KP1412478668: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Sistem)
(Konsep Dasar Sistem Informasi Dan Tekonlogi Informasi)
Baris 636: Baris 636:
  
 
==Konsep Dasar Sistem Informasi Dan Tekonlogi Informasi==
 
==Konsep Dasar Sistem Informasi Dan Tekonlogi Informasi==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Sistem Informasi'''</p></div>
+
===Definisi Sistem Informasi===
 
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Terdapat beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Terdapat beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya:</p></div>
  
Baris 654: Baris 653:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan empat pendapat yang ada diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemprosesan data, penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan yang pada akhirnya menjadi pendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi demi mencapai tujuannya. </p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan empat pendapat yang ada diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemprosesan data, penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan yang pada akhirnya menjadi pendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi demi mencapai tujuannya. </p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Komponen Sistem Informasi'''</p></div>
+
===Komponen Sistem Informasi===
 
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut : (Abdul Kadir, 2014:71).</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut : (Abdul Kadir, 2014:71).</p></div>
Baris 669: Baris 667:
  
 
===Tujuan Sistem Informasi===
 
===Tujuan Sistem Informasi===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Tujuan Sistem Informasi'''</p></div>
+
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri, Tata (2012 : 47)<ref name="Sutabri, Tata">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi berupa pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, produk kertas, dan multimedia”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri, Tata (2012 : 47)<ref name="Sutabri, Tata">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi berupa pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, produk kertas, dan multimedia”.</p></div>
  
Baris 696: Baris 694:
 
</ol>
 
</ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Teknologi Informasi'''</p></div>
 
 
===Definisi Teknologi Informasi===
 
===Definisi Teknologi Informasi===
  
Baris 713: Baris 710:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.</p></div>
  
===Analisis Sistem===
+
==Analisis Sistem==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Analisa Sistem''' </p></div>
+
===Definisi Analisa Sistem===
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rosa A.S, dkk (2014:18)<ref name="Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin">Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung.</ref>“Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana  yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Hal tersebut terlihat sederhana, namun sebenarnya tidak. Banyak hambatan yang akan ditemui dalam proses tersebut”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2">'''2. Langkah – Langkah Analisa Sistem''' </p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:156) Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013 : 159)<ref name="Taufiq, Rohmat">Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.</ref>untuk melakukan analisa sistem agar hasil analisa dapat maksimal maka langkah – langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi  masalah yang ada serta memberikan pemecahan atau solusi terhadap pembuatan sistem yang baru maupun memperbaharui sistem yang telah ada.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013 : 159)<ref name="Taufiq, Rohmat">Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.</ref>adalah sebagai berikut :</p></div>
+
===Fungsi Analisa Sistem===
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">A. Definisi Lingkup</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), komunikasi (comminication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.</p>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">B. Analisis Masalah</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “apakah masalah – masalah tersebut layak untuk dipecahkan” dan “apakah sistem yang baru layak untuk dibangun”. Dalam metodologi lain, langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah – langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.</p>
+
<p style="line-height: 2">Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.</p>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">C. Analisis Persyaratan</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pertanyaan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan  oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.</p>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">D. Desain Logic</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tidak semua proyek mencakup pengembangan model driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model – model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antar muka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mengesahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.</p>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">E. Analisa Kebutuhan</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif – alternatif berbasis komputer dapat di implementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut, dan merekomendasikan sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun, serta diimplementasikan.</p>
+
<p style="line-height: 2">Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.</p>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2">'''3. Tahap – Tahap Analisa Sistem''' </p></div>
+
<p style="line-height: 2">Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut: </p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011 : 322)<ref name="Henderi, Maimunah, Randy Andrian">Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 N0.3 – Mei 2011.</ref>“Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.</p></div>
+
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).</p>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Murad (2013 : 51)<ref name="Murad. Dina. Fitria">Murad. Dina. Fitria. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.</ref>, tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak – banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode – metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.</p>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri, Tata (2012 : 220)<ref name="Sutabri, Tata">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.</ref>, proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.</p>
<p style="line-height: 2">Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini adalah sebagai berikut :</p></div>
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">A. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi – fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan ;</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.</p>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">B. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya ;</p>
+
</ol>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">C. Mengevaluasi sistem – sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya ;</p>
+
===Konsep Dasar Pengembangan Sistem===
 
+
===Definisi Pengembangan Sistem''' </p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">D. Merumuskan tujuan – tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru ;</p>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">E. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.</p>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Selama tahap analisis sistem, system analyst terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :</p></div>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">A. Mengumumkan Penelitian Sistem</p><p style="line-height: 2">Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru, manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula – mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.</p>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">B. Mengorganisasikan Tim Proyek</p><p style="line-height: 2">Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem yang dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif dari pada hanya pasif.</p>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">C. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi</p><p style="line-height: 2">Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survei.</p>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">D. Mengidentifikasikan Kriteria Kinerja Sistem</p><p style="line-height: 2">Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.</p>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">E. Menyiapkan Usulan Rancangan</p><p style="line-height: 2">Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.</p>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">F. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek</p><p style="line-height: 2">Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.</p></li>
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<p style="line-height: 2">'''4. Object Oriented Analysis (OOA)''' </p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Object oriented analysis (OOA) merupakan metode analisis yang memeriksa requirements, yaitu syarat atau keperluan yang harus dipenuhi oleh sistem dari sudut pandang kelas – kelas dan objek – objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasi atau mengobservasi permasalahan tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. Analisa ini sebaiknya dilakukan oleh orang – orang yang benar – benar memahami implementasi sistem yang berbasis atau berorientasi objek, karena tanpa pemahaman itu maka sistem yang dihasilkan bisa jadi tidak realistis jika diimplementasikan dengan berbasis objek.</p></div>
+
 
+
 
+
 
+
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Perancangan Sistem''' </p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011 : 141)<ref name="Al-Jufri, Hamid">Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Smart Grafika.</ref>, “Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011 : 141)<ref name="Al-Jufri, Hamid">Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT Smart Grafika.</ref>, “Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.”</p></div>

Revisi per 23 Juli 2017 18.05

ANALISA PENGEMBANGAN VIEWBOARD GO+ (GREEN ORCHESTRA PLUS)

BERBASIS YII FRAME WORK SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412478668
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISA PENGEMBANGAN VIEWBOARD GO+ (GREEN ORCHESTRA PLUS) BERBASIS YII FRAME WORK

SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411478668
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang,17 Juli 2017

Dosen Pembimbing
   
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM )
 
NID :99001
   



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Disusun Oleh :

NIM
: 1412478668
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Laporan KKP ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan KKP yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1412478668

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Menyempurnakan sistem informasi menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat juga harus seimbang dengan kebutuhan saat ini serta dapat bertahan di masa depan. Pada Perguruan Tinggi Raharja pembayaran perkuliahan merupakan salah satu hal yang sangat penting karena pembayaran digunakan untuk membayar segala kebutuhan kampus agar dapat memberikan fasilitas terbaik untuk mahasiswa. Namun perlu adanya kemajuan demi memudahkan dalam bertransaksi dan dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan.Informasi yang cepat dan akurat sangatlah dibutuhkan dalam hal bertransaksi. Pada masa kini informasi dalam bentuk online sangatlah cocok karena dapat di akses dimana pun dan kapanpun tentunya sangat memudahkan para penggunanya. Sama hal Nya dengan mahasiswa yang membutuhkan informasi pembayaran yang cepat dan akurat tanpa merepotkan seperti harus bertanya dari satu orang ke orang yang lainnya atau harus datang ke kampus untuk sekedar mengetahui jatuh tempo pembayaran.GO+ merupakan salah satu sistem pelayanan kampus yang mana sistem ini dapat menyajikan informasi tentang tagihan perkuliahan mahasiswa serta tagihan lainnya yang berkaitan. GO+ dapat diakses melalui device apapun selama terhubung dengan internet.Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) permasalahan pada sistem yang ada sebelumnya. Lalu dengan didukung 4 (empat) metode penelitian serta dibatasi dengan 3 (tiga) ruang lingkup,diharapkan dengan adanya pengembangan sistem Go+ bertujuan agar memudahkan mahasiswa mendapatkan informasi pembayaran yang di inginkan.

Kata kunci : Pengembangan, informasi, Goplus.

ABSTRACT

Improving the information system to be better and more useful also must be balanced with current needs and can survive in the future. At Raharja College, lecture payment is one of the most important things because payment is used to pay all campus needs in order to provide the best facilities for students. Need for progress in order to facilitate in transactions and can provide information needed. Information is fast and accurate is needed in terms of transactions. In the present information in the form of online is perfect because it can be accessed anywhere and anytime of course very easy for its users. Just the same thing with students who need quick and accurate payment information without the hassle of having to ask from one person to another or have to come to campus just to know the payment maturity. GO + is one of the campus service system where this system can present Information about student lecture bills and other related charges. GO + can be accessed through any device during connection with internet. In this research, found 3 (three) problems in the previous system. Then supported by 4 (four) research methods and limited by 3 (three) scope, expected with existence of system development of Go + aims to facilitate student get information of payment in want.

Keywords: Development, information, Goplus.

KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dan menyusunnya dengan baik.

Penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan KKP ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., sebagai Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih atas jasa dan dukungan moril dari Orangtua dan Keluarga, sehingga penulis dapa menyelesaikan KKP ini dengan baik.
  8. Kak Eka Purnama Harahap S.Kom selaku pembimbing SEIHA yang telah memberikan ilmu nya dan selalu sabar dalam membimbing penulis.
  9. Kak Ninda Lutfiani S.Kom yang telah membimbing dan mengarahkan penulis.
  10. Rekan-rekan seperjuangan grup SEIHA ( Made Bunga Thalia, Randy Wijaya, Dwi Anjani, Yustin Novita Dewi)
  11. Teman-teman seperjuangan dan keluarga besar TIMUR ( Edelweiss, AUROR, SWAN ) .
  12. Rekan-rekan seperjuangan (Anggun Aditya Ningrum, Dina Andriani, Fitri Wulandari, Dwi Anjani, Siti Aina Tasbiyah, Yustin Novita Dewi )
  13. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan KKP ini .

Peneliti menyadari bahwa penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu, peneliti mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata, peneliti berharap Laporan KKP ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya sebagai bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 17 Juli 2017
Sarah Pratiwi
NIM. 1412478668



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan pada zaman sekarang,salah satunya adalah di bidang keuangan dalam instansi tertentu. Keuangan salah satu hal yang sangat di perhatikan sehingga diperlukan adanya sebuah informasi. Menurut Darmawan (2012:2), “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, ketercapaiannya, sesuai dengan kebutuhan”. Di era globalisasi saat ini, setiap individu dituntut dapat menghadapi persaingan global yang terus menerus mengalami peningkatan dari segi pengetahuan dalam menciptakan suatu sistem yang dapat berguna sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan teknologi juga mempunyai peranan dan pengaruh yang besar di bidang pendidikan, yaitu guna meningkatkan optimalisasi dalam menjalankan setiap perkerjaan.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu institusi pendidikan yang berfokus dalam bidang manajemen, teknologi dan informasi. Informasi yang terdapat dalam perguruan tinggi saat ini sangat diperlukan untuk mahasiswa, dosen maupun masyarakat luas guna memberikan informasi yang lebih baik lagi.

Setelah memahami informasi sebaiknya pahami juga mengenai data, karena informasi data saling berkaitan satu sama lain. Menurut Valacich dan Scheider (2012:22) “Data adalah fakta-fakta atau peristiwa yang terjadi di dalam suatu organisasi atau di dalam lingkungan sehari-hari sebelum diterapkan dan disusun ke dalam bentuk yang dipahami”.

Setelah memahami informasi dan data selanjutnya adalah memahami pengertian dari sistem. Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melaksanakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan informasi dalam membantu mengambil keputusan manajemen operasi dari hari ke hari untuk masyarakat luas.

Dari ketiganya diketahui antara Informasi, data dan sistem saling berkaitan sehingga adanya pengertian sistem informasi. Menurut Laudon dan Laudon (2012:15), Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam sebuah organisasi. Sehingga informasi dapat diolah sesuai kebutuhan supaya bisa di sampaikan dalam bentuk viewboard yang mudah dipahami serta dapat menjadi sistem penunjang keputusan atau sebagai media informasi.

Menu khusus yang terdapat pada GO+ salah satunya yaitu Viewboard, menu khusus ini merupakan suatu hal yang penting dalam menunjang kegiatan perkuliahan termasuk dalam hal pembayaran, karena dapat merekap hasil dari jumlah secara keseluruhan dan juga dapat menampilkan informasi ke dalam bentuk tampilan yang menarik dan mudah dipahami.

Perguruan Tinggi Raharja telah melakukan perkembangan dengan Viewboard selain sebagai fasilitas yang diberikan kepada mahasiswa , dosen atau masyarakat luas, Viewboard juga sebagai media tampilan untuk menyampaikan informasi bagi pribadi raharja salah satunya ialah sistem GO+ (Green Orchestra plus) adalah instrument IT Financial accounting system pada Perguruan Tinggi Raharja. Green menggambarkan kekuatan financial. Green Orchestra mengilustrasikan Divisi keuangan Perguruan Tinggi Raharja yang tidak beraktifitas sendirian, tapi memetik instrumen musiknya (menjalankan aktivitas sehari-hari) yang berirama dan harmonis. GO dalam bahasa inggris artinya maju tak gentar , yang menggambarkan divisi keuangan berirama terpadu dan memiliki kekuatan di dalam Orchestra besar yaitu Pribadi Raharja. GO+ terdapat dalam Future IT Raharja (FIR) yaitu merupakan sekumpulan dari project-project IT masa depan yang dimilki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang berguna untuk mendukung kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para pribadi raharja. Lebih dari itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). GO+ merupakan sistem informasi keuangan mahasiswa dan dapat di akses melalui website GO+ (goplus.raharja.ac.id) dan dapat juga diakses melalui sisplus (SIS+) lalu login menggunakan Google Rinfo dan cari ikon GO+ setelah di klik maka akan langsung menuju Viewboard mahasiwa GO+. GO+ punya 2 Viewboard yaitu Viewboard Mahasiswa dan kasir yang hanya bisa diakses dengan orang-orang tertentu.

Viewboard mahasiswa yang sekarang tengah berjalan belum sepenuhnya sempurna karena masih terdapat permasalahan seperti jarang nya mahasiswa mengakses goplus dikarenakan perlu login saat ingin mengaksesnya, mahasiswa yang login rinfo akan terhambat jika mereka lupa password atau email mereka bermasalah itu yang menyebabkan kurang minatnya mahasiswa dalam mengakses goplus. Guna memaksimalkan fasilitas dan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari informasi mengenai pembayaran yang bersifat tepat waktu, terperinci dan akurat dibutukan viewboard yang lebih informatif serta dapat menujukan aktifitas pengguna goplus ataupun menunjukkan aktifitas pembayaran kuliah yang dapat di akses semua pribadi raharja dengan mudah.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang diberi judul “ANALISA PENGEMBANGAN VIEWBOARD GO+ (GREEN ORCHESTRA PLUS) BERBASIS YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI”


Rumusan Masalah

Perumusan adalah suatu cara, sedangkan masalah itu sendiri adalah sesuatu yang harus dipecahkan atau diselesaikan. Jadi, perumusan masalah adalah suatu cara untuk memecahkan atau menyelsaikan masalah. Dalam sebuah pengembangan sistem tentunya terlebih dahulu melakukan penelitian guna meneliti keperluan yang dibutuhkan dalam sebuah sistem yang ada. Pada saat ini ketika mahasiswa mengakses GO+ mereka harus mengunjungi Goplus.raharja.ac.id lalu login dengan menggunakan SSO, Mahasiwa langsung dapat melihat total tagihan mereka dan informasi seputar pembayaran. Namun ada kekurang dalam sistem viewboard ini dimana Informasi yang tertera masih tidak akurat, selain itu minimnya informasi yang diberikan tentang informasi mengenai pembayaran sehingga sistem viewboard menjadi tidak efisien dan efektif .

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan , maka terdapat 3 rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah sistem Viewboard GO+ yang berjalan sekarang dapat dikembangkan menjadi lebih informatif bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja ?

  2. Bagaimana sistem Viewboard Publik GO+ dapat memudahkan mahasiwa dalam pengecekan biaya perkuliahan ?

  3. Bagaimana sistem dapat menghasilkan informasi yang akurat bagi mahasiwa di Perguruan Tinggi Raharja ?

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap manusia pasti mempunyai ide atau gagasan. Pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Untuk mempermudah penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini memerlukan suatu batasan agar lebih terarah dan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu sesuai dengan penulisan penelitian ini, penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian.

Penelitian ini berfokus pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja, terdapat 3 (tiga) Ruang lingkup yaitu :

  1. Diimplementasikan untuk pengguna Rinfo khususnya Mahasiswa (Pribadi Raharja) pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Diimplementasikan kepada mahasiswa untuk mencari informasi seputar pembayaran.

  3. Penelitian ini berfokus untuk mengembangkan menu Viewboard (Informasi Pembayaran ) pada Perguruan Tinggi Raharja ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian bertujuan agar dapat dilaksanakannya suatu penelitian. Oleh karena itu, ini sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan sangat berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditentukan dan pada jawaban yang terdapat pada kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, seperti biasa menggunakan kata-kata kerja pembuka diantaranya : menjelaskan, menemukan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan, memperoleh data atau pengetahuan maupun keterangan tentang peneliti. Terdapat 3 (tiga) tujuan dari penelitian ini diantaranya :

  1. Mengembangkan sebuah sistem Viewboard GO+ yang informatif bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Menciptakan sistem Viewboard Publik GO+ dapat memudahkan mahasiwa dalam pengecekan biaya perkuliahan.

  3. Mencapai sebuah hasil dengan adanya sebuah sistem informasi yang akurat seperti yang diharapkan.


Manfaat penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjadwalnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dalam manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi studi komunikasi dan informasi yang akhir-akhir ini semakin banyak memperoleh kajian dari berbagai bidang terapan. Dan didalam manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan sistem iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja, mengatasi kendala-kendala yang muncul pada sistem, dapat dijadikan fasilitas iLearning yang tersentralisasi, yang memuat seluruh informasi, yang kemudian diharapkan dapat memberikan informasi seputar Perguruan Tinggi Raharja yang akurat. Dibawah berikut beberapa manfaat penelitian yang penulis dilakukan antara lain:

  1. Dapat mengembangkan sebuah sistem Viewboard GO+ yang informatif bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Sistem Viewboard Publik GO+ dapat memudahkan mahasiwa dalam pengecekan biaya perkuliahan.

  3. Dapat Mencapai sebuah hasil dengan adanya sebuah sistem informasi yang akurat seperti yang diharapkan.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Penulis akan menggunakan 2 (dua) metode penelitian yaitu Metode Pengumpulan data dan Metode Analisis sistem dalam menyusun laporan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode Observasi

Metode Observasi (Pengamatan) adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang dijadikan sebagai bahan untuk menulis laporan.Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem goplus yang sedang berjalan terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja selama 1 bulan masa pra kkp dan 6 bulan masa kkp total waktu penelitian adalah 7 (tujuh bulan). Kemudian dari pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu dalam proses menganalisa untuk pembangunan sistem tersebut.


Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait serta narasumber yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja secara langsung. Metode ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang terjadi serta data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.


Metode Studi Pustaka

Menurut Sugiyono (2012), studi pustaka adalah kajian teoritis, referensi serta literature ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.Peneliti mengumpulkan beberapa referensi yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Metode Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).Demi medukung penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis swot untuk memudahkan memecahkah masalah.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang di pergunakan serta sistematika penulisan KKP ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi Definisi Dashboard, Definisi Viewboard, Publik ,Media, Definisi GO, Definisi FIR, Konsep Dasar Database Dan Mysql, Definisi Database, Definisi MySQL(wiki), Konsep Dasar Yii Framework, Definisi Yii Framework, Fitur Yii Framework, Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML), Definisi Uniefied Modeling Language (UML), Jenis-Jenis Diagram UML, Konsep Dasar Internet, Definisi Internet, Sejarah Internet, Definisi Pembayaran, Konsep Analisis SWOT, Definisi Analisis swot, Faktor-Faktor Analisis swot, Tipe-tipe Strategi swot yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, metode analisis swot, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Mohamad Subhan (2012:8), sistem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu..

Tata Sutabri (2012:17)

Menurut Rudy Tantra (2012:1), sistem merupakan entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem (sistem yang lebih kecil) yang saling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Yakub (2012:1) [1], bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari bagian-bagian atau subsistem yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya bekerja sama untuk melakukan kegiatan atau suatu tujuan demi mencapai tujuan tertentu.

Karakterisitik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (System Component)

    Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem

    Masukan sistem (input), yaitu energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang di masukan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Keluaran sistem

    Hasil dari inputan yang telah dimanipulasi menjadi bentuk yang berbeda. Output merupakan atau tujuan akhir dari sistem.

  7. Pengolahan Sistem

    Pengolahan sistem (process), yaitu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan – bahan yang lainnya menjadi berupa barang jadi.

  8. Keluaran Sistem

    Keluaran sistem (output), yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, table, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

  9. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.


Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, Menurut Tata Sutabri (2012:22)sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem abstrak (abstrack system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang terlihat secara fisik, misalnya seperti sistem akuntansi, sistem transportasi, sistem computer, sistem produksi, dan lain – lainnya.

  2. Sistem alami (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alami adalah sistem yang keberadaanya terjadi secara alami atau natural tanpa adanya campur tangan manusia, misalnya sistem tata surya, sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia, misalnya dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Data dapat dikatakan sebagai sumber informasi. Data merupakan fakta-fakta yang masih mentah atau belum diolah. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Rohmat Taufiq (2013:13) data adalah Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian di olah.

Menurut Valacich dan Schneider (2012:22) Data merupakan material mentah, informasi yang belum terformat, seperti kata dan angka-angka.

menurut Laudon dan Laudon (2012:15) data merupakan aliran fakta-fakta mentah yang mewakili peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum di atur dan disusun kedalam bentuk yang dipahami dan dapat digunakan.

Dari 3 (tiga) poin di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan informasi yang belum di olah yang nantinya akan di olah menjadi suatu bentuk yang berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :

  1. Tahapan Input

    Dilakukan dengan memasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  2. Tahapan Process

    Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemproses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  3. Tahapan Output

    Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

Hirarki Data

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:14), Hirarki data dapat diorganisasikan atau dikelompokkan menjadi beberapa level atau tingkatan. Secara tradisional hirarki data dapat dikelompokkan menjadi label berkas (file), rekaman (record), dan elemen data (field).

  1. Elemen data, merupakan satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  2. Record, adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional disebut baris atau tupel.

  3. File, adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isi datanya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, relasi.

Metode Pengolahan Data

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:17), Metode pengolahan data meliputi; manual, electromechanical, punched card equipment, dan electronic computer.

  1. Metode manual, merupakan pengolahan data yang semua operasi datanya dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.

  2. Metode electromechanical, merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.

  3. Metode punched card equipment, merupakan pengolahan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem warkat unit (unit record system)

  4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi,

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi :

Menurut Informasi Azar Susanto dalam Rohmat Taufiq (2013:1) adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Menurut Sutarman (2012:14) Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15), information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decision. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang).

Berdasarkan poin diatas dapat di simpulkan bahwa informasi merupakan data sudah di olah sedemikian rupa sehingga dapat berguna dan dapat dipahami pihak yang membutuhkan.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata Sutabri (2012:43) :

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”

Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata (2012:30), Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis di tafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat di tafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit . Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Ketelitian Sifat

    ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan Waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal

Konsep Dasar Sistem Informasi Dan Tekonlogi Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat beberapa pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya:

Menurut Taufiq (2013 : 17)[2], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Valacich, George dan Hover (2012:20), Sistem informasi adalah kombinasi hardware, software, dan jaringan telekomunikasi yang dibangun orang dan digunakan untuk mengumpulkan, membuat, dan mendistribusikan data yang berguna dalam pengaturan organisasi.

Menurut Laudon dan Laudon (2012:15), Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam sebuah organisasi.

Menurut Hall dalam Abdul Kadir (2014:9), Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dapat dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.

Berdasarkan empat pendapat yang ada diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemprosesan data, penyimpanan, pengambilan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan yang pada akhirnya menjadi pendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi demi mencapai tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut : (Abdul Kadir, 2014:71).

  1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
  2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
  4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.
  6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources)dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. </p> </ol>

    Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri, Tata (2012 : 47)[3], “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi berupa pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, produk kertas, dan multimedia”.

    Menurut Yuliastrie (2013 : 28)[4], Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

    A. Integrasi sistem

    1. Menghubungkan sistem individu atau kelompok ;

    2. Pengolektifan data dan penyambungan secara otomatis ;

    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

    B. Efisiensi pengelolaan

    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data ;

    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi ;

    3. Penggunaan dan pengambilan informasi.

    C. Dukungan keputusan untuk manajemen

    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan ;

    2. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi ;

    3. Ekstraksi dan informasi internal yang terpadu.

    Definisi Teknologi Informasi

    Untuk mengetahui pengertian teknologi terlebih dahulu kita dapat mengerti pengertian teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

    Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

    Istilah yang baru berkembang dan mulai banyak digunakan untuk menggantikan sistem informasi manajemen adalah teknologi informasi (Information Technology). Istilah teknologi informasi (TI) lebih berorientasi ke teknologinya. Teknologi informasi atau Information Technology (IT) adalah subsistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

    Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

    Menurut Rainer dalam buku vico (2014:169) Teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

    Sedangkan menurut Munir dalam buku vico (2014:169) Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan. (Munir dalam buku Vico, 2014:169).

    Berdasarkan pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

    Analisis Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Menurut Taufiq (2013:156) Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi masalah yang ada serta memberikan pemecahan atau solusi terhadap pembuatan sistem yang baru maupun memperbaharui sistem yang telah ada.

    Fungsi Analisa Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Pengembangan Sistem

    ===Definisi Pengembangan Sistem </p>

    Menurut Al-Jufri (2011 : 141)[5], “Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.”

    Menurut Verzello / John Reuter II dalam Darmawan (2013 : 227)[6], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, yaitu pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional serta persiapan untuk rancang bangun implementasi, yakni menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi / berjalan.

    2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013 : 228)[6], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

    A. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem ;

    B. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

    Menurut Sutabri, Tata (2012 : 225)[3], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan secara rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

    A. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing – masing bentuk informasi yang akan dihasilkan ;

    B. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan ;

    C. Penyusun perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan ;

    D. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek – aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama ;

    E. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi yang bersangkutan.

    3. Tahap – Tahap Rancangan Sistem

    Menurut Al-Jufri (2011 : 141)[5], tahap – tahap rancangan sistem yaitu :

  7. A. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci

    Analis bekerja sama dengan user dan mendokumentasikan rancangan sistem yang baru dengan alat- alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat – alat dokumentasi yang populer yaitu :

    1. Kamus data (Data dictionary) ;

    2. Flowchart ;

    3. Model hubungan objek ;

    4. Spesifikasi kelas.

  8. B. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  9. C. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis bekerja sama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala – kendala yang ada.

  10. D. Memilih Konfigurasi Terbaik

    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS (Management Information System).

  11. E. Menyiapkan Usulan Penerapan

    Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas – tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, serta biaya yang harus dikeluarkan.

  12. F. Menyetujui Atau Menolak Penerapan Sistem

    Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, maka penerapan akan disetujui.


  13. 4. SDLC (System Development Life Cycle)

    Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011 : 24)[7], menyatakan bahwa SDLC atau Sistem Development Life cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah satu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem – sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan Best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik).

    Maksud dari Rosa adalah bahwa sebuah perangkat lunak bias saja mengalami siklus hidup tergantung dari proses pengembangannya mulai dari ide dasar hingga saat lahirnya perangkat lunak itu sendiri.

  14. A. Tahapan SDLC

    Tahapan-tahapan SDLC secara global adalah sebagai berikut :

    1. Inisiasi (initiation)

      Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.

    2. Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)

      Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

    3. Perencanaan (planning)

      Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (Resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.

    4. Analisis Kebutuhan (requirements analysis)

      Menganalisa kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user.

    5. Desain (design)

      Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap dapat memenuhi fungsi-fungsi yang di butuhkan.

    6. Pengembangan (Development)

      Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan; membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian; mempersiapkan berkas atau Ike pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program; peninjnauan pengujian.

    7. Integrasi dan Pengujian (integration and test)

      Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang di spesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.

    8. Implementasi (implementation)

      Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.

    9. Operasi dan Pemeliharaan (operations and maintenance)

      Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan pekerjaan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi, termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

    10. Disposisi (disposition)

      Mendeskripsikan aktivitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktivitas user.

  15. B. Model SDLC

    SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahan prosesnya. Antara lain:

  16. 1. Waterfall

    Model SDLC air terjun sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung.

  17. Gambar 2.2 Model Waterfall

  18. 2. Prototype

    Model Prototype (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tamak seperti seperangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau usir sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user.

  19. Gambar 2.3 Model Prototype

  20. 3. Rapid Application Development

    Rapid Application Development (RAD) adalah model proses pengembangan perangkat lunak bersifat inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak.

  21. Gambar 2.4 Model RAD

  22. 4. Iteratif

    Model iteratif mengombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada model prototipe. Model inkremental akan menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya.

  23. Gambar 2.5 Model Iterative

  24. 5. Spiral

    Model spiral memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kontrol dan aspek sistematik yang diambil dari model air terjun.

  25. Gambar 2.6 Model spiral


  26. Konsep Dasar Prototype

    1. Definisi Prototype

    Menurut Simarmata (2010 : 62)[8], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

    Menurut Mall (2010 : 43)[9], “Prototype is a toy implementation of the system (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh atau gambaran dari sistem dalam bentuk yang menyerupai wujud sebenarnya dan dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.


    2. Jenis – Jenis Prototype

    Jenis – jenis Prototype secara umum dibagi menjadi dua, yaitu :

    A. Rapid Throw-away Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras / lunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high risk) atau dengan bagian dari sistemyang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype “quick and dirty” dibangun, diverifikasi oleh konsumen, dan dibuang hingga prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

    B. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang.

    Pengujian Black Box Testing

    Teknik pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian Black – Box. Black Box Testing Merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.


    Unified Modelling Language (UML)

    1. Sejarah Singkat Unified Modelling Language (UML)

    Bahasa pemograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Bahasa pemograman ini kurang berkembang dan dikembangkan lebih lanjut, namun dengan kemunculannya telah memberikan sumbangan yang besar pada developer pengembang bahasa pemograman berorientasi objek selanjutnya.

    Perkembangan aktif dari pemograman berorientasi objek mulai menggeliat ketika berkembangnya bahasa pemograman Smalltalk pada awal 1980-an yang

    kemudian diikuti dengan perkembangan bahasa pemograman berorientasi objek yang lainnya seperti C objek, C++, Eifel, dan CLOS. Secara aktual, penggunaan bahasa pemograman berorientasi objek pada saat itu masih terbatas, namun telah banyak menarik perhatian di saat itu.

    Sekitar lima tahun setelah Smalltalk berkembang, maka berkembang pula metode pengembangan berorientasi objek. Metode yang pertama diperkenalkan oleh Sally Shlaer dan Stephen Mellor (Shlaer-Mellor, 1988) dan peter Coad dan Edward Yourdon (Coad-Yourdon), diikuti oleh Grady Booch (Booch, 1991), james R. Rumbaugh, Michael R. Blaha, William Lorensen, Fredrick Eddy, William Premerliani (Rumbaugh-Blaha-Premerlani-Eddy-Lorensen, 1991), dan masih banyak lagi.

    Buku terkenal yang juga berkembang selanjutnya adalah karangan Ivar Jacobson (Jacobson, 1992) yang menerangkan perbedaan pendekatan yang fokus pada use case dan proses pengembangan. Sekitar lima tahun kemudian muncul buku yang membahas mengenai metodologi berorientasi objek yang diikuti dengan buku-buku yang lainnya. Di dalamnya juga membahas mengenai konsep, definisi, notasi, terminologi, dan proses mengenai metodologi berorientasi objek.

    Pada 1996, object Management Group (OMG) mengajukan proposal agar adanya standardisasi pemodelan berorientasi objek dan pada bulan September 1997 UML diakomodasikan oleh OMG sehingga sampai saat ini UML telah memberikan kontribusinya yang cukup besar di dalam metodologi berorientasi objek dan hal-hal yang terkait di dalamnya.

    Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG. UML terbaru adalah UML 2.3 yang terdiri dari 4 macam spesifikasi, yaitu diagram Interchange Specification, UML infrastucture, UML Superstructure, dan Object Constraint Language (OCL).

    2. Definisi Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Rosa A. S dkk (2014:133)[7], “UML (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.”


    Menurut Rahardi dkk dalam jurnalnya (2016 : 4)[10], UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.


    3. Tujuan UML

    Menurut Yasin (2012:268)[11], tujuan UML di antaranya adalah :

  27. A. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  28. B. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  29. C. Menyatukan praktik – praktik terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


    4. Tipe – Tipe Diagram UML

    Menurut Yasin (2012:269)[11], tipe – tipe diagram UML adalah :


    A. Use Case Diagram

    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

    B. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :

    1. Activity, yaitu notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction, yaitu notasi yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kontrol dari activity ke activity.

    3. Decision, yaitu notasi yang menandakan kontrol dari cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncrounitation Bars, yaitu aliran kerja notasi yang menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses – proses pada jalur aktivitas dari level atas secara umum.

    C. Squence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu :

    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

    D. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.


    Elisitasi

    1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    A. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting)

    Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    B. “D” pada MDI berarti Desirable

    Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    C. “I” pada MDI berarti Inessential

    Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.


    3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan eksitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    A. Technical (T), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    B. Operational (O), bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    C. Economic (E), berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, maka requirement tersebut harus di eliminasi ;

      Middle (M), mampu dikerjakan ;

      Low (L), mudah dikerjakan.

    4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Sarah Pratiwi