Pembicaraan:1311474540

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI UNTUK

MENGUKUR KINERJA GURU HONORER

PADA SMK NEGERI 5 TANGERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1311474540

NAMA : Riana Sepriyanti

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI UNTUK

MENGUKUR KINERJA GURU HONORER

PADA SMK NEGERI 5 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1311474540
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sitem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI UNTUK

MENGUKUR KINERJA GURU HONORER

PADA SMK NEGERI 5 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311474540
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Syarah, S.Kom, M.Kom)
   
(Sri Rahayu, ST,. MMSI, M.Akt, M.Kom)
NID : 08175
   
NID : 08182

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI UNTUK

MENGUKUR KINERJA GURU HONORER

PADA SMK NEGERI 5 TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311474540
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI UNTUK

MENGUKUR KINERJA GURU HONORER

PADA SMK NEGERI 5 TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1311474540
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,... Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1311474540

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

The development of the science of management information systems at the present time it is very fast and advanced, the ever increasing world competition agencies race to make the system a better information management. The use of computer in the field of teacher performance appraisal can provide enormous benefits. Performance assessment is expected to play a role as a driving force for teachers activator and honorary degrees to show the ability and expertise to optimal. Honorary teacher attendance system at SMK Negeri 5 Tangerang still semi computerized (not using the system, still uses paper media to do attendance), this leads to less effective in doing is absent and the search returned data is absent, as well as in the manufacture of the reports absent until the honorary teacher of performance reports. Attendance system that runs today are also less able to produce performance reports honorary teacher attendance due to the accurately still semi computerized and is still as much an error occurred during the process of data recording attendance. With the above reasons then the writers are trying to provide an alternative solution to the problem by creating a system that will record the attendance data lists of honorary teacher's presence, the clock started, hours completed, Honorary teacher performance report, which will be made in a systematic and computerized. At this writing will also explained the stages of the work, ranging from process analysis, planning, designing and programming language PHP (Hypertext Prepocessor) and MySQL database, to the stages of analysis using the method of OOA (Object Oriented Analysis), and object-oriented approach to UML (Unified Modelling Languange), with the aim to find out what are the data being input and output on a system that is running. With attendance information system is expected to minimize the constraints that occurred on the previous system and assist in the completion report absences to the honorary teacher of performance reports.

Keywords: Honorary teacher attendance, performance measurement, information systems

ABSTRAKSI

Perkembangan ilmu Sistem Informasi Manajemen pada masa sekarang ini sangatlah cepat dan maju, semakin meningkatnya persaingan dunia instansi berlomba melakukan sistem manajemen informasi yang lebih baik. Pemakaian komputer dibidang penilaiaan kinerja guru dapat memberikan manfaat yang sangat besar. Penilaian kinerja diharapkan mampu berperan sebagai penggerak dan pendorong bagi guru honorer untuk menunjukkan kemampuan dan keahlian yang optimal. Sistem absensi guru honorer pada SMK Negeri 5 Tangerang masih semi komputerisasi (belum menggunakan sistem, masih menggunakan media kertas untuk melakukan absensi), hal ini menyebabkan kurang efektif dalam melakukan absen dan pencarian kembali data absen serta dalam pembuatan laporan absen hingga laporan kinerja guru honorer. Sistem absensi yang berjalan saat ini juga kurang mampu menghasilkan laporan kinerja guru honorer secara akurat dikarenakan absensi yang masih semi komputerisasi dan masih banyaknya terjadi kesalahan pada saat proses pencatatan data absensi. Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu sistem absensi yang akan mencatat data daftar kehadiran guru honorer, jam mulai, jam selesai, laporan kinerja guru honorer, yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MySQL, hingga tahapan analisa mengunakan metode OOA (Object Oriented Analysis), dan pendekatan berorientasi objek, hingga UML (Unified Modelling Languange), dengan tujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan. Dengan adanya sistem informasi absensi ini diharapkan dapat meminimalkan kendala-kendala yang terjadi pada sistem sebelumnya dan membantu dalam penyelesaian laporan absensi hingga laporan kinerja guru honorer.

Kata kunci : absensi guru honorer, pengukuran kinerja, sistem informasi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan tepat pada waktunya. Adapun judul yang diambil oleh penulis dalam pembuatan Skripsi ini yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI UNTUK MENGUKUR KINERJA GURU HONORER PADA SMK NEGERI 5 TANGERANG ”.

Maksud dan tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan sistem informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka Skripsi ini tidak dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, Selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja
  3. Ibu Maimunah M,Kom, selaku kepala jurusan Sistem Informasi
  4. Ibu Syarah, S.Kom, Selaku Dosen Pembimbing I.
  5. Ibu Sri Rahayu, S.T,. MMSI, Selaku Dosen Pembimbing II
  6. Bapak Dede Permana selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam Penyusunan Skripsi ini.
  7. Kedua Orang tua tercinta, yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril, materil serta doanya untuk keberhasilan penulis. Semoga Allah SWT meninggikan derajat Bapak dan ibu, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
  8. Andriyanto, terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan bantuan dalam pembuatan laporan skripsi ini.
  9. Sahabat terbaikku Dara, Andriyono, Dear, Dika, Adit, Yuni, Vini terima kasih atas dukungan dan semangatnya sehingga laporan skripsi ini bisa selesai tepat waktu .
  10. Teman – teman Ilmuti, Bapak Junaidi, Bapak Feri, Bapak Irfan, Kanna, Fadly, Gustav, Sutajaya, Ari, Aang, Ifan dan Lany terima kasih karena telah banyak membantu penulis dalam menyusun laporan ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.


 

 

Tangerang, Januari 2015

 

 

 

(Riana Sepriyanti)
NIM : 1311474540

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Spesifikasi Basis Data Tabel Admin

Tabel 4.2 Spesifikasi Basis Data Tabel File Materi

Tabel 4.3 Spesifikasi Basis Data Tabel Jawaban

Tabel 4.4 Spesifikasi Basis Data Tabel Kelas

Tabel 4.5 Spesifikasi Basis Data Tabel Mata Pelajaran

Tabel 4.6 Spesifikasi Basis Data Tabel Nilai

Tabel 4.7 Spesifikasi Basis Data Tabel Nilai Soal Esay

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan berkembangnya ilmu Sistem Informasi Manajemen pada masa sekarang ini sangatlah cepat dan maju, semakin meningkatnya persaingan dunia instansi berlomba melakukan Sistem Manajemen Informasi yang lebih baik.

Sehubungan dengan hal diatas, maka pemakaian komputer dibidang penilaiaan kinerja guru dapat memberikan manfaat yang sangat besar. Sehingga dalam penyajiam laporan dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dan tepat.

Sistem pengukuran kinerja guru honorer pada SMK Negeri 5 Tangerang ini masih dilakukan secara manual yang kurang tepat dan akurat dalam pelaksanaan penilaian tersebut. Penilaian kinerja diharapkan mampu berperan sebagai penggerak dan pendorong bagi karyawan untuk menunjukkan kemampuan dan keahlian yang optimal. Penilaian kerja dapat mengukur dan membedakan prestasi kerja yang telah dicapai karyawan serta memutuskan berbagai kebijaksanaan di bidang sumber daya manusia (SDM).

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis mengambil judul Skripsi “Perancangan Sistem Informasi Absensi Untuk Mengukur Kinerja Guru Honorer pada SMK Negeri 5 Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem absensi guru honorer yang berjalan saat ini pada SMK Negeri 5 Tangerang?

  2. Apakah sistem absensi yang berjalan saat ini sudah mampu mengukur tingkat kinerja guru honorer?

  3. Apakah sistem yang berjalan saat ini sudah mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi ruang penelitian yang terkait dengan absensi guna mengukur kinerja guru honorer maka dibatasi pada pencatatan data guru honorer, pembuatan jadwal, proses absensi, rekap absensi dan laporan kinerja guru honorer.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Ini adalah tujuan penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem absensi guru honorer yang berjalan saat ini pada SMK Negeri 5 Tangerang.

  2. Untuk mengetahui apakah sistem absensi yang berjalan saat ini sudah mampu mengukur tingkat kinerja guru honorer.

  3. Untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan saat ini sudah mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Ini adalah manfaat penelitian

  1. Memberikan solusi sistem absensi guru honorer pada SMK Negeri 5 Tangerang yang terkomputerisasi.

  2. Memberikan solusi sistem absensi yang mampu mengukur tingkat kinerja guru honorer secara efektif dan efisien.

  3. Memberikan solusi sistem yang mampu membuat laporan dengan cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi, peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

    Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
  1. Observasi (Pengamatan)

    Merupakan metode Peneliti melakukan peninjauan langsung ke lapangan yaitu pada SMK Negeri 5 Tangerang untuk mendapatkan data yang diperlukan dan berkaitan dengan masalah.

  2. Wawancara

    Merupakan metode Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu pada guru yang ada lingkungan SMK Negeri 5 Tangerang.

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah Peneliti melakukan penelitian ke perpustakaan dengan tujuan agar memperoleh data teoritis yang bersumber dari buku-buku ilmiah mengenai sistem absensi untuk mengukur kinerja guru tersebut.

Metode Analisa

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

1. Analisis Pengguna

Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing user.

2 . Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna

Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

3. Analisis perilaku sistem

Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

4 . Analisis sistem berjalan saat ini.

Metode Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle)dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya, seperti :perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

2. Analisis (Analysis)

Tahapan alisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagramyang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical,Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistemyang diusulkan.

3. Rancangan (Design)

Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram.Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelumdibuat coding. Proses ini berfokus pada :struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

4. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.Langkah-langkahnya yaitu :menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

5. Pemeliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji cobayang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf-syaraf fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang diteliti dalam laporan ini pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan dan pengembangan sistem, yang meliputi: pengembangan sistem, perancangan sistem, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, pengertian UML, penggambaran sistem dengan menggunakan UML, serta teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung penganalisaan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum SMK Negeri 5 Tangerang, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, dan alteratif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1, tahap 2, tahap 3, dan draf final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) melalui program Visual Paradigm 6.4, yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, rancangan basis data, screen shot dari sistem yang diimplementasikan, serta rancangan perangkat sistem yang diusulkan, terdiri dari hardware dan software.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:16) [1], “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:10)[1]), secara sederhana, “suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Pratama (2013;7)[2]), “sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”.

Menurut Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17)[3]), menyatakan, “suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu”.

</div/>

Menurut Sutabri (2012:17), terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:

  1. a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Ricard F. Neuschel dalam Tata Sutabri (2012:17), “sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi”.

  2. b. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20), karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    2. Batasan Sistem (Boundary), Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment), Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface), Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.


    5. Masukan Sistem (Input), Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.


    6. Keluaran Sistem (Output), Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.


    7. Pengolahan Sistem (Proses), Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.


    8. Sasaran Sistem (Objective), Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

      Konsep Dasar Informasi

      1. Definisi Data

      Menurut Sutabri (2012:2), “data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”. Menurut Hamid Al-Jufri (2011:8), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2), istilah data adalah “suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain”. Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

      2. Definisi Informasi

      Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi. Menurut Sutabri (2012:29), “informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan”. Menurut Hamid Al-Jufri (2011:8), “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.

      </div>

      3. Nilai Informasi

      Menurut Sutabri (2012:38), nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

      1. Mudah diperoleh

      Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

      2. Luas dan lengkap

      Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

      3. Ketelitian

      Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

      4. Kecocokan

      Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

      5. Ketepatan waktu

      Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

      6. Kejelasan

      Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

      7. Keluwesan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

      8. Dapat dibuktikan

      Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

      9. Tidak ada prasangka

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

      10. Dapat di Ukur

      Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. DefinisiSistem Informasi

      Menurut Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

      Menurut Al-Jufri (2011:15), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

      Dari pendapat diatas maka dapat disimpul kan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses,menyimpan,menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu .

      2. Komponen Sistem Informasi

      Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen ,diantaranya :

      1. Blok Masukan (input block)

      Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan di masukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

      2. Blok Model (model block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

      3. Blok Keluaran (techology block)

      Teknologi merupakan “toolbox” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)bagian utama, yaitu teknisi (brainware),perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

      4. Blok Basis Data (database block)

      Basis data (database)merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain,tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

      5. Blok Kendali (control blok)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisien, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau pun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

      Konsep Dasar Analisa Sistem

      1. Definisi Analisa Sistem

      Menurut Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

      Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

      Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

      2. Tahapan Analisa Sistem

      Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

      Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

      Teori Khusus

      1. Definisi Absensi

      Menurut Frans M. Royan dalam Lindawati (2014:44), “mesin absensi adalah peralatan kantor yang juga penting”. Selain untuk mengkoordinasi para SDM distributor, alat ini juga bisa dibuat sebagai acuan dalam menghitung uang makan, uang bensin, dan uang parkir berdasarkan hari kerja. Menurut Purwanto dalam Lindawati (2014:44), “absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan akrivitas suatu institusi, suatu komponen institut iti sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan”. Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan absensi adalah pendataan kehadiran karyawan atau pegawai yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.

      2. Definisi Guru Honorer

      Menurut Sujanto (2009:98) dalam Undang-undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 pasal 1 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik professional, tugas utamanya mendidik, megajar, membimbing, mengarahkan dan juga melatih, menilai, serta mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI (PP) No.48 tahun 2005 Tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu pada isntansi pemerintah atau yang pengahsilannya menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeranh (APBD).Pendataan tenaga honorer di lingkungan sekolah yaitu jumlah tenaga kerja yang termasuk kategori I, kategori II dan non-kategori (tenaga honorer kategori III). Tenaga honorer kategori I adalah tenaga kontrak daerah per 1 Januari 2005 dengan upah dari APBN yang kepadanya berhak diangkat langsung menjadi CPNS, sedangkan tenaga honorer kategori II adalah tenaga honorer yang diangkat per 1 Januari 2005 dan tidak mendapat upah dari APBD/APBN. Untuk tenaga honorer kategori II apabila ingin diangkat menjadi CPNS harus mengikuti testing. Sedangkan tenaga honorer yang diangkat selepas kurun 2005-2008 termasuk ke dalam tenaga honorer kategori III (non-kategori).Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru honorer adalah guru atau pendidik tidak tetap yang belum berstatus pegawai negeri sipil, dan digaji perjam pelajaran.


      Definisi Pengukuran Kinerja

      Menururut Kamus Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa kinerja merupakan sebagai: Sesuatu yang dicapai, Prestasi yang diperlihatkan dan Kemampuan kerja. .

      Unified Modeling Language (UML)

      1. Definisi Unified ModelingLanguage (UML)

      Menurut Adi Nugroho dalam penelitian Esa Wijayanti (2013:14)[4] , ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berpara digma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

      Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati dalam Jurnal CCIT Vol 7 No.1 ,September 2013:99 (Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin)[5], ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteks nya.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

      2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Nugroho dikutip darilaporan Skripsi Esa Wijayanti (2014:15)[4], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

      1. Buatlah daftar business process dari leveltertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
      2. Petakan use case untuk setiap businessprocess untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakanoleh sistem, kemudian perhalus usecasediagram dan lengkapi dengan requirement,constraints dan catatan-catatan lain.
      3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
      4. Definisikan requirement lain nonfungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
      5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
      6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error,buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
      7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
      8. Berdasarkan model-model yang sudah ada,buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
      9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompok kan clas menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponenmeyakinkan ia bereaksi dengan baik.
      10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirementpiranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.
      11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua)pendekatan yang tepat digunakan:
      12. 1) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

        2) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

      13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
      14. Perangkat lunak siap dirilis.

      3. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Nugroho dalam penelitian Esa Wijayanti(2014;23)[4] . Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

      1. Sesuatu(things)

      Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

      a. Structural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      b. Behavioral things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      c. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat di dekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      d. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

      2. Relasi(Relation ship)

      Ada 4(empat) macam relation ship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      a. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanyaelemen yang tidak mandiri (dependent).

      b. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      c. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimanaobjek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatas nya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      d. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

      3. Diagram

      Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      a. Use Case Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      b. Class Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasidan relasi-relasi antar objek.

      c. Sequence Diagram

      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      d. State Chart Diagram

      Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas.

      Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

      e. Activity Diagram

      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

      4. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

      Menurut Widodo dalam Astri Oktania (2014;30)[6], diagram-diagram UML terdiri dari :

      1. Diagram Kelas (Class Diagram)

      Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka,kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      2. Diagram paket (Package Diagram)

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen

      3. Diagram use case

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      5. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

      Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesandalam suatu waktu tertentu.

      6. Diagram komunikasi (communication diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

      7. Diagram statechart (statechart diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

      8. Diagram aktivitas (activity diagram)

      Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

      9. Diagram komponen (component diagram)

      Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagnsistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

      10. Diagram deployment (deployment diagram)

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

      Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


      Definisi Web

      Menurut Murad, dkk, dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1(2013:49) Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hyper text.

      Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti, “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

      Menurut Fathurrahman (2014:2), website “merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis atau dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink)”.

      Dari pendapat diatas dapat disimpulkan Web merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hype link yang berfungsi untuk menerima serta menyajikan informasi di internet.

      Dreamweaver CS5

      Menurut Puspitasari dalam Esa Wijayanti (2014:33), , “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

      Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

      Pengujian Black box Testing

      1.Definisi Pengujian atau Testing

      Menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41) “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

      Menurut Rizky (2011:237) dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[7]“testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

      2.Definisi Black box Testing

      Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014:42)[7], black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

      Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

      2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

      3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi atau pun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

      Elisitasi

      Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4No 3 (2011:302), ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

      1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. “D” pada MDI itu artinya Desi rable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalupenting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebihsempurna.
      3. “I” padaMDI itu artinya Ines sential.Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahapII dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisadi klasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

      1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan di kembangkan.
      3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High(H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal.Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

      4. Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

      Literature Review

      Menurut Mulyandi dalam Rahayu (2014:49) “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

      Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

      1.Penelitian yang dilakukan oleh Lindawati (2014)

      Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Sma Negeri 15 Tangerang Berbasis Web“ diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).

      2.Penelitian yang dilakukan oleh Arie Fiyan Wira Wisena (2012)

      Penelitian yang berjudul “Perancangan Sitem Informasi Absensi Staf dan Guru pada SMA Bina Insani Berbasis Web” ini bertujuan membantu permasalahan yang ada pada sistem absensi staf dan guru disekolah dalam hal penginputan data, pencarian data staf dan guru sampai pembuatan laporan. Rancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan melewati tahapan Perencanaan (Planning), Analisis (Analysis), Disain (Design), Implementasi (Implementation), dan Pemeliharaan (Maintenance).

      3. Penelitian yang dilakukan oleh Rachman Mulyandi dan Cyntia Ayu Wulan Dini pada jurnal CCIT Vol. 7 No.2 (2014))

      Penelitian yang berjudul “Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi” ini bertujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan dan sistem menjadi terkomputerisasi.

      4. Penelitian yang dilakukan oleh Beni Sungkawa(2010)

      Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Pada SMA Balaraja Berbasis Web” ini bertujuan meningkatkan kedisipilnan kehadiran guru dan dengan sistem absensi yang baru, maka informasi bisa disajikan lebih cepat, akurat dan efisien. Teknik analisis objek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML

      5. Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Nuraeni dan Henderi pada jurnal CCIT Vol. 3 No.3 (2010)

      Sistem Pendukung Keputusan untuk Monitoring dan Peningkatan Kinerja Dosen” bertujuan membantu pemimpin perguruan tinggi/ketua program studi melakukan penilaian terhadap kinerja dosen secara cepat dan akurat dan juga memotivasi dosen untuk lebih berprestasi.

      6. Penelitian yang dilakukan Fitri Anggraeni (2014)

      Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Media Cetak Tabloid Tipikor Berbasis Web” ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), PHP, dan penyimpanan data menggunakan database MySQL.

      7. Penelitian yang dilakukan oleh Dear Rosalia (2014)

      penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem absensi Pegawai Pada Pt. Phoenix Perkasa Tegar Mandiri Berbasis Web” ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Dan pada perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), PHP, dan penyimpanan data menggunakan database MySQL.

      Berdasarkan literature-literature review diatas, perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan model SDLC dengan teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Sementara untuk objek penelitian dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah pencatatan data guru, pembuatan jadwal, proses absensi, rekap absensi dan laporan kinerja guru. Dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem absensi yang berjalan saat ini sudah mampu mengukur tingkat kinerja guru dengan cepat dan akurat.

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum SMK Negeri 5 Tangerang

      SMK Negeri 5 Tangerang merupakan lembaga pendidikan umum berstatus negeri, berdiri kurang lebih 7 tahun, pada tanggal 16 Juli 2007. Berlokasi di Jl.Tri Praja Panunggangan Utara Kecamatan Pinang Tangerang. Sekolah ini mempunyai tiga jurusan kejuruan yaitu Multimedia (MM), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Saat ini jumlah siswa siswi pada SMK Negeri 5 Tangerang berjumlah 1100 siswa. Yang dibagi menjadi 3 (tiga) kelas yaitu, kelas 1,2 dan 3. Dengan memiliki beberapa ruangan yaitu :

      1. Ruang Kepala Sekolah

      2. Ruang Guru

      3. Ruang Tata Usaha

      4. Ruang Piket

      5. Ruang Laboratarium Komputer

      6. Ruang Perpustakaan


      Sejarah Singkat Perusahaan

      Dilatar belakangi perkembangan Pendidikan di kota Tangerang dan semakin banyaknya tuntutan tenaga pendidik di sekolah-sekolah dasar, maka Senin 16 Juli 2007 adalah hari pertama bagi siswa siswi baru SMK Negeri 5 Tangerang tahun pelajaran 2007-2008. Sehubungan dengan belum lengkapnya fasilitas sekolah, maka untuk sementara kegiatan belajar mengajar menumpang di SMK Negeri 3 Tangerang. Dan pada 3 September 2007 dimulai lah kegiatan belajar mengajar di gedung baru yang berlokasi di Jl. Tri Praja No.01 Panunggangan Utara Pinang Tangerang. Dalam menyambut datangnya era globalisasi yang semakin kompetitif, dimana persaingan manusia sejagat sangat ditentukan oleh kemampuannya secara praktek dengan bekal memiliki kompetensi tertentu. Dengan meberdayakan segala potensi yang dimiliki SMK Negeri 5 Tangerang terus memacu diri menajadi sekolah menengah kejuruan yang berkualitas dan unggul sesuai dengan visi misinya.

      Struktur Organisasi

      Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi manapun karena untuk menunjukan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi, bagian-bagian manapun tugas dan wewenag dan tanggung jawab masing-masing yang berbeda-beda dalam suatu organisasi, yang merupakan suatu keseharusan bagi suatu lembaga organisasi. Strukur organisasi pada SMK Negeri 5 Tangerang disusun secara bertahap sesuai dengan kondisi dan dengan memperhatikan efektifitas dan efesiensi pengguanaan tenga, untuk menunjang lancarnya pelaksanaan pengelolaan sekolah diperlukan adanya kelompok kerja ini pada dasarnya membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas, mengelola sekolah ke arah yang di harapkan berdasarkan kurikulum dan tujuan pendidikan seperti yang terlihat pada gambar struktur organisasi di bawah ini.


      Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 5 Tangerang

      Tata Laksana Sistem yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Urutan prosedur ini berisikan urutan pencatatan data guru honorer, pembuatan jadwal, proses absensi, rekap absensi dan laporan kinerja guru honorer.

      1. Prosedur Pencatatan Data Guru Honorer

      Bagian Tata Usaha (TU) memberikan formulir biodata kepada guru, lalu guru mengisi formulir biodata dan mengembalikannya lagi kepada bagian TU untuk menginput data tersebut.


      2. Prosedur Pembuatan Jadwal

      Untuk membuat jadwal mengajar guru, bagian TU harus melihat daftar guru dan daftar mata pelajaran, lalu dapat ditentukan nama-nama pengajar. Setelah itu bagian TU meminta persetujuan guru, setelah guru menerima bagian TU mengajukan jadwal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ke Kepala Sekolah dan jadilah jadwal belajar mengajar.


      3. Prosedur Absensi

      Bagian TU membuat memberikan daftar hadir guru mengajar jika dia guru dan daftar hadir jika dia pegawai, lalu guru/pegawai sama-sama mengisi daftar hadir tersebut, setelah diisi bagian TU akan menginput data absen tersebut.


      4. Prosedur Rekap Absensi

      Bagian TU merekap absensi lalu memberikan kepada Kepala Sekolah, kepala sekolah lalu memeriksa laporan, jika ada kesalahan maka bagian TU akan memperbaiki, dan jika sudah benar maka kepala sekolah dapat melakukan Acc laporan tersebut.

      5. Prosedur Laporan Kinerja Guru

      Setelah kepala sekolah melakukan Acc laporan absensi, barulah bagian TU membuat laporan kinerja guru honorer yang dilakukan pada tiga bulan sekali guna memberika reward kepada guru yang disiplin.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Use Case Diagram

      Untuk menggambarkan prosedur sistem yang berjalan secara keseluruhan dapat digambarkan pada use case diagram sistem berjalan, dimana pada use case ini menggambarkan actor terlibat, memberi dan menerima informasi yaitu bagian TU, guru honorer dan Kepala sekolah.


      Gambar 3.2 Use Case Diagram


      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan saat ini terdapat Keterangan :

      1. 1 (satu) Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan absensi guru

      2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Guru Honorer, Bagian TU dan Kepala Sekolah.

      3. 5 use case yang terdiri dari : pencatatan data guru, pembuatan jadwal, proses absensi, rekap absensi dan laporan kinerja guru.

      Activity Diagram

      Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari actor. Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dari aktivitas para aktor-aktor yang ada pada sistem absensi pegawai pada SMK Negeri 5 Tangerang.

      Activity Diagram Pencatatan Guru

      Gambar 3.3 Activity Diagram Pencatatan Guru

      Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Pencatatan data guru yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 initial node untuk mengawali kegiatan.

      2. 5 Action yang terdiri dari memberikan formulir biodata, menerima formulir biodata guru, mengisi formulir biodata guru, bagian TU menerima formulir biodata, lalu menginput data formulir.

      3. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.

      4. 2 Vertical Swimlane yaitu bagian TU dan guru


      Activity Diagram Pembuatan Jadwal

      Gambar 3.4 Activity Diagram Pembuatan Jadwal

      Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram Pembuatan jadwal yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 initial node untuk mengawali kegiatan.

      2. 6 Action yang terdiri dari lihat daftar guru, lihat daftar mata pelajaran, penentuan pengajar, persetujuan jadwal mengajar guru, pengajuan jadwal KBM, dan jadwal belajar mengajar.

      3. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.

      4. 3 Vertical Swimlane yaitu bagian TU, guru, dan kepala sekolah

      Activity Diagram Proses absensi

      Gambar 3.5 Activity Diagram Proses Absensi

      Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram Proses Absensi yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 initial node untuk mengawali kegiatan.

      2. 4 Action yang terdiri dari memberikan lembar absensi, menerima daftar absen guru mengajar, mengisi daftar absen guru mengajar, bagian TU mendata daftar absen.

      3. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.

      4. 2 Vertical Swimlane yaitu bagian TU dan Guru

      Activity Diagram Laporan

      Gambar 3.6 Activity Diagram Laporan

      Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram Laporan yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 1 initial node untuk mengawali kegiatan.

      2. 5 Action yang terdiri dari merekap laporan absensi, memberikan laporan kinerja pegawai, menerima laporan kinerja pegawai, memeriksa laporan kinerja pegawai, dan Acc laporan

      3. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.

      4. 2 Vertical Swimlane yaitu bagian TU dan Kepala SEkolah

      5. 1 Decision Node untuk pemilihan kondisi

      Sequence Diagram

      Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan Sequence Diagram. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam Sistem absensi guru yang berjalan saat ini.

      Sequence Diagram Absensi guru

      Gambar 3.7 Sequence Diagram Absensi Guru

      Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram Absensi Guru yang berjalan saat ini terdapat :

      1. 3 actor yaitu guru, bagian TU, dan Kepala Sekolah.

      2. 5 lifeline yaitu data guru, jadwal, absensi, rekap absensi, laporan.

      3. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.

      4. 11 message yaitu memberikan biodata guru, pencatatan data guru, pembuatan kegiatan jadwal mengajar, melakukan absen guru, mendata absen, buat rekap absen, pengajuan rekap absen, memeriksa laporan, acc laporan, membuat laporan, dan laporan kinerja guru.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisa

      Metodean alisa sistem yang di gunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sistem yang berjalan terdiri dari use case, activity dan sequence diagram.

      Gambar 3.8 Unified Modeling Language (UML)

      1. Analisa Masukan

      - Buku Absen

      2. Analisa Proses

      a. Pencatatan data guru honorer

      b. Pembuatan Jadwal

      c. Proses Absensi

      d. Rekap Absensi

      e. Laporan Kinerja Guru Honorer

      3. Analisa Keluaran

      - Laporan Kinerja Guru Honorer

      Konfigurasi Sistem

      1. Spesifikasi Hardware

      Sistem tersebut menggunakan 1 unit computer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

      - Processor : Pentium IV

      - Monitor : CRT 14”

      - Mouse : Ps2

      - RAM : 1 GB

      - HD : 40 GB

      - Keyboard : Compatible Ps2

      - Printer : Canon Ip 1800 Series

      2. Spesifikasi Software

      - Windows 7

      - Microsoft Word 2010

      - Microsoft Excel 2010

      3. Hak Akses

      Ada 1 aktor yang dapat mengakses sistem absensi tersebut, yaitu Bagian Tata Usaha (TU)


      Permasalahan yang diHadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan yang di Hadapi

      Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem pengolahan absensi guru pada SMK Negeri 5 Tangerang yang sedang berjalan saat ini, dapat disimpulkan bahwa proses absensi guru antara lain:

      1. Sistem pengolahan data absensi guru pada SMK Negeri 5 Tangerang yang berjalan saat ini masih belum optimal, karena masih menggunakan buku untuk mencatat data absensi guru.

      2. Sistem yang berjalan di SMK Negeri 5 Tangerang masih kurang efektif, kurang efisien, dan belum akurat karena masih ada kesalahan dalam pencatatan absensi guru.

      3. Sistem absensi pada SMK Negeri 5 Tangerang yang masih semi komputerisasi belum dapat meningkatkan kinerja guru, maka dari itu diperlukan sebuah sistem pengolahan data absensi. Berdasarkan hal tersebut di buatlah aplikasi pengolahan data absensi berbasis web agar lebih up to date, efektif dan efesien.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Berdasarkan analisa yang dilakukan, dibutuhkan sistem absensi guru yang dapat membantu bagian TU dalam mengelola absensi . Suatu sistem yang mempunyai tempat penyimpanan data, sehingga data yang dihasilkan dapat akurat. Serta, dibutuhkan suatu sistem yang dapat meningkatkan kinerja guru agar dapat menghasilkan suatu laporan yang efektif dan efisien.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan Stakeholder. Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I:

      Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkanElisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

      Keterangan :

      M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting

      D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting

      I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Selanjutny asemua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

      1. (T) artinya Technical,maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
      2. (O) artinya Operasional,maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option,yaitu sebagai berikut :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

      Keterangan:

      1. T : Technical
      2. O : Operational
      3. E : Economic
      4. L : Low
      5. M : Middle
      6. H : High

      Final Draft Elisitasi

      Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Tabel 3.4 Draft Elisitasi


      BAB IV

      HASIL PENELITIAN

      Rancangan Sistem Usulan

      Prosedur Sistem Usulan

      Urutan prosedur ini berisikan:

      1. Prosedur Data Guru Honorer

      Guru honorer mengisi form biodata, kemudian bagian TU menerima form tersebut, lalu bagian TU membuka sistem absensi dan memilih menu input data guru honorer untuk mengisi biodata guru honorer tersebut.

      2. Prosedur Jurusan

      Bagian TU membuka sistem absensi dan memilih menu input jurusan untuk mengisi nama-nama jurusan tersebut.

      3. Prosedur Jadwal

      Bagian TU membuka sistem absensi dan memilih menu input jadwal mengajar untuk mengisi jadwal mengajar tersebut..


      4. Prosedur Mata Pelajaran

      Bagian TU membuka sistem absensi dan memilih menu input mata pelajaran untuk mengisi data mata pelajaran tersebut.


      5. Prosedur Kelas

      Bagian TU membuka sistem absensi dan memilih menu input data kelas untuk mengisi data kelas tersebut.


      6. Prosedur Absensi

      Guru honorer datang langsung kepada bagian TU, kemudian bagian TU membuka sistem absensi guru honorer dan guru honorer melakukan absen di menu input absen.

      6. Prosedur Laporan

      Bagian TU cukup membuka sistem absensi dan memilih menu laporan, yang didalamnnya terdapat laporan absensi guru honorer, laporan kinerja guru honorer, grafik laporan kinerja guru honorer dan laporan jadwal guru honorer. Apabila bagian TU ingin mencetak laporan tersebut, cukup menekan tombol print.

      Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

      Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :


      1. 1 sistem yang menampung kegiatan bagian TU

      2. 3 aktor yaitu, bagian TU, guru honorer dan kepala sekolah

      3. 19 include yang terdiri dari login, menampilkan menu utama, input data guru, menampilkan data guru, input data jurusan, menampilkan data jurusan, input data jadwal mengajar, menampilkan data jadwal mengajar, input data mata pelajaran, menampilkan data mata pelajaran, input data kelas, menampilkan data kelas, menampilkan data kehadiran guru honorer, melakukan absen kehadiran guru honorer, menampilkan halaman laporan, menampilkan laporan absensi guru honorer, menampilkan laporan kinerja guru honorer, menampilkan grafik laporan kinerja guru honorer dan menu log out.

      Activity Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.2 Activityn Diagram Sistem yang diusulkan


      Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

      1. 1 Initial Node untuk mengawali kegiatan

      2. 2 Fork node dan 1 Join node

      3. 19 action yang terdiri dari login, menampilkan menu utama, input data guru, menampilkan data guru, input data jurusan, menampilkan data jurusan, input data jadwal mengajar, menampilkan data jadwal mengajar, input data mata pelajaran, menampilkan data mata pelajaran, input data kelas, menampilkan data kelas, input form daftar hadir guru honorer, menampilkan daftar kehadiran guru honorer, menampilkan halaman laporan, menampilkan laporan absensi guru honorer, menampilkan laporan kinerja guru honorer, menampilkan grafik laporan kinerja guru honorer dan menu log out.

      4. 1 Decision Node untuk pemilihan kondisi.

      5. 1 Final Node¸objek yang diakhiri.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan

      Berdasarkan gambar 4.3 Sequence diagram yang diusulkan terdapat:

      1. 10 lifeLine yang terdiri dari menu login, menu utama, data guru, jurusan, jadwal, mata pelajaran, kels, daftar hadir guru, laporan, menu logout.

      2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu bagian TU, kepala sekolah, guru honorer.

      3. 24 message yaitu, login, verifikasi login, menampilkan menu utama, memberikan data guru honorer, input data guru, menampilkan dara guru honorer, input data jurusan, menampilkan data jurusan, input data jadwal mengajar, menampilkan data jadwal mengajar, merekap data jadwal mengajar, input data mata pelajaran, menampilkan data mata pelajaran, input data kelas, menampilkan data kelas, input form daftar hadir guru honorer, menampilkan data kehadiran guru honorer, merekap laporan kehadiran, membuka halaman laporan, menampilkan laporan absensi guru, menampilkan laporan kinerja guru, menampilkan grafik kinerja guru honorer, mencetak laporan dan logout.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Berisi perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat dalam bentuk tabel.

      Rancangan Basis Data

      Normalisasi

      Gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan

      Berdasarkan gambar Class Diagram yang diusulkan terdapat :

      1. 7 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yaitu class mata pelajaran, kelas, jadwal, jurusan, absen, guru, dan master user.

      2. 5 association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

      1. Nama File : Guru

      2. Media : Hardisk

      3. Isi : nip+nama_guru+alamat+no_tlp +tempat_lahir+tgl_lahir+jenis_kelamin

      4. Primary Key : nip

      5. Panjang Record : 90

      Struktur :

      Tabel 4.2 Data Guru Honorer

      1. Nama File : Jadwal

      2. Media : Hardisk

      3. Isi : kode_jadwal+jam_mulai+jam_selesai+kode_mp+kode_kelas+tahun_ajaran+kode_jrs+nip

      4. Primary Key : kode_jadwal

      5. Panjang Record : 61

      Struktur :

      Tabel 4.3 Jadwal

      1. Nama File : Absen

      2. Media : Hardisk

      3. Isi : kode_absen+tanggal_absen+jam_mulai+jam_selesai+nip+kode_jadwal

      4. Primary Key : kode_absen

      5. Panjang Record : 21

      Struktur :

      Tabel 4.4 Absen

      1. Nama File : Mata Pelajaran

      2. Media : Hardisk

      3. Isi : kode_mp+nama_mp

      4. Primary Key : kode_mp

      5. Panjang Record : 45

      Struktur :

      Tabel 4.5 Mata Pelajaran

      1. Nama File : Kelas

      2. Media : Hardisk

      3. Isi : kode_kelas+nama_kelas

      4. Primary Key : kode_kelas

      5. Panjang Record : 50

      Struktur :

      Tabel 4.6 Kelas

      1. Nama File : jurusan

      2. Media : Hardisk

      3. Isi : kode_jrs+nama_jrs

      4. Primary Key : kode_jrs

      5. Panjang Record : 60

      Struktur :

      Tabel 4.7 Jurusan

      1. Nama File : Master User

      2. Media : Hardisk

      3. Isi : no_users+uid+nm_users+password+level+keterangan+picture

      4. Primary Key : no_users

      5. Panjang Record : 49

      Struktur :

      Tabel 4.8 Master User

      Rancangan Program

      1. Tampilan Menu Log In

      Gambar 4.5 Tampilan Menu Log In


      2. Tampilan Menu Utama

      Gambar 4.6 Tampilan Menu Utama

      3. Tampilan Menu Guru

      Gambar 4.7 Tampilan Menu Guru

      4. Tampilan Menu Absen

      Gambar 4.8 Menu Absen

      5. Tampilan Menu Jurusan

      Gambar 4.9 Menu Jurusan

      6. Tampilan Menu Jadwal

      Gambar 4.10 Menu Jadwal

      7. Tampilan Menu Kelas

      Gambar 4.11 Menu Kelas

      8. Tampilan Menu Mata Pelajaran

      Gambar 4.12 Menu Mata Pelajaran

      9. Tampilan Menu Data User

      Gambar 4.13 Menu Data User

      10. Tampilan Menu Laporan Absensi

      Gambar 4.14 Menu Laporan Absensi

      11. Tampilan Menu Grafik Kinerja

      Gambar 4.15 Menu Grafik Kinerja

      12. Tampilan Menu Grafik Kehadiran

      Gambar 4.16 Menu Grafik Kehadiran

      Rancangan Prototipe

      1. Rancangan Tampilan Menu Login

      Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Menu Login

      2. Rancangan Tampilan Menu Utama

      Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Menu Utama

      3. Rancangan Tampilan Menu Data Guru

      Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Menu Data Guru

      4. Rancangan Tampilan Menu Absen

      Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Menu Absen

      5. Rancangan Tampilan Menu Jadwal

      Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Menu Jadwal

      6. Rancangan Tampilan Menu Jurusan

      Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Menu Jurusan

      7. Rancangan Tampilan Menu Kelas

      Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Menu Kelas

      8. Rancangan Tampilan Menu Mata Pelajaran

      Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Menu Mata Pelajaran

      9. Rancangan Tampilan Menu Laporan Absensi

      Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Menu Laporan Absensi

      10. Rancangan Tampilan Menu Grafik Kinejra

      Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Menu Grafik Kinerja

      11. Rancangan Tampilan Menu Grafik Kehadiran Guru

      Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Menu Grafik Kehadiran Guru

      12. Rancangan Tampilan Menu Data User

      Gambar 4.28 Rancangan Tampilan Menu Data User

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

      a. Processor : Intel Pentium 4

      b. Monitor : 14” LCD m”

      c. RAM  : 2 GB

      d. Harddisk : 500 GB

      e. Printer : Office Jet

      Aplikasi Yang Digunakan

      a. Windows 7

      b. Microsoft Office 2007

      c. Dreamweaver CS5

      d. XAMPP ( PHP dan My SQL)

      e. Browser Mozilla Firefox

      Hak Akses

      Ada 3 actor yang dapat meng-akses Aplikasi Absensi Pegawai yaitu: Bagian TU sebagai admin, Kepala Sekolah, dan Guru Honorer untuk melakukan absen.

      Testing

      Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

      Evaluasi

      Pada sub bab ini berisi tentang evaluasi dari alat yang telah anda uji.

      Implementasi

      Schedule

      Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

      Penerapan

      Estimasi Biaya

      Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.


      BAB V

      PENUTUP


      Kesimpulan

      Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:

      1. Absensi guru honorer yang saat ini sedang berjalan di SMK Negeri 5 Tangerang masih dilakukan secara semi komputerisasi, hal ini menyebabkan kurang efektif dalam melakukan absen dan pencarian kembali data absen serta dalam pembuatan laporan absen hingga laporan kinerja guru honorer.

      2.Dengan adanya sistem absensi yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah guru honorer dalam melakukan absen, pencarian data guru honorer, pembuatan laporan absen hingga laporan kinerja guru honorer, sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik.

      3. Laporan kinerja guru honorer yang dihasilkan saat ini tidak tepat pada waktunya hal ini karena dalam proses pembuatannya memakan waktu yang lama dan tidak memiliki tempat penyimpanan data.

      Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

      Setelah selesai melaksanakan penelitian Skripsi pada SMK Negeri 5 Tangerang dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses absensi guru honorer. Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:

      1. Sistem absensi guru yang berjalan saat ini pada SMK Negeri 5 Tangerang masih semi komputerisasi (belum menggunakan sistem masih menggunakan media kertas untuk melakukan absensi) sehingga kurang efektif dan efisien.

      2. Belum mampu menghasilkan laporan kinerja guru honorer secara akurat dikarenakan absensi yang masih semi komputerisasi dan masih banyaknya terjadi kesalahan pada saat proses pencatatan data absensi, sehingga laporan yang dihasilkan datanya belum akurat.

      3. Laporan absensi yang dihasilkan saat ini belum akurat dikarenakan sering ada beberapa kertas bukti absen yang hilang.

      Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

      a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

      Untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul pada sistem absensi guru honorer, pendataan absen hingga laporan kinerja guru honorer pada SMK Negeri 5 Tangerang, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses absensi guru honorer.

      b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

      Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah guru honorer dalam melakukan proses absensi, sehingga proses absensi dapat terkontrol dan berjalan dengan baik dan juga dapat menghasilkan laporan kinerja guru honorer secara cepat dan akurat yang akan membuat guru honorer menjadi termotivasi untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi.

      Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

      Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan ,maka dapat disimpulkan :

      1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau guru honorer yang ada dibawah lingkungan SMK Negeri 5 Tangerang, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di SMK Negeri 5 Tangerang, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya.

      2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle).

      3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Black box Testing . Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

      Saran

      Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis web ini penulisan memberikan saran sebagai berikut:

      1. Perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan mengunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimanfaatkan dengan baik.

      2. Perlu adanya suatu peningkatan mutu dan kualitas serta informasi yang up to date sehingga dapat meningkatkan mutu sistem.

      3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.


      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
      2. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pratama
      3. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama atmosudirdjo
      4. 4,0 4,1 4,2 Wijayanti, Esa. 2014.”Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” .STMIK Raharja. Tangerang.
      5. Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin.2013.”Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scaffolding (Studi Kasus CV. Pesona Alam Scaffolding)”.Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.
      6. Oktani, Astri.2014. ”Perancangan Sistem Pendataan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Imgrasi Kelas I Tangerang Berbasis WEB”.STMIK Raharja.Tangerang.
      7. 7,0 7,1 Rahayu,Nina. 2014.”Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto”. STMIK Raharja. Tangerang.

      DAFTAR LAMPIRAN

    Contributors

    Riana sepriyanti