Pembicaraan:PAWIT RIANTI

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

BERBASIS WEB PADA PT HTM INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1914465075
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

BERBASIS WEB PADA PT HTM INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1914465075
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Dekan
       
Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
(Desy Apriani,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 006095
       
NIP : 010814


Rektor
Universitas Raharja



(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

BERBASIS WEB PADA PT HTM INDONESIA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1914465075
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Erna Astriyani, S.Kom,.M.T.I)
   
(H. Suhada, S.Ag., M.Pd.I)
NID : 15017
   
NID : 15023




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

BERBASIS WEB PADA PT HTM INDONESIA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1914465075
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

TA. 2019/2020

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

BERBASIS WEB PADA PT HTM INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1914465075
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2020
Pawit Rianti
NIM : 1914465075

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Penggajian merupakan upah atau bayaran yang diberikan oleh sebuah perusahaan kepada pegawainya atas pekerjaan dan jasa yang telah mereka lakukan. Perusahaan merupakan salah satu instansi yang dengan rutin memberikan gaji kepada karyawannya setiap bulan, seperti PT HTM Indonesia yang selalu rutin memberikan gaji kepada karyawannya. Adapun kendala yang terjadi yaitu dalam hal ke efektifan, efisiensi waktu, konsistensi data yang menyebabkan data ganda dalam proses penggajian. Bentuk laporan penggajian yang ada saat ini masih berupa sudah terkomputerisasi dengan menggunakan Ms excel. Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu sistem penggajian dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MySQL, hingga tahapan pengujian dengan menggunakan black-box dengan notasi perekayasaan dan pendekatan berorientasi objek, hingga menggunakan UML (Unified Modelling Languange) sebagai permodelan, dengan tujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan. Dengan adanya sistem informasi penggajian ini diharapkan dapat membantu dalam penyelesaian laporan penggajian dan menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Sistem penggajian ini dapat meng-update data secara cepat sehingga waktu yang digunakan lebih efektif..


Kata kunci: gaji ,karyawan, sistem informasi


ABSTRACT

Payroll is the wage or fee given by a company to employees for the work and services they have done. The company is one of the institutions that routinely provide salary to its employees every month. Such as PT. ASP Exspress Logistics which always routinely give salary to its employees. The obstacles that occur are in terms of effectiveness, time efficiency, data consistency which causes multiple data in the payroll process. The form of payroll reports that exist today is still in the form of computerized using Ms Excel. With the above reasons, the authors try to provide alternative solutions to problems by making a payroll system made systematically and computerized. At this writing will also explain the stages of work, starting from the process of analysis, planning, design using the PHP programming language (Hypertext Prepocessor) and MySQL database, to the testing stage using a black-box with engineering notation and object-oriented approach, to using UML ( Unified Modeling Language) as modeling, with the aim to find out what data is the input and output of the running system. With the existence of a payroll information system, it is expected to be able to assist in the completion of payroll reports and produce information that can be used for decision making. This payroll system can update data quickly so that the time spent is more effective.


Keywords: salary, employee, information system



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT HTM INDONESIA”. Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Univertsitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani S.Kom.,M.T.I, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
  4. Ibu Erna Astriyani, S.Kom., M.T.I selaku Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak H. Suhada, S.Ag.,M.Pd.I selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Thoifur Rokhman selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan membantu dalam kelancaran penulisan Skripsi ini.
  8. Terimakasih khusus untuk ibu dan ayah ku yang selalu mendukung ku untuk bisa menyelesaikan pendidikan sarjana ini, juga keluarga yang mendoakan.
  9. Teman – teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
Pawit Rianti
NIM. 1914465075

Daftar isi




DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 JumlahJumlah Tenaga Kerja PT HTM Indonesia
  2. Tabel 3.2 Tabel SWOT
  3. Tabel 3.3 Tabel SWOT
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.7 Final Draft Elasitasi
  8. Tabel 4.1 Tabel perbedaan prosedur sistem berjalan dengan sistem yang diusulkan
  9. Tabel 4.2 Tabel Lembur
  10. Tabel 4.3 Tabel Pekerjaan detail
  11. Tabel 4.4 Tabel Paramenter Gaji
  12. Tabel 4.5 Tabel Pekerjaan
  13. Tabel 4.6 Tabel User
  14. Tabel 4.7 Tabel Karyawan
  15. Tabel 4.8 Tabel Jabatan
  16. Tabel 4.9 Tabel Absensi
  17. Tabel 4.10 Tabel Gaji
  18. Tabel 4.11 Tabel Departemen
  19. Tabel 4.12 Tabel SWOT
  20. Tabel 4.13 Tabel SWOT
  21. Tabel 4.14 Tabel Blackbox Testing
  22. Tabel 4.15 Tabel Daftar Schedulle
  23. Tabel 4.16 Tabel Tabel Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Model Sepatu Hunter
  2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT HTM Indonesia
  3. Gambar 3.3 Struktur Organisasi HRD PT HTM Indonesia
  4. Gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem Penggajian
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Penggajian
  6. Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Penggajian
  7. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  8. Gambar 4.2 Activity Diagram Karyawan Sistem yang Diusulkan
  9. Gambar 4.3 Activity Diagram Admin Sistem yang Diusulkan
  10. Gambar 4.4 Activity Diagram General Manager Sistem yang Diusulkan
  11. Gambar 4.5 Activity Diagram Payrol Sistem yang Diusulkan
  12. Gambar 4.6 Sequence Diagram Karyawan Sistem yang Diusulkan
  13. Gambar 4.7 Sequence Diagram General Manager Sistem yang Diusulkan
  14. Gambar 4.8 Sequence Diagram Admin Sistem yang Diusulkan
  15. Gambar 4.9 Sequence Diagram Payrol Sistem yang Diusulkan
  16. Gambar 4.10 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
  17. Gambar 4.11 Tampilan Prototype Login
  18. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Home
  19. Gambar 4.13 Tampilan Prototype ketidakhadiran
  20. Gambar 4.14 Tampilan Prototype Absensi
  21. Gambar 4.15 Tampilan Prototype Lembur
  22. Gambar 4.16 Tampilan Prototype Rekap Lembur
  23. Gambar 4.17 Tampilan Prototype Rekap Gaji
  24. Gambar 4.18 Tampilan Prototype User
  25. Gambar 4.19 Tampilan Prototype Golongan jabatan
  26. Gambar 4.20 Tampilan Prototype Master Karyawan
  27. Gambar 4.21 Tampilan Login
  28. Gambar 4.22 Tampilan Menu Home
  29. Gambar 4.23 Tampilan Data Karyawan
  30. Gambar 4.24 Tampilan Data Jabatan
  31. Gambar 4.25 Tampilan Data Departemen
  32. Gambar 4.26 Tampilan Data Kategori Pekerjaan
  33. Gambar 4.27 Tampilan Paramenter Gaji
  34. Gambar 4.28 Tampilan Data Absen
  35. Gambar 4.29 Tampilan Data Lembur
  36. Gambar 4.30 Tampilan Data Gaji
  37. Gambar 4.31 Tampilan Tampilan Laporan Karyawan
  38. Gambar 4.32 Tampilan Laporan Absensi
  39. Gambar 4.33 Tampilan Laporan Lembur
  40. Gambar 4.34 Tampilan Laporan Gaji Karyawan
  41. Gambar 4.35 Tampilan Menu User



DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan sistem teknologi saat ini sangat pesat, antara lain dengan adanya teknologi berbasis komputer. Pada awalnya komputer dibuat sebagai alat bantu hitung, seiring dengan berkembangnya zaman, komputer berkembang dari hanya sekedar alat bantu hitung menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.

Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, maka dapat diketahui sumber utamanya yaitu sumber teknologi yang cepat dan akurat. Komputer merupakan salah satu teknologi yang saat ini banyak digunakan untuk membantu permasalahan yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan. Cara kerja komputer yang praktis dan cepat dapat menghasilkan informasi yang akurat karena tingkat ketelitiannya yang tinggi membuat komputer memegang peranan penting bagi manusia.

PT HTM INDONESIA merupakan salah satu anak perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur di Tangerang. Jumlah karyawan yang di miliki saat ini kurang lebih 594 karyawan dan dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehubungan dengan bertambahnya karyawan, maka di perlukan perkembangan sistem teknologi. Pada awalnya komputer dibuat sebagai alat bantu hitung, seiring berkembangnya zaman komputer berkembang dari hanya sekedar alat bantu hitung menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, sistem informasi penggajian yang berjalan saat ini telah sesuai prosedur yang berlaku, namun prosesnya masih dilakukan secara manual. Diawali dengan absensi dan pendataan lembur yang masih manual. Selanjutnya mulai membuat rekap absensi dan lembur yang dihitung secara manual dari daftar absensi dan kemudian memindahkannya ke Microsoft Excel. Perhitungan gaji dimulai setelah pembuatan rekap absensi dan lembur selesai, yang masih dihitung secara manual kemudian memidahkannya ke Microsoft Excel untuk dibuatkan laporan penggajian. Rekap absensi dan laporan penggajian diserahkan ke Bagian Payroll untuk diperiksa dan mendapat persetujuan dari manajemen. Kemudian di cetak dalam bentuk slip gaji.

Proses penggajian tersebut dirasakan membutuhkan ketelitian dan waktu yang lama dalam pelaksanaanya sehingga pembayaran gaji pun menjadi lama. Oleh karena itu, sangat membutuhkan sistem penggajian yang tersusun rapi dan teratur agar menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat dalam menetapkan gaji karyawan. Selain itu, sistem penggajian yang baik juga dapat menghindari keterlambatan dan kesalahan dalam perhitungan gaji serta mempermudah pembuatan laporan penggajian.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membuat laporan skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis WEB pada PT HTM Indonesia”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem yang berjalan saat ini pada PT HTM Indonesia?
  2. Apakah sistem penggajian yang berjalan di PT HTM Indonesia sudah optimal?
  3. Bagaimana merancang dan membangun sistem perhitungan gaji karyawan pada PT HTM Indonesia?

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :

  1. Untuk merancang sebuah sistem penggajian berbasis WEB pada PT HTM Indonesia yang lebih efektif, efesien dan akurat.
  2. Untuk membuat sistem penggajian yang mempermudah staf dalam menginput dan mengelola dalam pembuatan laporan penggajian.
  3. Untuk menjadikan sistem penggajian yang dapat menghitung gaji karyawan secara otomatis sehingga membuat laporan penggajian menjadi lebih cepat.

 

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini terdapat beberapa manfaat yakni :

  1. Untuk meningkatkan kinerja bagian Payroll dalam membuat dan menghitung gaji.
  2. Untuk meminimalisir kesalahan pada saat proses pembuatan laporan penggajian sehingga laporan penggajian dapat tersaji dengan tepat waktu
  3. Dapat membantu meningkatkan kinerja staf Payroll dalam pembuatan laporan perhitungan gaji.

 

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan lancar maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian hanya di batasi pada absensi karyawan sampai dengan pembuatan laporan absensi perhitungan gaji karyawan dan pembuatan laporan gaji karyawan.

 

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan 3 (tiga) metode.</ol>

    Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

    1. Metode Wawancara (Interview): Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu stakeholder di PT HTM Indonesia
    2. Metode Pengamatan Langsung (Observation) : Peneliti melakukan pengamatan langsung ditempat aktivitas kerja berlangsung dan peneliti melakukan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang diteliti.
    3. Studi Pustaka (Library Pustaka) : Peneliti melakukan penelitian keperpustakaan dengan tujuan agar memperoleh data teoritis yang bersumber dari buku-buku ilmiah mengenai sistem absensi tersebut
  2. Metode Analisis

    Metode analisa sistem yang digunakan berupa analisa SWOT. SWOT adalah sebuah metode analisis kondisi yang menjelaskan kondisi objek dalam 4 (empat) kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor pendukung) dan Threat (Ancaman) terhadap sistem Penggajian PT HTM Indonesia ini sehingga dapat menganalisa apapun yang mencakup kedalam SWOT.

  3. Metode Perancangan

    Metode perancangan sistem menggunakan tools Unified Modeling Language (UML) yaitu yang terdiri dari Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram. Dengan menggunakan software Visual Paradigm for UML. Pada Unified Modeling Language (UML) didalamnya berisi tata cara menggunakan sistem.

  4. Metode Pengujian

    Menurut Sri Ariyati dan Titik Misriati : 2016, “Metode pengujian sistem yang dilakukan menggunakan metode black box testing, perangkat lunak tersebut akan di eksekusi kemudian berusaha diterapkan telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.”

    Metode black box testing, untuk menemukan kesalahan-kesalahan dapat mengetahui akan kelemahan dari sistem yang menangani pengelolaan dan penerbitan jurnal. Dalam beberapa kategori terdapat kesalahan-kesalahan, antara lain fungsi-fungsi yang hilang ataupun mengalami kesalahan pada tampilan luar. Dengan adanya kesalahan yang terjadi, maka penulis dapat langsung segera untuk memperbaikinya.”

 

Sumber Data

Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi :

  1. Sumber Data Primer, diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah stakeholder dan staf dari administrasi departement.
  2. Sumber Data Sekunder, diperoleh dari buku, jurnal ilmiah dan sebagainya, yang memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan skripsi.

 

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa Bab yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian tersebut, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, penelitian sebelumnya (Literature review), teori khusus tentang Unified Modelling Language (UML) dan pengertian yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan analisa-analisa yang meliputi : analisa organisasi yang berisikan tentang gambaran umum dan sejarah singkat pada PT HTM Indonesia, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab. Serta analisa sistem yang sedang berjalan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa Unified Modelling Language (UML), rancangan basis data dan rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil analisa sistem yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II
LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

TEORI UMUM

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, Supra dan Anwar (2017:38), menjelaskan bahwa : “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Soleh, Futri Yunita Aulia, dan Anis Khoirutun Nisa (2018:128), bahwa : “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Menurut Ahmad Arifin (2015), bahwa : “Perancangan sistem adalah proses konfigurasi dan penggambaran elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan atau diimplementasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menerapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari perancangan adalah penggambaran dari sebuah perencanaan yang berisi beberapa elemen yang diterapkan menjadi sebuah kesatuan sistem yang utuh serta dapat difungsikan dan diimplementasikan.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Muharto & Arisandy (2016:103), bahwa : “Tujuan perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user). Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem”.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2), bahwa : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Menurut Kadir, Abdul dalam Yunitarini (2015:45), bahwa : “Sistem adalah beberapa komponen yang memiliki fungsi yang berbeda dan saling berkait bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Rosmila, Muh. Yamin, LM. Tajidun (2016:227), bahwa : “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi Sistem

Menurut Priyo Sutopo, Zainal Arifin dan Dedy Cahyadi dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24), menyatakan bahwa : “sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu”.

Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System) : Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
  1. Batasan Sistem (Boundary) : Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
  1. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) : Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  1. Penghubung Sistem (Interface) : Penghubung merupakan suatu media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem lainnya yang membentuk satu kesatuan, sehingga sumber-sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke sub sistem yang lainnya. Dengan kata lain, melalui penghubung, output dari subsistem akan menjadi input bagi sub sistem lainnya.
  1. Masukan Sistem (Input) : Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
  1. Keluaran Sistem (Output) : Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  1. Pengolahan Sistem (Processing System) : Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
  1. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals) : Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang pasti. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini di dalam kutipan Ruhul Amin (2017:2), mengatakan bahwa : “Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) : Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) : Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Tertentu (probabilitas System) : Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu (probabilitas system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup (Close System) : Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Data

Menurut Muharto & Arisandy (2016:103), bahwa : Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Zainal Arifin dan Dedy Cahyadi (2016:24), dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya.

Menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2016:22), bahwa : “Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi”.

Menurut Martono, Kartika, dan Putri Aulia dalam jurnal CCIT (2017:231), bahwa : “Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Definisi informasi

Sistem informasi manajemen berhubungan dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

Menurut Mulyati, Rasyid Tarmizi, Angga Panugali (2018:119), bahwa : “Informasi adalah sebuah nilai, arti atau manfaat yang dihasilkan dari proses pengolahan berbagai sumber data dan bisa untuk mengambil keputusan”.

Menurut Anesia dalam Jurnalnya (2017), bahwa : “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang kemudian diolah untuk disajikan dan akan memberikan arti atau manfaat bagi penerima.


Definisi informasi

Menurut Putri, Adria Pratama, Taufeni Taufik dan Susilatri (2016:2430), bahwa : “Nilai informasi merupakan kemampuan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan dalam pengambilan keputusan”.

Menurut Nur Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana.dalam Jurnal SENSI (2017:16), bahwa : “Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accessibility) : Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  1. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness) : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara bersamaan.
  1. Ketelitian (Accuracy) : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  1. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance) : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  1. Ketepatan waktu : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  1. Kejelasan (Clarity) : Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  1. Fleksibilitas (Flexibility) : Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  1. Dapat Dibuktikan (Verified) : Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  1. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced) : Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  1. Dapat Diukur (Measurable)  : Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.          

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai informasi adalah manfaat yang lebih efektif dalam nilai informasi

Kualitas informasi

Menurut Nur Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana dalam Jurnal SENSI (2017:16), bahwa : “kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan”. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

  1. Akurat (accurate) : Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  1. Tepat Waktu (timeline) : Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
  1. Relevan (relevance) : Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Konsep Dasar Sistem informasi

Definisi Sistem informasi

Menurut Khanna Tiara, Khana, Dewi Immaniar dan Fiqih arzia.dalam Jurnal CCIT (2015:34), mengatakan bahwa : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperluka

Menurut Keismiaji dalam Ilamsyah, Desy Wiriyanty dan Eva Setiawati (2016:200), menyatakan bahwa : “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasikan menjadi kumpulan, memasukkan dan menyimpan serta mengolah data dengan cara-cara yang sudah diorganisasi untuk mengelola, menyimpan, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan”.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan,menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu .

Komponen Sistem informasi

Menurut Hutahaean (2015:13-15), bahwa : “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu diantaranya :

  1. Blok Masukan (input block) : Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  1. Blok Model (model block) : Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  1. Blok Keluaran (techology block) : Produk sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  1. Blok Teknologi (Technology Block) Basis data (database) : Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari 3 (tiga) unsur utama :
a.     Teknisi (Humanware dan Brainware)
b.     Perangkat Lunak (Software)
c.     Perangkat Keras (Hardware)

  1. Blok Basis Data (Database Block) : Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  1. Blok Kendali (Control Block) : Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat diatasi”.


Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Wardhani dan Satia (2016:14), bahwa : “Analisis sistem merupakan analisis masalah yang dicoba dilengkapi perusahaan dengan sistem informasi. Tahap ini ada beberapa penjabaran masalah, pengenalan penyebab, pencarian solusi dan pengenalan kebutuhan informasi yang dipenuhi oleh suatu solusi sistem”.

 Sementara menurut Rachmat Agusli, Sutarman, Suhendri (2017:21), mendefinisikan bahwa : “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.                     

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

 

Prinsip - Prinsip Analisis Sistem

Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18), menerangkan bahwa :

  1. Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
  2. Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  3. Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
  4. Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.
  5. Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.


Teori Khusus

Definisi Gaji

Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager, dan dibayarkan secara tetap per bulan.

       Menurut Mardi (2014:107) mengemukakan bahwa :  “gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai tetap”.

Menurut Mulyadi (2016:309) mengemukakan bahwa : “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyeraha jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh).

Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang di hasilkan”.

      Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa gaji merupakan suatu kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai balas jasa atau kinerja yang telah diberikan terhadap perusahaan.Kompensasi tersebut biasanya diberikan bulanan kepada karyawan.

                       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):  “Gaji pokok adalah komponen dasar penghasilan seseorang yang digunakan sebagai patokan untuk menghitung komponen lainnya, seperti tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, dan insentif; upah dasar (yang belum ditambah dengan tunjangan lain)”.

       Gaji terbagi menjadi 2 macam, yaitu :

  1. Gaji Kotor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Gaji kotor adalah gaji yang tercatat sebelum dikurangi potongan.

Dari definisi diatas maka dapat di simpulkan bahwa, gaji kotor adalah jumlah uang yang akan di berikan kepada seorang pekerja sebagai imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan sebelum dikurangi potongan-potongan yang relevan dengan penerima gaji.

  1. Gaji Bersih

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Gaji bersih adalah gaji yang diterima oleh pekerja (pegawai) setelah dikurangi potongan, gaji yang dibayar (tunai) setelah dikurangi dengan semua potongan.

  1. Insentive
  2. Uang makan dan transport

Merupakan tambahan yang akan diterima karyawan selain dari gaji pokoknya dan dihitung berdasarkan dari tingkat dan jabatannya sesuai dengan keahliannya dengan cara perhitungannya adalah perhari namun diberikan pada setiap menerima gaji.

  1. Uang lembur

Menurut KSBI (2016:232), bahwa : “lembur adalah pekerjaan dinas yang dikerjakan diluar waktu dinas dan mendapat tambahan penghasilan”.

        Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, gaji bersih adalah jumlah uang yang diterima seorang pekerja setelah dikurangi potongan-potongan yang di asosiasikan pada gaji pekerja tersebut.

Definisi Karyawan

Menurut Agusta Alfiandanu dan Eko Siswanto (2015:71), bahwa : “Karyawan adalah aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi, entah itu organisasi profit atau non-profit”.

Menurut Satria Abadi dan Febriani Latifah dalam Jurnal Tam (2016:38), bahwa : “Karyawan adalah faktor pendukung dalam sebuah perusahaan atau instansi, karena dengan adanya karyawan yang memiliki standar kualifikasi perusahaan maka produktivitas perusahaan pasti akan tetap terjaga dan semakin meningkat”.

            Proses pemilihan karyawan berprestasi merupakan proses yang rumit dan memerlukan pertimbangan – pertimbangan yang cermat. Untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat akan prestasi kinerja karyawan yang tepat (memenuhi kriteria yang diharapkan), dibutuhkan suatu proses otomatisasi dengan menggunakan teknologi. Oleh karena itu kebutuhan sebuah sistem yang berbasis komputer dirasa sangat perlu guna memenuhi tuntutan akan kebutuhan informasi.

            Berdasarkan definisi yang dikemukakan diatas maka disimpulkan bahwa karyawan adalah sumber daya manusia atau aset yang paling berharga yang dimiliki organisasi baik pemerintahan maupun swasta (bisnis).

Terdapat beberapa Jenis Karyawan sebagai berikut :

  1. Karyawan Tetap

Menurut Bayu Aditya, Moehammad, dan Heru (2017:97), bahwa : “Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan (permanent)”.

  1. Karyawan Kontrak

Menurut Satriawaty Mallu dalam Jurnal Ilmiah Teknlogi Informasi Terapan Vol. 1 No. 2 (2015:37), bahwa : “Karyawan kontrak adalah karyawan yang diperbantukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan dan tidak ada jaminan kelangsungan masa kerjanya”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gaji pokok adalah upah dasar yang diterima oleh seseorang, tidak termasuk unsur-unsur variabel dan tunjangan lainnya.

Definisi Absensi

Menurut Rohamat Kurnia, Deddy Subandi & Kuswanto dalam kamus populer Bahasa Indonesia  (2017:1), bahwa :  “Absensi adalah tidak hadir atau tidak masuk dan pola kebiasaan ketidak hadiran dari tugas atau kewajiban”.

            Absensi merupakan suatu cara pemantauan dan pencatatan kehadiran seseorang yang merupakan seorang anggota suatu organisasi sebagai salah satu kedisiplinan kerja dari segi waktu yang dihitung berdasarakan jam masuk dan jam pulang. Sistem Absensi ini merupakan suatu cara untuk mengetahui sejauh mana tingkat disiplin kerja karyawan, apakah karyawan tersebut bisa mentaati peraturan yang diterapkan atau tidak.

            Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Absensi adalah salah satu unsur kedisplinan karyawan maka tujuan adanya absensi adalah untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Hendry (2015:25), MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

            Sementara menurut Herman Yuliansyah Jurnal Informatika Vol. 8 No. 1 (2015:827), bahwa :

MySQL adalah sebuah database manajemen system (DBMS) popular yang memiliki fungsi sebagai relational database manajemen system (RDBMS), suatu aplikasi yang sifatnya open source serta server basis data MySQL memiliki kinerja sangat cepat, reliable, dan mudah untuk digunakan serta bekerja dengan arsitektur client server atau embedded systems”.

Perintah Dasar MySQL

Perintah SQL dibagi dalam 2 kategori sesuai fungsinya, yaitu :

  1. DDL (Data Definition Language) merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk membuat, mengubah dan menghapus struktur dan definisi metadata dari objek-objek database.
  2. DML (Data Manipulation Language) merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk proses pengolahan isi data di dalam tabel seperti memasukkan, merubah dan menghapus isi data - dan tidak terkait dengan perubahan struktur dan definisi tipe data dari objek database.

Berdasarkan pendapat definisi diatas maka disimpulkan bahwa MySQL adalah salah satu jenis database server yang bersifat open source serta memiliki kinerja yang cepat, reliable dan mudah digunakan saat bekerja.

Konsep Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Sri Mulyani (2016:48), UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.

Sementara M.L.V Roopa Vani, M. Chandrika Kumari, M. Hari Priya dan N. Harika dalam International Research Journal of Engineering Technology  (IRJET) Vol. 2 No. 5 (2015:1212) berpendapat bahwa : “Unified Modeling Languange (UML) is a standard modelling and programming language for writing software blueprints. It is very expressive language, addressing all the views needed to develop and then deploy such systems”. “(UML adalah bahasa pemodelan dan pemrograman standar untuk menulis dalam perangkat lunak. Bahasa permodelan Ini adalah bahasa yang sangat ekspresif, membahas semua pandangan yang diperlukan untuk mengembangkan dan kemudian menggunakan sistem tersebut)”.

Sedangkan Ibnu Akil dalam Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. 11 No. 1 (2016:1), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan visual yang digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan rancangan dari suatu sistem perangkat lunak.

           Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan,  menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).


langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Sanjaya (2015:6), langkah-langkah dalam penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constrains, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirment lain (non-fungsional, security, dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use diagram, mulailah membuat activity diagram .
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan tetapi lebih baik jika setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class  dan interaksi dengan class
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :
    1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta code- Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Prinati lunak siap dirilis.

Bangunan Dasar Metodelogi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Agustinah (2017:20), untuk mendeskripsikan perangkat lunak yang akan dikembangkan, metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan tiga, yaitu :

  1. Sesuatu (things)

Ada empat things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian elemen-elemen bersifat konseptual atau fisik yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML).

b. Behavioralthings

Merupakan bagian yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu yang bersifat dinamis dalam model Unified Modelling Language (UML).

c. Grouping things

Merupakan bagian yang berguna untuk mengorganisasikan model Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambarannya yang rumit terkadang perlu penggambaran paket yang menyederhanakan model. Kemudian paket-paket ini dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket digunakan untuk mengelompokkan sesuatu, misalnya subsistem-subsistem dan model-model.

d. Annotationalthings 

Bangunan dasar ini berguna untuk memperjelas Unified Modelling Language (UML). Bagaian-bagian annotational things dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan ciri-ciri serta fungsi setiap elemen dalam model Unified Modelling Language (UML).

 

2. Relasi (relationship)

Dalam Unified Modelling Language (UML) ada 4 macam relasi, yaitu:

a. Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana elemen yang tidak mandiri (dependent) terpengaruh apabila terjadi perubahan pada suatu elemen mandiri (independent).

b. Asosiasi 

Merupakan apa dan bagaimana hubungan antar objek. Agregasi yang menggambarkan hubungan suatu objek dengan elemennya merupakan bentuk asosiasi.

c. Generalisasi 

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dengan objek induk (ancestor) dan struktur data dari objek-objek yang ada. Spesialisasi merupakan arah dari objek induk menuju objek anak. Sedangkan arah berlawanan sebaliknya disebut generalisasi.

d.  Realisasi

Merupakan operasi yang berjalan dari setiap objek

 

3. Digram 

Dalam Unified Modelling Language (UML) terdapat lima diagram yang perlu dibuat, yaitu :

a. Use Case Diagram

Diagram ini digunakan untuk memodelkan perilaku suatu sistem yang diharapkan atau diinginkan oleh pengguna dengan ketentuan tertentu.

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan relasi antar objek yang memiliki kelas-kelas dan berkolaborasi.

c. Sequence Diagram

Diagram ini menunjukkan interaksi pengguna terhadap sistem untuk mencapai tujuan use case dan relasi antar class.

d. State Chart Diagram

Suatu sistem yang memuat aktivitas, state, event, dan transisi diperlihatkan dalam state chart diagram. Diagram ini penting pada pemodelan sistem reaktif yaitu untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, dan kolaborasi.

e. Activity Diagram

Diagram menggambarkan suatu sistem meliputi aliran suatu aktivitas ke aktivitas lainnya. Diagram ini menekankan aliran kendali antar objek yang penting dalam pemodelan suatu sistem.

 

Konsep Web

Definisi Web

Menurut Priyo Sutopo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin (2016:25), bahwa :“web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang mnghubungkan data dari sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet. Web cepat sekali popular di lingkungan pengguna internet, karena kemudahannya yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

                       

            Menurut Hidayat dalam buku karya Syukron (2015:29), bahwa : “Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan–jaringan halaman”.

           Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya:

  1. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah–ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php, asp, .net dan pemanfaatan database MySQL atau MsSQL.
  2. Website statis, merupakan website yang kontennya jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan sebuah database.

       Dari pendapat diatas  dapat disimpulkan web adalah sebuah tempat di internet yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis.

Fungsi Web

Menurut Rahmat Hidayat (2015:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Hariyanto (2017 :12), bahwa : “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemograman yang bisa membantu kita dalam membuat aplikasi apa saja dan bisa di akses oleh siapa saja dengan menggunakan teknologi server-side. Server-side yang di maksud di sini adalah PHP hanya akan berjalan pada aplikasi berbasis server, baik itu server yang berjalan di komputer local (localhost) maupun server yang berjalan secara online. Oleh karena PHP berjalan pada server, maka PHP tidak bisa berjalan ketika di akses secara langsung.”

            Menurut Radia dalam Jurnal Voteknika (2016 :76), bahwa :

“PHP merupakan singkatan rekrusif dari PHP : Hypertext Preprocessor. PHP pertama kali di buat oleh Rasmus Lerdoff. PHP secara umum di kenal sebagai bahasa pemograman yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang di eksekusi di server web, dokumen HTML yang di hasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang di buat dengan menggunakan teks editor HTML.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (kode dasar website) dan dijalankan pada server side. Artinya, semua sintaks PHP yang diberikan akan separuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja.

KelebihanPHP

Menurut Maimunah, Supra dan Anwar (2017:2), bahwa : “Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP adalah:

  1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.
  2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows98, Windows NT dan Macintosh.
  3. PHP diterbitkan secara gratis.
  4. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal WebServer, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.
  5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa di tempel atau diletakan dalam tag HTML).
  6. PHP termasuk server-side programming”.

 

Definisi Framework (CodeIgniter)

Dijelaskan dalam Wikipedia (21 Juni 2019), CodeIgniter merupakan aplikasi sumber terbuka yang berupa kerangka kerja PHP dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan pengembang web untuk membuat aplikasi web dengan cepat mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir adalah versi 3.1.10.

Menurut Poornima dan Girish (2019:1) dalam bukunya.

 "CodeIgniter is an extremely light weight, high performance, open source PHP framework for developing websites in Model-View-Controller architecture. It possesses a rich set of functionality with numerous libraries for sending e-mails, uploading files, connecting to database, session tracking etc, and numerous helpers which tremendously increase the speed of websites development in PHP." “(CodeIgniter adalah kerangka kerja PHP open source dengan bobot sangat ringan, kinerja tinggi, dan terbuka untuk mengembangkan situs web dalam arsitektur Model-View-Controller. Ini memiliki serangkaian fungsi yang kaya dengan banyak perpustakaan untuk mengirim e-mail, mengunggah file, menghubungkan ke basis data, pelacakan sesi dll, dan banyak pembantu yang sangat meningkatkan kecepatan pengembangan situs web dalam PHP)”.

      

CodeIgniter dikembangkan oleh British Columbia Institute of Technology, dengan lisensi dibawah MIT Lisensi dan source code-nya di maintain di Github sebagai repositori.

Konsep Dasar HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Yusono Wibowo Fausi (2017:21), bahwa :

      “HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilan dan pemformatan konten di web.

     Menurut Gisman Kurniawan (2018:1) bahwa :

     “HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web internet dan formatting hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan yang terintegrasi”.

          

     Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa HTML (Hypertext Markup Language) merupakan bahasa untuk membuat halaman-halaman pada web dengan membentuk dokumen agar dapat ditampilkan pada program web browser.

Konsep Dasar DREAMWEAVER

Menurut Suyatno dalam Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi (2015 : 22), bahwa : “Macromedia Dreamweaver adalah sebuah editor HTML professional untuk desain visual, mengelola situs dan halaman web”.

 Dreamweaver memiliki berbagai kemampuan, bukan hanya sebagai software untuk mendesain web, tetapi juga untuk menyuting kode, serta untuk membuat aplikasi web menggunakan berbagai bahasa pemograman seperti JSP, PHP, ASP atau juga Couldfusion.

Dreamweaver telah menjadi software utama bagi para web desainer maupun web programmer dalam mengembangkan situs web.”

Sedangkan menurut Nissa dalam Jurnal Sisfikom (2018:68), bahwa :

 “Adobe Dreamweaver merupakan program editor halaman web (web page), aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor WYSIWYG (What You See Is What You Get), visual standar seperti syntax highlighting, cose completion, dan code collapsing, real time syntax checking dan code introspection yang menghasilkan petunjuk kode membantu pengguna dalam menulis kode, memfasilitasi desain dan pembuatan kode tata letak menjadi lebih cepat. Memiliki berbagai fitur yang memudahkan pengguna untuk membangun sebuah website”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Santoso dalam Jurnal Integrasi (2017 : 86), bahwa:  “Xampp merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

            Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukkan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis atau auto konfigurasi.

           XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang di kembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP tidak di bingungkan dengan penginstalan program-program lain, karena semua kebutuhan telah tersedia oleh XAMPP.

Yang terdapat pada XAMPP di antaranya : Apache, MySQL, PHP, FilZilla FTP Server, PHPmyAdmin dll. yang mana pejelasannya adalah sbb :

  1. PHP

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sistem management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

  1. MySQL

SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  1. Apache

Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Konsep Dasar SWOT

Menurut Eddy Yunus (2016:83), bahwa :

 “Analisa SWOT merupakan kajian sistematik terhadap faktor-faktor kekuatan (strengts) dan kelemahan (weakness) internal perusahaan dengan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisa SWOT juga merupakan sarana bantu bagi perencana strategi guna memformulasikan dan mengimplementasi strategi-strategi untuk mencapai tujuan”.

 

Menurut Menurut Maimunah, Ilamsyah dan Muhamad Ilham (2016), bahwa :

SWOT adalah singkatan internal strengthdan weaknes serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi oleh dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)".

Maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelasbagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki”.

 

Retnasari (2017:130-131), bahwa : “Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Pearce dan Robinson, 2008)”.

  1. Strength(kekuatan)

Merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.

  1. Weakness(kelemahan)

Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

  1. Opportunity(peluang)

Merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.

  1. Threat(ancaman)

Merupakan situasi atau trend yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi. Setelah mengidentifikasi faktor-faktor SWOT (Strongth, Weakness, Opportunities, Threathment), analisis selanjutnya menyusun Matriks SWOT.

        Matriks SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Dari definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisa SWOT yaitu kajian terhadap faktor-faktor sebagai alat bantu untuk merancang perencana strategi untuk mengimplementasikan strategi dan mencapai tujuan tertentu.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Blackbox Testing adalah proses untuk pengujian sebuah sistem yang telah selesai kita buat atau di kembangkan dan nanti nya sebelum kita gunakan untuk kelangsungan kegiatan maka perlulah pengujian sistem, untuk mengetahui apakah sistem ini sudah memenuhi kebutuhan atau syarat sesuai kebutuhan yang ada.

Berikut ini adalah definisi-definisi mengenai Blackbox Testing :

Menurut Akbar dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2017:1270), menerangkan bahwa :

“Pengujian blackbox merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan speksifikasi. Pengujian blackbox tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, struktur atau implementasi dari software yang di tes.”

Menurut Annisa dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2018 : 107), bahwa : “Black-Box testing, dapat di sebut juga behavioral testing, focus pada kebutuhan fungsionalitas pada perangkat lunak”.

 Teknik black-box testing ini memungkinkan kita untuk memperoleh kondisi masukan yang akan secara penuh menjalankan semua kebutuhan fungsionalitas untuk program. Black-box testing bukanlah alternatif dari Teknik white-box. Melainkan, sebagai cara pelengkap yang memungkinkan untuk menemukan jenis error yang berbeda dari pada metode white-box.”

Menurut Siska dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2017 : 1434), bahwa :  “Black box testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus pada output yang di hasilkan yang merespon input yang telah di pilih dengan kondisi eksekusi tertentu.”

 Pengujian di lakukan untuk mengevaluasi pemenuhan sistem dengan kebutuhan fungsional tertentu. Pengujian tidak pernah memeriksa kode program dan informasi lebih lanjut mengenai program serta speksifikasinya. Pengujian ini berusaha menemukan kesalahan dengan kategori sebagai berikut yaitu :

  1. Fungsi-fungsi yang salah satu hilang.
  2. Kesalahan antarmuka.
  3. Kesalahan struktur data atau akses basis data eksternal.
  4. Kesalahan kinerja.
  5. Kesalahan inisialisasi atau terminasi.

 

Konsep Dasar Elisistasi

       Menurut Siahaan yang dikutip oleh Rahmat dalam Jurnal Sisfotek Global (2017 :1), bahwa : “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat di analisis, di modelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi.

Sedangkan menurut Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015 : 63), bahwa : “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang di inginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Elisitasi di dapat melalui metode wawancara dan di lakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang di usulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  1. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

a. M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh di hilangkan pada saat membuat sistem baru

b. “D” pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh di hilangkan. Tetapi jika requirement tersebut di gunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. “I” pada MDI artinya Inessential. Maksud nya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang di bahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  1. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

  1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/Teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang di usulkan.
  2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tatacara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan di kembangkan.
  3. “E” artinya Economy, berapakah biaya yang di perlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1. High (H) : Sulit untuk di kerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakainya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : mampu untuk di kerjakan.
    3. Low (L) : mudah untuk di kerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang di capai dari suatu proses elisitasi yang dapat di gunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan di kembangkan.

 

Konsep Dasar Literature Review

        Literature Review atau Tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik kritis saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu. Tinjauan literatur adalah sumber-sumber sekunder, dan dengan demikian, tidak melaporkan setiap eksperimental asli baru atau bekerja.

        Menurut Guritno dikutip oleh Michael Ferdinand Hutabarat, Sri Setyaningsih, dan Arie Qur’ania dalam Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Komputer/Informatika (2017 : 2), bahwa : “literature review adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini sehingga dapat diidentifikasi kekuatan dan kelemahan pustakaan tersebut, metedologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut di bandingkan penelitian atau publikasi lainnya”.

Paling sering dikaitkan dengan literatur berorientasi akademis, seperti tesis, tinjauan pustaka biasanya mendahului sebuah proposal dan hasil penelitian bagian. Tujuan utamanya adalah untuk membawa pembaca up to date dengan literatur saat ini pada topik dan membentuk dasar untuk tujuan lain, seperti penelitian masa depan yang mungkin dibutuhkan di daerah tersebut. Terstruktur dengan baik tinjauan literatur dicirikan oleh aliran ide yang logis saat ini dan referensi yang relevan dan konsisten, referensi yang sesuai gaya penggunaan terminologi yang tepat dan yang tidak bias dan pandangan yang komprehensif tentang penelitian sebelumnya mengenai topik ini.

Menurut Suryo yang di kutip oleh Ageng Setiani Rafika, Mukti Budiarto dan Wahyu Budianto dalam Jurnal CCIT (2015 : 138), bahwa : “Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

       Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi absensi. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem informasi absensi ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.

       Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Kritika Mahajan, Shilpa Shukla, dan Nitasha Soni dalam International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol.4 Issue 1, yang berjudul A Review Of Computerized Payroll System” Tahun 2015. Masalah yang dihadapi adalah proses perhitungan gaji yang masih manual dilakukan oleh perorangan sehingga sering terjadi human error, dan membutuhkan lebih banyak usaha dan waktu terutama untuk perusahan besar. Oleh karena itu penulis membuat softwaredengan menggunakan .NET, HTML, CSS, SQL, Ajax dan JavaScript yang dapat bermanfaat karena membantu dalam proses perhitungan gaji karyawan yang secara otomatis, meningkatkan keamanan data dan dapat menghemat lebih banyak waktu serta dapat meminimalisir terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh perorangan.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Novinaldi dan Ade Putra Nanda dalam Jurnal J-Click Vol.6 No. 1 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penggajian Dosen dan Karyawan pada STT Payakumbuh” Tahun 2019. Pada jurnal ini, sistem penggajian yang berjalan masih manual dan di simpan dalam bentuk kertas, sehingga tidak efesiensi dan efektif serta memakan waktu yang cukup lama dalam pencarian data sehingga data penggajian masih berkemungkinan hilang atau rusak. Oleh karena itu penulis merancang program dan penyusunan laporan dengan menggunakan program aplikasi Visual Studio dan MySql sebagai pengelolah database yang dapat membantu proses penggajian yang tadinya masih berupa catatan manual dan penggunaan Excel menjadi terkomputerisasi dengan media penyimpanan database, sehingga mempermudah dalam pencarian data penggajian serta mempercepat proses penginputan data penggajian.
  3. Penelitian yang di lakukan oleh Nur Azizah, Lina Yuliana, dan Elsa Juliana dalam Jurnal SENSI Vol.3 No.1 yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia” Tahun 2017. Pada jurnal ini, sistem penggajian karyawan harian lepas yang berjalan pada PT Flex Indonesia masih menggunakan perhitungan manual, yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungan penggajian dan pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode SWOT dan merancang sebuah sistem dengan menggunakan software Visual Paradigm 6.4, user interface menggunakan Adobe Dreamweaver CS6. Bahasa pemograman PHP serta menggunakan MySql dengan tools UML sebagai database- Dengan demikian rancangan penggajian ini dapat menyajikan data yang akurat dan menghasilkan laporan yang tepat waktu serta bermanfaat bagi PT Flex Indonesia dalam mengambil keputusan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Cosmas Eko Suharyanto, Joni Eka Chandra, dan Fergyanto E Gunawan dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol.3 No.2 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Terintegrasi Berbasis Web (Study Kasus di Rumah Sakit St. Elizabeth) Tahun 2017. Pada jurnal ini, sistem yang berjalan masih berjalan manual. Data karyawan di-input secara manual, perhitungan gaji, lembur, potongan, absensi, pajak, pinjaman dan lain-lain dihitung tanpa menggunakan Database Management System yang mengakibatkan kerangkapan data (redundancy). Oleh karena itu, penulis menggunakan PHP dan database MySql untuk mengolah data dan menggunakan DBMS untuk mengatasi redundancy data dan integrasi tabel-tabel yang memampukan sistem terintegrasi dan berbasis web yang mampu diakses dimana saja dan kapan saja.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, Ali G dan Efendi dalam Jurnal SIMTIKA Vol.2 No.2 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai KPU Kabupaten Dharmasraya Menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic.Net dan Database MySqlpada Tahun 2019. Pada penelitian ini, sistem yang berjalan untuk mengolah data penggajian pegawai pada KPU Kabupaten Dharmasraya masih menggunakan aplikasi Microsoft Word dan Excel yang menyebabkan berbagai permasalahan dalam penyajian data gaji pegawai yaitu saat pengarsipan data sehingga ketidakrapian dalam administrasi arsip data penggajian. Oleh karena itu, penulis merancang sebuah sistem penggajian dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic dan database MySql sehingga setelah sistem terkomputerisasi dapat mengolah data gaji pegawai dan mengurangi waktu dan pekerjaan bagi User serta laporan atau informasi data yang di minta pimpinan dapat tersaji dengan cepat guna dapat mengambil keputusan atau informasi dari laporan tersebut.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Lutfhi Kasim dalam Jurnal Riset Teknologi Ilmu Komputer “RISTIK” yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT Prima Sarana Makasar” pada Tahun 2017. Pada Penelitian ini, sistem sudah teradministrasi yang diterapkan dengan baik, hanya saja masih diterapkan dengan cara manual, sehingga waktu yang diperlukan untuk pembuatan laporan yang berhubungan dengan sistem penggajian karyawan menjadi lama, informasi yang di sajikan kurang teliti karena data ganda atau kurang lengkap, dan sering terjadi masalah karena salah perhitungan dan pembayaran gaji. Oleh karena itu, penulis merancang sebuah sistem penggajian berbasis web dengan menggunakan database MySql. Dengan di bangunnya sistem ini, karyawan PT Prima Sarana Makassar dapat mendapatkan informasi mengenai penggajian yang dapat di akses dimana saja dan kapan saja.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Syaifuddin dalam Jurnal Informatika UPGRIS Vol. 4 No.2 yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian dan Tunjangan Kinerja Daerah Berbasis Website pada Kantor Walikota Gorontalo” Tahun 2018. Pada penelitian ini, sistem yang berjalan sudah terkomputerisasi lewat aplikasi office excel dan acces untuk mempermudah pekerjaan tetapi masih ditemuinya kendala dengan adanya redudansi data dan kesulitan dalam laporan keuangan membuat bagian kepegawaian harus menambah jam kerja ekstra disetiap akhir bulan. Oleh karena itu, penulis merancang sebuah sistem penggajian berbasis web dengan menggunakan Dengan di bangunnya sistem ini,memudahkan pelaksanaan penggajian dan pembagian tunjangan oleh Bagian keuangan serta mempercepat proses laporan pada pimpinan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Lia Kumala sari dan Jaka Permadi dalam Jurnal Sains dan Informatika Volume 4 Nomor 1 yang berjudul “Aplikasi Penggajian Berbasis Web PT Tirta Sukses Perkasa” Tahun 2018. Pada penelitian ini, Kehadiran karyawan  direkam  pada  aplikasi  finger  print,  walaupun  demikian  pengolahan  data  kehadiran  sampai  perhitungan  gaji  menggunakan    Excel.  Sehingga  data   harus   dicatat   secara   manual   dan   diproses   berulang   kali   dalam   penyusunan   laporan   penggajian. Oleh karena itu, dibangunlah   aplikasi   penggajian   karyawan   berbasis   web  dengan menggunakan bahasa  PHP  dengan tools yang  digunakan  adalah Notepad++  dan  XAMPP yang   diharapkan  dapat  mengurangi  intensitas  pekerjaan  admin  keuangan  dalam  melakukan  rekap  gaji  dan  laporan  keuangan.  Laporan  tersebut  bermanfaat  sebagai  monitoring  agar  tidak  terjadi  lagi  keterlambatan  dalam  pemberian  gaji.  Aplikasi  dibangun  berbasis  web  agar  dapat  diakses  oleh  admin  keuangan  dan  karyawan.  Aplikasi   dirancang   menggunakan   ERD,   DFD   dan   Flowchart.   Aplikasi   telah   diuji   fungsionalitasnya   menggunakan black-box testing.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Enjelia Tani, Belinda Bagre, dan Stenly Adam dalam Jurnal SENSITEK 2018(Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian PT Sederhana Karya Jaya Berbasis WEB” Tahun 2018. Perusahaan ini memiliki aktivitas seperti penggilingan batu dan pengecekan alat berat yang mana setiap aktivitas  yang dilakukan masih menggunakan pencatatan manual. Kemudian untuk sistem pengarsipan data pegawai masih menggunakan sistem arsip atau dokumen yang di cetak. Masalah lainnya yaitu sistem penggajian yang diterapkan perusahaan ini masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu, penulis merancang sebuah sistem dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dengan menggunakan Framework Codeigniter. Sistem ini akan melayani informasi pegawai secara online serta mengelolah data pegawai berupa gaji, absen, dan jadwal kerja di perusahaan tersebut. Proses pengelolahan data dalam sistem dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi, Sri Yuningsih, Agung Baitul Hikmah, Riswandi Ishak, Ibnu Dwi Lemono, Denny Erica, Hoiriah, Irwin Ananta Vidada, dan Tuti Alawiyah dalam Jurnal IJCIT (Indonesian Journal on Computer and Information Technology) Vol.4, No.1 yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web Pada Badan Musyawarah Warga Delatinos Tangerang Selatan” Tahun 2019. Pada sistem ini, proses pengolahan data penggajian dan data karyawan pada Badan Musyawarah Warga Delatinos Tangerang Selatan yang masih dilakukan sangat sederhana. Hal ini terlihat dari data absensi karyawan, penggajian, dan laporan gaji. Sehingga menimbulkan permasalahan dalam hal laporan dan keakuratan data yang kurang efektif. permasalahan lain yang timbul adalah dalam hal pencarian data yang tidak bisa diakses dengan cepat. Penulis merumuskan permasalahan penggajian pada Badan Musyawarah Warga Delatinos Tangerang Selatan dengan metode waterfall, Kemudian membangunnya dengan sebuah sistem penggajian berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan Adobe Dreamweaver CS6 dan basis data Mysql. Pengujian sistem dilakukan dengan melakukan pengujian black-box. Dengan dibangunnya sistem berbasis web tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengolahan data baik absensi, penggajian, dan laporan bagi bagian administrasi keuangan. Selain itu, website ini juga memiliki kelebihan dalam pengaksesan datanya yang bisa dilakukan dimanapun dan setiap saat secara cepat, efektif dan efisien.

Maka, dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa : penelitian yang berjalan sebenarnya sudah semi komputerisasi, yaitu dengan menggunakan Ms Excel. Namun kendala sering di temui karena serimg ditemukannya data ganda ataupun salah penginputan dalam mengolah data. Selain itu, waktu yang diperlukan dalam pembuatan laporan juga tidak efektif dan efesien. Dalam penelitian yang saat ini dilakukan memiliki kelebihan yaitu pada sistem perhitungan gaji, user dapat melakukan login sehingga bisa melihat langsung hasil inputan laporan dapat disimpan dengan rapih dan efesien tanpa perlu menyimpan kertas form atau buku lagi. Kemudian sistem yang dirancang sudah terkomputerisasi, yang mempermudah user dalam penginputan data laporan penggajian sehingga laporan penggajian bisa tersaji dengan akurat, efektif dan efesien.

BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT HTM Indonesia

HTM Indonesia adalah sebuah perusahaan PMA (Pemilik Modal Asing) dari negara korea yang merupakan produsen rubber boots dengan brand HUNTER dan menjadi yang pertama di Indonesia sebagai produsen rubber boot HUNTER dengan pemilik bernama Mr C.K Song. PT. HTM Indonesia merupakan salah satu perusahaan dari KMK Group namun antara satu dengan yang lainnya memiliki manajemen yang berbeda-beda. Dengan menempati lahan seluas 169,250 m x 127,578 m yang berlokasi di Jl. Telesonik Km 8 Kadu Jaya Tangerang, PT. HTM Indonesia memiliki dua gedung plant yaitu plant warehouse dan Technical serta office dan assembly, pada gedung office dan assembly dilantai dua digunakan di lantai dua digunakan untuk office dan finish good warehouse.

            Adapun cabang-cabang dari KMK group yaitu :

  1. KMK Global Sport (KMK 1) yaitu salah satu cabang pertama yang dimiliki oleh KMK group dimana perusahaan ini memproduksi sepatu sport bermerk NIKE terletak di Jalan Raya Cikupa dan sudah berdiri sejak tahun 1995.

Berikut lebih detailnya :

Production             : Nike Footwear

               Total Employee       : 13,590

  1. KMK Global Sport 2 (KMK 2) yaitu salah satu cabang kedua yang dimilik oleh KMK group dimana perusahaan ini memproduksi sepatu casual yang bermerk CONVERS perusahaan ini terletak tidak jauh dengan PT. HTM Indonesia dan sudah berdiri sejak tahun 2000.

Berikut lebih detailnya :

                Production              : Converse Footwear

               Total Employee        : 2,650

  1. KMK Global Sport 3 (KMK 3) yaitu salah satu cabang ketiga yang dimiliki oleh KMK Group dimana perusahaan ini tidak jauh dari PT. HTM Indonesia di Kawasan Telesonik berdiri sejak tahun 1989 namun perusahaan ini hanya sebagai Recycle saja dari hasil sisa produksi PT KMK Group lainnya.
  2. Selalu Cinta Indonesia (SCI) yaitu salah satu cabang kelima yang dimiliki oleh KMK group dimana perusahaan ini memproduksi sepatu sport bermerk NIKE terletak di Salatiga dan sudah berdiri sejak tahun 2016,

                 Berikut lebih detailnya :

  Production             : Nike Footwear

                 Total Employee       : 7,580

  1. Selalu Cinta Indonesia (SCI 2) yaitu salah satu cabang keenam yang dimilik oleh KMK group dimana perusahaan ini memproduksi sepatu casual yang bermerk CONVERS perusahaan ini terletak di Temanggung, Jawa Tengah dan sudah berdiri sejak tahun 2019.

                  Berikut lebih detailnya :

  Production               : Converse Footwear

                 Total Employee         : 3,850

 

PROFIL  PT. HTM Indonesia

       HTM dipahami sebagai suatu cara mengelola atau me-manage karyawan melalui “Sentuhan Hati” dimana setiap individu harus dihargai dan dihormati sertadiperlakukan secara manusiawi dengan tujuan membangun perusahaan.

PT. Human Touch Management (HTM) CULTURE

                        Budaya yang harus ada pada setiap individu karyawan Human Touch Management, budaya tersebut meliputi saling menghormati, saling menghargai, jujur dan mampu bekerja sama. Semua karyawan Human Touch Management dituntut memiliki integritas yang baik moral ataupun intelektual.

 

PT. Human Touch Management (HTM) PHILOSOPHY

                        Merupakan filsafat yang melandasi kepribadian setiap individu karyawan falsafat perusahan dapat dideskripsikan sebagai sebuah pohon yang rindang dengan batang yang kokoh dan akar yang kuat.

  1. AKAR : Melambangkan karakter yang tidak nampak dan merupakan fondasi utama dari setiap individu.
  2. BATANG : Melambangkan kompetensi yang dimiliki individu, meliputi hardskill ataupun soft skill.
  3. DAUN : Melambangkan result atau hasil akhir yang 

Perpaduan daun dan batang melambangkan tingkat kemampuan (capability) seorang individu dalam bekerja yang secara hasil dapat dilihat dan dibuktikan secara nyata.

Visi & Misi

Visi PT. HTM Indonesia adalah WORLD CLASS HAND – MADE RUBBER BOOT MANUFACTURER THROUGH LEAN SYSTEM AND INNOVATION.

Adapun Misi PT. HTM Indonesia adalah BEST CSR HUNTER RUBBER BOOT MANUFACTURER IN THE WORLD.

Ruang Gerak Usaha

HTM Indonesia merupakan salah satu perusahaan sepatu pertama di Indonesia yang memproduksi sepatu boot ber merk HUNTER dengan olahan karet murni alam dengan pilihan kualitas terbaik, adapun proses pembuatan tersebut memakai sistem line sebagai dasar penempatan laste (cetakan sepatu) dan pengerjaannya pun masih menggunakan proses alami dengan menggunakan tangan.

Pada tahun 2011 PT. HTM Indonesia masih menggunakan mesin yang bisa dibilang cukup minim sehingga keterbatasan hasil produksi pun kurang maksimal, selain itu model dan pilihan warna yang dihasilkan pun masih dibilang sedikit diantaranya hanya Original tall dan Original Short karena masih belum dipercaya penuh oleh HUNTER untuk menciptakan model terbaru. Namun seiring dengan berjalannya waktu perusahaan ini pun cukup dibilang pesat dalam menghasilkan produksinya, di tahun 2012 sudah mulai masuk model baru seperti Balmoral Boots yakni Boots bermerk HUNTER yang paling tinggi harga jualnnya dibandingkan dengan model yang lainnya dan penambahan mesin produksi sehingga hasil produksi pun makin meningkat dari tahun sebelumnya dan hingga tahun 2019 produksi yang dihasilkan cukup baik dan brand dan model-model terbaru pun semakin bertambah hingga sampai saat ini sudah ada 3 Brand dengan total model mencapai lebih dari 30 model dan lebih dari 20 warna berbeda yang sudah diproduksi dan yang sedang diproses oleh department development.

Dari pernyataan diatas sudah jelas perusahaan yang bisa dibilang baru ini sangat pesat dalam persaingan internasionalnya, walaupun dengan keterbatasan kemampuannya dalam menghasilkan produksi pada tahun sebelumnya.

Berikut contoh model-model boots yang telah dihasilkan PT. HTM Indonesia, dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Model Sepatu Boots Hunter

Struktur Organisasi PT. HTM Indonesia

Suatu perusahaan dalam usaha untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien apabila di dalamnya terdapat suatu sistem manajemen yang baik dan teratur.Untuk itu di dalam perusahaan diperlukan adanya suatu struktur organisasi tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.

Dengan adanya struktur organisasi, kejelasan mengenai tugas dan wewenang dari setiap bagian dalam melaksanakan pekerjaan, mengatur hubungan antar karyawan atau bagian. PT. HTM Indonesia memiliki struktur organisasi yang membagi karyawan kedalam bidang-bidang pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Untuk menciptakan suasana kerja yang konsisten dan saling mendukung, perusahaan ini terbagi menjadi beberapa department :

  1. Department PPIC (Planning Production & Inventory Control)
  2. Department Purchasing
  3. Department HR – GA
  4. Department Technical
  5. Department Assembly

Jumlah tenaga kerja di PT HTM Indonesia sampai dengan Jan 2018 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1  Jumlah Tenaga Kerja PT HTM Indonesia

Sumber : PT HTM Indonesia 2019

Wewenang Dan Tanggung Jawab

            Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, PT. HTM Indonesia terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya. Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. HTM Indonesia adalah sebagai berikut:

1. General Manager (GM)

    Bertugas :

  1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinasikan semua departement.
  2. Bekerja sama dengan All Manager untuk mengontrol hasil produksi dengan penghasilan perusahaan.
  3. Mengontrol dan menjamin stabilitas hasil produksi dan quality

 

2. Departemen PPIC (Production Plan and Inventory Control)

     Bertugas :

  1. Mengontrol ketersediaan material untuk kebutuhan produksi berdasarkan order yang telah diterima.
  2. Bertanggung jawab dalam kelancaran produksi, ketepatan shipment dan kualitas produksi secara terus menerus.
  3. Memberikan laporan kepada menejemen untuk hasil produksi.
  4. Bekerjasama dengan departement lain terkait dengan kebutuhan produksi dan shipment

3. HRD

Bertugas :

  1. Menyusun kebijakan perusahaan.
  2. Merekrut staf yang dibutuhkan, memilih calon karyawan yang tepat dan mempekerjakan karyawan yang cocok sesuai dengan kebutuhan.
  3. Mencatat semua rincian dari karyawan yang bekerja di perusahaan.
  4. Memberikan ulasan kerja tahunan dan penilaian terhadap karyawan.

4. Assembling Departement

Bertugas :

  1. Memproduksi pembuatan sepatu dari awal proses perakitan sampai barang siap ekspor.
  2. Memastikan kualitas sepatu yang di produksi layak untuk di ekspor.
  3. Menerapkan 5S dan 7W.

5. Technical Departement

Bertugas :

  1. Menyiapkan barang mentah yang akan di pakai untuk produksi.
  2. Memastikan kualitas barang yang akan dikirim ke produksi bagus dan tidak cacat.
  3. Menerapkan 5S dan 7W.

Struktur Organisasi PT HTM Indonesia

            PT. HTM Indonesia mempunyai struktur yang berhubungan dengan kelangsungan dari perusahaan. Berikut struktur organisasi PT HTM Indonesia :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT HTM Indonesia

Struktur Organisasi HRD

            PT. HTM Indonesia mempunyai struktur yang berhubungan dengan kelangsungan dari perusahaan. Berikut struktur organisasi PT HTM Indonesia :

Gambar 3.3 Struktur Organisasi HRD PT HTM Indonesia

Uraian Tugas Departemen HRD

General Manager

Tugasnya :

  1. Update kebijakan perusahaan
  2. Memberikan ulasan kerja tahunan dan penilaian terhadap karyawan
  3. Monitoring kegiatan kerja team
  4. Follow up tugas tambahan dari management pusat

 

Supervisor HRD

Tugasnya : Merekrut staf yang dibutuhkan

  1. Memilih calon karyawan yang tepat
  2. Mempekerjakan karyawan yang cocok sesuai dengan kebutuhan

 

Staf HRD

Tugasnya :

  1. Mengurus kelengkapan karyawan seperti transportasi
  2. Mengurus kelengkapan karyawan seperti Makan di kantin
  3. Mengurus kelengkapan karyawan seperti air minum

 

Payrol Staff

       Tugasnya :

  1. Menginput rekapan data absensi karyawan
  2. Mengurus penggajian seluruh karyawan

Admin

Tugasnya :

  1. Membuat laporan lembur
  2. Membuat laporan absensi
  3. Mensuport kebutuhan karyawan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Pada analisa ini terdiri beberapa prosedur diantaranya adalah:

  1. Waktu Hadir Karyawan

   Hari dan jam kerja yang diberlakukan dalam perusahaan yaitu:

  1. Untuk semua karyawan, Senin-Kamis : 07:00 s/d 16:00 WIB
  2. Untuk semua karyawan, Jumat : 07:00 s/d 16:30 WIB

   Setiap hari  karyawan harus mencatat waktu kehadiran sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada saat masuk kerja dan pulang kerja. karyawan melakukan absensi dengan mencekrolkan    finger print, sedangkan admin mengumpulkan data absensi kehadiran tersebut dari laporan Leader dan menulis di buku laporan abensi karyawan.

  1. Gaji Pokok

  Setiap karyawan akan mendapatkan  gaji pokok sesuai dengan  Upah yang berlaku di perusahaan dan dihitung untuk periode satu bulan. Gaji pokok sebesar Rp.3.937.402,- (Tiga    juta sembilan ratus tiga puluh tujuh ribu empat ratus dua rupiah) per bulan dan belum di tambah dengan tunjangan-tunjangan lainnya.

  1.  Tunjangan Jabatan

   Karyawan yang mendapatkan tunjangan jabatan adalah karyawan yang memiliki jabatan tertentu.

b. Tunjangan Transportasi

    Uang transportasi diberikan sebesar Rp.6600,- (enam ribuenam ratus rupiah) per hari. Tunjangan transportasi hanya diberikan jika tidak ada jemputan perusahaan dan ketika          karyawan lembur. Jumlah  tunjangan akan diakumulasikan pada akhir bulan dan pembayaran tunjangan ini dilakukan bersamaan dengan pembayaran gaji setiap bulannya.

Setiap tanggal 29 dibulan berikutnya, payroll membuat daftar absensi, kemudian diberikan kepada admin. Admin  mulai membuat rekap absensi yang dihitung secara manual dari buku absensi dan kemudian memindahkannya ke Ms.Excel. Pada  tanggal 30, admin harus melengkapi rekap absensi.  Perhitungan gaji dimulai setelah pembuatan rekap absensi selesai, dan masih dihitung secara manual kemudian memindahkannya ke Ms.Excel untuk dibuatkan laporan penggajihan. Setiap tanggal 30, admin harus sudah selesai membuat laporan penggajian. Kemudian rekap absensi  dan  laporan penggajian dicek dan diserahkan ke staf payroll dan mendapat persetujuan dari pimpinan. Setelah disetujui baru dibuatkan slip gaji. Pembayaran gaji setiap tanggal 5 dan diberikan secara transfer.

 


Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagai berikut :

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

Gambar 3.3 Usecase Diagram Sistem Penggajian

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Penggajian diatas terdapat proses perhitungan gaji pegawai:

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan penggajian karyawan pada PT HTM Indonesia.
  2. 3 actor melakukan kegiatan, diantaranya: Admin, Staf Payroll dan General Manager.
  3. 10 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya: membuat daftar absensi, membuat daftar lembur, menginput daftar absensi, menginput daftar lembur, membuat rekap absensi, membuat rekap lembur, menghitung gaji, membuat laporan penggajian, pembayaran gaji, dan mencetak slip gaji.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

</p>

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Penggajian

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 initial Node, objek yang diawali.
  2. 8 Actin State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, aliran yang menentukan pilihan eksekusi.
  4. 1 Final State objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Dari keterangan analisa sistem yang berjalan dapat digambarkan dengan sequence diagram, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem penyampaian informasi.


Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Penggajian

 

Diagram Sistem Penggajian Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 3 Actor melakukan kegiatannya yaitu Staf Payrol, Admin, dan General Manager.
  2. 4 Participant (objek) diantaranya: Daftar absensi, Daftar lembur, Laporan gaji dan Gaji.
  3. 9 Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
  4. 1 Alt Combined Fragment, sebagai pilihan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis Sistem SWOT

Berikut akan dijelaskan analisa SWOT di mana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat) yang dimiliki PT HTM Indonesia.

Tabel 3.1 Tabel S.W.O.T.

Berdasarkan identifikasi faktor di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengadaptasi ancaman yang ada (strategi S-T), selain itu analisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T), pemetaan strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

 

Tabel 3.2 Tabel S.W.O.T.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan  adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan  terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data absensi dan lembur di dapat ketika data telah dibuat  dan di input oleh admin ke dalam form absensi.

Nama Masukan             : Rekap Absensi dan Lembur

Fungsi                          : Bukti kehadiran dan form lembur karyawan

Sumber                        : Admin

Media                           : Kertas

Frekuensi                     : Setiap Bulan

Keterangan                  : Berisi data hadir dan data lembur karyawan

             berdasarkan  periode tertentu.

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau  informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Ketika rekap sudah lengkap, maka langsung di input dan di kirim ke bagian payroll untuk melaporkan rekap absensi harian. Admin merekap absensi mulai dari hari pertama hingga hari kelima selama seminggu untuk dibuatkan laporan absensi mingguan dan bulanan.

Nama Modul (proses)    : Perhitungan gaji

Masukan                      : Laporan Absensi dan laporan lembur

Keluaran                      : Laporan penggajian karyawan

Ringkasan Proses          : Pada proses ini dibuat daftar perhitungan

    gaji  berdasarkan rekap absensi dan lembur karyawan.

 

3.3.2.3 Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan  juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi  kesalahan atau data kurang lengkap. Meliputi  :

  1. Laporan absensi harian

Berupa form absensi yang berisi daftar hadir karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.

 

  1. Laporan absensi mingguan

Rekapan kertas absensi yang dikumpulkan selama satu minggu, hingga dapat diketahui jumlah karyawan yang hadir dan tidak hadir.

  1. Laporan absensi bulanan

Rekapan kertas absensi yang dikumpulkan selama satu minggu, hingga dapat diketahui jumlah karyawan yang hadir dan tidak hadir.

  1. Nama Keluaran : Laporan penggajian

                             Fungsi                     : Mencetak data perhitungan gaji  karyawan

                             Media                     : Kertas

                             Rangkap                 : 2 (dua) lembar

                             Distribusi                : Lembar 1 (satu) untuk bagian Payrol,

                                                               Lembar 2 (dua) untuk General Manager.

                             Keterangan             : Laporan penggajian diberikan ke General Manager untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan.

  1. Nama Keluaran : Slip gaji karyawan

                             Fungsi                     : Mencetak atau menampilkan gaji karyawan

                             Media                      : Kertas

                             Rangkap                  : 2 (dua) lembar

                             Distribusi                 : Lembar 1 (putih), untuk karyawan Lembar 2 (putih), untuk bagian Payrol.

 

 

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Adapun konfirgurasi perangkat keras (Hardware) pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Spesifikasi Hardware
  2. Processor : Core 2 Duo
  3. Monitor : LCD Samsung
  4. Mouse   : Logitech USB
  5. Keyboard : Logitech USB
  6. RAM   : 2 GB
  7. Hardisk : 250 GB
  8. Printer : Epson L120
  9. Spesifikasi Software

Adapun konfirgurasi aplikasi yang digunakan (Software) yang digunakan dalam sistem yang berjalan sebagai berikut :

  1. Windows 7
  2. Microsoft Office 2010
  3. Xampp Control Panel
  4. Visual Paradigm for UML
  5. MySql
  6. Dreamever
  7. PHP
  8. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan sistem, dapat diakses oleh kepegawaian dengan sistem yang berjalan saat ini yaitu :

  1. Payroll
  2. Admin/user
  3. General Manager

 

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Permasalahan

Permasalahan Yang Dihadapi

            Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, permasalahan yang dihadapi pada sistem pengolahan penggajian karyawan pada PT. HTM Indonesia yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

  1. Sistem penggajian karyawan yang berjalan saat ini masih berjalan secara semi komputerisasi proses perhitungannya pun menggunakan Microsoft excel.
  2. Proses sistem penggajian karyawan yang berjalan masih belum optimal dikarenakan ketika penginputan data sering ditemukan data ganda dan kesalahan dalam penginputan sehingga mengakibatkan kesalahan dalam perhitungan dan pembayaran gaji karyawan.
  3. Proses perhitungan gaji memerlukan waktu yang lebih banyak dikarenakan memerlukan ketelitian tinggi, resiko data hilang pun bisa terjadi, sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian data.

Alternatif Pemecahan Masalah

            Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Perlu merancang sistem yang lebih terotomatis dibandingkan sistem sebelumnya.
  2. Membuat sistem yang sudah berbasis web , agar sistem yang di usulkan dapat mempermudah bagian keuangan atau staf
  3. Perlu dibuatkan sistem yang memiliki penyimpanan data yang lebih aman supaya data tidak hilang dan dapan mempermudah dalam pencarian data lebih cepat

User Requirement

            Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

 

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder. Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem yang baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

  1. M pada MDI artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru (penting).
  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

 

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirementtersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirementtersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirementtersebut di dalam sistem.

Menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, pengunaan sulit dan biaya mahal.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dikembangkan.

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi


BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di PT. HTM Indonesia, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan adalah Mysql.

 

Prosedur Sistem Usulan

Urutan prosedur ini berisikan urutan proses input data userinput master karyawan, input data absensi, input data lembur, perhitungan gaji, slip gaji, dan laporan.

  1. Prosedur Input data User

Untuk mengakses sistem, setiap pengguna diwajibkan melakukan proses login dengan mengisi username dan password sesuai dengan username dan password pengguna.

  1. Prosedur  input Data Master Karyawan 

Bagian Staf Payrol dan Admin memiliki hak akses system untuk dapat menginput dan meng-update  data Master Karyawan berupa NIK (Nomor Induk Karyawan), Nama Karyawan, Alamat Lengkap Karyawan, Departement, Jabatan Karyawan, Tanggal Karyawan mulai bekerja, Gaji Pokok, Tunjangan Fungsional, Uang Makan, Uang Jabatan, Potongan BPJS, dan Pph21.

  1. Prosedur Import Absensi

Setelah proses penginputan data Karyawan selesai maka Admin dapat mengimport absensi yang sudah berbentuk excel yang nantinya akan diperiksa ulang oleh staf Payrol di sistem.

  1. Prosedur Import Lembur

Setelah proses penginputan data Absensi selesai maka Admin membuat data Lembur. Data lembur yang sudah di input  dalam berbentuk excel akan dikirimkan ke staf Payrol untuk diperiksa dan di import ke sistem.

  1. Prosedur input gaji karyawan 

Staf payrol membuka sistem penggajian dan memilih menu input gaji karyawan untuk menghitung gaji.

  1. Prosedur Cetak Slip Gaji

Setelah seluruh proses penginputan selesai maka bagian Manajemen yaitu General Manager dapat menyetujui jumlah gaji per pegawai yang telah diajukan oleh staf Payrol dan staf Payrol dapat menlihat siapa saja karyawan yang berhak menerima gaji dan setelah semua selesai staf Payrol hanya perlu ke menu Penggajian dan mencetak slip gaji. Slip gaji dapat dicetak dan diberikan kepada karyawan untuk mengetahui perhitungan gaji hasil kerja karyawan setiap bulannya

  1. Prosedur Data Laporan

Bagian Staf Payrol dan juga General Manager dapat melihat rekaptulasi penggajian karyawan perbulannya dan kemudian pilih tahun dan bulan langsung dan mencetak laporan jika diperlukan.

  1. Prosedur Logout

Bagian Admin, staf Payrol, dan Manajemen dapat melakukan proses logout atau keluar dari sistem setelah selesai melakukan proses penggajian atau aktivitas lainnya di dalam sistem.

 

Use Case Diagram Sistem yang Di Usulkan

            Diagram Use Case adalah sebuah diagram yang digunakan untuk menunjukkan tampilan grafis dari fungsionalitas yang diberikan oleh sistem dilihat dari sisi aktor, tujuan aktor, dan hal yang berkaitan dengan use case yang ada.

Gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan

 

Berdasarkan gambar diatas, usecase diagram penggajian yang diusulkan terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses penginputan.
  2. 4 actor  yang melakukan kegiatan yaitu bagian Karyawan, Admin, Staf Payrol, dan General Manager
  3. 12 usecase yang akan dilakukan oleh tersebut, seperti login, view home, view master karyawan, input data absensi, input data lembur, laporan data karyawan, laporan absensi, laporan lembur, laporan gaji karyawan, perhitungan gaji, pembayaran gaji, dan slip gaji.

Activity Diagram Sistem yang Di Usulkan

1. Activity Diagram untuk Karyawan.

Gambar 4.2 Activity diagram sistem yang diusulkan untuk Karyawan

Berdasarkan gambar Activity Diagram pada karyawan diatas, terdapat :

  1. initial node, untuk mengawali objek.
  2. actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu karyawan.
  3. 5 action yang menggambarkan eksekusi pada saat login yaitu login, input username dan password ,menu Home, melihat slip gaji, dan Logout.
  4. Decision Node menggambarkan pada saat melakukan login ada 2 kemungkinan yang pertama apabila login salah maka akan kembali ke login dan cek kembali username dan password dan apabila login benar maka akan tampil ke menu home.
  5. Fork Node menggambarkan pembagian aktifitas tersebut
  6. Activity Final Node menjelaskan bahwa objek dibentuk.
  7. Join node.

2. Activity Diagram untuk Admin

Gambar 4.3 Activity diagram sistem yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas, terdapat :

  1. initial node, untuk mengawali objek.
  2. actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.
  3. 10 action yang menggambarkan eksekusi pada saat loginyaitu login, input username dan password, menu Home, menginput data karyawan, menginput data absen,  menginput data lembur,  melihat master karyawan, melihat data jabatan,  melihat data departemen dan logout.
  4. Fork Node menggambarkan pembagian aktifitas tersebut.
  5. Activity Final Node menjelaskan bahwa objek dibentuk.
  6. Join node.

3. Activity Diagram untuk General Manager

Gambar 4.4 Activity diagram sistem yang diusulkan untuk General Manager

Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas, terdapat :

  1. initial node, untuk mengawali objek.
  2. actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.
  3. 6 action yang menggambarkan eksekusi pada saat login yaitu login, input username dan password, menu Home ,melihat laporan gaji karyawan,  melihat laporan pembayaran gaji karyawan dan logout.
  4. Fork Node menggambarkan pembagian aktifitas tersebut.
  5. Activity Final Node menjelaskan bahwa objek dibentuk.
  6. Join node.

4. Activity Diagram untuk Payroll

Gambar 4.5 Activity diagram sistem yang diusulkan untuk Payrol

Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas, terdapat :

  1. initial node, untuk mengawali objek.
  2. actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf
  3. 10 action yang menggambarkan eksekusi pada saat login yaitu login, input username dan password, menu Home , laporan absen karyawan,  laporan lembur karyawan, laporan data karyawan, Perhitungan gaji karyawan, pembayarn gaji karyawan dan logout.
  4. Fork Node menggambarkan pembagian aktifitas tersebut.
  5. Activity Final Node menjelaskan bahwa objek dibentuk.
  6. Join node.


Sequence Diagram Sistem yang Di Usulkan

1. Sequence Diagram untuk Karyawan.

Gambar 4.6 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk Karyawan

 

Berdasarkan gambar Sequence diagram Karyawan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan.
  2. 4 (empat) lifeline, yaitu : Login, Home Menu, sistem penggajjian, dan Logout.
  3. 4 (empat) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram untuk General Manager.

Gambar 4.7 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk General Manager

 

Berdasarkan gambar Sequence diagram General Manager, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu General Manager.
  2. 5 (lima) lifeline, yaitu : Login, Home Menu, Laporan, sistem penggajjian, dan Logout
  3. 5 (lima) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


2. Sequence Diagram untuk Admin.

Gambar 4.8 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk Admin

 

Berdasarkan gambar Sequence diagram Admin maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu
  2. 5 (lima) lifeline, yaitu : Login, Home Menu, Master Karyawan, Data transaksi, dan Logout
  3. 8 (delapan) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram untuk Payrol.

Gambar 4.9 Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk Payrol

 

Berdasarkan gambar Sequence diagram Staf Payrol maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu
  2. 5 (lima) lifeline, yaitu : Login, Home Menu, Laporan, sistem penggajian, dan Logout.
  3. 9 (sembilan) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Gambar 4.10 Class diagram sistem yang diusulkan untuk Payrol

Class Diagram Sistem yang Di Usulkan

Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain dan menggambarkan struktur dan deskripsi class pada sistem.

Berikut ini merupakan class diagram yang diusulkan ditunjukkan pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 class diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 10 class, himpunan dari objek – objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yaitu class Absensi, class userclasslembur,class pekerjaan detail, class karyawan, class gaji, class paramenter gaji, class departemen, class pekerjaan dan class jabatan.
  2. association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan  Sistem yang Diusulkan

Berisi perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat dalam bentuk tabel :

Tabel 4.1 Tabel perbedaan prosedur sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data, serta membantu pemprograman dalam mengambil dan menampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

  1. Nama File        : Lembur

  Media               : Hardisk

  Isi                    : id_lembur + id_karyawan + jml_lembur + keterangan + tanggal_lembur

  Primary Key      : id_karyawan

  Panjang Record : 33

Tabel 4.2 Tabel Lembur


2.     Nama File        : Pekerjaan_detail

Media              : Hardisk

        Isi                   : id_pekerjaan_detail + id_pekerjaan +  id_paramenter_gaji + value

       Primary Key      : id_pekerjaan

       Panjang Record : 43

Tabel 4.3 Tabel Pekerjaan_detail

3. Nama File       : Paramenter_gaji

   Media              : Hardisk

  Isi                    : id_paramenter_gaji + nama + faktor

  Primary Key      : id_paramenter_gaji

  Panjang Record : 222

Tabel 4.4 Tabel Paramenter_gaji

4. Nama File        : pekerjaan

    Media              : Hardisk

    Isi                   : id_pekerjaan + pekerjaan

    Primary Key     : id_pekerjaan

   Panjang Record : 33

Tabel 4.5 Tabel Pekerjaan

5. Nama File        : user

   Media              : Hardisk

   Isi                   : id_user + id_karyawan + username + password + level

  Primary Key      : id_karyawan

  Panjang Record : 222

Tabel 4.6 Tabel User

6. Nama File       : karyawan

   Media              : Hardisk

  Isi                    : id_karyawan + nik + nama + id_deptartemen + id_jabatan +  alamat + jenis_kelamin + agama + asal_sekolah + id_pekerjaan

  Primary Key      : id_karyawan

  Panjang Record : 295

Tabel 4.7 Tabel Karyawan

7. Nama File       : jabatan

   Media              : Hardisk

  Isi                    : id_jabatan + nama_jabatan

  Primary Key      : id_jabatan

  Panjang Record : 31

Tabel 4.8 Tabel Jabatan

8. Nama File        : absensi

   Media               : Hardisk

   Isi                    : id_absensi + nik + tanggal + status + keterangan

   Primary Key      : nik

   Panjang Record : 42

Tabel 4.9 Tabel Absensi

9.  Nama File         : gaji

     Media               : Hardisk

     Isi                    : id_gaji + tanggal + nik

     Primary Key      : nik

     Panjang Record : 31

Tabel 4.10 Tabel Absensi

10. Nama File         : departemen

      Media               : Hardisk

      Isi                    : id_departemen + nama_departemen

      Primary Key      : id_departemen

      Panjang Record : 31

Tabel 4.11 Tabel Absensi


Rancangan Prototype atau Rancangan Yang Diusulkan

 

Rancangan prototype sistem penggajian karyawan diantaranya yaitu:

1.   Rancangan Tampilan Login Admin

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Login Admin

 


2.   Rancangan Tampilan Menu Home

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Menu Home

 

3.   Rancangan Tampilan Absen

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Menu Absen

 


4.   Rancangan Tampilan Rekap Absen

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Rekap Absen

 


5.   Rancangan Tampilan Lembur

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Lembur

 


6.   Rancangan Tampilan Rekap Lembur

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Rekap Lembur

 

7.   Rancangan Tampilan Rekap Gaji

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Rekap Gaji

 

8.   Rancangan Tampilan User

Gambar 4.18 Rancangan Tampilan User

 

9.   Rancangan Tampilan Jabatan

Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Jabatan

 

10.   Rancangan Tampilan Master Karyawan

Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Master Karyawan

 


Rancangan Konfigurasi atau Rancangan Yang Diusulkan

 

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel Dual Care
  2. Monitor : LCD 17”
  3. RAM : 2 GB
  4. Hardisk : 250 GB
  5. Printer : Laser Jet
  6. Keyboard : Logitec
  7. Mouse : Logitec

Spesifikasi Software

  1. Sistem Operasi Windows 7
  2. Web Browser
  3. XAMPP
  4. Notepad++
  5. Visual Paradigm For UML 6.4
  6. Database MySQL
  7. Bahasa Pemograman PHP

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengakses sistem penggajian karyawan terdapat 4 hak akses (brainware) yaitu Karyawan, Admin, Staf Payrol, dan  General Manager.

 

 

Metode Sistem Yang Diusulkan

      Metode Sistem SWOT

 

Berikut akan dijelaskan analisa SWOT di mana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat) yang dimiliki PT HTM Indonesia.

Tabel 4.12 Tabel S.W.O.T.

Berdasarkan identifikasi faktor di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengadaptasi ancaman yang ada (strategi S-T), selain itu analisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T), pemetaan strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

 

Tabel 4.13 Tabel S.W.O.T.


      Testing

 

      BlackBox Testing

 

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk dapat memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutupi kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.14 Black Box Testing

Berdasarkan analisis blackbox testing yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa program atau sistem yang telah dibuat sudah terminimalisir dari bug (kesalahan) dilihat dari hasil yang sesuai dengan data yang telah diisi.


      Design Implementasi

 

Berdasarkan requirements yang terdapat pada Final Draft Elisitasi di atas, kemudian dibangun beberapa prototype sistem, yaitu:

Tampilan Login

Untuk mengakses sistem ini semua user akan menuju halaman login  dan hanya yang memiliki akun username dan password terdaftar yang dapat masuk. Berikut adalah tampilan login.

Gambar 4.21 Tampilan Login

Tampilan Home

Dalam menu Home, sistem akan menampilkan visi dan misi pada PT HTM Indonesia. Dalam menu ini pula, sistem akan menampilkan menu-menu yang ada didalam sistem, seperti menu data master, data transaksi, laporan, dan managemen user.

Gambar 4.22 Tampilan Home


Tampilan Data Karyawan

Dalam menu data karyawan sistem akan menampilkan Nik karyawan, nama karyawan, departemen, jabatan, alamat, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan. Dalam menu ini pula, terdapat menu create, update dan delete sesuai dengan kebutuhan user.

Gambar 4.23 Tampilan Data Karyawan


Tampilan Data Jabatan

Tampilan Menu Data Jabatan Dalam menu data Jabatan sistem akan menampilkan Nama jabatan. Dalam menu ini pula, terdapat menu create, update dan delete sesuai dengan kebutuhan user.

Gambar 4.24 Tampilan Data Jabatan


Tampilan Data Departemen

Dalam menu data depatemen terdapat nama departemen pada PT HTM Indonesia. Dalam menu ini pula, terdapat menu create, update dan delete sesuai dengan kebutuhan user.

Gambar 4.25 Tampilan Data Departemen


Tampilan Kategori Pekerjaan

Dalam menu data kategori pekerja user harus membuat daftar golongan pekerja di PT HTM Indonesia. Dalam menu ini pula, terdapat menu create, update dan delete sesuai dengan kebutuhan user.

Gambar 4.26 Tampilan Kategori Pekerjaan


Tampilan Paramenter Gaji

Dalam menu data Paramenter Gaji user harus membuat daftar paramanter ada di PT HTM Indonesia. Dalam menu ini pula, terdapat menu create, update dan delete sesuai dengan kebutuhan user.

Gambar 4.27 Tampilan Paramenter Gaji


Tampilan Data Absen

Dalam menu data Absen, user dapat mengimport data dari excel kedalam sistem. Dalam menu ini, sistem menampilkan nik, nama karyawan, departemen, tanggal masuk absen, dan status. Dalam menu ini pula, terdapat menu create, update dan delete sesuai dengan kebutuhan user.

Gambar 4.28 Tampilan Data Absen


Tampilan Data Lembur

Dalam menu data lembur, sistem menampilkan nik, nama karyawan, departemen, tanggal lembur, jumlah lembur, dan keterangan. Dalam menu ini pula, terdapat menu create, update dan delete sesuai dengan kebutuhan user.

Gambar 4.29 Tampilan Data Lembur


Tampilan Data Gaji

Dalam menu data gaji, sistem menampilkan tanggal, nik, dan nama karyawan. Dalam menu ini pula, terdapat menu create, update, delete dan cetak slip sesuai dengan kebutuhan user.

Gambar 4.30 Tampilan Data Gaji


Tampilan Laporan Data Karyawan

Dalam menu laporan data karyawan , sistem menampilkan nik, nama, alamat, jenis kelamin, agama, pendidikan,dan jabatan karyawan. Dalam menu ini pula, terdapat pilihan untuk di cetak atau di simpan dalam bentuk file Pdf.

Gambar 4.31 Tampilan Laporan Data Karyawan


Tampilan Laporan Data Absensi

Dalam menu laporan data Absensi , sistem menampilkan nik, nama, departemen, jabatan, tanggal absen, dan status. Dalam menu ini pula, terdapat pilihan untuk di cetak atau di simpan dalam bentuk file Pdf.

Gambar 4.32 Tampilan Laporan Absensi


Tampilan Laporan Lembur

Dalam menu laporan lembur karyawan , sistem menampilkan nik, nama, departemen, jabatan, tanggal lembur, dan jumlah lembur. Dalam menu ini pula, terdapat pilihan untuk di cetak atau di simpan dalam bentuk file Pdf .

Gambar 4.33 Tampilan Laporan Lembur

Tampilan Laporan Gaji Karyawan

Dalam menu laporan gaji karyawan , sistem menampilkan nik, nama, departemen, jabatan, pemasukan, potongan, dan gaji bersih. Dalam menu ini pula, terdapat pilihan untuk di cetak atau di simpan dalam bentuk file Pdf.

Gambar 4.34 Tampilan Laporan Gaji Karyawan

Tampilan User

Dalam menu ini, user dapat membuat username dan password yang akan digunakan untuk login kedalam sistem.

Gambar 4.34 Tampilan User

      Schedule Implementasi

 

Time Schedule merupakan rencana alokasi dalam merancang, mempersiapkan, menguji dan mengimplementasikan sistem membutuhkan satuan waktu dalam periode tertentu sehingga dapat berjalan dengan benar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dibuat dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.15 Daftar Schedulle


      Estimasi Biaya

 

Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini merupakan estimasi biaya yang ditunjukkan pada tabel 4.16 :

Tabel 4.16 Daftar Schedulle


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. HTM Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem penggajian PT. HTM Indonesia yang berjalan saat ini dalam pengolahannya masih manual dengan menggunakan sistem komputerisasi sederhana yang diinputkan pada Ms.Excel dan pengecekan terhadap karyawan yang harus menerima gaji pun masih dilakukan satu persatu dan cukup memakan banyak waktu mengingat terdapat 518 karyawan yang akan menerima gaji.
  2. Karena sistem yang berjalan di PT. HTM Indonesia masih belum optimal dikarenakan masih menggunakan microsoft excel dimana dapat menyebabkan masalah kesalahan dalam penginputan data gaji yang menyebabkan salah perhitungan dalam laporan slip gaji, sehingga dalam sistem penggajian dibutuhkan sistem yang terintegrasi yang dapat terupdate. Untuk merancang sistem penggajian membutuhkan sistem berbasis web yang mempermudah admin dalam pengerjaan laporan penggajian. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), metode perancangan modelnya menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang menghasilkan sistem penggajian yang berbasis webdengan bahasa pemrogramannya digunakan bahasa PHP.
  1. dan HTML yang menggunakan aplikasi Notepad++, untuk frameworkPHP yang digunakan yaitu CodeIgniter dan dalam pembuatan databasenya menggunakan MariaDB.
  2. Sistem yang baru dirancang dengan berbasis web sebagai sistem penggajian karyawan yang dirancang agar dapat menghasilkan laporan penggajian yang cepat dan akurat, sehingga tidak ada lagi keterlambatan atau kesalahan dalam penginputan data gaji pegawai maupun penyelesaian laporan penggajian  karena seperti yang bisa dilihat pada hasil analisablackbox testing seluruh form atau data yang diinput seluruhnya menghasilkan data yang valid.

Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah agar penelitian berikutnya dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada pada sistem saat ini bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Bila sistem ini sudah berjalan harus diadakan evaluasi berkala sesuai prosedur yang berjalan pada perusahaaan agar sistem ini dapat terupdate.
  2. Harus dilakukan pelatihan bagi setiap useryang akan menggunakan sistem tersebut dan disarankan melakukan back up data minimal satu kali per bulan ntuk menjaga data yang telah tersimpan.
  3. Perlu adanya sistem yang terintegrasi dari absensi fingerprint dengan sistem penggajian sehingga antara absensi karyawan memiliki hubungan yang tidak bisa lepas.



DAFTAR PUSTAKA

    Abadi, Satria., dan Febriani Latifah. 2017. "Decision Support System Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting," Jurnal TAM ( Technology Acceptance Model), vol. 6, pp. 37-43.

    Ageng Setiani Rafika, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP”. Jurnal CCIT, Vol 8, No 3, Mei 2015.

    Agus Hariyanto. 2017. “Membuat Aplikasi Computer Based Testc Dengan PHP, MySQLi dan Bootstrap”. Yogyakarta, Maret 2017.

    Agusli, Rachmat, Sutarman, Suhendri. 2017. “Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor”. Tangerang : STMIK Bina Sarjana Global. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1. ISSN : 2088 – 1762.

    Akbar Muhammad Arif, Elis Hernawati, Ferra Arik Tridalestari. 2017. “Aplikasi Monitoring Proses Belajar Mengajar Berbasis Web Di SMK Telkom Bandung”. Jurnal E-Proceeding of Applied Science, Vol 3, No 3, Desember 2017.

    Annisa Tamara, Reza Budiawan, Ady Purna Kurniawan. 2018. “Aplikasi Pembelajaran Keanekaragaman Budaya dan Suku Untuk Siswa Kelas 5 SDI AL- AZHAR 7 Sukabumi”. Jurnal EProceeding of Applied Science, Vol 4, No 1, Maret 2018.

    Arifin Ahmad, Fenina Adline Twince Tobing & Apriliani.2015. “Aplikasi Akumulasi Biaya Pabrikasi Dengan Metode Proses Studi Kasus PT. Vitra Graha Interia” : Jurnal Sisfotek Global.

    Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas Pada PT Flex Indonesia”. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.1. ISSN: 2461-1409

    Cosmas Eko Suharyanto, Joni Eka Chandra, dan Fergyanto E Gunawan. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Terintegrasi Berbasis Web (Study Kasus di Rumah Sakit St. Elizabeth)”. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol.3 No.2. 2017.

    Dui dan Joni.2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.” Jambi : Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Vol.2, No.2. ISSN:2528-0082.

    Eddy, Yunus. 2016. Manajemen Strategis. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

    Enjelia Tani, Belinda Bagre, dan Stenly Adam. 2018. “Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian PT Sederhana Karya Jaya Berbasis WEB”. Jurnal SENSITEK 2018 (Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi). 2018.

     Hendry. 2015.“Aplikasi 4 in 1 VB dan MySQL”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

    Hidayat, Rahmat. 2015. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo.

    Hutahaean, “Konsep Sistem Informasi.” Yogyakarta: Deepublish, 2015.

    Hutahaean. 2015. “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”. Edisi Revisi. Cet.1. Yogyakarta : Gava Media.

    Ilamsyah, Desy Wiriyanty, dan Eva Setiawati. 2016. “Ranvang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan pada PT. GMF AERO ASIA”. Tangerang : Jurnal SENSI Vol.2 No.2. ISSN: 2461-1409.

    Jesa Ariawan, Sri Wahyuni. 2015. “Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web”. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol 5, No 1, Maret 2015.

    Kadir. Abdul 2015. “Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”. Cet.2. Yogyakarta : Andi Offset. 

    Kinanti Nela Anesia. 2017. Implementasi Sms Gateway Dalam Pengolahan Informasi Akademik Siswa Menggunakan Bahasa Pemograman Php Dan Database Mysql. Padang : Universitas Putra Indoenesia YPTK.

    Kritika Mahajan, Shilpa Shukla, dan Nitasha Soni dalam. 2015. “A Review Of Computerized Payroll System”. International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol.4 Issue 1. 2015.

    Lestari Tutik, Agustinus Eko Setiawan, Heru Prasetiawan. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Scheduling SIT (System Integration Test) Berbasis Web Pada PT. Coollega Inti Pratama”. Jurnal TAM, Vol.8, No.1, Juli 2017.

    Lia Kumala sari dan Jaka Permadi. 2018. “Aplikasi Penggajian Berbasis Web PT Tirta Sukses Perkasa”. Jurnal Sains dan Informatika Vol.4 No.1 .2018.

    M.Iqbal Dzulhaq, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha. 2017. “Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013”. Jurnal SISFOTEK GLOBAL, Vol 7, No 1, Maret 2017.

    Maimunah, Ilamsyah dan Muhamad Ilham. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. 26 CSRID Journal, Vol.8 No.1 Februari 2016.

    Maimunah, Supra dan Anwar. 2017. “Rancang Bangun Sistem SMS Gateway Sebagai Fasilitas Permohonan Cuti Karyawan. Tangerang”: Jurnal CERITA.Vol. 3, No. 1, ISSN: 2461-1417.

    Mallu, Satriawaty. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode Topsis. Makasar: jurnal ilmiah Teknologi Informasi Terpan Vpl. 1, No. 2, April 2015.

    Mardi.2014. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor : Ghalia Indonesia.

    Martono, Kartika, dan Putri Aullia. 2017. “Aplikasi Jenjang Sosial Pendataan Kartu Keluarga Berbasis Web”. Jurnal CCIT : Vol.10, No.2, ISSN : 1978-8282

    Michael Ferdinand Hutabarat, Sri Setyaningsih, Arie Qur’ania. 2017. “Sistem Komputerisasi Data Suku Cadang Kendaraan Bermotor Roda Dua Berbasis Web”. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Komputer/ Informatika, Vol 1, No 1. 2017.

    Muhammad Lutfhi Kasim. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT Prima Sarana Makasar”. Jurnal Riset Teknologi Ilmu Komputer “RISTIK”. 2017.

    Muharto dan Arisandy Ambarita. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi : Mengatasi Kesulitan Mahasiswa dalam Menyusun Proposal Penelitian. Edisi 1. Cetakan 1. Deepublish. Yogyakarta.

    Mulyadi, Sri Yuningsih, Agung Baitul Hikmah, Riswandi Ishak, Ibnu Dwi Lemono, Denny Erica, Hoiriah, Irwin Ananta Vidada, dan Tuti Alawiyah. 2019. “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web Pada Badan Musyawarah Warga Delatinos Tangerang Selatan”. Jurnal IJCIT (Indonesian Journal on Computer and Information Technology) Vol.4, No.1. 2019.

    Mulyadi.2016. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

    Mulyani, Sri. 2016. “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan”. Bandung : Abdi Sistematika.

    Mulyati. Rasyid Tarmizi, Angga Panugali. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. Tangerang : STIMIK Raharja.

    Nissa Almira Mayangky, Suharyanto. 2018. “Perancangan Sistem Informasi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu pada Polsek Citeureup Cimahi”. Jurnal SISFOKOM, Vol 7, No 1, Maret 2018.

    Novinaldi dan Ade Putra Nanda. 2019. “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penggajian Dosen dan Karyawan pada STT Payakumbuh” . Jurnal J-Click Vol.6 No. 1. 2019.

    Nugraha Bayu Aditya. 2017. Pengaruh Status Pekerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karayawan Auto 2000 Sukun Malang). Malang : jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 44, No. 1, Maret 2017.

    Poornima G., Naik. Girish R., Naik. (2019). Enchancing PHP Coding with CodeIgniter: Hands on Experience of CodeIgniter. New Delhi: India. Educreation Publishing.

    Putri, Adria Pratama, Taufeni Taufik dan Susilatri. 2016. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Sistem Informasi Akuntansi, dan Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hilir)”. Riau: Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Vol.3 No.1:2430.

    Radia Afnur, Titi Sriwahyuni, Ahmaddul Hadi. 2016. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosis Kerusakan Sepeda Motor Matic Menggunakan Metode Forward Chaining”. Jurnal VOTEKNIKA, Vol 4, No 2 (2016).

    Retnasari, Tri. 2017. Analisis Penerapan Standart Operational Procedure (SOP) Dalam Pelayanan Kesehatan Berbasis IT Menggunakan Analisa SWOT. Jakarta : STMIK Nusamandiri Jakarta. Jurnal Perspektif. Vol. 12 No. 2.

    Rosmila, Muh. Yamin, dan LM. Tajidun. 2016. “Aplikasi Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam Dengan Menggunakan Metode Algoritm aGenetika”. Jurnal Seman TIK. Vol.2 No.2, ISSN : 2501-8928.

    Ruhul Amin. 2017. “Rancang bangun Sistem Informasi penerimaan siswa baru pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. Jurnal ilmu pengetahuan dan teknologi komputer.” Vol.2 No.3

    Safitri, Kamalia, Fince Tinus Waruwu dan Mesran. 2017. "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hieararchy Process (Studi Kasus: PT Capella Dinamik Nusantara Tekengon)," Media Informatika Budidarma, vol. 1, no. 1.

    Santoso dan Radna Nurmalina. 2017. Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan Kampus Cerdas:Studi Kasus Politeknik Negeri Tahanh Laut.Kalimantan Selatan:Jurnal Integrasi. Vol.9 No.1:84-91.

    Sari, Ali G dan Efendi. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai KPU Kabupaten Dharmasraya Menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic.Net dan Database MySql”. Jurnal SIMTIKA Vol.2 No.2. 2019.

    Satria Abadi, Febriani Latifah (2016) Decision Support System Penilaian Kerja Karyawan Pada Perusahan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting. Jurnal TAM. STMIK Pringsewu.

    Siregar, Shanti Ria Serepia dan Penti Sundari. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Kependudukan Desa:Studi kasus Di Kantor Desa Sangiang Kecamatan Sepatan Timur”. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:76-82.

    Soleh, Oleh dkk. 2018. Aplikasi Monitoring Jumlah Bibit Tanaman Menggunakan Analisa Balance Score Card pada UPTD TPA RawaKucing Kota Tangerang. Jurnal Semnas tekno media Vol.6 No.1 Hal: 128-132.

    Sutopo, Priyo dan Arifin, Zainal dan Cahyadi, Dedi. 2016. “Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web”. Kalimantan Timur : Universitas Mulawarman. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1 Februari 2016.

    Suyatno Budhiharjo, Syamsul Setiawan. 2015. “Rancang Bangun Kuisioner Online Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta”. Jurnal ICT Penelitian dan Penerapan Teknologi, Vol 6, No 10 (2015).

    Syaifuddin. 2018. “Sistem Informasi Penggajian dan Tunjangan Kinerja Daerah Berbasis Website pada Kantor Walikota Gorontalo”. Jurnal Informatika UPGRIS Vol. 4 No. 2018.

    Syukron, Akhmad dan Noor Hasan, 2015, Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web pada Puskesmas Winong, Jurnal Bianglala Informatika, Vol.3, No.1.

    Tiara, Khana, Dewi Immaniar dan Fiqih Arzia. 2015. “Penerapan Sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Crittical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang : Jurnal CCIT Vol.9 No.1, ISSN : 1978-8282.

    Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.

    Vani, Roopa. M.Chandrika Kumari. M.Hari dan N.Harika. 2015. An Effective Language for Object Oriented Design-UML (Unified Modeling Language) India: International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) Vol. 2, No. 5, Agustus 2015.

    Wibowo, Yuono Fausi. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengolahan Surat dan Arsip Berbasis Web Studi Kasus Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Malang”. Other thesis, University of Muhammadiyah Malang.

    Wilna Maulani, Ady Purna Kurniawan, Siska Komala Sari. 2017. “Aplikasi Pembelajaran Berbasis Jejaring Sosial DI SMA NEGERI SINGAPARNA”. Jurnal E-Proceeding of Applied Science, Vol 3, No 3, Desember 2017.

     

Contributors

Pawit Rianti