Kp1212472648

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Analisa Penyempurnaan Pembelajaran Kalkulus 2

Dengan Media iDu iLearning Plus Pada Perguruan Tinggi Raharja


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1212472648 KOMALA DWI PERTIWI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


LEMBAR PERSETUJUAN



Analisa Penyempurnaan Pembelajaran Kalkulus 2

Dengan Media iDu iLearning Plus Pada Perguruan Tinggi Raharja


Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Business Intelligence

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 07 September 2015




Dosen Pembimbing




( Gunawan Putrodjodjo, Ir, MM )

NID.



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1212472648
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 7 September 2015
[Komala Dwi Pertiwi]
NIM.1212472648

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan yang menerapkan metode pembelajaran online. Perguruan Tinggi Raharja juga sudah menerapkan sistem perkuliahan iLearning Plus. Melalui iLearning Plus mahasiswa/i tidak diharuskan datang kekampus untuk mengikuti perkuliahan dan bisa mengatur jadwal yang diinginkan. Pembelajaran iLearning Plus menggunakan sistem aplikasi perkuliahan yaitu iLearning Education atau biasa disebut dengan iDu. Terdapat berbagai macam matakuliah berdasarkan kurikulum yang diajarkan di iDu, salah satunya yaitu Kalkulus 2. Namun dalam kelas Kalkulus 2 masih belum terlalu optimal dikarenakan kelas yang terdapat di iDu tersebut masih belum rapi tampilan kelasnya dan materinya belum tersusun secara lengkap. Dalam melakukan penelitian ini didapatkan 3 permasalahan yang terjadi pada kelas Kalkulus 2. Hal yang diterapkan ini merupakan sistem aplikasi perkuliahan menggunakan iDu sebagai wadah pembelajaran bagi mahasiswa/i untuk mendapatkan materi dan mengerjakan tugas. Diimplementasikan sebanyak 15 strategi untuk sistem pembelajaran Kalkukus 2 agar efektif serta berkualitas. Untuk hal ini dilakukan 10 literature review perihal perkuliahan online dan sistem pembelajaran online di setiap sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya. Implementasi dilakukan melalui kelas Kalkulus 2 dengan 3 mahasiswa dalam kelas iLearning Plus tersebut. Program iLearning Plus diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu lulusannya.

Kata Kunci: Kuliah online, Kalkulus 2, iLearning Plus.

ABSTRACT

We have had many universities and colleges that implement online learning methods. Higher Education Prog also apply the system of lectures iLearning Plus. Through iLearning Plus, student / i are not required to come kekampus to follow lectures and to set the desired schedule. ILearning Learning Plus uses a system application that is iLearning Education lectures or commonly called the IDU. There is a wide range of subjects based curriculum taught in IDUs, one of which is Calculus 2. However in Calculus class 2 is still not very optimal because the class contained in IDUs is still neatly display class and the material has not been fully composed. In conducting this research in set 3 problems in Calculus class 2 in IDUs. Alternative handling this problem applying the lecture application system that IDU as a place of learning for students / i to get the material and the task. Do as much as 15 strategies for learning systems Kalkukus 2 to be effective. 10 conducted a review of literature concerning online lectures and online learning systems in every school and university, and universities. Implementation is done through Calculus class 2 and there are 3 students in the class. ILearning Plus program is expected to improve the quality of the quality of its graduates. .

Keywords : online Lecture, Calculus 2, iLearning Plus


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt , M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  5. Bapak Gunawan Putrodjojo, Ir.,MM selaku pembimbing KKP yang selalu memberikan arahan serta masukan yang baik kepada penulis
  6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moral, materil maupun doa.
  7. Rekan-rekan group LYRIK-G (Ika, Lily, Yeti, Reza)
  8. Rekan-rekan DA T.E.A.M (Nuril, Rista, Lintang, Danny
  9. Rekan-rekan group TIMUR

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.




Tangerang, 17 September 2015
KOMALA DWI PERTIWI
NIM. 1212472648

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Alur Pembelajaran Online

Gambar 2.1. Widuri

Gambar 2.2. Rinfo Docs

Gambar 2.3. Unified Modeling Language

Gambar 2.4. Definisi Internet

Gambar 2.5. Definisi Online

Gambar 2.6 . Definisi iLearning

Gambar 2.7. Definisi iLearning 4B

Gambar 2.8. iLearning

Gambar 2.9. iLearning Plus

Gambar 2.10. Pembelajaran Online

Gambar 3.1. Statistik

Gambar 3.2. Pencapaian Raharja

Gambar 3.3. Sejarah Raharja

Gambar 3.4. Sasaran Raharja

Gambar 3.5. Tujuan Raharja

Gambar 3.6. Struktur Organisasi

Gambar 3.7. Divisi Operasi

Gambar 3.8. Divis Akademik

Gambar 3.9. Divisi Pemasaran

Gambar 3.10. Divisi Keuangan

Gambar 3.11. REC

Gambar 3.12. Logo Raharja

Gambar 3.13. Green Campus

Gambar 3.14. Use Case Diagram

Gambar 3.15. Activity Diagram

Gambar 3.16. Sequence Diagram


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman yang sudah canggih ini, perkembangan teknologi informasi yang sangat signifikan sudah berkembang di berbagai negara, baik itu negara maju ataupun negara berkembang semua sudah serba terkomputerisasi. Di era globalisasi ini, rata-rata aktifitas manusia menggunakan komputer, karena komputer saat ini sangat membantu sekali bagi manusia dalam mengerjakan hal apapun dan bisa dibilang komputer merupakan sahabat dari manusia karena komputer selalu bisa membantu pekerjaan-pekerjaan manusia. Dalam bidang pendidikan pun saat ini banyak universitas atau perguruan tinggi sudah banyak yang melakukan pembelajaran online, karena pembelajaran online lebih mempermudah mahasiswa/i untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen dan juga mahasiswa/i bisa mencari materi-materi pembelajaran di internet. Pembelajaran secara online lebih menghemat waktu, tenaga, biaya dan bisa dibilang bahwa pembelajaran online ini lebih efisien dan fleksibel dibandingkan pembelajaran yang secara manual.

Dikutip dari Deputy Director Online Learning Binus University, Agus Putranto menyatakan "fleksibilitas adalah salah satu manfaat metode online learning. Mahasiswa bisa belajar tanpa terikat waktu dan tempat. Mahasiswa diajarkan untuk aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran. Perkuliahan melalui sistem online sama kualitasnya dengan perkuliahan tatap muka. Mahasiswa tidak hanya login, mereka harus mencapai berbagai target pembelajaran, misalnya dalam forum diskusi dan memenuhi tugas deadline."

Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja yang bergerak di bidang IT. Perguruan Tinggi Raharja ingin melebarkan sayapnya dengan cara merubah sistem pembelajaran yang masih manual agar menjadi sistem pembelajaran yang serba online. Dengan adanya perkuliahan online dapat membuat mahasiswa menjadi lebih aktif lagi dan mandiri dalam proses pembelajaran serta mahasiswa tidak perlu repot-repot lagi membawa kertas dan perlengkapan alat tulis lainnya.

Perguruan Tinggi Raharja juga berinovasi dalam sistem perkuliahan, dimana masyarakat yang ingin kuliah tetapi terhalang oleh waktu. Melalui Program perkuliahan online, mahasiswa mengikuti perkuliahan tidak diharuskan untuk datang kekampus, serta mahasiswa pun bisa mengontrol waktu belajar yang mereka inginkan. Dengan menggunakan ipad, laptop atau PC yang terhubung dengan internet, maka mahasiswa sudah bisa mengikuti perkuliahan dan mengerjakan tugas-tugas yang dosen berikan.

Rumusan Masalah

Sistem pembelajaran iLearning Plus ini dengan melalui media iLearning Education atau biasa disebut dengan iDu. iDu sangat penting bagi mahasiswa/i iLearning Plus sebab melalui iDu ini mahasiswa/ serta dosen iLearning Plus dapat melakukan perkuliahan secara online. Terdapat beberapa matakuliah yang diajarkan dalam media iDu ini. Salah satunya yaitu Kalkulus 2. Sistem pembelajaran yang berjalan saat ini mahasiswa dan dosen melakukan perkuliahan melalui iDu. Mahasiswa mempelajari dan memahami materi yang telah diberikan oleh dosen kemudian dosen memberikan tugas kepada mahasiswa/i.

Sistem pembelajaran iLearning Plus sudah berjalan selama dua semester, namun sistem pembelajaran kelas Kalkulus 2 belum berjalan maksimal. Dikelas Kalkulus 2 yang berada di iDu ini masih belum rapih tampilannya dan juga materi-materi Kalkulus 2 masih belum lengkap, karena materi Kalkulus 2 ini sangat penting sebagai bahan ajaran dari dosen dan dipahami oleh mahasiswa/i dan juga matakuliah Kalkulus 2 sangat penting untuk dipelajari. Sebagaimana matakuliah Kalkulus 2 digunakan di setiap bidang, terutama di bidang komputer.

Oleh karena itu, mahasiswa banyak yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen sebab materi yang berada di iDu kelas Kalkulus 2 tidak lengkap. Overview pada kelas Kalkulus 2 juga masih kosong dan belum diisi seperti name, short description dan long description. Overview merupakan bagian yang penting juga dalam sebuah kelas di iDu. Karena overview merupakan deskripsi dari matakuliah yang diajarkan tersebut.

Pada settingan di kelas Kalkulus 2 masih tidak rapi dan beberapa juga masih ada kolom yang kosong, yaitu pada kolom setting subject, language, time zone, semester, course code, selection code dan credit. Pada schedule enrollment yang terdapat pada kolom future juga belum di setting dengan baik. Schedule enrollment bagi kelas Kalkulus 2 terutama bagi mahasiswa/ dan dosen begitu penting karena schedule enrollment merupakan notifikasi atau pemberitahuan bahwa mahasiswa/i sudah enroll atau sudah join di kelas Kalkulus 2 tersebut dan setelah join mahasiswa/i bisa mengikuti perkuliahan dan matakuliah Kalkulus 2.

Tampilan atau foto didalam kelas Kalkulus 2 ini juga monoton dan kurang begitu menunjukan sisi kalkulusnya. Tampilan dalam kelas di iDu sangat begitu penting agar terlihat lebih menarik dan fresh agar mahasiswa/i betah berlama-lama di iDu kelas Kalkulus 2 tersebut.

Untuk melihat materi-materi yang diajarkan, mahasiswa bisa melihat materi Kalkulus 2 di tab lessons, dan mahasiswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen di tab assignment. Setelah mahasiswa/i mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan di assignment, penilaian sudah otomatis menilai tugas tersebut.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, penulis menyimpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu :

  1. Bagaimana dengan merapkan iDu di iLearning Plus dapat mempermudah mahasiswa/i dalam melakukan proses pembelajaran?

  2. Bagaimana dengan menggunakan iDu pembelajaran Kalkulus 2 lebih optimal dan efektif untuk mahasiswa/i iLearning Plus?

  3. Bagaimana dengan menerapkan sistem pembelajaran online dapat mengurangi penggunaan kertas?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mencoba untuk mengembangkan kelas Kalkulus 2 tersebut dan melakukan analisa dan kajian terhadap media informasi yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja dan menuangkannya dalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Analisa Penyempurnaan Pembelajaran Kalkulus 2 Melalui Media iDu iLearning Plus Pada Perguran Tinggi Raharja.”

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu memecahkan permasalahan yang diteliti, dimana setelah masalah diselesaikan maka tujuan dari penelitian dapat dikatakan tercapai dalam meneliti suatu permasalahan. Rumusan masalah harus sesuai dengan tujuan penelitian, diantaranya yaitu :

1. Tujuan dari proses pembelajaran Kalkulus 2 yang sedang berjalan pada saat ini agar mahasiswa/i lebih aktif dalam mengerjakan tugas dan hal apapun yang menyangkut pembelajaran Kalklulus 2. Mempermudah bagi Dosen iLearning Plus dalam memberikan bahan ajar kepada mahasiswa/i.

2. Tujuan dari sistem pembelajaran Kalkulus 2 melalui iDu ini sudah berjalan secara efektif dan optimal. Mahasiswa/i mengikuti perkuliahan melalui iDu dan dosen memberikan materi bahan ajar yang akan diberikan kepada mahasiswa/i. Mahasiswa/i mempelajari dan memahami materi bahan ajar yang diberikan oleh dosen.

3. Melalui sistem pembelajaran dengan iDu ini, mahasiswa/i tidak perlu lagi menggunakan buku, note, kertas file untuk menulis materi yang diterangkan oleh dosen. Cukup login melalui iDu, materi bahan ajar sudah dapat dilihat dan dibaca. Maka bisa mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari diadakannya penelitian yaitu tercapainya tujuan penelitian dan menyelesaikan masalah secara saksama. Berikut beberapa manfaat penelitian yaitu :

1. Mahasiswa/i menjadi lebih aktif dan mandiri dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas Kalkulus 2.

2. Mempermudah antara dosen dengan mahasiswa/i dalam proses belajar mengajar agar lebih efektif dan optimal.

3. Lebih praktis dalam mengikuti perkuliahan secara online dan dapat mengurangi penggunaan kertas.

Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya rumusan masalah yang ada dan untuk mempermudah penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dan agar lebih terarah, tertata dan berjalan dengan baik, maka Penulis akan membatasi masalahnya dalam suatu Ruang Lingkup Penelitian sebagai berikut:


  1. Difokuskan pada sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Difokuskan pada iDu.iLearning.co. Hal ini mencakup bagaimana cara regist di iDu, login di iDu, enroll class, dan join ke kelas.

  3. Difokuskan pada program iLearning Plus.

  4. Difokuskan pada mata kuliah Kalkulus 2.

  5. Hanya pada dosen yang telah lulus iCM dan mengampu mata kuliah pada iLearning Plus.

  6. Dibatasi hanya pada mahasiswa/i aktif iLearning Plus jenjang Diploma 3 dan Strata 1.

  7. Difokuskan hanya pengguna Rinfo.

  8. Sistem pembelajaran dapat menerapkan konsep gamifikasi pada kelas Kalkulus 2, yaitu Level, low level, medium level dan top level.

  9. Dibatasi hanya tab welcome, tab news, tab lessons, tab assignment, tab students, tab teachers, tab attendance, tab forums.

  10. Peneliti mengobservasi pada mahasiswa/i iLearning Plus. Dalam penelitian ini dapat melihat kekurangan dan kesulitan apa saja yang dialami oleh mahasiswa/i dalam menggunakan sistem aplikasi pembelajaran..


Metode Penelitian

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini sebagai berikut : sumber data dan kondisi data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Dalam hal ini penulis akan menggunakan 3(tiga) metode penelitian dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1.Metode Observasi (Pengamatan)

Metode pengamatan langsung (observasi) yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung objek yang sedang diteliti dan mengumpulkan data sebagai bahan untuk penulisan laporan KKP ini. Peneliti melakukan observasi di Perguruan Tinggi Raharja selama 4 bulan..

2.Metode Studi Pustaka

Metode studi pustaka yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan mendapatkan referensi atau informasi dari beberapa sumber yaitu majalah, buku, internet, artikel, seminar, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian untuk bahan referensi dalam menyusun laporan KKP ini.

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan sumber data sebagai berikut :

1. Data Primer. Data primer merupakan data yang dapat diperoleh secara langsung dari Perguruan Tinggi Raharja melalui pengamatan langsung (observasi).

2.Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui studi pustaka dengan berbagai sumber-sumber data serta memepelajari buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan KKP (Kuliah Kerja Peraktek) serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup sekaligus terakhir yang berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian yang penulis capai, kritik dan saran yang penulis sampaikan agar permasalahan yang dihadapi saat ini dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung laporan KKP ini, perlu dikemukakan teori-teori yang saling berkaitan dengan ruang lingkup pembahasan dan permasalahan untuk sebagai landasan dalam pembuatan laporan KKP ini..


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini pengertian tentang sistem yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu :

  1. Pendapat dari Tata Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan integrasi komponen dengan komponen yang lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda-beda dalam kasus yang dihadapi.

  2. Pendapat dari Moekijat dalam Prasojo (2011:152)[2], sistem merupakan objek-objek atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan menjadi satu kesatuan pengolahan yang tertentu.

  3. Pendapat dari Jogiyanto dalam bukunya yakub (2012:1)[3], sistem merupakan jaringan kerja yang saling berhubungan dan bersamasama untuk tujuan tertentu.

  4. Dari pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kelompok atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk tujuan yang dicapai.

Karakteristik Sistem

Pendapat dari Sutabri (2012:20)[1], model dalam sistem terdiri dari input, process dan output. Sistem yang sederhana karena sebuah sistem mempunyai masukan serta keluaran. Sebuah sistem memiliki karakteristik dan dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Beberapa karakteristik terdiri dari :

  1. Komponen Sistem
    Komponen sistem berupa bagian-bagian dari sistem yang berhubungan serta berinteraksi dan membentuk satu kesatuan.
  2. Batas Sistem (Boundary)
    Batas sistem yaitu dibatasi antara satu sistem dengan sistem yang lain dengan lingkungan luarnya dan merupakan satu kesatuan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    Lingkungan luar merupakan sesuatu yang berada diluar batasan sistem dan terpengaruh oleh proses operasional sistem. Environment bersifat menguntungkan dan merugikan dalam sistem tersebut.
  4. Penghubung (interface)
    Penghubung atau Interface merupakan media penghubung elemen dengan elemen lain dan dapat terintegrasi. Melalui interface ini sumber daya terhubung dari subsistem ke subsistem lainnya.
  5. Pengolahan (Process)
    Sistem dapat mempunyai bagian pengolahan untuk mengubah masukan menjadi pengeluaran.
  6. Masukan (Input)
    Masukan merupakan energi yang di input ke dalam sistem. Masukan juga berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.
  7. Keluaran (Output)
    Keluaran yaitu energi yang telah diolah menjadi output yang berguna dan sisa pembuangan. Output adalah input pada subsistem lainnya atau untuk supra sistem.
  8. Sasaran (Objectives)
    Suatu sistem dinyatakan berhasil jika mencapai sasaran yang dituju. Jika sistem tidak memiliki sasaran maka sistem dikatakan tidak ada gunanya.
  9. Kontrol Sistem (Control)
    Sistem Kontrol adalah mengontrol untuk pelaksanaan suatu sistem dalam mencapai sasaran yang dituju. Sistem kontrol berupa masukan, kontrol proses, dan kontrol keluaran.

Klasifikasi Sistem

Pendapat dari Yakub (2012:4)[4] dalam buku Pengantar Sistem Informasi dapat digolongkan, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak(Abstract System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yaitu pemikiran serta ide yang tidak terlihat secara fisik. Contoh dari abstrak sistem yaitu sistem teologia tentang hubungan manusia dengan tuhan.

  2. Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem Fisik yaitu sistem bisa dilihat secara fisik. Contoh dari sistem fisik yaitu sistem transportasi, sistem komputer, sistem produksi.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System)
    Sistem tertentu merupakan sistem melakukan aktivitas melalui tingkah laku yang diprediksi, dapat dideteksi sehingga keluarannya dapat di lihat. Contoh dari sistem tertentu yaitu sistem komputer yang telah diprogramkan.

  4. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tak tentu merupakan sistem yang kedepannya tidak dapat dilihat atau diprediksikan karena merupakan unsur kemungkinan. Contoh dari sistem tak tentu yaitu sistem arisan.

  5. Sistem Tertutup (Close System)
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bisa di ganti dengan ainformasi, materi energi dengan linkungan. Sistem ini tidak mempengaruhi dan tidak berhubungan dengan lingkungan. Contoh sistem tertutup yaitu reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

  6. Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem terbuka merupakan sistem yang berinteraksi pada lingkungannya. Contoh dari sistem terbuka yaitu sistem perdagangan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi merupakan hal yang penting bagi setiap organisasi. Informasi yaitu berupa kapasitas saluran komunikasi, data tersusun, dan data mentah. Berikut ini definisi informasi menurut para ahli :

  1. Pendapat dari Tata Sutabri (2012:29), informasi merupakan data sudah diproses dan disusun untuk mengambil keputusan.

  2. Pendapat dari McLeod dalam Yakub (2012:8)[5], Informasi yaitu mengolah data agar berguna untuk penerima.

Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi teori matematis karena sumber informasi merupakan data dan fungsi utama yaitu menambah pengetahuan.

Kualitas Informasi

Pendapat dari Tata Sutabri (2012:41) kualitas informasi adalah :

  1. Relevan (Relevancy)
    Informasi harus bermanfaat untuk pemakainya. Kadar relevancy informasi berbeda-beda bagi setiap orang tergantung kebutuhan.
  2. Akurat (Accurate)
    Informasi harus akurat dan tidak ada kesalahan-kesalahan. Informasi yang diterima tidak boleh menyimpang dan menyesatkan bagi penggunanya serta informasi tersebut harus jelas, teliti dan cermat. Tidak akuratnya data terjadi karena mengalami gangguan penyampaian dari sumber informasi tersebut karena dilakuakan sengaja dan tidak sengaja dapat menyebabkan data rusak dan berubah.
  3. Tepat waktu (TimeLines)
    Informasi yang di butuhkan oleh pengguna harus tepat waktu dan tidak boleh terlamabat karena informasi yang sudah lama tidak memberikan informasi yang baik bagi si pengguna. Jika pengambilan keputusan diambil dari informasi yang sudah lama dapat berakibat salah dalam mengambil keputusan tersebut.
  4. Ekonomis (Economy)
    Kualitas informasi digunakan untuk pengambilan keputusan serta berkaitan dengan nilai ekonomi yang terdapat di dalamnya.
  5. Efisien (Efficiency)
    Kualitas informasi digunakan untuk pemgambilan keputusan serta berkaitan dengan nilai efisien yang terdapat di dalamnya.
  6. Dapat dipercaya (Reliability)
    Pemakai mendapatkan informasi harus bisa dipercaya, karena untuk memastikan kulitas informasi untuk mengambil keputusan tiap tingkatan manajemen.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

  1. Pendapat dari O Brian dan dikutip Yakub (2012:17) sistem informasi adalah gabungan yang rapih seperti hardware, software, komunikasi jaringan, serta menyebarkan informasi oleh sumber daya data dalam suatu kelompok.

  2. Pendapat dari Sutarman (2012:13)[6], sistem informasi yaitu sistem yang didefinisikan dengan sistem informasi adalah ”Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan informasi, memperoses informasi, menyimpan informasi , menganalisis informasi, menyebarkan informasi untuk tujuan yang telah dituju. Sistem informasi terdiri dari input dan output.

  3. Pendapat dari Tata Sutabri (2012:46), sistem informasi yaitu sistem dalam susunan dan dapat mendukung fungsi susunan operasi dan mempuntai sifat manajerial untuk menyediakan pihak luar melalui laporan yang dibutuhkan.

  4. Pendapat dari Hall (2011:780) Sistem informasi yaitu suatu organisasi dan dikumpulkannya data serta diproses menjadi sebuah informasi dan diarahkan kepada user.

Komponen Sistem Informasi

Menurut pendapat sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari unsur-unsur yaitu blok bangunan terdiri dari blok kendali, blok basis data, blok teknologi, blok keluaran, blok model dan blok masukan. Masingmasing dari blok saling berhubungan dan membangun kesatuan dan mencapai tujuan. Berikut ini lima penjelasan komponen sistem informasi, yaitu :

  1. Sumber Daya Manusia
    Manusia memiliki peranan penting untuk sistem informasi. Sistem informasi dioperasikan oleh manusia. Pakar sistem informasi dan pengguna akhir merupakan kelompok sumber daya manusia.

  2. Sumber Daya Hardware
    Sumber daya hardware adalah alat yang digunakan untuk pengolahan informasi. Sumber daya hardware ini bukan hanya komputer, media data yaitu disk magnetic atau optikal dan lembaran kertas juga termasuk sumber daya hardware.

  3. Sumber Daya Software
    Sumber daya software adalah arahan untuk pengolahan informasi. Sumber daya software ini bukan hanya program dan berupa prosedur.

  4. Sumber Daya Data
    Sumber daya data tidak hanya memasukan sistem informasi, melainkan untuk membentuk organisasi sumber daya.

  5. Sumber Daya Jaringan
    Sumber daya jaringan adalah alat komunikasi untuk mengkoneksikan komputer, mengolah komunikasi, dan media lainnya dan juga dikendalikan oleh komunikasi software. Sumber daya jaringan berupa alat komunikasi yaitu satelit, kabel dan jaringan dukungan yaitu prosesor antar jaringan dan software pengendali.

Konsep Business Intelligence

Definisi Business Intelligence

  1. Dikutip dari wikipedia, Business Intelligence merupakan sekumpulan alat dan teknik merubah dari data mentah menjadi inforamsi yang bertujuan untuk analisa bisnis. Business Intelligence dapat menangani data yang tidak tersusun dengan jumlah yang banyak untuk membantu menentukan, dan mengembangkan kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan business Intelligence memudahkan interpretasi melalui jumlah data yang banyak tersebut. Menentukan kesempatan dan menerapkan strategi yang efektif.

  2. Pendapat dari Hendri (2012:236), business intelligence merupakan pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisa data yang diperoleh dari aktifitas suatu organisasi.

Business Intelligence components

  1. Data Warehouse
    Merupakan golongan dari komponen hardware dan software digunakan untuk mendapatkan jumlah data yang banyak.

  2. Business Analytics
    Adalah aplikasi yang mempersiapkan proses pengambilan keputusan berbagai sumber data. Pengguna dapat menggunakan business intelligence terhubung suatu dimensional data warehouse yang interaktif dan memanfaatkan OLAP untuk proses slice dan drilling down, dice, serta drilling up.

  3. User Interface (Dashboard)
    Satu kategori dari aplikasi business intelligence akan memonitoring informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan menggunakan format typically dan graphical gadgets.

  4. Business Performance Management (BPM)
    Berfungsi menyediakan tool-tool yang dibutuhkan untuk mengelola aplikasi mereka.

Definisi Kalkulus

Dikutip dari wikipedia[7], Kalkulus (Bahasa Latin: calculus yaitu batu kecil untuk menghitung) merupakan cabang dari ilmu matematika yang mencakup integral, turunan, limit, dan deret tak terhingga. Kalkulus mempelajari perubahan, seperti geometri mempelajari aljabar serta bentuk dan diterapkan untuk memecahkan masalah. Kalkulus mempunyai aplikasi yang luas dalam bidang ekonomi, bidang teknik, dan bidang ekonomi serta berbagai masalah dapat dipecahkan melalui aljabar elementer.

Kalkulus mempunyai dua cabang utama, kalkulus integral dan kalkulus diferensial dan saling berhubungan dari teorema kalkulus dasar. Contoh dari cabang kalkulus yaitu kalkulus lambda, kalkulus variasi, kalkulus proses, dan kalkulus proposional. Kalkulus mempelajari limit dan fungsi yang disebut dengan analisis matematika.

Konsep Information Literacy

Definisi Information Literacy

Dikutip dari wikipedia[7], Literasi informasi merupakan kemampuan untuk mengetahui adanya kebutuhan untuk informasi, mengevaluasi, menemukan, mengidentifikasi dan menggunakan informasi secara efektif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Model Literasi Informasi

Menurut UNESCO yang dikutip oleh Nasution (2013: 12-13), memasukkan enam kategori kelangsungan hidup kemampuan literasi abad 21 yang terdiri dari:

  1. Basic Literacy, disebut juga Literasi Fungsional yaitu kemampuan literasi atau pembelajaran umum seperti, bagaimana menulis, bagaimana membaca dan dilakukan perhitungan angka sehingga individu dapat berperan di mana saja seperti di rumah, kampus, dan kantor.
  2. Computer literacy, merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memahami dan dapat di operasikan fungsi informasi teknologi, termasuk perangkat dan gadget yaitu laptop, pc, handphone, ipad dan lain-lain.
  3. Media Literacy, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memahami jenis format dan media dengan informasi dari dua arah yaitu penerima dan pengirim. Contohnya yaitu video, suara, gambar untuk transaksi antara individu atau transaksi massal.
  4. Distance Learning dan E-Learning merupakan modalitas pelatihan atau pendidikan dengan melalui jaringan. Menurut American Library Assocation (ALA), literasi informasi yaitu untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan bagi seseorang serta untuk mengevaluasi, menempatkan dan menggunakan informasi secara efektif. Telekomunikasi khusus internet dan world wide web sebagai ruang kelas nyata bukan ruang kelas fisik. Siswa dan guru berkomunikasi dan berinteraksi secara online, sehingga mahasiswa bisa mengerjakan laporan kapan saja, dimana saja.
  5. Cultural Literacy merupakan literasi budaya yaitu pemahaman, pengetahuan suatu negara, sebuah kelompok dan cara komunikasi konvensional, penanganan, penyimpanan, penciptaan, pengetahuan dan informasi menggunakan teknologi. Elemen penting dari kesadaran individu pengaruh dari teknologi baik berrpengaruh positif ataupun negatif.
  6. Information literacy, berkaitan dengan pembelajaran untuk berpikir kritis serta belajar yang menjadi tujuan pendidikan tapi masih tidak terintegrasi ke kurikulum. Di beberapa negara sering menyebutnya information competencies.

Teori Khusus

Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)

Gambar 2.1. Widuri

Wiki iDu Raharja iLearning atau yang biasa disebut widuri[8],merupakan situs open source yang dibuat untuk pembelajaran yang bersifat iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja. Didalam widuri menyajikan informasi juga memuat informasi mengenai profil mahasiswa atau dosen Perguruan Tinggi Raharja. Widuri saat ini juga sebagai wadah penyimpanan laporan KKP/TA/Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja.

Rinfo Docs (E-mail Raharja)

Gambar 2.2. Rinfo Docs


Rinfo Docs [9]merupakan layanan pengolah kata, formulir, presentasi, lembar sebar serta untuk menyimpan data. Rinfo Docs ini bermanfaat untuk media menyimpan data-data penting.

Unified Modeling Language (UML)

Gambar 2.3. 'Unified Modeling Language

Unified Modeling Language (UML) merupakan kumpulan teknik struktur untuk desain program orientasi objek (OOP). Unified Modeling Language merupakan uraian tentang metode untuk sekumpulan perangkat tool sebagai pendukung pengembangan sistem OOP

Menurut Herlawati (2011:10)[10] UML menyiapkan diagram sebanyak sembilan jenis misalnya digram urutan, diagram komunikasi dan diagram pewaktu digabung dengan diagram interaksi.

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2011:6)[11], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing- masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domiandipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen- komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language(UML)

Menurut Nugroho (2012:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

  1. Sesuatu (Things)
    a) Structural Thing yaitu bagian yang realitas statis dalam UML dan berupa unsur-unsur memiliki sifat yang berhubungan dengan konsep dan fisik.
    b) Behavioral things yaitu bagian yang mengandung dinamika pada UML, berupa kata kerja pada model UML yang menggambarkan perilaku.
    c) Grouping things yaitu bagian susunan dan kesatuan dalam UML. Pada gambaran model yang sulit sangat dibutuhkan gambaran untuk memudahkan model. Setelah itu, paket diuraikan lebih lanjut. Paket-paket ini yaitu subsitem-subsistem dan model-model.
    d) Annotational things yaitu bagian yang menguraikan model UML seperti ulasan-ulasan yang menjelaskan ciri serta fungsi dari unsur- unsur model UML.

  2. Relasi (Relationship)
    a) Ketergantungan adalah rangkaian dimana peralihan suatu unsur independent mempengaruhi unsur yang bersangkut pada unsur dependent.
    b) Asosiasi adalah suatu objek saling bersangkutan dengan objek lainnya, bagaimana antara suatu objek berhubungan dengan objek yang lainnya. Suatu golongan merupakan kumpulan yang menampilkan hubungan objek dengan bagian lainnya.
    c) Generalisasi adalah hubungan antara objek membagi perilaku dan susunan data dari objek ancestor. Spesialisasi merupakan arah dari atas kebawah dari objek descendent ke objek ancestor. Sedangkan generalisasi merupakan arah dari bawah ke atas dari objek descendent ke objek ancestor.
    d) Realisasi adalah suatu objek melakukan operasi.

Jenis diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut merupakan 5 diagram UML, yaitu :

  1. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan sistem pengguna dan eksternal. Use case diagram memaparkan pengguna sistem dan yang menggunakan sistem diharapkan berinteraksi dengan sistem itu. Use case digunakan untuk gambaran interaksi dari setiap langkah-langkah sekuensi.

  2. Class Diagram menggambarkan sistem struktur object. Diagram ini menyatakan bahwa sistem disusun oleh class object dan hubungan antara class object.

  3. Sequence Diagram menggambarkan objek saling berhubungan dengan satu sama lain melalui pesan sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram digunakan untuk memodelkan objek khusus yang dinamis yaitu behaviour. Diagram ini memaparkan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diperhitungkan dari event dan objek yang menjadikan objek berpindah dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram digunakan sebagai gambaran yang berkaitan dengan aliran aktivitas yaitu use case dan proses bisnis. Activity diagram digunakan untuk memodelkan action yang dilakukan saat sebuah operasi dilakukan, dan memodelkan hasil dari action.

Definisi Rinfo (Email Raharja.info)

Merupakan layanan free untuk semua pribadi raharja yang disediakan Perguruan tinggi Raharja, sebagai alat komunikasi yang sangat penting bagi mahasiswa/i serta dosen menggunakan email rinfo dan diberikan kapasitas sampai 30 GB. Rinfo juga terintegrasi dengan Ten Pilar IT Learning.

Definisi iDu (iLearning Education)

iLearning Education atau yang biasa disebut iDu merupakan sistem pembelajaran online khususnya pada program iLearning. iDu memudahkan kepada Pribadi Raharja dalam mengikuti perkuliahan serta dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

Definisi iDuHelp!

Merupakan layanan kampus untuk melayani kepuasan Pribadi Raharja perihal menjawab pertanyaan dan penanganan keluhan-keluhan Pribadi Raharja serta memberikan informasi seputar ruang lingkup kampus.[12]

Definisi iLearning Media (iMe)

Adalah tempat atau wadah untuk proses perkuliahan dan pembelajaran onlne atau biasa disebut dengan iLearning di Perguruan Tinggi Raharja.[13]

Definisi Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)

Magics adalah media penyimpanan video, podcast, dan gambar untuk memenuhi kegiatan belajar. Mahasiswa/i Raharja mempunyai hak untuk mendapatkan akun magics sebagai wadah untuk penyimpanan.

Definisi Internet

Gambar 2.4. Internet

Pendapat dari Sibero (2011), Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan komputer untuk menghubungkan antar jaringan secara keseluruhan. Internet merupakan jaringan yang sangat luas. Seperti jaringan komputer area dan juga jaringan komputer lokal. Internet menggunakan area protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Pendapat dari Munir dalam buku Yakub dan Vico (2014:137) [6], Internet adalah media untuk berinteraksi dan untuk berbagi informasi kapan pun dan dimanapun.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa internet merupakan jaringan komputerr keseluruhan yang terhubung untuk pengguna di seluruh dunia. Internet adalah alat berbagi dan mendapatkan informasi kapan saja dan dimana saja.

Definisi Online

Gambar 2.5. Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online jika terhubung dan terkoneksi ke internet. Berikut beberapa pengertian online yang spesifik yaitu :

  1. Online menjelaskan keadaan bahwa dapat diakses melalui internet.

  2. Suatu unsur dikatakan online jika unsur tersebut beroperasi. Contohnya yaitu listrik pada jaringan elektrik merupakan online jika instansi pembangkit listrik dapat menyediakan jaringan listrik tersebut.

  3. Suatu alat dihubungkan dalam sistem yang lebih luas bila terkontrol langsung dari sistem tersebut bisa dikatakan sistem sudah online. Dalam pengertian bahwa tersedia saat digunakan sistem tanpa perlu campur tangan manusia namun secara mandiri tidak bisa beroperasi diluar sistem tersebut.

Dengan internet mendapatkan informasi yang lebih luas diseluruh penjuru dunia. Melalui internet memudahkan segala bidang terutama bidang pendidikan. Saat ini terlihat maraknya situs web yang menyediakan media pembelajaran secara online dan sangat mudah untuk dipelajari.

Definisi iLearning

Gambar 2.6. Ilearnig

Dengan internet mendapatkan informasi yang lebih luas diseluruh penjuru dunia. Melalui internet memudahkan segala bidang terutama bidang pendidikan. Saat ini terlihat maraknya situs web yang menyediakan media pembelajaran secara online dan sangat mudah untuk dipelajari.

Gambar 2.7. iLearning 4B

iLearning merupakan metode pembelajaran dan berupaya memberikan sistem pembelajaran yang sangat optimal kepada seluruh Pribadi Raharja.

Gambar 2.8. iLearning

Perguruan Tinggi Raharja menerapkan sistem pembelajaran online dalam proses belajar mengajar serta melakukan perbaikan dalam materi-materi sebagai bahan ajar yang selalu berkembang sesuai kemajuan teknologi.

iLearning merupakan media yang tepat untuk proses pembelajaran secara online. Mahasiswa/i dengan mudahnya dapat mengakses materi-materi pembelajaran melalui sitem aplikasi pembelajaran online. Dengan menggunakan pc, laptop serta gadget yang sudah terakses ke internet, mahasiswa/i sudah bisa mengikuti pembelajaran online tersebut.

Definisi iLearning Plus

Gambar 2.9. Ilearning Plus

iLearning Plus adalah perkuliahan online. iLearning Plus merupakan pembelajaran yang fleksibilitas dan dapat mengemat waktu, biaya dan tenaga. iLearning sangat berbeda dengan pembelajara konvensional, jika perkuliahan konvensional harus datang kekampus untuk mengikuti perkuliahan, maka iLearning hanya perlu memiliki pc atau laptop yang terhubung ke internet maka bisa langsung mengikuti perkuliahan.

Media pembelajaran online ini memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin kuliah tetapi terhalang oleh waktu dan juga bagi pembelajar yang memegang kendali untuk kesuksesan belajar, dalam arti pembelajar diberi kebebasan kapan untuk memulai, kapan untuk menyelesaikan dan modul mana yang ingin dipelajarinya terlebih dahulu. Bisa dimulai dari topik yang sudah dikuasai atau beberapa topik yang menarik minatnya tersebut. Jika merasa kesulitan, bisa dibaca berulang- ulang kali lagi sampai benar-benar dipahami dan dimngerti dengan baik. Jika dirasa masih kurang paham, mahasiswa/i bisa menghubungi dosen, melalui email yaitu Rinfo. Jika berhalangan mengikuti perkuliahan, bisa dilihat hasil discussion di iLearning Education (iDu) di www.ilearning.co. Dengan cara perkuliahan online seperti ini dapat mengajarkan mahasiswa/i lebih mandiri lagi dalam proses pembelajaran agar lebih optimal dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang sistem pembelajarannya masih dengan urutan yang sudah ditetapkan.

Dengan program iLearning Plus ini bisa dikatakan efisien dan menghemat waktu dan tenaga, karena secara finansial bisa menghemat biaya seperti biaya transportasi ke kampus dan akomodasi selama kuliah terutama jika kampus terletak di kota lain dan negara lain, biaya administrasi pengelolaan seperti biaya tunjangan selama mengikuti pelatihan, biaya tenaga administrasi pengelola pelatihan, biaya instruktur, biaya makanan selama mengikuti pelatihan serta biaya gaji. Serta penyediaan fasilitas dan sarana fisik untuk belajar seperti kursi, LCD player, projector, papan tulis, penyedian kelas dan sebagainya.

Konsep Dasar Belajar

Pendapat dari Sardiman (2011: 21): “Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa-raga, psikofisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

Konsep Pembelajaran

Pendapat dari Hardini dan Puspitasari (2012: 10): “Pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu tercapainya tujuan kurikulum”.

Konsep Pembelajaran Online

Gambar 2.10. Pembelajaran Online

Pengertian belajar online secara umum merupakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sebuah jaringan serta media berbasis komputer. Pembelajaran online juga dikenal dengan istilah web-based learning, virtual learning, internet -enabled learning, online learning , e- Learning.

Pembelajaran online melalui elektronik media berbasis komputer dan diakses melalui jaringan. Sumbernya bisa berasal dari internet, website, intranet, DVD, dan CD-ROM. E-Learning juga memonitor kinerja peserta didik dan melaporkan kemajuan peserta didik. E-learning tidak serta merta untuk mendapatkan informasi saja, tetapi untuk membimbing peserta didik mendapatkan pembelajaran yang efektif dan optimal.

Literature Review

Perlu dilakukannya studi pustaka dari diterapkannya metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya mengidentifikasi kesenjangan, serta menghindari plagiat dan pembuatan ulang, mengidentifikasi metode yang sudah dilakukan dan mengetahui area penelitian yang sama dalam bidang ini. Literature review sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Erma Susanti dan Muhammad Sholeh dari Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta pada tahun 2010 yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi E-Learning”. Penelitian ini menjelaskan mengenai Sistem E-Learning merupakan aplikasi yang diharapkan mampu mendukung proses kegiatan belajar-mengajar. Sehingga melalui E-Learning, proses belajar-mengajar dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya. Selain itu jumlah siswa yang dapat dijaring dalam suatu kelas juga tidak terbatas karena dapat dijangkau oleh semua pengguna dari berbagai tempat yang dapat mengakses jaringan.

  2. Sistem E-Learning ini masih bersifat sederhana dan belum begitu kompleks sehingga ada beberapa fasilitas yang dinilai masih kurang dan perlu pengembangan, antara lain :
    a) Dikembangkan pada bagian E-Learning tool, misalnya dapat berupa video streaming, sehingga dosen dan mahasiswa dapat bertatap muka secara langsung dari jarak jauh.
    b) Dilakukan pembagian kelas virtual dan layanan akses dalam sistem, sehingga beban server dan dosen pengajar tidak terlalu besar.


  3. Penelitian yang dilakukan oleh Intan Indianti dari Fakultas IKIP PGRI Semarang pada tahun 2008 yang berjudul "Keefektifan Strategi Pembelajaran Kooperatif Dan Problem Posing Dengan Kombinasi Tutorial Online Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Mata Kuliah Fisika Dasar". Penelitian ini menjelaskan untuk mengetahui keefektifan strategi pembelajaran kooperatif dan pemberian tugas pengajuan soal dengan kombinasi tutorial online untuk meningkatkan pemahaman materi mata kuliah Fisika Dasar, keterampilan kelompok mahasiswa dalam mengajukan soal, keterampilan kelompok mahasiswa dalam melakukan input tugas pengajuan soal pada software, proses berpikir mahasiswa dalam mengajukan soal, tanggapan/sikap terhadap penerapan strategi pembelajaran kooperatif dan pemberian tugas pengajuan soal (problem posing) dengan kombinasi tutorial online. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester I B yang sedang menempuh kegiatan perkuliahan Fisika Dasar. Faktor yang akan diteliti berupa efektivitas pembelajaran yang ditunjukkan oleh terjadinya peningkatan pemahaman materi, keterampilan mengajukan soal, keterampilan melakukan input pengajuan tugas dalam software, serta tanggapan/sikap mahasiswa terhadap proses pembelajaran. Penelitian yang dilakukan dirancang dalam dua siklus dan bersifat kolaboratif berdasarkan pada permasalahan yang muncul dalam perkuliahan Fisika Dasar. Instrumen pengambilan data berupa tes prestasi belajar, tes (tugas) problem posing, angket mahasiswa, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan ketuntasan belajar klasikal dari siklusI ke siklus II dan juga terjadi peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar. Proses berpikir mahasiswa dalam mengajukan soal dimulai dengan menerima data atau informasi dari keterangan dosen, membaca petunjuk tugas dan membaca informasi (membuka internet / blog). Kemudian dengan pengetahuan dan data yang ada mereka mengolah data.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ariyawan Agung Nugroho dari Pendidikan FMIPA (FIP), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun 2007 yang berjudul "Optimalisasi Peran Teknologi Informasi (Internet) Dalam Meningkatkan Efektifitas Dan Kualitas Proses Pembelajaran PJJ S1 PGSD". Penelitian ini menjelaskan FIP telah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh bernama Fleksibel Model Pembelajaran yang membutuhkan web atau internet dukungan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Makalah ini bertujuan untuk mengusulkan alternatif dengan merancang dan menciptakan situs web tertentu yang berfungsi sebagai perangkat lunak pendukung atau Learning Management System media, menyediakan pusat kegiatan belajar, modus sinkron dan asynchronous guru siswa dan interaksi siswa siswa, akademik dan administrasi pusat informasi, meninjau dan media pengujian, perpustakaan digital dan e-bahan yang memungkinkan siswa dan guru untuk mandiri belajar. Selain itu, website khusus dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik program pembelajaran jarak jauh Facultys tentu akan menguntungkan guru dalam menyediakan catatan semua belajar mengajar activitues dilakukan melalui web, yang berfungsi sebagai portofolio. Pemerintah memprogram untuk meningkatkan SD atau MI guru kualifikasi telah sangat baik oleh masyarakat. Para guru yang kualifikasi belum sama dengan gelar S1 yang antusias mengikuti program jarak S1 PGSD pembelajaran yang diselenggarakan oleh 10 universitas atau Guru Pendidikan Institutes (LPTK). Pendidikan FMIPA (FIP), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) adalah salah satu LPTK dipercayakan untuk melakukan program. Dengan demikian, FIP telah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh bernama Fleksibel Model Pembelajaran yang membutuhkan web atau internet dukungan dalam melaksanakan proses pembelajaran.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Andayani, Kana Hidayati, Sahid Sahid dari Pendidikan FMIPA (FIP), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada tahun 2007 yang berjudul "Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pemrograman Komputer Melalui Perkuliahan Online Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta". Penelitian ini menjelaskan meningkatkan kualitas pembelajaran Pemrograman Komputer melalui perkuliahan online. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yang menempuh mata kuliah Pemrograman Komputer semester gasal tahun akademik 2005/2006. Kegiatan siklus I meliputi perencanaan, tindakan, monitoring, refleksi dan evaluasi. Kegiatan siklus II merupakan tindak lanjut dan modifikasi dari siklus I. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kemampuan awal mahasiswa dalam memanfaatkan komputer, ujian tertulis dan tugas, angket respons mahasiswa, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kegiatan perkuliahan online tersebut, telah terjadi peningkatan kualitas pembelajaran ditinjau dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang ditunjukkan dalam hasil nilai akhir mata kuliah. Penerapan perkuliahan online dilakukan melalui tahapan:(1) prerequisite online,(2) lecturer_ied atau online for presentation dan (3) online follow up. Respons mahasiswa terhadap kegiatan perkuliahan adalah baik dan bahkan mengharapkan digunakannya model ini untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Kuswari, Hernawati dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2012 yang berjudul "Model Pembelajaran Web Enhance Learning Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa". Penelitian ini menjelaskan dalam proses belajar, makin tinggi usia seseorang makin bertangung jawab ia akan proses belajarnya sendiri, dari usia sekolah dasar seseorang banyak diarahkan oleh orang-orang dewasa yang bertanggung jawab atas pendidikannya hingga mencapai usia dewasa khususnya di perguruan tinggi maka mahasiswa memiliki tanggung jawab yang besar atas belajarnya sendiri untuk mencapai hasil yang diharapkan yang dikenal dengan belajar mandiri. Dalam pelaksanaannya diperlukan inovasi model pembelajaran yang dapat menggeser pembelajaran dari perkuliahan mode tradisional menuju pembelajaran mandiri. Salah satu inovasi model pembelajaran adalah model pembelajaran berbasis teknologi informasi yang memanfaatkan internet sebagai pendukung dalam proses pembelajaran (pembelajaran online). Dalam model pembelajaran online mahasiswa dapat menentukan sendiri tujuan belajar, memilih materi dan sumber belajar, menentukan strategi belajar yang sesuai untuk dirinya sendiri dan mengukur keberhasilan belajarnya. Melalui pembelajaran online ini, mahasiswa mampu mengambil inisiatif, mengatasi hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain (mandiri). Salah satu jenis pembelajaran online adalah web enhanced learning yaitu pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas, menyediakan sumber-sumber belajar tambahan yang dapat dimanfaatkan mahasiswa kapanpun dan di manapun dibutuhkan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Banyak perangkat lunak yang bisa dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran dengan tipe web enhance learning dalam meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa, di antaranya dengan LMS (Learning Management System). Dengan adanya fasilitas yang ada pada LMS diharapkan dapat menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam belajar, materi belajar bisa diakses dan dipelajari sendiri any time, any where dan any place, interaksi antar mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, penilaian dan umpan balik dosen terhadap tugas yang dikirimkan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat merefleksi diri sejauhmana pencapaian kompetensinya.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Novitri Susanti Setia Putri pada tahun 2010 yang berjudul “Membangun Web Kelas Online Berbasis Learning Management system Di SMA Negeri 5 Cimahi”. SMA Negeri 5 Cimahi merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan sebuah teknologi IT. Sistem pembelajaran yang ada di SMA Negeri 5 Cimahi sudah berjalan cukup baik tetapi keadaan kelas saat belajar mengajar biasanya kurang nyaman dan membuat siswa kurang konsentrasi dengan materi yang diberikan oleh guru. Terkadang siswa juga enggan bertanya kepada guru maupun siswa lainnya dikelas karena malu. Masalah lain muncul saat guru yang ingin memonitoring siswanya saat ia sedang tidak dapat hadir disekolah. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah aplikasi web Kelas Online berbasis Learning Management System (LMS).br / Metode LMS dipilih untuk membuat materi sekolah online dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS berfungsi untuk menyimpan, mengelola dan mendistribusikan berbagai material pelatihan dan ujian yang telah disiapkan. Metode analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, diagram E-R, dan DFD (Data Flow Diagram). Metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode Analisis Deskriptif.br / Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian alpha dan betha terhadap Web Kelas Online di SMA Negeri 5 Cimahi, kesimpulan yang dapat diambil yaitu aplikasi ini memudahkan monitoring perkembangan belajar siswa, menyediakan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan komunikasi antar penggunanya. Sistem ini pun mudah dipelajari, mudah digunakan juga memiliki tampilan menarik yang berbeda dengan situs lain pada umumnya. Implikasi untuk penelitian dan praktek dibahas.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Nyoman Sedana dan St.Wisnu Wijaya pada tahun 2010 yang berjudul “UTAUT Model for Understanding Learning Management System Di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Indonesia”. Universitas Sanata Dharma telah mengembangkan sistem manajemen pembelajaran berbasis web, bernama exelsa (Experiential E-Learning Universitas Sanata Dharma) sejak 2008. Exelsa menyediakan sejumlah fasilitas pembelajaran, termasuk papan diskusi online, bahan kuliah, kursus manajemen konten , kursus kalender / jadwal, informasi pengumuman, tes online, auto-ditandai kuis dan ujian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang paling dominan yang mendasari penerimaan dan penggunaan exelsa kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma dengan mengadopsi UTAUT Model (Venkatesh et al. 2003). Data tersebut dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada banyak anggota saja dan dengan mengumpulkan data dari database exelsa. Setelah data ditabulasi kemudian dianalisis menggunakan Partial Least persegi (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal ini juga menunjukkan dari dua prediktor penggunaan perilaku (behavioral intention dan kondisi memfasilitasi), niat perilaku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku penggunaan. Berdasarkan hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa model UTAUT tidak cukup dalam menjelaskan niat siswa dalam menggunakan LMS. Harapan kinerja, pengaruh sosial dan kondisi memfasilitasi memiliki pengaruh signifikan (α = 0,05) pada niat perilaku.menjelaskan 27,3% dari varians dalam niat pengguna untuk menggunakan Model penelitian Exelsa.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Ali pada tahun 2007 yang berjudul “ Analisis Dampak Implementasi Model Blended Lerning (Kombinasi Pembelajaran Di Kelas Dan E-Learning) Pada Mata Kuliah Medan Elektromagnetik Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta”. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan menganalisis pengaruh model pembelajaran blended di Electromagnetic Fields Course. Blended Learning Model adalah kombinasi antara konvensional ruang kelas belajan dan e-learning sistem. Penelitian yang dilakukan oleh penelitian tindakan kelas (PTK) model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Modifikasi model ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan assesment di Electromagnetic Fields Course. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pembelajaran di ruang kelas dan e-learning di beberapa siklus hingga indikator penelitian ini dicapai. Analisa akan dilakukan dengan pengamatan langsung dalam pembelajaran ruang kelas, menganalisis dari laporan e-learning, kuesioner kepada siswa dan tes. Ini hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran blended (kombinasi ruang kelas belajar dan e- learning) memberikan hasil yang signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil dari siswa. Motivasi belajar siswa yang meningkat di bidang elektromagnetik saja dengan menggunakan blended learning yang ditunjukkan oleh frecuency dan durasi siswa dalam belajar, aktivitas siswa dalam diskusi forum, merespon di kamar kelas dan e-learning. Hasil dari quesitonnairy siswa adalah mendapatkan nilai rata-rata 3.22 motivasi dan 3.24 di manfaat dari menggunakan model pembelajaran blended. Kompetensi siswa meningkat dari 58,6 (pre test) untuk 73,4 (post test) di kelas tindakan siklus kedua.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Gatot Prabantoro dan Agus Hidayat pada tahun 2005 yang berjudul “ Pemanfaatan Fasilitas Gratis Di Dunia Maya Untuk Pengembangan Media E-Learning Murah (Studi Empiris Pengembangan Situs Kelas Informasi Manajemen - www.kelassim.tk) Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta”. Pengembangan media belajar berbasis internet sudah menjadi trend bahkan mengarah kepada keharusan, namun demikian berkaitan dengan mahalnya biaya pengembangan media belajar berbasis internet, dan juga ketidak beradaan fasilitas yang memadai yang menyebabkan masih cenderung mahalnya biaya akses internet menyebabkan semakin beratnya penerapan media belajar berbasis internet dalam dunia pendidikan. Tulisan ini berusaha memberikan sebuah solusi bagaimana kita memanfaatkan fasilitas gratis yang banyak disediakan oleh dunia maya semisal hosting gratis, domain name gratis, buku tamu gratis, email gratis, mailing list gratis, fasilitas messenger atau chatting gratis, weblog gratis, photo album gratis, tag-board gratis, dan lain sebagainya untuk dimanfaatkan dalam pengembangan media belajar elektronik yang murah dan efektif untuk di manfaatkan. Keberadaan situs kelas Sistem Informasi Manajemen di STIE Indonesia dapat dijadikan contoh kasus pengembangan media pembelajaran berbasis elektronik yang cukup efektif dalam mendukung proses belajar siswa dikelas maupun di luar kelas.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Amat Jaedun dan Nuryadin ER pada tahun 2009 yang berjudul “Rancang Bangun Dan Implementasi Web Based Learning Untuk Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Bidang Aplikasi Komputer Melalui E-Learning Di Universitas Negeri Yogyakarta". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pem- belajaran web based learning dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa pada mata kuliah komputer, mengidentifikasi kendala-kendala yang terjadi dalam implementasi pembelajaran web based learning pada mata kuliah komputer tersebut dan mencari solusi terhadap kendala-kendala tersebut. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa peserta mata kuliah komputer di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas A sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas B sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari dua jenis, yaitu lembar observasi dan lembar penilaian tugas. Validitas instrumen ditetapkan berkaitan dengan validitas logis, yang dilakukan melalui judgment dalam seminar. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif, analisis komparasi, dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Web based learning terbukti lebih efektif dalam meningkatkan pencapaian kompetensi mahasiswa pada bidang komputer dibanding model pembelajaran konvensional penerapan model pembelajaran web based learning dapat meningkatkan kualitas interaksi pembelajaran, yang ditunjukkan dengan motivasi mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan makin tinggi, kreativitas mahasiswa makin tinggi, yang ditandai dengan banyaknya cara penyelesaian dalam mengerjakan tugas, mahasiswa semakin familier menggunakan e- Learning UNY, hubungan interaksi antar mahasiswa makin meningkat dan tutorial antar mahasiwa dapat membuat situasi kelas menjadi lebih kondusif untuk pembelajaran. Kendala dalam implementasi web based learning adalah Kecepatan akses internet di UNY tidak stabil sehingga menghambat proses pembelajaran dengan menggunakan web. Upaya untuk mengatasinya adalah dengan pemasangan local host, Penggunaan internet untuk media pengumpulan tugas mempunyai kelemahan, karena dosen tidak tahu secara pasti apakah tugas dikerjakan oleh mahasiswa yang bersangkutan ataukah dibuatkan oleh orang lain. Upaya untuk mengatasinya adalah dosen harus cermat dalam menilai hasil tugas-tugas mahasiswa, dan perlu dilakukan cross check secara langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan dan Mahasiswa perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk sewa internet guna mengakses e-Learning UNY. Untuk mengatasinya di jurusan perlu disediakan komputer gratis dengan jaringan internetnya.

BAB III

PEMBAHASAN

Statistik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1. Statistik

Melalui sejarah panjangnya Perguruan Tinggi Raharja sebagai lembaga pendidikan tinggi di Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja mempunyai target atau sasaran untuk kedepannya sebagai bagian dari kelompok Perguruan Tinggi Raharja Riset yang berlokasi di banten. Perguran Tinggi Raharja juga menargetkan untuk meraih posisi tolok ukur perkembangan tradisi akademik tingkat nasional dan regional serta internasional. Melalui target tersebut Raharja harus bisa menjadi trend setter di bidang ilmu pengetahuan melalui Tridarma di Perguruan Tinggi. Selain itu, Perguruan Tinggi Raharja diharpkan menjadi penggerak untuk memajukan peradaban bangsa.

Pencapaian Raharja

Gambar 3.2.Pencapaian Raharja

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3.Sejarah Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Visi, Misi STMIK RAHARJA

  1. VISI
    Pada tahun 2013, dengan standar ISO 9001:2008, menghasilkan Pribadi Raharja yang unggul dibidang IT menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga dapat bersaing pada era globalisasi ini.

  2. MISI
    •Keunggulan Dalam Manajemen
    STMIK Raharja berupaya melalui standar ISO, memastikan bahwa Pribadi Raharja sebagai komunitas kampus berkesempatan untuk memberikan kesejahteraan dan kepuasan sesuai standar profesional dan harapan stakeholder.
    •Keunggulan Dalam Pendidikan
    STMIK Raharja berupaya untuk menyediakan life-long student centered Learning melalui suasana akademis yang kondusif dalam mendukung komunitas pembelajaran, pembinaan individu yang berwawasan luas dengan perspektif global, pemahaman yang prima di bidang teknologi informasi serta kepemimpinan yang kuat.
    •Keunggulan Dalam Penelitian
    STMIK Raharja berupaya untuk terus menerus mencapai pengakuan internasional sebagai lembaga yang berdedikasi tinggi dalam bidang penelitian terutama bidang teknologi informasi dan menciptakan penelitian baru di bidang interdisiplin dan intradisiplin.

Tujuan

  1. Memberikan jaminan manajemen mutu pelayanan yang prima bagi kepuasan stakeholders dengan mengacu kepada standar ISO 9001:2008.

  2. Memberikan jaminan kualitas pendidikan berkesinambungan untuk menghasilkan Pribadi Raharja yang mempunyai wawasan global, kompeten dalam bidang teknologi informasi dan mempunyai jiwa kemandirian serta kepemimpinan yang tangguh.

  3. Memberikan jaminan penelitian berkualitas dibidang Teknologi Informasi yang berkesinambungan dan berstandar internasional dengan memperhatikan kemajuan jaman dan kebutuhan stakeholders disegala bidang dalam rangka mencapai pengakuan internasional.

Sasaran

Gambar 3.4. Sasaran

Tujuan Raharja

Gambar 3.5. Tujuan Raharja

Motto Raharja Perguruan Tinggi Raharja

Motto Raharja yaitu Get the Better Future by Computer Science yaitu Meraih Sukses yang Gemilang melalui Ilmu Komputer.

Struktur Organisasi

Gambar 3.6. Struktur Organisasi

Divisi Operasi

Gambar 3.7. Divisi Operasi

Dapat Melaksanakan dan memelihara kebijakan manajemen dan dapat meneruskan kepada pimpinan tentang isu yang sedang berkembang didalam dan diluar kampus untuk di jadikan bahan kajian manajemen kampus.

DIVISI AKADEMIK

Gambar 3.8. DIVISI AKADEMIK

Keberhasilan di dalam pelaksanaan dan meningkatkan mutu akademik dapat menentukan nilai pengakuan masyarakat terhadap institusi AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja sekarang dan dimasa yang akan datang.

Divisi Pemasaran

Gambar 3.9. Divisi Pemasaran

Mengadakan program Partner Get Student dengan mencoba berkerjasama dengan sekolah sekola , pelaku usaha dan masyarakat guna tercapainya target yang telah ditetapkan.

Divisi Pengadaan

Gambar 3.10. Divisi Pengadaan

Melaksanakan dan mengatur keuangan kampus serta melaporkan kepada Pimpinan , untuk pelaksanaan tugasnya disesuaikan dengan prinsif kerja Manajemen dalam RENSTRA Tahun Akademik 2010 - 2013.

Divisi REC

Gambar 3.11. Divisi REC

Mengajukan pekerjaan penyempurnaan terhadap sistem komputerisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pada Perguruan Tinggi Raharja minimal mengembangkan sistem 2 sistem yang sudah ada dan menciptakan 2 lagi sistem yang baru

Gugus Kendali Mutu

Mengontrol, memberi masukan, pengembangan dan penilaian secara independent terhadap pelaksanaan Renstra Manajemen serta mempunyai tugas tanggung jawab mengendalikan mutu pelaksanaan secara umum dan memelihara serta meningkatkan mutu akademik bekerjasama dengan divisi REC.

Arti Nama Raharja

Gambar 3.12. Logo Raharja

Arti Green Campus

Gambar 3.13. Green Campus

Lokasi Kampus

Kampus Modern, Jalan Jendral Sudirman No. 40, Cikokol, Tangerang, Banten – 15117

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Proses pembelajaran Kalkulus 2 dengan menggunakan iDu pada iLearning Plus yang berjalan saat ini yaitu mahasiswa/i dan dosen login melalui http://idu.ilearning.co. Sebelum bergabung pada kelas Kalkulus 2, mahasiswa/i diharuskan untuk enroll class dan dosen memberikan kode class tersebut. Mahasiswa/i sudah terdaftar sebagai student di kelas kalkulus 2. Kemudian dosen mengupload materi sebagai bahan ajar dan memberikan tugas kepada mahasiswa/i. Mahasiswa/i membaca dan memahami materi yang telah di upload di tab Lessons oleh dosen kemudian mahasiswa/i mengerjakan tugas-tugas melalui assignment yang diberikan oleh dosen. Selanjutnya dosen memberikan penilaian untuk tugas-tugas yang telah dikerjakan oleh mahasiswa/i melalui assignment.

Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Gambar 3.14. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 sistem yang mencangkup seluruh kategori Kelas Kalkulus 2 pada iDu iLearning Plus pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. 3 actor melakukan aktivitas yaitu, Admin, Mahasiswa dan Dosen di kelas Kalkulus 2 pada iDu iLearning Plus

  3. 10 use case dilakukan oleh actor-actor, diantaranya 10 use case yang digunakan oleh Admin, Mahasiswa dan Dosen di kelas Kalkulus 2 pada iDu iLearning Plus.
    Deskripsi :
    Untuk deskripsi Use Case Diagram, terdapat 3 actor yang melakukan aktivitas yaitu Admin, Mahasiswa, dan Dosen. Mahasiswa dan dosen masuk ke halaman idu.ilearning.co setelah itu bisa langsung memulai perkuliahan, dosen memberikan assignment dan mahasiswa mengerjakan assignment tersebut. Admin berperan penting di dalam sebuah sistem dan merapihkan Kelas Kalkulus 2 yang ada di iDu iLearning Plus agar perkuliahan berjalan secara efektif dan optimal.

Analisa Sistem Pada Activity Diagram

Gambar 3.15. Activity Diagram

Berdasarkan gambar Activity Diagram Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node, objek yang diawali untuk login kelas Kalkulus 2 pada iDu iLearning Plus

  2. 9 action, dari sistem yang mencerminkan proses belajar mengajar di kelas Kalkulus 2 pada iDu iLearning Plus

  3. 1 final state pada kelas Kalkulus 2 pada iDu iLearning Plus
    Deskripsi :
    Untuk deskripsi Activity Diagram, terdapat 3 actor yang melakukan aktivitas yaitu Admin, Mahasiswa, dan Dosen. Mahasiswa dan dosen masuk ke halaman idu.ilearning.co setelah itu bisa langsung memulai perkuliahan, dosen memberikan assignment dan mahasiswa mengerjakan assignment tersebut. Admin berperan penting di dalam sebuah sistem dan merapihkan Kelas Kalkulus 2 yang ada di iDu iLearning Plus agar perkuliahan berjalan secara efektif dan optimal.

Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

Gambar 3.16. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Diagram diatas terdapat :

  1. 3 actor melalukan aktivitas sebagai Admin, Mahasiswa dan Dosen di kelas Kalkulus 2 pada iDu iLearning Plus

  2. 16 message menggambarkan proses belajar mengajar yang sedang berjalan di kelas Kalkulus 2 pada iDu iLearning Plus
    Deskripsi :
    Untuk deskripsi Squence Diagram, terdapat 3 actor yang melakukan aktivitas yaitu Admin, Mahasiswa, dan Dosen. Mahasiswa dan dosen masuk ke halaman idu.ilearning.co setelah itu bisa langsung memulai perkuliahan, dosen memberikan assignment dan mahasiswa mengerjakan assignment tersebut. Admin berperan penting di dalam sebuah sistem dan merapihkan Kelas Kalkulus 2 yang ada di iDu iLearning Plus agar perkuliahan berjalan secara efektif dan optimal.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Proses pembelajaran perkuliahan iLearning Plus pada kelas Kalkulus 2 saat ini masih belum maksimal. Tampilan kelas Kalkulus 2 yang terdapat pada iDu kurang begitu menarik dan juga pembelajarannya masih kurang maksimal. Karena materi-materi pembelajaran masih belum lengkap. Dengan demikian, mahasiswa/i masih ada yang tidak mengerjakan tugasnya karena tidak terlalu paham dan kesulitan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen karena materi-materi pembelajaran yang kurang lengkap. Adapun penjelasan yang lebih rinci mengenai sistem pembelajaran yang sedang berjalan saat ini dan bisa dilihat pada Unified Modelling Language (UML).

Konfigurasi Sistem Berjalan

Perangkat Keras ( Hardware )
Processor  : Intel Core i3
Monitor  : Acer 14”
Spesifikasi Software : Visual Paradigm
Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dapat dilakukan oleh seluruh Pribadi Raharja, baik mahasiswa/i maupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisa iDu (iLearning Education) yang penulis lakukan di Perguruan Tinggi Raharja, sistem iDu sudah cukup baik sebagai sistem aplikasi media pembelajaran iLearning, namun dengan seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih maka sistem ini harus berfungsi secara maksimal agar kebutuhan mahasiswa/i dapat terpenuhi.

Oleh karena itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan terhadap sistem hendaknya :


  1. Mahasiswa/i dan dosen tidak mendapati informasi yang up to date seputar kampus.

  2. Materi-materi Kalkulus 2 sebagai bahan ajar perkuliahan yang kurang lengkap.

  3. Kurang optimal dalam proses belajar mengajar karena mahasiswa kurang memahami materi yang telah diberikan oleh dosen.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan penelitian dan analisa kekurangan serta kebutuhan proses belajar mengajar pada Kelas Kalkulus 2 menggunakan iDu pada iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini, sistem yang berjalan belum begitu optimal dan efisien dalam proses belajar mengajar sehingga memberikan alternative pemecahan masalah dengan cara :

  1. Dapat meberikan informasi yang up to date seputar kampus kepada mahasiswa/i serta dosen.

  2. Memiliki tempat penyimpanan materi-materi yang lengkap sebagai bahan ajar untuk perkuliahan.

  3. Sistem pembelajaran online yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja sehingga sistem ini sangat mempermudah mahasiswa serta dosen untuk berkomunikasi perihal proses belajar mengajar dalam Kelas Kalkulus 2.

Gambar 3.17. Alur Perkuliahan iLearning Plus

Analisa Kebutuhan

Berdasarkan penjabaran Bab I Perumusan Masalah dan Bab III Analisa Permasalahan kebutuhan dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah:

  1. Dibutuhkannya sistem yang dapat memberikan informasi yang up to date seputar kampus kepada mahasiswa/i dan dosen.

  2. Dibutuhkannya sistem yang dapat memudahkan mahasiswa/i dalam mendapatkan materi -materi yang lengkap sebagai bahan ajar untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.

  3. Dibutuhkannya sistem yang dapat memudahkan mahasiswa/i dan dosen untuk berkomunikasi secara efektif.

Strategy Project

Dalam pemecahan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diperoleh beberapa strategi untuk menyempurnakan pembelajaran Kalkulus 2 melalui media iDu iLearning Plus pada Perguruan Tinggi Raharja. Berikut tabel strategi penyempurnaan pembelajaran Kalkulus 2.

No Strategy Perihal Pencapaian
1 KDP_straiDu#1 Membuat 1 Class Kalkulus 2 di iLP Tercapai
2 KDP_straiDu#2 Membuat 1 Silabus Pada Matakuliah Kalkulus 2 Tercapai
3 KDP_straiDu#3 Membuat 1 Tampilan Welcome Pada Class Kalkulus 2 di iDu iLP Tercapai
4 KDP_straiDu#4 Membuat 1 Tab News Pada Class Kalkulus 2 di iDu iLP Tercapai
5 KDP_straiDu#5 Membuat 1 Tab Attendance Student Pada Class Kalkulus 2 di iDu iLP Tercapai
6 KDP_straiDu#6 Membuat 1 Artikel Pada Tampilan Welcome Pada Class Kalkulus 2 di iDu iLP Tercapai
7 KDP_straiDu#7 Membuat 1 Gambar Utama di Class Kalkulus 2 di iDu iLP Tercapai
8 KDP_straiDu#8 Membuat 1 Tab Forums Pada Kelas Kalkulus 2 Tercapai
9 KDP_straiDu#9 Membuat 1 Tab Welcome Pada Class Kalkulus 2 di iDu iLP Tercapai
10 KDP_straiDu#10 Membuat 4 Level Gamifikasi Pada Class Kalkulus 2 di iDu iLP Tercapai
11 KDP_straiDu#11 Membuat 1 Class Testing Kalkulus 2 di iDu iLP Tercapai
12 KDP_straiDu#12 Membuat 14 Lessons Sebagai Bahan Ajaran Kalkulus 2 Tercapai
13 KDP_straiDu#13 Membuat 1 Account Visitor Tercapai
14 KDP_straiDu#14 Membuat 14 Video Pembelajaran Kalkulus 2 Tercapai
15 KDP_straiDu#15 Membuat 1 SAP Pada Kelas Kalkulus 2 di iLP Tercapai

Tabel 3.1. Strategy Project

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada Bab I dan perumusan masalah, maka dapat disimpulkanbahwa :

Dengan menerapkan iDu di iLearning Plus dapat mempermudah mahasiswa/i dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran online sangat mudah untuk diakses dimana saja dan kapan saja. Mahasiswa/i bisa mengatur waktunya kapan akan mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan oleh dosen. Dengan adanya iDu sebagai sistem pembelajaran iLearning Plus dapat mempermudah mahasiswa/i dalam mengikuti perkuliahan. Mahasiswa tidak perlu repot-repot datang kekampus dan lebih menghemat biaya, tenaga dan waktu. Mahasiswa/i diajarkan untuk belajar secara mandiri dan kreatif agar dapat mengembangkan potensi dan ilmu yang telah diajarkan selama mengikuti perkuliahan. Pembelajaran akan lebih menarik dan menyenangkan melalui iDu dan mahasiswa/i pun tidak bosan saat mengikuti matakuliah Kalkulus 2

Dengan menggunakan iDu iLearning Plus sistem pembelajaran Kalkulus 2 yang sedang berjalan saat ini sudah optimal dan efektif. Materi-materi sebagai bahan ajar sudah lengkap dan sudah tersusun rapih. Mahasiswa pun dapat lebih mengerti dan memahami matakuliah yang sedang ditempuh serta dapat mengimplementasikan materi yang telah diajarkan dengan baik. Dengan demikian, mahasiswapun dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan nilai yang memuaskan.

Dengan menerapkan sistem pembelajaran online, penggunaan kertas dapat di minimalisir dan sebagai salah satu tindakan untuk menyelamatkan bumi yang telah mengalami Global warming atau pemanasan global. Dengan adanya pembelajaran online dapat membantu melestarikan bumi dan mahasiswa/i ikut menerapkan program Go Green

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan oleh penulis yaitu :

  1. Perlunya sistem yang selalu up to date, agar mahasiswa/i dan dosen selalu mendapatkan informasi yang up date dan berkualitas.

  2. Perlunya sistem yang dapat menampung dan menyimpan materi- materi yang lebih banyak lagi untuk mengoptimalkan pembelajaran agar berjalan semaksimal mungkin.

  3. Perlunya design atau tampilan di setiap Kelas yang ada di iDu agar lebih menarik lagi dan tidak terlalu monoton.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  2. Moekijat. 2011. “Konsep Informasi”. Prasojo.
  3. Mustakini, Hartono Jogiyanto. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta.
  4. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Graha Ilmu: Yogyakarta.
  5. Raymond, McLeod. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta.
  6. Sutarman. 2012. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
  7. 7,0 7,1 Wikipedia, “Kalkulus”. Diakses pada tanggal 25 Desember 2015. Tersedia di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalkulus
  8. Widuri. “Definisi Widuri”. Diakses pada tanggal 25 Desember 2015. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php?title=Pedoman_KKP
  9. Widuri. “Definisi Rinfo”. Diakses pada tanggal 25 Desember 2015. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php?title=Rinfo
  10. Herlawati, Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung:Informatika.
  11. Henderi. 2012. “Business Intelligence Development Model Using Star Schema Metodologi”.
  12. Widuri. ”iDuHelp!”. Diakses pada tanggal 25 Desember 2015. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php?title=IDuHelp!
  13. Widuri Qurotul Aini. “Definisi iMe. Diakses pada tanggal 25 Desember 2015. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1112469624#cite_ref-i.2B_14-0

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

A.1. Surat Pengantar Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Formulir Seminar Proposal
A.4. Formulir Materi Proposal KKP
A.5. Formulir Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.6. Formulir Permohonan Penggantian Judul Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.7. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.8. Kurikulum
A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.10. Daftar Nilai
A.11. Sertifikat Prospek
A.12. Sertifikat TOEFL
A.13. Sertifikat IT Nasional
A.14. Kartu Bimbingan
A.15. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)
A.16. Curriculum Vitae (CV)


Lampiran B:

B.1. Penilaian Objectif iDu
B.2. Masuk Ke Kelas Hachi iDu
B.3. Why Project
B.4. Mengikuti Training iDu
B.5. Surat Keterangan Menerima Beasiswa Tahun 2013
B.6. Special Contribution


Contributors

Komala DP