Pembicaraan Pengguna:Agas

Dari widuri
Revisi per 18 Februari 2018 13.24 oleh Agas (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Perancangan)

Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1221474161
NAMA
: Muhammad Bagas Kurniandy


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



 



 

LEMBAR PENGESAHAN


PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1221474161
Nama
: Muhammad Bagas Kurniandy
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
:Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I,M.M)
       
(Junaidi,M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 001405


 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG


Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NIM
: 1221474161
Nama
: Muhammad Bagas Kurniandy
Jenjang Studi
: Strata 1
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif,

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2017 / 2018

Tangerang, 22 Januari 2018

Pembimbing 1
   
Pembimbing 2
       
       
       
       
(Drs. Sugeng Widada, M.Si)
   
(Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom)
NID : 06098
   
NID : 15006

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1221470303
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian


Komprehensif Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Tangerang, 22 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Anggota Penguji 1
 
Anggota Penguji 2
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama
: Muhammad Bagas Kurniandy
NIM
: 1221474161
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1221474161

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 



 

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian berupa perancangan media sign system adalah untuk mempermudah mengetahui tempat – tempat bagian yang terkait perusahaan dan sekaligus penungkatan pencitraan perusahaan, maka dibutuhkan perencanaan perancangan media yang menggunakan konsep desain yang memiliki tahapan - tahapan dari perencanaan media, perencanaan pesan sampai dengan perencanaan visual. Adapun metode yang dipergunakan pada perencanaan media terdapat Tujuan Media, Strategi Media dan Program Media. Perencanaan Pesan terdapat Tujuan Pesan dan Strategi Pesan. Perencanaan Visual Terdapat Tujuan Visual, Strategi Visual dan Prosesvisualisasi yang terdapat Tonalitas, Penggunaan jenis Huruf dan Proses Desain. Adapun manfaat Perancangan Media Sign System adalah untuk mempermudah para tamu mengetahui bagian ruangan perusahaan yang dia butuhkan dan dapat menciptakan kesan lingkungan yang lebih indah maka di pergunakan bahan-bahan yang relativ eksklusif dan presentatif.


Kata Kunci: Informasi, Media dan Sign System

ABSTRACT

The aim of research in the form of design media sign system is to make it easier to know the place – the place of the related parts of the company and simultaneously penungkatan imaging company, then it takes planning design of media use the design concept has stages of planning, planning media messages up to planning visual. As for the method to be used in the planning of the media there is the purpose of the Media, the Media Programme and Media strategy. Planning Message there is the purpose of the message and Message Strategy. Visual planning there are Visuals, Visual Strategies and Prosesvisualisasi contained the tonality, the use of fonts and design process. As for the benefits of design Media Sign System is to facilitate the guests know the parts companies that she needs and can create the impression of an environment that is more beautiful then in use of materials and exclusive relativ presentatif.


Keywords : Information, Media and Sign System

 



 

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada Mahasiswa yang melakukan penelitian skripsi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Perancangan Media Sign Sistem Sebagai Sarana Penunjuk Arah Pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,M.M selaku Ketua STMIK Raharja Tangerang.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja Tangerang.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja Tangerang.
  4. Bapak Drs. Sugeng Widada, M.Si, selaku dosen pengajar, Ahli mavib dan dosen pembimbing I Skripsi yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Candra Wahyu Prasetyo, selaku Direktur Perusahaan dan Stakeholder 1 yang telah bersedia meluangkan waktunya memberikan arahan dan saran dalam proses perancangan Sign System.
  7. Bapak Angga Dharma Putra, Selaku PPIC dan Stakeholder 2 Perusahaan yang membantu memberikan saran dan masukan terkait desain yang dibutuhkan perusahaan.
  8. Kedua saudara tersayang kaka Cindy Wulandari dan adik saya Alvin Juliandy yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan selalu menghibur.
  9. Dea Sab’ah Nurilahi beliau orang sepesial yang selalu memberikan semangat dan motivasi selama proses skripsi ini.
  10. Sansino tempat munculnya inspirasi inspirasi baru dan sahabat tercinta yang selalu memberikan semangat dan selalu menghibur.
  11. Teman-teman seperjuangan Muhammad Hadi Syahputra, Herbert Y.r, Ipan Listanto, Bayu Budiman, S.kom., Aji Firmansyah, Fadli Faturrohman, Barkah Lantika, Dora Ari Candra, Ahmad Aditya Sulton, Muhammad Rofi Faris, Agus Supriyadi, Andriansyah, Dede Apriansyah, Adrian Rizqy dan Krabat Saung Mamang yang saling membantu dan memberikan saran dalam menyelesaikan laporan skripsi ini dan yang mengerjakan widuri saya adalah Ackto Priyantot.

Ucapan Terima Kasih kepada Kedua orang tua tercinta, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan semangat kepada saya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan penelitian skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan skripsi ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca umum laporan skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa menyertai dan meridhoi langkah kita semua dalam meraih kesuksesan. Amin.



Tangerang, 22 Januari 2018
Muhammad Bagas Kurniandy
NIM. 1221474161

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR


  1. Gambar 2.1 Unsur Garis
  2. Gambar 2.2 Warna Primer
  3. Gambar 2.3 Warna Sekunder
  4. Gambar 2.4 Warna Tersier
  5. Gambar 2.5 Warna RGB
  6. Gambar 2.6 Warna CMYK
  7. Gambar 2.7 Karakter Tipografi 1
  8. Gambar 2.8 Karakter Tipografi 2
  9. Gambar 2.9 Karakter Tipografi 3
  10. Gambar 2.10 Karakter Tipografi 4
  11. Gambar 2.11 Lembar Kerja Adobe Photoshop CS6
  12. Gambar 2.12 Interface Adobe Illustrator CS6
  13. Gambar 2.13 Menu
  14. Gambar 2.14 Tools box
  15. Gambar 3.1 Gambar Bagan Struktur Organisasi
  16. Gambar 4.1 Layout Kasar Bagian Director
  17. Gambar 4.2 Layout Kasar Bagian Manager
  18. Gambar 4.3 Layout Kasar Bagian Admin
  19. Gambar 4.4 Layout Kasar Bagian Marketing
  20. Gambar 4.5 Layout Kasar Bagian Quality Control
  21. Gambar 4.6 Layout Kasar Bagian Engineering
  22. Gambar 4.7 Layout Kasar Bagian PPIC
  23. Gambar 4.8 Layout Kasar Bagian Delivery
  24. Gambar 4.9 Layout Kasar Bagian Produktion
  25. Gambar 4.10 Layout Kasar Bagian PG Part
  26. Gambar 4.11 Layout Kasar Bagian Area Material
  27. Gambar 4.12 Layout Kasar Bagian Area Produksi
  28. Gambar 4.13 Layout Kasar Bagian Area Scrap
  29. Gambar 4.14 Layout Komprehensif Director
  30. Gambar 4.15 Layout Komprehensif Manager
  31. Gambar 4.16 Layout Komprehensif Admin
  32. Gambar 4.17 Layout Komprehensif Marketing
  33. Gambar 4.18 Layout Komprehensif Quaity Control
  34. Gambar 4.19 Layout Komprehensif Engineering
  35. Gambar 4.20 Layout Komprehensif PPIC
  36. Gambar 4.21 Layout Komprehensif Delivery
  37. Gambar 4.22 Layout Komprehensif Production
  38. Gambar 4.23 Layout Komprehensif Area PG Part
  39. Gambar 4.24 Layout Komprehensif Area Material
  40. Gambar 4.25 Layout Komprehensif Area Produksi
  41. Gambar 4.26 Layout Komprehensif Area Scrap
  42. Gambar 4.27 Final Artwork Director
  43. Gambar 4.28 Final Artwork Manager
  44. Gambar 4.29 Final Artwork Admin
  45. Gambar 4.30 Final Artwork Marketing
  46. Gambar 4.31 Final Artwork Quality Control
  47. Gambar 4.32 Final Artwork Engineering
  48. Gambar 4.33 Final Artwork PPIC
  49. Gambar 4.34 Final Artwork Delivery
  50. Gambar 4.35 Final Artwork Production
  51. Gambar 4.36 Final Artwork Area PG Part
  52. Gambar 4.37 Final Artwork Area Material
  53. Gambar 4.38 Final Artwork Area Produksi
  54. Gambar 4.39 Final Artwork Area Scrap

DAFTAR TABEL


  1. Tabel 2.1 Jenis Media
  2. Tabel 2.2 Tabel Arti Warna
  3. Tabel 2.3 Matriks Analisis SWOT
  4. Tabel 2.4 Tabel Perbandingan Literature Review
  5. Tabel 3.1 Material Produk Pembuatan Media Sign System
  6. Tabel 3.2 Kondisi Pesaing
  7. Tabel 3.3 Perkiraan Biaya Produksi
  8. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 1
  9. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 2
  10. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 3
  11. Tabel 3.7 Final Elisitasi



DAFTAR LAMPIRAN


  1. Kartu Bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  2. Surat Pengantar Observasi
  3. Surat Penugasan Kerja
  4. Validasi Skripsi
  5. Kwitansi Pembayaran Skripsi, Sidang dan Raharja Career
  6. KSTF Mahasiswa
  7. Formulir Seminar Proposal
  8. Formulir Permohonan Penggantian Judul
  9. Surat Undangan Stakeholder
  10. Formulir Pertemuan dengan Stakholder
  11. Daftar Wawancara
  12. Elisitasi Tahap 1
  13. Elisitasi Tahap 2
  14. Elisitasi Tahap 3
  15. Final Draft Elisitasi
  16. Surat Keterangan Implementasi
  17. Final Presentasi Skripsi
  18. Surat Keterangan Hibah
  19. Sertifikat Prospek
  20. Sertifikat TOEFL RCEP
  21. Sertifikat Penghargaan Pemenang
  22. Sertifikat Seminar IT Nasional dan internasional
  23. Bukti Bimbingan Via E-mail
  24. Bukti Bimbingan Online Sisplus+
  25. Bukti Cover Widuri
  26. Bukti Pessta+
  27. Katalog Produk
  28. Daftar Riwayat Hidup

 



 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi informasi maju begitu pesat, untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam kepentingan suatu bidang harus terdapat panduan ataupun petunjuk untuk memudahkan mengetahui bagian - bagian yg di butuhkan dalam suatu perusahaan maupun bidang usaha, seperti halnya pada PT. Global Teknik Perkasa yang beralamat di kawasan industri Pasar Kemis jln. Siliwangi KM.5 Gembor, Periuk – Tangerang adalah sebuah perusahaan yang memiliki beberapa bagian yang akan membantu penyeselsaian birokrasi yang terdapat pada perusahaan tersebut di antaranya terdapat bagian Office, Area Inspection, Area PG Part, Area Material, Area Tooling/Dies, Area Scrap, Gudang Bucket, Ruang Kompresor, M.C Bubut, CNC Milling, Ruang Proses Produksi, Ruang Programer, Musholla, Toiler dan bagian Rest Room. Untuk memudahkan mengetahui bagian – bagian tersebut dibutuhkan sarana penunjang yang di sebut Sign Sistem / Petunjuk arah, dengan petunjuk arah tersebut segala urusan pelayanan kepada setiap tamu yang datang di perusahaan akan lebih efisien waktu dalam penyelesaian kebutuhan kepada pihak perusahaan.

Sarana Sign Sistem mempunyai peranan yang sangat penting untuk memudahkan mengetahui tempat - tempat yang menjadi kebutuhan pihak yang terkait dengan perusahaan, selain dari pada itu sebagai peningkatan citra perusahaan untuk menambah nilai keindahan dan sebagai sarana untuk memperlihatkan kerapihan perusahaan, dengan demikian nilai kepercayaan kepada perusahaan dapat lebih meningkat.

Saya selaku mahasiswa program studi Teknik Informatika, Konsenterasi MAVIB ( Multimedia Audio Visual and Broadcasting ) STMIK Raharja Tangerang yang memiliki ilmu dan keterampilan dalam menyelesaikan studi mengambil skripsi dengan tema yang di beri judul : “ Perancangan Media Sign Sistem Sebagai Sarana Penunjuk Arah Pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang “.

Melalui perancangan media tersebut diharapkan dari pihak perusahaan dapat meningkatkan image perusahaan dan mempermudah setiap pihak yang membutuhkan pada bagian- bagian perusahaan sehingga segala sesuatu prosedur yang harus diselesaikan di perusahaan dapat selesai secara efisien dan tepat waktu.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diangkat dalam topik ini yaitu:

  1. Bentuk dan berbagai Sign Sistem apa saja yang harus di rancang untuk mempermudah pihak yang terkait dengan perusahaan ?

  2. Bagaimana merancang petunjuk arah / Sign Sistem yang dapat dijadikan daya tarik dan keindahan lingkungan perusahaan ?

  3. Dengan telah digunakan Sign Sistem secara efektif dan efisien apa yang diinginkan dari pihak perusahaan ?

Ruang Lingkup

Agar pemahasan laporan skripsi dapat fokus dan terarah, permasalahan dibatasi perancangan media Sign Sistem yang akan dipergunakan sebagai petunjuk arah dalam memudahkan pihak yang terkait dengan perusahaan.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

A. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional:

  1. Untuk memudahkan mengetahui tataruang bagian yang ada diperusahaan

  2. Sebagai media yang dapat dijadikan untuk memperindah lingkungan kawasan perusahaan

  3. Dapat digunakan untuk meningkatkan citra perusahaan

2. Tujuan Fungsional:

  1. Mempermudah mengetahui bagian – bagian yang terkait dengan perusahaan.

  2. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi setiap kebutuhan yang terkait dengan bagian – bagian yang terkait perusahaan.

  3. Sebagai media mempermudah penyampaian informasi tentang bagian – bagian yang ada diperusahaan.

B. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Perusahaan

  1. Setiap pihak yang membutuhkan bagian – bagian yang ada diperusahaan menjadi lebih mudah dan efisien terkait dengan kebutuhannya.

  2. Tata ruang yang terkait perusahaan dapat menjadi rapih dan terarah.

  3. Setiap kebutuhan perusahaan akan dapat meningkat image dan pencitraan dari setiap yang membutuhkan perusahaan.

2. Manfaat Bagi Mahasiswa

  1. Sebagai perwujudan implementasi ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di STMIK Raharja.

  2. Dapat meningkatkan keterampilan dalam hal merancang sebuah media yang dapat diajukan kepada pihak pengguna.

  3. Sebagai salah satu syarat kelulusan sebagai sarjana Strata satu STMIK Raharja Tangerang.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah Tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Metode Analisa Permasalahan

  2. Untuk mendapatkan permasalahan penelitian tugas akhir ini penulis melakukan wawancara pada hari Jumat tanggal 27 Oktober 2017 dengan Bpk. Candra Wahyu Prasetyo sebagai Director Perusahaan PT. GLOBAL TEKNIK PERKASA TANGERANG .

  3. Metode Pengumpulan data

  4. Data-data penunjang laporan skripsi dikumpulkan dengan :

    1. Observasi

    2. Mendapatkan data dengan melakukan penelitian lapangan, melihat secara langsung objek yang dianalisis dengan menggunakan dan melaksanakan pencatatan serta melakukan dokumentasi secara sistematis, yang berhubungan dengan yang ada pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    3. Interview (Wawancara)

    4. Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada Bapak Candra Wahyu Prasetyo selaku Direktur perusahaan PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    5. Studi Pustaka

    6. Dalam menunjang lapoan skripsi, khususnya pada landasan teori saya membaca buku – buku tentang desain grafis, literature – literature ilmiah tentang perancangan Sign Sistem dan teori tentang aplikasi program yang pergunakan dalam mennjang program rancangan media diantaranya photoshop, illustrator dan aplikasi penunjang gambar vector lainnya yang di butuhkan dalam rancangan media Sign Sistem yang telah dibuat.

Metode Analisa Perancangan Media

Agar menghasilkan rancangan media Sign Sistem yang baik, efektif dan berkualitas saya menggunakan aplikasi program computer Photoshop dan Illustrator CS6.

Metode Konsep Desain

1. Tahapan Perancangan Media
  1. Tujuan Media

  2. Strategi Media dan

  3. Program Media

2. Tahapan Perencanaan Pesan
  1. Tujuan Pesan dan

  2. Strategi Pesan

3. Tahapan Perencanaan Visual
  1. Tujuan Visual

  2. Strategi Visual dan

  3. Proses Visualisasi

Sistematika Penulisan

Agar dapat memahami lebih jelas dalam penyusunan laporan Tugas akhir ini, maka penulis mengelompokkan materi Laporan Tugas akhir ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi konsep dasar perancangan, konsep dasar informasi, konsep dasar media, konsep dasar desain, aplikasi program komputer penunjang rancangan media, teori elisitasi dan literature – literature review sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan hasil perancangan yang dilakukan peneliti lain dan perancangan yang dibuat dalam penelitian ini.

BAB III : GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI
Berisi sejarah singkat perusahaan, gambar bagan struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap bagian, informasi produk, analisa pasar, potensial pasar, segmen pasar, tujuan pemasaran, strategi pemasaran, budget produksi media dan konfigurasi perancangan serta bukti bukti tahapan elisitasi dari elisitasi tahapan 1, tahapan 2, tahapan 3, sampai dengan final elisitasi.

BAB IV : KONSEP DESIGN

Bab ini berisi tentang Perencanaan Media (Konsep Media) yaitu, mengenai Tujuan Media, Strategi Media, Program Media, Perencanaan Pesan (Konsep Kreatif) yang meliputi Tujuan Kreatif dan Strategi Kreatif, Perencanaan Visual (Konsep Visual) yaitu, Tujuan Visual, Strategi Visual, Penulisan Naskah (Copy Writting), Pengarahaan Visualisasi dan Proses Desain.

BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan, saran, dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Perancangan

A. Pengertian Perancangan

Menurut Maimunah dkk dalam buku Jurnal CCIT Media Informasi melalui Desain yang diterbitkan oleh STIMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:38)[1], Perancangan adalah Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Menurut Hartati dalam buku Analisis Perancangan e-Commerce oleh STMIK Prangsewu Lampung (2013:2)[2], “Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benarbenar memuaskan rancangan bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem”

Menurut Soepadmo dalam buku Panduan mudah merancang bangunan oleh Niaga swadaya Jakarta (2013:10)[3], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Berdasarkan sumber teori dasar yang di sampaikan di atas, pengertian perancangan pada penelitian ini adalah, merancang sebuah media berbasis stak dengan bentuk Spanduk, Brosur dan katalog yang akan di pergunakan sebagai sarana penunjang peningkatan efektifitas tentanfg penjualan produk yang di manfaatkan kepada masyarakat.


B. Proses Perancangan Secara Umum

  1. Persiapan Data

  2. Menurut Sunarya dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 Enriching Company Profile sebagai penunjang informasi dan promosi pada Perguruan Tinggi Raharja oleh Perguruan Tinggi Raharja (2013:81)[4], data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.

  3. Ide

  4. Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  5. Konsep

  6. Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  7. Media

  8. Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

  9. Visualisasi

  10. Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.

  11. Produksi

  12. Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.


C. Konsep Dasar Informasi

  1. Pengertian Informasi

  2. Menurut Hutahaean (2015:9)[5]informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

    Menurut Djahir dan Dewi Pratita (2015:10)[6] informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

    Menurut Putu Agus dalam buku Sistem Informasi dan Implementasinya oleh Informatika (2014:8)[7], Informasi merupakan hasil pengolahan data dari suatu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Proses pengolahan ini memerlukan teknologi.

    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi sesuatu kejadian yang real dan berguna bagi penerima informasi untuk mendapatkan keputusan di masa yang akan datang.

  3. Jenis-jenis Informasi

  4. Menurut O’Brien dalam Sunarya,dkk (2013:81)[8] jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut:

    1. Informasi manajerial informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

    2. Sumber informasi, dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

    3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

    4. Informasi fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.


  5. Kualitas Informasi

  6. Menurut Parker dalam Tyoso (2016:33)[9] informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

    1. Ketersediaan (availability), Informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka daitu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.

    2. Mudah dipahami (comprehensibility), Informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumir, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.

    3. Relevan (Relevant), Berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.

    4. Bermanfaat (Benefits), Informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.

    5. Tepat Waktu (Being On/In time), Informasi harus tersedia tepat ada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.

    6. Keterandalan (Reliability), Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.

    7. Akurat (Accuracy), Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.

    8. Konsisten (Consistent), Informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan


  7. Nilai Informasi

  8. Menurut Hutahaean (2015:11)[10] Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

    1. Biaya Perangkat Keras, merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat–tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    2. Biaya Untuk Analisis, merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan, biaya ini setengah berubah atau semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

    4. Biaya Perubahan, biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

    5. Biaya Operasi, biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam–macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


D. Konsep Dasar Data

  1. Pengertian Data

  2. Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:8)[11] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

    Menurut Irawan dan Siska Melalui Jurnal Sistem Informasi Manajemen Oleh STMIK Pringsewu Lampung (2014:49)[12] data ialah sekumpulan bahan baku yang berupa angka, huruf atau simbol dalam bentuk satu kesatuan yang dapat diolah menjadi sebuah informasi.

    Menurut Suardinata dan Amrin Lubis Melalui Jurnal Pendidikan Informatika Oleh PT. PLN Cabang Padang (2015:38)[13] data adalah bentuk jamak dari datum yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambargambar, kata-kata, angka-angka, atau hurufhuruf yang menunjukkan suatu kode, objek, kondisi, atau situasi. Data berfungsi sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan pimpinan organisasi.

    Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah atau bahan baku menjadi informasi yang bermanfaat.

  3. Jenis-jenis Data

  4. Media dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan dan media dalam ruangan.

    1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

    2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal, jam dan nilai mata uang.

    3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

    4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

    5. Video adalah gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.









    Konsep Dasar Informasi

    Pengertian Data

    Menurut Yusup Pandangan Hierarki Pengetahuan dalam buku Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. (2016 : 10) “Data adalah representasi angka dan fakta yang mudah dan berstruktur, mudah ditangkap atau diambil, bersifat kuantitas, dan dapat ditransfer dengan berbagai cara”.

    Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014 : 68). Data adalah sesuatu yang belum mempunyi arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa, ataupun simbol-simbol lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian, ataupun konsep.

    Sedangkan Irwansyah dan Jurike V. Moniaga mengatakan dalam buku Pengantar Teknologi Informasi (2014 : 181). Data adalah fakta – fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis. Namun dalam teknik komputer biasa dikatakan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian, ataupun suatu konsep.

    Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di atas pengertian data adalah adalah suatu fakta atau sesuatu yang belum memiliki makna dalam arti suatu mentahan yang belum diolah. Data dapat berupa gambar, suara, huruf, bahasa ataupun simbol-simbl lainnya yang dapat digunakan untuk melihat objek, konsep, ataupun kejadian lingkungan.


    Definisi Informasi

    Menurut Suryanto dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2015 : 579). “informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri atas order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan”.

    Sedangkan menurut Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Pengantar Teknologi Informasi (2014:74). “informasi adalah suatu data yang sudah diolah atau diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima informasiyang memiliki nilai bermanfaat”.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan keterangan pesan atau kabar berita dari kejadian – kejadian yang nyata kemudian dijadikan suatu kesimpulan atau sebagai alat bantu pengambil keputusan.


    Jenis-Jenis Informasi

    O’Brien, Sunarya, dkk dalam buku Pengantar Sistem Informasi (2013 : 81) menjelaskan jenis – jenis informasi dijelaskan sebagai berikut :

    1. Informasi Managerial

    2. Informasi Manajerial, informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

    3. Sumber Informasi

    4. Sumber Informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan – kegiatan manajerial tingkat atas.

    5. Informasi Rutinitas

    6. Informasi Rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

    7. Informasi Fisik

    8. Informasi Fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama – sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.


    Kualitas Informasi

    Menurut Parker, Tyoso dalam buku Sistem Manajemen Informasi (2016:33). informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

    1. Ketersediaan (availability), Informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka daitu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.

    2. Mudah dipahami (comprehensibility), Informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumir, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.

    3. Relevan (Relevant), Berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.

    4. Bermanfaat (Benefits), Informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.

    5. Tepat Waktu (Being On/In time), Informasi harus tersedia tepat ada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.

    6. Keterandalan (Reliability), Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.

    7. Akurat (Accuracy), Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.

    8. Konsisten (Consistent), Informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.


    Nilai Informasi

    Menurut Sutabri dalam buku Konsep Sistem Informasi (2016:33-34) mengatakan nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

    Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

    1. Mudah Diperoleh

    2. Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat dipeoleh. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    3. Luas dan Lengkap

    4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya.

    5. Ketelitian

    6. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    7. Kecocokan

    8. Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    9. Ketepatan Waktu

    10. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklusuntuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya, berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepadaa permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

    11. Kejelasan

    12. Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    13. Keluwesan

    14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran infromasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur. Tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    15. Dapat Dibuktikan

    16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    17. Tidak Ada Prasangka

    18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    19. Dapat Diukur

    20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.


    Konsep Dasar Promosi

    Pengertian Promosi

    Menurut Anita dan Fitri Marisa dalam Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS). Vol. 1. No. 2: 1-2. (2017:2)[14] “promosi merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Oleh karena itu media promosi dituntut untuk selalu menarik. Semakin menarik media promosi yang digunakan, maka akan semakin banyak hasil penjualan yang didapatkan”.

    Sedangkan menurut Fauzi dalam Jurnal Abdimas. Vol. 3. No. 1: 159-160 (2016:159) berkata “promosi adalah upaya untuk menawarkan produk/jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi, produsen atau distributor mengharapakan adanya kenaikan angka penjualan”.

    Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu alat atau upaya dalam menginformasikan suatu produk/jasa kepada konsumen. Media promosi dituntut untuk selalu menarik karna promosi bertujuan untuk menarik minat calon konsumen dan juga diharapkan dapat meningkatkan kenaikan angka penjualan bagi produsen.


    Tujuan Promosi

    Menurut Anita dan Fitri Marisa dalam Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS). Vol. 1. No. 2: 1-2. (2017:1-2) “dalam tujuan promosi pada hubungannya dengan teori ekonomi adalah untuk merubah letak dan kondisi kurva permintaan suatu produk pada suatu perusahaan”.

    Menurut Destrianti, dkk dalam Journal CCIT. Vol. 7. No. 3 ISSN: 1978 – 8282: 425-434. (2014:425)[15]. Mengatakan promosi adalah indakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan promosi adalah untuk meningkatkan angka penjualan pada produk agar dapat mencapai target yang ditentukan. Sehingga agar mencapai target yang diinginkan diperlukan strategi kreatif dalam menangani promosi.


    Bentuk Promosi

    Menurut Anggayani dalam Anita dan Fitri Marisa dalam Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS). Vol. 1. No. 2: 1-2. (2017:1-2) menjelaskan beberapa alat promosi, atau yang lebih dikenal dengan bauran promosi (promotion mix) terdiri atas empat variable, yaitu :

    1. Periklanan

    2. Periklanan merupakan media promosi yang berbayar. Para pemasar menggunakan iklan untuk memenuhi tiga tujuan utama yaitu untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan kembali.

    3. Penjualan Individu (personal selling)

    4. Yang dimaksud dalam penjualan individu adalah, bertemunya 2 individu dalam suatu interaksi untuk saling menguntungkan.

    5. Publicity

    6. Kegiatan promosi dengan cara menyebarkan berita yang tidak berbayar.

    7. Promosi Penjualan

    8. Kegiatan promosi untuk menarik minat konsumen. Contohnya memberikan hadiah, doorprize atau bonus dan lain – lain untuk setiap pembelian yang dilakukan oleh konsumen.


    Konsep Dasar Multimedia

    Menurut Cangara dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2015 : 137) “media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak”.

    Menurut Sanjaya dalam buku Media Komunikasi Pembelajaran (2014 : 57) berkata “media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya televisi, komputer, video dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut merupakan media manakala digunakan untuk menyalurkan informasi yang akan disampaikan”.

    Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat sarana atau penghubung pesan yang dapat berupa televisi, radio, komputer, dan lain sebagainya yang dimana digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada penerima.

    Konsep Dasar Desain

    Definisi Tipografi

    Menurut Christy dalam Jurnal Ekonomi Manajemen- UAJY. P1-14. (2015 : 8). Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang – ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Tipografi dapat juga dikatakan visual language.

    Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia dalam buku Desain Komunikasi Visual : Dasar-dasar Panduan untuk Pemula (2016:50) mengatakan “Tipografi adalah kajian tentang fitur-fitur grafis dari lembar halaman”.

    Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah suatu pemilihan dan penataan huruf dengan pengaturan tertentu untuk menciptakan kesan tertentu.


    Definisi Tentang Psikologi Warna

    1. Pengertian Warna

    2. Menurut Kiftiyah, dkk dalam Jurnal Sains dan Informatika. Vol. 1. No. 2. (2015:38)[16]“warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih)”.

      Menurut Yetri dalam E-JUPEKhu (Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus) Vol. 3. (2014 : 231)[17] mengatakan “warna adalah salah satu unsur keindahan dan desain selain unsur visual seperti garis, bidang, bentuk, nilai dan ukuran. Warna artinya corak atau motif dalam sebuah karya seni.”

      Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa warna adalah suatu unsur visual yang sempurna dengan unsur keindahan.


    3. Makna Simbolik Warna

    4. Menurut Wibowo dalam buku Belajar Desain Grafis (2013 : 16)[18] mengenai arti dari sebuah warna sebagai berikut:

      1. Warna Merah melambangkan semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, dan kesakitan.

      2. Warna Kuning melambangkan kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.

      3. Warna Kuning Emas melambangkan kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemuliaan, dan kekuatan spriritual.

      4. Warna Hijau melambangkan pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, dan penelitian.

      5. Warna Biru melambangkan kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, dan kemurnian hati.

      6. Warna Putih melambangkan kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, dan ketentraman.

      7. Warna Hitam melambangkan ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

      8. Warna Abu – Abu melambangkan ketaatan, rendah hati, kesholihan, dan modern.

      9. Warna Orange melambangkan kemajuan, semangat, perkembangan, dan energy.

      10. Warna Violet melambangkan kemuliaan, kebesaran jiwa, dan kelembutan hati.


    Definisi Layout

    1. Pengertian Layout

    2. Menurut Setiawan dalam Rancang Bangun Website Company Profile Windo Jaya Printing Untuk Mengenalkan Identitas Perusahaan. Jawa Timur: STIKOM Surabaya. (2014 : 17) mengatakan layout diartikan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang di bawanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri sehingga banyak orang mengatakan melayout sama dengan mendesain.

      Menurut Hendratman dalam buku Computer Graphic Design (2015:197). mengatakan “Layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, table, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik”.

      Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa layout merupakan suatu media pendukung konsep dari elemen atau unsur-unsur pada desain. Dengan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis layout menjadi media komunikasi visual yang menarik.


    3. Jenis Layout

    4. Menurut Desrianti, dkk dalam Journal CCIT. Vol. 7. No. 3 ISSN: 1978 – 8282: 425-434. (2014:434) mengatakan jenis-jenis layout diantaranya adalah :

      1. Layout Kasar

      2. Layout kasar merupakan gambaran kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, pada layout kasar dibuat hitam putih, berupa coretan kasar atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar yang dibuat secara manual.

      3. Layout Komprehensif

      4. Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

      5. Final Artwork

      6. Final artwork adalah tahap akhir dimana keseluruhan unsur-unsur sudah tersusun dengan baik dan siap untuk dicetak (dipublikasikan).


    5. Elemen atau Unsur Desain

    6. Menurut Tarigan dalam Buku Merancang Corporate Identity Epic Coffee. Medan : Politeknik Negeri Media Kreatif (2014 : 14) “elemen desain adalah “alat” yang nyata dalam mewujudkan prinsip – prinsip desain. Elemen ini adalah bagian utama sebuah desain. Elemen desain tersebut adalah titik, garis, bentuk, tekstur, ruang/bidang, tipografi, warna.”


    Definisi Desain Komunikasi Visual

    Menurut Triwardani dan Kartika Ayu Ardhanariswari dalam Journal of Visual Communication Design Nirmana. Vol 16. No. 1 (2016:42)[19] “desain komunikasi visual merupakan peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Ke mana pun kita pergi, kita akan menjumpai informasi-informasi yang berkomunikasi secara visual. Tanda-tanda dan rambu-rambu lalu lintas, poster-poster promosi tentang restoran, hotel dan lain sebagainya, semua dapat memberikan informasi kepada pengamatnya yang terdiri dari berbagai kelompok usia dan berasal dari berbagai kalangan dan golongan”.

    Sedangkan menurut Purwanto dalam Perancangan Kampanye Bahaya Efek Blue Film Terhadap Otak. Bandung : Universitas Pasundan (2016 : 12) mengatakan “desain komunikasi visual (DKV) adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah”.

    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual adalah suatu pengolah pesan atau informasi-informasi secara visual yang diberikan kepada berbagai kelompok usia. Desain komunikasi visual merupakan salah satu peranan penting dalam kehidupan sehari-hari mulai dari informasi produk, poster-poster promosi dalam berbagai macam,jasa, dan lain sebagainya.


    Fungsi Desain Komunikasi Visual

    Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia dalam Desain Komunikasi Visual: Dasar-dasar Panduan untuk Pemula. Bandung: Nuansa Cendikia (2016:15) desain komunikasi visual memiliki lima fungsi, yaitu:

    1. Sarana Identifikasi (Branding)

    2. Fungsi dasar utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Sarana identifikasi merupakan wujud perkenalan baik identitas seseorang, perusahaan, produk, maupun jasa. Di mana identitas tersebut harus mencerminkan jiwa yang sesuai dengan pribadi, perusahaan, produk, atau jasa tersebut agar lebih mudah dikenali, diingat, dan dapat menjadi pembeda satu dengan yang lain. Salah satu bentuk wujud visual yang dapat diimplementasikan sebagai sarana identifikasi adalah bentuk logo.

    3. Sarana Informasi, Pengendali, Pengawas dan Pengontrol

    4. Bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain. Baik dalam bentuk petunjuk, informasi, cara penggunaan, arah, posisi, skala, diagram, maupun simbol. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dengan menggunakan bentuk yang dapat dimengerti serta dipresentasikan secara logis dan konsisten.

    5. Sarana Motivasi

    6. Sarana komunikasi sebagai motivasi memiliki peranan dapat meningkatkan motivasi baik perseorangan, kelompok, maupun masyarakat.

    7. Sarana Pengutaraan Emosi

    8. Komunikasi dengan fungsi pengutaraan emosi biasa digunakan untuk menggambarkan situasi agar dapat menambah kepekaan terhadap pembaca. Penggunaan komunikasi ini dapat digambarkan melalui tulisan, karakter, emoticon, icon, dan lain-lain.

    9. Sarana Presentasi dan Promosi

    10. Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) sehingga pesan tersebut mudah diingat konsumen. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna, dan mengesankan. Umunnya, untuk mencapai tujuan ini, gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasive dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.


    Pengertian Analisis SWOT

    Menurut Suarto dalam Jurnal Spsial. Vol 3 No.1: 53-54 (2016:53-54)[20] analisis SWOT merupakan salah satu metode mengembangkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, poyek atau konsep bisnis yang berdasarkankan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar yaitu strengths, weakness, 0pp0rtunities dan threats, metode ini paling sering di gunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan di lakukan analisis SWOT hanya mengambarkan situasi yang terjadi bukan hanya memecahkan masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor yaitu :

    1. Kekuatan (Strenght)

    2. Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada, kekutan yang di analisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek konsep bisni situ sendiri, yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata, dengan mengetahui kekuatan, pariwisata dapat di kembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasara dan mampu bersain untuk perkembangan selanjunya yang menyangkut pariwisata.

    3. Kelemahan (Weakness)

    4. Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada, kelemahan yang di analisis, merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, yaitu segala faktor yang tidak menguntunkan atau merugikan bagi pengembangan objek wisata.

    5. Peluang (Opportunities)

    6. Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi, kondisi yang tejadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis, itu sendiri misalnya kompetitor kebijakan.

    7. Ancaman(Opportunities)

    8. Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.


    Teori Khusus

    Konsep Dasar Video

    Pengertian Video

    Menurut Prasetyo dan Sunarti dalam Jurnal Pendidikan. UNY. Vol 12. No 1 (2016:7)[21] “video merupakan salah satu jenis media audio-visual yang dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai”.

    Menurut Kausar dalam Jurnal PROSISKO Universitas Serang Raya.Vol-2.No.1 (2015:21) menjelaskan ”video adalah teknologi perekaman, pengolahan, penyimpanan, pemindahan, dan perekonstruksian urutan gambar diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam gerak secara elektronik video menyediakan sember daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia”.

    Sedangkan Menurut Ali, dkk dalam Journal IJMA – The International Journal of Multimedia & Its Applications Vol. 4. ISSN : 0975 – 5934 (2012 : 3)[22] “Elemen video menjelaskan urutan gambar bergerak. Pada tingkat logis, dokumen video dapat dibagi kedalam satu set komponen dasar seperti : episode (yaitu kelompok adegan – adegan yang terkait), adegan (yaitu set gambar yang berturut – turut berisi nilai semantik), gambar (yakni set frame berturut – turut) dan frame (yaitu sebuah gambaran film dan tidak ada analisis)”.

    Dari beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa video adalah salah satu jenis teknologi media audio visual yang dapat merekam, mengolah, menyimpan, dan menggambarkan suatu objek yang bergerak melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga dapat menampilkan gambar atau adegan serta suara yang hidup dan sudah disesuaikan.


    Format Video

    Menurut Hendratman dalam buku The Magic Of Adobe Premiere Pro. (2012 : 401 – 403), berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia ada sebelas jenis yaitu sebagai berikut :

    1. AVI

    2. Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gambar bergerak atau video dan suara atau audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam – macam format kompresor atau codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran atau resolusi, bitrate, dan lain – lain sehingga bebas mengaturnya.

    3. MOV, QT

    4. Standard format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Tetapi harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Channel, sehingga video atau render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.

    5. MPEG-1

    6. Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang atau medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD atau VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan aslinya yang tanpa kompresi.

    7. MPEG-2

    8. Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.

    9. ASF

    10. ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh atau download. Teknik tersebut disebut streaming. Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text atau metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.

    11. WMF

    12. WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Systems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.

    13. MP4

    14. MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm), Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496 – 14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handphone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.

    15. FLV

    16. FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung video format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.

    17. RealMedia

    18. RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data video dan audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.

    19. 3GP

    20. 3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti MPEG4, namum lebih khususkan untuk handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan di komputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, channel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer.

    21. Matroska

    22. Matroska adalah format multimedia open source gratis dari Rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atau Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dan lain – lain. Fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah atau subtitles (SRT, ASS, SSA, USF, dan lainnya) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dan lain – lain. Dan kini sudah ada pula alat atau hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.


    Konsep Dasar Video Profile

    Pengertian Video Profile

    Menurut Binanto yang dikutip oleh Irfan dalam FTI UNSA: Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer Vol.2 No.1 (2013:51)[23] ”Video company profile salah satu media efektif dalam mempropagandakan perusahaan, produk, hinga promosi untuk potensi suatu daerah”. Dengan video company profile biasanya mempaparkan sejarah tentang pendirian perusahaan, produk atau potensi suatu daerah.

    Menurut girindrawasi dalam E-Journal. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Seni Rupa.Vol 5.No 4: 3 (2016:3) [24] mengatakan “video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu dengan durasi lebih panjang dari pada video iklan karena proses pengambilan gambar untuk promosi harus dilakukan secara berkala dari objek yang ingin di promosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut”.

    Sedangkan pendapat Epley dalam InternationalJournal.org: Journal of Extension.Vol.52, No.3. (2014:3)[25] “Using promotional videos may help the professional meet the need of audiences from diverse geographic, social, and economic environments. Information is able to be accessed and shared at any time during the day, and professionals are able to meet the needs of online. (Menggunakan video promosi dapat membantu profesional memenuhi kebutuhan khalayak dari beragam lingkungan geografis, sosial, dan ekonomi. Informasi dapat diakses dan dibagi kapan saja di siang hari, dan profesional dapat memenuhi kebutuhan online).

    Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan sebuah pengertian dari video company profile adalah salah satu media yang dihasilkan dari teknologi multimedia yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu dengan tampilan yang menarik, interaktif dan berdurasi sesuai dengan kebutuhan dengan menampilkan pelayanan dan hasil produk dari perusahaan.


    Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

    Pengertian Multimedia

    Menurut Astuti dan Ramadhian Agus Triyono dalam Journal Speed. Vol 6. No 1: 20-21. (2014:20)[26] “multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu,suara, gambar dan teks”.

    Sedangkan menurut Kausar, dkk dalam Jurnal PROSISKO Vol. 2. No. 1: 20-23 (2015:20) “multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyimpan atau menghatar pesan kepada public”.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah suatu kombinasi atau perpaduan dari komputer dengan berbagai media yang berupa teks, grafik, gambar, sound, video dan lain sebagainya kemudian dijadikan file digital yang digunakan sebagai penghatar pesan kepada publik atau masyarakat.


    Pengertian Audio Visual

    Menurut Fauzi dalam Jurnal Abdimas. Vol. 3. No. 1: 159-160 (2016:160) “Audio visual merupakan bentuk saluran informasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam bentuk gambar dan suara. Media ini memberikan pesan atau informasi dalam bentuk gambar yang bergerak dan suara seperti televisi”.

    Menurut Perwitasari dan Zainal Abidin dalam Universitas Negeri Semarang: Joyful Learning Journal.Vol 3, No.1: 33. (2014:33)[27] “Audio Visual sendiri merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang dengar”.

    Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa audio visual adalah saluran informasi dalam menyampaikan pesan yang berbentuk suara dan gambar atau media gambar yang bergerak.


    Pengertian Broadcasting

    Menurut Pierson and Joke Bauwens dalam Digital Broadcasting : An Introduction To New Media. New York : Bloomsbury. (2015:11)[28] “place and meaning of traditional broadcasting media in people's live, show that radio and television have a become deeply domesticed technologies in terms of ubiquity, familiarity everydayness and ordinariness” (Tempat dan makna media peyiaran tradisional dalam suatu kehidupan, menunjukkan bahwa radio dan televisi menjadi teknologi lokal yang berada dimanapun, sangat terkenal di kehidupan sehari-hari dan luar.)

    Sedangkan Menurut Arifuddin dalam Jurnal Penelitian Komunikasi. Vol. 18. No. 2 (2015:170)[29] mengatakan “Broadcasting merupakan sub disiplin ilmu komunikasi terapan (applied communication) yang khusus mempelajari pengemasan pesan melalui media massa elektronik seperti televisi, radio, dan internet”.

    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa broadcasting adalah media penyiaran atau pengemasan melalui media elektronik seperti radio, televisi, dan internet.


    Pengertian Sinopsis

    Menurut Maulani, dkk dalam Journal ICIT Vol. 2 No. 2 (2016 : 215)[30] “sinopsis adalah konsep cerita yang akan dibuat atau mencerminkan alur cerita dari awal sampai akhir adegan”.

    Sedangkan menurut Prihantini dalam Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta : B First (PT. Bentang Pustaka). (2015 : 424) mengatakan “sinopsis atau ringkasan cerita ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama – sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu sebuah ringkasan atau abstraksi. Sinopsis perlu dibuat untuk memudahkan mengembangkan cerita menjadi skenario. Panjang sinopsis biasanya setengah hingga dua halaman kuarto”.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sinopsis adalah sutu ringkasan cerita yang berisi tentang alur cerita awal sampai akhir sehingga memudahkan dalam mengembangkan cerita menjadi skenario.


    Pengertian Naskah

    Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA. Vol. 7. No. 1 (2017:65)[31] “naskah merupakan sebuah cerita yang menguraikan urutan-urutan adegan, tempat, keadaan dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatic untuk menjadi acuan dalam proses produksi”.

    Menurut Setiawan, dkk dalam Rancang Bangun Pembuatan Animasi Iklan Layanan Masyarakat “Masa Depan Tanpa Narkoba. Palembang: STMIK GI MDP. (2014:2) mengatakan “Naskah/screenplay adalah fase penulisan naskah cerita yang dikembangkan dari ide cerita yang telah disetujui, naskah atau skenario adalah karya literatur non-final yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh seluruh kru pembuatan sebuah film tentang bagaimana mengatur produksi sebuah film. Cara penulisan sebuah naskah berbeda dengan penulisan literatur lain, seperti novel atau cerpen.”

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa naskah adalah cerita yang menguraikan informasi adegan-adegan, tempat, keadaan, dan dialog kemudia disusun untuk acuan dalam produksi.


    Pengertian StoryBoard

    Menurut Astuti dan Ramadhian Agus Triyono dalam Journal Speed. Vol 6. No 1: 20-21. (2014:21) “storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang berisi gambaran dari video, teks, animasi dan suara dalam suatu scene. Penggunaan storyboard ini untuk merefleksikan aliran aplikasi multimedia”. Hal ini dapat membantu memvisualkan bentuk aplikasi multimedia dan membantu membuat desain sebelum diproduksi.

    Sedangkan menurut Kausar, dkk dalam Jurnal PROSISKO Universitas Serang Raya.Vol-2.No.1 (2015:22-23) mengatakan “storyboard merupakan gambaran scene bentuk visual perancangan, audio, durasi keterangan dan narasi untuk suara akan dibuat pada perancangan storyboard. Hasil dari perancangan storyboard akan menjadi acuan dalam pembuatan tampilan pada tahap implementasi”.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa storyboard adalah gambaran scene berbentuk sketsa yang berisi hasil perancangan video tersebut.


    Konsep Dasar Produksi

    Menurut Naraya, dkk dalam Ejournal Undikhsa. Vol. 6 No. 1: 4. (2017:4)[32] dalam sebuah proses film dokumenter terdapat 3 tahapan, yaitu :

    1. Pra Produksi

    2. Pada tahap ini dilakukan proses Pre-Production (Pra-Produksi). Dimana fase pra-produksi sangat menentukan dalam sukses atau tidaknya sebuah film. Informasi yang telah terkumpul pada fase pengumpulan data akan diolah di fase pra-produksi. Pra-produksi meliputi beberapa tahapan, yaitu perancangan ide cerita, sinopsis, storyline, skenario dan storyboard.

    3. Produksi

    4. Fase produksi merupakan tahap pengeksekusian terhadap fase pra-produksi. Apabila fase pra produksi telah sesuai dengan ide cerita, maka fase produksi akan menjalankan apa yang telah ditetapkan pada fase pra-produksi. Pada fase produksi terdapat tahapan yang diantarnya sebagai berikut.

    5. Pasca Produksi

    6. Fase pasca produksi dapat berjalan setelah proses pada fase produksi telah selesai. Pada fase ini terdapat tahapan editing. Dalam tahapan pasca produksi dilakukan beberapa hal, antara lain:

      1. Tahap Editing Video Pada tahap editing yang dilakukan mencakup pegisian musik latar (backsound), transisi antar video, pembersihan noise (suara-suara lain yang seharusnya tidak masuk dalam film) pada sound video, Color grading (penyelarasan warna), pembuatan animasi dan sebagainya.

      2. Sound Editing Kegiatan utama pada tahap ini ialah pengisian musik latar, effect suara, transisi audio dan pengaturan volume audio terhadap film yang telah dibuat.

      3. Rendering Hasil editing keseluruhan footage yang telah memiliki standar kualitas seragam akan menjalani proses rendering. Rencana proses rendering film ini menggunakan video codec H.264 dengan format MP4. Untuk resolusi yang digunakan dalam film dokumenter ini sebesar 1920x1080.


    Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

    Adobe Premiere

    Menurut Pura, dkk dalam Kumpulan Artikel Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI). Vol. 6. No. 1: 3. (2017:3) “Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Animasi/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian”.


    Adobe AfterEffect

    Menurut Daniel dalam Pembuatan Video Profil Perguruan Swasta Buddhis Bodhicitta Medan. Medan: STMIK TIME. (2015 : 23 - 24) mengatakan “Adobe After Effect adalah program pengolah video editing. Adobe After Effect adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek – efek khusus dalam pembuat video acara -acara seperti pernikahan, maupun pembuatan iklan di industri. Berikut ini cara membuat lembar kerja baru di Adobe After Effect pada Windows Klik Start >> All Program >> Adobe After Effect maka anda akan melihat tampilan seperti ini :

    1. Menu Utama

    2. Tempat kumpulan menu – menu untuk mengakses fitur yang ada di After Efect terdiri dari File, Edit, Composite, Layer, Effect, Animation, dll.

    3. Toolbar

    4. Tempat alat – alat untuk Edit Video nantinya seperti Zoom, Teks, Shape, Clone.

    5. Library dan Effect View

    6. Tempat file source dan juga tampilan efek yang akan dimunculkan di Video anda. Ini adalah tempat semua import Komposisi, Video, Audio, Graphics.

    7. KumpulanPallete

    8. Ada beberapa seperti Time, Audio, Efek dll. Ini panel yang besar namun tidak sepenuhnya diperlukan untuk pengguna dasar.

    9. Komposisi

    10. Menampilkan isi frame untuk komposisi yang dipilih.

    11. Detail Effect dan Layer

    12. Seperti halnya program desain grafis lainnya, palette ini digunakan untuk navigasi anda dalam mengedit video serta memberikan sentuhan permainan layer mode, blends mode maupun masking untuk menggabungkan dua gambar atau lebih sehingga terlihat menjadi satu tampilan animasi.

    13. Timeline

    14. Timeline adalah fungsinya menampilkan durasi dan panjang video serta tampilan layer dan keyframe.


    Adobe Photoshop

    Menurut Pura, dkk dalam Kumpulan Artikel Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI). Vol. 6. No. 1: 3. (2017:3) “Adobe Photoshop adalah software yang dibuat oleh perusahaan Adobe System, yang di khususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan effect”.


    Adobe Audition

    Menurut Wahana dalam buku Shortcourse Adobe Audition CS6. Yogyakarta : ANDI. (2014 : 3) “Adobe Audition adalah aplikasi multimedia untuk mengolah file audio. Aplikasi ini secara khusus digunakan untuk membantu pengguna komputer yang ingin mengolah dan membuat komposisi audio dengan cepat. Tidak hanya itu, dengan Adobe Audition, pengguna komputer dapat merekam audio, memperbaiki kualitas audio, menambahkan bermacam efek suara, menggabungkan beberapa file audio hingga pengguna dapat menyimpan audio dengan beberapa format suara”.

    Adobe Audition adalah multitrack digital audio recording, editor, dan mixer yang mudah digunakan serta memiliki berbagai fasilitas pengolahan audio. Adobe Audition memberikan fasilitas perekaman audio hingga 128 track hanya dengan satu sound card. Hal ini tentunya memberikan kemudahan bagi seorang sound editor untuk bereksperimen lebih jauh.

    Pengeditan audio dapat dilakukan dalam bentuk .wav dan file outputnya dapat dikonversi dalam berbagai bentuk format audio, seperti .wma, .mp3, .mp3pro, dan lain sebagainya. Dalam mengaransemen sebuah audio dapat dilakukan dengan menambah beberapa alat musik, serta dihubungkan dengan line in atau microphone dari sound card.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Menurut Prastomo dalam Faktor Exacta Universitas Budi Luhur 7(2) : 165 – 175, 2014 ISSN : 1979 – 276X (2014:166)[33] mengatakan elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.


    2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

      1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian system dibahas.


    3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu :

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

      3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.


    Konsep Dasar Literature Review

    Pengertian Literature Review

    Menurut Ardianto dalam Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. (2014 : 37) “tinjauan pustaka adalah proses umum yang kita lalui untuk mendapatkan teori terdahulu. Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian”.

    Sedangkan menurut Kargbo dalam Nurses' Role In Prevention Of Infant And Under-Five Child Mortality In Africa. Finland: Universities of Applied Sciences (UAS). (2015 : 12) mengatakan “a literature review is a sensibly argued case based on a broad understanding of a state of knowledge about a study topic. It is a well thought-out way to re-search a topic”. (Kajian pustaka adalah kasus bijaksana dikatakan didasarkan pada pemahaman yang luas dari negara pengetahuan tentang topik penelitian. Itu adalah dipikirkan cara untuk penelitian topik dengan baik).

    Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa literature review adalah metode dengan medapatkan teori terlebih dulu dalam mengindetifikasi dan menganalisa dokumen-dokumen yang memuat suatu informasi.


    Jenis-Jenis Penelitian

    Menurut Bajari dalam Metode Penelitian Komunikasi Prosedur, Tren, dan Etika. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. (2015: 45) dapat diuraikan satu persatu jenis-jenis penelitian sebagai berikut :

    1. Penelitian Ekploratif

    2. Penelitian penjajakan atau eksploratif bersifat terbuka, masih mencari-cari klarifikasi dari sebuah gejala atau simptom di lapangan. Penelitian eksploratif merupakan studi paling awal dalam memahami atau mengetahui suatu fenomena sosial.

    3. Penelitian Deskriptif

    4. Penelitian deskriptif merupakan pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Dengan demikian, seorang peneliti yang mengunakan survei deskriptif mengedepankan pentingnya konsep rujukan dalam mengukur suatu fenomena.


    Literature Review

    Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature review, di antaranya sebagai berikut :

    1. Tinjauan studi dari penelitian Aditya Yuda Pambudi, 2015/2016, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul ”Perancangan Media Video Profile Sebagai Penunjang Daya Tarik Promosi Pada SMK Kharisma Panongan Kabupaten Tangerang”.[34]
      [Pambudi, Aditya Yuda, 2015/2016] dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk menghasilkan media yang berisikan informasi tentang instansi sebagai sarana promosi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa perumusan masalah yang didapat dari hasil Interview pada instansi terkait untuk mendapatkan data dan masalah yang terjadi agar Project yang dihasilkan tepat sasaran. Dari penelitian ini dapat disimpulkan hasil rancangan video profile ini masih banyak kekurangan dari segi konsep maupun visual effect.


    2. Tinjauan studi dari penelitian Alfa Ziqri, 2014/2015, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul “Perancangan Media Video Profile Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Smk Bina Am Ma’mur Kabupaten Tangerang”.[35]
      [Ziqri, Alfa 2014/2015] dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk Memudahkan pihak sekolah untuk meningkatkan promosi melalui video profile dan mudah dipahami oleh masyarakat luas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisa interview dengan pihak terkait sebagai Stakeholder agar mendapatkan data untuk membuat video yang diinginkan sesuai kebutuhan pihak terkait. Dari video yang dibuat terdapat kelebihan yaitu agar dapat lebih meningkatkan efektifitas dalam penyampaian informasi seputar fasilitas dan kegiatan yang tersedia pada instansi terkait.


    3. Tinjauan Studi dari penelitian Adi Setiawan, 2013/2014, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK BHAKTI ANINDYA”.[36]
      [Setiawan, Adi 2013/2014] dalam Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media informasi dan promosi untuk meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kualitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.


    4. Tinjauan Studi dari penelitian Muhammad Alfian, 2015/2016, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT. METRO TV”. [37]
      [Alfian, Muhammad 2015/2016] dalam Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media video profile studio satu PT. METRO TV, berdasarkan analisa kebutuhan informasi ini nantinya akan digunakan untuk menunjang berbagai kegiatan, diantaranya persensai dengan klien ataupun partner dari Metro Tv yang ingin mengetahui studio satu secara menyeluruh dan juga workshop ke kampus-kampus untuk mengajak minat mahasiswa menjadi salah satu crew.


    5. Tinjauan Studi dari penelitian Andri Lukmana, 2016/2017, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul “PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI DI SMA ISLAM AL-HASYIMIYYAH KOTA TANGERANG”.[38]
      [Lukmana, Andri 2016/2017] dalam penelitian ini dilakukan penulis sebagai media promosi dan informasi dalam bentuk video profile di institusi pendidikan, dengan tujuan meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap kualitas dan informasi sekolah tersebut.


    Dari beberapa hasil tinjauan dari Google Scholar penulis mendapatkan beberapa Literature review, di antaranya sebagai berikut :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Ogi Nathanael dkk (2016) ”Perancangan Media Promosi Video Profile Mandana Mas Dengan Teknik Live Shoot Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”. Mandana Mas is a company engaged in the fashion world that produce accessories made from beads. The purpose of designing this profile video media campaign is an effort to increase brand awareness of a perusaahan. Further research conducted with qualitative research methods that will conduct interviews, observation, documentation, and literacy in order to obtain the data used to support the design of Mandana Mas’s profile video. Keyword of designing video Mandana profile Mas've been through data analysis that has been done. Determining keywords is taken based on the data collected from interviews, observations, STP, literature studies, existing studies, and studies of competitors resulting in "Dynamic" as a keyword designing this profile video. The concept of "Dynamic" aims to demonstrate a business step of Mandana Mas who has integrity and innovative personality. So media video promotions and media profile supporter in the form of websites and product catalogs designed to give a picture of Mandana Mas information about working with integrity.” [39]
      Mandana Mas adalah perusahaan yang bergerak di dunia fashion yang memproduksi aksesoris yang terbuat dari manik-manik. Tujuan merancang profil media promosi video ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran merek perusaahan a. Penelitian lebih lanjut dilakukan dengan metode penelitian kualitatif yang akan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi, dan keaksaraan untuk mendapatkan data yang digunakan untuk mendukung desain Mandana Mas Video profil. Kata kunci dari profil Mandana merancang video yang Mas've telah melalui analisis data yang telah dilakukan. Menentukan kata kunci diambil berdasarkan data yang dikumpulkan dari wawancara, observasi, STP, studi literatur, studi yang ada, dan studi pesaing yang mengakibatkan "Dinamis" sebagai kata kunci merancang Video profil ini. Konsep "Dinamis" bertujuan untuk menunjukkan langkah bisnis Mandana Mas yang memiliki integritas dan kepribadian yang inovatif. Jadi promosi media video dan pendukung profil media dalam bentuk website dan katalog produk yang dirancang untuk memberikan gambaran informasi Mandana Mas tentang bekerja dengan integritas.


    2. Penelitian oleh Amiruddin Hadi Wibowo (2015) "NATURAL DISASTER VIDEOS AS MEDIA TO TEACH WRITING NEWS ITEM TEXT FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS”. Many students experience many difficulties in writing a composition if teachers only give them title to work. This case causes them reluctant and unable to do the task well. The teachers should be creative in teaching writing. The use of media is suggested to be used in teaching process. Generally spoken, the use of media may encourage the students to follow the teachers’ instruction clearly as the media provide direct stimulus for the students to learn the productive skills. The study offers natural disaster videos as the applied media to teach writing a news item text because the videos provide sufficient information for the students to start working with their composition. The result showed that the application of the media could enable the students to write a news item text. The media gave two basic information for the students. They were the language features and generic structure. From the latter fact, the students could make up a good concept to begin composing their news item texts. Thus, the use of natural disaster videos is worth implementing as the media to teach writing news item. [40]
      Banyak siswa mengalami banyak kesulitan dalam menulis komposisi jika guru hanya memberi mereka gelar untuk bekerja. hal ini menyebabkan mereka enggan dan tidak mampu melakukan tugas dengan baik. Para guru harus kreatif dalam pengajaran menulis. Penggunaan media disarankan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Umumnya berbicara, penggunaan media dapat mendorong siswa untuk mengikuti instruksi guru jelas sebagai media memberikan stimulus langsung untuk siswa untuk belajar keterampilan produktif. Studi ini menawarkan video bencana alam sebagai media diterapkan untuk mengajar menulis teks berita karena video memberikan informasi yang cukup bagi siswa untuk mulai bekerja dengan komposisi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media dapat memungkinkan siswa untuk menulis teks berita. Media memberikan dua informasi dasar untuk siswa. Mereka adalah fitur bahasa dan struktur generik. Dari fakta terakhir, siswa bisa membuat konsep yang baik untuk mulai menyusun teks berita mereka. Dengan demikian, penggunaan video bencana alam bernilai menerapkan sebagai media untuk mengajarkan menulis berita.


    3. Penelitian menurut Ranubha Gohil dan Dr. Vimal Pandya (2015) “Development of a New Model of Advanced Video Compression Technique”. There are many kinds of video format are available in the video technology and there are many techniques to analyse and compress the video with minimum loss of data or quality. Here I am discussing about the new proposed technique of compressing video for more efficient result. In the current scenario, there are two advanced compression method is available MPEG4 and H264, which is more sufficient for video compression. Here, I am presenting the new one for make the video more efficient than MPEG4 or H264, which also improves the advanced video compression technique. The new proposed video compression method improve the video quality and compress the size of the video for stored or transformation over the network. [41]
      Ada banyak jenis format video yang tersedia dalam teknologi video dan ada banyak teknik untuk menganalisa dan kompres video dengan kehilangan minimal data atau kualitas. Di sini saya membahas tentang teknik baru yang diusulkan mengompresi video untuk hasil yang lebih efisien. Dalam skenario ini, ada dua metode kompresi canggih tersedia MPEG4 dan H264, yang lebih cukup untuk kompresi video. Di sini, saya menyajikan yang baru untuk membuat video lebih efisien daripada MPEG4 atau H264, yang juga meningkatkan teknik kompresi video canggih. Metode kompresi video baru yang diusulkan meningkatkan kualitas video dan kompres ukuran video untuk disimpan atau transformasi melalui jaringan.


    4. Tinjauan studi dari penelitian Nico Meissner Volume 3 – Issue – I 2016,[42] dalam The IAFOR Journal of Media, Communication & Film yang berjudul ”A Story in the Making: Storytelling in the Digital Marketing of Independent Films.”


    5. Research conducted by Oxford University Press (2014) “Health Promotion In The Digital Era: A Critical Commentary”. A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies.[43]
      This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responbility for health and fail to recognize the social, cultural, and political dimensions of digital technology use”.



    Berdasarkan dari literature review di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media informasi yang dikemas dalam bentuk video profile terbilang cukup berhasil sebagai penyampai pesan kepada masyarakat sehingga memungkinkan pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan penyampaian informasi dengan media lain. Maka dari itu penulis mengambil acuan dari penelitian diatas untuk dijadikan sebagai tolak ukur dari penelitian yang akan penulis lakukan dengan memperlihatkan sebagian proses produksi pada perusahaan sebagai daya tarik.


    BAB III

    GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

    Sejarah Singkat Perusahaan

    CV. Sejahtera Printing Cipondoh merupakan cabang perusahaan dari CV. Sejahtera Muda, yang berpusat di Kebayoran Baru Jaksel. CV. Sejahtera Printing Cipondoh berdiri pada tahun 2011, dan beralamat di Ruko ModernLand Blok BR19, Cipondoh. Dengan bapak Yopi Adian sebagai Pimpinan Cabang Perusahaan.

    Perusahaan ini memulai dengan sesuatu yang sederhana tapi diiringi dengan kerja keras, sehingga sampai saat ini sudah terbentuk 5 perusahaan cabang, yang semakin berkembang dalam pelayanan percetakan dan digital printing, hal ini diperkuat lagi dengan hadirnya divisi design grafis dan branding, serta profesional marketing.

    Sebelum berdirinya CV. Sejahtera Printing Cipondoh perusahaan yang dikelola oleh Bapak Yopi Adian bernama “Percetakan Colour Media” yang kemudian bekerja sama dengan CV. Sejahtera Muda untuk mengembangkan pelayanan dan menambahkan beberapa produk dengan kualitas yang sangat mumpuni sebagai dasar kebutuhan percetakan masyarakat di wilayah Kota Tangerang khususnya daerah Cipondoh.

    Dalam segala kegiatan yang dilakukan setiap elemen di CV. Sejahtera Printing Cipondoh, perusahaan mempunyai slogan khusus yaitu “Corporate Culture” percaya pada keinginan dan motivasi individu untuk melakukan pekerjaan, dan memperlakukan karyawan layaknya anggota keluarga, keinginan perusahaan adalah setiap karyawan yang berdedikasi terhadap pekerjaan dan perusahaan, akan memiliki kesempatan untuk mempunyai saham di perusahaan atau sering disebut bagi hasil, dengan tujuan untuk memotivasi karyawan agar bekerja seperti pemilik perusahaan sendiri.

    Untuk mendapatkan kebersamaan antara pimpinan dan karyawan, maka perusahaan membuat prinsip yang harus dijalankan oleh setiap elemen di CV. Sejahtera Printing Cipondoh, yaitu :HONESTY (Kejujuran), FAIRNESS (Rasa Keadilan), RESPECT FOR OTHERS (Saling Menghargai) dan INTEGRITY (Integritas).

    Visi dan Misi CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    1. VISI

    2. Menjadi perusahaan percetakan digital dan offsetyang dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat dibidang percetakan serta menjadi kerangka dan panduan dari setiap aspek bisnis dengan menggambarkan apa yang menjadi kebutuhan untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan pertumbuhan berkualitas.


    3. MISI

      1. Berusaha menjadi perusahaan yang mengerti kebutuhan pelanggan, melalui metode yang edukatif, dengan pendekatan yang lebih hangat dan terpercaya.

      2. Membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan seumur hidup melalui layanan unggul grafis, komunikasi dan produk cetak.

      3. Berusaha untuk memperlakukan setiap orang dengan martabat dan rasa hormat sekaligus memiliki keunggulan dalam semua hal yang kami lakukan.



    Ruang Lingkup Perusahaan

    Agar pembahasan permasalahan lebih terarah penulis membatasi ruang lingkup penyampaian informasi. Adapun permasalahan yang akan dibahas yaitu meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap perusahaan melalui media sarana video profile informasi dan promosi.

    Struktur Organisasi

    Untuk mengetahui susunan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat diketahui dari susunan struktur organisasi dari perusahaan, adapun struktur yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap-tiap Bagian

    Berikut adalah wewenang dan tanggung jawab di tiap-tiap jabatan dan bagian yang ada pada CV. Sejahtera Printing Cipondoh :

    1. DIREKTUR

      1. Memimpin perusahaan secara umum mampu untuk bebisnis di dalam mengelola perusahaan.

      2. Memegang kendali dan kuasa secara penuh serta bertanggung jawab di dalam pengembangan perusahaan secara keseluruhan.

      3. Menentukan kebijakan yang akan ditunaikan perusahaan, dan lakukan penjadwalan semua aktivitas perusahaan.

      4. Bertindak sebagai perwakilan organisasi di dalam berhubungan bersama dengan pihak di lingkup eksternal perusahaan.

      5. Mengelola bisnis perseroan sesuai Anggaran Dasar perusahaan

      6. Mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan perseroan serta meninjau cara dan hal-hal perlu lainnya.

      7. Membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian bersama dengan segera.


    2. PIMPINAN CABANG

      1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang administrasi keuangan, kepegawaian, dan kesekretariatan.

      2. Mengkoordinasikan serta mengendalikan aktivitas pengadaan peralatan dan perlengkapan.

      3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber penghasilan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

      4. Mengontrol uang pendapatan, dan hasil penagihan piutang perusahaan.

      5. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Direktur dan bertanggung jawab kepada Direktur

      6. Memimpin rapat lazim dan menegaskan pelaksanaannya sesuai tata tertib, adil, serta memberikan kesempatan bagi semua jajaran untuk memberikan kontribusi secara tepat.

      7. Bertindak sebagai perwakilan organisasi di dalam berhubungan bersama dengan pihak di lingkup eksternal perusahaan.

      8. Mengelola bagian terkemuka di dalam pilih komposisi berasal dari board dan sub-komite, agar efektivitas dan keserasian dapat tercapai.

      9. Menetapkan prosedur aktivitas perusahaan terhadap masing-masing manajemen untuk menggapai obyek yang perusahaan.

      10. Mengkoordinir dan mengontrol kegiatan-kegiatan berasal dari tiap bagian perusahaan yang dikelola dan pertanggungjawabannya secara periodik.

      11. Menentukan besaran gaji karyawan, lakukan pengangkatan, pemberhentian dan mutasi karyawan.

      12. Membuat dan mengambil keputusan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka pendek.


    3. Kepala HRD dan Keuangan

      1. Mengawasi operasional bidang keuangan perusahaan, dan lakukan pengecekan lapangan perihal bagian keuangan.

      2. Meminta pertanggungjawaban berasal dari masing-masing bagian terhadap tingkat di bawahnya.

      3. Menetapkan prosedur pelaksanaan perihal keuangan secara rinci, dan mempertanggungjawabkan aktivitas yang tersedia di bagian keuangan.

      4. Menetapkan standar pekerjaan lapangan manfaat menjamin tidak adanya kebocoran di dalam lingkup bagian keuangan.

      5. Pengendalian kebijakan pegawai dan pengembangan sistem rencana personalia.

      6. Pelaksanaan kebutuhan kepegawaian dan administrasi.

      7. Pembinaan dan pengembangan staff administrasi.

      8. Pengorganisasian serta rencana program dan pengendalian Unit Personalia.

      9. Membuat urutan sistem administrasi semua aktivitas personalia.

      10. Menggunakan sistem dan prosedur rekrutmen karyawan layaknya searching, interview, test and selection.

      11. Melaksanakan remuneration management, yaitu susunan dan skala gaji, dasar salary, allowance, incentive, dan overtime.

      12. Mengembangkan sistem penilaian kinerja karyawan.

      13. Membuat dan mengurus semua perizinan ketenagakerjaan.

      14. Melakukan promosi, mutasi, demosi, dan PHK terhadap karyawan.

      15. Mengendalikan karyawan tetap, kontrak, harian, maupun magang.

      16. Melakukan training dan evaluasi.

      17. Mempersiapkan medical, hospital, asuransi, dan dana tunjangan karyawan

      18. Mengembangkan sistem penyediaan data karyawan, surat-surat dan form administrasi aktivitas personalia.


    4. Kepala Bagian Cetak Offset

      1. Mengawasi dan mengontrol operasional bidang percetakan offset

      2. Meminta pertanggungjawaban berasal dari masing-masing bagian terhadap tingkat di bawahnya.

      3. Bersama-sama bersama dengan operator cetak offset menanggulangi masalah mengolah mesin cetak.

      4. Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan cabang dan membawa laporan secara berkala.

      5. Melakukan konsultasi kepada pimpinan cabang secara berkala untuk menggapai keserasian pelaksanaan tugas.

      6. Mengarahkan masing-masing bagian di bawahnya untuk menggapai obyek mengolah yang sudah ditetapkan perusahaan.

      7. Mengelola asset perusahaan secara benar sesuai arah dan obyek perusahaan.

      8. Menyepakati obyek kinerja bersama dengan pimpinan cabang dan beroperasi sebagai unit bisnis yang memberikan keuntungan untuk perusahaan.

      9. Menjalankan kebijakan dan prosedur baku yang sudah ditetapkan oleh Head Office (Kantor Pusat).

      10. Mengembangkan sistem penyediaan fasilitas pengelolaan mesin.

      11. Mengembangkan sistem kerja bagian dibawahnya.


    5. Kepala Bagian OperatorDeskprint

      1. Mengawasi dan mengontrol kegiatan operasional bagian dibawahnya.

      2. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan cabang dan kepala HRD.

      3. Meminta pertanggungjawaban berasal dari masing-masing bagian terhadap tingkat di bawahnya.

      4. Bertanggung jawab langsung kepada kepala HRD dan membawa laporan secara berkala.

      5. Melakukan konsultasi kepada kepala HRD secara berkala untuk menggapai keserasian pelaksanaan tugas.

      6. Mengarahkan masing-masing bagian di bawahnya untuk menggapai target yang sudah ditetapkan perusahaan.

      7. Meningkatkan dan mengembangkan kinerja sistem kerja bagian dibawahnya.

      8. Menerima saran dan masukan dari bagian dibawahnya.

      9. Melayani konsumen untuk melakukan pencetakan.

      10. Mengkoordinasikan bagian dibawahnya dengan bagian lain.

      11. Membuat dan menjaga tata tertib yang berlaku di bagian deskprint.


    6. OperatorDeskprint

      1. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh bagian diatasnya.

      2. Melayani customer untuk melakukan pencetakan.

      3. Melakukan pengecekan file yang berasal dari konsumen.

      4. Mengirimkan file jadi ke bagian mesin.

      5. Menjaga tata tertib yang berlaku di bagian deskprint.

      6. Berkoordinasi dengan bagian lain.



    7. Kepala Bagian Operator MesinA3+

      1. Mengawasi dan mengontrol kegiatan operasional bagian dibawahnya.

      2. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan cabang dan kepala HRD.

      3. Meminta pertanggungjawaban berasal dari masing-masing bagian terhadap tingkat di bawahnya.

      4. Bertanggung jawab langsung kepada kepala HRD dan membawa laporan secara berkala.

      5. Melakukan konsultasi kepada kepala HRD secara berkala untuk menggapai keserasian pelaksanaan tugas.

      6. Mengarahkan masing-masing bagian di bawahnya untuk menggapai target yang sudah ditetapkan perusahaan.

      7. Meningkatkan dan mengembangkan kinerja sistem kerja bagian dibawahnya.

      8. Menerima saran dan masukan dari bagian dibawahnya.

      9. Melakukan pencetakan A3+ sesuai dengan file yang dikirimkan dari bagian deskprint.

      10. Melakukan pengecekan dan pembelian bahan cetak kertas A3+.

      11. Menjaga dan melakukan pengecekan mesin A3+ secara berkala..

      12. Mengkoordinasikan bagian dibawahnya dengan bagian lain.

      13. Berkordinasi dengan pihak luar yang berkaitan dengan mesin A3+.

      14. Membuat dan menjaga tata tertib yang berlaku di bagian Mesin A3+.


    8. Operator MesinA3+

      1. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh bagian diatasnya.

      2. Berkoordinasi dengan kepala bagian operator mesin A3+.

      3. Melakukan pengecekan file yang dikirim dari operator deskprint.

      4. Melakukan pencetakan A3+.

      5. Menjaga tata tertib yang berlaku di bagian mesin A3+

      6. Berkoordinasi dengan bagian lain.


    9. Kepala Bagian Operator MesinCTP (Computer To Plate)

      1. Mengawasi dan mengontrol kegiatan operasional bagian dibawahnya.

      2. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan cabang dan kepala HRD.

      3. Meminta pertanggungjawaban berasal dari masing-masing bagian terhadap tingkat di bawahnya.

      4. Bertanggung jawab langsung kepada kepala HRD dan membawa laporan secara berkala.

      5. Melakukan konsultasi kepada kepala HRD secara berkala untuk menggapai keserasian pelaksanaan tugas.

      6. Mengarahkan masing-masing bagian di bawahnya untuk menggapai target yang sudah ditetapkan perusahaan.

      7. Meningkatkan dan mengembangkan kinerja sistem kerja bagian dibawahnya.

      8. Menerima saran dan masukan dari bagian dibawahnya.

      9. Melakukan pencetakan CTP sesuai dengan file yang dikirimkan dari bagian deskprint.

      10. Melakukan pengecekan dan pembelian bahan cetak plate CTP.

      11. Menjaga dan melakukan pengecekan mesin CTP secara berkala..

      12. Mengkoordinasikan bagian dibawahnya dengan bagian lain.

      13. Berkordinasi dengan pihak luar yang berkaitan dengan mesin CTP.

      14. Membuat dan menjaga tata tertib yang berlaku di bagian Mesin CTP.



    10. Operator MesinCTP (Computer To Plate)

      1. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh bagian diatasnya.

      2. Berkoordinasi dengan kepala bagian operator mesin CTP

      3. Melakukan pengecekan file yang dikirim dari operator deskprint.

      4. Melakukan pencetakan CTP

      5. Menjaga tata tertib yang berlaku di bagian mesin CTP

      6. Berkoordinasi dengan bagian lain.


    11. Kepala Bagian Operator MesinIndoor Printing

      1. Mengawasi dan mengontrol kegiatan operasional bagian dibawahnya.

      2. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan cabang dan kepala HRD.

      3. Meminta pertanggungjawaban berasal dari masing-masing bagian terhadap tingkat di bawahnya.

      4. Bertanggung jawab langsung kepada kepala HRD dan membawa laporan secara berkala.

      5. Melakukan konsultasi kepada kepala HRD secara berkala untuk menggapai keserasian pelaksanaan tugas.

      6. Mengarahkan masing-masing bagian di bawahnya untuk menggapai target yang sudah ditetapkan perusahaan.

      7. Meningkatkan dan mengembangkan kinerja sistem kerja bagian dibawahnya.

      8. Menerima saran dan masukan dari bagian dibawahnya.

      9. Melakukan pencetakan Indoor sesuai dengan file yang dikirimkan dari bagian deskprint.

      10. Melakukan pengecekan dan pembelian bahan cetak banner Indoor.

      11. Menjaga dan melakukan pengecekan mesin Indoor secara berkala..

      12. Mengkoordinasikan bagian dibawahnya dengan bagian lain.

      13. Berkordinasi dengan pihak luar yang berkaitan dengan mesin Indoor.

      14. Membuat dan menjaga tata tertib yang berlaku di bagian Mesin Indoor.



    12. Kepala Bagian Operator MesinOutdoor Printing

      1. Mengawasi dan mengontrol kegiatan operasional bagian dibawahnya.

      2. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan cabang dan kepala HRD.

      3. Meminta pertanggungjawaban berasal dari masing-masing bagian terhadap tingkat di bawahnya.

      4. Bertanggung jawab langsung kepada kepala HRD dan membawa laporan secara berkala.

      5. Melakukan konsultasi kepada kepala HRD secara berkala untuk menggapai keserasian pelaksanaan tugas.

      6. Mengarahkan masing-masing bagian di bawahnya untuk menggapai target yang sudah ditetapkan perusahaan.

      7. Meningkatkan dan mengembangkan kinerja sistem kerja bagian dibawahnya.

      8. Menerima saran dan masukan dari bagian dibawahnya.

      9. Melakukan pencetakan Outdoor sesuai dengan file yang dikirimkan dari bagian deskprint.

      10. Melakukan pengecekan dan pembelian bahan cetak banner Outdoor.

      11. Menjaga dan melakukan pengecekan mesin Outdoor secara berkala.

      12. Mengkoordinasikan bagian dibawahnya dengan bagian lain.

      13. Berkordinasi dengan pihak luar yang berkaitan dengan mesin Outdoor.

      14. Membuat dan menjaga tata tertib yang berlaku di bagian Mesin Outdoor.


    13. Operator MesinOutdoor Printing

      1. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh bagian diatasnya.

      2. Berkoordinasi dengan kepala bagian operator mesin Outdoor

      3. Melakukan pengecekan file yang dikirim dari operator deskprint.

      4. Melakukan pencetakan Outdoor

      5. Menjaga tata tertib yang berlaku di bagian mesin Outdoor

      6. Berkoordinasi dengan bagian lain.


    14. Finishing Banner Indoor dan Outdoor

      1. Menjalankan sistem kerja yang telah ditetapkan oleh bagian diatasnya.

      2. Berkoordinasi dengan kepala bagian operator mesin Indoor dan Outdoor

      3. Melakukan pengecekan file yang dikirim dari operator deskprint.

      4. Melakukan Finishing sesuai keterangan yang dibuat oleh operator deskprint.

      5. Menjaga tata tertib yang berlaku di bagian mesin Indoor dan Outdoor

      6. Berkoordinasi dengan bagian lain.



    Produk Informasi

    1. Produk

    2. Produk yang akan dipasarkan oleh CV. Sejahtera Printing Cipondoh adalah pelayanan Pencetakan Digital dan Offset Printing, yang dapat diberikan kepada masyarakat pengguna sesuai kebutuhan. Dari pelayanan tersebut juga melayani penanganan finishing dari Digital Printing maupun Offset Printing.


    3. Produksi

    4. Adapun jenis-jenis produk yang dapat diberikan pelayanan adalah:

      1. Jenis Pencetakan sesuai kebutuhan pencetakan Digital Printing maupun Offset Printing.

      2. Mengerjakan Finising dari hasil Pencatakan sesuai kebutuhan Digital Printing dan Offset Printing.

      3. Memberikan pelayanan Pencetakan sesuai ukuran maupun Media yang dibutuhkan dari Digital Printing maupun Offset Printing.

      4. Pelayanan Pencetakan ke Plateser untuk persiapan cetak Offset.


    5. Latar Belakang Produksi

    6. Perkembangan teknologi informasi dalam kebutuhan program-program media penunjang promosi untuk memenangkan persaingan yang begitu pesat, setiap pihak berlomba memenangkan kompetisi yang ada strategi untuk menghasilkan perencanaan pencetakan media yang berkualitas, maka dibuatlah bisnis pelayanan Pencetakan Digital Printing dan Offset Printing sampai dengan Finishing.


    7. Material Produk

    8. Proses perancangan video profile ini, didukung oleh beberapa material produk, yaitu :

      No. Jenis Produk Material Produk Keterangan Produk
      1 Digital Print A3+ Mesin Fuji Xerox C800 Mencetak berbagai kertas dengan ukuran A3+
      2 Digital Print Outdoor Mesin U-Jet Mhuman Mencetak bahan spanduk berbagai ukuran
      3 Digital Print Indoor Mesin Epson SureColor Mencetak bahan spanduk dan stiker ukuran besar
      4 Digital Print CTP Mesin Cron CTP Mencetak bahan plate sebagai bahan utama untuk mesin offset
      5 Offset Printing Mesin Heidelberg SpeedMaster 52 Mencetak kertas untuk jumlah yang banyak


    9. Spesifikasi Produk

    10. CV. Sejahtera Printing Cipondoh melayani pencetakan digital maupun offset sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jenis-jenis produk yang dihasilkan CV. Sejahtera Printing Cipondoh adalah siap pakai. Kegunaan dari produk-produk itu digunakan oleh konsumen sebagai media informasi, media promosi serta media edukasi.

      Dalam produksi pencetakan ini terdapat beberapa hal yaitu manfaat, kelebihan serta kekurangan. Sebagai berikut :

      1. Manfaat

      2. - Dapat digunakan sebagai sarana penyampaian informasi


        - Dapat digunakan sebagai sarana promosi


        - Dapat digunakan sebagai sarana edukasi


        - Dapat mempercepat penyampaian informasi kepada masyarakat


      3. Kelebihan

      4. - Proses pencetakan lebih cepat daripada tempat percetakan lain


        - Kualitas produk lebih baik


        - Pelayanan pencetakan lebih baik dan sopan terhadap konsumen



    11. Harga Produk

    12. Harga produk yang ada pada CV. Sejahtera Printing Cipondoh variatif dan terbilang cukup bersaing dari perusahaan pencetakan yang ada di sekitarnya. Dan dapat dijangkau dari kalangan ekonomi menengah kebawah hingga menengah ke atas sesuai dengan kebutuhan konsumen.


    Market Analisis

    Market analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan perusahaan atau instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja atau kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi, dan banyak aspek lain dari perusahaan atau instansi. Didalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan atau instansi.

    1. Market Positioning

    2. Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya.

      Sebelum merencanakan program pemasaran, CV. Sejahtera Printing Cipondoh mengidentifikasi siapa konsumen sasarannya dan bagaimana proses keputusannya. Melalui analisis pasar perlu diidentifikasi peran setiap orang dalam pengambilan keputusan, hal ini sangat penting karena mempunyai implikasi dalam merancang media, menentukan pesan-pesan komunikasi, dan mengalokasikan anggaran promosi, sehinggadapat memilih, mengembangkan dan mengkomunikasikan percetakan yang berkualitas.

      Dalam target marketing CV. Sejahtera Printing Cipondoh menentukan segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok konsumen (konsumen, pelanggan dan perusahaan Advertising) yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan pola pemasaran tersendiri, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut, yaitu dengan menampilkan video profile tersebut pada ruang tunggu konsumen.


    3. Kondisi Kompetitor

    4. Saat ini kondisi pesaing begitu banyak, namun ada beberapa perusahaan percetakanyang masih kurang baik dalam memasarkan perusahaannya. Berikut beberapa pesaing disekitar CV. Sejahtera Printing Cipondoh:

      No.

      Nama percetakan

      Alamat

      Kelebihan Promosi

      Kekurangan promosi

      1

      Xpress Digital Printing

      Ruko Modernland Blok AR No.1-6, Kota Tangerang

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho) dan website

      Belum memiliki media video profile

      2

      Tri Jaya Printing

      Ruko Modernland Blok BR No. 1

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho) dan website

      Belum memiliki media video profile

      3

      Adi Grafika

      Ruko Modern Land Bl CR/25-2

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho)

      Belum memiliki media digital (video profile, website)

      4

      MKM Offset

      RUKO MODERNLAND BLOK CR NO 11

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho)

      Belum memiliki media digital (video profile, website)

      5

      Solution Printing

      Ruko Modern Land Cipondoh blok BR no. 2

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho)

      Belum memiliki media digital (video profile)

      6

      Bandar printing

      JL. KH Hasyim Ashari No.25, Cipondoh

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho) dan website

      Belum memiliki media video profile

      7

      Percetakan Cityprint

      Jl. KH. Hasyim Ashari No.30AB Cipondoh

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho) dan website

      Belum memiliki media video profile

      8

      Seroja printing

      Jl. KH. Hasyim Ashari , Cipondoh

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho)

      Belum memiliki media digital (video profile)

      9

      Julia Printing Cipondoh

      Kh. Hasyim Ashari No. 76B Cipondoh

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho)

      Belum memiliki media digital (video profile)

      10

      Percetakan Rahayu

      Jl Jend Sudirman No. 4 Cipondoh

      Promosi melalui media cetak (banner, brosur, baliho)

      Belum memiliki media digital (video profile)


    Potensial Market

    Media video profile sebagai sarana penunjang promosi ini ditujukan untuk relasi dan masyarakat, agar calon pelanggan dapat mengetahui image perusahaan dan kualitas produk serta proses produksi pada CV. Sejahtera Printing Cipondoh.

    Dengan semakin banyaknya pesaing yang ada, maka CV. Sejahtera Printing Cipondoh berusaha menarik konsumen dengan menampilkan video profile yang menarik serta memaksimalkan jangkauan masyarakat luas baik dari segi kualitas maupun dari segi harga.


    Market Segmentation

    Geografi  : Kota Tangerang. Indonesia.

    Demografi :

    1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    2. Kelas Ekonomi : Menengah

    3. Sasaran :

    1. Relasi Perusahaan

    2. Masyarakat

    Psikografi : Relasi dan Masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi mengenai profile CV. Sejahtera Printing Cipondoh.


    Marketing Objective

    CV. Sejahtera Printing dalam sehari meningkatkan produksi di semua produk yang ada pada perusahaan. Perusahaan menargetkan tingkat penjualan tiap akhir tahun baik untuk pelanggan baru maupun pelanggan tetap, perusahaan meningkatkan kualitas pelayanan dan produksi yang lebih optimal agar terjalin hubungan bisnis yang berkesinambungan.


    Marketing Strategy

    Untuk mendapatkan konsumen serta menambah mitra kerja bukan hal yang mudah, maka diperlukan berbagai strategi dalam bentuk promosi yang dapat meningkatkan CV. Sejahtera Printing Cipondoh sebagai mitra kerja nantinya.

    Dengan adanya perancangan media video Profile ini diharapkan akan mendukung promosi yang dilakukan sekaligus dapat menunjukkan image atau citra perusahaan.


    Budget Produksi Media

    Adapun perkiraan biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk perancangan video profile adalah sebagai berikut:

    No.

    Kegunaan

    Keterangan

    Biaya

    1

    Kreatif Rancangan Media Video

    -

    Rp2.000.000,-

    2

    Camera Canon DSLR 600D + Lensa Kit Canon 15-55 mm

    Sewa 5 Hari

    @ Rp100.000/ hari

    Rp. 500.000,-

    3

    Tripod

    Sewa 5 Hari

    @Rp 10.000/Hari

    Rp. 50.000,-

    4

    Slider

    Sewa 5 hari

    @Rp 50.000/hari

    Rp 250.000,-

    5

    MMC 16Gb

    Beli

    @Rp 90.000/pcs

    Rp 90.000

    6

    DVD RW

    Beli 2

    @Rp 10.000/pcs

    Rp 20.000

    Total

    Rp 2.910.000,-

     

    Konfigurasi Perancangan

    1. Spesifikasi Hardware

    2. Perancangan video profile tersebut menggunakan 1 unit Laptop Acer dengan spesifikasi sebagai berikut :

      a. Monitor : HD LED LCD 14” Wi

      b. Processor : Intel® Core (TM) [email protected]

      c. RAM : 4 GB

      d. Harddisk : 500 GB

      e. Mouse : Optical Mouse

      f. Speaker : Speaker Logitech

    3. Software yang Digunakan

    4. Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

      a. Adobe Premiere Css Pro

      b. Adobe Photoshop Css Pro

      c. Adobe After Effect Css Pro

      d. Adobe Audiency

    BAB IV

    KONSEP PRODUKSI MEDIA MAVIB

    Konsep Produksi Media MAVIB

    Video profile ini merupakan konsep produksi MAVIB dengan melalui tahapan-tahapan untuk mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience, dibuat dengan Konsep Produksi MAVIB Media video yang dibuat akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Preproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction .

    Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan time schedule, sinopsis, script writting, pembuatan storyboard, pencarian pemain dan crew. Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis,storyboard dan tepatnya time schedule yang telah dibuat. Production memiliki empat tahapan yaitu berupa perencanaan multimedia, perencanaan audio, perencanaan visual dan yang terakhir perencanaan broadcasting. Sedangkan Postproduction adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya konsep produksi MAVIB di illustrasikan pada bagan berikut ini :


    Prepduction

    Preproduction merupakan tahapan awal yang menjadi dasar konsep pembuatan karya, dengan menentukan solusi berupa ide-ide sebagai perencanaan konsep dari masalah yang ada dan menghasilkan media yang bisa dipergunakan untuk memberikan informasi yang dikemas dalam bentuk video profile. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan pihak terkait, lalu persiapan konsep dimulai dari dituangkannya ide-ide bagaimana memberikan tontonan informasi yang menarik bagi audience, pembuatan time schedule, sinopsis, script writting, pembuatan storyboard, persiapan alat-alat yang dipergunakan, pencarian pemain dan crew, hingga anggaran atau budget produksi. Untuk lebih jelasnya diilustrasikan pada gambar berikut ini:


    Ide

    Media informasi yang sering kita nikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang telah dituangkan kedalam media dalam hal ini media audio dan visual (video). Media informasi yang dibuat mengambil ide dari profile CV. Sejahtera Printing Cipondoh, media informasi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.


    Time Schedule

    Dalam pembuatan video profile ini penulis merancang jadwal produksi agar pembuatan video profile terorganisir. Berikut tabel time schedule produksi:

    Tahapan

     

    September

     2017

    Oktober

    2017

    November

    2017

    Desember

    2017

    Januari

    2018

     

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    1

    2

    3

    4

    Pre Production

    Ide

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Time Schedule

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Sinopsis

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Scrip Writing

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Storyboard

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Pemilihan Pemain &Crew

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Setting Alat

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Production

    Perencanaan Multimedia

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Perencanaan Audio

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Perencanaan Visual

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Perencanaan Broadcasting

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    Tahapan Publikasi

    Packet untuk DVD, upload Youtube.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     


    Sinopsis

    Sinopsis adalah ringkasan jalannya cerita video yang merupakan ringkasan dari cerita secara keseluruhan. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya setengah, satu atau dua halaman, dapat juga seperlima atau sepersepuluh. Sinopsis rancangan media video profile sebagai media promosi dan informasi pada CV. Sejahtera Printing Cipondoh adalah sebagai berikut :

    “CV. SEJAHTERA PRINTING CIPONDOH adalah sebuah badan usaha di bidang jasa percetakan yang beralamatkan di Ruko Modernland blok. BR/19, Jl.Jend Sudirman, Cikokol – Kota Tangerang. CV. Sejahtera Printing Cipondoh memulai perusahaan ini dengan sesuatu yang sederhana tapi diiringi dengan kerja keras. Kami akan membantu anda mulai dari konsep desain, menentukan bahan sampai proses pencetaknnya. Sejahtera Printing Cipondoh selalu siap membantu anda untuk meningkatkan daya jual produk anda dengan jasa percetakan yang kami tawarkan.

    Kami menawarkan pelayanan yang memuaskan dengan harga yang sangat bersaing sehingga anda tidak perlu ragu lagi untuk bekerjasama dengan kami. Kami berkomitmen dalam mengutamakan mutu, kualitas, waktu dan harga.”


    Script Breakdown Sheet

    Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.

    Script Writing dalam video profile ini seperti berikut :

    No.

    Take Script

    Keterangan

    1.

    Take Script 1

    Menampilkan video lokasi gedung CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    2.

    Take Script 2

    Menampilkan video sambutan pimpinan CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    3.

    Take Script 3

    Menampilkan fasilitas ruang tunggu CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    4.

    Take Script 4

    Menampilkan video Visi dan Misi CV. Sejahtera Printing Cipondoh yang dibacakan oleh pimpinan

    5.

    Take Script 5

    Menampilkan video pelayanan operator Deskprint CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    6.

    Take Script 6

    Menampilkan video proses pencetakan mesin A3+ Fuji Xerox C-800

     7.

    Take Script 7

    Menampilkan video proses pencetakan mesin Indoor Epson SureColor

    8.

    Take Script 8

    Menampilkan video proses Finishing laminating stiker indoor

    9.

    Take Script 9

    Menampilkan video proses pencetakan mesin Outdoor M-Human U-Jet

    10.

    Take Script 10

    Menampilkan video proses Finishing Banner Outdoor

    11.

    Take Script 11

    Menampilkan video proses pencetakan mesin CTP Cron

    12.

    Take Script 12

    Menampilkan video proses setting plat mesin offset printing SM52

    13.

    Take Script 13

    Menampilkan video proses pencetakan mesin offset printing SM52

    14.

    Take Script 14

    Menampilkan video kegiatan-kegiatan karyawan CV.Sejahtera Printing Cipondoh

    15.

    Take Script 15

    Menampilkan video profile perusahaan penutup

     


    Pembuatan Storyboard

    Storyboard adalah rancangan berupa sketsa gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

    Storyboard

    Scene 1

    -          Cover CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Adobe Photoshop

    -          Menggungakan Adobe AfterEffect

    Gambar 4.3 Cover CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 2

    -          Bumper Opening CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan adobe After Effect

     

    Gambar 4.4 Bumper Opening CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 3

    -          Tampilan Gedung CV.Sejahtera Printing Cipondoh

    -          EXT/ Luar Gedung/ Day/ Full shoot

    Gambar 4.5 Tampilan gedung CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 4

    -          Sambutan pimpinan CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Tittle Bar dan Bar Name

    -          INT/Ruang Pimpinan/ Day/ Close Up

    Gambar 4.6  Sambutan Pimpinan CV. Sejahtera Printing

    Scene 5

    -          Ruang Lobby CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Bar Name

    -          INT/ Ruang Lobby/ Day/ Full shoot

    Gambar 4.7 Tampilan ruang lobby CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 6

    -          kegiatan operator Deskprint CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Bar Name

    -          INT/ Lobby/ Day/ Back Shoulder

    Gambar 4.8  Pelayanan Operator Deskprint CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 7

    -          Pelayanan Customer Service

    -          Menggunakan Bar Name

    -          INT/ Lobby/ Day/ Fullshoot

    Gambar 4.9  Pelayanan Customer Service CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 8

    -          kegiatan operator Mesin A3+ CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Effect Masking dan Layout Informasi Mesin

    -          INT/ Ruang Mesin A3+/ Day/ Full shoot

    Gambar 4.10  Kegiatan Operator Mesin A3+ CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 9

    -          kegiatan operator Mesin Indoor CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Effect Masking dan Layout Informasi Mesin

    -          INT/ Ruang Mesin Indoor/ Day/ Full shoot

    Gambar 4.11  Kegiatan Operator Mesin Indoor CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 11

    -          kegiatan operator mesin Outdoor CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Effect Masking dan Layout Informasi Mesin

    -          INT/ Ruang Mesin Outdoor/ Day/ Full shoot

    Gambar 4.12  Kegiatan operator mesin outdoor CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 12

    -          kegiatan finishing Indoor dan Outdoor CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Bar Name

    -          INT/ Ruang Mesin Outdoor/ Day/ Full shoot

    Gambar 4.13  Kegiatan finishing Indoor dan outdoor CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 13

    -          kegiatan operator mesin CTP CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Effect Masking dan Layout Informasi Mesin

    -          INT/ Ruang Mesin CTP/ Day/ Full shoot

    Gambar 4.14  Kegiatan operator mesin CTP CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 14

    -          kegiatan operator Mesin Offset CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Effect Masking dan Layout Informasi Mesin

    -          INT/ Ruang Mesin Offset/ Day/ Full shoot

    Gambar 4.15  Kegiatan operator mesin offset CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 15

    -          Info Kontak dan Lokasi CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Effect Masking dan Layout Informasi

    -          INT/ Lobby/ Day/ Full shoot

    Gambar 4.16  Kegiatan kasir & Customer Service CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    Scene 16

    -          Bumper penutup Logo CV. Sejahtera Printing Cipondoh

    -          Menggunakan Adobe After Effect

    Gambar 4.17  Bumper penutup Logo CV. Sejahtera Printing Cipondoh

     


    Produksi Team (Crew) dan Talent

    Pemain dari video profile ini adalah pimpinan dan seluruh karyawan CV. Sejahtera Printing Cipondoh, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameramen, Editor, Script Writting dan pembaca Naskah.

    Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile dengan spesial effect antara lain :

    Tabel 4.3

    Daftar pemain dan crew

    No.

    Jabatan

    Nama

    1

    Sutradara

    Ackto Priyandi

    2

    Cameraman 1

    Ackto Priyandi

    3

    Cameraman 2

    Milenido Kresna

    4

    Editor

    Ackto Priyandi

    5

    Script Writting

    Ackto Priyandi

    6

    Pemain / Actor

    Pimpinan dan Karyawan CV. Sejahtera Printing Cipondoh


    Peralatan yang Digunakan

    Secara umum alat yang digunakan selama proses pengambilan gambar adalah Camera DSLR, Tripod, Mic Stereo dan Slider. Untuk Camera yang digunakan penulis menggunakan Camera Canon EOS 700D, dalam proses pengambilan gambar pada saat produksi video profile Camera DSLR menjadi alat utama untuk merekam gambar selama proses produksi. Sedangkan alat penunjang lainnya penulis Mic Stereo digunakan dalam pengisian dubbing suara dan wawancara, serta penulis menggunakan Tripod dan Slider sebagai dudukan kamera dan untuk membantu pergerakan Camera.


    Production

    Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.

    Perencanaan Multimedia

    Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, suara dan beberapa spesial efek. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik konsumen agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

    1. Tujuan Multimedia

    2. Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai media informasi dan promosi sekolah untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

    3. Strategi Multimedia

    4. Media audio visual menyampaikan informasidan promosi tentang CV. Sejahtera Printing Cipondoh. Sebelum masuk ke proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan, yang setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran.

    5. Program Multimedia

    6. Media video informasi dan promosi yang dibuat meliputi yaitu :

      1. Teks

      2. Teks dalam video ini memakai type Times New Roman dan Orator Std diterapkan dalam media informasi dengan beberapa efek.

      3. Picture

      4. Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan Avi untuk videonya.

      5. Sound

      6. Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai pembaca naskah pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.


    Perencanaan Audio

    Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali penampilan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

    1. Tujuan Audio

    2. Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini adalah agar dapat memberikan interest kepada masyarakat hingga mengena di hati masyarakat. CV. Sejahtera Printing Cipondoh telah memasuki tahap persaingan (competitive stage) maka maksud tujuan audio ini adalah dalam rangka meyakinkan masyarakat akan kelengkapan fasilitas dan keunggulan kualitas produk dan pelayanan perusahaan. Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan interest dihati masyarakat hingga mempengaruhi masyarakat untuk dapat menjadi pelanggan tetap di CV. Sejahtera Printing Cipondoh. Audio dalam video profile ini akan lebih banyak menerangkan tentang proses produksi dan pelayanan yang ada pada perusahaan serta keungguluan hasil produksi mesin yang ada pada CV. Sejahtera Printing Cipondoh.

    3. Strategi Audio

    4. Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai pembaca naskah yang intinya menjelaskan profile CV. Sejahtera Printing Cipondoh. Dari setiap gerakan yang ada diberikan efek audio yang berbeda–beda sesuai dengan tampilan di video tersebut dari suara musik akan di dubbing dengan suara efek yang sedang ditampilkan maupun ketika orang sedang berbicara. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran.

    5. Program Audio

    6. Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disuguhkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, untuk dubbing suara manusia disesuaikan dengan gambar yang sedang berjalan dengan durasi yang disamakan. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

      1. Sound Effectdigunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper opening tulisan dan logo CV. Sejahtera Printing Cipondoh mengambil suara awalan music Clean Corporate Instrumental.

      2. Music Backsounddigunakan dalam wawancara menggunakan nstrument music Clean Corporate Instrumental.

      3. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video dan naskah dari video dengan menggunakan audio yang berada pada kamera Canon EOS 700D.


    Perencanaan Visual

    Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan diedit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image tertentu dalam video yang ditampilkan.

    1. Tujuan Visual

    2. Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat visual effects yakni efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visulisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan lima buah hasil video yang berbeda menjadi dalam satu frame.

    3. Strategi Visual

    4. Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : Bumper, opening, suasana luar gedung perusahaan, aktifitas karyawan, pelayanan di ruang lobby, proses produksi pencetakan dari awal sampai akhir. Semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien dan efektif.

    5. ProgramVisual

    6. Didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi adobe after effect Cs6, adobe illustrator pro Cs6 dan adobe premiere Pro Cs6 yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam lower third dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.


    Perencanaan Broadcasting

    Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

    1. TujuanBroadcasting

    2. Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi dan promosi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi dan promosi ini diharapkan akan menjangkau 90% dari khalayak yang ditetapkan seperti masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi dan promosi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target yang ditetapkan.

    3. Strategi Broadcasting

    4. Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu pemanfaatan fasilitas tempat yang ada, strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas monitor pada ruang lobby, DVD, upload video ke You-Tube dan Website perusahaan.

    5. Program Broadcasting

    6. Program broadcasting melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat dari hasil editing media video profile CV. Sejahtera Printing Cipondoh akan disalurkan melalui media :

      1. Monitor informasi pada ruang lobby dapat dipakai dengan sebagai media pemutar video profile, dengan menggunakan aplikasi pemutar video. Sehingga konsumen yang datang dapat melihat kualitas proses pelayanan percetakan CV. Sejahtera Printing Cipondoh.

      2. DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg, dan wmv.

      3. Youtube, media informasi yang diunggah melalui Youtube, harus mempunyai akun sebelum malakukan aktifitas unggah, biasanya dengan secara otomatis Youtube akan meminta aktifasi akun . Jika telah melakukan aktifasi akun maka proses unggah tinggal mencari dimana video disimpan. Proses lama tidaknya unggah tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses unggah video.


    Postproduction

    Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegiatan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :


    Digitizing

    Tahap pertama yang dilakukan adalah memindahkan file gambar hasil shooting ke PC atau laptop menggunakan mini dv dan memory card yang bisa menyimpan dan membaca kembali gambar yang telah dishoot pada saat proses syuting berlangsung.


    Editing

    Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.


    Mixing

    Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.


    Finishing

    Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video profile ini. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro menjadi format video. Kemudian hasil export video di burning ke DVD dan di unggah ke Youtube untuk menyebarkan video informasi dan promosi ini kepada sasaran-sasaran yang telah ditentukan dalam potensi pasar.

    1. Tahap Keluaran

    2. Tahap keluaran adalah suatu tahapan dimana pada tahapan-tahapan awal telah dikerjakan dari mulai digitizing, editing, mixing dan hasil terakhir adalah penyimpanan serta format video yang harus ditentukan baik format AVI atau MPEG4 untuk digunakan nantinya.

    3. Segmen Pasar

    4. Segmen pasar adalah tahap akhir, di mana video profile ini dirilis, diupload dan didistribusikan, Media yang di pakai untuk mempromosikan video profile ini adalah monitor di ruang lobby, Youtube dan Website perusahaan. Selain itu video profile ini akan di promosikan di jejaring sosial seperti facebook dan twitter yang bertujuan agar calon konsumen bisa lebih mudah melihat video profile CV. Sejahtera Printing Cipondoh.


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang dilakukan pada CV. Sejahtera Printing Cipondoh dan permasalahan yang dituangkan pada Rumusan Masalah maka kalimat kesimpulan sebagai berikut :

    1. Media dalam bentuk Video Profile yang dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan CV. Sejahtera Printing Cipondoh karena media tersebut menampilkan informasi yang disajikan dalam bentuk informasi yang aktual dan faktual secara bergerak maka media berbasis video lebih dapat memberikan daya tarik terhadap setiap yang melihatnya, disamping dapat ditampilkan secara bergerak media tersebut juga ditunjang efek – efek visual maupun efek – efek audio, dan efek animasi sehingga akan lebih menambah nilai daya tarik dan keberhasilan dalam penyampaian pesan informasi.

    2. Untuk menghasilkan rancangan media video profile yang dapat dijadikan penunjang peningkatan perolehan konsumen dan pelanggan tiap-tiap bulannya, pada rancangan media tersebut dibutuhkan konsep produksi media yang disebut KPM (Konsep Produksi MAVIB). Pada konsep tersebut terdapat tahapan-tahapan diantaranya: Tahapan Preproduction, Tahapan Production, dan Tahapan Postproduction. Agar menghasilkan rancangan media berbasis video yang baik dan berkualitas dibutuhkan aplikasi program komputer penunjang: Adobe After Effect CS6, Adobe Premiere CS6, Adobe Photoshop CS6 dan adobe audition. Dari tahapan-tahapan yang telah ditetapkan pelaksanaannya disesuaikan dengan time schedule yang telah ditetapkan.

    3. Setelah media berbasis video digunakan oleh perusahaan untuk pencapaian taget, target yang diinginkan oleh CV. Sejahtera Printing Cipondoh adalah dapat selalu meningkatkan perolehan konsumen dan pelanggan baru untuk tiap-tiap bulannya dan menjadi perusahaan yang dapat berperan aktif dalam meningkatkan mutu pencetakan yang berkualitas melebihi pesaing.


    Saran

    Jika CV. Sejahtera Printing Cipondoh ingin menjadi perusahaan percetakan yang berkualitas dan tetap bersaing, dalam kesempatan laporan penelitian ini penulis ingin menyampaikan masukan diantaranya:

    1. Hasil rancangan video profile ini masih banyak kekurangan dari segi konsep maupun visual effect, agar nantinya video profile dapat menjadi video yang berkualitas dan dapat menjadi daya tarik promosi untuk pencitraan perusahaan percetakan maka perlu dikembangkan lagi secara bertahap karena seiring berjalannya waktu pasti ada perubahan yang terjadi di CV. Sejahtera Printing baik dalam sarana dan prasarana untuk menujang proses pelayanan pencetakan.

    2. Penulis berharap agar CV. Sejahtera Printing Cipondoh dapat menjadi perusahaan percetakan yang inovatif, kreatif dan berkualitas untuk para konsumen maupun pelanggan dengan meningkatkan sarana dan prasarana serta konsistensi para pegawainya.

    3. Selalu terbuka dalam perkembangan teknologi saat ini mengadakan perubahan dan penyempurnaan sarana media informasi yang akan digunakan perusahaan, hendaknya perusahaan selalu terbuka terhadap setiap pihak yang ingin mengadakan penelitian di CV. Sejahtera Printing Cipondoh.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin. Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 Yogyakarta : STMIK AMIKOM
    2. Sri Hartati 2013. Analisis Perancangan E-Commerce Pada Wisa Elektronik Kemiling Bandar Lampung. Vol.1 Bandar Lampung : STMIK Pringsewu Lampung.
    3. Soepadmo 2013. Panduan Mudah Merancang Bangunan. Jakarta : Niaga Swadaya.
    4. Sunarya, Lusyani, Radianto, Erna Susanti 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.6 Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
    5. Hutahean, Jeperson 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    6. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita 2015. “Bahan Ajar Sistem Informasi Management”. Yogyakarta : Deepublish.
    7. Putu, Agus 2014. “Perancangan Media Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Penunjang Promosi Pada CV”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    8. Sunarya, Lusyani, Radianto, Erna Susanti 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.6 Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    9. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul 2016. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta : Deepublish.
    10. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hutaean
    11. Hutahean, Jeperson 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    12. Dedi Irawan, M.E.,Sy, Siska Novita. 2014. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Harapan Bunda Pringsewu Lampung. Jurnal TAM Vol.2 Bandar Lampung : STMIK Pringsewu Lampung.
    13. Suardinata, Amrin Lubis 2015. “Pembuatan Sistem SMS Gateway Untuk Kelancaran Tagihan Pelanggan di PT. PLN Cabang Padang”. Vol.2 No.1 Padang : Edik Komputer.
    14. Anita dan Fitri Marisa. 2017. Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS). Vol. 1. No. 2: 1-2.
    15. Destrianti, dkk. 2014. Journal CCIT. Vol. 7. No. 3 ISSN: 1978 – 8282: 425-434.
    16. Kiftiyah, Mariatul. Santoso dan Munsyi. 2015. Kalimantan Selatan: Jurnal Sains dan Infromatika. Vol. 1. No. 2: 38.
    17. Yetri, Yunita Handa. 2014. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Permainan Finger Painting Bagi Anak Tunagrahita Ringan. Universitas Negeri Padang: E-JUPEKhu (Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus) Vol. 3, No. 1: 231
    18. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Yogyakarta: Buku Pintar. 16
    19. Triwardani, Reny dan Kartika Ayu Ardhanariswari. 2016. Perancangan Promosi Desa Budaya Banjarharjo, Kalibawang, Kulonprogo melalui Desain Komunikasi Visual. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta : Journal of Visual Communication Design Nirmana. Vol 16. No 1: 42.
    20. Suarto, Edi. 2016. Pengembangan Objek Wisata Berbasis Analisis SWOT. Sumatra Barat: Jurnal Spsial. Vol 3 No.1: 53-54
    21. Prasetyo, Ibnu Dwi. dan Sunarti. 2016. Meningkatkan Kemampuan Senam Lantai Guling Belakang Melalui Penggunaan Media Video. Universitas Negeri Yogyakarta: Jurnal Pendidikan. Vol 12. No 1: 21.
    22. Ali, Nazlena Mohamad. Alan F. Smeaton. Hyowon Lee. Pat Brereton and Finnian Buckley. 2012. Design, Deployment And Assessement Of A Movie Archive System For Film Studies – A Case Study. Journal IJMA – The International Journal of Multimedia & Its Applications Vol. 4, No. 5. ISSN : 0975 – 5934 (Print); 0975 – 5578 (Online). India : Academy & Industry Research Collaboration Center (AIRCC)
    23. Binanto. Irfan,Muhammad. 2013. Pembuatan Video Company Profile Pada Belukar Merch di Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta.Surakarta : FTI UNSA: Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer Vol.2 No.1
    24. Girindraswasi, Nawong Asmoro. 2016. Templelapse: The Promotional Video Of The Cultural Heritage Site Of Prambanan Temple And Ratu Boko E-Journal. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Seni Rupa.Vol 5.No 4: 3
    25. Epley K. Hannah.2014.Developing a Promotional Video. Ohio State : InternationalJournal.org:Journal of Extension.Vol.52, No.3.
    26. Astuti, Tri Indri dan Ramadhian Agus Triyono. 2014. Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono Kabupaten Karanganyar. Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi.ijns.org Boyollali: Journal Speed. Vol 6. No 1: 20-21.
    27. Perwitasari, Arum. dan Zaenal Abidin. 2014. Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKN Melalui Model Time Token Arends Dengan Media Audio Visual. Universitas Negeri Semarang: Joyful Learning Journal.Vol 3, No.1: 33
    28. Pierson, jo and Joke Bauwens. 2015. Digital Broadcasting : An Introduction To New Media. New York : Bloomsbury.
    29. Arifuddin. 2015. Kesiapan Stasiun Televisi Lokal Batam Sebagai Media Penyebaran Informasi Publik. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan : Jurnal Penelitian Komunikasi. Vol. 18. No. 2: 170
    30. Maulani, Giandari. Noviar Jalu Sasongko dan Ardi Mulyana. 2016. Pengembangan Media Promosi Pariwisata Kota Tangerang Dalam Bentuk Video Digital Pada Dinas Porparekraf. Perguruan Tinggi Raharja Tangerang : Journal ICIT Vol. 2 No. 2: 215
    31. Maulani, Giandari. Siti Nur Jannah. dan Yuri Alam Mahbubi. 2017. The Design of Visual Communication Media in the Form of Tabloid as a Means of Promotion of SMK Mandiri 2. STMIK Raharja Tangerang: Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA. Vol. 7. No. 1: 65.
    32. Naraya, I Putu Aditya. Gede Saindra Santyadiputra dan Gede Aditra Pradnyana. 2017. Film Dokumenter Tok Lait Kancing : Sebuah Warisan Karakter Budaya Bangsa. Universitas Pendidikan Ganesha Singraja Bali: ejournal Undikhsa. Vol. 6 No. 1: 4.
    33. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter : Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Universitas Budi Luhur Jakarta Selatan: Faktor Exacta 7(2) : 165 – 175, 2014 ISSN : 1979 – 276X: 166
    34. Pambudhi, Aditya Yuda. 2016, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul ”Perancangan Media Video Profile Sebagai Penunjang Daya Tarik Promosi Pada SMK Kharisma Panongan Kabupaten Tangerang”.
    35. Ziqri, Alfa 2015, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul “Perancangan Media Video Profile Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Smk Bina Am Ma’mur Kabupaten Tangerang”.
    36. Setiawan, Adi. 2014, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK BHAKTI ANINDYA”.
    37. Alfian, Muhammad. 2016, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT. METRO TV”.
    38. Lukmana, Andri. 2017, Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang, dalam laporan skripsi berjudul “PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI AUDIO VISUAL BERBENTUK VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI DI SMA ISLAM AL-HASYIMIYYAH KOTA TANGERANG”.
    39. Nathaniel, Ogi, dkk. 2016 ”Perancangan Media Promosi Video Profile Mandana Mas Dengan Teknik Live Shoot Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”.
    40. Wibowo, Amiruddin Hadi. 2015 "NATURAL DISASTER VIDEOS AS MEDIA TO TEACH WRITING NEWS ITEM TEXT FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS”.
    41. Ranubha, Gohil dan Dr. Vimal Pandya. 2015 “Development of a New Model of Advanced Video Compression Technique”.
    42. Nico Meissner Volume 3 – Issue – I 2016, dalam The IAFOR Journal of Media, Communication & Film yang berjudul ”A Story in the Making: Storytelling in the Digital Marketing of Independent Films.”
    43. Research conducted by Oxford University Press (2014) “Health Promotion In The Digital Era: A Critical Commentary