SI1522489440

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM E-SERVICE MENGGUNAKAN

FRAMEWORK CODEIGNITER DI PT. INDOFOOD

FRITOLAY MAKMUR


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1522489440

NAMA : NURDIN SURYANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM E-SERVICE

MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER

DI PT. INDOFOOD FRITOLAY MAKMUR

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489440
Nama
: Nurdin Suryana
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Ruli Supriati,S.Kom.,M.T.I.)
NIP : 000603
       
NIP : 073009



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM E-SERVICE

MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER

DI PT. INDOFOOD FRITOLAY MAKMUR

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489440
Nama
: Nurdin Suryana

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedy Iskandar, M.kom)
   
(H.Haris, M.Kom)
NID : 05060
   
NID : 11017




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM E-SERVICE

MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER

DI PT. INDOFOOD FRITOLAY MAKMUR

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489440
Nama
: Nurdin Suryana

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

TA. 2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM E-SERVICE

MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER

DI PT. INDOFOOD FRITOLAY MAKMUR

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1522489440
Nama
: Nurdin Suryana
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, 15 Juli 2019

 
 
 
 
 
(Nurdin Suryana)
NIM : 1522489440

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Pelayanan merupakan salah satu faktor penting dalam mengukur kualitas suatu perusahaan semakin baik pelayanan yang di berikan maka akan semakin baik pula perusahaan tersebut. Maka agar suatu perusahaan memiliki pelayanan yang baik, di perlukanlah sebuah sistem yang mengukur kinerja pegawai berdasarkan pelayanan yang ia berikan. Di Pt. Indofood Fritolay Makmur sampai saat ini belum memiliki sistem untuk mengukur pelayanan yang diberikan kepada tamu ataupun antar para pegawai lainnya. Oleh karena itu peneliti membuat sistem E-SERVICE (Elearning Service) dengan menggunakan Bahasa pemrograman PHP Framework Codeigniter tujuannya untuk mempermudah penilaian kinerja pelayanannya yang nantinya bisa di jadikan sebagai bahan acuan evaluasi dari masing-masing pelayanan yang di berikan.

Kata kunci : [E-SERVICE, Pelayanan, evaluasi, kinerja pegawai]


ABSTRACT


Service is one of the important factors in measuring the quality of a company the better the service provided, the better the company will be. So that a company has good service, in need of a system that measures employee performance based on the services he provides. At Pt. Indofood Fritolay Makmur has yet to have a system to measure services provided to guests or among other employees. Therefore the researcher makes the E-SERVICE (Elearning Service) system by using the PHP Framework Codeigniter programming language the purpose is to facilitate the assessment of its service performance which later can be used as an evaluation reference material for each of the services provided.

Keywords: [E-SERVICE, Service, evaluation, employee performance]




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis/ Skripsi/ Tugas Akhir (Disesuaikan) dengan judul "PERANCANGAN SISTEM E-SERVICE MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI PT. INDOFOOD FRITOLAY””.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ruli Supriati, S.Kom,.M.T.I. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
  5. Bapak Dedy Iskandar,S.Kom.,MTI selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan maupun, arahan, serta motivasi.
  6. Bapak H.Haris.,M.Kom selaku dosen pembimbing II yang juga telah memberikan bimbingan serta arahan juga motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Dwi Pratomo,S.Kom selaku stakeholder di PT. Indofood Fritolay Makmur yang sudah memberikan data yang dibutuhkan penulis..
  8. Bapak / Ibu Dosen di STMIK Raharja.
  9. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan, serta motivasi agar peneliti mampu melaksanakan serta menyelesaikan sesuai dengan yang diharapkan

Peneliti menyadari bahwa di dalan pelaksanaan maupun penyusunan ini masihlah terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karna itu dengan tangan terbuka peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang budiman, guna penyempurnaan laporan peneliti di karya ilmiah yang selanjutnya agar dapat menjadi lebih baik.Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti pada khususnya.


   

Tangerang, 15 Juli 2019

 
 
 
 
 
(Nurdin Suryana)
NIM : 1522489440

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Pieces
  2. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5. Final Draf Elisitasi
  6. Tabel 4.1. Perbadaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Plant
  8. Tabel 4.3 Users
  9. Tabel 4.4 Departement
  10. Tabel 4.5 Master service
  11. Tabel 4.6 Service
  12. Tabel 4.7 Pelayanan
  13. Tabel 4.8 Kuisioner
  14. Tabel 4.9 Kategori
  15. Tabel 4.10 Master Kategori
  16. Tabel 4.11 Master Kuisioner
  17. Tabel 4.12 Jabatan
  18. Tabel 4.13 Black Box Testing

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Ilustrasi Model Waterfall
  2. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Indofood Fritolay Makmur Cikupa
  3. Gambar 3.2 Struktur Organisasi HR Manager
  4. Gambar 3.3 Use case diagram sistem yang berjalan
  5. Gambar 3.4 Activity diagram sistem yan berjalan
  6. Gambar 4.1 Use Case Diagram Costumer
  7. Gambar 4.2 Use Case Diagram Pegawai Pelayanan
  8. Gambar 4.3 Use Case Diagram Admin
  9. Gambar 4.4 Use Case Diagram Super Admin
  10. Gambar 4.5 Activity Diagram Costumer
  11. Gambar 4.6 Activity Diagram Pegawai Pelayanan
  12. Gambar 4.7 Activity Diagram Admin
  13. Gambar 4.8 Activity Diagram Super Admin
  14. Gambar 4.9
  15. Gambar 4.10
  16. Gambar 4.11
  17. Gambar 4.12
  18. Gambar 4.13
  19. Gambar 4.14

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pelayanan merupakan salah satu faktor penting dalam mengukur kualitas suatu perusahaan semakin baik pelayanan yang di berikan, maka akan semakin baik pula perusahaan tersebut. Agar suatu perusahaan memiliki pelayanan yang baik, di perlukanlah sebuah sistem yang mengukur kinerja pegawai berdasarkan pelayanan yang ia berikan.

Di PT.Indofood Fritolay Makmur sampai saat ini belum memiliki sistem untuk mengukur pelayanan yang diberikan kepada tamu ataupun antar para pegawai lainnya. Tujuan dibuatnya sistem ini adalah untuk mengukur semua pelayanan yang diberikan kepada para pegawai untuk nantinya dievaluasi.

Di PT.Indofood Fritolay Makmur memiliki beberapa jasa pelayanan di antaranya jasa office boy, driver, satpam dll. Sebagai contoh berikut disini peneliti menggambarkan alur yang terjadi jika ingin menggunakan jasa office boy:

  1. misalkan pegawai di bagian produksi ingin melakukan rapat. maka bagian produksi akan melakukan konfirmasi ke bagian resepsionis.
  2. lalu bagian resepesionis akan meminta office boy untuk menyiapkan ruangan yang hendak di pakai untuk rapat.
  3. Setelah ruangan sudah di bersihkan tidak ada penilaian yang deberikan terkait kinerja office boy tersebut.


Oleh karena itu peneliti membuat sistem E-Service (Elearning Service) dengan menggunakan Bahasa pemrograman PHP Framework Codeigniter tujuannya untuk mempermudah penilaian kinerja pelayanannya. Berikut merupakan alur sistem yang akan berjalan di pelayanan office boy:

  1. Ada 2 pilihan jika ingin memesan pelayanan : 1). Pihak pegawai bagian produksi melakukan konfirmasi ke resepsionis untuk menyiapakan ruangan rapat. lalu resepsionis melakukan proses input dan menghubingi office boy. 2). Pihak pegawai bisa langsung melakukan pemesanan pelayanan melalui websitenya secara online untuk menyiapkan ruangan rapat. Lalu resepsionis akan melakuakan konfirmasi terkait tempat ruangan rapat dan menghubungi office boy.
  2. Setelah itu office boy menyiapkan dan membersihkan ruang yang akan di pakai rapat
  3. setelah selesai office boy melakukan konfirmasi ke resepsionis
  4. lalu resepsionis akan melakukan konfirmasi bahwa office boy sudah melakuakn pelayanan nya
  5. setelah konfirmasi berhasil maka pegawai bagian produksi yang meminta ruangan rapat akan mendapatkan email kuisioner.
  6. Setelah itu pegawai tersebut di wajibkan untuk mengisi kuisoner tersebut untuk mengetahui kinerja pelayanannya dan sebagai bahan evaluasi di masa mendatang

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang sedang dihadapi dan yang akan dibahas dalam penelitian ini  :

  1. Apa saja kendala yang di alami dalam sistem E-SERVICE yang berjalan saat ini ?
  2. Bagaimana meningkatkan pelayan di PT.Indofood Fritolay Makmur ?
  3. Bagaimana cara mengetahui kekurangan dari pelayanan yang diberikan ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk agar lebih dapat memfokuskan penelitian pada pokok permasalahan yang sedang terjadi dan tidak menyimpang dari permasalahan yang diteliti, batasan masalah yang dibahas adalah untuk merancang sistem informasi kompetensi manajerial karyawan pada PT.Indofood Fritolay Makmur.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata Satu (S1).
  2. Mengimplementasikan ilmu yang penulis dapatkan di dalam kelas ketika KBM.
  3. Melatih keterampilan peneliti dalam membuat sistem yang efektif dan efisien.
  4. Melatih sikap tanggung jawab penulis dalam melakukan penelitian sampai selesai dalam membuat laporan.
  5. Mempermudah evaluasi kinerja kerja pelayanan di PT.Indofood Fritolay Makmur.

Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini antara lain :

  1. Meningkatkan kemampuan berfikir tentang konsep seperti apa yang harus penulis angkat kedalam penelitian, tentunya berkaitan dekat dengan keadaan di sekolah yang menjadi tempat penelitian.

  2. Meningkat kemampuan untuk memecahkan masalah yang timbul dari konsep yang sebelumnya disusun.

  3. Meningkatkan wawasan mengenai langkah-langkah dan tata cara membuat sistem yang berguna bagi sekolah yang dapat diukur melalui keefektifan dalam penggunaan dan keefisienan dalam biaya pembuatan.

  4. Menciptakan mahasiswa dan mahasiswi yang mampu menerapkan hasil KBM di perusahaan/instansi yang menjadi tempat penelitian

  5. Dapat membuat Perguruan Tinggi Raharja dikenal luas oleh institusi swasta atau negeri yang dijadikan objek penelitian.

  6. Manfaat bagi peneliti yaitu memberikan wawasan, menambah ilmu serta pengalaman dalam merancang sebuah permasalahan yang ada.

  7. Manfaat bagi perusahaan yaitu memudahkan admin untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan para pegawai untuk nantinya bisa di evaluasi.

  8. Dengan sistem yang sudah terkomputerisasi hasil pengolahan data yang ada akan lebih efisien dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu ::

  1. Metode Wawancara (Interview).

    Metode wawancara atau dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan selaku Stakeholder di PT.Indofood Fritolay Makmur Wawancara itu sendiri adalah suatu proses pengumpulan data guna untuk melengkapi suatu penelitian.

  2. Metode Observasi

    Metode ini penelitian dilakukan secara langsung dengan cara datang ke lapangan dan melakukan pengmatan-pengamatan secara langsung guna mendapatkan data yang sesuai fakta yang ada.

  3. Metode Studi Pustaka

    Selain melakukan kegiatan di atas, peneliti juga melakukan studi pustaka melalui referensi-referensi yang ada di perpustakaan Akademik Sistem Informasi atau Informatika UNIVERSITAS RAHARJA maupun di perpustakaan lainnya, juga melalu media internet untuk memperoleh data yang berkaitan guna menunjang kelengkapan data.

Analisa Sistem

Setelah melakukan proses pengumpulan data dan selanjutnya data yang sudah di peroleh dapat diolah dan di analisa. Di sini peneliti menggunakan metode analisa sistem yang dilakukan yaitu, analisa PIECES. Analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services). Teknik ini merupakan analisa sistem yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang berjalan untuk menjadi rekomendasi perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dibuat/ dikembangkan.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisa selesai. Pada tahap perancangan atau tahap dalam mendesain merupakan tahap yang menentukan proses sistem yang baru. Oleh karena itu dalam perancangan sistem yang digunakan yaitu menggunakan model SDLC. SDLC sendiri memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya. Ada beberapa model dan jenis-jenis SDLC yang berbeada-beda tetapi peneliti memilih menggunakan model waterfall karena model waterfall menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara terurut. Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2018) Berikut merupakan alur pendekat model waterfall :

  1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
  2. Desain
  3. Pembuatan Kode Program
  4. Pengujian

Metode Prototipe

Dalam menyusun laporan Skripsi ini peneliti mempergunakan metode throw-away prototyping. Dengan menggunakan metode ini, spesifikasi awal dari sistem sudah dapat diketahui di awal, sehingga proses prototyping ini ditujukan untuk mengurangi resiko kebutuhan yang tidak terpenuhi

Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian ini digunakan pada saat menguji atau mendeteksi kesalahan yang ada pada sistem baru yang telah selesai dibuat. Pada metode pengujian ini yang digunakan adalah Black-Box Testing. Ada pula Black-Box testing itu sendiri adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software yang ada. Metode pengujian ini berusaha untuk menemukan kesalahan dari beberapa kategori, di antaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Agar penulisan laporan penelitian ini menjadi lebih mudah di mengerti, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan aturan penyampaiannya yang sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini memuat beberapa teori dasar dan beberapa definisi serta literature review yang mendukung pembahasan masalah, sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang sejarah singkat tentang perusahaan, struktur organisasi, tugas dan wewenang yang ada pada perusahaan, analisa sistem saat ini, serta permasalahan atau kendala yang ada pada sistem kompetensi karyawan yang sedang berjalan saat ini dan solusi dari permasalahan yang ada.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, statechart diagram sequance diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.
BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan, agar dapat berkembang untuk sistem yang lebih lanjut lagi.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

Landasan Teori

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Berikut di bawah in merupakan defines perancangan menurut para ahli: Menurut Maimunah, dkk (2017) menjelaskan bahwa, “Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”. Menurut Wahyu dkk dalam Jurnal CERITA (2016) mengatakan, “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. Dari beberapa pendapat di atas bisa peneliti simpulkan bahwa perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu agar nantinya bias memenuhi kebutuhan pengguna serta dapat berfungsi dengan baik.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan di bawah ini : menurut Randi V. Palit dkk dalam E-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 7 (2015), “sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari elemen atau komponen yang dihubungkan bersama agar memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut Julitta Dewayani dan Fitri Wahyuningsih (2016) mendefinisikan, “Sistem adalah kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi perusahaan”. Menurut Priyo Sutopo dkk (2016) Kata sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen dan memiliki prosedur-prosedur tertentu yang saling berhubungan sesuai dengan skema suatu kegiatan tertentu untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi

Karakteristik Sistem

Menurut J Hutahaean (2015) bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:
  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Pengolah Sistem (Procces)

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  7. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

  9. Pengolahan ( Proses Sistem)

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi pengeluaran.

  10. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (Goal) atau saran (Objective)

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean dalam buku konsep sistem informasi (2015) sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  1. Sistem abstrak (abstract system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/ cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Sistem fisik (physical system)

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  4. Sistem alamiyah (natural system)

    Sistem alamiyah adalah sistem yang terdiri melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.

  5. Sistem buatan manusia (human made system)

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

  6. Sistem tertentu (deterministicl system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

  7. Sistem tak tentu (probalistic system)

    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  8. Sistem tertutup (close system)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar.

  9. Sistem terbuka (open system)

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :
  1. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode – metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technology block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

    1. Teknisi (human ware atau brainware)
    2. Perangkat lunak (software)
    3. Perangkat keras (hardware)

  5. Blok basis data (database block)

    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang perancangan sistem menurut beberapa ahli, yaitu :
  1. Menurut McLeod dalam Fauzi dan Titis (2015) “Perancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.
  2. Menurut Eva Rianti dkk dalam Jurnal Teknologi Vol. 7 No. 2 2017 menyatakan bahwa “perancangan sistem merupakan pengembangan sistem informasi baru berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis system”.
  3. Menurut Iwan sidharta dan Mirna Wati (2015),"Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisa sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean ke dalam suatu bahasa pemrograman.
Dari ketiga pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa perancangan adalah lanjutan dari Analisa sistem yang mengembangkan sistem informasi berdasarkan proses dan data yang di perlukan.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Iswandy (2015) pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah :
  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli teknik yang terlibat.
  3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

Konsep Dasar E-Service

Definisi Service(Pelayanan)

menurut Primandana (dalam Utami : 2015), Mengatakan bahwa Jasa atau Pelayanan merupakan salah satu bentuk jasa yang ditawarkan kepada para konsumennya. Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dsn cepst hilsng, lebih dapat dirasakan, serta para konsumen lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.

Kualitas Pelayanan

Menurut Sujarweni (2015) kualitas Pelayanan terbaik para pelanggan dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memeberikan perhatian khusus pada standar kinerja pelayanan eksternal.

Konsep Dasar Framework

Definisi Framework

Dalam penelitian Amit S. Thwari dan Dr. S.E. Yedey yang berjudul “STUDY OF CODEIGNITER TECHNOLOGY” dalam International Journal of Research in Computer & Information Vol. 1 No. 2 (2016) Mengatakan framework adalah seperangkat perpustakaan yang disusun dalam desain arsitektural untuk memberikan kecepatan, akurasi, kenyamanan dan konsistensi dalam pengembangan aplikasi semacam itu, kerangka kerja tersebut memuat unsur-unsur berikut:
Jika kerangka kerja ini dikaitkan dengan kata PHP, maka bisa diartikan sebagai kerangka kerja yang memudahkan pengembangan web dengan menggunakan bahasa PHP. Framework adalah kerangka kerja. Framework juga dapat di artikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function yang dapat membantu developer/ programmer dalam menagani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variabel, dan file. Sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi.Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa “Framework adalah kumpulan kerangka kerja (terutama class dan function yang dapat membantu developer/ programmer dalam menagani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variabel, dan file sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi”.

Keuntungan Framework

Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan framework adalah:
  1. Waktu pembuatan aplikasi website jauh lebih singkat,
  2. Kode website jadi lebih mudah dibaca, karena sedikit dan sifatnya pokok, detailnya adalah kode dari framework,
  3. Website menjadi lebih mudah diperbaiki, karena tidak perlu fokus ke semua komponen kode website, terutama kode sistem framework,
  4. Tidak perlu lagi membuat kode penunjang aplikasi website seperti koneksi database, validasi form, GUI (Graphical User Interface) dan keamanan,
  5. Pikiran pengembang menjadi lebih terfokus ke kode alur permasalahan website, apa yang ditampilkan dan layanan apa saja yang diberikan dari aplikasiwebsite tersebut,
  6. Jika dikerjakan team work, maka akan lebih terarah karena sistem framework, mengharuskan adanya keteraturan pelekatan kode. Seperti pengambilandatabase terpisah dengan bagian pengaturan tampilan pengunjung.

Definisi Codeigniter

Menurut I Ketut Suharsana dalam jurnal sistem dan informatika (2016) Menjelaskan bahwa “CodeIgniter adalah sebuah framework yang digunakan untuk membuat sebuah aplikasi berbasis web yang disusun dengan menggunakan bahasa PHP”.
Menurut Donni Prabowo (2015) , dalam jurnal berjudul “Website E-Commerce Menggunakan Model View Controller ( Mvc ) Dengan Framework Codeigniter Studi Kasus : Toko Miniatur” berpendapat bahwa Codeigniter adalah sebuah framework untuk web yang dibuat dalam format PHP. Format yang dibuat ini selanjutnya dapat digunakan untuk membuat sistem aplikasi web yang kompleks. Codeigniter dapat mempercepat proses pembuatan web , karena semua class dan modul yang dibutuhkan sudah ada dan programmer hanya tinggal menggunakannya kembali pada aplikasi web yang akan dibuat.
Menurut Donni Prabowo (2015) , dalam jurnal berjudul “Website E-Commerce Menggunakan Model View Controller ( Mvc ) Dengan Framework Codeigniter Studi Kasus : Toko Miniatur” berpendapat bahwa Codeigniter adalah sebuah framework untuk web yang dibuat dalam format PHP. Format yang dibuat ini selanjutnya dapat digunakan untuk membuat sistem aplikasi web yang kompleks. Codeigniter dapat mempercepat proses pembuatan web , karena semua class dan modul yang dibutuhkan sudah ada dan programmer hanya tinggal menggunakannya kembali pada aplikasi web yang akan dibuat.

Keuntungan Codeigniter

Menurut Budi Raharjo (2015), CodeIgniter merupakan sebuah toolkit yang ditunjukan untuk orang yang ingin membangun aplikasi web dalam bahasa pemrograman PHP. Beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh CodeIgniter adalah sebagai berikut:
  1. CodeIgniter adalah framework yang bersifat free dan open-source.
  2. CodeIgniter memiliki ukuran yang kecil dibandingkan dengan framework lain. Setelah proses instalasi, framework CodeIgniter hanya berukuran kurang lebih 2MB (tanpa dokumentasi atau jika direktori user_guide dihapus). Dokumentasi CodeIgniter memiliki ukuran sekitar 6 MB.
  3. Aplikasi yang dibuat menggunakan CodeIgniter bisa berjalan dengan cepat.
  4. CodeIgniter menggunakan pola desain Mode-View-Controller (MVC) sehingga satu file tidak terlalu berisi banyak kode. Hal ini menjadikan kode lebih mudah dibaca, dipahami, dan dipelihara di kemudian hari.
  5. CodeIgniter dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan.
  6. CodeIgniter terdokumentasi dengan baik. Informasi tentang kelas dan fungsi yang disediakan oleh CodeIgniter dapat diperoleh melalui dokumentasi yang disertakan di dalam paket distribusinya.

Teori Khusus

Konsep Dasar Analisa Sistem

Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Rachmat Agusli, dkk(2017), “Analisa sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru"
Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa analisa sistem ialah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, mengenai bagus atau tidaknya sistem tersebut yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu permasalahan di perusahaan atau organisasi tertentu dengan menggunakan sistem informasi.

Konsep Dasar Prototype

Menurut Faishal (2016), “Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana inti tahapannya adalah komunikasi, pembuatan dan uji coba.”.
Sedangkan menurut Nartiningsih dan Kondar Siahaan dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2 (2017) Prototype adalah proses iteratif dalam pengembangan sistem, di mana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.”
Menurut Darmawan dalam Martono, dkk (2017), "Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai".

Konsep Dasar Analisa Pieces

Definisi Analisa Pieces

Menurut Taufiq dalam jurnal (Sole, Astriza & Hamid, 2017), Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.
  1. Kehandalan (Performance)

    Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES di mana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  2. Informasi (Infromation)

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  3. Analisis Ekonomi (Economic)

    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. Analisis Kemanan (Security)

    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  6. Analisis Layanan (Services)

    Berikut adalah kriteria penilaian di mana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah dipelajari.
    5. Sistem tidak mudah digunakan.
    6. Sistem canggung untuk digunakan.
    7. Sistem tidak fleksibel.


Konsep Dasar UML

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Rosa A.S dan M.shalahuddin (2018) “UML merupakan “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Jenis-Jenis UML (Unified Modeling Language)

Terdapat beberapa jenis Unified Modeling Language (UML) yang mana diantaranya adalah :
  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016), Diagram Kelas, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016) , Diagram Use Case, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  3. Diagram Interaksi (Sequence Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016), Diagram Interaksi dan Sequence (Urutan), bersifat dinamis. Dinamis urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  4. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

    Menurut Muslihudin (2016), Diagram Aktivitas (Activity Diagram), bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam suatu sistem serta pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Konsep Dasar SDLC

Definisi SDLC

Menurut Sahil Barjtya dkk dalam International Journal Of Engineering And Computer Science (2017).Menjelaskan bahwa “Software Development Life cycle (SDLC) is the collection of various steps which followed for the systematic development, design and maintenance of the software projects and ensure that all the user requirement is fulfilled with least amount of resource consumption”. Yang artinya “Koleksi dari berbagai langkah yang diikuti secara sistematis pengembangan, perancangan dan pemeliharaan proyek perangkat lunak dan memastikan bahwa semua kebutuhan pengguna terpenuhi dengan sedikit jumlah konsumsi sumber daya”.

Metode Waterfall

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015), “Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis,desain pengodean,pengujian dan tahap pendukung (support)”.

metode-waterfall Gambar 2.1 Ilustrasi Model Waterfall

Konsep Dasar Elisitasi

Literatu review


Categor: lock