KP1412481007

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA PERANCANGAN OFFICIAL SITE KERJASAMA

BERBASIS IME (ILEARNING MEDIA) UNTUK

MENUNJANG PENILAIAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK





OLEH:

1412481007 DWI ANJANI



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)



LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA PERANCANGAN OFFICIAL SITE KERJASAMA BERBASIS IME (ILEARNING MEDIA) UNTUK MENUNJANG PENILAIAN AKREDITASI PADA PERGURUAN TINGGI



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Business Intelligence

STMIK Raharja Tahun Akademik 2016/2017.



Tangerang, 17 Juli 2017



Dosen Pembimbing




Ir. Untung Rahardja,M.T.I., M.M

NID. 99001



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1412481007
Nama
: Dwi Anjani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligance


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 17 Juli 2017
Dwi Anjani
NIM. 1412481007

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Banyaknya Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) yang telah dimiliki perguruan tinggi maupun instutusi pemerintahan menjadi kebanggaan tersendiri dan dapat dijadikan suatu pencapaian dan peningkatan mutu manajemen karena dapat melakukan kerjasama dengan banyak lembaga pendidikan maupun institusi pemerintahan. Namun, banyaknya nota kesepahaman yang ada dapat menimbulkan penumpukan kertas sehingga menyulitkan saat melakukan pencarian nota kesepahaman. Pada Perguruan Tinggi Raharja, proses pengelolaan hingga penyimpanan nota kesepahaman masih dilakukan secara manual sehingga dapat menimbulkan masalah serta kurang efektif dan effisien dari segi waktu, oleh karena itu perlu adanya Official Site Kerjasama yang dapat menyediakan informasi mengenai nota kesepahaman. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) permasalahan pada sistem yang ada sebelumnya. Lalu dengan didukung 2 (dua) metode penelitian yaitu pengumpulan dan analisis data, serta dibatasi dengan 5 (lima) ruang lingkup. Pada tahap analisa sistem berjalan, peneliti menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan threats). Sesuai dengan penjelasan di atas, diharapkan dengan adanya official site Kerjasama dapat mempermudah pengelolaan dan penyimpanan Nota Kesepamahan (Memorandum of Understanding) dalam bentuk salinan teks asli Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) .

Kata Kunci:Kata Kunci: Official Site, Informasi, Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding)

ABSTRACT

The number of Memorandum of Understanding that has been owned by universities or government institutions is a pride and can be an achievement because it can cooperate with many educational institutions and governmental institutions. However, the number of memorandum of understanding that exist can cause the buildup of paper making it difficult when conducting a search memorandum of understanding. In Raharja University, the management process until the memorandum of understanding is still done manually so it is less effective and efficient, therefore it is necessary to have Official Site Cooperation which can provide information about memorandum of understanding. In this research, found 3 (three) problems in the existing system. Then supported by 2 (four) research methods and limited by 5 (five) scope. In the analysis phase of the system running, the researcher uses methods: SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and threats) In accordance with the above explanation, it is expected that the official site of Cooperation can facilitate the management and storage of Memorandum of Understanding in the form of a copy of the original text of Memorandum of Understanding.

Keywords: Official Site, Information, Memorandum of Understanding (Memorandum of Understanding)


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  2. Bapak Dr.Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso M.Kom selaku , M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Nur Azizah M,Akt., selaku kepala jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih atas jasa dan dukungan moril dari Orangtua dan Keluarga, sehingga penulis dapa menyelesaikan KKP ini dengan baik.
  8. Kak Eka Purnama Harahap S.Kom selaku pembimbing SEIHA yang telah memberikan ilmu nya dan selalu sabar dalam membimbing penulis
  9. Kak Ninda Lutfiani S.Kom yang telah membimbing dan mengarahkan penulis
  10. Rekan-rekan seperjuangan grup SEIHA (Made Bunga Thalia, Randy Wijaya, Sarah Pratiwi, Yustin Novita Dewi)
  11. Teman-teman seperjuangan dan keluarga besar TIMUR (Edelweiss, AUROR, SWAN)
  12. Rekan-rekan seperjuangan (Anggun Aditya Ningrum, Dina Andriani, Fitri Wulandari, Sarah Pratiwi, Siti Aina Tasbiyah, Yustin Novita Dewi )
  13. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan KKP ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 17 Juli 2017
Dwi Anjani
NIM. 1412481007


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin berkembangnya suatu teknologi dalam suatu bangsa tentunya berpengaruh dengan meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini. Untuk dapat bersaing dalam arus globalisasi pada saat ini tentunya diperlukannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian professional, mempunyai pengetahuan serta wawasan yang luas, dan juga kemampuan untuk mengolah sumber data menjadi sebuah sistem informasi yang dapat berguna bagi keperluan banyak individu. Sehingga dapat memudahkan dalam hal menyampaikan serta mendapatkan informasi lebih cepat di bandingkan teknologi yang di gunakan sebelumnya.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi pada saat ini, sistem komputerisasi tak dapat dihindarkan lagi. Komputer merupakan salah satu teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam hal mengolah data menjadi suatu sistem informasi. Selain komputer, terdapat juga sebuah jaringan global yang dapat menghubungkan informasi ke seluruh dunia yang bernama internet. Dengan adanya teknologi komputer serta tersedianya jaringan internet tentunya memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dalam hal mendapatkan informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu dengan terciptanya teknologi komputer maka manusia dapat membuat suatu sistem yang lebih baik lagi dalam hal pengolahan data sehingga mempermudah dalam penyampaian informasi.

Dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini dapat membantu pekerjaan manusia dengan memperbaharui sistem manual yang sebelumnya dipakai menjadi sistem komputerisasi sehingga dalam hal pengimputan data, penyimpanan data, serta pengambilan data bisa menjadi lebih efektif dan efisien. Pada saat ini hampir pada semua bidang seperti pendidikan, perusahaan, kesehatan serta lembaga-lembaga baik pemerintah dan swasta sudah beralih dari sistem manual menjadi menggunakan sistem komputerisasi dalam kegiatan pengolahan dan penyimpanan data agar lebih efektif dan efisien.

Memorandum Of Understanding ( MoU ) atau Nota Kesepahaman merupakan suatu dokumen legal yang berisi suatu kesepahaman atau perjanjian awal yang mengikat antara kedua belah pihak, dimana pimpinan dari masing-masing pihak setuju dengan isi dari nota kesepahaman yang di buat dan menandatanganinya. Nota Kesepahaman merupakan hal yang penting bagi sebuah Perguruan Tinggi, dengan adanya nota kesepahaman pada Perguruan Tinggi dapat di jadikan pedoman bagi seluruh civitas akademik dan dapat meningkatkan mutu dari sebuah Perguruan Tinggi saat melakukan penilaian Akreditasi.

Ketentuan yang mengatur tentang kesepakatan telah dituangkan dalam pasal 1320 KUHPerdata. Isi dari pasal 1320 KUHPerdata adalah tentang aturan mengatur syarat-syarat sah suatu perjanjian atau kerja sama. Salah satu syarat sah suatu perjanjian yaitu adanya kesepakatan antar pihak, selain itu pasal lainnya yang dapat dijadikan dasar hukum pembuatan nota kesepahaman adalah pasal 1338 KUHPerdata. Pasal 1338 KUHPerdata yang berbunyi “ Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu Perguruan Tinggi swasta di Tangerang, provinsi Banten yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komputer. Untuk itu, Perguruan Tinggi Raharja terus melakukan inovasi dalam menciptakan media sistem informasi yang dapat bermanfaat bagi seluruh civitas akademik. Pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini sudah tersedia beberapa sistem informasi serta layanan-layanan yang bisa di akses oleh seluruh pribadi raharja yang terdapat dalam Ten pilar IT iLearning (TPi). Perguruan Tinggi Raharja sesuai visi dan misinya trus berusaha menciptakan pribadi raharja yang unggul dalam di bidang IT dengan trus berusaha meningkatkan mutu pengajaran serta menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi sehingga dapat bersaing di dalam era globalisasi ini.

Dengan tersedianya sistem informasi serta layanan-layanan untuk pribadi raharja dalam 10(sepuluh) pilar iLearning, tentunya dapat mempermudah seluruh pribadi raharja dalam hal mengakses informasi mengenai perkuliahan yang dibutuhkan secara cepat dan akurat. Akan tetapi dalam Perguruan Tinggi Raharja masih belum tersedia sebuah sistem informasi yang menghimpun tentang Memorandum Of Understanding atau Nota Kesepahaman sehingga nota kesepahaman yang ada saat ini masih di simpan secara manual oleh manajemen bagian humas sehingga memungkinkan nota kesepahaman tersebut bisa rusak ataupun hilang serta pimpinan kesulitan dalam melaporkan jumlah nota kesepahaman yang ada saat sedang dilakukannya penilaian akreditasi.

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka diperlukan sebuah sistem yang dibuat untuk menghimpun keseluruhan Nota Kesepahaman yang berupa salinan text asli Nota Kesepahaman yang dapat digunakan sebagai media informasi sebagai penunjang penilaian akreditasi pada Perguruan Tinggi Raharja.

Rumusan Masalah

Pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini dokumen – dokumen Nota Kesepahaman yang berupa kertas di simpan oleh staff manajemen tepatnya bagian Humas sehingga menyulitkan Pimpinan pada saat penilaian Akreditasi ketika ingin mengetahui informasi mengenai Nota kesepahaman yang telah di jalin oleh Perguruan Tinggi Raharja. Hal itu bisa menyulitkan karena harus mencarinya satu-persatu dan tidak ada pemisah antara nota kesepahaman, dan juga semua nota kesepahaman hanya di simpan dalam suatu tempat atau wadah. Nota Kesepahaman yang di simpan juga memungkinkan dokumen menjadi rusak ataupun hilang dan tidak ada cadangannya.

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :  :

  1. Bagaimana sistem yang berjalan mengenai pengimputan dan penyimpanan Nota Kesepahaman yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana cara sistem dapat menjadi media informasi penunjang penilaian Akreditasi ?

  3. Bagaimana hasil yang diharapkan dengan adanya sebuah sistem informasi Nota Kesepahaman pada Perguruan Tinggi Raharja

Dan berdasarkan permasalahan-permasalahan telah dibahas melalui latar belakang serta perumusan masalah, maka penulis mengambil judul “ANALISA PERANCANGAN OFFICIAL SITE KERJASAMA BERBASIS IME (ILEARNING MEDIA) UNTUK MENUNJANG PENILAIAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI” untuk jadi penelitian KKP.  :

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek serta menjadikannya lebih terarah dan bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu batasan masalah. Terdapat 3 ( tiga ) batasan masalah dalam laporan ini , meliputi :

  1. Peneliti memfokuskan penelitian hanya pada sistem pengarsipan nota kesepahaman tahun 2016 sampai 2017 .

  2. Diimplementasikan untuk pengguna Rinfo (Pribadi Raharja) .

  3. Sistem dapat menampilkan informasi mengenai Nota Kesepahan pertahun dan juga per-kategori.

  4. Sistem dapat digunakan sebagai media informasi yang dapat memberikan informasi mengenai nota kesepahaman saat di lakukannya penilaian akreditasi.

  5. Login tidak menggunakan username dan password lagi. Melainkan sudah single sign on dengan menggunakan Rinfo (Pribadi Raharja)

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang di tetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting karena tujuan akan membuat suatu penelitian menjadi lebih terarah dan sesuai dengan rencana awal. Sesuai rumusan masalah yang ada, tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengubah sistem yang berjalan mengenai pengimputan dan penyimpanan Nota Kesepahaman dari sebelumnya manual menjadi terkomputerisasi.

  2. Untuk menganalisa sistem agar menjadi media informasi penunjang penilaian Akreditasi

  3. Mencapai sebuah hasil yang diharapkan dengan adanya sebuah sistem informasi Nota Kesepahaman pada Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Setiap penelitian khususnya penelitian yang bergerak di bidang teknologi informasi tentunya bertujuan untuk memberikan manfaat. Manfaat yang akan di diberikan tentunya akan sangat membantu para pengguna nantinya.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Meninggalkan sistem manual yang berjalan mengenai pengarsipan Nota Kesepahaman pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Dengan adanya sistem ini maka diharapkan mampu meningkatkan penilaian akreditasi Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Proses penilaian akreditasi menjadi mudah dengan adanya media informasi mengenai Nota Kesepahaman.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, metode penelitian yang digunakan penulis yaitu menggambarkan dan mengumpulkan data-data mengenai keadaan secara langsung dari sumber atau objek penelitian untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.

Pengumpulan Data

Adapun Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan 2 (dua) metode sebagai berikut :

1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Dari pengamatan yang telah dilakukan selama 6 bulan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu dalam proses menganalisa untuk pembangunan sistem tersebut.

2. Metode Studi Pustaka, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature yaitu 20 (dua puluh) buku, 12 (dua belas) jurnal , 5 (lima) kutipan dari website, dan 5 (lima) karya tulis SKRIPSI serta lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini.

Metode Analisis

Metode analisis sistem yang digunakan berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Ancaman) terhadap sistem official site Kerjasama ini sehingga dapat menganalisa apa saja yang mencangkup kedalam SWOT.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisis sistem, konsep dasar perjanjian, konsep dasar nota kesepahaman, konsep dasar website, konsep dasar internet, konsep dasar WordPress, konsep dasar Ten Pilar iLearning, konsep dasar konsep dasar UML serta konsep dasar literature review..

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah, analisa batasan sistem, analisa sistem berjalan, tata laksana sistem berjalan, dan konfigurasi sistem.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Hutahaean (2014:2) [1], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Menurut Hartono (2013:9)[2], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan”.

Sedangkan pengertian sistem menurut Taufik (2013:2)[3],” Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”


Berdasarkan definisi sistem menurut ketiga ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan serangkaian komponen/kegiatan yang saling berkaitan atau bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2014 :3)[1], Suatu sistem mempunyai karakteristik sistem. Karakteristik sistem tersebut diantaranya :

1. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan harus dijaga dan dikendalika, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

5.Masukkan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan dikeluarkan. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenace input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektive). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Beberapa definisi Data menurut para ahli antara lain sebagai berikut :

Menurut Sutarman (2012:3)[4], “Data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus atau gabungan darinya”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012)[5] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai”.

Menurut Krismiaji (2015:14)[6], “ Data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan serangkaian fakta atau kejadian yang dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, atau gabungan darinya yang dapat di simpan dan diproses oleh sebuah sistem sehingga menghasilkan suatu informasi.

2. Definisi Informasi

Di bawah ini terdapat beberapa definisi informasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[5], “ Informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penggunanya”.

Menurut Darmawan (2012:2)[7], “ Informasi adalah sejumlah data yang sudah di olah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Amin (2012:72)[8], “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan di gunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa informasi merupakan kumpulan dari beberapa data yang telah di olah dan di bentuk sehingga lebih berguna bagi penerimanya.

3. Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34)[9], dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :

1. Informasi berdasarkan persyaratan

Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seseorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi yang tepat waktu

Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan

b. Informasi yang relevan

Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

c. Informasi yang bernilai

Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan dimuka, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternative tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memiliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

d. Informasi yang dapat dipercaya

Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih lagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

2. Informasi berdasarkan dimensi waktu

Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu

a. Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

b. Informasi masa kini

Dan sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event) berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

3. Informasi berdasarkan sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat didalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi individual

Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

b. Informasi komunitas

Informasi komunitas (community information) adalah informasi yang ditunjukan kepada khalayak diluar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

4. Kualitas Informasi

Menurut Krismiaji (2015:15)[6], kualitas suatu informasi tergantung 6 (enam) hal, antara lain sebagai berikut

a. Dapat dipercaya

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.

b. Tepat waktu

Sebuah informasi yang disajikan pada saat yang tepat untuk memengaruhi proses pembuatan keputusan

c. Relavan

Sebuah informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspetasi semula

d. Lengkap

Informasi yang lengkap adalah informasi yang mencantumkan seluruh informasi penting yang diperlukan oleh pengguna informasi dalam membuat keputusan.

e. Mudah dipahami

Sebuah informasi harus disajikan dalam format yang mudah dimengerti.

a. Dapat dipercaya

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.

5. Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Menurut Sutarman (2012:14)[4], Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

2. Untuk mendapatkan pengalaman.

3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Dibawah ini terdapat pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Jeperson Hutahaean (2014 :13)[10], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Menurut Taufik (2013:17)[11], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Krismiaji (2015:16)[6], berpendapat bahwa “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari subsistem yang saling terintegrasi satu sama lain untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, serta menyimpan data yang nantinya memiliki peranan sebagai media informasi dalam penyampaian data yang telah diolah menjadi informasi.


2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut : (Abdul Kadir, 2014:71)[12].

1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis Data (Database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

3. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia. (Tata, 2012:47)[9].

Sedangkan menurut Yuliastrie (2013:28)[13] bahwa sistem informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu atau kelompok.

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

c. Peningkatan data dan penyambungan secara otomatis.

d. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

2. Efisiensi Pengelolaan

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi.

c. Penggunaan dan pengambilan informasi.

3. Dukungan keputusan untuk manajemen

a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan.

b. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

c. Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu.


Konsep Dasar Teknologi Informasi

1. Definisi Teknologi Informasi

TI (Teknologi Informasi) adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan. (Munir dalam buku Vico, 2014:169)[14]

Sedangkan pernyataan menurut Rainer dalam buku Vico, (2014:169)[14] menyatakan bahwa TI (Teknologi Informasi) adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi sistem informasi merupakan bentuk teknologi yang mampu menyampaikan, memproses, serta mengelola informasi ke dalam bentuk media elektronik dan komunikasi pada sebuah jaringan.


Konsep Dasar Analisis Sistem

1. Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[5] “ Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Sedangkan pengertian kegiatan analisa sistem menurut Rosa (2013:18)[15] adalah “Kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.

Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan kegiatan untuk memahami sistem yang ada kemudian melakukan identifikasi terhadap sistem berjalan untuk melihat permasalahan yang terdapat dalam sistem kemudian membuat perbaikan atas permasalahan yang ditemukan dengan sistem baru yang diusulkan.

2. Tahap–tahap Analisis Sistem

Menurut Menurut Murad (2013:51)[16], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi kedalam rancang bangun sistem informasi. (Taufik, 2013:159))[11].

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufik (2013:159))[11] digambarkan pada gambar dibawah ini.

Langkah-langkah yang terdapat pada gambar 2.2 menjelaskan bahwa langkah-langkah analisa sistem terdiri dari 5 (lima) langkah yaitu:

1. Definisi lingkup

2. Analisa masalah

3. Analisa kebutuhan

4. Design logic

5. Analisa keputusan

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


Konsep Dasar Analisis SWOT

1. Definisi Analisis SWOT

Dikutip dari Wikipedia [17], Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).

Sedangkan menurut Yusmini (2011:68)[18] “Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”.

Dari ketiga definisi SWOT diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah suatu tahapan analisis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di dalam suatu proyek..

1. Definisi lingkup

2. Analisa masalah

3. Analisa kebutuhan

4. Design logic

5. Analisa keputusan

6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2. Tujuan Analisis SWOT

Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011)[19], “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

3. Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[20], berpendapat bahwa “Matrix Threats-Opportinities-Weakness-Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks.

Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya.Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang

2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada

3. . S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman

Teori Khusus

Konsep Dasar Perjanjian

1. Definisi Perjanjian

Pengertian perjanjian dirumuskan dalam Pasal 1313 KUHPerdata, yaitu “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lainnya atau lebih”.

Menurut Syaifuddin (2015:15)[21] menyatakan bahwa perjanjian yaitu “Antara perjanjian dan kontrak merupakan sama saja, artinya tidak dapat perbedaan antara kontrak dan perjanjian.”

Dari 2 (dua) definisi diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana satu orang/pihak berjanji atau mengikatkan dirinya terhadap orang lainnya untuk melaksanakan suatu hal.

2. Unsur-Unsur Perjanjian

Rumusan mengenai perjanjian mengandung lima unsur yang sama (Suryono 2014- 46:47)[22], yaitu :

a. Ada pihak-pihak atau sering disebut dengan subyek perjanjian, yang dimaksud pihak disini adalah subyek perjanjian dimana sedikitnya dari dua orang atau badan hukum dan harus mempunyai wewenang atau cakap melakukan perbuatan hukum sesuai ketetapan undang-undang yang berlaku.

b. Ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak-pihak yang bersifat tetap dan bukan suatu perundingan.

c. Ada tujuan yang akan dicapai, hal ini dimaksudkan bahwa tujuan dari pihak hendaknya tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan undang-undang

d. Ada prestasi atau lebih dikenal dengan obyek perjanjian yang akan dilaksanakan, hal ini dimaksudkan bahwa prestasi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh oleh para pihak sesuai dengan syarat-syarat perjanjian.

e. Ada bentuk tertentu, bentuk lisan ataupun bentuk tulisan, hal ini berarti bahwa perjanjian bisa dituangkan secara lisan atau tertulis, hal ini sesuai ketentuan undang-undang yang menyebutkan bahwa hanya dengan bentuk tertentu sesuatu perjanjian mempunyai kekuatan mengikat dan bukti yang kuat.

3. Syarat Sah Perjanjian

Perjanjian yang sah adalah perjanjian yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh undang-undang. Perjanjian yang sah di akui dan diberi akibat hukum. Menurut Pasal 1320 KUHPerdata, syarat-syarat sah perjanjian, yaitu :

a. Ada persetujuan kehendak antar pihak-pihak yang membuat perjanjian

b. Ada kecakapan pihak-pihak untuk membuat perjanjian

c. Ada suatu hal tertentu (objek)

d. Ada suatu sebab yang halal (causa)

Konsep Dasar Nota Kesepahaman

1. Definisi Nota Kesepahaman atau M.O.U (Memorandum Of Understanding)

Nota kesepahaman atau MoU terdiri dari dua kata yaitu memorandum dan understanding. Dalam Black’s Law Dictionary , memorandum adalah “ Dasar untuk memulai penyusunan kontrak secara formal pada masa datang (is to serve as the basis of future formal contract)”. Understanding diartikan sebagai “Pernyataan persetujuan secara tidak langsung terhadap hubungannya dengan persetujuan lain, baik secara lisan maupun secara tertulis ( An implied agreement resulting from the express term of another agreement, whether written or oral)”.

Dikutip dari Wikipedia[23] pengertian Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) adalah “ Sebuah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara dua belah pihak. MoU tidak seformal sebuah kontrak”.

Sedangkan menurut Salim (2008:46)[24] “Nota kesepahaman yang dibuat antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum yang lainnya, baik dalam suatu Negara maupun antarnegara untuk melakukan kerja sama dalam berbagai aspek kehidupan dan jangka waktunya tertentu”.

Dari ketiga definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MoU atau Nota kesepahaman merupakan sebuah dasar penyusunan perjanjian yang akan dilakukan di masa mendatang yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak

2. Unsur-Unsur Dalam MoU

Menurut Salim (2008:46)[24]unsur-unsur yang terkandung dalam MoU , yaitu :

1. Para pihak yang membuat memorandum of understanding tersebut adalah subjek hukum, baik berupa badan hukum publik maupun badan hukum privat

2. Wilayah keberlakuan dari memorandum of understanding itu bisa regional, nasional, maupun internasional

3. Substansi memorandum of understanding adalah kerja sama dalam berbagai aspek kehidupan

4. Jangka waktu tertentu.

3. Ciri-Ciri Memorandum Of Understanding

</div>

Menurut William F.Fox, Jr. dalam Salim (2008:53)[24], terdapat 6 (enam) ciri memorandum of understanding, yaitu :

1. Bentuk dan isinya terbatas

2. Untuk mengikat pihak lainnya terhadap berbagai persoalan, untuk menemukan dan mempelajari tentang beberapa persoalan

3. Sifatnya sementara dengan batas waktu tertentu

4. Dapat digunakan sebagai dasar untuk mendatangkan keuntungan selama tercapainya kesepakatan

5. Menghindari timbulnya tanggung jawab dan ganti rugi

6. Sebagai dasar membuat perjanjian untuk kepentingan berbagai pihak yaitu kreditor, investor, pemerintah, pemegang saham dan lainnya.


Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Pengertian Website menurut Murad (2013: 49)[16] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Sedangkan menurut Arief (2011:7)[25] “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.”

Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa website merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat dokumen-dokumen dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, dan video yang tersimpan di dalam sebuah server dan dapat diakses menggunakan browser yang terhubung oleh koneksi internet.

2. Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8)[25] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu : web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat document web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Stlye Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Dikutip dari Wikipedia[23], “Internet adalah singkatan dari kata Interconnection-Networking, yang memiliki arti seluruh jaringan komputer yang menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang saling terhubung sebagai protocol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

Sedangkan pengertian Internet menurut Abdul Kadir (2014:306)[12] “Internet merupakan sebuah jaringan besar yang dapat menghubungkan jutaan komputer dan tidak memiliki kaitan apapun terhadap suatu organisasi.”

Dari 2 (dua) definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa internet adalah sebuah jaringan komputer yang dapat terhubung dengan sistem global yang dapat melayani miliaran pengguna diseluruh dunia.

Konsep Dasar WordPress

1. Definisi WordPress

Dikutip dari Wordpress.org[26], “WordPress ialah platform penerbitan pribadi yang semantic yang berfokus pada estetika, standar web, dan kegunaan”.

Dikutip dari Wikipedia[23], “WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, Wordpress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Wordpress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama Wordpress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.

Konsep Dasar Ten Pilar iLearning

1. Definisi Ten Pilar iLearning

Dikutip dari Situs IT Roadmap[27], untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning, maka perlu adanya 10 Pilar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre.

Jenis-jenis Ten Pilar IT iLearning (TPi)

1. iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)

2. Rinfo (Email Raharja.info)

3. iDu (iLearning Education)

4. iRan (iLearning Raharja Ask & News)

5. iDuHelp!

6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)

7. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)

8. iMe (iLearning Media)

9. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)

10. iSur (iLearning Survey)

1. Definisi iMe (iLearning Media)

Dikutip dari Widuri[28], iMe (iLearning Media) merupakan sebuah website iLearning yang dikemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online. iMe dibuat untuk meningkatkan metode pembelajaran secara mandiri dan online, khususnya untuk mahasiswa iLearning dan Dosen iLearning.

iMe adalah iLearning Media yang merupakan media publikasi perihal data diri maupun segala jobdesk yang dikerjakannya dalam jangka waktu tertentu.

iMe dibuat berdasarkan WordPress dengan menggunakan domain sendiri sebagai ciri khas Perguruan Tinggi Raharja yaitu ilearning.me dan dikembangkan oleh Raharja Enrichement Centre (REC) Perguruan Tinggi Raharja.

1. Definisi Rinfo (Raharja.info)

Dikutip dari Widuri[28], “Rinfo atau yang biasa disebut dengan email raharja.info adalah sebuah fasilitas email online bawaan dari google atau sering disebut gmail yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja secara cuma-cuma yang berguna untuk memudahkan komunikasi, sharing ilmu, bahkan bisa juga untuk mengirim tugas yang diberikan oleh dosen”.

Dikutip dari jurnal CCIT[29] yang berjudul “Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja” Vol 8 No 1, Rinfo (email raharja.info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30 GB. Selain itu, Rinfo terintegrasi dengan semua pillar-pillar yang ada pada TPi (Ten Pilar IT iLearning).

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah “Bahasa standar yang digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak” (Alim, 2012:30)[30].

Sedangkan menurut Widodo (2011:6)[31] “ Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa permodelan standar yang digunakan untuk menggambarkan, mengspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem perangkat lunak.

2. Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

1. Class Diagram

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

2. Package Diagram

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas , merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Usecase Diagram

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

4. Sequence Diagram

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

5. Communication Diagram

Bersifat dinamis, Diagram yang menekankan organisasi strukturan dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. Statechart Diagram

Bersifat dinamis, Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem memuat status (state) transisi kejadian serta aktivitas.

7. Activity Diagram

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

8. Component Diagram

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Development Diagram

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).


3. Konsep Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Sugiarti (2013:34)[32], “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun”.

4. Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut : (Nugroho, 2010:16)[33]

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test

b. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembangan tertentu.

Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang actual.

Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. (Guritno, 2011:86)[34].

2. Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3)[35] “Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam Analisis laporan keuangan perusahaan tertentu”.

3. Bentuk-Bentuk Literature Review

Menurut Guritno (2011:93)[34], terdapat beberapa bentuk tinjauan pustaka dan tidak ada kesepakatan tentang bentuk yang lebih disukai. Tinjauan pustaka bisa berbentuk terpadu (integrative), yaitu semata-mata merupakan rangkuman hasil penelitian sebelumnya (summary of past research). Model ini sangat popular dalam disertasi-disertasi di Amerika Serikat. Bentuk kedua adalah Tinjauan Teoritis (Theoretical Review). Peneliti semata-mata memfokuskan pada teori-teori yang sudah eksis dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Bentuk ini dapat ditunjukkan pada artikel-artikel di jurnal tertentu. Bentuk terakhir adalah Tinjauan Metodologis (Methodological Review). Penelitian memusatkan diri pada metode dan definisi. Tinjauan ini bukan hanya menyajikan rangkuman penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi juga merupakan kritik aktual tentang keunggulan dan kelemahan penelitian sebelumnya dari aspek metodologi. Sebagian ini penelitian penelitian ini menggunakan metode ini dalam disertasi serta disajikan pada bab tinjauan pustaka (Review of Related Literature). Bentuk ini sering pula ditemukan pada berbagai artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.


4. Langkah-langkah Literature Review

Menurut Guritno (2011:87)[34], Dalam melakukan kalian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relavan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun diatas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

Studi Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengarsipan dokumen dan penelitian lainnya yang berkaitan. Dalam upaya merancang dan menyempurnakan perancangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Suciani (2016/2017)[36] yang berjudul “ Pengembangan Official Site SKPTR Menggunakan Media iMe (iLearning Media) Sebagai Informasi Surat Keputusan Online Pada Perguruan Tinggi” Dalam penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa Pada Perguruan Tinggi Raharja sudah terdapat sebuah sistem yang dapat memberikan informasi akurat mengenai Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja (SKPTR) , akan tetapi pengarsipan SKPTR yang ada masih kurang efisien dan kurang rapih sehingga menyulitkan ketika pencarian SK. Dengan adanya pengembangan berupa Etalase dan Viewboard diharapkan dapat memudahkan seluruh mahasiswa dan civitas akademik dalam mencari serta mendapatkan informasi mengenai SKPTR.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Apriansyah Putra (2015)[37] yang berjudul “Sistem Pengarsipan Elektronik Dokumen Mutu Universitas Sriwijawa” Dalam penelitian ini pengarsipan dokumen mutu yang dilakukan oleh Unit Penjaminan Mutu (UPM) Universitas Sriwijaya masih di lakukan secara manual, sehingga penyebaran informasi mengenai dokumen mutu khususnya informasi tentang prosedur operasional standar yang harus dilakukan oleh setiap unit yang ada di Universitas Sriwijaya belum menyeluruh. Agar penyebaran informasi mengenai dokumen mutu Universitas Sriwijaya maka diperlukan sebuah sistem pengarsipan secara elektronik untuk mendukung kegiatan pengarsipan dalam upaya tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan serta mampu melestarikan arsip yang memiliki informasi atau nilai penting bagi penggunanya.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan Masykur dan Ibnu Makruf Pandu Atmaja (2015)[38] yang berjudul “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web”. Dalam penelitian ini, pengolahan data pada SMK Negeri 1 Magetan selama ini masih menggunakan cara konvensional yakni menyimpan data-data berupa hard copy atau lembaran-lembaran kertas, demikian juga dengan data surat masuk dan surat keluar sehingga akan rentan terjadi kerusakan jika surat tersebut sudah sekian lama tersimpan di lemari penyimpanan. Agar proses penyimpanan dan pengimputan surat masuk dan surat keluar menjadi lebih baik, diperlukan sebuah sistem berbasis web yang dapat digunakan untuk melakukan pengimputan serta penyimpanan arsip-arsip surat masuk dan keluar yang berupa softcopy atau salinan dari file asli.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Yanti Kurnia Ningsih (2014)[39] yang berjudul “Rancangan Sistem Informasi E-Document Di Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang”. Dalam penelitian terdapat kesimpulan bahwa pengarsipan dokumen serta pengelolaan surat yang di lakukan oleh bagian umum Kantor Kecamatan Batu Ceper masih dengan cara sederhana/manual sehingga belum adanya sistem informasi yang memudahkan para pegawai dalam mencari arsip yang dibutukan. Dengan adanya sistem informasi E-Dokument berbasis web diharapkan proses pengarsipan surat masuk dan keluar pada Kantor Kecamatan Batu Ceper dapat mencadi lebih efektif dan efisien serta scan/salinan dari surat masuk dan surat keluar dapat tersimpan dengan baik dalam database.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Luqman (2013)[40] yang berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan”. Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini yaitu, prosedur yang diterapkan pada manajemen surat masuk dan surat keluar pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan mulai dari penerimaan, pembuatan, prosedur penyimpanan, pendokumentasian, hingga verifikasi surat, semua dilakukan secara konvensional sehingga memerlukan banyak waktu dan kurang efektif dan efisien. Dari permasalahan tersebut, terdapat sistem usulan yang terkomputerisasi berbasis web yang dapat mengelola surat masuk dan surat keluar sesuai alur yang telah ditetapkan serta pengarsipan dapat dilakukan secara elektronik yaitu dengan menyimpan dokumen softcopy yang dilengkapi laporan surat masuk dan surat keluar perhari maupun per periode.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Devie Firmansyah (2014 )[41] yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Visual Berbasis Web (Studi Kasus Badan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat)”. Penelitian ini membahas bertujuan untuk merancang sebuah sistem informasi pengelolaan arsip visual berbasis web, dan merancang database .Alasannya dibuat sistem tersebut yaitu karena sistem yang sedang berjalan sebelumnya kurang optimal yaitu petugas harus mencatat data-data arsip visual pada dokumen-dokumen, sering terjadi kekeliruan dalam pengelolaan data-data arsip visual, serta terjadinya kerusakan data akibat dari media penyimpanan yang ada hanya dalam bentuk dokumen.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Khoirul (2013)[42] yang berjudul “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”. Penelitian ini membahas mengenai kendala yang terdapat pada bagian Tata Usaha SMA Negeri 1 Mlonggo, yaitu pengelolaan data kearsipan yang masih menggunakan cara manual, dimana petugas masih menulis data surat masuk dan surat keluar di buku agenda. Untuk mengatasi kendala tersebut, dibuatlah sebuah sistem usulan yang bertujuan sebagai aplikasi pengelolaan data kearsipan di SMA Negeri 1 Mloggo Jepara yang dapat memenuli kebutuhan pengelolaan data kearsipan pada SMA Negeri 1 Jepara secara efektif dan efisien dari sistem yang telah ada sebelumnya.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Rodes-Paragarino, Virginia., Gewerc-Barujel, Adriana., dan Llamas-Nistal, Martin. (2016)[43] yang berjudul “Use of Repositories of Digital Educational Resources: State-of-the-Art Review”. Penelitian ini membahas repositori digital sumber daya pendidikan telah mencapai tingkat pengembangandan diversifikasi dalam dekade terakhir ke titik menjadi sebuah komponen dalam transformasi pendidikan tinggi. Makalah ini menyajikan tinjauan negara-of-the-art dari studi tentang penggunaan dan adopsi dari repositori digital sumber daya pendidikan. Beberapa pendekatan kuantitatif terutama mengumpulkan metrik yang terkaitdengan penerbitan dan penggunaan sumber daya pendidikan. Namun, ada bukti-bukti empiris yang masih belum cukup untuk memperhitungkan jenis adopsi dan penggunaan pendidikan repositori.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Königsberger, Jan., dan Mitschang, Bernhard (2016)[44] yang berjudul “A Semantically-Enabled SOA Governance Repository (Application Paper)”. Penelitian ini membahas tentang perusahaan sering berjuang untuk menangani kompleksitas dan kegiatan pemerintahan diperlukan setelah pergeseran paradigma ini. Karena itu kami hadir repositori semantik-enabled SOA pemerintahan sebagai pusat alat untuk mengelola dan mengatur semua kegiatan yang berhubungan dengan SOA dalam perusahaan. Repositori ini didasarkan pada aspek-aspek kunci sebelumnya didefinisikan pemerintahan kami serta kami SOA tata kelola Meta Model (SOA-GovMM). Kami menjelaskan bagaimana kami repositori mampu mendukung dan meningkatkan kecepatan dan proses fleksibilitas dari perusahaan IT.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Disha, D. N., Sowmya, B. J., dan Seema, S. (2016)[45] yang berjudul “An efficient framework of data mining and its analytics on massive streams of big data repositories”. Penelitian membahas tentang data besar terdiri dari volume besar set data semakin kompleks dari beberapa sumber yang independen. Dengan pesatnya perkembangan pengumpulan data dan kapasitas penyimpanan, data besar berkembang di semua ilmu dan teknik domain. Tantangan paling mendasar bagi aplikasi besar data adalah untuk meneliti besar jumlah data dan ekstrak diperlukan informasi atau pengetahuan untuk penggunaan masa depan yang berada di luar batas database relasional terkait dengan penyimpanan dan pengolahan data dalam jumlah besar.


BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200 ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Pada 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
  2. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  3. 3. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  8. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

Jurusan / Program Studi Peguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja
  2. Tabel 3.1 Jurusan / Program Studi STMIK Raharja

    Tabel 3.1 merupakan tabel jurusan / program studi yang terdapat pada STMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Sistem Informasi, Teknik Informaka, dan Sistem Komputer.

  3. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika
  4. Tabel 3.2 Jurusan / Program Studi AMIK Raharja

    Tabel 3.2 merupakan tabel jurusan / program studi yang terdapat pada AMIK Raharja Informatika yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Manajemen Informatika, Komputer Akuntansi, dan Teknik Informatika.

Visi Dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

Arti kata “Raharja” diinspirasikan dari motto Kota dan Kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff / Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem yang berjalan saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem berjalan tersebut. Dimana dalam sistem yang berjalan saat ini masih konvesional. Tata laksana sistem pengarsipan yang berjalan saat ini yaitu : Bagian Humas menerima nota kesepahaman yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak di dalam nota kesepahaman, lalu kertas/ dokumen tersebut di data secara manual untuk di jadikan laporan. Selanjutnya laporan nota kesepahaman diberikan kepada pimpinan, dan setelah diperiksa laporan diserahkan kembali kepada Humas untuk disimpan atau di arsipkan.

Metode Penelitian

Metode Analisis SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang sehingga mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Use Case Diagram

Menurut Mulyani (2016: 42)[46] Usecase Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dan aktor.

Berikut di bawah ini merupakan use case diagram untuk sistem yang berjalan pada proses pengarsipan nota kesepahaman/ MoU.

Gambar 3.5 Use Case Diagram yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram yang berjalan terdapat :

1. Nama Use Case : Menerima Dokumen MoU

Actor : Humas, Pimpinan

Keterangan : Pimpinan menerima dokumen MoU dari Humas

2. Nama Use Case : Mendata Dokumen MoU

Actor : Humas

Keterangan : melakukan pendataan dokumen MoU

3. Nama Use Case : Melaporkan Jumlah MoU

Actor : Humas, Pimpinan

Keterangan : Humas memberikan data jumlah MoU kepada Pimpinan

4. Nama Use Case : Mengarsipkan Dokumen MoU

Actor : Humas

Keterangan : Humas mengarsipkan dokumen MoU

5. Nama Use Case : Memperlihatkan Dokumen MoU

Actor : Pimpinan, Badan Akreditasi Nasional

Keterangan :Pimpinan memperlihatkan dokumen MoU kepada Badan Akreditasi Nasional

6. Nama Use Case : Melakukan Penilaian Akreditasi

Actor : Badan Akreditasi Nasional

Keterangan : Badan Akreditasi Nasional melakukan penilaian Akreditasi

2. Activity Diagram

Menurut Mulyani (2016:55)[46] Activity Diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktifitas) pada use case, logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case

Gambar 3.6 Activity Diagram yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.6 Activity Diagram diatas terdapat :

a. 3 (tiga) Vertical Swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi Humas, Pimpinan, dan Badan Akreditasi Nasional

b. 1 (satu) Initial node, sebagai obyek yang mengawali kegiatan

c. 6 (enam) Action, sebagai state dari sistem yang menggambarkan suatu aktivitas diantaranya yaitu Humas menerima dokumen MoU kemudian melakukan pendataan terhadap dokumen MoU yang diterima kemudian Humas memberikan Laporan jumlah dokumen MoU kepada Pimpinan setelah itu Humas mengarsipkan dokumen MoU. Setelah laporan jumlah dokumen MoU diterima, Pimpinan menunjukkan kepada Badan Akreditasi Nasional mengenai jumlah MoU yang di miliki lalu Badan Akreditasi Nasional melakukan penilaian akreditasi.

d. 1 (satu) Final node, sebagai obyek yang mengakhiri suatu aktifitas.


3. Sequence Diagram

Menurut Mulyani (2016:251)[46] Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek.


Gambar 3.7 Sequence Diagram yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.7 Sequence Diagram diatas terdapat :

1. Terdapat 3 (tiga) Aktor yang melakukan kegiatan tersebut, yaitu Humas, Pimpinan, dan Badan Akreditasi Nasional.

2. 1(satu ) Boundary yang menggambarkan interaksi actor yaitu Humas, Pimpinan, dan Badan Akreditasi Nasional.

3. 6 (enam) Massage, adalah suatu urutan yang merupakan hubungan aktivitas dalam proses pengarsipan dokumen yaitu :

1. Humas menerima dokumen MoU

2. Humas melakukan pendataan dokumen MoU

3. Humas melaporkan jumlah dokumen MoU

4. Pengarsipan dokumen MoU

5. Memperlihatkan dokumen MoU

6. Penilaian Akreditasi

Konfigurasi Sistem Berjalan

Dalam menganalisa Official Site Kerjasama ini guna menyelesaikan penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP), penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut :

1. Perangkat Keras ( Hardware )

a. Processor : Intel Dual Core B800

b. Monitor : 14” HD LED

c. RAM : 2 GB

d. Hardisk : 320GB

2. Spesifikasi Software

a. Windows 8

b. Uc Browser

c. Google Chrome

d. Visual Paradigm

3. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan sistem pengimputan dan penyimpanan dapat dilakukan oleh oleh bagian Humas pada Perguruan Tinggi Raharja


Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan penulis terhadap sistem yang berjalan, terdapat beberapa permasalahan pada sistem pengarsipan nota kesepahaman atau MoU dan penilaian akreditasi yang berjalan saat ini, yaitu :

1. Proses pencatatan nota kesepahaman atau MoU masih di lakukan secara manual, sehingga akan memakan banyak waktu sehingga tidak efektif dan efisien.

2. Bagian Pimpinan kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah keseluruhan nota kesepahaman atau MoU.

3. Belum tersedianya wadah untuk menyimpan salinan nota kesepahaman atau MoU elektronik, sehingga dokumen hanya disimpan salinan aslinya sehingga dapat timbul kemungkinan dokumen hilang, rusak, serta terjadinya penumpukan dokumen

4. Ketika akan melakukan penilaian Akreditasi, Pimpinan kesulitan memisahkan nota kesepahaman atau MoU pertahun ataupun perbulan karena banyaknya penumpukan dokumen sehingga mempersulit Badan Akreditasi Nasional melakukan penilaian


Analisa Batasan Sistem

Dalam setiap sistem terdapat batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat dari permasalahan yang dihadapi dalam sistem yang sedang berjalan saat ini, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Membatasi perancangan sistem hanya sebagai media informasi untuk pengarsipan nota kesepahaman atau MoU elektronik (berupa salinan asli dokumen) pada tahun 2016/2017

2. Sistem mampu menampilkan laporan pertahun sehingga dapat mempermudah pimpinan memperlihatkan jumlah nota kesepahaman atau MoU yang dimiliki saat penilaian akreditasi.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang seumpamanya dapat mendukung, membantu dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif Pemecahan Masalah , diantarnya :

1. Diperlukan sistem yang mampu dijadikan sebagai media pengimputan dan penyimpanan nota kesepahaman atau MoU elektronik sehingga dapat mencegah nota kesepahaman hilang ataupun rusak.

2. Sistem yang diperlukan mampu memudahkan Humas dalam melakukan pendataan nota kesepahaman sehingga Pimpinan dapat melihat informasi mengenai nota kesepahaman dengan mudah

3. Adanya sistem yang bisa digunakan sebagai media informasi yang dapat menampilkan keseluruhan nota kesepahaman sehingga dapat meningkatkan mutu Perguruan Tinggi Raharja pada saat penilaian akreditasi.

4. Adanya sistem yang dapat di akses oleh mahasiswa dan seluruh civitas akademik untuk melihat informasi mengenai nota kesepahaman yang telah dijalin oleh Perguruan Tinggi Raharja.

5. Terdapat sistem yang didalamnya terdapat informasi atau berita terbaru mengenai Nota Kesepahaman yang telah dijalin oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan lembaga pendidikan ataupun instansi pemerintahan.


Strategi Proyek

Dalam pemecahan masalah yang ada diatas, maka dapat diperoleh beberapa strategi untuk menganalisis sistem penginyimpanan nota kesepahaman yang ada pada Perguruan Tinggi. Strategi ini dimanfaatkan sebagai tolak ukur kebutuhan sistem yang akan diusulkan. Berikut tabel 3.4 strategi website kerjasama :

Tabel 3.4 Strategi Website Kerjasama

BAB IV

PENUTUP


Kesimpulan

Dari analisa yang telah dijabarkan pada BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang ada saat ini di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan bahwa:

Bagaimana sistem yang berjalan mengenai pengimputan dan penyimpanan Nota Kesepahaman yang berjalan saat ini. Proses pendataan serta penyimpanan nota kesepahaman yang sedang berjalan saat ini masih dilakukan secara konvensional. Dimana bagian Humas menerima nota kesepahaman dan melakukan proses pencatatan data secara manual, serta belum menggunakan sistem terkomputerisasi. Proses pendataan dan pengarsipan nota kesepahaman secara manual dirasa kurang efektif dan efisien karena proses pencatatan secara manual tentunya memerlukan banyak waktu dalam membuat sebuah laporan dan juga nota kesepahaman yang disimpan pada sebuah tempat dapat menimbulkan beberapa masalah seperti, rusaknya nota kesepahaman yang disimpan terlalu lama, sulit jika ingin mencari nota kesepahaman yang diperlukan, ataupun nota kesepahaman bisa hilang dan tidak ada backup/ salinan nota kesepahaman. Sebagai kampus yang bergerak dalam bidang Teknologi informasi, akan lebih baik jika sesuatu yang berhubungan dengan penginputan, pengumpulan, dan juga penyimpanan data sudah dilakukan secara terkomputerisasi dan tersedia secara online sehingga seluruh civitas yang ada pada perguruan tinggi dapat dengan mudah mengetahui sejumlah informasi penting khususnya nota kesepahaman atau MoU yang dimiliki perguruan tinggi raharja.

Bagaimana cara sistem dapat menjadi media informasi penunjang penilaian Akreditasi. Untuk bisa mengatasi permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini, dapat di buat sebuah Official Site Kerjasama yang bisa di gunakan sebagai wadah yang dapat menghimpun keseluruhan nota kesepahaman atau MoU yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya sistem baru sebagai media informasi, bagian Humas dapat dengan mudah menghimpun data nota kesepahaman dengan cara melakukan scanning pada nota kesepahaman lalu menggunggahnya pada sistem. Dengan adanya nota kesepahaman atau MoU elektronik tentunya Pimpinan menjadi lebih mudah melihat informasi mengenai jumlah nota kesepahaman yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja. Selain dapat memudahkan Pimpinan melihat laporan, dengan adanya sistem ini dapat pula dijadikan sebagai sistem informasi yang dapat dijadikan media penunjang pada saat dilakukannya penilaian mutu akreditasi pada Perguruan Tinggi Raharja.


Bagaimana hasil yang diharapkan dengan adanya sebuah sistem informasi Nota Kesepahaman pada Perguruan Tinggi. Hasil yang diharapkan dengan adanya Official Site Kerjasama pada Perguruan Tinggi Raharja yaitu dapat menjadi sebuah media sistem informasi yang dapat menampilkan seluruh nota kesepahaman yang update sehingga dapat menjadi nilai lebih untuk meningkatkan mutu atau kualitas Perguruan Tinggi Raharja saat dilakukannya penilaian Akreditasi. Selain sebagai media penunjang penilaian akreditasi, dengan adanya Official Site Kerjasama dapat memudahkan seluruh mahasiswa maupun seluruh civitas akademik untuk mendapatkan informasi mengenai nota kesepahaman yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja .


Saran

Adapun saran yang dapat disajikan oleh penulis yaitu:

  1. Adanya Official Site Kerjasama berbasis online yang dapat mempermudah proses pengimputan, pendataan, serta penyimpanan Nota Kesepahaman.
  2. Pengengelolaan sistem pengimputan dan penyimpan harus disempurnakan melalui strategi-strategi pengembangan yang baru, sehingga informasi mengenai nota kesepahaman dapat diketahui oleh seluruh civitas akademik.
  3. Sistem penyimpanan nota kesepahaman atau memorandum of understanding berbasis online harus selalu menampilkan data terbaru mengenai kesepakatan yang telah dijalin oleh Perguruan Tinggi Raharja.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish,
  2. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  3. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  4. 4,0 4,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  5. 5,0 5,1 5,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  6. 6,0 6,1 6,2 Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta. UPP STIM YKPNINFORMASI
  7. Darmawan, Deni . 2012 . Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. PT Remajarosdakarya offset, Bandung
  8. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  9. 9,0 9,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  10. Hutahaean, Jeperson . 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish
  11. 11,0 11,1 11,2 3. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  12. 12,0 12,1 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
  13. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, dan Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  14. 14,0 14,1 Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  15. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
  16. 16,0 16,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  17. Wikipedia. “Analisis SWOT”. Di akses pada tanggal 15 juli 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
  18. Yusmini, Didi Muwardi dan Ade Indragunawan. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau
  19. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. Merencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Goverment. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5,No.1-September 2011
  20. Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara MengelolaKinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  21. Syaifuddin, Muhammad. 2012 Hukum Kontrak: Memahami Kontrak dalam Perspektif Filsafat, Teori, Dogmatik, dan Praktik Hukum (Seri Pengayaan Hukum Perikatan), Bandung: CV Mandar Maju.
  22. Suryono, Joko. 2014. Pokok-pokok Hukum Perjanjian Indonesia, Yogyakarta: LP3M UMY
  23. 23,0 23,1 23,2 Wikipedia. “Nota Kesepahaman”. Di akses pada tanggal 3 juni 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Nota_kesepahaman
  24. 24,0 24,1 24,2 Salim H.S. 2008. Perancangan Kontrak & Memorandum of understanding, Sinar Grafika, Jakarta
  25. 25,0 25,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  26. Wordpress.org. “Wordpress”. Di akses pada tanggal 3 juni 2017. Tersedia di https://id.wordpress.org/
  27. IT Roadmap. 2013. Ten Pillar IT. Diakses pada tanggal 20 November 2016. Tersedia di http://roadmap.ilearning.me/10-pillar-it-ilearning/
  28. 28,0 28,1 Widuri. “ime”. Di akses pada tanggal 3 juni 2017. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/IMe
  29. Rahardja, Untung, Khanna Tiara, and Ray Indra Taufik Wijaya. (2014). "Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja." Jurnal CCIT 8.1
  30. Alim. Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang : Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  31. Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika..
  32. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Languege). Yogyakarta: Graha Ilmu
  33. Nugroho, Adi. 2010. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung: Informatika
  34. 34,0 34,1 34,2 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.
  35. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri
  36. Suciani,Ayu .2017 .”Pengembangan Official Site SKPTR Menggunakan Media iMe (iLearning Media) Sebagai Informasi Surat Keputusan Online Pada Perguruan Tinggi”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  37. Apriansyah, P. (2015). Sistem Pengarsipan Elektronik Dokumen Mutu Universitas Sriwijaya. Jurnal Generic, 10(1), 409-41
  38. Masykur, Fauzan, and Ibnu Makruf Pandu Atmaja. (2015). "Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web." IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security 4.3.
  39. Yanti Kurnia Ningsih .(2014) .“Rancangan Sistem Informasi E-Document Di Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  40. Luqman, Muhammad.(2012) "Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan." Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi 5.3
  41. Firmansyah, Devie. 2014. "Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Visual Berbasis Web (Studi Kasus Badan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat)."JURNAL LPKIA 4.1
  42. Muhammad Khoirul (2013) yang berjudul “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”.
  43. Rodés-Paragarino, V., Gewerc-Barujel, A., & Llamas-Nistal, M. (2016). Use of Repositories of Digital Educational Resources: State-of-the-Art Review. IEEE Revista Iberoamericana de Tecnologias del Aprendizaje, 11(2), 73-78.
  44. Königsberger, J., & Mitschang, B. (2016, July). A Semantically-Enabled SOA Governance Repository (Application Paper). In Information Reuse and Integration (IRI), 2016 IEEE 17th International Conference on (pp. 423-432). IEEE.
  45. Disha, D. N., Sowmya, B. J., & Seema, S. (2016, August). An efficient framework of data mining and its analytics on massive streams of big data repositories. In Distributed Computing, VLSI, Electrical Circuits and Robotics (DISCOVER), IEEE (pp. 195-200). IEEE.
  46. 46,0 46,1 46,2 Mulyani, Sri. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah : Notasi Pemodelan Unified Modeling Language. Bandung : Abdi Sistematika

Contributors

Dwianjani