KP1411480852

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

ANALISA SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING BARANG JADI

PADA PT. DAYUNGS FOOD AND BEVERAGE

INDONESIA

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1411480852
NAMA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ANALISA SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING BARANG JADI

PADA PT. DAYUNGS FOOD AND BEVERAGE INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411480852
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Dosen Pembimbing
   
Pembimbing Lapangan
       
       
       
       
(Bayu Pramono, S.kom, M.T.I)
   
(Ila Widiatna)
NID :
   
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Disusun Oleh :

NIM
: 1411480852
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Laporan KKP ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Laporan KKP yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1411480852

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Teknologi komputer dan sarana informasi saat ini berkembang dengan pesat. serta di dukung dengan berkembangnya software dan aplikasi yang mampu memberikan kemudahan pada manusia dalam melakukan pekerjaan sehari - hari dan memperoleh informasi yang semakin cepat dan efisien. Pada masa sekarang persaingan antara perusahaan baik perusahaan dagang, industri, maupun jasa semakin ketat. Persaingan tersebut mengakibatkan permasalahan yang ada dalam sebuah perusahaan semakin kompleks. Agar penyajian informasi dapat dihasilkan secara cepat, akurat dan relevan maka di butuhkan suatu sistem informasi yang bisa menunjang aktifitas perusahaan. PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang Makanan dan Minuman yang yang berasal dari Negara Taiwan. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini ialah pengendalian sistem internal yang kurang baik dalam pengelolaan persediaan gudang, dimana terjadi ketidaksesuaian pencatatan persediaan dengan bukti fisik yang ada, hal tersebut disebabkan pencatatan yang masih manual. Oleh karena itu perlu untuk mengusulkan solusi berupa prosedur baru yang memenuhi seluruh kriteria pengendalian internal yang baik pada perusahaan.

Kata Kunci : Sistem informasi, Persediaan Gudang.

ABSTRACT

Computer technology and the means of information is growing rapidly and is supported by the development of software and applications that can provide ease in humans in performing daily work day and obtain information more quickly and efficiently. The competition resulted in the problems that exist in a company are increasingly complex. In order for the presentation of information can be generated in a timely, accurate and relevant then needed an information system that could support the activities of the company. PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia is a company engaged in Food and Beverage originating from Taiwan State. The issues facing companies today is the internal system of control is not good in the management of supplies warehouse, where record-keeping inventory discrepancies occur with physical evidence exists, it is due to the recording of which is still manual. It is therefore necessary to propose solutions in the form of a new procedure that meets all the criteria of a good internal controls at companies.

Keyword : Information Systems, Warehouse Inventory.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga pada akhirnya peneliti dapat menyelesaikan KKP ini dengan baik. Dimana KKP ini peneliti sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan KKP, yang peneliti ambil adalah sebagai berikut:

“ANALISA SISTEM INFORMASI REMINDER MONITORING BARANG JADI PADA PT. DAYUNGS FOOD AND BEVERAGE INDONESIA”

Tujuan dari pembuatan KKP ini adalah sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan penyusunan skripsi program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data diambil berdasarkan hasil observasi yang ada, wawancara serta sumber literature yang mendukung penelitian ini.

Dalam penulisan laporan KKP ini peneliti banyak menerima bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., sebagai Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Bayu Pramono, S.kom, M.T.I selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Ibu Intan Juwita selaku Manager di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian, observasi, wawancara dan analisa sistem yang berjalan di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia.
  6. Ibu Ila Widiatna selaku Kepala Bimbingan Konseling dan sebagai Supervisor di Toko DaYung’sTea di Supermall Lippo Karawaci Tangerang yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  8. Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan peneliti.
  9. Kakak-kakak tercinta yang telah memberikan dukungan serta doanya dalam keberhasilan peneliti.
  10. Seluruh sahabat yang telah banyak membantu dan memberikan masukkan dalam penulisan KKP ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu, peneliti mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata, peneliti berharap Laporan KKP ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya sebagai bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, Februari 2017
Nina Selfiana
NIM. 1411480852

Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat dengan teknologi informasi itu sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa Kegunaan komputer pada aplikasi bisnis adalah untuk menyediakan informasi dengan cepat dan tepat. Informasi ini ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan, informasi tersebut terhenti atau terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi lusuh.

Salah satu perkembangan tekhnologi informasi yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usaha dan mencapai sukses harus mengikuti era informasi dengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitu komputer. Hal ini didukung oleh pernyataan yang diutarakan bahwa komputer digunakan untuk mengelola sumber daya yang luas dari perusahaan-perusahaan yang memandang seluruh dunia sebagai pasar mereka dimana pada eksekutif perusahaan melakukan investasi pada teknologi informasi dengan tujuan mencapai skala ekonomis dan dapat mengembangkan produk yang dapat dijual di seluruh dunia. Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang dalam suatu perusahaan ataupun instansi dapat dikomputerisasikan, dalam hal ini bidang-bidang yang dianggap penting dan utama karena hal ini dapat mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Dalam kajian ini peneliti ingin memberikan suatu solusi dengan merancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem reminder monitoring barang jadi berdasarkan sistem inventory yang sudah ada pada PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia yang masih kurang efektif dan efisien dan membuat sistem basis data yang akan digunakan dalam aplikasi reminder monitoring barang jadi yang terkomputerisasi, user Interface untuk mengelola basis data tersebut, dan aplikasi inventory yang terkomputerisasi dengan baik antara sistem basis data, user interface dan user itu sendiri untuk memberikan solusi optimal yang telah terkomputerisasi, kecepatan dan ketepatan pengolahan data dan mengurangi tingkat kesalahan pada waktu proses pencatatan data berlangsung.

Oleh sebab itu dengan berdasarkan alasan ini peneliti mengambil tema dalam penulisan KKP ini dengan judul : “Analisa Sistem Informasi Reminder Monitoring Barang Jadi pada PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Apakah sistem informasi yang berjalan saat ini di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia dalam hal reminder dan pendataan data inventory sudah ter-monitoring dengan baik?

  2. Apa saja kendala yang sering terjadi pada sistem informasi yang berjalan saat ini ?

  3. Apa saja kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah jalannya sistem informasi tersebut?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup yang akan dibahas yaitu dalam hal seputar informasi stok barang yang ada di toko cabang produksi mulai dari penghitungan barang, pencatatan stok secara manual, reminder data barang, report data, sampai pembuatan laporan data stok barang jadi yang hampir habis di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia agar dalam pembahasan ruang lingkup menjadi terarah dan berjalan dengan baik. Maka peneliti akan membatasi dan menjelaskan masalah tentang pencatatan stok inventory dapat berjalan di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia, khususnya dalam pendataan barang jadi yang hampir habis atau stok masih dalam keadaan cukup dari pencatatan data tersebut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian harus jelas dan tegas karena penelitian sebagai indikasi ke arah mana data dan informasi apa yang akan dicapai melalui penelitian itu. Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk:

  1. Mempermudah dalam proses pendataan dan pengawasan stok barang di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia.

  2. Meminimalisir kesalahan yang sering terjadi dalam sistem informasi yang berjalan saat ini.

  3. Memberi solusi dalam menangani kebutuhan informasi di sistem informasi yang berjalan saat ini dengan lebih akurat dan terperinci.


Manfaat penelitian

Manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Membantu Perusahaan PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia untuk mengubah sistem inventory yang telah berjalan secara manual menjadi suatu sistem inventory sekaligus reminder monitoring barang yang terkomputerisasi.

  2. Dapat membantu perusahaan dalam menanggani data yang banyak dan terhindar dari kesalahan human error.

  3. Menyediakan informasi dalam hal stok barang yang di butuhkan oleh perusahaan dengan lebih mudah, cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

Metode Observasi (Observation Research)

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lapangan kerja yang bertempat di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia cabang toko di Supermall Karawaci Tangerang, observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja dan mengamati sistem yang sedang berjalan.


Metode Wawancara (Interview Research)

Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yang bernama Ibu Ila Widiatna yaitu Kepala toko DaYung’sTea cabang di Supermall Karawaci Tangerang untuk mengambil data-data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian terhadap sistem dan mengetahui alur kerja yang terjadi dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam Pengembangan Aplikasi tersebut di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia.


Metode Studi Pustaka (Library Research)

Mencari referensi yang dapat dijadikan panduan dalam penyusunan laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek), yang bersumber dari berbagai buku analisa guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan penulisan laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini.


Sistematika Penulisan

Penyusunan penulisan KKP ini dilaksanakan dengan beberapa metode dan format susunan yang terbagi ke dalam beberapa bab, yang terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang di pergunakan serta sistematika penulisan KKP ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan KKP yang membahas tentang definisi–definisi yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia, sejarah singkat, struktur organisasi, serta uraian sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui Flowchart.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo, suatu sistem terdiri atas objek – objek atau unsur – unsur atau komponen – komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur – unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.

Tata Sutabri (2012:17)[1]

Menurut Jogiyanto Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen, dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen, dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Jogiyanto (2010:34)[2],

Menurut Yakub (2012:1) [3], bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian – bagian prosedur atau komponen sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan”.

</p>

Karakterisitik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sistem – sistem tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (System Component)

    Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem

    Masukan sistem (input), yaitu energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang di masukan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Keluaran sistem

    Hasil dari inputan yang telah dimanipulasi menjadi bentuk yang berbeda. Output merupakan atau tujuan akhir dari sistem.

  7. Pengolahan Sistem

    Pengolahan sistem (process), yaitu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan – bahan yang lainnya menjadi berupa barang jadi.

  8. Keluaran Sistem

    Keluaran sistem (output), yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, table, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

  9. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.


Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2009:53) [4],suatu sistem dapat diklasifikasikan :

  1. Sistem abstrak (abstrack system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang terlihat secara fisik, misalnya seperti sistem akuntansi, sistem transportasi, sistem computer, sistem produksi, dan lain – lainnya.

  2. Sistem alami (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alami adalah sistem yang keberadaanya terjadi secara alami atau natural tanpa adanya campur tangan manusia, misalnya sistem tata surya, sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia, misalnya dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang bergerak atau beroprasi dengan cara yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang terjadi pada setiap bagian – bagiannya, contohnya sistem komputer. Sistem tidak tentu adalah sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau kondisi masa depannya secara tepat karena memliki unsure probabilitas (kemungkinan atau tidak tentu), contohnya sistem persediaan barang, sistem pemilihan presiden.

  4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi computer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian – bagian atau subsistem – subsitem yang disatukan dan dirancang untuk mendapatkan suatu tujuan.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database.

Kadir (2009:3) [5]

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri, Tata (2012 : 3)[6], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber.

A. Klasifikasi data menurut jenis data

  1. Data Hitung (Enumeration / Counting Data)

    Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

  2. Data Ukur (Measurement Data)

    Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.


B. Klasifikasi menurut sifat data

  1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

  2. Data Kualitatif (Qualitative Data)

    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.

C. Klasifikasi menurut sumber data

  1. Data Internal (Internal Data)

    Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

  2. Data Eksternal (External Data)

    Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

  1. Data Eksternal Primer (Primary External Data)

    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

  2. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)

    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


3. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik atau buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan – kegiatan penyimpanan data dan penggunaan data.

Menurut Sutabri, Tata (2012 : 6)[6], pengolahan data dapat diuraikan seperti di bawah ini, yaitu :

A. Penyimpanan Data (Data Storage)

  • Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan file. File dapat berbentuk ma, ordner, disket, tape, harddisk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain / sejenis mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.

    Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain – lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang – kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah referensi silang (cross refernce) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

    1. File Induk (Master File)

      File induk ini berisi data – data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

    2. File Transaksi (Detail File)

      File transaksi berisi data – data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

      Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi peremajaan data (data updating), yaitu menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan degan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

    B. Penanganan Data (Data Handling)

  • Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti : pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

    Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus.

    Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel – tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang.

    Jadi hasil pengolahan data merupakan data untuk disimpan bagi penggunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.


  • 4. Definisi Informasi

    Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Menurut Pratama, I Putu Agus Eka (2014 : 9)[7]

    Menurut Maimunah dkk[8], dalam jurnal CCIT (2011:57) “informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang diolah menjadi sebuah bentuk data yang lebih berarti dan bermanfaat bagi penerimanya.


    5. Nilai Informasi

    Menurut Sutarman (2012:14)[9], Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu:

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

    2. Untuk mendapatkan pengalaman.

    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain.

    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

    Pratama, I Putu Agus Eka [7](2014 : 10)

    Menurut Taufiq (2013 : 17)[10], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan data, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan”.


    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Pratama, I Putu Agus Eka[7](2014 : 14) disebutkan mengenai adanya beberapa komponen – komponen di dalam sebuah sistem informasi. Komponen – komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut :

    A. Input (Masukan)

  • Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber.

    B. Output (Keluaran)

  • Komponen output ini berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah di inputkan sebelumnya.

    C. Software (Perangkat Lunak)

  • Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

    D. Hardware (Perangkat Keras)

  • Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.

    E. Database (Basis Data)

  • Komponen basis data ini berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel.

    F. Kontrol dan Prosedur

  • Komponen kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi. Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

    G. Teknologi dan Jaringan Komputer

  • Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Komponen jaringan komputer berperan di dalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless).

    3. Klasifikasi Sistem Informasi
    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing – masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing – masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut: Sutabri,Tata (2012 : 37)[6]


    A. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
  • Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional, dan level manajerial.

    B. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

  • Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi, dan sistem informasi perhotelan.

    C. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

  • Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran, dan sistem informasi sumber daya manusia.


  • 4. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri, Tata (2012 : 47)[6], “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi berupa pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, produk kertas, dan multimedia”.

    Menurut Yuliastrie (2013 : 28)[11], Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

    A. Integrasi sistem

    1. Menghubungkan sistem individu atau kelompok ;

    2. Pengolektifan data dan penyambungan secara otomatis ;

    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

    B. Efisiensi pengelolaan

    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data ;

    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi ;

    3. Penggunaan dan pengambilan informasi.

    C. Dukungan keputusan untuk manajemen

    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan ;

    2. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi ;

    3. Ekstraksi dan informasi internal yang terpadu.

    Analisis Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Rosa A.S, dkk (2014:18)[12]“Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Hal tersebut terlihat sederhana, namun sebenarnya tidak. Banyak hambatan yang akan ditemui dalam proses tersebut”.

    2. Langkah – Langkah Analisa Sistem

    Menurut Taufiq (2013 : 159)[13]untuk melakukan analisa sistem agar hasil analisa dapat maksimal maka langkah – langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

    Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013 : 159)[13]adalah sebagai berikut :

    A. Definisi Lingkup

  • Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), komunikasi (comminication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

    B. Analisis Masalah

  • Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “apakah masalah – masalah tersebut layak untuk dipecahkan” dan “apakah sistem yang baru layak untuk dibangun”. Dalam metodologi lain, langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah – langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.

    Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

    C. Analisis Persyaratan

  • Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pertanyaan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.

    D. Desain Logic

  • Tidak semua proyek mencakup pengembangan model driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model – model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antar muka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mengesahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

    E. Analisa Kebutuhan

  • Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif – alternatif berbasis komputer dapat di implementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut, dan merekomendasikan sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun, serta diimplementasikan.

    Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

    3. Tahap – Tahap Analisa Sistem

    Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011 : 322)[14]“Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

    Menurut Murad (2013 : 51)[15], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak – banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode – metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

    Menurut Sutabri, Tata (2012 : 220)[6], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

    Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini adalah sebagai berikut :

  • A. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi – fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan ;

  • B. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya ;

  • C. Mengevaluasi sistem – sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya ;

  • D. Merumuskan tujuan – tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru ;

  • E. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

    Selama tahap analisis sistem, system analyst terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  • A. Mengumumkan Penelitian Sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru, manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula – mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  • B. Mengorganisasikan Tim Proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem yang dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif dari pada hanya pasif.

  • C. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survei.

  • D. Mengidentifikasikan Kriteria Kinerja Sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  • E. Menyiapkan Usulan Rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  • F. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.


  • 4. Object Oriented Analysis (OOA)

    Object oriented analysis (OOA) merupakan metode analisis yang memeriksa requirements, yaitu syarat atau keperluan yang harus dipenuhi oleh sistem dari sudut pandang kelas – kelas dan objek – objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasi atau mengobservasi permasalahan tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. Analisa ini sebaiknya dilakukan oleh orang – orang yang benar – benar memahami implementasi sistem yang berbasis atau berorientasi objek, karena tanpa pemahaman itu maka sistem yang dihasilkan bisa jadi tidak realistis jika diimplementasikan dengan berbasis objek.


    Unified Modelling Language (UML)

    1. Sejarah Singkat Unified Modelling Language (UML)

    Bahasa pemograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Bahasa pemograman ini kurang berkembang dan dikembangkan lebih lanjut, namun dengan kemunculannya telah memberikan sumbangan yang besar pada developer pengembang bahasa pemograman berorientasi objek selanjutnya.

    Perkembangan aktif dari pemograman berorientasi objek mulai menggeliat ketika berkembangnya bahasa pemograman Smalltalk pada awal 1980-an yang

    kemudian diikuti dengan perkembangan bahasa pemograman berorientasi objek yang lainnya seperti C objek, C++, Eifel, dan CLOS. Secara aktual, penggunaan bahasa pemograman berorientasi objek pada saat itu masih terbatas, namun telah banyak menarik perhatian di saat itu.

    Sekitar lima tahun setelah Smalltalk berkembang, maka berkembang pula metode pengembangan berorientasi objek. Metode yang pertama diperkenalkan oleh Sally Shlaer dan Stephen Mellor (Shlaer-Mellor, 1988) dan peter Coad dan Edward Yourdon (Coad-Yourdon), diikuti oleh Grady Booch (Booch, 1991), james R. Rumbaugh, Michael R. Blaha, William Lorensen, Fredrick Eddy, William Premerliani (Rumbaugh-Blaha-Premerlani-Eddy-Lorensen, 1991), dan masih banyak lagi.

    Buku terkenal yang juga berkembang selanjutnya adalah karangan Ivar Jacobson (Jacobson, 1992) yang menerangkan perbedaan pendekatan yang fokus pada use case dan proses pengembangan. Sekitar lima tahun kemudian muncul buku yang membahas mengenai metodologi berorientasi objek yang diikuti dengan buku-buku yang lainnya. Di dalamnya juga membahas mengenai konsep, definisi, notasi, terminologi, dan proses mengenai metodologi berorientasi objek.

    Pada 1996, object Management Group (OMG) mengajukan proposal agar adanya standardisasi pemodelan berorientasi objek dan pada bulan September 1997 UML diakomodasikan oleh OMG sehingga sampai saat ini UML telah memberikan kontribusinya yang cukup besar di dalam metodologi berorientasi objek dan hal-hal yang terkait di dalamnya.

    Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan oleh OMG. UML terbaru adalah UML 2.3 yang terdiri dari 4 macam spesifikasi, yaitu diagram Interchange Specification, UML infrastucture, UML Superstructure, dan Object Constraint Language (OCL).

    2. Definisi Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Rosa A. S dkk (2014:133)[12], “UML (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek.”


    Menurut Rahardi dkk dalam jurnalnya (2016 : 4)[16], UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.


    3. Tujuan UML

    Menurut Yasin (2012:268)[17], tujuan UML di antaranya adalah :

  • A. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  • B. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  • C. Menyatukan praktik – praktik terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


    4. Tipe – Tipe Diagram UML

    Menurut Yasin (2012:269)[17], tipe – tipe diagram UML adalah :


    A. Use Case Diagram

    Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

    B. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :

    1. Activity, yaitu notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction, yaitu notasi yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kontrol dari activity ke activity.

    3. Decision, yaitu notasi yang menandakan kontrol dari cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncrounitation Bars, yaitu aliran kerja notasi yang menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses – proses pada jalur aktivitas dari level atas secara umum.

    C. Squence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu :

    1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

    D. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.


    Elisitasi

    1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    A. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting)

    Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    B. “D” pada MDI berarti Desirable

    Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    C. “I” pada MDI berarti Inessential

    Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.


    3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan eksitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    A. Technical (T), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    B. Operational (O), bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    C. Economic (E), berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, maka requirement tersebut harus di eliminasi ;

      Middle (M), mampu dikerjakan ;

      Low (L), mudah dikerjakan.

    4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.




    Teori Khusus

    Pengertian Reminder

    1. Definisi Reminder

    Pengertian reminder atau pengingat bisa dikatakan sebagai aplikasi yang berfungsi untuk memberi tahu pada hari atau waktu itu ada sebuah kegiatan atau hal yang harus dilakukan.Reminder biasanya berkaitan erat dengan alarm dan janji. Alarm pada umumnya untuk memberi peringatan kepada pengguna bahwa ada suatu kegiatan pada waktu yang telah ditentukan sebelum alarm itu berbunyi.Biasanya sebelum mengatur pengingat menggunakan reminder, dirancang dulu sebuah jadwal. Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau sistem kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Sedangkan pengertian penjadwalan adalah proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau memasukkan ke dalam jadwal. Cara kerja sistem reminder adalah server selalu mencocokkan jam yang sudah disimpan di database dengan jam pada sistem operasi server. Perbedaan antara reminder dengan alarm terletak pada memo.Reminder bisa mencantumkan memo atau catatan sekaligus pengingat. Sedangkan untuk alarm hanya digunakan sebagai pengingat waktu. Reminder biasanya digunakan sebagai pencatat janji, jadwal keseharian, dan tugas-tugas sekolah. Untuk alarm pada umumnya digunakan sebagai alat bantu untuk membangunkan seseorang jika ingin melakukan kegiatan pada waktu yang telah ditentukan. Seiring berkembangnya jaman reminder bisa ditemui pada aplikasi diberbagai macam tipe handphone, begitu juga dengan alarm (Erlangga, Galuh Bintang 2013:28).

    Monitoring

    1. Definisi Monitoring

    Menurut Humas Setkab RI dari (2015:1), Monitoring adalah sebagai berikut :

    1. Monitoring adalah aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan. 2. Monitoring dilakukan ketika sebuah kebijakan sedang diimplementasikan. 3. Monitoring diperlukan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar. Sedangkan menurut Kimweli dalam International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences (2013:12), “Monitoring is a continuous function that uses the systematic collection of data on specified indicators to provide management and the main stakeholders of an ongoing development intervention with indications of the extent of progress and achievement of objectives and progress in the use of allocated funds”. Pada umumnya, monitoring digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan. Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana (on the track). Pada pelaksanaannya, monitoring dilakukan ketika suatu proses sedang berlangsung.

    .

    Karakteristik Monitoring

    1. Karakteristik Monitoring

    Adapun karakteristik Monitoring adalah sebagai berikut :

    1. Monitoring yang baik dilakukan secara berkelanjutan, melibatkan instansi terkait dan fokus pada perkembangan pencapaian tujuan. 2. Melihat perkembangan program dan kerjasama tim dalam memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengambil keputusan dan kebijakan, pembelajaran dan sebagai bahan evaluasi. 3. Monitoring yang baik tergantung pada kualitas perencanaan.

    4. Monitoring yang baik menuntut kunjungan secara berkala didukung dengan analisis perkembangan dan laporan.

    Tujuan Monitoring

    1. Tujuan Monitoring

    Adapun tujuan monitoring adalah sebagai berikut :

    1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana. 2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.

    3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.

    Manfaat Monitoring

    1. Bagi pihak Penanggung Jawab Program :

    a. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi. b. Sebagai bentuk pertanggung jawaban (akuntabilitas) kinerja c. Untuk meyakinkan pihak‐pihak yang berkepentingan 2. Bagi pihak Pengelola Proyek, yaitu : a. Membantu untuk mempersiapkan laporan dalam waktu yang singkat b. Mengetahui kekurangan‐kekurangan yang perlu diperbaiki dan menjaga kinerja yang sudah baik.

    c. Sebagai dasar (informasi) yang penting untuk melakukan evaluasi proyek.

    Pengertian Barang Jadi

    Barang jadi atau finished goods menurut M. Narafin dalam bukunya yang berjudul Penganggaran Perusahaan (2009: 182), yaitu produk yang siap untuk dijual, produk dalam proses work in processadalah produk yang masih dalam penyelesaian, Oleh karena itu yang dimaksud dengan barang jadi yaitu produk jadi periode ini atau disebut juga dengan produk selesai dibuat periode ini atau produk selesai di transfer ke gudang.

    Study Pustaka (Literature Review)

    Studi pustaka (literature review) adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti (peserta Tugas Akhir / Skripsi atau Jurnal) terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti / dibahas pada sebuah penelitian.

    Banyak penelitian yang sebelumnya membahas mengenai Absensi secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan proses absensi secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Di antaranya yaitu:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Marfan Khonazar pada (2013) yang berjudul “Analisis sistem informasi persediaan barang pada PT. Universal Resources”. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode : Analisa Masalah dan Pengumpulan Data.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana pada (2012) yang berjudul “Analisa sistem persediaan barang spare part mobil pada PT. Prima Autoworld”. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode : Analisa Masalah dan Pengumpulan Data.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Palda Jaya Saputra pada(2014) dengan judul “Analisa Sistem Production Planning And Inventory Control Di PT Makmur Jaya Saputra Perkasa”, menjelaskan bahwa pengklasifikasian order di PT. Makmur Jaya Saputra Perkasa masih manual dan planning dibuat dalam beberapa lembar sehingga bagian produksi tidak tahu mana yang diproduksi terlebih dahulu. Dari permasalahan tersebut penulis mempunyai usulan untuk dibuatkan sistem yang baru yang terintegrasi antara data order dan data produksi sehingga kualitas kerja semakin efektif dan efisien terutama di bagian perencanaan produksi.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Wilieyam dan Gisela Nina Sevani pada (2013) yang berjudul “Aplikasi Reminder Pengobatan Pasien Berbasis SMS Gateway“ , menjelaskan bahwa Aplikasi berbasis Web yang dibuat dengan MySQL sebagai media penyimpanan data serta Gammu sebagai SMS Gateway ini ditujukan untuk meningkatkan layanan rumah sakit dengan cara membantu mengingatkan para pasien akan jadwal minum obat. Aplikasi ini dibuat melalui Serangkaian tahapan mulai dari pengumpulan data, perancangan, implementasi, dan evaluasi. Adapun metode yang digunakan adalah observasi di rumah sakit, wawancara dengan pasien, dokter, dan manajemen rumah sakit, studi pustaka, sampai dengan penyebaran kuisioner. Dengan menggunakan aplikasi pengingat jadwal minum obat ini, pasien merasa semakin jarang lupa jadwal minum obat mereka. Proses penyampaian informasi yang singkat, jelas, dan langsung kepada pasien membuat mereka merasa semakin diperhatikan. Hal ini juga dapat membuat citra rumah sakit semakin baik dan dapat memberikan pelayanan dan pengabdian yang lebih baik kepada para pasiennya.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Saskia, Tri Adi Novrianto, Cut Aurora Anastasia (2010) yang berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Basis Data Contract And Reminder Sebagai Add-On Functional Hrms Pada Pt. Xyz” Penelitian yang dilakukan menggunakan metode : Analisis dan perancangan. Metode analisis dilakukan dengan wawancara dengan pihak terkait pada perusahaan serta analisis dokumen. Sedangkan metode perancangan yang dilakukan adalah dengan merancang basis data dengan tahapan perancangan basis data konseptual, logikal dan fisikal. Berdasarkan hasil yang dicapai maka dapat disimpulkan bahwa dengan sistem basis data yang baru, maka kegiatan operasional PT. XYZ menjadi lebih efektif dan efisien.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Murti pada (2016) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Remainder Monitoring Data PO pada PT. Makmur Abadi Semesta Tangerang”. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode : Analisa masalah dan Pengumpulan Data yang menjelaskan tentang bagaimana solusi agar sistem monitoring laporan pendataan data PO yang berjalan di PT. Makmur Abadi Semesta tidak lagi mengalami kesalahan dan permasalahan.

      BAB III

      PEMBAHASAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia

      PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia pertama kali didirikan oleh Mr. Chui Jui Tang Berdiri mulai tahun 2001 yang berasal dari Negara Taiwan bergerak dalam bidang Makanan dan Minuman, mulai masuk ke Negara Indonesia pada tahun 2014 yang membuka toko di Supermall Karawaci Tangerang dengan nama brand DaYung’sTea dan pada tahun 2016 membuka cabang baru di Emporium Pluit Mall Jakarta Utara. Sejauh ini PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia sudah mempunyai 219 cabang toko di berbagai negara Asia seperti Malaysia, Indonesia dan China Negara asalnya sendiri. Minuman yang dijual pada DaYung’sTea sangat menjaga kualitas kesegarannya terutama bahan baku komposisi untuk membuat minumannya terbuat dari buah-buahan asli pilihan terbaik.

      Kerjasama yang baik antar pelanggan, mungkin sangat berpotensial sekali meningkatkan jaringan hubungan yang luas. Maka dari itu PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai kepercayaan yang telah diberikan oleh pelanggan dengan cara meningkatkan lagi mutu pelayanan dan hasil produk yang dibuatnya sendiri.

      Visi, Misi, dan Tujuan

      1. Visi

      Menjadi brand yang terkenal akan mutu dan kualitas kesegaran produknya dengan menghasilkan produk minuman yang fresh dan menyehatkan bagi rakyat Indonesia dan Internasional.

      2. Misi

      Membantu meningkatkan kualitas hidup dan mensejahterakan masyarakat Indonesia dengan memproduksi dan menjual minuman yang bermutu tinggi, sehat, halal dan aman bagi pelanggan. Memproduksi produk minuman jus untuk fungsi kesehatan tertentu (sebagai pangan fungsional), Tujuan :

      1. Memproduksi produk minuman dengan bahan buah-buahan pilihan yang segar setiap hari tanpa bahan pengawet.

      2. Meningkatkan citra dan nilai jual dalam lingkup nasional maupun internasional.

      3. Membuka lapangan kerja di lingkungan masyarakat.

      4. Memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini tidak dapat menikmati produk jus dengan alasan kesegarannya.


      Struktur Organisasi

      Dalam mewujudkan Visi dan Misi PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia tersebut, perusahaan membagi tugas, wewenang, serta tanggung jawab yang dijabarkan dalam struktur organisasi di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia sebagai berikut :


      Tugas dan Tanggung Jawab

      Masing-masing bagian pada struktur organisasi PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia memiliki tugas wewenang dan tanggung jawab tersendiri, adapun tugas dari masing-masing bagian sebagai berikut :

      1. Direktur

      A. Bertugas dalam memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan, memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer), menyetujui anggaran tahunan perusahaan, menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.

      B. Bertanggung jawab atas kerugian PT yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian PT, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya baik secara perdata maupun pidana. Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.

      2. Manager

      A. Bertugas Mempertahankan staf dengan merekrut, memilih, mengorientasi dan melakukan pelatihan karyawan, menjaga lingkungan kerja yang aman, nyaman dan tertib, Menyelesaikan dan mengevaluasi kinerja staf dengan berkomunikasi, perencanaan, monitoring dan menilai hasil pekerjaan, Melakukan coaching, konseling dan mendisiplinkan karyawan, mengembangkan, mengkoordinasikan sistem, kebijakan, prosedur dan standar produktivitas, Menetapkan tujuan strategis dengan mengumpulkan bidang bisnis yang bersangkutan, keuangan, layanan, dan informasi, Mengidentifikasi dan mengevaluasi tren, memilih tindakan, mendefinisikan tujuan dan mengevaluasi hasil, Menyelesaikan tujuan keuangan dengan perencanaan kebutuhan, mempersiapkan anggaran tahunan, pengeluaran, menganalisis varians dan memulai tindakan korektifm, Mempertahankan kualitas layanan dengan menegakkan standar kualitas dan layanan pelanggan, menganalisis dan menyelesaikan kualitas dan layanan masalah pelanggan, merekomendasikan perbaikan sistem, Mempertahankan pengetahuan profesional dan teknis dengan menghadiri workshop pelatihan, meninjau publikasi profesional, membangun jaringan pribadi, benchmarking, berpartisipasi dalam sosial bermasyarakat secara profesional, Pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.

      B. Bertanggung Jawab menyelesaikan tujuan organisasi atau perusahaan dengan mengelola staf sesuai dengan departemen yang dia pimpin, bertanggung jawab tentang perencanaan dan evaluasi kegiatan sebuah organisasi atau perusahaan. Seseorang yang tanggungjawab utamanya adalah menjalankan proses atau fungsi manajemen, dengan membuat perencanaan serta mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, serta melakukan fungsi pengawasan terhadap manusia/pekerja, keuangan, aset fisik, serta informasi. Dalam pelaksanaan kegiatannya, seorang manajer harus dapat mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama dengan banyak orang (staf).


      3. Supervisor

      A. Bertugas Mengatur kerjanya para bawahannya (staf), Membuat Job Deskriptions untuk Staf Bawahanya Bertanggung jawab atas hasil kerja Staf, Memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya, Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan, Memberikan Breafing bersama Staf, Membuat Planing Pekerjaan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan,

      B. Bertanggung Jawab membuat usulan promosi jabatan bagi Staf bawahannya, Supervisor memberikan reward (penghargaan) kepada Staf Bawahannya, Supervisor berhak memberikan Punishment (hukuman) untuk Staf Bawahannya.


      4. Karyawan

      A. Karyawan Bertugas dalam kegiatan berikut :

      Sebelum buka toko :

      1. Membersihkan area penjualan

      2. Merapihkan, menyusun, dan memajang menu

      3. Memeriksa kebersihan Fixture dan area penjualan lainnya

      4. Memeriksa kelengkapan label harga

      5. Memeriksa persediaan barang / stock barang

      6. Mengenakan semua perlengkapan kerja

      Selama operational toko :

      1. Menyambut pelanggan dengan senyuman dan sapaan yang ramah

      2. Menjaga dan merapihkan barang yang di jual

      3. Mengisi kembali barang yang telah di jual

      4. Mengambil alih tugas teman yang sedang cuti / off / sakit

      5. Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan

      6. Menjaga keamanan aset keuangan toko

      7. Menjaga kebersihan area penjualan

      Menjelang tutup toko :

      1. Mengucapkan sapaan selamat malam dan terima kasih, Silahkan datang kembali kepada pelanggan.

      2. Mencatat data stok barang yang ada

      3. Menutup barang barang jualan dengan kain penutup

      4. Memastikan area penjualan tetap bersih

      5. Memastikan area penjualan aman dari bahaya kebakaran

      6. Mengikuti pengarahan dari atasan

      B. Karyawan Bertanggung Jawab dalam Mencapai produktivitas kerja yang maksimal, Mencapai Target Sales, Menjaga tingkat Shrinkage (angka kehilangan barang), Memberi informasi yang benar kepada pelanggan secara bijak, Menjaga kebersihan area penjualan.


      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Software Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram.

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur sistem yang sedang berjalan diantaranya yaitu :

      a. Prosedur penjualan

      1. Pelanggan yang datang ke toko dapat langsung memilih untuk melakukan pembelian jenis jus yang ada di toko.

      2. Karyawan menerima jenis produk yang sudah di pilih oleh pelanggan.

      3. Karyawan toko bagian kasir memasukan data ke komputer, setelah itu pelanggan melakukan pembayaran lalu struk belanja dan sticker pesanan produk keluar dari mesin struk penjualan dan srtruknya di berikan kepada pelanggan.

      4. Karyawan bagian juicer menerima sticker pesanan produk dari bagian kasir lalu membuat pesanannya dan memberikan langsung pada pelanggan.

      Gambar 3.2 : Ilustrasi Proses Sistem Penjualan Yang Berjalan

      b. Prosedur Pendataan Stok Barang

      Setiap hari saat pagi sebelum opening toko dan saat malam closing setelah tutup toko proses pendataan stok barang akan dihitung dan dicatat secara manual oleh karyawan dan rutin akan diperiksa oleh supervisor.

      Gambar 3.3 : Ilustrasi Proses Pendataan Stok Barang yang Berjalan


      Rancangan Sistem Yang Berjalan

      Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

      Berikut adalah use case diagram yang sedang berjalan pada PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia.

      Gambar 3.4 : Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem yang sedang berjalan terdapat :

      a. 1 (satu) sistem yang berjalan di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia.

      b. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : pelanggan, kasir, karyawan produksi, supervisor, manager pusat.

      c. 11 (sebelas) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantranya : memesan produk, hitung pesanan dan memberi stiker pesanan, membayar pesanan, memberi struk atau kwitansi pesanan, menerima kwitansi pesanan, membuat produk dan memberikan pesanan ke pelanggan, menerima pesanan, mencatat stok barang, membuat laporan stok bahan baku, daftar pembelian bahan baku, menerima laporan stok dan daftar pembelian.


      Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada Activity Diagram

      Berikut ini adalah Activity Diagram sistem informasi yang sedang berjalan di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia

      Gambar 3.5 : Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram seperti di atas dapat dijelaskan seperti di bawah ini :

      a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.

      b. 11 (sebelas) activity yang dilakukan, diantaranya : memesan produk, hitung pesanan dan memberi stiker pesanan, membayar pesanan, memberi struk atau kwitansi pesanan, menerima kwitansi pesanan, membuat produk dan memberikan pesanan ke pelanggan, menerima pesanan, mencatat stok barang, membuat laporan stok bahan baku, daftar pembelian bahan baku, menerima laporan stok dan daftar pembelian.

      c. 1 (satu) final node, aktifitas yang diakhiri.

      Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

      Berikut adalah Sequence Diagram sistem informasi yang sedang berjalan pada PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia

      Gambar 3.6 : Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

      Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

      a. 5 (lima) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: pelanggan, kasir, karyawan produksi, supervisor, manager pusat.

      b. 12 (dua belas) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


      Konfigurasi Sistem Berjalan

      Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia :


      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      1. Processor: CORE 2 DUO

      2. Monitor: LCD

      3. Mouse: USB 2.0

      4. Keyboard: Logitech USB

      5. RAM: 1 GB

      6. Harddisk: 250 GB

      7. Printer: Epson T11

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      1. 1Microsoft Windows 7 (Operating System).

      2. Microsoft Office 2007/2010.

      3. Google Chrome (Browser).

      4. Mozilla Firefox.

      5. Point Of Sales System (POS).

      Hak Akses (Brainware)

      Dalam penggunaan perangkat software untuk mengolah data yang diperbolehkan untuk mengakses dan mengolah data di sistem adalah :

      1. Manager Pusat

      2. Supervisor

      3. Karyawan bagian kasir


      Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Sistem pencatatan data stok barang di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia saat ini masih dengan pencatatan yang manual yang dilakukan secara berkala setiap hari pada saat akan membuka toko dan menutup toko, masih bisa dikatakan bahwa proses tersebut masih belum optimal, dikarenakan seringnya terjadi beberapa kesalahan pencatatan data stok disebabkan kurangnya ketelitian karyawan itu sendiri (human error). Pada proses yang berjalan terlihat bahwa masalah yang sering muncul dari proses tersebut disebabkan belum adanya sistem informasi yang dirancang khusus untuk digunakan dalam pendataan stok barang yang terkomputerisasi yang dapat mengurangi masalah yang sering terjadi tadi dan dapat mempermudah kinerja karyawan dalam mengolah data laporan stok barang jadi.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, Adapun alternatif pemecahan masalah yang peneliti usulkan adalah sebagai berikut :

      1. PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia harus menerapkan sistem informasi pengolahan data yang terkomputerisasi.

      2. Pencatatan data stok barang jadi seharusnya terinput ke komputer dan termonitoring langsung oleh pusat sehingga mencegah terjadinya kehabisan stok barang jadi.

      3. Merancang Sistem informasi berbasis web yang terintegrasi dengan kantor pusat agar pemberian informasi minimum stok dapat dicek langsung oleh Manager pusat. Disaat stok barang jadi telah hampir habis maka supplier dari Manager pusat sudah bersiap melakukan pengiriman barang yang diperlukan toko sebelum stok barang tersebut habis (sold out).


      BAB IV

      PENUTUP


      Kesimpulan

      Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan peneliti dari rumusan masalah mengenai Analisa Sistem Informasi Remainder Monitoring Barang Jadi pada PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan dari rumusan masalahnya sebagai berikut :

      1. Apakah sistem informasi yang berjalan saat ini di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia dalam hal reminder dan pendataan data inventory sudah ter-monitoring dengan baik?

        Sistem pencatatan data stok barang di PT. Dayungs Food and Beverage Indonesia saat ini masih dengan pencatatan yang manual yang dilakukan secara berkala setiap hari pada saat akan membuka toko dan menutup toko, pengingat atau remindernya sendiri masih dilihat atau di monitoring manual dari stok barang yang terlihat hampir habis.</p>
      2. Apa saja kendala yang sering terjadi pada sistem informasi yang berjalan saat ini ?

        Masih bisa dikatakan bahwa proses tersebut masih belum optimal, dikarenakan seringnya terjadi beberapa kesalahan pencatatan data stok disebabkan kurangnya ketelitian karyawan itu sendiri (human error).</p>
      3. Apa saja kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah jalannya sistem informasi tersebut?

        Pada proses yang berjalan terlihat bahwa masalah yang sering muncul dari proses tersebut disebabkan belum adanya sistem informasi yang dirancang khusus untuk digunakan dalam pendataan stok barang yang terkomputerisasi yang dapat mengurangi masalah yang sering terjadi tadi dan dapat mempermudah kinerja karyawan dalam mengolah data laporan stok barang jadi.</p>

        </ol>


        Saran

        Dari analisa sistem yang dilakukan peneliti memberi solusi yang diharapkan mampu memberikan perbaikan terhadap sistem yang ada saat ini diantaranya adalah :

        1. PT. Dayungs Food and Beverange Indonesia harus menerapkan sistem informasi pengolahan data yang terkomputerisasi yang dapat dikembangkan lebih luas mengenai sistem pencatatan stok barang jadi yang sudah terhubung dengan sistem manager pusat, agar pemberian informasi minimum stok berupa email atau berupa notifkasi bisa dapat dicek langsung oleh Manager pusat. Maka disaat stok barang jadi telah hampir menipis dan habis supplier dari Manager pusat sudah bersiap melakukan pengiriman barang yang diperlukan toko sebelum stok barang tersebut habis (sold out).

        2. Peneliti berharap agar pihak PT. Dayungs Food and Beverange Indonesia menerima usulan untuk dibuatnya sistem informasi pengolahan data yang terkomputerisasi agar dapat memberi solusi terhadap masalah-masalah yang ada pada proses sistem yang berjalan saat ini.

        3. Untuk mencegah kesalahan input data jika sudah ada sistem informasi pengolahan data yang terkomputerisasi maka diperlukan adanya user yang menguasai tekhnologi komputer agar dapat bekerja lebih maksimal.


        DAFTAR PUSTAKA

        1. Sutabri,Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.
        2. Jogiyanto,HM. 2010. Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi Offset
        3. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
        4. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta: Andi Offset.
        5. Kadir,Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
        6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.
        7. 7,0 7,1 7,2 Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset.
        8. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 N0.3 – Mei 2011. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
        9. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
        10. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
        11. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khana Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
        12. 12,0 12,1 Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung.
        13. 13,0 13,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
        14. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 N0.3 – Mei 2011.
        15. Murad. Dina. Fitria. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
        16. Rahardi, Majid. Lukito Edi Nugroho. Ridi Ferdiana. 2016. Perancangan Sistem Group Tracking Pada Aktivitas Touring Berbasis Mobile. Yogyakarta : STMIK AMIKOM
        17. 17,0 17,1 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wacana Media.


        LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • Contributors

    Rahmadi, Selfiana