Pembicaraan Pengguna:Ades

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE PENGENDALI OTOMATIS PADA WATER

SERVICE TRUCK BERBASIS MATLAB

DI PT GAPURA ANGKASA


SKRIPSI


jpg


OLEH :

NIM
: 1131468330
NAMA

: FERRY OKTARIFAR



JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PROTOTYPE PENGENDALI OTOMATIS PADA WATER

SERVICE TRUCK BERBASIS MATLAB

DI PT GAPURA ANGKASA



Disusun Oleh :

NIM
: 1131468330
Nama
: Ferry Oktarifar
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :


Tangerang, ..... 2014


Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto., S.Kom, M.Pd)
NIP : 00594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTYPE PENGENDALI OTOMATIS PADA WATER

SERVICE TRUCK BERBASIS MATLAB

DI PT GAPURA ANGKASA



Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468330
Nama
: Ferry Oktarifar

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi Computer System



Disetujui Oleh :


Tangerang, .... 2014


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ferry Sudarto.,S.Kom,M.Pd)
   
(Indrianto.,M.T)
NID : 10001
   
NID : 05061


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PROTOTYPE PENGENDALI OTOMATIS PADA WATER

SERVICE TRUCK BERBASIS MATLAB

DI PT GAPURA ANGKASA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468330
Nama
: Ferry Oktarifar


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi Computer System Tahun Akademik 2013/2014


Disetujui Penguji :


Tangerang, .... 2014


Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTYPE PENGENDALI OTOMATIS PADA WATER

SERVICE TRUCK BERBASIS MATLAB

DI PT GAPURA ANGKASA


Disusun Oleh :

NIM
: 1131468330
Nama
: Ferry Oktarifar
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, ..... 2014
(Ferry Oktarifar)
NIM. 1131468330

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Alat pengontrol Volume air menggunakan sensor aliran air yang dirancang untuk efesiensi kerja karyawan PT Gapura Angkasa dalam bidang pelayanan GSE Operation pada alat Water Service Truck. Sistem ini terdiri dari beberapa bagian yaitu Flowsensor g 1/2, LCD, Keypad Membrane, Arduino Uno, komputer/PC dan pompa air. Sistem kerja FlowSensor g ½ dengan memanfaatkan efek Hall. Efek Hall ini didasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel bermuatan yang bergerak sehingga didapatkan nilai frekuensi dari proses transfer pompa aquarium. Frekuensi kemudian dikalkulasikan menjadi kecepatan laju air dan volume total. Hasil pengukuran dan nilai set point keypad Membrane kemudian ditampilkan pada LCD 16 x 2 karakter berupa laju air dan volume total sedangkan yang ditampilkan oleh interface pada Matlab berupa pulse yang berbentuk grafik. Rentang laju air berkisar 1-30 L/min dan kesalahan rata-rata dari hasil pengukuran berkisar ± 10 % dengan akurasi 90 %.

Kata kunci:

Water Service Truck, PT Gapura Angkasa, Matlab.

ABSTRACT

The volume control device uses water flow sensor designed for the efficiency of work of employees of PT Angkasa Gapura in service GSE Operation on Water Service Truck tool . The system consists of several parts: Flowsensor g 1/2 , LCD , Keypad Membrane , Arduino Uno , computer / PC and the water pump . Working system FlowSensor g ½ by using Hall effect . Hall effect is based on the effect of magnetic field on moving charged particles to obtain the value of the frequency of the transfer process aquarium pump . The frequency was then calculated into the fast pace of the water and the total volume . The measurement results and the value of the set point Membrane keypad is then displayed on the LCD 16 x 2 character in the form of rate and total volume of water while displayed by the Matlab interface in the form of pulse -shaped graph. The range of the rate of water ranges from 1-30 L / min and the average error of the measurement range of 10 % with an accuracy of 90 % .

Keywords: Water Service Truck, PT. Gapura Angkasa, Matlab

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku pembantu ketua I (Puket I) Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Indrianto.,M.T selaku pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil dan do’a. “semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada beliau, Amin”.
  8. Rekan-rekan group simamae Erik Fefrian A, Rahmana, Harry Ridwan S, Rangga W.R, Setya, Mumin Alatas, Kartika Suryanto.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, ..... 2014
(Ferry Oktarifar)
NIM. 1131468330

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Tabel 2.2. Kelebihan dan Kekkurangan Black Box

Tabel 2.3. Komponen Sensor

Tabel 2.4. Konfigurasi Pin LCD 16x2

Tabel 2.5. Nilai Kapasistansi

Tabel 2.6. Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx

Tabel 2.7. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, dan Terapan

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada Alat

Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Matlab R2013b

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Catu Daya

Tabel 4.4. Uji Coba Hasil Pembacaan Sensor

Tabel 4.5. Uji Coba Hasil Penekanan Keypad

Tabel 4.6. Time Schedule Implementasi Program

Tabel 4.7. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Water Sevice Truck

Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Terbuka

Gambar 2.3 Sistem Kendali Loop Tertutup

Gambar 2.4 Topologi Jaringan Tipe Cincin

Gambar 2.5 Topologi Jaringan Tipe Bus

Gambar 2.6 Topologi Jaringan Tipe Bintang

Gambar 2.7 Metode Prototipe

Gambar 2.8 Konfigurasi Pin ATmega328

Gambar 2.9 Arsitektur ATmega328

Gambar 2.10 Diagram Blok Arduino Uno

Gambar 2.11 Bagian-Bagian Arduino Uno Board

Gambar 2.12 Water Flow Sensor G ½

Gambar 2.13 Mechanic Dimensi Water Flow Sensor G ½

Gambar 2.14 Bentuk Fisik LCD 16x2

Gambar 2.15 Keypad Membrane 4x4

Gambar 2.16 Konfigurasi Pin Output Keypad 4x4

Gambar 2.17 IC Driver ULN2003

Gambar 2.18 Pompa Aquarium

Gambar 2.19 Resistor

Gambar 2.20 Skema Warna Resistor

Gambar 2.21 Lambang Kondensator

Gambar 2.21 Lambang Kondensator

Gambar 2.23 Dielektrikum

Gambar 2.24 Rangkaian Internal Kristal

Gambar 2.25 Rangkaian Oscilator Hartley Dengan Kristal

Gambar 2.26 Rangkaian Oscilator Collpits Dengan Kristal

Gambar 2.27 Simbol Relay dan Gambar Relay

Gambar 2.28 Rangkaian power-on reset

Gambar 2.29 Dioda

Gambar 2.30 Transistor

Gambar 2.31 Simbol Transistor NPN

Gambar 2.32 Simbol Transistor PN

Gambar 2.33 Integrated Circuit

Gambar 2.34 Rangkaian IC Regulator Tegangan Positif 78xx

Gambar 2.35 Rangkaian IC Regulator

Gambar 3.1 Struktur Organisasi GSE PT Gapura Angkasa

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Usulan

Gambar 3.4 Perancangan DFD Level 0

Gambar 3.5 Perancangan DFD Level 1

Gambar 3.6 Design Prototype Water Service Truck

Gambar 3.7 Diagram Blok Alat

Gambar 3.8 Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.9 Flowchart Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.10 Rangkaian Sistem Minimum Arduino Uno

Gambar 3.11 Flowchart Rangkaian Sistem Minimun Arduino Uno

Gambar 3.12 Rangkaian Flow Meter G ½

Gambar 3.13 Flowchart Rangkaian Flow Meter G ½

Gambar 3.14 Rangkaian Driver Pompa

Gambar 3.15 Flowchart Driver Pompa

Gambar 3.16 Rangkaian Sheild Keypad Membrane 4x4

Gambar 3.17 Flowchart Sheild Keypad Membrane 4x4

Gambar 3.18 Rangkaian Shelid LCD 16x2

Gambar 3.17 Flowchart Sheild Keypad Membrane 4x4

Gambar 3.18 Rangkaian Shelid LCD 16x2

Gambar 3.19 Flowchart Rangkaian Sheild LCD 16x2

Gambar 3.20 Rangkaian Keseluruhan Sistem

Gambar 3.21 Program Arduino Berhasil Dicompile

Gambar 3.22 Scirpt Program Matlab

Gambar 4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian LCD Shift Regiter 74HC595

Gambar 4.3 Pengujian Listing Program Untuk LCD

Gambar 4.4 Pengujian Driver Motor ULN 2003

Gambar 4.5 Flowchart Program

Gambar 4.6 Analisa Sample 0.5 Liter

Gambar 4.7 Analisa Sample 1 Liter

Gambar 4.8 Analisa Sample 1.5 Liter

Gambar 4.9 Analisa Sample 2 Liter

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART ( DIAGRAM ALIR )

SIMBOL DFD (Data Flow Diagram)

SIMBOL ELEKTRONIKA


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Volume air pada suatu aliran air sering sekali tidak terpikirkan oleh orang awam, padahal dari volume air inilah kemudian orang dapat mengalirkan air secara cepat. Saat ini banyak orang atau perusahaan yang mengatur volume air dengan cara yang berbeda-beda, namun mayoritas masih menggunakan sistem manual, oleh karena itu perlu dibuat sebuah alat yang bekerja secara otomatis, sehinga dapat mempermudah dalam pengaturan volume air. Aplikasi pengendali volume air sangat banyak diperlukan dalam hal-hal tertentu. Contohnya, pada Water Service Truck yang digunakan oleh PT Gapura Angkasa untuk menyediakan dan membawa air bersih yang disalurkan ke tangki air di dalam pesawat.

PT Gapura Angkasa sebagai ground handling memiliki jenis pelayanan salah satunya adalah GSE Operation yang tugas pokoknya adalah mempersiapkan berbagai alat dan perlengkapan GSE yang dibutuhkan oleh pesawat saat berada di area apron. Peralatan GSE sendiri meliputi 2 bagian yaitu:

  1. Non-Powered Equipment
  2. Yaitu alat dan perlengkapan GSE yang dalam fungsi dan kegunaanya tidak memerlukan energy atau bahan bakar unutuk mengguanakanya. Contoh : wheel cook, PBS (Passenger Boarding Stairs), container dan ,pallet.

  3. Powered Equipment

Yaitu semua alat yang memerlukan energy atau bahan bakar untuk dapat mengoperasikannya. Contoh: GPU (Ground Power Unit), container loader, lavatory service, water service truck, belt waders dan catering vechile.

Karena begitu banyak peralatan GSE di PT Gapura Angkasa maka dibutuhkan aplikasi pengontrolan otomatis yang baik agar dapat berfungsi optimal sehingga mendukung kegiatan operasional ground handling. Berangkat dari data yang di dapat dari Heavy Maintenance Report yang penulis dapatkan di unit GSE, Water Service Truck ini memiliki masalah pengontrolan air (volume melebihi yang diinginkan). Masalah yang terjadi pada unit GSE' ini dapat mengakibatkan penalty (denda) dan terlambatnya keberangkatan pesawat karena harus membersihkan dan mengeringkan tumpahan dari tangki air yang terdapat di dalam pesawat.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai pengontrolan dan proses data, serta Matlab sebagai media penampilan data yang berupa grafik. Parameter yang peneliti gunakan yaitu kapasitas air yang berupa sensor sebagai masukan, penentuan nilai dari penggunaan air yang berupa Keypad Membrane, dan sebagai media penampilan data yang berupa LCD 16x2.

Berdasarkan permasalahan dari di atas maka penulis mengambil judul PROTOTYPE PENGENDALI OTOMATIS PADA WATER SERVICE TRUCK DI PT GAPURA ANGKASA BERBASIS MATLAB”

Rumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang di atas maka mengambil kesimpulan rumusan-rumusan masalah yang ada yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana membuat dan merancang alat pengontrol pada Water Service Truck?
  2. Bagaimana meminimalisir tingkat volume air yang berlebihan?
  3. Bagaimana meminimalisir biaya yang dikeluarkan untuk membayar penalty (denda)?


Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam skripsi ini hanya pada tingkat volume air menggunakan flow meter. Sebagai input adalah keypad matrik 4x4 yang berfungsi untuk memasukan suatu nilai variabel yang ditentukan dan sensor flow meter G 1/2 yang terhubung dengan water supply system, yang akan memberikan data volume air ke LCd 16x2 dan matlab akan menampilkan proses output data dalam bentuk frequency.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Individu
    1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).
    2. Mengaplikasikan ilmu yang penulis dapat selama perkulihan.
    3. Memperbaiki sistem pengendali volume air yang ada di PT GAPURA ANGKASA.
  2. Tujuan Fungsional.
    1. Agar mendapatkan informasi volume air yang akurat.
    2. Agar penggunaan air yang berlebihan bisa diminimalisir.
  3. Tujuan Operasional
    1. Agar kegiatan operasional berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
    2. Agar operator dapat menentukan berapa volume air yang dibutuhkan.


Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Individu.
    1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkulihan.
    2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi operator.
    3. Memberikan terobosan baru pada tempat perkulihan penulis di STMIK RAHARJA.
  2. Manfaat Fungsional.
    1. Mempermudah dalam mengontrol volume air.
    2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi operator.
    3. Menambah device yang bisa mengurangi terjadinya human error.
  3. Manfaat Operasional.
    1. Dapat menghemat biaya penalty.
    2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi operator.
    3. Dapat menghemat waktu dan tenaga operator.

 

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Obersvation)

    Dalam metode ini penulis melakukan observasi terhadap tingkat volume air yang berlebihan pada Water Service Truck (WST) yang berada di PT Gapura Angkasa agar penulis mendapatkan data dari Trouble Shooting yang bisa dikumpulkan.

  2. Wawancara(Interview)

    Selain observasi penulis juga melakukan wawancara kepada Bapak Setywan selaku user yang berkedudukan sebagai Preventife Maintenance untuk mendapatkan data yang akurat.

  3. Studi Kepustakaan.

    Selain observasi dan wawancara penulis juga melakukan studi kepustakaan, browsing internet, jurnal, dan artikel sebagai referensi yang berhubungan dengan kinerja GSE.


Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Dalam metode ini peneliti menganalisa teori dari data-data yang diperoleh sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat dalam penelitian.

  2. Metode Analisa Perancangan Program

    Metode analisa perancangan program pada penelitian skripsi ini penulis menggunakan Bagan Alir Program (Flowchart Program).


Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Flowchart Sistem Dimana tahap demi tahap proses pembuatan pegendali pada Service Water Truck dijabarkan dengan tujuan dan metode Flowchart Program untuk mempermudah penulis melihat permasalahan atau memfokuskan perhatian pada area-area tertentu.


Metode Prototipe

Prototipe yang digunakan dalam penilitian skripsi ini yaitu metode prototype evolutionary karena metode prototype ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototipe tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh device system.


Metode Testing

Dalam metode pengujian ini peneliti melakukan uji coba dengan Black Box terhadap prototipe yang telah dibuat agar diketahui apakah prototipe sudah berjalan sesuai ketentuan.


Sistematika Penulisan

Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci:

BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.


BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan, konsep dasar elisitasi dan literature review.


BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Berisikan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat PT Gapura Angkasa, visi dan misi PT Gapura Angkasa, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, analisa kebutuhan sistem, analisa sistem yang berjalan, sistem yang diusulkan, alur program perangkat lunak, data flow diagram (DFD), permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah yang terdiri dari analisa kebutuhan user dan perancangan prototipe.


BAB IV UJI COBA DAN ANALISA
Dalam bab ini berisi tentang pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa, uji coba, black box, pengujian alat, flowchart program, analisa program,schedule implementasi, dan estimasi biaya.


BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pengujian alat dan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Water Service Truck

  1. Definisi Water Service Truck
  2. Menurut Weihai Guangtai (2011:B-006)[1], Water Service Truck is a truck consisting of a water reservoir tank filler Stainless Steel and drinking water systems that can accommodate 700 gal ( 2.600L ) . Bar pressure its size 24-32 GPM ( 90-120L / m ) . it is intended to offset the stronger environments at the airport so easy to operate and easy to care for . Tank fitted with rubber shock to protect from vibration and shock during.

    Water Service Truck adalah truk penampung air yang terdiri dari tangki Stainless Stell dan sistem pengisi air minum yang dapat menampung 700 gal (2.600L). ukuran tekanan Bar-nya 24-32 GPM (90-120L/m). hal ini dimaksudkan untuk lebih kuat mengimbangi linkungan di bandara agar mudah dioperasikan dan mudah merawatnya. Tangki dipasang dengan rubber shock untuk melindungi dari getaran dan shock selama mengemudi.


    c24aeead-6f92-4b78-8a2e-0b8e86b6f21a_zps98a4bb94.jpg

    Sumber: Datasheet Weihai Guangtai[1]

    Gambar 2.1 Water Service Truck


    Spesifikasi:

    1. Tangki
    2. Menurut Weihai Guangtai (2011:B-006)[1], The tank is made of Stainless Steel is equipped with a water level , centrifugal pumps , pipes and hoses Stainless Steel water.

      Tangki terbuat Stainless Stell dilengkapi dengan alat level air, pompa sentrifugal, pipa Stainless Stell dan selang air.

    3. Sistem Hidrolik
    4. Menurut Weihai Guangtai (2011:B-006)[1], Utilizing a truck PTO , hydraulic motors and solenoid valve for hydraulic motors drive the water pump support . The PTO is engaged and moved apart by the operating lever located on the cab of the truck .

      Memanfaatkan PTO truk, motor hidrolik, dan katub solenoid untuk menggerakan motor hidrolik yang mendukung pompa air. PTO ini bergerak ini bergerak dan terlepas oleh tuas operasi yang terletak di kabin truk.

    5. Sistem Kelistrikan
    6. Menurut Weihai Guangtai (2011:B-006)[1], Consists of a control box mounted on the rear of the vehicle , with the power switch , switch the water supply , Switch Lighting , flow meter and an emergency button .

      Terdiri dari kotak kontrol dipasang dibagian belakang kendaraan, dengan saklar daya, Switch pasokan air, Switch Lampu, flow meter dan tombol emergency.


Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem
  2. Menurut Hartono (2013:9)[2], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

    Menurut Taufiq (2013:2)[3], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


  3. Karakteristik Sistem
  4. Menurut Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
    2. Batasan Sistem (Boundary)
      Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
      Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface)
      Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input)
      Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Keluaran Sistem (Output)
      Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
    7. Pengolahan Sistem (Process)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
    8. Sasaran Sistem (Objective)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


  5. Klasifikasi Sistem
  6. Menurut Taufiq (2013:8)[3], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
      Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
      Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
      Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
    2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
      Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
    3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
      Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
    4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin
      Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
      Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
    5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
      Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
    6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
      Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
    7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
      Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
    8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
      Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.


Konsep Dasar Pengontrolan

  1. Definisi Pengontrolan
  2. Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], “suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

    Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Sering perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efesien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung bisa menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan pengontrolan (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.

    Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancagan desain sistem pengendali, termasuk teknisi professional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai displin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem kendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem penegndalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya Sistem Pengendali Loop Terbuk (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).


  3. Jenis-Jenis Pengontrolan
    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka
      Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarnya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikan ke parameter pengendali ”.

    2. loopterbuka_zps854ec3fb.jpg

      Sumber: Erinofiardi (2012:261)[5]

      Gambar 2.2. Sistem Pengendali Loop Terbuka

      Gambar diagram blok diatas mengambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki kedaan alat terkendali jika terjadi kesalahaan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengerimkannya ke alat kendali.


    3. Sistem Kontrol Loop Tertutup
      Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol tertutup adalah “suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memilki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.

    Yang menjadi ciri sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

    2_zps86472150.jpg

    Sumber: Erinofiardi (2012:261)[5]

    Gambar 2.3. Sistem Kendali Loop Tertutup


    Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikrimkan kedalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.


Konsep Dasar Jaringan Komputer

  1. Definisi Dasar Jaringan Komputer
  2. Menurut Joefrie (2013:3)[6], Network atau jaringan dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih perangkat cerdas yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi, yang kemudian akan menimbulkan suatu efisensi, sentralisasi/desantralisasi, dan optimasi kerja. Pada jaringan komputer, yang dikomunikasikan adalah data sehingga bila ingin bertukar antara komputer, misalnya, maka kita dapat proses unduh atau ungah berkas tanpa membawa media penyimpanan. Ada beberapa jenis jaringan komputer bila dilihat dari pemrosesan data dan pengkasesannya:

    1. Host – Terminal
    2. Dimana terdapat satu atau lebih server yang dihubungkan dalam suatu dump terminal. Karena dumb terminal hanyalah sebuah monitor yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232 maka pemrosesan data dilakukan didalam server. Oleh karena itu, server tersebut haruslah sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan data yang besar.

    3. . Client – Server
    4. Dimana sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan beberapa client. Server bertugas menyediakan berbagai macam layanan, misalnya pengaksesan berkas, basis data. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan hubungan dumb terminal adalah sebuah terminal client melakukan pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah harus memiliki performansi tinggi dan kapasitas penyimpanan data yang besa karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client dilakukan diterminal client.

    5. Peer to Peer

    Dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan dengan media jaringan komputer. Secara prinsip, hubungan peer to peer ini adalah bahwa setiap komputer dapat berfungsi sebagai server dan client, keduanya dapat difungsikan dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan bila dilihat dari sisi jangkauannya, jaringan dapat dibagi menjadi 3 jenis:

    1. Local Area Network (LAN)
      Adalah sebuah jaringan komputer yang bersifat lokal fisik jaringan komputernya, misalnya di satu ruang laboratorium komputer.
    2. Wide Area Network (WAN)
      Adalah sebuah jaringan komputer antara satu gedung dengan gedung lain yang terletak agak berjauhan.
    3. Metropolitan Area Network (MAN)
      Adalah jaringan komputer yang melibatkan beberapa jaringan komputer yang terhubung satu sama lain dan secara geografis tersebar cukup jauh namun masih dalam satu wilayah atau kota.


  3. Topologi Jaringan Komputer
  4. Dalam dunia jaringan komputer, jika dilihat dari jeis hubungannya, terdapat 3 jenis topologi jaringan yang tersdia guna menghubungkan komputer satu dengan yang lain. Jaringan-jaringan ini mempunyai ciri-ciri tertentu dan juga terdapat kelebihan dan kekurangan yang ada. Berikut disajikan beberapa jenis topologi jaringan:


    1. Topologi cincin (ring topology)
      opologi jenis ini satu komputer di dalam satu loop tertutup. Pada topologi ini, data atau message berjalan mengelilingi jaringan dengan satu arah pengiriman ke komputer selanjutnya, terus hingga mencapai komputer yang dituju. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai terminal tujuan disebut walk time (waktu transmisi)
    2. topologiring_zps8354e11d.jpg

      Sumber: Joefrie (2013:3)[6]

      Gambar 2.4. Topologi Jaringan Tipe Cincin

      Ada dua hal yang dilakukan oleh suatu terminal ketika menerima data dari komputer sebelumnya, yaitu:

      1. Memeriksa alamat yang dituju dari data tersebut dan menerimanya jika terminal ini merupakan tujuan data tersebut.
      2. Terminal akan meneruskan data ke komputer selanjutnya dengan memberikan tanda negatif ke komputer pengirim.


    3. Topologi bus (bus topology)
      Topologi jaringan jenis ini menggunakan sebuah kabel pusat yang merupakan media utama dari jaringan. Terminal-terminal yang akan membangun jaringan dihubungkan dengan kabel utama yang merupakan inti dari jaringan. Data yang dikirimkan akan langsung menuju terminal yang dimaksud tanpa harus melewati terminal-terminal dalam jaringan. Atau akan di-routing-kan ke head end controller. Tidak bekerjanya sebuah komputer tidak akan menghentikan kerja dari jaringan, namun jaringan tidak akan bekerja jika kabel utamanya putus.
    4. topologi-bus_zpsacefd492.jpg

      Sumber: Joefrie (2013:3)[6]

      Gambar 2.5. Topologi Jaringan Tipe Bus.


      Jaringan ini bisannya mengguanakan kabel koaksial sebagai media transmisinya. Kabel ini mempunyai kapasitas lebar pita yang besar (2MB) sehinga apabila dihubungkan dengan banyak terminal maka akan terlayani dengan baik.

    5. Topologi bintang (star topology)
      Jenis topologi jaringan ini mengguankan satu terminal sentral yang menghubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral inilah yang akan mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke komputer yang dituju. Apabila ada satu terminal client yang tidak berfungsi atau media transmisi (kabel) yang putus maka tidak akan mempengaruhi kerja dari jaringan karena gangguan tersebut hanya mempengaruhi terminal yang bersangkutan.


    TopologiBintangStar_zpsfb82c886.jpg

    Sumber: Joefrie (2013:3)[6]

    Gambar 2.6. Topologi Jaringan Tipe Bintang.


  5. Konsep Dasar TCP/IP
  6. Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam satu jaringan. Sedangkan yang dimaksud protokol adalah himpunan aturan yang telah ditetapkan yang mengatur bagaimana dua atau lebih proses berkomunikasi dan berinteraksi untuk saling bertukar data. Dalam protokol ini, tersedia berbagai macam layanan, antara lain:

    1. File Transfer Protocol (FTP) File Transfer Protocol (FTP) yang memungkinkan pengguna komputer untuk dapat saling bertukar berkas.
    2. Remote login (telnet) yang membuat seorang administrator dapat mengendalikan komputer lain dari jarak jauh.
    3. 'Dan lain-lain


  7. Alamat IP
  8. IP Address atau alamat IP adalah pengenal suatu host dalam satu jaringan. Pada IP Address sendiri terdapat kelas-kelas. Pembagian alamat IP didasarkan pada dua hal, yaitu network ID, dan host ID. Network ID digunakan untuk menunjukan jaringan-jaringan tempat komputer itu berada. Sedangkan host ID digunakan sebagia pengenal komputer yang bersifat unik dalam satu jaringan. Berikut disajikan kelas-kelas alamat IP:

    1. Kelas A
      1. Panjang network ID adalah 8 bit,panjang host ID adalah 24 bit.
      2. Kelas A digunakan untuk jaringan yang sangat besar. Jumlah host yang dapa di tampung adalah sekitar 16 juta host.
    2. Kelas B
      1. Panjang network ID adalah 16 bit,panjang host ID adalah 16 bit.
      2. Kelas B diimplementasikan untuk jaringan yang relatif besar. Jumlah host yang mampu ditampung adalah 65.532 host
    3. Kelas C
      1. Panjang network ID adalah 24 bit,panjang host ID adalah 8 bit.
      2. Kelas C diimplementasikan untuk jaringan yang relatif besar. Jumlahhost yang mampu ditampung adalah 254 host
    4. Kelas D
      1. Alamat IP kelas D digunakan untuk keperluan multicasting
    5. Kelas E
    1. Alamat IP di kelas E tidak digunakan untuk umum.

    Ada beberapa aturan yang ditetapkan untuk memberi alamat IP pada suatu host:

    1. Network ID tidak boleh sama dengan 127 karena nilai ini digunakan untuk loopback.
    2. Network ID dan Host ID tidak bolehsama dengan 0 karena nilai 0 diartikan sebagai alamat jaringan. Pengertian alamat jaringan itu sendiri adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak menunjuk kesuatu host.
    3. Host ID harus unik di satu jaringan yang sama.


  9. Perangkat Keras Jaringan Komputer

Untuk membangun jaringan komputer,diperlukan beberapa peralatan seperti:

  1. Komputer.
    Jumlah komputer untuk membangun jaringan komputer minimal ada 2 yang masing-masing komputer harus ada kartu jaringan (kartu ethernet) yang tertancap dan terinstal sempurna drivernya.
  2. Kabel
    Jenis kabel dapat menggunakan UnshieldedTwisted Pair (UTP). Sebenarna bisa juga menggunakan Shielded Twisted Pair (STP)atau Fiber Optik (FO) tapi biayanya relatif mahal.
  3. Hub atau switch
    Jika menghubungkan komputer lebih dari 2maka wajib menggunakan switch atau hub,namun jika menggunakan 2 komputer saja maka tidak wajib menggunakan perlatan ini.
  4. RJ45
    Merupakan konektor yang terpasang dimasing-masing ujung kabel.
  5. Tang crimping
    Untuk memasang konektor di ujung kabel.Sebenarnya dalam membuat jaringan komputer bisa juga menggunakan wifi,dimana ada sebuah perangkat pemancar dan penerima yang bekerja secara wireless untuk menghubungkan jaringan komputer ke jaringan. Namun dalam perancangan ini,semua perangkat terhubung menggunakan kabel.


Konsep Dasar Sensor

Menurut Chandra (2011:32)[7] “Sensor (transduser) adalah peralatan yang digunakan untuk memggubah suatu besaran fisik menjadi listrik”. Sensor harus memiliki syarat-syarat berikut ini:

  1. Sensitivitas tinggi sesuai besaran yang diukur.
  2. Tidak sensitive pada besaran lain yang tidak diukur di sekitar tempat pegukuran.
  3. Sifat objektif tidak berubah karena penggunaan sensor

Berikut macam-macam sensor:

  1. Sensor Mekanik
    Sensor mekanik adalah sensor yang digunakan untuk megubah besaran mekanik menjadi listrik. Pada sensor mekanik, keluaran sensor berubah sesuai perubahan gaya atau perubahan jarak (perpindahan), linear maupun rotasi. Fungsi sensor mekanik bermacam-macam antara lain untuk mengukur panjang, luas aliran masa, gaya, torsi, tekenan, kecepatan,percepata dan panjang gelombang akustik.
  2. Sensor Optik
    Sensor optik adalah sensor yang digunkan untuk mengubah besaran optik menjadi besaran listrik. Pada sensor optik, keluaran sensor berubah sesuai perubahan cahaya yang jatuh kepermukaan sensor. Fungsi sensor optik bermacam-macam, antara lain untuk mengukur intensitas cahaya, warna dan deteksi objek.


Konsep Dasar Prototipe

  1. Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:64)[8],” Prototipe adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype.

Menurut Wiyancoko (2010:120)[9],”Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

  1. Prototipe Jenis I
    Prototipe jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalah sebagai berikut:
    1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.
    2. Mengembangkan prototipe
    3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima.
    4. Menentukan apakah prototipe dapat diterima.
  2. Prototipe Jenis II
    Prototipe jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

  1. Mengkodekan sistem operasional.
  2. Menguji sistem operasional
  3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
  4. Menggunakan sistem operasional .

prototipe_zpscf1d1f7b.jpg

Sumber: Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM(2010:8)[10].

Gambar 2.7. Metode Prototipe

Menurut Sasankar (2011:139)[11], Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

  1. THROW-AWAY
    Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
  2. INCREMENTAL
    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).
  3. EVOLUTIONARY
    Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Kelebihan dan Kelemahan Prototipe
Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2. Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

3c506f3e-de41-4943-ba0d-076728df7e4b_zps8d05b94a.jpg


Konsep Dasar Elisitasi

  1. Definisi Elisitasi

Menurut Jalaludin (2011 : 21–23)[12], “Elisitasi berisi usulan rancangan suatu sistem yang diinginkan oleh pihak yang terkait melalui metode wawancara dan dilakukan pada requirement elicitation tahap 1, 2, 3 dan final”.

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara untuk menterjemahkan kebutuhan pemakai sistem baru.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untukmemisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi..
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Data Flow Diagram

Menurut Fatta (2007:119)[13], “Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses – proses yang terjadi pada sistem yang akan dikembangkan".

Menurut Kusrini(2007:88)[13], “Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut berada. ".

Berdasarkan definisi diatas Data Flow Diagram adalah merupakan serangkaian bagan – bagan alur proses dan data yang saling berkaintan dalam suatu sistem.

Berikut ini adalah nama bagan DFD beserta fungsinya :

  1. Kesatuan Luar
    Kesatuan Luar adalah kesatuan diluar sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem, dapat berupa orang, organisasi, sumber informasi lain ataupun penerima akhir dari suatu laporan.
  2. Proses
    Proses merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang atau mesin komputer, dimana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar.
  3. Arus Data
    Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan adalah garis sejajar, segi empat dengan sudut melengkung atau persegi panjang.
  4. Data Stores
    Dipresentasikan dalam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari proses dan digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.


Dalam pembuatan diagram ada beberapa langkah – langkah yang harus dilakukan, berikut ini langkah – langkah dalam pembuatan DFD :


  1. Identifikasi semua kesatuan luar yang terlibat dengan sistem.
  2. Identifikasi input dan output yang berhubungan dengan kesatuan luar.
  3. Buat diagram konteks, merupakan diagram dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran data yang masuk dan yang keluar dari sistem maupun dari entitas luar.
  4. Setelah diagram konteks dibuat maka akan dilanjutkan dengan pembuatan DFD level 1.


Teori Khusus

Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart
  2. Menurut Sulindawati (2010:8)[14], “Flowchart adalah pengambaran secara fisik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program "

    Menurut Adelia (2011:116)[15], “Flowchart adalah gambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program"

    Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah gambar/bagan yang memperlihatkan urutan antara proses dan instruksinya.

    Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.


  3. Cara Membuat Flowchart
  4. Menurut Sulindawati (2010:8)[14], Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan flowchart”.

    1. 'Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
    2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definsi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
    3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
    4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuaraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
    5. Setiap langkah dari aktifitas harus beada pada urutan yang benar.
    6. Lingkup dan range dari aktivitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
    7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.


  5. Jenis-Jenis Flowchart
  6. Terdapat lima macam bagan alir yang akan dibahas dalam modul ini, yaitu sebagai berikut:

    1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
      Merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada pada sistem.
    2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
      Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.
    3. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)
      Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.
    4. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
      Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.
    5. Bagan Alir Proses (Prosess Flowchart)
      Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisa langkah selanjutnya dari sebuah sistem.


Konsep Dasar Pengujian

  1. Definisi Pengujian
  2. Menurut Desai (2012:43)[16], “Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan selama siklus hidup perangkat lunak untuk memvalidasidan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yang ditetapkan di awal.”

    Menurut Simarmata (2010:323)[8], “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

    Menurut Rizky (2011:237)[17], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

    Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

    1. Verifikasi
      Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
    2. Validasi
      Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

    Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

    1. Failure
      Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
    2. Fault
      Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
    3. Error
      Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
    4. Incident
      Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.
  3. Acuan dan Pengukuran Testing
  4. Menurut Rizky (2011:256)[17], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

    Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

    1. Waktu
      Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
    2. Biaya
      Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
    3. Kinerja testing
      Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
    4. Kerusakan
      Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.
  5. Jenis-Jenis Pengujian
  1. Black Box
    1. Definisi Black Box
    2. Menurut Rizky (2011:261)[17], Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing dibagian luar. Teknik Testing dalam Black Box.

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
      3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

      Menurut Rizky (2011:265)[17], beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe black box adalah:

      1. Equivalence Partitioning
        Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
      2. Boundary Value Analysis
        Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data.
      3. Cause Effect Graph
        Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menguhubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.
      4. Random Data Selection
        Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.
      5. Feature Test
        Pada teknik ini, dilakukan proses testing pada spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek apakah fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.
    3. Klasifikasi Black Box

    Menurut Simarmata (2010:316)[8], klasifikasi black box mencakup beberapa pengujian, yaitu:

    1. Pengujian fungsional (functional testing)
      Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan dibagiab akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga dapat meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan dan bagaimana meningkatkan sistem).
    2. Pengujian tegangan (stress testing)
      Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi di dalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menuntut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari sebuah tim.
    3. Pengujian beban (load testing)
      Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem yang banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.
    4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)
      Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan) atau kasus pengujian (case test). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai penguji lainnya dan juga membantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan dan spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program. Pengujian khusus dapat menemukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapan yang Anda uji.
    5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)
      Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendeketan yang menyenangkan untuk pengujian.
    6. Pengujian usabilitas (usability testing)
      Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing for user friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk mempengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum.
    7. “pengujian asap” (smoke testing)
      Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur container dan pipa, ketika smoke telah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum di Microsoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses “daily buiding and smoke test”. Setiap file dikompilasi, dihubungkan, dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.
    8. Pengujian pemulihan (recovery testing)
      Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakukan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.
    9. Pengujian volume (volume testing)
      Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diproses melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memeriksa keterbatasan ekstrem dari sistem.Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval).
    10. Pengujian domain (domain testing)
      Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis beberapa tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa Anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu dan membaginya lagi ke dalam subset (dalam bebrapa cara) yang sama. Kemudian, Anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.
    11. Pengujian skenario (scenario testing)
      Pengujian scenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholder, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variabel dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yang Anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujian kombinasi.
    12. Pengujian regresi (regression testing)
      Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi resiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi resiko sebagai berikut:
      1. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.
      2. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.
    13. Penerimaan pengguna (user acceptance)
      Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing), pengujian pengguna akhir (end user testing) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan in-house testing dengan membayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau, biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untuk diunduh melalui web. Pengalaman awal pengguna akan diteruskan kembali kepada para pengembang yang membuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.
    14. Pengujian alfa (alpha testing)
      Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang memcatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.
    15. Pengujian beta (beta testing)
      Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar lebih memastikan bahwa perangkat lunak tersebut memiliki beberapa kesalahan atau bug.
  2. White Box
  1. Definisi White Box
  2. Menurut Rizky (2011:261)[17], White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemograman bagi para testernya.

  3. Teknik Testing dalam White Box
  4. Menurut Rizky (2011:262)[17], beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah:

    1. Decision (branch) Coverage
      Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian luar perangakat lunak yang mengandung percabangan (if…then…else).
    2. Condition Coverage
      Teknik ini hamper mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.
    3. Path Analysis
      Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengkoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.
    4. Execution Time
      Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengkuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.
    5. Algorithm Analysis
      Teknik ini pada umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena didalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.
  5. Klasifikasi White Box

Menurut Simarmata (2010:321)[8], klasifikasi white box testing mencakup beberapa pengujian, yaitu:

  1. Pengujian unit (unit testing)
    Pengembang melaksanakan pengujian unit untuk memeriksa apakah modul tertentu atau kode unit bekerja dengan baik. Pengujian unit berada pada tingkat yang sangat dasar seperti ketika unit kode dikembangkan atau fungsi tertentu dibangun. Pengujian unit berkaitan dengan unit secara keseluruhan. Hal ini akan menguji interaksi antara berbagai fungsi, tetapi membatasi pengujian di dalam satu unit. Lingkup yang tepat dari unit ditinggalkan kepada interpretasi, pendukung kode pengujian, kadang-kadang disebut perancah (scaffolding), mungkin diperlukan untuk mendukung setiap pengujian. Jenis pengujian ini digerakkan oleh tim arsitektur dan implementasi.
  2. Analisis statis dan dinamis (static and dynamic analysis)
    Analisis statis dilibatkan melalui kode untuk mengetahui segala kemungkinan cacat dalam kode, sedangkan analisis dinamis akan melibatkan pelaksanaan kode dan penganalisisan hasilnya.
  3. Cakupan pernyataan (statement coverage)
    Dalam hal ini, jenis pengujian kode dijalankan dengan setiap pernyataan dari aplikasi yang dijalankan minimal sekali. Hal tesebut membantu dalam memastikan semua pernyataan untuk dijalankan tanpa efek samping.
  4. Cakupan cabang (branch coverage)
    Tidak ada aplikasi perangkat lunak yang dapat ditulis dengan cara pengodean, di beberapa titik kita perlu mengetahui cakupan cabang untuk melakukan fungsi tertentu. Pengujian cakupan cabang membantu pamvalidasian semua cabang di dalam kode dan memastikan bahwa tidak ada yang mengarah ke percabangan perilaku abnormal dari aplikasi.
  5. Pengujian mutasi (mutation testing)
    Pada pengujian ini, aplikasi diuji untuk kode yang telah dimodifikasi setelah pemasangan bug/cacat tertentu. Hal ini juga membantu dalam menemukan kode dan strategi pengodean yang dapat membantu dalam mengembangkan fungsi secara efektif.

Metode Pengujian Dalam Black Box
Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

Tabel 2.2. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

97245b4f-70b2-468f-9f68-c0ef2ae99217_zps710838b0.jpg

Konsep Dasar Mikrokontroler

  1. Definisi Mikrokontroler
  2. Menurut Sumardi (2013:1)[18], “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus,cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”.

    Menurut Makodian (2010:14)[19],"berpendapat bahwa microcontroler adalah suatu terobosan dari teknologi microprocesor, seperti halnya microprocesor, yang berfungsi sebagai “otak” pada komputer, microcontroler juga berfungsi sebagai otak untuk alat-alat elektronik.”.

    Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler sebagai otak/pengatur suatu sistem terkomputerisasi yang didalamnya terdapat beberapa komponen-kompenen yang memiliki fungsi tertentu seperti RAM, ROM, CPU, I/O,Clock dan komponen lainnya dalam sebuah keping tunggal, serta mempunyai input dan output serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data.

  3. Karakteristik Mikrokontroler
  4. Menurut Sumardi (2013:2),[18] mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

    1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relative lebih kecil daripada program-program pada PC.
    2. Rangkaiannya sederhana dan kompak.
    3. Harganya murah , karena komponennya sedikit.
    4. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.
    5. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.
  5. Klasifikasi Mikrokontroler.
  6. Menurut Syahrul( 2012:15)[20], Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

    1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
    2. RAM berkapasitas 68 byte.
    3. Fasilitas pemrograman didalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).
    4. EEPROM (memori data)berkapasitas 64 byte.
    5. Total 13 jalur I/O (PortB 8 bit).
    6. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.


  7. Fitur-fitur Mikrokontroler

Menurut Malik (2009:3), ada beberapa fitur yang pada umumnya ada didalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

  1. RAM(Random Access Memory)
    RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semuadatanya jika tidak mendapatkan catu daya.
  2. ROM (Read OnlyMemory)
    ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan programyang akan diberikan oleh user.
  3. Register.
    Register merupakantempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.
  4. Special Function Register.
    Merupakan registerkhusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.
  5. Input dan Output Pin.
    Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pinini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsiuntuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.
  6. Interrupt.
    Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yangdapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, programtersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalah sebagai berikut:

  1. Interrupt Eksternal.
    Interrupt ini akan terjadi ketika adainputan dari pin interrupt.
  2. Interrupt Timer.
    Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.
  3. Interrupt Serial.
    Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

Mikrokontroler ATmega328

  1. Arsitektur Mikrokontroller ATmega328
  2. Mikrokontroler ATmega328 memiliki beberapakriteria standard yaitu memiliki 32KB Flash Programmable dan 1 KB EEPROM yang dapat diprogram ulangsekitar 1000 kali write atau erase cycle, 2 KB SRAM, 14 jalur I/O, 6pin analog, dua buah 16 bit timer/counter,dengan arsitektur lima vector, empat-level interrupt, full duplex serialport, on-chip oscillator dan onchiptimer/counter.

    Mikrokontroler ATmega328 beroperasi pada frekuensi clock sampai 16 Mhz. ATmega328 memiliki dua Power Saving Mode yang dapatdikontrol melalui software, yaitu Idle Mode dan Power Down Mode. Pada Idle Mode, CPU tidak aktif sedangkan isi RAM tetap dipertahankan dengan timer/counter, serial port dan interruptsystem tetap berfungsi. Pada PowerDown Mode, isi RAM akan disimpan tetapi osilatornya tidak akan berfungsi sehingga semua fungsi dari chip akan berhenti sampai mendapat reset secara hardware.

  3. Konfigurasi Pin ATmega328

Mikrokontroller merupakansebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyaibentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama.Seperti umumnya komputer, mikrokontroller adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting danutama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.

Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer konfigurasi pin ATmega328dapat dilihat pada gambar berikut:


konfigurasipinatmega328_zps77a961fe.jpg

Sumber: Syahid (2012:34)

Gambar 2.7. Konfigurasi PIN ATmega328

Menurut Syahid (2012:34) ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB,PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

  1. Port B
    Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB jugadapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.
    1. Port B
      ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
    2. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
    3. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.
    4. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
    5. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.
    6. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.
  2. Port C
    Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.
    1. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.
    2. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yangterdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasidata tipe I2C seperti sensor kompas, accelero meter nunchuck.
  3. Port D
    Port D merupakan jalur data 8 bityang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
  1. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasiserial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan dataserial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.
  2. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.
  3. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.
  4. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.
  5. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.
  1. Fitur Mikrokontroller ATmega328

ATmega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC ( ReduceInstruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC ( Completed Instruction Set Computer).

  1. Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain:
    1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
    2. 32 x 8-bit register serba guna.
    3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
    4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
    5. Memiliki EEPROM ( Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
    6. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM ( Pulse Width Modulation) output.
    7. Master / SlaveSPI Serial interface.
  2. Mikrokontroller ATmega328 memiliki arsitektur Harvard Yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.
    1. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satuinstruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program.Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.
    2. 32x 8 -bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapatdilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsunguntuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit inidisebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31).
    3. Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas,terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagairegister control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h –0x5Fh.Untuk mengetahui alur hubungan dari architecture ATmega328 dapat di lihat pada gambar berikut:


    arsitekturatmega328_zpsb153268b.jpg

    Sumber:(Data sheet Mikrokontroller : 8)[21]

    Gambar 2.8. Arsitektur ATmega328

  3. Memori
  4. ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader. ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/readand written) dengan EEPROM library).

  5. Input dan Output

Setiap 14 pin digital padaATmega328 dapat digunakan sebagai input dan output,menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(),dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebutberoperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pindapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu.

Beberapa pinmempunyai fungsi-fungsi spesial:

  1. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) danmemancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pinini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial ATmega8U2USB-ke-TTL.
  2. External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan ataupenurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
  3. PWM: 3, 5, 6, 9,10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi analogWrite().
  4. SPI: 10 (SS), 11(MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.
  5. LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.ATmega328 mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda).Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk menggantibatas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference().Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
  1. TWI: pin A4 atauSDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI dengan menggunakan Wire library
  2. Ada sepasang pin lainnya pada board:
  3. AREF. Referensi tegangan untuk input analog.Digunakan dengan analogReference().
  4. TReset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler.Secara khusus, digunakan untukmenambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.
  5. ATmega328 menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX).Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual kesoftware pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file infpasti dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LEDRX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chipUSB-to-serial dan koneksi USB padakomputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
  6. Sebuah Software Serial library memungkinkan untuk komunikasi serial pada beberapapin digital ATmega328.
  7. ATmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk memudahkanmenggunakan bus I2C, Untuk komunikasi SPI, gunakan SPI library. ATmega328 Memerlukan Board Arduino Uno Sebagai bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 menggunakan pemrogram hardware eksternal yaitu Board ArduinoUno. ATmega328 berkomunikasi menggunakan protokol STK500.

Arduino Board

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware,bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller.

Menurut Djuandi (2011:8)[22], “Komponen utama didalam papan Arduinoadalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya.,sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.”


Pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhanadari mikrokontroler ATmega328 yang dipakai pada Arduino Uno.

diagramblokarduinouno_zpsd56d53e3.jpg

Sumber: Djuandi (2011:8)[22]

Gambar 2.9. Diagram Blok Arduino Uno

Blok-blok diagram dijelaskan sebagai berikut :

  1. Universal Asynchronus Reseiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan yang digunakan untuk komnikasi serial seperti pada RS-232, RS-442 dan RS-485
  2. 2KB RAM pada memori kerja bersifat volatile (hilang saat dayadimatikan), digunakan oleh variabel-variabel di dalam program.
  3. 32KB RAM flash memori bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuatdari computer. Selain program, flash memori juga menyimpan bootloader. Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan,berikutnya program didalam RAM akan dieksekusi.
  4. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk meyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino.
  5. Central Processing Unit (CPU), bagian darimikrokontroleruntuk menjalankan setiap instruksi dari program.
  6. Port Input dan Output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output)digital atau analog.

Bagian-Bagian Arduino Board

Setelah mengenal bagian-bagianutama dari mikrokontroler ATmega328 sebagai komponen utama, selanjutnya menjelaskantentang bagian-bagian dari papan Arduino itu sendiri.


bagian-bagianarduinounoboard_zps892db1a8.jpg

Sumber: Feri Djuandi (2011:9)[22]

Gambar 2.10. Bagian-Bagian Arduino Uno Board


Bagian-bagian komponen dari Arduino Board dapat dijelaskan sebagaiberikut:

  1. 14 pin input/outputdigital (0-13)
    Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur olehprogram. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsisebagai pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
  2. USB
    Berfungsi untuk:
    1. Memuat program dari komputer ke dalam papan
    2. Komunikasi serial antara papan dan Komputer.
    3. Memberi daya listrikkepada papan.
  3. 1 Sambungan SV1
    Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber dayaeksternal atau USB dilakukan secara otomatis.
  4. Q1 – Kristal (quartzcrystal oscillator)
    Jika mikrontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).
  5. In-CircuitSerial Programming (ICSP)
    Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram mikrokontrolersecara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.
  6. Tombol Reset S1
    Untuk me-reset mikrokontroler sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler.
  7. IC 1 – MikrokontrolerATmega
    Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.
  8. 1 X1 – sumber daya eksternal
    Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.
  9. 6 pin input analog (0-5)
    Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilaisebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 –5V.

Konsep Dasar Matlab

  1. Definisi Matlab
  2. Menurut Ramza (2011:2)[23], Matlab (Matrix Laboratory) adalah sebuah program untuk analisis dan komputasi numerik dan merupakan suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran menggunkan sifat dan bentuk matriks. Pada awalnya, program ini merupakan interface untuk koleksi rutin-rutin numeric dari proyek LINPACK dan EISPACK, dan dikembangkan menggunkan bahasa FORTRAN namun sekarang merupakan produk komersial dari perusahaan Mathworks, Inc.yang dalam perkembangan selanjutnya dikembangkan menggunakan bahasa C++ dan assembler (utamanya untuk fungsi-fungsi dasar MATLAB)."

  3. Karakteristik Matlab
    1. Bahasa pemrogramannya berdasarkan pada matriks (baris dan kolom).
    2. Tersedia banyak toolbox untuk aplikasi-aplikasi khusus seperti Simulink, Neural Network, State Flow, Data Acquisition Toolbox, Communications Blockset, Fuzzy Logic Toolbox, Image Acquisition Toolbox, Signal Processing Blockset, dan lain sebagainya.
    3. Dalam menulis kode programnya, tidak harus mendeklarasikan array terlebih dahulu.
    4. Memiliki waktu pengembangan program yang lebih cepat dibandingkan dengan pemrograman tradisional, seperti Fortran dan C.
  4. Matlab Simulink Arduino

Menurut: MathWorks, Inc. (2013)[24]Matlab simulink dapat digunakan untuk pengembangan algoritma pada arduino. Arduino adalah platform prototipe elektronik open-source,yang berdasarkan perangkat keras dan lunak yang fleksibel murah dan mudah digunakan. Arduino terdiri dari mikrokontroler Atmega yang menyediakan konektivitas digital dan analog serta komunikasi serial.

PlatformArduino dapat membantu memahami alur kerja untuk merancang sebuah embedded system tanpa menggunakan pemrograman manual. Matlab Simulink digunakan untuk membuat algoritma pada sistem kontrol dan aplikasi robotika. Selain itu program simulink dapat digunakan untuk mensimulasi sistem artinya mengamati dan menganalisa perilaku dari tiruan sistem. Tiruan sistem diharapkan mempunyai perilaku yang sangat mirip dengan sistem fisik. Simulink sebagai aplikasi untuk dunia industri seperti desain model.
Simulink yang dirancang untuk platform Arduino meliputi:

  1. instalasi otomatis dan figurasi.
  2. Library dari blok Simulink yang terhubungke Arduino I / O seperti analog input dan output , serial untuk menerima dan mentransmisikan program, dan servo digunakan untuk membaca dan menulis suatu program.
  3. Parameter interaktif tuning dan pemantauan sinyal aplikasi yang berjalan pada Arduino mega sedangkan pada Arduino Uno fitur ini tidak tersedia.
  4. Model deployment for stand-alone operation.

Matlab simulink tersedia untuk 32-bit dan 64-bit Microsoft Windows , dan 64 -bit Mac OS X .

Water Flow meter G1/2

Water Flow sensor terdiri dari tubuh katup plastik, rotor air, dan sensor hall efek. Ketika air mengalir melalui, gulungan rotor-rotor. Kecepatan perubahan dengan tingkat yang berbeda aliran. Sesuai sensor hall efek output sinyal pulsa. Kelebihan sensor ini adalah hanya membutuhkan 1 sinyal (SIG) selain jalur 5V dc dan Ground. Perhatikan gambar di bawah ini.


flowsensor_LRG_zpseb3fa83d.jpg

Sumber: http://www.seeedstudio.com/wiki/G1/2_Water_Flow_sensor[25]

Gambar 2.11. Water Flow Sensor G1/2


mechanicalwaterflow_zpsba7cd7cf.png

mechanicalwaterflow1_zpsb59c35be.png

Sumber: http://www.seeedstudio.com/wiki/G1/2_Water_Flow_sensor[25]

Gambar 2.12. Mechanic Dimensi Water Flow sensor G1/2


Tabel 2.3. Komponen Sensor

tabel3sensorflow_zpse808155e.jpg

Sumber: http://www.seeedstudio.com/wiki/G1/2_Water_Flow_sensor[25]

  1. Spesifikasi Sensor Flow
  1. Bekerja padategangan5V DC-24VDC
  2. Arus Maksimum saat ini15 mA(DC5V)
  3. Berat sensor43 g
  4. Tingkat Aliranrentang 0,5~ 60L / menit
  5. Suhu Pengoperasian 0°C~ 80°
  6. Operasikelembaban35%~ 90% RH
  7. Operasitekanan bawah1.75Mpa
  8. Store temperature -25°C~+80°
  9. Store humidity 25%~90%RH


Water flow sensor ini terdiri atas katup plastik, rotor air, dan sebuah sensor hall-effect. Prinsip kerja sensor ini adalah dengan memanfaatkan fenomena efek Hall. Efek Hall ini didasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel bermuatan yang bergerak. Ketika ada arus listrik yang mengalir pada divais efek Hall yang ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus arus listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya Lorentz yang bekerja pada partikel menjadi nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi divais tersebut disebut potensial Hall. Potensial Hall ini sebanding dengan medan magnet dan arus listrik yang melalui divais.

LCD (Liquid Crystal Display) 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alat–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :

  1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
  2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
  3. Terdapat karakter generator terprogram.
  4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
  5. Dilengkapi dengan back light.

lcd16x2_zps94dc1431.jpg

Sumber: Heryanto (2008)[26]

Gambar 2.13. Bentuk Fisik LCD 16x2

Tabel 2.4. Konfigurasi Pin LCD 16x2

table-lcd16x2_zpsce53e2d4.gif

Keypad Membrane 4x4

Salah satu jenis perangkat antar muka yang umum dijumpai pada sistem embedded adalah keypad matrik 3x4 atau 4x4. Keypad biasanya digunakan pada beberapaperalatan yang berbasis mikrokontroller. Pada penggunaannya keypad terdiri dari beberapa saklar, yang saling terhubung jika dilakukan penekanan pada bagian keypad sehingga antara kolom dan baris akan terhubung. Agar mikrokontroler dapat melakukan scan keypad harus di berikan logika LOW (“0”) ketika tombol keypad tidak ditekan dan logika HIGH (“1”) pada saat tombol keypad ditekan.[27]


keypadmembrane4x4_zps8290d9e6.jpg

Gambar 2.14. Keypad Membrane 4x4


Keypad membrane yang digunakan adalah keypad dengan jumlah kolom 4 dan jumlah baris 4 yang dapat digunakan, rangkaian keypad 4x4 dapat dilihat pada gambar berikut:

Konstruksi-Matrix-Keypad-4x4_zps153fae11.jpg

Sumber: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/matrix-keypad-4x4-untuk-mikrokontroler/[27]

Gambar 2.15. Konfigurasi Pin Output Keypad 4x4

Driver Motor IC ULN2003

  1. Definisi IC Driver ULN2003
  2. IC ULN 2003 adalah sebuah IC dengan ciri memiliki 7bit input, tegangan maksimal 50 volt dan arus 500 ma. IC ini termasuk jenis TTL. Didalam IC ini terdapat transistor darlinton. IC ULN2003 digunakan untuk driver relay.

    "200px-The_ULN2003_pinout_zps3e7395be.jpg

    Sumber: Datasheet (2013)[28]

    Gambar 2.16. IC DRIVER ULN2003

  3. Fitur IC Driver ULN2003
  1. EVEN DARLINGTONS PER PACKAGE
  2. OUTPUT CURRENT 500mA PER DRIVER (600mA PEAK)
  3. OUTPUT VOLTAGE 50V
  4. INTEGRATED SUPPRESSION DIODES FOR INDUCTIVE LOADS
  5. OUTPUTS CAN BE PARALLELED FOR HIGHER CURRENT
  6. TTL/CMOS/PMOS/DTL COMPATIBLE INPUTS
  7. INPUTS PINNED OPPOSITE OUTPUTS

Pompa Air Aquarium

Menurut Irwansyah (2013)[29],Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau dischargedari pompa. Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan berat. Dalam operasi, mesin-mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, Sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan dan pada penggunaan pompa pada saat ini adalah pompa Air Aquarium yang di gunakan untuk daerah indor saja.

Konsep Dasar Elektronika

  1. Definisi Elektronika

Menurut Budiharto (2009:1)[30], bahwa ”Elektronika adalah merupakan bidang yang menarik untuk dipelajari oleh pelajar dan hobbyist karena dapat berkreasi apa saja sesuai keinginan”.
Menurut Rusmadi (2009:10)[31], komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:


  1. Komponen Pasif

  2. Menurut Rusmadi (2009:10)[31], bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”.
    Menurut Rusmadi (2009:10)[31], ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:


    1. Resistor dan Tahanan.

    2. Menurut Budiharto (2009:1)[30], “Salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik”.
      Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.

      Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).


      216_zps1eb6a31d.jpg

      Sumber : Rusmadi (2009:12)[31]

      Gambar 2.18 Resistor


      Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.
      Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.


      skemawarnaresistor_zps9115e9cd.jpg

      Sumber : Rusmadi (2009:13)[31]

      Gambar 2.19 Skema Warna Resistor


      1. Satuan Resistor


      Ohm (simbol: O adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:
      1 Mega Ohm (MO) = 1.000.000 Ohm.
      1 kilo Ohm (KO) = 1.000 Ohm.:

      1. Resistor Tetap
      2. Menurut Rusmadi (2009:11)[31], bahwa “Resistor tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah”. Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil.
        Menurut Rusmadi (2009:15)[31], resistor dibagi menjadi 6 yaitu:

        1. Resistor Kawat
        2. Resistor Batang karbon (arang)
        3. Resistor Keramik atau Porselin
        4. Resistor Film Karbon
        5. Resistor Film Metal
        6. Resistor tipe Film Tebal


      3. Resistor Tidak Tetap


      Menurut Rusmadi (2009:16)[31], bahwa “Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya”.
      Menurut Rusmadi (2009:16)[31], bahwa resistor tidak tetap dibagi menjadi 5 yaitu:

      1. Potensiometer.
      2. Potensiometer Preset.
      3. NTC dan PTC.
      4. LDR.
      5. VDR.


    3. Kapasitor dan Kondensator.
    4. Menurut adiwarsito (2010)[32], “Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan untuk menyimpan muatan listrik”.

      Menurut Rusmadi (2009:20)[31], bahwa “Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika.

      Kapasitor sendiiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.
      Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.


      lambangkondensator_zps23f0e8d7.jpg

      Sumber : Rusmadi (2009:20)[31]

      Gambar 2.20 Lambang Kondensator



      Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.


      lambangkapasitor_zpsf35bb798.jpg

      Sumber : Rusmadi (2009:20)[31]

      Gambar 2.21 Lambang Kapasitor


      Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).


    5. Kapasistansi
    6. Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar.

      Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:

      1. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)
      2. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)
      3. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)

      Tabel 2.5 Nilai Kapasistansi

      nilaikapasitansi_zps17596dc8.jpg

      Sumber : Rusmadi (2009:21)[31]


      Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian. Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor. Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-). Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat.

      Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor. Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah .


      dielektrikum_zps8c828134.jpg

      Sumber : Rusmadi (2009:20)[31]

      Gambar 2.22 Dielektrikum


      Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum. Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain. Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.


      Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus:
      c = 0,0885 x ? x D/d µF? = konstanta dielektrikum
      D = luas bahan metal foil dalam cm2
      d = jarak antara kedua metal foil dalam cm

      Sumber : Rusmadi (2009:23)[31]

      Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan. Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (? udara = 1).


      Tabel 2.6 Tabel Daftar Konstanta Bahan Dielektrikum

      acc22f14-1cd3-46f7-be2f-a239e7771944_zps978ceb5c.jpg

      Sumber : Rusmadi (2009:23)[31]


    7. Kristal.
    8. Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect.


      kristal_zps8cabf6d8.jpg

      Gambar 2.27 Rangkaian Internal Kristal


      Gambar diatas memperlihatkan rangkaian setara kristal. Rangkaian setara resonansi seri akan berubah jika kristal ditempatkan pada suatu wadah atau “pemegang”. Kapasitansi akibat adanya keping logam akan terhubung paralel dengan rangkaian setara kristal. Dalam hal ini kristal memiliki kemampuan untuk memberikan resonansi paralel dan resonansi seri. Pada oscilator, kristal yang berfungsi sebagai rangkaian resonansi seri, kristal seolah-olah memiliki induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistansi (R). Nilai L ditentukan oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik. Berikut adalah contoh oscilator menggunakan tank cirkuit kristal sebagai resonansi seri.


      kristaloscilatorhartley_zps13472f37.jpg

      Gambar 2.28 Rangkaian Oscilator Hartley Dengan Kristal

      kristalcolpits_zps620387ad.jpg

      Gambar 2.29 Rangkaian Oscilator Collpits Dengan Kristal


      Kristal ini dapat dioperasikan pada rangkaian tangki dengan fungsi sebagai penghasil frekuensi resonansi paralel. Kristal sendiri dapat dioperasikan sebagai rangkaian tangki. Jika kristal diletakkan sebagai jaringan umpan balik, kristal akan merespon sebagai piranti penghasil resonansi seri. Kristal sebenarnya merespon sebagai tapis yang tajam. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja. Oscilator hartley dan colpitts dapat dimodifikasi dengan memasang kristal ini. Stabilitas oscilator akan meningkat dengan pemasangan kristal.


    9. Relay.
    10. Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Dan Susunan kontak pada relay adalah:
      Normally Open  : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
      Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
      Changeover  : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.


      845f1831-45bb-48a9-9bd5-085adca1a0b0_zps92cb4572.jpg

      Gambar 2.33. Simbol Relay dan Gambar Relay


    11. Tombol Reset .

    Proses reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem ke kondisi semula. Power-on reset merupakan peroses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem pertama kali diberi daya. pin reset juga dapat diberi rangkaian manual reset.beberapa rangkaian yang umum digunakan terdapat pada gambar 2.34 pemberian rangkaian ini membuat sistem dapat di-reset oleh user setiap saat dengan menekan tombol reset.


    rangkaianpoweronreset_zps9386770f.jpg

    Gambar 2.34 Rangkaian power-on reset


  3. Komponen Aktif.

Menurut Rusmadi (2009:33)[31], bahwa “Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.
Menurut Rusmadi (2009:33)[31], ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:


  1. Dioda.
  2. Menurut John (2010:143), “Dioda merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam satu arah, sedang pada arah yang berlawanan ia tidak bisa menghantarkannya. Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang di adaptor”.

    Komponen elektronika dengan dua terminal, yang terbentuk dari dua jenis semikonduktor, yaitu type P yang biasa disebut dengan anoda dan type N yang biasa disebut dengan katoda, dimana kemudian kedua semikonduktor ini digabungkan. Untuk membuat diode dalam keadaan conduct, diperlukan tegangan biasnya sebesar 0,3 volt untuk dioda dengan bahan germanium atau 0,7 volt untuk dioda dengan bahan silikon.


    dioda_zps08cf8d3e.jpg

    Sumber : Rusmadi (2009:33)[31]

    Gambar 2.23 Dioda


    Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hampir selalu dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.

    Menurut Rusmadi (2009:34)[31], Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:

    1. Penyearah tegangan listrik.
    2. Penyearah tegangan listrik.
    3. memblokir tegangan listrik.


  3. Transistor.
  4. Menurut Budiharto (2009:3)[30], bahwa “Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium”

    Menurut Rusmadi (2009:42)[31], bahwa “Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian”.

    Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.


    transistor_zps6c1603cc.jpg

    Sumber : Rusmadi (2009:40)[31]

    Gambar 2.24 Transistor


    Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Transistor disusun menggunakan sambungan dioda. Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

    1. BJT (Bipolar Juction Transistor)

    BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:

    1. NPN (Negative Positive Negative)
    2. Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.


      simbolnpn_zpsdaf1652a.jpg

      Sumber : Erinofiardi (2009:41)[5]


      Gambar 2.25 Simbol Transistor NPN

    3. PNP ( Positive Negative Positive)

    Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.


    simbolpnp_zps90e4ece4.png

    Sumber : Rusmadi (2009:41)[31]

    Gambar 2.26 Simbol Transistor PNP


    Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.


  5. IC (Integreted Circuit).
  6. Menurut Rusmadi (2009:46)[31], bahwa “IC adalah Sebuah rangakian terpadu”. Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip.


    IC_zps9275bf7a.jpg

    Sumber : Rusmadi (2009:46)[31]

    Gambar 2.30 Integrated Circuit


    Menurut Rusmadi (2009:48)[31], ada beberapa keuntungan dari pengguna IC diantaranya ialah:

    1. Bentuk fisiknya kecil sehingga rangakian jadinya akan kelihatan kecil dan kompak (compo).
    2. Catu daya yang diperlukan kecil.
    3. Sistem operasional sangat praktis dan cepat.
    4. Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.
    5. Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakan transistor.


  7. IC REGULATOR.
  8. Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 78XX dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban. Untuk melihat karakteristik regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel 2.7 sebagai berikut:


    Tabel 2.7 Karakteristik IC regulator tegangan positif 78xx

    tabelicregulator78xx_zps5aa93c90.jpg


    Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx. Cara pemasangan dari regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat dilihat pada gambar 2.30 sebagai berikut.


    398b55b2-e67f-465f-a7c4-d1f2325ca914_zpscec49e28.jpg


    Gambar 2.31 Rangkaian IC regulator tegangan positif 78xx

    1. Penggunaan IC regulator dalam rangkaian

    IC 7805 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 5 volt sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 volt menjadi 5 volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD (surface mount device) sampai aplikasi umum dengan keluaran arus sampai dengan 1A.


    rangkaianicregulator_zpsf4969db2.jpg

    Gambar 2.32 Rangkaian IC regulator


Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literatur Review
  2. Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:86)[36], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

    Menurut Semiawan (2010:104)[37], mendefinisikan Literature Review sebagai berikut:

    Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan Literature Review adalah memperdalam penegetahuan tentang bidang yang diteliti guna memperjelas masalah penelitian.

  3. Langkah-Langkah Literatur Review
  4. Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Raharja (2011:87)[36], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
    4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.
  5. Jenis-Jenis Penelitian
  6. Menurut Guritno (2011:22)[36], jenis-jenis penelitian yaitu:

    1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya
      Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.
      1. Penelitian Dasar
        Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
      2. Penelitian Terapan
        Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
      3. Penelitian Evaluasi
        Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

      Tabel 2.2 Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi

      perbedaanantarapenelitiandasar_zpsc1ed17b1.jpg

      Sumber: Guritno (2011:26)[36]

    2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya
      Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:
    1. Penelitian Deskriptif
      Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
    2. Penelitian Prediktif
      Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
    3. Penelitian Improftif
      Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
    4. Penelitian Eksplanatif
      Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
    5. Penelitian Eksperimen
      Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
    6. Penelitian Ex Post Facto
      Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.
    7. Penelitian Partisipatori
      Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
    8. Penelitian dan Pengembangan
      Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.
  7. Tujuan Literatur Review

Menurut Hermawan (2009:45)[38], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuam penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Estu Adi Sambudi dari Universitas Gadjah Mada " Purwarupa Pemantauan Debit Air PDAM Menggunakan Sensor Aliran Air G1/2 Berbasis ARDUINO UNO" tahun 2014, Penelitian ini membahas mengenai efisiensi kerja karyawan PDAM dalam bidang pemantauan volume air. Sistem ini terdiri dari beberapa bagian yaitu sensor aliran air g1/2, shield LCD, LCD, Arduino Uno, komputer dan pompa air. Alat pemantau debit air ini menggunakan sensor aliran air g1/2 untuk mengukur laju dan volume air. Sistem kerja sensor ini adalah dengan memanfaatkan fenomena efek Hall. Efek Hall ini didasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel bermuatan yang bergerak sehingga didapatkan nilai frekuensi. Frekuensi kemudian dikalkulasikan menjadi kecepatan laju air dan volume total. Hasil pengukuran kemudian ditampilkan pada LCD 2 x 16 karakter berupa laju air dan volume total sedangkan yang ditampilkan oleh interface pada komputer berupa pulse, laju air, dan volume total, serta hasil tersebut disimpan dalam komputer.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Kalam T T Siregar dari Universitas Sumatra Utara "Viskosimeter Digital Menggunakan Water Flow Sensor G1/2Berbasis Mikrokontroller 8535" tahun 2014, penilitian ini membahas suatu alat ukur yang dapat menentukan nilai viskositas digital dari fluida dengan memanfaatkan water flow sensor G1/2 berbasis mikrokontroller 8535 yakni menghubungkan jumlah putaran pada water flow sensor G 1/2 dengan viskositas fluida melalui hubungan Interpolasi Lagrangedengan batas pengukuran yang dapat dilakukan
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Harmoko Simangunsong dari Universitas Sumatra Utara “Aplikasi Water Flow Meter G1/2 Sebagai Pengendali Volume Air Secara Otomatis Pada Tangki Berbasis Mikrokontroler AT-MEGA8535 ” tahun 2012, penelitian ini memiliki fungsi untuk mengontrol volume level suatu fluida pada penampungan air atau tangki. Adapun mengenai rangkaian mikrokontroler dan pemograman bahasa C yang input kendalinya berasal dari water flow sensor G1/2 dan display ditampilkan pada LCD. Rangkaian ini terbagi menjadi dua, yakni perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras ini terdiri dari mikrokontroler dan water flow sensor G1/2. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk pemograman pada mikrokontroler agar dapat mengaktifkan dan mengendalikan sensor flow, yaitu dengan menggunakan bahasa pemograman bahasa C. Sehinga program-program tersebut dapat mengontrol perangkat keras yang ada pada sistem pengendali volume level air, yang mana program-program itu di simpan sebagai pusat kendali pada mikrokontroler. Adapun untuk pemograman menampilkan volume level air pada LCD menggunakan program bahasa C.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Machdy Randy Kelana dari Sekolah Tinggi Teknik PLN “Rancang Bangun Meteran Air Digital Prabayar Menggunakan Smartcard Berbasis Arduino UNO R3” tahun 2008, penelitian ini membahas instrumen pengatur berupa sistem minimum berbasis mikrokontroler Arduino Uno R3. Alat yang dibuat hanya untuk mengontrol pengunaan air dengan smartcard berdasarkan pulsa (prabayar) dengan pemanfaatan flow sensor.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Imran Oktariawan dari Universitas Lampung “Pembuatan Sistem Otomatis Dispenser Menggunakan Mikrokontroler Arduino Mega 2560” tahun 2013, penelitian ini membahas sistem otomatis menggunakan mikrokontroler Arduino Mega 2560 sebagai pengendali mekanisme kerja sedangkan Mikro Switch sebagai sensor ketinggian gelas. Hasil keluaran dari soil moisture sensor dikondisikan untuk mendapatkan perbedaan antara kondisi High dan Low, gelas yang digunakan dalam penelitian ini hanya ketinggian 13 cm dan diameter 7 cm untuk satu pengambilan air di dispenser
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Sutris Astri dari Universitas Maritim Raja Ali Haji “Kran Air Wudhu Otomatis Berbasis Arduino ATmega 328” tahun 2013, penelitian ini memanfaatkan sensor Passive Infrared (PIR) sebagai pedeteksi objek berupa anggota tubuh manusia dan mengirimkan sinyal tersebut ke Arduino sebagai pusat pengendalinya Arduino ini akan mengirimkan instruksi ke relay untuk mengaktifkan saklar maka solenoid valve yang berfungsi sebagai katup aliran air akan aktif.

BAB III

<

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Gapura Angkasa adalah salah satu perusahaan Ground Handling hasil patungan anatara tiga perusahaan BUMN, yaitu PT. Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, yang 100% sahamnya dimiliki oleh pemerintah hanya statusnya bukan BUMN. Pada awalnya PT Garuda Indonesia selaku airlines melaksanakan kegiatan Ground Handling untuk keperluan perusahaan sendiri, mengingat kebutuhan akan pelayanan yang profesional dan tuntutan hasil kerja yang optimal dengan tanpa mengabaikan unsur keselamatan (safety), kehandalan (reliability), ketepatan waktu (punctuality) dan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction), maka PT Garuda Indonesia mempertimbangkan untuk menyerahkan kegiatan pelaksanaan Ground Handling untuk semua pesawat yang dimilikinya dan bisa berkonsentrasi pada operasional pesawat saja. Dari sinilah asal mula dibentuknya PT GAPURA ANGKASA.

PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II (sebagai pemegang otoritas di hampir seluruh bandara di Indonesia). Pada tanggal 26 Januari 1998 dan bersamaan dengan ulang tahun ke-49 PT Garuda Indonesia maka komisaris dari ketiga perusahaan negara tersebut memutuskan untuk mendirikan PT Gapura Angkasa sebagai perusahaan pelayanan darat yang melayani penerbangan domestik dan internasional di pelabuhan udara. PT Gapura Angkasa terus menerus belajar dari pengalaman dan menjaga kualitas pelayanan kepada pelanggan. Tanggung jawab dan kewajiban PT Gapura Angkasa untuk menjadi pelengkap dan untuk bekerja sama dalam melayani operasional penerbangan di Indonesia dan untuk memberikan kecakapan dan ketepatan pelayanan yang hanya dapat diraih dengan mengembangkan sistem manajemen, peralatan yang layak dipakai dan memiliki motivasi tinggi merupakan kunci dari perjalanan perusahaan.

Pada mulanya PT Garuda Indonesia melaksanakan kegiatan secara keseluruhan mulai dari tiket, pelayanan penumpang, pelayanan pesawat serta penanganan kargo.Namun setelah dirasakan perlu adanya profesionalisme dalam pelayanan Ground Handling maka PT Angkasa Pura I dan II memutuskan mendirikan perusahaan baru. Dengan menempatkan beberapa tim kerja dari PT Garuda Indonesia untuk berkarir di PT Gapura Angkasa ini merupakan salah satu cara untuk menjaga kepercayaan publik bahwa PT Gapura Angkasa dipegang oleh tim yang profesional dibidangnya.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No: SR-04/MK/016/1998 dan akte pendirian nomor 32 tanggal 26 Januari 1998, bukti bahwa kerja sama antara PT Garuda Indonesia dengan PT Angkasa Pura I dan II melahirkan perusahaan baru yakni PT Gapura Angkasa. Pendirian PT Gapura Angkasa ini diharapkan mampu menciptakan sinergi kuat hingga tercapainya kinerja perusahaan yang sehat, profesionalisme yang pada akhirnya mampu mengembangkan misi perusahaan untuk menjadi perusahaan Ground Handling yang terbaik di Asia.

PT Gapura Angkasa mulai dikenal di dunia internasional melalui pertemuan IATA (International Air Transport Association) di Kuala Lumpur bulan april 1998 dan PT Gapura Angkasa mulai dikenal dunia (khususnya bagi International Airlines dan perusahaan Ground Handling). Ground Handling International Magazine vol.3 issue may 1 june 1998 (hal.2) yang dipublikasikan oleh Ground Handling International Publication & Exhibition of The Stable (UK). Iklan tersebut mengukuhkan keanggotaan PT Gapura Angkasa dalam IATA.

Dengan berdirinya PT Gapura Angkasa, PT Garuda Indonesia langsung menyerahkan pelayanan Ground Handling kepada pihak PT Gapura Angkasa. Setelah beberapa bulan beroperasi, PT Gapura Angkasa mendapat tawaran untuk menjadi rekan kerja airlines yang lain, yaitu : Silk Air dan Royal Brunei menambah daftar klien PT Gapura Angkasa cabang Balikpapan dan Bouraq dilayani oleh PT Gapura Angkasa cabang Manado, dan bulan Agustus 1998 Trans Nusantara (penerbangan kargo) menandatangani kerjasama dengan PT Gapura Angkasa untuk penerbangan cabang : Jakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Ambon, dan Jayapura. Setelah Silk Air, Royal Brunei, Bouraq, dan Trans Nusantara, giliran Qantas Airways menandatangani kerjasama dengan PT Gapura Angkasa.

Sampai saat ini PT Gapura Angkasa telah mempunyai 51 klien yaitu Air China, Aeroflot Russian Airlines, Aviastar, China Airlines, China Southern Airlines, Continental Airlines, Air Asia, Japan Airlines, Air North, Korean Air, Airfast Indonesia, Airfrance KLM, Asialink Cargo Airlines, Malaysian Airlines, Batavia Air, Cardigair, Pacific Royale, Cathay Pacific, Qantas, Royal Brunei, Silk Air, Thai Airways, Lion Air, Vietnam Airlines, Wings Air, Citilink, Expressair, Firefly, Air New Zealand, Hainan Airlines, Kalstar Aviation, Hongkong Airlines, Skywest, Nordwind Airlines, MAI, Garuda Indonesia, Nusantara, Qatar Airways, RPX One Stop Logistics, Shanghai Airlines, Shenzhen Airlines, Sky Aviation, Sichuan Airlines Co. Ltd., Sriwijaya Air, Transmile, Travira Air, Tri-M.G. Airlines, Jetstar, Eastindo.com, dan Chartered, VVIP, Military Flights. Khusus untuk PT Gapura Angkasa cabang utama Cengkareng di tahun 2014 ini memiliki 15 klien baik airlines internasional ataupun domestik, yaitu : Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Thai Airways, China Airlines, Korean Air, Air France KLM, Qatar Airways, Hong Kong Airlines, Skywest Airlines, Cathay Pacific, Nord Wind, Jetstar, Batavia Air, Air New Zealand, dan Citilink. Sebagai perusahaan yang berdiri sendiri yang diakui oleh pemerintah Indonesia dan IATA, PT Gapura Angkasa bertujuan untuk menjaga industri pasar dalam negeri yang tidak menunjukkan keadaan yang berat sebelah dalam peralatan dan kerahasiaan yang tinggi untuk semua pelanggan dan menjamin mereka untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dengan harga yang sesuai.



Bidang Usaha dan Fasilitas Perusahaan

1. Bidang Usaha Perusahaan


Bidang usaha utama PT Gapura Angkasa adalah Ground Handling, sebagai pelaksana dan pendukung kegiatan penerbangan di kawasan bandara. Sesuai dengan standar pelayanan Ground Handling yang dikeluarkan oleh IATA (PT Gapura Angkasa telah menjadi anggota IATA dalam pertemuan di Kuala Lumpur pada bulan April 1998).Gapura menangani kegiatan Ground Handling baik untuk perusahaan penerbangan domestik maupun perusahaan internasional. Bisnis yang dijalankan oleh PT Gapura Angkasa meliputi:

  1. Representation and accommodation
  2. Load control and communication
  3. Unit load device control
  4. Passenger and baggage
  5. Cargo and mail
  6. Ramp handling
  7. Aircraft servicing
  8. Fuel and oil servicing
  9. Aircraft maintenance
  10. Flight operations and crew administration
  11. Surface transport
  12. Catering services
  13. Supervision and administration
  14. Security


Jenis-jenis pelayanan yang diberikan PT Gapura Angkasa antara lain :


  1. Check-in Counter
    Check-in counter merupakan suatu service atau pelayanan yang diberikan kepada penumpang pada saat check-in, pada saat ini dilakukan pengecekan terhadap ticket, passport, visa, pengambilan flight coupon, pemeriksaan terhadap bagasi, dan tentunya juga pemberian label-label pada bagasi penumpang, pemberian boarding pass, dan tidak lupa pemberian informasi mengenai pembayaran airport tax, lokasi gate, dan schedule keberangkatan pesawat yang akan dinaiki.
  2. Gate and Services
    Gate and services merupakan suatu pelayanan terhadap penumpang yang meliputi pengecekan seat number dan flight number pada boarding pass dan pengambilan immigration card pada saat boarding, swepping bagasi, penjemputan penumpang dari pintu pesawat sampai ruang tunggu kedatangan, memberikan pelayanan kepada penumpang yang membutuhkan whellchair.
  3. Aircraft Document
    Aircraft document yaitu pengurusan dokumen yang diperlukan selama melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang meliputi General Declaration (GENDEC), pengetikan daftar penumpang (Passenger Manifest), mengambil Flight Bag yang datang, dan menyerahkan Flight Bag yang berangkat. Selain itu membuat file untuk setiap Flight yang berangkat dan mengurus perlengkapan yang diperlukan untuk penerbangan yang berupa label bagasi, Boarding Pass, dan Immigration Card.
  4. Baggage Handling Unit
    Baggage handling unit yaitu penanganan bagasi penumpang mulai dari keberangkatan hingga bagasi tersebut tiba di negara tujuan keberangkatan. Dalam hal ini, Baggage Handling Unit dibagi menjadi dua sub unit kerja yaitu: Aircraft Baggage yang terdapat di terminal keberangkatan penumpang yang mengurus semua bagasi penumpang yang akan dimuat ke dalam pesawat, dan Lost and Found yang terdapat di terminal kedatangan penumpang yang menangani bagasi penumpang yang hilang, rusak, atau terlambat tiba di negara tujuan keberangkatan.
  5. Operation
    Operation merupakan suatu unit yang mengatur segala kegiatan yang berkenaan dengan keberangkatan dan kedatangan pesawat yang terkait dalam hal pengontrolan masing-masing unit dan sub unit, menerima informasi kedatangan pesawat, membuat loadsheet, dan juga bertugas sebagai flight coordinator dan load control.
  6. Line Maintenance
    Line maintenance merupakan suatu unit yang bertugas mengadakan pengecekan terhadap pesawat yang mengalami kerusakan, memberikan perawatan, memberikan Ground Power terhadap pesawat yang memerlukannya, hingga sampai pada pengecekan bahan bakar pesawat.
  7. Ramp Handling
    Ramp handling merupakan suatu unit yang memberikan pelayanan di apron (Apron Service) yang meliputi pelayanan loading dan unloading, cargo and mail di pesawat berdasarkan load instruction, mencatat Stock terhadap pemeliharaan unit load device (ULD) milik airlines, dan memberikan pelayanan dalam penjemputan yang menggunakan bus.


2. Fasilitas Perusahaan


Di dalam segala hal yang terkait dala suatu aktivitas sangatlah diperlukan suatu fasilitas yang mendukung kegiatan tersebut, apalagi pada suatu perusahaan dimana fasilitas sangatlah penting guna mendukung dan memperlancar segala aktivitas yang dilakukan ataupun dikerjakan agar dapat berjalan dengan lancar, cepat, tepat, serta efisien.Karena tanpa fasilitas, suatu kegiatan tidak dapat berjalan dengan baik.


PT Gapura Angkasa sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang Ground Handling, menyediakan berbagai fasilitas pendukung yang menunjang segala kegiatan baik di terminal, di kantor, maupun di lapangan guna mencapai profesionalitas yang diharapkan. Adapun fasilitas yang disediakan, antara lain :


  1. Fasilitas Terminal
    Segala fasilitas yang mendukung kelancaran kerja di terminal antara lain:
    1. Check-in counter adalah suatu tempat di area terminal bagi penumpang untuk melakukan formalitasnya sebelum berangkat.
    2. Komputer digunakan untuk melaksanakan kegiatan check-in.
    3. Mesin photocopy yang digunakan untuk memperbanyak data untuk administrasi atau keperluan lainnya.



  2. Fasilitas Kantor
    Segala bentuk fasilitas yang menunjang kelancaran kegiatan di kantor, yaitu antara lain:
    1. Komputer yang dipergunakan untuk pembuatan dokumen-dokumen yang diperlukan dan laporan pengiriman telex serta kegiatan operasional lainnya.
    2. Telephone, facsimile, dan telex yang dipergunakan sebagai alat komunikasi secara lisan maupun tertulis, baik antara bagian maupun departemen, dan staf di lingkungan airport maupun antar instansi yang terkait dalam perusahaan.
    3. Handly talky (HT) yaitu alat komunikasi jarak dekat yang dipergunakan oleh staf area di bandara dalam penanganan kedatangan maupun keberangkatan pesawat dan penumpang.
    4. Mesin photocopy yaitu alat yang dipergunakan untuk memperbanyak dokumen-dokumen yang diperlukan dan laporan-laporan penting yang dipergunakan oleh perusahaan.



  3. Fasilitas lapangan
    Fasilitas penunjang segala bentuk kegiatan di lapangan yaitu antara lain:
  1. High Lift Loader (HLL) yaitu alat yang dipergunakan pada wide body aircraft untuk menaikkan dan menurunkan pallet dan container.
  2. Belt Conveyor Loader (BCL) yaitu alat yang dipergunakan pada narrow body aircraft untuk menaikkan serta menerunkan bagasi, cargo, mail.
  3. Baggage Towing Tractor (BTT) yaitu mobil yang dipergunakan untuk menaikkan container, dollies, pallet, dan baggage cart (gerobak).
  4. Passanger Boarding Stair (PBS) yaitu mobil yang pada bagian atasnya memuat tangga sebagai tempat naik dan turunnya penumpang dari dan ke dalam cabin pesawat. Alat ini digunakan untuk pesawat yang mendapat tempat parkir yang tidak dilengkapi dengan Aviobridge.
  5. Push Back Car yaitu mobil yang mempunyai kekuatan untuk mendorong pesawat dari tempat parkir pesawat (apron) ke taxi way.
  6. Towing Bar yaitu alat penghubung push back car dengan pesawat pada saat mendorong dari tempat parkir pesawat (apron) ke taxi way.
  7. Container yaitu tempat bagasi berbentuk kotak yang di dalamnya ditempatkan bagasi, cargo, dan benda-benda pos.
  8. Pallet yaitu tempat barang-barang cargo yang berbentuk segi empat panjang seperti lempengan logam.
  9. Baggage Car yaitu mobil yang digunakan untuk mengangkut bagasi penumpang dari pesawat ke baggage claim area dan make up ke pesawat.
  10. Baggage Cart yaitu alat yang menampung bagasi, cargo, dan benda-benda pos.
  11. Lavatory Truck yaitu mobil yang digunakan untuk membersihkan atau menyedot lavatory ke pesawat.
  12. Water Service Truck yaitu mobil yang digunakan untuk menyediakan dan membawa air bersih ke pesawat.
  13. Bus dan VIP coach yaitu kendaraan yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari pesawat menuju terminal kedatangan dan dari terminal keberangkatan menuju ke pesawat.
  14. Handly Talky (HT) yaitu alat komunikasi jarak dekat yang dipergunakan oleh staf area di bandara di dalam penanganan kedatangan maupun keberangkatan pesawat dan penumpang.
  15. Mobil yaitu kendaraan yang digunakan untuk mengangkut petugas ramp handling, loading master, dan porter dari bagian operasi ke tempat parkir pesawat.
  16. Ground Power Unit (GPU) yaitu alat yang digunakan untuk membantu electrical pesawat pada saat berada di apron dalam menyediakan tenaga listrik untuk menghidupkan AC.
  17. AC Car yaitu alat yang digunakan untuk menambahkan gas Freon pada AC pesawat.
  18. Ground Turbine Compressor (GTC) yaitu alat yang digunakan untuk membantu starting engine bila terjadi kerusakan pada saat starting engine pesawat.



3. Visi, Misi dan Motto Perusahaan PT Gapura Agkasa


Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen di bidang jasa ground handling PT Gapura Angkasa memiliki visi, misi dan moto perusahaan yaitu:.


  1. Visi PT Gapura Angkasa
    Menjadi penyedia jasa ground handling dan jasa terkait lainnya di bandara udara dengan kualitas layanan kelas dunia (To Provide World-Class Airport Service).
  2. Misi PT Gapura Angkasa
    Sebagai perusahaan penyedia jasa ground handling dan jasa terkait lainnya di bandara udara, guna berkontribusi positif bagi integrasi bisnis jasa penerbangan nasional, selalu berupaya meraih laba dan pertumbuhan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholder.
  3. Motto PT Gapura Angkasa
    EARNING A REPUTATION FOR EXCELLENCE (Reputasi kita peroleh, karena bekerja dengan kualitas terbaik).



Struktur Organisasi PT Gapura Angkasa

Di dalam perusahaan terdapat beberapa unit kerja yang masing- masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda, sehingga dibentuklah sebuah struktur organisasi.

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena dengan mempelajari struktur organisasi, maka dapat diperoleh gambaran mengenai bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan tersebut, beserta tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta koordinasi antar bagian-bagian yang bersangkutan.

Berikut ini adalah struktur organisasi perusahaan PT Gapura Angkasa pada bagian Dinas Informatika dan Pelaporan,yang menggambarkan hubungan vertikal dan horizontal antara pemimpin dan bawahan beserta karyawannya. Dimana karyawan atau bawahan harus menjalankan tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab kepada atasannya agar bisa tercapai hasil kerja yang optimal.



StrukturOrganisasi_zpsfe541ae6.jpg

_______: Garis Tugas/Komando

Sumber: PT Gapura Angkasa

Gambar 3.1. Struktur Organisasi GSE Maintenance PT Gapura Angkasa



Tugas dan Tanggung Jawab

Dari struktur organisasi diatas, maka dapat diuraikan beberapa tugas dan tanggung jawab Manager, Assisten Manager Maintenance Support, Assisten Manager Maintenance, dan Supervisor diantaranya:



  1. Tugas dan tanggungjawab Manager

    1. Melaksanakan penjadwalan kegiatan teknis operasional.
    2. Melaksanakan kebijaksanaan umum dan kebijaksanaan teknis.
    3. Menyelenggarakan pembinaan terhadap seluruh departemen yang ada di unit Maintenance.
    4. Melaksanakan penugasan lainnya yang diberikan oleh General Manager perusahaan.
    5. Melaksanakan program kerja unit, sertamelakukan pengawasan, pengendalian dan mengevaluasi pelaksanaannya .
    6. Membuat laporan kegiatan (management report) secara berkala dan sewaktu-waktu kepada General Manager dan direksi.



  2. Tugas dan tanggungjawab Assisten Manager Maintenance Support

    1. Mengatur penjadwalan kegiatan operasional maintenance.
    2. Mengatur penjadwalan Spare Part seluruh Equipment.
    3. Melaksanakan pelaporan kegiatan operasional maintenance secara berkala.
    4. Melaksanakan pelaporan ketersediaan dan pemesanan Spare Part.
    5. Melaksanakan koordinasi dengan unit Manintenance di lapangan.
    6. Menyelenggarakan pembinaan terhadap seluruh staf di lingkungan unit kerja.
    7. Bertanggung jawab penuh atas kinerja supervisor Planning Product and Controlling (PPC) dan supervisor Non Motorize
    8. Melaksanakan penugasan lainnya yang diberikan oleh Manager Teknik .
    9. Memberikan laporan kondisi Equipment kondisi serviceable dan unserviceable secara berkala kepada Manager Teknik.



  3. Tugas dan tanggungjawab Assisten Manager Maintenance

    1. Mengatur kegiatan operasional maintenance.
    2. Melaksanakan kegiatan operasional maintenance, Preventive Maintenance (PMI), Heavy Maintenance (HM), Non Motorize (NM), dan Crew Line Maintenance (LM).
    3. Berkoordinasi dengan unit terkait, Maintenance Support dan unit GSE Operation.
    4. Menyelenggarakan pembinaan terhadap seluruh staf di lingkungan unit kerja.
    5. Melaksanakan penugasan lainnya yang diberikan oleh Manager Teknik .
    6. Bertanggung jawab penuh atas kinerja supervisor Preventive Maintenance, Supervisor Heavy Maintenace dan Supervisor Line Maintenance
    7. Memberikan laporan hasil kegiatan Maintenance kepada unit Maintenance Support.
    8. Memberikan laporan kegiatan Maintenance secara berkala kepada Manager Teknik.



  4. Tugas dan tanggungjawab Supervisor

    1. Melaksanakan kegiatan operasional maintenance sesuai bagiannya.
    2. Melaksanakan breiefing debriefing kepada bawahan.
    3. Melaksanakan laporan kerja kepada unit PPC hasil kegiatan maintenance.
    4. Memberikan laporan secara berkala kepada masing-masing Assisten Manager.

Analisa Kebutuhan Sistem

Dalam perancangan sistem aplikasi yang dibutuhkan adalah seberapa jauh pihak Stakeholder menginginkan output yang dihasilkan dari aplikasi tersebut. Dalam hal ini output yang diperlukan oleh Stakeholder adalah membuat perkerjaan pada Water Service Truck sebelumnya dilakukan secara manual menjadi otomatis.

  1. Sistem Yang Berjalan
  2. Permasalahan yang sering dihadapi oleh Water Service Truck adalah saat proses Transfer air bersih kedalam pesawat sering tidak sesuai dengan kapasitas tangki penampungan yang terdapat dalam pesawat. Untuk proses Transfer saat ini masih digunakan dengan cara Convensional, yaitu dengan menggunakan 2 operator, operator 1 untuk membuka katup yang terdapat dalam instalasi pipa di water Service Truck dan menenkan tombol Transfer sedangkan operator 2 memantau kapasitas tangkai penampungan yang terdapat di dalam pesawat dengan menggunakn Handly Talky (HT) untuk media komunikasinya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini.

    flowchart%20sistem%20yang%20berjalan_zpskcuavk5w.png

    Gambar 3.2 Flowchart Sistem Yang Berjalan

  3. Sistem Yang Diusulkan

Pada sistem yang diusulkan proses Transfer pada Water Service Truck sudah bekerja secara otomatis, sistem ini dapat membantu meringankan pekerjaan manusia dalam proses Tranfer air, sistem ini dapat bekerja seacara cepat dan dapat bekerja lebih maksimal.

flowchart%20sistem%20usulan_zpsx3rwe7cm.png

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Usulan

Alur Sistem Perangkat Lunak

  1. DFD Level 0 (Diagram Konteks)
  2. Di dalam DFD level 0 (diagram konteks) hanya terdapat satu prosesor (Arduino Controller) yang terhubung tiga entitas, yaitu Keypad membrane, Flowsensor dan Motor Pump. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.4 berikut ini.


    Perancangan%20DFD%20level%200_zps8ayz6rel.png

    Gambar 3.4 Perancangan DFD Level 0



  3. DFD Level 1 (Diagram Konteks)
  4. DFD level 1 berikut ini mempersentasikan tiga modul proses yang terdapat dalam Modul Board Arduino Controller. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut ini.


    Perancangan%20DFD%20level%201_zpsehnwu71o.png

    Gambar 3.5 Perancangan DFD Level 1



    Pada gambar 3.5 ini menjelaskan bahwa proses Keypading dan Tracking diatur dalam suatu proses yang dinamakan Microcontrolling.

Rangkaian Keseluruhan

  1. Design Prototype
  2. Pada awal perancangan ini peneliti terlebih dahulu medisain tata letak komponen, bertujuan agar ketika alat ini bekerja atau beroperasi tidak terganggu dengan komponen yang dipasang dan komponen pendukung tidak mudah lepas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut ini.


    Design%20Prototype_zpsshz7rv8c.png

    Gambar 3.6 Design Prototype Water Service Truck

    Keterangan gambar 3.6:



  3. Diagram Block Sistem

Agar mudah dipahami maka peneliti membuat diagram blok dan alur kerjanya:


diagram%20blok%20alat_zpsyq7c2xld.png

Gambar 3.7 Diagram Blok Alat

keterangan dan penjelasan gambar Diagram Blok diatas sebagai berikut:


Pembuatan Alat

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan keras (Hardware) dan perancangan perangkat lunak (Software). Gambaran secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang ditunjukan pada gambar diagram blok pada gambar 3.7 Alat yang akan dirancang akan membuat suatu sistem “Prototype Pengendali Otomatis Pada Water Service Truck Di PT Gapura Angkasa Berbasis Matlab ”.


Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:


  1. Alat yang digunakan meliputi:

    1. Notebook atau Laptop
    2. Software Matlab R2013b
    3. Software Arduino 1.0.5
    4. Software Microsoft Visio 2007
    5. Arduino Uno sebagai bootloader untuk upload program
    6. Kabel USB
    7. Solder Timah
    8. Tang dan Obeng


  2. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:


  1. Mikrokontroler ATmega 328.
  2. Flowsensor.
  3. LCD 16x2.
  4. Keypad Membrane 4x4.
  5. Pompa Aquarium.
  6. Kapasitor Elco 6800 microFarad/50volt.
  7. Kapasitor Keramik 100 nanoFarad.
  8. Resistor 10 kohm, 4.7 kohm, 1 kohm, 150 ohm, 330 ohm, 680 ohm.
  9. IC ULN 2003.
  10. IC Shift Register 74HC595.
  11. Relay 12 VDC.
  12. Lampu LED.
  13. Pin Header.
  14. Heatsink.
  15. Socket IC 16 kaki.
  16. Timah Solder.
  17. Kristal 16 MHz.
  18. Tombol Reset.
  19. Printed Circuit Board.
  20. IC Regulator (LM7805, LM7812).



Perangkat Keras

  1. Rangkaian Catu daya

  2. Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari transformator (travo) dengan output 9 volt dan 15 volt. Kapasitor elektrolit (elko) digunakan untuk menghilangkan ripple akibat penyearah yang belum sempurna. IC regulator yang digunakan adalah LM 7805 dan LM 7812, dimana IC ini akan meregulasi tegangan mendekati 5 volt DC dan 12 volt DC sesuai kebutuhan rangkaian.

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan 2 buah sumber catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 volt DC adalah rangkaian Shield LCD 16x2, Shelid Keypad Membrane 4x4, Sensor Flow Meter G ½, dan rangkaian sistem minimum Mikrokontroler, untuk rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +12 volt DC adalah Driver Pompa.

    rangkaian%20catudaya_zpsmqwxvp7n.png

    Gambar 3.8 Rangkaian Catu Daya

    flow%20chart%20catudaya_zpssfga7ufn.png

    Gambar 3.9 Flowchart Rangkaian Catu Daya

  3. Rangkaian Sistem Minimum Arduino Uno

  4. Agar Arduino Uno dapat digunakan sebagai kontrol perlu dibuat sistem minimumnya. Gambar 3.10 adalah gambar sistem minimum dari mikrokontroler Arduino Uno.

    rangkaian%20sistem%20minimum%20arduino_zpsw7qvucm5.png

    Gambar 3.10 Rangkaian Sistem Minimum Arduino Uno

    flow%20cahrt%20sistem%20minumum_zpsdcphitje.png

    Gambar 3.11 Flowchart Rangkaian Sistem Minimun Arduino Uno

    Pada rangkaian diatas merupakan minimum sistem yang digunakan dalam project ini, rangkaian diatas merupakan bootloader Arduino yang digunakan sebagai media untuk mengupload program kedalam mikrokontroler ATmega328, karena sistem minimum diatas memiliki USBasp, dimana USBasp tersebut salah satu cara penanaman program kedalam mikrokontroler dengan mode USB downloader.


  5. Rangkaian Flow Meter G ½

  6. Flow Meter G 1/2 hanya menggunakan 1 port I/O untuk berhubungan dengan Arduino Uno, sangat ideal untuk aplikasi-aplikasi perhitungan debit air, Flow Meter G ½ dapat bekerja hingga 30 L/min.

    Pin Signal yang berada pada sensor flow meter dihubungkan dengan pin D2 yang ada pada Arduino Uno.

    sistem%20flowsensor_zpsvsfskgjx.png

    Gambar 3.12 Rangkaian Flow Meter G ½

    flowchart%20flowsensor_zpstx06abzn.png

    Gambar 3.13 Flowchart Rangkaian Flow Meter G ½


  7. Rangkaian Driver Pompa

  8. Rangkaian driver pompa ini digunakan untuk mengendalikan operasional pompa. Komponen yang digunakan adalah IC ULN 2003 dan relay 12 volt DC. Pada IC ULN 2003 memiliki 7 bit input dan didalam IC ini terdapat Transistor Darlinton dengan konfigurasi khusus untuk mendapatkan penguatan ganda sehinga menghasilkan penguatan arus yang besar.

    IC ULN 2003 mempunyai 16 buah pin, output yang akan dihubungkan ke relay dan ada yang berfungsi sebagai catu daya. Catu daya ini terdiri dari catu daya (+) dan ground, besar catu daya yang terhubung adalah 12 volt DC.

    sistem%20dirver%20pompa_zpsbjri9j0d.png

    Gambar 3.14 Rangkaian Driver Pompa

    flowchart%20driver%20pompa_zps28irvxgw.png

    Gambar 3.15 Flowchart Driver Pompa


  9. Rangkaian Sheild Keypad Membrane 4x4

  10. Keypad merupakan salah satu peripheral yang sangat penting dalam sistem komputer. Berbagai macam keypad bisa kita jumpai, misalnya untuk aplikasi sederhana dapat digunakan keypad 4x4 yang pada dasarnya merupakan konfigurasi saklar/tombol yang disusun berdasarkan baris dan kolom (4 baris dan 4 kolom).

    sistem%20keypad_zpshd8zpmn1.png

    Gambar 3.16 Rangkaian Sheild Keypad Membrane 4x4

    flowchart%20keypad_zps2hszaiul.png

    Gambar 3.17 Flowchart Sheild Keypad Membrane 4x4


  11. Rangkaian Sheild LCD 16x2

  12. LCD karakter adalah suatu modul yang berfungsi sebagai display yang dapat menampilkan karakter alpha numeric yang memiliki 16 kolom dan 2 baris karakter. LCD ini memiliki warna dasar biru dan karakter berwarna putih dengan menggunakan backlight. LCD ini berbasis HD44780 dengan supply tegangan sebesar 5V DC. Dengan menggunakan lcd karakter 16x2 display segala instruksi yang akan dilakukan akan ditampilkan pada waktu yang telah ditentukan, baik itu kondisi mesin maupun intruksi-intruksi yang akan dilakukan selanjutnya, gambar 3.18 menunjukan bagaimana sebuah lcd karakter 16x2 display dihubungkan dengan mikrokontroler.

    sistem%20lcd_zpse7evvw5u.png

    Gambar 3.18 Rangkaian Shelid LCD 16x2

    flowchart%20lcd_zpsgyaayqbr.png

    Gambar 3.19 Flowchart Rangkaian Sheild LCD 16x2


  13. Rangkaian Keseluruhan Sistem

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat pada gambar 3.20 sebagai berikut:

sistem%20keseluruhan_zpsyfytub8s.png

Gambar 3.20 Rangkaian Keseluruhan Sistem

Perangkat Lunak

Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program ke dalam suatu software Arduino 1.0.5 dengan menggunakan bahasa pemograman C dan Matlab 2013b, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.


  1. Perancangan Software Arduino

  2. Untuk menyelesaikan rangkaian diatas agar bisa bekerja sesuai dengan yang kita inginkan, maka langkah selanjutnya adalah membuat program lunak yang akan diupload ke Arduino board.



    Adapun bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

    1. Void setup: berfungsi untuk menentukan pin-pin yang akan digunakan sebagai input atau output.

    2. pinMode: berfungsi mendefinisikan pin yang dipakai untuk keluaran dan masukan.
    3. VoidLoop: untuk merubah dan merespon program yang dibuat.
    4. Library SPI.h: berfungsi memproses data yang akan ditampilkan ke LCD.
    5. int FLOWSENSORPIN: untuk membaca Flowsensor G ½.
    6. int MOTORPIN: untuk mengendalikan kerja motor.
    7. int KEYBOARDPIN: untuk membaca baca data yang dikirimkan dari keypad membrane.



    Aktifkan Program Arduino lalu buat program pada sketch Arduino sebagaimana pada gambar dibawah ini lalu Save program setelah muncul done saving selanjutnya program dikompile untuk memeriksa apakah program sudah benar. Setelah program di compile dan tidak ada kesalahan maka akan tampil done compiling yang berarti program sudah siap untuk di upload.



    program%20arduino%20berhasil%20dicompile_zps6xryp4pw.png

    Gambar 3.21 Program Arduino Berhasil Dicompile



  3. Perancangan Software Matlab




Pada perancangan Software kali ini, peneliti menggunakan Matlab R2013b. pada Matlab ini sudah disediakan Hadware Support Packages Board Arduino yang terdapat di dalam Library Simulink Support Package For Arduino Hadware.




Adapun bahsa pemogaraman yang akan digunakan pada editor sebagai Berikut:


  1. serialPort: berfungsi untuk jalur komunikasi antara Matlab dan Arduino.
  2. plotGrid: digunakan untuk menampilkan Grid di Matlab.
  3. plotGraph: berfungsi untuk Set Up Grafik.





Aktifkan Matllab R2013b klik icon new pilih Script isi Script program seperti gambar dibawah ini lalu save dan klik Run sampai muncul jedela grafik.



script%20program%20matlab_zpstavjn1kn.png

Gambar 3.21 Program Arduino Berhasil Dicompile

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dalam penelitian ini terdapat beberapa permasalah yang terjadi pada Water Service Truck, permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut:

  1. Pengontrolan yang masih dilakukan secara manual dimana operator harus memantau pengeluaran volume air dengan menggunakan Handy Talky sebagai media komunuikasinya.
  2. Adanya penggunaan volume air yang berlebihan dalam proses transfer air kedalam tangki penampungan air bersih di pesawat.
  3. Volume air yang berlebihan berdampak pada tertumpahnya air di dalam pesawat yang mengakibatkan keterlambatan pesawat dalam keberangkatan.


Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagai salah satu alternatif pemcehan masalahnya adalah membuat, merancang suatu sistem yang mampu memudahkan operator dalam melakukan pekerjaannya.

User Requirement

Requirement Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Photo

Photo

Requirement Elisitasi Tahap II

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Photo

Photo

Keterangan :
M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting
D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting
I (Innessential): Di luar sistem atau di eliminasi

Requirement Elisitasi Tahap III

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Photo

Photo

Keterangan :
T  : Technical L  : Low
O  : Operational M  : Middle
E  : Economic H  : High

Requirement Elisitasi Final

Tabel 3.4 Final Elisitasi

Photo

Photo


BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukuan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembagian hasil uji coba dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.


Metode Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Prototype Pengendali Otomatis Pada Water Service Truck Di PT Gapuara Angkasa Berbasis Matlab, untuk pengujian pada alat, yaitu sebagai berikut:


Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Alat

pengujian%20black%20box%20pada%20alat_zpsppbfwkvk.png


Tabel 4.2 Pengujian Black Box Pada Matlab R2013b

pengujian%20black%20box%20pada%20matlab_zpszncutujl.png



Pengujian Catu Daya

Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa Flowsensor, Keypad Membrane, Driver Relay, LCD 16x2 Character dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1. adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Pada awal tegangan input dari transformer/travo 220 Volt AC kemudian diturunkan dengan travo jenis Step Down yang kemudian mempunyai output 12 VDC dan 9 VDC, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar berikut:



pengujian%20rangkaian%20catu%20daya_zpsocaef529.png

Gambar 4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya



Dari hasil pengujian pada gambar rangkaian didapatkan tegangan DC setelah penyearahan dan peregulasian dengan menggunakan IC Voltreg. Dapat dilihat pada tabel 4.1



Tabel 4.3 Hasil Pengujian Catu Daya

tabel%20hasil%20pengujian%20catu%20daya_zpshdotmodr.png



Pengujian Flow Sensor

Pengujian Flow sensor dilakukan dengan cara diberikan aliran air sehingga rotor sensor flow meter dapat berputar dan mengeluarkan Output yang berupa pulse. Sebelum diberikan aliran air, volume air diukur terlebih dahulu dengan menggunakan tabung skala ukur. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan sensor bila dialiri dengan volume air yang terukur agar dapat diketahui berapa besar tingkat kesalahan dan tingkat ketepatan yang dimiliki sensor yang digunakan.


Pengujian pada volume air yang terukur bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan sensor water flow meter. Volume air yang terukur akan menjadi acuan untuk hasil output yang dikeluarkan dari sensor yang dipakai tersebut. Pengujian sensor terhadap volume air yang terukur dilakukan secara bertahap, dimulai dari dari volume air 1 liter sampai 2 liter.


Berikut merupakan tabel data pengukuran pada volume air yang terukur :


Tabel 4.4 Uji Coba Hasil Pembacaan Sensor

hasil%20pembacaan%20sensor_zpsspitl8zq.png



Pengujian Keypad

Pengujian keypad dilakukan dengan pin data Sheild Keypad pada pin yang teradapat pada Arduino, dengan memberikan resistor/tahanan di kolom dan baris keypad membrane. Pada uji coba ini digunakan nilai dari Range masing-masing kolom dan baris untuk menentukan nilai dari penekanan tombol.


Berikut ini merupakan nilai dari range masing-masing penekanan tombol:


Tabel 4.5 Uji Coba Hasil Penekanan Keypad

uji%20coba%20hasil%20penekanan%20keypad_zpsshng09tq.png


Pada pengujian ini peneliti hanya menggunakan beberapa nilai range untuk mendapatkan kondisi Up, Down, dan Enter yang akan digunakan dalam penulisan Listing program Arduuino. Adapun nilai Range yang digunakan adalah sebagai berikut:


  1. nilai range antar 955-961 untuk tombol Up
  2. nilai range antar 326-335 untuk tombol Down
  3. nilai range antar 88-104 untuk tombol Enter



Pengujian LCD 16x2

Pengujian LCD 16x2 dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan parameter berupa tampilan karakter pada LCD sesuai dengan keinginan. Pengujian dilakukan dengan menambahkan IC Shift Register 74HC595 sebagai pengatur pengularan data, dengan mencoba menapilkan tulisan “FERRY OKTARIFAR” pada layar LCD 16x2 Character seperti gambar 4.2 berikut:



sistem%20lcd_zpse7evvw5u.png

Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian LCD Shift Regiter 74HC595



Setelah melakukan uji coba maka rangkaian LCD 16x2 Charakter dapat digunakan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada rangakaian LCD 16x2 Charakter memerlukan sumber tegangan kerja sebesar +5 vdc, tegangan tersebut akan diperoleh dari rangkaian catu daya.


Untuk melakukan uji coba diatas yang menampilkan pesan ”FERRY OKTARIFAR” pada LCD 16x2 charakter dapat ditulis seperti gambar berikut ini.



pengujian%20listing%20untuk%20lcd_zpsxocn3vfa.png

Gambar 4.3 Pengujian Listing Program Untuk LCD



Pengujian Driver Motor ULN2003

Pengujian rangkain driver relay bertujuan untuk menguji driver, apakah sudah sesuai dengan yang dinginkan. Driver relay memakai IC ULN2003 sebagai proses Switcing relay untuk menghidupkan motor pompa air. Motor pompa air digunakan untuk mengaliri instalasi pipa yang terpasang Flow Sensor. Tegangan power supply untuk driver ini memakai teganngan 12 Volt.



sistem%20dirver%20pompa_zpsbjri9j0d.png

Gambar 4.4 Pengujian Driver Motor ULN 2003



Prinsip kerja dari driver relay ini yaitu bila diberi tegangan inputan pada ic ULN2003 sebesar 12Volt DC maka pada bagian output IC ULN2003 akan terhubung ke tegangan – (minus). Akibat dari terhubungnya tegangan minus merubah relay yang awalnya normaly open menjadi normaly close maka tegangan AC 220 Volt akan menghidupkan motor pompa. Pada pengujian program driver relay memakai pin Digital 7 pada Arduino Uno.

Flowchart Program

flowchart%20program_zpsqkb1ndcx.png

Gambar 4.5 Flowchart Program

Analisa Progaram

Dalam pembahasan ini untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan analisa program, kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan analisa program yang akan dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.



Analisa Program Pada Mikrokontroler

Listing program berikut adalah program untuk mengetahui apakah kapasitas volume air sudah sesuai dengan nilai kapasitas air yang ditentukan.


Photo Listing program keseluruhan


Adapun fungsi-fungsi dari pada setiap penulisan program adalah sebagai berikut:



  1. Photo


    Coding ini berfungsi untuk memasukan Library LCD 16x2.



  2. Photo


    Coding ini berfungsi untuk medefinisikan pin I/O yang digunakan.



  3. Photo


    Coding ini mendeklarasian variabel yang digunakan.



  4. Photo


    Coding ini berfungsi sebagai interrupt untuk melakukan proses pembacaan flowsensor ketika berputar.



  5. Photo


    Coding Subrutin ini berfungsi sebagai inisialisasi pin Arduino yang digunakan.



  6. Photo


    Coding ini berfungsi sebagai tampilan awal LCD 16x2



  7. Photo


    Coding Subrutin ini berfungsi untuk menjalankan semua Subrutin yang ada pada coding ini.



  8. Photo


    Coding Subrutin ini berfungsi untuk membaca data pulsa dari Flowsensor.



  9. Photo


    Coding Subrutin ini berfungsi untuk menampilkan data String pada LCD.



  10. Photo


    Coding Subrutin ini berfungsi untuk membaca data float dari keypad.



  11. Photo


    Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengembalikan semua nilai variabel.



  12. Photo


    Coding Subrutin ini berfungsi untuk mematikan relay dan menghentikan motor.



Photo


Coding Subrutin ini berfungsi untuk mengaktifkan relay dan menghidupkan motor.




Analisa Program Matlab R20013b

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak yang telah diprogram ke dalam mikrokontroler maupun aplikasi yang di buat untuk menapilkan data serial dengan menggunakan Matlab R2013b. Berikut listing program Matlab:


Photo

Photo

Photo


dari hasil analisa ini peneliti mendapatkan data beberapa sample grafik data serial, seperti gambar berikut ini.



  1. Sample 0.5 Liter.
  2. Photo

  3. Sample 1 Liter.
  4. Photo

  5. Sample 1.5 Liter.
  6. Photo

  7. Sample 2 Liter.

Photo

Photo

Implementasi

Schedule

  1. Observasi
    Melakukan pengamatan dan pemahaman yang didapat di lapangan untuk mengetahui proses pengerjaan dan memperoleh data dan informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang dibutuhkan, dilakukan 1 minggu.
  2. Pengumpulan Data
    Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 4 minggu.
  3. Perancangan Sistem
    Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 5 minggu.
  4. Pengetesan Sistem
    Pengetesan sistem dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan pemasangan hardwar dan Software. Pengetesan dilakukan selama 2 minggu.
  5. Evaluasi Sistem
    Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu.
  6. Perbaikan Sistem
    Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 3 minggu.
  7. Training User
    Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.
  8. Implementasi Sistem
    Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 2 minggu bersamaan dengan training user.
  9. Dokumentasi Program
    Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.



Tabel 4.6 Time Schedule Implementasi Program


Tabel


Estimasi Biaya

Adapun estimasi biaya sistem keseluruhan yang dibuat dan yang dibutuhkan.

Tabel 4.7 Estimasi Biaya


Tabel


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan alat dan dilakukan pengujian, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:


Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Prototype Water Service Truck ini mennggunakan Flowsensor yang dapat membaca laju kapasitas air, Keypad Membrane untuk memberikan nilai dari kapasitas air yang digunakan, dan LCD 16x2 untuk menampilkan data dari Flowsensor, data keypad, pompa Aquarium untuk mengalirkan melewati Flowsensor.
  2. Flowsensor tersebut dihubungkan pada Arduino Uno pada pin Digital 2.
  3. Data keluaran ditampilkan dalam bentuk String pada LCD dan berbentuk data grafik pada Matlab dengan menggunakan komunikasi data serial.



Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

  1. Sistem pengendali Water Service Truck ini mampu dijadikan pemantauan pemakaian air yang akurat di PT Gapura Angkasa.
  2. Aplikasi kontrol ini digunakan sebagai media informasi tentang pemakaian kapasitas air pada PT Gapura Angkasa, karena data keluaran ditampilkan pada LCD secara otomatis.
  3. Parameter penggunaan kapasitas volume air yang ditampilkan pada LCD dapat dimanfaatkan oleh berbagai macam bidang usaha yang lain yaitu pengisian isi ulang air minum serta usaha bensin eceran.



Kesimpulan terhadap metode penelitian

  1. Bahwa pengontrolan otomatis Water Service Truck belum pernah ada di PT Gapura Angkasa, sehingga peneliti membuat penelitian ini.
  2. Dalam merancang pengendali otomatis Water Service Truck ini menggunakan Flowsensor, LCD 16x2, Keypad Membrane, dan pompa Aquarium.
  3. Pengujian terhadap sistem berjalan dengan baik.


Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan Prototype Pengendali Otomatis Pada Water Service Truck Di PT Gapura Angkasa Berbasis Matlab yaitu:

  1. Sistem pengendali otomatis pada Water Service Truck ini diharapkan dapat juga mengetahui isi dari tangki yang dipergunakan pada Water Service Truck.
  2. Sistem pengendali otomatis pada Water Serice Truck ini diharapkan bisa menggunakan Wireless untuk pengontrolan lebih jauh.
  3. Sistem ini diharapkan lebih ditingkatkan dari segi keamanan.



Kesan

Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya:

  1. Mendapatkan banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.
  2. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat, dan instansi terkait.
  3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Data Sheet Weihaai GUANGTAI Airport EquipmentCo., Ltd. WGGS30/40 WATER SERVICE.
  2. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
  3. 3,0 3,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012.Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan.Jurnal Mekanikal, Vol.3No.2 – Juli 2012.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Yuri Yudhaswana Joefrie.PERANCANGAN PROGRAM SIMULASIPERINTAH DASAR JARINGAN KOMPUTER. Jurnal Ilmiah Foristek Vol.3, No.2, September 2013.
  7. Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis. Jakarta : PT Kawan Pustaka.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Simarmata.Janner. 2010. REKASA PERANGKAT LUNAK.Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
  9. Wiyancoko, Dudy. 2010. Desain Sepeda Indonesia. Jakarta: PT Dumedia Desain.
  10. Sulindawati dan Muhammad Fathoni.Pengantar Analisa Perancangan sistem. jurnal SAINTIKOM Vol.9, No. 2 Agustus 2010.
  11. Sasankar dan vinay Chavan. 2011. SWOT Analysis of Software Development Process Models. International Journal of Computer Science Issues (IJCSI), BVol. 8. No. 5.
  12. Jalaludin. 2011. Definisi Elisitasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
  13. 13,0 13,1 Fatta,119. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  14. 14,0 14,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  15. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  16. Desai, Sandeep dan Abhishek Srivastava. 2012. Software Testing a Practical Approach. New Delhi: PHI Learning Private Limited.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 Rizky, Soetam.2011.Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
  18. 18,0 18,1 Sumardi.2013.MIKROKONTROLER; Belajar AVR Mulai dari Nol. Yogyakarta; Graha Ilmu.
  19. Makodian, Nuraksa. 2010.Teknologi Wireles Communication dan Wireles Broadband. Yogyakarta :Penerbit Andi.
  20. Syahrul. 2012. Klasifikasi Mikrokontroller.Yogyakarta: PT. Gramedia Indonesia.
  21. Data sheet Mikrokontroller, ATmel 8-bit AVR.
  22. 22,0 22,1 22,2 Djuandi, Feri. (2011). Pengenalan Arduino. http://www.tobuku.com/docs/Arduino-Pengenalan.pdf. Di akses Pada Tanggal 4 November 2013.
  23. Ramza.2011.Buku Petunjuk Praktikum Teknik PEMOGRAMAN MENGGUNAKAN MATLAB. Jakarta; Grasindo.
  24. MathWorks, Inc. (2013). Arduino Support from Simulink. http://www.mathworks.com/hardware-support/arduino-simulink.html . Di akses Pada Tanggal 28 Oktober 2013
  25. 25,0 25,1 25,2 http://www.seeedstudio.com/wiki/G1/2_Water_Flow_sensor Diakses Pada Tanggal 07 November 2013
  26. Ari Heryanto, M dan Wisnu Adi P. 2008. Pemrograman Bahasa C UntukMikrokontroler ATMEGA8535. Yogyakarta: Andi.
  27. 27,0 27,1 http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/matrix-keypad-4x4-untuk-mikrokontroler/ Di Akses Pada Tanggal 22 juni 2012.
  28. Datasheet, Texas Instrument. HIGH-VOLTAGE, HIGH-CURENT DARLINGTON TRANSISTOR ARRAYS.
  29. Muhammad Irwansyah. 2013. Pompa Air Aquarium Menggunakan Solar Panel. Batam: Politeknik Negeri Batam.
  30. 30,0 30,1 30,2 Budiharto, Widodo. 2009. 10 Proyek Robot Spektakuler. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo.
  31. 31,00 31,01 31,02 31,03 31,04 31,05 31,06 31,07 31,08 31,09 31,10 31,11 31,12 31,13 31,14 31,15 31,16 31,17 31,18 31,19 31,20 31,21 31,22 31,23 31,24 31,25 Rusmadi, Dedy. 2009. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung: Pionir Jaya.
  32. https://adiwarsito.wordpress.com/2010/11/23/pengertian-dan-macam-kapasitor/ Di akases Pada Tanggal 23 November 2013.
  33. 33,0 33,1 33,2 http://elektronika-dasar.web.id Di Akses Pada Tanggal 19 April 2012 .
  34. http://www.produksielektronik.com/2013/10/cara-prinsip-kerja-relay-fungsi-simbol-relay/ Diakses Pada Tanggal 09 Oktober 2013
  35. 35,0 35,1 35,2 http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-positif-78xx/ Di akses Pada Tanggal 22 Mei 2012.
  36. 36,0 36,1 36,2 36,3 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  37. Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  38. Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.




DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
Pada Lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan skripsi, diantaranya yaitu:
  1. Form Validasi Skripsi
  2. Surat Pengantar Observasi Skripsi
  3. Form Penggantian Pembimbing
  4. Form Penggantian Judul
  5. Kartu Bimbingan
  6. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
  7. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  8. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
  9. Kwitansi Pembayaran Sidang Konprehensif
  10. Validasi Sidang Akademik
  11. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
  12. Daftar Nilai
  13. Formulir Seminar Proposal Skripsi
  14. Formulir Final Presentasi Skripsi
  15. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
  16. Setifikat TOEFL
  17. Sertifikat Prospek
  18. Sertifikat IT International
  19. Sertifikat IT Nasional
  20. Curriculum Vitae (CV)
  21. Validasi Sidang



LAMPIRAN B
Pada Lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian, diantaranya yaitu:


  1. Surat Keterangan dari PT. Gapura Angkasa
  2. Bukti Observasi
  3. Hasil Wawancara PT. Gapura Angkasa
  4. Implementasi Program
  5. Hibah Program