Laporan KKP Analisa SIstem Informasi Sebagai Media Pendaftaran Berbasis Wordpress pada Asosiasi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI SEBAGAI MEDIA

PENDAFTARAN ANGGOTA BERBASIS

WORDPRESS PADA ASOSIASI

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Logo stmik raharja.jpg

OLEH:

1411482623 MOCH SANDI ALPANSURI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISA SISTEM INFORMASI SEBAGAI MEDIA

PENDAFTARAN ANGGOTA BERBASIS

WORDPRESS PADA ASOSIASI

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018.

Tangerang, 15 januari 2018

Dosen Pembimbing

( Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM )

NID. 99001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1411482623
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,15 Januari 2018
MOCH SANDI ALPANSURI
NIM. 1411482623

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Asosiasi merupakan sebuah organisasi yang menghasilkan proses interaksi yang mendasari terbentuknya lembaga-lembaga sosial guna memiliki hubungan erat dengan suatu kegiatan pendaftaran dan pendataan, mulai dari mengisi formulir pendaftaran dan juga input pengisian data calon anggota, hal ini yang menjadi dasar untuk menjadi anggota sebuah asosiasi. Dengan melakukan observasi sehingga terdapat sebuah masalah pengumpulan data anggota, dengan cara melakukan pengamatan secara langsung suatu permasalahan yang ada, dan menggunakan metode analisis SWOT penulis melihat pengelolaan sebuah laporan anggota yang masih menggunakan beberapa proses secara manual dengan menggunakan kertas formulir yang nantinya menjadi sebuah tumpukan berkas yang perlahan usang dan hilang yang akan berdampak masalah dalam mencari data anggota. Penulis bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan membuat sebuah sistem pendaftaran anggota berbasis website yang dapat dilakukan secara online. Dengan diadakannya pendaftaran anggota berbasis website sehingga pendaftaran dapat dilakukan secara online yang bertujuan untuk dapat mempermudah calon anggota untuk mendaftar karena dapat diakses kapanpun dan dimanapun serta memudahkan divisi organisasi dan keanggotaan dalam pendataan anggota sehingga lebih efektif serta efisien dalam mengolah suatu laporan data anggota.

Kata Kunci: Asosiasi, Website, Pendaftaran.

ABSTRACT

The Association is an organization that produces an interaction process that underlies the formation of social institutions in order to have a close relationship with an activity of registration and data collection, starting from filling out the registration form and also input filling of candidate data, this is the basis for becoming a member of an association. By observation so that there is a problem of collecting member data, by doing a direct observation of an existing problem, and using SWOT analysis method the authors see the management of a member report that still use some process manually by using a form paper which will become a pile of files which is slowly obsolete and missing which will impact the problem in searching for member data. The author aims to solve a problem by creating a member-based website registration system that can be done online. With the registration of members-based website so that registration can be done online which aims to facilitate prospective members to register because it can be accessed anytime and anywhere and facilitate the division of organization and membership in the data collection of members so more effective and efficient in processing a data report the members.

Keywords : Association, Website, Registration.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan sebuah Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dan menyusun dengan baik. Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh sebuah informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa dorongan serta bimbingan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan sebuah laporan KKP ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, diantaranya :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abbas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku kepala jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku ketua Puket 1.
  6. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih atas pengertian, doa dan dukungan moril dari orang tua tercinta, saudara serta keluarga, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KKP ini dengan baik.
  7. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.
  8. Kak Ninda Lutfiani, S.Kom Selaku pembimbing Fanta yang telah memberikan waktu dan tenaganya untuk membimbing dan mengarahkan dengan sabar kepada penulis.
  9. Kak Eka Purnama Harahap, S.Kom selaku pemegang kendali Project APTISI yang telah memberikan saran dan ilmu nya serta selalu sabar dalam membimbing dan menghadapi penulis.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  11. Rekan-rekan seperjuangan Team Fanta (Resti Rahmawati dan Wahyu Setya Wardana).
  12. Keluarga besar TIMUR 5 (Fanta, Ryzen, Lily, Latel).
  13. Penghuni RIC (Ririn, Tiwi, Diky, Resty, Wahyu, Dewi, Ayu, Yoke, Fuad, Iim).
  14. A. Martha yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
  15. Seluruh anggota REC yang telah memberikan support dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan KKP ini.
  16. A. Martha yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
  17. Semua rekan-rekan mahasiswa/i yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan laporan KKP ini.
  18. Dan tidak lupa saya ucapkan kepada Ust. Hanan attaki dan Ust. Evie effendi yang memberikan pencerahan dan menamani dalam pembuatan laporan KKP ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan serta menjadi referensi bagi mahasiswa-mahasiswi yang nantinya akan melakukan penelitian.

Tangerang, 15 Januari 2018
MOCH SANDI ALPANSURI
NIM. 1411482623

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Wordpress

Gambar 3.1 Logo APTISI

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.3 Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequance Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.5 Activity Diagram yang Berjalan

Gambar 3.6 Strategi APTISI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Gambar 3.1 Visi APTISI

Tabel 3.2 Misi APTISI

Tabel 3.3 Ketua Umum

Tabel 3.4 Dewan Penasehat

Tabel 3.5 Dewan Pembina

Tabel 3.6 sekertaris

Tabel 3.7 Bendahara

Tabel 3.8 Koordinator Wilayah

Tabel 3.9 Pengurus Harian

Tabel 3.10 Divisi Organisasi dan Keanggotaan

Tabel 3.11 Divisi Sistem Informasi

Tabel 3.12 Divisi Pendidikan dan Latihan

Tabel 3.13 Divisi lembaga dan Humas

Tabel 3.14 Divisi Usaha dan Dana

Tabel 3.15 Divisi Penjamin Mutu

Tabel 3.16 Divisi Jurnal dan Dokumentasi

Tabel 3.17 Divisi Kewirahusaan

Tabel 3.18 Divisi Hukum

Tabel 3.19 Divisi Divisi Kebijakan

Tabel 3.20 Divisi Riset

Tabel 3.21 Divisi Akreditasi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan sebuah teknologi informasi era ini sudah berjalan sangat pesat dan telah mendorong manusia untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Meningkatnya teknologi informasi membuat suatu pekerjaan menjadi berjalan dengan efisien dan efektif, sekarang pengguna internet sangat memanfaatkan sistem informasi berbasis web. Sistem informasi berbasis web dengan mudah dapat diakses kapanpun dan dimanapun merupakan suatu alasan sistem ini sangat diminati.

Pemanfaatan sebuah sistem informasi meningkat dengan pesat tidak hanya di bidang bisnis saja, namun banyak digunakan dalam suatu asosiasi. Dimana sistem informasi berbasis web menjadi favorite pada kalangan asosiasi. Asosiasi yang ada pada saat ini sangatlah beragam, dimana sebuah kemudahan serta informasi sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang ingin mengetahui asosiasi dan mendaftarkan diri menjadi anggota asosiasi. Namun, kurangnya informasi mengenai asosiasi menyebabkan ketidaktahuan dalam kemudahan melakukan registrasi dan mendapatkan informasi sebuah asosiasi.

Dikutip dari Wikipedi bahwa, website adalah halaman web yang saling berhubungan dan umumnya berada pada penyedia yang sama, berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, berkelompok atau organisasi. Sedangkan definisi menurut Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI (2014), bahwa sistem informasi berbasis website dapat digunakan sebagai salah satu upaya dalam melakukan up dating data, monitoring dan evaluasi bagi pihak yang bersangkutan. Sistem informasi berbasis website juga sebagai jendela yang efektif antar pihak yang berkepentingan, membuat monitoring dan evaluasi program. Dari 2 (dua) kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah suatu sistem yang bergerak sangat cepat serta mudah untuk diakses kapanpun dan dimanapun sehingga membantu suatu pekerjaan sehingga lebih efektif serta efisien.

Pada saat ini suatu asosiasi sebaiknya dapat bekerja dengan cepat, teliti dan memberikan kemudahan agar dapat terus berjalan. Kebutuhan akan informasi pun dibutuhkan seseorang sehingga dapat memudahkan suatu kendala yang terjadi. Hal ini pun yang dapat memudahkan aktivitas suatu pekerjaan agar berjalan dengan lancar dalam kegiatan sehari-harinya.

Asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia adalah asosiasi yang berdiri di bawah naungan menristekdikti, yang berkomitmen untuk memajukan perguruan tinggi swasta serta menjadi mitra kritis pemerintah dalam membangun pendidikan di Indonesia. Namun, proses pendaftaran dan pendaftaran yang telah berlangsung pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia masih melakukan pendaftaran masih secara konvensional. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya sistem pendaftaran pada website APTISI sebelumnya, dimana proses pendaftaran secara konvensional ini dianggap tidak efektif serta efisien dan sangat membuang waktu. Dengan adanya Official Site APTISI Terciptalah konsep untuk menjadikan sistem pendaftaran asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia menjadi online agar memudahkan calon anggota diseluruh Indonesia untuk mendaftar, serta memudahkan asosiasi untuk aktivitas pendaftaran menjadi efektif serta efisien.

Oleh karena itu, sejalan dengan permasalahan yang ada penulis melakukan penelitian ini dengan judul : “ANALISA SISTEM INFORMASI SEBAGAI MEDIA PENDAFTARAN ANGGOTA BERBASIS WORDPRESS PADA ASOSIASI”

Rumusan Masalah

Rumusan masalah digunakan untuk menjelaskan suatu masalah yang dibahas dalam laporan tersebut kepada para pembaca. Secara umum suatu rumusan masalah akan memfokuskan pada fakta-fakta dari suatu masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis mengambil 3 (tiga) pokok rumusan masalah sebagai berikut :

Apakah sistem pendaftaran pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia yang berjalan sudah efektif?

  1. Apakah permasalahan sistem pada yang berjalan saat ini dapat di selesaikan dengan baik?

  2. Apakah hasil pendaftaran secara online dapat lebih efektif?

  3. Ruang Lingkup Penelitian

    <p style="line-height: 2"Data yang dalam penelitian ini, hasil pemikiran dan pemahaman penulis terhadap suatu hal. Sesuai dengan suatu permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Penulis akan membatasi hanya ruang lingkup penelitian, masalah-masalah sistem pendaftaran sehingga dapat memberikan gambaran, diantaranya:</p>
    1. Mengembangkan sistem pendaftaran yang sedang berjalan atau sistem sebelumnya baik dari kekurangan maupun kelebihannya.

    2. Mulai dari proses penginputan calon anggota hingga pendataan anggota.

    3. Masih dibatasi sebatas pendaftaran anggota.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penulisan ini ialah menjelaskan tujuan yang dilakukan kepada 3 (tiga) objek penelitian yang sedang ditinjau oleh penulis. Dari hal tersebut memiliki 3 (tiga) tujuan yaitu:

    1. Memperbaharui sistem pendaftaran yang secara konvensional menjadi sistem online.

    2. Mengetahui apa saja permasalahan sistem yang berjalan pada saat ini.

    3. Mendapatkan sebuah hasil yang diharapkan penulis dengan adanya media pendaftaran dengan sistem online.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan dasar dalam pengembangan sistem berbasis online terhadap pendaftaran dan pendataan anggota dan calon anggota yang ada pada sistem saat ini. Adapun 3 (Tiga) manfaat dari penelitian ini, yaitu:

    1. Dengan terdapatnya sistem pendaftaran dengan cara online APTISI mendapatkan data yang akurat dalam kata lain memperkecil suatu kesalahan yang dilakukan oleh manusia.

    2. Dengan adanya pendaftaran secara online ini terbukti meningkatkan kinerja pendataan sehingga lebih efektif dan efisien.

    3. Metode Penelitian

      Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja praktek ini, metode pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari serta mengelola informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode.

      Metode Pengumpulan Data

      Adapun Teknik pengumpulan suatu data yang telah penulis lakukan dalam mencari serta mengumpulkan suatu data serta mengolah sebuah informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan 2 (dua) metode sebagai berikut :

      Metode Observasi (Pengamatan)

      Metode pengumpulan data dengan melakukan cara pengamatan secara langsung pada suatu objek yang diteliti serta meminta sebuah data informasi yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Dari pengamatan selama 6 bulan di dalam lingkungan STMIK Raharja, penulis meneliti serta mengumpulkan sebuah data-data yang selanjutnya di jadikan sumber informasi dalam sebuah proses pengembangan sistem ini.

      Metode Pustaka

      Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber literature seperti kutipan, buku, internet, artikel, jurnal yang berkaitan dengan penelitian yang dapat diolah sebagai bahan referensi dalam menyusun sebuah laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

      Metode Analisis

      Metode analisa sebuah sistem yang akan dipakai berupa analisa SWOT. SWOT adalah suatu metode atau prosedur analisis sebuah kondisi dalam mengklarifikasi kondisi sebuah objek dalam 4 (empat) kategori yaitu Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunitys (Faktor Pendukung) dan Threats (Ancaman) terhadap sistem official site APTISI ini sehingga dapat menganalisa seluruh yang mencangkup kedalam SWOT.

      Sistematika Penulisan

      Pokok masalah yang dibahas dalam sebuah penulisan laporan KKP ini dibagi menjadi suatu kesatuan bab. Sistematika penulisan yang dipakai antara lain sebagai berikut:

      BAB I PENDAHULUAN

      Pada bab ini menjelaskan secara umum diantaranya latar belakang masalah, ruang lingkup, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode serta sistematika penulisan.

      BAB II LANDASAN TEORI

      Pada bab ini berisi beberapa teori atau definisi yang membahas konsep- konsep dasar analisis dan sistem informasi yang sejalan dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian serta berhubungan dengan teori – teori yang dipergunakan dalam suatu penulisan laporan penelitian ini. meliputi : Unified Modeling Language (UML), Literature Review.

      BAB III PEMBAHASAN

      Pada bab ini berisikan gambaran umum asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia, sejarah singkat, analisa organisasi, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang serta tanggung jawab, analisa sebuah sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan suatu masalah.

      BAB IV PENUTUP

      Pada bab ini berisikan suatu kesimpulan dan saran yang diberikan oleh peneliti dari hasil penulisan KKP dan saran – saran yang semoga dapat bermanfaat bagi asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia di kemudian hari.

      DAFTAR PUSTAKA

      Berisi tentang referensi - referensi sebuah tulisan yang telah tersusun di akhir suatu karya ilmiah yang berisi judul tulisan, nama penulis, penerbit, tahun terbit dan identitas penerbit sebagai sumber atau rujukan seorang penulis.

      DAFTAR LAMPIRAN

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Dalam laporan ini, dibutuhkannya teori yang berkaitan dengan suatu ruang lingkup dan permasalahan dalam sebuah pembahasan yang dijadikan suatu landasan dalam terbentuknya laporan ini.

      </div>

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      Pada bab ini, akan menjabarkan tentang 4 (empat) hal : definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem dan kriteria sistem.

      </div>

      Definisi Sistem

      Terdapat 3 definisi sebuah sistem menurut para ahli diantaranya :

      </div>
      1. Menurut Marshall B.Romney (2014:3)[1], mendapat kesimpulan bahwa “Pada dasarnya sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling berkait dan berinteraksi dalam mencapai tujuan.

      2. Menurut Azhar Susanto (2013:22)[2], mendapat kesimpulan yang di dapatkan dalam bukunya “Sistem adalah grup atau kumpulan dari beberapa sub sistem/komponen/bagian apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan harmonis dalam bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

      3. Menurut Richard F. Neuschel dan Rohmat Taufiq (2013:2)[3],mendefinisikan bahwa “sistem sebagai urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu departemen atau lebih , yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada suatu elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".

        1. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu

        2. Berdasarkan 3 (tiga) pendapat yang dipaparkan diatas, sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan suatu sistem pada dasarnya adalah sekumpulan unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, serta berfungsi bersama-sama dalam mencapai sebuah tujuan tertentu.

        Karakteristik Sistem

        Menurut Keperson Hutahaean (2014:3)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah sistem. Adapun karakteristik yang terdapat pada:

        1) Komponen Sistem (Components System)

        Adalah sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi, artinya bekerja sama dengan membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari suatu komponen yang berupa sub sistem atau bebrapa bagian dari sistem.

        2) Batas Sistem (Boundary System)

        Adalah Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sebuah sistem dengan sistem yang lain atau dengan dilingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan sebuah sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sebuah sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sebuah sistem tersebut.

        3) Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

        Adalah Lingkungan Luar sebuah Sistem (Environment) adalah di luar batas dari suatu sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus selalu dijaga dan suatu yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak dapat mengganggu sistem yang berlangsung dari sebuah sistem.

        4) Penghubung Sistem (Interface System)

        Adalah Penghubung suatu sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran (output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

        5) Masukan Sistem (Input System)

        Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input, dan signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input, sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

        6) Keluaran Sistem (Output System)

        Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

        Klasifikasi Sistem

        Menurut Rohmat Taufiq (2013:8)[5]Suatu sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena suatu sistem mempunyai sasaran yang berbeda untuk sebuah kasus yang terjadi pada sebuah sistem tersebut. Oleh karena itu, suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa pandangan, Sebagai berikut :

        1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem abstrak (abstract system) Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang sama pentingnya. Sistem abstrak berperan sangat penting untuk mengatur proses atau prosedur yang nantinya berguna pada sistem lain agar bisa berjalan secara optimal, sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur sebuah proses dari benda atau alat yang dapat digunakan untuk mendukung proses terdapat di dalam organisasi.

        2. Sistem Dapat Dipastikan dan Tidak Dapat Dipastikan Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah di deskripsikan dengan jelas apa inputannya, bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

        3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka adalah Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak. Jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup, tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

        4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin adalah Sistem manusia adalah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia. Sedangkan pada sistem mesin merupakan suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin.

        5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks adalah Sistem sederhana merupakan suatu sistem yang sedikit pada sub sistemnya serta komponennya pun sedikit. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit. .

        6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi adalah Sistem yang bisa beradaptasi merupakan sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi merupakan sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

        7. Sistem Buatan Allah/alam dan Sistem Buatan Manusia adalah Sistem buatan Allah merupakan sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikit pun dari sistem ini. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada juga bisa berubah.

        8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya adalah Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk sementara waktu. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya.

        Konsep Dasar Informasi

        Definisi Data

        Sumber informasi adalah. Suatu data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data dan item. Terdapat beberapa pengertian atau definisi-definisi data menurut beberapa ahli, diantaranya :

          Menurut Menurut Edy Irwansyah (2014:2) [6] data adalah kumpulan sebuah item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.

          Menurut Abdul Kadir (2013:44) [7] Data adalah sebuah penjabaran mengenai benda, kejadian, aktivitas, transaksi, yang tidak berpengaruh dan tidak memiliki makna kepada penggunanya.

          Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310) [8] Data merupakan Suatu kumpulan bukti atau Keterangan mengenai sesuatu kenyataan yang masih masih berdiri sendiri, mentah, belum diolah dan belum diorganisasikan.

          Berdasarkan 3 (tiga) pendapat data diatas, maka mendapatkan kesimpulan bahwa data merupakan bahan yang berisi sebuah fakta, atau peristiwa yang diolah dan diproses menjadi suatu hal yang berguna dan bermanfaat dari sebuah informasi.

          Definisi Informasi

          Informasi ibarat denyut nadi yang selalu berdetak di dalam tubuh manusia, maksud istilah kalimat tersebut yaitu, informasi sangat berperan penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

            Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[1] informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

            Menurut Hutahaean (2014:9)[9]informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.

            Menurut Gordon B. Davis dan Margarethe H. Olson dalam Rohmat Taufiq (2013:15)[10]informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

            Berdasarkan sekumpulan pendapat yang dikumpulkan dan dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa informasi merupakan kumpulan sebuah data yang telah diolah dan memiliki suatu manfaat yang berguna bagi penggunanya.

          Kualitas Informasi

          Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:20) [11] Kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance. Penjelasan tentang suatu kualitas informasi tersebut dipaparkan,dapat dipaparkan sebagai berikut:

          1. Akurasi adalah Sebuah informasi harus terbebas dari sebuah dan tidak menyesatkan. Dapat juga diartikan bahwa sebuah informasi harus jelas mencerminkan yang dimaksud. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerimanya informasi, kemungkinan terbanyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

          2. Tepat Watu adalah Informasi sampai pada penerima tidak di bolehkan terlambat. Informasi yang sudah lama tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

          3. Relevansi adalah Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk setiap orang akan berbeda-beda.

          Nilai Informasi

          Menurut Hutahaean (2014:11-12) [9], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu biaya mendapatkannya dan manfaat. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

          Konsep Dasar Sistem Informasi

          Definisi Sistem Informasi

          Menurut Atyanto Mahatmyo (2014:6)[12], Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna.

          Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:13)[13],sistem informasi adalah kumpulan dari sub sistem yang saling terhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna.

          Menurut Azar Susanto dan Taufiq (2013:17-18)[14],sistem informasi merupakan kumpulan dari sub sistem apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.

          </div>

          Berdasarkan 3 (tiga) pendapat yang dipaparkan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa suatu sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa proses yaitu pengumpulan, pemasukan, pengolahan, pemrosesan data, penyimpanan, pelaporan dan pengendalian sehingga tercapai suatu informasi yang dapat mendukung suatu pengambilan keputusan di dalam organisasi untuk dapat mencapai suatu tujuan dan sasaranya.

          Klasifikasi Sistem Informasi

          Menurut Abdul Kadir (2013:89)[7], Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada:

          1. 1. Level Organisasi

          2. 2. Area Fungsional

          3. 3. Dukungan yang diberikan

          4. 4. Arsitektur sistem informasi

          Komponen Sistem Informasi

          Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36)[15]”sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari 5 (lima), yaitu  :.

          1. 1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

          2. 2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data, mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

          3. 3. Blok model (model block), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.

          4. 4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.

          5. 5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

          Sebagai sebuah sistem, 5 (lima) komponen tersebut masing-masing saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai sasaran bersama.

          Konsep Dasar Analisa Sistem

          Definisi Analisa Sistem

          Menurut Taufiq (2013:155)[10], analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual maupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem analisa, masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

          Menurut Rosa (2013:18)[16],Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian –bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

          Berdasarkan 2 (tiga) pendapat yang dipaparkan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sistem yang berjalan dan bertujuan untuk menemukan sebuah keputusan.

          Tahap- Tahap Analisa Sistem

          Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (Henderi dkk, 2011:322) [17],Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengevaluasi dan mengidentifikasikan permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan suatu sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

          Di dalam sebuah tahap analisis suatu sistem terdapat beberapa langkah dasar yang wajib dilakukan oleh seorang analis suatu sistem, diantaranya:

          </div>
          1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi suatu masalah.

          2. Understand, yaitu proses memahami suatu kerja dari sebuah sistem yang ada. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa cara kerja dari sebuah sistem berjalan.

          3. Analyze, yaitu melakukan proses analisa terhadap sebuah sistem.

          4. yaitu membuat suatu laporan dari hasil analisis yang sudah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

          Dari definisi yang dipaparkan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa tahap-tahap sistem sangat berpengaruh karena apabila suatu tahapan terjadi sebuah kesalahan maka sistem tidak dapat melanjutkan ke tahapan berikutnya.

          Fungsi Analisa Sistem

          Adapun fungsi sebuah analisa system, sebagai berikut :

          1. 1. Mengidentifikasi suatu permasalahan yang dibutuhkan pemakai (user).

          2. 2. Menyatakan secara mendalam atau spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi sesuatu kebutuhan pemakai.

          3. 3. Memilih alternatif metode-metode pemecahan masalah yang sangat tepat.

          4. 4. Menerapkan dan merencanakan rancangan sistem. Pada fungsi atau tugas terakhir dari analisa sebuah sistem menerapkan suatu rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

          Tugas Analisa SIstem

          Menganalisa serta mengumpulkan sebuah dokumen, file-file atau formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem yang telah berjalan, serta menyusun sampai menyajikan suatu rekomendasi. Adapun tugas dari seorang analisa system, sebagai berikut :

          1. 1. Merancang sebuah sistem perbaikan serta mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapan sistemnya pada komputer.

          2. 2. Menyusun serta menganalisa biaya dan keuntungan dari suatu sistem yang baru.

          3. 3. Mengawasi suatu kegiatan dalam penerapan sebuah sistem yang baru.

          4. 4. Menganalisa serta menyimpulkan sistem yang telah berjalan dan mengamati apa saja kekurangannya.

          5. 5. Menyusun sebuah laporan dari suatu sistem yang sedang berjalan.

          6. 6. Menyajikan sebuah laporan, secara lisan kepada pemakai (user).

          7. Teori Khusus

            Konsep Dasar Online

            Definisi Online

            Menurut Agus Mulyanto (2009:247) [18], suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

            Menurut Gordon B. Davis dalam buku Sutarman (2012:14) [19], Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

            Konsep Dasar Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi

            Definisi Sistem Informasi

            Menurut O’brian, J.A. (2005) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:33) [11], sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan serta menyebarkan informasi dalam organisasi.

            Menurut Rainer, T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:33) [11], sistem informasi merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

            Meurut Laudon, K.C., dan Laudon, J.P. (2007) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:34)[11], sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan atau mendapatkan, meyimpan, dan mendistribusikan informasi guna menunjang oengambilan keputusan dalam organisasi.

            Komponen Sistem Informasi

            Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36)[11], sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari:

            1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

            2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

            3. Blok model (model block), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.

            4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.

            5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

            Deifinis Teknologi Sistem Informasi

            Menurut Rainer T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169) [11], TI adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

            Menurut Lucas (Munir, 2008) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169) [11], TI adalah segala bentutk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan.

            Teori Khusus

            Konsep Dasar Online

            Definisi Online

            Daring atau online dan luring atau offline memiliki masing makna tertentu dalam hal teknologi komputer serta telekomunikasi. Dalam secara umum, "online" menunjukkan keadaan terhubung, sementara "offline" menunjukkan keadaan terputus.

            Menurut Untung Rahardja dkk di dalam jurnal CCIT (2014) [20], “Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

            1. 1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

            2. 2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

            3. 3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

            4. 4..Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

            Konsep Dasar Website

            Definisi Website

            Menurut Murad (2013:49)[21],web adalah sebuah sistem informasi yang disajikan dengan bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

            Menurut Taufik Ginanjar (2014:5)[22],website adalah serangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan sebuah informasi.

            Berdasarkan 2 (dua) pengertian website diatas menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah rangkaian halaman yang memuat berbagai informasi yang beragam dan dapat diakses secara terbuka dengan bantuan jaringan internet.

            Jenis-Jenis Website

            Menurut Adi Sumaryadi (2014:4)[23],web dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri. Jenis website berdasarkan sifatnya :

            1. 1. Website Dinamis, merupakan website yang contentnya dapat berubah setiap saat. Contoh dari suatu website dinamis antara lain adalah tokobagus, wikipedia, detik, abatasa, blog dan mypangandaran. Dalam membuat web menjadi dinamis faktor utama adalah Content Management System (CMS). Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.

            2. 2. Website Statis, merupakan suatu website yang jarang diubah karena memang tidak terlalu diperlukan perubahan yang sangat penting. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

            Konsep Dasar Asosiasi

            Asosiasi merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan lembaga sosial. Lembaga dengan asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengertian yang berbeda. Lembaga yang tidak memiliki anggota yang tetap, mempunyai pengikut dalam sebuah kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain asosiasi memiliki wujud yang kongkret, sementara lembaga dalam wujud abstrak.

            Asosiasi merupakan suatu perkumpulan bersama beberapa individu yang memiliki ikatan. Atau dapat dijaga dikatakan asosiasi merupakan kelompok sosial yang memiliki tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan tersebut.

            Konsep Dasar Wordpress

            Definisi WordPress

            Gambar 2.1. Logo WordPress

            Dikutip dari Wordpress.org, WordPress ialah platform penerbitan pribadi yang semantik, yang berfokus pada estetika, standar web, dan kegunaan.

            Dikutip dari Wikipedia, WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dalam bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan sebuah perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus yang secara resmi dari cafelog/b2 yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.

            Plugin WordPress

            Menurut Krisianto (2014:111), Plugin adalah fitur WordPress untuk membuat website agar mempunyai fungsi khusus. Plugin berupa file program yang bisa di instal di WordPress. Plugin disediakan oleh WordPress maupun dari pihak ke-3.

            Tersedia Berbagai macam plugin dengan fungsi nya masing-masing. Misalnya: plugin SEO, plugin untuk mencegah spam, plugin jejaring sosial, dan lain sebagainya.

            Kelebihan WordPress

            Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Wordpress, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

            </div>
            1. 1. Kemudahan dalam menggunakan fitur-fitur yang disediakan.

            2. 2. Memungkinkan untuk membuat website secara cepat.

            3. 3. Sederhana dan mudah dipelajari.

            4. 4. Tersedia banyak plugins gratis untuk berbagai keperluan website.

            5. 5. Tersedia banyak tema/template gratis untuk mempercantik tampilan website.

            6. 6. Bisa digunakan untuk membangun berbagai jenis website.

            7. 7.Mendukung SEF (Search Engine Friendly secara default sehingga lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

            Sejarah WordPress

            Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa sebuah proses pengembangan b2 dihentikan oleh programmer yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2 . WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, selain itu juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak umber terbuka untuk blog.

            </div>

            WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Automatic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus. Adapun keunggulan dari WordPress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source), pengoperasiannya mudah, satu blog Wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multiuser) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.

            </div>

            Konsep Dasar Pendaftaran

            Definisi Pendaftaran

            Menurut Eni Nurkayati (2014)[24], Pendaftaran pada dasarnya hanya untuk memperlancar dan mempermudah dalam proses pendaftaran dan pendataan. Sehingga dapat terorganisir, teratur dengan cepat dan tepat dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan.

            Menurut Sudrajat (2011:11)[25], Pendaftaran dalam bahasa Indonesia merupakan sebuah kata dasar dari kata daftar yang berarti catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berurutan atau disusun dari sebuah abjad. Namun arti dari kata pendaftaran itu sendiri berbeda dengan kata dasarnya. Pendaftaran merupakan cara atau proses dari perbuatan mendaftar misalnya pencatatan nama, alamat, dan sebagainya.

            Dari 2 (dua) Pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan, pendaftaran adalah proses pencatatan ataupun pendataan identitas pendaftar kedalam sebuah dokumen atau media penyimpanan yang menjadi dasar penerimaan penerimaan anggota baru.

            Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

            Definisi Unified Modeling Language (UML)

            Menurut Alim (2012:30)[26], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang dipergunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasi, membangun, artifak dan mendokumentasikan dari sistem perangkat lunak”.

            Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[27], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

            Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

            Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15) [28], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

            1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

            2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat sebuah fungsional yang sudah semestinya disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

            3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

            4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

            5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

            6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

            7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan sebuah antar muka bagi pengguna untuk menjalankan suatu skenario use case.

            8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

            9. Setelah class diagram diciptakan, kita dapat melihat suatu kemungkinan pengelompokkan class menjadi sebuah komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan sebuah test integrasi untuk setiap komponen yang meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

            10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

            11. Mulailah membangun sistem. Berikut: pendekatan yang tepat digunakan: Pendekatan use case dengan mengassigmen setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

            12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual Perangkat lunak siap dirilis.

            Jenis-Jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

            2. Jenis-Jenis UML

            1. Use Case

            Menurut Murad (2013:57)[29], Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

            Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

            2. Activity Diagram

            Menurut Murad (2013:53)[29], Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

            Menurut Vidia (2013:20)[30], Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan system.

            Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

            3. Sequence Diagram

            Menurut Vidia (2013:21)[30], Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya.

            Menurut Wijayanto (2013:35)[31], Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut.

            Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

            4. Class Diagram

            Menurut Vidia (2013:21)[30], Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram.

            Menurut Wijayanto (2013:33)[31], Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam system.

            Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

            Konsep Dasar Literature Review

            Definisi Literature Review

            Menurut Dewi, Zara Rizq, Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika (2015 : 2)[32] “Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian”.

            Menurut Rosyidhana (2014 : 3)[33] “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber- sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”

            Dari 2 (dua) penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa literature review (Penelitian sebelumnya) merupakan sebuah survey literatur tentang suatu penemuan yang telah dilakukan oleh seorang peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan erat dengan topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan sebuah jurnal atau sebuah hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang suatu tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang suatu diskusi atau tanggapan seorang peneliti atau penulis tentang literatur review.

            Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan hasil atau jurnal penelitian yang sangat mendukung serta tidak dari jurnal yang di review dengan maksud peneliti akan mendapatkan sebuah gambaran atau benang merah suatu permasalahan yang dihadapi lebih detail serta mendalam dari sisi yang se-aliran pemikiran atau berbeda pemikiran.

            Langkah- Langkah Literature Review

            Dalam melakukan suatu kajian literature review ini, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dan di perhatikan, sebagai berikut :

            1. 1. Mengidentifikasi suatu kesenjangan (identify gaps) sebuah penelitian.

            2. 2. Menghindari atau membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga dapat banyak menghemat tenaga dan waktu serta menghindari sebuah kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

            3. 3. Mengidentifikasikan sebuah metode yang telah dilakukan dan relevan terhadap sebuah penelitian ini.

            4. 4. Meneruskan pencapaian penelitian yang sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang ingin dilakukan dapat dibangun dengan baik di atas platform suatu pengetahuan dan ide yang telah ada.

            5. 5. Mengetahui orang lain yang mengerjakan dan ahli diarea suatu penelitian yang dianggap sama sehingga dapat terjalin dalam komunitas yang dapat memberikan suatu kontribusi sumber daya yang sangat berharga.

            Literature Review

            Terdapat 9 (sembilan) penelitian yang sebelumnya memiliki suatu korelasi yang searah dengan penelitian yang ingin dibahas dalam Kuliah Kerja Praktek ini, yaitu :

            1. Penelitian yang dilakukan oleh Haigang Sui, Zhina Song, Dongsheng Gao dan Li Hua (2017)[34] “yang berjudul “Automatic Image Registration Based on Shape Features and Multi-scale Image Segmentation” Menjelaskan tentang Menjelaskan tentang metode pendaftaran citra berbasis bentuk stabil yang baru telah diusulkan dengan mencocokkan daerah stabil dengan seperangkat rotasi, fitur invarian skala, dan segmentasi citra multi skala digunakan untuk mendapatkan area yang sesuai. Algoritma ini terlebih dahulu mengubah gambar menjadi objek gambar dengan segmentasi multi skala dan batasan model konveksitas. Kemudian daerah gambar yang andal dan stabil ini digunakan sebagai unit mencocokkan dari pada titik atau garis. Eksperimen menunjukkan algoritma yang diusulkan dalam makalah ini tidak sensitif terhadap rotasi dan distorsi resolusi, yang dapat menyelesaikan pendaftaran gambar secara otomatis.”

            2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Edgar R. Arce Santana, Daniel U. Campos Delgado, Isnardo Reducindo dan Aldo R. Mejia-Rodriguez (2017)[35] “yang berjudul “Multimodal image registration based on the expectation–maximisation methodology” menjelaskan tentang, menjelaskan tentang, Dalam penelitian ini, kerangka kerja baru untuk pendaftaran citra multi modal diusulkan berdasarkan metodologi ekspektasi maksimisasi (EM). Kerangka kerja ini memungkinkan untuk menangani registrasi parametrik dan elastis secara simultan secara independen mengenai modalitas gambar target dan sumber tanpa membuat asumsi tentang hubungan intensitas nya. Perumusan EM untuk masalah pendaftaran gambar mengarah ke skema optimasi kuadrat reguler untuk menghitung medan vektor perpindahan (displacement vector field / DVF) yang menyelaraskan gambar dan bergantung pada distribusi intensitas gabungannya. Pada tahap pertama, transformasi parametrik diasumsikan untuk DVF, di mana optimasi kuadrat yang dihasilkan dihitung secara rekursif untuk menghitung parameter optimalnya.”

            3. Penelitian yang dilakukan oleh AE Holton, dkk (2015)[36] “ yang berjudul “Reciprocity and the News: The Role of Personal and Social Media Reciprocity in News Creation and Consumption” menjelaskan tentang menjelaskan tentang Studi ini meneliti bagaimana timbal balik, sebagai bahan utama komunitas online, dapat merangsang konsumsi khalayak dan penciptaan konten, termasuk konten berita. Sebuah survei nasional menemukan bahwa, sementara kepercayaan pribadi terhadap timbal balik (persepsi) dapat memprediksi konsumsi berita, timbal balik dalam praktik di media sosial yang terkait dengan berita dan konten. ”

            4. Penelitian yang dilakukan oleh J Swart, dkk (2017)[37] “yang berjudul “Navigating Cross-Media News Use: Media Reportoires And a The Value Of News In Everyday Life ” menjelaskan tentangmenjelaskan tentang Hasil kami menunjukkan bahwa di dunia dengan berbagai kemungkinan untuk mengkonsumsi berita secara gratis, membayar berita dapat dianggap sebagai tindakan pertunangan sipil. Kami berpendapat bahwa penggunaan berita yang dirasakan dan apresiasi pengguna akan berita harus dipelajari dalam kaitannya satu sama lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang konsumsi berita seperti dalam layar media yang berubah dengan cepat.”

            5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Diki Budi Rahayu, Erwin Gunadhi, dan Partono (2013)[38] “yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru Berbasis Web Studi Kasus Di Sma Negeri 14 Garut”. Dalam Penelitian ini berisi tentang sebuah perancangan database system dan software interface pada pendaftaran calon siswa baru berbasis web, sehingga dirasa dapat menggantikan sebuah peran dari seorang petugas pendaftaran calon siswa. Perancangan sebuah aplikasi web ini, akan sangat memberikan banyak manfaat dan kemudahan-kemudahan dalam melakukan sebuah kegiatan, terutama yang ada di luar wilayah Garut, yang sangat ingin bersekolah pada Sma Negri 14 Garut yang namun sulit karena akses dan memerlukan banyak waktu, maka kini sangat membantu untuk melakukan pendaftaran calon siswa baru karena dilakukan secara online.”

            6. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Indri Handayani, dan Meylda Sarah Parwati (2017)[39] “penelitian ini berjudul “Penerapan Official Site Jurusan Sistem Komputer (SK) Berbasis Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas tentang official site Raharja masih belum mampu menyediakan informasi yang akurat untuk mahasiswa dari setiap jurusan, contohnya mahasiswa jurusan Sistem Komputer. Penelitian ini dilakukan atas 3 (tiga) buah permasalahan yang ditemukan. Dengan dukungan 4 (empat) metode penelitian yang dibatasi dengan 4 (empat) Ruang lingkup. Tahap identifikasi implementasi penelitian dilakukan dengan menggunakan blackbox testing. Alternatif pemecahan masalahnya adalah official site Jurusan Sistem Komputer, sebuah official site yang dikhususkan bagi dosen dan mahasiswa jurusan Sistem Komputer dengan url sk.raharja.ac.id.”

            7. Penelitian yang dilakukan oleh Ninda Lutfiani (2017)[40] “yang berjudul “Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Strategi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Promosi Pada Perguruan Tinggi”. Metode pembelajaran ini sangat dibutuhkan bagi mahasiswa/i yang sulit dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan perkuliahan. Adanya official site iLearning+ Penyebaran informasi menggunakan strategi digital marketing dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization), memanfaatkan sosial media diharapkan dapat meningkatkan promosi yang ada pada official site iLearning+ serta pemanfaatan viewboard dan pengembangan tools yang sebelumnya belum diterapkan dengan baik. Data-data yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis SWOT. Dan tak kalah penting adalah demi menunjang hasil yang diharapkan, maka terdapat 15 (lima belas) tahapan final draft elisitasi yang dibuktikan dengan adanya strategi pencapaian. ”

            8. Penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Kahfi (2014), Penelitian ini berjudul “Analisa Sistem informasi dan Penerimaan Siswa Baru pada Sekolah Menengah Atas Nusa Putra”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebuah prosedur dan kendala yang ada pada sistem Penerimaan Siswa Baru Sekolah Menangah Atas Nusa Putra.

            9. Penelitian yang telah dilakukan oleh Eka Choliviani dan Lies Yulianto (2013), Penelitian ini membahas tentang sebuah “Pembuatan Sistem Pendaftaran Anggota Secara Online pada Organisasi Himpunan Mahasiswa Kabupaten Pacitan”. Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Menyadari betapa pentingnya peranan Organisasi dalam berupaya meningkatkan masyarakat yang beriman dan bertakwa maka membutuhkan sebuah website yang menunjang kelancaran penyampaian informasi mengenai pendaftaran anggota pada Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Pacitan. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini untuk membantu proses penyampaian informasi mengenai pendaftaran anggota pada organisasi agar dapat memudahkan masyarakat khususnya kepada mahasiswa dalam mengakses informasi mengenai pendaftaran anggota pada Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Pacitan.”

            Tujuan Literature Review

            Menurut Guritmo et al dalam Warsito (2013 : 28-29)[41] Tujuan dalam pembuatan literature review sebagai berikut :

            1. 1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.

            2. 2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

            3. 3.Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

            BAB III

            PEMBAHASAN

            Gambaran Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

            Sejarah Singkat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

            Asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) adalah organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. APTISI berkedudukan di Jakarta.

            Gambar. 3.1. Logo APTISI

            Pendiriannya ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BM-PTSI) ke-IV yang diselenggarakan di Jakarta pada tangga 1-3 Maret 1999. Dalam MUNAS tersebut diputuskan untuk mengubah nama organisasi yang dahulunya berbentuk “Badan Musyawarah” menjadi organisasi baru yang berbentuk Asosiasi dengan nama “Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia” dan disingkat APTISI. Dengan demikian, APTISI adalah organisasi baru yang secara historis mempunyai misi dan tujuan yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan tujuan organisasi BM-PTSI yang didirikan pada tahun 1984 di Jakarta.

            Organisasi APTISI telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Depdagri Nomor 123 tahun 1999/VIP.

            Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa baik yang berkaitan dengan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakatan.

            Visi dan Misi dari Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

            Visi APTISI

            Tabel 3.1. Visi APTISI

            Misi Perguruan Tinggi Raharja

            Tabel 3.2. Misi APTISI

              Tujuan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

              1. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki tujuan yang terangkum di bawah ini :
              2. Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, serta berwawasan kebangsaaan dan berdaya saing global.
              3. Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota agar dapat berperan sebagai agen pembangunan terdepan dalam usaha meneliti, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya bangsa untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
              4. Memelihara dan menegakkan akuntabilitas anggota di masyarakat.
              5. Mengembangkan persatuan dan kesatuan anggota dalam usaha menyumbangkan darma baktinya bagi masyarakat, nusa, dan bangsa.

              Struktur Organisasi

              Sebuah Organisasi harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka – kerangka hubungan antara fungsi bagian – bagian maupun tugas – tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlihatkan dalam suatu organisasi.

              Gambar 3.2. Struktur Organisasi

              Tugas dan Tanggung Jawab

              Seperti halnya di dalam sebuah organisasi lainnya, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dalam manajemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

              Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), yaitu sebagai berikut :

              Tabel 3.3. Ketua Umum

              Tabel 3.4. Dewan Penasehat

              Tabel 3.5. Dewan Pembina

              Tabel 3.6. Sekertaris

              Tabel 3.7. Bendahara

              Tabel 3.8. Koordinator Wilayah

              Tabel 3.9. Pengurus Harian

              Tabel 3.10. Divisi Organisasi dan Keanggotaan

              Tabel 3.11. Divisi Sistem Informasi

              Tabel 3.12. Divisi Pendikan dan Latihan

              Tabel 3.13. Divisi Lembaga dan Humas

              Tabel 3.14. Divisi Usaha dan Dana

              Tabel 3.15. Divisi Penjamin Mutu

              Tabel 3.16. Divisi Jurnal dan Dokumentasi

              Tabel 3.17. Divisi Kewirahusaan

              Tabel 3.18. Divisi Hukum

              Tabel 3.19. Divisi Kebijakan

              Tabel 3.20. Divisi Riset

              Tabel 3.21. Divisi Akreditasi

              Keanggotaan APTISI

              Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki 13 (tiga belas) wilayah yang tersebar di seluruh daerah. 13 (tiga belas) wilayah yang tergabung dalam kepengurusan APTISI merupakan wilayah yang aktif. Berikut ini adalah 13 (tiga belas) wilayah yang bergabung dalam kepengurusan APTISI merupakan wilayah yang aktif yaitu:

              Wilayah I - Sumatra Utara

              Wilayah II - Sumatra Selatan

              Wilayah III - DKI Jakarta

              Wilayah IV - Jawa Barat

              Wilayah V - Daerah Istimewa Yogyakarta

              Wilayah VI - Jawa Tengah

              Wilayah VII - Jawa Timur

              Wilayah VIII - Bali

              Wilayah IX - Sulawesi Selatan

              Wilayah X - Sumatra Barat

              Wilayah XI - Kalimantan Timur

              Wilayah XII - Maluku

              Wilayah XIII - Aceh

              Tata Laksana Sistem yang Berjalan

              Dalam menganalisa suatu sistem berjalan yang ada pada saat ini, penulis dapat melakukan sebuah penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai sebuah penggambaran pada sistem yang berjalan tersebut. Dimana dalam suatu sistem yang berjalan saat ini masih dilakukan secara konvensional. Calon anggota harus mengisi sebuah formulir lalu langsung menyerahkan sebuah berkas persyaratan secara manual dalam diartikan belum terkomputerisasi. Dengan adanya berkas yang di serahkan ke divisi organisasi dan keanggotaan dalam keadaan berkas yang berisi sebuah data-data tersebut yang harus di input. Lalu penginputan data dengan berkas yang ada dengan sistem konvensional ini memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan perkembangan sebuah sistem dan teknologi saat ini, seharusnya asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia dapat dilakukan serta di akses secara online dengan adanya sebuah official site.

              Prosedur Sistem yang Berjalan

              Prosedur sistem merupakan kegiatan yang berjalan dan telah terstruktur dalam pelaksanaan sebuah proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktifitas apabila telah didukung oleh prosedur yang baik serta tepat, maka sistem yang berjalan tampak telah teratur serta output yang dihasilkan akan lebih baik. Adapun sistem yang berjalan pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia secara khusus dalam hal pendaftaran anggota menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

              Analisis Sistem Yang Berjalan pada Use Case Diagram

              Berikut ini adalah gambaran use case sistem penerimaan anggota baru pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia.

              Gambar 3.3. Use Case Diagram yang Berjalan

              Berdasarkan pada gambar Use Case Diagram yang telah berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

            1. Terdapat Suatu sistem yang mencakup seluruh kegiatan penerimaan calon anggota baru.

            2. Suatu sistem yang mencakup seluruh kegiatan penerimaan calon anggota baru.

            3. 6 use case yang biasa dilakukan oleh aktor yaitu dengan datang langsung, melengkapi berkas, mengisi formulir pendaftaran, mengembalikan formulir pendaftaran, membayar biaya registrasi, membuat laporan penerimaan anggota baru.

            4. Analisis Sistem Yang Berjalan pada Sequence Diagram

              Berikut ini adalah gambaran sequence sistem penerimaan anggota baru pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia.

              Gambar 3.4. Sequence Diagram yang Berjalan

              Berdasarkan pada gambar Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

              1. Terdapat 3 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu : Calon anggota, Admin dan Divisi organisasi dan keanggotaan.

              2. Terdapat 2 Control life line yang digunakan yaitu : Formulir, Laporan .

              3. 8 Massage yang ada dalam sebuah sistem pendaftaran yaitu : Melengkapi berkas yang diperlukan, Memberikan formulir pendaftaran, Mengisi formulir pendaftaran, Mengembalikan Formulir Pendaftaran, Memberikan surat persetujuan anggota, Membuat laporan anggota baru, Membuat laporan anggota.

              Analisis Sistem Yang Berjalan pada Activity Diagram

              Berikut ini adalah gambaran sequence sistem penerimaan anggota baru pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia.

              </div>

              Gambar 3.5. Activity Diagram yang Berjalan

              Berdasarkan pada gambar Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

              1. Terdapat 1 (satu) Intial Node, objek yang diawali.

              2. 17 (tujuh belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

              3. 1 (satu) Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

              4. 3 (tiga) Vertical Swimlane mencerminkan pihak yang terlibat meliputi calon anggota, admin dan divisi Organisasi dan keanggotaan

              5. 1 (satu) Final node, objek yang diakhiri.

              Analisa SWOT

              Penelitian ini menggunakan sebuah metode analisa SWOT untuk mengetahui dan mengevaluasi suatu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada suatu sistem yang sehingga mampu menyampaikan sebuah sistem informasi yang diinginkan asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia.

              </div>

              Tabel 3.22. Table SWOT

              Analisa Sistem Yang Berjalan

              Metode Analisa Sistem

              Pada kantor APTISI sistem yang saat ini digunakan sudah sangat baik dan terkomputerisasi hanya saja pada beberapa bagian masih terdapatnya yang pengoperasian yang dilakukan secara konvensional sehingga dapat dikatakan masih kurang efisien serta efektif. dan kesulitan dalam mencari suatu data laporan pendaftaran anggota, serta cukup dapat membuat pekerjaan yang memakan banyak waktu dalam membuat data laporan pendaftaran anggota.

              </div>

              Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

              Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan suatu program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan sebuah prosedur dan sebuah proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

              </div>
              1. Analisis Masukan Nama Masukan : Berkas Calon Pendaftar Fungsi : Sebagai data awal proses pendaftaran anggota Sumber : Calon anggota Media : Kertas Frekuensi : Setiap ada permohonan Keterangan: Berisi identitas Calon Anggota

              2. Analisis Proses Nama Modul: Pencatatan Anggota Masukan : Menerima berkas Calon anggota Keluaran : Surat pernyataan menjadi anggota

              3. Analisis Keluaran Nama Keluaran : Laporan anggota Fungsi : Sebagai laporan anggota yang sudah di laksanakan Media : Kertas Distribusi : Divisi Organisasi dan Keanggotaan kepada Ketua APTISI

              Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

              Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

              </div>
              1. Processor : Intel Core i5-52000U Monitor : 14.0” HD LED LCD Hardisk : 500 GB HDD RAM : 4 GB Printer : Epson L120

              2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)

                </div>
              3. Google chrome Windows 7 Google Docs Draw.io

              4. Hak Akses (Brainware)

                </div>
              5. Admin Divisi Keanggotaan

              Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

              Permasalahan Yang Dihadapi

              Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

              1. Sistem masih dilakukan secara konvensional dalam artian masih dalam sistem tulis menulis dalam sebuah dokumen sehingga terdapat kemungkinan masih terjadinya penumpukan dokumen atau berkas-berkas laporan pendaftaran calon anggota.

              2. Pembuatan laporan masih membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan suatu data sehingga memungkinkan memakan waktu dalam proses pembuatannya.

              3. Dalam suatu proses pencarian data sebuah laporan pendaftaran anggota masih membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena datanya masih dalam bentuk lembaran-lembaran kertas.

              Alternatif Pemecah Masalah

              Setiap sistem pasti mempunyai batasan suatu sistem (boundary) yang dijadikan pemisahan suatu sistem dengan lingkungan luar. Kesatuan luar adalah kesatuan sistem yang dapat berupa organisasi, sistem atau orang lainya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

              </div>

              Melihat dari sebuah permasalahan yang terjadi pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia, maka penelitian memberikan batasan permasalahan diantaranya :

              </div>
              1. Membuat official site APTISI guna sebagai media informasi anggota.

              2. Menjadi sistem pendaftaran secara online namun calon anggota harus memenuhi berkas valid yang dibutuhkan.

              3. Menyelesaikan permasalahan pada sistem saat ini.

              Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

              Dalam penelitian analisa sistem pendaftaran pada APTISI, penulis dapat menyimpulan sistem yang berjalan dapat dilihat dari 2 (dua) sisi yaitu kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

              1. Kelebihan dari sebuah sistem yang sedang berjalan pada APTISI yaitu admin dapat bertatap muka langsung dengan calon anggota sehingga tidak dapat diwakilkan pada saat pengisian formulir, penyerahan berkas maupun bertanya untuk hal- hal yang di anggap kurang dipahami.

              2. Kekurangan dari sebuah sistem yang sedang berjalan pada saat ini yaitu kurang efektif serta efisien dan sistem yang ada masih dengan cara manual menggunakan metode berkas berupa kertas dimana berkas tersebut bisa saja hilang atau tidak terkondisikan. dan sulitnya mendapatkan informasi tentang jumlah keseluruhan anggota APTISI.

              Strategi Proyek

              Dalam pemecahan sebuah masalah yang dipaparkan diatas, maka dapat diperoleh 15 (lima belas) strategi :

              Tabel 3.23. Strategi APTISI

              BAB IV

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Berdasarkan hasil analisa dan prumusan masalah yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

              Proses pendaftaran serta pendataan yang sedang berlangsung saat ini masih dilakukan secara manual. Dimana seorang anggota mengisi formulir serta menyerahkan berkas- berkas persyaratan secara langsung dalam arti belum tersistem dengan komputer. Proses yang dilakukan secara manual ini dirasa kurang efektif serta efisien dikarenakan proses tersebut sudah layak untuk di tinggalkan karena memakan banyak waktu dalam membuat suatu keputusan serta laporan dan berkas yang selanjutnya disimpan dapat menimbulkan suatu masalah seperti, sulitnya mencari data bahkan hilangnya berkas-berkas anggota karena tidak tidak ada back-up atas sebuah data atau berkas tersebut, berkas yang perlahan akan menjadi usang dan rusak jika disimpan dalam waktu yang lama, akan menimbulkan suatu kesulitan jika suatu saat membutuhkan data anggota yang diperlukan.

              Semakin berjalannya waktu teknologi semakin berkembang, akan jauh lebih baik jika kita menggunakan perkembangan teknologi dengan sesuatu yang berhubungan dengan suatu penginputan, penyimpanan dan juga pengumpulan data, dengan kata lain sudah berjalan secara terkomputerisasi dan dilakukan secara online sehingga seluruh anggota asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia dapat dengan mudah mengakses dan mengetahui serta memberikan sejumlah informasi penting khususnya mengenai anggota yang ada pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia. Maka, dibuatlah sebuah Official Site aptisi yang dapat di gunakan sebagai suatu wadah yang dapat memberikan informasi tentang seputar kegiatan aptisi dan perguruan tinggi swasta yang berada di seluruh Indonesia. Dengan terdapatnya sistem online sebagai media informasi, bagian divisi Organisasi dan keanggotaan dapat dengan mudah menyimpan data anggota dengan cara membuat sebuah formulir pendaftaran yang dilakukan secara online kemudian mendapatkan data tersebut didalam suatu database.

              Dengan terdapatnya Official Site APTISI sangat diharapkan dapat menjadi sebuah media sistem pendaftaran yang dapat diguanakan untuk memudahkan pengumpulan data anggota dan menampilkan sebuah informasi yang update sehingga dengan mudah dapat memberikan suatu informasi yang akurat kepada seluruh anggota APTISI.

              Saran

              Adapun beberapa saran yang penulis berikan yaitu:

              1. Pengelolaan sistem Pendataan dan pendaftaran anggota harus direalisasikan sehingga memudahkan pekerjaan pendataan anggota.

              2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah dimiliki oleh APTISI agar senantiasa dapat beradaptasi dengan perubahan suatu sistem, yaitu dengan cara melakukan suatu pelatihan terutama kepada staff-staff atau user yang berhubungan langsung dengan sistem yang dibuat.

              3. Melakukan suatu evaluasi secara bertahap terhadap suatu sistem untuk selanjutnya terdapatnya perbaikan sesuai dengan perkembangan pada mekanisme pendaftaran itu sendiri.

              4. Dengan adanya Official Site ini diharapkan informasi seputar APTISI dapat mudah didapatkan.

              5. Mengembangkan sistem pendaftaran anggota yang sedang berjalan saat ini dengan lebih baik lagi mengingat sang penulis buat masih dalam tahap pembelajaran sehingga masih terdapatnya kekurangan yang diperoleh dari sistem pendaftaran anggota pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia.

              DAFTAR PUSTAKA

              1. 1,0 1,1 Romney, dkk. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat
              2. Azhar.2013. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
              3. Taufiq, Rohmat. 2013. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
              4. Hutahaean, Keperson. 2014.Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish Publisher
              5. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
              6. YIrwansyah, Edy. 2014. “Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Deepublish
              7. 7,0 7,1 Kadir, Abdul, Tata. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andy
              8. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
              9. 9,0 9,1 Hutahaean, Keperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish Publisher
              10. 10,0 10,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
              11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 11,5 11,6 Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
              12. Atyanto Mahatmyo, S.M. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar (1ed.). Yogyakarta: Deepublish.
              13. Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
              14. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
              15. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
              16. Rosa, A.S., Dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
              17. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011
              18. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
              19. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi
              20. Rahardja Untung, Muhamad Yusup dan Ana Nurmaliana. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.3.
              21. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013
              22. Ginanjar, Taufik. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Iffahmedia. 3 Mei 2014.
              23. Smuaryadi, Adi. 2014. Onlinekan: Mulai Membangun Website Istimewa. Azzahra Publisher.
              24. Nurkayati, Eni. 2014. Perancangan Sistem Penerimaan Siswa Baru Berbasis Online Pada SMA Al-Ma'Muniyah. Tugas Akhir. Tangerang: Widuri Raharja .
              25. Sudrajat, catur, 2011 Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru Secara Online Berbasis Web
              26. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
              27. Nugroho, adi dalam Esa Wijayanti (2014:22).
              28. Nugroho, adi dalam Esa Wijayanti (2014:15).
              29. 29,0 29,1 Murad, Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1
              30. 30,0 30,1 30,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga
              31. 31,0 31,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga
              32. Dewi, Zara Rizq Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika. 2015. Dashboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO-Jurnal Online Sistem Informasi. Vol.1, No.1.
              33. Rosyidhana, Akbar. 2014. Sistem Informasi Inventori Dan Penjualan Berbasis Web Di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten. Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
              34. Sui Haigang, Zhina Song, Dongsheng Gao & Li Hua. 2017. Automatic Image Registration Based on Shape Features and Multi-scale Image Segmentation. Multimedia and Image Processing (ICMIP), 2017 2nd International Conference on.
              35. Santana Edgar R. Arce, Daniel U. Campos Delgado, Isnardo Reducindo dan Aldo R. Mejia-Rodriguez. 2017. Multimodal image registration based on the expectation–maximisation methodology. IET Image Processing. Volume: 11, Issue: 12, 12 2017.
              36. Holton, A. E., Coddington, M., Lewis, S. C., & De Zuniga, H. G. 2015. Reciprocity and the news: The role of personal and social media reciprocity in news creation and consumption. International Journal of Communication, 9, 22.
              37. Swart, J., Peters, C., & Broersma, M. 2017. Navigating cross-media news use: Media repertoires and the value of news in everyday life. Journalism Studies, 18(11), 1343-1362.
              38. Rahayu Diki Budi, Erwin Gunadhi, Partono. ““Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru Berbasis Web Studi Kasus Di Sma Negeri 14 Garut”. Journal STT Garut Vol-9 2013.
              39. Rahardja Untung, Indri Handayani, dan Meylda Sarah Parwati 2017. Penerapan Official Site Jurusan Sistem Komputer (SK) Berbasis Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Widuri Raharja.
              40. Lutfiani, N. 2017. “Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Strategi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Promosi Pada Perguruan Tinggi”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
              41. Warsito, Ary Budi. 2013. Prototipe Sistem Informasi E-Jurnal Akademik Perguruan Tinggi Studi Kasus Jurnal CCIT STMIK Raharja. Tesis. Jakarta: Universitas Budi Luhur.

              Laporan KKP Analisa Sistem Informasi Sebagai Media Pendaftran Berbasis Wordpress pada Asosiasi 2017/2018 (sandi)

              ANALISA SISTEM INFORMASI SEBAGAI MEDIA

              PENDAFTARAN ANGGOTA BERBASIS

              WORDPRESS PADA ASOSIASI

              Logo stmik raharja.jpg

              OLEH:

              SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

              RAHARJA

              (2017/2018)

              LEMBAR PERSETUJUAN

              ANALISA SISTEM INFORMASI SEBAGAI MEDIA

              PENDAFTARAN ANGGOTA BERBASIS

              WORDPRESS PADA ASOSIASI

              Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

              STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018.

              Tangerang, 15 januari 2018

              Dosen Pembimbing

              ( Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM )

              NID. 99001

              SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

              RAHARJA

              LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK

              Saya yang bertandatangan di bawah ini,

              NIM
              : 1411482623
              Nama
              Jenjang Studi
              : Strata Satu
              Jurusan
              : Sistem Informasi
              Konsentrasi
              : Sistem Informasi Manajemen

              Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

              Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

              Tangerang,15 Januari 2018
              MOCH SANDI ALPANSURI
              NIM. 1411482623

              )*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

              ABSTRAK

              Asosiasi merupakan sebuah organisasi yang menghasilkan proses interaksi yang mendasari terbentuknya lembaga-lembaga sosial guna memiliki hubungan erat dengan suatu kegiatan pendaftaran dan pendataan, mulai dari mengisi formulir pendaftaran dan juga input pengisian data calon anggota, hal ini yang menjadi dasar untuk menjadi anggota sebuah asosiasi. Dengan melakukan observasi sehingga terdapat sebuah masalah pengumpulan data anggota, dengan cara melakukan pengamatan secara langsung suatu permasalahan yang ada, dan menggunakan metode analisis SWOT penulis melihat pengelolaan sebuah laporan anggota yang masih menggunakan beberapa proses secara manual dengan menggunakan kertas formulir yang nantinya menjadi sebuah tumpukan berkas yang perlahan usang dan hilang yang akan berdampak masalah dalam mencari data anggota. Penulis bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan membuat sebuah sistem pendaftaran anggota berbasis website yang dapat dilakukan secara online. Dengan diadakannya pendaftaran anggota berbasis website sehingga pendaftaran dapat dilakukan secara online yang bertujuan untuk dapat mempermudah calon anggota untuk mendaftar karena dapat diakses kapanpun dan dimanapun serta memudahkan divisi organisasi dan keanggotaan dalam pendataan anggota sehingga lebih efektif serta efisien dalam mengolah suatu laporan data anggota.

              Kata Kunci: Asosiasi, Website, Pendaftaran.

              ABSTRACT

              The Association is an organization that produces an interaction process that underlies the formation of social institutions in order to have a close relationship with an activity of registration and data collection, starting from filling out the registration form and also input filling of candidate data, this is the basis for becoming a member of an association. By observation so that there is a problem of collecting member data, by doing a direct observation of an existing problem, and using SWOT analysis method the authors see the management of a member report that still use some process manually by using a form paper which will become a pile of files which is slowly obsolete and missing which will impact the problem in searching for member data. The author aims to solve a problem by creating a member-based website registration system that can be done online. With the registration of members-based website so that registration can be done online which aims to facilitate prospective members to register because it can be accessed anytime and anywhere and facilitate the division of organization and membership in the data collection of members so more effective and efficient in processing a data report the members.

              Keywords : Association, Website, Registration.

              KATA PENGANTAR

              Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan sebuah Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dan menyusun dengan baik. Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh sebuah informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa dorongan serta bimbingan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan sebuah laporan KKP ini dengan baik dan tepat waktu.

              Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

              Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

              Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, diantaranya :

              1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
              2. Bapak Dr. Po. Abbas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
              3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku kepala jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
              4. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
              5. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku ketua Puket 1.
              6. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih atas pengertian, doa dan dukungan moril dari orang tua tercinta, saudara serta keluarga, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KKP ini dengan baik.
              7. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.
              8. Kak Ninda Lutfiani, S.Kom Selaku pembimbing Fanta yang telah memberikan waktu dan tenaganya untuk membimbing dan mengarahkan dengan sabar kepada penulis.
              9. Kak Eka Purnama Harahap, S.Kom selaku pemegang kendali Project APTISI yang telah memberikan saran dan ilmu nya serta selalu sabar dalam membimbing dan menghadapi penulis.
              10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
              11. Rekan-rekan seperjuangan Team Fanta (Resti Rahmawati dan Wahyu Setya Wardana).
              12. Keluarga besar TIMUR 5 (Fanta, Ryzen, Lily, Latel).
              13. Penghuni RIC (Ririn, Tiwi, Diky, Resty, Wahyu, Dewi, Ayu, Yoke, Fuad, Iim).
              14. A. Martha yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
              15. Seluruh anggota REC yang telah memberikan support dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan KKP ini.
              16. A. Martha yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
              17. Semua rekan-rekan mahasiswa/i yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan laporan KKP ini.
              18. Dan tidak lupa saya ucapkan kepada Ust. Hanan attaki dan Ust. Evie effendi yang memberikan pencerahan dan menamani dalam pembuatan laporan KKP ini.

              Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Semoga Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan serta menjadi referensi bagi mahasiswa-mahasiswi yang nantinya akan melakukan penelitian.

              Tangerang, 15 Januari 2018
              MOCH SANDI ALPANSURI
              NIM. 1411482623

              DAFTAR GAMBAR

              Gambar 2.1 Logo Wordpress

              Gambar 3.1 Logo APTISI

              Gambar 3.2 Struktur Organisasi

              Gambar 3.3 Use Case Diagram Yang Berjalan

              Gambar 3.4 Sequance Diagram Yang Berjalan

              Gambar 3.5 Activity Diagram yang Berjalan

              Gambar 3.6 Strategi APTISI

              DAFTAR TABEL

              Tabel 2.1 Literature Review

              Gambar 3.1 Visi APTISI

              Tabel 3.2 Misi APTISI

              Tabel 3.3 Ketua Umum

              Tabel 3.4 Dewan Penasehat

              Tabel 3.5 Dewan Pembina

              Tabel 3.6 sekertaris

              Tabel 3.7 Bendahara

              Tabel 3.8 Koordinator Wilayah

              Tabel 3.9 Pengurus Harian

              Tabel 3.10 Divisi Organisasi dan Keanggotaan

              Tabel 3.11 Divisi Sistem Informasi

              Tabel 3.12 Divisi Pendidikan dan Latihan

              Tabel 3.13 Divisi lembaga dan Humas

              Tabel 3.14 Divisi Usaha dan Dana

              Tabel 3.15 Divisi Penjamin Mutu

              Tabel 3.16 Divisi Jurnal dan Dokumentasi

              Tabel 3.17 Divisi Kewirahusaan

              Tabel 3.18 Divisi Hukum

              Tabel 3.19 Divisi Divisi Kebijakan

              Tabel 3.20 Divisi Riset

              Tabel 3.21 Divisi Akreditasi

              DAFTAR SIMBOL

              DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

              Daftar Simbol Use Case Diagram.png

              DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

              Daftar Simbol Activity Diagram.png

              DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

              Daftar Simbol Sequence Diagram.png

              BAB I

              PENDAHULUAN

              Latar Belakang

              Perkembangan sebuah teknologi informasi era ini sudah berjalan sangat pesat dan telah mendorong manusia untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Meningkatnya teknologi informasi membuat suatu pekerjaan menjadi berjalan dengan efisien dan efektif, sekarang pengguna internet sangat memanfaatkan sistem informasi berbasis web. Sistem informasi berbasis web dengan mudah dapat diakses kapanpun dan dimanapun merupakan suatu alasan sistem ini sangat diminati.

              Pemanfaatan sebuah sistem informasi meningkat dengan pesat tidak hanya di bidang bisnis saja, namun banyak digunakan dalam suatu asosiasi. Dimana sistem informasi berbasis web menjadi favorite pada kalangan asosiasi. Asosiasi yang ada pada saat ini sangatlah beragam, dimana sebuah kemudahan serta informasi sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang ingin mengetahui asosiasi dan mendaftarkan diri menjadi anggota asosiasi. Namun, kurangnya informasi mengenai asosiasi menyebabkan ketidaktahuan dalam kemudahan melakukan registrasi dan mendapatkan informasi sebuah asosiasi.

              Dikutip dari Wikipedi bahwa, website adalah halaman web yang saling berhubungan dan umumnya berada pada penyedia yang sama, berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, berkelompok atau organisasi. Sedangkan definisi menurut Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI (2014), bahwa sistem informasi berbasis website dapat digunakan sebagai salah satu upaya dalam melakukan up dating data, monitoring dan evaluasi bagi pihak yang bersangkutan. Sistem informasi berbasis website juga sebagai jendela yang efektif antar pihak yang berkepentingan, membuat monitoring dan evaluasi program. Dari 2 (dua) kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah suatu sistem yang bergerak sangat cepat serta mudah untuk diakses kapanpun dan dimanapun sehingga membantu suatu pekerjaan sehingga lebih efektif serta efisien.

              Pada saat ini suatu asosiasi sebaiknya dapat bekerja dengan cepat, teliti dan memberikan kemudahan agar dapat terus berjalan. Kebutuhan akan informasi pun dibutuhkan seseorang sehingga dapat memudahkan suatu kendala yang terjadi. Hal ini pun yang dapat memudahkan aktivitas suatu pekerjaan agar berjalan dengan lancar dalam kegiatan sehari-harinya.

              Asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia adalah asosiasi yang berdiri di bawah naungan menristekdikti, yang berkomitmen untuk memajukan perguruan tinggi swasta serta menjadi mitra kritis pemerintah dalam membangun pendidikan di Indonesia. Namun, proses pendaftaran dan pendaftaran yang telah berlangsung pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia masih melakukan pendaftaran masih secara konvensional. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya sistem pendaftaran pada website APTISI sebelumnya, dimana proses pendaftaran secara konvensional ini dianggap tidak efektif serta efisien dan sangat membuang waktu. Dengan adanya Official Site APTISI Terciptalah konsep untuk menjadikan sistem pendaftaran asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia menjadi online agar memudahkan calon anggota diseluruh Indonesia untuk mendaftar, serta memudahkan asosiasi untuk aktivitas pendaftaran menjadi efektif serta efisien.

              Oleh karena itu, sejalan dengan permasalahan yang ada penulis melakukan penelitian ini dengan judul : “ANALISA SISTEM INFORMASI SEBAGAI MEDIA PENDAFTARAN ANGGOTA BERBASIS WORDPRESS PADA ASOSIASI”

              Rumusan Masalah

              Rumusan masalah digunakan untuk menjelaskan suatu masalah yang dibahas dalam laporan tersebut kepada para pembaca. Secara umum suatu rumusan masalah akan memfokuskan pada fakta-fakta dari suatu masalah.

              Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis mengambil 3 (tiga) pokok rumusan masalah sebagai berikut :

              Apakah sistem pendaftaran pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia yang berjalan sudah efektif?

              1. Apakah permasalahan sistem pada yang berjalan saat ini dapat di selesaikan dengan baik?

              2. Apakah hasil pendaftaran secara online dapat lebih efektif?

              3. Ruang Lingkup Penelitian

                <p style="line-height: 2"Data yang dalam penelitian ini, hasil pemikiran dan pemahaman penulis terhadap suatu hal. Sesuai dengan suatu permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Penulis akan membatasi hanya ruang lingkup penelitian, masalah-masalah sistem pendaftaran sehingga dapat memberikan gambaran, diantaranya:</p>
                1. Mengembangkan sistem pendaftaran yang sedang berjalan atau sistem sebelumnya baik dari kekurangan maupun kelebihannya.

                2. Mulai dari proses penginputan calon anggota hingga pendataan anggota.

                3. Masih dibatasi sebatas pendaftaran anggota.

                Tujuan dan Manfaat Penelitian

                Tujuan Penelitian

                Tujuan dari penulisan ini ialah menjelaskan tujuan yang dilakukan kepada 3 (tiga) objek penelitian yang sedang ditinjau oleh penulis. Dari hal tersebut memiliki 3 (tiga) tujuan yaitu:

                1. Memperbaharui sistem pendaftaran yang secara konvensional menjadi sistem online.

                2. Mengetahui apa saja permasalahan sistem yang berjalan pada saat ini.

                3. Mendapatkan sebuah hasil yang diharapkan penulis dengan adanya media pendaftaran dengan sistem online.

                Manfaat Penelitian

                Manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan dasar dalam pengembangan sistem berbasis online terhadap pendaftaran dan pendataan anggota dan calon anggota yang ada pada sistem saat ini. Adapun 3 (Tiga) manfaat dari penelitian ini, yaitu:

                1. Dengan terdapatnya sistem pendaftaran dengan cara online APTISI mendapatkan data yang akurat dalam kata lain memperkecil suatu kesalahan yang dilakukan oleh manusia.

                2. Dengan adanya pendaftaran secara online ini terbukti meningkatkan kinerja pendataan sehingga lebih efektif dan efisien.

                3. Metode Penelitian

                  Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja praktek ini, metode pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari serta mengelola informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode.

                  Metode Pengumpulan Data

                  Adapun Teknik pengumpulan suatu data yang telah penulis lakukan dalam mencari serta mengumpulkan suatu data serta mengolah sebuah informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan 2 (dua) metode sebagai berikut :

                  Metode Observasi (Pengamatan)

                  Metode pengumpulan data dengan melakukan cara pengamatan secara langsung pada suatu objek yang diteliti serta meminta sebuah data informasi yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Dari pengamatan selama 6 bulan di dalam lingkungan STMIK Raharja, penulis meneliti serta mengumpulkan sebuah data-data yang selanjutnya di jadikan sumber informasi dalam sebuah proses pengembangan sistem ini.

                  Metode Pustaka

                  Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber literature seperti kutipan, buku, internet, artikel, jurnal yang berkaitan dengan penelitian yang dapat diolah sebagai bahan referensi dalam menyusun sebuah laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

                  Metode Analisis

                  Metode analisa sebuah sistem yang akan dipakai berupa analisa SWOT. SWOT adalah suatu metode atau prosedur analisis sebuah kondisi dalam mengklarifikasi kondisi sebuah objek dalam 4 (empat) kategori yaitu Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunitys (Faktor Pendukung) dan Threats (Ancaman) terhadap sistem official site APTISI ini sehingga dapat menganalisa seluruh yang mencangkup kedalam SWOT.

                  Sistematika Penulisan

                  Pokok masalah yang dibahas dalam sebuah penulisan laporan KKP ini dibagi menjadi suatu kesatuan bab. Sistematika penulisan yang dipakai antara lain sebagai berikut:

                  BAB I PENDAHULUAN

                  Pada bab ini menjelaskan secara umum diantaranya latar belakang masalah, ruang lingkup, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode serta sistematika penulisan.

                  BAB II LANDASAN TEORI

                  Pada bab ini berisi beberapa teori atau definisi yang membahas konsep- konsep dasar analisis dan sistem informasi yang sejalan dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian serta berhubungan dengan teori – teori yang dipergunakan dalam suatu penulisan laporan penelitian ini. meliputi : Unified Modeling Language (UML), Literature Review.

                  BAB III PEMBAHASAN

                  Pada bab ini berisikan gambaran umum asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia, sejarah singkat, analisa organisasi, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang serta tanggung jawab, analisa sebuah sistem yang sedang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan suatu masalah.

                  BAB IV PENUTUP

                  Pada bab ini berisikan suatu kesimpulan dan saran yang diberikan oleh peneliti dari hasil penulisan KKP dan saran – saran yang semoga dapat bermanfaat bagi asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia di kemudian hari.

                  DAFTAR PUSTAKA

                  Berisi tentang referensi - referensi sebuah tulisan yang telah tersusun di akhir suatu karya ilmiah yang berisi judul tulisan, nama penulis, penerbit, tahun terbit dan identitas penerbit sebagai sumber atau rujukan seorang penulis.

                  DAFTAR LAMPIRAN

                  BAB II

                  LANDASAN TEORI

                  Dalam laporan ini, dibutuhkannya teori yang berkaitan dengan suatu ruang lingkup dan permasalahan dalam sebuah pembahasan yang dijadikan suatu landasan dalam terbentuknya laporan ini.

                  </div>

                  Teori Umum

                  Konsep Dasar Sistem

                  Pada bab ini, akan menjabarkan tentang 4 (empat) hal : definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem dan kriteria sistem.

                  </div>

                  Definisi Sistem

                  Terdapat 3 definisi sebuah sistem menurut para ahli diantaranya :

                  </div>
                  1. Menurut Marshall B.Romney (2014:3)[1], mendapat kesimpulan bahwa “Pada dasarnya sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling berkait dan berinteraksi dalam mencapai tujuan.

                  2. Menurut Azhar Susanto (2013:22)[2], mendapat kesimpulan yang di dapatkan dalam bukunya “Sistem adalah grup atau kumpulan dari beberapa sub sistem/komponen/bagian apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan harmonis dalam bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

                  3. Menurut Richard F. Neuschel dan Rohmat Taufiq (2013:2)[3],mendefinisikan bahwa “sistem sebagai urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu departemen atau lebih , yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada suatu elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".

                    1. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu

                    2. Berdasarkan 3 (tiga) pendapat yang dipaparkan diatas, sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan suatu sistem pada dasarnya adalah sekumpulan unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, serta berfungsi bersama-sama dalam mencapai sebuah tujuan tertentu.

                    Karakteristik Sistem

                    Menurut Keperson Hutahaean (2014:3)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah sistem. Adapun karakteristik yang terdapat pada:

                    1) Komponen Sistem (Components System)

                    Adalah sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi, artinya bekerja sama dengan membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari suatu komponen yang berupa sub sistem atau bebrapa bagian dari sistem.

                    2) Batas Sistem (Boundary System)

                    Adalah Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sebuah sistem dengan sistem yang lain atau dengan dilingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan sebuah sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sebuah sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sebuah sistem tersebut.

                    3) Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

                    Adalah Lingkungan Luar sebuah Sistem (Environment) adalah di luar batas dari suatu sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus selalu dijaga dan suatu yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak dapat mengganggu sistem yang berlangsung dari sebuah sistem.

                    4) Penghubung Sistem (Interface System)

                    Adalah Penghubung suatu sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran (output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

                    5) Masukan Sistem (Input System)

                    Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input, dan signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input, sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

                    6) Keluaran Sistem (Output System)

                    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

                    Klasifikasi Sistem

                    Menurut Rohmat Taufiq (2013:8)[5]Suatu sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena suatu sistem mempunyai sasaran yang berbeda untuk sebuah kasus yang terjadi pada sebuah sistem tersebut. Oleh karena itu, suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa pandangan, Sebagai berikut :

                    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem abstrak (abstract system) Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang sama pentingnya. Sistem abstrak berperan sangat penting untuk mengatur proses atau prosedur yang nantinya berguna pada sistem lain agar bisa berjalan secara optimal, sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur sebuah proses dari benda atau alat yang dapat digunakan untuk mendukung proses terdapat di dalam organisasi.

                    2. Sistem Dapat Dipastikan dan Tidak Dapat Dipastikan Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah di deskripsikan dengan jelas apa inputannya, bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

                    3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka adalah Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak. Jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup, tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

                    4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin adalah Sistem manusia adalah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia. Sedangkan pada sistem mesin merupakan suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin.

                    5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks adalah Sistem sederhana merupakan suatu sistem yang sedikit pada sub sistemnya serta komponennya pun sedikit. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit. .

                    6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi adalah Sistem yang bisa beradaptasi merupakan sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi merupakan sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

                    7. Sistem Buatan Allah/alam dan Sistem Buatan Manusia adalah Sistem buatan Allah merupakan sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikit pun dari sistem ini. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada juga bisa berubah.

                    8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya adalah Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk sementara waktu. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya.

                    Konsep Dasar Informasi

                    Definisi Data

                    Sumber informasi adalah. Suatu data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data dan item. Terdapat beberapa pengertian atau definisi-definisi data menurut beberapa ahli, diantaranya :

                      Menurut Menurut Edy Irwansyah (2014:2) [6] data adalah kumpulan sebuah item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.

                      Menurut Abdul Kadir (2013:44) [7] Data adalah sebuah penjabaran mengenai benda, kejadian, aktivitas, transaksi, yang tidak berpengaruh dan tidak memiliki makna kepada penggunanya.

                      Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310) [8] Data merupakan Suatu kumpulan bukti atau Keterangan mengenai sesuatu kenyataan yang masih masih berdiri sendiri, mentah, belum diolah dan belum diorganisasikan.

                      Berdasarkan 3 (tiga) pendapat data diatas, maka mendapatkan kesimpulan bahwa data merupakan bahan yang berisi sebuah fakta, atau peristiwa yang diolah dan diproses menjadi suatu hal yang berguna dan bermanfaat dari sebuah informasi.

                      Definisi Informasi

                      Informasi ibarat denyut nadi yang selalu berdetak di dalam tubuh manusia, maksud istilah kalimat tersebut yaitu, informasi sangat berperan penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut:

                        Menurut Romney dan Steinbart (2015:4)[1] informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

                        Menurut Hutahaean (2014:9)[9]informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.

                        Menurut Gordon B. Davis dan Margarethe H. Olson dalam Rohmat Taufiq (2013:15)[10]informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

                        Berdasarkan sekumpulan pendapat yang dikumpulkan dan dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa informasi merupakan kumpulan sebuah data yang telah diolah dan memiliki suatu manfaat yang berguna bagi penggunanya.

                      Kualitas Informasi

                      Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:20) [11] Kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance. Penjelasan tentang suatu kualitas informasi tersebut dipaparkan,dapat dipaparkan sebagai berikut:

                      1. Akurasi adalah Sebuah informasi harus terbebas dari sebuah dan tidak menyesatkan. Dapat juga diartikan bahwa sebuah informasi harus jelas mencerminkan yang dimaksud. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerimanya informasi, kemungkinan terbanyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

                      2. Tepat Watu adalah Informasi sampai pada penerima tidak di bolehkan terlambat. Informasi yang sudah lama tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

                      3. Relevansi adalah Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk setiap orang akan berbeda-beda.

                      Nilai Informasi

                      Menurut Hutahaean (2014:11-12) [9], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu biaya mendapatkannya dan manfaat. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

                      Konsep Dasar Sistem Informasi

                      Definisi Sistem Informasi

                      Menurut Atyanto Mahatmyo (2014:6)[12], Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna.

                      Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:13)[13],sistem informasi adalah kumpulan dari sub sistem yang saling terhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna.

                      Menurut Azar Susanto dan Taufiq (2013:17-18)[14],sistem informasi merupakan kumpulan dari sub sistem apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.

                      </div>

                      Berdasarkan 3 (tiga) pendapat yang dipaparkan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa suatu sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa proses yaitu pengumpulan, pemasukan, pengolahan, pemrosesan data, penyimpanan, pelaporan dan pengendalian sehingga tercapai suatu informasi yang dapat mendukung suatu pengambilan keputusan di dalam organisasi untuk dapat mencapai suatu tujuan dan sasaranya.

                      Klasifikasi Sistem Informasi

                      Menurut Abdul Kadir (2013:89)[7], Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada:

                      1. 1. Level Organisasi

                      2. 2. Area Fungsional

                      3. 3. Dukungan yang diberikan

                      4. 4. Arsitektur sistem informasi

                      Komponen Sistem Informasi

                      Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36)[15]”sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari 5 (lima), yaitu  :.

                      1. 1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

                      2. 2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data, mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

                      3. 3. Blok model (model block), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.

                      4. 4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.

                      5. 5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

                      Sebagai sebuah sistem, 5 (lima) komponen tersebut masing-masing saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai sasaran bersama.

                      Konsep Dasar Analisa Sistem

                      Definisi Analisa Sistem

                      Menurut Taufiq (2013:155)[10], analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual maupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem analisa, masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

                      Menurut Rosa (2013:18)[16],Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian –bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

                      Berdasarkan 2 (tiga) pendapat yang dipaparkan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sistem yang berjalan dan bertujuan untuk menemukan sebuah keputusan.

                      Tahap- Tahap Analisa Sistem

                      Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (Henderi dkk, 2011:322) [17],Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengevaluasi dan mengidentifikasikan permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan suatu sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

                      Di dalam sebuah tahap analisis suatu sistem terdapat beberapa langkah dasar yang wajib dilakukan oleh seorang analis suatu sistem, diantaranya:

                      </div>
                      1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi suatu masalah.

                      2. Understand, yaitu proses memahami suatu kerja dari sebuah sistem yang ada. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa cara kerja dari sebuah sistem berjalan.

                      3. Analyze, yaitu melakukan proses analisa terhadap sebuah sistem.

                      4. yaitu membuat suatu laporan dari hasil analisis yang sudah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

                      Dari definisi yang dipaparkan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa tahap-tahap sistem sangat berpengaruh karena apabila suatu tahapan terjadi sebuah kesalahan maka sistem tidak dapat melanjutkan ke tahapan berikutnya.

                      Fungsi Analisa Sistem

                      Adapun fungsi sebuah analisa system, sebagai berikut :

                      1. 1. Mengidentifikasi suatu permasalahan yang dibutuhkan pemakai (user).

                      2. 2. Menyatakan secara mendalam atau spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi sesuatu kebutuhan pemakai.

                      3. 3. Memilih alternatif metode-metode pemecahan masalah yang sangat tepat.

                      4. 4. Menerapkan dan merencanakan rancangan sistem. Pada fungsi atau tugas terakhir dari analisa sebuah sistem menerapkan suatu rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

                      Tugas Analisa SIstem

                      Menganalisa serta mengumpulkan sebuah dokumen, file-file atau formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem yang telah berjalan, serta menyusun sampai menyajikan suatu rekomendasi. Adapun tugas dari seorang analisa system, sebagai berikut :

                      1. 1. Merancang sebuah sistem perbaikan serta mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapan sistemnya pada komputer.

                      2. 2. Menyusun serta menganalisa biaya dan keuntungan dari suatu sistem yang baru.

                      3. 3. Mengawasi suatu kegiatan dalam penerapan sebuah sistem yang baru.

                      4. 4. Menganalisa serta menyimpulkan sistem yang telah berjalan dan mengamati apa saja kekurangannya.

                      5. 5. Menyusun sebuah laporan dari suatu sistem yang sedang berjalan.

                      6. 6. Menyajikan sebuah laporan, secara lisan kepada pemakai (user).

                      7. Teori Khusus

                        Konsep Dasar Online

                        Definisi Online

                        Menurut Agus Mulyanto (2009:247) [18], suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

                        Menurut Gordon B. Davis dalam buku Sutarman (2012:14) [19], Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

                        Konsep Dasar Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi

                        Definisi Sistem Informasi

                        Menurut O’brian, J.A. (2005) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:33) [11], sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan serta menyebarkan informasi dalam organisasi.

                        Menurut Rainer, T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:33) [11], sistem informasi merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

                        Meurut Laudon, K.C., dan Laudon, J.P. (2007) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:34)[11], sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan atau mendapatkan, meyimpan, dan mendistribusikan informasi guna menunjang oengambilan keputusan dalam organisasi.

                        Komponen Sistem Informasi

                        Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36)[11], sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari:

                        1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

                        2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

                        3. Blok model (model block), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.

                        4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.

                        5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

                        Deifinis Teknologi Sistem Informasi

                        Menurut Rainer T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169) [11], TI adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

                        Menurut Lucas (Munir, 2008) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169) [11], TI adalah segala bentutk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan.

                        Teori Khusus

                        Konsep Dasar Online

                        Definisi Online

                        Daring atau online dan luring atau offline memiliki masing makna tertentu dalam hal teknologi komputer serta telekomunikasi. Dalam secara umum, "online" menunjukkan keadaan terhubung, sementara "offline" menunjukkan keadaan terputus.

                        Menurut Untung Rahardja dkk di dalam jurnal CCIT (2014) [20], “Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

                        1. 1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

                        2. 2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

                        3. 3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

                        4. 4..Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

                        Konsep Dasar Website

                        Definisi Website

                        Menurut Murad (2013:49)[21],web adalah sebuah sistem informasi yang disajikan dengan bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

                        Menurut Taufik Ginanjar (2014:5)[22],website adalah serangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan sebuah informasi.

                        Berdasarkan 2 (dua) pengertian website diatas menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa website adalah sebuah rangkaian halaman yang memuat berbagai informasi yang beragam dan dapat diakses secara terbuka dengan bantuan jaringan internet.

                        Jenis-Jenis Website

                        Menurut Adi Sumaryadi (2014:4)[23],web dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri. Jenis website berdasarkan sifatnya :

                        1. 1. Website Dinamis, merupakan website yang contentnya dapat berubah setiap saat. Contoh dari suatu website dinamis antara lain adalah tokobagus, wikipedia, detik, abatasa, blog dan mypangandaran. Dalam membuat web menjadi dinamis faktor utama adalah Content Management System (CMS). Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.

                        2. 2. Website Statis, merupakan suatu website yang jarang diubah karena memang tidak terlalu diperlukan perubahan yang sangat penting. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

                        Konsep Dasar Asosiasi

                        Asosiasi merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan lembaga sosial. Lembaga dengan asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengertian yang berbeda. Lembaga yang tidak memiliki anggota yang tetap, mempunyai pengikut dalam sebuah kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain asosiasi memiliki wujud yang kongkret, sementara lembaga dalam wujud abstrak.

                        Asosiasi merupakan suatu perkumpulan bersama beberapa individu yang memiliki ikatan. Atau dapat dijaga dikatakan asosiasi merupakan kelompok sosial yang memiliki tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan tersebut.

                        Konsep Dasar Wordpress

                        Definisi WordPress

                        Gambar 2.1. Logo WordPress

                        Dikutip dari Wordpress.org, WordPress ialah platform penerbitan pribadi yang semantik, yang berfokus pada estetika, standar web, dan kegunaan.

                        Dikutip dari Wikipedia, WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dalam bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan sebuah perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus yang secara resmi dari cafelog/b2 yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.

                        Plugin WordPress

                        Menurut Krisianto (2014:111), Plugin adalah fitur WordPress untuk membuat website agar mempunyai fungsi khusus. Plugin berupa file program yang bisa di instal di WordPress. Plugin disediakan oleh WordPress maupun dari pihak ke-3.

                        Tersedia Berbagai macam plugin dengan fungsi nya masing-masing. Misalnya: plugin SEO, plugin untuk mencegah spam, plugin jejaring sosial, dan lain sebagainya.

                        Kelebihan WordPress

                        Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Wordpress, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

                        </div>
                        1. 1. Kemudahan dalam menggunakan fitur-fitur yang disediakan.

                        2. 2. Memungkinkan untuk membuat website secara cepat.

                        3. 3. Sederhana dan mudah dipelajari.

                        4. 4. Tersedia banyak plugins gratis untuk berbagai keperluan website.

                        5. 5. Tersedia banyak tema/template gratis untuk mempercantik tampilan website.

                        6. 6. Bisa digunakan untuk membangun berbagai jenis website.

                        7. 7.Mendukung SEF (Search Engine Friendly secara default sehingga lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

                        Sejarah WordPress

                        Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa sebuah proses pengembangan b2 dihentikan oleh programmer yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2 . WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, selain itu juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak umber terbuka untuk blog.

                        </div>

                        WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Automatic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus. Adapun keunggulan dari WordPress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source), pengoperasiannya mudah, satu blog Wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multiuser) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.

                        </div>

                        Konsep Dasar Pendaftaran

                        Definisi Pendaftaran

                        Menurut Eni Nurkayati (2014)[24], Pendaftaran pada dasarnya hanya untuk memperlancar dan mempermudah dalam proses pendaftaran dan pendataan. Sehingga dapat terorganisir, teratur dengan cepat dan tepat dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan.

                        Menurut Sudrajat (2011:11)[25], Pendaftaran dalam bahasa Indonesia merupakan sebuah kata dasar dari kata daftar yang berarti catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berurutan atau disusun dari sebuah abjad. Namun arti dari kata pendaftaran itu sendiri berbeda dengan kata dasarnya. Pendaftaran merupakan cara atau proses dari perbuatan mendaftar misalnya pencatatan nama, alamat, dan sebagainya.

                        Dari 2 (dua) Pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan, pendaftaran adalah proses pencatatan ataupun pendataan identitas pendaftar kedalam sebuah dokumen atau media penyimpanan yang menjadi dasar penerimaan penerimaan anggota baru.

                        Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

                        Definisi Unified Modeling Language (UML)

                        Menurut Alim (2012:30)[26], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang dipergunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasi, membangun, artifak dan mendokumentasikan dari sistem perangkat lunak”.

                        Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[27], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

                        Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

                        Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15) [28], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

                        1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

                        2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat sebuah fungsional yang sudah semestinya disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

                        3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

                        4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

                        5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

                        6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

                        7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan sebuah antar muka bagi pengguna untuk menjalankan suatu skenario use case.

                        8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

                        9. Setelah class diagram diciptakan, kita dapat melihat suatu kemungkinan pengelompokkan class menjadi sebuah komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan sebuah test integrasi untuk setiap komponen yang meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

                        10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

                        11. Mulailah membangun sistem. Berikut: pendekatan yang tepat digunakan: Pendekatan use case dengan mengassigmen setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

                        12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual Perangkat lunak siap dirilis.

                        Jenis-Jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

                        2. Jenis-Jenis UML

                        1. Use Case

                        Menurut Murad (2013:57)[29], Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

                        Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

                        2. Activity Diagram

                        Menurut Murad (2013:53)[29], Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

                        Menurut Vidia (2013:20)[30], Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan system.

                        Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

                        3. Sequence Diagram

                        Menurut Vidia (2013:21)[30], Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya.

                        Menurut Wijayanto (2013:35)[31], Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut.

                        Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

                        4. Class Diagram

                        Menurut Vidia (2013:21)[30], Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram.

                        Menurut Wijayanto (2013:33)[31], Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam system.

                        Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

                        Konsep Dasar Literature Review

                        Definisi Literature Review

                        Menurut Dewi, Zara Rizq, Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika (2015 : 2)[32] “Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian”.

                        Menurut Rosyidhana (2014 : 3)[33] “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber- sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”

                        Dari 2 (dua) penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa literature review (Penelitian sebelumnya) merupakan sebuah survey literatur tentang suatu penemuan yang telah dilakukan oleh seorang peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan erat dengan topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan sebuah jurnal atau sebuah hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang suatu tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang suatu diskusi atau tanggapan seorang peneliti atau penulis tentang literatur review.

                        Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan hasil atau jurnal penelitian yang sangat mendukung serta tidak dari jurnal yang di review dengan maksud peneliti akan mendapatkan sebuah gambaran atau benang merah suatu permasalahan yang dihadapi lebih detail serta mendalam dari sisi yang se-aliran pemikiran atau berbeda pemikiran.

                        Langkah- Langkah Literature Review

                        Dalam melakukan suatu kajian literature review ini, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dan di perhatikan, sebagai berikut :

                        1. 1. Mengidentifikasi suatu kesenjangan (identify gaps) sebuah penelitian.

                        2. 2. Menghindari atau membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga dapat banyak menghemat tenaga dan waktu serta menghindari sebuah kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

                        3. 3. Mengidentifikasikan sebuah metode yang telah dilakukan dan relevan terhadap sebuah penelitian ini.

                        4. 4. Meneruskan pencapaian penelitian yang sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang ingin dilakukan dapat dibangun dengan baik di atas platform suatu pengetahuan dan ide yang telah ada.

                        5. 5. Mengetahui orang lain yang mengerjakan dan ahli diarea suatu penelitian yang dianggap sama sehingga dapat terjalin dalam komunitas yang dapat memberikan suatu kontribusi sumber daya yang sangat berharga.

                        Literature Review

                        Terdapat 9 (sembilan) penelitian yang sebelumnya memiliki suatu korelasi yang searah dengan penelitian yang ingin dibahas dalam Kuliah Kerja Praktek ini, yaitu :

                        1. Penelitian yang dilakukan oleh Haigang Sui, Zhina Song, Dongsheng Gao dan Li Hua (2017)[34] “yang berjudul “Automatic Image Registration Based on Shape Features and Multi-scale Image Segmentation” Menjelaskan tentang Menjelaskan tentang metode pendaftaran citra berbasis bentuk stabil yang baru telah diusulkan dengan mencocokkan daerah stabil dengan seperangkat rotasi, fitur invarian skala, dan segmentasi citra multi skala digunakan untuk mendapatkan area yang sesuai. Algoritma ini terlebih dahulu mengubah gambar menjadi objek gambar dengan segmentasi multi skala dan batasan model konveksitas. Kemudian daerah gambar yang andal dan stabil ini digunakan sebagai unit mencocokkan dari pada titik atau garis. Eksperimen menunjukkan algoritma yang diusulkan dalam makalah ini tidak sensitif terhadap rotasi dan distorsi resolusi, yang dapat menyelesaikan pendaftaran gambar secara otomatis.”

                        2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Edgar R. Arce Santana, Daniel U. Campos Delgado, Isnardo Reducindo dan Aldo R. Mejia-Rodriguez (2017)[35] “yang berjudul “Multimodal image registration based on the expectation–maximisation methodology” menjelaskan tentang, menjelaskan tentang, Dalam penelitian ini, kerangka kerja baru untuk pendaftaran citra multi modal diusulkan berdasarkan metodologi ekspektasi maksimisasi (EM). Kerangka kerja ini memungkinkan untuk menangani registrasi parametrik dan elastis secara simultan secara independen mengenai modalitas gambar target dan sumber tanpa membuat asumsi tentang hubungan intensitas nya. Perumusan EM untuk masalah pendaftaran gambar mengarah ke skema optimasi kuadrat reguler untuk menghitung medan vektor perpindahan (displacement vector field / DVF) yang menyelaraskan gambar dan bergantung pada distribusi intensitas gabungannya. Pada tahap pertama, transformasi parametrik diasumsikan untuk DVF, di mana optimasi kuadrat yang dihasilkan dihitung secara rekursif untuk menghitung parameter optimalnya.”

                        3. Penelitian yang dilakukan oleh AE Holton, dkk (2015)[36] “ yang berjudul “Reciprocity and the News: The Role of Personal and Social Media Reciprocity in News Creation and Consumption” menjelaskan tentang menjelaskan tentang Studi ini meneliti bagaimana timbal balik, sebagai bahan utama komunitas online, dapat merangsang konsumsi khalayak dan penciptaan konten, termasuk konten berita. Sebuah survei nasional menemukan bahwa, sementara kepercayaan pribadi terhadap timbal balik (persepsi) dapat memprediksi konsumsi berita, timbal balik dalam praktik di media sosial yang terkait dengan berita dan konten. ”

                        4. Penelitian yang dilakukan oleh J Swart, dkk (2017)[37] “yang berjudul “Navigating Cross-Media News Use: Media Reportoires And a The Value Of News In Everyday Life ” menjelaskan tentangmenjelaskan tentang Hasil kami menunjukkan bahwa di dunia dengan berbagai kemungkinan untuk mengkonsumsi berita secara gratis, membayar berita dapat dianggap sebagai tindakan pertunangan sipil. Kami berpendapat bahwa penggunaan berita yang dirasakan dan apresiasi pengguna akan berita harus dipelajari dalam kaitannya satu sama lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang konsumsi berita seperti dalam layar media yang berubah dengan cepat.”

                        5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Diki Budi Rahayu, Erwin Gunadhi, dan Partono (2013)[38] “yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru Berbasis Web Studi Kasus Di Sma Negeri 14 Garut”. Dalam Penelitian ini berisi tentang sebuah perancangan database system dan software interface pada pendaftaran calon siswa baru berbasis web, sehingga dirasa dapat menggantikan sebuah peran dari seorang petugas pendaftaran calon siswa. Perancangan sebuah aplikasi web ini, akan sangat memberikan banyak manfaat dan kemudahan-kemudahan dalam melakukan sebuah kegiatan, terutama yang ada di luar wilayah Garut, yang sangat ingin bersekolah pada Sma Negri 14 Garut yang namun sulit karena akses dan memerlukan banyak waktu, maka kini sangat membantu untuk melakukan pendaftaran calon siswa baru karena dilakukan secara online.”

                        6. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Indri Handayani, dan Meylda Sarah Parwati (2017)[39] “penelitian ini berjudul “Penerapan Official Site Jurusan Sistem Komputer (SK) Berbasis Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas tentang official site Raharja masih belum mampu menyediakan informasi yang akurat untuk mahasiswa dari setiap jurusan, contohnya mahasiswa jurusan Sistem Komputer. Penelitian ini dilakukan atas 3 (tiga) buah permasalahan yang ditemukan. Dengan dukungan 4 (empat) metode penelitian yang dibatasi dengan 4 (empat) Ruang lingkup. Tahap identifikasi implementasi penelitian dilakukan dengan menggunakan blackbox testing. Alternatif pemecahan masalahnya adalah official site Jurusan Sistem Komputer, sebuah official site yang dikhususkan bagi dosen dan mahasiswa jurusan Sistem Komputer dengan url sk.raharja.ac.id.”

                        7. Penelitian yang dilakukan oleh Ninda Lutfiani (2017)[40] “yang berjudul “Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Strategi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Promosi Pada Perguruan Tinggi”. Metode pembelajaran ini sangat dibutuhkan bagi mahasiswa/i yang sulit dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan perkuliahan. Adanya official site iLearning+ Penyebaran informasi menggunakan strategi digital marketing dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization), memanfaatkan sosial media diharapkan dapat meningkatkan promosi yang ada pada official site iLearning+ serta pemanfaatan viewboard dan pengembangan tools yang sebelumnya belum diterapkan dengan baik. Data-data yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis SWOT. Dan tak kalah penting adalah demi menunjang hasil yang diharapkan, maka terdapat 15 (lima belas) tahapan final draft elisitasi yang dibuktikan dengan adanya strategi pencapaian. ”

                        8. Penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Kahfi (2014), Penelitian ini berjudul “Analisa Sistem informasi dan Penerimaan Siswa Baru pada Sekolah Menengah Atas Nusa Putra”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebuah prosedur dan kendala yang ada pada sistem Penerimaan Siswa Baru Sekolah Menangah Atas Nusa Putra.

                        9. Penelitian yang telah dilakukan oleh Eka Choliviani dan Lies Yulianto (2013), Penelitian ini membahas tentang sebuah “Pembuatan Sistem Pendaftaran Anggota Secara Online pada Organisasi Himpunan Mahasiswa Kabupaten Pacitan”. Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Menyadari betapa pentingnya peranan Organisasi dalam berupaya meningkatkan masyarakat yang beriman dan bertakwa maka membutuhkan sebuah website yang menunjang kelancaran penyampaian informasi mengenai pendaftaran anggota pada Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Pacitan. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini untuk membantu proses penyampaian informasi mengenai pendaftaran anggota pada organisasi agar dapat memudahkan masyarakat khususnya kepada mahasiswa dalam mengakses informasi mengenai pendaftaran anggota pada Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Pacitan.”

                        Tujuan Literature Review

                        Menurut Guritmo et al dalam Warsito (2013 : 28-29)[41] Tujuan dalam pembuatan literature review sebagai berikut :

                        1. 1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.

                        2. 2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

                        3. 3.Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

                        BAB III

                        PEMBAHASAN

                        Gambaran Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

                        Sejarah Singkat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

                        Asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) adalah organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. APTISI berkedudukan di Jakarta.

                        Gambar. 3.1. Logo APTISI

                        Pendiriannya ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BM-PTSI) ke-IV yang diselenggarakan di Jakarta pada tangga 1-3 Maret 1999. Dalam MUNAS tersebut diputuskan untuk mengubah nama organisasi yang dahulunya berbentuk “Badan Musyawarah” menjadi organisasi baru yang berbentuk Asosiasi dengan nama “Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia” dan disingkat APTISI. Dengan demikian, APTISI adalah organisasi baru yang secara historis mempunyai misi dan tujuan yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan tujuan organisasi BM-PTSI yang didirikan pada tahun 1984 di Jakarta.

                        Organisasi APTISI telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Depdagri Nomor 123 tahun 1999/VIP.

                        Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa baik yang berkaitan dengan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakatan.

                        Visi dan Misi dari Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

                        Visi APTISI

                        Tabel 3.1. Visi APTISI

                        Misi Perguruan Tinggi Raharja

                        Tabel 3.2. Misi APTISI

                          Tujuan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

                          1. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki tujuan yang terangkum di bawah ini :
                          2. Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, serta berwawasan kebangsaaan dan berdaya saing global.
                          3. Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota agar dapat berperan sebagai agen pembangunan terdepan dalam usaha meneliti, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya bangsa untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
                          4. Memelihara dan menegakkan akuntabilitas anggota di masyarakat.
                          5. Mengembangkan persatuan dan kesatuan anggota dalam usaha menyumbangkan darma baktinya bagi masyarakat, nusa, dan bangsa.

                          Struktur Organisasi

                          Sebuah Organisasi harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka – kerangka hubungan antara fungsi bagian – bagian maupun tugas – tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlihatkan dalam suatu organisasi.

                          Gambar 3.2. Struktur Organisasi

                          Tugas dan Tanggung Jawab

                          Seperti halnya di dalam sebuah organisasi lainnya, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dalam manajemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

                          Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), yaitu sebagai berikut :

                          Tabel 3.3. Ketua Umum

                          Tabel 3.4. Dewan Penasehat

                          Tabel 3.5. Dewan Pembina

                          Tabel 3.6. Sekertaris

                          Tabel 3.7. Bendahara

                          Tabel 3.8. Koordinator Wilayah

                          Tabel 3.9. Pengurus Harian

                          Tabel 3.10. Divisi Organisasi dan Keanggotaan

                          Tabel 3.11. Divisi Sistem Informasi

                          Tabel 3.12. Divisi Pendikan dan Latihan

                          Tabel 3.13. Divisi Lembaga dan Humas

                          Tabel 3.14. Divisi Usaha dan Dana

                          Tabel 3.15. Divisi Penjamin Mutu

                          Tabel 3.16. Divisi Jurnal dan Dokumentasi

                          Tabel 3.17. Divisi Kewirahusaan

                          Tabel 3.18. Divisi Hukum

                          Tabel 3.19. Divisi Kebijakan

                          Tabel 3.20. Divisi Riset

                          Tabel 3.21. Divisi Akreditasi

                          Keanggotaan APTISI

                          Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki 13 (tiga belas) wilayah yang tersebar di seluruh daerah. 13 (tiga belas) wilayah yang tergabung dalam kepengurusan APTISI merupakan wilayah yang aktif. Berikut ini adalah 13 (tiga belas) wilayah yang bergabung dalam kepengurusan APTISI merupakan wilayah yang aktif yaitu:

                          Wilayah I - Sumatra Utara

                          Wilayah II - Sumatra Selatan

                          Wilayah III - DKI Jakarta

                          Wilayah IV - Jawa Barat

                          Wilayah V - Daerah Istimewa Yogyakarta

                          Wilayah VI - Jawa Tengah

                          Wilayah VII - Jawa Timur

                          Wilayah VIII - Bali

                          Wilayah IX - Sulawesi Selatan

                          Wilayah X - Sumatra Barat

                          Wilayah XI - Kalimantan Timur

                          Wilayah XII - Maluku

                          Wilayah XIII - Aceh

                          Tata Laksana Sistem yang Berjalan

                          Dalam menganalisa suatu sistem berjalan yang ada pada saat ini, penulis dapat melakukan sebuah penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai sebuah penggambaran pada sistem yang berjalan tersebut. Dimana dalam suatu sistem yang berjalan saat ini masih dilakukan secara konvensional. Calon anggota harus mengisi sebuah formulir lalu langsung menyerahkan sebuah berkas persyaratan secara manual dalam diartikan belum terkomputerisasi. Dengan adanya berkas yang di serahkan ke divisi organisasi dan keanggotaan dalam keadaan berkas yang berisi sebuah data-data tersebut yang harus di input. Lalu penginputan data dengan berkas yang ada dengan sistem konvensional ini memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan perkembangan sebuah sistem dan teknologi saat ini, seharusnya asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia dapat dilakukan serta di akses secara online dengan adanya sebuah official site.

                          Prosedur Sistem yang Berjalan

                          Prosedur sistem merupakan kegiatan yang berjalan dan telah terstruktur dalam pelaksanaan sebuah proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktifitas apabila telah didukung oleh prosedur yang baik serta tepat, maka sistem yang berjalan tampak telah teratur serta output yang dihasilkan akan lebih baik. Adapun sistem yang berjalan pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia secara khusus dalam hal pendaftaran anggota menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

                          Analisis Sistem Yang Berjalan pada Use Case Diagram

                          Berikut ini adalah gambaran use case sistem penerimaan anggota baru pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia.

                          Gambar 3.3. Use Case Diagram yang Berjalan

                          Berdasarkan pada gambar Use Case Diagram yang telah berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

                        1. Terdapat Suatu sistem yang mencakup seluruh kegiatan penerimaan calon anggota baru.

                        2. Suatu sistem yang mencakup seluruh kegiatan penerimaan calon anggota baru.

                        3. 6 use case yang biasa dilakukan oleh aktor yaitu dengan datang langsung, melengkapi berkas, mengisi formulir pendaftaran, mengembalikan formulir pendaftaran, membayar biaya registrasi, membuat laporan penerimaan anggota baru.

                        4. Analisis Sistem Yang Berjalan pada Sequence Diagram

                          Berikut ini adalah gambaran sequence sistem penerimaan anggota baru pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia.

                          Gambar 3.4. Sequence Diagram yang Berjalan

                          Berdasarkan pada gambar Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

                          1. Terdapat 3 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu : Calon anggota, Admin dan Divisi organisasi dan keanggotaan.

                          2. Terdapat 2 Control life line yang digunakan yaitu : Formulir, Laporan .

                          3. 8 Massage yang ada dalam sebuah sistem pendaftaran yaitu : Melengkapi berkas yang diperlukan, Memberikan formulir pendaftaran, Mengisi formulir pendaftaran, Mengembalikan Formulir Pendaftaran, Memberikan surat persetujuan anggota, Membuat laporan anggota baru, Membuat laporan anggota.

                          Analisis Sistem Yang Berjalan pada Activity Diagram

                          Berikut ini adalah gambaran sequence sistem penerimaan anggota baru pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia.

                          </div>

                          Gambar 3.5. Activity Diagram yang Berjalan

                          Berdasarkan pada gambar Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

                          1. Terdapat 1 (satu) Intial Node, objek yang diawali.

                          2. 17 (tujuh belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

                          3. 1 (satu) Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

                          4. 3 (tiga) Vertical Swimlane mencerminkan pihak yang terlibat meliputi calon anggota, admin dan divisi Organisasi dan keanggotaan

                          5. 1 (satu) Final node, objek yang diakhiri.

                          Analisa SWOT

                          Penelitian ini menggunakan sebuah metode analisa SWOT untuk mengetahui dan mengevaluasi suatu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada suatu sistem yang sehingga mampu menyampaikan sebuah sistem informasi yang diinginkan asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia.

                          </div>

                          Tabel 3.22. Table SWOT

                          Analisa Sistem Yang Berjalan

                          Metode Analisa Sistem

                          Pada kantor APTISI sistem yang saat ini digunakan sudah sangat baik dan terkomputerisasi hanya saja pada beberapa bagian masih terdapatnya yang pengoperasian yang dilakukan secara konvensional sehingga dapat dikatakan masih kurang efisien serta efektif. dan kesulitan dalam mencari suatu data laporan pendaftaran anggota, serta cukup dapat membuat pekerjaan yang memakan banyak waktu dalam membuat data laporan pendaftaran anggota.

                          </div>

                          Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

                          Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan suatu program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan sebuah prosedur dan sebuah proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

                          </div>
                          1. Analisis Masukan Nama Masukan : Berkas Calon Pendaftar Fungsi : Sebagai data awal proses pendaftaran anggota Sumber : Calon anggota Media : Kertas Frekuensi : Setiap ada permohonan Keterangan: Berisi identitas Calon Anggota

                          2. Analisis Proses Nama Modul: Pencatatan Anggota Masukan : Menerima berkas Calon anggota Keluaran : Surat pernyataan menjadi anggota

                          3. Analisis Keluaran Nama Keluaran : Laporan anggota Fungsi : Sebagai laporan anggota yang sudah di laksanakan Media : Kertas Distribusi : Divisi Organisasi dan Keanggotaan kepada Ketua APTISI

                          Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

                          Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

                          </div>
                          1. Processor : Intel Core i5-52000U Monitor : 14.0” HD LED LCD Hardisk : 500 GB HDD RAM : 4 GB Printer : Epson L120

                          2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)

                            </div>
                          3. Google chrome Windows 7 Google Docs Draw.io

                          4. Hak Akses (Brainware)

                            </div>
                          5. Admin Divisi Keanggotaan

                          Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

                          Permasalahan Yang Dihadapi

                          Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

                          1. Sistem masih dilakukan secara konvensional dalam artian masih dalam sistem tulis menulis dalam sebuah dokumen sehingga terdapat kemungkinan masih terjadinya penumpukan dokumen atau berkas-berkas laporan pendaftaran calon anggota.

                          2. Pembuatan laporan masih membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan suatu data sehingga memungkinkan memakan waktu dalam proses pembuatannya.

                          3. Dalam suatu proses pencarian data sebuah laporan pendaftaran anggota masih membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena datanya masih dalam bentuk lembaran-lembaran kertas.

                          Alternatif Pemecah Masalah

                          Setiap sistem pasti mempunyai batasan suatu sistem (boundary) yang dijadikan pemisahan suatu sistem dengan lingkungan luar. Kesatuan luar adalah kesatuan sistem yang dapat berupa organisasi, sistem atau orang lainya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

                          </div>

                          Melihat dari sebuah permasalahan yang terjadi pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia, maka penelitian memberikan batasan permasalahan diantaranya :

                          </div>
                          1. Membuat official site APTISI guna sebagai media informasi anggota.

                          2. Menjadi sistem pendaftaran secara online namun calon anggota harus memenuhi berkas valid yang dibutuhkan.

                          3. Menyelesaikan permasalahan pada sistem saat ini.

                          Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

                          Dalam penelitian analisa sistem pendaftaran pada APTISI, penulis dapat menyimpulan sistem yang berjalan dapat dilihat dari 2 (dua) sisi yaitu kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

                          1. Kelebihan dari sebuah sistem yang sedang berjalan pada APTISI yaitu admin dapat bertatap muka langsung dengan calon anggota sehingga tidak dapat diwakilkan pada saat pengisian formulir, penyerahan berkas maupun bertanya untuk hal- hal yang di anggap kurang dipahami.

                          2. Kekurangan dari sebuah sistem yang sedang berjalan pada saat ini yaitu kurang efektif serta efisien dan sistem yang ada masih dengan cara manual menggunakan metode berkas berupa kertas dimana berkas tersebut bisa saja hilang atau tidak terkondisikan. dan sulitnya mendapatkan informasi tentang jumlah keseluruhan anggota APTISI.

                          Strategi Proyek

                          Dalam pemecahan sebuah masalah yang dipaparkan diatas, maka dapat diperoleh 15 (lima belas) strategi :

                          Tabel 3.23. Strategi APTISI

                          BAB IV

                          PENUTUP

                          Kesimpulan

                          Berdasarkan hasil analisa dan prumusan masalah yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

                          Proses pendaftaran serta pendataan yang sedang berlangsung saat ini masih dilakukan secara manual. Dimana seorang anggota mengisi formulir serta menyerahkan berkas- berkas persyaratan secara langsung dalam arti belum tersistem dengan komputer. Proses yang dilakukan secara manual ini dirasa kurang efektif serta efisien dikarenakan proses tersebut sudah layak untuk di tinggalkan karena memakan banyak waktu dalam membuat suatu keputusan serta laporan dan berkas yang selanjutnya disimpan dapat menimbulkan suatu masalah seperti, sulitnya mencari data bahkan hilangnya berkas-berkas anggota karena tidak tidak ada back-up atas sebuah data atau berkas tersebut, berkas yang perlahan akan menjadi usang dan rusak jika disimpan dalam waktu yang lama, akan menimbulkan suatu kesulitan jika suatu saat membutuhkan data anggota yang diperlukan.

                          Semakin berjalannya waktu teknologi semakin berkembang, akan jauh lebih baik jika kita menggunakan perkembangan teknologi dengan sesuatu yang berhubungan dengan suatu penginputan, penyimpanan dan juga pengumpulan data, dengan kata lain sudah berjalan secara terkomputerisasi dan dilakukan secara online sehingga seluruh anggota asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia dapat dengan mudah mengakses dan mengetahui serta memberikan sejumlah informasi penting khususnya mengenai anggota yang ada pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia. Maka, dibuatlah sebuah Official Site aptisi yang dapat di gunakan sebagai suatu wadah yang dapat memberikan informasi tentang seputar kegiatan aptisi dan perguruan tinggi swasta yang berada di seluruh Indonesia. Dengan terdapatnya sistem online sebagai media informasi, bagian divisi Organisasi dan keanggotaan dapat dengan mudah menyimpan data anggota dengan cara membuat sebuah formulir pendaftaran yang dilakukan secara online kemudian mendapatkan data tersebut didalam suatu database.

                          Dengan terdapatnya Official Site APTISI sangat diharapkan dapat menjadi sebuah media sistem pendaftaran yang dapat diguanakan untuk memudahkan pengumpulan data anggota dan menampilkan sebuah informasi yang update sehingga dengan mudah dapat memberikan suatu informasi yang akurat kepada seluruh anggota APTISI.

                          Saran

                          Adapun beberapa saran yang penulis berikan yaitu:

                          1. Pengelolaan sistem Pendataan dan pendaftaran anggota harus direalisasikan sehingga memudahkan pekerjaan pendataan anggota.

                          2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah dimiliki oleh APTISI agar senantiasa dapat beradaptasi dengan perubahan suatu sistem, yaitu dengan cara melakukan suatu pelatihan terutama kepada staff-staff atau user yang berhubungan langsung dengan sistem yang dibuat.

                          3. Melakukan suatu evaluasi secara bertahap terhadap suatu sistem untuk selanjutnya terdapatnya perbaikan sesuai dengan perkembangan pada mekanisme pendaftaran itu sendiri.

                          4. Dengan adanya Official Site ini diharapkan informasi seputar APTISI dapat mudah didapatkan.

                          5. Mengembangkan sistem pendaftaran anggota yang sedang berjalan saat ini dengan lebih baik lagi mengingat sang penulis buat masih dalam tahap pembelajaran sehingga masih terdapatnya kekurangan yang diperoleh dari sistem pendaftaran anggota pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia.

                          DAFTAR PUSTAKA

                          1. 1,0 1,1 Romney, dkk. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat
                          2. Azhar.2013. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
                          3. Taufiq, Rohmat. 2013. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
                          4. Hutahaean, Keperson. 2014.Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish Publisher
                          5. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
                          6. YIrwansyah, Edy. 2014. “Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Deepublish
                          7. 7,0 7,1 Kadir, Abdul, Tata. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andy
                          8. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
                          9. 9,0 9,1 Hutahaean, Keperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish Publisher
                          10. 10,0 10,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
                          11. 11,0 11,1 11,2 11,3 11,4 11,5 11,6 Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
                          12. Atyanto Mahatmyo, S.M. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar (1ed.). Yogyakarta: Deepublish.
                          13. Darmawan, Deni dan Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
                          14. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
                          15. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
                          16. Rosa, A.S., Dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
                          17. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011
                          18. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
                          19. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi
                          20. Rahardja Untung, Muhamad Yusup dan Ana Nurmaliana. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.3.
                          21. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013
                          22. Ginanjar, Taufik. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Iffahmedia. 3 Mei 2014.
                          23. Smuaryadi, Adi. 2014. Onlinekan: Mulai Membangun Website Istimewa. Azzahra Publisher.
                          24. Nurkayati, Eni. 2014. Perancangan Sistem Penerimaan Siswa Baru Berbasis Online Pada SMA Al-Ma'Muniyah. Tugas Akhir. Tangerang: Widuri Raharja .
                          25. Sudrajat, catur, 2011 Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru Secara Online Berbasis Web
                          26. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
                          27. Nugroho, adi dalam Esa Wijayanti (2014:22).
                          28. Nugroho, adi dalam Esa Wijayanti (2014:15).
                          29. 29,0 29,1 Murad, Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1
                          30. 30,0 30,1 30,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga
                          31. 31,0 31,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga
                          32. Dewi, Zara Rizq Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika. 2015. Dashboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO-Jurnal Online Sistem Informasi. Vol.1, No.1.
                          33. Rosyidhana, Akbar. 2014. Sistem Informasi Inventori Dan Penjualan Berbasis Web Di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten. Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
                          34. Sui Haigang, Zhina Song, Dongsheng Gao & Li Hua. 2017. Automatic Image Registration Based on Shape Features and Multi-scale Image Segmentation. Multimedia and Image Processing (ICMIP), 2017 2nd International Conference on.
                          35. Santana Edgar R. Arce, Daniel U. Campos Delgado, Isnardo Reducindo dan Aldo R. Mejia-Rodriguez. 2017. Multimodal image registration based on the expectation–maximisation methodology. IET Image Processing. Volume: 11, Issue: 12, 12 2017.
                          36. Holton, A. E., Coddington, M., Lewis, S. C., & De Zuniga, H. G. 2015. Reciprocity and the news: The role of personal and social media reciprocity in news creation and consumption. International Journal of Communication, 9, 22.
                          37. Swart, J., Peters, C., & Broersma, M. 2017. Navigating cross-media news use: Media repertoires and the value of news in everyday life. Journalism Studies, 18(11), 1343-1362.
                          38. Rahayu Diki Budi, Erwin Gunadhi, Partono. ““Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru Berbasis Web Studi Kasus Di Sma Negeri 14 Garut”. Journal STT Garut Vol-9 2013.
                          39. Rahardja Untung, Indri Handayani, dan Meylda Sarah Parwati 2017. Penerapan Official Site Jurusan Sistem Komputer (SK) Berbasis Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Widuri Raharja.
                          40. Lutfiani, N. 2017. “Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Strategi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Promosi Pada Perguruan Tinggi”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
                          41. Warsito, Ary Budi. 2013. Prototipe Sistem Informasi E-Jurnal Akademik Perguruan Tinggi Studi Kasus Jurnal CCIT STMIK Raharja. Tesis. Jakarta: Universitas Budi Luhur.

Contributors

Moch Sandi Alpansuri