Muhamad Faidlillah Kamal

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN

PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA

KECAMATAN JATIUWUNG KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111468815
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KARAWACI

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111468815
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KARAWACI

KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111468815
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M. Kom)
   
(Sutrisno, M. Kom)
NID : 08203
   
NID : 10020

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SITEM INFORMASI PENCATATAN PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KARAWACI

KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111468815
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SITEM INFORMASI PENCATATAN PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KARAWACI

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111468815
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1111468815

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan unit kerja terdepan sekaligus sebagai ujung tombak dari Kementrian Agama yang secara langsung membina dan memberikan pelayanan kepada masyarakat di tingkat kecamatan. Kantor Urusan Agama Kecamatan Karawaci Kota Tangerang selaku instansi pemerintahan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan melaksanakan kegiatan sektoral maupun lintas sektoral di wilayah kecamatan. Untuk itu, Kantor Urusan Agama melaksanakan pencatatan pernikahan, mengurus dan membina masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial, kependudukan dan pengembangan keluarga sakinah. Dalam pelaksanaan pencatatan pernikahan Kantor Urusan Agama Kecamatan karawaci masih terdapat kekurangan dalam sistem pencatatan pernikahan yang telah dilakukan. Kekurangannya itu mencakup proses pencatatan pernikahan yang kurang efektif, laporan pernikahan yang masih dicatat pada buku besar dan dalam mencari laporan. Melihat kendala yang dialami oleh KUA, penulis berinisiatif untuk membuat rancangan program yang dapat memproses data-data yang dibutuhkan dalam pencatatan pernikahan dan pembuatan laporan pernikahan agar menjadi lebih mudah dalam penggunaanya sehingga sangat menghemat waktu dalam pelaksanaan dan pengerjaan. Pada penulisan, penulis menggunakan tahapan-tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange), Flowchart, dan diagram HIPO. Hasil yang didapat dari Sebuah sistem yang penulis buat dapat membantu staff KUA dalam mencatat atau mendata pernikahan, dalam membuat laporan pernikahan dan dalam pencarian pendaftar maupun laporan pernikahan yang akan diberikan kepada Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).


Kata Kunci : Pencatatan Pernikahan, KUA, UML (Unified Modelling Languange), Flowchart.

ABSTRACT

Religious Affairs Office or Kantor Urusan Agama (KUA) is a leading business unit as well as the spearhead of the Ministry of Religious Affairs that directly develop and provide services to the public at the district level. Office of Religious Affairs as the District Karawaci Tangerang City government agencies coordinate activities and carry out sectoral and cross-sectoral activities in the districts. To that end, the Office of Religious Affairs carry out the recording of the wedding, take care and nurture of the mosque, zakat, waqf, Baitul Maal and social worship, population and development of harmonious family. In the implementation of the wedding recording karawaci the District Office of Religious Affairs, there are still shortcomings in the system of recording marriages that have been conducted. The drawbacks include the recording process less effective wedding, wedding reports are still recorded in the ledger and in finding report. Seeing constraints experienced by KUA, the authors took the initiative to draft a program that can process the data that is needed in recording weddings and wedding report generation to be more easy in its use so it saves time in implementation and execution. In writing, the author uses the stages of construction, from the process of analysis, planning, design using the programming language PHP and MySQL database, to the stages of implementation with object-oriented approach using UML (Unified Modeling Language), Flowchart, and HIPO diagram. The results obtained from the authors created a system that can help staff KUA in record or marriage record, in making marriage and in search reports and statements wedding registries that will be given to the Head of Religious Affairs Office (KUA).


Keywords: Registration of Marriage, KUA, UML (Unified Modeling Language), Flowchart.

 

KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KARAWACI KOTA TANGERANG” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, Selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah M.Akt, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom, Selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya..
  5. Bapak Sutrisno, M.Kom, Selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.
  6. Bapak Nahudin, S.Ag selaku stakeholder Kantor Urusan Agama Kecamatan Karawaci Kota Tangerang.
  7. Bapak Hudzri, S.Ag selaku Penghulu KUA Kecamatan Karawaci.
  8. Staff Kantor Urusan Agama Kecamatan Karawaci.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  10. Kepada keluargaku yang selalu memberikan dukungan serta memberikan semangat dalam mengerjakan Skripsi ini dengan baik
  11. Teman-teman seperjuangan (Muh rizal, Abdul Mukti, Mubtasir, Jelang, Ahmad Fajri, Noprandiasyah, Dwiki, Jarnuji, Rizki Martin, Aulia Rahman, Ikhsan Mubarak) yang telah berjuang bersama penulis selama 4 tahun.
  12. Rekan-rekan Brother Pro 2011 yang telah membuat dan memberikan dukungan dan semangat.
  13. Rekan-rekan Warung Akang yang telah membuat dan memberikan dukungan dan semangat kepada penulisan..
  14. Seluruh Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu dalam kelancaran pengurusan surat-surat Skripsi Penulisan.
  15. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Laporan Skripsi ini sangat penulisan harapkan.

Akhir kata penulis berharap penulisan laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, ..... 2016
Tatang Rohadi
NIM. 1111468815

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan tuntutan masyarakat yang menghendaki adanya kualitas pelayanan yang serba cepat dari instansi pemerintah, tidak terkecuali di dalamnya adalah pelayanan dalam persoalan keagamaan. Dalam konteks ini Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karawaci Kota Tangerang harus merespon tuntutan tersebut dan menempati posisi penting dalam konteks pelayanan dalam persoalan keagamaan di tingkat kecamatan.

Kantor Urusan Agama merupakan unit kerja terdepan sekaligus sebagai ujung tombak dari Departemen Agama yang secara langsung membina dan memberikan pelayanan kepada masyarakat di tingkat kecamatan. Hal ini merupakan implementasi dari Keputusan Menteri Agama (KMA) 517 Tahun 2001 tentang penataan organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Karawaci Kota Tangerang selaku instansi pemerintahan yang salah satunya mengurusi hal Pencatatan data pernikahan, yang meliputi pendaftaran nikah dan rujuk. Pencatatan data yang dilakukan pada Instansi Kantor Urusan Agama Kecamatan Karawaci masih dikerjakan secara menggunakan media kertas sebagai bukti pendaftaran yang dicatat dalam buku besar, sehingga untuk pelayanan masyarakat pada KUA Kecamatan Karawaci masih kurang optimal. Selain masih dibutuhkannya waktu pengerjaan, terutama masih mengalami hambatan dalam pencatatan dan pembuatan laporan pernikahan.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi maka perlu adanya suatu sistem yang sangat efektif dalam penggunaannya. Agar dapat menyelesaiakan permasalahan yang terjadi maka Penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN KARAWACI KOTA TANGERANG”. yang bertujuan untuk memudahkan pencatatan data pernikahan sekaligus membuat laporan pernikahan.

Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang dibahas pada penelitian ini :

  1. Bagaimana sistem pencatatan pernikahan pada KUA Kecamatan Karawaci saat ini?

  2. Apakah sistem pencatatan pernikahan yang berjalan pada KUA Kecamatan Karawaci saat ini sudah optimal?

  3. Mengapa perlu dilakukan pembuatan sistem pencatatan pernikahan yang terkomputerisasi pada KUA Kecamatan Karawaci?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini mengenai pencatatan pernikahan, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu mulai proses pencatatan pernikahan, pengumpulan data pencatatan dan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam laporan Skripsi ini, yaitu :

  1. Mengidentifikasi permasalahan pada sistem pencatatan pernikahan pada KUA Kecamatan Karawaci Kota Tangerang yang sedang berjalan saat ini.

  2. Untuk melakukan perancangan sistem pencatatan pernikahan pada KUA Kecamatan Karawaci Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut :

  1. Mempermudah staff dalam melakukan pencatatan pernikahan dan pembuatan laporan pernikahan.

  2. Meningkatknya pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih baik.


Metode Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskripsi yaitu metode penelitian yang membahas, mengumpulkan dan menyajikan serta menganalisa data yang memberikan gambaran yang cukup jelas atas permasalahan yang dibahas.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data skripsi ini adalah :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Adalah metode untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung ke PT. Medikon Prima Laboratories, lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, Informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Pada metode ini dilakukan proses tanya jawab kepada nara sumber pada objek penelitian sistem penjualan yang ada. mendapatkan data dan informasi dengan bertanya langsung dengan pihak responden. Proses tanya jawab dilakukan langsung kepada staff accounting, dan juga beberapa beberapa pengguna sistem sehingga diketahui keinginan apa saja yang akan dimasukan kedalam list pembuatan sistem informasi penjualan yang baru.

  3. Metode Pustaka (Study Literature).

    Metode ini dilakukan untuk memenuhi informasi penelitian Sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara melihat, membaca serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibicarakan. Informasi ini di peroleh dari buku-buku dan literature yang ada sebagai penunjang penelitian.

Metode Analisis

Metode Analisis Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT (strenghts, weaknesses, opportunities, threats), kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang saya lakukan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini menggunakan UML, karena dengan menggunakan UML saya dapat menjelaskan alur kerja dalam sistem Pencatatan Pernikahan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Karawaci.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan Perangkat Lunak adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Pengembangan Perangkat Lunak memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan peragkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan Pengembangan Perangkat Lunak ini menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil Pengembangan Perangkat Lunak tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian=

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji c=oba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Metode Implementasi atau Penerapan

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Merencanakan rencana implementasi
  2. Melakukan kegiatan implementasi
  3. Tindak lanjut implementasi

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Pernikahan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Karawaci Kota Tangerang.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai materi-materi yang diteliti pada laporan skripsi ini. Adapun sistematika penulisan sebaga berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, lokasi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa dan perancangan serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Kantor Urusan Agama Kecamatan Karawaci yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi,dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa pendataan dan penjadwalan. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definnisi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:16)[1], menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

    1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

    2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

    3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

    4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

    Dari uraian tersebut tentang pengertian sistem secara umum, ada pertanyaan “untuk apa suatu sistem diciptakan?” setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

    Menurut Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[2], “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan.

    Maka dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    Adapun karakteristik yang dimaksud, yaitu:

    1. Komponen Sistem (Component System), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    2. Batasan sistem (Boundary), adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkungan Luar sistem (Environtment), adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

    4. Penghubung sistem (Interface system), adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan sistem (Input System), adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroprasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Pengolahan Sistem (Processing System), Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen

    7. Keluaran sistem (Output system),Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals), Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Klasifikasi Sistem

    Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya Tata Sutabri (2012:22)[1],

    Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistemteologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan bola basket. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya system fotosintesis seseorang.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah system reaksi kimia. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem fotosintesis tumbuhan.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

    1. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5)[3], Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

    2. Menurut Sutabri (2012:1)[1], definisi data adalah sebagai berikut: Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

    Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu 1) tahapan input, dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device); 2) tahapan process, dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemproses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage; 3) tahapan output, dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

  2. Definisi Informasi

    Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

    1. Menurut Sutarman (2012:14)[4], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

    2. Menurut Amin (2012:72)[5], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan".

    3. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[3], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah dan memiliki manfaat bagi penggunanya.

  3. Kualitas Informasi

    Kualitas suatu informasi tergantung dari Tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan, menurut Tata sutabri (2012:43)[1] :

    1. Akurasi (Accuracy)

      Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

      1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

      2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

      3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

    2. Revelansi (Revelancy)

      Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

    3. Tepat Waktu (Timeliness)

      Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  4. Nilai Informasi

    Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012:14)[4], “Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas”.

    Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Kemudahan Dalam Memperoleh

      Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    2. Sifat luas dan kelengkapannya

      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup / cakupan yang luas dan lengkap.Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    3. Ketelitian (Accurancy)

      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi / akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    4. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)

      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.

    5. Ketepatan Waktu

      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    6. Kejelasan (Clarity)

      Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    7. Fleksibilitas

      Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    8. Dapat Dibuktikan

      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

    9. Tidak ada Prasangka

      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    10. Dapat Diukur

      Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Berdasarkan penjelasan nilai informasi di atas, bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

    Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

    Menurut Sutarman (2012:13)[4], Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

    Menurut Sutabri (2012:46)[1], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

  2. Komponen Sistem Informasi

    Tata Sutabri (2012:47)[1]mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. .

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    5. Blok Kendali (Controls Block)

      Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  3. Tujuan Sistem Informasi

    Tujuan dari sistem informasi menurut Jogiyanto (2010: 13)[6], adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem

    Menurut Yakub (2012:142)[3], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

  2. Tahapan Analisis Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:220)[1], “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

    Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (Henderi dkk, 2011:322)[7], “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

      1. Mengidentifikasi penyebab masalah

      2. Mengidentifikasi titik keputusan

      3. Mengidentifikasi personil-personil kunci

    2. Understand,yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

      1. Menentukan jenis dan objek penelitian

      2. Merencanakan jadwal penelitian

      3. Mengatur jadwal wawancara.

      4. Mengatur jadwal observasi.

      5. Membuat agenda wawancara.

      6. Mengumpulkan hasil penelitian.

    3. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

      1. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.

      2. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

      1. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

      2. Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

      3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

      Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

  1. Pengertian Teknologi Informasi

    Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri.

    Berikut ini adalah pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

    Menurut Sutarman (2012:17)[4],“Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang di harapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras computer”.

    Menurut Daryanto (2010:3)[8],, "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

    Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Defini Perancangan Sistem

    Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem agar mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

    Menurut Jurnal CCIT Raharja Vol 6 No 2. Untung Raharja, dkk (Januari, 2012: Hal 228-229)[9], ”Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai pengambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan maka dari itu perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan untuk pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya. Perancangan sistem harus mencapai sasaran-sasaran yaitu perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Artinya data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan. Perancangan sistem harus efisien dan efektif dalam mendukung keputusan dan dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem imformasi yang meliputi data dan informasi”.

    Jadi perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen komputer yang akan menggunakan sistem tersebut yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

  2. Tujuan Perancangan Sistem

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pencatatan

  1. Pengertian Pencatatan

    Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktifitas dalam bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan di atas kertas, disket, pita nam, pita film. Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar dan suara. Selanjutnya untuk melengkapi pencatatan setiap kegiatan yang dilakukan diakhiri dengan pembuatan laporan.[10]


  2. Pengertian Pernikahan

    Pernikahan adalah melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laki-laki dan wanita untuk menghalalkan hubungan kelamin antara kedua belah pihak, dengan dasar sukarela dan keridhaan kedua belah pihak untuk mewujudkan suatu kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputi rasa kasih sayang dan ketentraman dengan cara-cara yang diridhai oleh Allah.[11]

    “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.”[12]

    Pernikahan adalah pintu bagi bertemunya dua hati dalam naungan pergaulan hidup yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama, yang di dalamnya terdapat berbagai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, bahagia, harmonis, serta mendapat keturunan. Perkawinan itu merupakan ikatan yang kuat yang didasari oleh perasaan cinta yang sangat mendalam dari masing-masing pihak untuk hidup bergaul guna memelihara kelangsungan manusia di bumi.[13]

    Konsep Dasar Testing

    1. Definisi Testing

      Menurut Simarmata (2010:283)[14], pengujian adalah sebuah prosesterhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segalakemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada costumer .

      Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenanceperangkat lunak.

      Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak,melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.

      Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut.Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

    2. Pengertian Black Box Testing

      Menurut Rizky (2011:264)[15], Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

      Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

    3. Keuntungan Black Box Testing

      1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

      2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

      3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

      4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

      Menurut Prasetio (2012:181)[16], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

    2. Definisi Fields

      Fields adalah sub-bagian dari record. Anhar (2010 : 45)[17].

    3. Definisi Records

      Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (record number). (Anhar, 2010 : 45)[17].

    4. Definisi Tabel

      Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45)[17].

    Konsep Dasar UML

    1. Definisi UML

      Menurut Nugroho (2010:6)[18], UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

      Menurut Alim (2012:30)[19], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

    2. Jenis-jenis Diagram UML

      1. Use Case

        Menurut Murad (2013:57)[20], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2. fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

        Menurut Triandini (2012:18)[21], langkah-langkah membuat diagram use case:

        1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

        2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikannilai tambah bagi bisnis.

      2. Activity Diagram

        Menurut Murad (2013:53)[20], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

        Menurut Murad (2013:53)[20],, “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

      3. Sequence Diagram

        Menurut Vidia (2013:21)[22], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

        Menurut Wijayanto (2013:35)[23], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

      4. Class Diagram

        Menurut Vidia (2013:21)[22], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

        Menurut Wijayanto (2013:33)[23], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    3. Sifat Diagram UML

      Menurut Widodo (2011:10)[24], berikut ini adalah jenis diagram UML dan sifatnya :

      1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

      2. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

      3. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

      4. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

    Konsep Dasar HIPO (Hirearchy Plus Input Process Output)

    Menurut Praptiningsih (2010:3)[25], "HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output) adalah alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana didalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output".

    Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM, adalah alat dokumentasi program yang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi karena tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

    Konsep Dasar Flowchart

    1. Definisi Flowchart

      Menurut Adelia (2011:116)[26], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

      Menurut Sulindawati (2010:8)[27], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

    2. Jenis-jenis Flowchart

      1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

        Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

      2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

        Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

      3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

        Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

      4. Flowchart Program (Program Flowchart)

        Flowchart Program dihasilkan dariFlowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atauoperasi.

      5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

        Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

    Konsep Dasar Perangkat Lunak Pendukung

    1. Pengertian Web

      Menurut (Sidik, 2010:1)[28], Web adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakaian dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yangdisediakan dalam dokumen web yangditampilkan dalam browser web.

    2. Sifat-Sifat Web

      Dalam perkembangannya, teknologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saatini. Pengelompokan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi,sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan. Menurut (Rahmat Hidayat,2010:3), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nyasebagai berikut:

      1. Web Dinamis

        Merupakan sebuah website yang menyediakan contentatau isi-isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrogaman yangdigunakan antara lain PHP, ASP, NET dan memanfaatkan database MySql.

      2. Web Statis

        Merupakan website yang content nya sangatjarang diubah. Bahasa pemrogaman yang digunakan adalah HTML dan belummemanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.

    3. Fungsi Web

      Menurut Rahmat Hidayat (2010:4)[29], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

      1. Personal Website

        Website yang berisi informasi pribadi seseorang

      2. Commercial Website

        Website yang dimiliki sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

      3. Goverment Bisnis

        Website yang dimiliki instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan untuk memberikanpelayanan kepada pengguna.

      4. Non-Profit Organization Website

        Dimiliki oleh organisasiyang bersifat non- profit atau tidak bersifat bisnis.

    4. Web Browser

      Menurut Jarot Setyaji (2010:296)[30], “web browser atau sering juga disebut internet broswer yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya”. Internet Browser merupakansebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari world wide web (www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh sebuah pengguna internet. Berikut merupakan bagian dari web browser yaitu :

      1. Status Bar

        Kotak bagian dibawah jendela browser menampilkanberbagai jenis informasi sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pengguna.Sebagian besar menunjukan kecepatanbeban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.

      2. Address Bar

        Merupakan kotak bagian atas jendela browser,menampilkan seluruh alamat situs web atau URL.

      3. Title Bar

        Bar judul pada bagian palingatas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.

      4. Toolbar Icon

        Toolbar atau icon jendelabrowser pada bagian kanan atasjendela browser dibawah title bar. Pada bagian ini akan terlihattombol “back”, “home”, “refresh” danlain sebagainya.

      5. Display Window

        Merupakan ruang kerja browser, berupa frame menampilkan halaman website.

      6. Toolbar Icon

        Merupakan pointer untuk menarik halaman web menuju bagian paling bawah.

    5. Apache

      Rulianto Kurniawan (2010:9)[31], Apache web serveratau server HTTP Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyaksistem operasi seperti Linux, Unix, Microsoft Windows dan Novell Netware sertaplatform lainnya yang berguna untuk melayani dan mengfungsikan situs web. Apache merupakan perangkat lunak sumberterbuka (open source) yang dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiridari pengembangan-pengembangan dibawah naungan Apache Software Foundation. Webserver inilah nantinya yang akan digunakan untuk belajar bahasa pemrograman PHP.

    6. Pengertian Website

      Menurut Siti Aisyah, dkk (2012:112)[32], “ Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diamatau gerak, data animasi, suara, video,dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yangmembentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masingdibungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

      Aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah web yang adalah sebagai berikut:.

      1. HTML

        Menurut Sidik dan Husni (2012:9)[33], HTML adalah file teks murni yang dapat dibuatdengan editor teks sembarang, dokumen ini dikenal sebagai web page, dokumen html, merupakandokumen yang disajikan dalam browser websurfer.

      2. PHP

        PHP (Hypertext Preprocessor) yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010:3).

    7. MySQL

      Menurut Nugroho (2010:91)[18], “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

    8. Adobe Dreamweaver

      Menurut (Sigit, 2010:1)[34], Dreamweaver adalah sebuah HTML Editor Profesional untuk mendesign web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.

    9. XAMPP

      Menurut Wardana (2010:8)[35], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

      Menurut Nugroho (2010:74)[18], “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[36], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H)  : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan..

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Requirement diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :

    1. Functional requirements

      Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan

    2. Non Functional requirements

      Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior

Konsep Dasar Analisa SWOT

  1. Pengertian Analisa SWOT

    Menurut (Hendro,2011:289)[37], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

    Menurut (Fahmi, 2013:252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

    Gambar 2.1 SWOT ANALYSIS

    (Wikipedia, 2015)

    Menurut (Fahmi, 2013:252), Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

    1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran kepada petugas koperasi dan siswa bahwa akan lebih baik lagi jika sistem yang berjalan saat ini agar lebih diperbaharui.

    2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara menciptakan sebuah sistem yang terkomputerisasi.

    3. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara menciptakan sebuah sistem yang terkomputerisasi.

    4. d. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindar kandari ancaman (threats) yang mungkin terjadi? Yaitu dengan cara dengan menjaga data tersebut dengan sebaik-baiknya.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

  2. Tujuan Penerapan SWOT

    Menurut (Fahmi, 2013:254), penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

  3. Penerapan Analisa SWOT

    Menurut (Hendro,2011:289)[37], Analisa digunakan dalam:

    1. Memasuki sebuah industri baru.
    2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru
    3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
    4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
    5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.
  4. Manfaat Analisa SWOT

    Menurut (Hendro,2011:289)[37], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan danmelakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

    1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
    2. Untuk membuat rekomendasi.
    3. Informasi lebih akurat.
    4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
    5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.


  5. Langkah Langkah Penyusunan Analisa SWOT

    Menurut (Rangkuti ,2011:8), Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

    1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

      Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkan sebelum menyusun SWOT.

    2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

      Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

    3. Membentuk Team work Berdasarkan Metode OCAI

      Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam team work dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

    4. Kuisioner Riset SWOT

      Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

    5. Identifikasi Penyebab Masalah

      TTujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

    6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

      Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.

    7. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

      Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

    8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

      Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

    9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator.

      Tujuanya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

    10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

      Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

    11. Melakukan Cascading SWOT

      Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

    12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

      Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

    13. Analisis Anggaran dan Model Keuangan

      Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

    14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

      Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

    Menurut Semiawan (2010:104)[38], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis tentang topik yang hendak diteliti untuk membantu peneliti melihat ide-ide.

  2. Kajian Literature Review

    Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

  3. Tujuan Literature Review.

    Menurut Yuniarti (2012:3)[39], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu

  4. Literature Review.

    Dalam upaya penelitian perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

    Tabel 2.1. Tabel Literature Riview

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Kantor Urusan Agama

Sejarah Singkat Kantor Urusan Agama

Jauh sebelum bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia sudah mempunyai lembaga kepenghuluan yaitu semenjak berdirinya Kesultanan Mataram. Pada saat itu Kesultanan Mataram telah mengangkat seseorang yang diberi tugas dan wewenang khusus di bidang kepenghuluan. Pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, Lembaga Kepenghuluan sebagai lembaga swasta yang diatur dalam suatu Ordonansi, yaitu Huwelijk Ordonantie S.1929 No.348 jo S.1931 No.467, Vorstenlandsche Huwelijk Ordonantie S.1933 No.98 dan Huwelijs Ordonantie Buetengewesten S 1932 No.482. Untuk Daerah Vorstenlanden dan seberang diatur dengan Ordonansi tersendiri. Lembaga tersebut dibawah pengawasan Bupati dan penghasilan karyawannya diperoleh dari hasil biaya nikah, talak dan rujuk yang dihimpun dalam kas masjid.

Kemudian pada masa Pemerintah Pendudukan Jepang, tepatnya pada tahun 1943 Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia mendirikan Kantor Shumubu (KUA) di Jakarta. Pada waktu itu yang ditunjuk sebagai Kepala Shumubu untuk wilayah Jawa dan Madura adalah KH. Hasyim Asy’ari pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Sedangkan untuk pelaksanaan tugasnya, KH. Hasyim Asy’ari menyerahkan kepada putranya K. Wahid Hasyim sampai akhir pendudukan Jepang pada bulan Agustus 1945.

Sesudah merdeka, Menteri Agama H. M. Rasjidi mengeluarkan Maklumat No. 2, tanggal 23 April 1946 yang isi maklumat tersebut mendukung semua lembaga keagamaan dan ditempatkan kedalam Kementrian Agama.

Departemen Agama adalah departemen perjuangan. Kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan dinamika perjuangan bangsa. Pada saat bangsa ini berjuang mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamirkan, maka lahirlah Kementrian Agama. Pembentukan Kementrian Agama tersebut selain untuk menjalankan tugasnya sebagai penanggungjawab realisasi Pembukaan UUD 1945 dan pelaksanaan pasal 29 UUD 1945, juga sebagai pengukuhan dan peningkatan status Shumubu ( Kantor Urusan Agama Tingkat Pusat ) pada masa penjajahan Jepang.


Berdirinya Departemen Agama Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 3 Januari 1946. yang tertuang dalam Penetapan Pemerintah No. 1/SD Tahun 1946 tentang Pembentukan Kementrian Agama, dengan tujuan Pembangunan Nasional yang merupakan pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan demikian, agama dapat menjadi landasan moral dan etika bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman dan pengamalan agama secara benar diharapkan dapat mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, mandiri, berkualitas sehat jasmani rohani serta tercukupi kebutuhan material dan spiritualnya.

Guna mewujudkan maksud tersebut, maka di Daerah dibentuk suatu Kantor Agama. Untuk di Jawa Timur sejak tahun 1948 hingga 1951, dibentuk Kantor Agama Provinsi, Kantor Agama Daerah (Tingkat Karesidenan) dan Kantor Kepenghuluan (Tingkat Kabupaten) yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementrian Agama Pusat bagian B, yaitu : bidang Kepenghuluan, Kemasjidan, Wakaf dan Pengadilan Agama.

Dalam perkembangan selanjutnya dengan terbitnya Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan, maka Kantor Urusan Agama (KUA) berkedudukan di wilayah Kecamatan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota yang dikoordinasi oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam/Bimas Islam/Bimas dan Kelembagaan Agama Islam dan dipimpin oleh seorang Kepala, yang tugas pokoknya melaksanakan sebagian tugas Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota di bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah Kecamatan. Dengan demikian, eksistensi KUA Kecamatan sebagai institusi pemerintah dapat diakui keberadaannya, karena memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan bagian dari struktur pemerintahan di tingkat Kecamatan.


Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi harus mempunyai suatu struktur organisai yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka – kerangka hubungan antara fungsi bagian – bagian maupun tugas – tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlihatkan dalam suatu organisasi.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Kepala KUA (Kantor Urusan Agama)
    1. Meminpin Kantor Urusan Agama Kecamatan
    2. Menyusun rincian kegiatan Kantor Urusan Agama
    3. Membagi tugas dan menentukan penanggungjawaban kegiatan
    4. Mneggerakan dan mengarahkan pelaksanaan tugas
    5. Memantau pelaksanaan tugas bawahan
    6. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan lembaga-embaga keagamaan
    7. Melaksanakan pernikahan dan bertindak sebagai wali hakim
    8. Meneliti keabsahan berkas calon pengantin dan proses dan pelaksanaan nikah, serta menandatangani akte nikah
    9. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan perkawinan, kemasjidan, zakat, wakaf dan ibsos.
    10. Meneliti keabsahan berkas Akte Ikrar Wakaf (AIW) untuk didatanganni
    11. Menanggapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul dibidang urusan agama islam
    12. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan
    13. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas kepada kantor kemenag kota


  2. Penghulu Muda
    1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja
    2. Menulis buku nikah (Model NA)
    3. Melaksanakan tugas pernikahan
    4. Mengelola buku stok Model stok BS 1dan BS 2
    5. Menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pernikahan dan bimbingan calon pengantin
    6. Melaksanakan bimbingan BP4
    7. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan
    8. Melaporkan pelaksaan tugas pada atasan


  3. Pengolah bahan Adm Kepenghuluan
    1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja
    2. Menerima pendaftaran nikah dan mempelajari/meneliti berkas permohonan nikah (N1, N2, N3 dan N4)
    3. Melakukan pemeriksaan calon pengantin dan mengisi formulir NB
    4. Menyusun jadwal pelaksaan pernikahan
    5. Mengarsipkan dokumen pernikahan
    6. Mengelola pengiriman data peristiwa pernikahan
    7. Menyusun laporan keuangan
    8. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan
    9. Melaporkan tugas pada atasan


  4. Pengolah data
    1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja
    2. Membuat konsep dan mengetik surat keluar
    3. Mengelola, mengagendakan surat keluar-masuk dan mendisposisikan
    4. Melayani pembuatan legalisir buku nikah
    5. Mengelola dan melayani pembuatan duplikat buku nikah (Model DN)
    6. Mendokumentasikan kegiatan calon pengantin
    7. Melaksanakan tugas yang diberikan atasan
    8. Meaporkan pelaksanaan tugas pada atasan


  5. Penyaji
    1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja
    2. Mengisi/mencatat akta nikah
    3. Menulis buku nikah model (NA)
    4. Mengadministrasi bukti setoran nikah untuk pernikahan luar kantor
    5. Menyusun laporan bulanan, triwulan, smester dan tahunan
    6. Mendokumentasikan putusan PA ke dalam buku model C dan T dan mengarsipkan
    7. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan
    8. Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan merupakan kegiata yang terstruktur dalam pelaksanaan suatu proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktifitas apabila didukung oleh prosedur yang baik dan tepat, maka sistem yang berjalan tampak teratur dan output yang dihasilkan akan lebih baik. Adapun sistem yang berjlan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Karawaci secara khusus dalam hal pencatatan pernikahan adalah sebagai berikut :


  1. Catin (Calon Pengantin) / Pemohon melakukan pendaftaran
  2. Admin pendaftaran melakukan pencatatan
  3. Admin pendaftaran melakukan validasi berkas Catin
  4. Jika tidak memenuhi syarat atau syarat tidak lengkap berkas dikembalikan kepada Catin untuk dilengkapi persyaratannya
  5. Jika memenuhi syarat atau persyaratan lengkap berkas Catin ke dalam aplikasi SIMKAH oleh admin komputer
  6. Catin melakukan penyetoran/transfer biaya pernikahan ke bank yang sudah ditunjuk oleh KUA
  7. Kepala melakukan penjadwalan pernikahan
  8. Penghulu mendapatkan jadwal pernikahan Catin
  9. Penghulu melakukan pernikahan
  10. Catin mendapatkan buku nikah
  11. Penghulu membuat laporan pernikahan
  12. Kepala mendapatkan laporan pernikahan

Analisis Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. sistem yang mencakup seluruh kegiatan pencatatan penikahan
  2. 5 aktor di antaranya : Catin (Calon Pengantin), AdminPendaftaran, Admin Komputer, Kepala KUA, Penghulu
  3. 9 Use case
  4. 2 Include


Analisis Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

Gambar 3.3 Sequence Diagram yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.3 Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 5 aktor yang melakukan kegiatan Catin (Calon Pengantin), Admin Pendaftaran, Admin Komputer, Kepala KUA, Penghulu.
  2. 9 Lifelines, menggambarkan aktivitas sistem.
  3. 16 Massages


Analisis Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram


Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.
  2. 16 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 2 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 5 Final node, objek yang di akhiri.
  5. 5 Vertical Swimlane.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada tahap ini juga menganalisa data. Data penting yang harus didalami bersama sehingga hasilnya dapat berupa matrik SWOT yaitu akan dilihat gabungan antara pemanfaatan kekuatan untuk menangkap peluang, mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempaatan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman, meminimalkan kelemahan dan menghindarkan ancaman:

Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluarann

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

  1. Analisis Masukan
  2. Nama Masukan : Berkas Calon Pengantin Fungsi : Sebagai data awal proses pendaftaran pernikahan
    Sumber : Calon Pengantin
    Media : Kertas
    Frekuensi : Setiap ada permohonan
    Keterangan : Berisi identitas Calon Pengantin


  3. Analisis Proses
  4. Nama Modul : Pencatatan Pernikahan
    Masukan : Menerima berkas Calon Pengantin
    Keluaran : Jadwal pernikahan


  5. Analisis Keluaran
  6. Nama Keluaran  : Laporan pernikahan
    Fungsi  : Sebagai laporan pernikahan yang sudah dilaksanakan
    Media  : Kertas
    Distribusi  : Penghulu ke Kepala KUA

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
  2. Processor : Intel Core 2 Duo E4500 2.20 GHz
    Hardisk : 500 GB HDD
    RAM : 2 GB
    Printer : Canon mp258


  3. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
  4. Googel chrome
    Adobe reader X
    Mozilla firefox


  5. Hak Akses (Brainware)
  6. Admin Pendaftaran
    Admin Komputer
    Penghulu
    Kepala KUA


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

  1. Sistem masih dilakukan secara tulis menulis dalam buku besar sehingga masih memungkinkan terjadinya penumpukan berkas-berkas laporan pendaftaran pencatatan pernikahan.
  2. Pembuatan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga memakan waktu dalam proses pembuatannya.
  3. Dalam proses pencarian data laporan pendaftaran pencatatan pernikahan masih sangat membutuhkan waktu yang cukup lama karena datanya masih bersifat lembaran-lembaran kertas.


Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, maka alternatif pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem informasi pencatatan pernikahan untuk memudahkan staff admin pendaftaran dalam pencatatan pernikahan.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem penjualan barang yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat .


Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat Keterangan MDI :

  1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya , requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar system


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Sistem Baru

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat manual dengan cara menulis pada buku besar sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

Setelah masalah pada kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa didapat dari sitem yang sedang berjalan. Pada dasarnya sistem yang diusulkan adalah sebuah sistem yang didapat dari hasil analisis pada sistem lama yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem tersebut.

Untuk menganalisis sistem yang diusulkan , pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4. untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram dan Statechart Diagram serta menggunakan Adobe Dreamweaver dan MySQL sebagai database.


Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Use Case Diagram yang Disulkan Untuk Admin Komputer


Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan untuk Admin Komputer

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin Komputer.
  2. 10 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Log In, Home, Staff, Penghulu, Kelurahan, Pendaftar, Jadwal, Kutipan Akta, Laporan Pernikahan dan Log Out.
  3. 3 include yaitu : Input staff, Input penghulu dan Input kelurahan.


Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut:

  1. Admin Komputer melakukan Log in dengan memasukan username dan password
  2. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.
  3. Setelah masuk ke halaman home ditampilkan Menu Staff, Menu Penghulu, Menu Kelurahan, Menu Pendaftar, Menu Jadwal, Menu Kutipan Akta Nikah, Menu Laporan Pernikahan dan Logout.
  4. Admin dapat mengakses tambah input staff, input penghulu, input kelurahan.


Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin Pendaftar

Gambar 4.2 Use Case Diagram yang diusulkan untuk Admin Pendaftar

Berdasarkan gambar 4.2 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 2 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Admin dan Pendaftar.
  2. 7 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Melakukan Pendaftaran, Login, Home, Pendaftar, Jadwal, Kutipan Akta dan Log Out.
  3. 3 include yaitu : Input pendaftar dan input jadwal.


Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Pendaftar melakukan pendaftaran kepada Admin Pendaftar.
  2. AP melakukan Log In dengan memasukan username dan password.
  3. Jika Log In benar lalu masuk ke menu Home jika Log In salah kembali ke halaman Log In.
  4. Setelah masuk ke halaman Home akan tampil Menu Pendaftar, Jadwal, Kutipan Akta dan Log Out.
  5. AP dapat mengakses Input Pendaftar, Input Jadwal.


Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Penghulu

Gambar 4.3 Use Case Diagram yang diusulkan Penghulu


Berdasarkan gambar 4.3 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Penghulu
  2. 6 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Log In, Home, Jadwal, Kutipan Akta, Laporan pernikahan dan Log Out.
  3. 2 include yang dilakukan yaitu : Edit Jadwal dan cetak laporan.


Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Penghulu melakukan Log In dengan memasukan username dan password.
  2. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.
  3. Setelah masuk ke halaman home akan tampil menu Jadwal, Kutipan Akta, Laporan Pernikahan dan Log Out.
  4. Penghulu dapat mengakses edit Jadwal dan cetak laporan.


Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala KUA

Gambar 4.4 Use Case Diagram yang diusulkan Kepala KUA


Berdasarkan gambar 4.4 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Kepala KUA
  2. 4 Use Case yang dilakukan oleh actor yaitu Log In, Home, Laporan Pernikahan dan Log Out
  3. .

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Penghulu melakukan Log In dengan memasukan username dan password.
  2. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.
  3. Setelah masuk ke halaman home akan tampil menu Home, Laporan Pernikahan dan Log Out.
  4. Kepala dapat mengakses Laporan Pernikahan.


Sequence Diagram yang Diusulkan untuk Admin Pendaftar

Gambar 4.6 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Admin Pendaftar


Dari gambar 4.6 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 2 actor yang melakukan kegiatan sebagai admin pendaftar dan pendaftar
  2. 10 control lifeline yang digunakan, yaitu Melakukan Pendaftaran, Login, Home, Pendaftar, Input Pendaftar, Jadwal, Input Jadwal, Kutipan Akta dan Log Out.
  3. 13 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu : pilih Login, pilih menu Home, pilih menu Pendaftar, input Pendaftar, pilih menu Jadwal, input Jadwal, pilih menu Kutipan Akta Nikah dan Log Out.


Sequence Diagram yang Diusulkan untuk admin komputer

Gambar 4.5 Sequence Diagram yang Diusulkan untuk Admin Komputer


Dari gambar 4.5 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu admin komputer.
  2. 13 control lifeline yang digunakan, yaitu Penyerahan laporan, Log In, Home, Menu Staff, Input Staff, Menu Penghulu, Input Penghulu, Menu Kelurahan, Input Kelurahan, Menu Pendaftar, Menu Jadwal,Menu Kutipan Akta, Menu Laporan Pernikahan dan Log Out.
  3. 17 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu : Pilih Login, pilih menu home, pilih menu staff, input staff, pilih menu penghulu, input nama penghulu, pilih menu kelurahan, input nama kelurahan, pilih menu pendaftar, pilih menu jadwal, pilih menu kutipan akta nikah, pilih menu laporan pernikahan dan Log Out.


Sequence Diagram yang Diusulkan untuk Penghulu

Gambar 4.7 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Penghulu


Dari gambar 4.7 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai Pemghulu
  2. 6 control lifeline yang digunakan, yaitu Log In, Home, Jadwal, Edit Jadwal, Kutipan Akta dan Log Out.
  3. 8 Message yang ada yaitu Log In, masuk ke Home, pilih menu Jadwal, pilih Edit Jadwal, pilih menu Kutipan Akta dan pilih logout.


Sequence Diagram yang Diusulkan untuk Kepala KUA

Gambar 4.8 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Kepala KUA


Dari gambar 4.8 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 1 actor yang melakukan kegiatan sebagai Kepala KUA.
  2. 4 control lifeline yang digunakan, yaitu Login, Home, Laporan Pernikahan dan Logout.
  3. 5 Message yang ada yaitu Login, masuk ke Home, pilih menu Laporan Pernikahan dan pilih Logout.


Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin Komputer

Gambar 4.9 Activity Diagram yang di usulkan untuk Admin Komputer


Berdasarkan gambar di atas yang memeliki Activity Diagram Sebagai berikut

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali
  2. 15 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.
  5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin Pendaftar

Gambar 4.10 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin Pendaftar


Berdasarkan gambar di atas yang memeliki Activity Diagram Sebagai berikut:

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali
  2. 13 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 2 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.
  5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.
  6. 2 vertical swimline yaitu admin pendaftar dan pendaftar.

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Penghulu

Gambar 4.11 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Penghulu


Berdasarkan gambar di atas yang memeliki Activity Diagram Sebagai berikut:

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali
  2. 10 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.
  5. 1 Final node, objek yang di akhiri.

Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala KUA

Gambar 4.12 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Kepala KUA


Berdasarkan gambar di atas yang memeliki Activity Diagram Sebagai berikut

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.
  2. 6 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
  4. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action.
  5. 1 Final node, objek yang di akhiri.

Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.13 Class Diagram yang diusulkan

Dari gambar 4.13 Class Diagram yang diusulkan penulis akan menjelaskan scenario sebagai berikut :

  1. 6 class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi yang sama yaitu staff, jadwal, pendaftar, kelurahan dan penghulu.
  2. 4 association, digunakan untuk memodelkan relasi yang sama


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut:


Perancangan Database atau Basisdata

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basisdata.


Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF) dan Third Normal From(3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:


Unnormalized


First Normal Form (1NF)


Dapat dijelaskan table First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Pencatatan Pernikahan Kecamatan Karawaci

Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.14 gambar second normal form (2NF)


Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 6 tabel yaitu : Tabel Staff, Tabel Jadwal, Tabel Pendaftar, Tabel Kelurahan, Tabel penghulu


Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.15 gambar third normal form (3NF)


Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 6 tabel yaitu : Tabel Staff, Tabel Jadwal, Tabel Pendaftar, Tabel Kelurahan, Tabel Penghulu.


Spesifikasi Basis Data

Basis Data terdiri dari 5 tabel sebagai berikut:


Tabel Jadwal

Nama table: jadwal
Primary key : kd_jadwal
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data jadwal


Tabel Kelurahan

Nama table: kelurahan
Primary key : kd_kelurahan
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data kelurahan



Tabel Pendaftar

Nama table: Pendaftar
Primary key : kd_pendaftar
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data pendaftar

Tabel Penghulu

Nama table: Penghulu
Primary key : nip
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data penghulu


Tabel Staff

Nama table: Staff
Primary key : nis
Deskripsi : tabel yang di gunakan untuk melihat data tempat



Flowchart Yang Diusulkan

Flowchart yang di usulkan ada 4 yaitu sebagai berikut:


Flowchart Untuk Admin Pendaftar

Gambar 4.16 Flowchart yang di usulkan untuk Admin Pendaftar


Flowchart Untuk Admin Komputer

Gambar 4.17 Flowchat yang di usulkan untuk admin komputer


Flowchart Untuk Penghulu

Gambar 4.18 flowchart yang diusulkan untuk Penghulu


Flowchart Untuk Kepala KUA

Gambar 4.19 flowchart yang diusulkan untuk Kepala KUA

Dari gambar Flowchart diatas ialah proses sistem yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin komputer, admin pendaftar, penghulu, kepala untuk melakukan proses aplikasi sistem pencatatan penrnikahan


Overview Diagram

Overview Diagram adalah Menjelaskan antara:

  1. Input
  2. Input adalah Item-item data yang akan digunakan.

  3. Proses
  4. Proses adalah langkah-langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi

  5. Output
  6. Output adalah hasil proses data.



Detail Diagram

Detail Diagram adalah Suatu Elemen yang menggambarkan tiap-tiap elemen secara terperinci.


Metode Pengembangan Perangkat Lunak

pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode prototype. Dengan menggunakan metode ini kebutuhan akan sistem yang ingin dibangun dapat terpenuhi secara nyata, karena dalam metode prototype ada beberapa tahapan sebelum pengembang perangkat lunak membuat program aplikasinya. Tahapan tersebut di mulai dari analisis prototipe, desain prototipe dan evaluasi prototipe. Berikut ini prototipe aplikasi Pencatatan Pernikahan :

Overview Diagram

Overview Diagram adalah Menjelaskan antara:

  1. Input
  2. Input adalah Item-item data yang akan digunakan.

  3. Proses
  4. Proses adalah langkah-langkah yang menggambarkan kerja dari fungsi

  5. Output
  6. Output adalah hasil proses data.



Detail Diagram

Detail Diagram adalah Suatu Elemen yang menggambarkan tiap-tiap elemen secara terperinci.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode prototype. Dengan menggunakan metode ini kebutuhan akan sistem yang ingin dibangun dapat terpenuhi secara nyata, karena dalam metode prototype ada beberapa tahapan sebelum pengembang perangkat lunak membuat program aplikasinya. Tahapan tersebut di mulai dari analisis prototipe, desain prototipe dan evaluasi prototipe. Berikut ini prototipe aplikasi Pencatatan Pernikahan :

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output sebagai berikut :

  1. Visual Table Of Conten (VTO)
  2. Visual Table Of Conten adalah menggambarkan hubungan dari model-model suatu sistem secara bertahap terbagi menjadi 3 : Input, Proses dan Output.

    Gambar 4.20 Visual Table Of Content (VTO)


    Rancangan Prototype Login

    Gambar 4.21 Login


    Home untuk Login Admin Komputer

    Gambar 4.22 Home Admin Komputer


    Home untuk Login Admin Pendaftar

    Gambar 4.23 Home Login Admin Pendaftar


    Home untuk Login Penghulu

    Gambar 4.24 Home untuk Login Penghulu


    Home untuk Login Kepala KUA

    Gambar 4.25 Home untuk Login Kepala KUA


    Rancangan Prototype Staff

    Gambar 4.26 Rancangan Prototype Staff


    Rancangan Prototype Penghulu

    Gambar 4.27 Rancangan Prototype Penghulu



    Rancangan Prototype Kelurahan

    Gambar 4.28 Rancangan Prototype Kelurahan


    Rancangan Prototype Pendaftar

    Gambar 4.29 Rancangan Prototype Pendaftar


    Rancangan Prototype Jadwal

    Gambar 4.30 Rancangan Prototype Jadwal


    Rancangan Prototype Kutipan Akta

    Gambar 4.31 Rancangan Prototype Kutipan Akta


    Rancangan Prototype Laporan Pernikahan

    Gambar 4.32 Rancangan Prototype Laporan Pernikahan


    Konfigurasi Sistem Usulan

    Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi minimal sebagai berikut:


    Spesifikasi Hardware

    1. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2310M
    2. Monitor: SVGA 15”
    3. Mouse: Optical
    4. Keyboard: PS/2
    5. RAM: 2 GB
    6. Harddisk: 1 TB”
    7. Printer: Canon mp258

    Aplikasi Yang Digunakan

    1. Sistem Operasi “Windows 7”
    2. Microsoft Office 2010
    3. Adobe Dreamweaver CS6
    4. Xampp
    5. Google Chrome
    6. Adobe Photoshop
    7. Visual Paradigm for UML


    Hak Akses

    1. Admin Komputer
    2. Admin Pendaftar
    3. Penghulu
    4. Kepala KUA


    Testing atau Pengujian

    Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yaitu sebagai berikut :









    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program masih terdapat beberapa kekurangan seperti belum adanya laporan pernikahan yang harus di upload oleh penghulu yang telah melaksakan pernikahan.


    Schedule Implementasi

    Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :



    Etimasi Biaya

    Estimasi Biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian.


    BAB V

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah

    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

    1. Sistem pencatatan pernikahan yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan buku besar sebagai dokumentasi data pernikahan begitupun dengan pembuatan laporan pernikahan.
    2. Dengan masih menggunakannya buku besar sebagai media pencatatan dan dokumentasi laporan data pernikahan sistem yang berjalan saat ini masih dirasa kurang optimal. Dikarenakan pencarian laporan pernikahan dan pencatatan pernikahan memakan waktu lama.
    3. Kantor Urusan Agama sebagai ujung tombak dari Kementrian Agama yang secara langsung membina dan memberikan pelayanan kepada masyarakat harus menerima tantangan zaman yang semakin modern. Dizaman serba canggih ini KUA dituntut untuk memberikan pelayanan dengan cepat. Dalam hal ini dengan pembuatan sistem pencatatan pernikahan yang terkomputerisasi membuat pelayanan pencatatan pernikahan tidak memakan waktu lama. manfaat bukan hanya masyarakat yang merasakan tetapi staff KUA-pun dimudahkan dengan adanya sistem pencatatan pernikahan ini. Sehingga kedepannya membuat KUA bisa berkompetisi dizaman serba canggih ini dalam hal pelayanan masyarakat.


    Kesimpulan Menurut Tujuan Dan Manfaat Penelitian

    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

    1. Kesimpulan menurut tujuan
      1. Mengetahui permasalahan yang terdapat pada sistem pencatatan pernikahan KUA Kecamata Karawaci Kota Tangerang.
      2. Merancang sistem pencatatan pernikahan yang terintegrasi satu sama lainnya, staff dapat dengan mudah dalam proses pembuatan jadwal untuk penghulu yang ditugaskan.
    2. Kesimpulan Menurut Manfaat
      1. Pencatatan pernikahan menjadi lebih cepat karena sudah menggunakan sistem yang terintegrasi satu sama lainnya begitupula dengan pembuatan laporan.
      2. Mempermudah Staff dalam melayani masyarakat dengan cepatnya proses pencatatan pernikahan karena proses yang cepat tidak memakan banyak waktu .


    Kesimpulan Menurut Metode Penelitian

    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

    1. Penulis perlu menganalisa sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi.
    2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder mengenai apa saja yang diinginkan dalam pengembangan sistem yang akan digunakan.
    3. Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu dengan membaca buku, jurnal, dan artikel yang sesuai dengan pembahasan.


    Saran

    Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah:

    1. Mengembangkan sistem pencatatan pernikahan yang sedang berjalan saat ini dengan lebih baik lagi mengingat yang penulis buat masih dalam tahap pembelajaran sehingga masih ada kekurangan yang diperoleh dari sistem pencatatan pernikahan pada kantor urusan agama kecamatan karawaci ini.
    2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah dimiliki oleh KUA Kecamatan Karawaci agar senantiasa dapat beradaptasi dengan perubahan sistem, dengan cara melakukan pelatihan (training) terutama kepada staff-staff atau user yang berhubungan langsung dengan sistem yang dibuat.
    3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi atau mekanisme pencatatan pernikahan itu sendiri.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi
    2. Tanti, Lili. 2010. Jurnal CCIT Vol.3 No.2. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    3. 3,0 3,1 3,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
    4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
    5. Amin. Zaenal. Santoso, Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
    6. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. “Sistem Informasi Teknologi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    7. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
    8. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung: Satu Nusa
    9. R. Untung, Y. Muhamad, R. Eva. Optimalisasi Key Performance Indicators (KPI) Melalui Pendekatan Balance Scorecard Upaya Mengimplementasikan Performance Management System (PMS) Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal ISSN : Vol. 6 No 2. Perguruan Tinggi Raharja : Indonesia, 2012.
    10. http://abdi-midwife.blogspot.co.id/2011/11/pencatatan-dan-pelaporan.html
    11. http://pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-tujuan-pernikahan.html
    12. (QS. An Nuur (24) : ayat 32)
    13. http://paketpernikahanpengantin.com/pengertian-dan-definisi-pernikahan-perkawinan-2/
    14. Janner, Simarmata. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi.
    15. Soetam, Rizky. 2011. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta : PT. Prestasi Pustaka Raya.
    16. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
    17. 17,0 17,1 17,2 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
    18. 18,0 18,1 18,2 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi.
    19. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
    20. 20,0 20,1 20,2 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    21. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
    22. 22,0 22,1 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
    23. 23,0 23,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga
    24. Prabowo Pudjo Widodo.2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
    25. Praptiningsih, Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
    26. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
    27. Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan : STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
    28. Sidik. 2010. Pemrogaman Web. Bandung:Informatika.
    29. Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo.
    30. Setyaji, Jarot. 2010. Buku Pintar Menguasai Komputer dan Laptop. Jakarta : Mediakita
    31. Kurniawan, Rulianto. 2010:9. Pengertian Apache. Graha Ilmu:Yogyakarta.
    32. Siti Aisyah, Dkk 2012. Aplikasi pengajuan kredit berbasis web pada PT. Adira Quantum Multifinance. Jurnal CCIT,5(2).
    33. Sidik, Husni. 2010. Pemrogaman Web dengan HTML.Bandung : Informatika.
    34. Sigit, Christanianus. 2010. Adobe dreamweaver CS5. Yogyakarta : Andi Offset.
    35. Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter”. Jakarta : Elex
    36. Rahardja, Untung, dkk. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4, No. 3.
    37. 37,0 37,1 37,2 Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.
    38. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
    39. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung : Politeknik Negeri Lampung.