KP1412478668: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Pengembangan Sistem)
Baris 738: Baris 738:
  
 
===Konsep Dasar Pengembangan Sistem===
 
===Konsep Dasar Pengembangan Sistem===
===Definisi Pengembangan Sistem''' </p></div>
+
==Definisi Pengembangan Sistem==
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011 : 141)<ref name="Al-Jufri, Hamid">Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Smart Grafika.</ref>, “Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011 : 141)<ref name="Al-Jufri, Hamid">Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Smart Grafika.</ref>, “Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.”</p></div>
Baris 856: Baris 856:
 
<div align="center"><img width="750" height="150" style="margin:0px" src="https://plus.google.com/u/0/photos/114548543677724902209/album/6382652151162612497/6382652151434564642?authkey=CJDT8fy9r46n4wE"/> </div>
 
<div align="center"><img width="750" height="150" style="margin:0px" src="https://plus.google.com/u/0/photos/114548543677724902209/album/6382652151162612497/6382652151434564642?authkey=CJDT8fy9r46n4wE"/> </div>
 
<li style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.6 Model spiral</p></li>
 
<li style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.6 Model spiral</p></li>
 
  
 
===Konsep Dasar Prototype===
 
===Konsep Dasar Prototype===

Revisi per 24 Juli 2017 06.30

ANALISA PENGEMBANGAN VIEWBOARD GO+ (GREEN ORCHESTRA PLUS)

BERBASIS YII FRAME WORK SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412478668
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISA PENGEMBANGAN VIEWBOARD GO+ (GREEN ORCHESTRA PLUS) BERBASIS YII FRAME WORK

SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478668
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang,17 Juli 2017

Dosen Pembimbing
   
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM )
 
NID :99001
   



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Disusun Oleh :

NIM
: 1412478668
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Laporan KKP ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan KKP yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1412478668

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Menyempurnakan sistem informasi menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat juga harus seimbang dengan kebutuhan saat ini serta dapat bertahan di masa depan. Pada Perguruan Tinggi Raharja pembayaran perkuliahan merupakan salah satu hal yang sangat penting karena pembayaran digunakan untuk membayar segala kebutuhan kampus agar dapat memberikan fasilitas terbaik untuk mahasiswa. Namun perlu adanya kemajuan demi memudahkan dalam bertransaksi dan dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan.Informasi yang cepat dan akurat sangatlah dibutuhkan dalam hal bertransaksi. Pada masa kini informasi dalam bentuk online sangatlah cocok karena dapat di akses dimana pun dan kapanpun tentunya sangat memudahkan para penggunanya. Sama hal Nya dengan mahasiswa yang membutuhkan informasi pembayaran yang cepat dan akurat tanpa merepotkan seperti harus bertanya dari satu orang ke orang yang lainnya atau harus datang ke kampus untuk sekedar mengetahui jatuh tempo pembayaran.GO+ merupakan salah satu sistem pelayanan kampus yang mana sistem ini dapat menyajikan informasi tentang tagihan perkuliahan mahasiswa serta tagihan lainnya yang berkaitan. GO+ dapat diakses melalui device apapun selama terhubung dengan internet.Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) permasalahan pada sistem yang ada sebelumnya. Lalu dengan didukung 4 (empat) metode penelitian serta dibatasi dengan 3 (tiga) ruang lingkup,diharapkan dengan adanya pengembangan sistem Go+ bertujuan agar memudahkan mahasiswa mendapatkan informasi pembayaran yang di inginkan.

Kata kunci : Pengembangan, informasi, Goplus.

ABSTRACT

Improving the information system to be better and more useful also must be balanced with current needs and can survive in the future. At Raharja College, lecture payment is one of the most important things because payment is used to pay all campus needs in order to provide the best facilities for students. Need for progress in order to facilitate in transactions and can provide information needed. Information is fast and accurate is needed in terms of transactions. In the present information in the form of online is perfect because it can be accessed anywhere and anytime of course very easy for its users. Just the same thing with students who need quick and accurate payment information without the hassle of having to ask from one person to another or have to come to campus just to know the payment maturity. GO + is one of the campus service system where this system can present Information about student lecture bills and other related charges. GO + can be accessed through any device during connection with internet. In this research, found 3 (three) problems in the previous system. Then supported by 4 (four) research methods and limited by 3 (three) scope, expected with existence of system development of Go + aims to facilitate student get information of payment in want.

Keywords: Development, information, Goplus.

KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dan menyusunnya dengan baik.

Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan KKP ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., sebagai Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih atas jasa dan dukungan moril dari Orangtua dan Keluarga, sehingga penulis dapa menyelesaikan KKP ini dengan baik.
  8. Kak Eka Purnama Harahap S.Kom selaku pembimbing SEIHA yang telah memberikan ilmu nya dan selalu sabar dalam membimbing penulis.
  9. Kak Ninda Lutfiani S.Kom yang telah membimbing dan mengarahkan penulis.
  10. Rekan-rekan seperjuangan grup SEIHA ( Made Bunga Thalia, Randy Wijaya, Dwi Anjani, Yustin Novita Dewi)
  11. Teman-teman seperjuangan dan keluarga besar TIMUR ( Edelweiss, AUROR, SWAN ) .
  12. Rekan-rekan seperjuangan (Anggun Aditya Ningrum, Dina Andriani, Fitri Wulandari, Dwi Anjani, Siti Aina Tasbiyah, Yustin Novita Dewi )
  13. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan KKP ini .

Peneliti menyadari bahwa penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu, peneliti mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata, peneliti berharap Laporan KKP ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya sebagai bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 17 Juli 2017
Sarah Pratiwi
NIM. 1412478668

Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan pada zaman sekarang,salah satunya adalah di bidang keuangan dalam instansi tertentu. Keuangan salah satu hal yang sangat di perhatikan sehingga diperlukan adanya sebuah informasi. Menurut Darmawan (2012:2), “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, ketercapaiannya, sesuai dengan kebutuhan”. Di era globalisasi saat ini, setiap individu dituntut dapat menghadapi persaingan global yang terus menerus mengalami peningkatan dari segi pengetahuan dalam menciptakan suatu sistem yang dapat berguna sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi juga mempunyai peranan dan pengaruh yang besar di bidang pendidikan, yaitu guna meningkatkan optimalisasi dalam menjalankan setiap perkerjaan.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu institusi pendidikan yang berfokus dalam bidang manajemen, teknologi dan informasi. Informasi yang terdapat dalam perguruan tinggi saat ini sangat diperlukan untuk mahasiswa, dosen maupun masyarakat luas guna memberikan informasi yang lebih baik lagi.

Setelah memahami informasi sebaiknya pahami juga mengenai data, karena informasi data saling berkaitan satu sama lain. Menurut Valacich dan Scheider (2012:22) “Data adalah fakta-fakta atau peristiwa yang terjadi di dalam suatu organisasi atau di dalam lingkungan sehari-hari sebelum diterapkan dan disusun ke dalam bentuk yang dipahami”.

Setelah memahami informasi dan data selanjutnya adalah memahami pengertian dari sistem. Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melaksanakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan informasi dalam membantu mengambil keputusan manajemen operasi dari hari ke hari untuk masyarakat luas.

Dari ketiganya diketahui antara Informasi, data dan sistem saling berkaitan sehingga adanya pengertian sistem informasi. Menurut Laudon dan Laudon (2012:15), Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam sebuah organisasi. Sehingga informasi dapat diolah sesuai kebutuhan supaya bisa di sampaikan dalam bentuk viewboard yang mudah dipahami serta dapat menjadi sistem penunjang keputusan atau sebagai media informasi.

Menu khusus yang terdapat pada GO+ salah satunya yaitu Viewboard, menu khusus ini merupakan suatu hal yang penting dalam menunjang kegiatan perkuliahan termasuk dalam hal pembayaran, karena dapat merekap hasil dari jumlah secara keseluruhan dan juga dapat menampilkan informasi ke dalam bentuk tampilan yang menarik dan mudah dipahami.

Perguruan Tinggi Raharja telah melakukan perkembangan dengan Viewboard selain sebagai fasilitas yang diberikan kepada mahasiswa , dosen atau masyarakat luas, Viewboard juga sebagai media tampilan untuk menyampaikan informasi bagi pribadi raharja salah satunya ialah sistem GO+ (Green Orchestra plus) adalah instrument IT Financial accounting system pada Perguruan Tinggi Raharja. Green menggambarkan kekuatan financial. Green Orchestra mengilustrasikan Divisi keuangan Perguruan Tinggi Raharja yang tidak beraktifitas sendirian, tapi memetik instrumen musiknya (menjalankan aktivitas sehari-hari) yang berirama dan harmonis. GO dalam bahasa inggris artinya maju tak gentar , yang menggambarkan divisi keuangan berirama terpadu dan memiliki kekuatan di dalam Orchestra besar yaitu Pribadi Raharja. GO+ terdapat dalam Future IT Raharja (FIR) yaitu merupakan sekumpulan dari project-project IT masa depan yang dimilki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang berguna untuk mendukung kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para pribadi raharja. Lebih dari itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). GO+ merupakan sistem informasi keuangan mahasiswa dan dapat di akses melalui website GO+ (goplus.raharja.ac.id) dan dapat juga diakses melalui sisplus (SIS+) lalu login menggunakan Google Rinfo dan cari ikon GO+ setelah di klik maka akan langsung menuju Viewboard mahasiwa GO+. GO+ punya 2 Viewboard yaitu Viewboard Mahasiswa dan kasir yang hanya bisa diakses dengan orang-orang tertentu.

Viewboard mahasiswa yang sekarang tengah berjalan belum sepenuhnya sempurna karena masih terdapat permasalahan seperti jarang nya mahasiswa mengakses goplus dikarenakan perlu login saat ingin mengaksesnya, mahasiswa yang login rinfo akan terhambat jika mereka lupa password atau email mereka bermasalah itu yang menyebabkan kurang minatnya mahasiswa dalam mengakses goplus. Guna memaksimalkan fasilitas dan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari informasi mengenai pembayaran yang bersifat tepat waktu, terperinci dan akurat dibutukan viewboard yang lebih informatif serta dapat menujukan aktifitas pengguna goplus ataupun menunjukkan aktifitas pembayaran kuliah yang dapat di akses semua pribadi raharja dengan mudah.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang diberi judul “ANALISA PENGEMBANGAN VIEWBOARD GO+ (GREEN ORCHESTRA PLUS) BERBASIS YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI”


Rumusan Masalah

Perumusan adalah suatu cara, sedangkan masalah itu sendiri adalah sesuatu yang harus dipecahkan atau diselesaikan. Jadi, perumusan masalah adalah suatu cara untuk memecahkan atau menyelsaikan masalah. Dalam sebuah pengembangan sistem tentunya terlebih dahulu melakukan penelitian guna meneliti keperluan yang dibutuhkan dalam sebuah sistem yang ada. Pada saat ini ketika mahasiswa mengakses GO+ mereka harus mengunjungi Goplus.raharja.ac.id lalu login dengan menggunakan SSO, Mahasiwa langsung dapat melihat total tagihan mereka dan informasi seputar pembayaran. Namun ada kekurang dalam sistem viewboard ini dimana Informasi yang tertera masih tidak akurat, selain itu minimnya informasi yang diberikan tentang informasi mengenai pembayaran sehingga sistem viewboard menjadi tidak efisien dan efektif .

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan , maka terdapat 3 rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah sistem Viewboard GO+ yang berjalan sekarang dapat dikembangkan menjadi lebih informatif bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja ?

  2. Bagaimana sistem Viewboard Publik GO+ dapat memudahkan mahasiwa dalam pengecekan biaya perkuliahan ?

  3. Bagaimana sistem dapat menghasilkan informasi yang akurat bagi mahasiwa di Perguruan Tinggi Raharja ?

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap manusia pasti mempunyai ide atau gagasan. Pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Untuk mempermudah penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini memerlukan suatu batasan agar lebih terarah dan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu sesuai dengan penulisan penelitian ini, penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian.

Penelitian ini berfokus pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja, terdapat 3 (tiga) Ruang lingkup yaitu :

  1. Diimplementasikan untuk pengguna Rinfo khususnya Mahasiswa (Pribadi Raharja) pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Diimplementasikan kepada mahasiswa untuk mencari informasi seputar pembayaran.

  3. Penelitian ini berfokus untuk mengembangkan menu Viewboard (Informasi Pembayaran ) pada Perguruan Tinggi Raharja ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian bertujuan agar dapat dilaksanakannya suatu penelitian. Oleh karena itu, ini sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan sangat berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditentukan dan pada jawaban yang terdapat pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, seperti biasa menggunakan kata-kata kerja pembuka diantaranya : menjelaskan, menemukan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan, memperoleh data atau pengetahuan maupun keterangan tentang peneliti. Terdapat 3 (tiga) tujuan dari penelitian ini diantaranya :

  1. Mengembangkan sebuah sistem Viewboard GO+ yang informatif bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Menciptakan sistem Viewboard Publik GO+ dapat memudahkan mahasiwa dalam pengecekan biaya perkuliahan.

  3. Mencapai sebuah hasil dengan adanya sebuah sistem informasi yang akurat seperti yang diharapkan.


Manfaat penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjadwalnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dalam manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi studi komunikasi dan informasi yang akhir-akhir ini semakin banyak memperoleh kajian dari berbagai bidang terapan. Dan didalam manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan sistem iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja, mengatasi kendala-kendala yang muncul pada sistem, dapat dijadikan fasilitas iLearning yang tersentralisasi, yang memuat seluruh informasi, yang kemudian diharapkan dapat memberikan informasi seputar Perguruan Tinggi Raharja yang akurat. Dibawah berikut beberapa manfaat penelitian yang penulis dilakukan antara lain:

  1. Dapat mengembangkan sebuah sistem Viewboard GO+ yang informatif bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Sistem Viewboard Publik GO+ dapat memudahkan mahasiwa dalam pengecekan biaya perkuliahan.

  3. Dapat Mencapai sebuah hasil dengan adanya sebuah sistem informasi yang akurat seperti yang diharapkan.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Penulis akan menggunakan 2 (dua) metode penelitian yaitu Metode Pengumpulan data dan Metode Analisis sistem dalam menyusun laporan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi

Metode Observasi (Pengamatan) adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang dijadikan sebagai bahan untuk menulis laporan.Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem goplus yang sedang berjalan terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja selama 1 bulan masa pra kkp dan 6 bulan masa kkp total waktu penelitian adalah 7 (tujuh bulan). Kemudian dari pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu dalam proses menganalisa untuk pembangunan sistem tersebut.


Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait serta narasumber yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja secara langsung. Metode ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang terjadi serta data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.


Metode Studi Pustaka

Menurut Sugiyono (2012), studi pustaka adalah kajian teoritis, referensi serta literature ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.Peneliti mengumpulkan beberapa referensi yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Metode Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).Demi medukung penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis swot untuk memudahkan memecahkah masalah.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang di pergunakan serta sistematika penulisan KKP ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi Definisi Dashboard, Definisi Viewboard, Publik ,Media, Definisi GO, Definisi FIR, Konsep Dasar Database Dan Mysql, Definisi Database, Definisi MySQL(wiki), Konsep Dasar Yii Framework, Definisi Yii Framework, Fitur Yii Framework, Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML), Definisi Uniefied Modeling Language (UML), Jenis-Jenis Diagram UML, Konsep Dasar Internet, Definisi Internet, Sejarah Internet, Definisi Pembayaran, Konsep Analisis SWOT, Definisi Analisis swot, Faktor-Faktor Analisis swot, Tipe-tipe Strategi swot yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, metode analisis swot, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Mohamad Subhan (2012:8), sistem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu..

Tata Sutabri (2012:17)

Menurut Rudy Tantra (2012:1), sistem merupakan entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem (sistem yang lebih kecil) yang saling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Yakub (2012:1) [1], bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari bagian-bagian atau subsistem yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya bekerja sama untuk melakukan kegiatan atau suatu tujuan demi mencapai tujuan tertentu.

Karakterisitik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (System Component)

    Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem

    Masukan sistem (input), yaitu energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang di masukan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Keluaran sistem

    Hasil dari inputan yang telah dimanipulasi menjadi bentuk yang berbeda. Output merupakan atau tujuan akhir dari sistem.

  7. Pengolahan Sistem

    Pengolahan sistem (process), yaitu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan – bahan yang lainnya menjadi berupa barang jadi.

  8. Keluaran Sistem

    Keluaran sistem (output), yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, table, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

  9. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.


Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, Menurut Tata Sutabri (2012:22)sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem abstrak (abstrack system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang terlihat secara fisik, misalnya seperti sistem akuntansi, sistem transportasi, sistem computer, sistem produksi, dan lain – lainnya.

  2. Sistem alami (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alami adalah sistem yang keberadaanya terjadi secara alami atau natural tanpa adanya campur tangan manusia, misalnya sistem tata surya, sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia, misalnya dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Data dapat dikatakan sebagai sumber informasi. Data merupakan fakta-fakta yang masih mentah atau belum diolah. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Rohmat Taufiq (2013:13) data adalah Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian di olah.

Menurut Valacich dan Schneider (2012:22) Data merupakan material mentah, informasi yang belum terformat, seperti kata dan angka-angka.

menurut Laudon dan Laudon (2012:15) data merupakan aliran fakta-fakta mentah yang mewakili peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum di atur dan disusun kedalam bentuk yang dipahami dan dapat digunakan.

Dari 3 (tiga) poin di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan informasi yang belum di olah yang nantinya akan di olah menjadi suatu bentuk yang berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input

    Dilakukan dengan memasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  2. Tahapan Process

    Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemproses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  3. Tahapan Output

    Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Hirarki Data

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:14), Hirarki data dapat diorganisasikan atau dikelompokkan menjadi beberapa level atau tingkatan. Secara tradisional hirarki data dapat dikelompokkan menjadi label berkas (file), rekaman (record), dan elemen data (field).

  1. Elemen data, merupakan satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  2. Record, adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional disebut baris atau tupel.

  3. File, adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isi datanya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, relasi.

Metode Pengolahan Data

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:17), Metode pengolahan data meliputi; manual, electromechanical, punched card equipment, dan electronic computer.

  1. Metode manual, merupakan pengolahan data yang semua operasi datanya dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.

  2. Metode electromechanical, merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.

  3. Metode punched card equipment, merupakan pengolahan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem warkat unit (unit record system)

  4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi,

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi :

Menurut Informasi Azar Susanto dalam Rohmat Taufiq (2013:1) adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Menurut Sutarman (2012:14) Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).

Berdasarkan poin diatas dapat di simpulkan bahwa informasi merupakan data sudah di olah sedemikian rupa sehingga dapat berguna dan dapat dipahami pihak yang membutuhkan.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata Sutabri (2012:43) :

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”

Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata (2012:30), Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis di tafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat di tafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit . Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Ketelitian Sifat

    ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan Waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal

Konsep Dasar Sistem Informasi Dan Tekonlogi Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya:

Menurut Taufiq (2013 : 17)[2], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Valacich, George dan Hover (2012:20), Sistem informasi adalah kombinasi hardware, software, dan jaringan telekomunikasi yang dibangun orang dan digunakan untuk mengumpulkan, membuat, dan mendistribusikan data yang berguna dalam pengaturan organisasi.

Menurut Laudon dan Laudon (2012:15), Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam sebuah organisasi.

Menurut Hall dalam Abdul Kadir (2014:9), Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dapat dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.

Berdasarkan empat pendapat yang ada diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemprosesan data, penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan yang pada akhirnya menjadi pendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi demi mencapai tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut : (Abdul Kadir, 2014:71).

  1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
  2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
  4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.
  6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources)dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. </p> </ol>

    Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri, Tata (2012 : 47)[3], “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi berupa pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, produk kertas, dan multimedia”.

    Menurut Yuliastrie (2013 : 28)[4], Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

    A. Integrasi sistem

    1. Menghubungkan sistem individu atau kelompok ;

    2. Pengolektifan data dan penyambungan secara otomatis ;

    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

    B. Efisiensi pengelolaan

    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data ;

    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi ;

    3. Penggunaan dan pengambilan informasi.

    C. Dukungan keputusan untuk manajemen

    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan ;

    2. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi ;

    3. Ekstraksi dan informasi internal yang terpadu.

    Definisi Teknologi Informasi

    Untuk mengetahui pengertian teknologi terlebih dahulu kita dapat mengerti pengertian teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

    Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

    Istilah yang baru berkembang dan mulai banyak digunakan untuk menggantikan sistem informasi manajemen adalah teknologi informasi (Information Technology). Istilah teknologi informasi (TI) lebih berorientasi ke teknologinya. Teknologi informasi atau Information Technology (IT) adalah subsistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

    Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

    Menurut Rainer dalam buku vico (2014:169) Teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

    Sedangkan menurut Munir dalam buku vico (2014:169) Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan. (Munir dalam buku Vico, 2014:169).

    Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

    Analisis Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Menurut Taufiq (2013:156) Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi masalah yang ada serta memberikan pemecahan atau solusi terhadap pembuatan sistem yang baru maupun memperbaharui sistem yang telah ada.

    Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Pengembangan Sistem

    Definisi Pengembangan Sistem

    Menurut Al-Jufri (2011 : 141)[5], “Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.”

    Menurut Verzello / John Reuter II dalam Darmawan (2013 : 227)[6], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, yaitu pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional serta persiapan untuk rancang bangun implementasi, yakni menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi / berjalan.

    2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013 : 228)[6], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

    A. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem ;

    B. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

    Menurut Sutabri, Tata (2012 : 225)[3], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan secara rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

    A. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing – masing bentuk informasi yang akan dihasilkan ;

    B. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan ;

    C. Penyusun perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan ;

    D. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek – aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama ;

    E. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi yang bersangkutan.

    3. Tahap – Tahap Rancangan Sistem

    Menurut Al-Jufri (2011 : 141)[5], tahap – tahap rancangan sistem yaitu :

  7. A. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci

    Analis bekerja sama dengan user dan mendokumentasikan rancangan sistem yang baru dengan alat- alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat – alat dokumentasi yang populer yaitu :

    1. Kamus data (Data dictionary) ;

    2. Flowchart ;

    3. Model hubungan objek ;

    4. Spesifikasi kelas.

  8. B. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  9. C. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis bekerja sama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala – kendala yang ada.

  10. D. Memilih Konfigurasi Terbaik

    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS (Management Information System).

  11. E. Menyiapkan Usulan Penerapan

    Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas – tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, serta biaya yang harus dikeluarkan.

  12. F. Menyetujui Atau Menolak Penerapan Sistem

    Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, maka penerapan akan disetujui.


  13. 4. SDLC (System Development Life Cycle)

    Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011 : 24)[7], menyatakan bahwa SDLC atau Sistem Development Life cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah satu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem – sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan Best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik).

    Maksud dari Rosa adalah bahwa sebuah perangkat lunak bias saja mengalami siklus hidup tergantung dari proses pengembangannya mulai dari ide dasar hingga saat lahirnya perangkat lunak itu sendiri.

  14. A. Tahapan SDLC

    Tahapan-tahapan SDLC secara global adalah sebagai berikut :

    1. Inisiasi (initiation)

      Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.

    2. Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)

      Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

    3. Perencanaan (planning)

      Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (Resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.

    4. Analisis Kebutuhan (requirements analysis)

      Menganalisa kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user.

    5. Desain (design)

      Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap dapat memenuhi fungsi-fungsi yang di butuhkan.

    6. Pengembangan (Development)

      Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan; membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian; mempersiapkan berkas atau Ike pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program; peninjnauan pengujian.

    7. Integrasi dan Pengujian (integration and test)

      Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang di spesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.

    8. Implementasi (implementation)

      Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.

    9. Operasi dan Pemeliharaan (operations and maintenance)

      Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan pekerjaan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi, termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

    10. Disposisi (disposition)

      Mendeskripsikan aktivitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktivitas user.

  15. B. Model SDLC

    SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahan prosesnya. Antara lain:

  16. 1. Waterfall

    Model SDLC air terjun sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung.

  17. Gambar 2.2 Model Waterfall

  18. 2. Prototype

    Model Prototype (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tamak seperti seperangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau usir sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user.

  19. Gambar 2.3 Model Prototype

  20. 3. Rapid Application Development

    Rapid Application Development (RAD) adalah model proses pengembangan perangkat lunak bersifat inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak.

  21. Gambar 2.4 Model RAD

  22. 4. Iteratif

    Model iteratif mengombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada model prototipe. Model inkremental akan menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya.

  23. Gambar 2.5 Model Iterative

  24. 5. Spiral

    Model spiral memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kontrol dan aspek sistematik yang diambil dari model air terjun.

  25. Gambar 2.6 Model spiral

  26. Konsep Dasar Prototype

    1. Definisi Prototype

    Menurut Simarmata (2010 : 62)[8], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

    Menurut Mall (2010 : 43)[9], “Prototype is a toy implementation of the system (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh atau gambaran dari sistem dalam bentuk yang menyerupai wujud sebenarnya dan dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.


    2. Jenis – Jenis Prototype

    Jenis – jenis Prototype secara umum dibagi menjadi dua, yaitu :

    A. Rapid Throw-away Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras / lunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high risk) atau dengan bagian dari sistemyang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype “quick and dirty” dibangun, diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

    B. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang.

    Pengujian Black Box Testing

    Teknik pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian Black – Box. Black Box Testing Merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.


    Unified Modelling Language (UML)

    1. Sejarah Singkat Unified Modelling Language (UML)

    Bahasa pemograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Bahasa pemograman ini kurang berkembang dan dikembangkan lebih lanjut, namun dengan kemunculannya telah memberikan sumbangan yang besar pada developer pengembang bahasa pemograman berorientasi objek selanjutnya.

    Perkembangan aktif dari pemograman berorientasi objek mulai menggeliat ketika berkembangnya bahasa pemograman Smalltalk pada awal 1980-an yang

    kemudian diikuti dengan perkembangan bahasa pemograman berorientasi objek yang lainnya seperti C objek, C++, Eifel, dan CLOS. Secara aktual, penggunaan bahasa pemograman berorientasi objek pada saat itu masih terbatas, namun telah banyak menarik perhatian di saat itu.

    Sekitar lima tahun setelah Smalltalk berkembang, maka berkembang pula metode pengembangan berorientasi objek. Metode yang pertama diperkenalkan oleh Sally Shlaer dan Stephen Mellor (Shlaer-Mellor, 1988) dan peter Coad dan Edward Yourdon (Coad-Yourdon), diikuti oleh Grady Booch (Booch, 1991), james R. Rumbaugh, Michael R. Blaha, William Lorensen, Fredrick Eddy, William Premerliani (Rumbaugh-Blaha-Premerlani-Eddy-Lorensen, 1991), dan masih banyak lagi.

    Buku terkenal yang juga berkembang selanjutnya adalah karangan Ivar Jacobson (Jacobson, 1992) yang menerangkan perbedaan pendekatan yang fokus pada use case dan proses pengembangan. Sekitar lima tahun kemudian muncul buku yang membahas mengenai metodologi berorientasi objek yang diikuti dengan buku-buku yang lainnya. Di dalamnya juga membahas mengenai konsep, definisi, notasi, terminologi, dan proses mengenai metodologi berorientasi objek.

    Pada 1996, object Management Group (OMG) mengajukan proposal agar adanya standardisasi pemodelan berorientasi objek dan pada bulan September 1997 UML diakomodasikan oleh OMG sehingga sampai saat ini UML telah memberikan kontribusinya yang cukup besar di dalam metodologi berorientasi objek dan hal-hal yang terkait di dalamnya.

    Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG. UML terbaru adalah UML 2.3 yang terdiri dari 4 macam spesifikasi, yaitu diagram Interchange Specification, UML infrastucture, UML Superstructure, dan Object Constraint Language (OCL).

    2. Definisi Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Rosa A. S dkk (2014:133)[7], “UML (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.”


    Menurut Rahardi dkk dalam jurnalnya (2016 : 4)[10], UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.


    3. Tujuan UML

    Menurut Yasin (2012:268)[11], tujuan UML di antaranya adalah :

  27. A. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  28. B. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  29. C. Menyatukan praktik – praktik terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


    4. Tipe – Tipe Diagram UML

    Menurut Yasin (2012:269)[11], tipe – tipe diagram UML adalah :


    A. Use Case Diagram

    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

    B. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :

    1. Activity, yaitu notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction, yaitu notasi yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kontrol dari activity ke activity.

    3. Decision, yaitu notasi yang menandakan kontrol dari cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncrounitation Bars, yaitu aliran kerja notasi yang menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses – proses pada jalur aktivitas dari level atas secara umum.

    C. Squence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu :

    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

    D. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.


    Elisitasi

    1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    A. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting)

    Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    B. “D” pada MDI berarti Desirable

    Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    C. “I” pada MDI berarti Inessential

    Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.


    3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan eksitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    A. Technical (T), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    B. Operational (O), bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    C. Economic (E), berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, maka requirement tersebut harus di eliminasi ;

      Middle (M), mampu dikerjakan ;

      Low (L), mudah dikerjakan.

    4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


    ================================================

    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan semakin maraknya Perguruan Tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

    Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

    Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

    Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200 ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

    1. Pada 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
    2. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
    3. 3. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
    4. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
    5. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
    6. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
    7. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
    8. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
    9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
    10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

    Jurusan / Program Studi Peguruan Tinggi Raharja

    1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja
    2. Tabel 3.1 Jurusan / Program Studi STMIK Raharja

      Tabel 3.1 merupakan tabel jurusan / program studi yang terdapat pada STMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Sistem Informasi, Teknik Informaka, dan Sistem Komputer.

    3. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika
    4. Tabel 3.2 Jurusan / Program Studi AMIK Raharja

      Tabel 3.2 merupakan tabel jurusan / program studi yang terdapat pada AMIK Raharja Informatika yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Manajemen Informatika, Komputer Akuntansi, dan Teknik Informatika.

    Visi Dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

    1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

    Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

    Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

    Arti Nama Raharja

    Arti kata “Raharja” diinspirasikan dari motto Kota dan Kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

    Arti Green Campus

    Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

    Arti Pribadi Raharja

    Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

    Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff / Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

    1. Presiden Direktur

    Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

    2. Direktur

    Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.
    2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3.Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

    Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

    5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

    6.Asisten Direktur Akademik

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

    7. Kepala Jurusan

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

    8. Asisten Direktur Finansial

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

    10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang :

    1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
    2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
    2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
    3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
    4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan


    ==

    BAB IV

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Berdasarkan dari analisa analisa yang telah dijabarkan pada BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang ada saat ini di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan bahwa:

    Apakah sistem Viewboard GO+ yang berjalan sekarang dapat dikembangkan menjadi lebih informatif bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja. Sistem goplus yang sudah ada dan tengah berjalan masih menghadapi beberapa kendala dan permasalahan dari mulai penggunaan sistemnya sampai sosialisasi kepada mahasiswa atau pribadi raharja. Walaupun sistem goplus sudah mudah di akses namun minat mahasiswa yang kurang dalam penggunaannya salah satu faktor kurangnya minat mahasiswa ialah perlu adanya login rinfo yang terkadang memerlukan waktu yang lama sehingga mahasiswa malas untuk menunggu.

    Bagaimana sistem Viewboard Publik GO+ dapat memudahkan mahasiwa dalam pengecekan biaya perkuliahan yaitu dengan menampilkan beberapa informasi yang tepat sasaran dengan menambahkan fitur khusus yang dapat dilihat dan langsung di mengerti misalkan tentang tanggal jatuh tempo yang terpampang jelas tanpa harus mencari secara konvesional dengan berjalannya sistem seperti ini akan meningkatkan kedisplinan mahasiswa saat melakukan pembayaran dan berkurang keterlambatan mahasiswa dalam melakukan pembayaran ini akan menguntungkan pihak kampus terlebih divisi keuangan.


    Bagaimana sistem dapat menghasilkan informasi yang akurat bagi mahasiwa di Perguruan Tinggi Raharja, informasi harus lah bersifat fakta atau real terlebih informasi pembayaran ini merupakan poin penting, mahasiswa tak perlu bingung jumlah pembayaran mereka berapa dan buktinya mana semua sudah tertera pada sistem viewboard publik goplus ini tentunya informasi yang ada didalam nya akurat.

    Untuk menciptakan sebuah Viewboard publik goplus yang bisa memberikan informasi bermanfaat bagi pribadi Raharja, bermanfaat dalam artinya bukan hanya dapat memudahkan seseorang dan memberikan keuntungan pada seseorang tapi untuk semua orang yang membutuhkan. Dengan memberikan manfaat kepada orang banyak tentunya sistem ini akan terus di pakai dan digunakan dimasa depan nanti dan dapat terus menerus digunakan di generasi selanjutnya demi menyempurnakan pelayanan kampus.

    Dan kiranya penelitian ini bisa dijadikan referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja demi memaksimalkan kinerja sistem yang tengah berjalan dan pada akhirnya sistem ini akan terus dipakai di masa depan serta berguna bagi semua kalangan yang berapa di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja.

    Saran

    Adapun saran yang dapat disajikan oleh penulis yaitu:

    1. Adanya satu Viewboard publik yang dapat memberikan informasi bagi seluruh Raharja tanpa harus login terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam pengaksesan informasi yang dibutuhkan.
    2. Diharapkan dengan adanya viewboard publik yang berisikan informasi aktivitas seputar kegiatan user yang terkait di dalam Goplus.
    3. Dengan adanya viewboard publik dapat mempermudah mahasiswa dalam mencari informasi pembayaran tanpa harus menunggu lama
    4. Dengan adanya viewboard publik diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih akurat sesuai data yang ada pada sistem Goplus.
    5. Sistem Goplus sebagai media pelayanan informasi pembayaran mahasiswa dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan dapat bermanfaat bagi Perguruan Tinggi Raharja dan juga bermanfaat untuk banyak pribadi Raharja.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    2. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    3. 3,0 3,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.
    4. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khana Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
    5. 5,0 5,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Smart Grafika.
    6. 6,0 6,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
    7. 7,0 7,1 Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung.
    8. Simarmata. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : CV Andi Offset.
    9. Mall. 2010
    10. Rahardi, Majid. Lukito Edi Nugroho. Ridi Ferdiana. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Yogyakarta : STMIK AMIKOM
    11. 11,0 11,1 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana Media.