Model Bisnis
MODEL BISNIS
Model Bisnis (atau dalam bahasa Inggris, ‘Business Model’) adalah sebuah model yang menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan atau organisasi, yang menawarkan value berupa produk atau jasa, menciptakannya, sehingga produk atau jasa tersebut dimanfaatkan oleh yang membutuhkan dan pada akhirnya perusahaan atau organisasi mendapatkan imbalan dari padanya.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, model/mo·del/ /modél/ n 1 pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan; 2 orang yang dipakai sebagai contoh untuk dilukis (difoto); 3 orang yang (pekerjaannya) memperagakan contoh pakaian yang akan dipasarkan; 4 barang tiruan yang kecil dengan bentuk (rupa) persis seperti yang ditiru (http://kbbi.web.id/model).
Value berarti produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan atau organisasi mempunyai nilai atau harga atau sifat-sifat yang penting atau berguna bagi si penerima produk atau jasa tersebut.
Sedangkan imbalan adalah pendapatan atau masukan yang didapat oleh perusahaan atau organisasi dari si penerima produk atau jasa yang diberikan perusahaan atau organisasi tersebut.
Sebuah model bisnis menjelaskan secara rasional bagaimana sebuah perusahaan atau organisasi menciptakan (membuat), menyampaikan atau mengirimkan, dan menangkap suatu nilai. Penulis Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, dalam tulisannya, “Business Model Generation” memperkenalkan sebuah alat (tools) dalam menyusun sebuah model bisnis, yakni Business Model Canvas. (Osterwalder, Alexander and Pigneur, Yves, “Business Model Generation”, Self Published ISBN 978-2-8399-0580-0, ©2009).
Mengapa sebuah perusahaan atau organisasi membutuhkan model bisnis? Sebagaimana dimaklumi bahwa lingkungan bisnis senantiasa berubah dan persaingan bisnis menuntut adanya keunggulan kompetitif baru. Sementara perusahaan perlu berlangsung terus, perlu adanya upaya penyelamatan perusahaan atau organisasi secara terus menerus. Untuk itu, diperlukan kerja sama antara semua komponen bisnis yang terkait di dalam perusahaan atau organisasi tersebut.
Lingkungan bisnis meliputi beberapa aspek sebagai berikut:
1. Lingkungan Makro: meliputi faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, lingkungan, dan legal yang mempengaruhi industri dimana model bisnis berada
2. Kekuatan dalam industri: meliputi persaingan, daya tawar pemasok, ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi (produk pengganti), daya tawar pembeli atau konsumen, dan juga pemangku kepentingan (stakeholder) yang berpengaruh lainnya
3. Trend utama: merupakan kecenderungan baik di lingkungan makro dan juga lingkungan industri yang mungkin terjadi
4. Kekuatan pasar: meliputi kajian mengenai ciri dan perilaku pelanggan atau konsumen serta arahnya ke depan