Multimedia Audio Galery iLearning Community and Services

Dari widuri
Revisi per 14 Juni 2016 23.19 oleh Iis Ariska Rosalinda (bicara | kontrib) (Melindungi "Multimedia Audio Galery iLearning Community and Services": karena telah sesuai dengan ketentuan penulisan ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya)))


Lompat ke: navigasi, cari


ANALISA OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS)

PADA PERGURUAN TINGGI

RAHARJA

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:


1311475690 MAULANA SANI




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)





LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS)

PADA PERGURUAN TINGGI

RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informatika Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 10 Juni 2016




Dosen Pembimbing




( Indri Handayani,S.kom )

NID. 04018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1311475690
Nama
: Maulana Sani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 10 Juni 2016
Maulana Sani
NIM. 1311475690

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah cukup banyak menerbitkan jurnal sepanjang berdirinya, CCIT Journal adalah salah satu jurnal cetak yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Sistem penerbitan jurnal yang diterapkan saat ini adalah sistem penerbitan jurnal konvensional dimana pada prosesnya beberapa hal masih dilakukan secara manual seperti proses pemindahan dokumen misalnya dan juga output dari sistem penerbitan jurnal yang saat ini berjalan dalam hal ini juga masih konvensional yaitu tercetak, dalam hal ini sistem penerbitan jurnal yang berjalan saat ini dapat dikatakan kurang efisien, dalam hal ini baik dari aspek waktu, tenaga, dan biaya. Pada penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap sistem yang berjalan saat ini, dimana pada penelitian ini juga akan dibahas tentang usulan penggunaan sistem penerbitan jurnal elektronik (e-journal) berbasis Open Journal System sebagai alternatif pemecahan masalah.

Kata Kunci: Penerbitan, Jurnal Elektronik, e-journal, Open Journal System




ABSTRACT

Perguruan Tinggi Raharja is one of colleges that have pretty much publish a journal throughout the establishment, CCIT Journal is one of the print journal published by the Perguruan Tinggi Raharja. Journal publishing system the applied current is conventional where in the process some things are still done manually as the process of moving document, for example, and also the output of the system journal publication which is currently running in this case is also still conventional print, in this case the system publishing a journal that runs today can be said to be less efficient, in this case both from the aspect of time, effort, and cost. In this study will be to analyze the current system, where the research will also be discussed on the proposed use of electronic journal publishing system based on Open Journal System as an alternative to solving the problem.

Keywords: Publishing, Electronic Journal, E-Journal, Open Journal System




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang diambil adalah “Analisa Manajemen Sistem Gamifikasi ZPreneur Sebagai Inovasi Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, diantaranya :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. AbasSunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Indri Handayani, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orang Tua dan Kakak yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.
  7. Semua sahabat – sahabat tersayang yang juga memberikan support dan semangat penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 10 Juni 2016
Maulana Sani
NIM. 1311475690



Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar3.2.2.1 Use Case Diagram.

Gambar3.2.2.2 Sequence Diagram

Gambar3.2.2.3 Activity Diagram

Gambar3.4.1 Tampilan Aplikasi

DAFTARSIMBOL


DAFTARSIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTARSIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTARSIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jurnal ilmiah merupakan suatu majalah atau buku yang berisikan karya tulis ilmiah didalamnya yang dalam penulisannya mengikuti suatu aturan atau pedoman tertentu. Dalam bentuk nyatanya jurnal itu sendiri dikelompokan kedalam dua kategori yaitu jurnal cetak dan jurnal online atau e-journal.

Jurnal cetak merupakan output atau keluaran yang dihasilkan dari sistem penerbitan jurnal secara konvensional atau dibukukan sedangkan jurnal online atau e-journal merupakan output dari sistem penerbitan jurnal online dimana berbeda dengan jurnal cetak yang memiliki wujud berupa buku, jurnal online tidak memiliki bentuk fisik melainkan hanya berupa data digital, sehingga dalam hal invetaris jurnal online memiliki nilai lebih tinggi dikarenakan tidak memakan banyak tempat selain itu berbeda dengan jurnal cetak yang pada dasarnya menggunakan banyak kertasa dalam pembuatannya jurnal online bersifat paperless.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang memiliki terbitan jurnal cetak yang cukup banyak dimana CCIT Journal adalah salah satunya yang hingga saat ini telah berjalan hingga Vol. 7 tercatat mulai dari tahun 2007 hingga sekarang, namun tidak dengan jurnal online karena Perguruan Tinggi Raharja belum menerapkan sistem penerbitan jurnal online hingga saat ini.

Penerbitan jurnal ilmiah baik cetak maupun online pada dasarnya memiliki aturan yang harus diikuti, dimana DIKTI selaku pihak nasional yang berkaitan dengan hal ini berperan sebagai pembuat aturan dan setiap Perguruan Tinggi yang ikut serta terlibat dalam penerbitan jurnal harus mengikuti aturan dan ketentuan yang diberlakukan oleh DIKTI salah satunya adalah ketentuan tentang akreditasi jurnal ilmiah dimana hal ini tertuang dalam surat edaran Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Nomor 002/E.5/PB/I/2016 tanggal 19 Januari 2016 perihal Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah.

Dalam hal ini Perguruan Tinggi Raharja belum dapat memenuhi ketentuan yang ditetapkan DIKTI dimana Perguruan Tinggi Raharja belum memiliki jurnal online dalam terbitannya. Oleh karena itu penerapan sistem penerbitan jurnal online pada Perguruan Tinggi Raharja dirasa perlu guna memenuhi persyaratan akreditasi tersebut, selain itu penerapan sistem penerbitan jurnal online pada Perguruan Tinggi Raharja dirasa mampu memberikan banyak dampak positif bagi Perguruan Tinggi Raharja, selain untuk memenuhi persyaratan akreditasi jurnal juga untuk mengurangi angka penggunaan kertas yang ada pada perguruan tinggi raharja dan terahir inventaris jurnal Perguruan Tinggi Raharja tersimpan dengan lebih rapih.

Sistem penerbitan jurnal online merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan terhadap penerbitan jurnal online yang pada prosesnya meliputi setiap aspek kegiatan yang ada pada penerbitan jurnal secara konvensional atau tercetak yaitu proses submisi penulis, editting, review, siubmisi ulang (jika ada yang perlu diperbaiki), hingga jurnal dipublikasi, bedanya jika pada penerbitan jurnal online setiap proses itu berlangsung pada satu media berbasis online.

Open Journal System (OJS) merupakan salah satu CMS (Contents Management System1) sistem penerbitan jurnal online bersifat opensource yang dikembangkan oleh PKP (Public Knowledge Project), dimana dalam penerapannya telah banyak digunakan oleh Perguruan Tinggi maupun Universitas yang ada di Indonesia sebagai sistem penerbitan jurnal online Mereka.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirasa perlu untuk melakukan penerapan Open Journal System (OJS) sebagai sistem penerbitan jurnal online pada Perguruan Tinggi Raharja dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas sistem penerbitan jurnal pada Perguruan Tinggi Raharja yang Penulis tuangkan kedalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Analisa Open Journal System (OJS) Pada Perguruan Tinggi Raharja”.


Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan sekumpulan pertanyaan yang disusun dan dibuat untuk diketahui jawabannya melalui suatu proses penelitian, mulai dari pengumpulan data, analisa data hingga dari semua proses tersebut dapat menghasilkan suatu jawaban yang dapat menjawab semua permasalahan yang dirumuskan.

Rumusan masalah merupakan poin penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu penelitian, dimana nantinya rumusan masalah akan dijadikan sebagai fokus permasalahan yang akan diselesaikan, pemilihan metode, pelaksanaan metode, dan eksekusi atau implementasi yang dilakukan nantinya akan berdasarkan rumusan masalah yang ada, dimana semua proses yang ada akan mengacu pada cara atau metode yang dapat menjawab permasalahan yang dirumuskan.

Rumusan masalah juga berperan sebagai suatu tujuan dari penelitian dimana terpecahkannya permasalahan yang ada pada rumusan masalah adalah keberhasilan suatu penelititan, berhasil atau tidaknya suatu penelitian juga dilihat dari terpecahkan atau tidak terpecahkannya permasalahan yang telah dirumuskan, dan oleh karena itu penyusunan rumusan masalah penelitian merupakan hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga suatu penelitian tetap fokus pada permasalahan yang ada sehingga penelitian berjalan dengan lebih terarah.

Dan berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan pada latar belakang diatas dimana jelas bahwa penerapan penerbitan jurnal berbasis online atau menggunakan Open Journal System untuk menggantikan sistem penerbitan yang lama (konvensional) dirasa perlu guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem penerbitan jurnal yang lama (konvensional).

Sistem penerbitan jurnal konvensional atau tercetak yang diterapkan Perguruan Tinggi Raharja dirasa belum maksimal dan belum memenuhi ketentuan DIKTI tentang akreditasi jurnal yang tertuang pada surat edaran Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Nomor 002/E.5/PB/I/2016 tanggal 19 Januari 2016 perihal Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah yang salah-satu isinya membahas tentang ketentuan yang diberlakukan mulai 1 April 2016 (Akreditasi Periode II) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual hanya menerima dan memproses usulan akreditasi jurnal (terbitan berkala) ilmiah nasional yang telah dikelola secara elektronik, sehingga proses penilaian akan lebih mudah, cepat, akurat dan transparan, oleh karena itu penerapan sistem penerbitan jurnal berbasis online atau menggunalkan Open Journal System nantinya akan dapat memberikan nilai positif pada Perguruan Tinggi Raharja dalam hal akreditasi tentunya.

Dan berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang di atas, selanjutnya ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem penerbitan jurnal yang berjalan saat ini ?

  2. Apakah sistem penerbitan jurnal yang berjalan saat ini dapat dinilai efisien?

  3. Seperti apakah sistem yang dapat meningkatkan kualitas penerbitan jurnal pada Perguruan Tinggi Raharja ?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas pada laporan ini Penulis batasi pada sistem penerbitan jurnal online menggunakan Open Journal System dan kaitannya dengan peran Open Journal System dalam peningkatan mutu dan kualitas penerbitan jurnal yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, serta perbandingan antara sistem penerbitan jurnal online menggunakan Open Journal System dengan sistem penerbitan jurnal yang saat ini berjalan, apakah lebih baik atau tidak.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian


Tujuan merupakan suatu sasaran atau target yang hendak dicapai maka tujuan penelitian adalah suatu sasaran atau target yang hendak dicapai dalam suatu kegiatan penelitian. Tujuan Penelitian juga merupakan suatu hal yang penting untuk dirumuskan sebelum melakukan suatu penelitian guna menjaga penelitian tetap terarah. Tujuan penelitian diuraikan secara tegas dan jelas tentang apa yang hendak dicapai dalam penelitian, tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian, adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

  1. Mengetahui bagaimana sistem penerbitan jurnal yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja

  2. Mengetahui apakah sistem penerbitan jurnal saat ini dapat dinilai efisien atau tidak

  3. 3. Mengetahui sistem yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya pada penerbitan jurnal pada Perguruan Tinggi Raharja

Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan dampak positif dari tercapainya tujuan yang diinginkan, Manfaat juga merupakan dampak dari pencapaian tujuan. Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :

  1. Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk alternatif sistem yang diusulkan.

  2. Memberikan alternatif pilihan untuk sistem yang diusulkan dalam rangka meningkatkan efisiensi pada sistem penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja

  3. Hasil dari penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk diterapkan pada sistem penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi raharja.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah serangkaian tatacara yang dilakukan dalam melakukan suatu penelitian, adapun metode penelitian yang penulis terapkan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah serankaian tatacara yang dilakukan guna memeperoleh informasi yang berguna untuk mencapai tujuan penelitian, adapun metode pengumpulan data yang diterapkan penulis dalam adalah sebagai berikut :

  1. Observasi

  2. Observasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan pengamamatan langsung ke lapangan.

  3. Wawancara

  4. Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dari pihak pengumpul data dalam hal ini penulis kepada narasumber atau sumber data.

  5. Angket atau kuesioner

  6. Angket atau kuesioner merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara memeberikan serangkaian pertanyaan secara tertulis kemudian ditujukan kepada beberapa responden.

  7. Studi Pustaka

  8. Studi Pustaka merupakan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan penggalian informasi pada penelitian-penelitian sejenis sebelumnya untuk dijadikan refrensi.

Sistematika Penulisan

Demi memberikan informasi lebih jelas perihal Laporan Kuliah Kerja Peraktek (KKP) ini guna pemahaman yang lebih, maka penulisan laporan ini dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang penjabaran latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang penjabaran teori-teori berupa pengertian maupun definisi yang diambil atau dikutip dari buku atau tulisan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada laporan ini serta beberapa kajian pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi gambaran singkat tentang sejarah Perguruan Tinggi Raharja, dan sistem penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang ada pada sistem perbitan jurnal yang saat ini berjalan, alternative atau solusi atas permasalahan yang ada.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa pengertian sistem menurut para pakar yang coba saya paparkan dari berbagai sumber :

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (Hutahaean, 2015)[1], “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran dan maksud”.

Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Menurut Tanti (Tanti, 2009:206)[3], “sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

Dan berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah “Sekumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama serta terikat antara satu dengan yang lain dalam rangka pencapaian suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[4], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya.

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya.Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup.Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub(Yakub, 2012:142)[5], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).”

Menurut Jogiyanto (Jogiyanto, 2010)[6], “Analisa Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan–permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah “suatu proses untuk mengetahui sistem secara utuh dimana dalam prosesnya beberapa variabel dianalisis secara rinci”.

Tahap-Tahap Analisis Sistem

Menurut Taufiq (Taufiq, 2013:159)[2], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Menurut Jogiyanto (Jogiyanto, 2010)(Taufiq, 2013:159)[6],Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analyze, yaitu menganalisa system.

  4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut The Liang Gie dalam Tata Sutabri (Sutabri, 2012:2)[4], bahwa data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lain apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan.

Menurut Tata Sutabri (Sutabri, 2012:2)[4], “data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012:15)[5], Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Dan berdasarkan pendapat dari para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah, “suatu bahan dasar, fakta, kejadian atau peristiwa yang akan diolah dalam suatu proses analisis data dan kemudian menjadi suatu informasi”.

Definisi Informasi

Menurut George R. Terry (1962) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:17)[7], informasi adalah data penting dan memberikan pengetahuan yang berguna. Informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan daya untuk memberikan keterangan atau pengetahuan.

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[8], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Menurut Gordon B. Davis (1974) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18)[7], informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk atau arti penting bagi si penerima serta mempunyai nilai nyata dan dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan saat ini atau yang akan datang.

Dan berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah mengalami suatu proses hingga memiliki nilai guna bagi penerimanya.

Kualitas Informasi

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:20)[7], kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Akurat (accurancy), berati infomasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terbanyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi. Komponen akurat meliputi:

    1. Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

    2. Correctness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.

    3. Security, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

  2. Tepat waktu (timeleness), berarti informasi datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance), berarti informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi untuk mendapatkannya biaya yang tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Menurut Agus Mulyanto (2009:247)[9], suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Sutarman (2012:14)[10], Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2009:29)[9], “Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Jogiyanto HM (2010:33)[11], “Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi”.

Menurut O’brian, J.A. (2005) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:33)[7], sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan serta menyebarkan informasi dalam organisasi.

Menurut Rainer, T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:33)[7], sistem informasi merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Meurut Laudon, K.C., dan Laudon, J.P. (2007) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:34)[7], sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan atau mendapatkan, meyimpan, dan mendistribusikan informasi guna menunjang oengambilan keputusan dalam organisasi.

Berdasarkan beberapa uraian pendapat para ahli di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang menangani pengolahan suatu informasi.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[4], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.(Jogiyanto H.M., 2010:13)[11].

Tujuan sistem informasi terdiri dari kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Heriawati (2011:10)[12], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Menurut Alim (2012:30)[13], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah bahasa dalam bentuk gambaran yang digunakan untuk memvisualisasikan sebuah sistem.

Diagram-Diagram UML (Unified Modeling Language)

Berikut ini adalah diagram-diagram UML (Unified Modeling Language) menurut Henderi (2010:6)[14] yaitu:

  1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  3. Sequence Diagram

    Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram

    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliranaktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yangakan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Relasi (Relationship) UML (Unified Modeling Language)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Ketergantungan (Dependention).

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

  2. Asosiasi (Association)

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  3. Generalisasi (Generalization)

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

  4. Realisasi (Realization)

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

langkah-Langkah Membuat UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2010:6)[14], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirementlain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

    1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Dasar Pengelolaan (manajemen) Jurnal Ilmiah Elektronik

Definisi Pengelolaan

Menurut Siti Hardyanti Patimah (2012:14)[15], Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau pengurusan. Banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapat tujuan tertentu.

Gulik dalam Wijayanti (2012:5)[16] mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan dan manajemen adalah sama, yang dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan untuk mengatur serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Definisi Jurnal Ilmiah

Menurut Lasa (Lasa, 2009)[17], Jurnal ilmiah merupakan sebuah publikasi ilmiah yang memuat informasi tentang hasil kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Minimal informasi yang ada harus mencakup kumpulan pengetahuan baru, pengamatan empiris, maupun pengembangan gagasan atau usulan.

Menurut Drs.Zifirdaus Adnan, B.A.Hons., M.A dan Dra.I.Zifirdaus, M. Ed. (2005:5)[18], Jurnal ilmiah adalah forum komunikasi bagi anggota masyarakat ilmiah disiplin ilmu tertentu.

Dikutip dari Wikipedia[19], Jurnal merupakan suatu kutipan dari laporan di dalam jurnal terdapat point-point penting dari laporan tersebut. Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup semua bidang ilmu, juga ilmu sosial dan humaniora. Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih penting untuk bidang ilmu pengetahuan alam maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain.

Dan dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa jurnal ilmiah adalah bentuk dokumentasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan seseorang kemudian dituangkan kedalam karya tulis ilmiah.

Jurnal sebagai sebuah terbitan berkala, dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis sebagai berikut:

  1. Jurnal cetak

    Jurnal tercetak yaitu jurnal yang dipublikasi dan diterbitkan dalam bentuk fisik sebuah buku

  2. Jurnal Elektronik

    Jurnal elektronik adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak, akan tetapi jurnal ini dijadikan bentuk elektronik. Terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam format PDF).

    Menurut LIPI (2013)[20], “Jurnal elektronik (E-Journal) adalah sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non ilmiah. Sarana ini disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karyakarya ilmiah.”

Content Management System (CMS)

Menurut Yuhefizar dkk (2009:7)[21], CMS atau Content Management System adalah suatu metoda mengelola sebuah contentc/isi. Content bisa berupa teks, suara, gambar, video, animasi dan aplikasi lainnya yang disimpan dalam sebuah database sehingga, mudah dalam pengelolaannya.

Open Journal System (OJS)

Definisi Open Journal System (OJS)

Dikutip dari situs resminya PKP (Public Knowledge Project)[22], “Open Journal Systems (OJS) is a journal management and publishing system that has been developed by the Public Knowledge Project through its federally funded efforts to expand and improve access to research.”

Open Journal System atau OJS adalah sebuah Content Management System berbasis web yang khusus dibuat untuk menangani keseluruhan proses manajemen publikasi ilmiah dari proses call for paper, peer review, hingga penerbitan dalam bentuk online. OJS dikeluarkan oleh Public Knowledge Project dari Simon Fraser University dan berlisensi GNU General Public License (Zuchri, 2009)[23].

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Open Journal System adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai sistem pengelolaan terhadapat penerbitan jurnal secara online.

Aktor Open Journal System (OJS)

Untuk mengelola jurnal menggunakan OJS yang perlu diperhatikan adalah peran pengguna (Nugroho, 2010)[24], yaitu:

  1. Manajer Jurnal

    Sebagai pengelola jurnal berhak atas pengaturan kelengkapan, kebijakan, proses pengiriman artikel, pengaturan jurnal, pengaturan tampilan.

  2. Manajer Langganan

    Berperan dalam pengaturan jurnal yang dilanggan.

  3. Editors

    Memulai aplikasi, proses pengiriman artikel, menetapkan status artikel, mengatur edisi, membuat edisi baru, dan mempublikasikannya, mengirimkan notifikasi kepada pengguna.

  4. Editor Bagian

    Menetapkan reviewers, bekerjasama dengan para reviewers, membuat keputusan tentang artikel yang akan diterbitkan, copyediting, layout editing, dan mengoreksi artikel (proofreaders).

  5. Reviewer

    Meninjau artikel yang dikirimkan, dan berhak mengunggah lampiran yang akan digunakan oleh editor dan author, reviewer ditentukan oleh section editors sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pengelola jurnal.

  6. Copy Editors

    Berperan dalam melakukan penyuntingan artikel yang dikirimkan dan bekerjasama dengan penulis untuk memperbaiki tata bahasa dan kejelasan isi jurnal serta memastikan aturan penulisan jurnal secara bibliografi dan tekstual sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan sebelum kemudian ditempatkan dalam gallery dan dipublikasikan.

  7. Layout Editors

    Berperan untuk mengubah format artikel HTML, PDF, DOCX, dan lain-lain sesuai dengan ketentuan jurnal yang telah disepakati. OJS tidak menyediakan converter otomatis sehingga layout editors harus memiliki perangkat lunak yang dibutuhkan dan melakukannya secara manual kemudian meletakkan file tersebut dalam gallery.

  8. Proofreaders

    Berperan dalam mengoreksi artikel dalam hal tipografi dan kesalahan format untuk setiap artikel yang tersimpan dalam gallery, kemudian menyerahkan kepada layout editor untuk diperbaiki, peran ini untuk dapat dilakukan oleh editor dan section editor.

  9. Penulis

    Penulis dapat langsung mendaftarkan diri secara online di halaman website jurnal yang menggunakan OJS dan langsung mengunggah OJS dan langsung mengunggah artikel yang akan dipublikasikan dalam jurnal tersebut dengan terlebih dahulu mengisi metadata atau pengindeksan yang terkait dengan artikel tersebut sehingga dapat dengan mudah dilacak melalui mesin pencari.

  10. Pembaca

    Pembaca dapat mendaftarkan diri sebagai langganan atau sekedar sebagai pembaca setelah jurnal dapat dibaca secara bebas tanpa biaya.

Study Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem penerbitan jurnal elektronik da penelitian lain yang berkaitan. diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan, menghindari pembuatan ulang, dan meneruskan penelitian sebelumnya perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan Mufti Baihaqi dan Ahmad Hanafi pada tahun 2015 dengan judul “Perancangan Dan Pembuatan E-Journal Menggunakan Open Journal System Di Stmik Jenderal Achmad Yani Yogyakarta”. Penelitian ini membahas tentang penerapan sistem pengelolaan jurnal elektronik dengan menggunakan Open Journal System guna mengatasi permasalahan yang pada penerbitan jurnal secara konvensional. Selain pada penelitian ini diharapkan bahwa dengan diterapkannya sistem penerbitan jurnal elektronik ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi kontributor Jurnal Teknomatika di STMIK Jenderal Achmad Yani Yogyakarta[25].

  2. Penelitian yang dilakukan Fauziah pada tahun 2014 dengan judul “Pengelolaan Jurnal Elektronik Pada Perpustakaan Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT)”. Pada penelitian ini membahas tentang gambaran umum sistem pengelolaan jurnal elektronik yang telah diterapkan pada Perpustakaan Badan Pengkajian Dan penerapan teknologi (BPPT) dimana jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti kebijakan, mekanisme pengelolaan jurnal elektronik dan kendala pada perpustakaan tersebut[26].

  3. Penelitian yang dilakukan Ade Sutedi, Cepy Slamet, dan Dhami Johar Damiri pada tahun 2015 dengan judul “Rancang Bangun Open Access Journal Menggunakan Metode Object Oriented Dengan Pendekatan Uml-Based Web Engineering”. Penelitian ini membahas tentang perancangan sistem OAJ atau Open Access Journal dimana dalam penerapannya akan digunakan sebagai sistem penerbitan jurnal online. Kemudian penelitian tentang OAJ atau Open Access Journal ini menekankan pada penyebaran jurnal online secara terbuka dimana hasilnya adalah setiap orang, siapapun dimanapun dapat dengan bebas mengakses jurnal yang diinginkan tanpa harus melakukan pendaftaran ataupun membayar[27].

  4. Penelitian yang dilakukan Untung Raharja, Augury El Rayeb, dan Heriyanto pada tahun 2011 dengan judul “Pengelolaan jurnal elektronik dengan online Journal System”. Penelitian ini membahas tentang pengelolaan jurnal elektronik dengan menggunakan Online Journal System yang dapat dijalankan secara langsung dan dapat pula berkomunikasi via e-mail, serta sudah menggunakan database yang baik karena dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan empat pilar E-Learning. Ini merupakan hasil dari penelitian di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Tujuannya adalah agar sistem manual digantikan dengan Open journal system dan hal itu dikarenakan ketika menggunaka sistem manual hasil-hasil riset yang ada dalam Perguruan Tinggi Raharja tidak memiliki database terstruktur dan melibatkan personil terkait untuk mengendalikan alur sistem, serta menggunakan banyak kertas untuk berkas data dukungannya, sehingga sitem tersebut tentunya tidak berjalan secara maksimal dengan adanya open journal system maka hasil-hasil riset yang ada menggunakan database dan dapat terstruktur dengan lebih baik lagi dan untuk alur sistem sudah dikendalikan oleh open journal system[28].

  5. Penelitian yang dilakukan Oleh Soleh, dkk pada tahun 2013 dengan judul “Penerapan SMS Gateway Pada E Journal Sebagai Media Notification”. Pada penelitian ini membahas tentang penggunaan SMS Gateway pada E journal dengan sistem penerbitan jurnal menggunakan Open Journal System. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memepermudah komunikasi antara pihak pengurus penerbitan jurnal[29].

  6. Penelitian yang telah dilakukan oleh Heriyanto pada tahun 2011, dengan judul “Online Jurnal Sistem Pada Perguruan Tinggi Raharja”, penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka. Penulis Mendesain dan mengimplementasikan sistem pengelolaan jurnal yang terkomputerisasi secara optimal, Mengukur sistem pendokumentasian jurnal-jurnal, dan merancang sistem pengelolaan hasil karya/penelitian dosen dan mahasiswa yang berjalan secara otomatis. Manfaatnya adalah menghasilkan sistem dan mengimplementasikan web jurnal CCIT secara optimal, guna menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat, menghasilkan sistem pendokumentasian jurnal-jurnal dengan menggunakan database secara terstruktur, menghasilkan sistem pengelolaan hasil karya/penelitian dosen dan mahasiswa yang dapat diakses oleh setiap dosen dan mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja secara mandiri (self service)[30].

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Nurfitri pada tahun 2012, dengan judul “Online Jurnal Sistem Pada Perguruan Tinggi Raharja”, penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, studi pustaka, angket atau kuesioner. Penulis membuat e-journal yang dapat di akses secara global. Proses penerbitan paper adalah dengan cara login terlebih dahulu kemudian masuk ke menu home, kemdian penulis masuk kedalam menu artike atau jurnal, disana penulis dapat menambahkan, mengedit, dan menghapus artikel atau jurnal. Penelitian ini menghasilkan e-journal yang sistematis dan dapat diakses secara global[31].

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja



2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tiinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

Tujuan Perguruan Tinggu Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer)

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent)

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.


10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4. Use case Diagram Sistem yang Berjalan, terdapat:

  1. Use case Membuat Pengumuman Penerimaan Naskah

    Actor : Author dan Redaksi Penerbit

    Main success scenario : Redaksi Penerbit mengumumkan status penerimaan naskah, dan Author melihat pengumumannya.

  2. Use case Naskah Jurnal

    Actor : Author dan Redaksi Penerbit

    Main success scenario : Author melakukan submit naskah jurnal dan Redaksi penerbit menerima naskah jurnal

  3. Use case Evaluasi Naskah Editoring

    Actor : Redaksi Penerbit

    Main succsess scenario : Redaksi penerbit melakukan evaluasi naskah jurnal pada tahap editoring

  4. Use case Revisi Naskah

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi penerbit menerima naskah jurnal dengan syarat revisi, dan Author melakukan revisi Naskah

  5. Use case Naskah Terevisi

    Actor : Author dan Redaksi Penerbit

    Main succsess scenario : Author merevisi naskah dan mengirimkannya kembali ke Redaksi Penerbit

  6. Use case Pengumuman Naskah Lolos Tahap Editoring

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi Penerbit mengumumkan hasil lolos tahap editoring dan Author menerima pengumuman

  7. 7Use case Review Naskah

    Actor : Redaksi Penerbit

    Main succsess scenario : Redaksi Penerbit melakukan review naskah yang telah lolos tahap editoring

  8. Use case Revisi Naskah

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi penerbit menerima naskah jurnal dengan syarat revisi, dan Author melakukan revisi Use case Revisi Naskah

  9. Use case Naskah Terevisi

    Actor : Author dan Redaksi Penerbit

    Main succsess scenario : Author merevisi naskah dan mengirimkannya kembali ke Redaksi Penerbit

  10. Use case Pengumuman Naskah Lolos Tahap Reviewing

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi Penerbit mengumumkan hasil lolos tahap Reviewing dan Author menerima pengumuman

  11. Use case Menerbitkan Jurnal

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi Penerbit menerbitkan naskah jurnal kedalam jurnal dan Author menerima pemberitahuan naskah telah terbit

Berdasarkan Gambar 3.5. Use case Diagram Pembaca diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat:

  1. 1 system yang mencakup kegiatan Pembaca .

  2. 1 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Pembaca

  3. 6 Use case yang biasa dilakukan oleh Pembaca

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Berdasarkan Gambar 3.6. Activity Diagram Sistem yang Berjalan, terdapat :

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali

  2. 10 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sisttem yang berjalan ini

  3. 2 Decision Node, yang berfungsi untuk menentukan keputusan yang diambil pada sistem yang berjalan ini

  4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.6 Acivity Diagram

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram diatas yaitu :

  1. Terdapat 1 Initial node merupakan awal proses kegiatan

  2. 2 vertical swimeline yaitu Dosen dan Mahasiswa

  3. 5 activity dilakukan oleh actor-actor.

  4. 1 final node yang merupakan akhir proses kegiatan

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dalam perkembangan teknologi yang ada saat ini, tidak ada sedikit pun celah bagi para sumber daya untuk tidak memanfaatkan teknologi tersebut, terlebih dalam bidang pendidikan. Jika dalam berbagai informasi yang didapatkan telah banyak proses pembelajaran yang sudah memakai sistem e-learning atau yang lebih dikenal dalam ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja sebagai iLearning. Maka, dalam hal pembelajaran kewirausahaan (entrepreneurship) pun seyogyanya dapat memanfaatkan teknologi tersebut.

Pada Perguruan Tinggi Raharja, segala sesuatu sangat berpegang teguh pada teknologi-teknologi yang ada, terlebih pada konsentrasi iLearning. Dengan didukung oleh teknolgi iPad, seluruh pembelajaran mereka pun telah terintegrasi dengan sistem pembelajaran iDu (iLearning Education). Untuk itu, dengan adanya sistem pembelajaran yang sudah berbasis online seperti ini, maka pada pembelajaran entrepreneurship yang ada di kampus pun diharapkan dapat dilakukan secara online dengan mengembangkan sebuah forum/komunitas yang dapat menampung semua kreativitas mahasiswa/i dalam berwirausaha.

Seperti yang diketahui bahwa sistem pembelajaran entrepreneurship yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja ini masih dilakukan secara konvensional. Contohnya, ketika mahasiswa mendapatkan tugas, mereka hanya sebatas menjual produk lalu menyerahkan hasil bersih dari penjualan tersebut. Dan jika tidak dilakukan secara face to face, maka mahasiwa melakukannya melalui jejaring sosial tanpa ada pantauan yang lebih spesifik oleh Dosen bersangkutan. Berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan terhadap sistem hendaknya :

  1. Sistem mampu memfasilitasi mahasiswa dengan sebuah forum/komunitas entrepreneur untuk proses pembelajaran mereka.

  2. Sistem mampu menyediakan tempat atau wadah untuk mahasiswa agar dapat melakukan praktek dari konsep preneur itu sendiri.

  3. Sistem mampu mempermudah proses pembelajaran entrepreneur.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang terjadi pada sistem jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja, maka penelitian membatasi permasalahan mengenai sistem dalam pengembangan aplikasi. Dalam hal ini yang dibahas adalah tentang manfaat komunitas Zpreneur terhadap pembelajaran entrepreneur yaitu “Analisa Manajemen Sistem Gamifikasi Zpreneur Sebagai Inovasi Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi.”

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian analisa sistem kegiatan entrepreneur yang berjalaan saat ini, penulis dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut:

  1. Kelebihan dari sistem kegiatan entrepreneur, diantaranya mahasiswa dapat dengan bebas mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen hanya dengan sebatas menjual barang/jasa mereka secara langsung kepada customer.

  2. Meskipun sistem yang berjalan saat ini sudah cukup baik dan terkesan tidak bertele-tele, namun tetap ada kekurangannya, yaitu dosen tidak dapat memantau kegiatan jual/beli yang dilakukan oleh mahasiswa. Disamping itu pula, tidak adanya pembelajaran serta pengetahuan yang spesifik tentang kewirausahaan itu sendiri. Sebab, di kelas terkadang Dosen hanya memberikan sedikit pembekalan dari materi namun mahasiswa/i tidak dituntut untuk aktif dan mengetahui tentang kewirausahaan-kewirasuahaan yang berjalan di masyarakat Indonesia.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati serta meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem yang mampu mewadahi mahasiswa dalam proses pembelajaran entrepreneurship dengan sebuah platform komunitas untuk sharing serta toko untuk melakukan pemasaran terhadap barang yang akan mereka jual maupun transaksi jual beli tersebut.

  2. Menciptakan sistem ZPreneur sebagai inovasi pembelajaran baru di bidang entrepreneur demi menunjang kebutuhan serta memperkaya pengetahuan mahasiswa/i dalam berwirausaha.

  3. Sistem yang diperlukan mampu memberikan kenyamanan bagi mahasiswa untuk bebas berkreatifitas dengan ide-ide bisnisnya.

  4. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Strategi Proyek

Dalam pemecahan masalah yang ada diatas, maka dapat diperoleh beberapa strategi untuk mengembangkan sistem ZPreneur pada Perguruan Tinggi. Strategi ini dimanfaatkan sebagai tolak ukur kebutuhan sistem yang akan diusulkan. Berikut tabel strategi pengembangan sistem ZPreneur.

Gambar 3.7 Strategi ZPreneur

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari analisa yang telah dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Sistem pembelajaran pada mata kuliah entrepreneurship di Perguruan Tinggi Raharja masih bersifat konvensional.

  2. Metode pembelajaran yang masih monoton dengan sebatas pembekalan materi di kelas tanpa adanya inovasi baru yang dapat menunjang keaktifan dari mahasiswa/i tersebut dalam dunia entrepreneur.

  3. Pembelajaran entrepreneur yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja memang dinilai cukup akurat karena tidak melibatkan sebuah sistem. Namun dinilai kurang efektif karena tidak adanya pantauan dari Dosen seberapa aktif mahasiswa/i tersebut.

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Perguruan Tinggi Raharja, untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem pembelajaran entrepreneur berbasis online dengan dukungan sistem pembelajaran i-learning yang telah ada di lingkungan kampus Perguruan Tinggi Raharja itu sendiri. Serta dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang di hadapi oleh mahasiswa untuk mendukung sistem pembelajaran yang berjalan. Sehingga sistem pembelajaran, yaitu entrepreneur dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan informasi Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bagi Calon Peneliti, pengelolaan sistem pembelajaran harus disempurnakan melalui perubahan visi, misi, pendekatan, strategi, dan kegiatan operasional lainnya, agar dapat tercipta sistem pembelajaran yang handal dan menghasilkan informasi yang terpercaya.

  3. Bagi Pembaca dan seluruh masyarakat, semoga sistem pembelajaran entrepreneur berbasis online dapat diterapkan sebagaimana mestinya untuk tujuan mencerdaskan mahasiswa/I dalam berwirausaha yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi.
  2. 2,0 2,1 Taufiq. 2013. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi (III). Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Tanti, L. (2009). PENGEMBANGAN PERANGKAT AJAR BERBANTUAN.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 Jogiyanto, H. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi (III). Yogyakarta: Andi Offset.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. 9,0 9,1 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  10. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi
  11. 11,0 11,1 Jogiyanto, Hartono. 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi Edisi III. Yogyakarta: ANDI.
  12. Heriawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  13. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  14. 14,0 14,1 Henderi, S.Kom. 2009. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
  15. Siti Hardayanti Patimah. 2012. Pengelolaan Perpusatakaan Sekolah Di Sekolah dasar Negeri Se-Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo,(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas negeri Yogyakarta).
  16. Melisa Nafitri. 2012. Manajemen Sanggar Tari pesona Nusantara di Kabupaten lahat Provinsi Sumatra Selatan (Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni.
  17. Lasa, H. S. . 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
  18. Adnan, Zifirdaus, I.Zifirdaus. 2005. merebut hati audiens internasional, strategi ampuh meraih publikasi di jurnal ilmiah.
  19. Wikipedia. Karya Ilmiah. Diakses pada tanggal 8 Juni 2016. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
  20. LIPI, 2013. Jurnal Online. [Online] Available at: http://www.jurnal.lipi.go.id/ [Accessed 08/06/2016].
  21. Yuhefizar, dkk. 2009. Cara Mudah Membangun Website interaktif Menggunakan Content Management System Joomla Edisi Revisi. Jakarta : Elex Media Komputindo
  22. PKP. Open Journal System. Diakses pada tanggal 9 Juni 2016. Tersedia di https://pkp.sfu.ca/ojs/
  23. Zuchri, L., 2009. Open Journal Systems: Solusi Pengelolaan Jurnal Ilmiah. [Online] Available at: http://ilmukomputer.org/wpcontent/uploads/2009/ 05/zuchri-ojs-solusi-pengelolaan-jurnal-ilmiah.pdf [Accessed 09/06/2016].
  24. Nugroho, A. P., 2010. Panduan Open Journal System Indonesian Journal of Biotechnology. [Online] Available at: http://repo.ugm.ac.id/ekstra/panduan/OJS/panduan-open-journal-system-biotechnology.pdf [Accessed 08/06/2016].
  25. Baihaqi, M., Hanafi, A. 2015. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN E-JOURNAL MENGGUNAKAN OPEN JOURNAL SYSTEM DI STMIK JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA.
  26. Fauziah. 2014. Pengelolaan Jurnal Elektronik Pada Perpustakaan Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (Bppt).
  27. Sutedi, A., Slamet, C., & Damiri, D. J. 2015. RANCANG BANGUN OPEN ACCESS JOURNAL MENGGUNAKAN METODE OBJECT ORIENTED DENGAN PENDEKATAN UML-BASED WEB ENGINEERING. Jurnal Algoritma.
  28. Rahardja Untung,et al, 2011, Pengelolahan Jurnal Elektronik Dengan Online Journal System.CCIT Journal,Vol.4 No.2,REC,Tangerang
  29. Soleh, O., Arfiah, A., Ayutifani, A., & Ursula, I. 2013. Penerapan SMS Gateway Pada E Journal Sebagai Media Notification. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 1(1), 17-71.
  30. Heriyanto, 2011, Online Jurnal Sistem Pada Perguruan Tinggi Raharja, Skripsi, Tangerang: STMIK Raharja.
  31. Nurfitri. 2012, Online Jurnal Sistem Pada Perguruan Tinggi Raharja, Skripsi, Tangerang: STMIK Raharja.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1. Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Formulir Seminar Proposal
A.4. Formulir Materi Proposal KKP
A.5. Formulir Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.6. Formulir Permohonan Penggantian Judul Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.7. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.8. Kurikulum
A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.10. Daftar Nilai
A.11. Sertifikat Prospek
A.12. Sertifikat TOEFL
A.13. Sertifikat IT Nasional
A.14. Kartu Bimbingan
A.15. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.16. Curriculum Vitae (CV)


Lampiran B:

B.1. Penilaian Objectif iDu
B.2. Masuk Ke Kelas Hachi iDu
B.3. Why Project
B.4. Mengikuti Training iDu
B.5. Surat Keterangan Menerima Beasiswa Tahun 2013
B.6. Special Contribution