.

      Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapatmengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

    2. Tepat Waktu.

      Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

    3. Relevan

      Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    4. Nilai Informasi

    Menurut Mulyanto (2009:20) [4] , “Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilaefektivitasnya.

    Konsep Dasar Teknologi Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Mulyanto (2009:29) [7], “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.” .

    Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasil sesuatu yang bermanfaat bagi penggunanya dalam pengambilan sebuah keputusan. Sistem sendiri merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dan mendukung satu sama lain dan digunakan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan yang sama.

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Mulyanto (2009:31) [7], “sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya,tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut”. berikut merupakan penjelasan komponen dari sistem informasi :

    1. Sumber Daya Manusia

      Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

    2. Sumber Daya Hardware

      Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.

    3. Sumber Daya Software

      Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

    4. Sumber Daya Data

      Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

    5. Sumber Daya Jaringan

      Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan dukunganjaringan seperti modem, software pengendali, serta prosesor antar jaringan.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Henderi (2011:322) [8] , menyatakan bahwa “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

    2. Tahap Analisa Sistem

    Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan.

    Sedangkan menurut Henderi, (2011:322) [9], “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    3. Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah:

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.

    Perancangan Sistem

    1. Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem (desain sistem) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

    Menurut Mulyanto (2009:271) [4], “Perancangan terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”.

    Menurut Aisyah (2011:203) [10], pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC) atau waterfall. SDLC atau waterfall merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

    1. Perancangan Sistem

      Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

    2. Analisa Sistem

      Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannnya.

    3. Perancangan

      Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

    Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari pada perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

    Untuk mencapai tujuan ini, maka perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yan gmeliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang -orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. Dalam tahap perancangan, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer adalah bagan terstruktur. .

    Konsep Dasar Basis Data

    1. Pengertian Basis Data

    Menurut Rahardja(2011:238) [11], ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

    Menurut Wahana komputer (2010:24) [12], ”Database atau basis data sekumpulan daya yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer”. Secara harfiah pengertian basis merupakan dasar, ataupun gudang sedangkan data itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata.Database sering digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tersebut dan menghasilkan informasi tertentu.

    2. Sistem Basis Data

    Menurut Wahana Komputer (2010:25) [13], ”Sebuah sistem database adalah sekumpulan dari komponen-komponen database yang meliputi:

    1. Database
    2. Database server
    3. Komponen Client software
    4. Aplikasi Database


    Unified Modelling Language

    1. Definisi Unified Modelling Language (UML)
    Menurut Nugroho (2010:6-7) [14], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).”


    Menurut Widodo (2011:6) [15], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Menurut Padeli (2008:70) [16], ”UML (Unified Modeling Language)adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UM Lberfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (UnifiedModelling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek(Object Oriented Programming).


    1. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language(UML)

    Menurut Nugroho(2010:24) [17], bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

    a.Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Structural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified ModelingLanguage (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam UnifiedModeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model UnifiedModeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).


    b. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Kebergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadipada suatu elemen mandiri (independent)akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    c. Diagram

    Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

    1. Class Diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

    2. Object Diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansi asistatis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

    3. Use case diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    4. Sequence diagram

      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    5. Collaboration diagram

      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

    6. Statechart diagram

      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem memuat state, transisi, event, serta aktivitas.

    7. Activity diagram

      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

    8. Component diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Deployment diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time).Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.

    PHP (Hypertext Preprocessor)

    1. Definisi PHP

    Menurut Sibero (2011:49) [18] , berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

    Menurut Saputra (2012:2) [19],berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.

    Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan di proses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

    PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML, sebagian sintaks mirip dengan Bahasa C, Java, Perl, ditambah fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

    Hubungan PHP dengan HTML, HTML adalah halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan dalam sebuah file berextention.html, file html ini dikirim oleh serverke browser kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan PHP harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan.Kode ini dapat berdiri sendiri atau disisipkan diantara kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan bersama. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php.

    Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database didalam web.Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, MySQL, Sybase,PostgreSQL. PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti : Windows, Linux,UNIX.

    a. Tipe Data Pada PHP

    PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu boolean, integer, data floating-point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut Penjelasan masing-masing tipe data tersebut :

    1. Boolean

      Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah True atau False. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

    2. Integer

      Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

    3. Floating point

      Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

    4. String

      Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).

    5. Array

      Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.

    6. Objek

      Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.

    7. Resource

      Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

    8. Null

      Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

    Database dan MySQL

    1. Definisi Database

    Menurut Rahardja (2011:238), “database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai reprensentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakurataanya, efisiensi dalam penyampaiannnya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

    Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait.Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain seperti indeks view dan lain-lain. Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat.

    XAMPP

    Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTPserver, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

    Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl :

    1. Apache

      Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

    2. PHP

      Bahasapemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifatserver-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem managementdatabase yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP jugamendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-basedan postgreSQL.

    3. MySQL

      SQLkepanjangan dari Structured QueryLanguage. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untukmengolah database, MySQL jugabersifat opensource dan at relational yang artinya data-datayang dikelola dalam database akandiletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akanmenjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada diSwedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database besertaisinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalamdatabase.

    4. PhpMyAdmin

      Pengeloladatabase dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintahyang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentucukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudahtanpa harus hafal perintahnya.

    5. Perl

      Perladalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kalioleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangatpopular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakansimbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

    Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

    1. Definisi Adobe Dreamweaver

    Menurut Sibero (2011:384)[18] ,mengatakan bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc. Sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc,yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.

    Menurut Milician (2012:5)[20], mengatakan bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerfulHypertext Markup Language (HTML)editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.

    Menurut Wahana Komputer (2011:2)[21], ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.”

    Konsep Dasar Black Box

    1. Definisi Black Box

    Menurut Siddiq (2012:4)[22], "Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar."

    Menurut Budiman (2012:4)[23], “Pengujian blackbox merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data ujidibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telahsesuai dengan yang diharapkan.”

    Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

    Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
    2. Kesalahan interface
    3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
    4. Kesalahan performa
    5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Analisis SWOT

    1. Definisi Analisis SWOT

    Analisis SWOT terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

    Menurut Risza(2010:174)[24], berpendapat bahwa “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

    Menurut Rangkuti(2011:64)[25], berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOTa dalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal(dalam) dan faktor eksternal (luar).

    2. Diagram Analisis SWOT

     

    Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT

     

    Menurut Rangkuti (2011:64)[25], berpendapat bahwa “Matriks Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

    1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan caramenggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
    2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan carameminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
    3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan caramenggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
    4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan carameminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

    Analisa Value Chain

    Menurut Donelan (2000)[26], berpendapat bahwa “Analisis Value Chain adalah tool yang digunakan untuk menjelaskan organisasi sebagai sebuah jaringan dari komponen-komponen utama dan saling keterkaitannya. Tujuan utama analisis adalah untuk menyajikan/menampilkan aktifitas-aktifitas utama dalam organiasasi dan hubungan dari aktifitas-aktifitas tersebut. Selanjutnya dari proses analisis iniakan diperoleh bagaimana hal-hal tersebut menambahkan nilai sehingga dapat memuaskan pelanggan dan memperoleh sumberdaya dari suplier.Selain itu dalam analisis ini akan teridentifikasi tahap-tahap meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi sehingga organisasi dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya operasional dan peningkatan nilai tambah (value added) dapat meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi”.

    Turban (2006) [27],berpendapat bahwa “Analisis Value Chain adalah tool analisis strategi yang digunakan untuk memahami keunggulan kompetitif, yang mencangkup identifikasi peningkatan nilai pelanggan dapat ditingkatkan, penurunan biaya operasional dan hubungan perusahaan dengan pemasok atau supplier, pelanggan serta perusahaan lain dalam industri”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa value chain adalah tool analisis strategi yang digunakan untuk memahami keunggulan kompetitif sebagai sebuah jaringan dari komponen-komponen utama dan saling keterkaitannya.

    Sekumpulan kegiatan yang dilakukan untuk merancang, memproduksi, memasarkan, menyampaikan, dan mendukungproduk, diantaranya:

    1. Kegiatan dalam organisasi dapat dipisahkan menjadi kegiatan primer dan sekunder
    2. Aktivitas penambahan nilai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
    3. Kegiatan dikenakan biaya dengan mengkonsumsi sumber daya
    4. Mengadopsi perspektif unit bisnis, bebas/lepas dari struktur organisasi

     

    Gambar 2.2. Analisis Value Chain

     

    a. Aktivitas utama (primary activities) pada rantai nilai ini adalah sebagai berikut:

    1. Inbound logistic, aktivitas yang dilakukan berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran.
    2. Operations: aktivitas yang mentransformasikan masukan jadi keluaran
    3. Outbound logistic : aktivitas yang berhubungan dengan menyebarkan produk/jasa kepada pelanggan
    4. Marketing dan sales : kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran dan penjualan, diantaranya penelitian pasar danpromosi.
    5. Service : kegiatan yang berhubungan dengan penyedia layanan untuk meningkatkan pemeliharaan produk seperti instalasi, pelatihan, perbaikan, suplai bahan, dan perawatan

    b. Aktivitas pendukung (support activities) adalah kegiatan yang mendukung aktivitas utama, tidak terlibat langsung dalam produksi, namun memiliki potensi meningkatkan efesiensi dan efektifitas. Kegiatan pendukung yang digambarkan Porter adalah sebagai berikut:

    1. Firm Infrastructure : terdiri atas sistem dan fungsi pendukung, diantaranya finance, planning, quality control,dan general senior management.
    2. Human Resources Management  : berhubungan dengan aktivitas rekruitment, pengembangan, pelatihan, memotivasi, serta pemberian penghargaan kepada tenaga kerja.
    3. Technology Development: aktivitas yang terkait produk, proses perbaikan, perancangan peralatan,pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan dukungan sistem berbasis komputer.
    4. Procurement : kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana sumber daya diperoleh diantaranya fungsi pembelian input yang digunakan dalam value chain organisasi.

    OOP (Object Oriented Programming)

    Menurut Daqiqil (2011:10)[28], berpendapat bahwa “OOP (Object Oriented Programming)adalah paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada obyek. Semua data dan fungsi pada paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau obyek-obyek. Bandingkan dengan logika pemrogramman terstuktur, setiap obyek dapat menerima pesan, memproses data dan mengirim pesan ke obyek lainnya. OOP diciptakan untuk mengatasi keterbatasan pada bahasa pemrograman tradisional. Konsep dari OOP sendiri adalah semua pemecahan masalah dibagi ke dalam obyek. Dalam konsep OOP data dan fungsi-fungsi yang akan mengoperasikannya digabungkan menjadi satu kesatuan yang dapat disebut obyek”.

    Framework CI (CodeIgniter)

    1. Definisi Framework CI (CodeIgniter)

    Framework CI (CodeIgniter)terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

    Menurut Daqiqil (2011:1)[28],CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat mempercepat pengembangan untuk membuat sebuah aplikasi web. Ada banyak library dan helper yang berguna didalamnya dan tentunya mempermudah proses development. Ibarat ingin membangun rumah maka Anda tidak perlu membuat semen, memotong kayu menjadi papan, mengubah batu menjadi porselen dan lain-lain.

    Metode yang digunakanoleh framework CodeIgniter disebut Model - View - Controller atau yang disingkat dengan sebutan MVC. MVC memisahkan antara logika pemrogramman dengan presentasi. Hal ini dapat dilihat dari adanya minimalisir script presentasi(HRML, CSS, JavaScript dan sebagainya) yang dipisahkan dari PHP script. Didalam folder CodeIgniter, MCV dapat kita temukan dalam folder application.

    Elisitasi

    Menurut Rahardja (2010:302)[29] , berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harusada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementyang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa opsi, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

    4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Laporan Keuangan

    1. Definisi Laporan Keuangan

    Pengertian laporan keuangan menurut standar akuntansi keuangan: “laporan keuangan merupakan dari proses laporan keuangan”. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti laporan arus kas atau laporan arus dana) catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan.

    Menurut Ramdhani (2011:73)[30], “laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.”

    2. Unsur Laporan Keuangan

    Menurut Ramdhani (2011:73-74)[30], Unsur laporan keuangan yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, utang dan ekuitas. Sedangkan yang berhubungan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.

    1. Aset

      Adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

    2. Utang

      Adalah utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

    3. Ekuitas

      Adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua utang.

    4. Penghasilan

      Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan utang yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam ekuitas.

    5. Beban

      Adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya utang yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam ekuitas.

    3. Bagian-bagian Laporan Keuangan

    Laporan keuangan menurut Syakur (2009:39)[31], terdiri dari:

    A. Neraca (balance sheet)

    “Neraca adalah laporan yang berisi harta, utang dan modal perusahaan dalam waktu tertentu”. Neraca merupakan salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar asset, utang, dan ekuitas pemilik perusahaan. Dalam penyusunannya neraca terbagi menjadi dua bentuk yaitu skontro dan stafel. Dalam bentuk skontro atau horizontal, neraca memiliki dua sisi yang berhadapan. Sisi kiri untuk debet atau aktiva. Sedangkan sisi kanan untuk kredit atau pasiva. Jika neraca dilaporkan dalam bentuk stafel atau vertikal, maka sisi debet berada di atas dan sisi kredit berada di bawah.

    B. Laporan laba rugi (income statement)

    “Laporan laba rugi adalah laporan yang disusun secara sistematis mengenai pendapatan yang diperoleh dan beban-beban yang terjadi dalam kegiatan usaha perusahaan selama periode tertentu” (Ramdhani, 2011:206)[30]. Laporan laba rugi merupakan salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.

    Menurut Syakur (2009:31-32)[32] , terkait penyusunan laporan laba rugi ada dua masalah yang dihadapi yaitu:

    1. apakah keuntungan/kerugian yang terjadi atas aktivitas yang bukan hasil transaksi pokok ikut diperhitungkan atau tidak.
    2. bagaimana bentuk laporan perhitungan laba rugi yang akan digunakan. Maka dalam hal ini ada dua konsep:
      1. Current operating performance

        Menurut konsep ini, perhitungan laba rugi hanya melaporkan pos-pos pendapatan regular saja, sedangkan pendapatan irregular dilaporkan dalam laporan perubahan ekuitas. Ini didasarkan pada argument bahwa suatu keuntungan atau kerugian yang bersifat irregular tidak dapat merefleksikan waktu kemudian.

      2. All inclusive

        Dalam konsep ini, pos-pos pendapatan dan keuntungan, pos-pos beban dan kerugian, baik yang bersifat ordinary atau regular maupun yang bersifat extra ordinary atau irregular diperhitungkan dalam laporan laba rugi. Hanya saja harus ada pemisahan pos-pos yang bersifat ordinary atau regular dari pos-pos yang bersifat extra ordinary atau regular. Standar akuntansi keuangan Indonesia juga menyatakan bahwa laporan laba rugi juga harus mencakup pos-pos luar biasa (extra ordinary).

    Dari bentuk laporannya, laporan laba rugi terbagi menjadi dua bagian yaitu:

    1. Bentuk single step (satu langkah), bentuk ini umum digunakan pada perusahaan jasa terutama sekali perusahaan jasa skala kecil sampai menengah. Pos-pos perhitungan laba rugi hanya diklasifikasikan dalam dua kelompok yakni pendapatan dan beban.
    2. Bentuk multiple step (banyak langkah), bentuk ini umum digunakan pada perusahaan dagang dan manufaktur. Dalam bentuk ini,pos-pos laba rugi dilakukan pemisahan antara pos-pos laba rugi yang berasal dari transaksi-transaksi operasional dengan pos-pos yang berasal dari transaksi non operasional dan yang bersifat extra ordinary, serta dapat dipertemukannya beban dengan pendapatannya.

    C. Laporan perubahan ekuitas (statement of equity)

    Menurut Ramdhani (2011:216)[30] , “Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukan perubahan ekuitas perusahaan yang mengambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode pelaporan”.

    Laporankeuangan ini menggambarkanbertambahnya atau berkurangnya ekuitas suatu perusahaan akibat dari laba ataurugi yang diterima oleh perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansi.

    4. Syarat Penyusunan Laporan Keuangan

    Agar laporan keuangan yang dihasilkan bisa bergunabagi pihak yang berkepentingan, maka laporan keuangan harus memenuhi syarat (Ramdhani,2009:204-205)[30], antara lain:

    1. Mudah dipahami, yaitu laporan dibuat secara ringkas tetapi jelas.
    2. Relevan, laporan dikatakan relevan apabila laporan tersebut mempunyai umpan balik (feedback),mempunyai nilai prediksi (predictive)dan tepat waktu (timeline).
    3. Keandalan, yaitu laporan tersebut harus: (1) dapat diperiksa, (2) keterangan bersifat umum (netral), (3) dapat dipercaya (wajar),(4) harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya, (5) mengandung unsur kehati-hatian, pada saat melakukan taksiran dalam ketidakpastian, sehingga harta dan pendapatan tidak ditaksir terlalu tinggi, sebaliknya utang dan beban tidak ditaksir terlalu rendah.
    4. Dapat diperbandingkan, yaitu harus dilakukan secara konsisten dan ada standarnya.

    5. Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan (Ramdhani, 2009:205-206)[30]:

    1. Pemilik perusahaan, yang berkepentingan untuk menilaikerja manajer perusahaan dan untuk mengambil keputusan apakah harus menambahatau mengurangi modal
    2. Manajer, yang berkepentingan untuk membuat rencana danmengambil keputusan keuanganperusahaan bagi langkah di waktu yang akan datang.Laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban manajer atas jabatannyakepada pemilik perusahaan.
    3. Organisasi tenaga kerja perusahaan, yang berkepentinganuntuk mengetahui pembagian laba yang akan mereka terima, serta masa depanmereka dalam hal kenaikan gaji.
    4. Kreditor dan investor, yang berkepentingan untukmengambil keputusan tentang prospek investasi/kredit.
    5. Pemerintah, yang berkepentingan untuk menentukan pajak.

    Konsep Dasar Activity Based Costing Sytem

    1. Definisi Activity Based Costing Sytem

    Menurut Rudianto (2013:160)[33], “Activity Based Costing adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas.”

    Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas, dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber daya dibebankan ke aktivitas kemudian aktivitas dibebankan ke objek biaya berdasarkan penggunaannya.

    Menurut Simamora (2002:125)[34] , “aktivitas (Activity) adalah setiap kejadian atau transaksi yang memicu biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai faktor penyebab (casual factor) dalam pengeluaran biaya di dalam organisasi”.

    Aktivitas dapat berupa tindakan, gerakan ataupun urutan pekerjaan. Aktivitas dapat juga diartikan sebagai tindakan yang dilakukan di dalam sebuah organisasi yang berfaedah untuk tujuan penentuan biaya pokok dasar aktivitas. Ada dua tahap dalam menentukan biaya pokok berdasarkan aktivitas, yaitu:

    1. Biaya ditelusuri ke aktivitas
    2. Aktivitas tadi lantas ditelusuri ke produk berdasarkan penggunaan aktivitas oleh produk tadi

    Masih menurut Simamora (2002:125)[34] , “Activity Based Costing system adalah sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa.”

    Dari beberapa definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Activity Based Costing system adalah sistem informasi akuntansi yang menjadikan aktivitas atau transaksi sebagai penyebab adanya biaya untuk menghasilkan produk atau jasa sehingga perusahaan bisa berjalan sesuai fungsinya. Sistem informasi ini lebih terfokus pada bagaimana perusahaan mengetahui harga pokok suatu barang atau jasa secara akurat dan mampu menghasilkan laba.

    ABC menyediakan informasi perihal aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Sistem ABC juga membantu perusahaan memperoleh informasi biaya produk yang lebih akurat. Sistem informasi ini diterapkan dalam perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang. Sistem ini dirancang atas dasar landasan pikiran produk yang memerlukan aktivitas dan aktivitas mengkonsumsi sumber daya.

    Rudianto (2013: 160)[33], mendefinisikan beberapa istilah dalam sistem ini, antara lain:

    1. Sumber daya adalah unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan dalam pelaksanaan aktivitas. Contohnya gaji karyawan dan bahan baku.
    2. Unsur biaya adalah jumlah yang dibayarkan untuk sumberdaya yang dikonsumsi oleh aktivitas dan terkandung dalam cost-pool
    3. Cost-pool adalah aktivitas tertentu dimana biaya dikelompokan. Departemen pada perusahaan sering kali merupakan cost-pool. Misanya departemen perakitan atau pengepakan menjadi cost pool untuk biaya penanganan bahan, biaya pengepakan, biaya supervisi, biaya pemakaian motor listrik dan sebagainya.
    4. Cost driver (pemicu biaya) adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas. Cost driver merupakan faktor yang dapat diukur yang digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas, dan dari aktivitaske aktivitas lainnya, produk dan jasa.
    5. Objek biaya adalah produk, jasa atau unit organisasi dimana biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Produk dan jasa pada umumnya merupakan objek biaya. Misalnya sebuah produsen mesin cuci dan lemari es akan menjadikan kedua produk tersebut menjadi objek biaya.

    Penggunaan dari ABC ini, perusahaan dapat mengurangi atau menghilangkan aktivitas-aktivitas yang dianggap tidak membuat produk memiliki nilai tambah atau tidak membuat loyalitas pelanggan menjadi lebih tinggi.

    2. Konsep Dasar Activity Based Costing system

    Pendapat Simamora (2002:127)[34], konsep-konsep dasar yang mendasari ABC dapat diringkas dalam dua hal, yaitu:

    1. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan mengkonsumsi sumber daya yang memerlukan uang. Manajer mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan oleh setiap departemen serta sumber daya yang dikonsumsinya, dan lantas memilih pemicu biaya untuk setiap aktivitas tersebut. Pemicu biaya harus merupakan ukuran yang terkuantifikasi dari apa yang menyebabkan sumber daya tadi digunakan.
    2. Biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas haruslah dibebankan kepada objek biaya berdasarkan unit aktivitas yang dikonsumsi oleh objek biaya tersebut. Pemicu biaya dipakai untuk mengalokasikan biaya ke produk dan jasa.

    Mengenali dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat menjadi pemicu biaya adalah sangat penting. Secara umum ada dua jenis pemicu biaya Rudianto (2013:161)[33] , yaitu:

    1. Pemicu sumber daya (resource driver)

      Ini adalah ukuran kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas. Pemicu sumber daya digunakan untuk membebankan biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas ke cost pool tertentu, contoh cost driver jenis ini adalah luas lantai pabrik, jumlah tenaga kerja, jumlah kamar yang tersedia.

    2. Pemicu aktivitas (activity driver)

      Ini adalah frekuensi dan intensitas permintaan suatu aktivitas terhadap objek biaya. Pemicu biaya aktivitas digunakan untuk membebankan biaya dari cost pool ke objek biaya, contohnya adalah jumlah suku cadang yang berbeda yang digunakan dalam produk akhir untuk mengukur konsumsi aktivitas penanganan bahan atas setiap produk.

    3. Syarat Penerapan Activity Based Costing System

    Sebuah perusahaan bisa menerapkan Activity Based Costing system jika memenuhi syarat sebagai berikut:

    1. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas/keragaman yang tinggi

      Sistem ABC mensyaratkan bahwa perusahaan memproduksi beberapa macam produk atau lini produk yang diproses dengan menggunakan fasilitas yang sama. Kondisi yang demikian tentunya akan menimbulkan masalah dalam membebankan biaya ke masing-masing produk.

    2. Tingkat persaingan industri yang tinggi

      Yaitu terdapat beberapa perusahaan yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis. Dalam persaingan antar perusahaan yang sejenis tersebut maka perusahaan akan semakin meningkatkan persaingan untuk memperbesar pasarnya. Semakin besar tingkat persaingan maka semakin penting peran informasi tentang harga pokok dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen.

    3. Biaya pengukuran yang rendah

      Yaitu bahwa biaya yang digunakan sistem ABC untuk menghasilkan informasi biaya yang akurat harus lebih rendah dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.

    4. Tahapan Activity Based Costing System

    Ada dua tahap dalam pengimplementasian Activity Based Costing system ini, yakni:

    a. Biaya Overhead Dibebankan Pada Aktivitas

    Tahapan ini memerlukan 5 (lima) langkah sebagai berikut:

    1. Mengindentifikasi aktivitas

      Pada tahap ini harus diadakan:

      1. Identifikasi terhadap jumlah aktivitas yang dianggap menimbulkan biaya ketika membuat barang atau jasa dengan cara menetapkan secara rinci tahap proses aktivitas produksi sejak menerima barang hingga pemeriksaan akhir barang jadi serta siap dikirim ke konsumen.
      2. Dipisahkan menjadi kegiatan yang menambah nilai dan yang tidak menambah nilai.
    2. Menentukan biaya yang terkait dengan masing-masing aktivitas. Aktivitas merupakan kejadian atau transaksi yang menjadi penyebab terjadinya biaya.
    3. Mengelompokan aktivitas yang seragam menjadi satu

      Pemisahan kelompok aktivitas diidentifikasikan menjadi 4 (empat) sebagai berikut:

      1. Aktivitas berlevel unit (unit level activities)

        Merupakan setiap aktivitas yang dilakukan untuk setiap unit produksi yang dihasilkan secara individual. Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produk. Biaya ini bersifat proporsional dengan jumlah unit produksi. Contohnya: aktivitas memesan bahan baku, inspeksi suatu komponen dan menjalankan mesin. Berbagai aktivitas tersebut cenderung proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi.

      2. Aktivitas berlevel batch (batch level activities)

        Batch level activities merupakan aktivitas yang berkaitan dengan sekelompok produk. Aktivitas dilakukan setiap kali batch di proses, tanpa memeperhatikan berapa unit yang ada pada batch tersebut. Beberapa contoh kategori ini adalah menangani bahan baku, membuat pesanan produksi dan pengaturan pesanan konsumen adalah aktivitas berlevel batch.

      3. Aktivitas berlevel produk (product level activities)

        Level ini dilakukan untuk melayani berbagai kegiatan pembuatan produk yang berbeda antara satu dengan yang lain. Aktivitas berlevel produk berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya dikerjakan tanpa memperhatikan berapa batch atau unit yang diproduksi atau dijual. Contohnya adalah administrasi komponen, merancang produk, mengurus pengiriman produk kepada konsumen, dan iklan/promosi.

      4. Aktivitas berlevel fasilitas (facility level activities)

        Facility level activities sering disebut sebagai biaya umum karena tidak berkaitan dengan jenis produk tertentu. Facility level activities adalah aktivitas yang menopang proses operasi perusahaan namun banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume. Aktivitas ini dimanfaatkan secara bersama oleh berbagai jenis produk yang berbeda. Contoh kegiatan dalam level ini adalah menyiapkan laporan keuangan, mengelola pabrik, mengurus kebersihan kantor, menyediakan jaringan komputer, dan sebagainya.

    4. Menggabungkan biaya aktivitas yang dikelompokan

      Biaya untuk masing-masing kelompok (unit, batch level, product dan facility sustaining) dijumlahkan sehingga dihasilkan total biaya untuk tiap-tiap kelompok.

    5. Menghitung tarif per kelompok aktivitas

      Dihitung dengan cara membagi jumlah total biaya pada masing-masing kelompok dengan jumlah cost driver.

      b. Membebankan Biaya Aktivitas Ke Produk

      Setelah penelusuran dan pembebanan aktivitas selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah membebankan aktivitas tersebut ke masing-masing produk yang menggunakan cost driver. Setelah tarif per kelompok aktivitas di ketahui, maka dapat dilakukan perhitungan biaya overhead yang dibebankan pada produk.

        

      Sumber: Rudianto(2013:167), Akuntansi Manajemen, Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Stategis, Erlangga, Jakarta

      Gambar 2.3. Tahapan implementasi ABC Sistem

      5. Kelebihan dan kelemahan Activity Based Costing System

      1. Kelebihan Activity Based Costing System

      Ada 4 (empat) keunggulan yang didapat dari Activity Based Costing system ini menurut Rudianto (2013:171)[33], yakni:

      1. Dapat mengatasi diversitas volume dan produk sehingga pelaporan biaya produknya lebih akurat.
      2. Mengidentifikasi biaya overhead dengan kegiatan yang menimbulkan biaya tersebut.
      3. Dapat mengurangi biaya dengan mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah
      4. Memberikan kemudahan kepada manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan

      2. Kelemahan Activity Based Costing

      Walaupun ABC memberikan penulusuran yang lebih baik terhadap biaya ke masing-masing produk, namun sistem ini mempunyai keterbatasan yang harus diwaspadai oleh manajer sebelum menggunakannya untuk menghitung biaya produk. Kelemahan ABC (Rudianto:171-172)[33], antara lain:

      1. Mengharuskan manajer melakukan perubahan radikal dalam cara berfikir mereka mengenai biaya, yang pada awalnya sulit bagi manajer untuk memahami ABC
      2. Memerlukan upaya ekstra dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam perhitungan biaya, karena sistem ABC menghendaki perhitungan biaya yang tidak biasa dikumpulkan oleh suatu perusahaan, seperti jumlah set up, jumlah inspeksi, jumlah order yang diterima.
      3. Sistem ABC menghendaki pengalokasian biaya overhead pabrik, seperti biaya asuransi dan biaya penyusutan pabrik ke pusat-pusat aktivitas yang lebih sulit dilakukan secara akurat karena semakin banyaknya jumlah pusat aktivitas.
      4. Tidak menunjukan biaya yang akan dihindari dengan menghentikan pembuatan lebih sedikit produk.
      5. Implementasi sistem ABC belum dikenal dengan baik sehingga persentase penolakan terhadap sistem ini cukup besar.

      Literature Review

      Menurut Mulyandi (2013:17-153)[35], berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

      Adapun beberapa studi pustaka yang berhubungan dengan topik penelitian ini antara lain:

      Tabel 3.1 Literature Review

        
        

      Penelitian ini berbeda dari enam penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai perbandingan, mengacu pada kebutuhan laporan keuangan secara umum dan tujuan perusahaan secara spesifik, perancangan sistem laporan keuangan ini mengkombinasikan activity based costing system dalam akun pendapatan dan pembelian di setiap transaksi agar diketahui jumlah biaya yang dialokasikan untuk menciptakan atau memproduksi setiap item menu di rumah makan tersebut. Sehingga sistem ABC ini tidak semata-mata untuk melihat atau bertujuan menentukan tarif dasar atau harga pokok sebuah produk seperti yang dilakukan oleh Lanang Sadewo, Koko Yuli Prakoso dan Yulianti tapi juga tidak hanya melaporkan data keuangan secara umum saja seperti penelitian-penelitian sebelumnya. Dengan kata lain ini bisa menjadi alat bantu atau bahan pertimbangan dalam membuat keputusan stratejik di bagian produksi. Diharapkan dari kombinasi sistem ini, owner bisa mengendalikan biaya yang tidak mempunyai nilai tambah bagi keberlangsungan bisnis rumah makan tersebut.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat Perusahaan

      Indonesia terdiri dari kurang lebih 34 provinsi dan setiap provinsi mempunyai kota-kota yang memiliki ciri khas tersendiri. Indonesia juga kaya akan aneka ragam kuliner yang memiliki cita rasa yang unik. Ini diperkuat lagi dengan tanah Indonesia yang subur sehingga bisa tumbuh berbagai macam rempah yang membuat masakan Indonesia lebih memiliki rasa yang super lezat. Keunikan cita rasa masakan kota-kota nusantara wajib dilestarikan. Misalnya dengan terus mengembangkan bisnis di bidang ini sekaligus memperkenalkan keunikan masakan tersebut ke masyarakat luas.

      Salah satu rumah makan yaitu rumah makan SM yang berlokasi Alam Sutera, Tangerang. Rumah makan ini menyediakan aneka masakan khas Jawa. Rumah makan ini berusaha terus mengembangkan usahanya dengan tetap mempertahankan cita rasa masakan yang khas dan membuka cabang baru di ibu kota Jakarta.

      Dengan membuka cabang baru, maka administrasi keuangan diharuskan lebih rapi, lebih valid dengan proses data yang cepat, tepat dan akurat serta selalu up to date sehingga pelaporan dari hasil bisnis bisa disajikan dengan mudah.

      Tahun ini rumah makan tersebut membuka cabang baru di Jakarta dan menambah menu baru dicabang tersebut. Dengan jumlah pegawai sekitar 10 orang, rumah makan ini mulai memperbaiki sistem laporan keuangan agar laporan keuangannya memiliki data yang valid dan selalu up to date. Sehingga penyajian laporan keuangan menjadi lebih mudah.

      Struktur Organisasi

      Perusahaan dagang skala kecil dan menengah juga membutuhkan struktur organisasi untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyampaian informasi mengenai standar kerja maupun informasi lain yang menyangkut peningkatan kualitas barang atau jasa dan pelayanan terhadap konsumen.

        

      Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Makan SM

      Tugas dan Tanggung Jawab

      1. Supervisor

      1. Mengatur dan mengawasi kerja seluruh bawahannya agar tetap memenuhi standar kerja
      2. Bertanggung jawab atas hasil kerja seluruh bawahannya
      3. Memberi motivasi ke seluruh bawahannya
      4. Tempat menampung kritikdan saran dari tamu dan mencari solusinya
      5. Mengontrol/memastikan taste/cita rasa dari semua menu supaya tidak berubah dan tetap sesuai ciri khas
      6. Menjembatani informasi dari owner ke seluruh karyawan atau sebaliknya
      7. Menegur bawahan yang hasil kerjanya tidak sesuai dengan standar kerja
      8. Memberi contoh yang baik dalam bekerja kepada seluruh karyawan

      2. Kasir/Keuangan

      1. Melayani transaksi penjualan
      2. Menghitung pendapatan dan pengeluaran setiap hari
      3. Bertanggungjawab atas gudang bahan makanan

      3. Karyawan Bagian Juru Masak (koki)

      1. Memastikan kualitas dan kebersihan bahan makanan tetap terjaga
      2. Memastikan semua takaran bumbu sesuai dengan standar
      3. Membuat menu masakan sesuai dengan pesanan tamu
      4. Memastikan kualitas masakan yang akan disajikan sesuai dengan taste yang sudah ditentukan
      5. Ikut serta menjaga kebersihan alat-alat masak dan dapur secara keseluruhan
      6. Memastikan ada tempat untuk semua alat masak dan meletakkan alat masak sesuai pada tempatnya
      7. Ikut menjaga kebersihan tempat penyimpanan makanan dan alat makan (piring dan mangkuk)
      8. Menjaga keselamatan diri dan sekitarnya saat memasak

      4. Karyawan Bagian Pelayanan

      1. Menerima pesanan dan melayani pelanggan dengan ramah dan sopan
      2. Memastikan pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan
      3. Membersihkan meja dan kursi di ruang makan
      4. Memastikan sendok dan garpu serta semua bumbu (sambal, kecap, saus dan lain-lain) sudah tersedia cukup di meja
      5. Menerima keluhan dari pelanggan dan menyampaikannya ke pimpinan
      6. Menjaga kebersihan ruang makan secara keseluruhan
      7. Ikut serta menjaga kebersihan peralatan makanan secara keseluruhan (piring, mangkuk, rombong)

      5. Penanggungjawab Piket

      1. Memastikan jadwal piket terlaksana dengan baik
      2. Memastikan seluruh ruangan tetap bersih
      3. Menegur petugas piket yang bekerja tidak rapi
      4. Memastikan semua peralatan dan perlengkapan kebersihan sudah tersedia dan layak pakai

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Meskipun sudah menggunakan komputer dalam pengolahan data pendapatan dan pembelian, tapi pengolahan data keuangan belum maksimal. Ini karena masih menggunakan dua aplikasi dalam menyimpan data tersebut. Dalam penyajianpun masih bersifat manual, sehingga memungkinkan adanya human error atau salah saji dalam pelaporannya.

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Berikut ini adalah prosedur dari sistem yang berjalan saat ini di rumah makan tersebut:

      1. Admin menghitung pendapatan
      2. Admin menghitung pengeluaran
      3. Admin meng-input data pendapatan dan pengeluaran ke database access
      4. Admin membuat laporan keuangan harian, mingguan dan membuat catatan kecil menggunakan Microsoft excell
      5. Admin membuat laporan keuangan dan dicetak dalam bentuk kolom kemudian diserahkan ke owner
      6. Owner menerima laporan keuangan

      Perancangan Sistem Yang Berjalan

      1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

      Analisa sistem yang berjalan saat ini menggunakan visual paradigm for UML enterprize edition 6.4 dengan menggambarkan use case diagram dan activity diagram.

        

      Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Laporan Keuangan Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang ada terdapat:

      1. 1 (satu) sistem yaitu sistem laporan keuangan rumah makan SM.
      2. 2 (dua) aktor yaitu: admin dan owner.
      3. 7 (tujuh) use case yaitu: admin menghitung pendapatan, admin menghitung pengeluaran, admin meng-input data pendapatan, admin meng-input data pengeluaran, admin membuat laporan harian, admin membuat laporan mingguan, admin membuat laporan keuangan dan menyerahkan ke owner.

      2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

        

      Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Laporan Keuangan Yang Berjalan

      1. 1 (satu) initial node dimana objek pertama dimulai.
      2. 2 (dua) aktor yaitu admin dan owner .
      3. 8 (delapan) action yaitu menghitung pendapatan, menghitung pengeluaran, input data pendapatan, input data pengeluaran, membuat laporan harian, membuat laporan mingguan, membuat laporan keuangan dan menerima laporan keuangan.
      4. 1 (satu) final node. Aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran dalam kegiatan tersebut.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisa Sistem

      1. Analisa SWOT

      Analisa SWOT digunakan untuk menganalisa dan mengidentifikasi kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (treatment) baik secara internal maupun eksternal. Juga menganalisa untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan untuk mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin dengan strategi S-O, strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki yakni strategi S-T, analisis strategi mengurangi kelemahan internal, supaya bisa meraih peluang yang ada yaitu strategi W-O, serta mengatasi ancaman yang ada di eksternal yaitu strategi W-T.

      Sesuai dengan visi misi rumah makan yang menetapkan cita rasa yang khas asli jawa timuran menjadi salah satu rumah makan yang menjadi rekomendasi nomor satu untuk berbagai acara. Diharapkan mampu mempertahankan eksistensinya dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen sertamemperluas pemasarannnya dengan membuka cabang di kota-kota besar. Untuk itu, maka dibutuhkan laporan keuangan yang memadai untuk menunjang tujuan tersebut. Di bawah ini adalah analisis swot terhadap sistem laporan keuangan yang sedang berjalan yang diharapkan bisa membantu dalam menentukan strategi yang efektif bagi perusahaan.

      Tabel 3.1. SWOT Analysis

        

      Tabel 3.2. SWOT Matrix

       

        

      2. Metode Analisa Value Chain

      Analisa Value Chain biasa digunakan untuk merinci suatu rangkaian proses dari bahan baku sampai ke produk akhir yang digunakan, sehingga diketahui kegiatan strategi yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan sumber daya. Analisa Value Chain mengenai penjelasan seluruh aktivitas pada rumah makan SM, yang termasuk dalam aktivitas utama dan aktivitas pendukung dapat dijelaskan dalam gambar di bawah ini:

        

      Gambar 3.4. Aktivitas Value Chain

      a. Aktifitas Utama

      Yang menjadi aktivitas utama yang terdapat pada analisis value chain rumah makan SM adalah sebagai berikut:

      1. Pemilihan bahan baku dari pasar

        Bahan baku yang baik adalah awal dari produk yang berkualitas. Karenanya, poin ini penting pada awal proses produksi dan menentukan hasil akhir item yang menentukan pula kepuasan pelanggan.

      2. Proses penyimpanan dan pembuatan produk.

        Selanjutnya adalah cara terbaik dalam menyimpan dan mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual dengan menggunakan sistem FIFO.

      3. Penjualan produk ke pelanggan.

        Tahap ini adalah kegiatan inti dari rumah makan SM, yakni menjual produk ke pelanggan.

      4. Sosialisasi, Publikasi, dan Promosi.

        Untuk meningkatkan omzet dan memperluas pemasaran, maka sangat perlu adanya promosi untuk memperkenalkan produk ke masyarakat

      5. Pelayanan pada pelanggan.

        Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan loyalitas pelanggan dengan berfokus pada cara penyajian dan pengemasan serta tersedianya sarana pendukung

      b. Aktifitas Pendukung

      Aktivitas-aktivitas yang menjadi pendukung, yang dihasilkan dari analisis value chain terhadap organisasi rumah makan SM adalah:

      1. Keuangan

        Pengelolaan keuangan harus dilakukan secara realistis, akuntabel dan transparan

      2. Kepegawaian

        Aktivitas ini mengelola sumber daya manusia untuk lebih meningkatkan mutu dengan menunjuk penanggungjawab di setiap produk supaya tercipta controling produk yang jelas dan tepat guna.

      3. Management Information System (MIS)

        Management Information System (MIS) merupakan aktivitas yang bertugas pada pengembangan di bidang software,hardware, prosedur pembuatan produk dari input menjadi output termasuk peralatan yang digunakan

      4. Kerjasama antara perusahaan dengan petugas keamanan daerah

        Kerjasama dengan satuan pengamanan dimaksudkan supaya tercipta keamanan di lingkungan perusahaan.

      Analisa Batasan Sistem Berjalan

      1. Analisa Masukan

      a) Nama Masukan : Kwitansi penjualan

      Fungsi : Sebagai bukti pembayaran dari pelanggan kepada kasir

      Sumber : Kasir

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap ada transaksi penjualan

      Format : Lampiran

      Keterangan : Berisi data penjualan barang ke pelanggan

      b) Nama Masukan : Kwitansi pembelian

      Fungsi : Sebagai bukti pembayaran dari petugas belanja kepada supplier

      Sumber : supplier

      Media : Kwitansi dan faktur

      Frekuensi : Setiap ada transaksi pembelian

      Format : Lampiran

      Keterangan : Berisi data pembelian barang dari supplier

      c) Nama Masukan : Draft upah karyawan

      Fungsi : Sebagai bukti pembayaran gaji karyawan

      Sumber : owner

      Media : Kartu gaji karyawan

      Frekuensi : Setiap awal bulan

      Format : Lampiran

      Keterangan : Berisi data gaji karyawan

      d) Nama Masukan : Draft pembayaran overhead

      Fungsi : Sebagai bukti pembayaran biaya overhead

      Sumber : Petugas pembayaran biaya overhead

      Media : bukti pembayaran

      Frekuensi : sebulan sekali/saat diperlukan

      Format : Lampiran

      Keterangan : Berisi data pembayaran biaya overhead perbulan

      2. Analisa Proses

      a) Nama Modul : Pendapatan

      Masukan : Kwitansi penjualan

      Keluaran : Akun pendapatan

      Ringkasan Proses : kwitansi penjualan ini akan menghasilkan nominal akun pendapatan dalam laporan keuangan.

      b) Nama Modul : Pembelian

      Masukan : Kwitansi dan faktur pembelian

      Keluaran : Akun beban dan akun pembelian

      Ringkasan Proses : kwitansi dan faktur pembelian ini akan Menghasilkan nominal beban operasional dan akun pembelian dalam laporan keuangan.

      c) Nama Modul : Biaya Overhead

      Masukan : Slip biaya Overhead

      Keluaran : Akun beban Overhead

      Ringkasan Proses : Akun beban ini akan menghasilkan nominal beban dalam laporan keuangan.

      3. Analisa Keluaran

      a) Nama Keluaran : Neraca

      Fungsi : Melihat data keuangan selama periode tertentu

      Media : Tampilan di layar dan kertas

      b) Nama Keluaran : Laporan laba rugi

      Fungsi : Melihat data laba atau rugi selama periode tertentu

      Media : Tampilan di layar dan kertas

      c) Nama Keluaran : Laporan perubahan ekuitas

      Fungsi : Melihat data perbandingan ekuitas selama periode tertentu

      Media : Tampilan di layar dan kertas

      d) Nama Keluaran : Laporan arus kas

      Fungsi : Melihat data arus kas selama periode tertentu

      Media : Tampilan di layar dan kertas

      e) Nama Keluaran : Laporan pendapatan per item

      Fungsi : Melihat nominal pendapatan dalam periode tertentu

      Media : Tampilan di layar dan kertas

      f) Nama Keluaran : Laporan pengeluaran per aktivitas

      Fungsi : Melihat jumlah pengeluaran per unit produk

      Media : Tampilan di layar dan kertas

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. Spesifikasi Hardware

      Saat ini komputer yang digunakan oleh admin mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

      1. Processor : Pentium IV
      2. Monitor : SVGA 14”
      3. Mouse : Optical
      4. Keyboard : PS2
      5. RAM : 2 GB
      6. Harddisk : 320 GB
      7. Printer : HP Epson LX 300 +

      2. Spesifikasi Software

      1. Processor : Pentium IV Microsoft Access 2010
      2. Microsoft Excell 2010

      3. Hak Akses (Brainware)

      1. Admin
      2. Owner

      Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      1. Permasalahan yang dihadapi

      Adapun permasalahan yang dihadapi saat ini adalah sebagai berikut:

      1. Tidak bisa menampilkan seluruh unsur laporan keuangan
      2. Menggunakan dua aplikasi yaitu microsoft access yang kemudian data tersebut diolah kembali menggunakan microsoft excell
      3. Sistem memudahkan dalam melihat laporan laba atau rugi dari hasil penjualan per item

      2. Alternatif Pemecahan Masalah

      Dengan mencermati permasalahan yang dihadapi user seperti disebutkan di atas, maka sistem diharapkan memilki kemampuan sebagai berikut:

      1. Membuat perancangan sistem yang mampu menampilkan seluruh unsur laporan keuangan
      2. Menggunakan satu sistem yang terintegrasi
      3. Sistem informasi memiliki button untuk edit dan menampilkan data berdasarkan kategori tertentu
      4. Sistem mampu mengeetahui efektivitas perolehan laba per item

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem. Berikut adalah hasil Elisitasi Tahap I:

      Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa poin yang dibutuhkan untuk membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

      Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

        

      Elisitasi Tahap II

      2. Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Dari Tabel 3.3, terdapat 6 requirement yang optionnya Inessential (I) dan wajib dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena jika requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem masih bisa running tanpa error. Berdasarkan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka beberapa requirement di bawah diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi berikut ini :

      Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

        

      Keterangan :

      M : Mandatory

      D : Desirable

      I : Inessential

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE dengan opsi HML (High, Middle, Low). Pada elisitasi tahap III, terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:

      Table 3.5. Elisitasi Tahap III

         

      Keterangan :

      T : Technical

      O : Operational

      E : Economic

      L : Low

      M : Middle

      H : High

      Final Draft Elisitasi

      Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut penulis lampirkan tabel final draft elisitasi.

      Tabel 3.6. Tabel Final Draft Elisitasi

         


      BAB IV

      HASIL PENELITIAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. EnterpriseEdition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, SequenceDiagram dan Class Diagram.

      Prosedur Sistem Usulan

      Sistem usulan yang akan dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:

      1. Admin dan owner untuk login harus input username dan password terlebih dahulu
      2. Admin membuat data master akun dan input data transaksi
      3. Dari data transaksi, sistem akan langsung memproses data tersebut kejurnal umum dan buku besar
      4. Sistem mengolah data dari jurnal umum dan buku besar menjadi laporan keuangan dan menampilkan laporan tersebut serta grafiknya.

      Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

         

      Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

      1. 1 (satu) system, mencakup seluruh kegiatan laporan keuangan di rumah makan SM
      2. 2 (dua) actor, melakukan kegiatan diantaranya: admin dan owner
      3. 21 (dua puluh satu) use case, yang dilakukan diantaranya: login, halaman utama, transaksi, pemasukan,pengeluaran, jurnal, kelompok akun, akun,kelompok menu, daftar menu, rekening bank, penjualan per item, pembelian per item, jurnal, buku besar, laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dashboard dan log out.

      Activity Diagram Yang Diusulkan

         

      Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

      1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.
      2. 50 (lima puluh) action state, berawal dari log in jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada halaman utama yang berisi transaksi, jurnal, kelompok akun, akun, kelompok menu, daftar menu,rekening bank, penjualan per item, pembelian per item, buku besar, laporan keuangan, dashboard dan log out.
      3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan Admin

        

      Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin

      Berdasarkan gambar 4.3. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

      1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
      2. 15 (lima belas) Lifeline yaitu login, halaman utama,transaksi, tampil jurnal, kelompok akun, akun, kelompok menu, daftar menu,rekening bank, penjualan per item, pembelian per item, buku besar,laporan keuangan, dashboard dan ‘’logout.’’
      3. 23 (dua puluh tiga) ‘’Message’’antara lain terlebih dahulu melakukan login,verifikasi password dan username, halaman utama, transaksi,tampil jurnal, kelompok akun, akun, kelompok menu, daftar menu, rekening bank,penjualan per item, pembelian per item, buku besar, laporan keuangan, dashboard dan log out.

      Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak Owner

        

      Gambar 4.4. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Owner


      Berdasarkan gambar 4.4. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

      1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak eksekutif.
      2. 6 (enam) Lifeline yaitu login, halaman utama, buku besar, laporan keuangan, dashboarddan logout.
      3. 12 (dua belas) Message antara lain membuka browser terlebih dahulu untuk login, verifikasi password dan username, halaman utama,buku besar, laporan keuangan, dashboard dan logout.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

        

      Tahapan Implementasi Activity Based Costing System

      Berikut ini adalah tahap-tahap dalam mengimplementasikan sistem ABC ke dalam analisa laporan keuangan:



      Gambar 4.5. Tahapan Implementasi Sistem ABC


      1. Tahap pertama adalah membebankan seluruh biaya overhead ke aktivitas dengan melalui langkah sebagai berikut:

      1. Langkah pertama adalah mengidentifikasi aktivitas yang ada di seluruh proses produksi sejakawal hingga barang sampai ke pelanggan dengan cara:
        1. Menetapkan proses aktivitas produksi dari pemesanan bahan baku sampai barang jadi siap jual, contohnya aktivitas pembelian bahan baku, aktivitas proses produksi bahan baku jadi barang jadi,aktivitas penjualan, aktivitas pengiriman barang, aktivitas promosi. Dalam langkah ini sebagai contohnya adalah seluruh biaya yang meliputi aktivitas pembelian bahan baku termasuk beban solar/bensin saat proses pembelian bahan baku akan dibebankan oleh aktivitas pembelian bahan baku. Sedangkan beban solar/bensin saat pengiriman barang dari pusat ke cabang, akan dibebankan dalam aktivitas pengiriman barang.
        2. kemudian akan diketahui jumlah biaya yang dibebankan oleh semua aktivitas masing-masing dan akan bisa ditelusuri aktivitas mana yang menggunakan biaya yang dianggap kurang memberi nilai tambah pada suatu produk. Contohnya seberapa sering membayar parkir dalam aktivitas pembelian bahan baku. Dari langkah ini, maka owner bisa membuat keputusan mengubah strategi dalam pembelian bahan baku untuk meminimalisir biaya parkir.
      2. Menentukan biaya masing-masing aktivitas Tahap selanjutnya adalah menentukan ataumenghitung biaya masing-masing aktivitas yang ada di seluruh proses produksisejak proses pemilihan, pembelian bahan baku hingga proses barang jadi siap jualsampai ke tangan pelanggan.
      3. Mengelompokan aktivitas yang seragam menjadisatu, dengan menganalisa aktivitas mana yang pembebanan biayanya berdasarkanunit, kelompok (batch), produk danfasilitas.
      4. Biaya untuk masing-masing kelompok (unit, batch level, product dan facility sustaining) dijumlahkan sehingga dihasilkan total biaya untuk tiap-tiap kelompok.
      5. Menghitung tarif per kelompok aktivitas dengan cara membagi jumlah total biaya pada masing-masing kelompok dengan jumlah costdriver atau pemicu biaya.


      2. Tahap kedua yakni tahap terakhir adalah membebankan biaya aktivitas ke produk. Mulai dari membebankan biaya aktivitas tersebut ke masing-masing produk yang menggunakan pemicu biaya (cost driver). Setelah diketahui biaya perkelompok aktivitas, maka biaya itu dibebankan ke produk.

      Rancangan Basis Data

      Normalisasi

      1. Class Diagram

      Gambar 4.6. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan


      Berdasarkan gambar 4.7. ‘’Class Diagram’’ sistem yang diusulkan terdapat:

      1. 10 ‘’class’’, himpunan dari objek-objek yang berbagi atributserta operasi yang samadiantaranya akun, kelompok akun, admin, jurnal, jurnal detail, gaji karyawan, daftarmenu, transaksi, rekening bank dan kelompok menu.
      2. 9 ‘’Multiciply’’, hubungan antara objek satu dengan objeklainnya yang mempunyainilai.

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record.Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

      1. Nama Field  :akun

      Media  : harddisk

      Isi  : kd_akun+nm_akun+saldo_awal +saldo+id_kelomp_akun

      Primary Key  : id_akun

      Panjang Record  : 65

      Tabel 4.2. Tabel Data Akun

      2. Nama Field  :Kelompok Akun

      Media  : harddisk

      Isi  : id_kelomp_akun+nm_kelomp_akun

      Primary Key  : id_kelomp_akun

      Panjang Record  :38

      4.3. Tabel Kelompok Akun

      3. Nama Field  :Admin

      Media  :harddisk

      Isi  :id_admin+nm_depan+nm_belakang+username+password

      Primary Key  : id_admin

      Panjang Record  : 73

      Tabel 4.4. Tabel Admin

      4. Nama Field  :jurnal

      Media  : harddisk

      Isi  : id_jurnal+ket_jurnal+waktu_post+id_admin+id_transaksi+tgl_transaksi+no_ref

      Primary Key  : id_jurnal

      Panjang Record  : 80

      4.5. Tabel Jurnal

      5. Nama Field  : jurnal_detail

      Media  : harddisk

      Isi  : id_jurnal_detail+jumlah+id_jurnal+kd_akun+debet_kredit+ kd_kelomp_menu+kd_brg +harga_satuan+qty

      Primary Key  : id_jurnal_detail

      Panjang Record  : 81

      4.6. Tabel jurnal_detail

      6. Nama Field  : kelomp_menu

      Media  : harddisk

      Isi  : id_kelomp_menu+nm_menu

      Primary Key  : id_kelomp_menu

      Panjang Record  : 56

      Tabel 4.7. Tabel kelomp_menu


      7. Nama Field  : transaksi

      Media  : harddisk

      Isi  : id_transaksi+transaksi_deskripsi

      Primary Key  : id_transaksi

      Panjang Record  : 13

      Tabel 4.8. Tabel Transaksi

      >

      8. Nama Field  : daft_menu

      Media  : harddisk

      Isi  : id _menu+kd _menu+nm_menu+harga_satuan +kd_kelomp_menu+valid_from+valid_to

      Primary Key  : id _menu

      Panjang Record  : 67


      Tabel 4.9. Tabel daft_menu

      9. Nama Field  : daft_alokasi

      Media  : harddisk

      Isi  : kd_brg+nm_brg+kd_kelomp_alokasi

      Primary Key  : kd _brg

      Panjang Record  : 63


      Tabel 4.10. Tabel daft_alokasi

      10. Nama Field  : kelomp_alokasi

      Media  : harddisk

      Isi  : kd_kelomp_alokasi+kelomp_alokasi

      Primary Key  : kd _kelomp_alokasi

      Panjang Record  : 35

      Tabel 4.11. Tabel kelomp_alokasi

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras (hardware) yangdigunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

      1. Processor  : Core 2 duo
      2. Monitor  : 14” LCD monitor
      3. RAM  : 2 GB
      4. Harddisk  : 500 GB

      Aplikasi Yang Digunakan

      Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

      1. Windows 7
      2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition.
      3. Notepad ++
      4. XAMPP
      5. Framework CodeIgniter (CI)
      6. Google Chrome

      Hak Akses

      Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:

      1. Admin
      2. owner

      Testing

      Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat kesalahan atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini dapat meminimalisir kesalahan yang terdapat di dalam sistem.

      Tabel 4.11. Pengujian Blackbox

      Implementasi

      1. Tampilan Login

      Gambar 4.7. Tampilan Login

      Gambar 4.7 merupakan menu login yang digunakan untukmengisi username dan password. Jika field diisi dengan benar maka akan masuk ke menu halaman utama.Namun jika salah, maka aka nada warningbahwa field diisi salah.

      2. Tampilan Halaman Utama

      Gambar 4.8. Tampilan Halaman Utama

      Menu tampilan halaman utama akan ditampilkan jika verifikasi username dan password benar.

      3. Tampilan Form Pemasukan

      Gambar 4.9. Tampilan Form Pemasukan

      Dari halaman utama, bisa dipilih form transaksi yang berisi form pemasukan dan pengeluaran. Form ini dihasilkan dari analisis kebutuhan yang didasari pada implementasi activity based costing system pada laporan keuangan.

      4. Tampilan Form Pengeluaran

      Gambar 4.10 Tampilan Form Pengeluaran

      Tampilan form pengeluaran merupakan hasil analisa ABC system sebagai form input data yang bisa digunakan untuk menganalisa pengeluaran dengan tujuan mengendalikan biaya yang tidak menambah nilai bagi keberlangsungan bisnis.


      5. Tampilan Jurnal Pemasukan Kas

      Gambar 4.11. Tampilan Jurnal Pemasukan Kas

      Dari form transaksi pemasukan, data input akan ditampilkan ke jurnal pemasukan kas.

      6. Tampilan Akun

      Gambar 4.12. Tampilan Akun

      Gambar 4.12 menunjukan form daftar setiap akun yangdigunakan dalam perusahaan.

      7. Tampilan Kelompok Menu

      Gambar 4.13. Tampilan Kelompok Menu

      Daftar kelompok menu adalah daftar menu yang sudah digolongkan sesuai berdasarkan jenis menu dari produk rumah makan SM.

      8. Tampilan Penjualan Per Item

      Gambar 4.14. Tampilan Penjualan Per Item

      Pada halaman penjualan per item, akan ditampilkan sebagian data yang dibutuhkan berdasarkan record dengan syarat tertentu yang dibutuhkan oleh manajemen sewaktu-waktu. Data ini diambil dari data input form pemasukan.

      9. Tampilan Pembelian Per Item

      Gambar 4.15. Tampilan Pembelian Per Item

      Gambar 4.15 merupakan tampilan pembelian per item yakni data lebih detail lagi terhadapproses pembelian bahan baku dan biaya overhead.





      Schedule

      1. Pembuatan Proposal

        Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

      2. Seminar Proposal

        Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama satu minggu.

      3. Wawancara

        Pada tahap ini, wawancara dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama satu minggu.

      4. Analisis Data

        Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama tiga minggu.

      5. Elisitasi

        Pada tahap ini, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait selama dua minggu.

      6. Desain Sistem

        Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama tiga minggu.

      7. Programming Sistem

        Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama delapan minggu.

      8. Testing Program

        Pengujian program dilakukan untukmengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalampenulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama satuminggu pada perusahaan yang bersangkutan.

      9. Evaluasi

        Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan sejalan dengan testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung satu minggu beriringan dengan testing program.

      10. Pelatihan User

        Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

      11. Implementasi Program

        Selanjutnya dilakukan implementasi programpada perusahaan terkait seiring dengan pelatihan user. Implementasi program berlangsung selama satu bulan.

      12. Dokumentasi

        Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

      Tabel. 4.12. Time Schedule

      Estimasi Biaya

      Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

      Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:

      Tabel 4.13. Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat di rumah makan SM, maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

      1. Aplikasilaporan keuangan masih menggunakan database Ms Acess kemudian diolah kembali ke Ms excel. Laporan baru berupa laporan pengeluaran kas dan pemasukan kas. Belum tersusun laporan neraca dan perubahan modal. Karenanya dibutuhkan sistem yang memiliki integrasi yang tinggi yang bisa memenuhi kebutuhan manajemen.
      2. Sistem telah memiliki fasilitas laporan rugi laba namun hanya secara global, belum merinci per menu atau produk. Sehingga untuk mengetahui laba rugi per produk diperlukan sistem informasi yang memenuhi kriteria tersebut. Untuk itu digunakanlah metode activity based costing system yang dianggap mampu memudahkan manajemen dalam mengendalikan biaya dan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan strategis.
      3. Penelitian dimulai dengan melakukan analisa laporan keuangan yang sedang berjalan, elisitasi untuk mengetahui kebutuhan sistem, kemudian menganalisa metode ABC,mengidentifikasi aktivitas produksi dan merancang penerapan metode ABC ke dalam aplikasi laporan keuangan. Selanjutnya mendesain form-form laporan lalu menguji kelayakan sistem dan diakhiri pada tahap implementasi dan perawatan sistem. Perancangan program menggunakan toolsUML(Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, ActivityDiagram, dengan software Visual Paradigm 6.4 enterprise edition. Serta menggunakan bahasa pemrogramman PHP(Hypertext Preprocessor) dengan Framework CodeIgniter (CI) dan pembuatandatabase pada MySQL.

      Saran

      Berikut ini adalah saran-saran yang perlu diperhatikan, yang bisamenjadi dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut dikemudianhari yaitu:

      1. Diperlukan keamanan data dengan schedule backup data secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan (error) pada komputer, ataupun disebabkan gangguan listrik secara menyeluruh maka dengan adanya backup data tersebut tidak hilang.
      2. Setelah sistem diimplementasikan, makapasti dibutuhkan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki maupun ditambah serta dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih.

      Kesan

      Penelitian yang dilakukan penulis ini sungguh memberi pelajaran yang sangat berharga terutama dalam implementasi teori akuntansi dalam kenyataan dunia kerja dilapangan. Akuntansi termasuk ilmu yang merupakan seni dalam mengelola aset perusahaan. Karena itu, seluruh proses akuntansi kadang tidak serta merta wajib digunakan oleh suatu perusahaan, melainkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.


      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 1,2 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
      2. Chr.Jimmy L. Gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman Dan Aplikasi. Grasindo
      3. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
      4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Mulyanto. Agus. 2009. “SistemInformasi Konsep dan Aplikasi” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
      5. Sutarman, M. Kom. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Edisi Pertama, Bumi Aksara. Jakarta.
      6. Maimunah, Lusyani sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3. (Mei 2012)
      7. 7,0 7,1 Mulyanto. Agus. 2009. “Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
      8. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
      9. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
      10. Aisyah. Siti, Nawang Kalbuana. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME.Journal CCIT Vol-4No.2. (Januari 2011).
      11. Rahardja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol-4 No.3. (Mei 2011)
      12. Wahana,Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi
      13. Wahana, Komputer. 2010. ShourtcourseSQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi
      14. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset.
      15. Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
      16. Padeli, Henderi, Suyatno. Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Prinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML. JournalCCIT Vol-2 No.1. (September 2008)
      17. Nugroho,Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP.Yogyakarta: Andi Offset.
      18. 18,0 18,1 Sibero, Alexander F.K. 2011. KitabSuci Web Programing. Jakarta: Mediakom.
      19. Saputra, Agus. 2012. Membuat Aplikasi Absensi dan Kuisioner Untuk Panduan Skripsi. Jakarta: PT Kompas Gramedia Building.
      20. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic.USA: University Florida.
      21. Wahana, Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi
      22. Siddiq, Asep Jafar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4.
      23. Budiman, Agustiar 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4.
      24. Risza,Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.
      25. 25,0 25,1 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
      26. Donelan, JG and Kaplan, EA. 2000. Value Chain Analysis: A Stretegic Approach to Cost Management. New York: Thomson Learning Publising.
      27. Turban, Leidner, McLean, Wetherbe. 2006. Information Technology For Management 6th Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
      28. 28,0 28,1 Daqiqil, Ibnu. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice. Makalah kumpulan tutorial komputer.
      29. Rahardja, Untung. Guritno, Suryo, Sudaryono, 2010. Teory and Application of IT Research. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT.
      30. 30,0 30,1 30,2 30,3 30,4 30,5 Ramdhani, Dadan, SE., M. Si., Akt., Dasar-Dasar Akuntansi. cetakan 1 april 2011, markumi lintas pustaka
      31. Syakur, Ahmad syafi’i. Drs, M.Si. 2009. Intermediate Accounting Dalam Perspektif Lebih Luas. AV Publisher, cetakan 1
      32. Syakur, Ahmad syafi’i. Drs, M.Si. 2009. Intermediate Accounting Dalam Perspektif Lebih Luas. AV Publisher, cetakan 1
      33. 33,0 33,1 33,2 33,3 33,4 Rudianto. 2013. Akuntansi manajemen, informasi untuk pengambilan keputusan strategis. Jakarta : Erlangga.
      34. 34,0 34,1 34,2 Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta Selatan: UPP AMP YKPN.
      35. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.

      DAFTAR LAMPIRAN

        LAMPIRAN A :   A.1.Surat Pengantar Skripsi

      A.2. Surat Penugasan Kerja

      A.3.Form Penggantian Judul

      A.4.Kartu Bimbingan

      A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

      A.6.Form Validasi Skripsi

      A.7.Kwitansi Pembayaran Skripsi

      A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

      A.9.Daftar Nilai

      A.10.Formulir Seminar proposal

      A.11. Sertifikat TOEFLA.12.Sertifikat ProspekA.13.Sertifikat IT Internasional (Minimal 1)A.14.Sertifikat IT Nasional (Minimal 3 sertifikat IT, misalnya : Pelatihan REC, Seminar-seminar nasional)A.15.Curriculum Vitae (CV)LAMPIRAN B :Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian dll.B.1. Bukti ObservasiB.2. Bukti Magang (Jika diperlukan)dstLAMPIRAN C :Pada lampiran C ini berisi tentang berkas / bukti pada saat observasi dari sub bab 3.3.3 yang ada pada BAB III .Contoh :C.1. Berkas KaryawanC.2. Berkas AbsensidstLAMPIRAN D :Pada lampiran D ini berisi berkas-berkas berupa foto atau printscreen hasil rancangan yang ada pada bab IV .D.1. Printscreen Halaman AwalD.2. Printscreen Halaman Logindst