KP1414482326

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA PERANCANGAN VIEWBOARD BERBASIS

WOOCOMMERCE DALAM MENAMPILKAN

INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA

WEBSITE RAHARJA INTERNET CAFE


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1414482326 DINI INTAN PRATIWI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)


LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA PERANCANGAN VIEWBOARD BERBASIS

WOOCOMMERCE DALAM MENAMPILKAN

INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA

WEBSITE RAHARJA INTERNET CAFE



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018.



Tangerang, 15 Januari 2018




Dosen Pembimbing




( Eka Purnama Harahap, S.Kom)

NID. 16008



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1414482326
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputerisasi Akuntansi


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 15 Mei 2018
DINI INTAN PRATIWI
NIM. 1414482326

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Raharja Internet Cafe adalah sebuah tempat pelayanan di Perguruan Tinggi Raharja yang dikhusukan untuk membantu kegiatan perkuliahan Mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja. Informasi pengolahan persediaan barang di Raharja Internet Cafe merupakan suatu informasi yang sangat dibutuhkan untuk mempermudah pengecekan jumlah persediaan barang serta untuk menjamin kelancaran dalam menjalankan usaha. Namun dalam pelaksanaan pencatatan laporan inventori pada RIC masih menemui masalah karena masih sering terjadinya human error. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana membuat suatu sistem informasi yang bisa memonitoring persediaan barang pada Raharja Internet Cafe. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) permasalahan dan didukung oleh 3 (tiga) metode penelitian serta dibatasi dengan 3 (tiga) ruang lingkup, dan terdapat 4 (empat) manfaat yang ditemukan dari sebuah rumusan masalah. Pada tahap analisa sistem berjalan peneliti menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Penelitian ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan pada sistem sebelumnya dengan membuat sistem viewboard persediaan barang pada website RIC agar dapat memudahkan staff dalam mengkontrol jumlah barang yang harus disiapkan (di-stock), mengatur jumlah minimal stok, jumlah stok aman (safety stock), dan jumlah stok maksimal setiap barang.

Kata Kunci: RIC, Persediaan Barang, Pengolahan.

ABSTRACT

Raharja Internet Cafe is a service place at Perguruan Tinggi Raharja which is dedicated to help the lecture activities of Perguruan Tinggi Raharja Students. Information processing of goods inventory at Raharja Internet Cafe is an information that is needed to facilitate checking the amount of inventory and to ensure smoothness in running the business. But in the implementation of recording inventory reports on the RIC still encounter problems because it is still often the occurrence of human error. This is the rationale for how to create an information system that can monitor the inventory of goods at Raharja Internet Cafe. In this research, found three (3) problems and supported by three (3) research method and limited with three (3) scope, and there are four (4) benefits found from a problem formulation. In the analysis phase of the current system, researchers used SWOT analysis methods (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats). This research is expected to be able to overcome the problems in the previous system by creating a system of goods inventory viewboard on the RIC website in order to facilitate the staff in controlling the amount of goods to be prepared (in-stock), set the minimum amount of stock, the amount of safe stock, maximum stock of each item.

Keywords : RIC, Inventory, Processing .


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil yaitu “Analisa Perancangan Viewboard berbasis WooCommerce Dalam Menampilkan Informasi Persediaan Barang Pada Website Raharja Internet Cafe”.

Penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi .
  4. K Hap (Eka Purnama Harahap, S.Kom) selaku pembimbing, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani KKP ini dengan penuh ilmu dan semangat.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.
  6. Kedua orang tua, adik serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.
  7. Teman-teman seperjuangan Tim LATEL ( Ririn Eka Cipta Devi dan Muhammad Diky Darmawan) serta Pasukan RIC yang selalu bersama dalam suka maupun duka.
  8. Rekan-rekan seperjuangan dan keluarga besar TIMUR 5 (Funtastic4, Ryzen dan Lily).
  9. Iim Ilmiah Agustina dan Dewi Mariana Apriani yang selalu senantiasa mendampingi, memotivasi, serta memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 15 Januari 2018
DINI INTAN PRATIWI
NIM. 1414482326

Daftar isi



DAFTAR SIMBOL


SIMBOL USE CASE DIAGRAM

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang kian berkembang menuntut untuk bisa menghasilkan informasi yang cepat dan akurat dalam menyajikan data dan mudah untuk di tampilkan setiap kali di butuhkan. Terutama dalam bidang usaha dimana informasi merupakan sebuah kebutuhan yang utama yang dapat membantu manajer dalam mengambil sebuah keputusan untuk usahanya baik dalam kegiatan operasionalnya maupun manajerial.

Contohnya saja dalam sebuah usaha yang bergerak pada bidang penjualan yang pasti membutuhkan sebuah informasi yang dapat tersaji dengan cepat, akurat, terpercaya dan relevan. Salah satu pengolahan informasi yang sangat penting dalam sebuah usaha adalah pengolahan data informasi persediaan barang atau inventory . Persediaan barang atau inventory dianggap penting untuk memberikan informasi yang berguna bagi manajemen. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam menentukan besarnya laba yang diperoleh. Lamanya persediaan yang tersimpan di gudang pun akan memengaruhi biaya yang mana kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang mengakibatkan kerugian karena pengeluaran terlalu berlebihan tetapi banyak barang yang tidak terpakai dan harus menyediakan tempat yang lebih besar dan kemungkinan terjadinya penyusutan nilai guna barang. Karena itu, pihak manajemen harus bisa menganalisis investasi dalam persediaan agar dapat memutuskan berapa banyak suatu barang harus disiapkan (di-stock) dan dapat di gunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan dalam menyediakan persediaan barang.

Dikutip dari Jurnal Jurnal EMBA no. 3[1], bahawa Persediaan adalah salah satu aktiva penting yang dimiliki oleh perusahaan karena persediaan merupakan suatu aktiva maka harus dilakukan pengendalian intern yang baik untuk menjaga persediaan tersebut. Sistem pengendalian intern persediaan barang bertujuan untuk mengendalikan dan mengelola persediaan barang. Tujuan utama dari pengendalian atas persediaan adalah mengamankan persediaan dan melaporkannya secara tepat dalam laporan keuangan dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

RIC (Raharja Internet Cafe) merupakan sebuah fasilitas yang di berikan oleh Perguruan Tinggi Raharja guna menunjang kebutuhan mahasiswa. Selama ini RIC masih dihadapi oleh permasalahan operasional dimana pengolahan data persediaan masih dihitung secara fisik tentu saja hal ini membuat RIC kesulitan untuk mengetahui sisa persediaan barang yang terdapat pada RIC karena untuk mengetahui sisa persediaan barang pihak RIC harus menghitung barang secara fisik.

Oleh karena itu penulis bermaksud membuat sistem persediaan barang dagang pada RIC (Raharja Internet Cafe) agar mempermudah proses pengolahan data persediaan barang dagang sehingga menghasilkan informasi yang bisa membantu manajemen RIC memecahkan masalah secara cepat, tepat dan akurat, yang akan di beri judul “ANALISA PERANCANGAN VIEWBOARD BERBASIS WOOCOMMERCE DALAM MENAMPILKAN INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA WEBSITE RAHARJA INTERNET CAFE”.


Rumusan Masalah

Inventory atau Persediaan merupakan permasalahan operasional yang sering dihadapi oleh RIC (Raharja Internet Cafe). Inventory bisa berupa jumlah barang yang di simpan (di- stock ) dalam gudang atau inventory juga bisa berupa jumlah barang yang diletakkan di etalase RIC itu sendiri. Pada sistem yang berjalan saat ini dalam pelaksanaan pencatatan laporan inventori pada RIC masih menemui masalah karena masih sering terjadinya human error selama proses penginputan laporan inventori karena pengolahan data persediaan masih dihitung secara fisik menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat misalnya pencatatan data persediaan barang terlalu banyak ataupun sedikit jadi dapat menimbulkan perbedaan antara data dengan fisik.

Selain itu, kesalahan dalam proses penginputan data barang mengakibatkan ketidakcocokkan data laporan dengan dengan barang yang ada pada gudang sehingga menimbulkan kesalahan baru saat akan melakukan re-order pembelian barang pada supplier karena jika re-order di lakukan sedangkan barang masih ada dapat menimbulkan penumpukanbarang pada gudang dan mengakibatkan banyak barang yang tidak terpakai.

Sangat jelas sekali bahwa Raharja Internet Cafe membutuhkan sistem yang dapat meminimalisir hal tersebut sehingga tidak terjadi lagi human error dan dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. RIC juga dapat menentukan jumlah barang yang harus disiapkan (di- stock ), mengatur jumlah minimal stok, jumlah stok aman ( safety stock ), dan jumlah stok maksimal setiap barang. Selain itu dengan menggunakan informasi ini, manajemen bisa memutuskan kapan mereka harus melakukan re-order pembelian barang pada supplier.

Dan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan:

  1. apakah sistem persediaan barang yang berjalan saat ini pada Raharja Internet Cafe sudah baik?

  2. apakah cara agar staff dan manager RIC dapat memonitoring persediaan barang pada Raharja Internet Cafe?

  3. Apakah hasil yang diharapkan dari perancangan viewboard berbasis WooCommerce ini pada website Raharja Internet Cafe?


Ruang Lingkup Penelitian

Dalam pembahasan laporan ini, ruang lingkup penelitian membatasi pada beberapa persoalan utama yang berhubungan dengan persediaan barang pada Raharja Internet Cafe, dan agar tidak meluas dan dapat fokus maka inti penelitian ini meliputi:

  1. Sistem persediaan barang pada RIC.

  2. Pendataan barang masuk dan keluar.

  3. Laporan persediaan barang pada RIC.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membantu manajemen RIC dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan inventory RIC, dengan cara menyediakan informasi yang berupa:

  1. Mengubah sistem yang berjalan saat ini agar bisa menampilkan data untuk informasi yang lebih akurat.

  2. Untuk mengetahui cara agar staff dan manager RIC dapat memonitoring persediaan barang pada Raharja Internet Cafe.

  3. Mencapai hasil yang diharapkan dengan adanya viewboard berbasis WooCommerce ini pada website Raharja Internet Cafe agar mampu menampilkan informasi persediaan barang secara real dan lebih akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Memudahkan manajemen RIC dalam memantau posisi stok saat ini.

  2. Dengan mengetahui jumlah stock barang, RIC bisa membuat perencanaan pembelian terhadap barang tersebut.

  3. Dengan mengupdate barang yang belum terdaftar dapat mempermudah sistem pencatatan laporan inventori.

  4. Dengan mendapatkan barang yang seharusnya tidak di stock lagi, biaya yang mungkin timbul karena RIC menyimpan barang tersebut akan dapat dihilangkan. Selain itu, RIC juga tidak perlu melakukan re-order pembelian meskipun barang tersebut sudah mendekati stock minimal.


Metode Penelitian

Dalam pelaksanaan kegiatan pengumpulan data yang menjadi dasar dan untuk melengkapi dan menyusun laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, maka penulis menggunakan teknik yang umum dalam kegiatan ilmiah, yaitu:

Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mengelola informasi yang diperlukan menggunakan 2 (dua) metode yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Studi ini dilakukan dengan cara datang dan praktek langsung ketempat yang akan di teliti, dan peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke RIC (Raharja Internet Cafe) untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan pembahasan masalah pada penelitian atau laporan kuliah kerja praktek ini.

  3. Studi Pustaka

  4. Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks, jurnal ilmiah, situs-situs di internet yang berhubungan dengan penulisan laporan kerja praktek ini.

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan berupa analisa SWOT. Analisa SWOT adalah analisa kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat). Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisa SWOT untuk identifikasi faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sistem persediaan barang pada RIC serta peluang dan ancaman terhadap sistem persediaan barang RIC, sehingga dapat menganalisa apa saja yang mencakup kedalam SWOT.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan ini penulis menggunakan UML (Unified Modeling Language) Untuk menganalisa sistem persediaan barang yang berjalan pada Raharja Internet Cafe, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.


Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan proses penulisan, pencapaian maksud dan tujuan KKP, sistematika penulisan ini disusun dalam beberapa bab dan sub bab, yang masing-masing saling mempunyai keterkaitan dalam bahasannya. Adapun sistematika penulisan kerja praktek ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengutamakan perumusan dan penjelasan masalah umum, sehingga dapat diperoleh gambaran umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis. Bab ini menyangkut beberapa masalah yang meliputi tentang: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung penelitian ini, yang menjadi dasar bagi pemecahan masalah dan didapat dengan cara melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan penelitian. Berbagai teori umum yang mendasar tentang sistem inventori. Serta perangkat lunak yang mendukung dalam kaitan dengan aplikasi yang dibuat.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Raharja Internet Cafe (RIC), permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan sistem laporan persediaan barang terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pernyataan yang dikemukakan oleh Azhar Susanto (2013:22)[2], mengartikan sistem sebagai kumpulan/group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdul Kadir (2014:61)[3], mengartikan sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Mulyadi (2016:4)[4],mengartikan sistem sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksan akan kegiatan pokok perusahaan.

Dari 3 (tiga) definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen-komponen yang saling berhubungan atau terkait untuk mencapai suatu tujuan. Dalam konteks penelitian ini, teori mengenai sistem diatas memiliki keterkaitan erat dengan judul yang dibahas. Berdasarkan judul Analisa Perancangan Viewboard berbasis WooCommerce dalam Menampilkan Informasi Persediaan Barang pada Website Raharja Internet Cafe, maka sistem masuk ke dalam teori dasar penelitian.


Karakteristik Sistem

Pernyataan yang dikemukakan oleh Al-Bahra (2013:3)[5], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan. Dibawah ini merupakan karakteristik sistem menurut Al-Bahra (2013:4), antara lain:

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya komponen-komponen tersebut saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut, diamana batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Lingkungan Luar Sistem dapat diartikan sebagai apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Penghubung Sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Tujuannya untuk mengalirkan sumber-sumber daya dari satu subsistem ke subsistem lainnya sehingga apa yang menjadi keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lainnya melalui penghubung sistem ini.

  9. Masukan Sistem

  10. Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem ini dapat berupa maintenance input (perawatan) dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi atau berjalan sedangkan Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

  11. Keluaran Sistem

  12. Keluaran sistem merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang dapat digunakan. Keluaran ini dapat dijadikan masukan untuk subsistem yang lain.

  13. Pengolahan Sistem

  14. Pengolahan sistem merupakan proses yang dilakukan oleh suatu sistem dimana sistem mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya dan dari pengolah tersebut akan merubah masukkan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem sangat berguna bagi sistem karena jika sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem.

Dalam konteks ini, teori mengenai karakteristik sistem memiliki keterkaitan erat dengan judul yang dibahas. Berdasarkan judul yang telah disebutkan pada BAB sebelumnya serta teori yang telah dijelaskan diatas, maka karakteristik sistem masuk ke dalam teori dasar penelitian.


Klasifikasi Sistem

Pernyataan yang dikemukakan oleh Azhar Susanto (2013:22)[2],mengatakan bahwa sistem diklasifikasikan kedalam berdasarkan kriteria tertentu, antara lain:

  1. Sistem Terbuka dan Tertutup

  2. Sebuah sistem dikatakan terbuka bila aktivitas di dalam suatu sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.

  3. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Sistem Alamiah)

  4. Suatu sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan buatan manusia atau Tuhan (sistem alamiah). Sistem buatan manusia adalah Sistem yang dirancang atau dibuat oleh manusia sedangkan sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alami dan tidak dibuat oleh manusia.

  5. Sistem Berjalan dan Konseptual

  6. Sistem berjalan merupakan sistem yang saat ini sedang digunakan dan suatu sistem yang tepat guna dan dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efeisiensi, dan kecepatan. Sedangkan suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Sistem konseptual itu sendiri merupakan sistem yang masih berbentuk harapan atau masih diatas kertas yang dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada.

  7. Sistem Sederhana dan Komplek

  8. Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dimana sistem terbentuk dari sedikit komponen atau sub sistem. Sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem.

  9. Kinerjanya Dapat dan Tidak Dapat Dipastikan

  10. Suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Di lain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan yang artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

  11. Sementara dan Selamanya

  12. Suatu sistem memungkinkan untuk digunakan untuk sementara artinya sistem hanya dapat digunakan untuk periode waktu tertentu saja dan sistem juga bisa digunakan selamanya artinya sistem dapat digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.

  13. Ada Secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik

  14. Sistem phisik adalah suatu sistem yang dapat diraba, sedangkan sistem abstrak atau non phisik dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang tidak dapat diraba.

  15. Sistem, Subsistem dan Supersistem

  16. Sub sistem merupakan sistem yang lebih kecil yang ada dalam sebuh sistem. Sedangkan sistem yang sangat besar dan komplek yang ada pada sistem disebut dengan supersistem.

  17. Bisa Beradaptasi dan Tidak Bisa Beradaptasi

  18. Berdasarkan klasifikasinya suatu sistem dapat dilihat dengan fleksibilitasnya apakah suatu sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak. Suatu sistem dapat dikatan bisa beradaptasi jika sistem tersebut mampu menyesuaikan diri tehadap perubahan lingkungan, sebaliknya jika suatu sistem tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan disebut tidak bisa beradaptasi.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Pernyataan yang dikemukakan Susanto (2004) dalam buku Muharto dan Arisandy Ambarita (2016:103)[6], perancangan sistem merupakan proses penyusunan atau pengembangan sistem informasi yang baru. Sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai guna mendapatkan informasi.

Pernyataan yang dikemukakan Jogiyanto (2001) dalam buku Muharto dan Arisandy Ambarita (2016:104)[6], perancangan sistem merupakan penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan memiliki fungsi.

Pernyataan yang dikemukakan Kristanto (2008) dalam buku Muharto dan Arisandy Ambarita (2016:104)[6], perancangan sistem merupakan suatu fase dimana di perlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Dari 3 (tiga) definisi perancangan sistem di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah penggambaran dari suatu sistem yang akan di bentuk. Dalam konteks ini perancangan sistem memiliki keterkaitan erat dengan penelitian ini karena untuk membuat sistem viewboard website RIC perancangan sistem ini bisa memberikan gambaran yang jelas dalam pembuatan sistem yang baru ini.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Pernyataan yang dikemukakan Gordon B. Davis (1991), dalam buku Jeperson Hutahaean(2014:8)[7], data merupakan bahan mentah bagi informasi yang dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan lain sebagainya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jeperson Hutahaean (2014:9)[7], data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kesatuan nyata dan suatu kejadian-kejadian (event) yang terjadi pada saat tertentu.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[8], data adalah sebuah nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun.

Dari 3 (tiga) definisi data yang ada di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan kejadian-kejadian dari fakta-fakta yang belum diolah dan belum memiliki nilai sehingga perlu diolah untuk bisa menjadi informasi. Dalam konteks penelitian ini, data sangat berkaitan erat dengan penelitian viewboard website RIC. Karena, data merupakan bahan mentah yang akan diolah dalam penelitian selanjutnya untuk menjadi sebuah informasi yang bermanfaat guna pengambilan keputusan.


Definisi Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rommey dan Steinbart (2015:4)[9], informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jaluanto Sunu Punjul (2016:31)[10], informasi merupakan pengetahuan tertulis atau yang disampaikan secara lisan dan sebagai hasil dari data yang diolah secara formal.

Pernyataan yang dikemukakan Gordon B. Davis (1991), dalam buku Jeperson Hutahaean(2014:9)[7], informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya.

Dari 3 (tiga) definisi informasi diatas, tentu memiliki keterkaitan erat dengan judul Analisa Perancangan Viewboard berbasis WooCommerce dalam Menampilkan Informasi Persediaan Barang Pada Website Raharja Internet Cafe. Berdasarkan judul yang telah disebutkan, maka informasi ini jelas dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah informasi guna pengambilan keputusan pada manajemen RIC untuk menentukan jumlah persediaan barang yang harus disiapkan (di-stock) mengatur jumlah minimal stok, jumlah stok aman (safety stock), dan jumlah stok maksimal setiap barang.


Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutabri (2005) dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[8], mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, antara lain sebagai berikut:

  1. Informasi harus akurat (accurate)

  2. Yang dimaksud dari informasi harus akurat adalah informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi yang akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan dari maksudnya.

  3. Tepat Waktu

  4. Informasi harus tepat waktu yang artinya informasi yang disampaikan kepada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi.

  5. Relevan (relevance)

  6. Informasi yang relevan adalah informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Dalam konteks ini, teori mengenai kualitas informasi sangat berkaitan erat karena untuk sebuah perancangan viewboard website RIC yang tampil tentu membutuhkan semua komponen dalam kualitas informasi tersebut agar menjadi informasi yang nyata dan bermanfaat untuk sebuah keputusan.


Nilai Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rizki Ahmad Fauzi (2017:12)[11], mengemukakan bahwa nilai dari informasi di tentukan dari 2 (dua) hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya-biaya yang berhubungan untuk memperoleh informasi seperti waktu dan sumber daya untuk mengumpulkannya, memproses serta menyimpan data dan mendistribusikan informasi yang dihasilkan kepada para pembuat keputusan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jeperson Hutahaean (2014:11)[7], mengemukakan bahwa nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2015:50)[10], mengemukakan bahwa nilai informasi tidak seperti sumber daya nyata lainnya, karena sebenarnya tidak dapat dikuantitaskan. Informasi tidak memiliki nilai intrinsik. Nilainya tergantung pada kaitannya dan penggunaannya.

Dari 3 (tiga) definisi nilai informasi yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih besar dari biaya untuk mendapatkannya. Dalam konteks penelitian ini, tentunya nilai informasi berkaitan erat dengan judul yang dibahas pada BAB sebelumnya. Karena dengan adanya sistem viewboard yang mampu menampilkan informasi persediaan barang pada website RIC maka nilai informasi akan menjadi bermanfaat bagi manajemen RIC untuk membuat keputusan.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Jeperson Hutahaean (2014:13)[7], sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertenu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Ida Nuraida (2008) dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[8], sistem informasi adalah perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub (2012) dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[8], sistem informasi adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi.

Dari 3 (tiga) definisi sistem informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu cara yang terstruktur untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi yang dapat dimanfaatkan agar dapat mengambil keputusan dengan baik. Dalam konteks ini, teori di atas memiliki keterkaitan erat dengan penelitian analisa perancangan viewboard berbasis woocommerce dalam menampilkan informasi persediaan barang pada website Raharja Internet Cafe, karena apa yang diteliti merupakan sebagian dari sistem informasi yang memiliki tujuan sebagai analisis, penyimpanan, serta penyebaran informasi.


Komponen Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdul Kadir (2014:71)[3], Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut ini:

  1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  5. Basis Data (Database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.

  6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan Barang (Inventory)

Definisi Persediaan Barang (Inventory)

Pernyataan yang dikemukakan Tamodia dalam Jurnal EMBA (2013)[1], menyatakan bahwa, Persediaan adalah salah satu aktiva penting yang dimiliki oleh perusahaan karena persediaan merupakan suatu aktiva maka harus dilakukan pengendalian intern yang baik untuk menjaga persediaan tersebut. Sistem pengendalian intern persediaan barang bertujuan untuk mengendalikan dan mengelola persediaan barang.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Radisk Purba (1995) dalam buku Yayah Pudin Shatu (2016:125)Pernyataan yang dikemukakan oleh Yayah Pudin Shatu (2016:124)[12], persediaan adalah barang atau bahan yang masih tersedia pada tanggal neraca, yang dapat segera dijual atau digunakan (dikonsumsi) atau diolah dahulu (manufaktur) kemudian dijual.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yayah Pudin Shatu (2016:124)[12], persediaan (inventory) merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur).

Dari 3 (tiga) definisi persediaan barang di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah suatu aktiva yang harus tersedia dalam perusahaan pada saat diperlukan untuk menjamin kelancaran dalam menjalankan perusahaan. Dalam konteks penelitian ini, persediaan barang (inventory) sangat berkaitan langsung karena pada penelitian ini penulis melakukan analisa untuk perancangan sistem viewboard persediaan barang guna menampilkan informasi secara akurat pada website Raharja Internet Cafe.


Definisi Persediaan Barang (Inventory)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Maulan dan Asri Noer Rahmi dalam jurnal Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (2016)[13], menyatakan bahwa kurang baik pengelolaan persediaan akan mengakibatkan terjadinya angka kehilangan yang cukup besar dan permintaan konsumen yang tidak terpenuhi sedangkan barang yang tidak diminati konsumen menumpuk digudang dan tidak terjual. Hal ini terjadi dikarenakan prosedur-prosedur pengelolaan persediaan terutama dalam persediaan kurang dilaksanakan dengan efektif, oleh karena itu dengan pengelolaan persediaan yang kurang efektif mengharuskan perusahaan memaksimalkan pengendalian internal persediaan agar prosedur-prosedur pengelolaan persediaan terlaksana dengan baik dalam perusahaan dan meningkatkan keefektivitasan pengelolaan persediaan dalam perusahan tersebut.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pengelolaan pengadaan persediaan perlu diperhatikan karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya persediaan.

Dalam konteks ini, Berdasarkan judul yang telah disebutkan pada BAB sebelumnya serta pembahasan yang ada di atas, pengelolaan persediaan barang masuk ke dalam teori dasar penelitian ini dan juga sangat berpengaruh dalam penelitian. Dengan adanya perancangan sistem viewboard persediaan barang pada website RIC bisa dijadikan kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan.


Sistem Pencatatan Persediaan

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yayah Pudin Shatu (2016:135)[12], mengemukakan bahwa terdapat 2 (dua) macam sistem pencatatan persediaan yang dapat diguankan, antara lain yaitu:

  1. Sistem Fisik/ Sistem Berkala/ Sistem Periodik

  2. Sistem Fisik atau Periodik adalah sistem dimana harga pokok penjualan dihitung secara periodic dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan catatan hari ke hari atas unit yang terjual atau yang ada di gudang. Sistem fisik digunakan untuk menetukan jumalah kuantitas persediaan barang dagang dan dilakukan pada akhir periode akuntansi.

  3. Sistem Perpetual/ Sistem Terus-Menerus/ Sistem Baku

  4. Sistem Perpetual merupakan suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu persediaan). Kartu persediaan digunakan untuk mencatat transaksi setiap jenis persediaan, memuat nama barang, tempat penyimpanan barang, kode barang dan kolom-kolom yang dipakai untuk mencatat transaksi adalah tanggal, pembelian, penjualan dan sisa atau saldo persediaan.


Definisi Supplier

Dikutip dari Wikipedia[14], supplier atau vendor atau pemasok adalah istilah manajemen rantai pasokan yang berarti siapa saja yang menyediakan barang atau jasa kepada perusahaan atau perorangan. Supplier sering memproduksi item inventoriable dan kemudian menjual barang-barang itu ke pelanggan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Pebakirang dkk dalam Jurnal Online Poros Teknik Mesin UNSRAT 6, no. 1 (2017)[15], Supplier atau pemasok adalah penyedia produk untuk kebutuhan yang relatif banyak untuk dijual kembali oleh para pengusaha kecil atau pedagang.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Pebakirang dkk. dalam Jurnal Online Poros Teknik Mesin UNSRAT 6, no. 1 (2017)[16], Supplier adalah partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan bahan baku, oleh karena itu kinerja perusahaan juga sebagian tergantung pada kemampuan pemasok mengantarkan bahan baku dengan tepat waktu.

Dari 3 (tiga) definisi supplier di atas, maka dapat disimpulkan bahwa supplier merupakan salah satu mitra bisnis yang memegang peranan sangat penting dalam menjamin ketersediaan barang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam konteks penelitian ini, maka itu supplier dapat dikaitkan ke dalam teori dasar penelitian.


Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Pernyataan yang dikemukakan oleh Candra dan Dadang (2013:68)[17], Internet adalah komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun berbeda sistem operasi dan mesin.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Shahab (1998) dalam sebuah jurnal ACTA DIURNA (2013)[18], menyatakan internet merupakan jaringan komputer yang menghimpun sumber daya informasi yang sangat luas hingga mampu menjangkau seluruh dunia. Internet adalah suatu jaringan komputer yang sangat besar, terdiri dari jutaan perangkat komputer yang terhubung melalui suatu protocol tertentu untuk penukaran informasi antar komputer tersebut.

Dikutip dari Wikipedia[19], Internet atau kependekan dari interconnection-networking adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking ("antarjaringan").

Dari 3 (tiga) definisi internet yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia. Dalam konteks ini, penelitian merupakan sistem yang berbasis online dimana membutuhkan sebuah koneksi untuk mengaksesnya, maka itu internet dapat dikaitkan ke dalam teori dasar penelitian.


Definisi URL (Uniform Resource Locators)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Candra dan Dadang (2013:87)[17], URL (Uniform Resource Locators) adalah rangkaian karakter dari sebuah standart format tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu sumber dokumen atau gambar tertentu.

Dalam penelitian konteks ini, URL dibutuhkan bertujuan untuk mengakses sistem yang telah di online-kan. Dengan adanya URL maka user tahu alamat yang akan dituju ke dalam sistem tersebut. Berdasarkan judul yang telah disebutkan pada BAB sebelumnya serta pembahasan yang ada di atas, maka URL ini masuk ke dalam teori dasar penelitian.


Definisi WWW (World Wide Web)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Luthfi Dan Riasti (2013)[20], WWW adalah dengan web, merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. informasi web disebarluaskan melalui pendekatan hypertext (salah satu cara untuk menghubungkan berbagai dokumen di internet) yang memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Novhirtamely Kahar, dkk dalam Jurnal Informatika (2013)[21], WWW (world wide web) adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling terkoneksi menggunakan hypertext link. Dengan mengklik hyperlink, maka pengguna bisa berpindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya. melalui web, pengguna bisa mengakses informasi-informasi yang tidak hanya berupa teks tetapi bisa juga berupa gambar, suara, video, dan animasi. WWW sering dianggap sama dengan internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripada internet. internet adalah sebuah perpustakaan besar yang di dalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. semua orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapan saja dan dari mana saja, jika dilihat dari segi komunikasi, internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun jarak dekat, seperti di dalam lingkungan perkantoran, tempat pendidikan, instansi terkait atau lainnya.

Dalam Dalam konteks penelitian ini, WWW (world wide web) dibutuhkan bertujuan untuk mengakses sistem yang telah di online-kan. Dan berdasarkan judul yang telah disebutkan pada BAB sebelumnya serta pembahasan yang ada di atas, maka WWW (world wide web) ini masuk ke dalam teori dasar penelitian.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Pernyataan yang dikemukakan oleh Dina Fitria Murad, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:49)[22], Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hidayat dalam Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer (2015:1)[23], Website adalah tempat yang baik bagi orang-orang untuk mengekspresikan pendapat mereka pada berbagai topik salah satunya adalah memanfaatkan situs jejaring sosial misalnya facebook, twitter, bahkan pemberi opini secara profesional, seperti reviewer berita politik dan film, pemilik blog dimana publik dapat mengomentari dan merespon apa yang mereka pikirkan. Kemampuan untuk merangkak dari website serta mengekstrak pendapat dari baris-baris teks dapat menjadi sangat berguna bidang ini adalah area studi yang banyak dikaji karena kemungkinan nilai komersialnya.

Dari 2 (dua) definisi website di atas, maka dapat disimpulkan website adalah tempat di internet, yang menyediakan informasi dengan banyak macam-macam data seperti text, image, bahkan video dan agar dapat diakses memakai berbagai aplikasi client sehingga menudahkan penyajian informasi lebih simple dengan pengelolaan yang terorganisasi.


Jenis-jenis Website

Pernyataan yang dikemukakan oleh Su Rahman (2013:149)[24], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

  2. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.


Fungsi Website

Secara umum website mempunyai fungsi sebagai berikut:

  1. Fungsi Komunikasi, Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi komunikasi, seperti: chatting, web base email dan lain-lain.

  2. Fungsi Informasi, Fungsi informasi website seperti : News, Profile, Library, referensi dan lain-lain.

  3. Fungsi Intertainment, Website mempunyai fungsi hiburan. Misalnya web-web yang menyediakan game on-line, music on-line dan lain-lain.

  4. Fungsi Transaksi, Sebuah web dapat dijadikan sarana untuk melakukan transaksi dan lain-lain.


Definisi CMS (Content Management System)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Su Rahman (2013:21)[24], CMS adalah kependekan dari Content Management System yaitu sebuah software yang digunakan untuk membuat website secara menyeluruh. Sistem CMS mencakup pembuatan desain, pengaturan tata letak konten, pengaturan konten, hingga pengolahan data. Sistem CMS juga akan melakukan integrasi dengan hosting, sehingga penggunanya tidak lagi harus berurusan dengan pengaturan yang berkaitan dengan hosting.

Dikutip dari Wikipedia[25], CMS (content management system) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menambahkan atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs web. Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen, yaitu: aplikasi manajemen isi (Content Management Application, CMA) dan aplikasi pengiriman isi (content delivery application, CDA).

Dari 2 (dua) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, CMS merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengelola sebuah content yang bisa berupa teks, suara, gambar video, animasi dan aplikasi lainnya yang disimpan dalam sebuah database sehingga mudah dalam pengelolaannya.


Jenis-jenis CMS (Content Management System)

Dikutip dari Wikipedia[26], dibawah ini adalah Jenis-jenis dari CMS (Content Management System):

  1. CMS WordPress

  2. Wordpress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. WordPress digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

  3. CMS Drupal

  4. Drupal adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen konten (CMS) yang bebas dan terbuka yang di distribusikan di bawah lisensi GPL, pengembangan dan perawatannya dilakukan oleh ribuan komunitas pengguna dan pengembang di seluruh dunia. Dibuat dengan bahasa pemrograman PHP, Drupal dapat dipasang pada beberapa jenis database seperti MySQL, PostgreSQL, SQLite, MariaDB dan juga MsSQL.

  5. CMS Joomla

  6. Joomla! adalah Sistem manajemen konten (CMS) yang bebas dan terbuka (opensource) ditulis menggunakan PHP dan basisdata MySQL untuk keperluan di internet maupun intranet. Joomla pertamakali dirilis dengan versi 1.0.0. Fitur-fitur Joomla! diantaranya adalah sistem caching untuk peningkatan performansi, RSS, blogs, poling, dll. Joomla! menggunakan lisensi GPL.

  7. CMS Plone

  8. Plone merupakan perangkat lunak Content Management System (CMS) berlisensi GPL dan dikembangkan melalui bahasa Phyton dan berjalan disemua system operasi.

  9. CMS VBulletin

  10. VBulletin merupakan perangkat lunak Content Management System (CMS) berbayar yang digunakan untuk membangun website, portal, forum diskusi yang berskala besar. VBulletin dikembangkan dengan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan database MySQL.

  11. CMS Moodle

  12. Moodle (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. Moodle merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik atau e-learning.

  13. CMS MediaWiki

  14. MediaWiki adalah sebuah paket perangkat lunak wiki yang menggunakan lisensi GNU General Public License. MediaWiki merupakan perangkat lunak yang dibuat secara khusus untuk Wikipedia dan proyek-proyek lainnya dari Yayasan Wikimedia, tetapi sekarang ini sudah digunakan secara luas.

  15. CMS 8. Opencart

  16. Opencart adalah sebuah sistem manajemen konten (CMS) berbasis Web yang berlisensi GPL versi 3. CMS ini dirancang untuk toko online lengkap dengan shopping cart. CMS ini juga kaya akan fitur dan salah satunya adalah pengaturan agar mudah dikenali oleh mesin pencari.

Dalam konteks penelitian ini, penulis menggunakan CMS Wordpress sebagai platform yang menunjang berlangsungnya penelitian ini.


Konsep Dasar WordPress

Definisi WordPress
Gambar 2.1 Logo Wordpress

Pernyataan yang dikemukakan oleh Bagus Wahyudi (2015:1)[27], mengemukakan bahwa WordPress adalah sebuah software yang bisa digunakan untuk membuat website, baik web pribadi, situs berita atau bahkan toko online sekalipun.

Dikutip dari Wikipedia[28], WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.

Dari kedua definisi diatas maka dalam konteks penelitian ini, wordpress berkaitan langsung dengan penelitian ini, karena memang menjadi salah satu platform yang menunjang berlangsungnya penelitian ini. Dengan keterkaitan ini, maka teori mengenai wordpress ini sangat dibutuhkan.

Plugin Wordpress

Dikutip dari Wordpress.org[29], WordPress Plugin merupakan seperangkat program aplikasi tambahan yang berisi fungsi script dalam bahasa PHP yang memberikan fitur-fitur atau layanan yang spesifik untuk meningkatkan fungsi dalam penggunaan blog wordpress, yang dapat digabungkan dengan blog menggunakan akses poin dan metode yang disediakan oleh wordpress.

Dari definisi diatas maka dalam konteks penelitian ini, selain adanya wordpress yang menunjang penelitian, plugin pun dibutuhkan sebagai pelengkap dari platform yang telah berjalan. Dengan kata lain, teori mengenai plugin ini memiliki keterkaitan dengan judul yang telah di bahas pada BAB sebelumnya.


Definisi WooCommerce

Pernyataan yang dikemukakan oleh Fajar Pranadi Sudhana, dkk. dalam jurnal BP-Bhakti Persada (2017)[30], WooCommerce adalah plugin yang dipakai dalam membangun toko online dengan cepat dan mudah dengan fitur katalog produk, pages, inventory, pajak, shipping, payment gateways, email dan sales report yang platformnya seperti toko online.

Dikutip dari Wordpress.org[31], WooCommerce adalah plugin eCommerce gratis yang memungkinkan kita untuk menjual sesuatu dengan website indah. Dibangun untuk mengintegrasikan secara terkait dengan WordPress, WooCommerce adalah solusi e-Commerce favorit di dunia yang memberi pemilik dan pengembang kontrol lengkap.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Enrico Oley, dkk. dalam jurnal E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer (2016)[32], WooCommerce adalah plugin wordpress yang sangat populer, plugin ini menyulap wordpress menjadi platform e-commerce yang handal. Plugin ini memiliki kemampuan dan banyak fitur yang keren, karena woocommerce berjalan di atas wordpress, yang notabenenya salah satu CMS terbaik, hal ini membuat woocommerce sangat fleksibel dan relatif mudah untuk disesuakan. tapi bagi online seller yang ingin membuat toko online sendiri.

Dari 3 (tiga) definisi woocommerce yang ada diatas maka dalam konteks penelitian ini, woocommerce memiliki keterkaitan erat karena dalam penelitian ini woocommerce merupakan plugin yang digunakan untuk menunjang platform wordpress sebagai penunjang template wordpress.


Definisi Dashboard

Pernyataan yang dikemukakan oleh Henderi, dkk. (2015:85)[33], “Dashboard adalah suatu model antar muka sistem informasi yang di analogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah di pelajari. Dashboard merupakan sebuah desain yang baik untuk penyajian dan visualisasi data yang dapat memberikan kejelasan mengenai informasi penting kepada pengguna. Dashboard yang baik akan dapat membantu dalam mengidentifikasi tren, pola dan anomali pada data sehingga pada akhirnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif.”

Pernyataan yang dikemukakan oleh Dwi Januarita dan Teduh Dirgahayu dalam Jurnal Infotel (2015:166)[34], “Dashboard merupakan tampilan visual mengenai informasi paling penting yang diperlukan untuk mencapai satu tujuan atau lebih dan dapat diatur di satu layar sehingga lebih mudah dipantau oleh user. Perguruan tinggi memerlukan lebih dari satu jenis dashboard untuk mendukung upaya penjaminan dan peningkatan mutu.”

Berdasarkan 2 (dua) definisi yang ada diatas, maka dapat disimpulan bahwa dashboard adalah sebuah sistem atau aplikasi yang bersifat interaktif dan informatif yang ditunjukkan bagi penggunanya untuk mengetahui kondisi perusahaan sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.


Definisi Viewboard

Pernyataan yang dikemukakan oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2016:251)[35], Viewboard merupakan sistem aplikasi yang menampilkan informasi dalam bentuk panel yang sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan (yang dapat di-analogikan di sini sebagai driver organisasi) dalam mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Khanna Tiara, dkk dalam Jurnal Technomedia Journal (2016:66)[36], viewboard adalah suatu aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya untuk mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan 2 (dua) definisi yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa, viewboard adalah sebuah sistem aplikasi yang menampilkan informasi untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan.

Dalam konteks penelitian ini, viewboard memiliki keterkaitan dengan judul yang diambil karena dengan adanya viewboard pada website RIC akan dapat menampilkan informasi persediaan dagang secara realtime mengenai sistem sehingga dapat diambil suatu keputusan yang baik perihal persediaan dagang yang ada pada Raharja Internet Cafe.


Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif Yusuf Hamali (2016:107)[37], menyatakan bahwa analisa SWOT adalah analisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat). Analisa SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan luar strategi yang menyajikan kombinasi terbaik di antara keempatnya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti (2014) dalam buku Arif Yusuf Hamali (2016:107)[37], menyatakan bahwa analisa SWOT merupakan indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Dari 2 (dua) definisi Analisa SWOT diatas, dapat disimpulkan bahwa Analisa SWOT merupakan suatu analisis yang ditunjukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan.


Komponen Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif Yusuf Hamali (2016:110)[37], menyatakan bahwa Analisa SWOT terbagi atas 4 (empat) komponen dasar, yaitu antara lain:

  1. Strength (S), yaitu situasi atau kondisi kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

  2. Weakness (W), yaitu situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

  3. Opportunity (O), yaitu situasi atau kondisi peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi masa depan.

  4. Threat (T), yaitu situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi pada masa depan.


Manfaat Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Bilung (2016:119)[38], beberapa manfaat yang bisa didapat dari analisa SWOT diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa anak datang.

  2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah perusahaan.

  3. Memberikan tantangan ide-ide bagi pihak manajemen perusahaan.

  4. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan.

Dalam konteks ini, teori mengenai SWOT memiliki keterkaitan erat dengan analisa sistem viewboard berbasis woocommerce dalam menampilkan informasi persediaan barang pada website RIC. Karena metode analisa yang digunakan adalah metode SWOT untuk membandingan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam sistem persediaan barang RIC.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Satriawaty Mallu dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:38)[39], Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah system.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rosa dan Shalahuddin (2015:137)[40], UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

Berdasarkan 2 (dua) definisi yang terdapat diatas, dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk menentukan visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak dengan menggunakan diagram dan teks pendukung.

Dalam konteks penelitian ini, UML (Unified Modelling Language) memiliki keterkaitan dengan judul yang diambil karena untuk menggambarkan visualisasi dari perancangan sistem viewboard pada website RIC dengan menggunakan metode UML.


Jenis-Jenis Diagram UML
  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram adalah step by step dari sistem terhadap sebuah usecase. Dapat disebut sebagai penjabaran sistem dari usecase. Sequence diagram akan menjelaskan tentang proses yang terjadi dalam sistem. Pembuatan sequence diagram dijabarkan berdasarkan usecase yang ada.


Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Wati dan Kusumo dalam jurnal SYNTAX Jurnal Informatika (2016:25)[41], tujuan penggunaan UML (Unified Modeling Language) antara lain, yaitu:

  1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

  2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat didalam pemodelan.

  3. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk dapat dikembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dapat dimengerti secara umum.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Pernyataan yang dikemukakan oleh Semiawan (2013:104)[42], menyatakan bahwa literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisa oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Patrisius Istiarto Djiwandono (2015:27)[43], menyatakan bahwa literature review atau studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

Dari 2 (dua) definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, literature review adalah bahan tertulis berupa buku atau jurnal mengenai penemuan yang dilakukan peneliti sebelumnya dan berhubungan dengan topik yang hendak diteliti dan juga suatu tinjauan pustaka yang dapat membantu peneliti mendapatkan referensi mengenai ide-ide dari bahasan yang ingin di bangun oleh peneliti.


Tujuan Literature Review

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hermawan (2013:45)[44], menyatakan bahwa tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.


Literature Review
  1. Penelitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja, Deddy Pratama dan Ely Susanti pada Perguruan Tinggi Raharja tahun 2016 yang berjudul “Implementasi Viewboard Dalam Mendukung Penyebaran Informasi Dengan Penyajian Artificial Informatics Pada Perguruan Tinggi”, pada penelitian ini membahas tentang penerapan aplikasi viewboard untuk institusi suatu pendidikan sebagai modul pembantu pimpinan dalam membuat keputusan strategis. Aplikasi viewboard dikembangkan berdasarkan database yang sudah ada pada sistem yang lain sebagai data warehouse. Dengan adanya viewboard atau dashboard diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kinerja dari official site iRAN (iLearning Raharja Ask and New).[35]

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Henderi, Sri Rahayu dan Bangun Mukti Prasetyo pada Perguruan Tinggi Raharja tahun 2015, dengan judul yaitu “Dashboard Information System Berbasis Key Performance Indicator”. Pada penelitian ini membahas tentang kebutuhan akses terhadap informasi strategis untuk melakukan monitoring, pengukuran kinerja dan menyoroti adanya anomaly pada organisasi sehingga perlu adanya aplikasi DIS (dashboard information system) berbasis KPI (Key Performance Indicator) yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menampilkan informasi yang telah ditetapkan dalam bentuk dashboard interaktif secara visual dan real time.[33]

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Alfian Romadhon dan Agus Winarno, M.Kom dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2017 yang berjudul “Dashboard Dan System Warning Laporan Stok Obat pada. UPT Perbekalan Farmasi Pati”, pada penelitian ini membahas tentang merancang aplikasi dashboard dan system warning laporan stok obat pada UPT Perbekalan FarmasiPati yang dapat diakses secara internal dalam lingkup instansi maupun eksternal diluar instansi. Dengan menggunakan aplikasi dashboard ini Dapat menjaga stabilnya stok obat tiap puskesmas, mencatat transaksi obat masuk dan obat keluar juga ketersediaan stok dan mencetak laporan-laporan yang terdiri dari laporan stok obat, laporan obat masuk dan laporan obat keluar. Dan aplikasi dashboard ini dapat menampilkan stok limit obat jika stok obat kurang dari stok limit yang ditentukan.[45]

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Hayat, Abdul. Prastica, Tantri. Susanti. dan Isyamawarti, Amalia dari AMIK Raharja (2015) dengan Judul “Prototipe Sistem Informasi Persediaan Barang Logistik Berbasis Web Dengan Pemodelan UML”, pada penelitian ini membahas mengenai analisa terhadap sistem persediaan barang dilakukan melalui analisis SWOT, perancangan sistem digambarkan dengan pemodelan UML. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah php, database menggunakan MySQL. Dari hasil penelitian ini dihasilkan Prototipe Sistem Persediaan Barang Gudang (Logistik) berbasis web dengan studi kasus di Perguruan Tinggi Raharja.[46]

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Helmi Kurniawan dari STMIK Pontianak (2016) yang berjudul “Perancangan Aplikasi Sistem Pengendalian Stock Barang Pada UD. Makmur Jaya”, pada penelitian ini membahas mengenai pembuatan aplikasi pengendalian stock barang berbasis komputer dengan bahasa pemrograman VB.Net dan Database SQL Server, dimana aplikasi yang dihasilkan dapat mengontrol stock makanan dan minuman ringan yang ada digudang UD Makmur Jaya, dengan tujuan bagian pemasaran dapat mengetahui tersedianya barang yang ada digudang selain itu dapat meminimalkan pembatalan order dari pelanggan. Dengan menggunakan Aplikasi yang dibangun ini juga dapat mengurangi kendala yang ada di UD. Makmur Jaya jika terjadi kesalahan dan informasi tentang stock persediaan makanan dan minuman ringan tersedia setiap saat jika dibutuhkan.[47]

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Fawaz Halwani, Wei Chen Li, Diponkar Banerjee, Lysanne Lessard, Daniel Amyot, Wojtek Michalowski, and Randy Giffen (2016), “A real-time dashboard for managing pathology processes”, pada penelitian ini membahas mengenai perkembangan dashboard mendukung pengambilan keputusan bagi manajer dari Departemen Patologi dan Kedokteran Laboratorium (DPLM) terletak di Rumah Sakit Ottawa (TOH) di Ottawa, Kanada. Kami juga membahas bagaimana manajer klinis dan operasional DPLM yang digunakan ringkasan data dasbor dan visualisasi untuk meningkatkan kinerja fasilitas. DPLM merupakan tempat terkenal, histologi, dan laboratorium sitologi. Penyedia layanan utama untuk delapan rumah sakit Ottawa.[48]

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Lindsay Anne Fox, MD,a Kathleen E. Walsh, MD, MSc,b Elisabeth G Schainker, MD (2016), “The Creation of a Pediatric Hospital Medicine Dashboard: Performance Assessment for Improvement”, Penelitian ini membahas mengenai sebuah dashboard klinis. Dashboard klinis adalah representasi visual dari indikator kinerja real-time menampilkan status fungsi utama divisi ini secara sekilas. Metrik yang digunakan harus membahas fungsi yang paling penting untuk divisi dan stakeholder kunci dan digambarkan di seluruh waktu. Sebuah dashboard yang baik memungkinkan perbandingan, visualisasi trend dan distribusi sumber daya, dan identifikasi hubungan antara komponen proses. Ini memberikan kesempatan untuk meluruskan strategi dengan tujuan departemen dan rumah sakit dan menginformasikan keputusan.[49]

  8. Penelitian yang dilakukan oleh G Anil Kumar, Akheel Anzil K, Ashik K, Ashwin T James, Jerin K Ashok pada tahun 2017 yang berjudul “Effective Inventory Management system through selective inventory control” , penelitian ini membahas mengenai manajemen inventory pada Balloon Manufacturing, dengan tujuan menunjukan efektivitas manajemen persediaan perusahaan yang diperiksa dan dianalisis dengan menggunakan analisis ABC, XYZ, HML dan FSN. Metode pengendalian persediaan selektif dengan metode satu dimensi dan dua dimensi.[50]

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Gavin McArdle, and Rob Kitchin, (2016) dengan judul “The Dublin Dashboard: Design and development of a real-time analytical urban dashboard”, pada penelitian ini membahas mengenai Dashboard Dublin, sebuah situs interaktif yang mengumpulkan, menganalisis dan mempersonalisasi data dari berbagai sumber tentang Dublin di Iralandia melalui serangkai peta interaktif, grafik dan aplikasi. makalah ini menjelaskan tentang pendekatan, data dan teknologi yang digunakan untuk mengembangkan dashboard dublin dan bertindak sebagai pedoman untuk mengembangkan dashboard perkotaan.[51]

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Kim Kwang Man (2014) dengan judul "Performance Assesment based Dashboards for Maintenance Management System" pada penelitian ini membahas mengenai suatu manajemen pabrik yang memiliki pengaruh terbesar terhadap beragam kegiatan perusahaan seperti produksi, kualitas, lingkungan, sehingga berbagai indeks kinerja untuk pengelolaan pabrik beroperasi, namun tugas pengelolaan pabrik dapat dilakukan secara efektif, sehingga semua cara mengatur dan mengelola indikator secara efisien kurang dalam kondisi nyata. Tujuan penelitian ini untuk peningkatan profitabilitas, penghematan biaya dengan menerapkan konsep penilaian kinerja, layanan pengelolaan pabrik, seperti indeks kunci untuk kinerja. Maka dibuatlah sistem dashboard untuk pekerjaan manajemen pabrik dalam mengembangkan sistem yang dikelola.[52]

Telah banyak penelitian mengenai pengelolaan persediaan barang dan juga pemanfaatan viewboard atau dashboard ini, dapat disimpulkan juga dari penelitian di atas bahwa pengelolaan persediaan barang merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan karena menyangkut kelancaran dalam berjalannya sebuah perusahaan. Sedangkan viewboard dapat menampilkan informasi dalam bentuk sebuah panel yang penting yang dapat mengendalikan dan dijadikan sebagai sarana untuk memonitoring kinerja dari suatu sistem.

Setelah melakukan peninjauan dari 10 (sepuluh) literature review yang ada, dalam penelitian ini metode yang sama dengan literature review dijelaskan bahwa penggunaan viewboard dapat juga dimanfaatkan untuk memonitoring persediaan barang yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menampilkan informasi yang telah ditetapkan dalam bentuk viewboard.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Raharja Internet Cafe

Sejarah Singkat Raharja Internet Cafe

Raharja Internet Cafe adalah sebuah tempat pelayanan di Perguruan Tinggi Raharja yang dikhusukan untuk membantu kegiatan perkuliahan Mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 3.1 Logo RIC

Raharja Internet Cafe merupakan cabang dari usaha yaitu Sky Computer. Sky Computer adalah tempat usaha yang bergerak di bidang computer dan jasa service computer. Sky Computer berdiri sejak Mei 1993 hingga saat ini merupakan salah satu usaha computer yang pertama di Kota Tangerang yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Km 2, Ruko Harmoni Mas Blok C. No. 2 Cimone. Tangerang, Indonesia.

Pada tahun 1994 berdiri LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja berlokasi di Jl. Gatot Subroto Km 2, Harmoni Mas. Sky Computer membuka cabang usaha di LPKK yang dikhususkan melayani Mahasiswa/i yang diberi nama Raharja Internet Cafe (RIC). Lalu pada tahun 1999 LPPK berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja, seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya pendidikan pada tahun 2000 mendirikan Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Pada tahun 2002 STMIK Raharja membangun kampus yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No.40 Modern Cikokol-Tangerang, seiring berkembangnya jumlah mahasiswa/i Perguruan Tingi Raharja yang semakin banyak maka dibangunlah gedung yang besar. Raharja Internet Cafe pun mengikuti lokasi seperti STMIK Raharja yang ditempatkan di dalam gedung Perguruan Tinggi Raharja.

Di dalam ruangan RIC ada 2 buah komputer yang dapat digunakan mahasiswa, 1 buah komputer untuk operator, 2 buah iMac, 16 bangku, 6 meja panjang, 2 buah printer warna dan 1 buah printer tidak berwarna. RIC adalah tempat melayani keperluan mahasiswa. Seiring berjalannya waktu kini RIC semakin banyak memiliki fasilitas untuk melayani para Pribadi Raharja. Seperti menyediakan aksesoris laptop maupun iPad. Serta RIC menerima paket print, scen dan Hard Cover untuk Kuliah Kerja Praktek (KKP), Tugas Akhir (TA)/Skripsi.

RIC juga melayani mahasiswa yang akan menjalani Raharja Career, seperti menyediakan buku tamu peserta, kartu nama peserta Raharja Career dan souvenir. Khusus untuk Pribadi Raharja iLearning kini menyediakan aksesoris iPad, seperti soft cover, anti gores untuk iPad, modem wifi, service iPad dan update iOS.


Visi, Misi dan Tujuan Raharja Internet Cafe

Visi dan Misi Raharja Internet Cafe

  1. Visi

  2. Menjadi pelayanan yang mampu memberikan kesan puas dan nyaman di hati pelanggan.

  3. Misi

  4. Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

    1. Kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama.

    2. Mempermudah mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja dalam menjalakkan aktivitas dan tugas kuliahnya.

    3. Mampu menyediakan kebutuhan bagi mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja.


Tujuan Raharja Internet Cafe

  1. Kegiatan Perkuliahan

  2. Untuk memberikan kemudahan kepada Mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja, RIC menyediakan 2 buah komputer dan 2 buah iMac untuk mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas. Serta Mahasiswa juga bisa print, scen dan jilid di RIC.

  3. Kegiatan Raharja Career

  4. Untuk memberikan kemudahan kepada Mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja, baik peserta maupun pelaksana dalam kegiatan Raharja Career. Raharja Internet Cafe membantu mempersiapkan Tugas mandiri, buku tamu, sovenir, kartu nama, untuk menunjang kegiatan Raharja Career.

  5. Skripsi dan Tugas Akhir

  6. Setelah pelaksanaan sidang, mau revisi bisa dilakukan di RIC free penggunan komputer sepuasnya. Setelah Tugas Akhir dan Skripsi selesai.

  7. Instal dan upgrade iPad

  8. Instal dan upgrade iPad untuk mahasiswa iLearning, instal dan Upgrade iPad terbaru untuk menunjang perkuliahan bisa dilakukan di Raharja Internet Cafe.


Struktur Organisasi

Sebuah organisasi harus mempunyai struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperhatikan dalam suatu organisasi.

Hal ini sama seperti Raharja Internet Café yang memliliki struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Raharja Internet Cafe di dalam manajemennya juga terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Raharja Internet Cafe, yaitu sebagai berikut:

  1. Direktur

  2. Tugasnya antara lain :

      a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan

      b. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi

      c. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut

      d. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan

      e. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan

      f. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar operasional perusahaan

      g. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan

      h. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan kualitas hasil produksi

      i. Mengontrol pekerjaan dan memeriksa hasil laporan yg di berikan marketing dan teknisi.

      j. Memimpin dan memberikan kewenangan dalam setiap keputusan terhadap kebijakan dan masalah yang di hadapi dalam perkerjaan.

  3. Sekretaris

  4. Tugasnya antara lain :

      a. Melakukan aktivitas kesekretariatan perusahaan.

      b. Mengkoordinasikan pengurusan segala bentuk perizinan usaha perusahaan.

      c. Membuat laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

      d. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda kegiatan Direksi.

      e. Memberikan masukan kepada Direksi dari aspek hukum yang berkaitan dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan.

      f. Membuat data base dan menyimpan dokumen asli perusahaan.

      g. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan kepada pihak internal perusahaan.

      h. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan kepada pihak eksternal perusahaan.

      i. Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk rapat.

      j. Menyiapkan laporan secara keseluruhan mengenai kegiatan Sekretaris perusahaan secara benar dan tepat waktu.

  5. Marketing

  6. Tugasnya antara lain :

      a. Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan.

      b. Berwenang untuk memutuskan harga jual hasil produksi.

      c. Pada kondisi tertentu, berwenang untuk menolak permintaan order dari konsumen.

      d. Berwenang untuk melakukan penyempurnaan pola kerja di Departemen Marketing.

      e. Berwenang untuk melakukan koreksi terhadap harga CN Kontrak apabila terjadi kesalahan.

      f. Melakukan perkerjaan dalam pemasaran.

      g. Menawarkan produk ,emfolowup customer, peka terhadap kebutuhan customer, peka terhadap harga jual di sekitar.

      h. Mengetahui harga dan menguasai produk yang di jual, membuat laporan penjualan.

      i. Memenuhi target dan omset yang di tentukan.

  7. Teknisi

  8. Tugasnya antara lain :

      a. Melakukan pekerjaan terhadap servican unit.

      b. Mengecek dan memeriksa kerusakan unit dengan benar .

      c. Mengetes kembali unit kerusakan atau servican.

      d. Mencatat service unit masuk dan keluar.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur sistem inventory yang sedang berjalan pada Raharja Internet cafe yaitu:

Pertama staff RIC mengecek persediaan barang, jika jumlah barang sudah low-stock, maka staff RIC akan membuat laporan order barang ke supplier. Kedua Supplier akan menerima laporan laporan order barang dan Supplier akan mengirim barang ke RIC. Ketiga staff RIC akan menerima barang pesanan tersebut dan mencatatnya sebagai barang masuk. Keempat staff RIC mencatat barang keluar. Dan yang kelima Staff RIC membuat laporan Persediaan barang dan menyerahkannya pada Manager.


Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem persediaan barang yang berjalan pada Raharja Internet Cafe, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini akan menjabarkan proses yang terkait antara aktor yang memiliki kepentingan dalam sistem yang berjalan saat ini dengan menggunakan use case diagram.

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (Satu) Sistem inventory.

  2. 3 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staff RIC, Supplier, dan Manager.

  3. 7 (Enam) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Cek stock barang, memesan barang oleh staff RIC ke supplier, menerima laporan order oleh supplier, mengirim dan menerima barang oleh supplier dan staff RIC, mencatat barang masuk dan barang keluar oleh bagian staff RIC, membuat laporan persediaan barang oleh Staff RIC, dan menerima laporan persediaan barang oleh Manager.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini akan menjabarkan proses yang terkait persediaan barang dagang pada Raharja Internet Cafe dalam sistem yang berjalan saat ini dengan menggunakan activity diagram.

Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.3 activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.

  2. 7 (tujuh) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini akan menjabarkan proses yang terkait persediaan barang dagang pada Raharja Internet Cafe dalam sistem yang berjalan saat ini dengan menggunakan sequence diagram.

Gambar 3.4 Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staff RIC, Supplier dan Manager.

  2. 7 (Tujuh) Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisa SWOT yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) baik secara internal maupun eksternal. Dibawah ini adalah matriks SWOT internal yang dibuat dalam menganalisa penelitian:

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Tamodia, W., 2013. Evaluasi penerapan sistem pengendalian intern untuk persediaan barang dagangan pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1, no. 3
  2. 2,0 2,1 Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  3. 3,0 3,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  4. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
  5. Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 6,2 Muharto dan Arisandy Ambarita. 2016. Metode Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi Kesulitan Mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian. Yogyakarta: Deepublish.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.
  9. Romney, Marshal R. & Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
  10. 10,0 10,1 Tyoso, Jaluanto S.P. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  11. Fauzi, Rizki A. 2017. Sistem Informasi Akuntansi (Berbasis Akuntansi). Yogyakarta: Deepublish.
  12. 12,0 12,1 12,2 Shatu,Yayah P. 2016. Kuasai Detail Akuntansi Perkantoran. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta.
  13. Rahmi, A.N., 2016. Peranan Pengendalian Internal Persediaan Terhadap Pengelolaan Persediaan Barang Dagang Pada Toserba Berkah Baru Cibadak. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak dan Manajemen), Vol. 5 Edisi 9, pp.37-54.
  14. Wikipedia. Supplier. Diakses pada tanggal 30 Desember 2017. Tersedia di https://en.wikipedia.org/wiki/Vendor#cite_note-2
  15. Pebakirang, Sean Imanuel, Agung Sutrisno, and Johan SC Neyland. "Penarapan Metode AHP (Analytical Hierarchy Prosess) untuk Pemilihan Supplier Suku Cadang di PLTD Bitung." Jurnal Online Poros Teknik Mesin UNSRAT 6, no. 1 (2017)
  16. Pebakirang, Sean Imanuel, Agung Sutrisno, and Johan SC Neyland. "Penarapan Metode AHP (Analytical Hierarchy Prosess) untuk Pemilihan Supplier Suku Cadang di PLTD Bitung." Jurnal Online Poros Teknik Mesin UNSRAT 6, no. 1 (2017)
  17. 17,0 17,1 Ahmadi, Candra dan Dadang Hermawan. 2013. E-Business & E-Commerce. Yogyakarta: Andi Offset.
  18. Sumolang, M. (2013). Peranan Internet Terhadap Generasi Muda Di Desa Tounelet Kecamatan Langowan Barat. Jurnal Acta Diurna. Vol 2, No 4.
  19. Wikipedia. Internet. Diakses pada tanggal 30 Desember 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Internet
  20. Luthfi, H. W., & Riasti, B. K. (2013). Sistem Informasi Perawatan Dan Inventaris Laboratorium Pada SMK Negeri 1 Rembang Berbasis Web. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi.
  21. Kahar, N., & Astutui, R. W. (2013). Aplikasi Pemesanan Makanan Online Berbasis Web Pada Rumah Makan Pagi Sore Sipin Jambi. Jurnal Informatika, 792-801.
  22. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1.
  23. Hidayat, A. N. 2015. Analisis Sentimen Terhadap Wacana Politik Pada Media Masa Online Menggunakan Algoritma Support Vector Machine Dan Naive Bayes. Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer, VOL.1 No.1.
  24. 24,0 24,1 Rahman, Su. 2013. Web Designer Must Have Book: Cara Cepat Membuat Desain Template Website Tanpa Coding. Jakarta: Mediakita.
  25. Wikipedia. CMS. Diakses pada tanggal 30 Desember 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_konten
  26. Wikipedia. CMS. Diakses pada tanggal 30 Desember 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_konten
  27. Bagus Wahyudi, S. Kom. 2015. Membuat Theme Wordpress Responsive dari Awal hingga Akhir.Klaten: QMPC Network.
  28. Wikipedia. WordPress. Diakses pada tanggal 30 Desember 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/WordPress
  29. Wordpress.org. Plugin WordPress. Diakses pada tanggal 30 Desember 2017. Tersedia di https://id.wordpress.org
  30. Sudhana, I.F.P., Suardani, M. and Mataram, I.G.A.B., 2017. Pemberdayaan Usaha Kain Tenun Ikat Di Desa Sukahet Sidemen Karangasem Dengan E-Commerce. BP-Bhakti Persada, Vol 1, No. 1, p.19.
  31. Wordpress.org. WooCommerce. Diakses pada tanggal 30 Desember 2017. Tersedia di Tersedia di https://wordpress.org/plugins/woocommerce/
  32. Oley, E., Sentinuwo, S. R., & Sinsuw, A. A. (2016). Sistem Pemesanan Makanan Dan Minuman Berbasis Website (Studi Kasus Taipan Restoran). E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer.
  33. 33,0 33,1 Henderi, H., Rahayu, S., & Prasetyo, B. M. 2015. Dashboard Information System Berbasis Key Performance Indicator. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 4. ISSN: 1979-2328.
  34. Anuarita, D., dan Dirgahayu, T. (2015). Pengembangan Dashboard Information System (DIS).Jurnal Infotel. Vol. 7 No. 2 November 2015. ISSN : 2085-3688.
  35. 35,0 35,1 Rahardja, U., Pratama, D., dan Susanti, E. (2016). Implementasi Viewboard Dalam Mendukung Penyebaran Informasi Dengan Penyajian Artificial Informatics Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9 No.3, Agustus 2016, ISSN : 1978 -8282.
  36. Tiara, K., & Nurhaeni, T. (2016). Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. Technomedia Journal, 65-77.
  37. 37,0 37,1 37,2 Hamali. A.Y, S.s. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan. Jakarta: Kencana.
  38. Bilung, Septinor. 2016. Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda Pada CV. Semoga Jaya Di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur. eJournal Administrasi Bisnis. Vol. 4, ISSN 2355-5408.
  39. Mallu, S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode TOPSIS. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Volume I, No 2, 30 April 2015. ISSN : 2407 – 3911.
  40. A.S, Rosa dan M. Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  41. Wati, E. F., & Kusumo, A. A. (2016). Penerapan Metode Unified Modeling Language (UML) Berbasis Dekstop pada Sistem Pengolahan Kas Kecil Studi Kasus pada PT Indo Mada Yasa Tangerang. SYNTAX Jurnal Informatika, 5(1).
  42. Semiawan, Conny. R. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  43. Djiwandono P.I., 2015. Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Bahasa. Yogyakarta: Deepublish.
  44. Hermawan, Asep. 2013. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  45. Romadhon, A., Winarno, A. and Kom, M., 2017. Dashboard Dan System Warning Laporan Stok Obat pada. UPT Perbekalan Farmasi Pati. Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
  46. Hayat, Abdul,. Dkk. 2015. Prototipe Sistem Informasi Persediaan Barang Logistik Berbasis Web Dengan Pemodelan UML. STMIK STIKOM Bali. Konferensi Nasional Sistem & Informatika.
  47. Kurniawan, H. (2016). Perancangan Aplikasi Sistem Pengendalian Stock Barang Pada UD. Makmur Jaya. SISFOTENIKA, 6(2).
  48. Halwani, F., Li, W. C., Banerjee, D., Lessard, L., Amyot, D., Michalowski, W., & Giffen, R. 2016. A real-time dashboard for managing pathology processes. Journal of pathology informatics, 7
  49. Fox, L. A., Walsh, K. E., & Schainker, E. G. 2016. The creation of a pediatric hospital medicine dashboard: Performance assessment for improvement. Hospital pediatrics.
  50. Kumar, G.A., Anzil, A., Ashik, K., James, A.T. and Ashok, J.K., 2017. Effective Inventory Management system through selective inventory control. Imperial Journal of Interdisciplinary Research, 3(6).
  51. McArdle, Gavin, and Rob Kitchin. The Dublin Dashboard: Design and development of a real-time analytical urban dashboard. (2016): 19-25.
  52. Kim, Kwang Man. 2014. Performance Assesment based Dashboards for Maintenance Management System Journal of the Korea Safety. Management and Science Volume 16, Issue 4, 2014, pp.417-426.

Contributors

Dini Intan Pratiwi